penilaian awal ketahanan kota ( pr eliminary...

dilaksanakan

di Balai Agung, Lantai 2, Blok B Balai Kota Jakarta

pada hari Rabu, 11 Oktober 2017

PENILAIAN AWAL KETAHANAN KOTA

(PRELIMINARY RESILIENCE ASSESSMENT, PRA),

Menuju Jakarta Berketahanan (Resilient City)

PROSIDING – PROCEEDING | SEMINAR

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

PROSIDING SEMINAR

PRELIMINARY RESILIENCE ASSESSMENT (PRA) DAN DISCOVERY AREAS

Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan Menuju Jakarta Berketahanan

TIM PENGARAH WORKING SESSION:

1. Oswar Mungkasa (Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup)

2. Wicaksono Sarosa (Ruang Waktu)

3. Sibarani Sofian (Urban+)

4. Will Symons (AECOM)

PENULIS:

1. Dede Herland V. (Sekretariat Jakarta Berketahanan)

2. Tri Mulyani Sunarharum (Sekretariat Jakarta Berketahanan)

3. Rendy Primrizqi (Sekretariat Jakarta Berketahanan)

4. Audia Kusuma (AECOM)

5. Bianca Martono (AECOM)

6. Cassandra Sari Damayanti (AECOM)

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 ii


UCAPAN TERIMA KASIH

Seminar ini dibiayai oleh dana hibah dari 100 Resilient Cities (100RC) yang

dipelopori oleh Rockefeller Foundation kepada Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta sebagai anggota dari jejaring kota berketahanan.

Pihak pengelola mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,

khususnya Strategy Partner: AECOM termasuk para moderator dan MC yang

telah membantu dan terlibat langsung dalam penyelenggaraan Lokakarya ini.


Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

iii


KATA PENGANTAR

Preliminary Resilience Assessment (PRA) atau Penilaian Awal Ketahanan

merupakan output akhir dari tahap I penyusunan Strategi Ketahanan Kota

Jakarta sebagai bagian dari program 100 Resilient Cities (100RC). Ketahanan

yang dimaksud di sini adalah ketahanan terhadap tantangan fisik, sosial dan

ekonomi yang dihadapi oleh kota-kota di dunia di abad 21.

Dengan adanya Penilaian Awal Ketahanan, akan diketahui keadaan eksisting

ketahanan kota yang akan menjadi dasar bagi Tahap II proses penyusunan

strategi ketahanan kota.

Seminar ini akan memperlihatkan gambaran umum dari hasil yang didapatkan

pada Tahap I dan mengidentifikasi hal yang perlu menjadi fokus bagi Jakarta

untuk menjadi berketahanan (Resilient) di masa mendatang.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya atas kerjasama semua pihak dan para peserta lainnya sehingga

seminar ini telah terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

Jakarta, Oktober 2017

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup/Chief Resilience

Officer (CRO)

Dr. Ir. Oswar M Mungkasa, MURP



iv


DAFTAR ISI

Tim ............................................................................................................................................... ii

Ucapan Terima Kasih ............................................................................................................. iii

Kata Pengantar ........................................................................................................................ iv

Daftar Isi ..................................................................................................................................... v

Laporan Kegiatan oleh Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan/Deputy Chief

Resilience Officer .................................................................................................................... 1

Sambutan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup ........................................................................................................................................... 4

A. Penjelasan Kegiatan ......................................................................................................... 7

i. Latar Belakang Kegiatan ........................................................................................ 7

ii. Penilaian Ketahanan Awal (Preliminary Resilience Assessment, PRA) .. 8

iii. Area Temuan (Discovery Area, DA) ................................................................... 9

iv. Tujuan Kegiatan ......................................................................................................... 10

v. Bentuk Kegiatan ........................................................................................................ 11

vi. Agenda Kegiatan....................................................................................................... 11

vii. Daftar Istilah ................................................................................................................ 14

B. Materi Kegiatan ................................................................................................................15

i. Paparan dari 100 Resilient Cities (100RC) dalam seminar ini ...................15

ii. Paparan dari Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM (strategy

partner) dalam seminar ini ....................................................................................30

C. Notulensi Diskusi ..............................................................................................................58

D. Lampiran .............................................................................................................................64

i. Daftar Hadir .............................................................................................................64

ii. Dokumentasi Kegiatan ........................................................................................68


Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 v


LAPORAN KEGIATAN OLEH KEPALA SEKRETARIAT JAKARTA

BERKETAHANAN/DEPUTY CHIEF RESILIENCE OFFICER

- Disampaikan dalam Seminar Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA) di

Balai Agung, Gedung Balaikota Provinsi DKI Jakarta, Blok B, Lantai 2 pada 11 Oktober 2017 -

Yth. Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Deputi Gubernur Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup, Bapak Dr. Ir Oswar Mungkasa, MURP

Yth. Bapak/Ibu dari Kementrian/Lembaga pemerintah pusat

Yth. Bapak/Ibu dari SKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Yth. His Excellency Mr. Sam Kernaghan, Associate Director Asia Pacific , City &

Practice Management of 100RC. Welcome back to Jakarta.

Yth. Her Excellency Ms. Yumi Nishikawa, Associate Asia Pasific of 100 RC.

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/I perwakilan masyarakat Akademisi, Sektor Usaha dan

Masyarakat Sipil, dan lembaga lainnya yang mencintai Jakarta.

Serta hadirin yang berbahagia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Perkenankan saya mewakili Sekretariat Jakarta Berketahanan menyampaikan ucapan

selamat datang di Balai Agung dan Selamat mengikuti Seminar Penilaian Awal

Ketahanan Kota Jakarta. Acara ini terselenggara atas kerjasama antara Sekretariat

dan AECOM.

Perlu saya sampaikan bahwa acara seminar ini adalah acara puncak dari Tahap

Pertama, yaitu Penyusunan Penilaian Awal Ketahanan Kota. Seminar ini mengundang

120 peserta dari berbagai kalangan termasuk mereka yang pernah menghadiri

kegiatan-kegiatan sebelumnya. Seminar ini bertujuan untuk menyampaikan output

dan hasil dari kegiatan-kegiatan lokakarya dan sesi kerja yang telah dilaksanakan.


Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 1


Sekaligus juga sebagai forum untuk mendapatkan masukan lebih lanjut dari Bapak

Ibu.

Ada 5 (lima) kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sekretariat untuk menangkap

aspirasi dan pendapat masyarakat dan warga Jakarta tentang guncangan (shocks)

dan tekanan-tekanan (stresses) yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta. Kegiatan-

kegiatan tersebut adalah:

1. Melaksanakan Survey Online dari Juli sampai dengan bulan September 2017.

Telah berhasil mengumpulkan sebanyak 460 (empar ratus enam puluh) orang

responden dari berbagai kelompok usia, profesi, jenis kelamin dari warga

Jakarta maupun mereka yang berkunjung ke Jakarta;

2. Melaksanakan Lokakarya Persepsi Kota pada hari Jumat tanggal 15 September

2017 yang dihadiri oleh 45 peserta mewakili dari berbagai unsur masyarakat

yaitu akademisi, Kementrian dan Lembaga, SKPD. Badan Usaha Daerah,

Organisasi Masyarakat Sipil dan Donor. Output dari lokakarya adalah

ditemukenalinya 5 (lima) guncangan dan tekanan utama sebagai tindak lanjut

dari hasil survey online;

3. Melaksanakan Lokakarya Asset Fisik dan Guncangan Kota, pada hari Rabu, 20

September 2017 yang dihadiri oleh 49 peserta mewakili berbagai kelompok.

Output dari lokakarya ini adalah ditemukenalinya 5 (lima) asset fisik kota yang

utama sekaligus ketahananya jika dihadapkan dengan Guncangan, misalnya

banjir dan kebakaran. Sebelum dilaksanakan lokakarya, peserta juga diberikan

kesempatan untuk mengisi online kuesioner tentang asset fisik.

4. Melaksanakan Sesi Kerja Penilaian atau Working Session tentang tekanan-

tekanan (stresses) yang dihadapi oleh kota pada saat ini dan di masa

mendatang. Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 26 September 2017 yang

dihadiri 39 (tiga puluh sembilan) peserta terpilih mewakili berbagai kelompok.



2


Output dari kegiatan ini adalah ditemukenalinya 10 (sepuluh) tekanan-tekanan

yang dihadapi oleh kota saat ini dan di masa mendatang.

5. Melaksanakan Sesi Kerja Penilauan atau Working Session Penilaian Awal

Ketahanan Kota dan Area Temuan pada hari Rabu 26 September 2016 yang

diahadiri oleh 36 (tiga puluh enam) peserta mewakili berbagai kelompokj.

Outpu dari kegiatan ini adalah ditemukenalinya 5 (lima) area temuan utama.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Seminar ini juga menghadirkan Mr. Sam dan Ms Yumi dari 100RC. Mereka akan

menyampaikan pengalaman –pengalaman serta praktek-prakte cerdas dari kota-kota

lain anggota 100 RC, misalnya Bangkok, dalam menyusun Strategi Ketahanan Kota

dan implementasinya.


Sebagai penutup, Ijinkan saya mengakhiri laporan ini dengan mengucapkan terima

kasih kepada kolega di Sekretariat dan AECOM yang telah memungkinkan acara

seminar ini berjalan. Tidak lupa juga saya sampaikan terima kasih banyak kepada biro

dan dinas-dinas di Pemprov DKI atas dukungan penuh nya terhadap terselengaranya

seminar ini.

Demikian dilaporkan.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepala Sekretariat/Deputy CRO Sekretariat Jakarta Berketahanan.



3


SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR DKI JAKARTA BIDANG TATA RUANG

DAN LINGKUNGAN HIDUP

- Disampaikan dalam Seminar Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA) di

Balai Agung, Gedung Balaikota Provinsi DKI Jakarta, Blok B, Lantai 2 pada 11 Oktober 2017 -

Hadirin yang berbahagia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Perkenankan atas nama Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, sebagai

Chief Resilience Officer (CRO) 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta/Sekretariat

Jakarta Berketahanan, dan atas nama pribadi, saya mengucapkan selamat

datang di Balai Kota Jakarta. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada

Bapak/Ibu yang telah berkenan memenuhi undangan untuk menghadiri

Seminar “Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment/PRA)

menuju Jakarta Berketahanan”.

Perlu saya sampaikan bahwa sejak Mei 2016, Jakarta telah bergabung di

Jaringan 100RC yang dipelopori oleh The Rockefeller Foundation karena

berhasil menyisihkan 325 pesaing dari kota-kota lainnya di seluruh dunia.

Salah satu wujud nyata kerjasama ini adalah terbentuknya Sekretariat Jakarta

Berketahanan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretariat dibantu

oleh UCLG ASPAC dan AECOM sebagai Mitra Strategis.

Seminar ini adalah puncak dari rangkaian kegiatan Tahap I yang telah

dilakukan sejak bulan Mei 2016 dalam rangka menyusun Strategi Ketahanan

Kota Jakarta. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari survey on line di mana

hampir 590 warga Jakarta atau mereka yang mencintai Jakarta memberikan

aspirasinya dengan mengisi on line kuesioner. Hasil survey tersebut kemudian



4


didiskusikan lebih mendalam dan secara langsung dengan 40 orang yang

mewakili semua pemangku kepentingan: pemerintah provinsi DKI Jakarta,

Kementrian/Lembaga pemerintah pusat, akademisi, masyarakat sipil, pihak

swasta (BUMD, BUMN dan Swasta) serta organisasi masyarakat sipil. Mereka

difasilitasi untuk bertukar pikiran dan curah pendapat dalam 2 lokakarya, yaitu

persepsi kota dan asset fisik kota dihadapkan dengan guncangan (shocks)

dan tekanan (stresses) yang berturut turut telah dilaksanakan pada tanggal 15

dan 20 September 2017. Sekretariat dengan dukungan dari Mitra Strategis

AECOM kemudian telah pula mengolah hasil survey online dan diskusi

tersebut dan menindaklanjutinya dengan 2 (dua) kali sesi kerja atau working

sessions dengan mengundang beberapa orang perwakilan dari semua

pemangku kepentingan. Working Session dihadiri oleh masing-masing 30

(tiga puluh) peserta yang telah kami laksanakan pada Senin dan Selasa, 25, 26

September 2017.

Adapun keseluruhan tahapan kerjasama dengan 100RC mencakup 3 (tiga)

Tahapan, yaitu

(1) Penyusunan Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience

Assessment (PRA), dengan puncak kegiatan adalah seminar.

(2) Perumusan Strategi Ketahanan/Resilience Strategy;dan

(3) Implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

Hadirin yang saya hormati,

Mari kita sama-sama menyegarkan ingatan kembali apa itu Penilaian Awal

Ketahanan atau Preliminary Resilience Assessment (PRA). Secara singkat,

Penilaian Awal Ketahanan adalah upaya untuk menyajikan gambaran utuh

terhadap kondisi eksisting ketahanan dengan berlandaskan pada bukti data

awal. Sekaligus pula mengungkap pembelajaran-pembelajaran bagaimana

menemukenali resiko dan peluang untuk menjadi kota berketahanan dengan



5


memberikan perhatian lebih kepada tekanan-tekanan (stresses) dan

guncangan-guncangan (shocks) yang paling sering dihadapi oleh kota

Jakarta, seperti banjir, kebakaran, keresahan sosial, kemacetan dan layanan

transportasi publik.

Bapak/Ibu yang hadir dalam seminar ini, tentunya sebagian besar pernah ikut

berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan mulai dari survey, lokakarya dan

working session yang telah dilaksanakan. Seminar ini juga akan menghadirkan

kembali kepada Bapak/Ibu proses dan hasil setiap langkah-langkah

indentifikasi, penyerapan dan artikulasi aspirasi yang telah Bapak/Ibu

sampaikan. Kami juga mengharapkan masukan-masukannya untuk

penyusunan Strategi Berketahanan Kota Jakarta atau tindak lanjut dari

Penilaian Awal Ketahanan ini. Selain itu, dalam seminar ini kita akan

mendengar pengalaman-pengalaman serta praktik-praktik terbaik dari kota-

kota anggota 100RC yang di dunia tentang bagaimana mereka

mengembangkan ketahanan kota yang bisa diadopsi dan diadaptasi oleh

Jakarta.

Bapak/Ibu yang saya hormati,

Saat ini, Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup telah menginisiasi dan tengah menyusun 7 (tujuh) macam

Grand Design, dua diantaranya adalah Grand Design Green Building dan

Grand Design Air Bersih dan Sanitasi. Saya berharap ketujuh Grand Design ini,

begitu pula dengan perencanaan-perencanaan lain yang sudah ada di DKI

Jakarta, dapat disinergikan dengan Strategi Ketahanan Kota yang sedang

disusun oleh Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan. Strategi Ketahanan Kota

Jakarta ini juga menjadi bahan utama dalam penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).



6



Sebagai penutup, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak

dan Ibu telah meluangkan waktu dan pikiran untuk Jakarta Berketahanan.

Selamat ber-lokakarya!

Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

A. PENJELASAN KEGIATAN

Seminar Penilaian Ketahanan Awal / Preliminary Resilience Assessment (PRA)

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan

Sekretariat Jakarta Berketahanan pada hari Rabu, 11 Oktober 2017. Seminar ini

dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan (sektor pemerintahan, swasta,

akademisi, dan komunitas) di DKI Jakarta yang sebelumnya juga telah

berkolaborasi dalam berbagai kegiatan penyusunan Strategi Ketahanan Kota

Tahap I.

i. LATAR BELAKANG KEGIATAN

Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA) dan Area

Temuan (Discovery Areas, DA) merupakan output akhir dari tahap I

penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta sebagai bagian dari program

100 Resilient Cities (100RC).

100RC – dipelopori oleh Rockefeller Foundation – adalah jejaring internasional

yang didedikasikan untuk membantu kota-kota di seluruh dunia menjadi lebih

tahan terhadap tantangan fisik, sosial, dan ekonomi, sebagai tantangan yang

semakin berkembang di abad ke-21.

100RC mendukung adopsi dan penggabungan pandangan tentang ketahanan

kota yang mencakup tidak hanya bencana/guncangan (shocks) seperti

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

7


gempa bumi, kebakaran, dan banjir, tetapi juga tekanan (stresses) yang

melemahkan keberlanjutan kota seperti tingginya tingkat pengangguran,

sistem transportasi umum yang tidak efisien, ketimpangan sosial, dan

kurangnya ketersediaan air bersih. Dengan mengatasi guncangan dan tekanan

dimaksud, sebuah kota menjadi lebih mampu mengantisipasi kejadian buruk

dan secara keseluruhan akan mampu memberikan pelayanan dasar yang lebih

baik kepada seluruh penduduk kota.

Pada bulan Mei 2016, secara resmi Jakarta terpilih menjadi anggota jaringan

100RC dengan mengungguli 325 aplikasi dari kota-kota lain di seluruh dunia.

Dengan ini, Jakarta semakin dekat untuk menjadi Kota Berketahanan.

Lokakarya Perdana “Agenda Setting Workshop” pada November 2016

merupakan langkah formal pertama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta dan 100RC untuk memulai Program 100RC. Sebagai tindak lanjut

dari hal tersebut. Koordinator Ketahanan Kota (Chief Resilience Officer, CRO)

dipilih oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memimpin penyusunan

Strategi Ketahanan Kota dan implementasinya.

ii. PENILAIAN KETAHANAN AWAL (PRELIMINARY RESILIENCE

ASSESSMENT, PRA)

Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA)

merupakan gambaran dari keadaan eksisting ketahanan kota yang juga akan

menetapkan Area Temuan (Discovery Area, aspek prioritas dari ketahanan

kota) untuk Tahap II proses penyusunan strategi ketahanan kota. Penyusunan

PRA dilakukan dengan mempersatukan berbagai hasil yang didapat pada

tahap I dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders).

Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA) akan

mencakup:


8


- Menghadirkan gambaran utuh terhadap kondisi eksisting ketahanan

kota

- Mempersatukan berbagai hasil yang didapat pada tahap I

- Menyediakan data awal sebagai penilaian kondisi ketahanan kota

- Mengungkap pembelajaran baru terkait ketahanan kota, resiko, dan

peluang yang bisa dimiliki oleh kota untuk menjadi kota berketahanan.

- Mengidentifikasi kegiatan yang terjadi di kota dan aset yang dimiliki

kota untuk ditingkatkan dalam mewujudkan kota berketahanan dan

mengungkap kesenjangan dan isu yang ada terkait pemanfaatan

kegiatan dan aset tersebut.

- Memprioritaskan tekanan (stresses) dan guncangan (shocks) yang

dihadapi kota

- Tidak menyimpulkan karena masih merupakan penilaian awal

- Menjadi perangkat bagi tim untuk melanjutkan proses mewujudkan

ketahanan kota secara lebih kredibel

- Mengajukan pertanyaan yang kuat sebagai landasan ke tahap II dan

mengajukan solusi inovatif untuk Tahap II

iii. AREA TEMUAN (DISCOVERY AREAS)

Area Temuan (Discovery Areas) merupakan beberapa pertanyaan kunci

terkait ketahanan kota – beberapa hal utama yang menjadi perhatian lebih

dari kota, seperti:

• Apa saja resiko dan keterkaitan antara berbagai temuan terkait

ketahanan Jakarta?

• Wawasan, data, dan pemahaman tambahan apa yang dibutuhkan

untuk memahami dan menemukan solusi baru terhadap masalah

yang ada?



9


• Peluang dan kesempatan apa yang perlu dipahami lebih dalam

dan diselidiki lebih lanjut dalam membangun ketahanan Jakarta?

Jakarta akan membuat area temuan ini sebagai kerangka dan perhatian utama

dalam proses pembelajaran. Area temuan ini akan disempurnakan pada tahap

II Penyusunan Strategi Ketahanan Kota.

Area Temuan (Discovery Area, DA) akan:

- Memunculkan topik yang akan menjadi prioritas pembelajaran bagi

kota. Merupakan sesuatu yang akan digali dan didalami lebih lanjut

mengingat pentingnya hal tersebut dalam konteks ketahanan kota

- Menjadi panduan bagi penelitian lanjutan, pelibatan pemangku

kepentingan, dan penyusunan rencana aksi kota yang berujung pada

penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

- Mengidentifikasi aksi/kegiatan/rencana yang bisa dimasukkan ke dalam

Strategi Ketahanan Kota.

iv. TUJUAN KEGIATAN

Seminar PRA bertujuan untuk:

• Melaporkan kembali semua output, hasil, dan temuan pada Tahap I

serta menghadirkan 5 (lima) area temuan (discovery area) kepada

peserta yang telah ambil bagian pada Tahap I penyusunan Strategi

Ketahanan Kota

• Mendapatkan masukan dari peserta yang berasal dari latar belakang

yang lebih luas dan beragam.

• Menyediakan landasan awal terkait tahap selanjutnya dari proses

penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta

dan memiliki sasaran berupa:



10


- Tersusunnya Preliminary Resilience Assessment (PRA) yang telah

mencakup masukan-masukan dari semua pihak pemangku kepentingan

secara partisipatip;

- Terkumpulnya materi yang diperlukan untuk penyusunan Strategi

Berketahanan Kota Jakarta (Resilience Strategy of Jakarta) termasuk

perngalaman-pengalaman kisah sukses penyusunan strategi

berketahanan dari kota-kota lain anggota 100 RC.

v. BENTUK KEGIATAN

Seminar dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Ruang Balai

Agung, Lantai 2 Blok B Balaikota. Proses jalannya seminar akan dipandu

oleh MC dari Biro KDH/KLN Setda Provinsi DKI Jakarta dan dimoderatori oleh

Tri Mulyani Sunarharum dari Sekretarat Jakarta Berketahanan.

vi. AGENDA KEGIATAN

No Agenda Penanggung Jawab Detail

Waktu

1 Pendaftaran Peserta Tim Koordinasi Kegiatan

08:30 – 09:00

2 Pembacaan Doa and Indonesia Raya

Audia Kusuma Triwardana (AECOM) and Tri Mulyani Sunarharum (Sekretariat Jakarta Berketahanan)

09:00 – 09:10

3 – Penjelasan Agenda Seminar

Sambutan Pembukaan dan Selamat Datang – Pelaporan kegiatan oleh

MC: Biro KDH/KLN Dede Herland (Kepala

09:10 – 09:30



11


Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan

o Mengucapkan terima kasih kepada peserta seminar atas partisipasinya dalam seluruh rangkaian kegiatan dan proses 100RC Jakarta

o Menjelaskan konteks ketahanan, kondisi terkini Jakarta terkait ketahanan, peluang dan potensi yang dimiliki oleh Jakarta dalam mweujudkan ketahanannt

– Sambutan Pembuka oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Sekretariat Jakarta Berketahanan) Pembukaan oleh Gubernur, Diwakilkan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

4 Peninjauan Kembali Jakarta Berketahanan – Pengenalan 100RC dan

peranannya oleh Sam Kernaghan (100Resilient Cities)

– Keterlibatan Jakarta Berketahanan dalam 100RC

Sam Kernaghan (100Resilient Cities) Oswar Mungkasa (Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup)

MC mengundang SK ke panggung, MC mempersilahkan SK turun dari Panggung MC mengundang Deputi ke panggung, MC mempersilahkan Deputi turun dari Panggung

09:30 – 10:00

5 – Proses Penyusunan Strategi Ketahanan Jakarta dan kegiatan Jakarta Berketahanan

Dede Herland (Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan)

MC mengundang DH dan SS ke panggung

10:00 – 11:00



12


sampai saat ini

Temuan dan Output dari Tahap I

1. Konteks Kota

2. Daftar Kegiatan/Aksi Kota (Agenda Setting)

3. Penilaian Pemahaman/Persepsi Kota (City Perception)

4. Aset, Guncangan (Shocks) & Tekanan (Stresses)

5. Penilaian Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) & Area Temuan

dan Sibarani Sofian (Strategy Partner / AECOM)

MC mempersilahkan DH dan SS turun dari Panggung

6 Sesi Berbagi Strategi Ketahanan Kota oleh 100RC – Tanggapan mengenai

proses mewujudkan Jakarta Berketahanan – tanggapan bersama dengan Kepala Bappeda

– Pengalaman kota lain yang memiliki kemiripan Discovery Areas

o Wawancara video dari kota lain – Bangkok dan Melbourne

– Kata-kata penutup oleh 100RC: Contoh strategi ketahanan kota yang dihasilkan di tahap II

Panelis: Ir. Tuty Kusumawati, M.M. (Kepala Bappeda) dan Sam Kernaghan (100Resilient Cities) Dimoderatori oleh Tri Mulyani Sunarharum (Sekretariat Jakarta Berketahanan)

MC mengundang Moderator ke panggung Moderator mengundang TK dan SK ke panggung

11:00 – 11:45



13


7 Sesi Tanya Jawab – Sesi pertanyaan dari

peserta seminar

– Max 3 pertanyaan + 1

Dimoderatori oleh Tri Mulyani Sunarharum (Sekretariat Jakarta Berketahanan)

MC mengundang DH dan SS ke panggung Moderator menyerahkan acara kembali ke MC MC mempersilahkanseluruh panelis turun dari Panggung

11:45 – 12:15

8 Kesimpulan, Langkah Selanjutnya, dan Penutupan oleh Deputi Gubernur Sesi Foto

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

MC mengundang deputi ke panggung untuk menutup acara MC mengundang para pembicara ke panggung untuk sesi foto bersama

12:15 – 12:30

9 Makan Siang Bersama 12:30

vii. DAFTAR ISTILAH

Ketahanan Kota (Resilience): Kapasitas individu, masyarakat, institusi, bisnis,

dan sistem dari sebuah kota untuk bisa bertahan, beradaptasi, dan tumbuh

terhadap tekanan (stress) yang terus menerus dan guncangan (shock) besar

yang dihadapi.

Guncangan (Shocks): Kejadian yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba dan

berpotensi untuk mengakibatkan korban jiwa dan/atau kerusakan besar pada

aset kota.



14


Tekanan (Stresses): Fenomena yang terjadi terus-menerus (kronis) dan

melemahkan kemampuan penduduk kota dan/atau aset kota untuk berfungsi

dan menyediakan kebutuhan dasar.

Penilaian Ketahanan Awal (Preliminary Resilience Assessment, PRA):

Gambaran dari keadaan eksisting ketahanan kota yang juga akan menetapkan

Area Temuan (Discovery Area, aspek prioritas dari ketahanan kota) untuk

Tahap II proses penyusunan strategi ketahanan kota

Area Temuan (Discovery Area, DA): Beberapa pertanyaan kunci terkait

ketahanan kota – beberapa hal utama yang menjadi perhatian lebih dari kota.

B. MATERI KEGIATAN

i. Paparan dari 100 Resilient Cities (100RC) dalam seminar ini:



15




16




17




18




19




20




21




22




23




24




25




26




27




28




29


ii. Paparan dari Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM

(strategy partner) dalam seminar ini:



30




31




32




33




34




35




36




37




38




39




40




41




42




43




44




45




46




47




48




49




50




51




52




53




54




55




56




57


C. NOTULENSI DISKUSI

Notulensi Seminar Penilaian Ketahanan Awal (Preliminary Resilience Assessment, PRA)

Tanggal Kegiatan:

11 Oktober 2017 (09.00 –12.45)

Topik: Seminar Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA)

Peserta: Pembicara 1 Oswar Mungkasa Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup DKI Jakarta 2 Tuty Kusumawati Bappeda 3 Sam Kernaghan 100 Resilient Cities 4 Dede Herland Sekretariat Jakarta Berketahanan 5 Sibarani Sofian Strategy Partner



58


Moderator 6 Tri Mulyani S. Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat Jakarta Berketahanan 7 Rendy Primrizqi Sekretariat Jakarta Berketahanan Strategy Partner

(AECOM)

8 Bianca Martono Senior Urban Designer, AECOM 9 Triwardana Audia

Kusuma Senior Environment Consultant, AECOM

10 Cassandra Sari Damayanti

Urban Designer, AECOM

11 Yogi Maulana Graphic Designer, AECOM Notulen 12 Anindya Dwi

Wulandari Environmental Engineer, AECOM

13 Nararya Prasidha Radinal

Intern, AECOM

Peserta Seminar Lain

(Lihat Lampiran)

Berikut merupakan ringkasan dari Seminar Penilaian Awal Ketahanan (Preliminary Resilience Assessment, PRA) yang diselenggarakan pada 11 Oktober 2017. Ringkasan ini bukanlah merupakan catatan kejadian langsung namun merupakan ringkasan dari jalannya seminar.

PENJELASAN

TALKSHOW

− Tuty Kusumawati (Kepala – Bappeda Provinsi DKI Jakarta):

Salah satu pelajaran berharga dari 100RC Summits di Bellagio dan New York adalah Kota yang sedang menyusun Strategi Ketahanan harus mampu menyelesaikan tantangan yang dihadapi dengan solusi terbaik yang dieksekusi dengan cepat dan tepat.

Sebenarnya terdapat beberapa solusi dari beberapa kota lain dalam jaringan 100RC (tentunya dengan adaptasi terhadap karakteristik dan nilai-nilai lokal) yang bisa dilihat oleh Jakarta.



59


PENJELASAN

Sebagai contoh, Jakarta seharusnya bisa membuat sebuah sistem pembuangan air untuk 50 Kepala Keluarga (KK) serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk 200-250 KK atau membuat IPAL yang terletak di bawah Ruang Pubilk Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta seperti IPAL yang ada di beberapa taman di Bekasi.

− Sam Kernaghan (100RC):

100RC memungkinkan kota-kota yang ada di dalam jaringannya untuk berbagi informasi terkait tantangan dan solusi yang dihasilkan oleh kota dalam proses penyusunan strategi ketahanan.

Sebagai contoh, Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki kondisi yang mirip dengan Bangkok dan Mexico City. Meskipun begitu, proses pembelajaran (terkait ketahanan) sebaiknya tidak hanya dibatasi oleh kemiripan dan/atau kesamaan skala kota saja. ‘Ketahanan’ seharusnya tidak hanya fokus terhadap aspek fisik dari kota dan juga mementingkan faktor inklusivitas.

Setiap kota memiliki jangka waktu yang berbeda-beda dalam proses penyusunan strategi ketahanan kota. Bangkok menyusun strategi selama 2 (dua) tahun; sedangkan Wellington, New Zealand menyusun strategi hanya selama 4 (empat) bulan karena terpaut deadline untuk menyelesaikan strategi sebelum periode pemerintahan berakhir. Oleh karena itu, Strategi Ketahanan Kota ini disusun secara inklusif dan dalam kurun waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap kotanya.

Proses Penilaian Awal Ketahanan kota (Preliminary Resilience Assessment, PRA) ini telah membuat kota mempelajari banyak hal sehingga menjadi proses yang penting dalam penyusunan Strategi Ketahanan kota. Pada penilaian ini, proses pembelajaran terhadap keadaan yang terjadi di masa lalu (kondisi kota) dan meyadari bahwa masih banyak kemungkinan yang terjadi pda kota di masa depan menjadi sesuatu yang penting.

Sebagai contoh; kota Surat, India menunjukkan bahwa kondisi kota yang mampu membuat berbagai masyarakat bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan merupakan pengaruh utama dari 100RC. Saat itu, kota ini mengalami banjir besar yang berdampak besar dan dengan bergabungnya Surat ke dalam Jaringan 100RC, Surat mampu menyusun strategi ketahanan kota (terkait banjir yang menjadi masalah utama kota tersebut) dan mengimplementasikannya dengan baik.



60


PENJELASAN

SESI TANYA JAWAB - TALKSHOW

- Andi Renald (Kementerian ATR/BPN) 1. Salah satu potensi Jakarta adalah Komunitas Masyarakatnya yang Kuat. 2. Kepemimpinan kota juga dianggap sebagai aspek utama yang

menentukan ketahanan kota. 3. Harus ada Standard Operating Procedures (SOP) yang spesifik untuk

setiap guncangan (shocks) dan tekanan (stresses) agar memungkinkan respon yang cepat dan tepat

4. Implementasi Strategi Ketahanan kota seharusnya direvisi secara berkala (contoh: setiap lima tahun).

5. Perwujudan Kota Berketahanan harus memiliki skema pendanaan yang sistematis dan Jakarta seharusnya bisa menjadi role model bagi kota-kota lain.

- Hari Ganie (Real Estat Indonesia) 1. Keterlibatan pelaku bisnis dari program 100RC ini kurang.Pelaku bisnis

seharusnya turut diundang untuk menghadirkan opini yang berbeda dari Akademisi dan SKPD.

2. Program 100RC juga seharusnya turut melibatkan kota-kota satelit (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) karena masih bergantungnya penyediaan layanan dasar Jakarta dari berbagai kota tersebut.

- Sibarani Sofian (Strategy Partner) PRA sudah dirangkum pada sesi seminar sebelumnya. Proses pelibatan pemangku kepentingan (stakeholders) akan terus ditingkatkan. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan terus berhubungan dengan 100RC terkit pengembangan program 100RC Jakarta.

- Sam Kernaghan (100RC) 1. PRA ini akan menjadi dasar dari program 100RC Jakarta. PRA ini

merupakan identifikasi dari apa Jakarta miliki. Ini merupakan bentuk dari awal tahapan penyusunan strategi yang komprehensif.

2. Status Jakarta sebagai kota metropolitan adalah tantangan tersendiri karena banyaknya pemangku kepentingan yang ada di dalamnya. Kota Metropolitan lain yang tergabung dalam jejaring 100RC, seperti Melbourne dan Paris, menyadari hal ini dan menjadikannya dasar dalam penyusunan strategi ketahanan kota.

- Denny (Lurah Duri Utara)



61


PENJELASAN

1. Perlu untuk memperluas jangkauan program 100RC Jakarta sampai ke tingkat komunitas.

2. Sekretatriat Jakarta Berketahan seharusnya bekerja secara dekat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

3. Terdapat pengaruh budaya, kepercayaan dan/atau agama yang kuat pada Komunitas Sosial di Jakarta. Ada kemungkinan faktor kebudayaan tertentu menjadi penghambat perwujudan Jakarta Berketahanan.

4. Banyak penduduk Jakarta yang menggunakan air tanah sebagai suplai air bersih mereka. Namun, sudah cukup banyak air tanah yang tersemar bakteri E. Coli.

5. Harus ada program tahunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terkait dengan program 100RC Jakarta.

6. Untuk selanjutnya, perlu dilakukan sharing data terutamauntuk keperluan penilaian kondisi (assessment).

7. Program 100RC Jakarta harus melibatkan semua pemangku kepentingan yang ada di Jakarta.

- Polda Metro Jaya: 1. Perwujudan Jakarta Berketahanan harus mensinergikan dan

mengintegrasikan semua sektor (pemangku kepentingan, program pemerintah, rencana strategis) terkait.

2. Proses mewujudkan Jakarta Berketahanan harus memiliki sistem pendanaan yang jelas dan transparan.

- Sarce (IBU Foundation, mitra Plan International):

1. Bagaimana proporsi pelibatan perempuan dan kalangan pemuda dan/atau anak dalam program 100RC Jakarta? Sebenarnya penting untuk melibatkan kalangan pemuda dan/atau anak karena tantangan tindak kriminal dan pengangguran bisa saja terjadijika masalah kualitas pendidikan tidak diperhatikan.

2. Program 100RC di Wellington, New Zealand dilaksanakan pada saat pergantian pemimpin/transisi politik, bagaimana kota tersebut menghadapinya?

- Tuty (Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta):

1. Komunitas sosial yang aktif memberikan respons dan masukan melalui media sosial perlu akan menjadi perangkat yang baik dalam mewujudkan ketahanan kota.

2. Semua pemangku kepentingan memang harus dilibatkan dan membantu



62


PENJELASAN

melibatkan pemangku kepentingan lain (yang belum terlibat) dalam program ini. Diperlukan pula pertemuan rutin untuk meningkatkan partisipasi.

3. Proses mensinergikan Strategi Ketahanan Kota dengan berbagai kota satelit juga menjadi sesuatu yang harus dilakukan karena Jakarta tidak akan mampu menyelesaikan semua masalahnya sendiri

4. Salah satu strategi ketahanan untuk pembiayaan di DKI Jakarta adalah dengan melakukan perhitungan skala yang tepat. Sebagai contoh, pembiayaan IPAL komunal untuk melayani jumlah penduduk yang lebih besar daripada sistem pemipaan untuk pengolahan limbah Jakarta.

5. Pelibatan kalangan muda juga menjadi salah satu perhatian dalam pelaksanaan program 100RC Jakarta.

- Sam (100RC):

Wellington merupakan kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 1 (satu) juta orang yang pusat kotanya terletak dekat dengan pemerintahan pusat. Suatu ketika terjadi gempa bumi yang berpusat 200 km dari kota ini dan ‘mengguncang’ Wellington, baik secara fisk maupun mental, sehingga menimbulkan dampak terhadap krisis ekonomi dan tunawisma. Hal ini membuat mereka menyadari bahwa infrastruktur kota Wellington cukup rentan jika terjadi guncangan lagidi kemudian hari. Oleh karena itu, mulai terdapat beberapa perubahan dalam penyusunan kebijakan respons bencana dan proses pelibatan pemangku kepentingan yang berujung di banyaknya partisipasi dari berbagai sektor yang ada di kota (tidak hanya pemerintah).

- Dede Herland (Sekretariat Jakarta Berketahanan): Pengerjaan program Jakarta Berketahan akan terus meningkatkan pelibatan pemangku kepentingan dan terus melibatkan semua yang telah terlibat dalam rangkaian kegiatan sebelumnya.

- Tuty (Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta): Langkah selanjutnya adalah mengintegrasikan strategi ketahanan kota ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022. Draft RPJMD selanjutnya akan dibawa ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), konsultasi publik, dan DPRD DKI Jakarta untuk disetujui sebagai Peraturan Daerah (Perda).

- Sam (100RC): Tahapan selanjutnya akan bepusat kepada Penyusuna Strategi Ketahanan



63


PENJELASAN

yang harus disusun dengan memikirkan proses implementasi ke depan (termasuk siapa yang akan mengimplementasikan, sumber daya, serta melihat kesempatan untuk bekerja sama dengan donor internasional untuk mendukung implementasi tersebut).

- Tri Mulyani (RJS): City Solution – Mitra dan bantuan perangkat dari 100RC – akan membantu dalam proses pelibatan yang diperlukan dalam mewujudkan ketahanan kota Jakarta.

- Oswar Mungkasa (Deputi TRLH/CRO) 1. ‘Ketahanan’ tidak hanya berfokus pada aspek kebencanaan. 2. Kota-kota satelit akan turut diundangdan dilibatkan dalam tahap II

program 100RC Jakarta. 3. Jakarta sedang menyusun grand design Kota Layak Anak (KLA) yang

berkomitmen untuk memenuhi hak anak dan perempuan di Jakarta.

END OF NOTES

D. LAMPIRAN

i. DAFTAR HADIR


64




65



66




67


ii. DOKUMENTASI KEGIATAN



68




69

penilaian awal ketahanan kota ( pr eliminary...

Documents