penilaian kinerja pada kpri universitas negeri malang ...repository.ub.ac.id/7887/1/purwadi,...

108
PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Disusun Oleh: MUHAMMAD GUNTUR PURWADI NIM. 12502020011068 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi KONSENTRASI MANAJEMEN STRATEGI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Disusun Oleh:

MUHAMMAD GUNTUR PURWADI

NIM. 12502020011068

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi

KONSENTRASI MANAJEMEN STRATEGI

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE
Page 3: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE
Page 4: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Guntur Purwadi

NIM : 125020200111006

Tempat & Tanggal Lahir : Malang, 29 Juni 1994

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Laksda Adi Sucipto 17 no 02 Blimbing, Malang

Telepon : 0819 4499 3229

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal

1. Sekolah Dasar Negeri Blimbing 3 (2000-2006)

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Malang (2006-2009)

3. Sekolah Menengah Atas Darul ‘Ulum 2 Cambridge International School

(2009-2012)

4. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya (2012)

Riwayat Pendidikan Non-Formal

1. Lulus dari Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Peterongan Jombang dengan Predikat

Memuaskan.

Page 5: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

Pengalaman Organisasi

1. Staf Junior Departemen Litbang HMJM FEB UB (2012)

2. Anggota Departemen Litbang HMJM FEB UB (2013)

3. Pendiri Rumah Pendidikan Asah Asih Asuh (2015-sekarang)

4. Anggota Forum Komunikasi Taman Baca Masyarakat Malang Raya (2015)

Pengalaman Kepanitiaan

1. Kodiv Acara Pelatihan Komunikasi 2013 HMJM FEB UB 2013

Kegiatan Bisnis yang Ditekuni

1. Asah Asih Asuh Group (Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat)

2. G-PRO (Produksi dan Industri bahan sandang dan Konveksi)

3. Langlang Medical Center (Bidang Kesehatan Masyarakat)

4. UD. Sekar Lamong (Bidang Distribusi Beras)

Sertifikat dan Penghargaan yang Diperoleh:

1. Piagam Kompetensi Manajemen dan Pemasaran dari BNSP Republik

Indonesia

2. Sertifikat Pengakuan Kompetensi Pelaksanaan UMKM dari BNSP Republik

Indonesia

3. Good Grade Subject ESL (English as a Second Language) ICGSE dari

University of Cambridge, Inggris.

4. Sertifikat Tingkat Mahir dalam Kegiatan Pelatihan Ukir Kaca dari Dinas

Koperasi Kota Malang

Page 6: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE
Page 7: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

ii

PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Oleh:

MUHAMMAD GUNTUR PURWADI

125020200111068

Pembimbing:

Bayu Ilham Pradana, S.E., M.M.

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kinerja di

KPRI Universitas Negeri Malang dengan menggunakan Balanced Scorecard.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan data yang dianalisis

dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan perspektif keuangan,

pelanggan, bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dari hasil

analisis melalui metode Balanced Scorecard diketahui bahwa kinerja KPRI

Universitas Negeri Malang menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dibuktikan dari

indikator Perspektif Keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan

Rasio Rentabilitas yang baik, semua indikator Perspektif Keuangan

mengisyaratkan KPRI telah bekerja dengan baik. Indikator Perspektif

Keanggotaan menunjukkan hasil yang baik meskipun akuisisi anggota menurun,

dibuktikan dengan Retensi Pelanggan menunjukkan hasil yang baik, dan kepuasan

pelanggan yang baik. Pengamatan langsung pada Perspektif Bisnis Internal

menunjukkan proses inovasi, proses operasi, dan layanan purna jual yang baik.

Indikator Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan menunjukkan retensi pekerja

yang cenderung stabil, produktivitas karyawan yang meningkat, kapabilitas sistem

informasi yang baik, dan motivasi yang meningkat, meskipun pelatihan dan

pendidikan yang dilaksanakan koperasi kurang.

Kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif

Keanggotaan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Page 8: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

ii

ASSESSMENT ON THE PERFORMANCE OF KPRI OF STATE

UNIVERSITY OF MALANG USING BALANCED SCORECARD

METHOD

By:

MUHAMMAD GUNTUR PURWADI

125020200111068

Advisor:

Bayu Ilham Pradana, S.E., M.M.

ABSTRACT

The purpose of this descriptive study is to analyze and determine the performance

of KPRI of State University of Malang using Balanced Scorecard. The data of

this study are those related to financial, customer, internal business, and learning

and growth perspective. Based on the results of Balanced Scorecard analysis, the

performance of KPRI of State University of Malang is good. It is shown by the

fact that the Financial Perspective indicators, consisting of Liquidity Ratio,

Solvency Ratio, and Good Rentability Ratio, indicate that KPRI has been working

well. The Membership Perspective Indicators also show good results despite the

decline on member acquisition. It is evidenced by the fact that customer retention

is low and customer satisfaction is high. Direct observation on Internal Business

Perspective results in good innovative process, good operating process, and good

after-sales service. In the perspective of Learning and Growth, the retention of

workers is stable, employee productivity increases, information system

capabilities is good, and motivation increases in spite of the poor training and

education held by KPRI of State University of Malang.

Keywords: Financial Perspective, Membership Perspective, Internal Business

Perspective, Learning and Growth Perspective

Page 9: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin, puji dan syukur kepada Allah

Subhanahuwata’ala atas Rahmat dan Hidayah-nya sehingga skripsi dengan judul:

Penilaian Kinerja pada KPRI Universitas Negeri Malang dengan Metode

Balanced Scorecard dapat diselesaikan. Serta tidak lupa Sholawat serta salam

kepada baginda Rasulullah Muhammad Sholallahualaihi wassalam sebagai

panutan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bebagai pihak baik

lembaga maupun perseorangan yang secara langsung maupun tidak langsung

turut membantu penulis dalam proses penulisan Skripsi ini, karenanya ucapan

terima kasih disampaikan kepada :

1. Bapak Bayu Ilham Pradana, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing yang

dengan sabar dan tekun dalam membimbing, serta memberikan banyak

bantuan pemikiran, masukan serta saran dalam proses penulisan Skripsi ini.

2. Ibu Dr. Sumiati, SE, MSi, CSRS, selaku Ketua Jurusan Manajemen

3. Ibu Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP. selaku Ketua Program Studi

Manajemen.

4. Bapak Ainur Rofiq, SE., MM., Ph.D selaku Sekertaris Jurusan Manajemen.

5. Bapak Drs Nurkholis, M.Buss., Ak., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

6. Jajaran Pengurus KPRI Universitas Negeri Malang yang dipimpin oleh Bapak

Drs. Yusuf Ikhwanto dan Bapak Drs. Partono, M.Pd, yang telah memberikan

izin untuk melaksanakan penelitian.

7. Seluruh Karyawan KPRI Universitas Negeri Malang yang telah memberikan

waktu untuk kepentingan penelitian.

8. Ayahanda Gembong Wiyono, S.Sos dan Ibunda Herlin Nurhutami, selaku

orang tua penulis yang telah banyak memberikan motivasi, saran, serta

berbagai hal baik dalam pendidikan maupun lainnya.

9. Vivin Novitasari, Ariq Akhdan, dan Farrell Naufal yang telah memberikan

semangat, motivasi dan doa selama proses pengerjaan Skripsi penulis.

Page 10: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

ii

10. Terima kasih kepada “Gembong Wiyono Family” yang telah memberikan

semangat, motivasi dan doa selama proses pengerjaan Skripsi penulis.

11. Terima kasih kepada Keluarga Besar Rumah Pendidikan Asah Asih Asuh

Malang yang telah banyak memberikan dukungan, serta motivasi.

12. Seluruh Keluarga Besar “HIDDEN” yang selalu memberikan support.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

peneliti dalam proses penyelesaian Skripsi.

Kami sadar bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak

kekurangan baik pada faktor keterbatasan kemampuan maupun lainnya.

Mengingat penulis masih dalam tahapan belajar, oleh karena itu dibutuhkan kritik

serta saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga

Skripsi ini dapat memberikan manfaat pada berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Malang,30 Juli 2017

Penulis

Page 11: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Strategi dan Model Manajemen Strategi ........ 6

2.1.1 Model Manajemen Strategi ....................................... 7

2.2 Kinerja dan Penilaian Kinerja............................................. 10

2.2.1 Tujuan Penilaian Kinerja. .......................................... 11

2.2.2 Persyaratan Sistem Penilaian Kinerja ........................ 12

2.3 Balanced Scorecard ............................................................ 12

2.3.1 Sejarah Balanced Scorecard ...................................... 12

2.3.2 Pengertian Balanced Scorecard ................................. 13

2.3.3 Keunggulan Balanced Scorecard .............................. 14

2.3.4 Perspektif dalam Balanced Scorecard ....................... 16

2.3.5 Hubungan Balanced Scorecard dengan Visi, Misi, dan

Strategi Organisasi ..................................................... 25

2.3.6 Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukur Kinerja 29

2.4 Koperasi .............................................................................. 30

2.4.1 Pengertian Koperasi ................................................... 30

2.4.2 Pengertian KPRI ........................................................ 31

2.4.3 Karakteristik Umum Koperasi ................................... 32

Page 12: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

v

2.4.4 Fungsi dan Peran Koperasi ........................................ 33

2.4.5 Prinsip Koperasi ........................................................ 33

2.4.6 Kegiatan Koperasi ..................................................... 34

2.4.7 Ciri Khas atau Keunikan Koperasi ............................ 36

2.5 Kerangka Pemikiran ........................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 40

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................. 40

3.3 Ruang Lingkup Penelitian .................................................. 41

3.4 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 41

3.4.1 Jenis Data ................................................................... 41

3.4.2 Sumber Data .............................................................. 42

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42

3.6 Metode Analisis Data ......................................................... 43

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum KPRI Universitas Negeri Malang ......... 49

4.1.1 Sejarah Singkat KPRI Universitas Negeri Malang.... 49

4.1.2 Lokasi dan Wilayah Kerja ......................................... 53

4.1.3 Bidang Organisasi...................................................... 54

4.1.4 Bidang Pelanggan (Anggota)..................................... 59

4.1.5 Bidang Usaha ............................................................. 60

4.1.6 Permodalan ................................................................ 63

4.1.7 Sisa Hasil Usaha ........................................................ 64

4.2 Visi, Misi, dan Tujuan KPRI Universitas Negeri Malang .. 65

4.3 Penjabaran Visi, Misi dan Strategi KPRI Universitas Negeri Malang

dalam Perspektif Balanced Scorecard ................................ 66

4.3.1 Perspektif Keuangan .................................................. 66

4.3.2 Perspektif Pelanggan (Anggota) ................................ 66

4.3.3 Perspektif Bisnis Internal........................................... 67

4.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ............... 67

4.4 Analisis terhadap Implementasi Balanced Scorecard dalam

Penilaian Kinerja KPRI Universitas Negeri Malang .......... 69

Page 13: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

vi

4.4.1 Perspektif Keuangan .................................................. 69

4.4.2 Perspektif Pelanggan (Anggota) ................................ 79

4.4.3 Perspektif Bisnis Internal........................................... 84

4.4.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ............... 84

BAB IV PENUTUP

5.1 Kesimpulan ......................................................................... 89

1. Perspektif Keuangan ....................................................... 89

2. Perspektif Pelanggan (Anggota) ..................................... 89

3. Perspektif Bisnis Internal ................................................ 89

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .................... 90

5.2 Saran .................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 91

LAMPIRAN .............................................................................................. 94

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 105

Page 14: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skrip Wawancara Sesi I dengan Pengurus KPRI UM ........... 94

Lampiran 2 Skrip Wawancara Sesi II dengan Pengurus KPRI UM ......... 95

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian dari KPRI UM .......................... 96

Lampiran 4 Penghargaan yang diterima KPRI UM ..... ………………… 97

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Susunan Pengurus KPRI ........................................................... 56

Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Anggota KPRI ..................................... 58

Tabel 4.3 Perkembangan Modal KPRI UM .............................................. 62

Tabel 4.4 Perkembangan SHU KPRI UM ................................................ 66

Tabel 4.5 Target dan Realisasi Modal KPRI UM ..................................... 67

Tabel 4.6 Target dan Realisasi SHU KPRI UM ....................................... 67

Tabel 4.7 Current Ratio KPRI UM Tahun 2014-2016 ............................. 70

Tabel 4.8 Cash Ratio KPRI UM Tahun 2014-2016 .................................. 71

Tabel 4.9 Working Capital to Total Asset Ratio KPRI UM 2014-2016 ... 71

Tabel 4.10 Total Debt to Total Equity Ratio KPRI UM 2014-2016 ........ 72

Tabel 4.11 Total Debt to Total Capital Asset KPRI UM 2014-2016 ....... 73

Tabel 4.12 Gross Profit Margin KPRI UM unit Simpan Pinjam

tahun 2014-2016 ..................................................................... 74

Tabel 4.13 Rentabilitas Ekonomis KPRI UM tahun 2014-2016............... 74

Tabel 4.14 Rentabilitas Modal Sendiri KPRI UM tahun 2014-2016 ........ 75

Tabel 4.15 Akuisisi Anggota KPRI UM tahun 2014-2016 ....................... 77

Tabel 4.16 Retensi Anggota KPRI UM tahun 2014-2016 ........................ 78

Tabel 4.17 Kepuasan Anggota KPRI UM tahun 2014-2016 .................... 78

Tabel 4.18 Retensi Pekerja KPRI UM tahun 2014-2016 .......................... 83

Tabel 4.19 Produktifitas Pekerja KPRI UM tahun 2014-2016 ................. 83

Tabel 4.20 Motivasi Pekerja KPRI UM tahun 2014-2016 ........................ 84

Page 15: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Balanced Scorecard memberi Kerangka Kerja untuk Penerjemahan

Strategi Ke dalam Kerangka Operasional ............................. 15

Gambar 2.2 Perspektif Pelanggan Ukuran Utama .................................... 19

Gambar 2.3 Proposisi Nilai Pelanggan ..................................................... 20

Gambar 2.4 Perspektif Proses Bisnis Internal Model Rantai Nilai Generik 21

Gambar 2.5 Kerangka Kerja Ukuran Pembelajaran Ukuran Pembelajaran dan

Pertumbuhan .......................................................................... 23

Gambar 2.6 Kegiatan Koperasi ................................................................. 35

Gambar 2.7 Perbedaan Koperasi dan Korporasi ....................................... 37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI UM tahun 2014-2016 .................. 53

Gambar 4.2 Implementasi Balanced Scorecard di KPRI UM ................. 66

Page 16: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan semakin berkembangnya peradaban manusia, kegiatan

ekonomi dan bisnis semakin menggeliat dalam skala besar dan kecil. Berbagai

macam sistem sebagai hasil dari pemikiran para ahli mulai bermunculan.

Semuanya menganggap sistemnya baik dan kompeten sehingga muncul friksi

yang menyebabkan gejala persaingan ekonomi yang sangat ketat. Berbagai

macam cara pun dilakukan demi menerapkan prinsip dasar ekonomi yaitu

“Mendapatkan keuntungan sebesar besarnya, dengan modal seminimum

mungkin”. Pada tingkat persaingan global ini, suatu keuntungan kompetitif

perusahaan sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.

Kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan kompetitif ini akan

memperkuat posisi persaingan dalam persaingan bisnis dalam jangka panjang.

Pihak manajemen boleh jadi berhasil memaksimalkan laba bersih dan membuat

hasil perhitungan rasio keuangan secara baik, namun sering melupakan apakah

perusahaan dapat bertahan dalam kurun waktu yang panjang (Ciptani, 2000).

Selama ini yang umum dipergunakan dalam perusahaan adalah penilaian

kinerja tradisional yang umumnya dilakukan pada sektor keuangan saja. Penilaian

kinerja dengan sistem ini menyebabkan perusahaan hanya berorientasi pada

keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup

perusahaan (sustainability) dalam jangka panjang. Penilaian kinerja yang

menitikberatkan pada sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja

Page 17: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

2

harta-harta tak tampak (intangible assets) dan harta-harta intelektual (sumber daya

manusia) perusahaan. Selain itu penilaian kinerja dengan cara ini juga kurang

mampu bercerita banyak mengenai masa lalu perusahaan, kurang memperhatikan

sektor eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah

yang lebih baik (Kaplan dan Norton,1996).

Dalam rangka memenangkan persaingan di abad baru dimana semuanya

bergerak dengan dinamis dan cepat diperlukan kemampuan untuk mengelola aset

tak berwujud yang merupakan salah satu komponen penting perusahaan.

Kemampuan baru ini lebih menguntungkan perusahaan daripada melakukan

investasi pada pengelolaan aset fisik atau berwujud. Pengelolaan aset-aset tak

berwujud tersebut memungkinkan organisasi untuk: 1) Membangun customer

relationship dengan cara mempertahankan kesetiaan dari pelanggan lama dan

memungkinkan untuk melayani segmen pelanggan serta pangsa pasar baru secara

efisien dan efektif, 2) Memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diharapkan

oleh segmen pelanggan sasaran, 3) Menghasilkan produk dan jasa yang

berkualitas tinggi pada tingkat harga serta waktu tunggu yang singkat dan,

4)Menyebarkan teknologi informasi, data base, dan system (Kaplan dan Norton,

1996).

Balanced Scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan

David P. Norton sebagai alat ukur kinerja perusahaan untuk lingkungan bisnis

modern. Pada awalnya, Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem

kelemahan penilaian kinerja manajemen yang terlalu berfokus pada keuangannya.

Selanjutnya Balanced Scorecard mengalami perkembangan dalam

implementasinya di perusahaan, yaitu tidak hanya sebagai alat penilaian namun

Page 18: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

3

meluas sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana strategi dan menjadi inti

dari sistem manajemen strategi. Kaplan dan Norton (1996) menjelaskan bahwa

Balanced Scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial tradisional, namun,

Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran tersebut dengan ukuran

pendorong (drivers) kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran itu diterjemahkan

dari visi dan strategi perusahaan yang ditinjau dari empat perspektif yaitu

finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Niven (2007) mengungkapkan, tidak seperti penilaian kinerja tradisional

yang memiliki kendali finansial di intinya, Balanced Scorecard dimulai dengan

visi misi dan strategi organisasi. Visi misi dan strategi organisasi diterjemahkan

menjadi ukuran kinerja, yang dapat ditelusuri dan digunakan untuk mengukur

kesuksesan dalam implementasi visi dan strategi tersebut. Beberapa perusahaan

mencoba mengimplementasikan konsep Balanced Scorecard dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerja mereka, serta untuk mempengaruhi perubahan kultur yang

ada dalam perusahaan. Terjadinya perubahan kultur dalam perusahaan ini

disebabkan karena adanya perubahan dari sistem yang telah lama diterapkan oleh

perusahaan kepada suatu sistem baru. Sistem yang baru ini dirancang untuk

melipatgandakan kinerja dengan empat perspektif yaitu perspektif finansial,

perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis (internal) dan perspektif

pertumbuhan dan pembelajaran (Wardhani, 1999).

Kita mengenal Balanced Scorecard identik dengan penilaian kinerja pada

perusahaan konvensional, dengan skripsi ini penulis mencoba menerapkan

Balanced Scorecard pada organisasi bisnis dengan karakter unik semacam

Koperasi. Dalam bahasan ini penulis mengambil obyek penelitian pada KPRI

Page 19: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

4

Universitas Negeri Malang, yang nantinya hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan evaluasi yang obyektif

dan tanpa ada unsur kepentingan di dalamnya. Balanced Scorecard dapat menjadi

bahan pertimbangan yang cukup kuat mengingat tidak hanya aspek keuangan saja

yang dinilai, namun juga terdapat pengukuran terhadap aspek lain seperti

pertumbuhan, bisnis internal, dan pelanggan yang nantinya berpengaruh menjaga

sustainability dari KPRI Universitas Negeri Malang sendiri yang telah

membuktikan diri sebagai Koperasi Terbaik Juara I BSM Awards pada tahun

2011 (kpri.um.ac.id). Pertimbangan di atas membuat KPRI Universitas Negeri

Malang kami anggap layak dan pantas untuk menjadi obyek penelitian kami.

Selain itu, mempertimbangkan hasil wawancara yang kami lakukan dengan Ketua

II Pengurus KPRI UM Bapak Drs. Partono, M. Pd., beliau dengan jelas berkata

bahwa KPRI sangat membutuhkan penilaian kinerja yang mencakup aspek non-

finansial, apalagi peneliti adalah pihak di luar UM (Bukan mahasiswa, pegawai,

atau lain lain) menjadikan penelitian ini diharapkan mampu menjadikan hasil

penelitian ini obyektif tanpa kepentingan apapun di luar penelitian. Dengan

memperhatikan uraian diatas mana peneliti mencoba melakukan penelitian

mengenai implementasi Balanced Scorecard dengan judul “PENILAIAN

KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN

MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD”.

Page 20: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

5

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran Kinerja KPRI UM.

2. Bagaimana gambaran Penilaian Kinerja KPRI UM.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Kinerja KPRI UM.

2. Untuk menganalisis Penilaian Kinerja KPRI UM.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa:

a. Sebagai sarana dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah.

b. Sebagai sarana untuk meningkatkan serta mengembangkan pengetahuan dan

ketrampilan mahasiswa.

2. Bagi Jurusan Manajemen:

a. Sebagai sarana untuk memperoleh bahan masukan dalam mengevaluasi sistem

pendidikan yang diterapkan.

b. Sebagai bahan referensi bagi kurikulum di bangku perkuliahan yang dapat

diterapkan sesuai dengan perkembangan dunia kerja.

3. Bagi KPRI Universitas Negeri Malang:

Sebagai bahan masukan bagi koperasi dalam melakukan evaluasi dengan hasil

penilaian kinerja menggunakan Balanced Scorecard.

Page 21: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Strategi dan Model Manajemen Strategi

Beberapa ahli dalam ilmu manajemen untuk menentukan manajemen strategis

dengan cara yang berbeda. Ketchen (2009) mendefinisikan analisis manajemen

strategis, keputusan dan tindakan oleh perusahaan untuk menciptakan dan

mempertahankan keunggulan kompetitif. Gregory G. Dees dalam Saladin (2006)

berpendapat manajemen strategi adalah kombinasi dari tiga kegiatan, yaitu analisis

strategi, perumusan strategi dan implementasi strategi. David (2004) berpendapat

Manajemen strategi adalah seni dan ilmu merumuskan, melaksanakan, dan

mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi untuk

mencapai tujuan, sehingga manajemen strategi berperan mulai awal sampai akhir,

sehingga membutuhkan metode peniliaian dalam rangka evaluasi kinerja.

Menurut David (2004), proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap:

formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi strategi

termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman

eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan

tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu

yang akan dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk didalamnya mensyaratkan

perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi

karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah

diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi juga termasuk

mengembangkan budaya organisasi dan mendukung strategi, menciptakan struktur

Page 22: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

7

organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran,

mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan

kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Evaluasi strategi adalah tahapan final

dalam manajemen strategi. Manajer harus mengetahui ketika strategi tidak dapat

berjalan seperti yang diharapkan, karena itulah evaluasi strategi adalah alat utama

untuk mendapatkan informasi terkait hasil dari implementasi strategi, dimana

semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan

eksternal yang dinamis. Peran alat atau metode penilaian atas tercapainya strategi

perusahaan sangat besar pada tahap ini, sehingga dibutuhkan suatu metode yang

tepat dan komprehensif.

2.1.1 Model Manajemen Strategi

Secara umum dijelaskan dalam Umar (1999), model manajemen strategi

dari Fred R. David dipaparkan seperti berikut ini:

a. Visi dan Misi

Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang

keadaan di masa depan yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh

personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling

bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Berikutnya adalah Misi. Misi adalah

penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti

atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.

b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal

Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan

tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya, oleh karena itu, tindakan

Page 23: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

8

untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternal menjadi sangat

penting karena kondisi lingkungan eksternal yang dinamis. Pemahaman

kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga

perlu dilakukan, maka strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten, realistis,

dan mampu beradaptasi dengan kondisi yang selalu berubah. Berdasarkan

pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya, kelemahan dan juga

kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Perusahaan juga perlu

mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar perusahaan sadar

terhadap adanya keunggulan kompetitif pada diri mereka. Perlu diingat

bahwa bila peluang disia-siakan, dapat saja peluang berbalik menjadi

ancaman bagi perusahaan. Logikanya karena peluang yang disia-siakan tadi

dimanfaatkan oleh pesaing.

c. Analisis Pilihan Strategi

Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antar-perusahaan, dan

bahkan antar-situasi, namun ada sejumlah strategi yang dapat diterapkan

pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi tersebut

dikelompokkan sebagai strategi generic. Bermacam-macam strategi dalam

kelompok strategi generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi

beberapa strategi induk (grand strategy) dengan menggunakan cara-cara

tertentu.

d. Sasaran Jangka Panjang

Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses

berkesinambungan yang memerlukan proses dan tahapan. Untuk

menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atu belum diperlukan suatu

Page 24: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

9

tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan

secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran

jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan

sebelumnya.

e. Strategi Fungsional

Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan

membagi-baginya ke dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya

dalam jangka waktu tahunan, secara berkesinambungan dengan

memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran jangka pendek ini

hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya teknis dan

operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini

mengarah berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas

hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya

spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan

berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan

saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya. Di dalam

organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional

utamanya adalah bidang keuangan, sumber daya manusia, produksi dan

operasi, serta bidang pemasaran.

f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan

tidak efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang

baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan

wajar, efisien serta merupakan cerminan dari grand strategy dan kebijakan

Page 25: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

10

perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk general hendaknya

dibuat dalam bentuk lebih rinci, misalnya dalam bentuk program-program

kerja, jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang

dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian

atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua

kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada

rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau

keluar dari batas-batas toleransi. Jika hasil evaluasi pekerjaan diketahui

bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja

dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-

hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang

2.2 Kinerja dan Penilaian Kinerja

Kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional organisasi,

bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan strategi yang

telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1997). Penilaian kinerja merupakan salah

satu faktor yang amat penting dalam evaluasi strategis yang nantinya berpengaruh

kepada kepada organisasi. Pengukuran tersebut antara lain dapat dipergunakan

untuk menilai keberhasilan organisasi dan dapat digunakan sebagai dasar menyusun

sistem imbalan atau sebagai dasar penyusunan strategi perusahaan atau organisasi

(Cahyono, 2000). Penilaian kinerja dibutuhkan untuk menilai kinerja yang dicapai.

Kata penilaian sering diterjemahkan menjadi kata assessment. Sedangkan

kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan

dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan, dengan

Page 26: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

11

demikian penilaian kinerja perusahaan (Companies performance assessment)

mengandung makna suatu proses atau sistem penilaian mengenai pelaksanaan

kemampuan kerja suatu perusahaan (organisasi) berdasarkan standar tertentu

(Brandon & Drtina, 1997).

Sistem penilaian kinerja merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki

kemungkinan untuk perusahaan agar strategi yang dijalankan dapat berhasil

(Anthony dan Govindarajan, 2003). Menurut Hansen dan Mowen (2006), ada yang

membedakan penilaian kinerja secara tradisional dan kontemporer. Penilaian

kinerja tradisional dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan kinerja

yang dianggarkan atau biaya standar sesuai dengan karakteristik

pertanggungjawabannya. Penilaian kinerja kontemporer menggunakan aktivitas

sebagai pondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk menilai seberapa baik

aktivitas dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan perbaikan

yang berkesinambungan.

2.2.1 Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi pengurus

organisasi dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar

perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan

hasil yang diinginkan oleh organisasi. Penilaian kinerja digunakan untuk

menekan perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour) dan untuk

mendorong perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil

kinerja pada waktunya serta timbal balik yang bersifat intrinsik maupun

ekstrinsik (Mulyadi, 2001).

Page 27: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

12

2.2.2 Persyaratan Sistem Penilaian Kinerja

Yuwono dkk., (2002) menerangkan bahwa dengan munculnya pandangan

baru dimana bisnis harus digerakkan oleh pemikiran yang customer-focused,

suatu sistem penilaian kinerja yang efektif paling tidak harus memiliki syarat-

syarat sebagai berikut menurut:

1. Didasarkan pada masing-masing aktivitas dan karakteristik organisasi itu

sendiri sesuai perspektif pelanggan.

2. Evaluasi atas berbagai aktivitas menggunakan ukuran-ukuran kinerja yang

customer-validated.

3. Sesuai dengan seluruh aspek kinerja aktivitas yang mempengaruhi

pelanggan, sehingga menghasilkan penilaian yang komprehensif.

4. Memberikan umpan balik untuk membantu seluruh anggota organisasi

mengenali berbagai masalah yang memiliki kemungkinan untuk dilakukan

perbaikan.

5. Obyektif dan Transparan dalam pelaporan hasil penilaian kinerja, sehingga

hasil yang didapatkan tepat sasaran dan tepat guna.

2.3 Balanced Scorecard

Dibawah ini diuraikan sejarah, keunggulan, pengertian, berbagai perspektif,

hubungan balanced scorecard dengan visi misi perusahaan, dan peran balanced

scorecard sebagai alat penilaian kinerja.

2.3.1 Sejarah Balanced Scorecard

Kaplan dan Norton (2000) mulai mempublikasikan konsep Balanced

Scorecard melalui rangkaian artikel, jurnal, dan buku The Balanced Scorecard

Page 28: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

13

pada tahun 1996. Sejak diperkenalkan konsep aslinya, Balanced Scorecard

telah menjadi lahan subur untuk pengembangan teori dan penelitian. Kaplan

dan Norton melakukan tinjauan ulang terhadap konsep ini satu dasawarsa

kemudian berdasarkan pengalaman aplikatif yang mereka lakukan.

2.3.2 Pengertian Balanced Scorecard

Menurut Kaplan dan Norton (2000), Balanced Scorecard menerjemahkan

misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran yang menyeluruh

yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis.

Selain tetap memberi penekanan pada pencapaian tujuan finansial, Balanced

Scorecard juga memuat faktor pendorong kinerja tercapainya tujuan finansial

tersebut. Balanced Scorecard mengukur kinerja perusahaan pada empat

perspektif yang seimbang (balanced): finansial, pelanggan, proses bisnis

internal, dan proses pembelajaran serta pertumbuhan.

Mulyadi (2001), menerjemahkan Balanced Scorecard sebagai sekumpulan

ukuran kinerja yang mencakup empat perspektif: keuangan, customer, proses

bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Kata “balanced” dalam

Balanced Scorecard berarti dalam pengukuran kinerja harus terdapat

keseimbangan (balance) antara ukuran keuangan dan non keuangan (ukuran

operasional). Balanced Scorecard menyediakan jawaban atas empat pertanyaan

pokok berikut ini:

1. Bagaimana customer memandang perusahaan? (perspektif customer)

2. Apa yang menjadi unggulan perusahaan? (perspektif proses bisnis internal)

Page 29: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

14

3. Apakah perusahaan dapat meningkatkan dan menciptakan value bagi

customer secara berkelanjutan? (perspektif pembelajaran dan pertumbuhan)

4. Bagaimana pemegang kepentingan (stakeholder) memandang perusahaan

secara finansial? (perspektif keuangan)

Niven (2007) mengungkapkan, tidak seperti pengukuran kinerja tradisional

yang memiliki kendali finansial, Balanced Scorecard dimulai dengan visi dan

strategi organisasi. Visi dan strategi organisasi diterjemahkan menjadi ukuran

kinerja, yang dapat ditelusuri dan digunakan untuk mengukur kesuksesan dalam

keberhasilan implementasi visi dan strategi tersebut, dengan menetapkan

objective dan ukuran dalam masing-masing dari keempat perspektif balanced

scorecard yang saling terkait: keuangan, konsumen, proses internal, dan

pertumbuhan serta pembelajaran pekerja.

Dilihat berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa balanced

scorecard merupakan suatu sistem pengukuran dan pengendalian manajemen

yang dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performa bisnis

secara cepat, tepat, dan komprehensif. Sistem pengukuran tersebut memandang

unit bisnis dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses

bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

2.3.3 Keunggulan Balanced Scorecard

Balanced scorecard memberikan kerangka kinerja yang komprehensif bagi

manajer dengan menjabarkan tujuan strategis perusahaan dalam beberapa

himpunan tolak ukur kinerja yang terkait secara logis satu sama lain. Gambar

berikut ini memperlihatkan bahwa balanced scorecard tidak hanya menyajikan

Page 30: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

15

tolak ukur, tetapi merupakan sistem manajemen yang dimaksudkan untuk

memotivasi perbaikan berkesinambungan terhadap bidang seperti pelanggan,

pengembangan pasar, produk, aktivitas, proses dan sumber daya manusia.

Gambar 2.1

Balanced Scorecard Memberi Kerangka Kerja untuk Penerjemahan Strategi ke dalam

Kerangka Operasional

Sumber: Kaplan dan Norton: “Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi menjadi

Aksi”, Erlangga, Jakarta, 2000

Balanced scorecard memungkinkan keseimbangan antar empat

perspektif yang dianggap penting dalam menghadapi persaingan usaha

dewasa ini. Mulyadi (2001), berpendapat bahwa keunggulan balanced

scorecard adalah mampu menghasilkan rencana strategis yang memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Komprehensif

Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup kedalam

perencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada

perspektif keuangan, meluas ke tiga perspektif yang lain, yaitu

pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Perluasan perspektif ke non-keuangan tersebut bermanfaat untuk

Page 31: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

16

menyajikan kinerja keuangan yang multiply dan berjangka panjang, serta

melatih organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.

2. Koheren

Balanced scorecard mewajibkan pelaku untuk membangun hubungan

sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dari

perencanaan strategis. Sasaran strategis yang dihasilkan dari perencanaan

strategis cukup koheren dalam memotivasi pelaku untuk bertanggung

jawab dalam mencari inisiatif strategis yang bermanfaat untuk

menghasilkan kinerja keuangan.

3. Seimbang

Keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem perencanaan

strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangka

panjang.

4. Terukur

Balanced scorecard mengukur sasaran strategis yang sulit untuk diukur.

Sasaran strategis di perspektif pelanggan, proses bisnis internal, serta

pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah

diukur. Pendekatan balanced scorecard memberikan ukuran dalam

ketiga elemen tersebut, sehingga dapat diwujudkan.

2.3.4 Perspektif dalam Balanced Scorecard

a. Perspektif Keuangan

Dalam balanced scorecard, perspektif keuangan tetap menjadi

perhatian penting karena ukuran keuangan merupakan result dari

konsekuensi ekonomi yang terjadi dan disebabkan oleh keputusan serta

Page 32: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

17

tindakan ekonomi yang diambil. Pengukuran kinerja keuangan

menunjukkan apakah fungsi perencanaan dan implementasi dari strategi

memberikan perbaikan terhadap peningkatan laba.

Rasio atau indeks untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi keuangan.

Agnes Sawir (2008), rasio keuangan dikelompokkan dalam lima

kelompok dasar, yaitu:

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.

Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai

dengan hutang.

Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen

secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh seberapa besar kecilnya

tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan

penjualan maupun investasi dalam hal ini disebut SHU (Sisa Hasil

Usaha).

b. Perspektif Pelanggan (Anggota)

Kesuksesan suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari pandangan

dan persepsi pelanggan. Sangat aneh jika suatu perusahaan dinilai sukses

oleh pemegang saham, namun dinilai kurang baik oleh pelanggan. Oleh

karena itu, balanced scorecard mencoba untuk melihat bagaimana

pandangan pelanggan terhadap aktivitas perusahaan. Perspektif

Page 33: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

18

Pelanggan dalam balanced scorecard mengharuskan perusahaan mampu

mengidentifikasi pelanggan dan segmentasi pasar dimana perusahaan

akan berkompetisi dan mengukur kinerja unit bisnis dalam target ini.

Kaplan dan Norton (2000) mengungkapkan dua kelompok pengukuran

dalam perspektif pelanggan, yaitu customer core measurement dan

customer value preposition.

Kelompok pertama adalah customer core measurement yang

mengukur: (1) pangsa pasar, menggambarkan proporsi bisnis yang dijual

oleh sebuah unit bisnis di pasar tertentu; (2) retensi pelanggan, mengukur

tingkat keberadaan perusahaan dalam mempertahankan hubungan dengan

konsumennya; (3) akuisisi pelanggan, mengukur dalam bentuk relatif atau

absolut, keberhasilan unit bisnis menarik atau memenangkan pelanggan

baru; (4) kepuasan pelanggan, menilai tingkat kepuasan atas kriteria

kinerja tertentu di dalam proposisi nilai; dan (5) profitabilitas pelanggan,

mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pelanggan atau segmen

tertentu setelah menghitung berbagai pengeluaran yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut; seperti pada gambar

2.2.berikut:

Page 34: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

19

Gambar 2.2

Perspektif Pelanggan-Ukuran Utama

Sumber: Kaplan dan Norton: “Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi menjadi

Aksi”, Erlangga, Jakarta, 2000

Kelompok kedua adalah customer value proposition yang

menggambarkan performance driver (pemicu kinerja) yang menyangkut

pertanyaan apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai tingkat

kepuasan, loyalitas, retensi dan akuisisi konsumen yang tinggi.

Performance driver mengukur nilai yang dapat disajikan perusahaan pada

konsumennya. Value proposition menggambarkan atribut yang disajikan

dalam produk atau jasa yang dijual untuk membentuk loyalitas dan

kepuasan konsumen. Value proposition adalah konsep kunci untuk

penentu dari core measurement dari tingkat kepuasan, akuisisi, retensi dan

pangsa pasar. Kaplan dan Norton (2000) berpendapa bahwa atribut yang

disajikan perusahaan dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:

i. Atribut produk/jasa

Atribut produk/jasa meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan

kualitasnya. Preferensi konsumen bisa berbeda dalam hal ini, ada

konsumen yang mengutamakan fungsi dari produk, penyampaian yang

tepat waktu dan harga yang terjangkau. konsumen yang mau membayar

Page 35: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

20

dengan tingkat harga yang tinggi (premium) untuk ciri dan atribut dari

produk atau jasa yang dibelinya.

ii. Hubungan pelanggan

Hubungan pelanggan menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses

pembelian, perasaan konsumen ini dapat dipengaruhi oleh tingkat

responsibilitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan.

iii. Citra dan reputasi

Citra dan reputasi menggambarkan factor intangible yang menarik

seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan.

Membangun reputasi dan image dapat dilakukan melalui iklan dan

menjaga kualitas seperti apa yang dijanjikan, seperti gambar berikut

ini:

Gambar 2.3

Proposisi Nilai Pelanggan

Sumber: Kaplan dan Norton: “Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi

menjadi Aksi”, Erlangga, Jakarta, 2000

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Tolak ukur untuk mengukur kepuasan pelanggan harus diterjemahkan

dalam ukuran proses bisnis internal perusahaan dalam memenuhi harapan

pelanggan. Manajemen perusahaan pada awalnya perlu

mengidentifikasikan proses internal yang ada dalam perusahaan tersebut

Page 36: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

21

agar dapat menentukan ukuran kinerja. Setiap perusahaan memiliki

seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi konsumennya. Para

eksekutif perlu mengidentifikasi proses-proses yang penting dalam

internal organisasi. Melalui proses-proses ini memungkinkan perusahaan

untuk menyampaikan propotion value yang akan menarik dan

mempertahankan konsumen dalam pasar yang telah ditargetkan. Analisis

atas proses bisnis internal perusahaan dilakukan melalui Analisis Rantai

Nilai (Value Chain Analysis) seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.4

Perspektif Proses Bisnis Internal-Model Rantai Nilai Generik

Sumber: Kaplan dan Norton: “Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi

menjadi Aksi”, Erlangga, Jakarta, 2000

Secara umum Kaplan dan Norton (2000) membagi pengukuran dalam

perspektif proses bisnis internal menjadi 3 bagian yaitu:

i. Inovasi

Inovasi adalah perusahaan berusaha mencari apa yang menjadi

kebutuhan intern dari pelanggannya dan menciptakan produk atau jasa

yang dibutuhkan pelanggan. Terdapat dua hal penting yang saling

berhubungan dengan proses inovasi yaitu kemampuan

mengidentifikasi dan kemampuan menciptakan produk atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

Page 37: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

22

ii. Proses Operasi

Proses operasi mencerminkan aktivitas yang dilakukan perusahaan

yang dimulai sejak adanya penerimaan order dari pelanggan sampai

dengan saat produk atau jasa tersebut dikirim ke pelanggan. Proses

operasi ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu proses pembuatan

produk/jasa dan proses penyampaian produk/jasa kepada pelanggan.

iii. Pelayanan Purna Jual

Aktivitas akhir adalah proses pelayanan purna jual. Proses purna jual

merupakan aktivitas penciptaan nilai pada pelanggan atas

penggunaan produk dan jasa perusahaan yang telah ditawarkan.

Termasuk di dalam proses ini adalah garansi dan aktivitas perbaikan,

pemrosesan pembayaran serta perlakuan untuk barang yang

dikembalikan dan rusak.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Proses pembelajaran dan pertumbuhan bersumber dari tiga prinsip,

yaitu orang, sistem, dan prosedur. Perspektif keuangan pelanggan dan

sasaran dari proses bisnis internal dapat mengungkapkan kesenjangan

yang besar antara kemampuan yang ada dari orang, sistem, dan prosedur

dengan apa yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kinerja yang handal.

memperkecil kesenjangan dalam elemen perusahaan perusahaan harus

melakukan investasi dalam bentuk pelatihan pekerja, meningkatkan

kemampuan sistem dan teknologi informasi, meluruskan prosedur dan

Page 38: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

23

perbaikan rutinitas. Kerangka kerja pengukuran perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5

Kerangka Kerja Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sumber: Kaplan dan Norton: “Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi menjadi

Aksi”, Erlangga, Jakarta, 2000

Balanced Scorecard menekankan pentingnya investasi untuk

kepentingan masa depan. Dalam perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan, Kaplan dan Norton (2000) mengungkapkan tiga faktor yang

harus diperhatikan, yaitu:

i. Kapabilitas pekerja

Berkaitan dengan para pekerja, ada tiga hal yang perlu ditinjau oleh

manajemen yaitu:

a. Kepuasan pekerja

Kepuasan pekerja merupakan prakondisi dari tingkat

produktivitas, tanggung jawab, kualitas dan customer service.

Perusahaan perlu melakukan survei secara reguler untuk

mengetahui tingkat kepuasan pekerja. Beberapa elemen dalam

pendayagunaan karyawan adalah keterlibatan dalam

Page 39: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

24

pengambilan keputusan, pengakuan, akses dan informasi

dorongan aktif untuk melakukan kreativitas dan inisiatif,

dukungan atasan dan kepuasan terhadap perusahaan secara

menyeluruh.

b. Retensi pekerja

Retensi pekerja adalah kemampuan perusahaan untuk

mempertahankan pekerja terbaiknya untuk terus bekerja dan

berprestasi dalam organisasi. Perusahaan yang telah melakukan

investasi dalam sumber daya manusia akan sia-sia apabila tidak

dapat mempertahankan pegawainya untuk tetap bertahan dalam

organisasi.

c. Produktivitas pekerja

` Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh agregat dari

peningkatan keahlian dan moral, inovasi, perbaikan proses

internal dan tingkat kepuasan konsumen. Tujuannya adalah

menghubungkan output yang dihasilkan para pekerja terhadap

jumlah keseluruhan pekerja.

ii. Kapabilitas sistem informasi

Dalam kaitan dengan sistem informasi, hal-hal yang perlu ditinjau

oleh manajemen adalah tingkat ketersediaan informasi yang

dibutuhkan, tingkat ketepatan informasi, dan jangka waktu

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Page 40: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

25

iii. Motivasi, pemberdayaan dan keselarasan

Motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan, dan hal yang perlu ditinjau

oleh manajemen adalah jumlah saran yang diimplementasikan, dan

banyaknya pegawai yang mengetahui visi dan tujuan perusahaan.

2.3.5 Hubungan Balanced Scorecard dengan Visi, Misi dan Strategi

Organisasi

Balanced Scorecard sangat penting dibangun di dalam strategi dan

komunikasi unit bisnis karena dapat menciptakan pemahaman yang sama

diantara pekerja dalam suatu organisasi untuk mencapai visi, misi, dan sebagai

alat evaluasi kinerja. Visi menurut Yuwono, dkk. (2002) adalah gambaran

menantang dan imajinatif tentang peran, tujuan dasar, karakteristik, dan

filosofi organisasi di masa datang yang akan menajamkan tugas strategis

organisasi. Sedangkan misi didefinisikan bahwa organisasi berada pada nilai

dan keinginan stakeholder yang meliputi: produk, jasa, pelanggan, pasar, dan

seluruh kekuatan yang dimilikinya. Strategi menurut Creelman dan Makhijani

(2005) adalah bagaimana organisasi mencapai visinya untuk menciptakan nilai

bagi para stakeholder, Husein Umar (1999) telah mengembangkan empat

pilihan strategi, yang didalamnya telah dikelompokkan 4 variasi strategi, yaitu:

1. Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas adalah strategi yang menekankan tidak bertambahnya

produk, pasar dan fungsi perusahaan, namun lebih pada upaya

peningkatan efisiensi dalam rangka peningkatan kinerja dan keuntungan.

Page 41: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

26

2. Strategi Pertumbuhan

Strategi pertumbuhan adalah strategi yang menekankan pada

pertambahan atau perluasan produk, pasar dan fungsi perusahaan

sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Kelompok strategi

pertumbuhan adalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan Internal

Strategi ini mengarahkan sumber daya untuk mencapai pertumbuhan,

diantaranya dengan penekanan pada fungsi penjualan/pasar,

penambahan kapasitas produksi, dan tenaga kerja.

b. Integrasi Horizontal

Tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan pemilikan atau

meningkatkan pengendalian atas pesaing. Strategi ini dilakukan ketika

perusahaan bersaing dalam industri yang sedang berkembang.

c. Diversifikasi Horizontal

Strategi ini bertujuan untuk menambah produk atau jasa baru yang

tidak saling berhubungan untuk pasar yang telah ada. Jadi tujuannya

lebih kepada pemuasan pelanggan yang sudah ada atau pelanggan

lama.

d. Diversifikasi Konglomerasi

Strategi ini bertujuan untuk menambah produk atau jasa baru yang

tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. Strategi ini

diterapkan ketika industri yang sudah ada dinilai telah jenuh.

Page 42: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

27

e. Integrasi Vertikal

Strategi ini sebenarnya merupakan gabungan dari strategi integrasi ke

depan dan integrasi ke belakang. Strategi ini menghendaki perusahaan

untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan pengawasan

kepada distributor atau penjual eceran atau kepada pemasok. Hal ini

dimaksudkan agar perusahaan mempunyai pengaruh dan kemampuan

yang besar terhadap pengendalian jalur pasokan maupun jalur

distribusi.

f. Merger

Strategi ini terjadi ketika dua atau lebih perusahaan melakukan

kombinasi langsung atau bergabung dengan berbagi sejumlah nilai

modal tertentu.

g. Aliansi Strategis

Strategi ini dilakukan dengan membina hubungan atau kerjasama

yang erat dan saling sinergis dengan perusahaan lain terutama dengan

perusahaan pemasok, pelanggan, atau perusahaan produsen lain yang

komplementer.

3. Strategi Penciutan

Strategi Penciutan adalah strategi yang dimaksudkan agar

perusahaan melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau

pengurangan atas pasar maupun fungsi dalam perusahaan yang memiliki

cash-flow negatif, yang diterapkan pada suatu bisnis yang berada pada

tahap menurun. Kelompok Strategi Penciutan adalah sebagai berikut:

Page 43: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

28

a. Pembenahan

Strategi pembenahan biasanya digunakan ketika perusahaan

mengalami penurunan laba. Sebab yang mendorong perusahaan

melakukan berbagai pembenahan agar dapat tetap bertahan dan

pulih kembali adalah resesi ekonomi, inefisiensi produksi, dan

terobosan inovatif perusahaan pesaing.

b. Divestasi

Strategi ini adalah strategi menjual suatu perusahaan atau komponen

utama perusahaan. Strategi ini digunakan jika strategi pembenahan

dinilai gagal sehingga perusahaan atau komponen perusahaan dinilai

sudah sulit untuk dipertahankan.

c. Likuidasi

Strategi ini ditujukan untuk menutup perusahaan dengan cara

menjual seluruh aset perusahaan. Hal ini terjadi jika perusahaan

dinilai tidak dapat lagi dipertahankan keberadaannya. Strategi ini

biasanya ditempuh sebagai alternatif terakhir setelah perusahaan

menjalankan trategi penciutan yang lain.

4. Strategi Kombinasi

Strategi Kombinasi adalah strategi yang digunakan untuk

mengantisipasi dan merespon segala perubahan lingkungan

eksternal perusahaan yang terjadi.

Page 44: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

29

2.3.6 Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukur Kinerja

Penggunaan Balanced Scorecard oleh manajer akan mampu mengukur

bagaimana unit bisnis melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap

mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa depan. Balanced

Scorecard memungkinkan untuk mengukur apa yang telah diinvestasikan

dalam pengembangan SDM, sistem dan prosedur, demi perbaikan kinerja di

masa depan. Namun demikian, pembahasan mengenai pengukuran kinerja

melalui Balanced Scorecard lebih sering dilakukan pada organisasi yang

bertujuan mencari laba, jarang sekali ada pembahasan pengukuran kinerja

melalui Balanced Scorecard pada organisasi dengan karakteristik khusus

seperti koperasi, yang ditandai dengan relational contracting, yakni saat owner

dan consumer adalah orang yang sama, serta dimana anggota menjadi prioritas

utama. Pembahasan mengenai koperasi tidak dapat diabaikan begitu saja di

Indonesia. Tidak hanya karena konstitusi di Indonesia mengatur tentang sistem

ekonomi rakyat adalah koperasi, namun juga fakta empiris bahwa sebagian

besar kesempatan kerja ternyata dihasilkan oleh pengusaha kecil menengah

atau UMKM. Dalam konteks Balanced Scorecard sebagai sebuah sistem

penilaian kinerja, maka relevan untuk melakukan penilaian kinerja pada

koperasi, dengan melakukan penyesuaian pada pengukurannya. Seperti

diungkapkan oleh Hanel (1989), bahwa kinerja koperasi dapat diukur dengan

beberapa modifikasi, karena koperasi tergolong badan usaha yang tergolong

modern. Penempatan anggota sebagai pelanggan sekaligus pemilik koperasi

menyebabkan perspektif pelanggan diperluas dengan sebutan perspektif

peanggotaan. Karakteristik unik koperasi yang menempatkan anggota sebagai

Page 45: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

30

dual identity tersebut menyebabkan pengukuran kinerja pada perspektif

keuangan bukan hal yang utama, namun digantikan oleh perspektif

keanggotaan.

2.4 Koperasi

2.4.1 Pengertian Koperasi

Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian dan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No. 27 (Revisi 1998) tentang Akuntansi Perkoperasian, mendefinisikan

koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-perseorangan atau

badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas

kekeluargaan. Selaras dengan International Cooperatif Alliance (ICA)

mendefinisikan koperasi sebagai autonomous association of persons united

voluanterily to meet their common economic, social, and cultural needs

aspirations through a jointly-owned and democratically controlled enterprise.

Dari beberapa definisi koperasi diatas dapat dilihat bahwa koperasi

mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari

orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Usaha ini

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada

akhirnya dapat memantapkan kesejahteraan, meningkatkan kedudukan serta

kemampuan untuk mempertahankan diri dan membebaskan diri dari kesulitan.

Selain itu koperasi merupakan perwujudan dari perekonomian rakyat sesuai

dengan cita-cita luhur yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945

Page 46: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

31

pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan, dimana pada

penjelasan pasal 33 ini menempatkan koperasi sebagai soko guru atau main

pillar perekonomian nasional.

2.4.2 Pengertian KPRI

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah koperasi yang

bersifat fungsional di lingkungan unit kerja suatu lembaga, karena berbagai

macam usaha yang diselenggarakan dari kepentingan dan kebutuhan

anggotanya (dalam hal ijin keluarga pegawai yang menjadi anggota koperasi)

untuk memajukan kesejahteraan serta dapat ikut embangun tatanan

perekonomian nasional. Menurut Sagimun (1998), apabila KPRI usahanya

hanya menyediakan kebutuhan sehari-hari para anggotanya misalkan bahan-

bahan pokok, minyak tanah, beras, gula, kopi, bahan pakaian dan sebagainya,

maka koperasi itu termasuk koperasi konsumsi, apabila anggota KPRI bersatu

bekerjasama mengumpulkan usaha, kemudian meminjamkan uang tersebut

kepada anggota koperasi yang membutuhkan, maka koperasi yang bergerak di

bidang tersebut disebut dengan koperasi simpan pinjam. Sagimun (1998)

selanjutnya menyatakan” Sebuah koperasi (KPRI) memiliki usaha pada satu

jenis saja, misalnya koperasi konsumsi atau koperasi simpan pinjam, maka

sistem itu disebut single purpose”.

Page 47: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

32

2.4.3 Karakteristik Umum Koperasi

Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan usaha lain

adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of

member) yang berarti bahwa anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna

jasa koperasi (user own oriented firm), dengan demikian karakteristik koperasi

menurut IAI (2007) adalah sebagai berikut:

1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada

satu kepentingan ekonomi yang sama.

2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berdasarkan nilai-nilai percaya diri

untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri,

kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu, anggota

koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung

jawab sosial, dan kepedulian terhadap orang lain.

3. Koperasi didirikan, dimodali, di biayai, diatur, dan diawasi serta

dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya.

4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan

ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota

(promotion of the member’s welfare).

5. Jika terdapat kelebihan kemempuan pelayanan koperasi kepada

anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota

koperasi.

Page 48: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

33

2.4.4 Fungsi dan Peran Koperasi

Fungsi dan peran koperasi menurut Undang-Undang RI No. 25 Tahun

1992 tentang perkoperasian pasal 4 adalah:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnyauntuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan kahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

IAI menyatakan bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya,

koperasi tidak hanya dituntut untuk mempromosikan usaha-usaha ekonomi

anggota, tetapi juga mengembangkan sumber daya anggota melalui pendidikan

dan pelatihan yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan sehingga

anggota semakin profesional dan mampu mengikuti perkembangan bidang

usahanya.

2.4.5 Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan

dalam kehidupan berkoperasi. Dengan pelaksanaan keseluruhan prinsip

tersebut, koperasi menjadikan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial. Undang-Undang RI No. 25

Page 49: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

34

Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 5 menyebutkan prinsip-prinsip

koperasi adalah:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil, seimbang dengan besarnya jasa

usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Modal dalam koperasi

pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk

sekedar mencari keuntungan.

5. Kemandirian, diharapkan seluruh anggota koperasi yang terlibat dalam

usaha perkoperasian di Indonesia bisa mandiri.

Prinsip koperasi berguna untuk pedoman yang memberi arah bagi koperasi

dalam menjalankan kegiatannya, akan tetapi dalam perjalanan usahanya

koperasi tetap mengikuti hukum-hukum ekonomi yang rasional dan prinsip-

prinsip ekonomi perusahaan, termasuk efisiensi perusahaan.

2.4.6 Kegiatan Koperasi

Partisipasi anggota dalam kegiatan usaha koperasi yang dijalankan

sangat penting. Pada dasarnya, kualitas partisipasi tergantung pada interaksi

tiga variabel, yaitu anggota, manajemen koperasi, dan program. Efektifnya

partisipasi dalam melaksanakan pelayanan yang disediakan koperasi akan

sukses apabila ada kesesuaian antara anggota, program yang ada, serta

manajemen, seperti diformulasikan oleh Mutasowifin (2002).

Page 50: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

35

Kesesuaian antara anggota dan program adalah adanya kesepakatan antara

kebutuhan anggota dan output program koperasi. Program disini dimaksudkan

sebagai kegiatan usaha utama yang dipilih atau ditentukan oleh manajemen,

seperti penyediaan sarana produksi, pembelian hasil produksi anggota,

penjualan barang konsumsi, penyediaan fasilitas perkreditan, pelayanan jasa

seperti pembayaran rekening listrik, dan lain-lain. Selanjutnya, kesesuaian

antara anggota dan manajemen (pengurus) akan terjadi apabila anggota

mempunyai kemampuan dan kemauan dalam mengemukakan hasrat

kebutuhannya (permintaan) yang kemudian harus direfleksikan dalam

keputusan rapat anggota. Di samping itu, anggota juga diberi kebebasan untuk

mengemukakan pendapat, saran, dan kritik yang membangun untuk

tumbuhkembang koperasi. Terakhir, kesesuaian antara program dan

manajemen akan terjadi apabila tugas dari program sesuai dengan kemampuan

manajemen (pengurus) untuk melaksanakan dan menyelesaikannya. Jika

digambarkan dalam sebuah diagram, maka model kesesuaian tersebut akan

tampak seperti gambar berikut:

Gambar 2.6

Kegiatan Koperasi

Sumber: Hendar dan Kusnadi: “Ekonomi Koperasi”, LP FEUI, Jakarta, 1999

Page 51: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

36

Terdapat tiga alat utama dimana anggota koperasi dapat mengusahakan

agar keputusan yang diambil manajemen tercermin keinginan dan permintaan

anggota. Ketiga alat tersebut adalah voice, vote, dan exit atau hak

mengeluarkan pendapat, hak suara dalam pemilihan, serta hak untuk keluar.

Dengan voice, anggota koperasi dapat mempengaruhi manajemen dengan

mengemukakan pendapat atau usul, memberikan informasi atau kritik. Dengan

vote, anggota dapat mempengaruhi siapa yang akan dipilih sebagai pengurus,

pengawas atau karyawan dalam koperasi. Dengan exit, anggota dapat

mempengaruhi manajemen dengan keluar sebagai anggota atau sebagai

anggota pasif.

Agar partisipasi efektif, maka ketiga alat tersebut harus bekerja serempak

dan saling melengkapi. Voice akan lebih efektif apabila kemungkinan untuk

keluar dibebaskan. Meskipun voice dan vote dalam koperasi sangat kuat, bila

tidak ada hak untuk exit, partisipasi juga tidak akan efektif. Di sisi lain,

loyalitas anggota memegang peranan yang penting dalam mengaktifkan voice

dan exit. Akan tetapi, untuk membuat voice menjadi efektif melalui loyalitas,

ancaman exit harus ada, dan ini memerlukan adanya tekanan persaingan yang

tinggi di pasar.

2.4.7 Ciri Khas atau Keunikan Koperasi

Perbedaan sebuah koperasi dengan sebuah korporasi dalam hubungannya

dengan transaksi bisnis dengan non-anggota dalam bisnis yang

diselenggarakan, dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 52: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

37

Gambar 2.7

Perbedaan Koperasi dan Korporasi

Sumber: Hendar dan Kusnadi: “Ekonomi Koperasi”, LP FEUI, Jakarta, 1999

Dapat diketahui betapa sentralnya kedudukan anggota dalam sebuah

badan usaha berbentuk koperasi. Telah disebutkan dengan tegas bahwa

anggota koperasibadalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Dengan

demikian, tidaklah bermakna sama sekali bila sebuah koperasi mampu

membukukan angka penjualan yang tinggi bila diperoleh dari transaksi yang

sebagian besar atau seluruhnya berasal dari buka anggota koperasi tersebut.

Demikian pula jika kita jumpai sebuah koperasi yang berhasil meraih SHU

yang besar, nemun kesejahteraan anggotanya terabaikan. Apabila kondisi

tersebut terjadi, berarti koperasi tersebut benar-benar menyalahi identitasnya

sebagai koperasi. Untuk mencegah kondisi seperti itu terjadi, maka perlu

dibangun kesadaran tentang perbedaan korporasi (corporate) dengan koperasi.

Bila sebuah korporasi dianggap berhasil bila mampu membukukan angka

keuntungan yang tinggi, tidak demikian halnya bagi koperasi. Sebuah koperasi

yang hanya meraih SHU kecil dianggap berhasil dalam mencapai misinya bila

mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Page 53: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

38

2.5 Kerangka Pemikiran

Balanced Scorecard merupakan metode Penilaian Kinerja yang menggunakan

acuan Visi dan Misi Perusahaan. Diharapkan penilaian menjadi lebih tepat sasaran

dan komprehensif. Nantinya hasil Penilaian akan mengarah kembali kepada Visi

dan Misi Koperasi.

Pada setiap perspektif diberikan indikator penilaian yang berbeda, namun sesuai

dengan Visi dan Misi Perusahaan. Pada Perspektif Keuangan, Jumlah

Kepemilikan Modal Sendiri, Jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) dan Rasio Likuiditas

Solvabilitas, Rentabilitas menjadi alat ukurnya. Pada Perspektif Pelanggan,

market share, Akuisisi Anggota, Retensi Anggota, dan Kepuasan Anggota

VISI MISI KOPERASI

APLIKASI BALANCED

SCORECARD

HASIL PENILAIAN DENGAN

BALANCED SCORECARD

PERSPEKTIF

KEUANGAN

PERSPEKTIF

PELANGGAN

PERSPEKTIF

BISNIS

INTERNAL

PERSPEKTIF PERTUMBUHA

N DAN

PEMBELAJARA

N

Page 54: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

39

menjadi tolak ukur penilaian. Pada Perspektif Bisnis Internal, Inovasi, Proses

Operasi, dan Layanan Purna Jual menjadi indikator yang cukup. Kapabilitas

Pekerja, Kapabilitas Sistem Informasi, Motivasi Pekerja, dan Pelatihan dan

Pengembangan (Litbang) Karyawan menjadi indikator penilaian dalam Perspektif

Pertumbuhan dan Pembelajaran.

Page 55: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

40

`BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

studi kasus. Menurut Sugiyono (2012) penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variable atau lebih

(independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel

yang lain. Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk membuat deskripsi atau

gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat,

maupun hubungan antar fenomena yang diteliti, sedangkan pengertian studi kasus

adalah penelitian tentang status obyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase

spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subyek penelitian dapat saja

individu, kelompok, lembaga dan masyarakat. Tujuan penelitian studi kasus adalah

untuk memberi gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat dan

karakter yang khas dari suatu kasus.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul “PENILAIAN KINERJA PADA KPRI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BALANCED SCORECARD” ini dilaksanakan pada KPRI Universitas Negeri

Malang, Jalan Surabaya No. 6, Malang dan dilaksanakan pada Tanggal 4 April 2016

sampai dengan 2 Juni 2017. Penelitian dilaksanakan pada instansi tersebut

Page 56: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

41

dikarenakan kami mengedepankan nilai Objektivitas dalam penilaian kinerja,

sehingga hasil penilaian tidak memiliki unsur kepentingan lain di dalamnya.

3.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian terdiri atas subyek penelitian dan obyek

penelitian agar memudahkan pembaca memahami hasil penelitian. Secara umum,

subyek penelitian adalah segala sesuatu yang akan diteliti dan memiliki hubungan

yang erat dengan permasalahan yang ditetapkan oleh peneliti, seperti lingkungan

internal dan eksternal perusahaan dan 4 perspektif dalam kegiatan perusahaan,

seperti Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, dan

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran yang akan dijelaskan lebih rinci pada

sub-bab berikutnya. Sedangkan obyek penelitian adalah lokasi yang spesifik

menjadi tempat dilaksanakannya penelitian, dalam hal ini adalah KPRI Universitas

Negeri Malang.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua berdasarkan

sumbernya, yaitu:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama alinya (Marzuki, 1997). Dalam penelitian

ini data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang

terkait dalam perusahaan dan berupa dokumen internal perusahaan.

Page 57: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

42

2. Data sekunder yaitu data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya

oleh peneliti (Marzuki,1997). Data sekunder dalam penelitian ini diantaranya

berupa data laporan keuangan, data jumlah anggota baru, jumlah anggota,

data kepuasan anggota, informasi produk dan pelayanan, informasi inovasi

produk yang sedang dikembangkan, data keluhan anggota, data jumlah

pengurus, data mantan pengurus, data kepuasan anggota, data jumlah saran

yang diimplementasikan, dan data jumlah pengurus yang mengetahui visi

dan tujuan koperasi.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Data Internal

Data internal merupakan data primer yang didapat langsung dari pihak

perusahaan yang menjadi obyek. Dalam penelitian ini data internal

merupakan data berupa hasil wawancara terhadap pengurus koperasi yang

diwakili oleh Bapak drs. Partono, M.Pd dari Fakultas Teknik. dan bukti

bukti dokumen internal koperasi

2. Data Eksternal

Data eksternal merupakan data yang diperoleh dari luar perusahaan atau

organisasi dimana penelitian dilaksanakan. Dalam penelitian ini data

eksternal berupa hasil wawancara dengan informan yaitu salah satu anggota

KPRI Universitas Negeri Malang sebagai penikmat fasilitas, yaitu Anggota

Koperasi yang diwakili oleh Bapak Akbar dari FMIPA, Bapak Suamo yang

Page 58: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

43

mewakili Pensiunan, Bapak Imam Muhlis yang mewakili FE, Bapak

Gembong yang mewakili Kantor Pusat, Ibu Rohma dari FS, dan Ibu

Komariyah dari FIP.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung terhadap situasi dan kondisi perusahaan yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Dari teknik ini diperoleh data berupa kondisi real

kegiatan operasional di KPRI Universitas Negeri Malang.

b. Interview

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui dialog secara langsung

kepada pihak yang terkait sehingga diperoleh data yang relevan dan

terpercaya dengan permasalahan yang diteliti. Dari kegiatan ini, data yang

diperoleh adalah Kebijakan pengurus terhadap KPRI UM, Gambaran umum

tentang pelaksanaan visi misi KPRI UM, serta permasalahan dalam

pelaksanaan kegiatan KPRI UM di berbagai aspek.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan melihat, mengumpulkan, dan menggunakan

laporan, catatan dan berkas lain yang mendukung penelitian. Kegiatan ini

memberikan informasi terkait rekaman kegiatan historis dan future plan dari

KPRI UM.

Page 59: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

44

3.6 Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini kemudian disusun dan dianalisa

secara kualitatif. Dalam analisis kualitatif, peneliti akan memberikan penjelasan

dengan kalimat untuk menerangkan informasi yang tersirat dalam data yang

diperoleh dari penelitian, serta kejadian yang terekam dalam observasi. Tahap-

tahap analisa data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Menggambarkan KPRI Universitas Negeri Malang secara umum, meliputi

sejarah singkat KPRI UM, bidang organisasi KPRI UM, dan bidang usaha KPRI

UM.

2. Melakukan implementasi Balanced Scorecard pada KPRI Universitas Negeri

Malang dengan melakukan pengukuran pada 4 aspek Balanced Scorecard,

yaitu:

A. Kinerja Pada Perspektif Keuangan

Analisis rasio keuangan digunakan dalam menilai laporan

keuangan perusahaan. Penilaian kinerja pada perspektif keuangan ini

diukur dengan data sekunder melalui laporan tahunan perusahaan selama

periode tiga tahun yaitu tahun 2013, 2014, 2015 menggunakan rasio

keuangan menurut Rahardjo (2007). Diantaranya adalah:

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.

Rasio likuiditas yang umum digunakan adalah:

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 ∶ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 ∶ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Page 60: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

45

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 ∶ 𝐶𝑎𝑠ℎ + 𝐵𝑎𝑛𝑘

𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

b. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas menunjukkan seberapa besar kemampuan

Koperasi untuk memenuhi seluruh kewajibannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjangbila dilikuidasi. Rasio Solvabilitas yang

digunakan adalah:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 ∶ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 ∶ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

c. Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif

manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh seberapa besar

kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya

dengan penjualan maupun investasi yang dalam ini yang dimaksud

adalah SHU Koperasi. Rasio Rentabilitas yang umum digunakan

adalah:

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛: 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 − 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑆𝑜𝑙𝑑 𝐺𝑜𝑜𝑑𝑠

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠: 𝑆𝐻𝑈

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖: 𝑆𝐻𝑈

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

B. Kinerja Pada Perspektif Pelanggan (Anggota)

Penilaian kinerja dari perspektif pelanggan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

Page 61: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

46

1. Menguasai pangsa pasar (Market share), digunakan untuk

mengetahui seberapa besar penguasaan segmen pasar dibandingkan

dengan Koperasi yang sejenis. Namun hal ini tidak perlu diukur

karena KPRI UM adalah satu-satunya Koperasi Pegarai Republik

Indonesia (KPRI) di Universitas Negeri Malang

2. Tingkat Akuisisi Anggota, yang mengukur keberhasilan Koperasi

dalam menarik atau memenangkan jumlah anggota baru.

3. Retensi anggota, yang mengukur tingkat keberadaan Koperasi dalam

mempertahankan hubungan dengan anggotanya. Retensi anggota ini

membandingkan persentase anggota yang aktif dengan persentase

anggota yang pergi.

2. Tingkat kepuasan Anggota (anggota), digunakan untuk mengetahui

sejauh mana kualitas pelayanan KPRI UM Malang kepada

anggotanya. Rumus untuk menghitung tingkat kepuasan Anggota

adalah sebagai berikut :

Kepuasan Anggota = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑢ℎ𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

C. Kinerja Pada Perspektif Bisnis Internal

Penilaian kinerja dari perspektif proses bisnis internal dapat dilakukan

dengan cara :

1. Inovasi melalui pengembangan produk dan jasa yang ditawarkan

KPRI UM kepada anggota KPRI UM khususnya. Hal ini dapat

dilakukan dengan mengukur peningkatan jaringan unit kerja

dengan cara membandingkan peningkatan jaringan unit kerja

terhadap total unit kerja pada periode tertentu.

Page 62: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

47

2. Proses operasi yang berhubungan dengan pelayanan kepada

anggota dilakukan dengan pengamatan yang rutin dilaksanakan

setiap harinya selama waktu penelitian, yang akan dituliskan

dalam bentuk narasi.

3. Untuk meningkatkan layanan purna jual, KPRI UM menunjukkan

citra positif perusahaan melalui peningkatan kualitas kinerja

karyawan dalam rangka untuk mencapai kepuasan anggota. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah keluahn yang masuk tiap tahunnya pada

saat dilaksanakannya RK-RAB.

D. Kinerja pada Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Pengukuran kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

ditentukan dari kapabilitas pekerja, kapabilitas sistem informasi, dan

motivasi. Berikut adalah penjabaran yang digunakan dalam pengukuran

kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tersebut:

a. Kapabilitas Pekerja

Kapabilitas pekerja menilai tingkat kepuasan karyawan KPRI

Universitas Negeri Malang melalui retensi pekerja dan produktivitas

pekerja sebagai berikut:

a. Retensi Pekerja, dinilai dengan membandingkan jumlah karyawan

yang keluar dengan jumlah karyawan Koperasi.

b. Produktivitas Pekerja, dinilai dengan membandingkan jumlah

anggota yang dilayani dengan jumlah karyawan.

b. Kapabilitas Sistem Informasi

Page 63: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

48

Kapabilitas Sistem Informasi menilai kemampuan penggunaan

software pengelola kegiatan keuangan dan efektifitas

penggunaanya.

c. Motivasi Pekerja

Motivasi Pekerja dinilai melalui perbandingan jumlah saran yang

diimplementasikan dengan total saran di KPRI Universitas Negeri

Malang.

Page 64: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

49

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum KPRI Universitas Negeri Malang

4.1.1 Sejarah singkat KPRI Universitas Negeri Malang

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 menyatakan ”Perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan”. Berdasarkan

pernyataan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, maka didirikanlah

suatu badan usaha berbentuk Koperasi di Universitas Negeri Malang (dulu

disebut IKIP Malang), karena koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat

yang berwatak sosial dan berazaskan kekeluargaan dan sesuai dengan Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 33.

Universitas Negeri Malang sebagai salah satu lembaga Perguruan Tinggi

yang menyadari pentingnya koperasi sebagai penunjang pembangunan

ekonomi Indonesia, memandang perlunya didirikan suatu badan usaha koperasi

yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan dan dosen

Universitas Negeri Malang pada khususnya, serta masyarakat sekitar

Universitas Negeri Malang pada umumnya. Berdasarkan pentingnya didirikan

lembaga koperasi di lingkungan Universitas Negeri Malang (pada saat itu

disebut IKIP Malang), maka pada tanggal 12 November 1979 Pengurus Unit/

Sub Unit KORPRI IKIP Malang dengan seijin rektor IKIP Malang yang pada

saat itu dijabat oleh Drs. H. MA Ichsan, mendirikan suatu koperasi yang

dinamakan ”Koperasi Pegawai Negeri IKIP Malang” yang selanjutnya dikenal

Page 65: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

50

dengan singkatan ”KPN IKIP Malang” dengan anggota mencakup seluruh PNS

IKIP Malang beserta pegawai pensiunannya.

Hasil Rapat Anggota pendirian KPN IKIP Malang pada saat itu menunjuk

Pengurus Harian yang diketuai oleh Drs. J.G.Nirbito, dengan tugas-tugas

sebagai berikut:

1. Membuka pendaftaran anggota

2. Menata administrasi

3. Merintis dibukanya unit-unit usaha koperasi

4. Menyusun konsep Anggaran Dasar

5. Mengusahakan diperolehnya status Badan Hukum dari instansi yang

berwenang.

Adapun susunan Pengurus Harian pada awal berdirinya koperasi ini adalah

sebagai berikut:

Ketua : Drs. J.G Nirbito (Dosen Ekonomi Koperasi)

Sekertaris : Drs. Salim Fuad (Pegawai Kantor Pusat)

Bendahara : Drs. Soeatmadji (Dosen Ekonomi Koperasi)

Atas usaha yang gigih dari Pengurus Harian KPN IKIP Malang pada

periode awal ini, maka pada tanggal 16 Januari 1982 dapat diperoleh status

Badan Hukum Koperasi dari Pemerintah atau Departemen Koperasi dengan

nomor 155/BH/II/1982. Pada awal berdirinya KPN IKIP Malang, anggota yang

mendaftarkan diri sebanyak 126 orang atau 20% dari jumlah PNS IKIP Malang

pada saat itu. Namun setelah berbadan hukum, pada awal 1982 jumlah anggota

naik menjadi 281 orang atau 40% dari jumlah PNS IKIP Malang. Bidang usaha

di KPN IKIP Malang pada saat itu hanya dua unit, yaitu unit Simpan Pinjam

Page 66: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

51

dan unit Pertokoan. Dalam rangka pengembangan KPN IKIP Malang dan

menyalurkan aspirasi anggota, maka pada RAT tahun bakti 1982 dipilih

Pengurus Harian periode II (1983-1985) yang mekanisme pemilihannya

berdasarkan Anggaran Dasar. Tugas utama pengurus periode II ini adalah

mengembangkan unit usaha yang telah ada atau merintis usaha konsolidasi

organisasi, mengembangkan Pelanggan (Anggota) dan menyusun konsep

Anggaran Rumah Tangga, dan pada akhir masa baktinya pengurus periode II

telah berhasil memantapkan unit usaha Simpan Pinjam dan Pertokoan. Usaha

baru yang dirintisnya adalah adalah usaha jasa penyaluran atau pembelian beras

jatah. Pengurus periode II telah berhasil pula menyusun konsep serta

mengusahakan disahkannya Anggaran Rumah Tangga (ART) KPN IKIP

Malang. Dalam bidang Pelanggan (Anggota), pengurus berhasil menghimpun

anggota secara sukarela sebanyak 1031 orang atau sebesar 90% dari jumlah

PNS IKIP Malang.

Struktur permodalan KPN pada saat itu masih banyak yang berasal dari

luar daripada modal sendiri (presentase modal sendiri hanya 27%). Jumlah

anggota KPN IKIP Malang tiap tahun semakin besar, dimana pada akhir tahun

1985 telah mencapai 1031 orang. Dengan jumlah tersebut, penyelenggaraan

RAT secara langsung sudah tidak efektif dan efisien lagi. Penyelenggaraan

RAT yang efektif dan efisien untuk jumlah anggota sebanyak itu adalah RAT

sistem perwakilan atau sistem Dewan Anggota. Oleh karena itu Tim Penyusun

RAT mendapat tugas tambahan untuk menyusun “Peraturan Khusus Rapat

Anggota Perwakilan” sebagaimana yang dianjurkan dalam AD/ART. Pada

awal tahun 1986, Tim Penyusun Peraturan Khusus tersebut telah berhasil

Page 67: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

52

menyusun “Peraturan Khusus tentang Penyelenggaraan RAT Rapat Perwakilan

KPN IKIP Malang”.

Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPN IKIP Malang Tahun Buku

1985, diselenggarakan pemilihan pengurus periode III (1986-1988), yang

merupakan hasil RAT Perwakilan yang pertama kali. Pengurus periode III

memusatkan perhatiannya pada pemupukan modal sendiri, meningkatkan

partisipasi anggota dalam berbagai usaha koperasi, merintis usaha baru yaitu

unit usaha tanah kavling hunian atau perumahan, menurunkan tingkat suku

bunga pinjaman, dan meningkatkan persentase jumlah anggota KPN IKIP

Malang. Dalam tiga tahun kepengurusan, terdapat peningkatan anggota dari

1031 orang menjadi 1314 orang (96% dari jumlah PNS pada tahun 1988).

Sedangkan dalam bidang permodalan, pengurus periode III telah berhasil

meningkatkan jumlah modal sendiri, yaitu dari Rp. 60.000.000 menjadi Rp.

122.000.000. Sisa Hasil Usaha juga meningkat meskipun tidak material, yaitu

dari Rp. 16.000.000 menjadi Rp. 17.000.000. Kepengurusan periode IV (1989-

1991) dan periode V (1992-1994) memprioritaskan program kerjanya seperti

pada periode III ditambah meningkatkan persentase modal sendiri dan

meningkatkan SHU. Pada tiga tahun periode V (1992-1994) komposisi modal

sendiri sudah cukup kuat, yaitu secara berurutan naik menjadi 64%, 67%, 60%

dari 42%, 40%,58%. Perkembangan SHU juga mengalami kenaikan secara

berurutan menjadi Rp. 84.000.000, Rp. 97.000.000, dan Rp. 142.000.000.

Selanjutnya, kepengurusan periode berikutnya mempertahankan program yang

telah ada dan menguatkan modal sendiri. Unit usaha ditingkatkan dari tiga unit

menjadi lima unit, yaitu ditambah Unit Sewa Kendaraan dan Unit Usaha Lain

Page 68: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

53

(berasal dari bunga bank, jasa giro, SHU PKPRI, jasa pengurusan SIM/STNK,

fee hasil penjualan sepeda motor, dan lain-lain). Sejalan dengan berubahnya

nama IKIP Malang menjadi Universitas Negeri Malang, maka nama koperasi

yang semula KPN IKIP Malang berubah menjadi KPRI Universitas Negeri

Malang, yaitu sekitar tahun 1999 atau pada kepengurusan periode VII.

Kegiatan koperasi juga berkembang tidak hanya bidang ekonomi saja, tetapi

juga bidang sosial. Misalnya upaya KPRI Universitas Negeri Malang untuk

meringankan beban para anggotanya yang terkena musibah, salah satu

wujudnya adalah dengan memberikan bantuan bagi anggota keluarga yang

mengalami musibah sakit sebesar Rp. 150.000.

4.1.2 Lokasi dan Wilayah Kerja

Lokasi merupakan faktor strategis dan penting dalam setiap usaha.

Pemilihan lokasi terkait dengan berbagai faktor diantaranya adalah pangsa

pasar, fasilitas dan biaya transportasi, hubungan dengan pemasok barang,

hubungan dengan anggota, tersedianya tenaga kerja, tujuan usaha koperasi,

kontinuitas usaha, perluasan usaha, dan perkembangan koperasi di masa yang

akan datang. Atas pertimbangan tersebut KPRI Universitas Negeri Malang,

selanjutnya disebut Koperasi, memilih lokasi sebagai berikut:

Alamat : Jl. Surabaya No. 6

Kecamatan/Kota : Lowokwaru/Malang

Propinsi : Jawa Timur

Untuk wilayah kerja, Koperasi mempunyai daerah kerja di lingkungan

Universitas Negeri Malang yang memiliki unit kerja di lokasi yang sama,

Page 69: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

54

namun Koperasi juga menerima jasa antar barang ke rumah dosen/karyawan

yang tersebar di seluruh Malang.

.

4.1.3 Bidang Organisasi

Kegiatan operasional KPRI Universitas Negeri Malang dikendalikan oleh

orang-orang yang dipilih atau diangkat oleh Rapat nggota serta bertanggung

jawab kepada anggota sehingga struktur organisasi koperasi dapat menjamin

tujuan koperasi terutama kesejahteraan anggotanya. Koperasi membentuk

struktur organisasi dengan tujuan untuk menyediakan modal bagi tercapainya

tujuan bersama. Berdasarkan terbentuknya struktur organisasi ini maka

pembagian tugas yang tegas dan penuh tanggung jawab disertai dengan

pendelegasian wewenang dan adanya batas-batas keputusan yang dapat diambil

oleh setiap bagian susunan organisasi yang secara jelas dapat mewujudkan

tercapainya tujuan usaha, seperti pada gambar 4.1 berikut:

Page 70: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

49

Damayanti

E.P

Ketua: Andykha A.P. Staff:

Rianti

Catur

Dedik S.

Ayu Rizky

UNIT ADM. KEUANGAN

UNIT TOKO

Ketua: Anita R Staff: 1. Linda Ardianti 2. Istikhomah

3. Ridho A.Z

UNIT ADM., JASA, DAN

KERUMAHTANGGAN

UNIT SIMPAN PINJAM

UNIT GUDANG KASIR

Ketua: Sugiono Staff: Ariadi Bahari

Arif S. Ketua: Rossario M.

Staff:

1. Hady M.

2. Suwanto

3. Sukirmanto

A N G G O T A

PENGAWAS Koordinator: Drs. Asep Sunandar S.Pd

M, AP (Bidang Keuangan dan

Kekaryawanan) Anggota: 1.Drs. Dwi Sugianto, M.Pd

(Bid.Tanah/Perumahan,) 2. Dra. Hj. Hawa Tuarita

(Kerumahtanggaan, Pertokoan dan Jasa)

PENGURUS 1. Ketua I : Drs. Yusuf Ikhwanto (Bidang Perumahan & Simp Pinjam) 2. Ketua II : Drs. Partono M.Pd (Bidang Kekaryawanan) 3. Sekretaris I : Drs. H.M. Romlie, M.Pd (Bidang Administrasi Umum) 4. Sekretaris II : Subur Hariono, S.Pd (Bidang Kerumahtanggaan) 5. Bendahara I : Dr. Henny Indreswari, M.Pd (Bidang Adm. Keuangan) 6. Bendahara II : Drs. Sumarwahyudi M.Sn

(Bidang Toko & Gudang) 7. Angg.Pengurus : Drs. H. Widjianto M.Kom

(Bidang Toko & Gudang)

PEMBINA

Rektor

PENASEHAT

1. Pemb. Rektor II 2.Ketua KORPRI

RAPAT ANGGOTA

Siti Nur-

widati.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi KPRI UM

55

Page 71: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

49

Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur organisasi KPRI Universitas

Negeri Malang beserta tugas dan wewenang masing-masing bagian yaitu:

1. Rapat Anggota

Dalam struktur organisasi Koperasi, Rapat Anggota koperasi merupakan

lembaga tertinggi. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 No.

25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 22 ayat (1) yang berbunyi ”Rapat

Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi”.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 No. 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian pasal 23, Rapat Anggota menetapkan:

a. Anggota Dasar

b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.

c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pegawai.

d. Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja koperasi serta

pengesahan laporan keuangan.

e. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

f. Pembagian SHU.

g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

Menyadari betapa pentingnya arti Rapat Anggota, maka Koperasi

melaksanakan Rapat Anggota secara rutin setiap tahun. Dalam forum Rapat

Anggota tersebut, pengurus melaporkan tentang perkembangan usaha koperasi

dalam tahun buku yang lampau dengan menyediakan laporan tahunan yang

didalamnya terdiri dari neraca, perkembangan jumlah anggota, perkembangan

unit-unit usaha, jumlah SHU yang dibagikan, perkembangan modal, dan lain-

lain. Laporan pengurus tentang perkembangan usaha koperasi tahun buku yang

56

Page 72: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

57

lampau disajikan dalam bentuk laporan tahunan yang dipertanggungjawabkan

secara terbuka dan demokratis di depan forum Rapat Anggota. Laporan

tahunan yang telah dipertanggungjawabkan selanjutnya dikirim oleh pengurus

kepada pejabat yang berwenang selambat-lambatnya satu bulan setelah

disahkan oleh Rapat Anggota.

2. Penasehat dan Pembina

Penasehat dan Pembina Koperasi dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk

kepentingan koperasi. Mereka yang dipilih adalah orang-orang yang

mempunyai keahlian tentang koperasi. Pembina mempnyai peran sebagai

pelindung koperasi dari permasalahan yang mungkin timbul seiring dengan

perkembangan lingkungan bisnis. Penasehat mempunyai peran untuk memberi

nasehat kepada pengurus.

3. Pengurus

Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota melalui forum Rapat

Anggota sekurang-kurangnya tiga orang untuk masa bakti selama tiga tahun.

Fungsi pengurus adalah menentukan kebijakan koperasi secara menyeluruh

dimana sebagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab (khususnya di bidang

teknis) dilimpahkan kepada karyawan. Adapun secara rinci tugas-tugas

pengurus KPRI Universitas Negeri Malang dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

Page 73: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

58

Tabel 4.1

Susunan Pengurus KPRI

NO JABATAN NAMA

1. Ketua I Drs. Yusuf Ikhwanto

2. Ketua II Drs. Partono, M.Pd

3. Sekretaris I Drs. H.M. Romlie, M.Pd

4. Sekretaris II Subur Hariono, S.Pd

5. Bendahara I Dr. Henny Indreswari, M.Pd

6. Bendahara II Drs. Sumarwahyudi M.Sn

7. Anggota Pengurus Drs. H. Widjianto M.Kom

4. Pengawas

Perangkat organisasi yang tidak kalah penting dan berdiri sejajar dengan

pengurus adalah pengawas. Pengawas merupakan alat kelengkapan rganisasi

koperasi yang bertugas dan berkewajiban sebagai berikut:

a. Bertindak sebagai perwakilan anggota untuk mengawasi kinerja pengurus

koperasi dalam melaksanakan Rencana Kerja, usaha, dan keuangan.

b. Berkewajiban memberikan laporan tertulis hasil pemeriksaan pengawas kepada

anggota minimal satu kali dalam setahun.

c. Pengawas dapat memberikan saran/teguran kepada pengurus, jika pengurus

melakukan penyimpangan terhadap RK/RAPB, AD/ART dan aturan khusus

yang berlaku.

d. Dalam membuat laporan pengawas, harus sesuai dengan ketentuan yang ada.

5. Karyawan

Karyawan merupakan tenaga profesional dalam menjalankan kebijakan

pengurus. Mereka diangkat dan diberhentikan serta bertanggung jawab kepada

pengurus. Karyawan Koperasi pada akhir tahun 2016 berjumlah 18 orang, terdiri

dari 5 orang karyawan tetap, 13 orang karyawan kontrak, dan tidak ada lagi PNS

yang diperbantukan.

Page 74: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

59

4.1.4 Bidang Pelanggan (Anggota)

Koperasi bukanlah suatu badan usaha milik perorangan, melainkan milik

bersama. Hal tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 No. 25

Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 1 yang menyebutkan bahwa koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prinsip

sukarela dan terbuka merupakan pegangan dalam merekrut anggota. Jumlah

anggota KPRI Universitas Negeri Malang mengalami perkembangan yang cukup

pesat. Adapun jenis anggota koperasi adalah:

1. Anggota biasa, yaitu PNS aktif Universitas Negeri Malang yang mendaftar

menjadi anggota.

2. Anggota luar biasa, yaitu tenaga pendidik dan kependidikan Universitas Negeri

Malang non-PN misalnya pensiunan, pegawai honorer, dan masyarakat lain

yang erat hubungannya dengan Koperasi.

Penambahan anggota baru terus dilakukan utamanya para PNS baru, PNS

lama, dan tenaga harian Universitas Negeri Malang. Koperasi menarik minat

calon anggota baru dengan memberikan layanan yang baik dengan berbagai

kemudahan yang ditawarkan, antara lain:

1. Setiap calon anggota (berasal dari PNS) yang mengajukan permohonan untuk

menjadi anggota Koperasi dan disetujui menjadi anggota koperasi, dapat

langsung mengajukan permohonan pinjaman maksimal Rp. 10.000.000.

Sedangkan calon yang berasal dari tenaga harian, dapat langsung mengajukan

permohonan pinjaman sebesar maksimal Rp. 2.000.000;.

Page 75: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

60

2. Anggota dapat berbelanja senua jenis barang termasuk bahan bangunan dan

keperluan rumah tangga lainnya di semua toko di kota Malang dan di luar kota

Malang, kemudian dapat menukarkan kwitansi pembelian barang tersebut di

Koperasi dengan prosedur sangat mudah dan dapat diangsur sampai dengan

maksimal 36 bulan.

3. Bila anggota atau keluarganya (istri/suami, anak) sakit dan dirawat inap

mendapatkan bantuan biaya sebesar Rp 250.000; bagi anggota yang

bersangkutan dan Rp 150.000; bagi keluarga anggota.

Berikut ini tabel perkembangan jumlah anggota KPRI Universitas Negeri

Malang:

Tabel 4.2

Perkembangan Jumlah Anggota KPRI Malang

Tahun Jumlah

2014 2.197

2015 2.270

2016 2.287 Sumber; Laporan Tahunan Pengurus Tahun Bakti; 2014-2016

4.1.5 Bidang Usaha

Sebagai organisasi yang berdasarkan asas kekeluargaan, maka jenis usaha

yang dikelola KPRI UM tentu mencerminkan kebutuhan anggotanya. Meskipun

demikian, ada unit-unit tertentu yang dipersiapkan tidak hanya melayani

kebutuhan anggotanya tetapi masyarakat pada umumnya. Kebijakan tersebut

sejalan dengan fungsi dimensi sosial koperasi dalam arti luas, yaitu melayani

masyarakat dengan lebih mengutamakan dan tidak mengabaikan kepentingan dan

kebutuhan anggota. Adapun unit usaha yang dikelola oleh KPRI Universitas

Negeri Malang adalah sebagai berikut:

Page 76: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

61

1. Unit Usaha Simpan Pinjam

Unit Usaha Simpan Pinjam berdiri pada tahun 1982, yang bertujuan

meningkatkan modal kerja agar dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik

sekaligus menampilkan kepercayaan kepada para anggota terhadap kegiatan

usaha koperasi dan membantu anggota dalam hal pemenuhan kebutuhan dana

dan kebutuhan bahan pokok yang mendadak. Unit Usaha Simpan Pinjam

sampai saat ini masih menjadi tumpuan kebutuhan anggota. Unit Usaha

Simpan Pinjam secara bertahap akan terus dievaluasi, sehingga keberadaannya

benar-benar dapat menjalankan manfaat kepada anggota, dengan tujuan dapat

meringankan beban anggota yang membutuhkan. Melalui empat macam bentuk

pinjaman yang disediakan oleh Koperasi dengan proses cepat, yaitu pinjaman

KORPRI, Pinjaman Khusus bagi Anggota Luar Biasa, Pinjaman Jangka

Pendek, dan Pinjaman Jangka Panjang, diharapkan menjadi alternatif pilihan

sesuai kebutuhan dan kemampuan anggota. Bagi anggota yang memerlukan

pinjaman uang Rp. 2.500.000 dapat menggunakan fasilitas pinjaman murah

dengan beban bunga 1,5% menurun dengan masa angsuran maksimal 20 bulan.

Bagi anggota yang membutuhkan dana sampai dengan Rp. 50.000.000 dapat

memanfaatkan bentuk pinjaman jangka panjang dengan masa angsuran

maksimal 60 bulan dengan suku bunga 1,75% menurun.

2. Unit Usaha Toko

Unit Usaha Toko tidak hanya melayani kebutuhan sehari-hari anggota

saja, tetapi juga kebutuhan masyarakat umum, dan menyediakan kebutuhan

anggota yang ingin memasarkan barang produksinya melalui Koperasi.

Page 77: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

62

Berbagai layanan dan kemudahan yang diberikan unit toko kepada anggota

sebagai berikut:

a. Diberikan potongan harga (discount) 2% pada setiap pembelanjaan secara

tunai minimal Rp. 150.000;.

b. Layanan pengantaran belanja gratis (khusus dalam kota) sampai di rumah

mulai pembelian Rp. 250.000;.

c. Penukaran kwitansi setiap pembelian barang jenis apapun termasuk material

untuk bangunan dan dari pembelian di manapun dengan uang tunai

kemudian dapat diangsur maksimal 48 bulan dengan suku bunga 1,5% flat.

d. Khusus untuk penukaran kwitansi pembelian rumah/tanah, lama masa

angsuran maksimal 96 bulan.

e. Bagi anggota yang melunasi lebih awal akan diberikan potongan bunga

dengan ketentuan: s.d ¼ jalan diberikan potongan bunga 90%, s.d ½ jalan

diberikan potongan 80%, s.d ¾ jalan diberikan potongan 70%, dan dari ¾

jalan sampai habis masa angsuran tidak diberikan potongan.

f. Layanan pesanan pembelian barang toko termasuk sembako melalui layanan

telepon langsung unit toko akan dilayani dan diantar langsung dengan tetap

memperhatikan ketentuan nomor 2 di atas (kecuali layanan di dalam

kampus).

Ibarat melempar dua burung dengan satu batu, melalui kebijakan tersebut

memiliki beberapa keuntungan yang diperoleh anggota dan koperasi, antara lain

anggota dapat dengan murah memperoleh barang tanpa harus datang ke koperasi,

anggota dapat memilih barang di luar toko dan diganti di kasir koperasi, dan

kebutuhan anggota terpenuhi sekaligus meningkatkan omzet toko.

Page 78: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

63

3. Unit Usaha Tanah dan Perumahan

Unit Usaha Tanah dan Perumahan memberikan pelayanan pengadaan

perumahan yang berupa tanah kapling di Jedong Wagir bagi warga Universitas

Negeri Malang. Unit usaha ini juga membuka kesempatan kepada anggota

yang ingin membeli tanah/rumah di lokasi lain dan pendanaannya akan

disediakan oleh koperasi yang dapat diangsur 96 bulan dengan suku bunga

1,5% flat.

4. Unit Sewa Kendaraan

Unit Sewa Kendaraan memberikan pelayanan sewa kendaraan kepada

anggota. Unit usaha ini mempunyai kendala pada tingginya biaya perawatan

dan harga BBM yang naik turun. Untuk mengatasi kendala tersebut, koperasi

melakukan kerjasama kemitraan dengan penyedia jasa rental kendaraan di

Malang, memberikan harga sewa yang bersaing, serta memberikan potongan

tarif untuk penyewa (anggota) yang terkena musibah.

5. Unit Usaha Jasa

Unit Usaha Jasa merupakan bentuk layanan lain dengan berbagai

kemudahan yang diberikan koperasi kepada anggotanya. Bidang usaha ini

antara lain pengurusan SIM (reguler dan kolektif), perpanjangan STNK, kredit

sepeda motor, pengurusan surat-surat berharga (SHM), serta pembayaran

rekening listrik, PDAM, dan telepon secara kolektif.

4.1.6 Permodalan

Sumber modal KPRI Universitas Negeri Malang berasal dari modal sendiri

dan modal pinjaman. Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari dalam

koperasi yang terdiri dari:

Page 79: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

64

1. Simpanan Pokok

Simpanan Pokok merupakan simpanan yang wajib dibayarkan oleh setiap

anggota pada saat mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi. Besarnya

simpanan pokok anggota Koperasi adalah Rp. 50.000.

2. Simpanan Wajib

Simpanan Wajib yaitu simpanan yang wajib dibayar anggota koperasi setiap

bulan yang besarnya sama untuk setiap golongan, yakni sebesar Rp. 25.000;.

3. Simpanan Sukarela

Simpanan Sukarela yaitu simpanan yang dibayar oleh anggota atas kehendak

sendiri dan dapat diambil sewaktu-waktu.

Sedangkan modal asing berasal dari hutang kepada pihak ketiga, tabungan

anggota, pengelolaan dana jaminan kesehatan mahasiswa, dan donasi. Adapun

perkembangan modal KPRI Universitas Negeri Malang selama tahun 2014

sampai tahun 2016 adalah:

Tabel 4.3

Perkembangan Modal KPRI UM

Tahun Jumlah Modal

2014 Rp. 27.846.884.522

2015 Rp. 33.205.009.344

2016 Rp. 38.743.226.645 Sumber: Laporan Tahunan Pengurus Tahun Bakti 2014-2016

4.1.7 Sisa Hasil Usaha

Menurut Undang-Undang Dasar 1945 No. 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian, Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh

dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban

lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha

Page 80: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

65

(SHU) yang dibagikan kepada anggota didasarkan atas partisipasi anggota kepada

koperasi. Semakin banyak partisipasi anggota kepada koperasi, maka semakin

banyak pula SHU yang diterima anggota, sehingga anggota aktif akan

memperoleh SHU yang lebih besar dibandingkan dengan anggota pasif. Adapun

perkembangan SHU KPRI Universitas Negeri Malang selama tiga tahun mulai

dari tahun 2014 sampai 2016 adalah:

Tabel 4.4

Perkembangan SHU KPRI UM

Tahun SHU Dibagi SHU akan Dibagi Prosentase

2014 Rp. 2.476.632.870 Rp. 5.269.431.639 48%

2015 Rp. 2.944.005.397 Rp. 6.133.344.579 48%

2016 Rp. 3.338.624.220 Rp. 6.955.467.127 48%

Sumber: Laporan Tahunan Pengurus Tahun Bakti 2014-2016

4.2 Visi, Misi dan Tujuan KPRI Universitas Negeri Malang

Visi KPRI Universitas Negeri Malang adalah menjadi pusat layanan

ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat dengan

berbasis komitmen pada kejujuran, keterbukaan dan keterbukaan sosial.

Sedangkan misi KPRI Universitas Negeri Malang adalah mengembangkan

organisasi dan usaha yang memberikan nilai tambah pada peningkatan

kesejahteraan anggota, karyawan dan masyarakat.

Adapun tujuan KPRI Universitas Negeri Malang adalah sebagai berikut:

1. Memajukan kesejahteraan anggota beserta keluarganya pada khususnya dan

kesejahteraan masyarakat pada umumnya dalam organisasi dan usaha koperasi.

2. Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.

Page 81: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

66

4.3 Penjabaran Visi, Misi, dan Strategi KPRI Universitas Negeri Malang

dalam Perspektif Balanced Scorecard

Menurut Mutasowifin (2002), perspektif yang akan dinilai dalam penilaian

kinerja pada Koperasi: Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan (Anggota),

Perspektif Proses Bisnis Internal, serta Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

Berikut ini penjabaran mengenai Implementasi Balanced Scorecard pada KPRI

Universitas Negeri Malang, yang disederhanakan dalam grafik pada Gambar 4.2:

4.3.1. Perspektif Keuangan

Tujuan Stategis yang digunakan dalam Perspektif Keuangan adalah

meningkatkan modal dan prolehan SHU dalam rangka untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota. Tujuan tersebut diwujudkan dengan Ukuran Pendorong

Kinerja peningkatan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, modal sendiri

dan SHU. Ukuran Hasil yang digunakan adalah Rasio keuangan yaitu Rasio

Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Rentabilitas (Mutasowifin ,2002)

4.3.2. Perspektif Pelanggan (Anggota)

Meningkatkan mutu, kepercayaan, dan perbaikan kualitas kehidupan anggota

merupakan Tujuan Stategis yang digunakan pada Perspektif Pelanggan (Anggota).

Sasaran tersebut diwujudkan dengan Ukuran Pendorong Kinerja peningkatan

kepuasan anggota jumlah pelanggan baru, dan pengurangan keluhan anggota.

Ukuran Hasil yang digunakan adalah Akuisisi anggota, Retensi anggota, dan

Kepuasan anggota. (Mutasowifin ,2002).

Page 82: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

67

4.3.3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Tujuan Stategis yang digunakan dalam Perspektif Proses Bisnis Internal

adalah meningkatkan nilai tambah produk dan interaksi dengan anggota. Tujuan

tersebut diwujudkan dengan Ukuran Pendorong Kinerja peningkatan proses

operasi dan produk. Ukuran Hasil yang digunakan adalah Inovasi produk, Proses

operasi dan Purna jual. (Mutasowifin ,2002)

4.3.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Meningkatkan kompetensi karyawan dan kualitas sistem informasi,

merupakan Tujuan Stategis yang digunakan pada Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan. Tujuan tersebut diwujudkan dengan Ukuran Pendorong Kinerja

peningkatan layanan oleh karyawan dan sistem informasi yang berkualitas.

Ukuran Hasil yang digunakan adalahRetensi Pekerja, Produktivitas Pekerja,

Kapabilitas Sistem Informasi, dan Motivasi Pekerja. (Mutasowifin ,2002)

Page 83: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

68

Gambar 4.2

Implementasi Balanced Scorecard di KPRI Universitas Negeri Malang

Visi

Menjadi pusat layanan ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan anggota dan

masyarakat dengan berbasis komitmen pada kejujuran, keterbukaan dan keterbukaan sosial

Misi

Mengembangkan organisasi dan usaha yang memberikan nilai tambah pada peningkatan

kesejahteraan anggota, karyawan dan masyarakat

Aplikasi Balanced Scorecard

Persepsi

Keuangan

Persepsi Keanggotaan

(Konsumen)

Persepsi Bisnis

Internal

Persepsi Pertumbuhan

(Growth)

Tujuan Strategis:

Meningkat-kan Modal

dan dan SHU untuk

memenuhi kebutuhan

Anggota

Tujuan Strategis:

Meningkatkan mutu,

kepercayaan, dan kualitas

kehidupan Anggota

Tujuan Strategis:

Meningkatkan nilai

tambah produk dan

interaksi dengan anggota

Tujuan Strategis:

Meningkatkan kompetensi

karyawan dan kualitas sistem

informasi

Ukuran Pendorong

Kinerja

Peningkatan kewajiban,

modal sendiri, dan SHU

Ukuran Pendorong

Kinerja

Peningkatan kepuasan

anggota, jumlah anggota

baru, dan pengurangan

keluhan anggota

Ukuran Pendorong

Kinerja

Peningkatan proses

operasi dan produk

Ukuran Pendorong

Kinerja

Peningkatan layanan

oleh karyawan dan

sistem informasi yang

berkualitas

Ukuran Hasil

Rasio Likuiditas,

Rasio Solvabilitas,

dan Rasio

Rentabilitas

Ukuran Hasil

Akuisisi anggota,

Retensi anggota, dan

Kepuasan anggota

Ukuran Hasil

Inovasi produk,

Proses operasi dan

Purna jual

Ukuran Hasil

Retensi Pekerja,

Produktivitas Pekerja,

Kapabilitas Sistem

Informasi, serta

Motivasi Pekerja

Page 84: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

69

4.4 Analisis terhadap Implementasi Balanced Scorecard dalam Penilaian

Kinerja KPRI Universitas Negeri Malang

4.4.1 Perspektif Keuangan

Pada Perspektif Keuangan dijelaskan performa kinerja keuangan

berdasarkan perbandingan hasil dan target yang dituju.

A. Target

Target utama dalam perspektif keuangan adalah meningkatnya Modal Sendiri

dan Nilai pembagian SHU, dalam rangka memenuhi kebutuhan Anggota.

Tabel 4.5

Target dan Realisasi Modal KPRI UM

No Tahun Target Realisasi

1. 2014 - Rp. 27.846.884.522

2. 2015 - Rp. 33.205.009.344

3. 2016 - Rp. 38.743.226.645

Sumber: Laporan Tahunan Pengurus KPRI UM

Tabel 4.6

Target dan Realisasi SHU KPRI UM

No Tahun Target Realisasi

1. 2014 2.099.797.000 5.969.431.639

2. 2015 3.807.140.000 6.133.344.579

3. 2016 6.162.690.000 6.955.467.127

Sumber: Laporan Tahunan Pengurus KPRI UM

Menurut tabel diatas, KPRI UM berhasil melampaui target yang dipasang

pada RK-RAB di setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan KPRI UM dapat

menjaga performa kinerja mereka mereka dengan baik.

Page 85: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

70

B. Inisiatif

Dalam pelaksanaannya, KPRI UM melaksanakaan kegiatan sesuai dengan surat

keputusan RK-RAB setiap tahunnya. Keputusan yang terpakai sampai tahun 2016

adalah sebagai berikut:

1. Simpanan Wajib (SW) anggota naik dari sebesar Rp.75.000,- per bulan

menjadi Rp. 100.000,- per bulan.

2. Batas maksimal pinjaman uang tetap sebesar Rp.75.000.000,- dengan jangka

waktu pinjaman maksimal 5 tahun.

3. Batas maksimal pinjaman melalui tukar kwitansi tetap sebesar

Rp.75.000.000,- dengan jangka waktu 5 tahun atau 60 angsuran.

4. Penukaran kwitansi lebih dari Rp 75.000.000,- tetap dilayani dengan

menyertakan agunan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) dengan nilai

maksimal pinjaman sebesar 75% dari nilai aset. Khusus untuk pembelian

rumah/tanah masa angsuran maksimal 15 tahun atau 180 bulan.

5. Jasa pinjaman uang turun dari sebesar 1,4% menjadi sebesar 1,2 per bulan

menurun (efektif) atau dari 0,74% flat menjadi 0,6% flat.

6. Jasa pinjaman barang/tukar kwitansi turun dari sebesar 1,4% menjadi sebesar

1,2% per bulan menurun (efektif) dengan maksimal nilai penukaran sebesar

Rp. 75.00.000 tanpa agunan dengan masa angsuran maksimal 5 tahun atau 60

bulan.

7. Jasa tabungan turun, untuk tabungan sukarela/tabungan khusus yaitu dari

sebesar 0,5% menjadi sebesar 0,45% dengan range antara 0,4% sampai

dengan 0,5% per bulan, tabungan masa depan turun dari sebesar 0,6% menjadi

Page 86: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

71

0,55% dengan range 0,5% sampai dengan 0,6% per bulan. Jangka waktu

tabungan masa depan minimal satu tahun.

8. Jumlah pinjaman bagi anggota luar biasa adalah sebesar Rp. 6.000.000 dengan

masa angsuran 2 tahun atau 24 bulan.

9. Memberi kesempatan anggota Luar biasa yang berasal dari pensiunan untuk

meminjam lebih dari Rp.5.000.000,- disertai agunan dengan maksimal

pinjaman sebesar Rp.30.000.000,- dengan jangka waktu angsuran 3 tahun atau

36 bulan.

10. Pinjaman sosial (tanpa bunga) khusus untuk keperluan (a) biaya sekolah

dibuktikan dengan surat dari sekolah dan (b) biaya pengobatan dibuktikan

dengan surat dari dokter, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp.1.000.000,-

diangsur maksimal 20 bulan.

11. Bantuan rawat inap untuk anggota tetap sebesar Rp.300.000,- dan untuk

keluarga anggota sebesar Rp.200.000,-

12. Pengurangan nilai jaminan atas anggota yang melakukan rescheduling dengan

membayar jaminan sesuai masa pelunasan pada pinjaman sebelumnya atau

membayar minimal 1 tahun.

13. Jaminan kesehatan bagi karyawan KPRI UM pengelolaannya diserahkan pada

perusahaan BPJS.

14. Tetap memberikan blokir 1 bulan angsuran untuk pinjaman uang.

15. Unit kendaraan ditutup, selanjutnya diikuti dengan penghapusan 1 mobil serta

menggunakan 1 mobil lain untuk operasional dan kebutuhan anggota.

Page 87: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

72

C. Ukuran Hasil

Pengukuran kinerja KPRI Universitas Negeri Malang pada perspektif

keuangan menggunakan rasio-rasio seperti Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas,

dan Rasio Rentabilitas. Berikut adalah penjabaran rasio-rasio yang digunakan

dalam pengukuran kinerja tersebut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Koperasi dalam

memenuhi kewajibannya yang segera dapat ditagih. Rasio Likuiditas yang

dipergunakan adalah:

a. Current Ratio, yaitu rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar. Artinya

kemampuan membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva

lancar.

Tabel 4.7

Current Ratio KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio

2014 84.618.880.247 57.849.404.385 146,27%

2015 95.072.571.415 61.867.562.071 153,67%

2016 107.801.150.706 65.270.958.582 165,15% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Berdasarkan tabel diatas, prosentase rasio lancar (current ratio) dari

tahun 2014 hingga tahun 2016 mengalami kenaikan, yang berarti setiap

hutang lancar Rp. 1,00; dijamin oleh aktiva lancar yang jumlahnya naik

setiap tahunnya, yaitu Rp. 1,46; pada tahun 2014, Rp. 1,53; pada tahun 2015

dan Rp. 1,65; pada tahun 2016.

b. Cash Ratio, yaitu rasio kas dan bank terhadap hutang lancar. Artinya seberapa

besar hutang lancar dijamin dengan uang kas dan bank.

Page 88: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

73

Tabel 4.8

Cash Ratio KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Kas dan Bank Hutang Lancar Cash Ratio

2014 10.291.784.668 57.849.404.385 17,79%

2015 9.377.461.561 61.867.562.071 15,15%

2016 16.749.888.640 65.270.958.582 25,66% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa prosentase rasio kas

(cash ratio) dari tahun 2014 hingga tahun 2016 mengalami fluktuasi yang

cukup signifikan. Tahun 2014 terjadi peningkatan hutang lancar yang diikuti

penurunan jumlah kas dan bank yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah

tagihan minus akibat kondisi keuangan anggota yang berubah menurun

secara tak terduga, namun pada tahun berikutnya, kondisi rasio kas membaik

dengan meningkatnya nominal kas dan bank yang signifikan, yang menjadi

penyeimbang hutang lancar.

c. Working Capital to Total Asset Ratio, adalah rasio modal kerja terhadap total

asset. Rasio ini menggambarkan seberapa besar modal kerja terhadap total

asset.

Tabel 4.9

Working Capital to Total Asset Ratio KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Modal Total Asset Working Capital

to Total Assets

Ratio

2014 84.618.880.247 86.009.874.633 98,38%

2015 93.828.908.990 95.072.571.415 98,69%

2016 107.801.150.706 108.811.394.000 99,07% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa likuiditas dari total aktiva dan

posisi modal kerja cenderung membaik sampai tahun 2016. Hal ini

Page 89: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

74

dibuktikan dengan meningkatnya rasio modal kerja terhadap total asset

secara signifikan sejak tahun 2014 hingga 2016.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan Koperasi untuk

memenuhi seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang bila

dilikuidasi. Beberapa macam rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur

kemampuan Koperasi dalam memenuhi kewajibannya:

a. Total Debt to Total Equity Ratio, adalah rasio modal asing terhadap modal

sendiri. Artinya seberapa besar hutang jangka pendek dan jangka

panjang dijamin dengan modal sendiri.

Tabel 4.10

Total Debt to Total Equity Ratio KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Total Modal

Asing (Hutang)

Modal Sendiri Total Debt to

Equity Ratio

2014 58.162.990.111 27.846.884.522 208,87%

2015 0 33.205.009.344 0%

2016 4.797.208.773 38.743.226.645 12,38% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil perhitungan Total Debt to

Total Equity Ratio menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2014, KPRI

UM masih menggunakan modal asing yang mencapai dua kali lipat dari

kepemilikan modal sendiri. Modal asing tersebut berasal dari hasil hutang

dan kerjasama dengan BSM (Bank Syariah Mandiri). Sedangkan tahun

selanjutnya, KPRI UM sama sekali tidak menggunakan bantuan asing untuk

modal mereka karena kondisi modal pada saat itu dinilai cukup. Pada tahun

2016 KPRI UM membuat kesepakatan kerjasama baru dengan Bank

Page 90: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

75

Danamon, dan mendapat suntikan dana sejumlah diatas. Namun secara

umum, kondisi kepemilikan modal sendiri KPRI UM selalu meningkat

setiap tahunnya.

b. Total Debt to Total Capital Asset Ratio, adalah rasio total hutang

terhadap total aktiva, yang berarti seberapa besar hutang jangka pendek

dan jangka panjang dijamin dengan keseluruhan asset koperasi.

Tabel 4.11

Total Debt to Total Capital Asset KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Total Hutang Total Assets Total Debt to

Assets Ratio

2014 58.162.990.111 86.009.874.633 67,62%

2015 61.867.562.071 95.072.571.415 65,07%

2016 65.270.958.582 108.811.394.000 59,98% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Berdasarkan tabel diatas, prosentase Total Debt to Total Capital Asset dari

tahun 2014 hingga tahun 2016 mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada

tahun 2014, Rp. 67,62 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin

hutang. Pada tahun 2015 aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang

mengalami penurunan sebesar 2,5%, dan disusul dengan 5% pada tahun

selanjutnya. Hal ini berarti baik karena aset Koperasi terbukti mampu

menutupi seluruh hutangnya, baik jangka pendeka maupun jangka panjang

bila dilikuidasi.

3. Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan Koperasi untuk

memperoleh Sisa Hasil Usaha. Beberapa macam rasio rentabilitas yang digunakan

adalah:

Page 91: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

76

a. Gross Profit Margin adalah rasio laba kotor terhadap penjualan. Artinya

seberapa besar laba bruto per rupiah penjualan. Rasio keberhasilan laba kotor

KPRI Universitas Negeri Malang dihitung di setiap unit usaha. Pada penelitian

ini hanya akan dibahas Gross Profit Margin ada unit usaha utama yaitu

Simpan Pinjam.

Tabel 4.12

Gross Profit Margin KPRI Universitas Negeri Malang

Unit Simpan Pinjam

Tahun 2014-2016

Tahun Laba Kotor Piutang Uang Gross Profit

Margin

2014 7.484.834.794 11.582.168.541 64,62%

2015 8.659.217.162 3.101.684.554 95,13%

2016 9.189.858.260 9.722.501.588 94,52% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Berdasarkan tabel tersebut, prosentase Gross Profit Margin mengalami kenaikan

sejak tahun 2014 hingga 2016, dan kenaikan signifikan pada periode 2014-2015.

Kenaikan nilai GPM ini membuktikan Koperasi telah mampu menghasilkan laba

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Prosentase yang tinggi juga

membuktikan bahwa koperasi mampu memperoleh SHU dengan jumlah yang

cukup besar setiap tahunnya. (lihat Tabel 4.4 dan 4.6)

b. Rentabilitas Ekonomis, artinya seberapa besar modal sendiri dan modal asing

menghasilkan SHU.

Tabel 4.13

Rentabilitas Ekonomis KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun SHU dan

Cadangan

Modal Sendiri

dan Asing

Rentabilitas

Ekonomis

2014 5.269.431.639 86.009.874.633 6,12%

2015 6.133.344.579 33.205.009.344 18,47%

2016 6.955.467.127 38.743.226.645 17,95% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Page 92: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

77

Berdasarkan tabel diatas, prosentase Rentabilitas Ekonomis dari tahun 2014

hingga tahun 2016 mengalami peningkatan. Peningkatan cukup drastis ada di

tahun 2014-2015 dikarenakan jumlah modal Asing di KPRI UM menurun (Lihat

Tabel 4.10). Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1,00;

modal sendiri dan modal asing koperasi dapat menghasilkan SHU sebesar Rp.

0,06; namun terus meningkat pada tahun selanjutnya hingga menghasilkan SHU

sebesar Rp. 0,18. Tahun selanjutnya, nilai Rentabilitas Ekonomis turun lagi

meskipun tidak dalam porsi besar. Penurunan tersebut dikarenakan KPRI Malang

mengambil modal asing kembali, meskipun tak sebanyak tahun 2014.

c. Rentabilitas Modal Sendiri, mengukur seberapa besar modal sendiri yang

tertanam di koperasi menghasilkan SHU.

Tabel 4.14

Rentabilitas Modal Sendiri KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun SHU dan

Cadangan

Modal Sendiri Rentabilitas

Modal Sendiri

2014 5.269.431.639 27.846.884.522 18,93%

2015 6.133.344.579 33.205.009.344 18,47%

2016 6.955.467.127 38.743.226.645 17,95% Sumber: Laporan Tahunan Pengawas 2014-2016

Berdasarkan tabel diatas, prosentase Rentabilitas Modal Sendiri dari tahun 2014

hingga tahun 2016 semakin menurun. Tabel diatas memiliki arti bahwa pada

tahun 2014 setiap Rp. 1,00; modal sendiri koperasi dapat menghasilkan SHU

sebesar Rp. 0,18 namun terus mengalami penurunan setiap tahunnya hingga hanya

menghasilkan SHU sebesar Rp. 0,17. Hal ini terjadi karena kenaikan jumlah

modal lebih banyak dari kenaikan jumlah SHU.

Page 93: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

78

D. Penilaian

Secara umum indikator-indikator pada Perspektif Keuangan menunjukkan

hasil yang cenderung baik. Hasil penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan

bahwa pada indikator Rasio Likuiditas, Current Ratio Koperasi sudah baik, hal ini

mengindikasikan bahwa Koperasi semakin likuid dalam memenuhi hutang

lancarnya. Indikator Cash Ratio pun tergolong baik, bahkan cenderung

meningkat, hal ini mengindikasikan bahwa hutang lancar dapat dijamin secara

cukup baik dengan uang kas dan bank. Melalui indikator Working Capital to Total

Asset Ratio, diketahui bahwa modal mempunyai perbandingan yang baik terhadap

total asset, sedangkan melalui Rasio Solvabilitas, yaitu Total Debt to Total Equity

Ratio dan Total Debt to Total Capital Asset, menunjukkan hasil yang baik,

mengisyaratkan bahwa koperasi mampu menjamin semua kewajibannya.

Indikator Rasio Rentabilitas menunjukkan, yang pertama Gross Profit Margin

mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada periode 2014-2015 dan mampu

menjaga grafik tetap naik pada tahun 2016 meskipun tidak setinggi tahun 2015,

yang berarti Koperasi mampu meningkatkan laba kotornya secara konsisten

selama 2014-2016. Hasil perhitungan Rentabilitas Ekonomis dan Rentabilitas

Modal Sendiri, menunjukkan bahwa Koperasi berhasil melakukan pengurangan

modal asing, sehingga modal sendiri sudah mampu untuk menghasilkan SHU.

Kesimpulannya, kinerja KPRI UM pada Perspektif Keuangan terbilang baik

menurut indikator dengan hasil diatas.

Page 94: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

79

4.4.2 Perspektif Pelanggan (Anggota)

A. Target

Target utama dalam perspektif Pelanggan (dalam hal ini disebut Anggota) adalah

meningkatkan mutu pelayanan terhadap anggota, meningkatkan nilai kepercayaan

anggota, dan meningkatkan kualitas hidup (kesejahteraan) anggota.

B. Inisiatif

KPRI UM selalu menghadirkan program yang ramah terhadap anggota, dan sesuai

dengan Roh Koperasi, yaitu Dari, Oleh, dan Untuk Anggota. Hal ini tertuang

dalam AD-ART KPRI UM Bab III tentang keanggotaan.

C. Ukuran Hasil

Pengukuran kinerja pada perspektif Pelanggan (Anggota) ditentukan dari akuisisi

anggota, retensi anggota, dan kepuasan anggota. Berikut adalah penjabaran yang

digunakan dalam pengukuran kinerja perspektif Pelanggan (Anggota) tersebut:

1. Akuisisi Anggota

Akuisisi anggota mengukur keberhasilan Koperasi dalam menarik atau

memenangkan jumlah anggota baru. Akuisisi anggota dihitung dengan

membandingkan jumlah anggota baru koperasi dengan total anggota pada periode

tertentu. Perhitungan akuisisi anggota Koperasi selama tahun 2014 sampai tahun

2016 disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.15

Akuisisi Anggota KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Jumlah

Anggota Baru

Jumlah

Anggota

Akuisisi

Anggota

2014 88 2.194 4,01%

2015 148 2.270 6,52%

2016 76 2.287 3,32% Sumber: Laporan Tahunan Pengurus 2014-2016

Page 95: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

80

Melihat dari data yang disajikan diatas, kita dapat mengetahui bahwa selalu ada

anggota baru di KPRI UM, hal ini membuktikan bahwa KPRI UM telah mendapat

kepercayaan dari Warga Universitas Negeri Malang.

2. Retensi Anggota

Retensi anggota mengukur tingkat keberadaan Koperasi dalam

mempertahankan hubungan dengan anggotanya. Retensi anggota ini

membandingkan persentase anggota yang aktif dengan persentase anggota yang

pergi. Perhitungan retensi anggota KPRI Universitas Negeri Malang selama tahun

2014 sampai tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.16

Retensi Anggota KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Jumlah

Anggota

Anggota

Keluar

Retensi

Anggota

2014 2.194 72 3,28%

2015 2.270 72 3,28%

2016 2.287 59 2,58% Sumber: Laporan Tahunan Pengurus 2014-2016

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa retensi Anggota selalu turun, yang artinya

koperasi berhasil mengurangi jumlah anggota yang keluar setiap tahunnya.

Anggota yang keluar pada tahun tahun tersebut bukan karena tidak puas dengan

kinerja Koperasi, namun semuanya dikarenakan pindah tugas, pension, atau

meninggal dunia.

3. Kepuasan Anggota

Kepuasan anggota menilai tingkat kepuasan anggota dengan membandingkan

jumlah keluhan anggota dengan jumlah anggota keseluruhan pada periode

tertentu. Perhitungan kepuasan anggota KPRI Universitas Negeri Malang selama

tahun 2014 sampai tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut:

Page 96: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

81

Tabel 4.17

Kepuasan Anggota KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Jumlah Keluhan

Anggota

Jumlah

Anggota

Kepuasan

Anggota

2014 68 2.194 96,9%

2015 32 2.270 98,6%

2016 83 2.287 96,37% Sumber: Notula RARK Tahun Bakti 2014-2016

Berdasarkan data yang tersaji sebelumnya, terbukti bahwa KPRI UM telah

bekerja dengan baik dalam melayani karyawan, sehingga lebih dari 90% Anggota

puas dengan pelayanan KPRI UM.

D. Penilaian Umum

Dari hasil analisis Perspektif Keanggotaan terlihat bahwa Koperasi telah

bekerja dengan baik, terbukti dengan peningkatan jumlah anggota setiap

tahunnya. Koperasi juga mampu mempertahankan hubungan dengan anggotanya

karena selama tahun 2014-2016 tidak ada anggota yang keluar kecuali karena

pensiun atau meninggal dunia. Kepuasan pelanggan berada di titik tertinggi pada

tahun 2015 kemudian turun kembali pada tahun berikutnya, meskipun begitu

Koperasi telah berusaha memberikan pelayanan yang maksimal untuk anggota,

terbukti dengan meningkatnya kembali kepuasan anggota pada tahun 2016.

Anggota yang keluar bukan karena ada kekecewaan, namun karena pindah tugas,

pension, atau meninggal dunia.

4.4.3 Perspektif Bisnis Internal

Dalam penilaian Perspektif Bisnis Internal, akan dinilai sejauh mana KPRI

membuat sistem operasi yang efektif dan efisien.

Page 97: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

82

A. Target

Target utama dalam perspektif Bisnis Internal adalah menjalankan SOP sehingga

terjadi peningkatan nilai produk dan interaksi dengan anggota.

B. Inisiatif

KPRI UM selalu menghadirkan program yang selalu berkembang setiap tahun

dengan andil anggota di dalamnya, sehingga dalam kegiatan Bisnis Internal,

anggota juga turut serta dalam menentukan outputnya. Seluruh kegiatan pada

KPRI UM memiliki SOP yang baku dan selalu dilaksanakan secara professional.

C. Ukuran Hasil

Pengukuran kinerja pada perspektif bisnis internal ditentukan dari proses inovasi,

proses operasi, dan pelayanan purna jual. Berikut adalah penjabaran yang

digunakan dalam pengukuran kinerja perspektif bisnis internal tersebut:

1. Proses Inovasi

Proses inovasi yang dilakukan KPRI Universitas Negeri Malang dilakukan

untuk menciptakan nilai tambah bagi anggota, terutama pada unit usaha utama

yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam adalah program pinjaman sehari cair. Program

sehari cair ini hanya berlaku pada anggota yang tidak mempunyai tanggungan

pinjaman, tidak mempunyai riwayat peminjam yang buruk, dan telah memenuhi

syarat administrasi sebagai calon peminjam. Selain itu KPRI juga menambah unit

usaha baru, yaitu program Travel Haji dan Umrah. Pengurus KPRI melihat ada

potensi dan peluang dalam unit usaha baru ini.

Program lain yang ditawarkan Koperasi adalah pinjaman jangka pendek Rp.

2.500.000; dengan beban bunga 1,5% menurun dengan masa angsuran maksimal

20 bulan, serta pinjaman jangka panjang Rp. 75.000.000; dengan masa angsuran

Page 98: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

83

maksimal 60 bulan dengan suku bunga 1,75% menurun. Koperasi juga melayani

penukaran kwitansi khusus pembelian rumah dan atau tanah dengan nilai

maksimal 75% dari asset yang diagunkan (SHM) dan dapat diangsur sampai

dengan maksimal 8 tahun (96 bulan) dengan bunga 1,5% flat. Di bidang jasa

KPRI menawarkan jasa pengurusan surat-surat kendaraan bermotor, dengan biaya

murah dan proses cepat. Bekembangnya unit bisnis KPRI UM membuktikan

Inovasi yang bagus dari KPRI UM.

2. Proses Operasi

Proses operasi pada Unit Usaha Simpan Pinjam KPRI Universitas Negeri

Malang dalam meningkatkan pelayanan kepada anggota dilakukan dengan SOP

yang professional dan proses administrasi yang relatif mudah. Anggota yang akan

meminjam uang diharuskan mengisi Formulir Permohonan Pinjaman Uang

Anggota KPRI Universitas Negeri Malang dan melengkapi persyaratannya.

Formulir tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua I, atau dapat diwakilkan

oleh pengurus yang sedang bertugas untuk dipelajari, baru kemudian disetujui.

Apabila telah disetujui Ketua I, formulir tersebut akan diproses oleh karyawan

Unit Usaha Simpan Pinjam untuk dicairkan. Pinjaman yang diajukan dapat sehari

cair apabila peminjam tidak memiliki tanggungan lain dan memenuhi syarat.

3. Pelayanan Purna Jual

Pelayanan purna jual yang diberikan Unit Usaha Simpan Pinjam KPRI

Universitas Negeri Malang kepada anggota diantaranya kemudahan proses

administrasi dan kemudahan alur pelayanan untuk anggota yang mengalami

keluhan. Proses administrasi yang disyaratkan oleh koperasi cenderung tidak

berbelit-belit. Anggota dapat mengajukan permohonan pinjaman sewaktu-waktu

Page 99: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

84

asal memenuhi syarat. Begitu juga dengan keluhan dari anggota. Sebelum

dilaksanakan Rapat Anggota Tahunan, Koperasi menyebarkan angket keluhan dan

saran kepada setiap perwakilan anggota yang kemudian akan dibahas pada saat

RAT tersebut dilaksanakan.

D. Penilaian Umum

Hasil dari pengamatan langsung pada Perspektif Bisnis Internal Koperasi

menunjukkan bahwa Proses Inovasi, Proses Operasi, dan Pelayanan Purna Jual

menunjukkan hasil yang baik. Koperasi mempunyai program yang menciptakan

nilai tambah bagi pelanggan pada Unit Usaha Simpan yaitu pinjaman sehari cair.

Proses administrasi bagi anggota yang ingin meminjam uang juga relatif mudah.

Sedangkan Pelayanan Purna Jual yang diberikan kepada anggota juga baik, yaitu

berupa angket keluhan dan saran yang harus diisi oleh setiap anggota

4.4.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

A. Target

Target utama dalam perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah

meningkatkan kompetensi karyawan dan kualitas sistem informasi yang

digunakan, sehingga pelayanan akan menjadi lebih baik kedepannya.

B. Inisiatif

KPRI memfasilitasi pelatihan untuk karyawan. Jenis pelatihan berupa pelatihan

softskill atau on-job training. Pelatihan tak di laksanakan mandiri oleh KPRI,

namun KPRI bekerja sama dengan lembaga pelatihan, atau lembaga lain yang

menyediakan kegiatan pelatihan.

Page 100: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

85

C. Ukuran Hasil

Pengukuran kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ditentukan

dari kapabilitas pekerja, kapabilitas sistem informasi, dan motivasi, pemberdayaan

dan keselarasan. Berikut adalah penjabaran yang digunakan dalam pengukuran

kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tersebut:

1. Kapabilitas Pekerja

Kapabilitas pekerja menilai tingkat perkembangan dan kepuasan karyawan KPRI

Universitas Negeri Malang melalui pelatihan, retensi pekerja dan produktivitas

pekerja sebagai berikut:

a. Retensi Pekerja, dinilai dengan membandingkan jumlah karyawan yang keluar

dengan jumlah karyawan Koperasi.

Tabel 4.18

Retensi Pekerja KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Jumlah

Karyawan

Keluar

Jumlah

Karyawan

Retensi

Pekerja

2014 0 18 0%

2015 0 18 0%

2016 0 18 0% Sumber: Laporan Tahunan Pengurus Tahun Bakti 2014-2016

Tabel retensi pekerja menunjukkan bahwa pada tahun 2014 sampai

2016 tidak ada karyawan Koperasi yang keluar dari koperasi. Hal ini

berarti Koperasi masih mampu mempertahankan hubungan yang baik

dengan karyawannya.

b. Produktivitas Pekerja, dinilai dengan membandingkan jumlah anggota

yang dilayani dengan jumlah karyawan.

Page 101: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

86

Tabel 4.19

Produktivitas Pekerja KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Jumlah

Anggota

Jumlah

Karyawan

Produktivitas

Pekerja

2014 2.194 18 12.188,89%

2015 2.270 18 12.611,11%

2016 2.287 18 12.705,56% Sumber: Laporan Tahunan Pengurus Tahun Bakti 2014-2016

Dari tabel produktivitas pekerja diatas dapat diketahui bahwa produktivitas

pekerja Koperasi menunjukkan peningkatan mulai tahun 2014 hingga 2016.

Prosentase produktivitas yang masif ini disebabkan karena peningkatan jumlah

anggota Koperasi yang tidak diiringi dengan peningkatan jumlah karyawan.

Sementara ini, jajaran pengurus menganggap jumlah karyawan Koperasi dirasa

telah cukup memenuhi kebutuhan pelayanan anggota sehingga tidak perlu

dilakukan penambahan karyawan.

2. Kapabilitas Sistem Informasi

Kapabilitas sistem informasi bertujuan menilai sistem informasi yang

digunakan Koperasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap anggota. Sistem

informasi yang digunakan oleh Unit Usaha Simpan Pinjam KPRI Universitas

Negeri Malang saat ini adalah software Delphi.

Data yang terfasilitasi dengan software tersebut antara lain: data tabungan,

data deposito, data kredit, data teller, data akuntansi, data supervisor, dan berbagai

macam data lainnya, dimana data-data tersebut masing-masing berisi tentang data

nasabah dan jenis produknya, proses, laporan, dan posting. Sistem informasi

tersebut dinilai efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan Koperasi dalam

melayani anggotanya.

Page 102: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

87

3. Motivasi Pekerja

Motivasi Pekerja dinilai melalui perbandingan jumlah saran yang

diimplementasikan dengan total saran di KPRI Universitas Negeri Malang.

Tabel 4.20

Motivasi Pekerja KPRI Universitas Negeri Malang

Tahun 2014-2016

Tahun Jumlah

Saran yg

Dilaksanakan

Jumlah

Saran

Motivasi

Pekerja

2014 35 45 77.7%

2015 39 47 82.9%

2016 41 46 89.1% Sumber: Notula RARK Tahun Bakti 2014-2016

4. Jenis Pelatihan yang Pernah dilaksanakan

a. Pelatihan Akuntansi Koperasi

Dilaksanakan oleh PKPRI Kota Malang. Bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan karyawan dalam pengelolaan finansial pada KPRI

c. Pelatihan Manajemen Pertokoan

Dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Kota Malang. Bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan karyawan dalam pengelolaan toko, mulai dari

penyediaan barang, penjualan, tata lay-out toko, sampai dengan pencatatan

hasil penjualan.

D. Penilaian Umum

Penilaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

menunjukkan hasil yang baik. Hal ini terlihat dari indikator Retensi Karyawan

yang memperlihatkan hubungan baik Koperasi dengan karyawannya, terbukti

dengan tidak adanya karyawan yang mengundurkan diri atau dipecat selama 3

tahun berturut-turut. Produktivitas karyawan menunjukkan hasil yang sangat

Page 103: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

88

tinggi karena terjadi peningkatan jumlah anggota Koperasi, namun tidak

didudkung oleh meningkatnya jumlah Karyawan, namun Pengurus Koperasi tidak

menganggap perlu untuk melakukan rekrutmen karyawan baru. Sistem informasi

yang digunakan oleh Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi saat ini dirasa cukup

untuk memenuhi kebutuhan anggota, karena sistem tersebut mampu menampung

dan memproses data yang dibutuhkan Koperasi meskipun jumlah anggota terus

meningkat. Aspek motivasi pekerja dari Koperasi juga baik karena dalam tiga

tahun terakhir ini semakin banyak saran konstruktif dari anggota yang

dilaksanakan oleh Koperasi, namun Karyawan Koperasi kurang mendapat

pelatihan skill yang memadai, dilihat dari sedikitnya jumlah pelatihan dan tidak

adanya agenda pelatihan rutin bagi Karyawan.

Page 104: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

89

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Melihat dari pengukuran kinerja yang diterapkan pada KPRI Universitas Negeri

Malang, maka beberapa hal yang menjadi kesimpulan dari masing-masing

perspektif Balanced Scorecard adalah sebagai berikut:

1. Perspektif Keuangan

Kinerja Koperasi setelah diukur dengan perspektif keuangan

menunjukkan hasil yang baik. Hal ini terlihat dari indikator yang telah

diterapkan, Koperasi berusaha untuk meningkatkan SHU sekaligus menjaga

likuiditasnya, yang membuktikan Koperasi telah berhasil memenuhi

tujuannya

2. Perspektif Keanggotaan

Koperasi secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang baik setelah

diukur dengan indikator perspektif pelanggan yang telah ditentukan

sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dari akuisisi pelanggan yang dinamis,

namun masih tetap menunjukkan kenaikan jumlah anggota, retensi

pelanggan yang tetap, dan kepuasan pelanggan yang cenderung stabil. Hal

ini berarti bahwa Koperasi telah berusaha untuk memuaskan keinginan dari

anggota Koperasi.

3. Perspektif Bisnis Internal

Koperasi menunjukkan kinerja yang baik setelah peneliti mengamati

langsung operasional Koperasi. Hal ini ditunjukkan melalui proses inovasi,

Page 105: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

90

proses operasi, dan layanan purna jual yang terarah dan terukur dengan

adanya SOP yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi telah berusaha

secara maksimal untuk meningkatkan proses operasionalnya.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kinerja Koperasi setelah diukur dengan indikator perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan serta pengamatan langsung menujukkan hasil yang buruk,

meskipun retensi pekerja yang cenderung stabil, produktivitas karyawan

yang meningkat, kapabilitas sistem informasi yang baik, dan motivasi

pekerja yang meningkat, namun Koperasi kurang memperhatikan

Pembelajaran dan Pertumbuhan Karyawan, terbukti dengan sedikitnya

pelatihan yang pernah ditempuh oleh Karyawan.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diambil dari hasil penelitian terhadap empat

perspektif Balanced Scorecard pada KPRI Universitas Negeri Malang adalah,

dapat dilihat bahwa KPRI kurang memperhatikan pertumbuhan dan pembelajaran.

Sebaiknya hal ini lebih diperhatikan dengan cara memberikan fasilitas pelatihan

softskill yang diadakan secara internal, ataupun dengan kegiatan yang menambah

nilai guna karyawan.

Page 106: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

91

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2008. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan.

Anonim. Undang-undang Republik Indonesia No.25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian beserta Peraturan Pemerintah. Departemen Koperasi dan PPK.

Jakarta

Anthony, R. N., and Vijay Govindarajan. (2005). Management control system:

Sistem pengendalian manajemen. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Brandon dan Drtina, 1997, Management Accounting – Strategy and Control,

McGraw-Hill Inc., Canada.

Budi Suprapto,, Hasnida Abdul Wahab, Alexander Jatmiko Wibowo, 2009, The

Implementation of Balance Score Card for Performance Measurement in

Small and Medium Enterprises: Evidence from Malaysian Health Care

Services, Faculty of Technology Management and Technopreneurship,

Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Malaysia.

Cahyono, J. E. (2000) Menjadi Manajer Investaso Bagi Diri Sendiri. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Ciptani, Monika Kzussetya. 2000. “Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran

Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar”. Jurnal akuntansi dan keuangan, Vol.2

No.1.

Creelman, James, & Naresh Makhijani. 2005. Succeeding with Balanced

Scorecard. John Wiley & Sons. New York

David, F.R. 2004. Manajemen Strategis: Konsep. Edisi ketujuh. PT. Prenhallindo,

Jakarta.

Hanel, Alfred. 1989. Organisasi Koperasi, Pokok-pokok Pikiran Mengenai

Organisasi Koperasi di Negara-negara Berkembang. Bandung: Universitas

Padjadjaran.

Hansen dan Mowen, 2006, Akuntansi Manajemen, Jakarta, Penerbit Salemba

Empat.

Hendar, dan Kusnadi. 1999. Ekonomi Koperasi. LP FEUI. Jakarta

Hendro Agus Priyanto, 2011, Analisis Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

(Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas

Brawijaya (KPRI-UB) Malang), Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Brawijaya Malang.

IAI. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 27 tentang Akuntansi

Perkoperasian (Revisi 1988). Salemba Empat. Jakarta

Page 107: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

92

International Cooperative Alliance. Koperasi. (http://www.coop.org, diakses 22

Juni 2016)

Kaplan, Robert S., dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan

Strategi Menjadi Aksi. Erlangga. Jakarta

Ketchen Jr. D. et al. 2009. Strategy 2008-2009. New York: McGraw-Hill

KPRI Universitas Negeri Malang. Notula RARK KPRI Universitas Negeri

Malang. 2014-2016

KPRI Universitas Negeri Malang. Laporan Tahunan Pengawas KPRI Universitas

Negeri Malang. 2014-2016

KPRI Universitas Negeri Malang. Laporan Tahunan Pengurus KPRI Universitas

Negeri Malang. 2014-2016

Marzuki. 1997. Metode Riset. BPFE-UII. Jakarta

Meirdania Zudia, 2010, Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan

Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng Semarang,

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Merchant, Kenneth A. 1998. Modern Management Control System: Text and

Cases. Prentice Hall International, Inc. New jersey

Mowen dan Hansen. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi ke-1. Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk

Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Edisi ke-1. Salemba Empat.

Jakarta

Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi 8.

STIE-YKPN. Yogyakarta

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi 3.

Penerbit Salemba Empat.

Mutasowifin, Ali. 2002. Penerapan Balanced Scorecard sebagai Tolak Ukur

Penilaian pada Badan Usaha berbentuk Koperasi. Jurnal Universitas

Paramadina Vol.1 No.3, Mei 2002 hal 245-264

Nazir, Mohammad. 1985. Metodologi Penelitian. Galia Indonesia. Jakarta

Niven, Paul R. 2007. Balanced Scorecard Diagnostics: Mempertahankan Kinerja

Maksimal. PT Elex Media Komputindo Gramedia. Jakarta

Sagimun. 1998. Koperasi Indonesia. CV Haji Masagung. Jakarta

Saladin, Djaslim, 2006, Manajemen Pemasaran, Edisi Keempat, Bandung: Linda

Karya

Sawir, Agnes. 2008. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Page 108: PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ...repository.ub.ac.id/7887/1/Purwadi, Muhammad Guntur.pdf · PENILAIAN KINERJA PADA KPRI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN METODE

93

Stooner, Edward dan Freeman. 1992. Management. 5 th Edition. Prentice Hall

International, Inc. New jersey

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA

Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Yuwono, Sony, Edy Sukarno, dan Muhammad Ichsan. 2002. Petunjuk Praktis

Penyusunan Balanced Scorecard. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.