penilaian formasi
TRANSCRIPT
BAB I
WHAT IS GAMMA RAY
A. Pengertian Logging
Logging adalah kegiatan perekaman yang dilakukan terhadap fungsi
kedalaman sumur untuk memperoleh data:
a. Karakteristik batuan reservoir
b. Kondisi lubang bor
c. Parameter reservoir
Logging merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menilai
suatu formasi dimana pada bagian ini akan diperoleh mekanisme perhitungan
dan evaluasi terhadap formasi.
Dari hasil logging ini kita dapat mengetahui, menginterpretasi batuan,
keberadaan reservoir kandungan fluida dari tiap kedalaman, penyebaran
vertical dan lateral reservoir yang akan berguna untuk perhitungan kandungan
Hidrokarbon dalam reservoir.
Sejarah logging pertama kali dilakukan oleh Schlumberger thn 1927
dengan kedalaman well 500m di Prancis. Hanya satu sensor yang dipakai
(Resistivity).
B. Pengertian Gamma Ray Log
Gamma Ray adalah merupakan salah satu dari jenis logging radioaktif. Hanya
saja gamma ray memiliki ciri yang paling berbeda karena gamma ray tidak
menembakan radio aktif melainkan mendeteksi radio aktif alami yaitu
thorium,uranium dan potasium yang berasal dari formasi.
Kelebihan gamma ray jika dibandingkan dengan SP log adalah bahwa:
a. Dapat menggunakan SP log
b. Dapat dipakai dalam open hole dan cased hole
c. Dapat dipakai pada lubang bo yang memiliki conductive muds atau berisi
salt muds.
Secara singkat pembacaan defleksi gamma ray untuk arah kekiri menyatakan
kandungan radio aktif yang rendah yaitu zona permeable yang biasanya
memiliki litologi batu pasir (sand stone) dan kekanan menyatakan kandungan
zona impermeable yang biasanya memiliki litologi batu lempung shale.
Gambar 1.1 Defleksi Gamma Ray
Baginda Saragih
BAB II
GAMMA RAY LOGGING’S OBJECTIVE
Sasaran yang ingin diperoleh dari dilakukannya gamma ray logging
adalah untuk mengetahui daerah permeable dari suatu sumur dimana telah
dijelakan pada bab sebelumnya bahwa zona permeable diindikasikan oleh
terdeteksinya kandungan radioaktif yang rendah.
Selain itu juga untuk mengetahui susunan litologi dari suatu formasi yang
dapat dilihat dari kandungan radioaktifnya. Sebagai depth matching yang
membantu menentukan kedalaman dalam perforasi. Kemudian dari sini kita
juga dapat mengukur besarnya kandungan shale dalam suatu formasi terhadap
fungsi kedalaman sumur.
BAB III
HOW GAMMA RAY LOGGING WORKS
Gamma Ray logs adalah salah satu radioaktif log yang bekerja untuk
mendeteksi adanya radio aktif alami dalam bentuk sinar gamma yang
diemisikan oleh suatu formasi. Gamma Ray Log dapat digunakan pada kondisi
open hole dan cased hole.
Baginda Saragih
Gamma Ray Tool terdiri dari Gamma Ray Detector, Photomultipler dan
Stabilzation source. Prinsip kerjanya adalah sinar gamma alami yang
diemisikan suatu formasi yang memiliki frekuensi yang kecil akan ditangkap
oleh detector yang terbentuk oleh scintillation counter dari thalium dan dilapisi
Kristal sodium iodide dibelakang photomultiplier. Sinar Gamma Ray akan
memukul Kristal tersebut kemudian percikan tersebut dalam bentuk sinyal yang
sangat lemah dan akan di perbesar oleh photomultiplier yang merupakan
photocatoda yang berperan sebagai amflipler.
Secara general prinsip kerja gamma ray pada sumur adalah dengan
menurunkan alat gamma ray logging dan kemudian melakukan perekaman
terhadap gamma Ray Alami yang terjadi.
Baginda Saragih
GR LOG
Yang terdeteksi adalah kandungan radioaktif di dalam formasi
BAB IV
BASIC TEORY
Hal paling mendasar yang perlu diketahui tentang gamma ray log adalah
bahwa gamma ray logs merekam radiasi sinar gamma alami yaitu Thorium
Uranium dan Potasium yang dipancarkan oleh batuan. Sinar ini mampu
menembus batuan dan akan dideteksi oleh detector sintilasi yang pancarannya
dicatat di permukaan sebagai kurva sinar gamma yang dinyatakan dalam
jumlah pulsa per satuan waktu (GAPI). Defleksi kurva relatif besar pada batuan
yang berukuran halus karena unsur-unsur radioaktif cenderung terkonsentrasi
pada batuan jenis ini. Defleksi kurva relatif kecil pada batuan berukuran butir
kasar (batupasir, batugamping).
Untuk menentukan indeks gamma ray dapat melalui:
Sedangkan bebeapa metode dari perhitungan volume shale sendiri dapat
dilihat dari grafik berikut ini:
5 istilah yang ada didalam grafik merupakan grafik kalkulasi volume
shale terhadap indeks gamma ray log. Untuk setiap istilah mewakili suatu fungsi
kalkulasi shale yang telah dilakukan pada formasi yang berbeda. Akan tetapi
dari kelima metode di atas memiliki selisih volume shale yang tidak terlalu besar
yang dapat dilihat pada grafik tersebut sehingga untuk lebih idealnya
perhitungan volume shale menggunakan metode straight line yang ditunjukan
oleh garis linear pada grafik diatas. Dimana volume shale adalah sama dengan
indeks gamma ray sehingga persamaan volume shale menjadi sebagai berikut:
Petrophysics MSc Course Notes
BAB V
APLICATIONS
A. Determines Lithology
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa gamma ray dapat
memberikan informasi tentang lithologi batuan dimana radioaktif alami banyak
didapati pada batuan yang berbutir halus yang kita kenal sebagai shale
sedangkan gamma ray yang rendah akan merujuk pada jenis batuan yang
berbutir kasar.
Baginda Saragih
Dapat dilihat pada gambar diatas dimana gamma rays log pada setiap
defleksinya akan menunjukan lithologinya.
GAPI 1500
GR min
GR max
Clean Sand
Coal
Limestone
Shaly Sand
Shale
Shale
B. Shaliness Indicator
Melalui gamma ray kita dapat menentukan velume shale yang telah
dijelaskan sebelumnya, yaitu dengan menggunakan metode straight line tetapi
hal pertama yang perlu kita lakukan adalah menentukan GR max dan GR min
terlebih dahulu. Baik GR max atau GR min tidak sekedar mengambil nilai
terbesar dan terkecil dari defleksinya. Melainkan dengan menentukan dfleksi
rata-rata maksimum yang kemudian diperoleh sebagai gamma ray maksimum
dan minimum. Lalu melalui indekx gamma ray kita dapat mengetahui berapa
besar volume shalenya.
C. Depth Match
Gamma Ray sebagai fungsi depth match adalah dimana gamma ray
sebagai penunjuk lithologi. Misal pada saat kita telah melakukan pemboran dan
memiliki hasil gamma ray log dan kemudian akan dilanjutkan dengan perforasi
maka perlu dilakukan gamma ray logs lagi untuk mencocokan kedalaman. Hal
ini penting karena ketika gamma ray pertama kali dilakukan memiliki titik
kedalaman sama dengan nol yang berbeda ketika akan dilakukan perforasi.
Bagaimana jika tidak dilakukan gamma ray log? Hal ini akan
memungkinkan kesalahan titik perforasi yang mungkin berakibat misal produksi
air.
D. Correlations Between Wells
Tidak jauh berbeda dengan penjelasan pada depth match dimana
melalui gamma Rays kita dapat melihat lithologhy batuan sehingga kita tahu
misal terdapat sumur A dan B, apakah kedua sumur ini terkoneksi dapat
diketahui dari susunan lithologynya yang tampak pada hasil pencitraan gamma
ray. Selanjutnya melalui data ini apabila disumur A kita melakukan perforasi
pada kedalaman sekian dan ternyata memproduksi air maka jika selanjutnya
diminta untuk melakukan perforasi kita perlu memperhatikan gamma ray log
yang merujuk pada litologinya.
BAB VI
STUDY CASE
Menghitung Index Gamma Ray pada hasil pembacaan Gamma Ray Log
di bawah yaitu pada kedalaman 13700 ft
Bahan Ajar Ibnu Hafidz Arief
Step awal adalah dengan menentukan GR Maxs dan GR min sehingga
dirperoleh missal:
GR Min = 15 GAPI (biru)
GR Max = 125 GAPI (kuning)
Lalu tentukan gamma rays pada kedalaman 13700 ft adalah 60 GAPIBahan Ajar Ibnu Hafidz Arief
Sehingga indexs gamma ray yang diperoleh adalah:
IGR= 60−15125−15
= 45110
=0.409
Demikianlah cara untuk menghitung indexs gamma ray
DAFTAR PUSTAKA
Kristanto Dedy, M.Sc dan Haryadi, Ir.Diktat penilaian formasi, Ir. 1999
Wijanrko , Hadi. Laporan praktikum Analisa Inti Batuan. 2008
www.glossary.oilfield.slb.com
www.ibnuhafidzarief.wordpress.com
MAKALAH PENGENALAN FORMASI
GAMMA RAY LOG
Disusun Oleh :
Dale Amazone Pettor Rahim
Haris Reza Palevi Ferdy Radian Pabaru
Dian Arlita Sari Rachmady
Andy Munzir Beni Aziz
Erik Alfian
Kelompok 6
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2011