peningkatan hasil belajar akidah akhlak materi...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM
MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
KHOIRUL MUJAHIDIN
NIM. 111-13-261
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM
MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
KHOIRUL MUJAHIDIN
NIM. 111-13-261
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
vi
MOTTO
............
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya ...."
(Q.S. Al-Baqarah[2]:286)
“Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan,
tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala
ia marah”
(Nabi Muhammad Saw.)
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi
ini telah selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayahanda H. Thoyib, S.Ag. dan Ibunda Hj. Istiqomah yang senantiasa
memberikan kasih sayang, nasehat, dan jerih payahnya mendidik dari kecil
sampai di bangku kuliah di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendo‟akan
yang terbaik tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama
dan kebahagian anak-anaknya.
2. Mas Prasetyo Muhammad Luqmanul Hakim, A.Md, S.Pd.I. dan Mbak Arina
Mana Sikana, S.Pd.I. yang telah memberikan semangat dan bantuannya untuk
menjalani perkuliahan dengan baik.
3. Keluarga besar yang ada di Jetis, Magelang dan Kakekku yang ada di
Lampung yang banyak memberikan limpahan motivasi dan do‟a.
4. Teruntuk seseorang yang spesial dan nantinya akan menjadi pendamping
hidupku kelak.
5. Sahabat-sahabat seperjuangan dan selalu mengisi hari-hariku Aprinita Maya
Ratih, Septa Adi N., M. Fadhil, A. Wasi‟ Uzzulfa, Yusuf Yoga P., Teti Erna
W., Fitra Armida, dan tim futsal Rebonan FC.
6. Keluarga Besar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Student Sport
Club (SSC) IAIN Salatiga yang telah memberiku banyak ruang dan waktu
untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan relasinya.
viii
7. Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga
dan Dewan Mahasiswa (DEMA) Institut IAIN Salatiga yang telah memberiku
pengalaman yang tak terhingga.
8. Teman-teman seperjuangan PAI 2013 yang telah memberiku motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Dan semua memotivasi penulis dan yang telah terlibat dalam penulisan skripsi
ini.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas limpahan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud
yang sederhana. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw., yang merupakan sang revolusioner umat manusia yang telah
membawa dari zaman kejahilan menuju zaman keisalman sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah
mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesiakan.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai
ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
5. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa
memberikan pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses
pembuatan skripsi dengan lancar.
x
6. Kepala Bagian Perpustakaan dan stafnya yang memberikan ruang
untuk membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang
lengkap.
7. Bapak H. Thoyib, S.Ag. dan Ibu Hj. Istikomah dan keluarga yang
selalu memberikan do‟a, semangat, motivasi dan kasih sayang tiada
henti.
8. Bapak Drs. Edi Winarto, S.Pd. selaku Kepala Madrasah MA Al-
Bidayah Candi Kecamatan Bandungan yang telah memberikan izin
dan melancarkan proses penelitian ini.
9. Ibu Dra. Retno Sri Sayekti selaku Guru pamong mata pelajaran Akidah
Akhlak di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan yang telah
bersedia membantu dan bekerjasama untuk menyelesaikan penelitian
ini.
10. Bapak dan ibu guru di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan.
11. Tak lupa siswa-siswi Kelas XI IPA 1 yang telah memberikan sumber
data yang sebenarnya untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.
12. Tak lupa kepada seluruh yang terlibat dalam proses pembuatan
penilitian ini yang tidak bisa penulis senutkan satu persatu.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa
berdoa kepada Allah Swt., semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan
diridhoi oleh Allah Swt. dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan keterbatasan
xi
dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun terbuka luas dan selalu penulis harapkan untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Bandungan, 20 September 2017
Penulis
Khoirul Mujahidin
NIM. 111-13-261
xii
ABSTRAK
Mujahidin, Khoirul. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi
Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing pada
Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd.
Kata Kunci: Akidah Akhlak, Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam, dan Metode
Snowball Throwing .
Masalah pokok dalam penelitian ini yaitu Apakah penerapan metode
snowball throwing dalam mata pembelajaran akidah akhlak materi aliran dan
tokoh ilmu kalam dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IPA 1 di
MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2017/2018. Oleh karena itu, tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk
mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode
snowball throwing dalam mata pembelajaran akidah akhlak materi aliran dan
tokoh ilmu kalam, pada siswa kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan pra siklus dan dua siklus. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes,
observasi, dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa dalam penerapan metode snowball throwing dalam mata pelajaran
akidah akhlak materi aliran dan tokh ilmu kalam. Metode observasi digunakan
untuk mengetahui dan menilai aktivitas siswa dan guru dalam KBM berlangsung.
Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti bahwa penelitian ini memiliki
data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil dari penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II
mengalami peningkatan ketuntasan siswa. Pra siklus memiliki data ketuntasan
hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas atau dalam persentase 45,7%. Siklus
I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 16 siswa atau persentasenya
adalah 45,7% sehingga, dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 1 siswa yaitu 2,8%. Data ketuntasan siswa
yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam
persentasenya adalah 97,1% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau persentasenya
adalah 42,8%. Adapun, nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap
siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4
pada siklus I memiliki rata-rata 74,9 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7.
Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v
MOTTO ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................ 7
F. Metode Penelitian ........................................................................... 9
G. Sistematika Penulisan .................................................................... 17
xiv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam
........................................................................................................ 19
B. Metode Snowball Throwing .......................................................... 45
C. Hubungan Metode Belajar Snowball Throwing dengan Hasil Belajar
....................................................................................................... 48
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .......................................... 50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MA Al-Bidayah Candi Kec. Bandungan ........ 56
B. Deskrispsi Pelaksanaan Pra Siklus ............................................... 62
C. Deskrispsi Pelaksanaan Siklus I ..................................................... 63
D. Deskrispsi Pelaksanaan Siklus II .................................................... 70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Ketuntasaan Hasil Belajar Siswa ........................... 74
1. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ..................... 74
2. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................... 75
3. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................... 77
B. Pembahasan Hasil penelitian ......................................................... 79
1. Pembahasan Data Pra Siklus .................................................... 81
2. Pembahasan Data Siklus I ........................................................ 82
3. Pembahasan Data Siklus II ...................................................... 90
4. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Rata-rata Antar
Siklus ....................................................................................... 95
xv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 98
B. Saran ............................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 100
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Fasilitas, sarana, dan prasarana MA Al-Bidayah Candi ............. 58
Tabel 3.2 Guru di MA Al-Bidayah Candi .................................................. 59
Tabel 3.3 Karyawan di MA Al-Bidayah Candi .......................................... 60
Tabel 3.4 Nama siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi ................. 60
Tabel 4.1 Data ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus ........................... 74
Tabel 4.2 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I .............................. 76
Tabel 4.3 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus II ............................ 78
Tabel 4.4 Data Data ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
..................................................................................................... 79
Tabel 4.5 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus I .................................. 83
Tabel 4.6 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus II ................................ 91
Tabel 4.7 Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus
.................................................................................................... 95
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 10
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Lembar Konsultasi
Lampiran 4 RPP Siklus I dan II
Lampiran 5 Hasil Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan II
Lampiran 6 Sampel Hasil Tes
Lampiran 7 Sampel Kertas Metode Snowball Throwing
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 SKK
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah kunci untuk membenahi keadaan
negara kesatuan Republik Indonesia yang pada saat ini semakin reyot.
Oleh karena itu, kebutuhan bangsa Indonesia bukan hanya ilmu
pengetahuan saja. Namun, anak didik juga harus memiliki budi pekerti
yang terpuji. Hadirnya kurikulum 2013 mengkombinasikan antara
kecerdasan otak dan pendidikan karakter yang memiliki tujuan umum
yaitu untuk merenovasi budi pekerti anak didik di Indonesia ini, sehingga
tujuan pendidikan bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa benar-
benar terealisasikan.
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Maslikhah, 2009:130-131).
Membahas tentang pendidikan, maka pendidikan memiliki tiga
komponen yang sangat terikat yaitu pendidik (guru), anak didik, dan
kurikulum. Guru menjadi pendidik dengan fungsi utama mengajar dan
mencerdaskan peserta didik. Ia ikut bertanggung jawab terhadap nilai-nilai
2
ethnis dari ilmu-ilmu yang diajarkan, nilai-nilai budi pekerti dan
kepribadian yang manusiawi (Jumali, dkk. 2004:39).
Salah satu pendidikan yang memiliki pendidikan budi pekerti di
dalam kurikulum 2013 adalah pendidikan agama Islam dan budi pekerti.
M. Arifin mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses yang
mengarahkan manusia manusia kepada kehidupan yang lebih baik dan
yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan
dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya (Syafaat, dkk. 2008:16). Jadi,
harapan anak didik setelah menuntaskan ilmu dan memperbaiki budi
pekertinya dengan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama
Islam, menjadikannya upaya memperbaiki kehidupan dirinya sendiri
ataupun kehidupan sosial.
Di masa ini, pendidikan yang penting adalah bukan hanya terfokus
dalam ilmu umum (duniawi) saja, tetapi pendidikan agama yang juga
penting. Manusia pada hakikatnya adalah untuk beribadah kepada Allah
swt. oleh sebab itu, muncul Pendidikan Agama Islam (PAI). PAI
merupakan mata pelajaran yang ada dari tingkat Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun untuk program mata
pelajaran PAI di Madrasah dikupas lebih tajam dengan cabang-cabang
mata pelajaran lain yaitu Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan al-Qur‟an Hadis.
Diharapkan mampu untuk menerapkan dalam kehidupannya kemudian.
3
Theodore Roosevelt, mengatakan, “To educate a person in mind and
not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang
dalam aspek kecerdasan otak bukan aspek moral adalah ancaman
marabahaya bagi masyarakat (Wiyani, 2013:7). Salah satu cabang mata
pelajaran PAI adalah Akidah Akhlak, yang memiliki arti budi pekerti atau
moral yang sesuai dengan keyakinan hati seorang muslim. Mata pelajaran
ini sangat sinkron dengan masa sekarang ini yang budi pekerti atau moral
anak didik saat ini semakin bobrok. Terlebih lagi mereka untuk minat
belajar mereka tidak tertarik dengan ilmu agama dan merasa jenuh untuk
belajar. Apalagi seorang pendidik menggunakan metode kurang bervareasi
misalnya dengan metode ceramah maka akan menambah ketidaktertarikan
terhadap mata pelajaran tersebut tetapi lebih tertarik dengan mata pelajaran
yang terfokus dalam Ujian Nasional (UN). Contohnya Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika untuk yang jurusan
Ilmu Pendidikan Alam (IPA). Sehingga pada anak didik kesulitan dalam
menjawab soal ulangan yang berakibat nilainya kurang dari Kriteria
Kelulusan Minimal (KKM).
Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah mata pelajaran
Akidah Akhlak dengan materi aliran dan tokoh ilmu kalam merupakan
salah satu materi yang dianggap sulit oleh peserta didik dan guru di MA
Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
Kebanyakan dari peserta didik dalam materi ini tidak bisa mencapai
bahkan melapaui nilai KKM. Pernyataan tersebut berlandaskan dengan
4
hasil belajar siswa di tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan bahawa
hasil belajar dari mata pelajaran akidah akhlak materi aliran dan tokoh
ilmu kalam masih memiliki rata-rata kelas dibawah KKM yaitu batas
KKM adalah 75. Sedangkan hasil dari mata pelajaran akidah akhlak materi
sebelum aliran dan tokoh ilmu alam ini yaitu dengan tema memahami ilmu
kalam rata-ratanya adalah di bawah KKM yaitu 72,4. Guru pengampu
mata pelajaran akidah akhlak ini belum merasa puas terhadap hasil belajar
siswa dengan ketuntasan belajar individu masih di bawah KKM yaitu
dengan nilai rata-rata 72,4 dengan persentase 42,8% atau hanya 15 siswa
saja yang telah melampaui batas KKM.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka guru sebaiknya
menggunakan berbagai metode dalam waktu mengajar. Vareasi metode
mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian anak,
mudah diterima anak, dan kelas menjadi hidup. Metode penyajian yang
selalu sama akan membosankan bagi anak (Roestiyah, 1986:37).
Untuk memecahkan masalah di atas, maka peneliti akan
menggunakan salah satu metode cooperative leraning yaitu snowball
throwing (melempar bola salju). Dengan menggunakan metode ini
diharapkan peserta didik akan tertarik karena disitu menerapkan sistem
bermain sambil belajar dengan menggunakan metode yang
menyenangkan. Sehingga minat belajar, semangat dan aktif untuk
mengikuti pembelajaran Akidah Akhlak materi aliran dan tokoh ilmu
kalam. Sehingga akan memudahkan peserta didik untuk mencapai nilai
5
KKM individu yaitu 75 dan mencapai keberhasilan belajar dalam kelas
yaitu 85% dari total jumlah siswa telah tuntas.
Pengaplikasian dari metode tersebut adalah seorang guru
menginstruksikan kepada peserta didik untuk membentuk kelompok kecil
dengan tujuan untuk berdiskusi apa yang diinstruksikan dari guru dan
menulis sebuah pertanyaan di kertas yang sudah diberikan dari guru.
Kemudian kertas tersebut dibentuk seperti gumpalan salju atau dibentuk
seperti bola. Selanjutnya dilemparkan ke atas atau dilemparkan kepada
temannya kemudian setiap siswa mengambil satu buah kertas kemudian
masing-masing siswa menjawab soal yang dibuat oleh temannya tersebut.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti dengan judul: “PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH
AKHLAK MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM
MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA
KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2017/2018.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah penerapan metode snowball throwing dalam
mata pelajaran akidah akhlak materi aliran dan tokoh ilmu kalam dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018?
6
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan metode snowball throwing dalam mata pembelajaran akidah
akhlak materi aliran dan tokoh ilmu kalam pada siswa kelas XI IPA 1 di
MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat kepada semua kalangan pihak baik di madrasah ini ataupun diluar
madrasah ini. Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti adalah:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dalam penelitian ini dapat menambah dan
memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan Islam dalam
memodifikasi nilai-nilai pendidikan Islam khususnya dalam teori yang
berhubungan dengan metode snowball throwing.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Sebagai usaha untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan yaitu bermain sambil belajar agar tidak monoton.
Harapannya adalah dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi
belajar untuk mempelajari materi pokok aliran dan tokoh ilmu
kalam.
7
b. Bagi Guru
Sebagai alternatif dalam memilih metode pembelajaran
snowball throwing yang akan digunakan dalam proses kegiatan
belajar mengajar, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara maksimal.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi yang
inovatif bagi pimpinan sekolah dalam melaksanakan pembinaan
kepada guru untuk meningkatkan hasil belajar khususnya di MA
Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman dalam
mengembangkan inovasi dan kreativitasnya. Dilakukan dalam
bentuk penelitian berupa pengamatan guru dan siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar di taraf SMA.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Arikunto, 2006:71).
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
8
yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi
kebenarannya. Namun, hipotesis tetap merupakan kebenaran yang
masih lemah (hipo = di bawah/lemah, tesis = kebenaran) atau jawaban
sementara atas masalah yang hendak dopecahkan karena belum teruji
secara empiris (Basrowi, 2008:90).
Berdasarkan kerangka pikir yang dijelaskan di atas, maka
hipotesis dalam penelitian ini dapat tuliskan yaitu: metode snowball
throwing dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi aliran
dan tokoh ilmu kalam kelas XI di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan penelitaian tindakan kelas dengan menggunakan
metode snowball throwing ini dikatakan efektif apabila indikator
keberhasilan yang diharapkan tercapai. Adapun indikator keberhasilan
yang dirumuskan adalah hasil belajar siswa dikatakan berhasil dan
meningkat apabila 85% dari jumlah siswa yaitu minimal 30 siswa yang
telah tuntas dari nilai KKM untuk mengikuti pelajaran akidah akhlak
materi aliran dan tokoh ilmu kalam sesuai dengan aspek aktivitas
belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dan
meningkatnya prestasi belajar siswa di akhir siklus. Sedangkan untuk
indikator keberhasilan individu dari setiap siswa adalah nilai KKM
yaitu 75.
9
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan berupa peneitian tindakan kelas di
kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah (MA) Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang. Penelitaian tindakan kelas adalah penelitian
tindakan (classroom action research) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya (Arikunto,
2006:58).
PTK adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang
dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Basrowi dkk, 2008:28).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa
dan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Penyebab peneliti
menggunakan penelitian tindakan ini adalah agar kesulitan yang ada
pada peserta didik untuk memahami materi Aliran dan tokoh ilmu
kalam bisa teratasi sehingga indikator penelitiannya tercapai. Adapun
penelitian ini akan menggunakan empat rangkaian penelitian yang
dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa langkah-langah antara
lain: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
10
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2015:42)
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Bidayah Desa Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Sebuah lembaga
pendidikan Islam yang menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang
RA sampai MA. Madrasah ini berlokasi di Desa Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang. Hampir kebanyakan siswa di
Madrasah ini adalah warga asli Desa Candi sendiri.
Untuk Subjek pada penelitian yang dilakukan kali ini adalah
seluruh siswa keas XI IPA 1 tahun pelajaran 2017/2018, di mana siswa
tersebut terdiri dari 11 laki-laki dan 24 perempuan. Penelitian ini akan
11
dilakukan selama dua siklus dengan menggunakan metode snowball
throwing.
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus semester
ganjil tahun 2017/2018 di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian untuk tahap pra siklus antara lain
adalah:
a. Perencanaan. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal
sebelum masuk ke siklus I dan II sebagai data awal untuk landasan
dasar bahwa penelitian ini harus dilakukan.
b. Identifikasi masalah. Guru pengampu mata pelajaran akidah akhlak
ini belum merasa puas terhadap hasil belajar siswa yang memiliki
ketuntasan belajar individu masih di bawah KKM yaitu dengan
nilai rata-rata 72,4 dengan persentase 42,8% atau hanya 15 siswa
saja yang telah melampaui batas KKM.
c. Perumusan masalah. Setelah peneliti mengidentifikasi dan
menganalisisnya, maka selanjutnya perlu merumuskan
permasalahan yang lebih jelas dan spesifik untuk diteliti.
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini meliputi dua
siklus. Dengan perincian langkah-langkah menurut Mulyasa (2011:70-
72).
12
a. Siklus Pertama
1) Rencana. Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup
kegiatan sebagai berikut:
a) Peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui
standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) yang
akan diajarkan kepada peserta didik.
b) Menegembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), dengan memperhatikan indikator-indikator hasil
belajar.
c) Mengembangkan alat peraga, atau media pembelajaran
yang sesuai SKKD dalam rangka implementasi PTK.
d) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang
sesuai dengan kondisi pembelajaran.
e) Mengembangkan lembar kerja siswa (LKS).
f) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan
dalam siklus PTK.
g) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan
indikator hasil belajar.
2) Tindakan. Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan
yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan
dilakukan.
3) Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data
tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan.
13
4) Refleksi. Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis
terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan
dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan
rencana tindakan pada siklus berikutnya.
b. Siklus Kedua
1) Rencana. Berdasarkan hasil refleksi hasil siklus pertama, guru
sebagai peneliti membuat perencanaan pelaksanaan RPP sesuai
dengan SKKD dalam daftar isi (SI).
2) Tindakan. Peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan
RPP yang dikembangkan dari hasil siklus pertama.
3) Observasi. Peneliti mengadakan observasi terhadap proses
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
4) Refleksi. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan
siklus kedua.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpualan data pada penelitian ini adalah
menggunakan metode:
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,
1997:127)
14
Tes ini dilaksanakan karena peneliti ingin mendapatkan data
berupa angka yang riil melalui hasil nilai pre test I, post test I, pre
test II, dan post test II.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data
dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian
yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar mengajar,
tingkah laku, dan interaksi kelompok (Haryono, 2015:63).
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara
peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru dalam mengelola kelas
serta pembelajaran yang menggunakan penerapan metode
pembelajaran snowball throwing.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
transkrip, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto,
2006:206).
Dokumentasi ini diperlukan untuk mendapatkan gambaran
umum tentang sekolahan, keadaan sarana dan prasarana, keadaan
siswa, dan nilai siswa di berbagai siklus dengan penyajian berupa
tabel data yang akan dijelaskan dalam bab selanjutnya.
15
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa pengumpulan data-data yang
sangat mendukung untuk menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini,
yaitu:
a. Silabus, yaitu rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan
ajar pada mata pelajaran dan jenjang sekolah tertentu untuk
menyajikan kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri
dan kebutuhan daerah setempat.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
c. Soal Pra Siklus, Pre Test, dan Post Test, yaitu tes tertulis yang
digunakan untuk mendapatkan suatu data yang akurat berupa nilai
untuk mencapai target indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Soal pra siklus digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya
penelitian ini dilakukan. Soal pre test digunakan ketika
pembelajaran tentang materi tersebut belum disampaikan atau
sebelum melakukan metode tersebut dilakukan. Sedangkan post
test digunakan di akhir pembelajaran guna mencari data untuk
mengetahui keberhasilan menggunakan metode snowball throwing
tersebut.
16
d. Lembar Observasi atau Lembar Pengamatan, yaitu lembar untuk
mengamati siswa dan guru selama pembelajaran Akidah Akhlak
materi Aliran dan tokoh ilmu kalam berlangsung dengan
menggunakan metode snowball throwing.
6. Analisis Data
Demi mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran atau
prestasi siswa, maka dilakukan dengan cara memberikan soal-soal
berupa soal pre test di awal sebelum pembelajaran dilakukan dan post
test di akhir pembelajaran sebagai hasil untuk tolak ukur keberhasilan
pembelajaran. Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik
sederhana, yaitu:
a. Dengan menilai ulangan tes formatif, yaitu dilakukan dengan
menggunakan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa. Selanjutnya
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Sehingga
diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut
(Darwyan, dkk. 2010:33):
Ʃx
M =
N
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
Ʃx = Jumlah nilai yang ada
N = Jumlah frekuensi yang ada
17
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut (Djamarah, 2000:226):
f
P = x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM)
N = Jumlah seluruh siswa
G. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Pada bagian awal ini berisi tentang halaman sampul, lembar
berlogo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar
pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.
2. Bagian Inti
BAB I Pendahuluan, dalam bab ini mencakup tentang latar
belakang masalah, rumusan maslah, tujuan penelitian, hipotesis
penilaian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator
keberhasilan, metode penelitian, dan sistematik penulisan.
BAB II Landasan Teori, dalam bab ini membahas tentang
peningkatan hasil belajar akidah akhlak materi aliran dan tokoh ilmu
kalam, metode snowball throwing, dan hubungan metode belajar
snowball throwing dan hasil belajar.
18
BAB III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini berisi tentang
pelaksnaan penelitian yang mencakup gambaran umum MA Al-
Bidayah Candi, deskripsi pelaksanaan pra siklus, deskripsi
pelaksanaan siklus I, dan deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi
tentang deskripsi pra siklus, siklus I, siklus II (data hasil penelitian,
refleksi), dan pembahasan dari penelitian.
BAB V Penutup, dalam bab ini berisi tentang Kesimpulan dan
Saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-
lampiran, yang berupa: surat permohonan izin melakukan penelitian,
surat keterangan melakukan penelitian, lembar konsultasi, RPP siklus I
dan II, hasil pengamatan siswa dan guru siklus I dan II, sampel pre test
dan post test, sampel kertas metode snowball throwing, dokumentasi,
surat keterangan kegiatan (SKK), dan daftar riwayat hidup penulis.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha (KBBI, 2007:391).
Adapun belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Sedangkan belajar menurut
R. Gagne mengatakan bahwa belajar sebagai suatu proses dimana
suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman
(Susanto, 2013:1). Kemudian syah mendefinisikan, belajar berarti
suatu perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat (Sriyanti, 2009:17).
Menurut Snelbeker bahwa perubahan atau kemampuan baru yang
diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah
merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya adalah
bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman
(Rusmono, 2012:8).
Dari pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan secara
singkat bahwa kemampuan yang didapatkan oleh seseorang melalui
proses belajar. Namun untuk lebih lengkapnya yaitu hasil belajar
20
adalah suatu usaha yang melibatkan suatu proses untuk
mengoptimalkan kemampuan daya pikir (kognitif) untuk merubah
tingkah laku dan menambah pengalaman yang merupakan hasil
evaluasi diri dari akibat berinteraksi dengan lingkungan.
Dari elaborasi di atas, maka dapat diberi sedikit penjelasan suatu
proses belajar tentang hal-hal pokok yang ada dalam definisi belajar
menurut Sumadi Suryabrata (Sriyanti, 2011:18) adalah:
a. Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun
yang potensial.
b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatrkan kecakapan
baru.
c. Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.
Demi mendapatkan hasil belajar telah tercapai sesuai tujuan yang
diharapkan atau belum maka dapat diketahui dengan cara
mengevaluasi. Seperti yang dijelaskan oleh Sunal bahwa evaluasi
merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan siswa (Susanto, 2013:5).
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses hasil belajar harus memiliki
evaluasi untuk meningkatkan kualitas peserta didik, baik prestasi yang
diraih atau memperbaiki hasil belajar dari peserta didik. Adapun tujuan
lain dengan harus adanya evaluasi proses pembelajaran adalah
menentukan hasil berupa angka sebagai penentu untuk naik kelas atau
21
tidak, dan sebagai feedback bagi guru untuk mengadakan remidial atau
tidak.
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Fungsi dari penilaian hasil belajar (Sudjana, 1990:3) yaitu sebagai:
a. Alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional.
Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-
rumusan tujuan instruksional.
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan
mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar
siswa, strategi mengajar guru, dll.
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya. Dalam laporan tersebut, dikemukakan
kemampuan dan kecakapan beljar siswa dalam berbagai bidang
studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Adapun tujuan dari penilaian hasil belajar (Sudjana, 1990:4) adalah
untuk:
a. Mendeskripsikan kecakapan berlajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah
tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang
diharapkan.
22
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan
pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi menjadi dua
macam (Slameto, 1995:54), yaitu:
a. Faktor Internal (faktor dari dalam) meliputi:
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: faktor kesehatan dan
cacat tubuh.
2) Faktor psikologis yang meliputi: inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kesiapan, dan kematangan.
3) Faktor kelelahan.
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar) meliputi:
1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mnendidik, keadaan
ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, pengertian
orang tua, dan suasana rumah.
2) Faktor sekolah, yang meliputi metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, waktu sekolah, metode belajar, dan tugas rumah.
23
3) Faktor masyarakat, yang terdiri dari kegiatan siswa dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat.
4. Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam
a. Latar Belakang Ilmu Kalam
Masalah pertama yang muncul di kalangan umat Islam
bukanlah teologi, melainkan persolaan di bidang politik. Fakta
sejarah yang menunjukkan bahwa titik awal ini adalah munculnya
persolan pertama ini ditandai dengan lahirnya banyak kelompok
dari kaum muslimin yang telah terpecah. Kemudian memunculkan
kelompok-kelompok dengan berbagai Aliran teologi dan memiliki
berbagai pendapat-pendapat yang berbeda-beda.
Ketika terjadi pertempuran antara pasukan Ali bin Abi Tholib
ra dan Mu‟awiyah bin Abu Sofyan di Shiffin, Mu‟awiyah terdesak,
Amr bin „Ash tangan kanan Mu‟awiyah mengangkat Al-Qur‟an ke
atas sebagai tanda ajakan damai. Para Qurro dari kalangan Ali bin
Abi Tholib ra menganjurkan untuk menerima sebagian pasukan Ali
bin Abi Tholib ra menganjurkan menolaknya tetapi Ali bin Abi
Tholib ra memilih menerima. Kemudian, dicarilah perdamaian
dengan mengadakan arbitrase. Sebagai pengantara diangkat dua
orang yaitu dari masing-masing perwakilan diwakili oleh
komandan perang mereka yaitu: Amr bin „Ash dari Mu‟awiyah dan
Abu Musa Al-Asy‟ari dari pihak Ali bin Abi Tholib ra. Sebagai
24
yang lebih tua Abu Musa maju terlebih dahulu dan mengumumkan
kepada orang yang ada pada waktu itu, dengan putusan
menjatuhkan kedua pemuka kelompok tersebut. Berlainan dengan
Amr bin „Ash mengumumkan hanya menyetujui penjatuhan Ali bin
Abi Tholib ra, tetapi tidak penjatuhan mu‟awiyah. Bagaimanapun
peristiwa ini merugikan Ali bin Abi Tholib ra dan menguntungkan
Mu‟awiyah sebagai khalifah yang ilegal.
Terhadap sikap Ali bin Abi Tholib ra yang mau mengadakan
arbitrase menyebabkan pengikut Ali bin Abi Tholib ra terbelah
menjadi dua yakni golongan yang menerima arbitrase dan golongan
yang sejak semula menolak arbitrase, yang menolak berpendapat
bahwa hal itu tidak dapat diputuskan lewat arbitrase manusia.
Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada hukum-
hukum Allah dalam Al-Qur‟an, la hukma illā lillāh (tidak ada
hukum selain hukum dari Allah) la ḥakama illa Allah (tidak ada
pengantara selain Allah). Mereka menyalahkan Ali dan karenanya
keluar serta memisahkan diri dari barisan Ali bin Abi Thalib ra
(disebut kaum Khawarij).
Kaum khawarij memandang para pihak yang menerima
arbitrase yaitu Ali bin Abi Thalib ra, Mu‟wiyah, Amr bin „Ash dan
Abu Musa Al-Asy‟ari sebagai kafir dan murtad karena tidak
berhukum kepada hukum Allah berdasarkan irman Allah dalam
surat Al-Maidah 44, karenanya halal dibunuh.Hal ini tidak hanya
25
mempunyai implikasi politik yang tajam, tetapi juga meningkat
kepada persoalan-persoalan teologi, yang melahirkan beberapa
aliran teologi (firqah).
b. Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam
1) Aliran Khawarij
a) Pengertian
Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab
khawaarij, secara hariah berarti mereka yang keluar. Aliran
Khawarij dipergunakan oleh kalangan Islam untuk
menyebut sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali ibn
Abi Thalib r.a. karena kekecewaan mereka terhadap
sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim (arbitrase)
dari kelompok Mu‟awiyyah yang dikomandoi oleh Amr ibn
Ash dalam Perang Shiffin (37H/657) dan mereka juga tidak
mendukung barisan Mu‟awiyah ra.
Aliran Khawarij merupakan Aliran teologi tertua yang
merupakn Aliran pertama yang muncul dalam teologi Islam.
Menurut ibnu Abi Bakar Ahmad Al-Syahrastani, bahwa yang
disebut Khawarij adalah setiap orang yang keluar dari imam
yang hak dan telah di sepakati para jema‟ah, baik ia keluar
pada masa sahabat khulafaur rasyidin, atau pada masa tabi‟in
secara baik-baik. Menurut bahasa nama khawarij ini berasal
dari kata “kharaja” yang berarti keluar. Nama itu diberikan
26
kepada mereka yang keluar dari barisan Ali. (Nata, 1995:29)
Kelompok ini juga kadang kadang menyebut
dirinya Syurah yang berarti “golongan yang mengorbankan
dirinya untuk allahdi samping itu nama lain dari khawarij ini
adalah Haruriyah, istilah ini berasal dari kata harura, nama
suatu tempat dekat kufah, yang merupakan tempat mereka
menumpahakn rasa penyesalannya kapada Ali bin abi Thalib
yang mau berdamai dengan Mu‟awiyah. (Asmuni, 1996:15)
Kelompok khawarij ini merupakan bagian dari kelompok
pendukung Ali yang memisahkan diri, dengan beralasan
ketidak setujuan mereka terhadap sikap Ali bin abi Thalib
yang menerima tahkim (arbitrase) dalam upaya untuk
menyelesaikan persilisihan dan konfliknya dengan
mu‟awiyah bin abi sofyan, gubernur syam, pada waktu
Perang Siffin.
Latar belakang ketidak setujuan mereka itu, beralasan
bahwa tahkim itu merupakan penyelesaian masalah yang
tidak di dasarkan pada ajaran Al-Qur‟an, tapi ditentukan oleh
manusia sendiri, dan orang yang tidak Memutuskan hukum
dengan al-quran adalah kafir. Dengan demikian, orang yang
melakukan tahkim dan merimanya adalah kafir. (Asmuni,
1996:XV)
27
Menurut aliran Khawarij ini ada empat tokoh yang
dilontarkan dengan tuduhan dosa besar atau kafir, yaitu:
Mu‟awiyah, Amru bin Ash, Ali bin AbiThalib, dan Abu
Musa al-Asy‟ari.
b) Dasar Ajaran
Kaum Khawarij menganggap bahwa nama itu berasal dari
kata dasar kharaja yang terdapat pada QS. An Nisa‟ [4]; 100.
yang merujuk pada seseorang yang keluar dari rumahnya
untuk hijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya.
c) Doktrin Ajaran
Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah
menganggap bahwa kaum muslimin yang berbuat dosa besar
adalah kafir.
2) Aliran Murji‟ah
a) Pengertian
Kata Murji‟ah berasal dari kata bahasa Arab arja‟a,
yarji‟u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini
disebut Murji‟ah karena dalam prinsipnya mereka menunda
penyelesaian persoalan konlik politik antara Ali bin Abi
Thalib, Mu‟awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari
perhitungan di akhirat nanti. Karena itu mereka tidak ingin
mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa
28
yang dianggap kafir diantara ketiga golongan yang tengah
bertikai tersebut.
Aliran Murji‟ah ini muncul sebagai reaksi atas sikapnya
yang tidak mau terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan
terhadap orang yang melakukan dosa besar, sebagai mana hal
itu dilakukan oleh aliran khawarij. Mereka menangguhkan
penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa
tahkim itu di hadapan tuhan, karena hanya tuhanlah yang
mengetahui keadaan iman seseorang. Demikian pula orang
mukmin yang melukan dosa besar masih di anggap mukmin
di hadapan mereka. Orang mukmin yang melakukan dosa
besar itu dianggap tetap mengakui bahwa tiada tuhansealin
allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya. Dengan kata
lain bahwa orang mukmin sekalipun melakukan dosa besar
masih tetap mangucapkan dua kalimat syahadat yang menjadi
dasar utama dari iman. Oleh karena itu orang tersebut masih
tetap mukmin, bukan kafir. (Nata, 1995:33)
Pandangan mereka itu terlihat pada kata murji‟ah yang
barasal dari kata arja-a yang berarti menangguhkan,
mengakhirkan dan memberi pengharapan.
Hal-hal yang melatarbelakangi kehadiran murji‟ah antara
lain adalah: (Asmuni, 1996:106)
29
(1) Adanya perbedaan pendapat antara Syi‟ah dan Khawarij;
mengkafirkan pihak-pihak yang ingin merebut kekuasaan
ali dan mengakfirkan orang- yang terlihat dan menyetujui
tahkim dalam perang siffin.
(2) Adanya pendapat yang menyalahkan aisyah dan kawan-
kawan yang menyebabkan terjadinya perang jamal.
(3) Adanya pendapat yang menyalahkan orang yang ingin
merebut kekuasaan Usman bin Affan.
b) Doktrin Ajaran
Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji‟ah
memiliki empat ajaran pokok, yaitu:
(1) Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash,
dan Abu Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan
menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
(2) Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim
yang berdosa besar.
(3) Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.
(4) Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa
besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah di
hari akhir.
c) Sekte
Menurut Harun Nasutuion, aliran ini terbagi menjadi 2,
yakni “golongan moderat” dan “golongan ekstrim."
30
3) Aliran Syi‟ah
a) Pengertian
Istilah Syi‟ah berasal dari kata bahasa Arab syi`ah. Syi‟ah
menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan
pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: kaum yang
berkumpul di atas suatu perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek
dari kalimat bersejarah Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali.”
Para pengikut ali yang disebut syi‟ah ini diantaranya
adalah Abu Dzar al Ghiffari, Miqad bin Al aswad dan
Ammar bin Yasir. (Rozak, 2006:89)
Mengenai latar belakang munculnya aliran ini, terdapat
dua pendapat, pertama menurut Abu Zahrah, syi‟ah mulai
muncul pada akhir dari masa jabatan Usman bin Affan
kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan
Ali bin Abi Thalib. Adapun menurut Watt, Syi‟ah benar-
benar muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan
Mu‟awiyah yang dikenal dengan Perang Siffin. Dalam
peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan ali terhadap
arbitrase yang diatwarkan Mu‟awiyah, pasukan Ali di
ceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung
sikap Ali –kelak di sebut Syi‟ah dan kelompok lain menolak
sikap Ali, kelak di sebut Khawarij. (Rozak, 2006:90)
31
b) Doktrin Ajaran
(1) Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
(2) Al „Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.
(3) An Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi‟ah meyakini
keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan
kepada umat manusia.
(a) Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.
(b) Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad Saw.
(c) Nabi Muhammad Saw. suci dari segala aib dan tiada
cacat apa pun.
(d) Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain
dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-
manusia suci.
(e) Al Qur‟an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad
Saw.
(4) Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam
yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus
risalah kenabian.
(5) Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.
c) Sekte
Syi‟ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu,
hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua
Belas Imam, Ismailiyah, dan Zaidiyah.
32
4) Aliran Jabariyah
a) Pengertian
Nama jabariyah berasal dari kata jabara yang
mengandung arti memaksa. Sedangkan menurut al-
Syahrastani bahwa Jabariyah berarti menghilangkan
perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan
perbuatan tersebutkepada Allah. (Nata, 1995:39) Sedangkan
dalam bahasa inggris disebut dengan fatalism atau
predestination, yaitu paham yang menyatakan bahwa
perbuatan manusia ditentukan sejak semula oleh qada dan
qadar tuhan.
Menurut catatan sejarah, paham jabariyah ini di duga telah
ada sejak sebalum agama Islam datang ke masyarakat Arab.
Kehidupan Bangsa Arab yang diliputi oleh gurun pasir sahara
telah memberikan pengaruh besar terhadap hidup mereka,
dengan keadaan yang sangat tidak bersahabat dengan mereka
pada waktu itu. Hal ini kemudian mendasari mereka untuk
tidak bisa berbuat apa-apa, dan menyebankan mereka
semata-mata tunduk dan patuh kepada kehendak tuhan.
(Nata, 1995:40)
Munculnya mazhab ini berkaitan dengan munculnya
qadariyah. Daerah kelahirannya pun berdekatan. Qadariyah
muncul di Irak, jabariyah di Khurasan. Aliran ini pada
33
mulanya di pelopori oleh al-Ja‟ad bin Dirham. Namun, dalam
perkembangannya. Aliran ini di sebarluaskan oleh Jahm bin
Shafwan. Karena itu aliran ini terkadang disebut juga dengan
Jahmiah.
b) Dasar Ajaran
Dasar pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan
Al Qur‟an diantaranya: QS. al-Shaffat [37]: 96 dan QS. al
Insan[76]: 30:
Artinya: “96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan
apa yang kamu perbuat itu".
c) Doktrin Ajaran
(1) Aliran Ekstrim
Aliran ini dikenal juga dengan nama Jahmiyyah
karena mendasarkan pemikiran kepada tokoh ut amanya
yakni, Jahm bin Shofwan. Doktrin ajaran Jabariyah yang
ekstrim mengatakan bahwa manusia lemah, tidak
berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan,
tidak mempunyai kehendak dan kemampuan bebas
sebagaimana yang dimiliki oleh paham qodariyah.
(2) Aliran Moderat
Tokoh yang berpaham seperti ini adalah Husain bin
Muhammad An Najjar. Ia menjadi pelopor aliran
34
moderat yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan
segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil
bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-
perbuatan itu. Menurut aliran jabariyah moderat, Tuhan
tidak dapat dilihat di akhirat.
5) Aliran Qadariyah
a) Pengertian
Lafadz Qadariyah berakar dari qadara yang dapat berarti
memutuskan dan memiliki kekuatan atau kemampuan.
Sedangkan sebagai suatu aliran dalam ilmu kalam, qadariyah
adalah nama yang dipakai untuk suatu aliran yang
memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan
manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya.
Paham qadariyah manusia di pandang mempunyai qudrat
atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan
berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk
kepada qadar dan qada Tuhan. (Nata, 1995:122)
Mazhab qadariyah muncul sekitar tahun 70 H (689 M).
Ajaran-ajaran tentang Mazhab ini banyak memiliki
persamaan dengan ajaran Mu‟tazilah sehingga Aliran
Qadariyah ini sering juga disebut dengan aliran Mu‟tazilah,
kesamaan keduanya terletak pada kepercayaan kedunya yang
menyatakan bahwa manusia mampu mewujudkan tindakan
35
dan perbuatannya, dan tuhan tidak campur tangan dalam
perbuatan manusia ini, dan mereka menolak segala sesuatu
terjadi karena qada dan qadar Allah Swt.
Aliran ini merupakan aliran yang mendahulukan akal dan
pikiran dari pada prinsip ajaran Al-Qur‟an dan hadits sendiri.
Al-Qur‟an dan Hadits mereka tafsirkan berdasarkan logika
semata-mata. Padahal kita tahu bahwa logika itu tidak bisa
menjamin seluruh kebenaran, sebab logika itu hanya jalan
pikiran yang menyerap hasil tangkapan panca indera yang
serba terbatas kemampuannya. Jadi seharusnya logika dan
akal pikiranlah yang harus tunduk kepada Al-Qur‟an dan
Hadits, bukan sebaliknya. (Zainuddin, 1992:45)
Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari
bahasa Arab, yaitu qadara yang bemakna kemampuan dan
kekuatan. Adapun secara terminologi adalah suatu aliran
yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak
diintervensi oleh Allah. Aliran ini lebih menekankan atas
kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan
perbutan-perbutannya. Aliran Qadariyah berpendapat bahwa
tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia
dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas
kehendaknya sendiri.
36
b) Dasar Ajaran
Dalam Al Qur‟an terdapat ayat-ayat yang dijadikan dasar
paham qadariyah, seperti QS ar-Ra‟ad [13]:11 yaitu:
Artinya: ”11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali
tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
c) Doktrin Ajaran
Menurut Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam,
menyebut pokok-pokok ajaran qadariyah sebagai berikut:
(1) Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan
bukanlah mukmin, tapi fasik dan orang fasikk itu masuk
neraka secara kekal.
37
(2) Allah SWT. Tidak menciptakan amal perbuatan manusia,
melainkan manusia lah yang menciptakannya dan karena
itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik
(surga) atas segala amal baiknya, dan menerima balasan
buruk (siksa Neraka) atas segala amal perbuatannya yang
salah dan dosakarena itu pula, maka Allah berhak disebut
adil.
(3) Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu maha esa
atau satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat
azali, seprti ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat
yang bukan dengan zat nya sendiri. Menurut mereka
Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar
dan melihat dengan zatnya sendiri.
(4) Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia
mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang
buruk, walaupun Allah tidak menurunkan agama. Sebab,
katanya segala sesuatu yang memiliki sifat yang
menyebabkan baik atau buruk.
6) Aliran Mu‟tazilah
a) Pengertian
Perkataan Mu‟tazilah berasal dari kata “i‟tizal” yang
artinya “memisahkan diri”. Mu‟tazilah adalah salah satu
aliran pemikiran dalam Islam yang banyak terpengauruh
38
dengan filsafat barat sehingga berkecenderungan
menggunakan rasio sebagai dasar argumentasi.
Aliran mu‟tazilah lahir kurang lebih 120 H, pada abad
permulaan kedua hijrah di kota Basyrah dan mampu bertahan
sampai sekarang, namun sebenarnya aliran ini telah muncul
pada pertengahan abad pertama hijrah yakni diisitilahkan
pada para sahabat yang memisahkan diri atau besikap netral
dalam peristiwa-peristiwa politik. Yakni pada peristiwa
meletusnya Perang Jamal dan Perang Siffin, yang kemudian
mendasari sejumlah sahabat yang tidak mau terlibat dalam
konflik tersebut dan memilih untuk menjauhkan diri mereka
dan memilih jalan tengah.
Disisi lain, yang melatarbelakangi munculnya kedua
Mu‟tazilah diatas tidaklah sama dan tidak ada hubungannya
karena yang pertama lahir akibat kemelut politik, sedangkan
yang kedua muncul karena didorong oleh persoalan aqidah.
(Asmuni, 1996:114)
b) Doktrin Ajaran
(1) Al Tauhid (keesaan Allah)
(2) Al „Adl (keadlilan tuhan)
(3) Al Wa‟d wa al wa‟id (janji dan ancaman)
(4) Al Manzilah bain al Manzilatain (posisi diantara posisi)
(5) Amar ma‟ruf nahi mungkar
39
7) Aliran Ahlu Sunnah Wal Jamaah/Sunni
Ahlussunnah berarti penganut atau pengikut sunnah Nabi
Muhammad Saw. dan jamaah berarti sahabat nabi. Jadi
Ahlussunnah wal jama‟ah mengandung arti “penganut Sunnah
(ittikad) nabi dan para sahabat beliau. (Asmuni, 1996:121)
Ahlussunnah sering juga disebut dengan Sunni dapat
dibedakan menjadi 2 pengertian, yaitu khusus dan umum, Sunni
dalam pengertian umum adalah lawan kelompok Syiah, Dalam
pengertian ini, Mu‟tazilah sebagai mana juga Asy‟ariyah masuk
dalam barisan Sunni. Sunni dalam pengertian khusus adalah
mazhab yang berada dalambarisan Asy‟ariyah dan merupakan
lawan Mu‟tazilah. (Rozak, 2006:119)
Aliran ini, muncul sebagai reaksi setelah munculnya
aliran Asy‟ariyah dan Maturidiyah, dua aliran yang menentang
ajaran-ajaran Mu‟tazilah. Tokoh utama yang juga merupakan
pendiri mazhab ini adalah Abu al Hasan al Asy‟ari dan Abu
Mansur al Maturidi. Oleh sebab itu, maka aliran ini terbagi
menjadi dua, yakni:
a) Aliran Asy‟ariyah
(1) Pengertian
Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang
dinisbatkan kepada Abul Hasan Al-Asy`ariy. Nama
lengkapnya ialah Abul Hasan Ali bin Isma‟il bin Abi
40
Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa
bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi Musa Al-Asy‟ari.
Kelompok Asy‟ariyah menisbahkan pada namanya
sehingga dengan demikian ia menjadi pendiri madzhab
Asy‟ariyah.
(2) Doktrin Ajaran
(a) Sifat-sifat Tuhan
Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaiman di
sebut di dalam Al Qur‟an, yang di sebut sebagai
sifat-sifat yang azali, qadim, dan berdiri di atas zat
tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan
pula lain dari zatnya.
(b) Al Qur‟an
Menurutnya, Al-Quran adalah qadim dan bukan
makhluk diciptakan dan sudah ada dari dulu kala
dan juga bukan perkataan dari Allah Swt.
(c) Melihat Tuhan
Menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata
oleh manusia di akhirat nanti.
(d) Perbuatan Manusia
Menurutnya, perbuatan manusia diciptakan
tuhan, bukan di ciptakan oleh manusia itu sendiri.
41
(e) Keadlian Tuhan
Menurutnya, tuhan tidak mempunyai kewajiban
apapun untuk menentukan tempat manusia di
akhirat. Sebab semua itu marupakan kehendak
mutlak tuhan sebab Tuhan Maha Kuasa atas
segalanya.
(f) Muslim yang berbuat dosa.
Menurutnya, yang berbuat dosa dan tidak sempat
bertobat diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap
mukmin.
b) Aliran Maturidiyah
(1) Pengertian
Maturidiyah adalah akiran pemikiran kalam yang
berpegang pada keputusan akal pikiran dalam hal-hal
yang tidak bertentangan dengan syara‟. Sebaliknya jika
hal itu bertentangan dengan syara‟, maka akal harus
tunduk kepada keputusan syara‟.
(2) Doktrin Ajaran
(a) Akal dan Wahyu
Al Maturidi dalam pemikiran teologinya
berdasarkan pada Al-Qur‟an dan akal, akal banyak
digunakan diantaranya karena dipengaruhi oleh
Mazhab Imam Abu Hanifah.
42
(b) Perbuatan Manusia
Perbuatan manusia adalah ciptaan Allah, karena
segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaan-Nya.
(c) Kekuasaan dan Kehendak
Mutlak Tuhan Allah memiliki kehendak dalam
sesuatu yang baik atau buruk.
(d) Sifat Tuhan
Sifat-sifat Allah itu mulzamah (ada bersama) dzat
tanpa terpisah (innaha lam takun ain adz-dzat wa la
hiya ghairuhu). Sifat tidak berwujud tersendiri dari
dzat, sehingga berbilangnya sifat tidak akan
membawa kepada bilangannya Dzat Allah.
(e) Menurut Al Maturidi, manusia dapat melihat Tuhan,
sebagaimana irman Allah QS. Al Qiyamah: 22-23:
Artinya: “22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin)
pada hari itu berseri-seri. 23. kepada Tuhannyalah
mereka melihat”.
(f) Kalam Tuhan
Al Maturidi membedakan antara kalam yang
tersusun dengan huruf dan bersuara dengan kalam
nafsi (sabda yang sebenarnya atau makna abstrak).
Kalam nafsi adalah sifat qadim bagi Allah,
43
sedangkan kalam yang tersusun dari huruf dan suara
adalah baru (hadis). Kalam nafsi tidak dapat kita
ketahui hakikatnya dari bagaimana Allah bersifat
dengannya, kecuali dengan suatu perantara.
Maturidiyah menerima pendapat Mu‟tazilah
mengenai Al-Qur‟an sebagai makhluk Allah, tapi
Al-Maturidi lebih suka menyebutnya hadis sebagai
pengganti makhluk untuk sebutan Al-Qur‟an.
(g) Perbuatan Tuhan
Semua yang terjadi atas kehendak-Nya, dan tidak
ada yang memaksa atau membatasi kehendak Tuhan,
kecuali karena ada hikmah dan keadilan yang
ditentukan oleh kehendak-Nya sendiri. Setiap
perbuatan-Nya yang bersifat mencipta atau
kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada
manusia tidak lepas dari hikmah dan keadilan yang
dikehendaki-Nya.
(h) Pengutusan Rasul
Pengutusan Rasul berfungsi sebagai sumber
informasi, tanpa mengikuti ajaran wahyu yang
disampaikan oleh rasul berarti manusia telah
membebankan sesuatu yang berada di luar
kemampuan akalnya.
44
(i) Pelaku Dosa Besar
Al Maturidi berpendapat bahwa pelaku dosa
besar tidak kafir dan tidak kekal di dalam neraka
walaupun ia mati sebelum bertobat. Hal ini karena
Tuhan telah menjanjikan akan memberikan balasan
kepada manusia sesuai dengan perbuatannya.
(j) Iman
Dalam masalah iman, aliran Maturidiyah
Samarkand berpendapat bahwa iman adalah tashdiq
bi al qalb, bukan semata iqrar bi al-lisan. Ayat yang
sebagai dasarnya adalah (QS. Al Hujurat [49]:14)
sebagai berikut:
Artinya; “14. orang-orang Arab Badui itu berkata:
"Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum
beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk',
karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan
jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia
tidak akan mengurangi sedikitpun pahala
45
amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang."
(3) Madzhab Aliran Maturidiyah
(a) Golongan Samarkand.
Golongan ini dalah pengikut Al Maturidi sendiri,
golongan ini cenderung ke arah paham mu‟tazilah.
Samarkhan ini sekarang termasuk wilayah
Uzbekistan tepatnya di provinsi samarqand.
(b) Golongan Buhara
Golongan Maturidiyah Bukhara adalah pengikut-
pengikut Al Bazdawi dalam aliran Al-Maturidiyah,
yang mempunyai pendapat lebih dekat kepada
pendapat-pendapat Al Asy‟ary.
B. Metode Snowball Throwing
1. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervareasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir. Seorang guru
tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai
satupun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli
psikologi dan pendidikan (Djamarah dan Zein, 2006:46).
46
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa untuk mencapai tujuan (Suprayekti, 2003:13).
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah sebuah cara dari
seorang guru untuk menyampaikan materi peklajaran kepada siswa
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
2. Metode Snowball Throwing
a. Pengertian
Snowball Throwing (ST) atau yang juga sering dikenal dengan
snowball fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama
kali dari game fisik di mana segumpalan salju dilempar dengan
maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran,
snowball throwing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas
untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru
(Huda, 2014:226).
Jika proses pembelajaran ini berjalan lancar, maka akan
terbentuklah suasana kelas yang dinamis, karena kegiatan siswa
tidak hanya berpikir, menulis, bertanya, atau berbicara. Akan tetapi
mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan
melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota
kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka
harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam
bola kertas. Metode ini juga memberikan pengalaman kepada
siswa untuk mengembangkan ketrampilan menyimpulkan isi berita
47
atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan
situasi yang kompleks (Kurniasih dan Sani, 2016:77).
b. Langkah-langkah
Langkah-langkah dari pembelajaran snowball throwing
(Suprijono, 2009:128) adalah:
1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua ketua kelompok untuk memberikan penjelasan
tentang materi.
3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada temannya.
4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh keh ketua
kelompok.
5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari satu siswa ke yang lain selama ± 15
menit.
6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7) Evaluasi.
48
8) Penutup.
c. Kelebihan dari Metode Snowball Throwing
Kelebihan dari metode ini adalah (Kurniasih dan Sani, 2016:78):
1) Melatih kesiapan siswa.
2) Saling memberikan pengetahuan.
d. Kekurangan dari Metode Snowball Throwing
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah (Huda, 2014:228):
1) Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya
berkisar pada apa yang telah diketahui siswa.
2) Sering kali, berpotensi mengacaukan suasana daripada
mengefektifkannya.
C. Hubungan Metode Snowball Throwing dengan Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar harus memiliki evaluasi
untuk meningkatkan kualitas peserta didik, baik prestasi yang diraih atau
memperbaiki hasil belajar dari peserta didik. Adapun tujuan lain dengan
harus adanya evaluasi proses pembelajaran adalah menentukan hasil
berupa angka sebagai penentu untuk naik kelas atau tidak, dan sebagai
feedback bagi guru untuk mengadakan remidial atau tidak.
Dalam pelaksanaannya tahun sebelumnya, hasil belajar dari aliran
dan tokoh ilmu kalam ini banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah
49
KKM yaitu ddengan rata-rata kelas 72,4 dengan persentas ketuntasan kelas
yaitu hanya 42,8% atau 15 siswa dari 35 siswa yang mengalami ketuntasan
belajar, sehingga membuat guru belum merasa puas dalam pencapaian
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, materi tersebut dianggap materi paling
sulit bagi siswa. Benar saja jika materi tersebut merupakan materi sulit,
karena di bangku perkuliahan khususnya di jurusan Pendidikan Agama
Islam materi tersebut berbobot 2 SKS. Oleh karena itu dalam penelitian ini
menggunakan sebuah metode snowball throwing yang memusatkan
kepada keaktifan siswa untuk memancing sebuah pertanyaan yang
dituliskan dalam sebuah kertas yang diberikan oleh guru.
Snowball throwing merupakan metode kooperatif yang pada
dasarnya diterapkan dengan cara melempar sebuah gumpalan kertas yang
bertujuan untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari
guru. Metode ini digunakan untuk memberikan sebuah konsep
pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam
materi tersebut. Sedangkan yang diterapkan di dalam penelitian ini adalah
Metode yang didesain seperti permainan melempar bola salju. Penerapan
dari metode snowball throwing ini adalah siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok diketuai oleh salah satu anggota kelompok.
Ketua kelompoknya kemudian menjelaskan materi yang diberikan oleh
guru kepada anggota kelompoknya. Kemudian masing-masing siswa
membuat soal yang ditulis di selembar kertas yang telah diberikan oleh
50
guru, setelah membuat satu pertanyaan di selembar kertas tersebut semua
murid membentuk kertas terebut seperti bola, jika sudah dibuat seperti
bola, kemudian dilemparkan kepada teman lainnya boleh antar kelompok
atau bahkan lain kelompok. Siswa yang mendapatkan kertas tersebut,
siswa diharuskan menjawab pertanyaannya.
Metode snowball throwing bisa dijadikan sebagai permainan dalam
proses KBM, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran
dan tidak merasa jenuh untuk menerima materi pembelajaran. Metode
seperti ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat
membantu kesulitan siswa dalam mempelajari khususnya mata pelajaran
akidah akhlak materi aliran dan tokoh ilmu kalam, sehingga hasil belajar
siswa akan meningkat. Meskipun memiliki kelebihan tersebut, metode ini
juga memiliki kelemahan yaitu materi tidak terlalu luas karena hanya
mencakup sepengetahuan siswa yang berssumber dari materi yang
diberikan oleh guru.
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Menurut Depdiknas (2008:51) salah satu prinsip penilaian pada
kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria,
yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan minimal.
51
Kriteria ketuntasan minimal adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria dalam
menentukan kelulusan peserta didik merupakan salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi. Kriteria ketuntasan
minimum ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) disatuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Pertimbangan pendidikan atau forum MGMP secara akademis
menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
orangtuanya, kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam
laporan hasil belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil
belajar peserta didik (Depdiknas, 2008:52).
2. Macam-macam KKM
Untuk menenetukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Trianto,
2010: 241):
T
KB = x 100%
T1
52
Di mana KB = ketuntasan belajar
T = jumlah skor yang diperoleh siswa
T1 = jumlah skor total
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika
proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥
85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto,
2010: 241).
Berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar
ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan
istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga
pertimbangan, yaitu: kemampan setiap peserta didik berbeda-beda;
fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya dukung setiap
sekolah berbeda (Trianto, 2010:241). Oleh karena itu macam-macam
KKM dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. KKM Individual
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan
yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan
pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan KKM.
53
Menentukan KKM Individual dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung, serta di
musyawarahkan guru MGMP. Di sekolah MA Al-Bidayah Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang menentukan KKM
Individualnya yaitu 75.
b. KKM Nasional di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang yaitu 75.
c. KKM Kelasikal di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang adalah 85%.
3. Prosedur Penetapan KKM
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut
(Jamal, 2010:197):
a. Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100%, dengan batas
ideal minimum 75%.
b. Sekolahan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
per mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-
rata peserta didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan
setiap indikator pencapaian), dan daya dukung (tenaga pengajar,
sarana dan prasarana).
54
c. Sekolahan dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal,
tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan
minimal (100%).
Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KKM di
bawah ini (Jamal, 2010:197-198):
a. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
b. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.
c. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan
rentang 0-100.
d. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100.
e. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar
maksimal.
f. Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS.
Contoh penetapan nilai KKM dengan memberikan point pada
setiap kriteria ketetapan (Jamal, 2010:199):
a. Kompleksitas : - Tinggi = 1
- Sedang = 2
- Rendah = 3
b. Daya dukung : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah =1
c. Intake : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
55
- Rendah = 1
Jika indikator memiliki kompleksitas rendah, daya dukung tinggi,
dan intake siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 100 = 88,899 atau
dibulatkan menjadi 89.
Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria maka:
a. Kompleksitas: - Tinggi = 50-64
- Sedang = 65-80
- Rendah = 81-100
b. Daya dukung: - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
c. Intake : - Tinggi = 81=100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan niali dari setiap kriteria
perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah (Jamal, 2010:200-201).
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
1. Profil Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Bidayah Desa Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Tepatnya yaitu di Jalan
Pangeran Diponegoro KM 4 Candi Bandungan. Madrasah Aliyah ini
merupakan salah satu-satunya madrasah unggulan di Desa Candi.
Yayasan Pendidikan Islam Al-Bidayah ini memiliki status madrasah
swasta.
MA Al-Bidayah Desa Candi ini berdiri di atas tanah yang luasnya
1791 m² yang didirikan pada tahun 1984. Tanah ini milik yayasan
yang sudah memiliki sertifikat akte yang sah. Status MA Al-Bidayah
Candi ini sudah mendapatkan Akreditasi B dari Kementrian Agama
sejak tanggal 11 November 2009 dengan Nomor Sekolah Madrasah:
13123322007.
Madrasah ini memiliki visi, misi, dan tujuan yaitu:
a. Visi
Visi dari MA Al-Bidayah Candi adalah: “Terciptanya anak didik
yang berkualitas dalam iman, ilmu, dan memiliki keterampilan
serta berakhlak mulia, dengan melaksanakan syari‟at Islam ala ahli
sunnah wal jama‟ah.”
57
b. Misi
Misi dari MA Al-Bidayah Candi adalah: “Mempersiapkan dan
membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan tekhnologi dan
seni agar menjadi manusia muslim, mandiri, ulet, gigih, berkarir
dan berakhlak mulia sehingga mampu melanjutkan kejenjang yang
lebih tinggi atau bekerja secara professional dan berorientasi pada
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.”
c. Tujuan
Tujuan dari MA Al-Bidayah Candi adalah:
1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama dan
nilai-nilai budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam
berfikir dan bertindak.
2) Menumbuhkan dan mengembangkan semangat keunggulan
dalam bidang ilmu tekhnologi dan seni.
3) Membekali anak didik berupa iman, ilmu dan ketrampilan agar
dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal
hidup di masyarakat.
4) Menyiapkan tunas-tunas muda bangsa yang disiplin, sehat
jasmani dan rohani serta berbudi pekerti luhur.
2. Fasilitas, Sarana, dan Prasarana
Fasilitas dan sarana prasarana yang ada di MA Al-Bidayah Candi
adalah sebagai berikut:
58
Tabel 3.1 Fasilitas, Sarana dan Prasarana MA Al-Bidayah Candi
Sumber: Administrasi Madrasah
No. Jenis Ruangan Jumlah
Ruangan Luas
1. Ruang Kelas 9 315 m²
2. Ruang Labolaturium 1 15 m²
3. Ruang Perpustakaan 1 12 m²
4. Ruang UKS 1 3 m²
5. Ruang Kepala Madrasah 1 15 m²
6. Ruang Guru 1 15 m²
7. Masjid 1 120 m²
8. Kamar Kecil Siswa 5 18 m²
9. Kamar Kecil Guru 2 12 m²
10. Asrama - -
11. Ruang OSIS 1 6 m²
12. Sanggar Pramuka 1 6 m²
13. Ruang TU 1 12 m²
14. Ruang BK 1 4 m²
15. Toko Koperasi 1 12 m²
3. Data Tenaga Pendidik dan Karyawan
a. Data Guru
Jumlah guru terdiri dari:
1) Guru DPK : 1 orang
2) Guru tetap : 12 orang
3) Guru tidak tetap : 2 orang
59
Tabel 3.2 Guru di Ma Al-Bidayah Candi
Sumber: Administrasi Madrasah
No. Nama/NIP Jabatan
1. Drs. Edi Winarto, S.Pd. Kepala Madrasah
2. Dra. Retno Sri Sayekti Guru/Wk. Kurikulum
3. Anshori, S.Pd.I. Guru/Ka. Perpustakaan
4. Dra. Siti Maesaroh
19681127199403 2 005
Guru/Bendahara
5. Mustofa, S.Pd.I. Guru/Wk. Sapras
6. Hening Titi Wijaya, S.Pd. Guru/ Wk. Kesiswaan
7. Dra. Eni Nurmala Guru/Wk. Humas
8. Dra. Budi Gendriyani Guru
9. Akhmad Syaefudin,S.Pd.I. Guru
10. Pujiati, S.Si. Guru
11. Efendi Fitriyawan, S.Pd. Guru
12. Mazulfah, M.Par., M.Pd. Guru
13. Ir. M. Fauzan Guru
14. Afriyah Guru
15. Asrofiyatun Ainiyah Ka. TU
b. Data Karyawan
Jumlah Karyawan terdiri dari:
1) Karyawan tetap : 1 orang
2) Kebersihan : 1 orang
3) Satpam : 1 orang
4) Penjaga : 1 orang
60
Tabel 3.3 Karyawan di Ma Al-Bidayah Candi
Sumber: Administrasi Madrasah
No. Nama / NIP Jabatan
1. Nur Rowiyano TU
2. Bejo Suseno Kebersihan
3. Dawam Muroji Satpam
4. Sutrisno Penjaga
4. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah
Candi Kecamatan Bandungan yang berjumlaha 35 siswa, yang terdiri
dari 11 laki-laki dan 24 perempuan yang pada tahun 2017/2018
tercatat sebagai siwa di MA tersebut.
Tabel 3.4 Nama Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi
Tahun Pelajaran 2017/2018
Sumber: Administrasi Madrasah
No. Nama Jenis Kelamin
1. A F A L
2. A H A P
3. A V L
4. A M P
5. D S P
6. D L K P
7. D I P
8. E A R S P
9. E M H P
61
10. F A P
11. I N P
12. J P
13. K T P
14. K N P
15. L L P
16. L M P
17. M F L
18. M J A H L
19. M S M L
20. N F L
21. N A P
22. N H P
23. P P
24. R L D P
25. R S P
26. S H R L
27. S C P
28. S A P
29. S K S L
30. T S L
31. T L
32. T N A L
33. U R P
34. V A N P
35. W N H P
62
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Langkah-langkah dari penelitian pra siklus ini antara lain adalah:
1. Perencanaan
a. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal sebelum
masuk ke siklus I dan II sebagai data awal untuk landasan dasar
bahwa penelitian ini harus dilakukan dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 5 Agustus 2017.
b. Menyiapkan soal untuk pra siklus sebagai data awal untuk
pertimbangn layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan.
2. Identifikasi Masalah
Guru pengampu mata pelajaran akidah akhlak ini belum merasa
puas terhadap hasil belajar siswa yang memiliki ketuntasan belajar
individu masih di bawah KKM yaitu dengan nilai rata-rata 72,4
dengan persentase 42,8% atau hanya 15 siswa saja yang telah
melampaui batas KKM dari batas nilai yaitu 75.
3. Perumusan Masalah
Setelah peneliti mengidentifikasi dan menganalisisnya, maka
selanjutnya perlu merumuskan permasalahan yang lebih jelas dan
spesifik untuk diteliti. Oleh karena itu, dasar tersebut memunculkan
untuk melakukan PTK dengan melakukan pelaksanaan penelitian dua
tahap yaitu dengan siklus I dan siklus II.
63
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian Tindakan
Kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu
tanggal 26 Agustus 2017.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam pemebelajaran dengan materi pembelajaran
Akidah Akhlak tentang Aliran Ilmu Kalam dan Tokohnya dengan
menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Menyiapkan pre tes I dan post test I dengan materi Ilmu Kalam dan
Tokohnya.
e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada
peserta didik.
2) Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan doa bersama
peserta didik.
64
3) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah
dan do‟a sebelum belajar bersama peserta didik.
4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan
mengabsen peserta didik.
5) Guru memberikan pre test I.
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati gambar dari demo sesama umat Islam dan
Ritual kejawen.
b) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2) Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan
terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.
3) Melakukan
a) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.
b) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada temannya.
c) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
65
yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
d) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain
selama ± 5 menit.
e) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian.
4) Menghubungkan/Mengasosiasi
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu kalam menurut
pengalamannya atau contoh yang ada di masyarakat sekitarnya.
5) Mengkomunikasikan
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
2) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I.
3) Guru menyampaikan salam penutup.
3. Pengamatan atau Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
66
a. Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
b. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa
dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan
terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang
berlangsung.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara
pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan. Pra siklus memiliki
hasil 15 siswa yang tuntas atau 42,8% dengan nilai rata-rata 72,4.
Hasil dari siklus I adalah 16 siswa yang mengalami ketuntasan hasil
belajar dan memiliki persentase 45,7% dengan rata-rata nilai adalah
74,9. Hasil dari pra siklus ke siklus I ini mengalami peningkatan 1
siswa dengan persenase 2,8%. Berdasarakan data yang diperoleh di
atas dapat diketahui bahwa peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi ini belum mencapai
indikator keberhasilanyaitu 45,7% < 85%. Oleh karena itu, perlu
adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdapat
beberapa faktor pendukung dan penghambat dari guru dan siswa.
Sehingga dapat menemukan solusi beserta ide perbaikan yang akan
dilakukan pada siklus selanjutnya. Hal-hal yang mendukung, hal-hal
yang menghambat, dan ide perbaikan akan dijelaskan sebagai berikut:
67
a. Hal-hal yang mendukung:
Guru:
1) Penyajian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran
yang telah di buat di RPP.
2) Pengusaan materi dari guru sangat baik.
3) Metode snowball throwing dapat diterapkan dalam materi
pelajaran tersebut.
4) Soal pre test I dan post test I yang diberikan guru sudah jelas.
Siswa:
1) Menjawab kabar dengan sangat baik dan diperagakan.
2) Memperhatikan guru saat di jelaskan materi.
3) Melakukan metode snowball throwing dengan baik.
4) Mengerjakan soal dengan tertib di post test I.
b. Hal-hal yang menghambat
Guru:
1) Terkadang suara guru kurang keras.
2) Gambar yang dibawa guru terlalu kecil.
3) Saat pre test I guru kurang dalam mengawasi siswa sehingga
banyak siswa yang bekerjasama.
4) Guru belum menjelaskan dan membimbing untuk
menginstruksikan metode snowball throwing ini dengan detail.
5) Guru mengelola dan memanfaatkan waktu yang belum
maksimal.
68
6) Guru kurang memancing kekingintahuan siswa.
7) Guru kurang berinteraksi dengan siswa.
8) Guru belum mengkondisikan kelas ketika menutup
pembelajaran.
Siswa:
1) Ada beberapa siswa yang belum mendengarkan dan menjawab
salam dari guru.
2) Pada saat berdo‟a siswa sibuk mempersiapkan buku pelajaran.
3) Siswa masih saling bekerjasama dalam menjawab soal pre test
I.
4) Siswa belum berinteraksi aktif dengan guru.
5) Masih ada beberapa siswa berbicara sendiri dan sibuk sendiri
pada saat guru menjelaskan materi
6) Keaktifan dalam bertanya tentang materi kurang.
7) Beberapa kelompok ada yang tidak berdiskusi tentang materi
yang diberikan.
8) Siswa belum paham tenang metode snowball throwing
sehingga membutuhkan waktu yang lama.
9) Siswa tidak tertarik untuk menyimpulkan materi yang
diberikan.
10) Ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari
guru.
69
c. Ide perbaikan untuk sikul II
Guru:
1) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.
2) Guru harus menggunakan suara yang keras untuk
mengucapkan salam pembuka.
3) Guru memberikan waktu untuk berdo‟a sebelum belajar
kepada siswa.
4) Guru lebih mengawasi pada saat pre test II supaya tingkat
kerjasama antar siswa berkurang.
5) Setiap 4 siswa diberikan gambar untuk mengamati dan
memberikan komentar tentang pembeajaran.
6) Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang
dipelajari.
7) Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan
temannya yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan
materi.
8) Guru menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah metode
snowball throwing dan dicontohkan dengan memperagakan.
9) Guru harus selalu mengarahkan siswa dalam metode snowball
throwing supaya waktu tidak molor lagi.
10) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk
ditingkatkan.
70
11) Sebelum salam penutup, guru memberikan motivasi sebentar
untuk terus giat belajar kepada siswa untuk meraih cita-
citanya.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Kamis
tanggal 7 September 2017.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus
II.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Menyiapkan pre tes II dan post test II dengan materi Ilmu Kalam
dan Tokohnya.
e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran.
2) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada
peserta didik.
3) Guru memulai pelajaran dengan melafalkan surat Al-Fatihah
dan do‟a sebelum belajar bersama peserta didik.
71
4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan
menanyakan kehadiran siswa.
5) Guru menjelaskan dan memberikan pre test II.
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru.
b) Guru menyampaikan poin-poin penting dalam materi pokok
yang akan dipelajari.
2) Menanya
Guru dan siswa saling berinteraksi tanya jawab dan memberi
tanggapan terhadap gambar dan sedikit materi yang telah
disajikan.
3) Melakukan
a) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi.
b) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada kelompoknya.
c) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
72
yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
d) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain
selama ± satu menit.
e) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian.
4) Menghubungkan/Mengasosiasi
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu kalam menurut
pengalamannya atau contoh yang ada di masyarakat sekitarnya.
5) Mengkomunikasikan
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil belajar yang
didapatkan setelah pembelajaran.
2) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
3) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes II.
4) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus giat
belajar.
73
5) Guru memimpin siswa untuk melafalkan hamdalah dan salam
penutup.
3. Pengamatan atau Observasi
Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor pendukung dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada kelas XI IPA 1, sedangkan
faktor penghambat berkurang pada siklus II ini.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siklus II
ketuntasannya sebesar 97,1% > 85% dengan total jumlah siswa yang
tuntas adalah 34 siswa, dengan rata-rata kelas yaitu 90,7. Data ini
membuktikan bahwa peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas
XI IPA 1 di MA Al-Bidayah Candi ini dapat mencapai ketuntasan dari
hasil siklus I ke siklus II yaitu 15 siswa yang mengalami peningkatan
ketuntasan hasil belajar atau 42,8%.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, siswa kelas
XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi sudah melampaui batasan tuntas dari
KKM dan indikator pencapaian hasil penelitian yaitu untuk KKM
yaitu 75 dan persentase indikator pencapaian hasil belajar siswa
adalah 85%.
74
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
1. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Agustus 2017 di kelas XI IPA
1 dengan jumlah siswa 35 siswa. Adapun proses belajar mengajar ini
diambil dari nilai ulangan harian siswa yang dilakukan oleh guru.
Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria
minimum (KKM), kelas XI pada mata pelajaran akidah ahlak yaitu 75.
Tabel 4.1 Data ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus
No. Nama Pra Siklus
Nilai Ketuntasan
1. A F A 73 Tidak Tuntas
2. A H A 77 Tuntas
3. A V 57 Tidak Tuntas
4. A M 73 Tidak Tuntas
5. D S 77 Tuntas
6. D L K 57 Tidak Tuntas
7. D I 73 Tidak Tuntas
8. E A R S 83 Tuntas
9. E M H 73 Tidak Tuntas
10. F A 73 Tidak Tuntas
11. I N 60 Tidak Tuntas
12. J 80 Tuntas
75
13. K T 73 Tidak Tuntas
14. K N 80 Tuntas
15. L L 57 Tidak Tuntas
16. L M 70 Tidak Tuntas
17. M F 70 Tidak Tuntas
18. M J A H 80 Tuntas
19. M S M 73 Tidak Tuntas
20. N F 73 Tidak Tuntas
21. N A 80 Tuntas
22. N H 80 Tuntas
23. P 77 Tuntas
24. R L D 70 Tidak Tuntas
25. R S 57 Tidak Tuntas
26. S H R 80 Tuntas
27. S C 87 Tuntas
28. S A 73 Tidak Tuntas
29. S K S 77 Tuntas
30. T S 57 Tidak Tuntas
31. T 80 Tuntas
32. T N A 70 Tidak Tuntas
33. U R 77 Tuntas
34. V A N 77 Tuntas
35. W N H 60 Tidak Tuntas
Jumlah = 2534 15 Tuntas
20 Tidak Tuntas
2. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan
pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2017 di kelas XI IPA 1 dengan
76
jumlah siswa 35 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu
kepada rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti.
Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria
minimum (KKM), kelas XI pada mata pelajaran akidah akhlak pada
materi ini yaitu 75.
Berdasarkan hasil siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I
No. Nama Siklus I
Nilai Ketuntasan
1. A F A 72 Tidak Tuntas
2. A H A 72 Tidak Tuntas
3. A V 80 Tuntas
4. A M 80 Tuntas
5. D S 72 Tidak Tuntas
6. D L K 72 Tidak Tuntas
7. D I 68 Tidak Tuntas
8. E A R S 84 Tuntas
9. E M H 64 Tidak Tuntas
10. F A 68 Tidak Tuntas
11. I N 72 Tidak Tuntas
12. J 80 Tuntas
13. K T 68 Tidak Tuntas
14. K N 92 Tuntas
15. L L 68 Tidak Tuntas
16. L M 68 Tidak Tuntas
17. M F 80 Tuntas
18. M J A H 56 Tidak Tuntas
77
19. M S M 68 Tidak Tuntas
20. N F 84 Tuntas
21. N A 56 Tidak Tuntas
22. N H 76 Tuntas
23. P 68 Tidak Tuntas
24. R L D 72 Tidak Tuntas
25. R S 72 Tidak Tuntas
26. S H R 80 Tuntas
27. S C 92 Tuntas
28. S A 84 Tuntas
29. S K S 68 Tidak Tuntas
30. T S 88 Tuntas
31. T 84 Tuntas
32. T N A 76 Tuntas
33. U R 84 Tuntas
34. V A N 84 Tuntas
35. W N H 72 Tidak Tuntas
Jumlah = 2624 16 Tuntas
19 Tidak Tuntas
3. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 September 2017
di kelas XI IPA 1 dengan jumlah 35 siswa. Berdasarkan hasil siklus ini
diperoleh data hasil siklus II sebagai berikut:
78
Tabel 4.3 Data ketuntasan hasil belajar siswa siklus II
No. Nama Nilai Siklus II
Nilai Ketuntasan
1. A F A 92 Tuntas
2. A H A 96 Tuntas
3. A V 80 Tuntas
4. A M 96 Tuntas
5. D S 88 Tuntas
6. D L K 92 Tuntas
7. D I 96 Tuntas
8. E A R S 96 Tuntas
9. E M H 100 Tuntas
10. F A 88 Tuntas
11. I N 88 Tuntas
12. J 100 Tuntas
13. K T 80 Tuntas
14. K N 92 Tuntas
15. L L 96 Tuntas
16. L M 100 Tuntas
17. M F 80 Tuntas
18. M J A H 88 Tuntas
19. M S M 92 Tuntas
20. N F 88 Tuntas
21. N A 88 Tuntas
22. N H 92 Tuntas
23. P 100 Tuntas
24. R L D 96 Tuntas
25. R S 96 Tuntas
26. S H R 76 Tuntas
79
27. S C 100 Tuntas
28. S A 88 Tuntas
29. S K S 64 Tidak Tuntas
30. T S 76 Tuntas
31. T 88 Tuntas
32. T N A 88 Tuntas
33. U R 96 Tuntas
34. V A N 100 Tuntas
35. W N H 100 Tuntas
Jumlah Nilai = 3176 34 Tuntas
1 Tidak Tuntas
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra siklus,
siklus I, dan siklus II, maka diperoleh data ketuntasan belajar mata
pelajaran akidah akhlak dengan KKM yang sama yaitu 75. Berikut ini
adalah hasil penelitian dan ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I, dan
siklus II.
Tabel 4.4 Data ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
No. Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
1. A F A 73 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 92 Tuntas
2. A H A 77 Tuntas 72 Tidak Tuntas 96 Tuntas
3. A V 57 Tidak Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
4. A M 73 Tidak Tuntas 80 Tuntas 96 Tuntas
5. D S 77 Tuntas 72 Tidak Tuntas 88 Tuntas
6. D L K 57 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 92 Tuntas
80
7. D I 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 96 Tuntas
8. E A R S 83 Tuntas 84 Tuntas 96 Tuntas
9. E M H 73 Tidak Tuntas 64 Tidak Tuntas 100 Tuntas
10. F A 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 88 Tuntas
11. I N 60 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 88 Tuntas
12. J 80 Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas
13. K T 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 80 Tuntas
14. K N 80 Tuntas 92 Tuntas 92 Tuntas
15. L L 57 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 96 Tuntas
16. L M 70 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 100 Tuntas
17. M F 70 Tidak Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
18. M J A H 80 Tuntas 56 Tidak Tuntas 88 Tuntas
19. M S M 73 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 92 Tuntas
20. N F 73 Tidak Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas
21. N A 80 Tuntas 56 Tidak Tuntas 88 Tuntas
22. N H 80 Tuntas 76 Tuntas 92 Tuntas
23. P 77 Tuntas 68 Tidak Tuntas 100 Tuntas
24. R L D 70 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 96 Tuntas
25. R S 57 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 96 Tuntas
26. S H R 80 Tuntas 80 Tuntas 76 Tuntas
27. S C 87 Tuntas 92 Tuntas 100 Tuntas
28. S A 73 Tidak Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas
29. S K S 77 Tuntas 68 Tidak Tuntas 64 Tidak Tuntas
30. T S 57 Tidak Tuntas 88 Tuntas 76 Tuntas
31. T 80 Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas
32. T N A 70 Tidak Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas
33. U R 77 Tuntas 84 Tuntas 96 Tuntas
34. V A N 77 Tuntas 84 Tuntas 100 Tuntas
35. W N H 60 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 100 Tuntas
Jumlah 2534 15 Tuntas 2624 16 Tuntas 3176 34 Tuntas
81
20 Tidak
Tuntas
19 Tidak
Tuntas 1 Tidak Tuntas
1. Pembahasan Data Pra Siklus
Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:
Ʃ peserta didik (N) = 35
Ʃ nilai pra siklus (x) = 2534
Rata-rata dari pra siklus ini adalah:
Ʃx
M =
N
Ʃx
Rata-rata pra siklus (M) =
N
2534
35
= 72,4
Jadi, rata-rata ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih < dari
KKM di kelas yaitu 75.
Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:
f
P = x 100%
N
Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas untuk pra siklus adalah 15,
maka:
f
Persentase pra siklus (P) = x 100%
N
82
15
= x 100%
35
= 42,8%
Jadi, persentse ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih <
dari persentase ketuntasan di kelas yaitu 85%.
2. Pembahasan Data Siklus I
Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:
Ʃ peserta didik (N) = 35
Ʃ nilai siklus I (x) = 2624
Rata-rata dari siklus I ini adalah:
Ʃx
M =
N
Ʃx
Rata-rata siklus I (M) =
N
2624
35
= 74,9
Jadi, nilai rata-rata pra siklus ini adalah 74,9 sehingga nilai tersebut
masih < KKM kelas yaitu 75. Nilai tersebut hampir mencapai KKM
kelas, maka harus dilakukan penelitian kedua yaitu siklus II.
Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:
f
P = x 100%
N
Dengan frekuensi (f) siswa untuk siklus II adalah 16 siswa, jadi:
83
f
Persentase siklus I (P) = x 100%
N
16
= x 100%
35
= 45,7%
Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa siklus I yaitu masih < dari
indikator keberhasilan penelitian di kelas yaitu 85%. Hasil tersebut
masih jauh dengan apa yang diharapkan dalam indikator keberhasilan.
Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan dengan menggunakan
penelitian siklus II.
Berikut ini merupakan data tabel dari hasil pengamatan siswa dan
guru oleh peneliti dalam siklus I yang sesuai dengan langkah-langkah
RPP. Tabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus I
No. Kegiatan Siswa
Catatan Guru
Catatan SB B CB KB SB B CB KB
1. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucap salam
kepada peserta
didik
Ѵ Belum
semua siswa
menjawab
salam
Ѵ Suara
kurang keras
2. Guru memulai
pelajaran dengan
mengucapkan doa
bersama peserta didik
Ѵ Beberapa
siswa baru
menyiapkan
buku
pelajaran
Ѵ Memimpin
untuk
membaca
Al-Fatihah
bersama
3. Guru bertanya
kepada peserta
didik tentang kabar
dan mengabsen
peserta didik
Ѵ Beberapa
siswa
menjawab
dengan
memperagak
an
Ѵ Suara guru
keras
4. Guru memberikan Ѵ Siswa masih Ѵ Guru
84
pre test I saling
bekerja sama
dalam
mengerjakan
soal
menginstruk
sikan dengan
jelas
5. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Ѵ Hampir
semua siswa
memperhatik
an
Ѵ Disampaikan
dan
dituliskan di
papan tulis
6. Siswa mengamati
gambar dari demo
sesama umat Islam
dan Ritual kejawen
Ѵ Siswa belum
berinteraksi
aktif dengan
guru
Ѵ Gambar
hanya satu
kertas saja
7. Guru menyampaikan
materi yang akan
disajikan
Ѵ Masih ada
siswa yang
berbicara
dengan
temannya
Ѵ Penguasaan
materi dari
guru sangat
bagus
8. Guru dan siswa
saling tanya jawab
dan memberi
tanggapan terhadap
gambar dan materi
yang telah
disajikan
Ѵ Keaktifan
siswa kurang
Ѵ Sudah
memberi
waktu, tapi
belum
memancing
keaktifan
siswa
9. Guru membentuk
kelompok-
kelompok dan
memanggil
masing-masing
ketua kelompok
untuk memberikan
penjelasan tentang
materi kepada
kelompoknya
Ѵ Masih
kurang
kondusif dan
lama dalam
membentuk
kelompok
Ѵ Guru
membentuk
7 kelompok
10. Masing-masing ketua
kelompok kembali
kekelompoknya
masing-masing,
kemudian
menjelaskan materi
yang disampaikan
oleh guru kepada
temannya
Ѵ Ada
beberapa
kelompok
tidak
berdiskusi
tentang
materi
Ѵ Memberikan
fotocopyan
dan
menjelaskan
materi
kepada ketua
kelompok
11. Kemudian masing-
masing siswa
diberikan satu
lembar kertas kerja,
untuk menuliskan
satu pertanyaan apa
saja yang
Ѵ Beberapa
siswa
menuliskan
soal dengan
cukup baik
Ѵ Suara guru
kurang keras
dan kurang
diperhatikan
oleh siswa
85
menyangkut materi
yang sudah
dijelaskan oleh
ketua kelompok
12. Kemudian kertas
yang berisi
pertanyaan tersebut
dibuat seperti bola
dan dilempar dari
satu siswa ke siswa
yang lain selama ±
5 menit
Ѵ Siswa belum
jelas tentang
metode ini
Ѵ Guru sudah
menjelaskan
tapi belum
mencontohk
an
13. Setelah siswa dapat
satu bola/satu
pertanyaan
diberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
menjawab
pertanyaan yang
tertulis dalam
kertas berbentuk
bola tersebut secara
bergantian
Ѵ Hanya
beberapa
siswa saja
yang
menjawab
karena
keterbatasan
waktu
Ѵ Guru kurang
menjelaskan
sehingga
butuh waktu
lama untuk
menggunaka
n metode ini
14. Siswa yang
berkelompok tadi
diberikan tugas
untuk
mendiskusikan
contoh-contoh
aliran ilmu kalam
menurut
pengalamannya
atau contoh yang
ada di masyarakat
sekitarnya
Ѵ Ada
kelompok
yang masih
membahas
di luar
materi
Ѵ Guru
berkeliling
ke satu
kelompok ke
kelompok
lain
15. Guru
mempersilahkan
perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan
hasil diskusinya
Ѵ Ada
kelompok
yang belum
memberikan
hasil
diskusinya
karena
waktu yang
ditentukan
belum
menemukan
jawaban
Ѵ Mempersilah
kan satu per
satu
perwakilan
kelompok
dengan baik
16. Guru menguatkan
dan melengkapi hasil
pembelajaran
Ѵ Hampir
semua siswa
memperhatik
Ѵ Menjelaskan
dengan jelas
86
an
17. Guru memberi
penugasan untuk
evaluasi yaitu post
tes 1
Ѵ Mengerjakan
dengan baik
dan tertib
Ѵ Mengawasi
dengan baik
18. Guru menyampaikan
salam penutup
Ѵ Banyak
siswa yang
belum
menjawab
salam dan
sudah sibuk
membereska
n buku
pelajaran
Ѵ Suara
kurang keras
dan belum
memakai
doa penutup
Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang Baik
Refleksi hasil tindakan siklus I:
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pra
siklus dengan siklus I mengalami peningkatan. Jumlah siswa tuntas
pada pra siklus adalah 15 siswa dengan persentase 42,8%, sedangkan
pada siklus I jumlah siswa yang mengalami ketuntasan adalah 16
siswa dengan persentase ketuntasan yaitu 45,7%. Namun pada siklus I
ini, masih banyak siswa yang tidak tuntas sebanyak 54,3%. Oleh
karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus II.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdapat
beberapa faktor pendukung dan penghambat dari guru dan siswa.
Sehingga dapat menemukan solusi beserta ide perbaikan yang akan
dilakukan pada siklus selanjutnya. Hal-hal yang mendukung, hal-hal
yang menghambat, dan ide perbaikan akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Hal-hal yang mendukung:
Guru:
87
1) Penyajian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang
telah di buat di RPP.
2) Pengusaan materi dari guru sangat baik.
3) Metode snowball throwing dapat diterapkan dalam materi
pelajaran tersebut.
4) Soal pre test I dan post test I yang diberikan guru sudah jelas.
Siswa:
1) Menjawab kabar dengan sangat baik dan diperagakan.
2) Memperhatikan guru saat di jelaskan materi.
3) Melakukan metode snowball throwing dengan baik.
4) Mengerjakan soal dengan tertib di post test I.
b. Hal-hal yang menghambat
Guru:
1) Kurang jelas dalam mengucap salam dan memimpin do‟a.
2) Terkadang suara guru kurang keras.
3) Gambar yang dibawa guru terlalu kecil.
4) Saat pre test I guru kurang dalam mengawasi siswa sehingga
banyak siswa yang bekerjasama.
5) Guru belum menjelaskan dan membimbing untuk
menginstruksikan metode snowball throwing ini dengan detail.
6) Guru mengelola dan memanfaatkan waktu yang belum
maksimal.
7) Guru kurang memancing kekingintahuan siswa.
88
8) Guru kurang berinteraksi dengan siswa.
9) Guru belum mengkondisikan kelas ketika menutup
pembelajaran.
Siswa:
1) Ada beberapa siswa yang belum mendengarkan dan menjawab
salam dari guru.
2) Pada saat berdo‟a siswa sibuk mempersiapkan buku pelajaran.
3) Siswa masih saling bekerjasama dalam menjawab soal pre test I.
4) Siswa belum berinteraksi aktif dengan guru.
5) Masih ada beberapa siswa berbicara sendiri dan sibuk sendiri
pada saat guru menjelaskan materi
6) Keaktifan dalam bertanya tentang materi kurang.
7) Beberapa kelompok ada yang tidak berdiskusi tentang materi
yang diberikan.
8) Siswa belum paham tenang metode snowball throwing sehingga
membutuhkan waktu yang lama.
9) Siswa tidak tertarik untuk menyimpulkan materi yang diberikan.
10) Ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari
guru.
c. Ide perbaikan
Guru:
1) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.
89
2) Guru harus menggunakan suara yang keras untuk mengucapkan
salam pembuka.
3) Guru memberikan waktu untuk berdo‟a sebelum belajar kepada
siswa.
4) Guru lebih mengawasi pada saat pre test II supaya tingkat
kerjasama antar siswa berkurang.
5) Setiap 4 siswa diberikan gambar untuk mengamati dan
memberikan komentar tentang pembeajaran.
6) Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang
dipelajari.
7) Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan
temannya yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan
materi.
8) Guru menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah metode
snowball throwing dan dicontohkan dengan memperagakan.
9) Guru harus selalu mengarahkan siswa dalam metode snowball
throwing supaya waktu tidak molor lagi.
10) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk
ditingkatkan.
11) Sebelum salam penutup, guru memberikan motivasi sebentar
untuk terus giat belajar kepada siswa untuk meraih cita-
citanya.
3. Pembahasan Data Siklus II
90
Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:
Ʃ peserta didik (N) = 35
Ʃ nilai siklus II (x) = 3176
Jadi, rata-rata dari siklus II ini dapat diketahui dengan cara:
Ʃx
M =
N
Ʃx
Rata-rata siklus II (M) =
N
3176
35
= 90,7
Jadi, nilai rata-rata siklus II adalah 90,7 sehingga nilai tersebut >
KKM kelas yaitu 75. Nilai tersebut telah melampaui KKM kelas,
sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil.
Adapun untuk data persentase kelulusan pada siklus II ini adalah
sebagai berikut:
f
P = x 100%
N
Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas adalah 34 siswa, jadi:
f
Persentase siklus II (P) = x 100%
N
34
= x 100%
35
= 97,1%
91
Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa siklus II yaitu > dari
indikator keberhasilan penelitian di kelas yaitu 85%. Hasil tersebut
melampaui dari apa yang diharapkan dalam indikator keberhasilan.
Oleh karena itu penelitian ini dinyatakan berhasil.
Berikut ini merupakan tabel pengamatan siswa dan guru pada
saat siklus II yang berlangsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Tabel tersebut mengalami beberapa perubahan
menuju arah yang sangat baik merupakan tindak lanjut dari hasil
refleksi dari siklus I.
Tabel 4.6 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus II
No. Kegiatan Siswa
Catatan Guru
Catatan SB B CB KB SB B CB KB
1. Guru menanyakan
kesiapan siswa
untuk memulai
pembelajaran
Ѵ Mempersiap
kan buku
dan materi
Ѵ Mempersilahk
an siswa
untuk
menyiapkan
buku materi
2. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan
salam kepada
peserta didik
Ѵ Semua siswa
menjawab
salam
dengan suara
keras
Ѵ Guru
membuka
salam dengan
suara keras
3. Guru memulai
pelajaran dengan
melafalkan surat al-
Fatihah dan do‟a
sebelum belajar
bersama peserta didik
Ѵ Berdo‟a
dengan
khusyu‟
Ѵ Menunjuk
ketua kelas
untuk
memimpin
melafalkan
surat al-
Fatihah
4. Guru bertanya
kepada peserta
didik tentang kabar
dan menanyakan
kehadiran siswa
Ѵ Menjawab
dengan
penuh
semangat
Ѵ Menanya
dengan suara
keras dan
jelas
5. Guru menjelaskan
dan memberikan
pre test II
Ѵ Berjalan
dengan tertib
Ѵ Menjelaskan
dan
mengawasi
92
pre test
6. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Ѵ Memperhati
kan
Ѵ Dituliskan di
papantulis
7. Siswa mengamati
gambar yang
diberikan oleh guru
Ѵ Mengamati
gambar yang
diberikan
oleh guru
Ѵ Membagikan
gambar
kepada siswa
supaya jelas
8. Guru menyampaikan
materi dan poin-poin
penting dalam materi
pokok yang akan
disajikan
Ѵ Sangat
memperhatik
an guru
Ѵ Menjelaskan
dengan sangat
baik
9. Guru dan siswa
saling berinteraksi
tanya jawab dan
memberi tanggapan
terhadap gambar
dan sedikit materi
yang telah
disajikan
Ѵ Siswa
semakin
aktif untuk
memberi
tanggapan
dan bertanya
Ѵ Mempersilahk
an siswa
untuk
berinteraksi
dan
menghidupka
n suasana
kelas
10. Guru membentuk
kelompok-
kelompok dan
memanggil
masing-masing
ketua kelompok
untuk memberikan
penjelasan tentang
materi kepada
kelompoknya
Ѵ Berkelompo
k dengan
siswa yang
ada di
depannya
Ѵ Memberikan
fotocopy
materi
pembelajaran
kepada ketua
kelompok
11. Masing-masing ketua
kelompok kembali
kekelompoknya
masing-masing,
kemudian
menjelaskan materi
yang disampaikan
kepada temannya,
dan guru melakukan
pengarahan kepada
siswa
Ѵ Berdiskusi
sesuai
dengan
instruksi dari
guru
Ѵ Mengawasi
dari satu
kelompok ke
kelompok lain
12. Kemudian masing-
masing siswa
diberikan satu
lembar kertas kerja,
untuk menuliskan
satu pertanyaan apa
saja yang
menyangkut materi
yang sudah
dijelaskan oleh
Ѵ Semua siswa
menuliskan
satu
pertanyaan
di kertas
tersebut
Ѵ Menginstruksi
kan
membentuk 7
kelompok
dengan
masing-
masing
kelompok 5
siswa
93
ketua kelompok
13. Kemudian kertas
yang berisi
pertanyaan tersebut
dibuat seperti bola
dan dilempar dari
satu siswa ke siswa
yang lain selama ±
satu menit
Ѵ Dalam satu
kelompok
melemparka
n ke
kelompok
lain
Ѵ Guru
memberi
sedikit waktu
supaya tetap
efektif
14. Setelah siswa dapat
satu bola/satu
pertanyaan
diberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
menjawab
pertanyaan yang
tertulis dalam
kertas berbentuk
bola tersebut secara
bergantian
Ѵ Guru
mrmbrntuk
beberapa
siswa untuk
memberikan
jawabannya
Ѵ Menjalankan
metode
dengan sangat
baik
15. Siswa yang
berkelompok tadi
diberikan tugas
untuk
mendiskusikan
contoh-contoh
aliran ilmu kalam
menurut
pengalamannya
atau contoh yang
ada di masyarakat
sekitarnya dan guru
mengawasi siswa
dalam diskusi
Ѵ Berdiskusi
dengan baik
dan
membahas
tentang
contoh-
contoh aliran
ilmu kalam
menurut
pengalaman
nya
Ѵ Guru
berkeliling
dan
membantu
siswa untuk
mengarahkan
untuk
menyimpulka
n contohnya
16. Guru
mempersilahkan
perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan
hasil diskusinya
Ѵ Perwakilan
kelompok
menyampaik
an dengan
sangat bagus
Ѵ Guru
mempersilahk
an siswa dan
memberikan
tanggapan
tepuk tangan
dengan sangat
baik
17. Guru menunjuk
siswa untuk
menyampaikan
hasil belajar yang
didapatkan setelah
pembelajaran
Ѵ Siswa yang
ditunjuk
dapat
menjelaskan
apa yang
didapatkan
hari ini
Ѵ Mempersilahk
an siswa dan
memberikan
tepuk tangan
sebagai
penghargaan
kepada siswa
18. Guru menguatkan Ѵ Siswa sangat Ѵ Memberikan
94
dan melengkapi hasil
pembelajaran
memperhaati
kan
penguatan
dengan sangat
baik
19. Guru memberi
penugasan untuk
evaluasi yaitu post
tes II
Ѵ Mengerjakan
dengan baik
dan tertib
Ѵ Guru
berkeliling
dan
mengawasi
siswa
20. Guru memberikan
motivasi kepada
siswa untuk terus
giat belajar
Ѵ Semua siswa
memperhatik
an
Ѵ Memberikan
motivasi
untuk giat
belajar supaya
meraih cita-
cita
21. Guru memimpin
siswa untuk
melafalkan hamdalah
dan salam penutup
Ѵ Semua siswa
melafalkan
hamdalah
dan
menjawab
salam
dengan
sangat baik
Ѵ Guru
melafalkan
hamdalah dan
memberikan
salam dengan
sangat baik
Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang
BaikRefleksi hasil tindakan siklus II:
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara
siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siklus II ini memiliki
hasil ketuntasan siswa sebesar 97,1% dengan total jumlah siswa yang
tuntas adalah 34 siswa, dengan rata-rata kelas yaitu 90,7.
Berdasarakan data yang diperoleh di atas dapat diketahui bahwa
peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 di MA Al-Bidayah
Candi ini yang tuntas dari siklus I ke siklus II sebanyak 18 siswa atau
51,4%. Namun dalam siklus II ini masih ada 1 siswa yang tidak tuntas
dengan persentase 2,9%.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, siswa kelas
XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi sudah melampaui batas ketuntasan
95
dari KKM dan indikator pencapaian hasil penelitian yaitu untuk KKM
yaitu 75 dan persentase indikator pencapaian hasil belajarnya adalah
85% maka dapat ditarik kesimpulan bahawa penelitian ini dinyatakan
berhasil.
4. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Rata-rata Antar
Siklus
Data ini diperoleh dari perhitungan hasil belajar pra siklus, siklus I,
dan siklus II yang telah dilakukan selama penelitian ini berlangsung.
Data peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata antar siklus
dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus
Kegiatan Ketuntasan Siswa Persentase Nilai Rata-rata
Pra Siklus 15 siswa 42,8% 72,4
Siklus I 16 siswa 45,7% 74,9
Peningkatan 1 siswa 2,8% 2,5
Siklus II 34 siswa 97,1% 90,7
Peningkatan 15 siswa 42,8% 15,8
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini mulai
dari pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan
ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus memiliki data ketuntasan
hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas atau dalam persentase
45,7%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 16
siswa atau persentasenya adalah 45,7% sehingga, dari pra siklus ke
96
siklus I mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 1
siswa atau 2,8%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II yaitu
sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 97,1%
sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah
siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebanyak 42,8%, sehingga
hasil siklus II yaitu 97,1% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan
nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga
mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4
sedangkan pada siklus I memiliki rata-rata 74,9 sehingga memiliki
peningkatan sebesar 2,5 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7
yang meningkat 15,8 dari siklus I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan
bahwa rata-rata siklus II yaitu 90,7 > KKM individu dan KKM
nasional yang diterapkan di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang yaitu 75, sehingga penelitian
tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi..
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II
mengalami peningkatan ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus
memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas
atau dalam persentase 45,7%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil
belajar siswa adalah 16 siswa atau persentasenya adalah 45,7% sehingga,
dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar
siswa yaitu 1 siswa atau 2,8%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus
II yaitu sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah
97,1% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah
siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebanyak 42,8%, sehingga hasil
siklus II yaitu 97,1% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan nilai rata-rata
kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami
peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4 sedangkan pada
siklus I memiliki rata-rata 74,9 sehingga memiliki peningkatan sebesar 2,5
dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7 yang meningkat 15,8 dari siklus
I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata siklus II yaitu 90,7 >
KKM individu dan KKM nasional yang diterapkan di MA Al-Bidayah
Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yaitu 75, sehingga
98
penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi..
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai seseorang yang memimpin di suatu lembaga
pendidikan, hendaknya selalu memantau, meninjau, dan mengatur
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Terutama penggunaan
metode pembelajaran oleh guru, mengingat pentingnya menggunakan
berbagai metode dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan
memang tidak semua metode sesuai dan dapat digunakan untuk setiap
materi dan mata pelajaran yang akan diajarkan oleh guru kepada para
siswa.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru lebih meningkatkan keprofesionalisme berbagai
hal terlebih dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai
dengan tema yang akan disajikan kepada para siswa. Guru juga harus
mempertimbangkan untuk menggunakan metode pembelajaran,
mampu menguasai, dan melaksanakannya. Ketrampilan mengajar guru
dengan menggunakan metode yang sesuai tema dan mata
pembelajaran, tujuan, dan pokok pembahasan yang akan diajarkan,
99
sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa tidak pasif akan tetapi
siswa akan terlibat secara aktif.
Hal penting berikutnya adalah sebagai guru hendaknya,
menguasai bahan ajar atau materi pembelajaran yang akan diajarkan
serta selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan. Guru
hendaknya membantu perkembangan muridnya untuk memahami dan
menguasai ilmu pengetahuan dan mampu memotivasi siswa untuk
senantiasa belajar lebih giat dan sungguh-sungguh di berbagai
kesempatan.
3. Bagi Peneliti
Kepada peneliti, selanjutnya akan melakukan penelitian dalam
bidang yang sama, agar bisa menindaklanjuti penelitian ini dalam
ranah yang lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Sehingga nantinya dapat berguna untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di madrasah khususnya dan umumnya pendidikan di
Indonesia.
100
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Yudhistira.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Drs. H. M Yusran Asmuni, M. Yusran. 1996. Ilmu Tauhid, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Haryono. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Amara Books.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu
Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jumali, dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University
Press.
Karnadi. 2008. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP/MTs. Jakarta: BP. Cipta
Jaya.
KEMENAG RI. 2015. Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 MA.
Jakarta:KEMENAG RI.
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2016. Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena.
Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nata, Abuddin. 1995. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka.
101
Roestiyah. 1986. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara.
Rozak, Abdul. dkk. 2006. Ilmu Kalam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu
Perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. (metode hlm. 240-241).
Sriyanti, dkk. 2009. Teoti-teori Belajar. Salatiga: Salatiga: STAIN Press.
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda
Karya.
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga
Kependidikan.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Surabaya: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Syafaat, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah
Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: Rajawali Press.
Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Pendidikan
Karakter di SD. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Zainuddin. 1992. Ilmu Tauhid. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah/Madrasah : MA AL Bidayah Candi Bandungan
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : XI IPA 1/Gasal
Materi Pokok : 3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu
kalam (Khowarij, Murji’ah, Syi’ah)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran ilmu kalam.
2. Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada
dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta merupakan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
6
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran dalam ilmu
kalam.
2.2 Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada
dalam kehidupan bermasyarakat.
3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,
Murji‟ah, Syi‟ah).
3.2.1 Menjelaskan pengertian dan sejarah aliran-aliran ilmu kalam
(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).
3.2.2 Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,
Murji‟ah, Syi‟ah).
3.2.3 Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu
kalam (Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).
4.2 Menyajikan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam
(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).
4.2.1 Menggambarkan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu
kalam (Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan latar belakang aliran-aliran ilmu kalam
(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah) dengan baik.
2. Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,
Murji‟ah, Syi‟ah) dengan benar.
3. Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu kalam
(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah) dengan baik.
7
D. Materi Pelajaran
8) Aliran Khawarij
d) Pengertian
Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab khawaarij,
secara hariah berarti mereka yang keluar. Aliran Khawarij
dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok
orang yang keluar dari barisan Ali ibn Abi Thalib r.a. karena
kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima
tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu‟awiyyah yang
dikomandoi oleh Amr ibn Ash dalam Perang Shifin (37H/657) dan
mereka juga tidak mendukung barisan Mu‟awiyah ra.
Sehingga menurut aliran Khawarij ini ada empat tokoh yang
dilontarkan dengan tuduhan dosa besar atau kafir, yaitu:
Mu‟awiyah, Amru bin Ash, Ali bin AbiThalib, dan Abu Musa al-
Asy‟ari.
e) Dasar Ajaran
Kaum Khawarij menganggap bahwa nama itu berasal dari kata
dasar kharaja yang terdapat pada QS. An Nisa‟ [4]; 100. yang
merujuk pada seseorang yang keluar dari rumahnya untuk hijrah di
jalan Allah dan Rasul-Nya.
f) Doktrin Ajaran
Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah kaum
muslimin yang berbuat dosa besar adalah kafir.
9) Aliran Murji’ah
d) Pengertian
Kata Murji‟ah berasal dari kata bahasa Arab arja‟a, yarji‟u,
yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini disebut
Murji‟ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian
persoalan konlik politik antara Ali bin Abi Thalib, Mu‟awiyah bin
Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti.
Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang
siapa yang benar dan siapa yang dianggap kair diantara ketiga
golongan yang tengah bertikai tersebut.
e) Doktrin Ajaran
Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji‟ah
memiliki empat ajaran pokok, yaitu:
8
(5) Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash, dan Abu
Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya
kepada Allah di hari kiamat kelak.
(6) Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang
berdosa besar.
(7) Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.
(8) Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar
untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah.
f) Sekte
Menurut Harun Nasutuion, aliran Murji‟ah, terbagi menjadi 2,
yakni “golongan moderat” dan “golongan ekstrim”.
10) Aliran Syi’ah
d) Pengertian
Istilah Syi‟ah berasal dari kata Bahasa Arab Syī`ah. Syi‟ah
menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut
seseorang. Selain itu juga bermakna: kaum yang berkumpul di atas
suatu perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah
Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali”.
e) Doktrin Ajaran
(6) Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
(7) Al „Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.
(8) An Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi‟ah meyakini
keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan
kepada umat manusia.
a) Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.
b) Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW.
c) Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada
cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi
yang ada.
d) Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9
Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia
suci.
e) Al Qur‟an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad SAW.
9
(9) Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang
senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah
kenabian.
(10) Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.
f) Sekte
Syi‟ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga
sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua Belas Imam,
Ismailiyah, dan Zaidiyah.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Saling bekerja sama (Cooperative learning)
3. Metode :
a. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.
b. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa
bertanya kepada guru.
c. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk
berdiskusi terkait materi pembelajaran
d. Pembelajaran aktif dengan menggunakan>metode snowball
throwing.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran : Kertas.
2. Alat Pembelajaran : Lembar tugas, papan tulis, dan spidol.
3. Sumber Belajar :
a. Buku siswa Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah,
Kementerian Agama RI 2015, Hlm. 15-26.
10
b. Buku paket Menjaga Akidah dan Akhlak kelas XI Madrasah
Aliyah Tahun 2007, Hlm.20-46.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam kepada peserta didik.
b. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan
doa bersama peserta didik.
c. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar
dan mengabsen peserta didik.
d. Guru memberikan pre test I.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
30 Menit
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mengamati gambar dari demo sesama
umat Islam dan Ritual kejawen.
2) Guru menyampaikan materi yang akan
disajikan.
b. Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi
tanggapan terhadap gambar dan materi yang telah
disajikan.
c. Melakukan
1) Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok
untuk memberikan penjelasan tentang materi
kepada kelompoknya.
2) Masing-masing ketua kelompok kembali ke
35 Menit
11
kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada temannya.
3) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu
lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
4) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut
dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa
ke siswa yang lain selama ± 5 menit.
5) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan
diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian.
d. Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas
untuk mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu
kalam menurut pengalamannya atau contoh yang
ada di masyarakat sekitarnya.
e. Mengkomunikasikan
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
3. Penutup
a. Guru menguatkan dan melengkapi hasil
pembelajaran.
b. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post
tes I.
c. Guru menyampaikan salam penutup.
25 Menit
H. Penilaian
12
1. Penilaian Sikap
No Kegiatan Siswa
Catatan Guru
Catatan SB B CB KB SB B CB KB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ket.: SB = sangat baik, CB = cukup baik, B = baik, KB = kurang baik.
2. Penilaian Pengetahuan
No. Soal Skor
1. Apa pengertian dari aliran khowarij itu? 5
2. Apa pengertian dari aliran syi‟ah itu? 5
3. Bagaimana doktrin ajaran dalam aliran syi‟ah? 5
4. Bagaimana doktrin ajaran dalam aliran murji‟ah
menurut Harun Nasution? 5
5. Sebutkan 4 tokoh yang dituduh kafir oleh aliran
khawarij! 5
Total Nilai: 25
13
Kunci Jawaban:
1. Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab khawaarij,
secara hariah berarti mereka yang keluar.
2. Syi‟ah berasal dari kata Bahasa Arab Syī`ah. Syi‟ah menurut
etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang.
Selain itu juga bermakna: kaum yang berkumpul di atas suatu
perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah
Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali”.
3. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa, Al „Adl, bahwa Allah
SWT adalah Maha Adil, An Nubuwwah, bahwa kepercayaan
Syi‟ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari
Tuhan kepada umat manusia, Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini
adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai
penerus risalah kenabian, Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari
kebangkitan.
4. Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash, dan Abu
Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada
Allah di hari kiamat kelak, menyerahkan keputusan kepada Allah
atas orang muslim yang berdosa besar, meletakkan (pentingnya)
iman dari amal, memberikan pengharapan kepada muslim yang
berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah.
15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah/Madrasah : MA Al Bidayah Candi Bandungan
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : XI IPA 1/Gasal
Materi Pokok : 3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu
kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy’ariyah, al-
Maturidiyah, dan Mu’tazilah)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran ilmu kalam.
2. Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada
dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta merupakan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
16
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran dalam ilmu
kalam.
2.2 Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada
dalam kehidupan bermasyarakat.
3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,
Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).
3.2.1 Menjelaskan pengertian dan sejarah aliran-aliran ilmu kalam
(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan
Mu‟tazilah).
3.2.2 Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,
Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).
3.2.3 Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu
kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan
Mu‟tazilah).
4.2 Menyajikan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam
(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).
4.2.1 Menggambarkan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu
kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan
Mu‟tazilah).
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan latar belakang aliran-aliran ilmu kalam
(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah)
dengan baik.
2. Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,
Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah) dengan
benar.
17
3. Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu kalam
(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah)
dengan baik.
D. Materi Pelajaran
Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam
1. Aliran Jabariyah
a. Pengertian
Secara bahasa jabariyah (fatalism) berasal dari kata jabara yang
mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan
sesuatu. Menurut Harun Nasution jabariyah adalah paham yang
menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan
dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah. Maksudnya, setiap
perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak
manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya,
manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, manusia
mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).
b. Dasar Ajaran
Dasar pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan Al
Qur‟an diantaranya: QS. al-Shaffat [37]: 96 dan QS. al Insan[76]:
30:
Artinya: “96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan
apa yang kamu perbuat itu".
18
c. Doktrin Ajaran
1) Aliran Ekstrim
Aliran ini dikenal juga dengan nama Jahmiyyah karena
mendasarkan pemikiran kepada tokoh ut amanya yakni, Jahm
bin Shofwan. Doktrin ajaran Jabariyah yang ekstrim
mengatakan bahwa manusia lemah, tidak berdaya, terikat
dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai
kehendak dan kemampuan bebas sebagaimana yang dimiliki
oleh paham qodariyah.
2) Aliran Moderat
Tokoh yang berpaham seperti ini adalah Husain bin
Muhammad An Najjar. Ia menjadi pelopor aliran moderat yang
menyatakan bahwa Tuhan menciptakan segala perbuatan
manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran dalam
mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Menurut aliran jabariyah
moderat, Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.
2. Aliran Qadariyah
a. Pengertian
Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa
Arab, yaitu qadara yang bemakna kemampuan dan kekuatan.
Adapun secara terminologi adalah suatu aliran yang percaya bahwa
segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah. Aliran ini
lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam
mewujudkan perbutan-perbutannya. Aliran Qadariyah berpendapat
bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia
dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya
sendiri.
19
b. Dasar Ajaran
Dalam Al Qur‟an terdapat ayat-ayat yang dijadikan dasar paham
qadariyah, seperti QS ar-Ra‟ad [13]:11:
Artinya: ”11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada
yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.”
c. Doktrin Ajaran
Menurut Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam,
menyebut pokok-pokok ajaran qadariyah sebagai berikut :
1) Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlah
mukmin, tapi fasik dan orang fasikk itu masuk neraka secara
kekal.
2) Allah SWT. Tidak menciptakan amal perbuatan manusia,
melainkan manusialah yang menciptakannya dan karena itulah
maka manusia akan menerima pembalasan baik (surga) atas
segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk (siksa
20
Neraka) atas segala amal perbuatannya yang salah dan
dosakarena itu pula, maka Allah berhak disebut adil.
3) Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu maha esa atau
satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seprti
ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan
zat nya sendiri. Menurut mereka Allah SWT, itu mengetahui,
berkuasa, hidup, mendengar dan melihat dengan zatnya sendiri.
4) Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun
Allah tidak menurunkan agama. Sebab, katanya segala sesuatu
yang memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk.
3. Aliran Mu’tazilah
a. Pengertian
Perkataan Mu‟tazilah berasal dari kata “i‟tizal” yang artinya
“memisahkan diri”. Mu‟tazilah adalah salah satu aliran pemikiran
dalam Islam yang banyak terpengauruh dengan filsafat barat
sehingga berkecenderungan menggunakan rasio (akal) sebagai
dasar argumentasi.
b. Doktrin Ajaran
1) Al Tauhid (ke-Esaan Allah)
2) Al „Adl (keadlilan tuhan)
3) Al Wa‟d wa al wa‟id (janji dan ancaman)
4) Al Manzilah bain al Manzilatain (posisi diantara posisi)
5) Amar ma‟ruf nahi mungkar
21
4. Aliran Ahlu Sunnah Wal Jamaah/Sunni
Ahlussunnah berarti penganut atau pengikut sunnah Nabi
Muhammad Saw. dan jamaah berarti sahabat nabi. Jadi Ahlussunnah
wal jama‟ah mengandung arti “penganut Sunnah (ittikad) nabi dan
para sahabat.
a. Aliran Asy’ariyah
1) Pengertian
Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan
kepada Abdul Hasan Al-Asy`ariy. Nama lengkapnya ialah Abul
Hasan Ali bin Isma‟il bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail
bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi
Musa Al-Asy‟ari. Kelompok Asy‟ariyah menisbahkan pada
namanya sehingga dengan demikian ia menjadi pendiri madzhab
Asy‟ariyah.
2) Doktrin Ajaran
a) Sifat-sifat Tuhan
Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaiman di sebut di
dalam Al Qur‟an, yang di sebut sebagai sifat-sifat yang azali,
qadim, dan berdiri di atas zat tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah
zat tuhan dan bukan pula lain dari zatnya.
b) Al Qur‟an
Menurutnya, Al-Quran adalah qadim dan bukan makhluk
diciptakan.
c) Melihat Tuhan
Menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh
manusia di akhirat nanti.
22
d) Perbuatan Manusia
Menurutnya, perbuatan manusia diciptakan tuhan, bukan
di ciptakan oleh manusia itu sendiri.
e) Keadlian Tuhan
Menurutnya, tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun
untuk menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua
itu marupakan kehendak mutlak tuhan sebab Tuhan Maha
Kuasa atas segalanya.
f) Muslim yang berbuat dosa
Menurutnya, yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat
diakhir hidupnya tidaklah kair dan tetap mukmin.
b. Aliran Maturidiyah
1) Pengertian
Maturidiyah adalah akiran pemikiran kalam yang berpegang
pada keputusan akal pikiran dalam hal-hal yang tidak
bertentangan dengan syara‟. Sebaliknya jika hal itu bertentangan
dengan syara‟, maka akal harus tunduk kepada keputusan syara‟.
2) Doktrin Ajaran
a) Akal dan Wahyu
Al Maturidi dalam pemikiran teologinya berdasarkan
pada Al Qur‟an dan akal, akal banyak digunakan diantaranya
karena dipengaruhi oleh Mazhab Imam Abu Hanifah.
b) Perbuatan Manusia
Perbuatan manusia adalah ciptaan Allah, karena segala
sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaan-Nya.
23
c) Kekuasaan dan Kehendak
Mutlak Tuhan Allah memiliki kehendak dalam sesuatu
yang baik atau buruk.
d) Sifat Tuhan
Sifat-sifat Allah itu mulzamah (ada bersama) dzat tanpa
terpisah (innaha lam takun ain adz-dzat wa la hiya
ghairuhu). Sifat tidak berwujud tersendiri dari dzat, sehingga
berbilangnya sifat tidak akan membawa kepada bilangannya
Dzat Allah.
e) Melihat Tuhan
Menurut Al Maturidi, manusia dapat melihat Tuhan,
sebagaimana irman Allah QS. Al Qiyamah: 22-23:
Artinya: “22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada
hari itu berseri-seri. 23. kepada Tuhannyalah mereka
melihat.”
f) Kalam Tuhan
Al Maturidi membedakan antara kalam yang tersusun
dengan huruf dan bersuara dengan kalam nafsi (sabda yang
sebenarnya atau makna abstrak). Kalam nafsi adalah sifat
qadim bagi Allah, sedangkan kalam yang tersusun dari huruf
dan suara adalah baru (hadis). Kalam nafsi tidak dapat kita
ketahui hakikatnya dari bagaimana Allah bersifat dengannya,
kecuali dengan suatu perantara. Maturidiyah menerima
pendapat Mu‟tazilah mengenai Al-Qur‟an sebagai makhluk
Allah, tapi Al-Maturidi lebih suka menyebutnya hadis
sebagai pengganti makhluk untuk sebutan Al-Qur‟an.
24
g) Perbuatan Tuhan
Semua yang terjadi atas kehendak-Nya, dan tidak ada
yang memaksa atau membatasi kehendak Tuhan, kecuali
karena ada hikmah dan keadilan yang ditentukan oleh
kehendak-Nya sendiri. Setiap perbuatan-Nya yang bersifat
mencipta atau kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada
manusia tidak lepas dari hikmah dan keadilan yang
dikehendaki-Nya.
h) Pengutusan Rasul
Pengutusan Rasul berfungsi sebagai sumber informasi,
tanpa mengikuti ajaran wahyu yang disampaikan oleh rasul
berarti manusia telah membebankan sesuatu yang berada di
luar kemampuan akalnya.
i) Pelaku Dosa Besar
Al Maturidi berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidak
kair dan tidak kekal di dalam neraka walaupun ia mati
sebelum bertobat. Hal ini karena Tuhan telah menjanjikan
akan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan
perbuatannya.
j) Iman
Dalam masalah iman, aliran Maturidiyah Samarkand
berpendapat bahwa iman adalah tashdiq bi al qalb, bukan
semata iqrar bi al-lisan
25
Artinya; “14. orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami
telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi
Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum
masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah
dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun
pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujurat
[49]:14)
3) Madzhab Aliran Maturidiyah
(a) Golongan Samarkand
Golongan ini dalah pengikut Al Maturidi sendiri, golongan
ini cenderung ke arah paham mu‟tazilah.
(b) Golongan Buhara
Golongan Maturidiyah Bukhara adalah pengikut-pengikut
Al Bazdawi dalam aliran Al-Maturidiyah, yang mempunyai
pendapat lebih dekat kepada pendapat-pendapat Al Asy‟ary.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Saling bekerja sama (Cooperative learning)
3. Metode :
a. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.
26
b. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa
bertanya kepada guru.
c. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk
berdiskusi terkait materi pembelajaran
d. Pembelajaran aktif dengan menggunakan>metode snowball
throwing.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran : Kertas.
2. Alat Pembelajaran : Lembar tugas, papan tulis, dan spidol.
3. Sumber Belajar :
a. Buku siswa Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah,
Kementerian Agama RI 2015, Hlm. 15-26.
b. Buku paket Menjaga Akidah dan Akhlak kelas XI Madrasah
Aliyah Tahun 2007, Hlm.20-46.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai
pembelajaran.
b. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam kepada peserta didik.
c. Guru memulai pelajaran dengan melafalkan surat
al-Fatihah dan do‟a sebelum belajar bersama
peserta didik.
d. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar
30 Menit
27
dan menanyakan kehadiran siswa.
e. Guru menjelaskan dan memberikan pre test II.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh
guru.
2) Guru menyampaikan materi dan poin-poin
penting yang akan disajikan.
b. Menanya
Guru dan siswa saling berinteraksi tanya jawab dan
memberi tanggapan terhadap gambar dan sedikit
materi yang telah disajikan.
c. Melakukan
1) Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok
untuk memberikan penjelasan tentang materi
kepada kelompoknya.
2) Masing-masing ketua kelompok kembali
kekelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan kepada
temannya, dan guru melakukan pengarahan
kepada siswa.
3) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu
lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
4) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut
dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa
35 Menit
28
ke siswa yang lain selama ± satu menit.
5) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan
diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian.
d. Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas
untuk mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu
kalam menurut pengalamannya atau contoh yang
ada di masyarakat sekitarnya dan guru mengawasi
siswa dalam diskusi.
e. Mengkomunikasikan
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
3. Penutup
a. Guru menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil
belajar yang didapatkan setelah pembelajaran.
b. Guru menguatkan dan melengkapi hasil
pembelajaran.
c. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post
tes II.
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
terus giat belajar.
e. Guru memimpin siswa untuk melafalkan hamdalah
dan salam penutup.
25 Menit
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
29
K
e
Ket.: SB = sangat baik, CB = cukup baik, B = baik, KB = kurang baik.
2. Penilaian Pengetahuan
No. Soal Skor
1. Jelaskan pengertian dari aliran Mu‟tazilah! 5
2. Jelaskan perbedaan antara aliran Jabariyah dan
Qodariyah! 5
3. Apasaja doktrin ajaran dari Mu‟tazilah? 5
4. Sebutkan 3 doktrin ajaran dari aliran Asy‟ariyah! 5
5. Jelaskan macam-macam golongan aliran Maturidiyah! 5
Total Nilai: 25
Kunci Jawaban:
1. Mu‟tazilah berasal dari kata “i‟tizal” yang artinya “memisahkan
diri”. Mu‟tazilah adalah salah satu aliran pemikiran dalam Islam
No Kegiatan Siswa Cata
tan
Guru Catat
an SB B CB KB SB B CB KB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
30
yang banyak terpengauruh dengan filsafat barat sehingga
berkecenderungan menggunakan rasio (akal) sebagai dasar
argumentasi.
2. Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu
qadara yang bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara
terminologi adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala
tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah. Aliran ini lebih
menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam
mewujudkan perbutan-perbutannya. Sedangkan jabariyah adalah
paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah
ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah.
3. Al Tauhid (ke-Esaan Allah), Al „Adl (keadlilan tuhan), Al Wa‟d wa
al wa‟id (janji dan ancaman), Al Manzilah bain al Manzilatain
(posisi diantara posisi), Amar ma‟ruf nahi mungkar.
4. Tiga dari enam doktrin tersebut adalah:
a. Sifat-sifat Tuhan. Menurutnya, Tuhan memiliki sifat
sebagaiman di sebut di dalam Al Qur‟an, yang di sebut sebagai
sifat-sifat yang azali, qadim, dan berdiri di atas zat tuhan. Sifat-
sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan pula lain dari zatnya.
b. Al Qur‟an. Menurutnya, Al-Quran adalah qadim dan bukan
makhluk diciptakan.
c. Melihat Tuhan. Menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata
oleh manusia di akhirat nanti.
5. Dua golongan dari aliran Maturidiyah adalah:
a. Golongan Samarkand, golongan ini dalah pengikut Al Maturidi
sendiri, golongan ini cenderung ke arah paham mu‟tazilah.
LEMBAR PENGAMATAN SISWA DAN GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kelas : XI IPA 1
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Materi : Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam
Hari : Sabtu, 26 Agustus 2017
Jam Pelajaran ke : 5-6
No. Kegiatan Siswa
Catatan Guru
Catatan SB B CB KB SB B CB KB
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucap salam kepada peserta
didik
Ѵ Belum semua
siswa menjawab
salam
Ѵ Suara kurang keras
2. Guru memulai pelajaran dengan
mengucapkan doa bersama peserta
didik
Ѵ Beberapa siswa
baru menyiapkan
buku pelajaran
Ѵ Memimpin untuk
membaca Al-
Fatihah bersama
3. Guru bertanya kepada peserta didik
tentang kabar dan mengabsen
peserta didik
Ѵ Beberapa siswa
menjawab dengan
Ѵ Suara guru keras
2
memperagakan
4. Guru memberikan pre test I Ѵ Siswa masih
saling bekerja
sama dalam
mengerjakan soal
Ѵ Guru
menginstruksikan
dengan jelas
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Ѵ Hampir semua
siswa
memperhatikan
Ѵ Disampaikan dan
dituliskan di papan
tulis
6. Siswa mengamati gambar dari demo
sesama umat Islam dan Ritual
kejawen
Ѵ Siswa belum
berinteraksi aktif
dengan guru
Ѵ Gambar hanya satu
kertas saja
7. Guru menyampaikan materi yang
akan disajikan
Ѵ Masih ada siswa
yang berbicara
dengan temannya
Ѵ Penguasaan materi
dari guru sangat
bagus
8. Guru dan siswa saling tanya jawab
dan memberi tanggapan terhadap
gambar dan materi yang telah
Ѵ Keaktifan siswa
kurang
Ѵ Sudah memberi
waktu, tapi belum
memancing
3
disajikan keaktifan siswa
9. Guru membentuk kelompok-
kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang
materi kepada kelompoknya
Ѵ Masih kurang
kondusif dan
lama dalam
membentuk
kelompok
Ѵ Guru membentuk
7 kelompok
10. Masing-masing ketua kelompok
kembali kekelompoknya masing-
masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru
kepada temannya
Ѵ Ada beberapa
kelompok tidak
berdiskusi tentang
materi
Ѵ Memberikan
fotocopyan dan
menjelaskan
materi kepada
ketua kelompok
11. Kemudian masing-masing siswa
diberikan satu lembar kertas kerja,
untuk menuliskan satu pertanyaan
apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
Ѵ Beberapa siswa
menuliskan soal
dengan cukup
baik
Ѵ Suara guru kurang
keras dan kurang
diperhatikan oleh
siswa
4
12. Kemudian kertas yang berisi
pertanyaan tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari satu siswa
ke siswa yang lain selama ± 5
menit
Ѵ Siswa belum jelas
tentang metode
ini
Ѵ Guru sudah
menjelaskan tapi
belum
mencontohkan
13. Setelah siswa dapat satu bola/satu
pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam
kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian
Ѵ Hanya beberapa
siswa saja yang
menjawab karena
keterbatasan
waktu
Ѵ Guru kurang
menjelaskan
sehingga butuh
waktu lama untuk
menggunakan
metode ini
14. Siswa yang berkelompok tadi
diberikan tugas untuk
mendiskusikan contoh-contoh
aliran ilmu kalam menurut
pengalamannya atau contoh yang
ada di masyarakat sekitarnya
Ѵ Ada kelompok
yang masih
membahas di luar
materi
Ѵ Guru berkeliling
ke satu kelompok
ke kelompok lain
5
15. Guru mempersilahkan perwakilan
kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusinya
Ѵ Ada kelompok
yang belum
memberikan hasil
diskusinya karena
waktu yang
ditentukan belum
menemukan
jawaban
Ѵ Mempersilahkan
satu per satu
perwakilan
kelompok dengan
baik
16. Guru menguatkan dan melengkapi
hasil pembelajaran
Ѵ Hampir semua
siswa
memperhatikan
Ѵ Menjelaskan
dengan jelas
17. Guru memberi penugasan untuk
evaluasi yaitu post tes 1
Ѵ Mengerjakan
dengan baik dan
tertib
Ѵ Mengawasi dengan
baik
18. Guru menyampaikan salam penutup Ѵ Banyak siswa
yang belum
menjawab salam
dan sudah sibuk
Ѵ Suara kurang keras
dan belum
memakai doa
penutup
6
membereskan
buku pelajaran
Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang Baik
7
LEMBAR PENGAMATAN SISWA DAN GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kelas : XI IPA 1
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Materi : Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam
Hari : Kamis, 7 September 2017
Jam Pelajaran ke : 3-4
No. Kegiatan Siswa
Catatan Guru
Catatan SB B CB KB SB B CB KB
1. Guru menanyakan kesiapan siswa
untuk memulai pembelajaran
Ѵ Mempersiapkan
buku dan materi
Ѵ Mempersilahkan
siswa untuk
menyiapkan buku
materi
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta
didik
Ѵ Semua siswa
menjawab salam
dengan suara
keras
Ѵ Guru membuka
salam dengan
suara keras
8
3. Guru memulai pelajaran dengan
melafalkan surat al-Fatihah dan do‟a
sebelum belajar bersama peserta
didik
Ѵ Berdo‟a dengan
khusyu‟
Ѵ Menunjuk ketua
kelas untuk
memimpin
melafalkan surat
al-Fatihah
4. Guru bertanya kepada peserta didik
tentang kabar dan menanyakan
kehadiran siswa
Ѵ Menjawab dengan
penuh semangat
Ѵ Menanya dengan
suara keras dan
jelas
5. Guru menjelaskan dan memberikan
pre test II
Ѵ Berjalan dengan
tertib
Ѵ Menjelaskan dan
mengawasi pre test
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Ѵ Memperhatikan Ѵ Dituliskan di
papantulis
7. Siswa mengamati gambar yang
diberikan oleh guru
Ѵ Mengamati
gambar yang
diberikan oleh
guru
Ѵ Membagikan
gambar kepada
siswa supaya jelas
9
8. Guru menyampaikan materi dan
poin-poin penting dalam materi
pokok yang akan disajikan
Ѵ Sangat
memperhatikan
guru
Ѵ Menjelaskan
dengan sangat baik
9. Guru dan siswa saling berinteraksi
tanya jawab dan memberi
tanggapan terhadap gambar dan
sedikit materi yang telah disajikan
Ѵ Siswa semakin
aktif untuk
memberi
tanggapan dan
bertanya
Ѵ Mempersilahkan
siswa untuk
berinteraksi dan
menghidupkan
suasana kelas
10. Guru membentuk kelompok-
kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang
materi kepada kelompoknya
Ѵ Berkelompok
dengan siswa
yang ada di
depannya
Ѵ Memberikan
fotocopy materi
pembelajaran
kepada ketua
kelompok
11. Masing-masing ketua kelompok
kembali kekelompoknya masing-
masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan kepada
Ѵ Berdiskusi sesuai
dengan instruksi
dari guru
Ѵ Mengawasi dari
satu kelompok ke
kelompok lain
10
temannya, dan guru melakukan
pengarahan kepada siswa
12. Kemudian masing-masing siswa
diberikan satu lembar kertas kerja,
untuk menuliskan satu pertanyaan
apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
Ѵ Semua siswa
menuliskan satu
pertanyaan di
kertas tersebut
Ѵ Menginstruksikan
membentuk 7
kelompok dengan
masing-masing
kelompok 5 siswa
13. Kemudian kertas yang berisi
pertanyaan tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari satu siswa
ke siswa yang lain selama ± satu
menit
Ѵ Dalam satu
kelompok
melemparkan ke
kelompok lain
Ѵ Guru memberi
sedikit waktu
supaya tetap
efektif
14. Setelah siswa dapat satu bola/satu
pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam
Ѵ Guru mrmbrntuk
beberapa siswa
untuk
memberikan
Ѵ Menjalankan
metode dengan
sangat baik
11
kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian
jawabannya
15. Siswa yang berkelompok tadi
diberikan tugas untuk
mendiskusikan contoh-contoh
aliran ilmu kalam menurut
pengalamannya atau contoh yang
ada di masyarakat sekitarnya dan
guru mengawasi siswa dalam
diskusi
Ѵ Berdiskusi
dengan baik dan
membahas
tentang contoh-
contoh aliran ilmu
kalam menurut
pengalamannya
Ѵ Guru berkeliling
dan membantu
siswa untuk
mengarahkan
untuk
menyimpulkan
contohnya
16. Guru mempersilahkan perwakilan
kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusinya
Ѵ Perwakilan
kelompok
menyampaikan
dengan sangat
bagus
Ѵ Guru
mempersilahkan
siswa dan
memberikan
tanggapan tepuk
tangan dengan
sangat baik
12
17. Guru menunjuk siswa untuk
menyampaikan hasil belajar yang
didapatkan setelah pembelajaran
Ѵ Siswa yang
ditunjuk dapat
menjelaskan apa
yang didapatkan
hari ini
Ѵ Mempersilahkan
siswa dan
memberikan tepuk
tangan sebagai
penghargaan
kepada siswa
18. Guru menguatkan dan melengkapi
hasil pembelajaran
Ѵ Siswa sangat
memperhaatikan
Ѵ Memberikan
penguatan dengan
sangat baik
19. Guru memberi penugasan untuk
evaluasi yaitu post tes II
Ѵ Mengerjakan
dengan baik dan
tertib
Ѵ Guru berkeliling
dan mengawasi
siswa
20. Guru memberikan motivasi kepada
siswa untuk terus giat belajar
Ѵ Semua siswa
memperhatikan
Ѵ Memberikan
motivasi untuk giat
belajar supaya
meraih cita-cita
21. Guru memimpin siswa untuk Ѵ Semua siswa Ѵ Guru melafalkan
13
melafalkan hamdalah dan salam
penutup
melafalkan
hamdalah dan
menjawab salam
dengan sangat
baik
hamdalah dan
memberikan salam
dengan sangat baik
Keterangan: SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang Baik
11
DOKUMENTASI
Guru sedang membuka
pembelajaran siklus I
Guru sedang menjelaskan
materi siklus I
Murid menerapkan metode
snowball throwing siklus I
12
DOKUMENTASI
Siswa mengamati gambar
pada sikus II
Siswa menerapkan snowball
throwing pada siklus II
Siswa sedang membuat
soal pada post test II siklus
II
13
DAFTAR NILAI SURAT KETERANGAN KEGIATAN (SKK)
Nama : Khoirul Mujahidin
NIM : 111-13-261
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dosen Pembimbing Akademik : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. OPAK STAIN SALATIGA
2013 “Rekonstruksi Paradigma
Mahasiswa yang Cerdas, Peka
dan Peduli” Dewan Mahasiswa
(DEMA) Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga
26-27 Agustus
2013
Peserta 3
2. OPAK TARBIYAH 2013
“Menjunjung Tinggi Nilai-
Nilai Kearifan Lokal Sebagai
Identitas Pendidikan
Indonesia” Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Tarbiyah
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. LIBRARY USER EDUCATION
(Pendidikan Pemakai
Perpustakaan) UPT
PERPUSTAKAAN STAIN
SALATIGA
16 September
2013
Peserta 2
4. “Training Pembuatan
Makalah” Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal
STAIN Salatiga
18 September
2013
Peserta 2
5. Pendidikan dan Latihan Dasar
(DIKLATSAR) V
“Menumbuhkan Jiwa
Kedisiplinan, Solidaritas, Serta
Loyalitas dalam Organisasi
dan Olahraga” STAIN Sport
Club (SSC) STAIN Salatiga
17-16 Januari
2014
Peserta 2
6. PKD (Pelatihan Kader Dasar)
“Rekonstruksi Paradigma
menuju Kader Ulul Albab”
PMII Komisariat Djoko
7-9 Maret 2014 Peserta 2
14
Tingkir Kota Salatiga
7. Pekan Olahraga STAIN
(PORS) VI “Sport is My Live”
STAIN Sport Club (SSC)
STAIN Salatiga
24-25 Mei 2014 Panitia 3
8. Pekan Olahraga STAIN
(PORS) VI “Sport is My Live”
STAIN Sport Club (SSC)
STAIN Salatiga
24-25 Mei 2014 Juara 1
Futsal
3
9. Workshop Entreprenuership
“Menanamkan Nilai-Nilai
Jiwa Kewirausahaan
Mahasiswa yang Kreatif dan
Inovatif” Kelompok Studi
Islam (KSEI) dan STAIN
Sport Club (SSC) STAIN
Salatiga
22 Agustus 2014 Panitia 3
10. SSC CUP IV Futsal
Competition 2014
“Menjunjung Semangat
Pahlawan dengan Sportivitas
Berolahraga untuk Menjadi
Juara Sejati” STAIN Sport
Club (SSC) STAIN Salatiga
9-10 November
2014
Panitia 3
11. Surat Keputusan Ketua STAIN
Salatiga “Komisi Pemilihan
Umum Mahasiswa dan Panitia
Pengawas Pemilihan Umum
Mahasiswa Tahun 2014”
10 November
2014
Panitia 3
12. Laporan Pertanggung Jawaban
dan Musyawarah Besar (LPJ
dan MUBES) STAIN Sport
Club (SSC)
6-7 Desember
2014
Peserta 2
13. Study Club heled by Division
of Education and Linguistic of
Communicative English Club
(CEC) STAIN Salatiga
7 December
2014
as
Participant
2
14. Workshop Nasional “Sukses
Akademik, Sukses Bakat dan
Hidup Bermartabat dengan
Karya” Himpunan Mahasiswa
Program Studi Pendidikan
Agama Islam dan Talents
Center Nusantara
16 Desember
2014
Peserta 8
15. Pendidikan Latihan Dasar
(DIKLATSAR) VI
27 Januari-2
Februari 2015
Panitia 3
15
“Membentuk Generasi
Olahraga yang Mencintai
Proses Sebagai Langkah
Mewujudkan Generasi yang
Bermental Juara” STAIN
Sport Club (SSC) STAIN
Salatiga
17. INTERNATIONAL SEMINAR
on the Inaguration of IAIN
Salatiga “ASEAN Economic
Community 2015; Prospect
and Challanges for Islamic
Higer Education” IAIN
Salatiga
28 February
2015
as
Participant
8
18. Surat Keputusan Rektor IAIN
Salatiga “Pengangkatan
Pengurus Student Sport Club
(SSC) IAIN Salatiga Masa
Bakti 2015”
17 Maret 2015 Pengurus 4
19. Sertifikat Lomba Juara 1
“Aktualisasi Dakwah dalam
Membentuk Generasi yang
Bertaqwa, Berilmu, dan
Berakhlak Mulia” Milad-XIII
LDK Ar Rasyid IAIN Salatiga
6 Mei 2015 Peserta 2
20. Keputusan Rektor IAIN
Salatiga “Penyelenggaraan
Kegiatan Turnamen Futsal
Tingkat SMA/SMK/MA SSC
(Student Sport Club) CUP V
IAIN Salatiga Tahun 2015”
14 September
2015
Panitia 3
21. Bedah Buku dengan Buku
Berjudul “Muda 7 Warna”
HMJ PAI IAIN Salatiga
23 September
2015
Peserta 2
22. Turnamen Futsal SSC CUP V
tingkat SMA/SMK/MA
“Menumbuhkan Jiwa Pemuda
yang Sportif dengan Semangat
Berolahraga” UKM Olahraga
Student Sport Club (SSC)
IAIN Salatiga
17-18 Oktober
2015
Panitia 3
23. Seminar Nasional
Kewirausahaan “Jiwa Muda,
Berani Berwirausaha”
Bersama Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi
30 Oktober 2015 Peserta 8
16
(DISPERINDAGKOP)
Salatiga
24. Pendidikan dan Latihan Dasar
(DIKLATSAR) VII Student
Sport Club (SSC) IAIN
Salatiga Tahun 2016
“Mereformasi Mental
Berolahraga dan Berorganisasi
yang Sportif untuk Meraih
Juara”
12-17 Januari
2016
Panitia 3
25. Pendidikan dan Latihan Dasar
(DIKLATSAR) VII Student
Sport Club (SSC) IAIN
Salatiga Tahun 2016
“Mereformasi Mental
Berolahraga dan Berorganisasi
yang Sportif untuk Meraih
Juara”
12-17 Januari
2016
Pemateri 4
26. Seminar Internasional
“Membangun Sinergitas Antar
Pustakawan untuk
Menumbuhkan Kearifan
Lokal” Pengurus Daerah
Ikatan Pustakawan Indonesia
Provinsi Jawa Tengah
8 Maret 2016 Peserta 8
27. Keputusan Rektor IAIN
Salatiga “Pengangkatan
Pengurus Student Sport Club
(SSC) IAIN Salatiga Masa
Bakti 2016”
14 Maret 2016 Ketua
Umum
8
28. Seminar Nasional “Pendidikan
Agama Menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasional di Era
Modern” HMJ PAI IAIN
Salatiga
21 Mei 2016 Peserta 8
29. Kepala Pusat Kerukunan Umat
Beragama “Sosialisasi
Regulasi Terkait Kerukunan
Umat Beragama Kepada
Mahasiswa”
30 Mei 2016 Peserta 2
30. Seminar Nasional “Revitalisasi
Budaya Filsafat dalam
Pemikiran Islam
Kontemporer” HMJ Filsafat
Agama FUADAH IAIN
Salatiga
3 November
2016
Peserta 8
17
31. IAIN Salatiga Bersholawat
“Menyemai Nilai-Nilai Islam
Indonesia untuk
Memperkokoh NKRI dalam
Mewujudkan Baldatun
Toyyibatun Warobbun
Ghofur” Dewan Mahasiswa
IAIN Salatiga
3 November
2016
Peserta 2
32. Seminar Nasional
Eduprenuership “Strategi
Marketing Kunci Sukses
Wirausaha”
13 November
2016
Peserta 8
33. Public Hesaring Senat
Mahasiswa (SEMA) IAIN
Salatiga dan Silaturrahim
Sivitas Akademika IAIN
Salatiga “Suara Hati
Mahasiswa IAIN Salatiga”
17 November
2016
Peserta 2
34. Public Hearing Senat
Mahasiswa FTIK IAIN
Salatiga “Apa Kabar Dunia
Pendidikan FTIK IAIN
Salatiga?”
22 November
2016
Peserta 2
35. Praktikum Mata Kuliah
Kewirausahaan (Mahasiswa
Jurusan PAI, PGMI dan
PGRA) “Keren itu Mahasiswa
Kreatif, Inofatif, Mandiri dan
Berani Berwirausaha”
14 Desember
2016
Peserta 2
36. International Seminar “Be
Global Citizen through Non
Formal Learning in
International Valuntary
Service: Another Way to Go
Aboard” GREAT and
International Class Program
4 April 2017 as
Participant
8
37. KEMENAG RI “Sport dalam
Prestasi, Damai dalam
Keberagaman” Pekan Ilmiah,
Olahraga, Seni & Riset
(PIONIR) VIII Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam
Negeri (PTKIN) Se-Indonesia
di Univerditas Islam Negeri
(UIN) Ar-Raniry Banda Aceh
26 April-1 Mei
2017
Peserta 8
38. Dialog Interaktif “Pancasila 25 Mei 2017 Peserta 2
18
Atau Khilafah...? dalam
Perspektif Pendidikan Agama
Islam” Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) Pendidikan
Agama Islam (PAI) Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
TOTAL 151
Salatiga, 14 Agustus 2017
Mengetahui,
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP. 19700510 199803 1 003
19
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Khoirul Mujahidin
TTL : Kab. Semarang, 23 Oktober 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Dusun Jetis RT 2 RW 6 Desa Jetis Kec. Bandungan Kab.
Semarang, 50665
Nama Orang Tua : H. Thoyib, S.Ag. dan Hj. Istiqomah
No. HP/WA : 08995550295
E-mail : [email protected]
Pendidikan :
1. RA Sudirman Jetis (2001)
2. MI Nurul Anwar Jetis (2007)
3. SMP Negeri 1 Ambarawa (2010)
4. SMA Islam Sudirman Ambarawa (2013)
5. Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga (2017)
Pengalaman Organisasi:
1. UKM Olahraga Student Sport Club (SSC) IAIN Salatiga
2. PMII Kota Salatiga
3. Dewan Mahasiswa (DEMA) FTIK IAIN Salatiga 2015
4. Dewan Mahasiswa (DEMA) Institut IAIN Salatiga 2017
Jetis, September 2017
Penulis,
Khoirul Mujahidin
NIM: 111-13-261