penilaian penyakit dan tingkat risiko serta faktor...

94
PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT BINAAN KPKM BUARAN FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2015 Laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun oleh: Aliefa Asyifa 1112103000070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015

Upload: others

Post on 31-Oct-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI

PADA MASYARAKAT BINAAN KPKM BUARAN FKIK UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2015

Laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Disusun oleh:

Aliefa Asyifa

1112103000070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2015

Page 2: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT
Page 3: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT
Page 4: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT
Page 5: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

membeikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan penelitian ini. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasullah

SAW yang telah memberi teladan bagi penulis untuk menjalani kehidupan.

Laporan penelitian ini terselesaikan karena adanya bantuan dan dukungan dari

banyak pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, Sp. And yang merupakan sosok teladan bagi

penulis dan dr. Djauhari Widjajakusuma yang banyak memotivasi mahasiswa

PSPD 2012 agar menjadi dokter muslim pembelajar yang membanggakan.

2. Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. Dr. dr. Sardjana, SpOG (K), SH, Maftuhah, M.Kep, Ph.D, dan

Fase Badriah, SKM, Mkes, Ph.D selaku pembantu dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Ahmad Zaki, Sp. OT, M. Epid selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang banyak menginspirasi mahasiswa PSPD dan

menumbuhkan kecintaan terhadap profesi dokter dan PSPD UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. dr. Marita Fadhilah, Ph.D selaku pembimbing 1 yang telah mengorbankan

waktu dan tenaga untuk membimbing penulis serta memberi motivasi dalam

menyelesaikan penelitian ini.

5. dr. Zulhafdy, Sp.M selaku pembimbing 2 yang motivasi, kritik dan sarannya

membangun sehingga penulis terbantu untuk menyelesaikan penelitian ini

tepat waktu.

6. dr. Dwi Tyastuti, MPH, PhD selaku ketua KPKM Buaran yang ikut

memberikan saran dan kritiknya untuk uji validitas dan reliabilitas dalam

penelitian ini serta menyemangati penulis.

Page 6: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

vi

7. Seluruh responden penelitian yang bersedia menjadi sampel pada penelitian

ini serta Pak Nalih, Pak Mahmud dan Pak Rojali selaku pemimpin yang

peduli pada kesehatan warganya yang membantu mengkoordinir responden.

8. Ummi dan Abi atas luahan kasih sayang yang diberikan, doa yang tidak

pernah putus, serta suntikan semangat agar penulis menyelesaikan penelitian

dengan baik. Terima kasih atas teladan dalam kegigihan dan perjuangan yang

pantang mengeluh. Both of you are the number one for me.

9. Adik-adikku, M. Illal Ferhard dan M. Sulthan Fatih, bersemangatlah dalam

belajar. Ini untuk kalian.

10. Teman-teman sekelompok, Melia Fatrani, Riza Mawaddatar Rohmah, Raka

Petra Prazasta, dan Irvan Fathurohman, yang menjalani penelitian selalu

bersama-sama. Semoga selalu saling menolong hingga sukses nanti.

11. Sahabatku Soul Sister dan HAMMANI 33. Bila tidak mengenal kalian,

mungkin penulis tidak akan seperti sekarang ini. Semoga ukhuwah kita tetap

erat terjalin.

12. Sabila Rusydina, Syaninta Alvi, Rika Fadilah, Kemala Octariny, Antania,

Kak Pipit, dan Kak Yulia yang telah menjadi pendengar yang baik. Tidak ada

yang lebih berarti dari sahabat yang selalu mendoakan sahabatnya.

13. Keluargaku; Kak Yofara, Qory, Syabila, Fathimah dan Ishlah yang senantiasa

memberikan semangat dan mendoakan kelancaran dalam penelitian ini.

14. Teman-teman kontrakan Puri Laras II; Adlina, Tiya, Vio, Sarah, Ica dan Lulu,

Kastrat BEM PSPD 2013-2014, dan teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik

PSPD UIN yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang senantiasa

mewarnai masa kuliah penulis dan tak henti memberikan dukungan.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak untuk mengejar kesempurnaan laporan penelitian ini. Demikian laporan

penelitian ini penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Ciputat, 15 Oktober 2015

Penulis

Page 7: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

vii

ABSTRAK

Aliefa Asyifa. Program Studi Pendidikan Dokter. Penilaian Penyakit dan

Tingkat Risiko serta Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada

Masyarakat Binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2015.

Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan morbiditas dan

mortalitas. Mayoritas dari total kematian yang disebabkan hipertensi terjadi di

negara berkembang, termasuk Indonesia. Satu dari 3 orang mengalami hipertensi

dan hipertensi menyumbang 1 dari 10 kematian.

Banyak penelitian yang

mengungkapkan bahwa penilaian risiko hipertensi pada seseorang menggunakan

Framingham Risk Score for Hypertension sebagai bentuk pencegahan primer

dapat mengurangi angka mortalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui

tingkat risiko hipertensi pada masyarakat sekitar KPKM Buaran dan sebaran

faktor risikonya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan

responden sejumlah 134 orang yang terbagi dari tiga RW dan RT yang diambil

berdasarkan two stage cluster sampling. Responden mengisi kuesioner dan

dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah kemudian

dihitung dengan instrumen Framingham Risk Score for Hypertension. Hasil yang

didapatkan adalah masyarakat binaan KPKM Buaran memiliki tingkatan risiko

untuk mengalami hipertensi dalam 4 tahun sebesar 7,5 % risiko rendah, 15,7 %

risiko sedang dan 41,8 % risiko tinggi. Berdasarkan analisis Chi-square

didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkatan risiko dengan variabel usia,

tekanan darah, dan kadar kolesterol (p<0,05).

Kata kunci: Hipertensi, tingkatan risiko, Framingham Risk Score for

Hypertension

Page 8: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

viii

ABSTRACT

Aliefa Asyifa. Medical Education Study Program. The Assessment of Disease,

Risk Levels, and Risk Factors Associated with Hypertension in the

Community of KPKM Buaran in 2015.

Hypertension is a common problem and a major cause of morbidity and mortality.

Most of the total deaths caused by hypertension occur in developing countries,

including Indonesia. One out of three people have hypertension and it accounted

for one in ten deaths. Many studies reveal that risk assessment of hypertension

using Framingham Risk Score for Hypertension as primary prevention can reduce

mortality. The aim of this study is to know risk stratification of hypertension in

the community around the KPKM Buaran and distribution of the risk factor. This

study is using cross sectional design with 134 respondents from three RW and RT

and taken by two stages cluster sampling. Respondents filled the questionnaire

and did some examinations of body weight, body height, and blood pressure then

calculated by Framingham Risk Score for Hypertension tool. The results is the

community around KPKM Buaran have risk stratification of hypertension within

4 years respectively 41,8 % at high risk, 15,7 % at moderate risk and 7,5 % at low

risk. Based on Chi-square test, there is a significant relationship between the risk

stratification and the risk factors distribution of some variables, that are age, total

cholesterol, and blood pressure (p<0,05).

Key words: Hypertension, risk stratification, Framingham Risk Score for

Hypertension.

Page 9: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ....................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. ... Latar belakang........................................................................................................1

1.2. ... Rumusan Masalah..................................................................................................4

1.3. ... Tujuan Penelitian ...................................................................................................4

1.4. ... Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hipertensi......................................................................... .................................... 6

2.1.1 Definisi ....................................................................................................... 6

2.1.2 Faktor Risiko .............................................................................................. 6

2.1.3 Klasifikasi hipertensi .................................................................................. 9

2.1.4 Patogenesis dan patofisiologi ..................................................................... 9

2.1.5 Gejala klinis dan diagnosis ......................................................................... 12

2.1.6 Pencegahan primer......................................................................................13

Page 10: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

x

2.1.7 Framingham Risk Score for Hypertension..................................................14

2.1.8 Peranan penilaian risiko penyakit degeneratif.............................................15

2.2. Kerangka Teori .................................................................................................... 17

2.3. Alur Penelitian ..................................................................................................... 18

2.4. Kerangka Konsep................................................................................................ 19

2.5. Definisi Operasional ............................................................................................ 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................................. 22

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................... 22

3.2.1. Lokasi ........................................................................................................ 22

3.2.2. Waktu Penelitian ........................................................................................ 22

3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................................ 22

3.3.1. Populasi ..................................................................................................... 22

3.3.2. Sampel ....................................................................................................... 22

3.3.3. Cara pengambilan sampel .......................................................................... 22

3.4. Cara Kerja Penelitian ........................................................................................... 24

3.5. Manajemen Data .................................................................................................. 24

3.5.1. Pengumpulan data ...................................................................................... 24

3.5.2. Pengolahan data ......................................................................................... 25

3.5.3. Analisis data............................................................................................... 25

3.5.3.1. Analisis Univariat ......................................................................... 25

3.5.3.2. Analisis Bivariat ........................................................................... 25

3.5.4. Penyajian data ............................................................................................ 26

3.6. Etika Penelitian .................................................................................................... 26

Page 11: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil uji validitas dan reliabilitas ........................................................................ 27

4.1.1. Uji validitas ................................................................................................ 28

4.1.2. Uji reliabilitas ............................................................................................ 28

4.2. Analisis univariat ................................................................................................. 37

4.2.1. Gambaran karakteristik responden ............................................................ 37

4.2.2. Gambaran faktor risiko hipertensi pada responden berdasarkan Framingham

Risk Score for Hypertension ...................................................................... 38

4.3. Analisis bivariat ................................................................................................... 43

4.3.1. Hubungan karakteristik responden dengan tingkatan risiko mengalami

hipertensi ................................................................................................... 44

4.3.2. Hubungan faktor risiko responden dengan tingkatan risiko mengalami

hipertensi ................................................................................................... 47

4.4. Kelebihan penelitian ............................................................................................ 50

4.5. Keterbatasan penelitian ........................................................................................ 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 51

5.2. Saran .................................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 52

LAMPIRAN.................................................................................................................. 56

Page 12: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi keadaa berat badan menurut Asia-Pasifik ............................... 8

Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VIII ............................................ 9

Tabel 2.3 Definisi Operasional .................................................................................. 22

Tabel 4.1 Hasil uji validitas pada item pemeriksaan ................................................. 31

Tabel 4.2 Hasil uji validitas pada item kuesioner ...................................................... 32

Tabel 4.3 Nilai Alpha uji reliabilitas ......................................................................... 35

Tabel 4.4 Hasil uji reliabilitas ................................................................................... 35

Tabel 4.5 Demografi kelurahan Buaran......................................... ............................ .37

Tabel 4.6 Hasil analisis univariat .............................................................................. 39

Tabel 4.7 Hubungan jenis Kelamin dengan tingkatan risiko mengalami hipertensi

dalam 4 tahun ............................................................................................ 44

Tabel 4.8 Hubungan usia dengan tingkatan risiko mengalami

hipertensi dalam 4 tahun ............................................................................ 45

Tabel 4.9 Hubungan nilai sistol dengan tingkatan risiko

mengalami hipertensi dalam 4 tahun ......................................................... 46

Tabel 4.10 Hubungan nilai diastol dengan tingkatan risiko

mengalami hipertensi dalam 4 tahun ......................................................... 47

Tabel 4.11 Hubungan IMT dengan tingkatan risiko mengalami

hipertensi dalam 4 tahun ............................................................................ 48

Tabel 4.12 Hubungan perokok dengan tingkatan risiko mengalami

hipertensi dalam 4 tahun ............................................................................ 49

Tabel 4.13 Hubungan riwayat orang tua hipertensi dengan

tingkatan risiko mengalami hipertensi dalam 4 tahun ............................... 50

Tabel 4.14 Hubungan nilai kolesterol dengan tingkatan risiko

mengalami hipertensi dalam 4 tahun ......................................................... 51

Tabel 4.15 Hubungan lingkar pinggang dengan tingkatan risiko

mengalami hipertensi dalam 4 tahun ......................................................... 52

Page 13: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Patofisiologi hipertensi................................................................... 12

Bagan 2.2 Tata laksana hipertensi ................................................................... 13

Bagan 2.3 Aplikasi pelayanan prospektif di komunitas ................................... 16

Bagan 2.4 Kerangka teori ................................................................................ 20

Bagan 2.5 Kerangka konsep ............................................................................ 21

Page 14: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar surat persetujuan responden .............................................. 56

Lampiran 2 Kuesioner penelitian ....................................................................... 57

Lampiran 3 Hasil uji validitas dan reliabilitas ................................................... 61

Lampiran 4 Hasil uji statistik ............................................................................. 78

Lampiran 5 Dokumentasi ................................................................................... 91

Lampiran 6 Daftar riwayat hidup ....................................................................... 92

Page 15: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama terjadinya mortalitas

dan bertanggung jawab atas 30% kematian di dunia. Sejumlah 80% dari total

kematian ini terjadi di negara berkembang.15

Penyakit kardiovaskuler terjadi lebih

dari sepertiga penyebab kematian di dunia dan hipertensi menduduki peringkat

kedua.1 World Health Organization (WHO) dan The International Society of

Hypertension mengungkapkan bahwa lebih dari 1 miliar orang hidup dengan

hipertensi dan 7,1 juta diantaranya menyebabkan kematian.2,3,11

Pada tahun 2010,

WHO melaporkan bahwa jumlah kematian akibat hipertensi meningkat menjadi

7,5 juta kematian dari seluruh dunia, yaitu 21,8% dari total kematian.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang paling

banyak menyebabkan morbiditas dan mortalitas.16

Hipertensi menjadi penyebab

utama kematian dini di seluruh dunia yaitu membunuh hampir 9,4 juta orang

setiap harinya dan terus bertambah.11

Menurut WHO, pada tahun 2008 prevalensi

hipertensi di seluruh dunia adalah sekitar 40%.11

Pada beberapa kelompok umur,

risiko penyakit kardiovaskuler meningkat dua kali lipat setiap peningkatan

tekanan darah 20/10 mmHg mulai dari 115/75 mmHg.13

Di Asia Tenggara, kejadian hipertensi juga sudah sangat umum. Hari ini, 1

dari 3 orang dewasa mengalami hipertensi dan hipertensi menyumbang 1 dari 10

kematian.12

Sejumlah 80% dari total kematian akibat hipertensi dari seluruh dunia

terjadi di negara berkembang, dan Asia Tenggara termasuk didalamnya.15

Setiap

tahun, hipertensi membunuh hingga 1,5 juta orang di Asia Tenggara.11

Penyakit kardiovaskuler di Indonesia merupakan penyebab kematian

nomor satu dan terus bertambah jumlah kejadiannya. Hal ini ditunjukkan dengan

meningkatnya angka kejadian hipertensi berrdasarkan Survei Kesehatan Rumah

Tangga tahun 2001 dengan 8,3% dan meningkat pada tahun 2004 menjadi

27,5%.4,5

WHO mengungkapkan, prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat

dari 8% pada tahun 1995 menjadi 32% pada tahun 2008.11

Data Kementerian

Kesehatan RI tahun 2011 mengungkapkan bahwa hipertensi esensial masuk 10

Page 16: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

2

besar penyakit di rumah sakit yaitu berjumlah 19.874 orang dan 955 orang

diantaranya meninggal dunia.9 Tak jauh berbeda, data Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2013 juga menyebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia

sebesar 26,5 persen.10

Hipertensi dan Non Communicable Disease (NCD) telah menjadi penyakit

yang umum ditemui. Globalisasi dan urbanisasi yang kurang terencana

mengarahkan pada pola hidup tidak sehat pada masyarakat, seperti meningkatkan

konsumsi makanan cepat saji yang memiliki kandungan garam berlebihan,

aktivitas fisik yang minimal, dan konsumsi rokok dan minuman beralkohol yang

meningkat. Peningkatan stres mental juga memiliki kontribusi pada kebiasaan

tidak sehat sehingga mengarahkan seseorang pada tingkat risiko tinggi hipertensi

dan Non Communicable Disease (NCD).8 Hipertensi dapat mengenai setiap orang

tidak memandang usia, ras, etnis, jenis kelamin maupun jumlah pendapatan.7

Seiring bertambahnya usia, setiap orang lebih berkemungkinan untuk menderita

hipertensi. 8 Risiko hipertensi juga meningkat seiring dengan peningkatan berat

badan.6

Tingginya angka kejadian hipertensi dapat disebabkan banya faktor

diantaranya genetik, diet, asupan garam, stres, ras dan merokok.4

Hipertensi

menjadi penyebab utama terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK), stroke,

gagal ginjal, dan kematian jika tidak dideteksi lebih awal dan diterapi adekuat.17

Namun, perlu diketahui bahwa hipertensi merupakan penyakit yang dapat

dicegah dan diobati. Pendekatan holistik bedasarkan promosi kesehatan dan

preventif primer yang dapat menilai faktor risiko hipertensi dan Non

Communicable Disease (NCD) pada seseorang. Promosi kesehatan tentang

pentingnya pola hidup sehat merupakan kebutuhan masyarakat saat ini. Termasuk

didalamnya tentang meningkatkan aktivitas fisik untuk menjaga berat badan agar

tetap ideal, diet DASH rendah sodium, tidak mengkonsumsi atau mulai

mengurangi konsumsi rokok, mengkonsumsi makanan yang kaya akan buah dan

sayur dan makanan yang rendah lemak, serta tidak mengkonsumsi alkohol.7

Promosi kesehatan tentang pentingnya pola hidup sehat dapat mengurangi

angka mortalitas dan morbiditas tidak hanya pada penyakit hipertensi dan

penyakit kardiovaskular lainnya, tetapi juga penyakit seperti diabetes mellitus tipe

II, kanker dan penyakit saluran pernapasan kronik. Oleh karena itu, merupakan

Page 17: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

3

suatu prioritas untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat pada semua

kalangan usia agar dapat berperan aktif dalam mencegah kejadian hipertensi.7

Ralph Snyderman dan Sanders Williams pada awal abad ke-20

memperkenalkan ilmu baru dalam praktek kedokteran. Diperlukan model baru

dari Prospective Health Care yang dapat menilai risiko suatu individu yang dapat

berkembang menjadi penyakit, dapat mendeteksi suatu penyakit sejak dini, dan

melakukan pencegahan atau intervensi awal agar mendapatkan hasil yang

maksimal. Intervensi faktor risiko penyakit yang diterapkan pada model

Prospective Health Care ini direalisasikan dalam bentuk personalized health

planning yang dimiliki setiap pasien. Hal ini merupakan langkah yang cermat

untuk menganalisis akar masalah dan sebab terjadinya suatu penyakit. Langkah

awal yang perlu dilakukan adalah menganalisis risiko berdasarkan genetik,

lingkungan dan gaya hidup suatu individu. Hasil analisis risiko ini akan

dimasukkan dalam health profile pada personalized health planning. Personalized

health planning inilah yang akan dijadikan acuan dokter dan tim tenaga kesehatan

untuk memilih intervensi yang tepat dan meminimalisir kemungkinan

perkembangan penyakit suatu individu.14

Kabar baiknya, beberapa tahun belakangan ini, kematian akibat penyakit

kardiovaskuler di negara maju telah menurun hingga setengahnya. Penurunan

yang signifikan ini berkat ditemukannya instrumen skoring untuk

mengidentifikasi risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskuler oleh Framingham

Heart Study.15

Studi Framingham menyatakan bahwa faktor risiko hipertensi yang

dapat menjadi acuan perhitungan adalah jenis kelamin, umur, tekanan darah

sistolik dan diastolik, Indeks Massa Tubuh (IMT), status merokok, dan riwayat

hipertensi pada orang tua.8 Framingham Risk Score for Hypertension, dapat

membantu dalam menilai tingkatan risiko hipertensi pada seseorang sehingga

dapat menjadi dasar penanganan lebih lanjut berupa promotif, preventif, kuratif

maupun rehabilitatif.18

Peneliti merasa perlu untuk mengetahui lebih jauh mengenai tingkat risiko

hipertensi dan hubungan jenis kelamin, umur, tekanan darah sistolik dan diastolik,

Indeks Massa Tubuh (IMT), status merokok, dan riwayat hipertensi pada orang

tua dengan kejadian hipertensi pada masyarakat binaan KPKM Buaran.

Page 18: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

4

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah gambaran pengelompokan masyarakat terhadap faktor risiko

hipertensi berdasarkan Framingham Risk Score for Hypertension pada

masyarakat binaan KPKM Buaran tahun 2015?

2. Bagaimanakah hubungan antara jenis kelamin, usia, IMT, sistol,

diastol, status merokok dan riwayat orang tua hipertensi dengan

kejadian hipertensi menurut Framingham Risk Score for Hypertension

pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015?

1.3 Hipotesis

Terdapat hubungan antara jenis kelamin, usia, IMT, tekanan darah sistol,

tekanan darah diastol, status merokok dan riwayat orang tua hipertensi dengan

kejadian hipertensi menurut Framingham Risk Score for Hypertension pada

masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

a. Mengetahui gambaran tingkat risiko hipertensi pada masyarakat

binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.

b. Mengetahui gambaran faktor risiko hipertensi pada masyarakat binaan

KPKM Buaran pada tahun 2015.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah yang memiliki risiko rendah, risiko sedang, risiko

tinggi hipertensi menurut Framingham Risk Score for Hypertension

pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.

2. Mengetahui jumlah pasien hipertensi pada masyarakat binaan KPKM

Buaran pada tahun 2015.

3. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin, usia, IMT, tekanan darah

sistol, tekanan darah diastol, status merokok dan riwayat orang tua

hipertensi dengan kejadian hipertensi menurut Framingham Risk

Score for Hypertension pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada

tahun 2015.

Page 19: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

5

4. Mengetahui hubungan antara kadar kolesterol dan lingkar pinggang

dengan kejadian hipertensi pada masyarakat binaan KPKM Buaran

pada tahun 2015.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran tentang

metodologi penelitian, pengetahuan tentang bagaimana pola penyebaran faktor

risiko hipertensi pada masyarakat binaan KPKM Buaran, dan menambah

wawasan peneliti terhadap hubungan faktor risiko hipertensi dengan hipertensi itu

sendiri.

1.5.2 Bagi Institusi

Bagi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya dan menjadi referensi mengenai

gambaran risiko hipertensi pada masyarakat binaan KPKM Buaran. Bagi KPKM

Buaran, hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran acuan untuk melakukan

manajemen komunitas berbasis preventive medicine dan memberikan intervensi

sesuai pengelompokkan risiko hipertensi sebagai penyelenggara pelayanan

kesehatan tingkat pertama.

1.5.3 Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat binaan KPKM Buaran, hasil dari penelitian ini dapat

membantu untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit

hipertensi sehingga masyarakat ikut berperan aktif dalam melakukan pencegahan

berdasarkan pengelompokkan risiko agar tidak berkembang menjadi penyakit

hipertensi.

Page 20: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan menetap tekanan arteri sistemik dimana

tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg, tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg atau

menggunakan obat antihipertensi. Sumber lain mengatakan hipertensi adalah

peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg secara kronis. Berdasarkan klasifikasi

JNC VIII, hipertensi dapat dikategorikan menjadi prehipertensi, hipertensi derajat

I dan hipertensi derajat II.21,22

2.1.2 Faktor Risiko Hipertensi

Berdasarkan etiologinya, hipertensi diklasifikasikan menjadi:

1. Hipertensi primer/esensial: hipertensi yang tidak diketahui pasti

penyebabnya;

2. Hipertensi sekunder: akibat suatu penyakit atau kelainan mendasari,

seperti stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, freokromositoma,

hiperaldosteronisme, dan sebagainya.

Hipertensi esensial adalah penyakit yang dapat diobati dan dikontrol

namun tidak dapat disembuhkan. Hipertensi esensial merupakan penyakit

multifaktor yang timbul terutama karena interaksi faktor-faktor risiko yang

menimbulkan peningkatan tekanan darah. Hipertensi esensial terjadi pada 97-98%

kasus hipertensi. Awitan hipertensi esensial biasanya terjadi antara 20 dan 50

tahun. Hipertensi esensial memiliki kecenderungan genetik yang kuat, yang dapat

diperparah oleh faktor-faktor kontribusi. Dalam penelitian ini peneliti berfokus

pada hipertensi esensial. Berikut faktor risiko hipertensi:

a. Riwayat hipertensi pada orang tua

Predisposisi genetik penyakit hipertensi dipercaya poligenik. Defek

genetik yang diturunkan ini berhubungan dengan ekskresi sodium oleh ginjal,

insulin dan sensitivitas insulin, aktivitas sistem saraf simpatis, dan Sistem

renin-angiotensin-aldosteron (SRAA) dan transport sodium atau kalsium

Page 21: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

7

membran sel. Orang dengan riwayat orang tua hipertensi memiliki risiko

lebih tinggi mengalami hipertensi dibanding yang tidak.21

Riwayat hipertensi

pada orang tua terutama ibu dilaporkan memiliki hubungan dengan kejadian

hipertensi pada saat dewasa.23

b. Usia

Prevalensi hipertensi pada kelompok usia 35-44 tahun dengan 24,8%

meningkat pada usia lebih dari 65 tahun menjadi 57,6%.10

Prevalensi

hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kelompok usia 45

tahun atau lebih mempunyai peluang mendapatkan hipertensi 2,4 kali

dibandingkan dengan kelompok umur kurang dari 45 tahun.24 Satu dari dua

orang diatas 60 tahun mengalami hipertensi. Hal yang melandasi ini adalah

proses penuaan yang terjadi berdampak pada disfungsi endotel sehingga arteri

kekurangan elastisitasnya.19

c. Jenis kelamin

Menurut data WHO, dari seluruh region wilayah, prevalensi hipertensi

pada laki-laki lebih tinggi dibanding pada wanita. Namun perbedaan ini

hanya signifikan secara stastistik pada regional wilayah Amerika dan Eropa.11

Di indonesia, prevalensi hipertensi pada laki-laki sebanyak 22,8%, tidak

berbeda jauh dengan perempuan dengan prevalensi sebesar 28,8%.10

d. Obesitas

Obesitas adalah keadaan dimana terjadi kelebihan simpanan lemak di

jaringan adipose sehingga dampaknya adalah peningkatan indeks massa

tubuh dan lingkar pinggang. Kelebihan simpanan lemak pada bagian perut

disebut obesitas sentral. Obesitas sentral dapat dinilai salah satunya dengan

mengukur lingkar perut. Lingkar perut >90 cm pada laki-laki dan > 80 pada

wanita berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas dan sindrom

metabolik. Obesitas sentral dapat terjadi pada individu walaupun individu

tersebut memiliki IMT < 25 kg/m2. Berikut klasifikasi keadaan berdasarkan

berat badan:

Page 22: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

8

Tabel.2.1 Klasifikasi Keadaan Berat Badan

Klasifikasi IMT

Underweight < 18,5 kg/m2

Normal Weight 18,5-22,9 kg/m2

Overweight > 23,0 kg/m2

Obesitas I 25,0-29,9 kg/m2

Obesitas II > 30,0 kg/m2

Obesitas sering menjadi faktor pemicu resistensi insulin dan

dislipidemia sehingga menjadi faktor risiko hipertensi. Obesitas erat sekali

hubungannya dengan kegemaran mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan

rendah serat. Asupan kalori yang masuk tidak seimbang dengan asupan kalori

yang keluar sehingga terjadi penumpukan karbohidrat, lemak, dan protein

pada sel-sel adiposit sebagai trigliserida.17

Risiko terkena hipertensi dengan

berat badan lebih, berpeluang 2,3 kali dibandingkan dengan berat badan

normal dan kurus. Responden dengan berat badan lebih akan terjadi

penumpukan jaringan lemak, yang dapat menyebabkan peningkatan resistensi

pembuluh darah dalam meningkatkan kerja jantung untuk dapat

memompakan darah ke seluruh tubuh.24,25

e. Merokok

Hubungan antara rokok dengan peningkatan risiko kardiovaskuler telah

banyak dibuktikan. Selain dari lamanya, risiko merokok terbesar tergantung pada

jumlah rokok yang dihisap perhari. Seseoragg lebih dari satu bungkus rokok

sehari menjadi 2 kali lebih rentan hipertensi dari pada mereka yang tidak

merokok.24

Zat-zat kimia yang terdapat pada rokok seperti nikotin dan CO yang

masuk kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah

arteri

dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi. Nikotin mengaktifkan

saraf simpatis sehingga akan membuat vasokontriksi pembuluh darah dan

meningkatkan kerja jantung sehingga kebutuhan oksigen terhadap jantung

meningkat. Selain itu, nikotin juga menyebabkan disfungsi endotel vaskular,

abnormalitas lipid, dan resistensi insulin. Hasil analisis lama merokok selama 20

Page 23: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

9

tahun atau lebih memberikan peluang menderita hipertensi 1,5 kali dibandingkan

lama merokok kurang dari 20 tahun.24

2.1.3 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi tekanan darah untuk orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih

berdasarkan The Eight Joint National Committee on Prevention, Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VIII) tanpa

mengelompokkan seseorang hipertensi dengan ada atau tidaknya faktor risiko atau

kerusakan organ, yaitu:

Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VIII20

Prehipertensi bukan termasuk kategori penyakit melainkan sebagai

identifikasi seseorang berisiko tinggi menjadi hipertensi tetapi tidak termasuk

dalam indikasi terapi obat sehingga harus dilatih untuk merubah gaya hidup dan

mengurangi faktor risiko hipertensi.

2.1.4 Patogenesis Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial. Hipertensi merupakan hasil

dari peningkatan resistensi perifer (arterioral vasokonstriksi) yang menetap,

peningkatan volume darah sirkulasi, atau keduanya.21

Pada hipertensi resistensi, tekanan sistolik dan tekanan diastolik

meningkat dalam jumlah yang sama, atau tekanan diastolik lebih dari tekanan

sistolik. Keadaan ini terjadi jika peningkatan TPR (resistensi perifer total)

memperlambat ejeksi volume sekuncup. Jadi, hipertensi terjadi setelah curah

jantung atau TPR atau keduanya meningkat.26

Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah

sistolik

Tekanan darah

diastolik

Normal <120 mmHg <80 mmHg

Prehipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg

Hipertensi derajat 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Hipertensi derajat 2 160 mmHg 100 mmHg

Page 24: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

10

Peningkatan curah jantung pada hipertensi hiperdinamik disebabkan oleh

peningkatan frekuensi denyut jantung atau volume ekstrasel yang menyebabkan

peningkatan aliran balik vena sehingga meningkatkan volume sekuncup

(mekanisme Frank-Starling). Begitu pula, peningkatan aktivitas simpatis dari

sistem saraf pusat dan/atau peningkatan respon terhadap katekolamin (misal,

akibat hormon kortisol atau tiroid) dapat menyebabkan peningkatan curah

jantung.26

Hipertensi primer merupakan hasil dari komplikasi interaksi genetik dan

lingkungan yang dimediasi oleh efek neurohormonal pada host. Mekanisme

patofisiologi multipel memediasi efek ini, termasuk sistem saraf simpatis, sistem

renin-angiotensin-aldosteron (SRAA) dan natriuretik peptida. Inflamasi, disfungsi

endotel, hormon yang berkaitan dengan obesitas dan resistensi insulin juga

berkontribusi pada peningkatan resistensi perifer dan peningkatan volume darah.

Peningkatan volume darah vaskular juga berkaitan dengan penurunan ekskresi

garam oleh ginjal, seringkali disebut sebagai hubungan tekanan natriuresis. Ini

berarti pada orang dengan hipertensi cenderung mengeksresikan garam-garaman

lebih sedikit melalui urin.21

Sistem saraf simpatis tadi berimplikasi pada progresivitas peningkatan

tekanan darah dan berperan pada kerusakan organ akibat hipertensi. Peningkatan

aktivitas sistem saraf simpatis menyebabkan peningkatan denyut jantung dan

vasokonstriksi sistemik, sehingga meningkatkan tekanan darah. Mekanisme

tambahan sistem saraf simpatis mengindksi hipertensi adalah perubahan struktur

pembuluh darah (remodeling vaskuler), retensi sodium ginjal, resistensi insulin,

peningkatan level renin dan angiotensin, dan efek prokoagulan.21

Pada orang dengan hipertensi, aktivitas berlebihan dari SRAA

berkontribusi pada retensi air dan garam serta meningkatkan resistensi vaskuler.

Angiotensin II pada level yang tinggi berkontribusi pada disfungsi endotelial,

resistensi insulin dan agregasi platelet. Lebih jauh lagi, angiotensin II memediasi

terjadinya remodelling arteriol sehingga terjadi perubahan struktur pembuluh

darah yang mengakibatkan peningkatan resistensi perifer secara permanen.

Angiotensin II juga berkaitan dengan kerusakan organ akibat hipertensi, termasuk

diantaranya artherosklerosis, gangguan ginjal, dan hipertrofi jantung.

Page 25: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

11

Populasi dengan kebiasaan mengkonsumsi garam harian tinggi dalam

waktu lama, menunjukkan peningkatan insidensi hipertensi. Hormon natriuretik

memodulasi eksresi natrium oleh ginjal dan mereasorbsi kalium, kalsium dan

magnesium yang masih diperlukan tubuh. Retensi natrium menyebabkan retensi

air dan meningkatkan volume drah, sehingga mengakibatkan hipertensi. Bila

hipertensi terjadi, pembuluh darah ke ginjal mengalami vasokonstriksi dan

iskemia jaringan. Iskemia jaringan inilah yang menyebabkan inflamasi organ

ginjal dan mengakibatkan kerusakan pada glomerulus dan tubulus, sehingga

retensi natrium terus terjadi.

Obesitas diakui pula memliki peran penting sebagi faktor risiko hipertensi.

Obesitas menyebabkan perubahan adipokin seperti leptin dan adiponektin dan

juga berhubungan dengan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis dan SRAA.

Obesitas berhubungan dengan inflamasi, disfungsi endotel, dan meningkatkan

komplikasi kardiovaskular dari hipertensi. Obesitas sentral seringkali dialami oleh

seseorang dengan IMT <25 Kg/m2 dan berkaitan erat dengan resistensi insulin,

walaupun individu tersebut tidak mengalami Diabetes Mellitus. Resistensi insulin

mengakibatkan penurunan pelepasan Nitrit Oksida dan vasodilator lainnya oleh

sel endotelial. Ia juga berdampak pada fungsi renal dan mengakibatkan retensi

garam oleh ginjal.21

Umumnya hipertensi primer terjadi akibat interaksi dari banyak faktor

tersebut sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah menetap dan resistensi

perifer. Patofisiologi hipertensi dapat dirangkum pada diagram dibawah.

Page 26: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

12

Diagram 2.1 Patofisiologi Hipertensi21

2.1.5 Gejala Klinis dan Diagnosis

Kebanyakan pasien hipertensi tidak memiliki gejala. Beberapa pasien

umumnya mengalami sakit kepala, rasa seperti berputar atau penglihatan kabur.

Mencari faktor risiko lainnya seperti merokok, obesitas, diet tinggi garam dan

lemak, dislipidemia, Diabetes Mellitus dan riwayat orang tua hipertensi dapat

mengarah kecurigaan ke hipertensi.27

Kriteria diagnosis untuk hipertensi esensial adalah:27

a. Pemeriksaan fisik.

Nilai tekanan darah diambil rerata dari dua kali pemeriksaan dengan jeda 5

menit setiap kali kunjungan ke dokter. Pemeriksaan harus menggunakan

alat yang berkualitas baik dan sudah dikalibrasi, ukuran dan posisi manset

yang tepat dan teknik yang benar. Apabila tekanan darah ≥140/90 mmHg

pada dua atau lebih kunjungan, hipertensi dapat ditegakkan.

b. Pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk memeriksa komplikasi yang

telah atau sedang terjadi. Pemeriksaan yang dilakukan adalah:

- Pemeriksaan laboratorium meliputi darah lengkap, kadar ureum dan

kreatinin, gula darah, lemak darah, elektrolit, kalsium asam urat, dan

urinalisis.

Page 27: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

13

- Pemeriksaan lainnya berupa pemeriksaan fungsi jantung dengan

elektrokardiografi, funduskopi, USG ginjal, foto toraks dan

ekokardiografi.

Diagram 2.2 Tata Laksana Hipertensi27

2.1.6 Pencegahan Primer

Framingham Heart Study menyatakan bahwa penurunan rerata tekanan

darah distolik 2 mmHg pada suatu populasi kulit putih Amerika kelompok usia

35-64 tahun berhasil menurunkan 17% prevalensi hipertensi dan 14% mengurangi

risiko stroke dan serangan jantung, serta 6% menurangi risiko penyakit jantung

koroner.19

Tata laksana hipertensi dan pencegahan primer dapat dimulai dari

modifikasi gaya hidup disamping pemberian antihipertensi dapat langsung

dimulai untuk hipertensi derajat 1 dengan penyerta dan hipertensi derajat 2.

Modifikasi gaya hidup yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penurunan berat badan

Target indeks massa tubuh yang normal pada orang Asia-Pasifik 18,5-22,9

Kg/m2. Penurunan berat badan sebanyak 4,4 kg atau lebih dapat

Page 28: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

14

mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 5 hingga 7 mmHg

secara pasti.19

2. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

DASH mencakup konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, makanan tinggi

serat dan rendah lemak termasuk produk susu rendah lemak jenuh/lemak

total. Penelitian yang dilakukan pada 326 responden dengan normotensi

yang melakukan diet DASH dilaporkan bahwa tekanan darah sistolik

berkurang sebesar 3,5 mmHg.19

3. Mengurangi asupan garam.

Menggurangi asupan garam sehari-hari dapat mereduksi risiko penyakit

kardovaskuler, terutama mereka yang memiliki berat badan berlebih.

Konsumsi NaCl yang disarankan adalah <6 g/hari.19

4. Aktivitas fisik

Target aktivitas fisik yang disarankan adalah 30 menit dalan sehari dan

dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu. Tekanan darah sistolik dapat

berkurang sekitar 4 mmHg pada responden yang melakukan aerobik

secara rutin.19

5. Berhenti atau mulai mengurangi konsumsi rokok.

Berhenti merokok dapat mencegah disfungsi endotel dinding vaskuler

lebih jauh lagi, sehingga dapat mencegah hipertensi.24

6. Pembatasan konsumsi alkohol.

Pada peminum ≥500 ml alkohol/minggu memiliki tekanan darah 4.6/3.0

mmHg lebih tinggi dibandingkan bukan peminum. Oleh sebab itu

konsumsi alkohol harus dihindari.24

2.1.7 Framingham Risk Score for Hypertension

Sejak tahun 1948, The Framingham Heart Study dibawah arahan US

National Heart Institute telah berkomitmen untuk melakukan penelitian tentang

identifikasi faktor atau karakteristik umum yang berkontribusi terhadap kejadian

penyakit jantung dan pembuluh darah. Melalui penelitian kohort tersebut hadir

sebuah skoring prediksi risiko hipertensi yang dapat dipercaya dengan

menggunakan data dari US Framingham Offring Study yang telah dikembangkan.

Instrumen yang berupa kalkulator skoring risiko sederhana ini berhasil

Page 29: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

15

memprediksi risiko hipertensi seseorang untuk ≤4 tahun kedepan yang dilaporkan

oleh Framingham Heart Study dengan mempertimbangkan jenis kelamin, usia,

tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, IMT, status merokok, dan riwayat

hipertensi pada orangtua.33

Instrumen ini berupa kalkulator yang dapat diakses

pada www.framinghamheartstudy.org/risk-function/hypertension. Nilai tekanan

darah yang dapat dimasukkan pada instrumen tidak boleh lebih dari 130/90

mmHg.8

Instrumen ini mudah dan dapat diaplikasikan pada pelayanan kesehatan

tingkat pertama. Peneliti membuat kuesioner yang diadaptasi dari Framingham

Risk Score for Hypertension yang dikembangkan oleh Framingham Heart Study

dengan beberapa modifikasi.

2.1.8 Peranan Penilaian Risiko Penyakit Degeneratif

Sistem pelayanan kesehatan yang berjalan sekarang menitikberatkan

dokter untuk fokus terhadap keluhan utama. Dari keluhan utama tersebut

kemudian digali riwayat penyakit sekarang dan dahulu sampai didapatkan

diagnosis kerja dan tata laksana yang sesuai dengan diagnosis pasien. Sistem

pelayanan yang berjalan sekarang tidak memberikan fokus pada promosi

kesehatan dan pencegahan penyakit, padahal pendekatan melalui promosi

kesehatan dan pencegahan bisa meminimalisir beban penyakit untuk individu dan

beban finansial untuk negara.14

Pelayanan Kesehatan Prospektif memfasilitasi pasien dengan rencana

pelayanan kesehatan personal. Hal ini mencakup profil kesehayan, deskripsi status

kesehatan pasien sekarang, dan analisis risiko kesehatan yang diperbarui setiap

tahunnya. Dengan bantuan teknologi, maka diharapkan sistem baru ini bisa

mengidentifikasi individu dengan risiko tinggi dan sekaligus bisa melakukan

intervensi yang agresif untuk melakukan pencegahan berkembangnya penyakit

pada individu dan suatu komunitas. Hubungan antara individu dan dokter dalam

konteks prospective medicine tergambar dalam diagram di bawah.14

Hasil dari penilaian risiko pada pasien di komunitas adalah pasien yang

memiliki risiko rendah, risiko tinggi dan pasien pengidap penyakit kronik. Pasien

yang memiliki risiko tinggi adalah fokus utama yang nantinya akan dilakukan

Page 30: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

16

perencanaan kesehatan pribadi seperti modifikasi risiko yang dimilikinya.

Sedangkan pada pasien hipertensi, akan dberikan tatalaksana sesuai dengan

penyakit dan komorbiditas yang dimilikinya.14

Diagram 2.4 Aplikasi Pelayanan Kesehatan Prospektif di Tingkat Komunitas14

Kunci dari aplikasi Pelayanan Kesehatan Prospektif terhadap komunitas

adalah dengan mengelompokkan masyarakat berdasarkan risiko menderita

penyakit tertentu. Kemudian melakukan pencegahan agar risiko tersebut tidak

berkembang menjadi penyakit.

Page 31: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

17

2.2 Kerangka Teori

Page 32: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

18

2.3 Alur Penelitian

Masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK,

usia > 34 tahun

Bersedia menjadi responden

Dilakukan wawancara terpimpin

Dilakukan pengukuran:

- Tekanan darah

- BB/TB

- Lingkar

pinggang

Dilakukan penilaian risiko

Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi Pasien hipertensi

Page 33: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

19

2.4 Kerangka Konsep

Page 34: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

20

2.5 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara

Pengukuran

Skala

1. Pasien

hipertensi

Bila TD ≥140/90

mmHg dan/atau pasien

meminum obat anti-

hipertensi.21

Spygmomanometer Hasil

pengukuran

diambil

berdasarkan

rerata dari dua

kali

pemeriksaan

Ordinal

2. Berat badan Berat badan yang

ditetapkan oleh peneliti

pada hari pengambilan

sampel.42

Timbangan jarum Baca Ordinal

3. Usia Usia ditetapkan oleh

peneliti pada tanggal

pengambilan sampel.

Rekam medik Baca Ordinal

4. Jenis kelamin Jenis kelamin pasien

yang terdapat di rekam

medik.

Rekam medik Baca Nominal

5. Risiko rendah

hipertensi

Hasil 4 year risk

Framingham score

<5%.22

Framingham risk

score: hypertension

calculator

Baca Ordinal

6. Risiko sedang

hipertensi

Hasil 4 year risk

Framingham score 5-

10%.22

Framingham risk

score: hypertension

calculator

Baca Ordinal

7. Risiko tinggi

hipertensi

Hasil 4 year risk

Framingham score

>10%.22

Framingham risk

score: hypertension

calculator

Baca Ordinal

8.

Aktivitas

fisik

Dibagi menjadi 3

kelompok:

1. Tinggi apabila

responden melakukan

kegiatan fisik berat

minimal 150 menit atau

kegiatan fisik sedang

minimal 300 menit

Kuesioner Wawancara Ordinal

Page 35: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

21

dalam satu minggu.

2. Sedang apabila

melakukan kegiatan

fisik berat minimal 75

menit atau kegiatana

fisik sedang minimal

150 menit dalam satu

minggu.

3. Aktivitas fisik rendah

apabila kegiatan fisik

responden tidak

memenuhi kriteria

aktivitas fisik sedang

dan tinggi.40

9.

Perokok

Seseorang yang

merokok lebih dari 100

batang rokok dalam

sebulan atau sedang

mencoba berhenti

merokok dalam sebulan

terakhir.31

Kuesioner Wawancara Nominal

10.

Riwayat

hipertensi

pada orang

tua

Riwayat memiliki

tekanan darah tinggi

lebih dari sama dengan

140/90 mmHg pada

ayah, ibu atau

keduanya.8

Kuesioner Wawancara Nominal

Page 36: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif-analitik

dengan menggunakan desain cross sectional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di wilayah binaan KPKM Buaran, Kelurahan

Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September tahun 2014 - Agustus

tahun 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah masyarakat binaan di

KPKM Buaran FKIK UIN Jakarta yang berusia lebih dari 34 tahun pada tahun

2015.

3.3.2 Jumlah Sampel

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel

untuk penelitian deskriptif dengan variabel kategorik.

Keterangan nilai:

N = Besar sampel

= Deviat baku alfa (1,96)

P = 0,23 (Prevalensi hipertensi di provinsi Banten Riskesdas 2013)

Q = 1-P = 0,77

Page 37: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

23

d = Presisi (0,075)

Sehingga dapat dihitung jumlah sampel:

=

=

=

=

= 120,88

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil sebanyak 120 sampel

minimal yang diambil.

Sedangkan, bila menghitung besar sampel dengan menggunakan

rumus untuk penelitian analitik dengan variabel kategorik adalah sebagai

berikut:

Keterangan nilai:

N = Besar sampel

= Deviat baku alfa (1,96)

= Deviat baku beta (0,84)

P2 = Proporsi kejadian hipertensi yang tidak mendapat pengaruh faktor risiko

(0,62)

P1 = Proporsi kejadian hipertensi yang mendapat pengaruh faktor risiko (0,38)

P = Proporsi total (P1+P2)/2 = 0,5

Q = 1-P = 0,5

Q1 = 1- P1

Q2 = 1- P2

d = Presisi (0,02)

Page 38: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

24

Sehingga dapat dihitung jumlah sampel:

= 103,3

Perhitungan jumlah sampel rumus untuk penelitian analitik dengan

variabel kategorik didapatkan 103 orang sampel minimal yang diambil. Pada

penelitian ini jumlah sampel yang diambil memenuhi.

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan two stage cluster sampling yaitu, dipilih

satu RT secara random dari RW 4, 5 dan 6, kemudian dipilih hingga tercapai

120 orang secara random yang merupakan akumulasi dari setiap RT tersebut.

3.3.4 Kriteria Sampel

3.3.4.1 Kriteria Inklusi

- Masyarakat yang tinggal di wilayah cakupan kerja KPKM Buaran

dan Reni Jaya

- Usia responden lebih dari 34 tahun

3.3.4.2 Kriteria Eksklusi

- Pasien yang menolak menjadi responden

- Responden dengan asites

- Responden dengan edema

3.4. Cara Kerja Penelitian

Persiapan

Penelitian

Pemilihan

Sampel

Pengambilan

Data

Pengolahan

Data

Analisis

Data

Penulisan

Laporan

Penelitian

Page 39: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

25

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah dikembangkan dari

Frammingham Risk Score for Hypertension setelah itu dilakukan pemeriksaan

fisik berupa tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan.

Pemeriksaan tekanan darah diukur di lengan kanan dan responden

diperiksa dua kali dengan rentang waktu lima menit menggunakan

spygmomanometer.27

3.5. Manajemen Data

3.5.1 Pengumpulan Data

- Data primer

Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan tekanan darah, berat

badan dan tinggi badan serta dari hasil kuesioner yang dibagikan pada

masyarakat di RT yang telah ditentukan sebelumnya. Responden tersebut

merupakan masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN Jakarta yang telah

dipilih dengan two stage cluster sampling serta memenuhi kriteria inklusi.

- Data Sekunder

Di luar faktor risiko yang diteliti pada Framingham Risk Score for

Hypertension kami juga mengambil data kadar kolesterol total dan lingkar

pinggang karena sangat berkaitan dengan kejadian hipertensi.21

- Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang diadaptasi

dan dimodifikasi dari Framingham Risk Score for Hypertension,

spygmomanometer, timbangan berat badan, stature meter untuk mengukur

tinggi badan, kalkulator, dan tabel IMT/U.

3.5.2 Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari responden akan diolah

dengan menggunakan program komputer software SPSS for windows versi

22.0. Tahapan pengolahan data yaitu coding, editing, entry data dan cleaning.

Analisis data dilakukan dengan dua tahapan yaitu analisis univariat dan analisis

bivariat, yaitu sebagai berikut:

Page 40: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

26

3.5.2.1 Analisis Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari

variabel independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada dalam kuesioner

diolah dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi.

3.5.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji Chi-

Square, bila syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi maka akan digunakan uji

Fisher Exact. Melalui uji statistik Chi-Square akan diperoleh nilai p, dimana

dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. penelitian

antara dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p <= 0,05 yang

berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika

mempunyai nilai p > 0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

3.5.3 Penyajian Data

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular, tabular dan diagram.

3.6 Etika Penelitian

Penelitian ini sudah diajukan ke komite etik, namun sedang dalam proses

persetujuan. Peneliti menyediakan lembar inform consent untuk responden sebagai

bukti bahwa responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Page 41: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji instrumen dilakukan kepada 30 responden yang merupakan

masyarakat Binaan KPKM Buaran. Kuesioner yang digunakan berasal dari

Framingham Heart Study yaitu “Framingham Risk Score for Hypertension” yang

telah teruji validitas dan reliabilitasnya, yang kemudian dimodifikasi untuk

kepentingan penelitian.8,31

Pada penelitian ini didapatkan nilai kritis untuk

korelasi r product-moment (r tabel) sebesar 0,361.28

Nilai ini didapatkan

berdasarkan jumlah sampel dan tingkat signifikan yang dipilih yaitu 30 responden

dan 5%.

4.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan istrumen yang

digunakan sebagai alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.29

Suatu item

dikatakan memiliki nilai validitas yang baik apabila memiliki nilai Pearson

correlation (r hitung) lebih dari r tabel.30

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pada Item Pemeriksaan

No. Item Pemeriksaan Pearson

correlation

P value Tabel r Keterangan

1. Tekanan darah

sistolik

0,591 0,001 0,361 Validitas baik

2. Tekanan darah

diastolik

0,622 0,000 0,361 Validitas baik

3. Berat badan 0,491 0,006 0,361 Validitas baik

4. Tinggi badan 0,219 0,246 0,361 Validitas kurang baik

5. Lingkar pinggang 0,449 0,013 0,361 Validitas baik

4. Kolesterol 0,811 0,000 0,361 Validitas baik

5. Gula darah puasa 0,508 0,004 0,361 Validitas baik

Page 42: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

28

Berdasarkan hasil uji validitas item pemeriksaan diatas didapatkan nilai

pearson correlation dari semua item pemeriksaan lebih besar dari nilai r tabel

(0,361) kecuali item tinggi badan, sehingga dapat dikatakan bahwa semua item

pemeriksaan tersebut memiliki nilai validitas yang baik. Pada item tinggi badan

yang mempunyai hasil 0,219 yang artinya <0,361. Hal ini dapat dikarenakan

jumlah sampel untuk validitas yang kurang banyak dan kurang variasi, sehingga

kolerasinya dengan total skor masih kurang mencapai angka pada r tabel. Namun,

item ini akan tetap ditanyakan karena diperlukan untuk Framingham Risk score

for Hypertension dan analisis data.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Pada Item Kuesioner

No. Item Kuesioner Pearson

correlation

P

value

Tabel r Keterangan

1. Berapa umur Anda saat

ini?

0,503 0,005 0,306 Validitas baik

2. Berapa tekanan darah

Anda biasanya?

0,699 0,000 0,306 Validitas baik

3. Apakah Anda pernah

meminum obat tekanan

darah tinggi?

0,755 0,000 0,306 Validitas baik

4. Apakah Anda pernah

meminum obat tekanan

darah tinggi secara rutin?

0,509 0,004 0,306 Validitas baik

5. Apakah Anda pernah

mempunyai kadar gula

darah yang tinggi?

0,614

0,000 0,306 Validitas baik

6. Berapa kadar Gula Darah

Puasa (GDP)Anda

biasanya?

0,570 0,001 0,306 Validitas baik

7. Apakah Anda mengidap

penyakit gula/kencing

manis ?

0,472 0,008 0,306 Validitas baik

Page 43: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

29

8. Berapa kadar kolesterol

total Anda biasanya?

0,428 0,018 0,306 Validitas baik

9. Apakah Anda seorang

perokok?

0,068 0,721 0,306 Validitas

kurang baik

10. Apakah anggota keluarga

Anda ada yang pernah di

diagnosis tekanan darah

tinggi/hipertensi?

0,293 0,116 0,306 Validitas

kurang baik

11. Bagaimana kebiasaan

Anda dalam

mengkonsumsi makanan

berlemak? Bandingkan

makanan tinggi lemak dan

rendah lemak.

0,260 0,164 0,306 Validitas

kurang baik

12.

Bagaimana kebiasaan

Anda dalam

mengkonsumsi makanan

berserat? Bandingkan

makanan tinggi serat dan

rendah serat.

-0,137 0,469 0,306 Validitas

kurang baik

13. Apakah Anda

mengkonsumsi sayur atau

buah setiap hari dalam

jumlah yang cukup?

0,263 0,161 0,306 Validitas

kurang baik

14. Bagaimana aktivitas fisik

Anda dalam sehari?

0,654 0,000 0,306 Validitas baik

Mengacu pada nilai pearson correlation lebih dari 0,361, berdasarkan

tabel di atas keseluruhan item memiliki nilai validitas yang baik kecuali item

nomor 9 sampai 13. Hal tersebut terjadi karena mayoritas responden umumnya

memiliki kebiasaan diet tinggi lemak, diet rendah serat, serta tidak

mengkonsumsi sayur dan atau buah setiap hari dalam porsi yang cukup sehingga

Page 44: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

30

data yang didapat untuk item nomor 11, 12 dan 13 kurang bervariasi. Begitu juga

untuk item nomor 9 dan 10, hasil validitas yang kurang baik disebabkan

kurangnya variasi data yang diperoleh.

Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah terjemahan dari

kuesioner yang sudah valid di skala internasional sehingga untuk kepentingan

perhitungan skor risiko hipertensi maka item nomor 9 dan 10 pada item

wawancara ini akan tetap dimasukkan ke dalam kuesioner.

4.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kehandalan instrumen

penelitian menghasilkan ukuran yang konsisten apabila digunakan untuk

melakukan pengukuran berkali-kali.29,30

Suatu instrumen dikatakan memiliki nilai

reliabilitas yang baik jika didapatkan nilai cronbach’s alpha lebih dari nilai kritis

untuk korelasi r product-moment (r tabel).37

R tabel didapatkan sebesar 0,361

untuk jumlah sampel 30 dan tingkat signifikan 0,05. Selain membandingkan

dengan r tabel, menilai reliabilitias suatu instrumen juga dapat dilakukan dengan

hanya melihat nilai cronbach’s alpha. Berikut interpretasi nilai cronbach’s alpha:

1. Kurang reliabel: Cronbach’s Alpha 0,00 - 0,20

2. Agak reliabel: Cronbach’s Alpha 0,21 - 0,40

3. Cukup reliabel: Cronbach’s Alpha 0,42 - 0,60

4. Reliabel: Cronbach’s Alpha 0,61 - 0,80

5. Sangat reliabel: Cronbach’s Alpha 0,81 - 1,00.

Tabel 4.3 Nilai Alpha Uji Realibilitas

Cronbach’s Alpha N of items

0,726 10

Dari tabel di atas didapatkan bahwa uji reliabilitas dilakukan pada 10 item

dan didapatkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,726. Nilai Cronbach’’s Alpha

Page 45: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

31

tersebut lebih besar dari nilai r tabel (0,361) sehingga dapat disimpulkan bahwa

instrumen ini memiliki nilai reliabilitas yang baik.

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

No. Item Kuesioner Cronbcah’s Alpha

if item deleted

Keterangan

1. Berapa tekanan darah

Anda biasanya?

0,665 Reliabel

2. Apakah Anda pernah

meminum obat tekanan

darah tinggi? (pernah di

masa lalu / sedang

menjalani pengobatan)

0,697 Reliabel

3. Apakah Anda pernah

meminum obat tekanan

darah tinggi secara rutin ?

0,714 Reliabel

4. Apakah Anda pernah

mempunyai kadar gula

darah yang tinggi?

0,692 Reliabel

5. Bagaimana kadar Gula

Darah Puasa Anda

biasanya?

0,700 Reliabel

6. Apakah Anda mengidap

penyakit gula / kencing

manis ?

0,711 Reliabel

7. Berapa kadar kolesterol

total Anda biasanya?

0,713 Reliabel

8. Apakah Anda seorang

perokok?

0,738 Reliabel

9. Apakah anggota keluarga

Anda ada yang pernah di

0,725 Reliabel

Page 46: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

32

diagnosis tekanan darah

tinggi/hipertensi?

10. Bagaimana aktivitas fisik

Anda dalam sehari?

0,696 Reliabel

Tabel 4.3 dan tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua item pemeriksaan

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 yang artinya item-item tersebut reliabel.

Tingginya nilai reliabilitas ini disebabkan oleh pengambilan data yang

menggunakan metode wawancara sehingga responden mendapatkan penjelasan

langsung dari pewawancara mengenai item-item kuesioner.

4.2 Gambarahn Umum Masyarakat Binaan KPKM Buaran

4.2.1 KPKM

Klinik Pelayanan Kesehatan Masyarakat (KPKM) adalah sebuah fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat pertama yang mendorong upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Selain menjadi pusat pelayanan

kesehatan di tingkat dasar, KPKM pun didirikan sebagai lahan pendidikan dan

penelitian bagi mahasiswa dan civitas akademika Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan (FKIK). Sasaran didirikannya KPKM adalah untuk memberikan

pelayanan kesehatan bagi warga Kota Tangerang Selatan dan warga sekitarnya.

KPKM terdiri dari 2 unit:

1. KPKM Buaran, yang terletak di Jl.H.Jamat Gg Rais RT 002/RW 005

Buaran, Serpong, Tangerang Selatan.

2. KPKM Reni Jaya, yang terletak di Jl. Surya Kencana RT 002/RW 006

Pamulang Barat, Tangerang Selatan.43

4.2.2 Masyarakat Binaan KPKM Buaran

Masyarakat binaan KPKM Buaran adalah masyarakat Kelurahan Buaran

yang tinggal di sekitar KPKM Buaran. Masyarakat binaan KPKM Buaran

mencakup warga di RW 3, 4, dan 5 dengan total penduduk sekitar 5000

penduduk.

Page 47: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

33

4.2.3 Demografi Kelurahan Buaran

Kelurahan Buaran terdiri dari 9 rukun warga (RW) dan 33 rukun tetangga

(RT) dengan Jumlah penduduk sebanyak 13.064 jiwa. Jumlah kepala keluarga

(KK) terhitung sebanyak 3.783 KK dengan rata-rata jumlah penduduk per KK

sebanyak 3 orang.44

Tabel 4.5 Demografi Kelurahan Buaran (N=13.064)44

No Variabel Kategori

Jumlah

n Persentase

(%)

1 Jenis Kelamin Perempuan 6332 48,5

Laki-laki 6732 51,5

2 Usia <45 9166 70,2

45-54 2141 16,4

>55 1757 13,4

3 Pendidikan Terakhir Tidak sekolah 2433 18,6

SD 2504 19,2

SMP 2834 21,7

SMA 9246 29,9

Perguruan tinggi 1385 10,6

4 Pekerjaan Tidak/Belum bekerja 934 7,1

Mengurus Rumah

Tangga

3445 26,4

Pelajar / Mahasiswa 3035 23,2

Pensiunan 50 0,4

Pegawai Negeri Sipil

(PNS)

77 0,6

Tentara Nasional 30 0,2

Page 48: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

34

Indonesia (TNI)

Polisi Republik

Indonesia (POLRI)

29 0,2

Pedagang 1279 9,8

Petani 9 0,1

Peternak 6 0,0

Nelayan - 0,0

Karyawan

BUMN/BUMD/Swasta

2833 21,7

Buruh Harian Lepas 1020 7,8

Guru 136 1,0

Dosen 5 0,0

Dokter 16 0,1

Perawat 17 0,1

Bidan 17 0,1

Lainnya 126 1,0

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan bahwa sebaran penduduk cukup merata

untuk laki-laki dan perempuan dengan persentase sebanyak 48,5% untuk

perempuan dan 51,5% untuk laki-laki. Kebanyakan penduduk berusia kurang dari

45 tahun yaitu sebanyak 9166 (70,2%) orang, sedangkan penduduk berusia antara

45-54 tahun sebanyak 2141 (16,4%) orang dan penduduk berusia lebih dari 55

tahun sebanyak 1757 (13,4%) orang. Berdasarkan pendidikan terakhir,

kebanyakan penduduk adalah lulusan SMA yaitu sebesar 29,9%, diikuti lulusan

SMP, SD, tidak sekolah, dan perguruan tinggi dengan persentase sebesar 21,7%,

19,2%, 18,6%, dan 10,6%. Jenis pekerjaan penduduk sangat bervariasi dengan

persentase terbesar adalah pengurus rumah tangga (23,2%), pelajar/

mahasiswa(23,2%), karyawan BUMN/BUMD/swasta (21,7%), pedagang (9,8%),

buruh harian lepas (7,8%), dan penduduk yang belum/ tidak bekerja (7,1%).

Jumlah penduduk dengan jenis pekerjaan lain tidak lebih dari 2% total jumlah

penduduk Kelurahan Buaran.

Page 49: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

35

4.3 Analisis Univariat

Pada analisis univariat akan dideskripsikan mengenai karakteristik

responden dan sebaran responden berdasarkan masing-masing variabel, baik

variabel bebas maupun variabel terikat. Penelitian ini melibatkan 134 responden

sebagai subjek penelitian, namun setelah dilakukan wawancara terpimpin dan

pememeriksaan, sejumlah 47 orang (35%) merupakan pasien hipertensi sehingga

dieksklusi dari penelitian.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Univariat (n=87)

No Variabel Kategori

Jumlah

n Persentase

(%)

1. Jenis kelamin Laki-laki 26 29,9

Perempuan 61 70,1

2. Usia <45 tahun 37 42,5

45-54 tahun 36 41,4

55-64 tahun 8 9,2

>64 tahun 6 6,9

3. Pendidikan terakhir Tidak sekolah 14 16,1

SD 34 39,1

SMP 15 17,2

SMA 23 26,4

Perguruan tinggi 1 1,1

4. Pekerjaan Tidak bekerja 55 63,2

Bekerja 32 36,8

5. Indeks Massa Tubuh (IMT) Underweight 4 4,6

Normal weight 28 32,2

Page 50: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

36

Overweight 15 17,2

Obesitas I 28 32,2

Obesitas II 12 13,8

6. Lingkar Pinggang (LP) Normal 65 74,7

Obesitas sentral 22 25,3

7. Aktivitas fisik Tinggi 56 64,4

Rendah 31 35,6

8. Diet sayur-buah Tidak 54 62,1

Ya 33 37,9

9. Diet makanan berlemak Rendah lemak 35 40,2

Seimbang 20 22,9

Tinggi lemak 32 36,8

10. Diet makanan berserat Rendah serat 73 83,9

Seimbang 8 9,2

Tinggi serat 6 6,9

11. Kolesterol total <200 mg/dl 37 31,0

200-239 mg/dl 30 34,5

>=240 mg/dl 30 34,5

12. Gula Darah Puasa (GDP) GDP ≤ 90 15 17,2

GDP 91-110 39 44,8

GDP > 110 33 37,9

13. Tekanan darah sistol < 120 mmHg 21 24,1

120-139 mmHg 59 67,8

140mmHg 7 8,0

Page 51: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

37

14. Tekanan darah diastol < 80 mmHg 16 18,4

80-89 mmHg 39 44,8

90 mmHg 32 30,6

15. Minum obat anti hipertensi Tidak 79 90,8

Ya 8 9,2

16. Perokok Tidak 65 74,7

Ya 22 25,3

17. Riwayat keluarga hipertensi Tidak ada 62 71,3

Satu orang 21 24,1

Keduanya 4 4,6

18. Diabetes Mellitus (DM) Tidak 79 94,1

Ya 5 5,9

19. Tingkat risiko hipertensi Risiko rendah 10 11,5

Risiko sedang 21 24,1

Risiko tinggi 56 64,4

Berdasarkan tabel 4.6, sebaran jenis kelamin responden tidak merata untuk

laki-laki dan perempuan. Paling banyak responden berjenis kelamin perempuan

yaitu sebanyak 61 orang (70,1%), sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki

sebanyak 26 orang (29,9%). Hal ini dikarenakan peneliti mengambil data pada

jam kerja di akhir pekan sehingga kebanyakan laki-laki sedang tidak berada di

rumah. Selain itu, banyaknya laki-laki yang menolak untuk menjadi responden

menjadi faktor yang membuat tidak meratanya sebaran responden berdasarkan

jenis kelamin.

Sebaran pendidikan terakhir responden bervariasi untuk semua tingkat

pendidikan. Paling banyak responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 34 orang

Page 52: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

38

(39,1%), diikuti pendidikan SMA 23 orang (26,4%), SMP 15 orang (17,2%), tidak

sekolah 14 orang (16,1%), dan perguruan tinggi 1 orang (1,1%). Mayoritas

masyarakat binaan KPKM Buaran berpendidikan menengah ke bawah.

Kebanyakan responden berusia diantara kurang dari 45 tahun, yaitu

sebanyak 37 orang (42,5%), diikuti responden dalam kelompok usia 45-54 tahun

36 orang (41,4%), responden dalam kelompok usia 55-64 tahun 8 orang (9,2%),

dan responden berusia lebih dari 64 tahun sebanyak 6 orang (6,9%).

Indeks massa tubuh (IMT) dikelompokkan menjadi lima kategori. IMT

kurang dari 18,5 kg/m2 dimasukkan ke dalam kategori underweight IMT antara

18,5-22,9 kg/m2 dimasukkan ke dalam kategori normal weight, IMT 23,0 kg/m

2

atau lebih dimasukkan ke dalam kategori overweight, IMT 25,0-29,9 kg/m2 masuk

kategori obesitas I, dan IMT 30,0 kg/m2. Berdasarkan IMT, jumlah terbanyak

responden yaitu masing-masing 28 orang (32,2%) masuk ke dalam kategori

normal weight dan obesitas I, diikuti kategori overweight sebanyak 15 orang (17,2

%), kategori obesitas II sebanyak 12 orang (13,8%) dan 4 orang (4,6%) lainnya

masuk ke dalam kategori underweight.

Terdapat dua kategori untuk lingkar pinggang yaitu normal dan obesitas

sentral. Lingkar pinggang dikatakan normal apabila kurang dari 90 cm pada laki-

laki dan kurang dari 80 cm pada perempuan. Apabila lingkar pinggang lebih dari

nilai tersebut, maka masuk kategori obesitas sentral. Hasil analisis menunjukan

bahwa kebanyakan responden memiliki ukuran lingkar pinggang yang masuk

kategori obesitas sentral sebanyak 65 orang (74,7%) dan kategori normal 22 orang

(25,3%).

Aktivitas fisik responden dikelompokkan menjadi tiga kategori. Aktivitas

fisik tinggi apabila responden melakukan kegiatan fisik berat minimal 150 menit

atau kegiatan fisik sedang minimal 300 menit dalam satu minggu. Aktivitas fisik

sedang apabila melakukan kegiatan fisik berat minimal 75 menit atau kegiatan

fisik sedang minimal 150 menit dalam satu minggu. Aktivitas fisik rendah apabila

kegiatan fisik responden tidak memenuhi kriteria aktivitas fisik sedang dan tinggi.

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan bahwa kebanyakan responden yaitu sebanyak 56

orang (64,4%) masuk ke dalam kategori aktivitas fisik tinggi, sedangkan

Page 53: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

39

responden yang masuk ke dalam kategori aktivitas rendah yaitu sebanyak 31

orang (35,6%).

Variabel diet sayur dan buah didapatkan dari dua buah pertanyaan yang

diadaptasi dari standar porsi harian untuk buah dan sayur disesuaikan dengan

dietary guideline yang dikeluarkan oleh Amerika. Variabel diet makanan

berlemak dan makanan berserat ditanyakan untuik mengetahui kebiasaan makan

pada responden karena banyak diet tinggi lemak dan rendah serat dapat menjadi

faktor risiko hipertensi. Kebanyakan responden yaitu sebanyak 54 orang (62,1%)

tidak mengkonsumsi sayur dan atau buah setiap hari dalam porsi yang cukup,

sedangkan 33 orang (37,9%) lainnya mengkonsumsi sayur dan atau buah dalam

porsi yang cukup setiap harinya. Sebanyak 32 orang (36,8%) memiliki kebiasaan

diet tinggi lemak, tidak jauh berbeda dengan jumlah yang diet rendah lemak yaitu

35 orang (40,2%), dan sisanya diet rendah dan tinggi lemak dalam jumlah

seimbang. Berdasarkan hassil data diet serat pada responden, terdapat perbedaan

jumlah yang signifikan yakni dari total 87 orang terdapat 73 orang (83,9%)

memiliki kebiasaan diet rendah serat, hanya 6 orang (6,9%) yang diet tinggi serat.

Jadi, dari 87 responden sebagian besar tidak mengkonsumsi sayur atau buah setiap

hari dalam jumlah cukup, jumlah orang yang memiliki kebiasaan diet rendah

lemak dan tinggi lemak hampir sama, dan mayoritas responden memiliki

kebiasaan diet rendah serat.

Pada hasil pemeriksaan kolesterol total yang diambil dari pembuluh darah

kapiler, sebanyak 60 orang (69%) memiliki nilai kolesterol total ≥200 mg/dl

dengan jumlah responden yang sama masing-masing 30 orang (34,5%) memiliki

kolesterol total ≥240 mg/dl dan 200-239 mg/dl. Jadi, lebih dari setengah jumlah

responden memiliki kolesterol total yang tinggi.

Sebanyak 33 orang (37,9%) memiliki nilai GDP >110 mg/dl, hanya 15

orang (17,2%) yang memiliki nilai GDP ≤90 mg/dl. Mayoritas sisanya sebanyak

39 orang (44,8%) memiliki GDP antara 91-110 mg/dl. Pada responden yang

memiliki GDP tinggi (>110 mg/dl) dapat disarankan untuk mulai memodifikasi

gaya hidup dan dilakukan pemeriksaan GDP ulang atau GD2PP.

Sebanyak 47 orang (35%) memiliki riwayat hipertensi atau sedang

menjalani pengobatan hipertensi dan 87 orang lainnya tidak. Pada pemeriksaan

Page 54: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

40

tekanan darah juga didapatkan sebanyak 57 orang memiliki tekanan darah

>130/90 mmHg sehingga tidak dapat dimasukkan pada instrumen Framingham

Risk Score for Hypertension.

Mayoritas responden, sebanyak 62 orang (71,3%) tidak memiliki riwayat

hipertensi pada ibu maupun ayah. Sedangkan sebanyak 21 orang (25,3%)

memiliki satu orang dengan riwayat hipertensi dan 4 orang (4,6%) dengan kedua

orang tua riwayat hipertensi.

Pada variabel perokok, sebanyak 22 orang (25,3%) adalah seorang

perokok dan 65 orang (74,7%) bukan perokok. Perokok adalah seseorang yang

merokok lebih dari 100 batang rokok dalam sebulan atau sedang mencoba

berhenti merokok dalam sebulan terakhir.

Dari keseluruhan 134 responden, diketahui jumlah responden yang masuk

ke dalam kategori pasien hipertensi dengan jumlah tertinggi yaitu sebanyak 47

orang (35,1%), sedangkan responden yang bukan pasien hipertensi sebanyak 87

orang (64,9%). Pasien hipertensi adalah orang dengan riwayat minum obat anti

hipertensi dan/atau pada hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan >130/90

mmHg. Berdasarkan tabel 4.6, 56 orang (41,8%) memiliki risiko tinggi untuk

menderita hipertensi, 21 orang (15,7%) memiliki risiko sedang, dan 10 orang

(7,5%) memiliki risiko rendah.

Page 55: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

41

4.4 Analisis Bivariat

Pada analisis bivariat dilakukan uji antara setiap variabel bebas dengan

variabel terikat. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui adanya

hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.

4.4.1 Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Risiko Hipertensi

Tabel 4.7 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat

Risiko Hipertensi

Jenis Kelamin

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % n %

Laki-laki 10 38,5 16 61,7 26 100

Perempuan 21 34,4 40 65,6 61 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,719

Setelah dapat mengetahui tingkat risiko hipertensi, diharapkan dapat

dilakukan tatalaksana termasuk didalamnya langkah preventif dan promotif agar

risiko tersebut tidak berkembang menjadi penyakit. Pembagian tingkat risiko

rendah-sedang dan risiko tinggi didasarkan pada tatalaksana preventif dan

promotif yang diberikan kurang lebih sama. Di sisi lain, karakteristik responden

pun kurang lebih sama. Oleh karena itu tingkat risiko rendah dan tingkat risiko

sedang hipertensi digabungkan.

Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat risiko

hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden perempuan yang memiliki risiko

rendah-sedang, dan risiko tinggi lebih banyak dibanding responden laki-laki.

Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,719. Hal ini menunjukkan

tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat risiko

hipertensi.

Page 56: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

42

Hasil ini tidak sejalan dengan data WHO, bahwa dari seluruh region

wilayah, prevalensi hipertensi pada laki-laki lebih tinggi dibanding pada wanita.

Namun perbedaan ini hanya signifikan secara stastistik pada regional wilayah

Amerika dan Eropa.11

Di Indonesia, prevalensi hipertensi pada laki-laki sebanyak

22,8%, tidak berbeda jauh dengan perempuan dengan prevalensi sebesar 28,8%.10

4.4.2 Hubungan Antara Usia dengan Tingkat Risiko Hipertensi

Tabel 4.8 Sebaran Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Risiko

Hipertensi

Usia

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % n %

35-45 tahun 20 50,0 20 50,0 40 100

46-55 tahun 10 27,8 26 72,2 36 100

≥56 tahun 1 9,1 10 90,9 11 100

Total 31 35,6 56 64,4 134 100

p-value= 0,019

Hasil analisis hubungan antara usia dengan tingkat risiko hipertensi

diperoleh bahwa jumlah responden dengan kelompok usia 46-55 tahun memiliki

tingkat risiko hipertensi terbanyak dibanding kelompok usia lainnya, yaitu 26

orang (72,2%). Hanya satu orang (3,4%) responden pada kelompok usia ≥56

tahun yang memiliki risiko rendah-sedang hipertensi.

Hal ini sesuai dengan patofisiologi dan data Riskesdas tahun 2013 bahwa

insidensi hipertensi meningkat seiring pertambahan usia karena terjadi proses

penuaan yang mengakibatkan disfungsi endotel pembuluh darah.10,21

Tingkat

risiko tinggi hipertensi paling banyak dimiliki oleh kelompok usia 46-55 tahun

(26 orang; 72,2%) bila dibandingkan kelompok usia lainnya. Sedangkan pada

kelompok usia 35-45 tahun memiliki jumlah responden risiko sedang-rendah

hipertensi paling banyak yaitu (20 orang; 50%). Berdasarkan hasil uji chi square

Page 57: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

43

didapatkan nilai p=0,019. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

bermakna antara usia dengan tingkat risiko hipertensi.

4.4.3 Hubungan Antara Tekanan Darah Sistol dengan Tingkat Risiko Hipertensi

Tabel 4.9 Sebaran Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sistol dan

Tingkat Risiko Hipertensi

Sistol

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % n %

<120 mmHg 21 100,0 <5 <5 21 100

120-139 mmHg 10 15,2 56 84,8 66 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,001

Hasil analisis hubungan antara nilai sistol dengan tingkat risiko hipertensi

diperoleh bahwa jumlah responden dengan nilai sistol ≥140 mmHg yang

memiliki risiko rendah sedang, risiko tinggi dan penderita lebih banyak

dibandingkan responden dengan nilai sistol ≤120 mmHg – 139 mmHg.

Responden dengan nilai sistol ≤120 mmHg – 139 mmHg memiliki risiko tinggi

hipertensi lebih banyak (56 orang; 84,8%) dibanding responden dengan nilai sistol

<120 mmHg. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,001. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara nilai sistol dengan

tingkat risiko hipertensi.

Page 58: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

44

4.4.4 Hubungan Antara Tekanan Darah Diastol dengan Tingkat Risiko

Hipertensi

Tabel 4.10 Sebaran Responden Berdasarkan Tekanan Darah Diastol dan

Tingkat Risiko Hipertensi

Diastol

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % n %

<80 mmHg 15 93,8 1 6,3 16 100

80-89 mmHg 16 22,5 55 77,5 71 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,001

Hasil analisis hubungan antara nilai diastol dengan tingkat risiko

hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden dengan nilai diastol ≤80 mmHg –

89 mmHg yang memiliki risiko tinggi lebih banyak (55 orang; 77,5%)

dibandingkan responden <80 mmHg. Jumlah responden dengan nilai diastol

≤80 mmHg – 89 mmHg (16 orang; 22,5%) memiliki risiko rendah-sedang

hipertensi tidak jauh berbeda dibandingkan responden yang nilai diastolnya <80

mmHg (15 orang;93,8%). Tidak jauh berbeda dengan analisis nilai sistol, hasil

uji chi square didapatkan nilai p=0,001. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan

bermakna antara nilai diastol dengan tingkat risiko hipertensi.

Page 59: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

45

4.4.5 Hubungan antara IMT dengan Tingkat Risiko Hipertensi

Tabel 4.11 Sebaran Responden Berdasarkan IMT dan Tingkat Risiko

Hipertensi

IMT

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % N %

Normal weight 14 43,8 18 56,3 32 100

Overweight 7 46,7 8 53,3 15 100

Obesitas 10 25,0 30 75,0 40 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,158

Hasil analisis hubungan antara IMT dengan tingkat risiko hipertensi

diperoleh bahwa jumlah responden obesitas memiliki risiko tinggi lebih banyak

(30 orang; 75%) dibandingkan responden normal weight dan overweight. Pada

risiko rendah-sedang hipertensi didominasi oleh responden dengan normal

weight, kemungkinan hal ini dikarenakan responden dengan overweight dan

obesitas lebih banyak dikelompokkan pada risiko tinggi. Ini sejalan dengan

penelitian Julianty tahun 2010 bahwa risiko terkena hipertensi dengan berat

badan lebih, berpeluang 2,3 kali dibandingkan dengan berat badan normal.

Responden dengan berat badan lebih akan terjadi penumpukan jaringan lemak,

yang dapat menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah dalam

meningkatkan kerja jantung untuk dapat memompakan darah ke seluruh tubuh.24

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,158. Hal ini

menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara IMT dengan tingkat risiko

hipertensi. Bila nilai p tidak bermakna dan bernilai <0,4 terdapat beberapa hal

yang dapat menyebabkan hal ini. Nilai p yang kurang signifikan dalam penelitian

ini kemungkinann disebabkan oleh jumlah responden yang kurang dan bias

dalam pengukuran karena terdapat inter-rater antar observer.

Page 60: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

46

4.4.6 Hubungan antara Perokok dengan Tingkat Risiko Hipertensi

Tabel 4.12 Sebaran Responden Berdasarkan Status Merokok dan

Tingkat Risiko Hipertensi

Perokok

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % N %

Tidak 22 33,8 43 66,2 65 100

Ya 9 40,9 13 59,1 22 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,550

Hasil analisis hubungan antara perokok dengan tingkat risiko hipertensi

diperoleh bahwa jumlah responden yang bukan perokok yang memiliki risiko

tinggi hipertensi lebih banyak (43 orang; 66,2%) dibandingkan responden perokok

(13 orang; 59,1%). Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,550. Hal

ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara perokok dengan tingkat

risiko hipertensi.

Hasil uji statistik diatas tidak sejalan dengan penelitian kohort yang

dilakukan oleh Khsirsagar bahwa merokok merupakan karakteristik yang

berhubungan dengan kejadian hipertensi.34 Seperti halnya yang dikemukakan oleh

Thuy bahwa risiko hipertensi bagi mereka yang telah merokok selama 30 tahun

atau lebih adalah 1,52 kali (95% CI 0,95-2,44) dibandingkan dengan perokok

kurang dari 30 tahun, tanpa memperhitungkan apakah mereka sebagai perokok

saat ini atau sebagai mantan perokok.35

Page 61: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

47

4.4.7 Hubungan Antara Riwayat Orang Tua Hipertensi dengan Tingkat Risiko

Hipertensi

Tabel 4.13 Sebaran Responden Berdasarkan Riwayat Orang Tun

Hipertensi dan Tingkat Risiko Hipertensi

Riwayat Orang

Tua Hipertensi

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % n %

Tidak ada 24 38,7 38 61,3 62 100

Ada 7 28,0 18 72,0 25 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,345

Hasil analisis hubungan antara riwayat orang tua hipertensi dengan

tingkat risiko hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden tanpa riwayat

hipertensi orang tua memiliki rrisiko tinggi hipertensi lebih banyak (38 orang;

61,3%) dibandingkan responden dengan riwayat hipertensi pada orang tua (18

orang; 72%). Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,345. Hal ini

menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat

risiko hipertensi.

Hasil analisis diatas tidak sejalan dengan penelitian Jonna dkk yang

menyatakan bahwa seseorang yang memiliki riwayat hipertensi pada orang tua

berhubungan dengan risiko tinggi hipertensi (p=0,0001) dengan riwayat

hipertensi pada ibu adalah 2,14 kali (95% CI 1,52-3,01) lebih tinggi dibanding

riwayat hipertensi pada ayah.23

Hal yang menyebabkan nilai p kurang signifikan

kemungkinannya adalah responden tidak mengetahui dengan pasti apakah

terdapat riwayat hipertensi pada orang tua atau tidak sehingga terjadi recall bias.

Nilai validitas pada item pertanyaan ini juga kurang baik, sehingga

mempengaruhi hasil analisis. Selain itu, riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga

bukan faktor risiko utama namun riwayat keluarga akan meningkatkan angka kejadian

Page 62: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

48

jika responden sudah memiliki gaya hidup yang berisiko terhadap penyakit.

4.4.8 Hubungan antara Kolesterol Total dengan Tingkat Risiko Hipertensi

Tabel 4.14 Sebaran Responden Berdasarkan Kolesterol Total dan Tingkat

Risiko Hipertensi

Kolesterol Total

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

n % n % n %

200-239 mg/dl 8 29,6 19 70,4 27 100

<200 mg/dl 12 40,0 18 60,0 30 100

≥240 mg/dl 11 36,7 19 63,3 30 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,709

Hasil analisis hubungan antara kolesterol dengan tingkat risiko hipertensi

diperoleh bahwa jumlah responden dengan kolesterol ≥240 mg/dl yang memiliki

risiko rendah-sedang, risiko tinggi dan penderita hipertensi lebih banyak (32

orang; 50%) dibandingkan dengan kelompok kolesterol lainnya. Pada kelompok

penderita hipertensi didominasi oleh responden dengan kolestrol ≥240 mg/dl

(32/47 orang) disusul responden dengan kolesterol 200-239 mg/dl (8/47 orang)

dan responden dengan kolesterol <200 mg/dl (7/47 orang). Hal ini sejalan dengan

penelitian multivariat Volpe bahwa peningkatan kadar kolesterol merupakan

faktor predisposisi terjadinya hihpertensi, penyakit jantung kororner dan stroke.36

Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,709. Hal ini menunjukkan

tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat risiko

hipertensi.

Page 63: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

49

4.4.9 Hubungan antara Lingkar Pinggang dengan Tingkat Risiko Hipertensi

Tabel 4.15 Sebaran Responden Berdasarkan Lingkar Pinggang dan Tingkat

Risiko Hipertensi

Lingkar

Pinggang (LP)

Tingkat Risiko Hipertensi

Total

Rendah-Sedang Tinggi

N % N % N %

Normal 7 33,3 14 66,7 21 100

Obesitas sentral 24 36,4 42 63,6 66 100

Total 31 35,6 56 64,4 87 100

p-value= 0,801

Hasil analisis hubungan antara lingkar pinggang dengan tingkat risiko

hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden dengan obesitas sentral yang

memiliki risiko tinggi hipertensi lebih banyak (42 orang; 63,6%) dibandingkan

responden dengan lingkar pinggang normal (14 orang; 66,7%). Berdasarkan hasil

uji statistik didapatkan nilai p=0,801. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan

bermakna antara lingkar pinggang dengan tingkat risiko hipertensi.

Hasil analisis tersebut tidak sejalan dengan teori bahwa obesitas sentral

berhubungan erat dengan resistensi insulin yang berperan dalam patogenesis

hipertensi dengan cara meningkatkan resistensi perifer.21

Khsirsagar pada tahun

2010 juga menyatakan bahwa obesitas sentral merupakan prediktor kuat terhadap

kejadian hipertensi.34

Namun, penelitian multivariat Guliano Tocci tahun 2009

mengungkapkan bahwa bila faktor risiko utama (peningkatan tekanan darah,

merokok, kolesterol tinggi, usia tua, ras Asia-Afrika, jenis kelamin) sudah dimiliki

seseorang, maka faktor risiko lainnya tidak terlalu berperan dalam kejadian

hipertensi.36

4.5 Kelebihan Penelitian

Untuk penilaian yang bertujuan menilai tingkat risiko hipertensi,

penelitian dengan desain cross-sectional ini lebih efektif dan efisien

Page 64: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

50

dibandingkan dengan desain penelitian lainnya. Penelitian untuk menilai tingkat

risiko hipertensi dengan Framingham Risk Score for Hypertension masih sedikit

dilakukan di Indonesia, padahal hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

bagian dari upaya pencegahan hipertensi di komunitas. Di era JKN (Jaminan

Kesehatan Nasional) yang menitikberatkan pada promotif dan preventif suatu

penyakit, penilaian tingkat risiko hipertensi dengan Framingham Risk Score for

Hypertension ini sangat sesuai dilakukan di fasilitas pelayanan primer. Hasil

validitas dan reliabilitas instrumen yang bernilai baik juga dapat diaplikasikan

pada penelitian lain diberbagai daerah di Indonesia.

4.6 Keterbatasan Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan oleh 5 orang observer

sehingga memungkinkan terjadinya bias inter-observer, kemungkinan pertanyaan

yang diajukan tidak cukup jelas, dan kesalahan dalam pengukuran.

Page 65: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Sebaran tingkat risiko hipertensi dalam 4 tahun pada masyarakat binaan KPKM

Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 adalah sebagai berikut:

sebanyak 10 orang (11,5%) memiliki risiko rendah, 21 orang (24,1%) memiliki

risiko sedang dan 56 orang (64,4%) memiliki risiko tinggi.

2. Jumlah pasien hipertensi pada masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta adalah 47 orang (35%) dari total responden.

3. Variabel yang terbukti memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat risiko

hipertensi (p<0,05) adalah kelompok usia 46-55 tahun, tekanan darah sistol, dan

tekanan darah diastol.

4. Variabel kolesterol dan lingkar pinggang tidak memiliki hubungan bermakna

dengan tingkat risiko hipertensi (p>0,05) pada masyarakat KPKM Buaran FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5.2 SARAN

1. Untuk meneliti lebih lanjut penilaian tingkat risiko hipertensi dengan

Framingham Risk Score for Hypertension dengan jumlah sampel lebih banyak

dan pengukuran yang lebih valid sehingga dapat bermanfaat lebih banyak.

2. Melakukan analisis multivariat dengan desain kohort untuk mengetahui ods ratio

dari variabel yang dianalisis sehingga dapat diketahui faktor risiko yang paling

dominan pada responden penelitian.

3. Memperbaiki dan mengembangkan kuesioner juga melakukan pelatihan pada

observer terutama pada item yang memiliki nilai validitas yang kurang baik untuk

menghindari bias yang dapat mempengaruhi hasil penelitian serta lebih jauh lagi

agar dapat membuat kuesioner baku bagi Indonesia yang diadaptasi dari

Framingham Risk Score for Hypertension.

Page 66: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Hipertensi Faktor Risiko Utama Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta. [cited

2015 Aug 15]. Available from: http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-

release/157-hipertensi.

2. WHO-ISH Hypertension Guideline Committee. Guidelines of the management of

hypertension. J Hypertension. 2003; 21 (11): 1983-1982

3. Joint National Committee of Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of

High Blood Pressure (JNC). The Seventh Report of the JNC (JNC-7). JAMA. 2003

4. Yugiantoro Muhammad. Hipertensi Esensial: dalam Sudoyo S. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing. 2010;p.1079-81

5. Ekowati Rahajeng, Sulistyowati Tuminah. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya

di Indonesia. Artikel penelitian: IDI. 2009.

6. Samuel Klien, dkk. Obesity. In: Larsen PR, Kronenberg, Melmed S, Polonsky KS.

Williams Textbook of Endpocrinology, 10th e. 2003: p. 1605-15.

7. Message from Regional Director on World Health Day 2013-High Blood Pressure.

WHO Regional Office for South-East Asia. 2013.

8. Parikh, Pencina, Wang, Benjamin, Lanier, dkk. [Internet] A Risk Score for Predicting

Near-Term Incindence of Hypertension: The Framingham Heart Study. Framingham

risk score. 2008. [date unknown; cited 2015 Aug 16]. Available from:

www.framinghamheartstudy.org/risk-function/hypertension.

9. Ministry of Health Republic of Indonesia. Indonesia health profile 2010. [Serial on

the internet]. 2011. [cited 2015 Apr 15]. Available from:

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/157-hipertensi.

10. Hasil Riskesdas tahun 2013

11. World Health Organization (WHO) Regional Office for South-East Asia. High blood

pressure: a public health problem. [Serial on the internet]. 2014. [cited 2015 Apr 15].

Available from: www.who.int/campaigns/world-health-day/2013/en/

12. World Health Organization (WHO) Regional Office for South-East Asia. High blood

pressure: global and regional overview. [Serial on the internet]. 2014. [cited 2015 Apr

15]. Available from: www.who.int/campaigns/world-health-day/2013/en/

13. World Health Organization (WHO). Global status report of noncommunicable

disease. 2010. [cited 2015 Apr 15]. Available from:

http://www.who.int/about/licensing/copyright_form/en/index.html.

Page 67: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

53

14. Snyderman R, Williams R.S. Prospective medicine: the next health care

transformation. Academic medicine. San Francisco; 2003.

15. The Framingham Heart Study’s Impact The Global Risk. NIH Public access.

16. Ramachandran S. Vasan. A risk score for risk factors; rationale and roadkkmap for

preventing hypertension. AHA Journals. American Heart Association. 2009. [cited

2015 Feb 17]. Available from: http://www.hyper.ahajournals.org

17. James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Dennison-Himmelfarb C, Handler J,

dkk. 2014 Evidence-based guidelines for the management of high blood pressure in

adults: Reports from the panel members appointed to the Eight Joint National

Committee (JNC8). JAMA. 2013.

18. Bitton A, Gaziano T. The framingham heart study’s impact on global risk. NIH Public

access. USA. 2010. Published in final edited form as: Prog Cardiovasc Dis. 2010 ;

53(1): 68–78. doi:10.1016/j.pcad.2010.04.001.

19. US Department of Health and Human Resources. Primary prevention of hypertension;

clinical adn publication health; advisory for the national high blood pressure;

education program;. USA. NiIH Publication. 2002.

20. Newcastle Guideline Development and Research Unit. Hypertension: clinical

management of primary hypertension in adults. London: National Institute for Health

and Clinical Excellence; 2013.

21. Sue E Huether, Kathryn L (editors). Understanding patophisiology. Elseviere Mosby.

Missouri. 2012. p 587-590.

22. Nisha I.P, Michael J.P, Thomas J.W, et al. A rsik score for predicting near-term

incidence of hypertension: the framingham heart study. ANNALS of internal

medicine. 2008.

23. Juhola J, Oikonem P, Magnusen CG, et al. Childhood physical and environtmental

and genetic predictors of adult hypertension. Finlandia. 2012.

24. Pradono J. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi di daerah

perkotaan. Gizi Indonesia. Jakarta. 2010.

25. Schmieder, RE, Messerli, FH. Does obesity influence early target organ damage in

hypertensive patients. Circulation 1993; 87:1482.

26. Barton M. Aging and endothelin: determinants of disease. Life Sci. 2014: S0024-

3205(14): 758-9.

Page 68: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

54

27. Mancia G, Fagard R, Narkiewicz K, Redon J, Zanchetti A, Bohm M, dkk. 2013

ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension. Journal of

Hypertension 2013, 31: 1281-357.

28. Maranatha Repository System[Internet]. Bandung: Universitas Maranatha. Tabel

Nilai Kritis untuk Korelasi r Product – Moment; [date unknown; cited 2015 Aug 15].

Available from: http://repository.maranatha.edu/3087/2/0421036_Appendices.pdf

29. Universitas Sebelas Maret [Internet]. Solo: Universitas Sebelas Maret. BAB VII

ANALISIS INSTRUMEN; [date unknown; cited 2015 Aug 16]. Available from:

http://bowo.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/11/validitas-reliabilitas-bowo.pdf

30. Sanusi SR. Beberapa Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Instrumen Penelitian. USU

Institutional Repository [Internet]. [date unknown; cited 2015 Aug 16]. Available

from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18868/1/ikm-okt2005-

9%20(6).pdf

31. Thuy, et.all. The association between smoking and hypertension in a population-based

sample of Vietnamese men. Journal of Hypertension, 2010, 28(2): p 245–250.

32. Giuliano T, Valentin V, Sebastiamo S, Massimo V. Mutivariate rsik assessment and

risk score cards in hypertension. Vascular health and risk management. Italy 2007:

3(3). p.313-310.

33. Raharjo S. Cara melakukan Uji Reliabilitias Alpha Cronbach’s dengan SPSS

[Internet]. [Place unknown]: SPSS Indonesia. 2014 Jan 30 [Cited 2015 Aug 16].

Available from: http://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-reliabilitas-alpha-

spss.html

34. Kaplan NM, Victor RG. Kaplan’s clinical hypertension. Edisi ke-10. Philadephia:

Lippincot Williams & Wilkins; 2010.

35. Newcastle Guideline Development and Research Unit. Hypertension: clinical

management of primary hypertension in adults. London: National Institute for Health

and Clinical Excellence; 2013.

36. Tobe S, Poirier L. 2012 CHEP recommendations for management of hypertension.

Marhkan: Hypertension Canada: 2012.

37. Barton M. Aging and endothelin: determinants of disease. Life Sci. 2014: S0024-

3205(14): 758-9.

38. Neupane D, McLachlan CS, sharma R, Gyawali B, Khanal V, Mishra SR, Christesen

B, Kallestrup P. Prevalence of hypertension in member countries of South Asian

Page 69: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

55

Association for Regional Coopertion (SAARC): Systematic review and meta-analysis,

Medicine (Baltimore). 2014 Sep;93(13):e74.

39. Mancia G, Fagard R, Narkiewicz K, Redon J, Zanchetti A, Bohm M, dkk. 2013

ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension. Journal of

Hypertension 2013, 31: 1281-357.

40. World Health Organization [Internet]. Physical Activity. [place unknown]: World

Health Organization; [date unknown] [last updated 2015; cited 2015 March 5].

Available from: http://www.who.int/topics/physical_activity/en/

41. International Diabetes Federation [Internet]. Risk Factors. [place unknown]:

International Diabetes Federation; [date unknown] [cited 2015 March 5]. Available

from: http://www.idf.org/about-diabetes/risk-factors

Page 70: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Lampiran 1

Lembar surat persetujuan responden

KUESIONER PENELITIAN

Penilaian Penyakit dan Identifikasi Faktor Risiko Hipertensi pada

Masyarakat Binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2015

SURAT PERSETUJUAN PARTISIPAN

Assalamualaikum Wr.Wb.

Saya mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter dalam Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah sedang melakukan penelitian sebagai salah

satu syarat menjadi sarjana kedokteran. Penelitian ini tentang penilaian faktor risiko

terhadap penyakit hipertensi atau biasa disebut penyakit darah tinggi.

Pada penelitian ini saya akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat

kesehatan Bapak/Ibu dan keluarga. Setelah itu saya akan melakukan pemeriksaan berupa

berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah.

Dengan surat ini, kami meminta persetujuan Bapak/Ibu untuk menjadi partisipan

penelitian kami. Data dari Bapak/Ibu hanya akan kami gunakan sebagai bahan penelitian

dan akan kami rahasiakan.

Atas pengertian dan pertisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, 28 April 2015

Hormat saya,

Aliefa Asyifa

1112103000070

Page 71: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN

Setelah membaca penjelasan diatas, bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : _____________________________

Usia : ___________ tahun

Alamat : _____________________________

No. Hp : _____________________________

Dengan ini menyetujui menjadi partisipan dalam penelitian oleh mahasiswa/I

Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah. Segala hal yang menyangkut

kerahasiaan tentang partisipan akan terjaga dengan baik oleh peneliti.

Buaran, .… Mei 2015

(___________________)

Partisipan

Page 72: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Lampiran 2

PENILAIAN PENYAKIT DAN IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO

HIPERTENSI PADA MASYARAKAT BINAAN KPKM BUARAN FKIK

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2015

Silakan isi pada titik-titik yang tersedia dan centang pada pilihan yang sesuai

A. IDENTITAS RESPONDEN

NO. VARIABEL HASIL INDIKATOR

A01 Nama .....................................................................................

A02 Usia ........ tahun

o 30 - 34 tahun

o 35 - 39 tahun

o 40 - 44 tahun

o 45 - 49 tahun

o 50 – 54 tahun

o 55 - 59 tahun

o 60 - 64 tahun

o 65 - 69 tahun

o 70 – 74 tahun

o >75 tahun

A03 Jenis Kelamin o Perempuan

o Laki – laki

A04 Pekerjaan

o PNS

o Wiraswasta

o Karyawan

o Honorer

o TNI/ABRI/ POLISI

o Satpam

o Ibu Rumah Tangga

o Lainnya ..........

A05 Pendidikan

Terakhir

o Tidak

sekolah

o SD

o SMP

o SMA

o Sempat/sedang kuliah

o Diploma

o Sarjana

o Pascasarjana

Page 73: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

B. RIWAYAT KESEHATAN PRIBADI & KELUARGA

NO. Pertanyaan Jawaban

B01

Berapa tekanan darah Anda

biasanya?

Tekanan darah saya biasanya sebesar

........ mmHg

o Kurang dari 120/80 mmHg

o (120-129) / (80-84) mmHg

o (130-139) / (85-89) mmHg

o (140-159) / (90-99) mmHg

o 160/100 mmHg atau lebih

Tidak tahu

B02

Apakah Anda pernah

meminum obat darah tinggi?

o Tidak tahu

o Tidak, saya tidak pernah

minum obat darah tinggi

o Ya, saya pernah minum obat

darah tinggi. Nama obatnya

adalah ....................................

B03

Apakah saat ini Anda masih

rutin meminum obat darah

tinggi?

o Tidak tahu

o Tidak

o Ya

B04

Apakah orang tua Anda ada

yang memiliki penyakit darah

tinggi?

o Tidak tahu

o Tidak ada

o Ya, satu orang (Ayah/Ibu)

o Ya, keduanya

Page 74: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

LEMBAR PENGUKURAN (diisi oleh peneliti)

NO. VARIABEL HASIL INDIKATOR

E01 Berat Badan (BB)

Tinggi Badan (TB)

BB = ......... kg

TB = ........ cm

E02 Indeks Massa Tubuh

(IMT)

IMT= .............

o 18,5 – 22,9

o 23,0 – 24,9

o 25,0 – 29,9

o 30,0 atau lebih

E04 Tekanan Darah

Hasil (dalam

mmHg)

Pengukuran 1:

.........

Pengukuran 2:

.........

Rata-rata:

.........

o kurang dari 120/80

mmHg

o (120-129) / (80-84)

mmHg

o (130-139) / (85-89)

mmHg

o (140-159) / (90-99)

mmHg

o 160/100 mmHg atau

lebih

TERIMA KASIH

Page 75: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Lampiran 3

Hasil uji validitas dan reliabilitas

1. Uji Validitas item kuesioner

Correlations

Usia Riw TD

Pernah

OAH

OAH

Rutin_coded

Gula

biasa

Gula

tinggi DM Koles Merokok

Keluarga

HTN Lemak Serat

Diet sayur-

buah Akt. Fisik TOTAL

Usia Pearson

Correlation 1 ,368

* ,462

* ,444

* ,105 ,279 ,113 ,093 ,230 ,014 ,257 ,016 ,118 ,376

* ,503

**

Sig. (2-tailed) ,045 ,010 ,014 ,579 ,136 ,553 ,625 ,221 ,942 ,171 ,935 ,536 ,040 ,005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Riw TD Pearson

Correlation ,368

* 1 ,636

** ,354 ,325 ,411

* ,316 ,205 -,050 ,177 -,047 -,069 -,289 ,453

* ,699

**

Sig. (2-tailed) ,045 ,000 ,055 ,080 ,024 ,089 ,278 ,793 ,350 ,804 ,716 ,122 ,012 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pernah OAH Pearson

Correlation ,462

* ,636

** 1 ,657

** ,233 ,247 ,287 ,371

* -,245 ,138 ,296 -,095 ,085 ,558

** ,755

**

Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,000 ,215 ,187 ,124 ,044 ,193 ,466 ,113 ,618 ,656 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

OAH

Rutin_coded

Pearson

Correlation ,444

* ,354 ,657

** 1 ,026 ,112 ,160 ,266 ,000 -,042 -,033 ,049 ,102 ,405

* ,509

**

Sig. (2-tailed) ,014 ,055 ,000 ,894 ,556 ,399 ,156 1,000 ,827 ,861 ,797 ,591 ,026 ,004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Gula biasa Pearson

Correlation ,105 ,325 ,233 ,026 1 ,616

** ,391

* ,059 ,000 ,281 ,123 -,180 ,042 ,078 ,570

**

Page 76: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Sig. (2-tailed) ,579 ,080 ,215 ,894 ,000 ,033 ,756 1,000 ,133 ,518 ,341 ,827 ,680 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Gula tinggi Pearson

Correlation ,279 ,411

* ,247 ,112 ,616

** 1 ,400

* ,065 ,032 ,112 -,060 -,088 ,091 ,172 ,614

**

Sig. (2-tailed) ,136 ,024 ,187 ,556 ,000 ,029 ,734 ,868 ,556 ,754 ,645 ,631 ,364 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DM Pearson

Correlation ,113 ,316 ,287 ,160 ,391

* ,400

* 1 ,231 -,226 ,319 ,043 -,125 ,000 -,123 ,472

**

Sig. (2-tailed) ,553 ,089 ,124 ,399 ,033 ,029 ,219 ,230 ,085 ,823 ,509 1,000 ,518 ,008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Koles Pearson

Correlation ,093 ,205 ,371

* ,266 ,059 ,065 ,231 1 -,205 ,024 ,019 -,170 ,138 ,229 ,428

*

Sig. (2-tailed) ,625 ,278 ,044 ,156 ,756 ,734 ,219 ,278 ,899 ,919 ,368 ,467 ,224 ,018

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Merokok Pearson

Correlation ,230 -,050 -,245 ,000 ,000 ,032 -,226 -,205 1 -,177 ,236 -,277 ,144 ,181 ,068

Sig. (2-tailed) ,221 ,793 ,193 1,000 1,000 ,868 ,230 ,278 ,350 ,209 ,138 ,447 ,338 ,721

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Keluarga HT Pearson

Correlation ,014 ,177 ,138 -,042 ,281 ,112 ,319 ,024 -,177 1 ,134 -,196 ,102 -,021 ,293

Sig. (2-tailed) ,942 ,350 ,466 ,827 ,133 ,556 ,085 ,899 ,350 ,481 ,299 ,591 ,911 ,116

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 77: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Lemak Pearson

Correlation ,257 -,047 ,296 -,033 ,123 -,060 ,043 ,019 ,236 ,134 1 -,419

* ,082 ,240 ,260

Sig. (2-tailed) ,171 ,804 ,113 ,861 ,518 ,754 ,823 ,919 ,209 ,481 ,021 ,667 ,202 ,164

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Serat Pearson

Correlation ,016 -,069 -,095 ,049 -,180 -,088 -,125 -,170 -,277 -,196 -,419

* 1 ,080 ,025 -,137

Sig. (2-tailed) ,935 ,716 ,618 ,797 ,341 ,645 ,509 ,368 ,138 ,299 ,021 ,674 ,895 ,469

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Sayur&amp;b

uah

Pearson

Correlation ,118 -,289 ,085 ,102 ,042 ,091 ,000 ,138 ,144 ,102 ,082 ,080 1 ,314 ,263

Sig. (2-tailed) ,536 ,122 ,656 ,591 ,827 ,631 1,000 ,467 ,447 ,591 ,667 ,674 ,091 ,161

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Akt. Fisik Pearson

Correlation ,376

* ,453

* ,558

** ,405

* ,078 ,172 -,123 ,229 ,181 -,021 ,240 ,025 ,314 1 ,654

**

Sig. (2-tailed) ,040 ,012 ,001 ,026 ,680 ,364 ,518 ,224 ,338 ,911 ,202 ,895 ,091 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL Pearson

Correlation ,503

** ,699

** ,755

** ,509

** ,570

** ,614

** ,472

** ,428

* ,068 ,293 ,260 -,137 ,263 ,654

** 1

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,004 ,001 ,000 ,008 ,018 ,721 ,116 ,164 ,469 ,161 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 78: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

2. Uji Validitas Item Pemeriksaan

Correlations

Usia Sistol Diastol BB TB LP GDP Chol

Usia Pearson Correlation 1 ,182 ,246 ,024 ,061 ,056 ,220 -,091

Sig. (2-tailed) ,336 ,191 ,900 ,747 ,770 ,243 ,633

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Sistol Pearson Correlation ,182 1 ,866** -,155 -,064 -,109 ,309 ,383

*

Sig. (2-tailed) ,336 ,000 ,413 ,737 ,565 ,096 ,037

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Diastol Pearson Correlation ,246 ,866** 1 -,192 -,032 -,241 ,129 ,417

*

Sig. (2-tailed) ,191 ,000 ,310 ,868 ,200 ,498 ,022

N 30 30 30 30 30 30 30 30

BB Pearson Correlation ,024 -,155 -,192 1 ,497** ,834

** ,173 -,184

Sig. (2-tailed) ,900 ,413 ,310 ,005 ,000 ,361 ,330

N 30 30 30 30 30 30 30 30

TB Pearson Correlation ,061 -,064 -,032 ,497** 1 ,138 -,053 -,512

**

Sig. (2-tailed) ,747 ,737 ,868 ,005 ,466 ,780 ,004

N 30 30 30 30 30 30 30 30

LP Pearson Correlation ,056 -,109 -,241 ,834** ,138 1 ,290 ,039

Sig. (2-tailed) ,770 ,565 ,200 ,000 ,466 ,119 ,839

N 30 30 30 30 30 30 30 30

GDP Pearson Correlation ,220 ,309 ,129 ,173 -,053 ,290 1 -,012

Page 79: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Sig. (2-tailed) ,243 ,096 ,498 ,361 ,780 ,119 ,948

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Chol Pearson Correlation -,091 ,383* ,417

* -,184 -,512

** ,039 -,012 1

Sig. (2-tailed) ,633 ,037 ,022 ,330 ,004 ,839 ,948

N 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 80: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

3. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,726 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Riw TD 29,13 36,671 ,720 ,665

Pernah OAH 29,43 41,289 ,703 ,697

OAH Rutin_coded 29,60 43,283 ,469 ,714

Gula biasa 29,00 41,103 ,518 ,700

Gula tinggi 29,13 39,913 ,571 ,692

DM 29,63 42,654 ,436 ,711

Koles 28,50 42,259 ,351 ,713

Merokok 29,47 45,913 -,028 ,738

Keluarga HT 29,60 44,524 ,234 ,725

Akt. Fisik 29,10 40,162 ,513 ,696

TOTAL 15,40 11,490 1,000 ,711

Page 81: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT
Page 82: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Lampiran 4

Hasil Uji Statistik

ANALISIS UNIVARIAT

1. Sebaran karakteristik responden

Usia_coded

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 35-45 th 54 40,3 40,3 40,3

46-55 th 50 37,3 37,3 77,6

>=56 th 30 22,4 22,4 100,0

Total 134 100,0 100,0

Jk_coded

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lk 41 30,6 30,6 30,6

Pr 93 69,4 69,4 100,0

Total 134 100,0 100,0

Job_coded

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Bekerja 49 36,6 36,6 36,6

Tidak bekerja 85 63,4 63,4 100,0

Total 134 100,0 100,0

Page 83: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Pend1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Menengah 62 46,3 46,3 46,3

Rendah 70 52,2 52,2 98,5

Tinggi 2 1,5 1,5 100,0

Total 134 100,0 100,0

2. Sebaran faktor risiko berdasarkan Framingham Risk Score for

Hypertension

Sistol1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Normal 21 15,7 15,7 15,7

Pre-HTN 66 49,3 49,3 64,9

HTN1 27 20,1 20,1 85,1

HTN2 20 14,9 14,9 100,0

Total 134 100,0 100,0

Diastol1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Normal 16 11,9 11,9 11,9

Pre-HTN 40 29,9 29,9 41,8

HTN1 41 30,6 30,6 72,4

HTN2 37 27,6 27,6 100,0

Total 134 100,0 100,0

Page 84: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

IMT1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Normal Weight 34 25,4 25,4 25,4

Obesitas I 42 31,3 31,3 56,7

Obesitas II 23 17,2 17,2 73,9

Overweight 26 19,4 19,4 93,3

Underweight 9 6,7 6,7 100,0

Total 134 100,0 100,0

Merokok1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 100 74,6 74,6 74,6

Ya 34 25,4 25,4 100,0

Total 134 100,0 100,0

Parents_coded

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Keduanya 5 3,7 3,7 3,7

Satu orang 37 27,6 27,6 31,3

Tidak ada 92 68,7 68,7 100,0

Total 134 100,0 100,0

RisikoHTN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Penderita 47 35,1 35,1 35,1

Rendah 10 7,5 7,5 42,5

Sedang 21 15,7 15,7 58,2

Tinggi 56 41,8 41,8 100,0

Total 134 100,0 100,0

Page 85: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

ANALISIS BIVARIAT

1. Hubungan sebaran karakteristik responden dengan tingkatan risiko

JK_coded * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

JK_coded Laki-laki Count 10 16 26

Expected Count 9,3 16,7 26,0

% within JK_coded 38,5% 61,5% 100,0%

Perempuan Count 21 40 61

Expected Count 21,7 39,3 61,0

% within JK_coded 34,4% 65,6% 100,0%

Total Count 31 56 87

Expected Count 31,0 56,0 87,0

% within JK_coded 35,6% 64,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,129a 1 ,719

Continuity Correctionb ,013 1 ,908

Likelihood Ratio ,129 1 ,720

Fisher's Exact Test ,808 ,450

Linear-by-Linear Association ,128 1 ,721

N of Valid Cases 87

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,26.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 86: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Umur11 * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

Umur11 35-45 Count 20 20 40

Expected Count 14,3 25,7 40,0

% within Umur11 50,0% 50,0% 100,0%

46-55 Count 10 26 36

Expected Count 12,8 23,2 36,0

% within Umur11 27,8% 72,2% 100,0%

>=56 Count 1 10 11

Expected Count 3,9 7,1 11,0

% within Umur11 9,1% 90,9% 100,0%

Total Count 31 56 87

Expected Count 31,0 56,0 87,0

% within Umur11 35,6% 64,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 7,947a 2 ,019

Likelihood Ratio 8,627 2 ,013

Linear-by-Linear Association 7,832 1 ,005

N of Valid Cases 87

a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 3,92.

Page 87: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

sistol111 * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

sistol111 <120 Count 21 0 21

Expected Count 7,6 13,4 21,0

% within sistol111 100,0% 0,0% 100,0%

120-139 Count 10 55 65

Expected Count 23,4 41,6 65,0

% within sistol111 15,4% 84,6% 100,0%

Total Count 31 55 86

Expected Count 31,0 55,0 86,0

% within sistol111 36,0% 64,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 49,295a 1 ,000

Continuity Correctionb 45,693 1 ,000

Likelihood Ratio 56,622 1 ,000

Fisher's Exact Test ,000 ,000

Linear-by-Linear Association 48,722 1 ,000

N of Valid Cases 86

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,57.

b. Computed only for a 2x2 table

diastol222 * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

diastol222 <79 Count 15 1 16

Expected Count 5,8 10,2 16,0

% within diastol222 93,8% 6,3% 100,0%

80-89 Count 16 54 70

Expected Count 25,2 44,8 70,0

% within diastol222 22,9% 77,1% 100,0%

Page 88: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Total Count 31 55 86

Expected Count 31,0 55,0 86,0

% within diastol222 36,0% 64,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 28,392a 1 ,000

Continuity Correctionb 25,400 1 ,000

Likelihood Ratio 29,696 1 ,000

Fisher's Exact Test ,000 ,000

Linear-by-Linear Association 28,062 1 ,000

N of Valid Cases 86

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,77.

b. Computed only for a 2x2 table

IMT * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

IMT Normal weight Count 14 18 32

Expected Count 11,4 20,6 32,0

% within IMT 43,8% 56,3% 100,0%

Overweight Count 7 8 15

Expected Count 5,3 9,7 15,0

% within IMT 46,7% 53,3% 100,0%

Obesitas I Count 10 30 40

Expected Count 14,3 25,7 40,0

% within IMT 25,0% 75,0% 100,0%

Total Count 31 56 87

Expected Count 31,0 56,0 87,0

% within IMT 35,6% 64,4% 100,0%

Page 89: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 3,687a 2 ,158

Likelihood Ratio 3,747 2 ,154

Linear-by-Linear Association 2,838 1 ,092

N of Valid Cases 87

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 5,34.

Smoke * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

Smoke Tidak Count 22 43 65

Expected Count 23,2 41,8 65,0

% within Smoke 33,8% 66,2% 100,0%

Ya Count 9 13 22

Expected Count 7,8 14,2 22,0

% within Smoke 40,9% 59,1% 100,0%

Total Count 31 56 87

Expected Count 31,0 56,0 87,0

% within Smoke 35,6% 64,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,358a 1 ,550

Continuity Correctionb ,116 1 ,734

Likelihood Ratio ,353 1 ,552

Fisher's Exact Test ,611 ,363

Linear-by-Linear Association ,353 1 ,552

N of Valid Cases 87

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,84.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 90: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

HTNOrangtua* RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

Riwayat

HTN

Orangtua

Tidak ada Count 24 38 62

Expected Count 22,1 39,9 62,0

% within Keluarga 38,7% 61,3% 100,0%

Ada Count 7 18 25

Expected Count 8,9 16,1 25,0

% within Keluarga 28,0% 72,0% 100,0%

Total Count 31 56 87

Expected Count 31,0 56,0 87,0

% within Keluarga 35,6% 64,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,891a 1 ,345

Continuity Correctionb ,485 1 ,486

Likelihood Ratio ,912 1 ,340

Fisher's Exact Test ,460 ,245

Linear-by-Linear Association ,881 1 ,348

N of Valid Cases 87

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,91.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 91: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Chol * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

Chol <200 Count 8 19 27

Expected Count 9,6 17,4 27,0

% within Chol 29,6% 70,4% 100,0%

200-239 Count 12 18 30

Expected Count 10,7 19,3 30,0

% within Chol 40,0% 60,0% 100,0%

>=240 Count 11 19 30

Expected Count 10,7 19,3 30,0

% within Chol 36,7% 63,3% 100,0%

Total Count 31 56 87

Expected Count 31,0 56,0 87,0

% within Chol 35,6% 64,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square ,688a 2 ,709

Likelihood Ratio ,696 2 ,706

Linear-by-Linear Association ,282 1 ,595

N of Valid Cases 87

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 9,62.

Page 92: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

LP_coded * RiskNEW Crosstabulation

RiskNEW

Total

Risiko Rendah-

Sedang Risiko Tinggi

LP_coded LP normal Count 7 14 21

Expected Count 7,5 13,5 21,0

% within LP_coded 33,3% 66,7% 100,0%

Obesitas sentral Count 24 42 66

Expected Count 23,5 42,5 66,0

% within LP_coded 36,4% 63,6% 100,0%

Total Count 31 56 87

Expected Count 31,0 56,0 87,0

% within LP_coded 35,6% 64,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,064a 1 ,801

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,064 1 ,800

Fisher's Exact Test 1,000 ,509

Linear-by-Linear Association ,063 1 ,802

N of Valid Cases 87

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,48.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 93: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Lampiran 5

Dokumentasi

1. Pengecekan kuesioner, registrasi, dan pengukuran antropometri

2. Pemeriksaan gula darah dan kolesterol 3. Pemeriksaan nadi dan

tekanan darah

Page 94: PENILAIAN PENYAKIT DAN TINGKAT RISIKO SERTA FAKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37882/1/ALIEFA... · FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Aliefa Asyifa

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 19 Juni 1995

Alamat : Jl. Naman Iskandar No.89 RT 01/04, Limo, Depok.

No. HP : 081318504999

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. TK Bina Insan Kamil Jakarta Pusat (1999-2000)

2. SDN 02 Penawar Jaya, Tulang Bawang (2000-2005)

3. SDN Limo 2 Depok (2005-2006)

4. SMPN 2 Depok (2006-2009)

5. SMAN 1 Depok (2009-2012)

6. PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-sekarang)