peningkatan hasil belajar akidah akhlak materi...

183
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: KHOIRUL MUJAHIDIN NIM. 111-13-261 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 25-May-2020

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM

MELALUI METODE SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

KHOIRUL MUJAHIDIN

NIM. 111-13-261

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM

MELALUI METODE SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

KHOIRUL MUJAHIDIN

NIM. 111-13-261

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO

............

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan

ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya ...."

(Q.S. Al-Baqarah[2]:286)

“Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan,

tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala

ia marah”

(Nabi Muhammad Saw.)

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi

ini telah selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahanda H. Thoyib, S.Ag. dan Ibunda Hj. Istiqomah yang senantiasa

memberikan kasih sayang, nasehat, dan jerih payahnya mendidik dari kecil

sampai di bangku kuliah di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendo‟akan

yang terbaik tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama

dan kebahagian anak-anaknya.

2. Mas Prasetyo Muhammad Luqmanul Hakim, A.Md, S.Pd.I. dan Mbak Arina

Mana Sikana, S.Pd.I. yang telah memberikan semangat dan bantuannya untuk

menjalani perkuliahan dengan baik.

3. Keluarga besar yang ada di Jetis, Magelang dan Kakekku yang ada di

Lampung yang banyak memberikan limpahan motivasi dan do‟a.

4. Teruntuk seseorang yang spesial dan nantinya akan menjadi pendamping

hidupku kelak.

5. Sahabat-sahabat seperjuangan dan selalu mengisi hari-hariku Aprinita Maya

Ratih, Septa Adi N., M. Fadhil, A. Wasi‟ Uzzulfa, Yusuf Yoga P., Teti Erna

W., Fitra Armida, dan tim futsal Rebonan FC.

6. Keluarga Besar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Student Sport

Club (SSC) IAIN Salatiga yang telah memberiku banyak ruang dan waktu

untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan relasinya.

viii

7. Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga

dan Dewan Mahasiswa (DEMA) Institut IAIN Salatiga yang telah memberiku

pengalaman yang tak terhingga.

8. Teman-teman seperjuangan PAI 2013 yang telah memberiku motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Dan semua memotivasi penulis dan yang telah terlibat dalam penulisan skripsi

ini.

ix

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas limpahan rahmat, hidayah,

serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud

yang sederhana. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad Saw., yang merupakan sang revolusioner umat manusia yang telah

membawa dari zaman kejahilan menuju zaman keisalman sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan, sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah

mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh

kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesiakan.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam.

4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai

ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

5. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa

memberikan pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses

pembuatan skripsi dengan lancar.

x

6. Kepala Bagian Perpustakaan dan stafnya yang memberikan ruang

untuk membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang

lengkap.

7. Bapak H. Thoyib, S.Ag. dan Ibu Hj. Istikomah dan keluarga yang

selalu memberikan do‟a, semangat, motivasi dan kasih sayang tiada

henti.

8. Bapak Drs. Edi Winarto, S.Pd. selaku Kepala Madrasah MA Al-

Bidayah Candi Kecamatan Bandungan yang telah memberikan izin

dan melancarkan proses penelitian ini.

9. Ibu Dra. Retno Sri Sayekti selaku Guru pamong mata pelajaran Akidah

Akhlak di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan yang telah

bersedia membantu dan bekerjasama untuk menyelesaikan penelitian

ini.

10. Bapak dan ibu guru di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan.

11. Tak lupa siswa-siswi Kelas XI IPA 1 yang telah memberikan sumber

data yang sebenarnya untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.

12. Tak lupa kepada seluruh yang terlibat dalam proses pembuatan

penilitian ini yang tidak bisa penulis senutkan satu persatu.

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa

berdoa kepada Allah Swt., semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan

diridhoi oleh Allah Swt. dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan keterbatasan

xi

dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun terbuka luas dan selalu penulis harapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini.

Bandungan, 20 September 2017

Penulis

Khoirul Mujahidin

NIM. 111-13-261

xii

ABSTRAK

Mujahidin, Khoirul. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi

Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing pada

Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd.

Kata Kunci: Akidah Akhlak, Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam, dan Metode

Snowball Throwing .

Masalah pokok dalam penelitian ini yaitu Apakah penerapan metode

snowball throwing dalam mata pembelajaran akidah akhlak materi aliran dan

tokoh ilmu kalam dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IPA 1 di

MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2017/2018. Oleh karena itu, tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk

mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode

snowball throwing dalam mata pembelajaran akidah akhlak materi aliran dan

tokoh ilmu kalam, pada siswa kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan menggunakan pra siklus dan dua siklus. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes,

observasi, dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa dalam penerapan metode snowball throwing dalam mata pelajaran

akidah akhlak materi aliran dan tokh ilmu kalam. Metode observasi digunakan

untuk mengetahui dan menilai aktivitas siswa dan guru dalam KBM berlangsung.

Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti bahwa penelitian ini memiliki

data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Hasil dari penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II

mengalami peningkatan ketuntasan siswa. Pra siklus memiliki data ketuntasan

hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas atau dalam persentase 45,7%. Siklus

I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 16 siswa atau persentasenya

adalah 45,7% sehingga, dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 1 siswa yaitu 2,8%. Data ketuntasan siswa

yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam

persentasenya adalah 97,1% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau persentasenya

adalah 42,8%. Adapun, nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap

siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4

pada siklus I memiliki rata-rata 74,9 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7.

Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi.

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v

MOTTO ..................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................ 7

F. Metode Penelitian ........................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 17

xiv

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam

........................................................................................................ 19

B. Metode Snowball Throwing .......................................................... 45

C. Hubungan Metode Belajar Snowball Throwing dengan Hasil Belajar

....................................................................................................... 48

D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .......................................... 50

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MA Al-Bidayah Candi Kec. Bandungan ........ 56

B. Deskrispsi Pelaksanaan Pra Siklus ............................................... 62

C. Deskrispsi Pelaksanaan Siklus I ..................................................... 63

D. Deskrispsi Pelaksanaan Siklus II .................................................... 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Ketuntasaan Hasil Belajar Siswa ........................... 74

1. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ..................... 74

2. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................... 75

3. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................... 77

B. Pembahasan Hasil penelitian ......................................................... 79

1. Pembahasan Data Pra Siklus .................................................... 81

2. Pembahasan Data Siklus I ........................................................ 82

3. Pembahasan Data Siklus II ...................................................... 90

4. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Rata-rata Antar

Siklus ....................................................................................... 95

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 98

B. Saran ............................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 100

LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Fasilitas, sarana, dan prasarana MA Al-Bidayah Candi ............. 58

Tabel 3.2 Guru di MA Al-Bidayah Candi .................................................. 59

Tabel 3.3 Karyawan di MA Al-Bidayah Candi .......................................... 60

Tabel 3.4 Nama siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi ................. 60

Tabel 4.1 Data ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus ........................... 74

Tabel 4.2 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I .............................. 76

Tabel 4.3 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus II ............................ 78

Tabel 4.4 Data Data ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II

..................................................................................................... 79

Tabel 4.5 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus I .................................. 83

Tabel 4.6 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus II ................................ 91

Tabel 4.7 Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus

.................................................................................................... 95

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 10

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Lembar Konsultasi

Lampiran 4 RPP Siklus I dan II

Lampiran 5 Hasil Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan II

Lampiran 6 Sampel Hasil Tes

Lampiran 7 Sampel Kertas Metode Snowball Throwing

Lampiran 8 Dokumentasi

Lampiran 9 SKK

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah kunci untuk membenahi keadaan

negara kesatuan Republik Indonesia yang pada saat ini semakin reyot.

Oleh karena itu, kebutuhan bangsa Indonesia bukan hanya ilmu

pengetahuan saja. Namun, anak didik juga harus memiliki budi pekerti

yang terpuji. Hadirnya kurikulum 2013 mengkombinasikan antara

kecerdasan otak dan pendidikan karakter yang memiliki tujuan umum

yaitu untuk merenovasi budi pekerti anak didik di Indonesia ini, sehingga

tujuan pendidikan bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa benar-

benar terealisasikan.

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Maslikhah, 2009:130-131).

Membahas tentang pendidikan, maka pendidikan memiliki tiga

komponen yang sangat terikat yaitu pendidik (guru), anak didik, dan

kurikulum. Guru menjadi pendidik dengan fungsi utama mengajar dan

mencerdaskan peserta didik. Ia ikut bertanggung jawab terhadap nilai-nilai

2

ethnis dari ilmu-ilmu yang diajarkan, nilai-nilai budi pekerti dan

kepribadian yang manusiawi (Jumali, dkk. 2004:39).

Salah satu pendidikan yang memiliki pendidikan budi pekerti di

dalam kurikulum 2013 adalah pendidikan agama Islam dan budi pekerti.

M. Arifin mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses yang

mengarahkan manusia manusia kepada kehidupan yang lebih baik dan

yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan

dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya (Syafaat, dkk. 2008:16). Jadi,

harapan anak didik setelah menuntaskan ilmu dan memperbaiki budi

pekertinya dengan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama

Islam, menjadikannya upaya memperbaiki kehidupan dirinya sendiri

ataupun kehidupan sosial.

Di masa ini, pendidikan yang penting adalah bukan hanya terfokus

dalam ilmu umum (duniawi) saja, tetapi pendidikan agama yang juga

penting. Manusia pada hakikatnya adalah untuk beribadah kepada Allah

swt. oleh sebab itu, muncul Pendidikan Agama Islam (PAI). PAI

merupakan mata pelajaran yang ada dari tingkat Sekolah Dasar

(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai Sekolah Menengah Atas

(SMA)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun untuk program mata

pelajaran PAI di Madrasah dikupas lebih tajam dengan cabang-cabang

mata pelajaran lain yaitu Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan al-Qur‟an Hadis.

Diharapkan mampu untuk menerapkan dalam kehidupannya kemudian.

3

Theodore Roosevelt, mengatakan, “To educate a person in mind and

not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang

dalam aspek kecerdasan otak bukan aspek moral adalah ancaman

marabahaya bagi masyarakat (Wiyani, 2013:7). Salah satu cabang mata

pelajaran PAI adalah Akidah Akhlak, yang memiliki arti budi pekerti atau

moral yang sesuai dengan keyakinan hati seorang muslim. Mata pelajaran

ini sangat sinkron dengan masa sekarang ini yang budi pekerti atau moral

anak didik saat ini semakin bobrok. Terlebih lagi mereka untuk minat

belajar mereka tidak tertarik dengan ilmu agama dan merasa jenuh untuk

belajar. Apalagi seorang pendidik menggunakan metode kurang bervareasi

misalnya dengan metode ceramah maka akan menambah ketidaktertarikan

terhadap mata pelajaran tersebut tetapi lebih tertarik dengan mata pelajaran

yang terfokus dalam Ujian Nasional (UN). Contohnya Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika untuk yang jurusan

Ilmu Pendidikan Alam (IPA). Sehingga pada anak didik kesulitan dalam

menjawab soal ulangan yang berakibat nilainya kurang dari Kriteria

Kelulusan Minimal (KKM).

Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah mata pelajaran

Akidah Akhlak dengan materi aliran dan tokoh ilmu kalam merupakan

salah satu materi yang dianggap sulit oleh peserta didik dan guru di MA

Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Kebanyakan dari peserta didik dalam materi ini tidak bisa mencapai

bahkan melapaui nilai KKM. Pernyataan tersebut berlandaskan dengan

4

hasil belajar siswa di tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan bahawa

hasil belajar dari mata pelajaran akidah akhlak materi aliran dan tokoh

ilmu kalam masih memiliki rata-rata kelas dibawah KKM yaitu batas

KKM adalah 75. Sedangkan hasil dari mata pelajaran akidah akhlak materi

sebelum aliran dan tokoh ilmu alam ini yaitu dengan tema memahami ilmu

kalam rata-ratanya adalah di bawah KKM yaitu 72,4. Guru pengampu

mata pelajaran akidah akhlak ini belum merasa puas terhadap hasil belajar

siswa dengan ketuntasan belajar individu masih di bawah KKM yaitu

dengan nilai rata-rata 72,4 dengan persentase 42,8% atau hanya 15 siswa

saja yang telah melampaui batas KKM.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka guru sebaiknya

menggunakan berbagai metode dalam waktu mengajar. Vareasi metode

mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian anak,

mudah diterima anak, dan kelas menjadi hidup. Metode penyajian yang

selalu sama akan membosankan bagi anak (Roestiyah, 1986:37).

Untuk memecahkan masalah di atas, maka peneliti akan

menggunakan salah satu metode cooperative leraning yaitu snowball

throwing (melempar bola salju). Dengan menggunakan metode ini

diharapkan peserta didik akan tertarik karena disitu menerapkan sistem

bermain sambil belajar dengan menggunakan metode yang

menyenangkan. Sehingga minat belajar, semangat dan aktif untuk

mengikuti pembelajaran Akidah Akhlak materi aliran dan tokoh ilmu

kalam. Sehingga akan memudahkan peserta didik untuk mencapai nilai

5

KKM individu yaitu 75 dan mencapai keberhasilan belajar dalam kelas

yaitu 85% dari total jumlah siswa telah tuntas.

Pengaplikasian dari metode tersebut adalah seorang guru

menginstruksikan kepada peserta didik untuk membentuk kelompok kecil

dengan tujuan untuk berdiskusi apa yang diinstruksikan dari guru dan

menulis sebuah pertanyaan di kertas yang sudah diberikan dari guru.

Kemudian kertas tersebut dibentuk seperti gumpalan salju atau dibentuk

seperti bola. Selanjutnya dilemparkan ke atas atau dilemparkan kepada

temannya kemudian setiap siswa mengambil satu buah kertas kemudian

masing-masing siswa menjawab soal yang dibuat oleh temannya tersebut.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti dengan judul: “PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH

AKHLAK MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM

MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA

KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN

BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2017/2018.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Apakah penerapan metode snowball throwing dalam

mata pelajaran akidah akhlak materi aliran dan tokoh ilmu kalam dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018?

6

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan

menggunakan metode snowball throwing dalam mata pembelajaran akidah

akhlak materi aliran dan tokoh ilmu kalam pada siswa kelas XI IPA 1 di

MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, diharapkan nantinya akan memberikan

manfaat kepada semua kalangan pihak baik di madrasah ini ataupun diluar

madrasah ini. Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti adalah:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dalam penelitian ini dapat menambah dan

memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan Islam dalam

memodifikasi nilai-nilai pendidikan Islam khususnya dalam teori yang

berhubungan dengan metode snowball throwing.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Sebagai usaha untuk menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan yaitu bermain sambil belajar agar tidak monoton.

Harapannya adalah dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi

belajar untuk mempelajari materi pokok aliran dan tokoh ilmu

kalam.

7

b. Bagi Guru

Sebagai alternatif dalam memilih metode pembelajaran

snowball throwing yang akan digunakan dalam proses kegiatan

belajar mengajar, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran

secara maksimal.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi yang

inovatif bagi pimpinan sekolah dalam melaksanakan pembinaan

kepada guru untuk meningkatkan hasil belajar khususnya di MA

Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

d. Bagi Peneliti

Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman dalam

mengembangkan inovasi dan kreativitasnya. Dilakukan dalam

bentuk penelitian berupa pengamatan guru dan siswa dalam proses

kegiatan belajar mengajar di taraf SMA.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul (Arikunto, 2006:71).

Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-

kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

8

yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi

kebenarannya. Namun, hipotesis tetap merupakan kebenaran yang

masih lemah (hipo = di bawah/lemah, tesis = kebenaran) atau jawaban

sementara atas masalah yang hendak dopecahkan karena belum teruji

secara empiris (Basrowi, 2008:90).

Berdasarkan kerangka pikir yang dijelaskan di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini dapat tuliskan yaitu: metode snowball

throwing dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi aliran

dan tokoh ilmu kalam kelas XI di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Pelaksanaan penelitaian tindakan kelas dengan menggunakan

metode snowball throwing ini dikatakan efektif apabila indikator

keberhasilan yang diharapkan tercapai. Adapun indikator keberhasilan

yang dirumuskan adalah hasil belajar siswa dikatakan berhasil dan

meningkat apabila 85% dari jumlah siswa yaitu minimal 30 siswa yang

telah tuntas dari nilai KKM untuk mengikuti pelajaran akidah akhlak

materi aliran dan tokoh ilmu kalam sesuai dengan aspek aktivitas

belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dan

meningkatnya prestasi belajar siswa di akhir siklus. Sedangkan untuk

indikator keberhasilan individu dari setiap siswa adalah nilai KKM

yaitu 75.

9

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang digunakan berupa peneitian tindakan kelas di

kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah (MA) Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang. Penelitaian tindakan kelas adalah penelitian

tindakan (classroom action research) yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya (Arikunto,

2006:58).

PTK adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang

dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki

dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Basrowi dkk, 2008:28).

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang

bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa

dan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Penyebab peneliti

menggunakan penelitian tindakan ini adalah agar kesulitan yang ada

pada peserta didik untuk memahami materi Aliran dan tokoh ilmu

kalam bisa teratasi sehingga indikator penelitiannya tercapai. Adapun

penelitian ini akan menggunakan empat rangkaian penelitian yang

dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa langkah-langah antara

lain: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

10

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2015:42)

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Bidayah Desa Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Sebuah lembaga

pendidikan Islam yang menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang

RA sampai MA. Madrasah ini berlokasi di Desa Candi Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang. Hampir kebanyakan siswa di

Madrasah ini adalah warga asli Desa Candi sendiri.

Untuk Subjek pada penelitian yang dilakukan kali ini adalah

seluruh siswa keas XI IPA 1 tahun pelajaran 2017/2018, di mana siswa

tersebut terdiri dari 11 laki-laki dan 24 perempuan. Penelitian ini akan

11

dilakukan selama dua siklus dengan menggunakan metode snowball

throwing.

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus semester

ganjil tahun 2017/2018 di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian untuk tahap pra siklus antara lain

adalah:

a. Perencanaan. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal

sebelum masuk ke siklus I dan II sebagai data awal untuk landasan

dasar bahwa penelitian ini harus dilakukan.

b. Identifikasi masalah. Guru pengampu mata pelajaran akidah akhlak

ini belum merasa puas terhadap hasil belajar siswa yang memiliki

ketuntasan belajar individu masih di bawah KKM yaitu dengan

nilai rata-rata 72,4 dengan persentase 42,8% atau hanya 15 siswa

saja yang telah melampaui batas KKM.

c. Perumusan masalah. Setelah peneliti mengidentifikasi dan

menganalisisnya, maka selanjutnya perlu merumuskan

permasalahan yang lebih jelas dan spesifik untuk diteliti.

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini meliputi dua

siklus. Dengan perincian langkah-langkah menurut Mulyasa (2011:70-

72).

12

a. Siklus Pertama

1) Rencana. Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup

kegiatan sebagai berikut:

a) Peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui

standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) yang

akan diajarkan kepada peserta didik.

b) Menegembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), dengan memperhatikan indikator-indikator hasil

belajar.

c) Mengembangkan alat peraga, atau media pembelajaran

yang sesuai SKKD dalam rangka implementasi PTK.

d) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang

sesuai dengan kondisi pembelajaran.

e) Mengembangkan lembar kerja siswa (LKS).

f) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan

dalam siklus PTK.

g) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan

indikator hasil belajar.

2) Tindakan. Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan

yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan

dilakukan.

3) Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data

tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan.

13

4) Refleksi. Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis

terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan

dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan

rencana tindakan pada siklus berikutnya.

b. Siklus Kedua

1) Rencana. Berdasarkan hasil refleksi hasil siklus pertama, guru

sebagai peneliti membuat perencanaan pelaksanaan RPP sesuai

dengan SKKD dalam daftar isi (SI).

2) Tindakan. Peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan

RPP yang dikembangkan dari hasil siklus pertama.

3) Observasi. Peneliti mengadakan observasi terhadap proses

pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

4) Refleksi. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan

siklus kedua.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpualan data pada penelitian ini adalah

menggunakan metode:

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,

1997:127)

14

Tes ini dilaksanakan karena peneliti ingin mendapatkan data

berupa angka yang riil melalui hasil nilai pre test I, post test I, pre

test II, dan post test II.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data

dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian

yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar mengajar,

tingkah laku, dan interaksi kelompok (Haryono, 2015:63).

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara

peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru dalam mengelola kelas

serta pembelajaran yang menggunakan penerapan metode

pembelajaran snowball throwing.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data

mengenai hal-hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,

transkrip, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto,

2006:206).

Dokumentasi ini diperlukan untuk mendapatkan gambaran

umum tentang sekolahan, keadaan sarana dan prasarana, keadaan

siswa, dan nilai siswa di berbagai siklus dengan penyajian berupa

tabel data yang akan dijelaskan dalam bab selanjutnya.

15

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa pengumpulan data-data yang

sangat mendukung untuk menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini,

yaitu:

a. Silabus, yaitu rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan

ajar pada mata pelajaran dan jenjang sekolah tertentu untuk

menyajikan kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri

dan kebutuhan daerah setempat.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran

untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

c. Soal Pra Siklus, Pre Test, dan Post Test, yaitu tes tertulis yang

digunakan untuk mendapatkan suatu data yang akurat berupa nilai

untuk mencapai target indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Soal pra siklus digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya

penelitian ini dilakukan. Soal pre test digunakan ketika

pembelajaran tentang materi tersebut belum disampaikan atau

sebelum melakukan metode tersebut dilakukan. Sedangkan post

test digunakan di akhir pembelajaran guna mencari data untuk

mengetahui keberhasilan menggunakan metode snowball throwing

tersebut.

16

d. Lembar Observasi atau Lembar Pengamatan, yaitu lembar untuk

mengamati siswa dan guru selama pembelajaran Akidah Akhlak

materi Aliran dan tokoh ilmu kalam berlangsung dengan

menggunakan metode snowball throwing.

6. Analisis Data

Demi mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran atau

prestasi siswa, maka dilakukan dengan cara memberikan soal-soal

berupa soal pre test di awal sebelum pembelajaran dilakukan dan post

test di akhir pembelajaran sebagai hasil untuk tolak ukur keberhasilan

pembelajaran. Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik

sederhana, yaitu:

a. Dengan menilai ulangan tes formatif, yaitu dilakukan dengan

menggunakan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa. Selanjutnya

dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Sehingga

diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut

(Darwyan, dkk. 2010:33):

Ʃx

M =

N

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

Ʃx = Jumlah nilai yang ada

N = Jumlah frekuensi yang ada

17

b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan

rumus sebagai berikut (Djamarah, 2000:226):

f

P = x 100%

N

Keterangan:

P = Persentase

f = Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM)

N = Jumlah seluruh siswa

G. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal

Pada bagian awal ini berisi tentang halaman sampul, lembar

berlogo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar

pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.

2. Bagian Inti

BAB I Pendahuluan, dalam bab ini mencakup tentang latar

belakang masalah, rumusan maslah, tujuan penelitian, hipotesis

penilaian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator

keberhasilan, metode penelitian, dan sistematik penulisan.

BAB II Landasan Teori, dalam bab ini membahas tentang

peningkatan hasil belajar akidah akhlak materi aliran dan tokoh ilmu

kalam, metode snowball throwing, dan hubungan metode belajar

snowball throwing dan hasil belajar.

18

BAB III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini berisi tentang

pelaksnaan penelitian yang mencakup gambaran umum MA Al-

Bidayah Candi, deskripsi pelaksanaan pra siklus, deskripsi

pelaksanaan siklus I, dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi

tentang deskripsi pra siklus, siklus I, siklus II (data hasil penelitian,

refleksi), dan pembahasan dari penelitian.

BAB V Penutup, dalam bab ini berisi tentang Kesimpulan dan

Saran.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-

lampiran, yang berupa: surat permohonan izin melakukan penelitian,

surat keterangan melakukan penelitian, lembar konsultasi, RPP siklus I

dan II, hasil pengamatan siswa dan guru siklus I dan II, sampel pre test

dan post test, sampel kertas metode snowball throwing, dokumentasi,

surat keterangan kegiatan (SKK), dan daftar riwayat hidup penulis.

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha (KBBI, 2007:391).

Adapun belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Sedangkan belajar menurut

R. Gagne mengatakan bahwa belajar sebagai suatu proses dimana

suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman

(Susanto, 2013:1). Kemudian syah mendefinisikan, belajar berarti

suatu perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng

sebagai hasil latihan yang diperkuat (Sriyanti, 2009:17).

Menurut Snelbeker bahwa perubahan atau kemampuan baru yang

diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah

merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya adalah

bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman

(Rusmono, 2012:8).

Dari pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan secara

singkat bahwa kemampuan yang didapatkan oleh seseorang melalui

proses belajar. Namun untuk lebih lengkapnya yaitu hasil belajar

20

adalah suatu usaha yang melibatkan suatu proses untuk

mengoptimalkan kemampuan daya pikir (kognitif) untuk merubah

tingkah laku dan menambah pengalaman yang merupakan hasil

evaluasi diri dari akibat berinteraksi dengan lingkungan.

Dari elaborasi di atas, maka dapat diberi sedikit penjelasan suatu

proses belajar tentang hal-hal pokok yang ada dalam definisi belajar

menurut Sumadi Suryabrata (Sriyanti, 2011:18) adalah:

a. Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun

yang potensial.

b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatrkan kecakapan

baru.

c. Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.

Demi mendapatkan hasil belajar telah tercapai sesuai tujuan yang

diharapkan atau belum maka dapat diketahui dengan cara

mengevaluasi. Seperti yang dijelaskan oleh Sunal bahwa evaluasi

merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat

pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi

kebutuhan siswa (Susanto, 2013:5).

Jadi dapat disimpulkan bahwa proses hasil belajar harus memiliki

evaluasi untuk meningkatkan kualitas peserta didik, baik prestasi yang

diraih atau memperbaiki hasil belajar dari peserta didik. Adapun tujuan

lain dengan harus adanya evaluasi proses pembelajaran adalah

menentukan hasil berupa angka sebagai penentu untuk naik kelas atau

21

tidak, dan sebagai feedback bagi guru untuk mengadakan remidial atau

tidak.

2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Fungsi dari penilaian hasil belajar (Sudjana, 1990:3) yaitu sebagai:

a. Alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional.

Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-

rumusan tujuan instruksional.

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan

mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar

siswa, strategi mengajar guru, dll.

c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada

para orang tuanya. Dalam laporan tersebut, dikemukakan

kemampuan dan kecakapan beljar siswa dalam berbagai bidang

studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.

Adapun tujuan dari penilaian hasil belajar (Sudjana, 1990:4) adalah

untuk:

a. Mendeskripsikan kecakapan berlajar para siswa sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang

studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah

tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang

diharapkan.

22

c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan

pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak

sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi menjadi dua

macam (Slameto, 1995:54), yaitu:

a. Faktor Internal (faktor dari dalam) meliputi:

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: faktor kesehatan dan

cacat tubuh.

2) Faktor psikologis yang meliputi: inteligensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kesiapan, dan kematangan.

3) Faktor kelelahan.

b. Faktor Eksternal (faktor dari luar) meliputi:

1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mnendidik, keadaan

ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, pengertian

orang tua, dan suasana rumah.

2) Faktor sekolah, yang meliputi metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, waktu sekolah, metode belajar, dan tugas rumah.

23

3) Faktor masyarakat, yang terdiri dari kegiatan siswa dalam

masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan masyarakat.

4. Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam

a. Latar Belakang Ilmu Kalam

Masalah pertama yang muncul di kalangan umat Islam

bukanlah teologi, melainkan persolaan di bidang politik. Fakta

sejarah yang menunjukkan bahwa titik awal ini adalah munculnya

persolan pertama ini ditandai dengan lahirnya banyak kelompok

dari kaum muslimin yang telah terpecah. Kemudian memunculkan

kelompok-kelompok dengan berbagai Aliran teologi dan memiliki

berbagai pendapat-pendapat yang berbeda-beda.

Ketika terjadi pertempuran antara pasukan Ali bin Abi Tholib

ra dan Mu‟awiyah bin Abu Sofyan di Shiffin, Mu‟awiyah terdesak,

Amr bin „Ash tangan kanan Mu‟awiyah mengangkat Al-Qur‟an ke

atas sebagai tanda ajakan damai. Para Qurro dari kalangan Ali bin

Abi Tholib ra menganjurkan untuk menerima sebagian pasukan Ali

bin Abi Tholib ra menganjurkan menolaknya tetapi Ali bin Abi

Tholib ra memilih menerima. Kemudian, dicarilah perdamaian

dengan mengadakan arbitrase. Sebagai pengantara diangkat dua

orang yaitu dari masing-masing perwakilan diwakili oleh

komandan perang mereka yaitu: Amr bin „Ash dari Mu‟awiyah dan

Abu Musa Al-Asy‟ari dari pihak Ali bin Abi Tholib ra. Sebagai

24

yang lebih tua Abu Musa maju terlebih dahulu dan mengumumkan

kepada orang yang ada pada waktu itu, dengan putusan

menjatuhkan kedua pemuka kelompok tersebut. Berlainan dengan

Amr bin „Ash mengumumkan hanya menyetujui penjatuhan Ali bin

Abi Tholib ra, tetapi tidak penjatuhan mu‟awiyah. Bagaimanapun

peristiwa ini merugikan Ali bin Abi Tholib ra dan menguntungkan

Mu‟awiyah sebagai khalifah yang ilegal.

Terhadap sikap Ali bin Abi Tholib ra yang mau mengadakan

arbitrase menyebabkan pengikut Ali bin Abi Tholib ra terbelah

menjadi dua yakni golongan yang menerima arbitrase dan golongan

yang sejak semula menolak arbitrase, yang menolak berpendapat

bahwa hal itu tidak dapat diputuskan lewat arbitrase manusia.

Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada hukum-

hukum Allah dalam Al-Qur‟an, la hukma illā lillāh (tidak ada

hukum selain hukum dari Allah) la ḥakama illa Allah (tidak ada

pengantara selain Allah). Mereka menyalahkan Ali dan karenanya

keluar serta memisahkan diri dari barisan Ali bin Abi Thalib ra

(disebut kaum Khawarij).

Kaum khawarij memandang para pihak yang menerima

arbitrase yaitu Ali bin Abi Thalib ra, Mu‟wiyah, Amr bin „Ash dan

Abu Musa Al-Asy‟ari sebagai kafir dan murtad karena tidak

berhukum kepada hukum Allah berdasarkan irman Allah dalam

surat Al-Maidah 44, karenanya halal dibunuh.Hal ini tidak hanya

25

mempunyai implikasi politik yang tajam, tetapi juga meningkat

kepada persoalan-persoalan teologi, yang melahirkan beberapa

aliran teologi (firqah).

b. Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam

1) Aliran Khawarij

a) Pengertian

Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab

khawaarij, secara hariah berarti mereka yang keluar. Aliran

Khawarij dipergunakan oleh kalangan Islam untuk

menyebut sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali ibn

Abi Thalib r.a. karena kekecewaan mereka terhadap

sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim (arbitrase)

dari kelompok Mu‟awiyyah yang dikomandoi oleh Amr ibn

Ash dalam Perang Shiffin (37H/657) dan mereka juga tidak

mendukung barisan Mu‟awiyah ra.

Aliran Khawarij merupakan Aliran teologi tertua yang

merupakn Aliran pertama yang muncul dalam teologi Islam.

Menurut ibnu Abi Bakar Ahmad Al-Syahrastani, bahwa yang

disebut Khawarij adalah setiap orang yang keluar dari imam

yang hak dan telah di sepakati para jema‟ah, baik ia keluar

pada masa sahabat khulafaur rasyidin, atau pada masa tabi‟in

secara baik-baik. Menurut bahasa nama khawarij ini berasal

dari kata “kharaja” yang berarti keluar. Nama itu diberikan

26

kepada mereka yang keluar dari barisan Ali. (Nata, 1995:29)

Kelompok ini juga kadang kadang menyebut

dirinya Syurah yang berarti “golongan yang mengorbankan

dirinya untuk allahdi samping itu nama lain dari khawarij ini

adalah Haruriyah, istilah ini berasal dari kata harura, nama

suatu tempat dekat kufah, yang merupakan tempat mereka

menumpahakn rasa penyesalannya kapada Ali bin abi Thalib

yang mau berdamai dengan Mu‟awiyah. (Asmuni, 1996:15)

Kelompok khawarij ini merupakan bagian dari kelompok

pendukung Ali yang memisahkan diri, dengan beralasan

ketidak setujuan mereka terhadap sikap Ali bin abi Thalib

yang menerima tahkim (arbitrase) dalam upaya untuk

menyelesaikan persilisihan dan konfliknya dengan

mu‟awiyah bin abi sofyan, gubernur syam, pada waktu

Perang Siffin.

Latar belakang ketidak setujuan mereka itu, beralasan

bahwa tahkim itu merupakan penyelesaian masalah yang

tidak di dasarkan pada ajaran Al-Qur‟an, tapi ditentukan oleh

manusia sendiri, dan orang yang tidak Memutuskan hukum

dengan al-quran adalah kafir. Dengan demikian, orang yang

melakukan tahkim dan merimanya adalah kafir. (Asmuni,

1996:XV)

27

Menurut aliran Khawarij ini ada empat tokoh yang

dilontarkan dengan tuduhan dosa besar atau kafir, yaitu:

Mu‟awiyah, Amru bin Ash, Ali bin AbiThalib, dan Abu

Musa al-Asy‟ari.

b) Dasar Ajaran

Kaum Khawarij menganggap bahwa nama itu berasal dari

kata dasar kharaja yang terdapat pada QS. An Nisa‟ [4]; 100.

yang merujuk pada seseorang yang keluar dari rumahnya

untuk hijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya.

c) Doktrin Ajaran

Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah

menganggap bahwa kaum muslimin yang berbuat dosa besar

adalah kafir.

2) Aliran Murji‟ah

a) Pengertian

Kata Murji‟ah berasal dari kata bahasa Arab arja‟a,

yarji‟u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini

disebut Murji‟ah karena dalam prinsipnya mereka menunda

penyelesaian persoalan konlik politik antara Ali bin Abi

Thalib, Mu‟awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari

perhitungan di akhirat nanti. Karena itu mereka tidak ingin

mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa

28

yang dianggap kafir diantara ketiga golongan yang tengah

bertikai tersebut.

Aliran Murji‟ah ini muncul sebagai reaksi atas sikapnya

yang tidak mau terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan

terhadap orang yang melakukan dosa besar, sebagai mana hal

itu dilakukan oleh aliran khawarij. Mereka menangguhkan

penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa

tahkim itu di hadapan tuhan, karena hanya tuhanlah yang

mengetahui keadaan iman seseorang. Demikian pula orang

mukmin yang melukan dosa besar masih di anggap mukmin

di hadapan mereka. Orang mukmin yang melakukan dosa

besar itu dianggap tetap mengakui bahwa tiada tuhansealin

allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya. Dengan kata

lain bahwa orang mukmin sekalipun melakukan dosa besar

masih tetap mangucapkan dua kalimat syahadat yang menjadi

dasar utama dari iman. Oleh karena itu orang tersebut masih

tetap mukmin, bukan kafir. (Nata, 1995:33)

Pandangan mereka itu terlihat pada kata murji‟ah yang

barasal dari kata arja-a yang berarti menangguhkan,

mengakhirkan dan memberi pengharapan.

Hal-hal yang melatarbelakangi kehadiran murji‟ah antara

lain adalah: (Asmuni, 1996:106)

29

(1) Adanya perbedaan pendapat antara Syi‟ah dan Khawarij;

mengkafirkan pihak-pihak yang ingin merebut kekuasaan

ali dan mengakfirkan orang- yang terlihat dan menyetujui

tahkim dalam perang siffin.

(2) Adanya pendapat yang menyalahkan aisyah dan kawan-

kawan yang menyebabkan terjadinya perang jamal.

(3) Adanya pendapat yang menyalahkan orang yang ingin

merebut kekuasaan Usman bin Affan.

b) Doktrin Ajaran

Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji‟ah

memiliki empat ajaran pokok, yaitu:

(1) Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash,

dan Abu Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan

menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.

(2) Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim

yang berdosa besar.

(3) Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.

(4) Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa

besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah di

hari akhir.

c) Sekte

Menurut Harun Nasutuion, aliran ini terbagi menjadi 2,

yakni “golongan moderat” dan “golongan ekstrim."

30

3) Aliran Syi‟ah

a) Pengertian

Istilah Syi‟ah berasal dari kata bahasa Arab syi`ah. Syi‟ah

menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan

pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: kaum yang

berkumpul di atas suatu perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek

dari kalimat bersejarah Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali.”

Para pengikut ali yang disebut syi‟ah ini diantaranya

adalah Abu Dzar al Ghiffari, Miqad bin Al aswad dan

Ammar bin Yasir. (Rozak, 2006:89)

Mengenai latar belakang munculnya aliran ini, terdapat

dua pendapat, pertama menurut Abu Zahrah, syi‟ah mulai

muncul pada akhir dari masa jabatan Usman bin Affan

kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan

Ali bin Abi Thalib. Adapun menurut Watt, Syi‟ah benar-

benar muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan

Mu‟awiyah yang dikenal dengan Perang Siffin. Dalam

peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan ali terhadap

arbitrase yang diatwarkan Mu‟awiyah, pasukan Ali di

ceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung

sikap Ali –kelak di sebut Syi‟ah dan kelompok lain menolak

sikap Ali, kelak di sebut Khawarij. (Rozak, 2006:90)

31

b) Doktrin Ajaran

(1) Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.

(2) Al „Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.

(3) An Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi‟ah meyakini

keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan

kepada umat manusia.

(a) Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.

(b) Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad Saw.

(c) Nabi Muhammad Saw. suci dari segala aib dan tiada

cacat apa pun.

(d) Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain

dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-

manusia suci.

(e) Al Qur‟an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad

Saw.

(4) Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam

yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus

risalah kenabian.

(5) Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.

c) Sekte

Syi‟ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu,

hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua

Belas Imam, Ismailiyah, dan Zaidiyah.

32

4) Aliran Jabariyah

a) Pengertian

Nama jabariyah berasal dari kata jabara yang

mengandung arti memaksa. Sedangkan menurut al-

Syahrastani bahwa Jabariyah berarti menghilangkan

perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan

perbuatan tersebutkepada Allah. (Nata, 1995:39) Sedangkan

dalam bahasa inggris disebut dengan fatalism atau

predestination, yaitu paham yang menyatakan bahwa

perbuatan manusia ditentukan sejak semula oleh qada dan

qadar tuhan.

Menurut catatan sejarah, paham jabariyah ini di duga telah

ada sejak sebalum agama Islam datang ke masyarakat Arab.

Kehidupan Bangsa Arab yang diliputi oleh gurun pasir sahara

telah memberikan pengaruh besar terhadap hidup mereka,

dengan keadaan yang sangat tidak bersahabat dengan mereka

pada waktu itu. Hal ini kemudian mendasari mereka untuk

tidak bisa berbuat apa-apa, dan menyebankan mereka

semata-mata tunduk dan patuh kepada kehendak tuhan.

(Nata, 1995:40)

Munculnya mazhab ini berkaitan dengan munculnya

qadariyah. Daerah kelahirannya pun berdekatan. Qadariyah

muncul di Irak, jabariyah di Khurasan. Aliran ini pada

33

mulanya di pelopori oleh al-Ja‟ad bin Dirham. Namun, dalam

perkembangannya. Aliran ini di sebarluaskan oleh Jahm bin

Shafwan. Karena itu aliran ini terkadang disebut juga dengan

Jahmiah.

b) Dasar Ajaran

Dasar pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan

Al Qur‟an diantaranya: QS. al-Shaffat [37]: 96 dan QS. al

Insan[76]: 30:

Artinya: “96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan

apa yang kamu perbuat itu".

c) Doktrin Ajaran

(1) Aliran Ekstrim

Aliran ini dikenal juga dengan nama Jahmiyyah

karena mendasarkan pemikiran kepada tokoh ut amanya

yakni, Jahm bin Shofwan. Doktrin ajaran Jabariyah yang

ekstrim mengatakan bahwa manusia lemah, tidak

berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan,

tidak mempunyai kehendak dan kemampuan bebas

sebagaimana yang dimiliki oleh paham qodariyah.

(2) Aliran Moderat

Tokoh yang berpaham seperti ini adalah Husain bin

Muhammad An Najjar. Ia menjadi pelopor aliran

34

moderat yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan

segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil

bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-

perbuatan itu. Menurut aliran jabariyah moderat, Tuhan

tidak dapat dilihat di akhirat.

5) Aliran Qadariyah

a) Pengertian

Lafadz Qadariyah berakar dari qadara yang dapat berarti

memutuskan dan memiliki kekuatan atau kemampuan.

Sedangkan sebagai suatu aliran dalam ilmu kalam, qadariyah

adalah nama yang dipakai untuk suatu aliran yang

memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan

manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya.

Paham qadariyah manusia di pandang mempunyai qudrat

atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan

berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk

kepada qadar dan qada Tuhan. (Nata, 1995:122)

Mazhab qadariyah muncul sekitar tahun 70 H (689 M).

Ajaran-ajaran tentang Mazhab ini banyak memiliki

persamaan dengan ajaran Mu‟tazilah sehingga Aliran

Qadariyah ini sering juga disebut dengan aliran Mu‟tazilah,

kesamaan keduanya terletak pada kepercayaan kedunya yang

menyatakan bahwa manusia mampu mewujudkan tindakan

35

dan perbuatannya, dan tuhan tidak campur tangan dalam

perbuatan manusia ini, dan mereka menolak segala sesuatu

terjadi karena qada dan qadar Allah Swt.

Aliran ini merupakan aliran yang mendahulukan akal dan

pikiran dari pada prinsip ajaran Al-Qur‟an dan hadits sendiri.

Al-Qur‟an dan Hadits mereka tafsirkan berdasarkan logika

semata-mata. Padahal kita tahu bahwa logika itu tidak bisa

menjamin seluruh kebenaran, sebab logika itu hanya jalan

pikiran yang menyerap hasil tangkapan panca indera yang

serba terbatas kemampuannya. Jadi seharusnya logika dan

akal pikiranlah yang harus tunduk kepada Al-Qur‟an dan

Hadits, bukan sebaliknya. (Zainuddin, 1992:45)

Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari

bahasa Arab, yaitu qadara yang bemakna kemampuan dan

kekuatan. Adapun secara terminologi adalah suatu aliran

yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak

diintervensi oleh Allah. Aliran ini lebih menekankan atas

kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan

perbutan-perbutannya. Aliran Qadariyah berpendapat bahwa

tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia

dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas

kehendaknya sendiri.

36

b) Dasar Ajaran

Dalam Al Qur‟an terdapat ayat-ayat yang dijadikan dasar

paham qadariyah, seperti QS ar-Ra‟ad [13]:11 yaitu:

Artinya: ”11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang

selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,

mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah

tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan

apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu

kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali

tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

c) Doktrin Ajaran

Menurut Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam,

menyebut pokok-pokok ajaran qadariyah sebagai berikut:

(1) Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan

bukanlah mukmin, tapi fasik dan orang fasikk itu masuk

neraka secara kekal.

37

(2) Allah SWT. Tidak menciptakan amal perbuatan manusia,

melainkan manusia lah yang menciptakannya dan karena

itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik

(surga) atas segala amal baiknya, dan menerima balasan

buruk (siksa Neraka) atas segala amal perbuatannya yang

salah dan dosakarena itu pula, maka Allah berhak disebut

adil.

(3) Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu maha esa

atau satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat

azali, seprti ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat

yang bukan dengan zat nya sendiri. Menurut mereka

Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar

dan melihat dengan zatnya sendiri.

(4) Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia

mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang

buruk, walaupun Allah tidak menurunkan agama. Sebab,

katanya segala sesuatu yang memiliki sifat yang

menyebabkan baik atau buruk.

6) Aliran Mu‟tazilah

a) Pengertian

Perkataan Mu‟tazilah berasal dari kata “i‟tizal” yang

artinya “memisahkan diri”. Mu‟tazilah adalah salah satu

aliran pemikiran dalam Islam yang banyak terpengauruh

38

dengan filsafat barat sehingga berkecenderungan

menggunakan rasio sebagai dasar argumentasi.

Aliran mu‟tazilah lahir kurang lebih 120 H, pada abad

permulaan kedua hijrah di kota Basyrah dan mampu bertahan

sampai sekarang, namun sebenarnya aliran ini telah muncul

pada pertengahan abad pertama hijrah yakni diisitilahkan

pada para sahabat yang memisahkan diri atau besikap netral

dalam peristiwa-peristiwa politik. Yakni pada peristiwa

meletusnya Perang Jamal dan Perang Siffin, yang kemudian

mendasari sejumlah sahabat yang tidak mau terlibat dalam

konflik tersebut dan memilih untuk menjauhkan diri mereka

dan memilih jalan tengah.

Disisi lain, yang melatarbelakangi munculnya kedua

Mu‟tazilah diatas tidaklah sama dan tidak ada hubungannya

karena yang pertama lahir akibat kemelut politik, sedangkan

yang kedua muncul karena didorong oleh persoalan aqidah.

(Asmuni, 1996:114)

b) Doktrin Ajaran

(1) Al Tauhid (keesaan Allah)

(2) Al „Adl (keadlilan tuhan)

(3) Al Wa‟d wa al wa‟id (janji dan ancaman)

(4) Al Manzilah bain al Manzilatain (posisi diantara posisi)

(5) Amar ma‟ruf nahi mungkar

39

7) Aliran Ahlu Sunnah Wal Jamaah/Sunni

Ahlussunnah berarti penganut atau pengikut sunnah Nabi

Muhammad Saw. dan jamaah berarti sahabat nabi. Jadi

Ahlussunnah wal jama‟ah mengandung arti “penganut Sunnah

(ittikad) nabi dan para sahabat beliau. (Asmuni, 1996:121)

Ahlussunnah sering juga disebut dengan Sunni dapat

dibedakan menjadi 2 pengertian, yaitu khusus dan umum, Sunni

dalam pengertian umum adalah lawan kelompok Syiah, Dalam

pengertian ini, Mu‟tazilah sebagai mana juga Asy‟ariyah masuk

dalam barisan Sunni. Sunni dalam pengertian khusus adalah

mazhab yang berada dalambarisan Asy‟ariyah dan merupakan

lawan Mu‟tazilah. (Rozak, 2006:119)

Aliran ini, muncul sebagai reaksi setelah munculnya

aliran Asy‟ariyah dan Maturidiyah, dua aliran yang menentang

ajaran-ajaran Mu‟tazilah. Tokoh utama yang juga merupakan

pendiri mazhab ini adalah Abu al Hasan al Asy‟ari dan Abu

Mansur al Maturidi. Oleh sebab itu, maka aliran ini terbagi

menjadi dua, yakni:

a) Aliran Asy‟ariyah

(1) Pengertian

Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang

dinisbatkan kepada Abul Hasan Al-Asy`ariy. Nama

lengkapnya ialah Abul Hasan Ali bin Isma‟il bin Abi

40

Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa

bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi Musa Al-Asy‟ari.

Kelompok Asy‟ariyah menisbahkan pada namanya

sehingga dengan demikian ia menjadi pendiri madzhab

Asy‟ariyah.

(2) Doktrin Ajaran

(a) Sifat-sifat Tuhan

Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaiman di

sebut di dalam Al Qur‟an, yang di sebut sebagai

sifat-sifat yang azali, qadim, dan berdiri di atas zat

tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan

pula lain dari zatnya.

(b) Al Qur‟an

Menurutnya, Al-Quran adalah qadim dan bukan

makhluk diciptakan dan sudah ada dari dulu kala

dan juga bukan perkataan dari Allah Swt.

(c) Melihat Tuhan

Menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata

oleh manusia di akhirat nanti.

(d) Perbuatan Manusia

Menurutnya, perbuatan manusia diciptakan

tuhan, bukan di ciptakan oleh manusia itu sendiri.

41

(e) Keadlian Tuhan

Menurutnya, tuhan tidak mempunyai kewajiban

apapun untuk menentukan tempat manusia di

akhirat. Sebab semua itu marupakan kehendak

mutlak tuhan sebab Tuhan Maha Kuasa atas

segalanya.

(f) Muslim yang berbuat dosa.

Menurutnya, yang berbuat dosa dan tidak sempat

bertobat diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap

mukmin.

b) Aliran Maturidiyah

(1) Pengertian

Maturidiyah adalah akiran pemikiran kalam yang

berpegang pada keputusan akal pikiran dalam hal-hal

yang tidak bertentangan dengan syara‟. Sebaliknya jika

hal itu bertentangan dengan syara‟, maka akal harus

tunduk kepada keputusan syara‟.

(2) Doktrin Ajaran

(a) Akal dan Wahyu

Al Maturidi dalam pemikiran teologinya

berdasarkan pada Al-Qur‟an dan akal, akal banyak

digunakan diantaranya karena dipengaruhi oleh

Mazhab Imam Abu Hanifah.

42

(b) Perbuatan Manusia

Perbuatan manusia adalah ciptaan Allah, karena

segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaan-Nya.

(c) Kekuasaan dan Kehendak

Mutlak Tuhan Allah memiliki kehendak dalam

sesuatu yang baik atau buruk.

(d) Sifat Tuhan

Sifat-sifat Allah itu mulzamah (ada bersama) dzat

tanpa terpisah (innaha lam takun ain adz-dzat wa la

hiya ghairuhu). Sifat tidak berwujud tersendiri dari

dzat, sehingga berbilangnya sifat tidak akan

membawa kepada bilangannya Dzat Allah.

(e) Menurut Al Maturidi, manusia dapat melihat Tuhan,

sebagaimana irman Allah QS. Al Qiyamah: 22-23:

Artinya: “22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin)

pada hari itu berseri-seri. 23. kepada Tuhannyalah

mereka melihat”.

(f) Kalam Tuhan

Al Maturidi membedakan antara kalam yang

tersusun dengan huruf dan bersuara dengan kalam

nafsi (sabda yang sebenarnya atau makna abstrak).

Kalam nafsi adalah sifat qadim bagi Allah,

43

sedangkan kalam yang tersusun dari huruf dan suara

adalah baru (hadis). Kalam nafsi tidak dapat kita

ketahui hakikatnya dari bagaimana Allah bersifat

dengannya, kecuali dengan suatu perantara.

Maturidiyah menerima pendapat Mu‟tazilah

mengenai Al-Qur‟an sebagai makhluk Allah, tapi

Al-Maturidi lebih suka menyebutnya hadis sebagai

pengganti makhluk untuk sebutan Al-Qur‟an.

(g) Perbuatan Tuhan

Semua yang terjadi atas kehendak-Nya, dan tidak

ada yang memaksa atau membatasi kehendak Tuhan,

kecuali karena ada hikmah dan keadilan yang

ditentukan oleh kehendak-Nya sendiri. Setiap

perbuatan-Nya yang bersifat mencipta atau

kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada

manusia tidak lepas dari hikmah dan keadilan yang

dikehendaki-Nya.

(h) Pengutusan Rasul

Pengutusan Rasul berfungsi sebagai sumber

informasi, tanpa mengikuti ajaran wahyu yang

disampaikan oleh rasul berarti manusia telah

membebankan sesuatu yang berada di luar

kemampuan akalnya.

44

(i) Pelaku Dosa Besar

Al Maturidi berpendapat bahwa pelaku dosa

besar tidak kafir dan tidak kekal di dalam neraka

walaupun ia mati sebelum bertobat. Hal ini karena

Tuhan telah menjanjikan akan memberikan balasan

kepada manusia sesuai dengan perbuatannya.

(j) Iman

Dalam masalah iman, aliran Maturidiyah

Samarkand berpendapat bahwa iman adalah tashdiq

bi al qalb, bukan semata iqrar bi al-lisan. Ayat yang

sebagai dasarnya adalah (QS. Al Hujurat [49]:14)

sebagai berikut:

Artinya; “14. orang-orang Arab Badui itu berkata:

"Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum

beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk',

karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan

jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia

tidak akan mengurangi sedikitpun pahala

45

amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang."

(3) Madzhab Aliran Maturidiyah

(a) Golongan Samarkand.

Golongan ini dalah pengikut Al Maturidi sendiri,

golongan ini cenderung ke arah paham mu‟tazilah.

Samarkhan ini sekarang termasuk wilayah

Uzbekistan tepatnya di provinsi samarqand.

(b) Golongan Buhara

Golongan Maturidiyah Bukhara adalah pengikut-

pengikut Al Bazdawi dalam aliran Al-Maturidiyah,

yang mempunyai pendapat lebih dekat kepada

pendapat-pendapat Al Asy‟ary.

B. Metode Snowball Throwing

1. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervareasi sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir. Seorang guru

tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai

satupun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli

psikologi dan pendidikan (Djamarah dan Zein, 2006:46).

46

Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa untuk mencapai tujuan (Suprayekti, 2003:13).

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah sebuah cara dari

seorang guru untuk menyampaikan materi peklajaran kepada siswa

bertujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

2. Metode Snowball Throwing

a. Pengertian

Snowball Throwing (ST) atau yang juga sering dikenal dengan

snowball fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama

kali dari game fisik di mana segumpalan salju dilempar dengan

maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran,

snowball throwing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas

untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru

(Huda, 2014:226).

Jika proses pembelajaran ini berjalan lancar, maka akan

terbentuklah suasana kelas yang dinamis, karena kegiatan siswa

tidak hanya berpikir, menulis, bertanya, atau berbicara. Akan tetapi

mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan

melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota

kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka

harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam

bola kertas. Metode ini juga memberikan pengalaman kepada

siswa untuk mengembangkan ketrampilan menyimpulkan isi berita

47

atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan

situasi yang kompleks (Kurniasih dan Sani, 2016:77).

b. Langkah-langkah

Langkah-langkah dari pembelajaran snowball throwing

(Suprijono, 2009:128) adalah:

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua ketua kelompok untuk memberikan penjelasan

tentang materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh keh ketua

kelompok.

5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti

bola dan dilempar dari satu siswa ke yang lain selama ± 15

menit.

6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7) Evaluasi.

48

8) Penutup.

c. Kelebihan dari Metode Snowball Throwing

Kelebihan dari metode ini adalah (Kurniasih dan Sani, 2016:78):

1) Melatih kesiapan siswa.

2) Saling memberikan pengetahuan.

d. Kekurangan dari Metode Snowball Throwing

Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah (Huda, 2014:228):

1) Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya

berkisar pada apa yang telah diketahui siswa.

2) Sering kali, berpotensi mengacaukan suasana daripada

mengefektifkannya.

C. Hubungan Metode Snowball Throwing dengan Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar harus memiliki evaluasi

untuk meningkatkan kualitas peserta didik, baik prestasi yang diraih atau

memperbaiki hasil belajar dari peserta didik. Adapun tujuan lain dengan

harus adanya evaluasi proses pembelajaran adalah menentukan hasil

berupa angka sebagai penentu untuk naik kelas atau tidak, dan sebagai

feedback bagi guru untuk mengadakan remidial atau tidak.

Dalam pelaksanaannya tahun sebelumnya, hasil belajar dari aliran

dan tokoh ilmu kalam ini banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah

49

KKM yaitu ddengan rata-rata kelas 72,4 dengan persentas ketuntasan kelas

yaitu hanya 42,8% atau 15 siswa dari 35 siswa yang mengalami ketuntasan

belajar, sehingga membuat guru belum merasa puas dalam pencapaian

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, materi tersebut dianggap materi paling

sulit bagi siswa. Benar saja jika materi tersebut merupakan materi sulit,

karena di bangku perkuliahan khususnya di jurusan Pendidikan Agama

Islam materi tersebut berbobot 2 SKS. Oleh karena itu dalam penelitian ini

menggunakan sebuah metode snowball throwing yang memusatkan

kepada keaktifan siswa untuk memancing sebuah pertanyaan yang

dituliskan dalam sebuah kertas yang diberikan oleh guru.

Snowball throwing merupakan metode kooperatif yang pada

dasarnya diterapkan dengan cara melempar sebuah gumpalan kertas yang

bertujuan untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari

guru. Metode ini digunakan untuk memberikan sebuah konsep

pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam

materi tersebut. Sedangkan yang diterapkan di dalam penelitian ini adalah

Metode yang didesain seperti permainan melempar bola salju. Penerapan

dari metode snowball throwing ini adalah siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok, setiap kelompok diketuai oleh salah satu anggota kelompok.

Ketua kelompoknya kemudian menjelaskan materi yang diberikan oleh

guru kepada anggota kelompoknya. Kemudian masing-masing siswa

membuat soal yang ditulis di selembar kertas yang telah diberikan oleh

50

guru, setelah membuat satu pertanyaan di selembar kertas tersebut semua

murid membentuk kertas terebut seperti bola, jika sudah dibuat seperti

bola, kemudian dilemparkan kepada teman lainnya boleh antar kelompok

atau bahkan lain kelompok. Siswa yang mendapatkan kertas tersebut,

siswa diharuskan menjawab pertanyaannya.

Metode snowball throwing bisa dijadikan sebagai permainan dalam

proses KBM, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran

dan tidak merasa jenuh untuk menerima materi pembelajaran. Metode

seperti ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat

membantu kesulitan siswa dalam mempelajari khususnya mata pelajaran

akidah akhlak materi aliran dan tokoh ilmu kalam, sehingga hasil belajar

siswa akan meningkat. Meskipun memiliki kelebihan tersebut, metode ini

juga memiliki kelemahan yaitu materi tidak terlalu luas karena hanya

mencakup sepengetahuan siswa yang berssumber dari materi yang

diberikan oleh guru.

D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal

Menurut Depdiknas (2008:51) salah satu prinsip penilaian pada

kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria,

yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan

peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik

mencapai ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan minimal.

51

Kriteria ketuntasan minimal adalah kriteria paling rendah untuk

menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria dalam

menentukan kelulusan peserta didik merupakan salah satu prinsip

penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi. Kriteria ketuntasan

minimum ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil

musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) disatuan pendidikan atau

beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir

sama. Pertimbangan pendidikan atau forum MGMP secara akademis

menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,

peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk

mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar

informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau

orangtuanya, kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam

laporan hasil belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil

belajar peserta didik (Depdiknas, 2008:52).

2. Macam-macam KKM

Untuk menenetukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Trianto,

2010: 241):

T

KB = x 100%

T1

52

Di mana KB = ketuntasan belajar

T = jumlah skor yang diperoleh siswa

T1 = jumlah skor total

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika

proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas

belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥

85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto,

2010: 241).

Berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar

ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan

istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga

pertimbangan, yaitu: kemampan setiap peserta didik berbeda-beda;

fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya dukung setiap

sekolah berbeda (Trianto, 2010:241). Oleh karena itu macam-macam

KKM dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. KKM Individual

KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran

(MGMP) di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan

yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan

pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi

pertimbangan utama penetapan KKM.

53

Menentukan KKM Individual dengan mempertimbangkan

tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas

kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung, serta di

musyawarahkan guru MGMP. Di sekolah MA Al-Bidayah Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang menentukan KKM

Individualnya yaitu 75.

b. KKM Nasional di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang yaitu 75.

c. KKM Kelasikal di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang adalah 85%.

3. Prosedur Penetapan KKM

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran yang

ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut

(Jamal, 2010:197):

a. Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100%, dengan batas

ideal minimum 75%.

b. Sekolahan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)

per mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-

rata peserta didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan

setiap indikator pencapaian), dan daya dukung (tenaga pengajar,

sarana dan prasarana).

54

c. Sekolahan dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal,

tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan

minimal (100%).

Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KKM di

bawah ini (Jamal, 2010:197-198):

a. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.

b. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.

c. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan

rentang 0-100.

d. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100.

e. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar

maksimal.

f. Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS.

Contoh penetapan nilai KKM dengan memberikan point pada

setiap kriteria ketetapan (Jamal, 2010:199):

a. Kompleksitas : - Tinggi = 1

- Sedang = 2

- Rendah = 3

b. Daya dukung : - Tinggi = 3

- Sedang = 2

- Rendah =1

c. Intake : - Tinggi = 3

- Sedang = 2

55

- Rendah = 1

Jika indikator memiliki kompleksitas rendah, daya dukung tinggi,

dan intake siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 100 = 88,899 atau

dibulatkan menjadi 89.

Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria maka:

a. Kompleksitas: - Tinggi = 50-64

- Sedang = 65-80

- Rendah = 81-100

b. Daya dukung: - Tinggi = 81-100

- Sedang = 65-80

- Rendah = 50-64

c. Intake : - Tinggi = 81=100

- Sedang = 65-80

- Rendah = 50-64

Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan niali dari setiap kriteria

perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah (Jamal, 2010:200-201).

56

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

1. Profil Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Bidayah Desa Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Tepatnya yaitu di Jalan

Pangeran Diponegoro KM 4 Candi Bandungan. Madrasah Aliyah ini

merupakan salah satu-satunya madrasah unggulan di Desa Candi.

Yayasan Pendidikan Islam Al-Bidayah ini memiliki status madrasah

swasta.

MA Al-Bidayah Desa Candi ini berdiri di atas tanah yang luasnya

1791 m² yang didirikan pada tahun 1984. Tanah ini milik yayasan

yang sudah memiliki sertifikat akte yang sah. Status MA Al-Bidayah

Candi ini sudah mendapatkan Akreditasi B dari Kementrian Agama

sejak tanggal 11 November 2009 dengan Nomor Sekolah Madrasah:

13123322007.

Madrasah ini memiliki visi, misi, dan tujuan yaitu:

a. Visi

Visi dari MA Al-Bidayah Candi adalah: “Terciptanya anak didik

yang berkualitas dalam iman, ilmu, dan memiliki keterampilan

serta berakhlak mulia, dengan melaksanakan syari‟at Islam ala ahli

sunnah wal jama‟ah.”

57

b. Misi

Misi dari MA Al-Bidayah Candi adalah: “Mempersiapkan dan

membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan tekhnologi dan

seni agar menjadi manusia muslim, mandiri, ulet, gigih, berkarir

dan berakhlak mulia sehingga mampu melanjutkan kejenjang yang

lebih tinggi atau bekerja secara professional dan berorientasi pada

kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.”

c. Tujuan

Tujuan dari MA Al-Bidayah Candi adalah:

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama dan

nilai-nilai budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam

berfikir dan bertindak.

2) Menumbuhkan dan mengembangkan semangat keunggulan

dalam bidang ilmu tekhnologi dan seni.

3) Membekali anak didik berupa iman, ilmu dan ketrampilan agar

dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal

hidup di masyarakat.

4) Menyiapkan tunas-tunas muda bangsa yang disiplin, sehat

jasmani dan rohani serta berbudi pekerti luhur.

2. Fasilitas, Sarana, dan Prasarana

Fasilitas dan sarana prasarana yang ada di MA Al-Bidayah Candi

adalah sebagai berikut:

58

Tabel 3.1 Fasilitas, Sarana dan Prasarana MA Al-Bidayah Candi

Sumber: Administrasi Madrasah

No. Jenis Ruangan Jumlah

Ruangan Luas

1. Ruang Kelas 9 315 m²

2. Ruang Labolaturium 1 15 m²

3. Ruang Perpustakaan 1 12 m²

4. Ruang UKS 1 3 m²

5. Ruang Kepala Madrasah 1 15 m²

6. Ruang Guru 1 15 m²

7. Masjid 1 120 m²

8. Kamar Kecil Siswa 5 18 m²

9. Kamar Kecil Guru 2 12 m²

10. Asrama - -

11. Ruang OSIS 1 6 m²

12. Sanggar Pramuka 1 6 m²

13. Ruang TU 1 12 m²

14. Ruang BK 1 4 m²

15. Toko Koperasi 1 12 m²

3. Data Tenaga Pendidik dan Karyawan

a. Data Guru

Jumlah guru terdiri dari:

1) Guru DPK : 1 orang

2) Guru tetap : 12 orang

3) Guru tidak tetap : 2 orang

59

Tabel 3.2 Guru di Ma Al-Bidayah Candi

Sumber: Administrasi Madrasah

No. Nama/NIP Jabatan

1. Drs. Edi Winarto, S.Pd. Kepala Madrasah

2. Dra. Retno Sri Sayekti Guru/Wk. Kurikulum

3. Anshori, S.Pd.I. Guru/Ka. Perpustakaan

4. Dra. Siti Maesaroh

19681127199403 2 005

Guru/Bendahara

5. Mustofa, S.Pd.I. Guru/Wk. Sapras

6. Hening Titi Wijaya, S.Pd. Guru/ Wk. Kesiswaan

7. Dra. Eni Nurmala Guru/Wk. Humas

8. Dra. Budi Gendriyani Guru

9. Akhmad Syaefudin,S.Pd.I. Guru

10. Pujiati, S.Si. Guru

11. Efendi Fitriyawan, S.Pd. Guru

12. Mazulfah, M.Par., M.Pd. Guru

13. Ir. M. Fauzan Guru

14. Afriyah Guru

15. Asrofiyatun Ainiyah Ka. TU

b. Data Karyawan

Jumlah Karyawan terdiri dari:

1) Karyawan tetap : 1 orang

2) Kebersihan : 1 orang

3) Satpam : 1 orang

4) Penjaga : 1 orang

60

Tabel 3.3 Karyawan di Ma Al-Bidayah Candi

Sumber: Administrasi Madrasah

No. Nama / NIP Jabatan

1. Nur Rowiyano TU

2. Bejo Suseno Kebersihan

3. Dawam Muroji Satpam

4. Sutrisno Penjaga

4. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah

Candi Kecamatan Bandungan yang berjumlaha 35 siswa, yang terdiri

dari 11 laki-laki dan 24 perempuan yang pada tahun 2017/2018

tercatat sebagai siwa di MA tersebut.

Tabel 3.4 Nama Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi

Tahun Pelajaran 2017/2018

Sumber: Administrasi Madrasah

No. Nama Jenis Kelamin

1. A F A L

2. A H A P

3. A V L

4. A M P

5. D S P

6. D L K P

7. D I P

8. E A R S P

9. E M H P

61

10. F A P

11. I N P

12. J P

13. K T P

14. K N P

15. L L P

16. L M P

17. M F L

18. M J A H L

19. M S M L

20. N F L

21. N A P

22. N H P

23. P P

24. R L D P

25. R S P

26. S H R L

27. S C P

28. S A P

29. S K S L

30. T S L

31. T L

32. T N A L

33. U R P

34. V A N P

35. W N H P

62

B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Langkah-langkah dari penelitian pra siklus ini antara lain adalah:

1. Perencanaan

a. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal sebelum

masuk ke siklus I dan II sebagai data awal untuk landasan dasar

bahwa penelitian ini harus dilakukan dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 5 Agustus 2017.

b. Menyiapkan soal untuk pra siklus sebagai data awal untuk

pertimbangn layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan.

2. Identifikasi Masalah

Guru pengampu mata pelajaran akidah akhlak ini belum merasa

puas terhadap hasil belajar siswa yang memiliki ketuntasan belajar

individu masih di bawah KKM yaitu dengan nilai rata-rata 72,4

dengan persentase 42,8% atau hanya 15 siswa saja yang telah

melampaui batas KKM dari batas nilai yaitu 75.

3. Perumusan Masalah

Setelah peneliti mengidentifikasi dan menganalisisnya, maka

selanjutnya perlu merumuskan permasalahan yang lebih jelas dan

spesifik untuk diteliti. Oleh karena itu, dasar tersebut memunculkan

untuk melakukan PTK dengan melakukan pelaksanaan penelitian dua

tahap yaitu dengan siklus I dan siklus II.

63

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian Tindakan

Kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu

tanggal 26 Agustus 2017.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman dalam pemebelajaran dengan materi pembelajaran

Akidah Akhlak tentang Aliran Ilmu Kalam dan Tokohnya dengan

menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing.

c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi

pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Menyiapkan pre tes I dan post test I dengan materi Ilmu Kalam dan

Tokohnya.

e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Kegiatan Awal

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada

peserta didik.

2) Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan doa bersama

peserta didik.

64

3) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah

dan do‟a sebelum belajar bersama peserta didik.

4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan

mengabsen peserta didik.

5) Guru memberikan pre test I.

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Siswa mengamati gambar dari demo sesama umat Islam dan

Ritual kejawen.

b) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan

terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.

3) Melakukan

a) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan

penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.

b) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada temannya.

c) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar

kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja

65

yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

d) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat

seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain

selama ± 5 menit.

e) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara

bergantian.

4) Menghubungkan/Mengasosiasi

Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk

mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu kalam menurut

pengalamannya atau contoh yang ada di masyarakat sekitarnya.

5) Mengkomunikasikan

Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.

2) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I.

3) Guru menyampaikan salam penutup.

3. Pengamatan atau Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

66

a. Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses

pembelajaran sedang berlangsung.

b. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa

dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan

terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang

berlangsung.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara

pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan. Pra siklus memiliki

hasil 15 siswa yang tuntas atau 42,8% dengan nilai rata-rata 72,4.

Hasil dari siklus I adalah 16 siswa yang mengalami ketuntasan hasil

belajar dan memiliki persentase 45,7% dengan rata-rata nilai adalah

74,9. Hasil dari pra siklus ke siklus I ini mengalami peningkatan 1

siswa dengan persenase 2,8%. Berdasarakan data yang diperoleh di

atas dapat diketahui bahwa peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa

kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi ini belum mencapai

indikator keberhasilanyaitu 45,7% < 85%. Oleh karena itu, perlu

adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdapat

beberapa faktor pendukung dan penghambat dari guru dan siswa.

Sehingga dapat menemukan solusi beserta ide perbaikan yang akan

dilakukan pada siklus selanjutnya. Hal-hal yang mendukung, hal-hal

yang menghambat, dan ide perbaikan akan dijelaskan sebagai berikut:

67

a. Hal-hal yang mendukung:

Guru:

1) Penyajian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran

yang telah di buat di RPP.

2) Pengusaan materi dari guru sangat baik.

3) Metode snowball throwing dapat diterapkan dalam materi

pelajaran tersebut.

4) Soal pre test I dan post test I yang diberikan guru sudah jelas.

Siswa:

1) Menjawab kabar dengan sangat baik dan diperagakan.

2) Memperhatikan guru saat di jelaskan materi.

3) Melakukan metode snowball throwing dengan baik.

4) Mengerjakan soal dengan tertib di post test I.

b. Hal-hal yang menghambat

Guru:

1) Terkadang suara guru kurang keras.

2) Gambar yang dibawa guru terlalu kecil.

3) Saat pre test I guru kurang dalam mengawasi siswa sehingga

banyak siswa yang bekerjasama.

4) Guru belum menjelaskan dan membimbing untuk

menginstruksikan metode snowball throwing ini dengan detail.

5) Guru mengelola dan memanfaatkan waktu yang belum

maksimal.

68

6) Guru kurang memancing kekingintahuan siswa.

7) Guru kurang berinteraksi dengan siswa.

8) Guru belum mengkondisikan kelas ketika menutup

pembelajaran.

Siswa:

1) Ada beberapa siswa yang belum mendengarkan dan menjawab

salam dari guru.

2) Pada saat berdo‟a siswa sibuk mempersiapkan buku pelajaran.

3) Siswa masih saling bekerjasama dalam menjawab soal pre test

I.

4) Siswa belum berinteraksi aktif dengan guru.

5) Masih ada beberapa siswa berbicara sendiri dan sibuk sendiri

pada saat guru menjelaskan materi

6) Keaktifan dalam bertanya tentang materi kurang.

7) Beberapa kelompok ada yang tidak berdiskusi tentang materi

yang diberikan.

8) Siswa belum paham tenang metode snowball throwing

sehingga membutuhkan waktu yang lama.

9) Siswa tidak tertarik untuk menyimpulkan materi yang

diberikan.

10) Ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari

guru.

69

c. Ide perbaikan untuk sikul II

Guru:

1) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.

2) Guru harus menggunakan suara yang keras untuk

mengucapkan salam pembuka.

3) Guru memberikan waktu untuk berdo‟a sebelum belajar

kepada siswa.

4) Guru lebih mengawasi pada saat pre test II supaya tingkat

kerjasama antar siswa berkurang.

5) Setiap 4 siswa diberikan gambar untuk mengamati dan

memberikan komentar tentang pembeajaran.

6) Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang

dipelajari.

7) Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan

temannya yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan

materi.

8) Guru menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah metode

snowball throwing dan dicontohkan dengan memperagakan.

9) Guru harus selalu mengarahkan siswa dalam metode snowball

throwing supaya waktu tidak molor lagi.

10) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk

ditingkatkan.

70

11) Sebelum salam penutup, guru memberikan motivasi sebentar

untuk terus giat belajar kepada siswa untuk meraih cita-

citanya.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II meliputi:

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Kamis

tanggal 7 September 2017.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus

II.

c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi

pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Menyiapkan pre tes II dan post test II dengan materi Ilmu Kalam

dan Tokohnya.

e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Kegiatan Awal

1) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran.

2) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada

peserta didik.

3) Guru memulai pelajaran dengan melafalkan surat Al-Fatihah

dan do‟a sebelum belajar bersama peserta didik.

71

4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan

menanyakan kehadiran siswa.

5) Guru menjelaskan dan memberikan pre test II.

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru.

b) Guru menyampaikan poin-poin penting dalam materi pokok

yang akan dipelajari.

2) Menanya

Guru dan siswa saling berinteraksi tanya jawab dan memberi

tanggapan terhadap gambar dan sedikit materi yang telah

disajikan.

3) Melakukan

a) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan

penjelasan tentang materi.

b) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada kelompoknya.

c) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar

kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja

72

yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

d) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat

seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain

selama ± satu menit.

e) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara

bergantian.

4) Menghubungkan/Mengasosiasi

Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk

mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu kalam menurut

pengalamannya atau contoh yang ada di masyarakat sekitarnya.

5) Mengkomunikasikan

Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil belajar yang

didapatkan setelah pembelajaran.

2) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.

3) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes II.

4) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus giat

belajar.

73

5) Guru memimpin siswa untuk melafalkan hamdalah dan salam

penutup.

3. Pengamatan atau Observasi

Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor pendukung dalam

pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada kelas XI IPA 1, sedangkan

faktor penghambat berkurang pada siklus II ini.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siklus II

ketuntasannya sebesar 97,1% > 85% dengan total jumlah siswa yang

tuntas adalah 34 siswa, dengan rata-rata kelas yaitu 90,7. Data ini

membuktikan bahwa peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas

XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi ini dapat mencapai ketuntasan dari

hasil siklus I ke siklus II yaitu 15 siswa yang mengalami peningkatan

ketuntasan hasil belajar atau 42,8%.

Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, siswa kelas

XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi sudah melampaui batasan tuntas dari

KKM dan indikator pencapaian hasil penelitian yaitu untuk KKM

yaitu 75 dan persentase indikator pencapaian hasil belajar siswa

adalah 85%.

74

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

1. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Agustus 2017 di kelas XI IPA

1 dengan jumlah siswa 35 siswa. Adapun proses belajar mengajar ini

diambil dari nilai ulangan harian siswa yang dilakukan oleh guru.

Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria

minimum (KKM), kelas XI pada mata pelajaran akidah ahlak yaitu 75.

Tabel 4.1 Data ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus

No. Nama Pra Siklus

Nilai Ketuntasan

1. A F A 73 Tidak Tuntas

2. A H A 77 Tuntas

3. A V 57 Tidak Tuntas

4. A M 73 Tidak Tuntas

5. D S 77 Tuntas

6. D L K 57 Tidak Tuntas

7. D I 73 Tidak Tuntas

8. E A R S 83 Tuntas

9. E M H 73 Tidak Tuntas

10. F A 73 Tidak Tuntas

11. I N 60 Tidak Tuntas

12. J 80 Tuntas

75

13. K T 73 Tidak Tuntas

14. K N 80 Tuntas

15. L L 57 Tidak Tuntas

16. L M 70 Tidak Tuntas

17. M F 70 Tidak Tuntas

18. M J A H 80 Tuntas

19. M S M 73 Tidak Tuntas

20. N F 73 Tidak Tuntas

21. N A 80 Tuntas

22. N H 80 Tuntas

23. P 77 Tuntas

24. R L D 70 Tidak Tuntas

25. R S 57 Tidak Tuntas

26. S H R 80 Tuntas

27. S C 87 Tuntas

28. S A 73 Tidak Tuntas

29. S K S 77 Tuntas

30. T S 57 Tidak Tuntas

31. T 80 Tuntas

32. T N A 70 Tidak Tuntas

33. U R 77 Tuntas

34. V A N 77 Tuntas

35. W N H 60 Tidak Tuntas

Jumlah = 2534 15 Tuntas

20 Tidak Tuntas

2. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan

pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2017 di kelas XI IPA 1 dengan

76

jumlah siswa 35 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu

kepada rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti.

Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria

minimum (KKM), kelas XI pada mata pelajaran akidah akhlak pada

materi ini yaitu 75.

Berdasarkan hasil siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I

No. Nama Siklus I

Nilai Ketuntasan

1. A F A 72 Tidak Tuntas

2. A H A 72 Tidak Tuntas

3. A V 80 Tuntas

4. A M 80 Tuntas

5. D S 72 Tidak Tuntas

6. D L K 72 Tidak Tuntas

7. D I 68 Tidak Tuntas

8. E A R S 84 Tuntas

9. E M H 64 Tidak Tuntas

10. F A 68 Tidak Tuntas

11. I N 72 Tidak Tuntas

12. J 80 Tuntas

13. K T 68 Tidak Tuntas

14. K N 92 Tuntas

15. L L 68 Tidak Tuntas

16. L M 68 Tidak Tuntas

17. M F 80 Tuntas

18. M J A H 56 Tidak Tuntas

77

19. M S M 68 Tidak Tuntas

20. N F 84 Tuntas

21. N A 56 Tidak Tuntas

22. N H 76 Tuntas

23. P 68 Tidak Tuntas

24. R L D 72 Tidak Tuntas

25. R S 72 Tidak Tuntas

26. S H R 80 Tuntas

27. S C 92 Tuntas

28. S A 84 Tuntas

29. S K S 68 Tidak Tuntas

30. T S 88 Tuntas

31. T 84 Tuntas

32. T N A 76 Tuntas

33. U R 84 Tuntas

34. V A N 84 Tuntas

35. W N H 72 Tidak Tuntas

Jumlah = 2624 16 Tuntas

19 Tidak Tuntas

3. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 September 2017

di kelas XI IPA 1 dengan jumlah 35 siswa. Berdasarkan hasil siklus ini

diperoleh data hasil siklus II sebagai berikut:

78

Tabel 4.3 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus II

No. Nama Nilai Siklus II

Nilai Ketuntasan

1. A F A 92 Tuntas

2. A H A 96 Tuntas

3. A V 80 Tuntas

4. A M 96 Tuntas

5. D S 88 Tuntas

6. D L K 92 Tuntas

7. D I 96 Tuntas

8. E A R S 96 Tuntas

9. E M H 100 Tuntas

10. F A 88 Tuntas

11. I N 88 Tuntas

12. J 100 Tuntas

13. K T 80 Tuntas

14. K N 92 Tuntas

15. L L 96 Tuntas

16. L M 100 Tuntas

17. M F 80 Tuntas

18. M J A H 88 Tuntas

19. M S M 92 Tuntas

20. N F 88 Tuntas

21. N A 88 Tuntas

22. N H 92 Tuntas

23. P 100 Tuntas

24. R L D 96 Tuntas

25. R S 96 Tuntas

26. S H R 76 Tuntas

79

27. S C 100 Tuntas

28. S A 88 Tuntas

29. S K S 64 Tidak Tuntas

30. T S 76 Tuntas

31. T 88 Tuntas

32. T N A 88 Tuntas

33. U R 96 Tuntas

34. V A N 100 Tuntas

35. W N H 100 Tuntas

Jumlah Nilai = 3176 34 Tuntas

1 Tidak Tuntas

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra siklus,

siklus I, dan siklus II, maka diperoleh data ketuntasan belajar mata

pelajaran akidah akhlak dengan KKM yang sama yaitu 75. Berikut ini

adalah hasil penelitian dan ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I, dan

siklus II.

Tabel 4.4 Data ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II

No. Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan

1. A F A 73 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 92 Tuntas

2. A H A 77 Tuntas 72 Tidak Tuntas 96 Tuntas

3. A V 57 Tidak Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas

4. A M 73 Tidak Tuntas 80 Tuntas 96 Tuntas

5. D S 77 Tuntas 72 Tidak Tuntas 88 Tuntas

6. D L K 57 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 92 Tuntas

80

7. D I 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 96 Tuntas

8. E A R S 83 Tuntas 84 Tuntas 96 Tuntas

9. E M H 73 Tidak Tuntas 64 Tidak Tuntas 100 Tuntas

10. F A 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 88 Tuntas

11. I N 60 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 88 Tuntas

12. J 80 Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas

13. K T 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 80 Tuntas

14. K N 80 Tuntas 92 Tuntas 92 Tuntas

15. L L 57 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 96 Tuntas

16. L M 70 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 100 Tuntas

17. M F 70 Tidak Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas

18. M J A H 80 Tuntas 56 Tidak Tuntas 88 Tuntas

19. M S M 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 92 Tuntas

20. N F 73 Tidak Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas

21. N A 80 Tuntas 56 Tidak Tuntas 88 Tuntas

22. N H 80 Tuntas 76 Tuntas 92 Tuntas

23. P 77 Tuntas 68 Tidak Tuntas 100 Tuntas

24. R L D 70 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 96 Tuntas

25. R S 57 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 96 Tuntas

26. S H R 80 Tuntas 80 Tuntas 76 Tuntas

27. S C 87 Tuntas 92 Tuntas 100 Tuntas

28. S A 73 Tidak Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas

29. S K S 77 Tuntas 68 Tidak Tuntas 64 Tidak Tuntas

30. T S 57 Tidak Tuntas 88 Tuntas 76 Tuntas

31. T 80 Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas

32. T N A 70 Tidak Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas

33. U R 77 Tuntas 84 Tuntas 96 Tuntas

34. V A N 77 Tuntas 84 Tuntas 100 Tuntas

35. W N H 60 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 100 Tuntas

Jumlah 2534 15 Tuntas 2624 16 Tuntas 3176 34 Tuntas

81

20 Tidak

Tuntas

19 Tidak

Tuntas 1 Tidak Tuntas

1. Pembahasan Data Pra Siklus

Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:

Ʃ peserta didik (N) = 35

Ʃ nilai pra siklus (x) = 2534

Rata-rata dari pra siklus ini adalah:

Ʃx

M =

N

Ʃx

Rata-rata pra siklus (M) =

N

2534

35

= 72,4

Jadi, rata-rata ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih < dari

KKM di kelas yaitu 75.

Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:

f

P = x 100%

N

Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas untuk pra siklus adalah 15,

maka:

f

Persentase pra siklus (P) = x 100%

N

82

15

= x 100%

35

= 42,8%

Jadi, persentse ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih <

dari persentase ketuntasan di kelas yaitu 85%.

2. Pembahasan Data Siklus I

Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:

Ʃ peserta didik (N) = 35

Ʃ nilai siklus I (x) = 2624

Rata-rata dari siklus I ini adalah:

Ʃx

M =

N

Ʃx

Rata-rata siklus I (M) =

N

2624

35

= 74,9

Jadi, nilai rata-rata pra siklus ini adalah 74,9 sehingga nilai tersebut

masih < KKM kelas yaitu 75. Nilai tersebut hampir mencapai KKM

kelas, maka harus dilakukan penelitian kedua yaitu siklus II.

Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:

f

P = x 100%

N

Dengan frekuensi (f) siswa untuk siklus II adalah 16 siswa, jadi:

83

f

Persentase siklus I (P) = x 100%

N

16

= x 100%

35

= 45,7%

Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa siklus I yaitu masih < dari

indikator keberhasilan penelitian di kelas yaitu 85%. Hasil tersebut

masih jauh dengan apa yang diharapkan dalam indikator keberhasilan.

Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan dengan menggunakan

penelitian siklus II.

Berikut ini merupakan data tabel dari hasil pengamatan siswa dan

guru oleh peneliti dalam siklus I yang sesuai dengan langkah-langkah

RPP. Tabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus I

No. Kegiatan Siswa

Catatan Guru

Catatan SB B CB KB SB B CB KB

1. Guru membuka

pelajaran dengan

mengucap salam

kepada peserta

didik

Ѵ Belum

semua siswa

menjawab

salam

Ѵ Suara

kurang keras

2. Guru memulai

pelajaran dengan

mengucapkan doa

bersama peserta didik

Ѵ Beberapa

siswa baru

menyiapkan

buku

pelajaran

Ѵ Memimpin

untuk

membaca

Al-Fatihah

bersama

3. Guru bertanya

kepada peserta

didik tentang kabar

dan mengabsen

peserta didik

Ѵ Beberapa

siswa

menjawab

dengan

memperagak

an

Ѵ Suara guru

keras

4. Guru memberikan Ѵ Siswa masih Ѵ Guru

84

pre test I saling

bekerja sama

dalam

mengerjakan

soal

menginstruk

sikan dengan

jelas

5. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Ѵ Hampir

semua siswa

memperhatik

an

Ѵ Disampaikan

dan

dituliskan di

papan tulis

6. Siswa mengamati

gambar dari demo

sesama umat Islam

dan Ritual kejawen

Ѵ Siswa belum

berinteraksi

aktif dengan

guru

Ѵ Gambar

hanya satu

kertas saja

7. Guru menyampaikan

materi yang akan

disajikan

Ѵ Masih ada

siswa yang

berbicara

dengan

temannya

Ѵ Penguasaan

materi dari

guru sangat

bagus

8. Guru dan siswa

saling tanya jawab

dan memberi

tanggapan terhadap

gambar dan materi

yang telah

disajikan

Ѵ Keaktifan

siswa kurang

Ѵ Sudah

memberi

waktu, tapi

belum

memancing

keaktifan

siswa

9. Guru membentuk

kelompok-

kelompok dan

memanggil

masing-masing

ketua kelompok

untuk memberikan

penjelasan tentang

materi kepada

kelompoknya

Ѵ Masih

kurang

kondusif dan

lama dalam

membentuk

kelompok

Ѵ Guru

membentuk

7 kelompok

10. Masing-masing ketua

kelompok kembali

kekelompoknya

masing-masing,

kemudian

menjelaskan materi

yang disampaikan

oleh guru kepada

temannya

Ѵ Ada

beberapa

kelompok

tidak

berdiskusi

tentang

materi

Ѵ Memberikan

fotocopyan

dan

menjelaskan

materi

kepada ketua

kelompok

11. Kemudian masing-

masing siswa

diberikan satu

lembar kertas kerja,

untuk menuliskan

satu pertanyaan apa

saja yang

Ѵ Beberapa

siswa

menuliskan

soal dengan

cukup baik

Ѵ Suara guru

kurang keras

dan kurang

diperhatikan

oleh siswa

85

menyangkut materi

yang sudah

dijelaskan oleh

ketua kelompok

12. Kemudian kertas

yang berisi

pertanyaan tersebut

dibuat seperti bola

dan dilempar dari

satu siswa ke siswa

yang lain selama ±

5 menit

Ѵ Siswa belum

jelas tentang

metode ini

Ѵ Guru sudah

menjelaskan

tapi belum

mencontohk

an

13. Setelah siswa dapat

satu bola/satu

pertanyaan

diberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menjawab

pertanyaan yang

tertulis dalam

kertas berbentuk

bola tersebut secara

bergantian

Ѵ Hanya

beberapa

siswa saja

yang

menjawab

karena

keterbatasan

waktu

Ѵ Guru kurang

menjelaskan

sehingga

butuh waktu

lama untuk

menggunaka

n metode ini

14. Siswa yang

berkelompok tadi

diberikan tugas

untuk

mendiskusikan

contoh-contoh

aliran ilmu kalam

menurut

pengalamannya

atau contoh yang

ada di masyarakat

sekitarnya

Ѵ Ada

kelompok

yang masih

membahas

di luar

materi

Ѵ Guru

berkeliling

ke satu

kelompok ke

kelompok

lain

15. Guru

mempersilahkan

perwakilan

kelompok untuk

menyampaikan

hasil diskusinya

Ѵ Ada

kelompok

yang belum

memberikan

hasil

diskusinya

karena

waktu yang

ditentukan

belum

menemukan

jawaban

Ѵ Mempersilah

kan satu per

satu

perwakilan

kelompok

dengan baik

16. Guru menguatkan

dan melengkapi hasil

pembelajaran

Ѵ Hampir

semua siswa

memperhatik

Ѵ Menjelaskan

dengan jelas

86

an

17. Guru memberi

penugasan untuk

evaluasi yaitu post

tes 1

Ѵ Mengerjakan

dengan baik

dan tertib

Ѵ Mengawasi

dengan baik

18. Guru menyampaikan

salam penutup

Ѵ Banyak

siswa yang

belum

menjawab

salam dan

sudah sibuk

membereska

n buku

pelajaran

Ѵ Suara

kurang keras

dan belum

memakai

doa penutup

Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang Baik

Refleksi hasil tindakan siklus I:

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pra

siklus dengan siklus I mengalami peningkatan. Jumlah siswa tuntas

pada pra siklus adalah 15 siswa dengan persentase 42,8%, sedangkan

pada siklus I jumlah siswa yang mengalami ketuntasan adalah 16

siswa dengan persentase ketuntasan yaitu 45,7%. Namun pada siklus I

ini, masih banyak siswa yang tidak tuntas sebanyak 54,3%. Oleh

karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus II.

Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdapat

beberapa faktor pendukung dan penghambat dari guru dan siswa.

Sehingga dapat menemukan solusi beserta ide perbaikan yang akan

dilakukan pada siklus selanjutnya. Hal-hal yang mendukung, hal-hal

yang menghambat, dan ide perbaikan akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Hal-hal yang mendukung:

Guru:

87

1) Penyajian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang

telah di buat di RPP.

2) Pengusaan materi dari guru sangat baik.

3) Metode snowball throwing dapat diterapkan dalam materi

pelajaran tersebut.

4) Soal pre test I dan post test I yang diberikan guru sudah jelas.

Siswa:

1) Menjawab kabar dengan sangat baik dan diperagakan.

2) Memperhatikan guru saat di jelaskan materi.

3) Melakukan metode snowball throwing dengan baik.

4) Mengerjakan soal dengan tertib di post test I.

b. Hal-hal yang menghambat

Guru:

1) Kurang jelas dalam mengucap salam dan memimpin do‟a.

2) Terkadang suara guru kurang keras.

3) Gambar yang dibawa guru terlalu kecil.

4) Saat pre test I guru kurang dalam mengawasi siswa sehingga

banyak siswa yang bekerjasama.

5) Guru belum menjelaskan dan membimbing untuk

menginstruksikan metode snowball throwing ini dengan detail.

6) Guru mengelola dan memanfaatkan waktu yang belum

maksimal.

7) Guru kurang memancing kekingintahuan siswa.

88

8) Guru kurang berinteraksi dengan siswa.

9) Guru belum mengkondisikan kelas ketika menutup

pembelajaran.

Siswa:

1) Ada beberapa siswa yang belum mendengarkan dan menjawab

salam dari guru.

2) Pada saat berdo‟a siswa sibuk mempersiapkan buku pelajaran.

3) Siswa masih saling bekerjasama dalam menjawab soal pre test I.

4) Siswa belum berinteraksi aktif dengan guru.

5) Masih ada beberapa siswa berbicara sendiri dan sibuk sendiri

pada saat guru menjelaskan materi

6) Keaktifan dalam bertanya tentang materi kurang.

7) Beberapa kelompok ada yang tidak berdiskusi tentang materi

yang diberikan.

8) Siswa belum paham tenang metode snowball throwing sehingga

membutuhkan waktu yang lama.

9) Siswa tidak tertarik untuk menyimpulkan materi yang diberikan.

10) Ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari

guru.

c. Ide perbaikan

Guru:

1) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.

89

2) Guru harus menggunakan suara yang keras untuk mengucapkan

salam pembuka.

3) Guru memberikan waktu untuk berdo‟a sebelum belajar kepada

siswa.

4) Guru lebih mengawasi pada saat pre test II supaya tingkat

kerjasama antar siswa berkurang.

5) Setiap 4 siswa diberikan gambar untuk mengamati dan

memberikan komentar tentang pembeajaran.

6) Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang

dipelajari.

7) Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan

temannya yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan

materi.

8) Guru menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah metode

snowball throwing dan dicontohkan dengan memperagakan.

9) Guru harus selalu mengarahkan siswa dalam metode snowball

throwing supaya waktu tidak molor lagi.

10) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk

ditingkatkan.

11) Sebelum salam penutup, guru memberikan motivasi sebentar

untuk terus giat belajar kepada siswa untuk meraih cita-

citanya.

3. Pembahasan Data Siklus II

90

Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:

Ʃ peserta didik (N) = 35

Ʃ nilai siklus II (x) = 3176

Jadi, rata-rata dari siklus II ini dapat diketahui dengan cara:

Ʃx

M =

N

Ʃx

Rata-rata siklus II (M) =

N

3176

35

= 90,7

Jadi, nilai rata-rata siklus II adalah 90,7 sehingga nilai tersebut >

KKM kelas yaitu 75. Nilai tersebut telah melampaui KKM kelas,

sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil.

Adapun untuk data persentase kelulusan pada siklus II ini adalah

sebagai berikut:

f

P = x 100%

N

Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas adalah 34 siswa, jadi:

f

Persentase siklus II (P) = x 100%

N

34

= x 100%

35

= 97,1%

91

Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa siklus II yaitu > dari

indikator keberhasilan penelitian di kelas yaitu 85%. Hasil tersebut

melampaui dari apa yang diharapkan dalam indikator keberhasilan.

Oleh karena itu penelitian ini dinyatakan berhasil.

Berikut ini merupakan tabel pengamatan siswa dan guru pada

saat siklus II yang berlangsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Tabel tersebut mengalami beberapa perubahan

menuju arah yang sangat baik merupakan tindak lanjut dari hasil

refleksi dari siklus I.

Tabel 4.6 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus II

No. Kegiatan Siswa

Catatan Guru

Catatan SB B CB KB SB B CB KB

1. Guru menanyakan

kesiapan siswa

untuk memulai

pembelajaran

Ѵ Mempersiap

kan buku

dan materi

Ѵ Mempersilahk

an siswa

untuk

menyiapkan

buku materi

2. Guru membuka

pelajaran dengan

mengucapkan

salam kepada

peserta didik

Ѵ Semua siswa

menjawab

salam

dengan suara

keras

Ѵ Guru

membuka

salam dengan

suara keras

3. Guru memulai

pelajaran dengan

melafalkan surat al-

Fatihah dan do‟a

sebelum belajar

bersama peserta didik

Ѵ Berdo‟a

dengan

khusyu‟

Ѵ Menunjuk

ketua kelas

untuk

memimpin

melafalkan

surat al-

Fatihah

4. Guru bertanya

kepada peserta

didik tentang kabar

dan menanyakan

kehadiran siswa

Ѵ Menjawab

dengan

penuh

semangat

Ѵ Menanya

dengan suara

keras dan

jelas

5. Guru menjelaskan

dan memberikan

pre test II

Ѵ Berjalan

dengan tertib

Ѵ Menjelaskan

dan

mengawasi

92

pre test

6. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Ѵ Memperhati

kan

Ѵ Dituliskan di

papantulis

7. Siswa mengamati

gambar yang

diberikan oleh guru

Ѵ Mengamati

gambar yang

diberikan

oleh guru

Ѵ Membagikan

gambar

kepada siswa

supaya jelas

8. Guru menyampaikan

materi dan poin-poin

penting dalam materi

pokok yang akan

disajikan

Ѵ Sangat

memperhatik

an guru

Ѵ Menjelaskan

dengan sangat

baik

9. Guru dan siswa

saling berinteraksi

tanya jawab dan

memberi tanggapan

terhadap gambar

dan sedikit materi

yang telah

disajikan

Ѵ Siswa

semakin

aktif untuk

memberi

tanggapan

dan bertanya

Ѵ Mempersilahk

an siswa

untuk

berinteraksi

dan

menghidupka

n suasana

kelas

10. Guru membentuk

kelompok-

kelompok dan

memanggil

masing-masing

ketua kelompok

untuk memberikan

penjelasan tentang

materi kepada

kelompoknya

Ѵ Berkelompo

k dengan

siswa yang

ada di

depannya

Ѵ Memberikan

fotocopy

materi

pembelajaran

kepada ketua

kelompok

11. Masing-masing ketua

kelompok kembali

kekelompoknya

masing-masing,

kemudian

menjelaskan materi

yang disampaikan

kepada temannya,

dan guru melakukan

pengarahan kepada

siswa

Ѵ Berdiskusi

sesuai

dengan

instruksi dari

guru

Ѵ Mengawasi

dari satu

kelompok ke

kelompok lain

12. Kemudian masing-

masing siswa

diberikan satu

lembar kertas kerja,

untuk menuliskan

satu pertanyaan apa

saja yang

menyangkut materi

yang sudah

dijelaskan oleh

Ѵ Semua siswa

menuliskan

satu

pertanyaan

di kertas

tersebut

Ѵ Menginstruksi

kan

membentuk 7

kelompok

dengan

masing-

masing

kelompok 5

siswa

93

ketua kelompok

13. Kemudian kertas

yang berisi

pertanyaan tersebut

dibuat seperti bola

dan dilempar dari

satu siswa ke siswa

yang lain selama ±

satu menit

Ѵ Dalam satu

kelompok

melemparka

n ke

kelompok

lain

Ѵ Guru

memberi

sedikit waktu

supaya tetap

efektif

14. Setelah siswa dapat

satu bola/satu

pertanyaan

diberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menjawab

pertanyaan yang

tertulis dalam

kertas berbentuk

bola tersebut secara

bergantian

Ѵ Guru

mrmbrntuk

beberapa

siswa untuk

memberikan

jawabannya

Ѵ Menjalankan

metode

dengan sangat

baik

15. Siswa yang

berkelompok tadi

diberikan tugas

untuk

mendiskusikan

contoh-contoh

aliran ilmu kalam

menurut

pengalamannya

atau contoh yang

ada di masyarakat

sekitarnya dan guru

mengawasi siswa

dalam diskusi

Ѵ Berdiskusi

dengan baik

dan

membahas

tentang

contoh-

contoh aliran

ilmu kalam

menurut

pengalaman

nya

Ѵ Guru

berkeliling

dan

membantu

siswa untuk

mengarahkan

untuk

menyimpulka

n contohnya

16. Guru

mempersilahkan

perwakilan

kelompok untuk

menyampaikan

hasil diskusinya

Ѵ Perwakilan

kelompok

menyampaik

an dengan

sangat bagus

Ѵ Guru

mempersilahk

an siswa dan

memberikan

tanggapan

tepuk tangan

dengan sangat

baik

17. Guru menunjuk

siswa untuk

menyampaikan

hasil belajar yang

didapatkan setelah

pembelajaran

Ѵ Siswa yang

ditunjuk

dapat

menjelaskan

apa yang

didapatkan

hari ini

Ѵ Mempersilahk

an siswa dan

memberikan

tepuk tangan

sebagai

penghargaan

kepada siswa

18. Guru menguatkan Ѵ Siswa sangat Ѵ Memberikan

94

dan melengkapi hasil

pembelajaran

memperhaati

kan

penguatan

dengan sangat

baik

19. Guru memberi

penugasan untuk

evaluasi yaitu post

tes II

Ѵ Mengerjakan

dengan baik

dan tertib

Ѵ Guru

berkeliling

dan

mengawasi

siswa

20. Guru memberikan

motivasi kepada

siswa untuk terus

giat belajar

Ѵ Semua siswa

memperhatik

an

Ѵ Memberikan

motivasi

untuk giat

belajar supaya

meraih cita-

cita

21. Guru memimpin

siswa untuk

melafalkan hamdalah

dan salam penutup

Ѵ Semua siswa

melafalkan

hamdalah

dan

menjawab

salam

dengan

sangat baik

Ѵ Guru

melafalkan

hamdalah dan

memberikan

salam dengan

sangat baik

Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang

BaikRefleksi hasil tindakan siklus II:

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara

siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siklus II ini memiliki

hasil ketuntasan siswa sebesar 97,1% dengan total jumlah siswa yang

tuntas adalah 34 siswa, dengan rata-rata kelas yaitu 90,7.

Berdasarakan data yang diperoleh di atas dapat diketahui bahwa

peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah

Candi ini yang tuntas dari siklus I ke siklus II sebanyak 18 siswa atau

51,4%. Namun dalam siklus II ini masih ada 1 siswa yang tidak tuntas

dengan persentase 2,9%.

Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, siswa kelas

XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi sudah melampaui batas ketuntasan

95

dari KKM dan indikator pencapaian hasil penelitian yaitu untuk KKM

yaitu 75 dan persentase indikator pencapaian hasil belajarnya adalah

85% maka dapat ditarik kesimpulan bahawa penelitian ini dinyatakan

berhasil.

4. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Rata-rata Antar

Siklus

Data ini diperoleh dari perhitungan hasil belajar pra siklus, siklus I,

dan siklus II yang telah dilakukan selama penelitian ini berlangsung.

Data peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata antar siklus

dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus

Kegiatan Ketuntasan Siswa Persentase Nilai Rata-rata

Pra Siklus 15 siswa 42,8% 72,4

Siklus I 16 siswa 45,7% 74,9

Peningkatan 1 siswa 2,8% 2,5

Siklus II 34 siswa 97,1% 90,7

Peningkatan 15 siswa 42,8% 15,8

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini mulai

dari pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan

ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus memiliki data ketuntasan

hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas atau dalam persentase

45,7%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 16

siswa atau persentasenya adalah 45,7% sehingga, dari pra siklus ke

96

siklus I mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 1

siswa atau 2,8%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II yaitu

sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 97,1%

sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebanyak 42,8%, sehingga

hasil siklus II yaitu 97,1% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan

nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga

mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4

sedangkan pada siklus I memiliki rata-rata 74,9 sehingga memiliki

peningkatan sebesar 2,5 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7

yang meningkat 15,8 dari siklus I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan

bahwa rata-rata siklus II yaitu 90,7 > KKM individu dan KKM

nasional yang diterapkan di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang yaitu 75, sehingga penelitian

tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi..

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II

mengalami peningkatan ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus

memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas

atau dalam persentase 45,7%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil

belajar siswa adalah 16 siswa atau persentasenya adalah 45,7% sehingga,

dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar

siswa yaitu 1 siswa atau 2,8%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus

II yaitu sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah

97,1% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebanyak 42,8%, sehingga hasil

siklus II yaitu 97,1% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan nilai rata-rata

kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami

peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4 sedangkan pada

siklus I memiliki rata-rata 74,9 sehingga memiliki peningkatan sebesar 2,5

dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7 yang meningkat 15,8 dari siklus

I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata siklus II yaitu 90,7 >

KKM individu dan KKM nasional yang diterapkan di MA Al-Bidayah

Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yaitu 75, sehingga

98

penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi..

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai seseorang yang memimpin di suatu lembaga

pendidikan, hendaknya selalu memantau, meninjau, dan mengatur

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Terutama penggunaan

metode pembelajaran oleh guru, mengingat pentingnya menggunakan

berbagai metode dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan

memang tidak semua metode sesuai dan dapat digunakan untuk setiap

materi dan mata pelajaran yang akan diajarkan oleh guru kepada para

siswa.

2. Bagi Guru

Sebaiknya guru lebih meningkatkan keprofesionalisme berbagai

hal terlebih dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai

dengan tema yang akan disajikan kepada para siswa. Guru juga harus

mempertimbangkan untuk menggunakan metode pembelajaran,

mampu menguasai, dan melaksanakannya. Ketrampilan mengajar guru

dengan menggunakan metode yang sesuai tema dan mata

pembelajaran, tujuan, dan pokok pembahasan yang akan diajarkan,

99

sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa tidak pasif akan tetapi

siswa akan terlibat secara aktif.

Hal penting berikutnya adalah sebagai guru hendaknya,

menguasai bahan ajar atau materi pembelajaran yang akan diajarkan

serta selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan. Guru

hendaknya membantu perkembangan muridnya untuk memahami dan

menguasai ilmu pengetahuan dan mampu memotivasi siswa untuk

senantiasa belajar lebih giat dan sungguh-sungguh di berbagai

kesempatan.

3. Bagi Peneliti

Kepada peneliti, selanjutnya akan melakukan penelitian dalam

bidang yang sama, agar bisa menindaklanjuti penelitian ini dalam

ranah yang lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

Sehingga nantinya dapat berguna untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di madrasah khususnya dan umumnya pendidikan di

Indonesia.

100

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:

Yudhistira.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi

Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Drs. H. M Yusran Asmuni, M. Yusran. 1996. Ilmu Tauhid, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Haryono. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Amara Books.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jumali, dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University

Press.

Karnadi. 2008. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP/MTs. Jakarta: BP. Cipta

Jaya.

KEMENAG RI. 2015. Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 MA.

Jakarta:KEMENAG RI.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2016. Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena.

Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nata, Abuddin. 1995. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).

Jakarta: Balai Pustaka.

101

Roestiyah. 1986. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara.

Rozak, Abdul. dkk. 2006. Ilmu Kalam. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu

Perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. (metode hlm. 240-241).

Sriyanti, dkk. 2009. Teoti-teori Belajar. Salatiga: Salatiga: STAIN Press.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda

Karya.

Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga

Kependidikan.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Surabaya: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Syafaat, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: Rajawali Press.

Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Pendidikan

Karakter di SD. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Zainuddin. 1992. Ilmu Tauhid. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

LAMPIRAN

2

3

4

5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Madrasah : MA AL Bidayah Candi Bandungan

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/Semester : XI IPA 1/Gasal

Materi Pokok : 3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu

kalam (Khowarij, Murji’ah, Syi’ah)

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran ilmu kalam.

2. Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada

dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta merupakan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

6

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran dalam ilmu

kalam.

2.2 Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada

dalam kehidupan bermasyarakat.

3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,

Murji‟ah, Syi‟ah).

3.2.1 Menjelaskan pengertian dan sejarah aliran-aliran ilmu kalam

(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

3.2.2 Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,

Murji‟ah, Syi‟ah).

3.2.3 Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu

kalam (Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

4.2 Menyajikan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam

(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

4.2.1 Menggambarkan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu

kalam (Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan latar belakang aliran-aliran ilmu kalam

(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah) dengan baik.

2. Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,

Murji‟ah, Syi‟ah) dengan benar.

3. Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu kalam

(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah) dengan baik.

7

D. Materi Pelajaran

8) Aliran Khawarij

d) Pengertian

Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab khawaarij,

secara hariah berarti mereka yang keluar. Aliran Khawarij

dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok

orang yang keluar dari barisan Ali ibn Abi Thalib r.a. karena

kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima

tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu‟awiyyah yang

dikomandoi oleh Amr ibn Ash dalam Perang Shifin (37H/657) dan

mereka juga tidak mendukung barisan Mu‟awiyah ra.

Sehingga menurut aliran Khawarij ini ada empat tokoh yang

dilontarkan dengan tuduhan dosa besar atau kafir, yaitu:

Mu‟awiyah, Amru bin Ash, Ali bin AbiThalib, dan Abu Musa al-

Asy‟ari.

e) Dasar Ajaran

Kaum Khawarij menganggap bahwa nama itu berasal dari kata

dasar kharaja yang terdapat pada QS. An Nisa‟ [4]; 100. yang

merujuk pada seseorang yang keluar dari rumahnya untuk hijrah di

jalan Allah dan Rasul-Nya.

f) Doktrin Ajaran

Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah kaum

muslimin yang berbuat dosa besar adalah kafir.

9) Aliran Murji’ah

d) Pengertian

Kata Murji‟ah berasal dari kata bahasa Arab arja‟a, yarji‟u,

yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini disebut

Murji‟ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian

persoalan konlik politik antara Ali bin Abi Thalib, Mu‟awiyah bin

Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti.

Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang

siapa yang benar dan siapa yang dianggap kair diantara ketiga

golongan yang tengah bertikai tersebut.

e) Doktrin Ajaran

Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji‟ah

memiliki empat ajaran pokok, yaitu:

8

(5) Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash, dan Abu

Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya

kepada Allah di hari kiamat kelak.

(6) Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang

berdosa besar.

(7) Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.

(8) Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar

untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah.

f) Sekte

Menurut Harun Nasutuion, aliran Murji‟ah, terbagi menjadi 2,

yakni “golongan moderat” dan “golongan ekstrim”.

10) Aliran Syi’ah

d) Pengertian

Istilah Syi‟ah berasal dari kata Bahasa Arab Syī`ah. Syi‟ah

menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut

seseorang. Selain itu juga bermakna: kaum yang berkumpul di atas

suatu perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah

Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali”.

e) Doktrin Ajaran

(6) Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.

(7) Al „Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.

(8) An Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi‟ah meyakini

keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan

kepada umat manusia.

a) Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.

b) Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW.

c) Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada

cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi

yang ada.

d) Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9

Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia

suci.

e) Al Qur‟an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW.

9

(9) Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang

senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah

kenabian.

(10) Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.

f) Sekte

Syi‟ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga

sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua Belas Imam,

Ismailiyah, dan Zaidiyah.

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Saling bekerja sama (Cooperative learning)

3. Metode :

a. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.

b. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa

bertanya kepada guru.

c. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk

berdiskusi terkait materi pembelajaran

d. Pembelajaran aktif dengan menggunakan>metode snowball

throwing.

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media Pembelajaran : Kertas.

2. Alat Pembelajaran : Lembar tugas, papan tulis, dan spidol.

3. Sumber Belajar :

a. Buku siswa Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah,

Kementerian Agama RI 2015, Hlm. 15-26.

10

b. Buku paket Menjaga Akidah dan Akhlak kelas XI Madrasah

Aliyah Tahun 2007, Hlm.20-46.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap

salam kepada peserta didik.

b. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan

doa bersama peserta didik.

c. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar

dan mengabsen peserta didik.

d. Guru memberikan pre test I.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

30 Menit

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

1) Siswa mengamati gambar dari demo sesama

umat Islam dan Ritual kejawen.

2) Guru menyampaikan materi yang akan

disajikan.

b. Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi

tanggapan terhadap gambar dan materi yang telah

disajikan.

c. Melakukan

1) Guru membentuk kelompok-kelompok dan

memanggil masing-masing ketua kelompok

untuk memberikan penjelasan tentang materi

kepada kelompoknya.

2) Masing-masing ketua kelompok kembali ke

35 Menit

11

kelompoknya masing-masing, kemudian

menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya.

3) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu

lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut

dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa

ke siswa yang lain selama ± 5 menit.

5) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan

diberikan kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut secara bergantian.

d. Mengasosiasi/Menghubungkan

Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas

untuk mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu

kalam menurut pengalamannya atau contoh yang

ada di masyarakat sekitarnya.

e. Mengkomunikasikan

Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya.

3. Penutup

a. Guru menguatkan dan melengkapi hasil

pembelajaran.

b. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post

tes I.

c. Guru menyampaikan salam penutup.

25 Menit

H. Penilaian

12

1. Penilaian Sikap

No Kegiatan Siswa

Catatan Guru

Catatan SB B CB KB SB B CB KB

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Ket.: SB = sangat baik, CB = cukup baik, B = baik, KB = kurang baik.

2. Penilaian Pengetahuan

No. Soal Skor

1. Apa pengertian dari aliran khowarij itu? 5

2. Apa pengertian dari aliran syi‟ah itu? 5

3. Bagaimana doktrin ajaran dalam aliran syi‟ah? 5

4. Bagaimana doktrin ajaran dalam aliran murji‟ah

menurut Harun Nasution? 5

5. Sebutkan 4 tokoh yang dituduh kafir oleh aliran

khawarij! 5

Total Nilai: 25

13

Kunci Jawaban:

1. Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab khawaarij,

secara hariah berarti mereka yang keluar.

2. Syi‟ah berasal dari kata Bahasa Arab Syī`ah. Syi‟ah menurut

etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang.

Selain itu juga bermakna: kaum yang berkumpul di atas suatu

perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah

Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali”.

3. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa, Al „Adl, bahwa Allah

SWT adalah Maha Adil, An Nubuwwah, bahwa kepercayaan

Syi‟ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari

Tuhan kepada umat manusia, Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini

adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai

penerus risalah kenabian, Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari

kebangkitan.

4. Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash, dan Abu

Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada

Allah di hari kiamat kelak, menyerahkan keputusan kepada Allah

atas orang muslim yang berdosa besar, meletakkan (pentingnya)

iman dari amal, memberikan pengharapan kepada muslim yang

berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah.

14

15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Madrasah : MA Al Bidayah Candi Bandungan

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/Semester : XI IPA 1/Gasal

Materi Pokok : 3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu

kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy’ariyah, al-

Maturidiyah, dan Mu’tazilah)

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran ilmu kalam.

2. Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada

dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta merupakan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

16

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran dalam ilmu

kalam.

2.2 Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada

dalam kehidupan bermasyarakat.

3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,

Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).

3.2.1 Menjelaskan pengertian dan sejarah aliran-aliran ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan

Mu‟tazilah).

3.2.2 Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,

Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).

3.2.3 Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu

kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan

Mu‟tazilah).

4.2 Menyajikan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).

4.2.1 Menggambarkan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu

kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan

Mu‟tazilah).

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan latar belakang aliran-aliran ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah)

dengan baik.

2. Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,

Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah) dengan

benar.

17

3. Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah)

dengan baik.

D. Materi Pelajaran

Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam

1. Aliran Jabariyah

a. Pengertian

Secara bahasa jabariyah (fatalism) berasal dari kata jabara yang

mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan

sesuatu. Menurut Harun Nasution jabariyah adalah paham yang

menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan

dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah. Maksudnya, setiap

perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak

manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya,

manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, manusia

mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).

b. Dasar Ajaran

Dasar pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan Al

Qur‟an diantaranya: QS. al-Shaffat [37]: 96 dan QS. al Insan[76]:

30:

Artinya: “96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan

apa yang kamu perbuat itu".

18

c. Doktrin Ajaran

1) Aliran Ekstrim

Aliran ini dikenal juga dengan nama Jahmiyyah karena

mendasarkan pemikiran kepada tokoh ut amanya yakni, Jahm

bin Shofwan. Doktrin ajaran Jabariyah yang ekstrim

mengatakan bahwa manusia lemah, tidak berdaya, terikat

dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai

kehendak dan kemampuan bebas sebagaimana yang dimiliki

oleh paham qodariyah.

2) Aliran Moderat

Tokoh yang berpaham seperti ini adalah Husain bin

Muhammad An Najjar. Ia menjadi pelopor aliran moderat yang

menyatakan bahwa Tuhan menciptakan segala perbuatan

manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran dalam

mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Menurut aliran jabariyah

moderat, Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.

2. Aliran Qadariyah

a. Pengertian

Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa

Arab, yaitu qadara yang bemakna kemampuan dan kekuatan.

Adapun secara terminologi adalah suatu aliran yang percaya bahwa

segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah. Aliran ini

lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam

mewujudkan perbutan-perbutannya. Aliran Qadariyah berpendapat

bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia

dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya

sendiri.

19

b. Dasar Ajaran

Dalam Al Qur‟an terdapat ayat-ayat yang dijadikan dasar paham

qadariyah, seperti QS ar-Ra‟ad [13]:11:

Artinya: ”11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka

menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak

merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada

yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia.”

c. Doktrin Ajaran

Menurut Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam,

menyebut pokok-pokok ajaran qadariyah sebagai berikut :

1) Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlah

mukmin, tapi fasik dan orang fasikk itu masuk neraka secara

kekal.

2) Allah SWT. Tidak menciptakan amal perbuatan manusia,

melainkan manusialah yang menciptakannya dan karena itulah

maka manusia akan menerima pembalasan baik (surga) atas

segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk (siksa

20

Neraka) atas segala amal perbuatannya yang salah dan

dosakarena itu pula, maka Allah berhak disebut adil.

3) Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu maha esa atau

satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seprti

ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan

zat nya sendiri. Menurut mereka Allah SWT, itu mengetahui,

berkuasa, hidup, mendengar dan melihat dengan zatnya sendiri.

4) Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu

mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun

Allah tidak menurunkan agama. Sebab, katanya segala sesuatu

yang memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk.

3. Aliran Mu’tazilah

a. Pengertian

Perkataan Mu‟tazilah berasal dari kata “i‟tizal” yang artinya

“memisahkan diri”. Mu‟tazilah adalah salah satu aliran pemikiran

dalam Islam yang banyak terpengauruh dengan filsafat barat

sehingga berkecenderungan menggunakan rasio (akal) sebagai

dasar argumentasi.

b. Doktrin Ajaran

1) Al Tauhid (ke-Esaan Allah)

2) Al „Adl (keadlilan tuhan)

3) Al Wa‟d wa al wa‟id (janji dan ancaman)

4) Al Manzilah bain al Manzilatain (posisi diantara posisi)

5) Amar ma‟ruf nahi mungkar

21

4. Aliran Ahlu Sunnah Wal Jamaah/Sunni

Ahlussunnah berarti penganut atau pengikut sunnah Nabi

Muhammad Saw. dan jamaah berarti sahabat nabi. Jadi Ahlussunnah

wal jama‟ah mengandung arti “penganut Sunnah (ittikad) nabi dan

para sahabat.

a. Aliran Asy’ariyah

1) Pengertian

Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan

kepada Abdul Hasan Al-Asy`ariy. Nama lengkapnya ialah Abul

Hasan Ali bin Isma‟il bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail

bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi

Musa Al-Asy‟ari. Kelompok Asy‟ariyah menisbahkan pada

namanya sehingga dengan demikian ia menjadi pendiri madzhab

Asy‟ariyah.

2) Doktrin Ajaran

a) Sifat-sifat Tuhan

Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaiman di sebut di

dalam Al Qur‟an, yang di sebut sebagai sifat-sifat yang azali,

qadim, dan berdiri di atas zat tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah

zat tuhan dan bukan pula lain dari zatnya.

b) Al Qur‟an

Menurutnya, Al-Quran adalah qadim dan bukan makhluk

diciptakan.

c) Melihat Tuhan

Menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh

manusia di akhirat nanti.

22

d) Perbuatan Manusia

Menurutnya, perbuatan manusia diciptakan tuhan, bukan

di ciptakan oleh manusia itu sendiri.

e) Keadlian Tuhan

Menurutnya, tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun

untuk menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua

itu marupakan kehendak mutlak tuhan sebab Tuhan Maha

Kuasa atas segalanya.

f) Muslim yang berbuat dosa

Menurutnya, yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat

diakhir hidupnya tidaklah kair dan tetap mukmin.

b. Aliran Maturidiyah

1) Pengertian

Maturidiyah adalah akiran pemikiran kalam yang berpegang

pada keputusan akal pikiran dalam hal-hal yang tidak

bertentangan dengan syara‟. Sebaliknya jika hal itu bertentangan

dengan syara‟, maka akal harus tunduk kepada keputusan syara‟.

2) Doktrin Ajaran

a) Akal dan Wahyu

Al Maturidi dalam pemikiran teologinya berdasarkan

pada Al Qur‟an dan akal, akal banyak digunakan diantaranya

karena dipengaruhi oleh Mazhab Imam Abu Hanifah.

b) Perbuatan Manusia

Perbuatan manusia adalah ciptaan Allah, karena segala

sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaan-Nya.

23

c) Kekuasaan dan Kehendak

Mutlak Tuhan Allah memiliki kehendak dalam sesuatu

yang baik atau buruk.

d) Sifat Tuhan

Sifat-sifat Allah itu mulzamah (ada bersama) dzat tanpa

terpisah (innaha lam takun ain adz-dzat wa la hiya

ghairuhu). Sifat tidak berwujud tersendiri dari dzat, sehingga

berbilangnya sifat tidak akan membawa kepada bilangannya

Dzat Allah.

e) Melihat Tuhan

Menurut Al Maturidi, manusia dapat melihat Tuhan,

sebagaimana irman Allah QS. Al Qiyamah: 22-23:

Artinya: “22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada

hari itu berseri-seri. 23. kepada Tuhannyalah mereka

melihat.”

f) Kalam Tuhan

Al Maturidi membedakan antara kalam yang tersusun

dengan huruf dan bersuara dengan kalam nafsi (sabda yang

sebenarnya atau makna abstrak). Kalam nafsi adalah sifat

qadim bagi Allah, sedangkan kalam yang tersusun dari huruf

dan suara adalah baru (hadis). Kalam nafsi tidak dapat kita

ketahui hakikatnya dari bagaimana Allah bersifat dengannya,

kecuali dengan suatu perantara. Maturidiyah menerima

pendapat Mu‟tazilah mengenai Al-Qur‟an sebagai makhluk

Allah, tapi Al-Maturidi lebih suka menyebutnya hadis

sebagai pengganti makhluk untuk sebutan Al-Qur‟an.

24

g) Perbuatan Tuhan

Semua yang terjadi atas kehendak-Nya, dan tidak ada

yang memaksa atau membatasi kehendak Tuhan, kecuali

karena ada hikmah dan keadilan yang ditentukan oleh

kehendak-Nya sendiri. Setiap perbuatan-Nya yang bersifat

mencipta atau kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada

manusia tidak lepas dari hikmah dan keadilan yang

dikehendaki-Nya.

h) Pengutusan Rasul

Pengutusan Rasul berfungsi sebagai sumber informasi,

tanpa mengikuti ajaran wahyu yang disampaikan oleh rasul

berarti manusia telah membebankan sesuatu yang berada di

luar kemampuan akalnya.

i) Pelaku Dosa Besar

Al Maturidi berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidak

kair dan tidak kekal di dalam neraka walaupun ia mati

sebelum bertobat. Hal ini karena Tuhan telah menjanjikan

akan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan

perbuatannya.

j) Iman

Dalam masalah iman, aliran Maturidiyah Samarkand

berpendapat bahwa iman adalah tashdiq bi al qalb, bukan

semata iqrar bi al-lisan

25

Artinya; “14. orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami

telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi

Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum

masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah

dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun

pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujurat

[49]:14)

3) Madzhab Aliran Maturidiyah

(a) Golongan Samarkand

Golongan ini dalah pengikut Al Maturidi sendiri, golongan

ini cenderung ke arah paham mu‟tazilah.

(b) Golongan Buhara

Golongan Maturidiyah Bukhara adalah pengikut-pengikut

Al Bazdawi dalam aliran Al-Maturidiyah, yang mempunyai

pendapat lebih dekat kepada pendapat-pendapat Al Asy‟ary.

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Saling bekerja sama (Cooperative learning)

3. Metode :

a. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.

26

b. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa

bertanya kepada guru.

c. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk

berdiskusi terkait materi pembelajaran

d. Pembelajaran aktif dengan menggunakan>metode snowball

throwing.

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media Pembelajaran : Kertas.

2. Alat Pembelajaran : Lembar tugas, papan tulis, dan spidol.

3. Sumber Belajar :

a. Buku siswa Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah,

Kementerian Agama RI 2015, Hlm. 15-26.

b. Buku paket Menjaga Akidah dan Akhlak kelas XI Madrasah

Aliyah Tahun 2007, Hlm.20-46.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai

pembelajaran.

b. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam kepada peserta didik.

c. Guru memulai pelajaran dengan melafalkan surat

al-Fatihah dan do‟a sebelum belajar bersama

peserta didik.

d. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar

30 Menit

27

dan menanyakan kehadiran siswa.

e. Guru menjelaskan dan memberikan pre test II.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a. Mengamati

1) Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh

guru.

2) Guru menyampaikan materi dan poin-poin

penting yang akan disajikan.

b. Menanya

Guru dan siswa saling berinteraksi tanya jawab dan

memberi tanggapan terhadap gambar dan sedikit

materi yang telah disajikan.

c. Melakukan

1) Guru membentuk kelompok-kelompok dan

memanggil masing-masing ketua kelompok

untuk memberikan penjelasan tentang materi

kepada kelompoknya.

2) Masing-masing ketua kelompok kembali

kekelompoknya masing-masing, kemudian

menjelaskan materi yang disampaikan kepada

temannya, dan guru melakukan pengarahan

kepada siswa.

3) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu

lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut

dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa

35 Menit

28

ke siswa yang lain selama ± satu menit.

5) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan

diberikan kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut secara bergantian.

d. Mengasosiasi/Menghubungkan

Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas

untuk mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu

kalam menurut pengalamannya atau contoh yang

ada di masyarakat sekitarnya dan guru mengawasi

siswa dalam diskusi.

e. Mengkomunikasikan

Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya.

3. Penutup

a. Guru menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil

belajar yang didapatkan setelah pembelajaran.

b. Guru menguatkan dan melengkapi hasil

pembelajaran.

c. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post

tes II.

d. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk

terus giat belajar.

e. Guru memimpin siswa untuk melafalkan hamdalah

dan salam penutup.

25 Menit

H. Penilaian

1. Penilaian Sikap

29

K

e

Ket.: SB = sangat baik, CB = cukup baik, B = baik, KB = kurang baik.

2. Penilaian Pengetahuan

No. Soal Skor

1. Jelaskan pengertian dari aliran Mu‟tazilah! 5

2. Jelaskan perbedaan antara aliran Jabariyah dan

Qodariyah! 5

3. Apasaja doktrin ajaran dari Mu‟tazilah? 5

4. Sebutkan 3 doktrin ajaran dari aliran Asy‟ariyah! 5

5. Jelaskan macam-macam golongan aliran Maturidiyah! 5

Total Nilai: 25

Kunci Jawaban:

1. Mu‟tazilah berasal dari kata “i‟tizal” yang artinya “memisahkan

diri”. Mu‟tazilah adalah salah satu aliran pemikiran dalam Islam

No Kegiatan Siswa Cata

tan

Guru Catat

an SB B CB KB SB B CB KB

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

30

yang banyak terpengauruh dengan filsafat barat sehingga

berkecenderungan menggunakan rasio (akal) sebagai dasar

argumentasi.

2. Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu

qadara yang bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara

terminologi adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala

tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah. Aliran ini lebih

menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam

mewujudkan perbutan-perbutannya. Sedangkan jabariyah adalah

paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah

ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah.

3. Al Tauhid (ke-Esaan Allah), Al „Adl (keadlilan tuhan), Al Wa‟d wa

al wa‟id (janji dan ancaman), Al Manzilah bain al Manzilatain

(posisi diantara posisi), Amar ma‟ruf nahi mungkar.

4. Tiga dari enam doktrin tersebut adalah:

a. Sifat-sifat Tuhan. Menurutnya, Tuhan memiliki sifat

sebagaiman di sebut di dalam Al Qur‟an, yang di sebut sebagai

sifat-sifat yang azali, qadim, dan berdiri di atas zat tuhan. Sifat-

sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan pula lain dari zatnya.

b. Al Qur‟an. Menurutnya, Al-Quran adalah qadim dan bukan

makhluk diciptakan.

c. Melihat Tuhan. Menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata

oleh manusia di akhirat nanti.

5. Dua golongan dari aliran Maturidiyah adalah:

a. Golongan Samarkand, golongan ini dalah pengikut Al Maturidi

sendiri, golongan ini cenderung ke arah paham mu‟tazilah.

31

LEMBAR PENGAMATAN SISWA DAN GURU SIKLUS I

Nama Sekolah : MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kelas : XI IPA 1

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Materi : Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam

Hari : Sabtu, 26 Agustus 2017

Jam Pelajaran ke : 5-6

No. Kegiatan Siswa

Catatan Guru

Catatan SB B CB KB SB B CB KB

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucap salam kepada peserta

didik

Ѵ Belum semua

siswa menjawab

salam

Ѵ Suara kurang keras

2. Guru memulai pelajaran dengan

mengucapkan doa bersama peserta

didik

Ѵ Beberapa siswa

baru menyiapkan

buku pelajaran

Ѵ Memimpin untuk

membaca Al-

Fatihah bersama

3. Guru bertanya kepada peserta didik

tentang kabar dan mengabsen

peserta didik

Ѵ Beberapa siswa

menjawab dengan

Ѵ Suara guru keras

2

memperagakan

4. Guru memberikan pre test I Ѵ Siswa masih

saling bekerja

sama dalam

mengerjakan soal

Ѵ Guru

menginstruksikan

dengan jelas

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Ѵ Hampir semua

siswa

memperhatikan

Ѵ Disampaikan dan

dituliskan di papan

tulis

6. Siswa mengamati gambar dari demo

sesama umat Islam dan Ritual

kejawen

Ѵ Siswa belum

berinteraksi aktif

dengan guru

Ѵ Gambar hanya satu

kertas saja

7. Guru menyampaikan materi yang

akan disajikan

Ѵ Masih ada siswa

yang berbicara

dengan temannya

Ѵ Penguasaan materi

dari guru sangat

bagus

8. Guru dan siswa saling tanya jawab

dan memberi tanggapan terhadap

gambar dan materi yang telah

Ѵ Keaktifan siswa

kurang

Ѵ Sudah memberi

waktu, tapi belum

memancing

3

disajikan keaktifan siswa

9. Guru membentuk kelompok-

kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang

materi kepada kelompoknya

Ѵ Masih kurang

kondusif dan

lama dalam

membentuk

kelompok

Ѵ Guru membentuk

7 kelompok

10. Masing-masing ketua kelompok

kembali kekelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan

materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya

Ѵ Ada beberapa

kelompok tidak

berdiskusi tentang

materi

Ѵ Memberikan

fotocopyan dan

menjelaskan

materi kepada

ketua kelompok

11. Kemudian masing-masing siswa

diberikan satu lembar kertas kerja,

untuk menuliskan satu pertanyaan

apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok

Ѵ Beberapa siswa

menuliskan soal

dengan cukup

baik

Ѵ Suara guru kurang

keras dan kurang

diperhatikan oleh

siswa

4

12. Kemudian kertas yang berisi

pertanyaan tersebut dibuat seperti

bola dan dilempar dari satu siswa

ke siswa yang lain selama ± 5

menit

Ѵ Siswa belum jelas

tentang metode

ini

Ѵ Guru sudah

menjelaskan tapi

belum

mencontohkan

13. Setelah siswa dapat satu bola/satu

pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang tertulis dalam

kertas berbentuk bola tersebut

secara bergantian

Ѵ Hanya beberapa

siswa saja yang

menjawab karena

keterbatasan

waktu

Ѵ Guru kurang

menjelaskan

sehingga butuh

waktu lama untuk

menggunakan

metode ini

14. Siswa yang berkelompok tadi

diberikan tugas untuk

mendiskusikan contoh-contoh

aliran ilmu kalam menurut

pengalamannya atau contoh yang

ada di masyarakat sekitarnya

Ѵ Ada kelompok

yang masih

membahas di luar

materi

Ѵ Guru berkeliling

ke satu kelompok

ke kelompok lain

5

15. Guru mempersilahkan perwakilan

kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusinya

Ѵ Ada kelompok

yang belum

memberikan hasil

diskusinya karena

waktu yang

ditentukan belum

menemukan

jawaban

Ѵ Mempersilahkan

satu per satu

perwakilan

kelompok dengan

baik

16. Guru menguatkan dan melengkapi

hasil pembelajaran

Ѵ Hampir semua

siswa

memperhatikan

Ѵ Menjelaskan

dengan jelas

17. Guru memberi penugasan untuk

evaluasi yaitu post tes 1

Ѵ Mengerjakan

dengan baik dan

tertib

Ѵ Mengawasi dengan

baik

18. Guru menyampaikan salam penutup Ѵ Banyak siswa

yang belum

menjawab salam

dan sudah sibuk

Ѵ Suara kurang keras

dan belum

memakai doa

penutup

6

membereskan

buku pelajaran

Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang Baik

7

LEMBAR PENGAMATAN SISWA DAN GURU SIKLUS II

Nama Sekolah : MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kelas : XI IPA 1

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Materi : Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam

Hari : Kamis, 7 September 2017

Jam Pelajaran ke : 3-4

No. Kegiatan Siswa

Catatan Guru

Catatan SB B CB KB SB B CB KB

1. Guru menanyakan kesiapan siswa

untuk memulai pembelajaran

Ѵ Mempersiapkan

buku dan materi

Ѵ Mempersilahkan

siswa untuk

menyiapkan buku

materi

2. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam kepada peserta

didik

Ѵ Semua siswa

menjawab salam

dengan suara

keras

Ѵ Guru membuka

salam dengan

suara keras

8

3. Guru memulai pelajaran dengan

melafalkan surat al-Fatihah dan do‟a

sebelum belajar bersama peserta

didik

Ѵ Berdo‟a dengan

khusyu‟

Ѵ Menunjuk ketua

kelas untuk

memimpin

melafalkan surat

al-Fatihah

4. Guru bertanya kepada peserta didik

tentang kabar dan menanyakan

kehadiran siswa

Ѵ Menjawab dengan

penuh semangat

Ѵ Menanya dengan

suara keras dan

jelas

5. Guru menjelaskan dan memberikan

pre test II

Ѵ Berjalan dengan

tertib

Ѵ Menjelaskan dan

mengawasi pre test

6. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Ѵ Memperhatikan Ѵ Dituliskan di

papantulis

7. Siswa mengamati gambar yang

diberikan oleh guru

Ѵ Mengamati

gambar yang

diberikan oleh

guru

Ѵ Membagikan

gambar kepada

siswa supaya jelas

9

8. Guru menyampaikan materi dan

poin-poin penting dalam materi

pokok yang akan disajikan

Ѵ Sangat

memperhatikan

guru

Ѵ Menjelaskan

dengan sangat baik

9. Guru dan siswa saling berinteraksi

tanya jawab dan memberi

tanggapan terhadap gambar dan

sedikit materi yang telah disajikan

Ѵ Siswa semakin

aktif untuk

memberi

tanggapan dan

bertanya

Ѵ Mempersilahkan

siswa untuk

berinteraksi dan

menghidupkan

suasana kelas

10. Guru membentuk kelompok-

kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang

materi kepada kelompoknya

Ѵ Berkelompok

dengan siswa

yang ada di

depannya

Ѵ Memberikan

fotocopy materi

pembelajaran

kepada ketua

kelompok

11. Masing-masing ketua kelompok

kembali kekelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan

materi yang disampaikan kepada

Ѵ Berdiskusi sesuai

dengan instruksi

dari guru

Ѵ Mengawasi dari

satu kelompok ke

kelompok lain

10

temannya, dan guru melakukan

pengarahan kepada siswa

12. Kemudian masing-masing siswa

diberikan satu lembar kertas kerja,

untuk menuliskan satu pertanyaan

apa saja yang menyangkut materi

yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok

Ѵ Semua siswa

menuliskan satu

pertanyaan di

kertas tersebut

Ѵ Menginstruksikan

membentuk 7

kelompok dengan

masing-masing

kelompok 5 siswa

13. Kemudian kertas yang berisi

pertanyaan tersebut dibuat seperti

bola dan dilempar dari satu siswa

ke siswa yang lain selama ± satu

menit

Ѵ Dalam satu

kelompok

melemparkan ke

kelompok lain

Ѵ Guru memberi

sedikit waktu

supaya tetap

efektif

14. Setelah siswa dapat satu bola/satu

pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang tertulis dalam

Ѵ Guru mrmbrntuk

beberapa siswa

untuk

memberikan

Ѵ Menjalankan

metode dengan

sangat baik

11

kertas berbentuk bola tersebut

secara bergantian

jawabannya

15. Siswa yang berkelompok tadi

diberikan tugas untuk

mendiskusikan contoh-contoh

aliran ilmu kalam menurut

pengalamannya atau contoh yang

ada di masyarakat sekitarnya dan

guru mengawasi siswa dalam

diskusi

Ѵ Berdiskusi

dengan baik dan

membahas

tentang contoh-

contoh aliran ilmu

kalam menurut

pengalamannya

Ѵ Guru berkeliling

dan membantu

siswa untuk

mengarahkan

untuk

menyimpulkan

contohnya

16. Guru mempersilahkan perwakilan

kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusinya

Ѵ Perwakilan

kelompok

menyampaikan

dengan sangat

bagus

Ѵ Guru

mempersilahkan

siswa dan

memberikan

tanggapan tepuk

tangan dengan

sangat baik

12

17. Guru menunjuk siswa untuk

menyampaikan hasil belajar yang

didapatkan setelah pembelajaran

Ѵ Siswa yang

ditunjuk dapat

menjelaskan apa

yang didapatkan

hari ini

Ѵ Mempersilahkan

siswa dan

memberikan tepuk

tangan sebagai

penghargaan

kepada siswa

18. Guru menguatkan dan melengkapi

hasil pembelajaran

Ѵ Siswa sangat

memperhaatikan

Ѵ Memberikan

penguatan dengan

sangat baik

19. Guru memberi penugasan untuk

evaluasi yaitu post tes II

Ѵ Mengerjakan

dengan baik dan

tertib

Ѵ Guru berkeliling

dan mengawasi

siswa

20. Guru memberikan motivasi kepada

siswa untuk terus giat belajar

Ѵ Semua siswa

memperhatikan

Ѵ Memberikan

motivasi untuk giat

belajar supaya

meraih cita-cita

21. Guru memimpin siswa untuk Ѵ Semua siswa Ѵ Guru melafalkan

13

melafalkan hamdalah dan salam

penutup

melafalkan

hamdalah dan

menjawab salam

dengan sangat

baik

hamdalah dan

memberikan salam

dengan sangat baik

Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang Baik

HASIL ENELITIAN SIKLUS I DAN II

2

3

4

5

6

7

8

9

SAMPEL DARI METODE SNOWBALL THROWING

10

11

DOKUMENTASI

Guru sedang membuka

pembelajaran siklus I

Guru sedang menjelaskan

materi siklus I

Murid menerapkan metode

snowball throwing siklus I

12

DOKUMENTASI

Siswa mengamati gambar

pada sikus II

Siswa menerapkan snowball

throwing pada siklus II

Siswa sedang membuat

soal pada post test II siklus

II

13

DAFTAR NILAI SURAT KETERANGAN KEGIATAN (SKK)

Nama : Khoirul Mujahidin

NIM : 111-13-261

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dosen Pembimbing Akademik : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1. OPAK STAIN SALATIGA

2013 “Rekonstruksi Paradigma

Mahasiswa yang Cerdas, Peka

dan Peduli” Dewan Mahasiswa

(DEMA) Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga

26-27 Agustus

2013

Peserta 3

2. OPAK TARBIYAH 2013

“Menjunjung Tinggi Nilai-

Nilai Kearifan Lokal Sebagai

Identitas Pendidikan

Indonesia” Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Tarbiyah

29 Agustus 2013 Peserta 3

3. LIBRARY USER EDUCATION

(Pendidikan Pemakai

Perpustakaan) UPT

PERPUSTAKAAN STAIN

SALATIGA

16 September

2013

Peserta 2

4. “Training Pembuatan

Makalah” Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) Darul Amal

STAIN Salatiga

18 September

2013

Peserta 2

5. Pendidikan dan Latihan Dasar

(DIKLATSAR) V

“Menumbuhkan Jiwa

Kedisiplinan, Solidaritas, Serta

Loyalitas dalam Organisasi

dan Olahraga” STAIN Sport

Club (SSC) STAIN Salatiga

17-16 Januari

2014

Peserta 2

6. PKD (Pelatihan Kader Dasar)

“Rekonstruksi Paradigma

menuju Kader Ulul Albab”

PMII Komisariat Djoko

7-9 Maret 2014 Peserta 2

14

Tingkir Kota Salatiga

7. Pekan Olahraga STAIN

(PORS) VI “Sport is My Live”

STAIN Sport Club (SSC)

STAIN Salatiga

24-25 Mei 2014 Panitia 3

8. Pekan Olahraga STAIN

(PORS) VI “Sport is My Live”

STAIN Sport Club (SSC)

STAIN Salatiga

24-25 Mei 2014 Juara 1

Futsal

3

9. Workshop Entreprenuership

“Menanamkan Nilai-Nilai

Jiwa Kewirausahaan

Mahasiswa yang Kreatif dan

Inovatif” Kelompok Studi

Islam (KSEI) dan STAIN

Sport Club (SSC) STAIN

Salatiga

22 Agustus 2014 Panitia 3

10. SSC CUP IV Futsal

Competition 2014

“Menjunjung Semangat

Pahlawan dengan Sportivitas

Berolahraga untuk Menjadi

Juara Sejati” STAIN Sport

Club (SSC) STAIN Salatiga

9-10 November

2014

Panitia 3

11. Surat Keputusan Ketua STAIN

Salatiga “Komisi Pemilihan

Umum Mahasiswa dan Panitia

Pengawas Pemilihan Umum

Mahasiswa Tahun 2014”

10 November

2014

Panitia 3

12. Laporan Pertanggung Jawaban

dan Musyawarah Besar (LPJ

dan MUBES) STAIN Sport

Club (SSC)

6-7 Desember

2014

Peserta 2

13. Study Club heled by Division

of Education and Linguistic of

Communicative English Club

(CEC) STAIN Salatiga

7 December

2014

as

Participant

2

14. Workshop Nasional “Sukses

Akademik, Sukses Bakat dan

Hidup Bermartabat dengan

Karya” Himpunan Mahasiswa

Program Studi Pendidikan

Agama Islam dan Talents

Center Nusantara

16 Desember

2014

Peserta 8

15. Pendidikan Latihan Dasar

(DIKLATSAR) VI

27 Januari-2

Februari 2015

Panitia 3

15

“Membentuk Generasi

Olahraga yang Mencintai

Proses Sebagai Langkah

Mewujudkan Generasi yang

Bermental Juara” STAIN

Sport Club (SSC) STAIN

Salatiga

17. INTERNATIONAL SEMINAR

on the Inaguration of IAIN

Salatiga “ASEAN Economic

Community 2015; Prospect

and Challanges for Islamic

Higer Education” IAIN

Salatiga

28 February

2015

as

Participant

8

18. Surat Keputusan Rektor IAIN

Salatiga “Pengangkatan

Pengurus Student Sport Club

(SSC) IAIN Salatiga Masa

Bakti 2015”

17 Maret 2015 Pengurus 4

19. Sertifikat Lomba Juara 1

“Aktualisasi Dakwah dalam

Membentuk Generasi yang

Bertaqwa, Berilmu, dan

Berakhlak Mulia” Milad-XIII

LDK Ar Rasyid IAIN Salatiga

6 Mei 2015 Peserta 2

20. Keputusan Rektor IAIN

Salatiga “Penyelenggaraan

Kegiatan Turnamen Futsal

Tingkat SMA/SMK/MA SSC

(Student Sport Club) CUP V

IAIN Salatiga Tahun 2015”

14 September

2015

Panitia 3

21. Bedah Buku dengan Buku

Berjudul “Muda 7 Warna”

HMJ PAI IAIN Salatiga

23 September

2015

Peserta 2

22. Turnamen Futsal SSC CUP V

tingkat SMA/SMK/MA

“Menumbuhkan Jiwa Pemuda

yang Sportif dengan Semangat

Berolahraga” UKM Olahraga

Student Sport Club (SSC)

IAIN Salatiga

17-18 Oktober

2015

Panitia 3

23. Seminar Nasional

Kewirausahaan “Jiwa Muda,

Berani Berwirausaha”

Bersama Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi

30 Oktober 2015 Peserta 8

16

(DISPERINDAGKOP)

Salatiga

24. Pendidikan dan Latihan Dasar

(DIKLATSAR) VII Student

Sport Club (SSC) IAIN

Salatiga Tahun 2016

“Mereformasi Mental

Berolahraga dan Berorganisasi

yang Sportif untuk Meraih

Juara”

12-17 Januari

2016

Panitia 3

25. Pendidikan dan Latihan Dasar

(DIKLATSAR) VII Student

Sport Club (SSC) IAIN

Salatiga Tahun 2016

“Mereformasi Mental

Berolahraga dan Berorganisasi

yang Sportif untuk Meraih

Juara”

12-17 Januari

2016

Pemateri 4

26. Seminar Internasional

“Membangun Sinergitas Antar

Pustakawan untuk

Menumbuhkan Kearifan

Lokal” Pengurus Daerah

Ikatan Pustakawan Indonesia

Provinsi Jawa Tengah

8 Maret 2016 Peserta 8

27. Keputusan Rektor IAIN

Salatiga “Pengangkatan

Pengurus Student Sport Club

(SSC) IAIN Salatiga Masa

Bakti 2016”

14 Maret 2016 Ketua

Umum

8

28. Seminar Nasional “Pendidikan

Agama Menjadi Pelopor

Kebangkitan Nasional di Era

Modern” HMJ PAI IAIN

Salatiga

21 Mei 2016 Peserta 8

29. Kepala Pusat Kerukunan Umat

Beragama “Sosialisasi

Regulasi Terkait Kerukunan

Umat Beragama Kepada

Mahasiswa”

30 Mei 2016 Peserta 2

30. Seminar Nasional “Revitalisasi

Budaya Filsafat dalam

Pemikiran Islam

Kontemporer” HMJ Filsafat

Agama FUADAH IAIN

Salatiga

3 November

2016

Peserta 8

17

31. IAIN Salatiga Bersholawat

“Menyemai Nilai-Nilai Islam

Indonesia untuk

Memperkokoh NKRI dalam

Mewujudkan Baldatun

Toyyibatun Warobbun

Ghofur” Dewan Mahasiswa

IAIN Salatiga

3 November

2016

Peserta 2

32. Seminar Nasional

Eduprenuership “Strategi

Marketing Kunci Sukses

Wirausaha”

13 November

2016

Peserta 8

33. Public Hesaring Senat

Mahasiswa (SEMA) IAIN

Salatiga dan Silaturrahim

Sivitas Akademika IAIN

Salatiga “Suara Hati

Mahasiswa IAIN Salatiga”

17 November

2016

Peserta 2

34. Public Hearing Senat

Mahasiswa FTIK IAIN

Salatiga “Apa Kabar Dunia

Pendidikan FTIK IAIN

Salatiga?”

22 November

2016

Peserta 2

35. Praktikum Mata Kuliah

Kewirausahaan (Mahasiswa

Jurusan PAI, PGMI dan

PGRA) “Keren itu Mahasiswa

Kreatif, Inofatif, Mandiri dan

Berani Berwirausaha”

14 Desember

2016

Peserta 2

36. International Seminar “Be

Global Citizen through Non

Formal Learning in

International Valuntary

Service: Another Way to Go

Aboard” GREAT and

International Class Program

4 April 2017 as

Participant

8

37. KEMENAG RI “Sport dalam

Prestasi, Damai dalam

Keberagaman” Pekan Ilmiah,

Olahraga, Seni & Riset

(PIONIR) VIII Perguruan

Tinggi Keagamaan Islam

Negeri (PTKIN) Se-Indonesia

di Univerditas Islam Negeri

(UIN) Ar-Raniry Banda Aceh

26 April-1 Mei

2017

Peserta 8

38. Dialog Interaktif “Pancasila 25 Mei 2017 Peserta 2

18

Atau Khilafah...? dalam

Perspektif Pendidikan Agama

Islam” Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) Pendidikan

Agama Islam (PAI) Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

TOTAL 151

Salatiga, 14 Agustus 2017

Mengetahui,

Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag.

NIP. 19700510 199803 1 003

19

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Khoirul Mujahidin

TTL : Kab. Semarang, 23 Oktober 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Dusun Jetis RT 2 RW 6 Desa Jetis Kec. Bandungan Kab.

Semarang, 50665

Nama Orang Tua : H. Thoyib, S.Ag. dan Hj. Istiqomah

No. HP/WA : 08995550295

E-mail : [email protected]

[email protected]

Pendidikan :

1. RA Sudirman Jetis (2001)

2. MI Nurul Anwar Jetis (2007)

3. SMP Negeri 1 Ambarawa (2010)

4. SMA Islam Sudirman Ambarawa (2013)

5. Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga (2017)

Pengalaman Organisasi:

1. UKM Olahraga Student Sport Club (SSC) IAIN Salatiga

2. PMII Kota Salatiga

3. Dewan Mahasiswa (DEMA) FTIK IAIN Salatiga 2015

4. Dewan Mahasiswa (DEMA) Institut IAIN Salatiga 2017

Jetis, September 2017

Penulis,

Khoirul Mujahidin

NIM: 111-13-261