peningkatan hasil belajar bahasa indonesia materi...

125
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI TEKS NONFIKSI MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT PADA KELAS V MIN 1 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dosen pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si. Oleh : Silvia Intan Anggraeni 23040 15 0101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 30-Apr-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI

TEKS NONFIKSI

MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT

PADA KELAS V MIN 1 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Dosen pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si.

Oleh :

Silvia Intan Anggraeni

23040 15 0101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI

TEKS NONFIKSI

MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT

PADA KELAS V MIN 1 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Dosen pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si.

Oleh :

Silvia Intan Anggraeni

23040 15 0101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Silvia Intan Anggraeni

NIM : 23040 15 0101

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI TEKS NONFIKSI MELALUI METODE TEAM

GAME TOURNAMENT PADA KELAS V MIN 1 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah. Penulis menyetujui untuk dipulikasikan oleh perpustakaan IAIN

Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi

Salatiga, 6 Juli 2018

Yang menyatakan

Athna Maftuha

NIM: 111-14-258

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

vii

MOTTO

روا ر ما بقوم حتى ي غي ما بأن فسهم إن الله ل ي غي

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar – Ra’dayat 11)

“When you want to give up, Remember why you started”

Ketika kamu ingin menyerah, Ingatlah kenapa kamu memulainya. Kita lebih

banyak belajar dari kegagalan dari pada belajar dari keberhasilan, kita mengetahui

apa yang harus kita lakukan setelah tahu apa yang belum kita kerjakan. Karena

kegagalan yang sebenarnya bukanlah saat kita terjatuh, melainkan ketika kita

tidak mampu untuk bangkit. (Dr. Ibrahim Elfiky)

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

viii

PERSEMBAHAN

Segala puji syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, sholawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW. Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayah saya Sunarto dan Ibu saya Siti Rahayu. Orang-orang yang selalu

menjadi penyemangat hidupku, Terima kasih atas do’a, kasih sayang dan

segala pengorbanannya,

2. Adikku yang paling aku sayangi, Brilliant Edo Bagaskara yang selalu

memberiku semangat,

3. Seluruh keluarga besarku mbah Ribi-Sudarmi,

4. Sahabatku di bangku kuliah Diana Tin Budiarti, Sindiari Puspika, Maulida

Isroiyah, serta Etik Winarsih yang selalu memberikan semangat,

5. Teman teman keluarga besar PGMI,

6. Teman teman Posko KKN Prigi Kedungjati

7. Teman teman organisasi Racana Kusuma Dilaga-Worosrikandi,

8. Brigsus Nagasandhi yang telah memberiku banyak pengalaman,

9. Keluarga keduaku PRABUSIMA Silas Papare-Mala Hayati yang sudah

saya anggap seperti keluarga,

10. Ibu Lilik Sriyanti yang senantiasa memberikan semangat serta

masukannya untuk menyeleseikan tugas akhir ini,

11. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

ix

KATA PENGANTAR

حيم الر حمن لر ا هللا بسم

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq serta hidayahnya, sehingga saya dapat

menyeleseikan Skripsi ini yang merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi guna

mendapatkan gelar kesarjanaanpada program studi PGMI IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung

Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju

zaman islamiyah yang penuh dengan ilmu pengetahuan bekal hidup kita baik di

dunia maupun di akhirat kelak.

Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses perjuangan yang cukup

panjang, maka skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

BAHASA INDONESIA MATERI TEKS NONFIKSI MELALUI METODE

TEAM GAME TOURNAMENT PADA KELAS V MIN 1 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019” dapat penulis seleseikan dengan baik, untuk

itu penulis mensyukuri atas rahmat yang telah diberikan-Nya. Penulis menyadari

bahwa dengan motivasi yang ada dalam diri penulis saja tidak akan terlaksana

penyusunan skripsi ini tanpa bantuan, saran, dan arahan dari berbagai pihak. Maka

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, khususnya kepada

yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag., selaku rektor IAIN Salatiga,

2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Salatiga,

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyyah IAIN Salatiga,

4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, kritikdan saran serta keikhlasan dan juga

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

x

kebijaksanaannya dalam meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini,

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program

studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah,

6. Ibu Hj. Emy Ratnawati, S.Ag selaku kepala sekolah MIN 1 Semarang

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

Madrasah yang beliau pimpin,

7. Bapak Amrih Widodo, S.Pd.I selaku guru kelas V MIN 1 Semarang,

8. Bapak/Ibu guru dan karyawan MIN 1 Semarang yang telah membantu

penulis dalam melakukan penelitian,

9. Siswa – siswi kelas V MIN 1 Semarang yang telah mendukung dan

membantu penulis dalam melakukan penelitian,

Atas jasa mereka, semoga amal mereka mendapat balasan yang baik serta

mendapat kesuksesan di dunia maupun di akhirat. Penulis juga mengharap kritik

serta saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Mudah-mudahan sripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 1 Juli 2019

Penulis

Silvia Intan Anggraeni

NIM. 23040 15 0101

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

xi

ABSTRAK

Anggraeni, Silvia Intan. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi

Teks Nonfiksi Melalui Metode Team Game Tournament pada Kelas V MIN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata Kunci : hasil belajar, metode Team Game Tournament, teks nonfiksi.

Rendahnya hasil belajar siswa diduga karena materi yang sulit dipahami

dan guru menggunakan metode yang monoton sehingga hasil belajar siswa

menjadi rendah. Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern,

berbagai model dan metode pembelajaran pun semakin banyak dan bervariasi.

Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu metode Team Game

Tournament (TGT). Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Apakah metode Team Game Tournament dapat

meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Teks Nonfiksi pada siswa

kelas V di MIN 1 Semarang?

Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

sebanyak dua putaran (siklus). Setiap siklus dilakukan dengan empat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah

semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari

10 laki – laki dan 11 perempuan. Data yang diperoleh yaitu berupa prestasi belajar

Bahasa Indonesia yang didapat dari tes dan lembar observasi kegiatan

pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes,

wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan

kualitatif. Kajian ini menunjukan bahwa : Metode Team Game Tournament

(TGT) merupakan pembelajaran dengan cara penyajian, dimana siswa melakukan

permainan yang dirancang layaknya pertandingan agar siswa dapat terlibat

langsung dalam pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Team Game

Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia tentang materi Teks non Fiksi di kelas V MIN 1 Semarang. Hal ini

dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang mengalami peningkatan. Pra siklus

rata – rata siswa 66,19 (43%), pada siklus I menjadi 70,95 (62%), dan pada siklus

II menjadi 93,33 (90%).

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i

HALAMAN BERLOGO.......................................................................................ii

HALAMAN JUDUL.............................................................................................iii

PERSETUJUAN PEMBIMING..........................................................................iv

PENGESAHAN KELULUSAN............................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............. Error! Bookmark not defined.

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ................................... 4

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

F. Defisi Operasional ...................................................................................... 6

G. Metode Penelitian ....................................................................................... 8

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

xiii

H. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 13

A. Definisi Belajar ......................................................................................... 13

B. Metode Team Game Tournament (TGT) .............................................. 22

C. Bahasa Indonesia ...................................................................................... 27

D. Teks Nonfiksi ............................................................................................ 30

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 33

A. Gambaran Umum Penelitian .................................................................. 33

B. Deskripsi Pra Siklus ................................................................................. 37

C. Deskripsi Siklus I ..................................................................................... 37

D. Deskripsi Siklus II .................................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 45

A. Analisis Data Pra Siklus .......................................................................... 45

B. Analisis Data Siklus I ............................................................................... 47

C. Analisis Data Siklus II ............................................................................. 49

D. Pembahasan .............................................................................................. 50

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 54

A. Kesimpulan ............................................................................................... 54

B. Saran.......................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Guru Dan Staf Karyawan (Sumber:Dokumentasi Sekolah).......34

Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas V (Sumber:Dokumentasi Sekolah)..............35

Tabel 3.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I..................................................39

Tabel 3.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus II................................................43

Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Pra Siklus..............................................................46

Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siklus I..................................................................48

Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siklus II.................................................................50

Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Keseluruhan Siklus...............................................51

Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Siswa............................................................................52

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur PTK Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Suparti 2011).........9

Gambar 4.1 Prosentase Hasil Siklus......................................................................52

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Lampiran 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

Lampiran 5. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Lampiran 6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 7. Foto Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 8. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 9. Bukti Lulus Ujian Komprehensif

Lampiran 10. Bukti Lulus Semua Mata Kuliah

Lampiran 11. Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 12. Lembar Konsultasi

Lampiran 13. Keterangan SKK

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat dasar (SD/MI) berdasarkan

kurikulum 2013 menganut pendekatan komunikatif (integratif-tematik).

Artinya, dalam implementasinya pembelajaran bahasa Indonesia harus lebih

menekankan pada aspek komunikasi dan aplikasi yang harus diajarkan adalah

bahasa sebagai alat komunikasi. Siswa diajak belajar berbahasa secara

komunikatif untuk bekal kecakapan hidupnya sehingga bahasa merupakan

suatu yang fungsional bagi kehidupan manusia.

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja

dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau

pengetahuan baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan perilaku

seseorang yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam

bertindak (Susanto, 2013:5).

Guru dalam mendesain pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Guru bertanggung jawab untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

kegiatan di dalam kelas. Siswa akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru

memiliki kompetensi dan kualitas yang baik dalam melaksanakan

pembelajaran.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada November 2018 di

MIN 1 Semarang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah. Hal ini terbukti dengan adanya

hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas V MIN 1 Semarang yaitu

Bapak Amrih Widodo S.Pd.I. Hasil wawancara menunjukkan bahwa masih

banyak siswa yang mempunyai nilai ulangan Bahasa Indonesia di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 21 siswa kelas V MIN 1 Semarang

yang memiliki nilai di atas KKM hanya 43% (9 siswa), sedangkan sebanyak

57% (12 siswa) mendapat nilai di bawah KKM.

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

2

Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran

Bahasa Indonesia ini diduga karena kelas yang monoton sehingga banyak

siswa yang berbincang dengan teman sebangkunya. Selain itu pemberian

materi pembelajaran dari guru yang sulit dipahami juga merupakan faktor

dari tingginya nilai siswa yang tidak mencapai KKM. Guru saat

menyampaikan materi pembelajaran monoton, hanya ceramah saja sehingga

tidak dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Selain itu

dengan cara penyampaian materi dengan ceramah terkesan sangat

membosankan sehingga tidak menarik perhatian siswa untuk mengikuti

pembelajaran. Banyak siswa yang bosan untuk menerima pembelajaran

karena tidak ada hal yang berbeda dari pembelajaran sebelumnya. Gaya

belajar siswa sangat beragam sehingga guru seharusnya dapat memfasilitasi

gaya belajar yang beragam tersebut, sehingga dapat mempengaruhi siswa

dalam memahami materi pembelajaran, jadi metode pembelajaran sebaiknya

dapat memfasilitasi semua jenis gaya belajar setiap siswa.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia dianggap banyak memakan metode

baca, sehingga banyak siswa merasa jenuh dengan materi pelajaran ini. Hal

ini sering kali terjadi karena guru hanya menggunakan metode ceramah dan

drill. Seharusnya materi ini bisa diajarkan dengan menggunakan metode atau

media yang lebih tepat misalnya dengan metode Team Game Tournament

(TGT) siwa akan lebih senang dan memahami isi bacaan yang dijelaskan.

Sebagai pengajar sebenarnya rumusannya sangat sederhana, ia

membantu dan membimbing siswa yang sedang berkembang untuk belajar,

belajar tentang sesuatu yang belum diketahuinya pengajar yang unggul yang

sesungguhnya akan selalu dikenang siswanya, karena dia demikian terampil

menyederhanakan suatu masalah yang pekik dan rumit, kemudian

menjelaskan (explaning) dengan gamblang prinsip-prinsip yang terkait

dengan penyelesaian masalah tersebut. Selanjutnya guru sebagai pengajar

yang unggul membantu para siswa pembelajar untuk mengembangkan cara-

cara belajarnya sendiri. Pada kenyataanya model pembelajaran seharunya

dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami pembelajaran, dan guru

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

3

sebagai pengajar selalu mencari ruang untuk menyelesaikan tugas

konvensionalnya, menerangkan (explaining), memberi informasi, bertanya

(asking), menunjukkan (explainer) harus selalu berusaha untuk meningkatkan

keterampilan dan kompetensinya sehingga sesuatu yang tampak sukar dan

kompleks menjadi lebih bermakna bagi siswa karena dia telah memperoleh

pemahaman (Mukhlasin, 2015:190).

TGT merupakan metode pembelajaran kooperatif untuk membantu

siswa mereview dan menguasai materi pelajaran. Slavin menemukan bahwa

TGT berhasil meningkatkan skill-skill dasar, pencapaian, interaksi positif

antar siswa, harga diri dan sikap penerimaan pada siswa-siswa lain yang

berbeda. Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam

pembelajaran kooperatif metode TGT memungkinkan siswa belajar lebih

rileks (Huda, 2011). Sehingga dapat memfasilitasi berbagai macam gaya

belajar siswa yang berbeda-beda.

Permasalahan diatas harus dicari jalan keluarnya, sehingga dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif, kreatif, bisa bekerja

sama dan membangun daya pikir yang optimal. Penelitian ini akan dicobakan

dengan metode pembelajaran kooperatif model Team Game Tournament

(TGT). Berangkat dari permasalahan inilah penulis tertarik mengadakan

penelitian terhadap pengaruh metode Team Game Tournament (TGT) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI. Maka penelitian ini diberi

judul: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Teks Nonfiksi

Melalui Metode Team Game Tournament Pada Kelas V MIN 1 Semarang

Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

Apakah metode Team Game Tournament dapat meningkatkan hasil belajar

Bahasa Indonesia materi teks nonfiksi pada kelas V MIN 1 Semarang

tahun pelajaran 2018/2019?

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan

metode Team Game Tournament dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia materi teks nonfiksi kelas V MIN 1 Semarang tahun pelajaran

2018/2019.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Kata hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti dibawah dan kata

“thesa” yang berarti kebenaran.

Untuk membuktikan benar atau salah maka perlu dibuktikan atau

dilakukan penelitian. Dalam pemelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah

dengan menggunakan metode Team Game Tournament dapat

meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi peristiwa yang

terdapat pada teks nonfiksi pada siswa kelas V semester II MIN 1

Semarang tahun pelajaran 2018/2019.

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan metode Team Game Tournament dikatakan berhasil

apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator pemelajaran

yang peneliti paparkan sebagai berikut :

a. Secara Individu

Siswa mendapat nilai lebih dari KKM yang telah di tetapkan dari

sekolah ≥ 65 pada mata pelajaran bahasa Indonesia maetri teks

nonfiksi.

b. Secara Klasikal

Suatu kelas dapat dikatakn berhasil apabila dalam kelas tersebut

mencapai 85% siswa yang mencapai KKM.

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

5

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teortis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi

mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan metode pembelajaran Team

Game Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Meningkatkan pemahaman siswa melalui metode Team Game

Tournament (TGT).

b. Bagi Guru

1. Meningkatkan kreatifitas guru dalam metode pembelajaran.

2. Memberikan tambahan variasi mengajar.

c. Bagi Sekolah

1. Memberikan sumbangan baik bagi sekolah untuk memperbaiki

proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar.

2. Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia.

d. Bagi Peneliti

1. Mendapat pengalaman langsung dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model Team Game

Tournament (TGT).

2. Mendapat bekal sebagai calon guru untuk mengembangkan

keaktifan dan hasil belajar siswa.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

6

F. Defisi Operasional

1. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan

lingkungannya (Ali Muhammad, 2004: 14). Perubahan perilaku dalam

proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi

tersebut umumnya berlangsung karena disengaja. Dengan demikian,

belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.

Sebaliknya, apabila dalam proses belajar tidak terjadi perubahan dalam

diri individu maka belajar dikatakan tidak berhasil.

Hasil belajar merupakan hasil dari perubahan perilaku dalam

proses pembelajaran berupa nilai dari tes yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah bekerja

secara efektif sehingga dapat digunkan sebagai indikator atau bahan

evaluasi bagi guru maupun murid.

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah nilai atau hasil evaluasi pelajaran Bahasa Indonesia

yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar mengajar (KBM)

berlangsung.

2. Metode Team Game Tournament

Pembelajaran kooperatif metode TGT adalah salah satu metode yang

mudah digunakan atau diterapkan dalam suatu pembelajaran. Metode

pembelajaran ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya,

mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar

dan mendukung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam pembelajaran kooperatif dengan metode TGT

memungkinkan siswa dapat belajar lebih releks di samping

menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat,

dan keterlibatan belajar.

Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu metode

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin (1995) untuk

membantu siswa mereview dan menguasai materi pelajaran. Slavin

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

7

menemukan bahwa TGT berhasil meningkatkan skill-skill dasar,

pencapaian, interaksi positif antarsiswa, harga diri, dan sikap penerimaan

pada siswa-siswa lain yang berbeda.

Aktivitas belajar dengan mengunakan permainan metode Team Game

Tournament (TGT) dirancang dalam pembelajaran kooperatif

memungkinkan siswa dapat belajar dengan nyaman dan lebih releks

sehingga menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,

persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Diharapkan dengan

menggunakan metode TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V.

3. Teks Nonfiksi

Pengertian teks nonfiksi adalah karangan yang dibuat atas dasar fakta

atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Nonfiksi

merupakan sebuah karangan yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata

atau cerita kehidupan sehari-hari yang dituliskan menjadi sebuah cerita.

Dengan kata lain nonfiksi merupakan karya yang bersifat faktual atau

peristiwa yang benar-benar terjadi.

Semua hal yang terkandug dalam buku nonfiksi adalah nyata dalam

kehidupan. Karangan nonfiksi yaitu karangan yang dibuat berdasarkan

fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan kita

sehari-hari. Tulisan nonfiksi biasanya berbentuk tulisan ilmiah, laporan,

artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.

Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, dan

mengunggah nalar (pikiran) pembaca.

Bahasa karangan nonfiksi bersifat denotatif. Arti kata denotatif itu

sendiri yaitu bermakna sebenarnya atau makna yang memang sesuai

dengan pengertian yang dikandung oleh kata tersebut. Karangan nonfiksi

bersifat denotatif yang dimaksudkan adalah karangan yang menunjukkan

pengertian terbatas sehingga tidak bermakna ganda, dan dihasilkan dalam

bentuk cerita nyata atau cerita kehidupan sehari-hari.

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

8

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), yakni penerapan metode Team Game Tournament

(TGT) pada perhitungan skala untuk meningkatkan hasil belajar.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yakni penelitian yang dilakukan oleh

guru kelas atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

merupakan penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang

dilaksanakan dalam ruang kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau

meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Subjek Penelitian

a. Siswa kelas V MIN 1 Semarang Tahun Ajaran 2018/2019 dengan

jumlah 21 siswa yang terdiri atas 11 laki-laki dan 10 perempuan.

b. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru

kelas V MIN 1 Semarang

3. Langkah Langkah Penelitian

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan merupakan bagian awal yang harus dilakukan

peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang

dilakukan adalah:

1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan metode

Team Game Tournament (TGT) (Silabus, dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran).

2) Menyusun soal evaluasi/post test.

3) Menyusun lembar pengamatan untuk guru dan siswa.

b. Tindakan (Action)

Pelaksanaan adalah menerapkan rencana pada tahap satu, yaitu

bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini

tindakan memang harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan

alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

9

refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan

dengan maksut semula.

c. Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat, dinilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan

balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa

selama kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi, dan eksplanasi

terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi pelaksanaan

tindakan. Pada tahap refleksi meliputi:

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

2) Evaluasi hasil observasi

3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I

pada siklus II.

Hasil refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan

tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru

pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya. Untuk lebih

jelasnya berikut adalah skema siklus penelitian PTK.

Skema Siklus Penelitian

Gambar 1.1 Alur PTK Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Suparti 2011)

SIKLUS I

Refleksi Perencanaan

Tindakan

Pengamatan

SIKLUS II

Refleksi Perencanaan

Tindakan

Pengamatan

SIKLUS III ?

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

10

4. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas yaitu observasi dan tes

a. Observasi

Observasi/pengamatan adalah proses pengambilan data dalam

penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua

hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Hal yang diamati adalah kegiatan guru dalam

pengelolaan kelas, aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran.

Observasi digunakan untuk membuat kesimpulan terhadap

pelaksanaan siklus kemudian akan direfleksikan pada siklus

berikutnya.

b. Tes

Tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mendapatkan data

berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi

setelah melakukan proses belajar dengan menggunakan metode

Team Game Tournament (TGT) pada peristiwa yang terdapat

pada teks fiksi dan non fiksi. Tes bertujuan untuk mengukur hasil

belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan bukti-bukti

dan keterangan (Poerwadarminta, 2006:299). Dokumentasi

digunakan untuk memperoleh bukti gambar siswa pada saat

mengikuti kegiatan belajar mengajar siswa kelas V MIN 1

Semarang tahun 2018/2019.

d. Wawancara

Tekhnik wawancara ini dilakukan kepada guru di sekolahan yang

akan di telitui untuk emperoleh data siswa dan juga data-data

tentang sekolahan.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

11

5. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah diskriptif persentase. Data

yang di analisis meliputi rata-rata kelas, ketuntasan belajar individu, dan

ketuntasan belajar klasikal. Sesuai dengan rancangan penelitian yang

digunakan analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan

hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya.

a. Ketuntasan individu

Batas minimal keberhasilan siswa berkaitan dengan upaya

meningkatkan hasil belajar (Hamdani, 2010: 146). Ada beberapa

alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan peserta didik

setelah mengikuti proses belajar mengajar, yaitu norma skala angka

dari 0-10 dan norma skala angka dari 0-100.

Angka terendah menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar

skala 0-10 adalah 5,5 sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau

60. Jika seorang peserta didik dapat menjawab lebih dari setengah

instrumen evaluasi dengan benar, maka ia dianggap telah memenuhi

target minimal keberhasilan belajar.

b. Ketuntasan klasikal

Ketuntasan belajar adalah kriteria minimal pembelajaran Bahasa

Indonesia yang menyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas

seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar. Ketuntasan

belajar dapat dicapai siswa apabila >75% secara individu >85%

secara keseluruhan objek penelitian.

P = X 100 % Keterangan: P = Jumlah nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah siswa

c. Rata-rata Kelas

Untuk menghitung rata-rata kelas pada tiap siklusnya peneliti

menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh peserta didik, kemudian

membagi dengan jumlah siswa tersebut menggunakan rumus:

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

12

M = Keterangan: ∑X = Jumlah nilai siswa

N = Jumlah peserta didik

M = Nilai rata-rata kelas

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi yang

bertujuan untuk mempermudah jalan pikiran dan memenuhi secara

keseluruhan isi skripsi penelitian. Sistematika penulisan skripsi dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagian pendahuluan skripsi berisi: Judul Skripsi, abstrak, pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar

grafik.

2. Bagian isi skripsi terdiri dari:

BAB I berisi Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis tindakan dan indikator

keberhasilan, manfaat penelitian, definisi

operasional, metodelogi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II berisi Kajian pustaka, pada bab ini penulis menemukan

landasan teori tiap-tiap variabel penelitian.

BAB III berisi Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang

gambaran umum MIN 1 Semarang dan pelaksanaan

penelitian.

BAB IV berisi Analisis hasil penelitian, dan pembahasan, pada bab

ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi dan per

siklus dan pembahasan

BAB V berisi Kesimpulan dan penutup, pada bab ini terdiri dari

kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir skripsi terdiri atas tentang daftar pustaka dan lampiran.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang menghasilkan

perubahan dalam diri seseorang yang bersifat positif dan aktif.

Pengertian belajar sendiri beraneka ragam tergantung sudut

pandangnya, yang penting perlu dipahami bahwa konsep belajar

merupakan aktivitas penting bagi manusia agar dapat berkembang.

Setiap keterampilan, pengetahuan dan semua aktivitas manusia

didominasi oleh akivitas belajar (Lilik Sriyanti, 2011:11).

Aktivitas belajar sudah ditemukan pada bayi, ditemukan pada

anak-anak, remaja hingga lansia. Aktivitas belajar terjadi di rumah, di

sekolah bahkan di semua tempat bisa terjadi proses belajar. Contoh

definisi belajar dikemukakan oleh Skinner dari aliran behavioristik

yang menyatakan belajar sebagai proses adaptasi yang berlangsung

secara progresif. Sementara Crow and Crow menyatakan belajar

adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,

dan berbagai sikap termasuk penemuan baru dalam mengerjakan

sesuatu usaha memecahkan rintngan, dan menyesuaikan dengan

situasi baru (Lilik Sriyanti, 2011:12).

Menurut Fudyartanto 2002 pengertian belajar adalah usaha

untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia

untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian

yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusi

menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan

memiliki tentang sesuatu (Baharuddin, 2015:15).

Belajar sebagai proses yang kompleks, juga dikemukakan oleh

Gredler (2011) dalam bukunya Learning and Intruction teori dan

Aplikasi. Ia mengatakan bahwa belajar (learning) adalah proses

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

14

multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh

individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas

yang kompleks. Akan tetapi, kapasitas belajar ini menjadi

karakteristik yang membedakan manusia dan makhluk lainnya. Hanya

manusia memiiki otak untuk berkembang baik, digunakan melakukan

tindakan yang memiliki tujuan. Diantara kemampuan itu adalah

mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana,

mengorganisasikan sumber daya, dan monitor konsekuensi.

(Baharuddin, 2015:17). Berikut adalah pengertian belajar menurut

beberapa pakar dari Barat :

a. Gagne

Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi

ingatan memengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari

waktu ke waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu

sesudah ia mengalami situasi tadi (Purwanto, 2002: 84).

b. Hilgard dan Bower

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, perubahan

tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan

respons pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat,

misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya (Purwanto,

2002: 84).

c. Morgan

Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu basil dari latihan atau

pengalaman (Purwanto, 2002: 84).

2. Prinsip-Prinsip Belajar

Seseorang harus mempunyai prinsip-prinsip tertentu dalam

mengerjakan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, begitu

juga dengan belajar. Seharusnya peserta didik dapat terlibat secara

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

15

aktif dalam proses pembelajaran, minat yang harus ditingkatkan dan

dibimbing supaya tujuan instruksional dapat dicapai. Belajar juga

harus bisa memperkuat pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Belajar perlu ada interaksi antara peserta didik dan lingkungan.

Prinsip-prinsip belajar yakni dalam belajar peserta didik harus

diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat, dan

membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar harus

dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada

peserta didik untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar perlu

lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan

kemampuan bereksplorasi dan belajar dengan efektif. Belajar perlu

ada interaksi peserta didik dengan lingkungannya (Riyanto, 2009:63).

Untuk menertibkan diri dalam belajar seseorang harus

mempunyai prinsip. Seperti yang diketahui prinsip belajar memang

kompleks, tetapi dapat juga dianalisis dan dirinci dalam bentuk-

bentuk prinsip atau azas belajar. Prinsip belajar meliputi suatu proses

aktif, dalam hal ini terjadi hubungan saling mempengaruhi secara

dinamis antara peserta didik dan lingkungan. Belajar harus memiliki

tujuan yang jelas bagi peserta didik. Belajar yang paling efektif

apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber

dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Hambatan dan rintangan

dalam belajar memang selalu ada oleh karena itu peserta didik harus

sanggup menghadapi atau mengatasi secara tepat. Belajar memerlukan

bimbingan, baik itu dari guru atau panduan dari buku pelajaran itu

sendiri. Jenis belajar yang paling utama ialah belajar berpikir kritis,

daripada hanya pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis.

Cara belajar yang paling efektif adalah dalam pembentukan

penyelesaian masalah melalui kerja kelompok asalkan masalah

tersebut disadari bersama. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-

hal yang dipelajari, sehingga diperoleh pengertian-pengertian. Belajar

memerlukan latihan dan pengulangan, agar materi pelajaran yang

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

16

dipelajari dapat dikuasai. Belajar harus disertai dengan keinginan dan

kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. Belajar dianggap berhasil

apabila si pelajar telah sanggup menerapkan dalam prakteknya.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-

prinsip belajar adalah peserta didik harus terlibat aktif sehingga dapat

memahami materi pelajaran sendiri. Adanya peningkatan minat dan

bimbingan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam belajar harus ada

hubungan yang dinamis antara peserta didik dengan lingkungannya,

sehingga dapat memahami materi pelajaran yang terkait dengan hal-

hal yang kontekstual. Belajar perlu latihan dan pengulangan, sehingga

pemahaman yang diperoleh selalu diingat oleh peserta didik. Belajar

yang paling efektif adalah belajar yang berpikiran kritis, daripada

hanya menghafal materi.

3. Teori-Teori Belajar

Ada beberapa teori belajar yang dikemukakan para ahli. Berikut

ini adalah beberapa teori belajar yang mendukung pembelajaran

dalam sistem pendidikan.

a. Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Ausubel,

belajar akan menghasilkan manfaat bila peserta didik mencoba

menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang

dimilikinya. Menurut Ausubel, belajar bermakna merupakan

suatu proses menghubungkan informasi baru pada konsep-konsep

relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor

yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang

telah diketahui peserta didik (Trianto, 2007:25).

Dalam hal ini belajar akan bermanfaat jika ada hubungan

antara pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dengan apa yang

ditemukan dalam kehidupan seseorang tersebut. Jika seseorang

mendapatkan pengetahuan baru tanpa ada pengetahuan

sebelumnya, maka akan sulit untuk memahami pengetahuan baru

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

17

tersebut. Sebaliknya pengetahuan lama yang tidak dihubungkan

dengan pengetahuan baru maka tidak akan berkembang.

b. Teori Belajar kontruksivisme

Menurut Piaget, perkembangan kognitif seseorang melalui

beberapa tahapan, yaitu sensorimotor (sampai dengan usia 2

tahun), Concreteoperations (usia 2-11 tahun), dan formal–

operations (setelah usia 11 tahun). Pada tahap sensorimotor

pengetahuan yang diperoleh masih sangat terbatas sejalan dengan

perkembangan fisik dari anak tersebut. Pada tahap Concrete-

operations anak sudah mulai belajar simbol yang merupakan

representasi dari obyek tertentu. Anak mulai belajar

menghubungkan suatu obyek dengan simbol tertentu. Sedangkan

pada tahap formal–operations pengetahuan yang diperoleh anak

semakin kompleks, karena anak telah banyak perbendaharaan

kata dan memahami arti serta dapat mengasosiasikan dengan

kata-kata lainnya. Dalam tahap ini anak sudah dapat merangkum

atau mengkombinasikan dua konsep atau lebih untuk membentuk

suatu aturan.

Menurut Piaget pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan

penting untuk perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh

peserta didik (Trianto, 2007:14). Berdasarkan pendapat tersebut

dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif berkembang sesuai

dengan pertambahan usia sehingga dalam memberikan materi

pelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan usia individu

dan metode yang digunakan juga harus disesuaikan.

c. Teori Belajar Trail and Error

Dalam belajar menurut Thorndike melalui dua proses yakni

Trial and error (mencoba dan gagal), dalam hal ini Thorndike

mengembangkan hukum Law of effect, yaitu segala tingkah laku

manusia ditentukan oleh stimulus yang ada di lingkungan

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

18

sehingga menimbulkan respons secara refleks, dan stimulus yang

terjadi mempengaruhi perilaku selanjutnya (Baharudin, 2007:65).

Teori ini dapat dipahami bahwa sebuah tindakan jika

menghasilkan perubahan yang memuaskan maka ada

kemungkinan tindakan tersebut diulang kembali, namun jika

suatu tindakan menimbulkan ketidakpuasan maka tindakan

tersebut cenderung dihentikan. Begitu pula dalam belajar, jika

seseorang mempelajari suatu materi pelajaran dan merasa bahwa

materi pelajaran tersebut penting untuk dipelajari maka seseorang

tersebut akan mempelajari materi tersebut. Oleh sebab itu

pendidik harus membuat kondisi bahwa materi pelajaran yang

disampaikan merupakan materi yang penting, sehingga peserta

didik tertarik untuk belajar.

Berdasarkan beberapa teori belajar yang sudah dikemukakan,

seharusnya pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran yang

sesuai, sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.

Dalam hal ini materi pelajaran akan bermanfaat jika ada interaksi

antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dimilikinya, maka

guru harus menerapkan metode yang dapat menerapkan pengetahuan

peserta didik, sehingga pengetahuan menjadi tidak abstrak.

Dalam teori belajar pengalaman sangat penting untuk

perkembangan pengetahuan, maka dalam penerapan metode

seharusnya lebih menekankan aspek melihat dan mengalami langsung

tentang materi pelajaran. Teori belajar yang lain adalah adanya

latihan, setelah mendapatkan pengetahuan seharusnya langsung ada

penerapan. Belajar seharusnya ada interaksi dan kerjasama antara

individu yang menjadi komponen proses pembelajaran, sehingga

saling bertukar informasi dan ide antar individu.

4. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan.

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

19

Menurut Purwanto (2002: 102), berhasil atau tidaknya perubahan

tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam Faktor yang dibedakan

menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor

internal atau individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut :

a) Faktor Kematangan atau Pertumbuhan

Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat

pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. Misalnya, anak

usia enam bulan dipaksa untuk belajar berjalan meskipun

dilatih dan dipaksa anak tersebut tidak akan mampu

melakukannya karena untuk dapat berjalan anak memerlukan

kematangan potensi-potensi jasmaniah maupun ruhaniahnya.

Contoh lain, siswa sekolah dasar atau sekolah menengah

pertama diajarkan ilmu filsafat. Pertumbuhan mental anak

seusia mereka belum matang untuk menerima pelajaran

tersebut. Kegiatan mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil

jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan, potensi-

potensi jasmani, dan ruhaninya telah matang.

b) Faktor kecerdasan atau inteligensi di samping faktor

kematangan, berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari

sesuatu dipengaruhi oleh faktor kecerdasan. Misalnya, anak

umur empat belas tahun ke atas umumnya telah matang untuk

belajar ilmu pasti, tetapi pada kenyataannya tidak semua

anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti. Demikian pula

dalam mempelajari mata pelajaran dan kecakapan-kecakapan

lainnya. Misalnya, tidak semua anak pandai berbahasa asing,

tidak semua anak pandai memasak, dan sebagainya.

c) Faktor latihan dan ulangan dengan rajin berlatih. Sering

melakukan hal yang berulang-ulang, kecakapan dan

pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan

makin mendalam. Selain itu, dengan seringnya berlatih, akan

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

20

timbul minat terhadap sesuatu yang dipelajari itu. Semakin

besar minat, semakin besar pula perhatiannya sehingga

memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya. Sebaliknya,

tanpa latihan, pengalaman-pengalaman yang telah

dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang.

d) Faktor motivasi diri merupakan pendorong untuk melakukan

sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha mempelajari

sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui

pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan dicapai dari

belajar.

e) Faktor pribadi yaitu setiap manusia memiliki sifat

kepribadian masing-masing yang berbeda dengan manusia

lainnya. Ada orang yang mempunyai sifat keras hati, halus

perasaannya, berkemauan keras, tekun, dan sifat sebaliknya.

Sifat-sifat kepribadian tersebut turut berpengaruh dengan

hasil belajar yang dicapai. Termasuk ke dalam sifat-sifat

kepribadian ini adalah faktor fisik kesehatan dan kondissi

badan.

Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor ekternal atau

sosial. Termasuk ke dalam faktor di eksternal atau faktor sosial antara

lain:

a) Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga.

Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut

menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami

anak-anak. Ada keluarga yang memiliki cita-cita tinggi bagi

anak-anaknya, tetapi ada pula yang biasa-biasa saja. Ada

keluarga yang diliputi suasana tentram dan damai, tetapi ada

pula yang sebaliknya. Termasuk, dalam faktor keluarga yang

juga turut berperan adalah ada tidaknya atau ketersediaan

fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

21

b) Faktor guru dan cara mengajarnya.

Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan

yang dimiliki guru dan bagaiman cara guru mengajarkan

pengetahuan tersebut kepada peserta didiknya turut

menentukan hasil belajar yang akan dicapai. Faktor guru dan

cara mengajarnya berkaitan erat dengan ketersediaan alat-alat

pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang memiliki

fasilitas yang diperlukan dalam belajar ditambah dengan guru

yang berkualitas akan mempermudah dan mempercepat

belajar anak-anak.

c) Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

Seorang anak yang memiliki inteligensi yang baik, dari

keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan

guru-gurunya, dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat

belajar dengan baik. Ada faktor yang memengaruhi hasil

belajarnya, seperti kelelahan karena jarak rumah dan sekolah

cukup jauh, tidak ada kcsempatan karena sibuk bekerja, serta

pengaruh lingkungan yang buruk yang terjadi di luar

kemampuannya.

d) Faktor motivasi sosial.

Motivasi sosial dapat berasal dari orang tua yang selalu

mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari sanak-

saudara, teman-teman sekolah, dan teman sepermainan. Pada

umumnya, motivasi semacam ini diterima anak tidak dengan

sengaja, bahkan tidak dengan sadar.

5. Hasil Belajar

Ada beberapa definisi hasil belajar yang dikemukakan oleh para

ahli pendidikan, antara lain menurut Kunandar yakni kemampuan

siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

22

dalam suatu kompetensi dasar, hasil belajar bisa berbentuk

pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap (Kunandar, 2007:229).

Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperolehsiswa

setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh sesuatu

bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Guru dalam kegiatan

pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya menetapkan tujuan

belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional

(Susanto, 2013: 5).

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-

kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki siswa. Siswa yang

menguasai hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku

dalam bentuk penguasaan pengutahuan, keterampilan berpikir

maupun keterampilan motorik. Hasil belajar siswa di sekolah ini dapat

dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya

(Sukmadinata, 2011:102-103).

Hasil belajar merupakan hasil dari perubahan perilaku dalam

proses pembelajaran berupa nilai dari tes yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah

bekerja secara efektif sehingga dapat digunkan sebagai indikator atau

bahan evaluasi bagi guru maupun murid. Dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau

hasil evaluasi pelajaran Bahasa Indonesia yang diperoleh siswa

setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

B. Metode Team Game Tournament (TGT)

1. Pengertian Teams Games Tournament

Team Game Tournament yang dimaksud adalah untuk

memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu untuk

meningkatkan tim mereka mendapat juara atau penghargaan (Ibrahim,

2001:16). Team Game Tournament menurut peneliti maksudnya

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

23

adalah permainan yang dipertandingkan secara beregu atau

berkelompok. Secara umum TGT menggunakan tournament

akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan system skor kemajuan

individual, dimana para siswa berlomba sebagai wakil dari timnya

dengan anggota tim lainnya yang kinerja akademik sebelunya setara

seperti wakilnya. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir

materi pokok, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim

telah meksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan.

Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu metode

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin (1995)

untuk membantu siswa mereview dan menguasai materi pelajaran.

Slavin menemukan bahwa TGT berhasil meningkatkan skill-skill

dasar, pencapaian, interaksi positif antar siswa, harga diri, dan sikap

penerimaan pada siswa-siswa lain yang berbeda.

Metode Teams Games Tournament (TGT) siswa mempelajari

materi di ruang kelas. Setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok

yang terdiri dari 3 orang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.

Komposisi ini dicatat dalam tabel khusus (tabel tumamen), yang

setiap minggunya harus diubah. Dalam TGT setiap anggota

ditugaskan untuk mempelajari materi teriebih dahulu bersama

anggota-anggota nya. Barulah mereka diuji secara individual melalui

game akademik. Nilai yang mereka peroleh dari game akan

menentukan skor kelompok mereka masing-masing (Huda, 2011:197).

Menurut Slavin pembelajaran terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu

tahapan penyajian kelas (classpresentation), belajar dalam kelompok

(team's), permainan (games), pertandingan (tournament), penghargaan

kelompok (team's recognition). berdasarkan apa yang di ungkapkan

oleh slavin maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memilih

ciri ciri sebagai berikut

a. Siswa bekerja dalam kelomok kelompok kecil

b. Games tournament

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

24

c. Penghargaan kelompok

Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan

dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim

mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk

kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi

pelajaran. Terkadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang

berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka).

Permainan TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang

ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa, misalnya, akan

mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha untuk

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen

harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan

(kepandaian) untuk menyumbangkan poin bagi kelompoknya. Hal ini

dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi

skor bagi kelompoknya. Permainan yang dikemas dalam bentuk

turnamen ini dapat berperan sebagai penilaian altematif atau dapat

pula sebagai review materi pembelajaran.

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan,

jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan

materi, guru memberikan LKS kepada setiap kelompok sebagai

bacaan siswa. Di awal permainan setiap kelompok juga dapat

diberikan tugas yang dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelomok lain

bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya

sebelum mengajukan pertanyaannya tersebut kepada guru.

2. Prosedur Team Games Tournament (TGT)

Tahapan Pembelajaran Teams Games Tournament menurut Hamdani

(2011: 92-93) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

25

tahapan yaitu: penyajian kelas (class presentation), belajar dalam

kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament),

dan penghargaan kelompok (team recognition).

a. Penyajian kelas

Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas di awal

pembelajaran, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung

atau ceramah dan diskusi yang dipimpin guru. Saat penyajian

kelas ini, siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami

materi yang disampaikan guru karena akan membantu siswa

bekerja lebih baik pada saat ketja kelompok dan pada saat

permainan, karena skor permainan akan menentukan skor

kelompok.

b. Kelompok (team)

Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai lima orang siswa.

Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama

teman sekelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan

anggota kelompok agar berkerja dengan baik dan optimal pada

saat game.

c. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian atau

presentai di kelas dan pelaksanaan belajar kelompok. Kebanyakan

game terdiri dari pertanyaan-patanyaan sederhana bemomor.

Siswa yang menjawab benar penanyaan akan mendapat skor.

d. Tournament

Permainan ini setiap kelompok diminta untuk mengumpulkan poin

sebanyak-banyaknya. Mula-mula siswa dibagi menadi beberapa

kelompok. Setiap peserta terbagi menjadi kelompok yang

heterogen, dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras

atau etnik. Pada awal permainan sebaiknya guru menjelaskan

aturan permainan kepada siswa. Kemudian setiap kelompok

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

26

diminta mengajukan salah satu dari anggotanya untuk mengambil

urutan permainan. Urutan tersebut digunakan untuk urutan

pembaca soal.

Setiap anggota kelompok memiliki tugas sebagai pembaca

soal, penjawab soal, penulis jawaban, penulis soal dan pencatat

skor (setiap kelompok memiliki urutan pemain yang sama).

Penjawab soal ditempatkan di meja turnamen yang mengharuskan

dari mereka menjawab pertanyaan dari pembaca soal. Setiap

kelompok berganti posisi dengan prosedur yang sama. Jika

penjawab soal menjawab dengan jawaban yang benar maka

kelompok tersebu mendapatkan poin. Namun, apabila jawaban

tersebut salah maka dapat dilemparkan ke kelompok lawan.

Permainan dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa

setiap perserta harus mempunyai kesempatan yang sama. Pembaca

soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci

jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban

pada peserta lain.

e. Penghargaan Kelompok (team recognize)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-

masing kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila

rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Jika para siswa

menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan,

mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari

materi yang diberikan.

3. Kelebihan Team Game Tournament (TGT)

a. TGT tidak hanya membuat siswa yang cerdas (berkemampuan

akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi siswa

yang berkemampuan akademis rendah juga aktif dan mempunyai

peran yang penting dalam kelompoknya.

b. Akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai

sesama anggota kelompoknya.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

27

c. Membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

Guru menjanjikan sebuah penghargaan kepada siswa atau

kelompok terbaik dalam pembelajaran ini.

d. Siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada

kegiatan permainan berupa tournament dalam model pcmbelajaran

TGT ini.

4. Kekurangan Team Game Tournament (TGT)

a. Bagi guru

Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan

heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi

jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam

menentukan pembagian kelompok. Waktu yang sudah dihabiskan

untuk diskusi oleh siswa culcup banyak sehingga melewati waktu

yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru

mampu menguasai kelas secara meyeluruh.

b. Bagi siswa

Siswa berkemarnpuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan

penjelasan kepada siswa lainnya. Tugas guru adalah membimbing

dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi

agar dapat dan mampu memengaruhi pengetahuannya kepada

siswa yang lain.

C. Bahasa Indonesia

1. Esensi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan momentum

awal bagi anak untuk meningkatkan kemampuan dirinya. Dari bangku

sekolah dasarlah mereka mendapatkan imunitas belajar yang

kemudian menjadi kebiasaan-kebiasaan yang akan mereka lakukan di

kemudian hari. Sehingga peran seorang guru sangatlah penting untuk

dapat menanamkan kebiasaan baik bagi siswanya, bagaimana mereka

dituntut memiliki kompetensi-kompetensi yang kemudian dapat

meningkatkan kemampuan siswanya.

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

28

Salah satu keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa

dari sekolah dasar ini adalah keterampilan berbahasa yang baik,

karena bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia. Dalam

pengajaran bahasa indonesia, ada empat keterampilan berbahasa yang

harus dimiliki oleh siswa, keterampilan ini, antara lain:

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek

berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya.

Bagaimana seorang anak akan bisa menceritakan sesuatu setelah ia

membaca ataupun setelah ia mendengarkan. Begitu pun dengan

menulis. Menulis tidak lepas dari kemampuan menyimak, membaca

dan berbicara anak, sehingga keempat aspek ini harus senantiasa

diperhatikan untuk meningkatkan ksemampuan siswa.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak

akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa bagi

manusia sangat diperlukan. Sebagai makhluk sosial, manusia

berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia lain dengan

menggunakan bahasa sebagai media, baik berkomunikasi

menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa

tulis. Keterampilan berbahasa yang dilakukan manusia yang berupa

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang dimodali kekayaan

kosakata, yaitu aktivitas intelektual, karya otak manusia yang

berpendidikan. Kita mengetahui kemampuan manusia berbahasa

bukanlah instinct, tidak dibawa anak sejak lahir, melainkan manusia

dapat belajar bahasa sampai terampil berbahasa, mampu berbahasa

untuk kebutuhan berkomunikasi.

Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi

dua, yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa

dalam suatu interaksi, maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa.

Kemampuan itu digunakan untuk mengomunikasikan pesan. Pesan ini

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

29

dapat bempa ide (gagasan), keinginan, kemauan, perasaan, ataupun

interaksi. Menurut Indihadi (2006:7), ada lima faktor yang harus

dipadukan dalam berkomunikasi, sehingga pesan ini dapat dinyatakan

atau disampaikan, yaitu: struktur pengetahuan (schemata),

kebahasaan, strategi produktif, mekanisme psikofisik, dan konteks.

Kemampuan berbahasa lisan meliputi kemampuan berbicara dan

menyimak, sedangkan kemampuan bahasa tulisan meliputi

kemampuan membaca dan menulis. Pada saat manusia berkomunikasi

secara lisan, maka ide-ide, pikiran, gagasan, dan perasaan dituangkan

dalam bentuk kata dengan tujuan untuk dipahami oleh lawan

bicaranya. Demikian pula pada saat anak memasuki usia TK (taman

kanak-kanak) mereka dapat berkomunikasi dengan sesamanya dalam

kalimat berita, kalimat tanya, kalimat majemuk, dan berbagai bentuk

kalimat lainnya. Pada usia ini, anak dianggap telah memiliki kosakata

yang cukup untuk mengungkapkan yang dipikirkan, dan

dirasakannya. Mereka lebih mengungkapkan dalam bentuk lisan

dibandingkan tulisan. Pola bahasa yang digunakannya masih

merupakan tiruan bahasa orang dewasa. Ketika anak memasuki usia

sekolah dasar, anak-anak akan terkondisikan untuk mempelaiari

bahasa tulis. Pada masa ini, anak dituntut untuk berpikir lebih dalam

lagi kemampuan berbahasa anak pun mengalami perkembangan.

Menulis sebagai keterampilan seseorang (individu)

mengomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini

berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah, dan

menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis. Menurut

Cahyani dan Hodiiak (2007: 127), pesan yang ditransaksikan itu dapat

berupa wujud ide (gagasan), kemampuan, keinginan, perasaan, atau

informasi. Selaniutnya, pesan tersebut dapat menjadi isi sebuah tulisan

yang ditransaksikain kepada pembaca. Melalui sebuah tulisan,

pembaca dapat memahami pesan yang ditransaksikan serta tujuan

penulisan.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

30

3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Susanto (2013: 245-245) menjelaskan tujuan Belajar bahasa Indonesia

di SD secara umum antara lain yaitu:

a. Agar siswa mampu menikmati dan memanfaaatkan karya sastra

untuk mengembangkan kepribadian.

b. Memperluas wawasan kehidupan.

c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

Adapun tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia antara lain yaitu:

a. Memiliki kegemaran membaca.

b. Meningkatkan karya sastra untuk kepribadian.

c. Mempertajam kepekaan dan perasaan.

d. Memperluas wawasan kehidupannya.

e. Melatih keterampilan mendengar, berbicara, membaca, menulis.

Pada hakikatnya, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan

Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Menurut

Rechards, Platt, dan Weber dalam Solahudiin (2007) menguraikan

bahwa bahasa sering dikatakan mempunyai tiga fungsi utama yaitu:

a. Desktiptif, berfungsi untuk menyampaikan informasi faktual.

b. Ekspresif, berfungsi memberi informasi mengenai pembaca itu

sendiri, mengenai perasaannya, kesenangannya, prasangkanya,

dan pengalamanya yang telah lewat.

c. Sosial, berfungsi melestarikan hubungan sosial manusia.

D. Teks Nonfiksi

1. Pengertian Teks Nonfiksi

Pengertian teks nonfiksi adalah karangan yang dibuat atas dasar

fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Nonfiksi merupakan sebuah karangan yang dihasilkan dalam bentuk

cerita nyata atau cerita kehidupan sehari-hari yang dituliskan menjadi

sebuah cerita. Dengan kata lain nonfiksi merupakan karya yang

bersifat faktual atau peristiwa yang benar-benar terjadi (Mety, 2018).

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

31

Teks nonfiksi atau cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan

yang berisikan kejadian-kejadian sebenarnya dan cerita nonfiksi ini

bersifat informatif. Buku nonfiksi yang dibuat membutuhkan adanya

pengamatan dan juga data, sehingga buku / cerita / isi yang ada

didalamnya dapat dipertanggungjawabkan. Bahasa dari cerita nonfiksi

yang biasanya digunakan menggunakan bahasa denotatif atau bahasa

yang sebenarnya, jadi para pembaca bisa langsung memahami maksud

dari cerita tersebut. Teks nonfiksi itu dibuat dengan berdasarkan

pengamatan dan data yang sebenarnya, maka buku nonfiksi sering

dijadikan sebagai sumber informasi oleh pembacanya.

Ciri-ciri nonfiksi

a. Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis

b. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta

c. Penemuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada

d. Memotivasi rancangan dan pelaksanaan penelitian yang bertujuan

jelas

e. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual

Kaidah kebahasaan nonfiksi

a. Baku, terkesan resmi dan formal

b. Santai, terkesan santai dalam menuturkan cerita. Biasanya terjadi

di kehidupan sehari-hari

c. Tidak baku, kadang dicampur istilah asing seperti gadget,

handphone, dan lain sebagainya. yang belum termasuk kata

serapan atau terdapat pada KBBI asli pada katanya

2. Contoh cerita nonfiksi tentang pendidikan untuk anak-anak

Banyak cerita cerita yang muat teks nonfiksi untuk anak-anak,

remaja hingga dewasa, namun isi bobotnya disesuaikan dengan

kebutuhan para pembacanya. Cerita nonfiksi untuk anak-anak biasanya

isi bacaannya tidak terlalu panjang dan menggunakan bahasa bahasa

yang sederhana, sedangkan untuk bacaan dewasa pemilihan bahasanya

sudah kompleks. Beberapa contoh cerita nonfiksi tentang pendidikan

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

32

adalah biografi berbagai tokoh pahlawan atau tokoh inspiratif lainnya,

cerita-cerita sejarah, buku ilmu pengetahuan lain sebagainya yang

digunakan untuk belajar. Hanya saja untuk cerita nonfiksi anak-anak

dikemas dengan informasi-informasi yang lebih sederhana sesuai

dengan kebutuhannya.

Perbedaan antara cerita fiksi dan nonfiksi tentang pendidikan

adalah dalam cerita fiksi tentang pendidikan untuk anak-anak

diselipkan cerita-cerita yang tidak berdasarkan fakta atau imajinasi

belaka, namun meskipun ceritanya khayalan cerita fiksi tentang

pendidikan tetap bertujuan untuk pendidik. Sedangkan dalam cerita

nonfiksi semua bacaan adalah fakta sehingga bisa dijadikan sebagai

sumber informasi dan pengetahuan untuk menambah wawasan.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian cerita teks nonfiksi adalah

buku yang berisikan kejadian sebenarnya. Karangan nonfiksi adalah

karangan yang dibuat atas dasar fakta atau hal yang benar-benar terjadi

dalam kehidupan sehari-hari yang dituliskan menjadi sebuah cerita.

Nonfiksi juga menerapkan karya yang bersifat faktual atau peristiwa

yang benar-benar terjadi. Berbeda dengan cerita fiksi, pada cerita

nonfiksi teks yang disuguhkan adalah cerita-cerita bersifat informatif

atau dapat dikatakan dengan suatu berita.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

33

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Gambaran umum MIN 1 Semarang

a. Lokasi penelitian

Alamat Penelitian : MIN 1 Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Nonfiksi

Kelas/semester : V/I

b. Daftar guru dan staf karyawan MIN 1 Semarang

No. Nama Jabatan

1 Hj. Emy Ratnawati, S.Ag Kepala Madrasah

2 Hadi Ustadi, S.Ag Guru kelas V

3 Lestariyono, M.Pd.I Guru kelas IV

4 Hamidah, S.Pd.I Guru kelas I

5 Hanik Rofiqoh, M.Pd.I Guru kelas IV

6 Dra. Slamet, M.Pd.I Guru kelas II

7 Nurul Mar’ah, S.Pd.I Guru kelas II

8 Siti Aisyah, S.Pd.I Guru kelas III

9 Siti laelatul wakidah, S.Pd Guru kelas VI

10 Ngatirin, M.Pd.I Guru kelas VI

11 Amrih Widodo, S.Pd.I Guru kelas V

12 Siti Barokah, S.Ag Guru kelas II

13 Siti Musafaah, S.Pd.I Guru kelas V

14 Rita Ardianingsih, S.Pd. Guru kelas III

15 Yuniwati Wulandari, S.Pd.I Guru kelas I

16 Sri Widayanti Rohmah Susanti, S.Pd Guru kelas IV

17 Muhamad Maskum, S.Pd.I Guru kelas III

18 Suryantini, S.Pd.I Guru kelas VI

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

34

19 Juliyah, M.Pd.I Guru kelas I

20 Aji Agus Salim, S.Pd.I Guru mapel Agama

21 Luluk Aryani Isusilaning Tyas, M.Pd.I Guru mapel Agama

22 Ahmad Yasin, S.Pd.I Guru mapel Agama

23 Nur Isnaeni, S.Pd.I Guru mapel Agama

24 Nur Wibowo, S.Pd.I Guru mapel PJOK

25 Muhlisin Tukang Kebun

26 Agung Mulyanto Petugas Keamanan

27 Zaenal Arifin Penjaga Sekolah

28 Hikmah TU

29 Sri Wahyningsih Nahfa V Pustakawan

30 Wahyu Tri Lestari TU

Tabel 3.1 Daftar Guru Dan Staf Karyawan (Sumber:Dokumentasi Sekolah)

2. VISI dan MISI MIN 1 Semarang

a. VISI sekolah

Religius, Berakhlak Mulia, Berprestasi, dan Cinta Lingkungan

b. MISI sekolah

1. Menelenggarakan pendidikan madrasah yang berdasarkan nilai-

nilai Islam.

2. Memberikan layanan pendidikan yang profesional efektif dan

efisien.

3. Menjadikan madrasah berprestasi dalam bidang akademik dan non

akademik

4. Menjadikan ajaran agama sebagai pedoman hidup warga madrasah

5. Membudayakan karakter dan akhlak mulia menuju madrasah

hebat bermartabat.

6. Mewujudkan madrasah yang cinta lingkungan.

c. Tujuan

1. Mewujudkan lulusan madrasah yang bertaqwa dan berakhlak

mulia

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

35

2. Meningkatkan mutu layanan pendidikan di madrasah

3. Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non

akademik.

4. Terwujudnya ajaran agama sebagai pedoman hidup warga

madrasah

5. Terwujudnya warga madrasah yang berkarakter dan berakhlak

mulia.

6. Terwujudnya lingkungan madrasah yang rindang, asri, bersih dan

nyaman.

3. Keadaan Siswa

No Nama Jenis Kelamin

1. Aisyah Nur Fatmawati Perempuan

2. Akto Reihan Laki-laki

3. Arini Salsabila Anjani Perempuan

4. Arkan Java Narendra Laki-laki

5. Chelsie Aulia Kirana Laki-laki

6. Cinta Nury Nugraheni Perempuan

7. Dinda Alya M S Perempuan

8. Dyah Nuriatul Husna Perempuan

9. Ezarsyah M A Perempuan

10. Fachri Ramadhani Yahya P Laki-laki

11. Febrian Billiano Setiawan Laki-laki

12. Irsyad Karunia Aditya Laki-laki

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

36

13. Jihan Helya Zahra Perempuan

14. Kayla Salma Fitria D Perempuan

15. Kaysa Salwa Fitria D Perempuan

16. Kusuma Arya Pratama Laki-laki

17. M. Abid Zuhal Hanafi Laki-laki

18. M. Faza Abdillah Laki-laki

19. Nofarini Khoirina Anam Perempuan

20. Ridho Putra P Laki-laki

21. Zaskia Nurul Aini Perempuan

Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas V (Sumber:Dokumentasi Sekolah)

4. Kolaborator Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian

kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran

bersama siswa. Peneliti membantu guru dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran yang

dibutuhkan serta melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa

berkaitan dengan langkah-langkah proses pembelajaran dan pelaksanaan

pembelajaran melalui metode TGT.

5. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V

MIN 1 Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian

tersebut menggunakan jam mata pelajaran Bahasa Indonesia sesuai

dengan jadwal mata pelajaran MIN 1 Semarang. Waktu pelaksanaan

penelitian adalah sebagai berikut :

a. Pra siklus untuk observasi awal pada tanggal 12 November 2018.

b. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2019.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

37

c. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2019.

B. Deskripsi Pra Siklus

Penelitian siklus ini dilakukan pada hari 12 November 2018 di kelas V

MIN 1 Semarang. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti,

metode yang diterapkan untuk mengajar terutama mata pelajaran Bahasa

Indonesia menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dengan

diterapkannya metode tersebut proses pembelajaran cenderung pasif, hal ini

ditunjukan dengan sedikitnya siswa yang mengajukan pertanyaan karena

masih banyak siswa yang tidak fokus pada proses pembelajaran berlangsung,

anyak yang berbicara dengan teman sebangkunya. Banyak juga yang bermain

sendiri dengan temannya saat guru memberikan pertanyaan. Di akhir kegiatan

pembelajaran siswa diberikan soal evaluasi untuk mengukur tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi “Perjuangan Warga Lereng

Gunung Penanggungan Demi Air”. Dari hasil tersebut diketahui nilai siswa

yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 9 siswa dan 12 siswa nilainya

masih di bawah standar KKM.

C. Deskripsi Siklus I

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan

siklus I adalah sebagai berikut:

a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran Bahasa Indonesia materi teks nonfiksi menggunakan

metode pembelajaran Team Game Tournament.

b. Peneliti membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan

digunakan siswa saat proses pembelajaran

c. Peneliti menyiapkan media pembelajaran

d. Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi

e. Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dalam

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

38

f. Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan

aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April

2019 pukul 10.00 sampai 11.15 WIB di ruang kelas V (C) MIN 1

Semarang dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa. Penelitian ini

berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Materi yang

diajarkan pada siklus I adalah memahami teks nonfiksi yang membahas

tentang beragam budaya di Indonesia salah satunya pada bacaan

“Pentingnya Menjaga Air Bersih”. Berikut adalah langkah-langkah

pelaksanaan siklus II:

No Kegiatan Waktu

I PENDAHULUAN

1. Guru mengucapkan salam, dan mengajak berdoa

2. Guru mengabsen siswa kehadiran siswa

3. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI

A. MENGAMATI

5. Guru memperlihatkan gambar sebagai stimulus

6. Siswa saling berargumen mengenai gambar yang telah

ditampilkan

B. MENANYA

7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

8. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

C. MENCOBA

9. Siswa dibagi menadi 4 kelompok. Setiap kelomok terdiri

dari 5-6 orang siswa yang anggotanya heterogen, dilihat

dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik.

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

39

10. Guru menjelaskan aturan bermain TGT. Setiap

kelompok memiliki tugas masing-masing. 1 siswa

bertugas sebagai pembaca soal (jika mendapat giliran). 1

siswa maju ke depan kelas sebagai penjawab soal. 1

siswa bertugas sebagai penulis jawaban. 1 siswa sebagai

penulis soal. 1 siswa sebagai pencatat skor (setiap

kelompok memiliki urutan pemain yang sama).

11. Guru meminta siswa mengambil nomor urut. Kelompok

yang mendapat giliran pertama adalah kelompok yang

harus mengirimkan salah satu anggotanya sebagai

pembaca soal.

12. Guru mengatur permainan

13. Pembaca soal membacakan soal dan penjawab soal yang

berada di depan kelas sesegera mungkin untuk

menjawab pertanyaan dari pembaca soal.

14. Jika dapat menjawab soal dengan benar, maka kartu soal

disimpan sebagai bukti poin menjawab soal.

15. Setelah selesai siswa menghitung kartu dan skor mereka

dan diakumulasi dengan semua tim.

D. MENALAR

16. Guru memberikan penguatan dan kesempatan siswa

untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas

17. Guru memberikan penilaian

E. MENGASOSIASI

18. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil

diskusi pembelajaran

19. Siswa diberikan soal untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi

III PENUTUP

20. Guru memberikan motivasi kepada siswa

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

40

21. Guru mengajak siswa berdo’a dan membaca hamdallah

bersama-sama

Tabel 3.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I

3. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.

Peneliti dalam melaksanakan pengamatan menggunakan dua lembar

observasi yaitu lembar kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan

RPP dan lembar aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan metode TGT. Hasil pengamatan berupa lembar observasi

akan dilampirkan pada lembar catatan lapangan.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan pembelajaran

pada penelitian siklus I untuk mengetahui kelemahan kegiatan

pembelajaran yang yang dilakukan guru dengan siswa sehingga dapat

digunakan sebagai acuan melaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya

untuk mencapai indikator keberhasilan belajar. Kelemahan-kelemahan

yang dihadapi Siklus I :

a. Terdapat siswa yang lesu kurang bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran.

b. Terdapat beberapa siswa yang masih bingung cara bermain TGT.

c. Terdapat siswa yang tidak mau maju menjawab soal karena malu

dengan lawan jenis dari kelompok lain.

d. Guru kurang memberikan umpan balik kepada siswa.

Peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dihadapi saat pelaksanaan pembelajaran

pada Siklus I. Hal ini dilakukan untuk merencanakan perbaikan. Rencana

perbaikan tersebut yaitu:

a. Guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa

bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.

b. Guru lebih jelas dalam menjelaskan cara bermain TGT.

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

41

c. Guru lebih tegas untuk menyuruh siswa maju, jika memungkinkan

lawan dari penjawab soal adalah lawan yang sejenis.

d. Guru memberikan umpan balik kepada siswa.

Kelemahan-kelemahan yang telah peneliti paparkan merupakan

salah satu komponen yang menyebabkan indikator keberhasilan belum

tercapai, pada siklus I diharapkan melalui metode TGT pada

pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks nonfiksi dapat meningkat.

D. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan

siklus II adalah sebagai berikut:

a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran Bahasa Indonesia materi teks nonfiksi menggunakan

metode pembelajaran Team Game Tournament.

b. Peneliti membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan

digunakan siswa saat proses pembelajaran

c. Peneliti menyiapkan media pembelajaran

d. Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi

e. Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dalam

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

f. Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan

aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2019

pukul 10.00 sampai 11.15 WIB di ruang kelas V (C) MIN 1 Semarang

dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa. Penelitian tindakan kelas ini

berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Materi yang

diajarkan pada siklus II adalah tentang memahami teks nonfiksi yang

membahas tentang “Festival Kuwung”. Berikut ini adalah langkah-

langkah pelaksanaan siklus II:

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

42

No Kegiatan Waktu

I PENDAHULUAN

1. Guru mengucapkan salam, dan mengajak berdoa

2. Guru mengabsen siswa kehadiran siswa

3. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI

A. MENGAMATI

5. Guru memperlihatkan gambar sebagai stimulus

6. Siswa saling berargumen mengenai gambar yang telah

ditampilkan

B. MENANYA

7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

8. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

C. MENCOBA

9. Siswa dibagi menadi 4 kelompok. Setiap kelomok terdiri

dari 5-6 orang siswa yang anggotanya heterogen, dilihat

dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik.

10. Guru menjelaskan aturan bermain TGT. Setiap

kelompok memiliki tugas masing-masing. 1 siswa

bertugas sebagai pembaca soal (jika mendapat giliran). 1

siswa maju ke depan kelas sebagai penjawab soal. 1

siswa bertugas sebagai penulis jawaban. 1 siswa sebagai

penulis soal. 1 siswa sebagai pencatat skor (setiap

kelompok memiliki urutan pemain yang sama).

11. Guru meminta siswa mengambil nomor urut. Kelompok

yang mendapat giliran pertama adalah kelompok yang

harus mengirimkan salah satu anggotanya sebagai

pembaca soal.

12. Guru mengatur permainan

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

43

13. Pembaca soal membacakan soal dan penjawab soal yang

berada di depan kelas sesegera mungkin untuk

menjawab pertanyaan dari pembaca soal.

14. Jika Penjawab soal dapat menjawab soal dengan benar,

maka kartu soal disimpan sebagai bukti poin menjawab

soal.

15. Setelah selesai siswa menghitung kartu dan skor mereka

dan diakumulasi dengan semua tim.

D. MENALAR

16. Guru memberikan penguatan dan kesempatan siswa

untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas

17. Guru memberikan penilaian

E. MENGASOSIASI

18. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil

diskusi pembelajaran

19. Siswa diberikan soal untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi

III PENUTUP

20. Guru memberikan motivasi kepada siswa

21. Guru mengajak siswa berdo’a dan membaca hamdallah

bersama-sama

Tabel 3.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus II

3. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.

Peneliti dalam melaksanakan pengamatan menggunakan dua lembar

observasi yaitu lembar kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan

RPP dan lembar aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan metode TGT. Hasil pengamatan berupa lembar observasi

akan dilampirkan pada lembar catatan lapangan.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

44

4. Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti pada hasil pelaksanaan penelitian

siklus II menunjukkan bahwa pada siklus II sudah tidak ditemukan

kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran. Kelemahan-

kelemahan yang terjadi di Siklus I dapat diatasi pada Siklus II ini.

Penelitian dihentikan sampai siklus II karena hasil belajar siswa sudah

menunjukkan indikator ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85%

siswa tuntas belajar. Siswa yang Tidak Tuntas pada Siklus II akan

diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidi yang

dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas

belajar.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Pra Siklus

Penelitian pra siklus ini dilaksanakan pada 12 November 2019 selama

2 jam pelajaran (70 menit). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan siswa dalam proses pembelajaran sebelum menerapkan

metode Team Game Tournament (TGT) di kelas V MIN 1 Semarang. Pada

pembelajaran Bahasa Indonesia guru menggunakan metode ceramah dan

tanya jawab. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung pelajaran hanya

monoton dan terlihat membosankan sehingga masih banyak siswa yang pasif.

Setelah guru menerangkan materi, guru mulai melontarkan pertanyaan

sebagai umpan agar direspon oleh siswa. Setelah selesai bertanya jawab, guru

menyuruh siswa untuk mengungkapkan argumen mereka masing masing

tentang materi ”Perjuangan Warga Lereng Gunung Penanggungan Demi Air”

dengan menggunakan bahasa mereka masing-masing. Setelah siswa

berargumen mengenai materi tersebut guru memberikan soal evaluasi untuk

dikerjakan siswa secara individu. Data hasil tes siswa kelas V pada pra siklus

menunjukan tingkat kelulusan siswa masih rendah. Masih banyak nilai siswa

yang belum mencapai KKM. Data nilai tes Bahasa Indonesia siswa kelas V

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Nama Nilai Keterangan

22. A N F 90 Tuntas

23. A R 75 Tuntas

24. A S A 40 Tidak Tuntas

25. A J N 80 Tuntas

26. C A K 50 Tidak Tuntas

27. C N N 35 Tidak Tuntas

28. A D M S 70 Tidak Tuntas

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

46

29. D N H 55 Tidak Tuntas

30. E M A 60 Tidak Tuntas

31. F R Y P 45 Tidak Tuntas

32. F B S 75 Tuntas

33. I K A 75 Tuntas

34. J H Z 40 Tidak Tuntas

35. K S F D 95 Tuntas

36. K S F D 70 Tidak Tuntas

37. K A P 65 Tidak Tuntas

38. M A Z H 85 Tuntas

39. M F Z 85 Tuntas

40. N A C A 65 Tidak Tuntas

41. R P P 85 Tuntas

42. Z N A 50 Tidak Tuntas

Total 1390

Rata Rata 66,19

Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Pra Siklus

Keterangan :

Tuntas = 9 siswa

Tidak Tuntas = 12 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

P =

=

= 42, 8%

= 43% (Pembulatan)

Berdasarkan dari data pra siklus di atas, ternyata tingkat ketuntasan

belajar siswa masih rendah yaitu hanya 9 siswa yang tuntas (43%) dan masih

banyak siswa yang tidak tuntas yaitu sebanyak 12 siswa (57%) dengan nilai

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

47

rata – rata 66,19. Berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut, selanjutnya

peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan

metode Team Game Tournament (TGT) dengan tujuan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai materi

Teks Nonfiksi.

B. Analisis Data Siklus I

Penelitian Siklus I dilaksanakan pada Sabtu, 13 April 2019.

Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok

yang diajarkan pada siklus I adalah kebudayaan bangsa Indnesia yaitu

“Pentingnya Menjaga Air Bersih”. Hasil pengamatan yang peneliti lakukan

pada siklus I menunjukkan bahwa siswa terlihat bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Team Game

Tournament (TGT), meskipun belum semua siswa aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Nilai hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

No. Nama Nilai Keterangan

1. A N F 95 Tuntas

2. A R 80 Tuntas

3. A S A 55 Tidak Tuntas

4. A J N 80 Tuntas

5. C A K 50 Tidak Tuntas

6. C N N 45 Tidak Tuntas

7. A D M S 75 Tuntas

8. D N H 55 Tidak Tuntas

9. E M A 75 Tuntas

10. F R Y P 50 Tidak Tuntas

11. F B S 85 Tuntas

12. I K A 75 Tuntas

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

48

13. J H Z 40 Tidak Tuntas

14. K S F D 95 Tuntas

15. K S F D 75 Tuntas

16. K A P 65 Tidak Tuntas

17. M A Z H 85 Tuntas

18. M F Z 95 Tuntas

19. N A C A 75 Tuntas

20. R P P 85 Tuntas

21. Z N A 55 Tidak Tuntas

Total 1490

Rata Rata 70,95

Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siklus I

Keterangan :

Tuntas = 13 siswa

Tidak Tuntas = 8 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

P =

=

= 61, 9%

= 62% (Pembulatan)

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa

pada siklus I mencapai 71%. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM)

terdapat 13 siswa (62%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah

KKM) 8 siswa (38%). Hasil belajar pada siklus I secara klasikal belum

berhasil karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (nilai KKM) hanya

mencapai 62% dari jumlah siswa secara keseluruhan.

Hasil persentase belum mencapai indikator keberhasilan secara

klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa, jadi harus dilaksanakan siklus

selanjutnya yaitu Siklus II pada waktu yang telah ditentukan.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

49

C. Analisis Data Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada Kamis, 9 Mei 2019.

Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok

yang diajarkan pada siklus II adalah “Festival Kuwung”. Hasil pengamatan

yang peneliti lakukan pada siklus II menunjukkan bahwa siswa terlihat

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode

Team Game Tournament (TGT), meskipun terdapat siswa yang masih malu-

malu dalam mengikuti pembelajaran. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Nama Nilai Keterangan

1. A N F 100 Tuntas

2. A R 90 Tuntas

3. A S A 70 Tidak Tuntas

4. A J N 100 Tuntas

5. C A K 100 Tuntas

6. C N N 100 Tuntas

7. A D M S 80 Tuntas

8. D N H 80 Tuntas

9. E M A 100 Tuntas

10. F R Y P 60 Tidak Tuntas

11. F B S 100 Tuntas

12. I K A 90 Tuntas

13. J H Z 100 Tuntas

14. K S F D 100 Tuntas

15. K S F D 100 Tuntas

16. K A P 100 Tuntas

17. M A Z H 100 Tuntas

18. M F Z 95 Tuntas

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

50

19. N A C A 100 Tuntas

20. R P P 95 Tuntas

21. Z N A 100 Tuntas

Total 1960

Rata Rata 93,33

Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siklus II

Keterangan :

Tuntas = 19 siswa

Tidak Tuntas = 2 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

P =

=

= 90,47%

= 90% (Pembulatan)

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa

pada siklus II mencapai 93,33. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM)

terdapat 19 siswa (90%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah

KKM) 2 siswa (10%). Siklus III menunjukkan bahwa hasil pembelajaran

sudah mencapai indikator ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu

85% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥ 65 (nilai KKM). Pembelajaran

pada siklus II dianggap berhasil sehingga penelitian dihentikan di siklus II.

D. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian berdasarkan analisis pengumpulan data

diperoleh rekapitulasi data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa

dapat dilihat pada tabel berikut:

No Nama Nilai

Pra siklus Siklus I Siklus II

1. A N F 90 95 100

2. A R 75 80 90

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

51

3. A S A 40 55 70

4. A J N 80 80 100

5. C A K 50 50 100

6. C N N 35 45 100

7. A D M S 70 75 80

8. D N H 55 55 80

9. E M A 60 75 100

10. F R Y P 45 50 60

11. F B S 75 85 100

12. I K A 75 75 90

13. J H Z 40 40 100

14. K S F D 95 95 100

15. K S F D 70 75 100

16. K A P 65 65 100

17. M A Z H 85 85 100

18. M F Z 85 95 95

19. N A C A 65 75 100

20. R P P 85 85 95

21. Z N A 50 55 100

Total 1390 149 1960

Rata Rata 66,19 70,95 93,33

Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Keseluruhan Siklus

Tabel tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa

setelah dilakukan tindakan. Hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan

pada setiap siklus merupakan bukti keberhasilan penggunaan metode Team

Game Tournament (TGT) pada proses pembelajaran. Data yang diperoleh

dari hasil belajar siswa pada pra siklus terdapat 9 siswa (43%) yang tuntas

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

52

dan 12 siswa (57%) yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata 66,19. Siklus I

terdapat 13 siswa (62%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak

tuntas belajar (dibawah KKM) 8 siswa (38%) dengan nilai rata-rata 71. Hasil

persentase belum mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yang telah

ditetapkan, jadi penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan materi dan waktu

yang berbeda. Data ketuntasan hasil belajar siswa dapat dicermati pada tabel

dan grafik berikut ini :

No Rata-rata Kategori Jumlah Presentase

Pra 66,19 Tuntas 9 43%

Tidak Tuntas 12 57%

I 70,95 Tuntas 13 62%

Tidak Tuntas 8 38%

II 93,33 Tuntas 19 90%

Tidak Tuntas 2 10%

Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Siswa

Gambar 4.1 Prosentase Hasil Siklus

Grafik diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah

menerapkan metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT) telah

terjadi peningkatan dari pra siklus 43% siswa tuntas belajar, siklus I yaitu

62% siswa tuntas belajar, dan siklus II 90% siswa tuntas belajar. Peningkatan

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Prosentase Hasil Siklus

Nilai Tutas Nilai Tidak Tuntas

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

53

siswa tuntas belajar dari pra siklus ke siklus I meningkat sebanyak 19%, pada

siklus I ke siklus II dapat meningkat hingga 28%.

Keberhasilan penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dari

Ananda Afroh Laila (2015) bahwa metode (TGT) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Selain itu keberhasilan metode ini juga merujuk pada pendapat

dari Slavin yang mengemukakan bahwa Team Game Tournament (TGT)

berhasil meningkatkan skill-skill dasar, pencapaian, interaksi positif antar

siswa, harga diri, dan sikap penerimaan pada siswa-siswa lain yang berbeda.

Menurut Slavin Team Game Tournament (TGT) membantu siswa mereview

dan menguasai materi pelajaran dengan lebih mudah.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat

menyimpulkan adanya peningkatan mengajar guru. Metode Team Game

Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi

teks nonfiksi pada siswa kelas V MIN 1 Semarang tahun 2019. Peningkatan

siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II mencapai 28%. Hal ini

dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I 62%

siswa tuntas belajar, Siklus II 90% siswa tuntas belajar.

Tidak hanya keterampilan guru dalam menyajikan metode ini yang

mengalami peningkatan, namun siswa juga mulai memahami alur dari metode

Team Game Tournament (TGT). Pada siklus I banyak siswa yang merasa

kebingungan dengan metode Team Game Tournament (TGT), hingga di akhir

pembelajaran siklus I siswa mulai memahami bagaimana alur metode

tersebut. Sehingga pada siklus ke II siswa sudah paham bagaimana metode

Team Game Tournament (TGT) itu dilaksanakan.

B. Saran

Metode Team Game Tournament (TGT) telah terbukti dapat meningkatkan

prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Teks Nonfiksi pada siswa kelas V

MIN 1 Semarang, maka peneliti sarankan hal – hal sebagai berikut

1. Bagi guru :

Guru sebaiknya menyiapkan materi, metode, media, dan sebagainya

dengan matang agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan

efektif dan siswa pun akan memperoleh prestasi belajar yang optimal.

Penggunaan lingkungan sekitar sebagai media sebaiknya dapat

dimanfaatkan oleh guru sehingga dapat menarik miat siswa dalam

pembelajaran. Guru seharusnya juga dapat berinovasi dengan menerapkan

berbagai model pembelajaran sehingga siswa dapat aktif dan tidak

monoton. Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode Team Game

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

55

Tournament (TGT) agar siswa aktif dengan permainan yang sederhana

dan diharapkan pembelajaran dapat bermakna bagi siswa.

2. Bagi Sekolah :

Sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana dalam melakukan

berbagai macam metode salah satunya metode Team Game Tournament

(TGT) untuk menghemat waktu pembelajaran.

3. Bagi peneliti :

Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu peneliti harus bertindak sebagai

pengajar pada saat penelitian berlangsung dikarenakan membutuhkan

waktu yang lebih untuk mengoptimalkan berjalannya kegiatan belajar

mengajar.

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

56

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2011. Model Model Pembelajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mudikawati, Mety. 2018. Super Complete Kelas SD/MI. Depok: Magenta Media.

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.

Jakarta: Kencana.

Rusman. 2016. Pembelajaran Tematik Terpadu: Teori, Praktik dan Penilaian.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Jakarta: PT

Ciputat Press.

Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

___________. 2009. Teori – Teori Belajar. STAIN Salatiga Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Groub.

Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sukses Ofseet.

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

57

Tampubulon, Saur. 2013. PTK Sebagai Pengembangan Profesi Pendidik dan

Keilmuan. Jakarta: Erlangga.

Thobroni. 2015. Belajar dan pembelajaran: Teori Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Trianto. 2007. Metode-Metode Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

LAMPIRAN-LAMPIAN

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN 1 Semarang

Kelas / Semester : V / II

Tema : Lingkungan Sahabat Kita (Tema 8)

Sub Tema : Usaha Pelestarian Lingkungan (Sub Tema 3)

Pembelajaran ke : 1

Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Inti

KI 1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangganya.

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

Muatan : Bahasa Indonesia

Kopetensi Dasar Indikator

3.8 Mengurikan urutan peristiwa atau

tindakan yang terdapat pada teks

nonfiksi

3.8.1 Membaca teks narasi

peristiwa atau tindakan yang

terdapat pada teks nonfiksi

4.8 menyajikan kembali peristiwa atau

tindakan dengan memperhatikan latar

cerita yang terdapat pada teks fiksi

4.8.1 Menceritakan kembali

peristiwa atau tindakan dengan

memperhatikan latar cerita

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

III. Tujuan Pembelajaran

a. Dengan kegiatan membaca teks nonfiksi siswa dapat menjelaskan isi

bacaan Pentingnya Menjaga Air Bersih dengan benar.

b. Dengan kegiatan mengamati cara menjaga kebersihan air di lingkungan

sekitar dengan benar, siswa dapat menceritakan cara menjaga kebersihan

air.

IV. Materi Pembelajaran

a. Cerita teks nonfiksi

b. Teks penjelajasan syarat air bersih

V. Strategi Pembelajaran

a. Inkuiri Sosial

b. Kooperative learning tipe Team Game Tournament (TGT)

VI. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Diskusi Kelompok

c. Tanya jawab

d. Short cut

VII. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media: Kartu soal, kartu urutan pemain, lembar skor, lembar soal, lembar

jawaban, papan tulis, tongkat tanda ingin menjawab.

2. Sumber Pembelajaran: buku paket siswa kelas 5 tema 8, bacaan yang

mendukung tentang materi pengolahan air.

VIII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

I PENDAHULUAN

1. Guru mengucapkan salam, dan mengajak berdoa

2. Guru mengabsen siswa kehadiran siswa

3. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

II KEGIATAN INTI

A. MENGAMATI

5. Guru memperlihatkan gambar sebagai stimulus

6. Siswa saling berargumen mengenai gambar yang telah

ditampilkan

B. MENANYA

7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

8. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

C. MENCOBA

9. Siswa dibagi menadi 4 kelompok. Setiap kelomok terdiri dari 5-6

orang siswa yang anggotanya heterogen, dilihat dari prestasi

akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik.

10. Guru menjelaskan aturan bermain TGT. Setiap kelompok

memiliki tugas masing-masing. 1 siswa bertugas sebagai

pembaca soal (jika mendapat giliran). 1 siswa maju ke depan

kelas sebagai penjawab soal. 1 siswa bertugas sebagai penulis

jawaban. 1 siswa sebagai penulis soal. 1 siswa sebagai pencatat

skor (setiap kelompok memiliki urutan pemain yang sama).

11. Guru meminta siswa mengambil nomor urut. Kelompok yang

mendapat giliran pertama adalah kelompok yang harus

mengirimkan salah satu anggotanya sebagai pembaca soal.

12. Guru mengatur permainan

13. Pembaca soal membacakan soal dan penjawab soal yang berada

di depan kelas sesegera mungkin untuk menjawab pertanyaan

dari pembaca soal.

14. Jika Penjawab soal dapat menjawab soal dengan benar, maka

kartu soal disimpan sebagai bukti poin menjawab soal.

15. Setelah selesai siswa menghitung kartu dan skor mereka dan

diakumulasi dengan semua tim.

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

D. MENALAR

16. Guru memberikan penguatan dan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas

17. Guru memberikan penilaian

E. MENGASOSIASI

18. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi

pembelajaran

19. Siswa diberikan soal untuk mengetahui hasil ketercapaian materi

III PENUTUP

20. Guru memberikan motivasi kepada siswa

21. Guru mengajak siswa berdo’a dan membaca hamdallah bersama.

IX. Penilaian

Tekhnik Penilaian

a. Penilaian Proses : Penilaian kinerja dan penilaian produk

b. Penilaian Sikap : Percaya diri, aktif, bekerja sama

c. Penilaian Hasil Belajar : tes tertulis pilihan ganda dan uraian

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Syarat Air Bersih

Air merupakan kebutuhan dasar manusia karena sangat dibutuhkan

manusia. Saat ini, meski air banyak ditemukan di bumi, faktanya masih terjadi

krisis air bersih. Hampir setiap hari jumlah air bersih yang ada di bumi berkurang.

Penyebabnya sangat banyak, mulai dari pencemaran lingkungan, pembuangan

limbah pabrik, hingga pembuangan limbh rumah tangga. Yang sembarangan.

Pemakaian air yang setiap haritidak pernah berhenti membuat air bersih menjadi

semakin berkurang.

Air dapat dikatakan bersih sehingga layak untuk dikonsumsi dan di

gunakan oleh umat manusia tentunya mempunyai beberapa syarat. Adapun syarat

air bersih antara lain sebagai berikut.

1. Syarat Fisik

Air yang bersih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh,

tidak mengandung zat padat (terlarut) lebih dari atau sama dengan 1.000

mg/liter, serta tidak ada endapan dan suhunya antara 10-25 derajat Celcius.

2. Syarat Kimia

Air yang bersih tidak mengandung bahan kimia dan dapat meracuni tubuh

manusia, mengandung yodium dalam jumlah yang cukup dan normal,

kandungan zat kimia yang tidak terlalu berlebihan, dan derajat keasaman

atau pH dari air dalam batas normal, yakni 6,5 hingga 9,2.

3. Syarat Mikrobiologi

Air bersih tidak mengandung bakteri pantogen yang dapat menjadi

penyebab penyakit an tidak mengandung kuman penyakit, seperti disentri,

typus, dan penyakit lainnya.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Hemat Air

Air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia. Manusia

sangat bergantung terhadap keberadaan air. Oleh karena itu sudah seharusnya kita

menjaga kebersiha air untuk melakukan penghematan. Berikut ini beberapa

langkah mudah yang dapat kita lakukan untuk menggunakan air dengan lebih

bijak.

1. Matikan Kran

Hal yang sering kalimembuat air banyak terbuang sia-sia adalah lupa

mematikan kran air. Oleh karena itu matikan kran apabila tidak digunakan.

2. Perbaiki kebocoran pipa air

Segera perbaiki pipa air yang bocor meskipun kebocoran hanya sedikit.

Pipa air bocor yang sudah diperbaiki dapat mengurangi terbuangnya air

bersih dengan sia-sia.

3. Mandi dengan shower (pancuran)

Mandi dengan menggunakan shower lebih hemat air dibandingkan mandi

dengan bak mandi (bathub) karena air yang digunakan lebih sedikit.

4. Bijak dalam mencuci pakaian

Ketika mencuci gunakan deterjen ecukupnya sehingga untuk membilas

membutuhkan air sedikit. Gunakan dengan hemat atau seperlunya untuk

mencuci.

5. Gunakan air kembali

Menggunakan air kembali (reuse water) merupakan salah satu bijak.

Misalnya menggunakan air bekas cucian beras untuk mnyiram tanaman.

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

A. Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Perubahan Tingkah Laku

Percaya Diri Disiplin Bekerjasama

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

1 Aisyah Nur Fatmawati

2 Akto Reihan

3 Arini Salsabila Anjani

4 Arkan Java Narendra

5 Chelsie Aulia Kirana

6 Cinta Nury Nugraheni

7 Dinda Alya M S

8 Dyah Nuriatul Husna

9 Ezarsyah M A

10 Fachri Ramadhani Yahya P

11 Febrian Billiano Setiawan

12 Irsyad Karunia Aditya

13 Jihan Helya Zahra

14 Kayla Salma Fitria D

15 Kaysa Salwa Fitria D

16 Kusuma Arya Pratama

17 M. Abid Zuhal Hanafi

18 M. Faza Abdillah

19 Nofarini Khoirina Anam

20 Ridho Putra P

21 Zaskia Nurul Aini

Keterangan : BT (Belum Terlihat) MT (Mulai Terlihat)

MB (Mulai Berkembang) SM (Sudah Membudaya)

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

B. Penilaian Keterampilan

No Nama Siswa Ketercapaian Kriteria

2 kriteria 3 kriteria 4 kriteria

1 Aisyah Nur Fatmawati

2 Akto Reihan

3 Arini Salsabila Anjani

4 Arkan Java Narendra

5 Chelsie Aulia Kirana

6 Cinta Nury Nugraheni

7 Dinda Alya M S

8 Dyah Nuriatul Husna

9 Ezarsyah M A

10 Fachri Ramadhani Yahya P

11 Febrian Billiano Setiawan

12 Irsyad Karunia Aditya

13 Jihan Helya Zahra

14 Kayla Salma Fitria D

15 Kaysa Salwa Fitria D

16 Kusuma Arya Pratama

17 M. Abid Zuhal Hanafi

18 M. Faza Abdillah

19 Nofarini Khoirina Anam

20 Ridho Putra P

21 Zaskia Nurul Aini

Keterangan Kriteria :

1. Memahami isi teks nonfiksi

2. Dapat menceritakan kembali isi teks nonfiksi

3. Mengetahui isi pokok teks nonfiksi

4. Mengetahui syarat syarat air bersih dalam teks nonfiksi

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

C. Penilaian Pengetahuan

1. Mengapa air bersih termasuk kebutuhan dasar bagi manusia?

2. Apa penyebab krisis air bersih?

3. Ada berapa syarat air bersih untuk layak di konsumsi? Sebutkan!

4. Sebutkan syarat air bersih secara fisik!

5. Bagaimana cara menjaga air bersih?

6. Sebutkan syarat air bersih secara kimia!

7. Sebutkan syarat air bersih secara mikrobiologi!

8. Berapa batas normal keasaman air bersih?

9. Apabila air terlihat jernih namun berbau menyengat apakah air tersebut

dapat dikonsimsi?

10. Bahaya apa saja jika kita mengkonsumsi air yang mengandung kuman

serta beracun?

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 2

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS I

Nama Sekolah : MIN 1 Semarang

Guru : Amrih Widodo, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Nonfiksi (Pentingnya Menjaga Air Bersih )

Kelas/ Semester : V/ II

Waktu Pelaksanaan : 13 April 2019 (Pukul 10.00 - 11.15 WIB)

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

I PENDAHULUAN

1. Guru mengucapkan salam, mengajak berdoa dan

mengabsen siswa

2. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

3. Guru melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI

A. MENGAMATI

4. Guru memperlihatkan gambar sebagai stimulus

5. Guru memberi kesempatan siswa berargumen

B. MENANYA

6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

C. MENCOBA

8. guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

9. Guru menjelaskan aturan bermain TGT

10. Guru mengatur permainan

11. Guru meminta 1 siswa dari setiap kelompok untuk

mewakili mengambil kartu urutan permainan dan

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

nama kelompok

12. Guru menyuruh perwakilan kelompok untuk maju

menjawab soal

13. Guru membimbing siswa dalam permainan TGT

D. MENALAR

14.

Guru memberikan penguatan dan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang

jelas

15. Guru memberikan penilaian

E. MENGASOSIASI

16. Guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan

hasil diskusi yang telah dilakukan

17. Guru memberikan soal untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi

III PENUTUP

18. Guru memberikan motivasi kepada siswa

19. Guru mengajak semua siswa berdo’a dan membaca

hamdallah bersama-sama

Total Skor 5 12 9 20

Skor Akhir 46

Presentase 60,5%

Kualifikasi Cukup

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Keterangan :

1. Kriteria Penilai

Skor Kriteria Penilaian

4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik

3 Pengelolaan Pembelajaran Guru Baik

2 Pengelolaan Pembelajaran Guru Cukup Baik

1 Pengelolaan Pembelajaran Guru Kurang Baik

2. Kualifikasi Penilaian

Tingkat Keberhsilan Arti

85-100% Sangat Baik

65-84% Baik

55-64% Cukup

0-54% Kurang

3. Analisis Data

Presentase = ∑

=

= 60,5%

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Nama Sekolah : MIN 1 Semarang

Guru : Amrih Widodo, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Nonfiksi (Pentingnya Menjaga Air Bersih )

Kelas/ Semester : V/ II

Waktu Pelaksanaan : 13 April 2019 (Pukul 10.00 - 11.15 WIB)

No Nama Aspek Pengamatan

Total A B C D E F G H

1. A N F 2 3 1 2 4 3 3 3 21

2. A R 3 1 1 2 3 2 2 1 15

3. A S A 1 2 2 3 3 3 3 3 20

4. A J N 2 3 1 3 3 3 4 3 22

5. C A K 1 2 2 2 3 3 3 2 18

6. C N N 2 2 1 2 3 3 4 3 20

7. A D M S 3 3 2 3 3 3 3 2 22

8. D N H 2 2 3 2 3 3 3 3 21

9. E M A 2 3 3 4 3 2 1 3 21

10. F R Y P 1 2 2 2 3 3 2 3 18

11. F B S 2 3 3 2 3 3 3 3 22

12. I K A 3 3 2 3 3 3 3 3 23

13. J H Z 2 3 3 3 3 2 3 3 22

14. K S F D 3 2 2 3 3 3 3 3 22

15. K S F D 3 2 3 3 3 4 2 3 23

16. K A P 1 1 3 3 3 2 1 3 17

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

17. M A Z H 1 2 2 3 3 3 3 3 20

18. M F Z 2 3 3 2 3 3 2 3 21

19. N A C A 2 3 3 3 3 3 2 3 22

20. R P P 2 3 2 2 3 2 2 3 19

21. Z N A 2 2 1 2 3 1 1 2 14

Jumlah 42 50 45 54 64 57 53 58 432

Prsentase 66%

Kualifikasi Baik

Keteragan :

1. Aspek Pengamatan

Kode Katagori Aktivitas Indikator

A Visual Activities Kelancaran menemukan ide atau presentasi

dalam diskusi

B Oral Activities Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan

C Listening Activities Mendengarkan penjelasan dari guru

D Writing Activities Keaktivan siswa dalam menulis materi

E Drawing Activities Keaktivan siswa dalam mengerjakan tugas

F Motor Activities

Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil

diskusi, bekerja sama sesama anggota dalam

kelompoknya

G Mental Activities Kekondusifan dan perhatian siswa dalam

pembelajaran dengan metode TGT

H Emotional Activities Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran

dengan metode TGT

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

2. Kriteria Penilaian

Skor Kriteria Penilaian

4 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Sangat Baik

3 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Baik

2 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Cukup Baik

1 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Kurang Baik

3. Kualifikasi Penilaan

Tingkat Keberhsilan Arti

85-100% Sangat Baik

65-84% Baik

55-64% Cukup

0-54% Kurang

4. Anasisis Data Aktivitas Siswa

Rata-rata = ∑

=

= 20,5

= 21 (dibulatkan)

Presentase = ∑

=

= 65,6%

= 66% (dibulatkan)

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lembar jawab siswa siklus I

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MIN 1 Semarang

Kelas / Semester : V / II

Tema : Lingkungan Sahabat Kita (Tema 8)

Sub Tema : Usaha Pelestarian Lingkungan (Sub Tema 3)

Pembelajaran ke : 6

Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Inti

KI 1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru dan tetangganya.

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

sekolah.

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

Muatan : Bahasa Indonesia

Kopetensi Dasar Indikator

3.8 Mengurikan urutan peristiwa atau

tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi

3.8.1 Memahami teks narasi

Festival Kuwung

4.8 menyajikan kembali peristiwa atau

tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi

4.8.1 Menceritakan kembali

isi dari teks Festival Kuwung

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

III. Tujuan Pembelajaran

a. Dengan kegiatan membaca teks nonfiksi siswa dapat menjelaskan isi

bacaan Festival Kuwung dengan benar.

b. Dengan kegiatan mengamati berbagai macam budaya di lingkungan

sekitar dengan benar, siswa dapat menceritakan beragam budaya di

Indonesia.

IV. Materi Pembelajaran

a. Cerita teks nonfiksi

b. Teks Festival Kuwung

V. Strategi Pembelajaran

a. Inkuiri Sosial

b. Kooperative learning tipe Team Game Tournament (TGT)

VI. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Diskusi Kelompok

c. Tanya jawab

d. Short cut

VII. Media dan Sumber Pembelajaran

a. Media: Kartu soal, kartu urutan pemain, lembar skor, lembar soal,

lembar jawaban, papan tulis, tongkat tanda ingin menjawab.

b. Sumber Pembelajaran: buku paket siswa kelas 5 tema 8, bacaan yang

mendukung tentang keragaman budaya di Indonesia.

VIII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

I PENDAHULUAN

1. Guru mengucapkan salam, dan mengajak berdoa

2. Guru mengabsen siswa kehadiran siswa

3. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

II KEGIATAN INTI

A. MENGAMATI

5. Guru memperlihatkan gambar sebagai stimulus

6. Siswa saling berargumen mengenai gambar yang telah

ditampilkan

B. MENANYA

7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

8. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

C. MENCOBA

9.

Siswa dibagi menadi 4 kelompok. Setiap kelomok terdiri

dari 5-6 orang siswa yang anggotanya heterogen, dilihat

dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik.

10.

Guru menjelaskan aturan bermain TGT. Setiap kelompok

memiliki tugas masing-masing. 1 siswa bertugas sebagai

pembaca soal (jika mendapat giliran). 1 siswa maju ke

depan kelas sebagai penjawab soal. 1 siswa bertugas

sebagai penulis jawaban. 1 siswa sebagai penulis soal. 1

siswa sebagai pencatat skor (setiap kelompok memiliki

urutan pemain yang sama).

11.

Guru meminta siswa mengambil nomor urut. Kelompok

yang mendapat giliran pertama harus mengirimkan salah

satu anggotanya sebagai pembaca soal.

12. Guru mengatur permainan

13.

Pembaca soal membacakan soal dan penjawab soal yang

berada di depan kelas sesegera mungkin untuk menjawab

pertanyaan dari pembaca soal.

14. Jika Penjawab soal dapat menjawab soal dengan benar,

kartu soal disimpan sebagai bukti poin menjawab soal.

15. Setelah selesai siswa menghitung kartu dan skor mereka

dan diakumulasi dengan semua tim.

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

D. MENALAR

16. Guru memberikan penguatan dan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas

17. Guru memberikan penilaian

E. MENGASOSIASI

18. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran

19. Siswa diberikan soal untuk mengetahui hasil ketercapaian

materi

III PENUTUP

20. Guru memberikan motivasi kepada siswa

21. Guru mengajak siswa berdo’a dan membaca hamdallah

bersama-sama

IX. Penilaian

Tekhnik Penilaian

d. Penilaian Proses : Penilaian kinerja dan penilaian produk

e. Penilaian Sikap : Percaya diri, aktif, bekerja sama

f. Penilaian Hasil Belajar : tes tertulis uraian

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

UNIKNYA KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DALAM

FESTIFAL KUWUNG 2016

Festival Kuwung merupakan acara seni dan budaya sekaligus pesta rakyat

yang paling ditunggu tunggu kehadirannya setiap tahun. Festival yang digelar

dalam rangka hari jadi Banyuwangi (Harjaba) ke 245 ini menyuguhkan beragam

tradisi daerah yang dikemas dalam Sebuah pertunjukan yang megah.

Rakyat Bunyuwangi berpesta, penampilan seluruh peserta mampu

mengundang decak kagum. Berbagai seni daerah tampil dengan sangat menarik

dan menghibur. Tidak hanya para penari dan aksi teatrikal yang tampil dengan

memikat, pawai mobil dengan aneka lampu yang menampilkan miniatur budaya

daerah juga mampu mencuri perhatian. Rutusan pendukung acara pun tampil

dalam balutan kostum yang atraktif. Ditambah iringan musik tradisional

sepanjang acara membuat suasana malam Banyuwangi begitu meriah.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

M.Y. Bramuda, Festival Kuwung 2016 mengangkat tema Kembang Setaman

Bumi Blambangan. Tema ini sebagai perlambang keharmonisan hidup

masyarakat Banyuwangi yang terdiri dari berbagai etnis dan latar belakang

budaya. "Di Banyuwangi sendiri beragam emis seperti suku Jawa, suku Using,

suku Bali, Etnis Madura, Etnis Tionghoa, Etnis Arab menjadi penduduk daerah

yang telah berpuluh tahun hidup berdampingan dalam kerukunan," katanya.

Festival Kuwung pun membingkai keragaman budaya beragam etnis dan

suku tersebut dalam rangkaian fragmen yang menarik. Pembukaan Kuwung

menyuguhkan Tradisi Saulak, Suku Mandar. Tradisi Saulak merupakan tradisi

pernikahan khas warga Mandar yang merupakan warga pesisir pantai. Berikutnya

pawai menampilkan etnis Jawa Mataraman membawakan fragmen berjudul

Cungkup Tapanrejo yang mengisahkan babat alas warga Jawa dalam memulai

kehidupan baru.

Selain itu, juga ada penampilan suku Using yang menampilkan Sarine

Kembang Bakung. Cerita ini menyisihkan kegigihan dan semangat masyarakat

desa dalam melestarikan budaya adat Using. Sementara itu pawai Etnis Madura

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

tampil dengan pakaian khas daerahnya. Para penampil membawakan Tari Topeng

dan fragmen yang mengisahkan mata pencaharian mereka sebagai petani kakao.

Etnis Bali menampilkan tradisi Melasti Bali Banyuwangi. Juga tidak ketinggalan

atraksi Ogoh Ogoh yang menjadi ciri khas perayaan Nyepi umat Hindu.

Etnis Tionghoa juga memeriahkan acara dengan menampilkan fragmen

bertema Liong Harmoni Tionghoa. Mereka menampilkan berbagai tarian dengan

kostum khasnya. Suasana semakin meriah dengan penampilan Barongsai.

Sebelumnya Festival Kuwung juga dimeriahkan oleh penampilan defile

perwakilan dari beberapa daerah, seperti kota Bogor, Kediri, Sleman,

Probolinggo hingga Sumbawa Barat yang menampilkan tari Kipas.

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

A. Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Perubahan Tingkah Laku

Percaya Diri Disiplin Bekerjasama

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

1 Aisyah Nur Fatmawati

2 Akto Reihan

3 Arini Salsabila Anjani

4 Arkan Java Narendra

5 Chelsie Aulia Kirana

6 Cinta Nury Nugraheni

7 Dinda Alya M S

8 Dyah Nuriatul Husna

9 Ezarsyah M A

10 Fachri Ramadhani Yahya P

11 Febrian Billiano Setiawan

12 Irsyad Karunia Aditya

13 Jihan Helya Zahra

14 Kayla Salma Fitria D

15 Kaysa Salwa Fitria D

16 Kusuma Arya Pratama

17 M. Abid Zuhal Hanafi

18 M. Faza Abdillah

19 Nofarini Khoirina Anam

20 Ridho Putra P

21 Zaskia Nurul Aini

Keterangan : BT (Belum Terlihat) MT (Mulai Terlihat)

MB (Mulai Berkembang) SM (Sudah Membudaya)

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

B. Penilaian Keterampilan

No Nama Siswa Ketercapaian Kriteria

2 kriteria 3 kriteria 4 kriteria

1 Aisyah Nur Fatmawati

2 Akto Reihan

3 Arini Salsabila Anjani

4 Arkan Java Narendra

5 Chelsie Aulia Kirana

6 Cinta Nury Nugraheni

7 Dinda Alya M S

8 Dyah Nuriatul Husna

9 Ezarsyah M A

10 Fachri Ramadhani Yahya P

11 Febrian Billiano Setiawan

12 Irsyad Karunia Aditya

13 Jihan Helya Zahra

14 Kayla Salma Fitria D

15 Kaysa Salwa Fitria D

16 Kusuma Arya Pratama

17 M. Abid Zuhal Hanafi

18 M. Faza Abdillah

19 Nofarini Khoirina Anam

20 Ridho Putra P

21 Zaskia Nurul Aini

Keterangan Kriteria :

1. Memahami isi teks nonfiksi

2. Dapat menceritakan kembali isi teks nonfiksi

3. Mengetahui isi pokok teks nonfiksi

4. Mengetahui apa itu festival kuwung dalam teks nonfiksi

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

C. Penilaian Pengetahuan

1. Apa judul bacaan tersebut ?

2. Apa itu Festival Kuwung ?

3. Apa tema dalam Festival Kuwung 2016 ?

4. Dimana Festival Kuwung itu berlangsung ?

5. Apa yang diperingati masyarakat saat perayaan Festival Kuwung ?

6. Dari etnis manakah tema Liong Harmoni Tionghoa ?

7. Apa saja yang dipersembahkan pada Festival Kuwung ?

8. Keberagaman apa saja yang ditampilkan pada teks tersebut ?

9. Bagaimana pendapatmu terhadap kegiatan Festival Kuwung ?

10. Adakah perayaan festival ditempatmu ? Sebutkan !

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS II

Nama Sekolah : MIN 1 Semarang

Guru : Amrih Widodo, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Nonfiksi (Festival Kuwung)

Kelas/ Semester : V/ II

Waktu Pelaksanaan : 9 Mei 2019 (Pukul 10.00 - 11.15 WIB)

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

I PENDAHULUAN

1. Guru mengucapkan salam, mengajak berdoa dan

mengabsen siswa

2. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

3. Guru melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI

A. MENGAMATI

4. Guru memperlihatkan gambar sebagai stimulus

5. Guru memberi kesempatan siswa berargumen

B. MENANYA

7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

6. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

C. MENCOBA

8. guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

9. Guru menjelaskan aturan bermain TGT

10. Guru mengatur permainan

11. Guru meminta 1 siswa dari setiap kelompok untuk

mewakili mengambil kartu urutan permainan dan

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

nama kelompok

12. Guru menyuruh perwakilan kelompok untuk maju

menjawab soal

13. Guru membimbing siswa dalam permainan TGT

D. MENALAR

14.

Guru memberikan penguatan dan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang

jelas

15. Guru memberikan penilaian

E. MENGASOSIASI

16. Guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan

hasil diskusi yang telah dilakukan

17. Guru memberikan soal untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi

III PENUTUP

18. Guru memberikan motivasi kepada siswa

19. Guru mengajak semua siswa berdo’a dan membaca

hamdallah bersama-sama

Total Skor 18 52

Skor Akhir 70

Presentase 92%

Kualifikasi Sangat Baik

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Keterangan:

1. Kriteria Penilai

Skor Kriteria Penilaian

4 Pengelolaan Pembelajaran Guru Sangat Baik

3 Pengelolaan Pembelajaran Guru Baik

2 Pengelolaan Pembelajaran Guru Cukup Baik

1 Pengelolaan Pembelajaran Guru Kurang Baik

2. Kualifikasi Penilaian

Tingkat Keberhsilan Arti

85-100% Sangat Baik

65-84% Baik

55-64% Cukup

0-54% Kurang

3. Analisis Data

Presentase = ∑

=

= 92%

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 6

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Nama Sekolah : MIN 1 Semarang

Guru : Amrih Widodo, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Nonfiksi (Festival Kuwung)

Kelas/ Semester : V/ II

Waktu Pelaksanaan : 9 Mei 2019 (Pukul 10.00 - 11.15 WIB)

No Nama Aspek Pengamatan

Total A B C D E F G H

43. A N F 4 4 2 3 4 4 3 3 27

44. A R 3 3 2 4 4 4 3 4 27

45. A S A 4 3 4 4 4 3 4 3 29

46. A J N 3 3 3 4 4 3 4 3 27

47. C A K 4 3 4 3 3 4 3 4 28

48. C N N 4 3 3 3 3 3 4 3 26

49. A D M S 4 4 2 4 4 3 3 2 26

50. D N H 4 3 4 3 4 4 3 3 28

51. E M A 4 4 4 4 3 3 3 3 28

52. F R Y P 4 3 3 3 3 3 4 3 26

53. F B S 4 4 3 3 3 3 4 3 27

54. I K A 4 3 3 4 3 3 3 3 26

55. J H Z 4 4 3 4 3 3 3 3 27

56. K S F D 3 4 3 4 3 3 3 4 27

57. K S F D 4 4 4 4 4 4 4 4 32

58. K A P 4 4 4 4 4 3 4 4 31

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

59. M A Z H 3 4 3 4 3 3 4 3 27

60. M F Z 4 4 4 3 3 3 3 3 27

61. N A C A 4 4 4 4 3 3 4 3 29

62. R P P 4 4 3 3 3 4 4 3 28

63. Z N A 4 3 3 3 3 4 4 4 28

Jumlah 80 75 68 75 71 70 74 68 581

Prsentase 87,5%

Kualifikasi Sangat Baik

Keteragan :

1. Aspek Pengamatan

Kode Katagori Aktivitas Indikator

A Visual Activities Kelancaran menemukan ide atau presentasi

dalam diskusi

B Oral Activities Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan

C Listening Activities Mendengarkan penjelasan dari guru

D Writing Activities Keaktivan siswa dalam menulis materi

E Drawing Activities Keaktivan siswa dalam mengerjakan tugas

F Motor Activities

Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil

diskusi, bekerja sama sesama anggota dalam

kelompoknya

G Mental Activities Kekondusifan dan perhatian siswa dalam

pembelajaran dengan metode TGT

H Emotional Activities Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran

dengan metode TGT

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

2. Kriteria Penilaian

Skor Kriteria Penilaian

4 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Sangat Baik

3 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Baik

2 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Cukup Baik

1 Pengelolaan Pembelajaran Siswa Kurang Baik

3. Kualifikasi Penilaan

Tingkat Keberhsilan Arti

85-100% Sangat Baik

65-84% Baik

55-64% Cukup

0-54% Kurang

4. Anasisis Data Aktivitas Siswa

Rata-rata = ∑

=

= 27,6

= 28 (dibulatkan)

Presentase = ∑

=

= 87,5%

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lembar jawab siswa siklus II

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 7

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang
Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 8

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 9

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 10

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 11

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 12

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Lampiran 13

SATUAN KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Silvia Intan Anggraeni Jurusan : PGMI

NIM : 23050150101 Dosen P.A. : Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1.

OPAK IAIN Salatiga 2015

“Penguatan Nilai-nilai Islam

Indonesia Menuju Negara yang

Aman dan Damai

4 Agustus

2015 Peserta 3

2. Library User Education

(Pendidikan Pemustaka)

21 Agustus

2015 Peserta 3

3.

Pengakraban mahasiswa baru

PGMI “One Soul, One Fight, One

Goal Membujuk mahasiswa PGMI

yang Unggul dan Berkarakter”

5 September

2015 Peserta 3

4. UPTPB SIBA 2015 6

5. UPTPB SIBI 2015 6

6.

Seminar Nasional HMI

“Pembangunan Karakter Bangsa

Upaya Mewujukan Generasi Muda

yang Berbudaya untuk Indonesia

Bermartabat”

9 April 2016 Peserta 8

7.

Seminar Nasional Dema FTIK

“Budaya Sebagai Attitude

Pendidikan”

31 Mei 2016 Peserta 8

8.

Seminar Nasional

“Indonesia Budayaku Indonesia

Warisanku (Salatiga Kota Pusaka)”

2 Juni 2016 Peserta 8

9. Pendidikan Karakter dan Latihan 30 September Peserta 6

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Calon Pramuka Pandega (PLCPP)

XXVI

– 2 Oktober

2016

10. Gladi Wira Brigsus (GWB) XXIII 28-31

Oktober 2016 Peserta 5

11. Pembrivetan dan Pelantikan

(VETIK) XXII

12-13

November

2016

Peserta 3

12.

Seminar Nasional Edupreneurship

“Strategi Marketing Kunci Sukses

Wirausaha”

13 November

2016 Peserta 8

13.

Surat Keputusa Komandan Brigsus

Diangkat Sebagai PANTER

Brigade Khusus Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi Gudep

Kota Salatiga 02.237-02.238

16 November

2016 Peserta 3

14.

Pagelaran Pentas Seni Media

Pembelajaran Educatif PGMI

“Cipta Karya Media Pembelajaran

Educatif”

27 November

2016 Peserta 3

15.

Praktikum Mata Kuliah

(Mahasiswa Jurusan PAI, PGMI,

dan PGRA)

“Keren Itu Mahasiswa Kreatif,

Inoatif, Mandiri, dan Berani

Berwirausaha”

22 Desember

2016 Peserta 3

16. Gladi Pimpinan Pandega (GPP) 8-9 April

2017 Peserta 6

17.

Latihan Keprotkolan dan Master of

Ceremony “Membentuk dan

Menumbukan Pribadi Pramuka

19-20

Agustus 2017 Peserta 3

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang

Pandega yang Sigap dan Dinamis”

18.

Penerimaan Seleksi Calon Brigsus

XXIV “Pijakan Awal Pembentukan

Mental, Intelektual, dan Karakter

Calon Anggota Brigsus Sebagai

Ujung Tombak Racana”

7-8 Oktober

2017 Satgas 6

19.

Pembrivetan dan Pelantikan

(VETIK) XXIV “Melalui

Pembrivetan dan Pelantikan

Mewujudkan Brigsus yang

Berdedikasi Sebagai Ujung

Tombak Racana”

11-12

Oktober 2017 Satgas 6

20. Jalan Sehat Festifal Budaya PGMI

“Bersama Kita Bisa”

15 November

2017 Peserta 3

21.

Seminar Nasional Dema FTIK

“Nilai-nilai Kebudayaan dalam

Pendidikan Islam Indonesia”

5 Mei 2018 Peserta 8

22.

Seminar Nasional “Santri Melawan

Hoax dan Tolak Politisasi SARA

Demi Tegaknya Pancasila dan

NKRI”

29 November

2018 Peserta 8

23. IMADE Salatiga “Pelatihan Bahasa

Inggris”

17 November

2018 Peserta 3

24.

Seminar On-Line “7 Trik Gila

Membaca (Bermakna) di Hadapan

Banyak Orang”

26 Januari

2019 Peserta 3

25.

OPAK Jurusan FTIK IAIN

Salatiga 2015“Integrasi Pendidikan

Karakter Mahasiswa Melalui

Kampus

13 Agustus

2015 Peserta 3

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5848/1/SKRIPSI-1.pdf · semua siswa kelas V MIN 1 Semarang dengan jumlah 21 siswa yang