laporan bulanan sekretariat jakarta...

125
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8- 9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 LAPORAN BULANAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN NOVEMBER 2017 NO: 018/LAP/12/CO/2017

Upload: duongkien

Post on 06-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sekretariat Jakarta

Berketahanan (Resilient

Jakarta Secretariat) - Gedung

Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-

9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel.

(62-21) 389 01 802

LAPORAN BULANAN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

NOVEMBER 2017 NO: 018/LAP/12/CO/2017

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

ii

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

UCAPAN TERIMA KASIH

Laporan bulanan berkala merangkum segenap kegiatan Sekretariat Jakarta

Berketahanan. Sekretariat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang besar

kepada semua pihak yang telah memungkinkan dan mendukung terlaksananya

kegiatan-kegiatan dengan baik untuk Jakarta Berketahanan.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

iii

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

KATA PENGANTAR

Laporan bulanan ini merupakan upaya pertanggungjawaban internal Sekretariat

Jakarta Berketahanan, merangkum dan mengkonsolidasikan seluruh laporan kegiatan

Sekretariat, baik kegiatan internal, kegiatan eksternal, maupun komunikasi publik

periode bulan November 2017. Laporan bulanan ini juga dibuat dalam rangka

mewujudkan Tata Kelola Pengetahuan (Knowledge Management). Dengan

tersusunnya laporan bulanan ini, diharapkan akan semakin memberikan gambaran

jelas dan terarah ihwal perkembangan kegiatan Jakarta Berketahanan.

Jakarta, Desember 2017

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup/Chief Resilience Officer

(CRO)

Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

iv

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih ............................................................................................................ii

Kata Pengantar .......................................................................................................................iii

Daftar Isi ....................................................................................................................................iv

A. Pendahuluan ......................................................................................................................1

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan ....................................................................2

ii. Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) ...............4

iii. Kepala Sekretariat/Deputi CRO ........................................................................5

iv. Manajer Program ....................................................................................................6

v. Communication Officer ........................................................................................7

B. Kinerja Sekretariat ...........................................................................................................8

i. Capaian Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta .............................8

ii. Pertemuan Sekretariat ...........................................................................................9

iii. Kegiatan Internal ......................................................................................................62

iv. Laporan Keuangan Sekretariat............................................................................97

C. Komunikasi Publik ...........................................................................................................99

i. Media Sosial ...............................................................................................................99

ii. Laman Website .........................................................................................................102

D. Kendala dan Saran ..........................................................................................................104

i. Kendala .....................................................................................................................104

ii. Saran ..........................................................................................................................104

E. Lampiran .............................................................................................................................106

i. Tabel Pengeluaran Petty Cash Bulan November 2017 .............................106

ii. Tabel Kegiatan Bulan November 2017 ..........................................................107

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

1

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

A. PENDAHULUAN

Setelah sukses memilih 63 kota di tahun 2013 (Gelombang 1) dan 2014 (Gelombang

2), 100RC menerima 325 aplikasi dari 80 negara di 6 benua termasuk Jakarta pada

tahun 2016 (Gelombang 3). Pada bulan Mei 2016, Kota Jakarta terpilih sebagai salah

satu dari 37 kota dunia untuk bergabung dalam jejaring internasional 100RC.

Ikatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller

Philanthropy Advisors/100 Resilient Cities (RPA/100RC) terkait Program 100RC

diresmikan melalui penandatanganan Surat Pernyataan Kehendak/Letter of Intent

(LOI) tentang Pengembangan dan Implementasi Strategi Ketahanan Kota antara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller Philanthropy Advisors/100

Resilient Cities (RPA/100RC). LOI ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta dan

Presiden 100 Resilient Cities (100RC) pada tanggal 24 Juli 2017.LOI ini menjabarkan

harapan bersama untuk bermitra dan bekerjasama dalam mengembangkan

kemampuan dalam memelihara, serta memulihkan fungsi penting Jakarta terhadap

adanya guncangan/shocks dan tekanan/stresses sehingga masyarakat, komunitas,

serta sistem kota dapat terus berkembang menjadi kota yang berketahanan.

Program 100RC memasilitasi 100 kota di dunia yang menjadi anggotanya untuk (i)

mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota;

(ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam

membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep

ketahanan dan meningkatkan implementasi dari konsep tersebut secara global.

Bentuk dukungan Program 100RC berupa (i) bantuan dana untuk menyelenggarakan

sekretariat yang dipimpin oleh Chief Resilience Officer (CRO) dan bertugas menjadi

penghubung antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan The Rockefeller

Foundation dan pemangku kepentingan lainnya; (ii) memasilitasi penyusunan

Strategi Ketahanan Kota; (iii) menghubungkan anggotanya dengan organisasi City

Solutions yang dapat membantu implementasi strategi serta menghubungkan

dengan anggota lainnya dalam jaringan internasional 100RC; serta (iv) menyediakan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

2

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

bantuan teknis dan sumber daya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang

mencakup penyediaan Mitra Strategi/Strategy Partner atau konsultan sesuai

kebutuhan.

i. SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Berdasarkan dengan pengalaman dari kota lain yang juga tergabung dalam jejaring

100RC dan diskusi dengan Semarang sebagai sesama kota berketahanan, maka

dipandang perlu untuk membentuk Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk

mendukung efisiensi dan optimalnya upaya Koordinator Ketahanan Kota/Chief

Resilient Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan.

Adapun sekretariat ini memiliki tiga (3) fungsi pokok, yaitu: (i) mendukung dan

membantu kinerja dan aktivitas harian dari CRO; (ii) menyampaikan hasil dari

penyusunan Strategi Ketahanan Kota kepada pihak-pihak terkait; serta (iii)

memberikan dukungan dan bantuan untuk pelaksanaan program 100RC di Jakarta.

Adapun usulan struktur kerja Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer

(CRO) dan pembentukan Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta

Secretariat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah dikonsultasikan

dengan 100RC digambarkan sebagai berikut:

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

3

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Gambar. Struktur Kerja dan Organisasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 100RC,

UCLG ASPAC, Sekretariat Jakarta Berketahanan, dan Strategy Partner.

1. Tugas dan peran koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer

(CRO), yaitu:

a. Penanggung jawab penyusunan Strategi Ketahanan Kota untuk

membangun visi ketahanan kota yang menarik; memimpin dialog terkait

ketahanan kota; bertindak sebagai kontak utama 100RC; dan menjadi

mitra kontributor yang produktif dalam jejaring kerjasama 100RC.

Resilient Jakarta Secretariat

Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Resilient Steering Committee

Koordinator Ketahanan Kota/Chief

Resilient Officer (CRO)

Deputy CRO

- Program Manager

- Communication

Officer

Working Team

Strategy Partner/ AECOM

Third Party

Grantee/

UCLG

ASPAC

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

4

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

b. Melaporkan perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan

memberikan masukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta secara

berkala untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis.

2. Dewan Pembina Ketahanan Kota/Resilient Steering Committee terdiri dari

para pakar, akademisi, praktisi, tokoh masyarakat, dan pejabat di

lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertugas untuk

memberikan saran dalam penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

3. Tim Kerja/Working Team terdiri dari SKPD/UKPD lintas sektor di

lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun pihak/lembaga

pemerintah dan lembaga non pemerintah lainnya yang terlibat dalam

penyusunan Strategi Ketahanan Kota dengan difasilitasi oleh Wakil

Koordinator Ketahanan Kota/Deputy CRO dan staf Sekretariat Jakarta

Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat.

4. Sebagaimana tersebut dalam Surat Pernyataan Kehendak/Letter of Intent

yang telah ditandatangani mengenai penyaluran dana untuk penyusunan

Strategi Ketahanan Kota, Program 100RC memberikan bantuan dana

selama dua tahun dan menunjuk United Cities and Local Governments Asia

Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak Ketiga/Third Party Grantee yang

mengelola kebutuhan finansial dan operasional Sekretariat Jakarta

Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat untuk jangka waktu 2 (dua)

tahun.

5. Mitra Strategi/Strategy Partner adalah konsultan dan tenaga ahli yang

ditunjuk oleh Program 100RC untuk mendukung penyusunan Strategi

Ketahanan Kota. Program 100RC menunjuk AECOM sebagai Strategy

Partner untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ii. KOORDINATOR KETAHANAN KOTA/CHIEF RESILIENCE OFFICER

(CRO)

Merujuk pada hasil konsultasi dan koordinasi dengan Sekretariat 100RC Asia-

Pasifik, Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

5

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Lingkungan Hidup diusulkan sebagai Koordinator Ketahanan Kota/Chief

Resilience Officer (CRO) untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan

pertimbangan utama sebagai berikut:

i. Pejabat senior di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

yang mempunyai akses langsung kepada Gubernur untuk

melaporkan perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan

Kota dan memberikan masukan secara berkala untuk

pengambilan keputusan yang bersifat strategis.

ii. Selama ini aktif sebagai kontak utama Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta dengan Program 100RC, dan menjadi mitra kontributor

yang produktif dalam jejaring kerjasama 100RC.

iii. Telah mengikuti Orientasi sebagai Chief Resilient Officer (CRO)

yang diselenggarakan oleh 100RC di Singapura pada tanggal 14-

18 Mei 2017.

Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO) tidak mendapatkan

remunerasi dalam bentuk gaji dan tunjangan dari 100RC, memperhatikan

status ASN yang telah mendapatkan remunerasi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Terkait dengan usulan penunjukkan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup sebagai Chief Resilience Officer (CRO), telah disampaikan

Nota Dinas No 693/-1.711.5 dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada

tanggal 29 September 2017.

iv. KEPALA SEKRETARIAT/DEPUTY CRO

Sesuai dengan usulan, Struktur Jakarta Berketahanan yang didukung oleh

100RC dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sekretariat adalah pelaksana

harian dari kebijakan dan keputusan Chief Resilience Officer (CRO). Sekretariat

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

6

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

dipimpin oleh Kepala Sekretariat/Deputy CRO, Manajer Program, dan

Communication Officer. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekretariat adalah:

Memimpin penyusunan Strategi Ketahanan Kota dengan efektif dan inklusif.

Mengendalikan diskusi ketahanan dengan ragam para pemangku

kepentingan dan memastikan partisipasi aktif dan keterlibatan publik dalam

proses penyusunan dokumen;

Mengawasi tata keloka Strategy Partner (konsultan yang ditunjuk dan

didanai oleh 100RC) dalam proses pengembangan strategi dan memastikan

kualitas dari setiap tahapan tercapai;

Mengelola operasionalisasi Sekretariat Jakarta Berketahanan dan

memastikan kemajuan pekerjaan secara internal disampaikan kepada unsur

Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta;

Mempromosikan pesan-pesan ketahanan kepada publik melalui berbagai

saluran komunikasi;

Memberikan fasilitasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat

dalam pengembangan dan pelaksanaan strategi ketahanan.

Memimpin keterlibatan aktif Tim Kerja;

Melakukan koordinasi dan mengelola keterlibatan para pemangku

kepentingan dan memastikan keterlibatan mereka selaras dengan visi

Jakarta Berketahanan dan dilaksaknakan secara inklusif.

Melaksanakan program-program dan proyek-proyek yang ditemukenali

hasil proses pengembangan strategi

Melakukan pengawasan dan mengevaluasi kemajuan serta menyegarkan

kembali strategi dan menemukenali gagasan-gagasan baru

v. MANAJER PROGRAM

Dalam rangka menunjang peranan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam

menyusun Strategi Ketahanan Kota dan dalam menjalankan aktifitas

keseharian sekretariat, Chief Resilience Officer (CRO) perlu didukung oleh

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

7

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

beberapa orang staf yang salah satunya adalah Manajer Program. Tugas Pokok

dan Fungsi Manajer Program, yaitu:

Memantau kemajuan kinerja Sekretariat Jakarta Berketahanan serta

membantu Koordinator Ketahanan Kota dan Kepala Sekretariat dalam

mengawasi ketepatan waktu penyusunan Strategi Ketahanan Kota

Jakarta;

Mendokumentasikan proses penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan

pelibatan pemangku kepentingan terutama dalam rangka meningkatkan

kapasitas pemangku kepentingan di internal Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta;

Menyiapkan laporan yang diperlukan oleh Koordinator Ketahanan Kota,

Kepala Sekretariat, dan 100RC;

Membantu Koordinator Ketahanan Kota dan Kepala Sekretariat dalam

mengelola pelibatan pemangku kepentingan, terutama dengan internal

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan tim kerja;

Melakukan penelitian mengenai kebijakan nasional dan lokal saat ini

yang terkait dengan program 100RC;

Memfasilitasi kegiatan pelibatan masyarakat yang dijalankan oleh

Sekretariat Jakarta Berketahanan;

Mengelola operasional, anggaran dan pembiayaan Sekretariat Jakarta

Berketahanan.

vi. COMMUNICATION OFFICER

Dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient

Jakarta) melalui pendekatan kolaboratif, Sekretariat Jakarta Berketahanan

perlu untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang ada di Jakarta.

Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan pula komunikasi publik untuk

menanamkan ko resilience) kepada seluruh pemangku

kepentingan tersebut. Komunikasi publik ini juga bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

8

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan

(Resilient Jakarta).

Melihat pentingnya peran komunikasi publik dalam mendukung upaya

perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan, maka dibutuhkan

communication officer untuk mengoptimalkan proses meningkatkan kesadaran

(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan sebagai salah satu bentuk

komunikasi publik dan pelibatan pemangku kepentingan. Communication

Officer memilki tugas untuk

Mengangkat profil Jakarta di media (contoh: membuat

radio program, editorial opini, dsb.) dengan bekerja sama dengan Dinas

Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta.

Mengelola kehadiran digital Jakarta Berketahanan (blog, FB, twitter,

dsb.).

Mengorganisir kegiatan publik sebagai bentuk pelibatan pemangku

kepentingan yang lebih luas terhadap Jakarta Berketahanan.

Menyiapkan materi komunikasi untuk Koordinator Ketahanan

Kota/Chief Resilience Officer (CRO), Kepala Sekretariat Jakarta

Berketahanan dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.

Mendukung pengelolaan logistik dan operasional Sekretariat Jakarta

Berketahanan.

B. KINERJA SEKRETARIAT

i. CAPAIAN PROGRAM 100 RESILIENT CITIES (100RC) JAKARTA

Salah satu dampak positif dari penyelenggaraan kegiatan-kegiatan survey

online/offline, lokakarya, sesi kerja dan Seminar di bulan September dan

Oktober telah menjadikan , Sekretariat Jakarta Berketahanan semakin dikenal

oleh SKPD dan NGO di Provinsi DKI Jakarta.Salah satu indikatornya adalah

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

9

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Sekretariat seringkali diundang dan dilibatkan dalam kegiatan para pemangku

kepentingan tersebut. Capaian yang cukup signifikan pada Bulan November

2017 adalah dilibatkannya Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai

narasumber sekaligus fasilitator Lokakarya Peningkatan Kapasitas Perencana

Bappeda, Perencana Bappeko/kab, dan Perencana SKPD se-Provinsi DKI

Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta.

ii. PERTEMUAN SEKRETARIAT

Selain untuk memastikan dan menjamin terjalannya program 100RC Jakarta,

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga perlu melakukan pertemuan dengan

beberapa pihak dan pemangku kepentingan dalam rangka berkoordinasi dan

mengintegrasikan segala jenis upaya untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota

berketahanan (Resilient Jakarta). November 2017 yang berupa:

1. Pada hari Rabu, 1 November 2017, menghadiri -

di Dinas Ketahanan Pangan,

Kelautan, dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta.

Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam

Lokakarya tersebut berupa:

a. Lokakarya ini turut dihadiri oleh berbagai pihak dan pemangku

kepentingan terkait pertanian perkotaan di DKI Jakarta yang menjadi

perwakilan dari sektor Pemerintah (Pusat maupun Provinsi DKI Jakarta),

kedutaan besar, dunia usaha, akademisi, media, dan komunitas sosial.

b. Lokakarya diisi oleh sambutan dan paparan oleh beberapa pihak, yaitu:

pihak KARINA, Kedutaan Besar Belanda, dan Deputi Gubernur DKI

Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Pihak KARINA yang

menjelaskan bahwa penyusunan Desain Besar Pertanian Perkotaan ini

merupakan sebuah pendekatan kolaboratif dengan melakukan

serangkaian lokakarya. Desain Besar Pertanian Perkotaan ini bertujuan

untuk menciptakan praktek pertanian perkotaan yang baik dan

berkelanjutan.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

10

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

c. Pihak Kedutaan Besar Belanda melanjutkan pembukaan lokakarya

dengan menjelaskan pertanian perkotaan merupakan solusi untuk

menghasilkan pangan berkualitas dengan lahan terbatas serta mampu

menciptakan lapangan kerja baru serta Ruang Terbuka Hijau (RTH)

alternatif bagi kota.

d. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

memberikan paparan sekaligus membuka lokakarya secara resmi

dengan menegaskan bahwa penyusunan Desain Besar Pertanian

Perkotaan ini merupakan sebuah metode kolaboratif yang melibatkan

semua pihak. Pertanian perkotaan ini juga sejalan dengan salah satu dari

23 janji kerja Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017-2022. Deputi Gubernur

DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga menjelaskan

bahwa DKI Jakarta sedang dalam proses menuju kota berketahanan

(resilient city) dan sudah tergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities

(100RC). Desain besar pertanian perkotaan ini bisa menjadi bahan

pembahasan utama dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan.

e. Dengan telah tersusunnya draft Desain Besar Pertanian Perkotaan

Perkotaan, KARINA MURIA mengadakan Lokakarya Konsultasi Multi-

pihak Terkait Desain Besar Pertanian Perkotaan Jakarta sebagai bentuk

konfirmasi dan finalisasi desain besar tersebut dengan para pemangku

kepentingan di DKI Jakarta.

f. Lokakarya terbagi ke dalam 3 (tiga) sesi yang berupa: (i) Sesi

penjelasan Desain Besar Pertanian Perkotaan yang bertujuan untuk

memberikan gambaran umum terkait pertanian perkotaan di Jakarta, (ii)

Sesi diskusi yang akan membahas 4 (empat) topik utama di dalam

Desain Besar, dan (iii) Sesi Pleno untuk menjelaskan hasil diskusi dari

tiap-tiap topik.

g. Sebagai penutup, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa seharusnya pendekatan

kolaboratif ini bisa membantu berbagai permasalahan di DKI Jakarta

secara berkelanjutan dan komprehensif karena turut melibatkan banyak

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

11

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

pemangku kepentingan. Adanya Desain Besar Pertanian Perkotaan ini

akan membantu dari sisi konten penyusunan Strategi Ketahanan Kota

Jakarta.

h. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa:

(i) Tim KARINA MURIA akan menambahkan masukan dari lokakarya

ke dalam draft Desain Besar Pertanian Perkotaan.

(ii) Desain besar pertanian perkotaan ini akan menjadi bahan bagi

Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta yang akan disarankan untuk turut

dimasukkan ke dalam RPJMD 2018-2022.

(iii) Tim KARINA MURIA akan bekerja sama dengan Tim Sekretariat

Jakarta Berketahanan terkait penyusunan Strategi Kota

Berketahanan yang berhubungan dengan pertanian perkotaan.

(iv) Dalam waktu dekat, Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan

melakukan pertemuan dengan berbagai rekan yang membantu

penyusunan beberapa grand design terkait permasalahan Jakarta

untuk berkoordinasi terkait penyusunan Strategi Ketahanan Kota.

2. Pada Jumat, 3 November 2017 pagi, Sekretariat Jakarta Berketahanan

(roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Focus Group

Discussion (FGD) 3 terkait kota tangguh di Hotel Cemara, Jl. KH. Wahid

Hasyim No. 69, Jakarta Pusat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi

pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Sekretariat menghadiri undangan Karina Internasional untuk

berpartisipasi sebagai peserta Lokakarya, khususnya pada FGD 3

tentang Kota Tangguh. Dalam lokakarya tersebut hadir pula Care,

UCLG Aspac, LSM APIK, Kementrian PUPR, World Bank KOTAKU

Programme dan BPBD Jakarta dan Kab. Sikka serta BNPB dengan

ketiga peserta terakhir menjadi nara sumber.

b. BNPB dalam paparannya menyampaikan banwa saat ini sedang

dilakukan pengukuran kapasitas kabupaten/kota dalam

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

12

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

ketangguhannya menghadapi bencana. Gap atau kesenjangan yang

ditemukan akan menjadi bahan masukan untuk perencanaan

pembangunan di masing-masing kabupaten/kota, Persoalannya adalah

belum adanya payung hukum di BNPB yang menjelaskan adanya dasar

penganggaran. Di sisi lain, alat ukur kesiapsiagaan bencana juga sering

berubah, mulai dari Score Card ke Urban Indicator dan kembali lagi ke

Score Card. BNPB menargetkan untuk mengukur 136 kabupaten/kota

yang beresiko bencana, hasilnya adalah tersusunnya Indeks Resiko

Bencana.

c. BPBD Kabupaten Sikka menyampaikan bahwa Kabuten Sikka

menempati urutan no. 1 di NTT yang paling rawan bencana, dan no, 59

rawan bencana tingkat nasional. Kekeringan, Banjir dan Longsor

menjadi ancaman bencana utama. Hal ini disebabkan oleh musim kering

yang panjang dan musim penghujan yang pendek dengan intensitas

hujan yang tinggi. Untuk mengantisipasi dan meningkatkan

ketangguhan masyarakat, BPBD di SIkka menggagas program Desa

Tangguh Bencana dengan harapan bahwa berawal dari Desa Tangguh,

akan didapatkan Kabupaten Tangguh.

d. BPBD DKI, Bapak Tri Indrawan, menyampaikan bahwa DKI memasukkan

paham kesadaran atas kebencanaan ke level masyarakat dengan

program First Responder Citizen. Dengan pola, menjemput bola ke

sekolah-sekolah, sekolah minggu, pengajian-pengajian. Target BPBD

DKI adalah mencetak 100 First Responder Citizens who can provide first

help when the flood or fire happen or understand about the how to

mitigate risk of disaster.

e. Bapak Tri juga menyampaikan bahwa Disaster has no boundary but

boundary in authority. Makanya diperlukan kerja sama antara daerah,

misalnya kerjasama DKI dengan wilayah-wilayah sekitarnya.

f. PMI juga memiliki program Garda Pengurangan Resiko Bencana di

sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dan bekerja sama dengan BNPB

untuk Desa Tangguh Bencana.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

13

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

g. Perlunya program Ketahanan Bencana yang dipadukan dengan

Ketahanan ekonomi, misalnya Urban Farming di Jakarta. Pak Tri juga

mengingatkan perlunya sinkronisasi program-program NGO dengan

program pemerintah.

h. Secara ringkas berikut poin poin hasil FGD:

(i) Diperlukannya payung hukum untuk dasar penganggaran di BNPB;

(ii) Diperlukannya pembagian peran antar pemerintah pusat dan

daerah untuk koordinasi;

(iii) Diperlukannya wadah lintas pelaku antar Kementerian dan

Lembaga dengan NGO agar terjadi harmonisasi program;

(iv) Konteks kebencanaan di desa dan kota berbeda;

(v) Fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan

ekonomi dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana agar jika

bencana datang, kegiatan ekonomi dapat segera pulih;

i. Perlunya menyetujui alat ukur untuk mengukur ketangguhan terhadap

bencana dan adanya hal pengembangan data.

j.

k. Saran dan Tindak Lanjut

(i) Mendapatkan perumusan akhir dari KARINA yang mencakup

semua TPB, tidak terbatas pada Tujuan 11.

(ii) Hasil rumusan ini perlu disinkronkan dengan perumusan adaptasi

dan localizing SDG di tingkat pemerintah DKI.

3. Pada Jumat, 3 November 2017 pagi, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup dan Peneliti dari Universitas Cardiff di Ruang

Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup,

Jakarta, Indonesia. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

b. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh unsur Asisten

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

14

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang; Sekretariat

Jakarta Berketahanan; serta Peneliti dari Cardiff University, Inggris, yaitu

Dr. Andrew Flynn.

c. Peneliti dari Cardiff University menyampaikan bahwa tujuan pertemuan

ini adalah untuk menggali informasi mengenai permasalahan

pembangunan kota Jakarta, yaitu: (i) bagaimana Jakarta mengatur dan

mengelola perencanaan, dikaitkan dengan aspek lingkungan, aspek

kesehatan, dan aspek kesejahteraan; (ii) bagaimana Jakarta

mensinergikan diantara ketiga aspek tersebut dengan perencanaan

yang ada; serta (iii) bagaimana upaya mewujudkan kota yang lebih

berketahanan terhadap perubahan iklim.

d. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

membuka pertemuan dan menjelaskan hal-hal berikut:

(i) Di Indonesia ada beberapa jenis perencanaan tata ruang mulai

dari tingkat nasional hingga tingkat lokal, yaitu Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional; Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;

Rencana Tata Ruang Wilayah Kepulauan; Rencana Tata Ruang

Wilayah Jakarta-Bogor-Tanggerang-Depok-Bekasi; Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota; Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;

serta Rencana Detil Tata Ruang Kawasan.

(ii) Segala aspek lingkungan selama ini sudah menjadi pertimbangan

dalam proses penyusunan muatan perencanaan tersebut. Namun

demikian pada prakteknya di lapangan, terjadi beberapa

permasalahan, yaitu: (i) sulitnya memonitor implementasi

perencanaan di lapangan karena tidak memiliki teknologi yang

canggih; (ii) kurang kuatnya penegakan hukum terhadap

pelanggaran implementasi perencanaan; serta (iii) terbatasnya

kapasitas sumber daya manusia.

(iii) Terkait dengan pengurangan risiko bencana banjir, Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan beberapa upaya, yaitu: (i)

menormalisasi sungai dengan cara mengangkat sedimentasi

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

15

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

dalam sungai dan menambah lebar sungai sehingga kapasitas

sungai meningkat; (ii) membangun waduk-waduk kecil di

beberapa wilayah di Jakarta; dan (iii) membangun tanggul laut.

(iv) Permasalahan lainnya adalah tantangan untuk bisa bersinergi

dengan perencanaan wilayah sekitar Jakarta, yang masuk ke

dalam wilayah Jakarta Metropolitan, yaitu Bogor, Depok,

Tangerang, dan Bekasi. Hal ini juga tidak mudah karena masing-

masing Pemerintah Daerah sekitar memiliki otonomi khusus

terhadap pengelolaan pembangunan wilayahnya. Selama ini,

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan dana servis

lingkungan sebagai insentif kepada wilayah sekitar Jakarta. Salah

satu contoh peruntukan dana ini adalah diberikannya insentif

kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk mengkompensasi

pengelolaan dan pengurangan dampak Tempat Pembuangan

Sampah Akhir di Bantar Gebang.

(v) Terkait dengan masalah persampahan, akan dibangun empat

buah Fasilitas Pengolahan Sampah/Intermediate Treatment

Facility (ITF) di Jakarta untuk dapat mengurangi jumlah sampah

yang dibuang ke TPA secara signifikan.

(vi) Hingga saat ini, polusi udara belum dianggap sebagai

permasalahan utama di Jakarta. Permasalahan pembangunan

kota yang saat ini menjadi prioritas di Jakarta terkait dengan

masalah air, sanitasi, sampah, dan mobilitas. Namun demikian,

pada bulan November 2017 ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

akan memulai pemetaan kondisi kualitas udara di Jakarta.

Sehingga, bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya.

(vii) Dari aspek transportasi, kondisi transportasi umum di Jakarta

sudah semakin baik. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal, yaitu:

(i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah armada dan

meningkatkan kualitas Busway; serta (ii) dibangunnya MRT dan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

16

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

LRT untuk dapat meningkatkan layanan transportasi kepada

masyarakat dan mengurangi kemacetan.

(viii) Isu sanitasi juga menjadi prioritas DKI Jakarta saat ini. Sekitar 800

ribu penduduk Jakarta masih Buang Air Besar Sembarangan

(BABS). Pemerintah DKI Jakarta melalui PD. PAM Jaya belum

mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta

dikarenakan keterbatasan ketersediaan air baku. Kualitas air

sungai dan air tanah dangkal DKI Jakarta tidak layak untuk

menjadi sumber air baku dikarenakan tercemar secara kimiawi

dan biologi sehingga menjadi penyebab terjangkitnya penyakit.

Pemerintah DKI Jakarta melalui PD. PAL Jaya telah melakukan

upaya pembenahan sistem sanitasi, melalui dua pendekatan,

yaitu: (i) Sistem Off Site (perpipaan) yang terdiri dari 15 Zona

dan, (ii) Sistem On Site (Non Perpipaan) dengan Layanan Sedot

Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2).

(ix) Permasalahan utama Jakarta lainnya adalah kurangnya

ketersediaan air. Beberapa upaya yang bisa dilakukan sebagai

solusi dari permasalahan tersebut adalah: (i) manajemen

kebutuhan air, yaitu dengan mengurangi pemakaian air mulai dari

skala rumah tangga; (ii) mendapatkan tambahan sumber air, yaitu

dari sumber mata air lainnya, dari pemanenan air hujan, dari hasil

pengolahan air limbah, dari proses desalinasi air laut, dan dari

waduk.

(x) Saat ini, Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup telah menginisiasi dan tengah

menyusun 8 (delapan) macam Grand Design, contohnya seperti

Grand Design Green Building dan Grand Design Air Bersih dan

Sanitasi. Grand Design tersebut membantu para pemangku

kepentingan di Jakarta untuk dapat menemukenali permasalahan

dan sumber permasalahan pembangunan kota, sehingga dapat

merumuskan solusi yang dituangkan ke dalam peta jalan dan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

17

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

rencana aksi untuk beberapa tahun ke depan. Grand Design ini

diharapkan dapat disinergikan dengan perencanaan-perencanaan

lain yang sudah ada di DKI Jakarta.

e. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa:

(i) Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup terbuka dengan peluang kolaborasi dengan

Cardiff University di kemudian hari.

(ii) Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa menjalin komunikasi dengan

peneliti dari Cardiff University untuk dapat saling berbagi informasi

dan pengetahuan seputar pembangunan kota Jakarta.

4. Pada Jumat, 3 November 2017 siang, Sekretariat Jakarta Berketahanan

menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup dan ICLEI di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI

Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia.

Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam

pertemuan berupa: (i) membahas persiapan keberangkatan Deputi Gubernur

Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri acara Ambitious City di

Bonn, Jerman, mulai tanggal 09 sd 15 November 2017, termasuk waktu

perjalanan; (ii) selain perwakilan dari DKI Jakarta, dari Indonesia akan hadir

pula wali kota Bekasi dan Jambi.

5. Pada Jumat, 3 November 2017 siang, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

melakukan pertemuan lanjutan dengan AECOM dan Bappeda Provinsi DKI

Jakarta terkait rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta.

Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam

pertemuan berupa:

a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan

SKPD di Provinsi DKI Jakarta akan dilaksanakan selama dua hari, yaitu

pada Hari Senin, 20 November 2017 dan Selasa, 21 November 2017, di

Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

18

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

b. Pihak Bappeda menyampaikan ada perubahan dari rencana yang

semula disampaikan pada rapat pertama Tanggal 30 Oktober 2017,

yaitu pihak yang membuka acara pelatihan adalah Kepala Bappeda

Provinsi DKI Jakarta. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup diminta untuk memberikan pengarahan

setelah pembukaan.

c. Pada hari pertama, pelatihan akan diikuti oleh perencana dari Bappeda

dan Bappeko di Provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 50 orang.

Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan adalah para perencana

dari masing-masing SKPD di provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih

50 orang.

d. Pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM meminta pihak

Bappeda untuk memberikan TOR kegiatan dan mengatur jadwal

pertemuan dengan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup untuk memaparkan rencana kegiatan.

e. Pihak Bappeda meminta pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan

AECOM untuk membuat draft agenda kegiatan, yang mencakup materi

dan aktivitas apa saja yang akan dilakukan pada pelatihan.

f. Pertemuan selanjutnya untuk koordinasi persiapan kegiatan pelatihan ini

bersama dengan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup, direncanakan diadakan pada tanggal 16

November 2017.

6. Pada Selasa, 7 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan

pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat 100RC Asia

Pasifik, dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah

Air dan Sanitasi di Jakarta. Sekretariat berkesempatan mendampingi Tim

100RC bertemu dengan Kepala Bappeda, Ibu Tuty Kusumawati. Ada beberapa

poin penting dari hasil pertemuan tersebut:

a. Tanggal-tanggal penting RPJMD

16 November Public Consultation

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

19

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

27 November Preliminary Draft selesai

29 November Draft disampaikan ke DPRD

Desember Final Report

b. Diselaraskan dengan 23 program prioritas Gubernur terplih: Bahagia

Warganya. Menekankan pada aspek mental. Diselaraskan pula

dengan 24 program wajib dan 8 program pilihan yang diatur oleh

Pemerintah pusat untuk gubernur terpilih sesuai dengan UU No. 43.

c. Anggaran untuk 10 IPAL sudah dianggarkan di tahun 2018. 2 lokasi

IPAL tersebut juga sudah disurvey, RPTRA Muara Condet dan

CIracas. Detail Engineering Design (DED) untuk 2 lokasi IPAL

tersebut segara diselesaikan dan diharapkan akhir November sudah

diterima. Rencananya IPAL akan dibangun di bawah tanah RPTRA

dengan lead sector adalah Dinas SDA, sedangkan lahan diatasnya

adalah RPTRA dengan lead sector Dinas Kehutanan. Area ini akan

dilengkapi dengan taman air mancur mini, dimana sumber airnya

adalah dari recycled water dan dilengkapi dengan kolam air mancur

yang akan ditanami ikan sebagai indikator polusi air. Dalam hal ini,

100RC diminta perannya untuk ikut berpartisipasi, walaupun dana

APBD bisa mencover semuanya, jika 100RC tidak berpartisipasi.

Peran Bappeda dalam hal ini sebagai coordinator atau hub,karena

alokasi anggaran melibatkan lebih dari satu dinas. Kunci Sukses dari

proyek IPAL, menurut Kepala Bappeda, adalah right sizing with

integrated approach. Untuk koordinasi lebih lanjut, bisa juga

berkomunikasi dengan Pak Subagyo dan Pak Arief selaku wakil

Kepala Bappeda.

d. Untuk masalah pipa air limbah rumah tangga. Disarankan agar

masing masing Rumah Tangga membiayai sendiri pipa dari WC nya

(household piping) ke depan rumah. Sedangkan pipa dari depan

rumah ke IPAL akan menjadi tanggungan APBD. Untuk Rumah

Tangga tidak mampu akan dicarikan hibah atau subsidi. Selanjutnya,

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

20

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

IPAL komunal ini akan dikelola oleh komunitas dengan pola

Community Action Plan.

e. Selain RPJMD, terdapat juga Rencana Strategis atau Renstra setiap

DInas yang harus sudah tersusun selambatnya 6 (enam) bulan

setelah pelantikan Gubernur atau bulan April.

7. Pada Rabu, 8 November 2017, Sekretariat Jakarta berketahanan juga

melaksanakan peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan

siang bersama dengan para tamu undangan. Pada acara ini, Deputi Gubernur

DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup meresmikan

keberadaan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai perwujudan upaya

membangun Ketahanan kota Jakarta (Resilient Jakarta). Kegiatan ini turut

dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Akademisi, dan Organisasi

non-pemerintah. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan diharapkan

mampu untuk membangun ketahanan Jakarta. Dengan melakukan pendekatan

kolaboratif dalam prosesnya.

8. Pada hari Jumat, 10 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melakukan rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan

dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Terdapat beberapa hal penting

yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan

dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Hari Senin, 20 November 2017

dan Selasa, 21 November 2017, di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

b. Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah:

i. Melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Gubernur Nomor

253 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah untuk melaksanakan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

21

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

peningkatan kompetensi perencana di lingkungan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta;

ii. Memberikan keterampilan kepada Perencana

Bappeda/Subanppeko/Subanppekab dan SKPD untuk menggali,

menghitung, dan menganalisa guncangan dan tekanan di Jakarta

untuk menganalisa dan menetapkan prioritas perencanaan;

iii. Memberikan referensi terkait metode yang dapat digunakan

dalam penyusunan strategi ketahanan kota menggunakan hasil

analisa guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi dan

merumuskan kebijakan dan program penanganannya;

iv. Memiliki kemampuan untuk mengkolaborasikan kebijakan-

kebijakan perencanaan pembangunan dengan strategi ketahanan

kota.

c. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas perencana di

lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat

menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab

permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.

d. Ruang lingkup kegiatan ini adalah:

i. Pemaparan materi mengenai pendekatan kolaboratif dengan

studi kasus penyusunan ketahanan kota/Urban Resilience dan

Grand Design Kota Layak Anak.

ii. Pelaksanaan latihan dalam kelompok terkait dengan: (1) proses

penjaringan dan pendalaman permasalahan guncangan dan

tekanan serta kekuatan dan kelemahan kota, seperti yang

dilakukan pada program 100RC Jakarta; (2) contoh proses

analisa yang dilakukan dalam program 100RC Jakarta; serta (3)

contoh proses perumusan rencana aksi yang dilakukan pada

penyusunan Grand Design Jakarta Menuju Kota Layak Anak.

e. Pada hari pertama, pelatihan akan diikuti oleh perencana dari

Bappeda/Subanppeko/Subanppekab di Provinsi DKI Jakarta sebanyak

kurang lebih 50 orang. Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

22

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

adalah para pegawai program dan anggaran dari 34 SKPD di provinsi

DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 70 orang.

f. Narasumber kegiatan ini adalah Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan

dan AECOM.

g. Kegiatan ini dibiayai menggunakan anggaran APBD Tahun anggaran

2017 pada SKPD Bappeda Provinsi DKI Jakarta.

h. Draft TOR kegiatan sudah tersedia, namun output dan indikator dari

masing-masing output belum tersedia. Perlunya run down acara

pelatihan dengan jumlah jam pelajaran (jpl) yang terukur dengan

metoda pembelajaran yang mengutamakan peran aktif peserta atau

pembelajaran orang dewasa. Alokasi waktu hanya sampai pukul 16.00,

dengan komposisi mode ceramah dan diskusi di kelas setengah hari

dilanjutkan dengan role play atau studi kasus.

i. Pihak Bappeda akan menemui Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta

bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk mengkoordinasikan

kegiatan ini.

9. Pada Senin, 13 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melaksanakan pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program

Youth in Action for Urban Resilince dan

Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta. Terdapat beberapa hal penting

yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dibuka oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan

menjelaskan kepada pihak IBU Foundation bahwa Program 100RC

Jakarta sedang melakukan finalisasi dokumen Penilaian Awal

Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) untuk disetujui

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan lingkungan Hidup

serta menyusun rencana untuk proese pelibatan pemangku kepentingan

dan pengerjaan Tahap II program 100RC Jakarta.

b. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen dari IBU

Foundation untuk turut terlibat dalam proses membangun ketahanan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

23

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

kota Jakarta yang telah diutarakan dalam beberapa rangkaian kegiatan

Sekretariat Jakarta Berketahanan sebelumnya.

c. Pertemuan ini bertujuan untuk berkoordinasi terkait membangun

ketahanan kota Jakarta dengan IBU Foundation sebagai implementing

agency Youth in

Action for Urban Resilince terkait advokasi

kelembagaan. Program ini mengidentifikasi kalangan pemuda (youth)

dalam kisaran umur 14-24 tahun.

d. Youth in Action for Urban

Resilince

tepatnya di Kelurahan Klender, Krendang, Duri Utara, dan Pinangsia,

telah mulai dilaksanakan dengan membentuk kelompok kerja/working

group di setiap kelurahan dan rencananya ingin mengikutsertakan

Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam prosesnya. Untuk program ini,

terdapat 4 (empat) implementing agencies yang berperan sebagai

fasilitator di bidang Informasi dan Teknologi untuk Ketahanan

(Universitas Krida Wacana/UKRIDA), eco-entrepreneurship (Yayasan

Rebana), kebencanaan (Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia), dan

advokasi kelembagaan (IBU Foundation).

e. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menyampaikan bahwa Grand

Design Jakarta sebagai Kota Layak Anak akan diluncurkan pada 14

Desember 2017 (untuk lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) di

Balai Agung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 17 Desember 2017

(untuk penduduk dan anak-anak Jakarta) di Ruang Publik Terpadu

Ramah Anak (RPTRA). Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

menyarankan IBU Foundation untuk turut serta dalam kegiatan ini

Youth in Action for Urban

Resilience di Jakarta Barat dan Timur .

f. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menjelaskan bahwa IBU

Foundation perlu untuk berkoordinasi dengan BPBD Provinsi DKI

first responder citizens

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

24

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Youth in Action for Urban Resilince di

g. Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menyampaikan bahwa revisi

dokumen regulasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan dalam

jangka waktu yang berbeda. Untuk RPJMD dan Rencana Strategis akan

ditinjau dalam kurun waktu setiap 1 (satu) tahun. Sedangkan, untuk

dokumen perencanaan kota (RTRW dan RDTR) akan ditinjau setiap 5

(lima) tahun sehingga penting untuk melihat proses revisi dokumen

regulasi agar program yang telah dijalankan bisa terus menerus

dilaksanakan untuk mewujudkan ketahanan Jakarta.

h. IBU Foundation menjelaskan bahwa UKRIDA telah memiliki Children

Urban Resilience Frameworks Youth in Action for Urban

Resilience sehingga ada baiknya

mengundang UKRIDA dalam pertemuan selanjutnya untuk bertukar

pikiran terkait kerangka ketahanan kota/City Resilience Framework

(CRF) yang dimiliki oleh 100 Resilient Cities (100RC).

i. IBU Foundation juga menyampaikan bahwa pihak Pemerintah

Bangladesh yang sempat melakukan kunjungan ke Sekretariat Jakarta

Berketahanan pada 25 Oktober 2017 mengapresiasi pengadaan jalur

evakuasi dan sistem peringatan dini (early warning system) yang dimiliki

Youth in Action for Urban

Resilince di Jak .

j. Saran dan Tindak Lanjut

i. Turut mengundang pihak UKRIDA pada pertemuan berikutnya

untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antara konsep

Children Urban Resilience Frameworks dengan kerangka

ketahanan kota/City Resilience Framework (CRF).

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mengikutsertakan IBU

Foundation dalam salah satu kelompok kerja/working group

untuk proses Tahap II Program 100RC Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

25

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

iii. IBU Foundation akan mengundang Sekretariat Jakarta

Youth in

Action for Urban Resilince

10. Pada hari Selasa, 14 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melakukan rapat lanjutan dengan dan Bappeda Provinsi DKI dan AECOM

terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.

Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam

pertemuan berupa:

a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan

dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Hari Senin, 20 November 2017

dan Selasa, 21 November 2017, di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.

b. Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah:

i. Melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Gubernur Nomor

253 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah untuk melaksanakan

peningkatan kompetensi perencana di lingkungan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta;

ii. Memberikan keterampilan kepada Perencana

Bappeda/Subanppeko/Subanppekab dan SKPD untuk menggali,

menghitung, dan menganalisa guncangan dan tekanan di Jakarta

untuk menganalisa dan menetapkan prioritas perencanaan;

iii. Memberikan referensi terkait metode yang dapat digunakan

dalam penyusunan strategi ketahanan kota menggunakan hasil

analisa guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi dan

merumuskan kebijakan dan program penanganannya;

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

26

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

iv. Memiliki kemampuan untuk mengkolaborasikan kebijakan-

kebijakan perencanaan pembangunan dengan strategi ketahanan

kota.

c. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas perencana di

lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat

menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab

permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.

d. Ruang lingkup kegiatan ini adalah:

i. Pemaparan materi mengenai pendekatan kolaboratif dengan

studi kasus Program 100RC Jakarta dan Grand Design Jakarta

menuju Kota Layak Anak

ii. Pelaksanaan latihan dalam kelompok terkait dengan: proses

identifikasi pemangku kepentingan terkait; identifikasi guncangan

dan tekanan yang dialami Jakarta; penjaringan dan pendalaman

persepsi kota; serta penilaian asset kota terhadap guncangan.

e. Pada hari pertama, pelatihan akan diikuti oleh perencana dari

Bappeda/Subanppeko/Subanppekab di Provinsi DKI Jakarta sebanyak

kurang lebih 50 orang. Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan

adalah para pegawai program dan anggaran dari 34 SKPD di provinsi

DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 70 orang.

f. Pemateri kegiatan ini adalah Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta

bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Tim Sekretariat Jakarta

Berketahanan. Sedangkan fasilitator kegiatan ini adalah Tim Sekretariat

Jakarta Berketahanan dan Tim AECOM.

g. Kegiatan ini dibiayai menggunakan anggaran APBD Tahun anggaran

2017 pada SKPD Bappeda Provinsi DKI Jakarta.

h. Saran dan Tindak Lanjut:

i. Pihak Bappeda akan menemui Deputi Gubernur Provinsi DKI

Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup pada tanggal

16 November 2017 untuk mengkoordinasikan kegiatan ini.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

27

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

ii. Tim fasilitator akan bekerjasama dengan pihak Bappeda untuk

mempersiapkan kelengkapan materi dan perangkat yang

digunakan saat kegiatan berlangsung

11. Pada Rabu, 15 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri

Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda

Tentang Air Limbah Domestik di Hotel Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11,

Gambir, Jakarta Pusat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. FGD Penyusunan Naskah Dinas Akademis dan Raperda tentang Air

Limbah Domestik diselenggarakan oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi

DKI Jakarta di Hotel Mercure, Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

b. Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia selayaknya

didukung oleh infrastruktur perkotaan yang dapat mengakomodir

segala kebutuhan masyarakat kota besar, sebagaimana layaknya kota-

kota besar di dunia. Salah satu infrastruktur yang belum tersedia secara

layak untuk kota metropolitan seperti Jakarta adalah sarana dan

prasarana pengelolaan air limbah domestik. Hal ini terlihat dari air

sungai yang melintas di Kota Jakarta berwarna hitam dan berbau tidak

sedap, hampir seluruh air limbah domestik perkotaan di Jakarta

langsung mengalir ke badan air seperti air cucian (greywater) bahkan

tidak menutup kemungkinan air kotor (black water) juga.

c. Tujuan dari dilaksanakan Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan

Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik

adalah memberikan saran/masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta mengenai pengelolaan air limbah/air kotor domestik meliputi

hal 1). Melakukan penyusunan Naskah Akademis mengenai pengelolaan

air limbah/air kotor domestik dari semua aspek meliputi teknik, sosial

ekonomi, budaya, hukum dan aspek lainnya yang memenuhi standar

kualitas naskah akademis yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan standar ilmiah. 2). Menyusun Draft

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

28

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Air Limbah

Domestik yang berisi pengaturan pengelolaan air limbah/air kotor

domestik di Provinsi DKI Jakarta yang komprehensif, implementatif dan

sesuai dengan perundang-undangan sebagai dasar penyusunan

Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Air Limbah

Domestik.

d. Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah

Tersusunnya Dokumen Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan

Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi

DKI Jakarta.

12. Pada Rabu, 15 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI

Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta,

Cililitan, Jakarta Timur. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis

yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa

prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan

terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,

rencana, dan/atau program.

b. Dasar hukum penyusunan KLHS ini adalah UU No32/2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang menyebutkan

bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS

untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah

dan/atau kebijakan, rencana dan program.

c. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi

kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk

memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Pembangunan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

29

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

berkelanjutan harus memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan

kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga.

Kelestarian lingkungan yang tidak terjaga, akan menyebabkan daya

dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang.

d. Tujuan dari dilaksanakannya diskusi publik KLHS adalah untuk

mengakomodasi keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan

dalam menghimpun masukan terkait identifikasi dan perumusan isu

pembangunan berkelanjutan. Keterlibatan masyarakat dan pemangku

kepentingan terebut dimaksudkan untuk memberikan masukan, saran

dan usul serta menyampaikan informasi yang terkait isu-isu lingkungan

hidup yang dialami di lingkungan sekitar.

e. Acara di buka oleh Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bpk. Ali

Maulana Hakim, S.IP dan dimoderatori oleh Kabid Tata Lingkungan Dan

Kebersihan, Ibu Erni Pelita Fitratunnisa. Diskusi publik ini melibatkan

banyak pihak dari berbagai kalangan, yaitu Pemerintah Pusat

(Kementerian PU PR., Kemendagri., Kementerian LHK), Pemerintah

Daerah (Kedeputian Gubernur bidang TRLH., Bappeda., Dinas

Perhubungan, Dinas Bina Marga., Dinas Sumber Daya Air, Dinas KPKP,

Diskominfotik., Dinas Kehutanan., Dinas Kesehatan., Biro

Tapem), BUMD (PD. PAL JAYA., PD PAM JAYA), Dewan Riset Daerah,

Akademisi, Praktisi, Pemerhati Lingkungan serta Asosiasi (Sekretariat

Jakarta Berketahanan 100 RC., ICLEI., Green peace., GBCI.,

C40., Ciliwung Institute).

f. Dinas Lingkungan Hidup melalui Pokja penyusun KLHS telah berhasil

merumuskan daftar panjang isu strategis pembangunan berkelanjutan

Prov.DKI Jakarta dari hasil FGD Teknokratik yang telah diadakan pada

tanggal 28 April 2017 lalu. Isu strategis tersebut dikelompokkan

menjadi 5 Aspek utama dengan isu-isunya; (i) Aspek Fisik Lingkungan

(penataan ruang, polusi udara); (ii) Aspek Ekonomi Financial

(perekonomian daerah, iklim investasi, ekonomi kerakyatan); (iii) Aspek

Fisik Lingkungan (perubahan iklim, perumahan dan permukiman, limbah

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

30

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

dan sampah, transportasi, energi, air bersih, pangan); (iv) Aspek Sosial-

Budaya (pendidikan dan IPTEK, Kesehatan, pembangunan sosial

budaya); (v) Aspek Legal Kelembagaan (reformasi birokrasi, kerjasama

antar daerah jabotadebekpunjur).

g. Peserta diskusi diminta memberikan tambahan dan masukan dari isu-isu

strategis pembangunan berkelanjutan yang telah di saring oleh POKJA.

Beberapa usulan, masukan dari peserta secara garis besar, adalah:

i. Perlu untuk menyamakan janji dari Gubernur dan Wakil Gubernur

terpilih yang akan direalisasikan ke dalam bentuk program

RPJMD dalam mengkaji, paakah sudah terakomodir atau belum

beberapa aspek dalam isu-isu strategis pembangunan

berkelanjutan yang telah disaring oleh Pokja dari Dinas

Lingkungan Hidup.

ii. Pembagian permasalah/isu strategis sebaiknya dibagi

berdasarkan substansinya. Tidak di generalisasikan menjadi

sebuah isu yang banyak interpretasinya (tidak fokus). Misalnya

jika mengenai pencemaran, isu strategisnya harus dibedakan

antara pencemaran sampah padat, limbah cair, polusi udara.

iii. Dalam pembagian aspek isu strategis yang telah terkelompokkan

menjadi 5 aspek utama, tidak terjaring secara detail mengenai

pengelolaan air bersih (water management) dan sanitasi,

peruntukan target untuk ruang terbuka hijau juga tidak tersentuh,

sementara hal-hal tersebut adalah bagian dari target yang

strategis.

iv. Dinas Lingkungan Hidup perlu melampirkan kegiatan/program

Pemprov. DKI Jakarta yang telah berjalan dalam RPJMD 2012-

2017, terutama program-program yang berkaitan dengan isu-isu

strategis pembangunan berkelanjutan yang telah disaring oleh

Pokja. Pelampiran program ini penting untuk dijadikan sebagai

tolak ukur dari kegiatan apa saja yang telah terlaksana,

keberhasilannya dan sejauh mana sudah mencapai target.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

31

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

v. Dokumen KLHS final hendaknya disusun dengan menganut

prinsip dari hulu ke hilir sehingga dihasilkan suatu solusi yang

komprehensif. Untuk mencapai hal ini, diperlukan keterlibatan

semua sektor untuk mensinergikan kegiatan, sehingga tidak ada

yang terlewat dan menghindari pengerjaan yang sifatnya sendiri-

sendiri.

vi. Masalah penyediaan air bersih merupakan masalah yang

kompleks, hendaknya dalam penyusunan KLHS pembangunan

berkelanjutan, tim Pokja harus memiliki indikator/target

pencapaian dari isu air bersih. Sehingga jelas bobot prioritasnya.

vii. Isu-isu strategis yang sudah terbagi menjadi 5 aspek tersebut,

terlalu general. Untuk masalah polusi udara, perlu dibedakan juga

isu strategis dari polusi kendaraan bermotor, dari industri,

persampahan dan lainnya.

viii. Isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan yang disaring oleh

tim Pokja adalah mirip dengan target dari SDGs (Sustainable

Development Goals), sebaiknya menselaraskan dengan SDGs.

ix. Sebelum difinalkan kembali isu-isu strategis pembangunan

berkelanjutan, perlu adanya kesepakatan dari semua

stakeholders.

x. Perlu adanya kejelasan target atau indikator dan waktu yang

diharapkan untuk tercapainya solusi dari isu-isu strategis

tersebut.

h. Kesimpulan, Saran dan Tindak Lanjut

i. Hasil masukan dari diskusi publik ini akan diolah oleh Tim Pokja

KLHS dari Dinas Lingkungan Hidup untuk di identifikasi lebih

lanjut mengenai materi muatan kebijakannya, rencana dan

program dari Pemerintah DKI Jakarta yang berpotensi sebagai

solusi untuk mengatasi isu-isu pembangunan berkelanjutan

sehingga menghasilkan suatu susunan rekomendasi perbaikan

untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana dan program.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

32

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

ii. Pengelompokkan isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan

kedalam 5 aspek utama, terlalu umum. Tim Pokja perlu

merumuskan kembali isu-isu strategis tersebut kedalam substansi

yang lebih detail. Perlu juga dimasukkan target dan time line yang

dibutuhkan serta indikator untuk mencapai kesuksesannya.

iii. Perumusan isu-isu strategis ini sebaiknya diselaraskan dengan

SDGs yang sudah mempunyai 17 goals, 169 targets dan indikator.

13. Pada Kamis, 16 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri

Acara Hari Kesehatan Nasional ke-53 Tingkat Kota Administrasi Jakarta

Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl. Raya Kembangan No. 2, Jakarta

Barat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam

pertemuan berupa:

a. Acara dibuka oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Barat dan

dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan (sektor pemerintahan

pusat dan daerah provinsi DKI Jakarta, akademisi, sekolah, serta

komunitas) terkait kesehatan di wilayah Jakarta Barat.

b. Acara ini diadakan selama 3 (tiga) hari yang dimulai dari Rabu, 15

November 2017 yang sekaligus mendeklarasikan Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM) di Kota Administrasi Jakarta Barat.

c. Pada acara ini, pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menjelaskan

bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kota

Administrasi Jakarta Barat telah dilakukan di berbagai lampu merah

(pembagian buah gratis), sekolah, dan kantor pemerintahan dengan

bantuan dari Camat, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, tenaga kesehatan,

dan pelajar di wilayah Jakarta Barat.

d. Pada Acara ini, pihak Kementerian Kesehatan turut menjelaskan bahwa

DKI Jakarta telah mengalami kenaikan peringkat terkait Deklarasi STBM

dari seluruh provinsi yang ada, dari posisi 34 (terakhir) naik ke posisi 26

dalam 6 (enam) bulan. Hal ini juga turut didorong dengan pencapaian

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

33

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Kelurahan Pekoan yang berhasil mencapai 100% STBM dan perilaku

tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

e. Pada acara ini, Walikota Administrasi Jakarta Barat turut mengapresiasi

kecamatan terdiri dari 1 (satu) dokter, 1 (satu) perawat, 1 (satu) bidan,

dan 1 (satu) tenaga kesehatan untuk melakukan pendataan dan

penyuluhan kesehatan ke masyarakat di Jakarta Barat.

f. Pada acara ini turut dilakukan juga deklarasi GERMAS bersama dengan

seluruh tamu undangan yang dipimpin oleh Camat Tambora. Deklarasi

GERMAS sendiri berbunyi:

i. Melakukan Aktivitas Fisik

ii. Mengkonsumsi Sayur dan Buah

iii. Tidak Merokok

iv. Tidak Mengkonsumsi Alkohol

v. Memeriksa Kesehatan secara Rutin

vi. Membersihkan Lingkungan

vii. Menggunakan Jamban

g. Pada acara ini turut dijelaskan bahwa persentase kematian akibat

kecelakaan dan penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, stroke,

dsb.) yang diderita oleh penduduk Indonesia meningkat, sedangkan

persentase kematian akibat penyakit menular (HIV/AIDS, cacar, tifus,

dsb.) tetap. Tren ini diperkirakan akan terus berlangsung seiring dengan

pergeseran pola hidup yang semakin meninggalkan pola hidup sehat.

h. Pada acara ini, juga dilakukan senam bersama yang disarankan untuk

terus dilakukan sebanyak 2 (dua) kali sehari (tepatnya pada pukul 10.00

dan 14.00) untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.

i. Acara ini juga menghadirkan sebuah talkshow yang menekankan

pentingnya konsumsi sayur dan buah di sekolah. Hal ini dilakukan untuk

membentuk kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang

sejak usia dini.

j. Saran dan Tindak Lanjut

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

34

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

i. Untuk menjaga keberlanjutan dari program STBM dan GERMAS,

diperlukan sebuah regulasi yang menjadi landasan hukum bagi

program tersebut.

ii. Diperlukan edukasi yang berkelanjutan terkait pola hidup sehat

dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk

mengembangkan pola hidup sehat di DKI Jakarta

14. Pada Kamis, 16 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

melakukan pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup dan Saudari Istifarini dari Foresight

Association LLC terkait Peluang Membangun Ketahanan (Resilience) melalui

Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Program Garden and

Green Space in Jakarta Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menerima kunjungan Sdr, Nur Istifarini dari Foresight

Consultant Associate yang berkantor pusat di Amerika Serikat.

Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup. Turut hadir Sekretariat Jakarta Berketahanan dan

Ibu Dian berasal dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian

Provinsi DKI Jakarta,

b. Foresight Internasional adalah lembaga konsultan pembangunan

internasional yang berkantor pusat di Amerika Serikat bermaksud untuk

melakukan kolaborasi dengan Kedeputian dalam rangka mengajukan

proposal ke donor-donor di Amerika Serikat dan lembaga internasional.

Proposal yang dimaksud adalah dalam bidang Urban Greenery and

Greenspace Governance Development yang tekait erat dengan Grand

Design Ruang Terbuka Hijau dan Urban Farmng yang sedang disusun

oleh Kedeputian;

c. Menanggapi usulan kolaborasi, Bapak Deputi menyarankan Foresight

untuk meminta jadwal presentasi proposal kepada Bapak Deputi. Dalam

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

35

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

acara presentasi, ada kemungkinan Bapak Deputi juga akan

mengundang pihak-pihak terkait, termasuk donor yang tertarik.

Berangkat dari hasil presentasi, Foresight nanti akan diminta untuk

melakukan revisi proposal berdasarkan masukan. Selain itu, jika

dianggap memenuhi kriteria tertentu maka Foresight dipersilakan

menyampaikan draft Surat Pernyataan yang intinya berisi pernyataan

bahwa Kedeputian mengakui keahlian dan pengalaman Foresight yang

dapat berkontribusi dalam pencapaian penyusunan Grand Design

Ruang Terbuka Hijau dan atau Pertanian Perkotaan. Sebaliknya,

Kedeputian dapat membantu memberikan fasilitas kepada Foresight

untuk berhubungan dengan SKPD terkait.

d. Saran dan Tindak Lanjut

i. Foresight merevisi proposal dan menyampaikan permohonan

untuk melakukan presentasi di hadapan Kedeputian dan Tim

penllai;

ii. Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Deputi Gubernur

adalah bentuk maksimum dukungan kedeputian terhadap usulan

Program, walaupun bentuk surat tersebut tidak terdapat dalam

nomenklatur. Bentuk ideal adalah Memorandum of Understanding

yang prosesnya memakan waktu yang sangat lama dan tidak

terukur.

15. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melaksanakan Pertemuan dengan KARINA terkait rencana pelibatan

Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam side event pada World Urban

Forum 2018 yang akan berlangsung pada bulan Februari 2018 di Kuala

Lumpur, Malaysia. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan

dengan dihadiri oleh Saudari Diyah Perwitosari dari pihak KARINA.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

36

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas rencana partisipasi

Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam World Urban Forum dalam

salah satu side events di Kuala Lumpur, Malaysia.

c. Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan membuka pertemuan dengan

menjelaskan bahwa rencana partsipasi Sekretariat Jakarta Berketahanan

ini telah dilaporkan kepada Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup. Deputi memberikan arahan untuk

menekankan pentingnya melakukan pendekatan kolaboratif dalam

proses pembangunan berkelanjutan.

d. Pada pertemuan ini, Pihak KARINA menjelaskan bahwa Sekretariat

Jakarta Berketahanan diharapkan untuk mengisi side events yang

talkshow upscaling small scale

initiatives enyasar 5 (lima) Sustainable Development Goals

(SDGs) yaitu Tujuan 1: No Poverty; Tujuan 11: Sustainable Cities and

Communities; Tujuan 12: Responsible Production and Consumption;

Tujuan 13: Climate Action; dan Tujuan 17: Partnerships.

e. Pihak KARINA juga menjelaskan bahwa hal ini bisa dikaitkan dengan

gagasan pertanian perkotaan dari MURIA yang bisa berkembang

(upscaling) menjadi Grand Design Pertanian Perkotaan Provinsi DKI

Jakarta.

f. Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa dengan tema

tersebut, Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa berkontribusi dengan

penjelasan metode pendekatan kolaboratid dalam rangka upscaling

initiatives. Selain itu, upaya upscaling initiatives bisa juga dikaitkan

dengan area temuan/discovery areas Jakarta. Sebagai contoh, Grand

Design Pertanian Perkotaan yang sudah dilaksanakan MURIA yang

penduduk Jakarta kepada bahan pangan yang berkualitas.

g. Pihak KARINA menjelaskan bahwa untuk kegiatan ini akan dibiayai oleh

KARINA dan UCLG ASPAC. Meskipun begitu, KARINA merasa bahwa

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

37

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

diperlukan narasumber lain yang berasal dari luar Asia untuk

mencerminkan bahwa World Urban Forum bukan hanya untuk negara-

negara di Asia.

h. Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa 100 Resilient

Cities (100RC) memiliki beberapa kota di luar Asia sehingga Sekretariat

Jakarta Berketahanan bisa mencoba menghubungi 100RC terkait

narasumber.

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melihat bahwa ada baiknya

berkomunikasi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta yang telah memiliki

program First Responder Citizen untuk di-upscale.

j. Saran dan Tindak Lanjut

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menghubungi pihak

dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait upscaling program

First Responder Citizen.

ii. Pihak KARINA akan memberikan draft konsep side events pada

acara World Urban Forum di Kuala Lumpur, Malaysia kepada

Sekretariat Jakarta Berketahanan.

iii. Akan dilakukan pertemuan lanjutan antara Sekretariat Jakarta

Berketahanan, KARINA, dan UCLG ASPAC untuk membicarakan

lebih lanjut terkait konsep side events pada acara World Urban

Forum di Kuala Lumpur, Malaysia kepada Sekretariat Jakarta

Berketahanan.

16. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

melaksanakan Pertemuan dengan ICLEI terkait rencana program lokakarya

Ambitious Cities Promises yang akan berlangsung pada minggu ke-4

November 2017. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup melakukan pertemuan dengan ICLEI yang dihadiri

juga oleh unsur dari Dinas Lingkungan Hidup dan Sekretariat Jakarta

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

38

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Berketahanan. Pertemuan ini dipimpin oleh Deputi Gubernur Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Sebelum rapat

dimulai, Bapak Deputi juga menggunakan kesempatan ini untuk

memperkenalkan tim ICLEI kepada tim Plan Internasional yang baru saja

selesai rapat di tempat yang sama.

b. ICLEI adalah jaringan global untuk pemerintah sub-nasional dengan

komitmen pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan

beranggotakan lebih dari 1.500 kota dan metropolitan di dunia.

c. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas tindak lanjut persiapan

Launching dan Lokakarya Ambitious Cities Promises. Slamet Daroyni,

Project Officer ICLEI, memimpin delegasi beranggotakan 3 orang dan

didampingi oleh Ibu Fitri dan rekannya dari Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi DKI Jakarta. Slamet menyampaikan awalnya kegiatan launching

dan lokakarya akan disatukan demi efektifitas. Namun mengingat

konfirmasi kehadiran Pak Gubernur belum didapatkan sampai saat ini,

maka acara launching yang sedianya akan dibuka oleh Gubernur pada

minggu ketiga November diundurkan menjadi minggu ke-2 December.

Tetapi kegiatan Lokakarya sehari akan tetap dilaksanakan pada hari

Kamis, 25 November 2017 dengan memohon perkenan Deputi Gubernur

Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk membuka.

d. Menanggapi hal ini, Bapak Deputi menyampaikan bahwa acara

launching adalah bagian dari kegiatan publikasi kepada masyarakat luas.

Publikasi yang maksimal akan tercapai jika Bapak Gubernur berkenan

membuka dengan dukungan penuh kehadiran dan liputan rekan-rekan

media. Plan A, Pak Gubernur berkenan membuka pada jadwal yang

telah ditentukan, walaupun diundur. Namun, jika karena satu dan lain

hal, Pak Gubernur berhalangan makaPlan B, Bapak Deputi Gubernur

beliau siap menggantikan posisi Gubernur untuk membuka acara. Agar

publikasi tetap mencapai sasarannya, undangan kepada rekan-rekan

wartawan harus maksimal.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

39

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

e. Selanjutnya, terkait rencana pelaksanaan lokakarya sehari, Bapak Deputi

menyampaikan bahwa beliau siap membuka acara serta menyarankan

hanya mengundang maksimum 30 orang peserta saja Selaras dengan

pendapat Pak Deputi, Ibu Fitri dari Dinas Lingkungan HIdup juga

mengatakan bahwa lokakarya ini lebih bersifat brainstorming atau curah

pendapat. Menurut Bapak Deputi, yang diundang adalah mereka yang

dikenal sebagai die-harder atau dikenal luas komitmen dan

kompetensinya dalam bidang terkait. Sekretariat Jakarta Berketahanan,

Asisten Deputi Tata Ruang dan Asisten Deputi Lingkungan Hidup juga

perlu diundang.

f. Bapak Deputi juga meminta ICLEI untuk membagi dokumen 10 kota

berketahanan yang mereka presentasikan di Bonn. Presentasi ICLEI di

acara Bonn juga mohon dibagi ke Sekretariat.

g. Menutup acara pertemuan, Bapak Deputi juga menyarankan bahwa

undangan disebarkan hari ini, kebutuhan logistik dan ruang pertemuan

dan diselesaikan hari ini (Jumat, 17 November 2017). Bapak Deputi juga

mempersilakan ICLEI untuk menggunakan ruang kerja Deputi untuk

menyelesaikan tugas-tugas administratif.

h. Saran dan Tindak Lanjut

i. Tim ICLEI menyelesaikan persiapan administratif lokakarya, yaitu

memastikan ruangan pertemuan (Ruang Rapat I Deputi

Gubernur), konsumsi, menyepakati daftar undangan dan

menyebarluaskannya dengan disertai dengan Kerangka Acuan

Kerja. Pada saat laporan ini ditulis, ruangan sudah disediakan.

Begitu pula dengan konsumsi yang akan disediakan oleh ICLEI.

ii. ICLEI akan membagi dokumen 10 Kota Ketahanan versi ICLEI,

dengan kota Bogor dan Balikpapan sebagai dokumen terbaik.

Selain itu, ICLEI juga akan membagikan file presentasi mereka di

Bonn serta perangkat dalam mewujudkan Ketahanan Kota.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

40

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

17. Pada hari Senin dan Selasa, 20 dan 21 November 2017, Sekretariat Jakarta

Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator

dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan

oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan Penyusunan Perencanaan

. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi

pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini diinisiasi oleh

Bappeda Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan

mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa

mendatang.

b. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini mengusung tema

mengundang Sekretariat Jakarta Berketahahanan dan AECOM sebagai

nara sumber dan fasilitator.

c. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini berlangsung selama

2 (dua) hari, yaitu pada hari Senin dan Selasa pada tanggal 20 dan 21

November 2017 di Ruang Pola, Blok G Lantai 4Gedung Balai Kota

Provinsi DKI Jakarta. Pada hari pertama, Senin, 20 November 2017,

peserta Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan yang hadir adalah

perencana di Bappeda dan staff perencana di Subbanppekab. SKPD.

Sedangkan, peserta Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan pada hari

kedua, Selasa, 21 November 2017 adalah staf perencana dari SKPD

Provinsi DKI Jakarta.

d. Pada hari pertama (Senin, 20 November 2017), kegiatan pendidikan

dan pelatihan dibuka oleh Wakil Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta,

Bapak Subagyo,. Bapak Subagiyo membacakan arahan dari Ibu Tuti K,

Kepala Bappeda. Dalam sambutannya, Pak Subagyo menjelaskan

bahwa terdapat 3 (tiga) masalah utama di Jakarta yaitu: urbanisasi,

globalisasi, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, diperlukan proses

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

41

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

perencanaan yang lebih baik dari sebelumnya. Proses perencanaan

dengan pendekatan kolaboratif menjadi salah satu alternatif lain bagi

Bappeda Provinsi DKI Jakarta, dibanding dengan dua pendekatan

lainnya, yaitu pendekatan teknokratis dan pendekatan terpadu.

e. Sedangkan pada hari kedua (Selasa, 21 November 2017), kegiatan

pendidikan dan pelatihan ini dibuka oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta

Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator

Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan

yang menjelaskan bahwa penting untuk melakukan proses

collaborative governance). Collaborative

governance dimaknai sebagai bersatunya institusi publik dan pihak

terkait (stakeholders) non-pemerintah dalam proses pengambilan

keputusan melalui konsensus dan partisipasi yang hasilnya ditanggung

bersama dalam pelaksanaan kebijakan atau program. Kepemerintahan

Kolaboratif dibutuhkan agar sasaran perencanaan pembangunan

pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan tidak salah sasaran. Sebab,

selama ini pemerintah hanya bekerja berdasarkan tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) dan bukan berdasarkan isu utama. Bahkan

terperangkap di dalam silo sehingga sering terjadi mispersepsi antara

pemerintah dan masyarakat, bahkan dengan sesama SKPD.

f. Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini terbagi dalam 2 (dua) sesi besar,

yaitu: (i) Pemaparan materi yang terbagi dalam 2 (dua) topik (Topik

dengan studi kasus

Pendekatan Kolaboratif dalam Program 100 Resilient Cities (100RC)

Jakarta dan Penyusunan Grand Design

Kegiatan exercise metode perencanaan dengan pendekatan kolaboratif

yang mendorong peserta pendidikan dan pelatihan melakukan bermain

peran (role-play) serta menggunakan perangkat pendekatan

kolaboratif untuk menemukenali dan menyetujui aspek-aspek

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

42

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

ketahanan kota. Perangkat yang akan digunakan dalam pelatihan ini

adalah:

i. Identifikasi Pemangku Kepentingan

ii. Survey untuk Penilaian Persepsi Kota

iii. Penilaian Guncangan (shocks) dan Tekanan (stresses) Kota

iv. Penilaian Aset Kota

v. Penilaian Kerentanan Aset Kota

vi. Konfirmasi Penilaian Persepsi Kota

g.

beberapa hal berupa:

i. Perencanaan kolaboratif adalah sebuah proses interaktif dari

perwujudan konsensus (Healey, 2006), penyusunan rencana, dan

implementasinya (Margerum, 2002) sebagai sebuah cara untuk

membangun jaringan dan untuk meningkatkan penyampaian

pemahaman diantara para pemangku kepentingan terkait (Innes

and Booher, 2000)

ii. Dalam konteks Indonesia, perencanaan kolaboratif

mengkonseptualisasikan partisipasi dari perspektif pemerintah

daerah dan masyarakat (Beard, 2002)

iii. Dalam konteks mewujudkan Jakarta Berketahanan, Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta menyadari bahwa masih belum

terintegrasinya Proses Kerja dari Unit Kerja Perangkat Daerah

(UKPD) sehingga tidak bisa menyelesaikan masalah secara

menyeluruh dan tidak ada yang mau bertanggung jawab

menyelesaikan masalah tersebut.

iv. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara UKPD dan berbagai

pemangku kepentingan lainnya yang ada di Jakarta untuk

menyelesaikan masalah di Jakarta.

h.

Kolaboratif dalam Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

43

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Penyusunan Grand Design menjelaskan beberapa hal

berupa:

i. Dalam program 100RC Jakarta, proses kolaborasi yang dilakukan

akan melibatkan 4 (empat) pemangku kepentingan, yaitu:

pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas sosial yang

berfokus pada kerangka ketahanan kota/City Resilience

Frameworks.

ii. Kerangka ketahanan kota/City Resilience Frameworks terdiri dari

4 (empat) dimensi, masing masing memiliki 3 (tiga) faktor

penggerak atau seluruhnya ada 12 faktor penggerak kota

berketahanan:

iii. Dimesi Kesehatan dan Kesejahteraan terdiri dari 3 faktor

penggerak, yaitu: (i) Pemenuhan Kebutuhan Dasar, (ii)

Penghidupan dan Pekerjaan yang Layak, dan (iii) Menjamin

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

iv. Dimensi Ekonomi dan Kemasyarakatan,terdiri dari 3 faktor

penggerak, yaitu: (i) Mendorong partisipasi masyarakat yang

terpadu, (ii) Menjamin Kestabilan Sosial, Keamanan, dan Keadilan,

dan (iii) Mendorong Kemakmuran Ekonomi.

v. Dimensi Infrastruktur dan Lingkungan Hidup terdiri dari: 3 faktor

penggerak, yaitu (i) Menyediakan dan Meningkatkan

Perlindungan pada Aset Alam dan Buatan, (ii) Menjamin

Ketersediaan Pelayanan Publik, dan (iii) Komunikasi dan Mobilitas

yang dapat Diandalkan.

vi. Dimensi Kepemimpinan dan Strategi terdiri dari3 faktir

penggerak, yaitu: (i) Meningkatkan Kepemimpinan dan

Pengelolaan yang Efektif, (ii) Memberdayakan Seluruh Pemangku

Kepentingan, dan (iii) Perencanaan Jangka Panjang yang

Terpadu.

i. Untuk lebih jelasnya, silakan cermati Gambar 1.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

44

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Gambar. Kerangka ketahanan kota/City Resilience Frameworks

i. Proses kolaborasi ini diawali dengan proses menemukenali

pemangku kepentingan yang tepat dengan konteks Jakarta.

ii. Setelah menemukenali pemangku kepentingan, proses pelibatan

dilakukan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan

latar belakang dari pemangku kepentingan tersebut, yaitu:

1. Survei untuk melibatkan pemangku kepentingan yang

lebih luas.Wawancara, untuk melibatkan pemangku

kepentingan yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap

proses penyelesaian isu.

2. Sesi Kerja (working session), untuk berdiskusi dengan para

pakar terkait penyelesaian isu.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

45

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

3. Focus Group Discussion (FGD), untuk melibatkan

pemangku kepentingan yang lebih luas dan berdiskusi

tentang penyelesaian isu.

4. Lokakarya, proses pelibatan dengan melibatkan pemangku

kepentingan yang lebih beragam dalam penyelesaian isu.

j. Seminar sebagai bentuk konfirmasi dari output yang didapat setelah

melalui proses diskusi kolaboratif.Sedangkan dalam penyusunan grand

design Kota Layak Anak, proses kolaborasi yang dilakukan lebih

spesifik, yaitu dengan mengacu pada indikator yang telah dirancang

oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Republik Indonesia.

k. Indikator tersebut terbagi ke dalam:

Gambar. Indikator Kota Layak Anak

l. Pemangku kepentingan yang dilibatkan pada proses penyusunan grand

design Kota Layak Anak juga telah diidentifikasi terlebih dahulu, yaitu:

UKPD terkait, NGO/INGO, Sektor Swasta, Kelompok Anak, Akademisi,

dan Media Massa.

m. Proses pelibatan pemangku kepentingan juga sudah spesifik dengan

membagi kelompok pemangku kepentingan sesuai dengan klaster

yang ada pada indikator kota layak anak.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

46

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

n. Proses pelibatan pemangku kepentingan dalam penyusunan grand

design Kota Layak Anak dilakukan melalui:

i. Focus Group Discussion (FGD), untuk melibatkan pemangku

kepentingan yang lebih luas dan berdiskusi tentang penyelesaian

isu.

ii. Lokakarya, melibatkan pemangku kepentingan yang lebih

beragam dalam penyelesaian isu.

iii. Seminar sebagai bentuk konfirmasi dari output yang didapat

setelah melalui proses diskusi kolaboratif.

o. Sesi Tanya Jawab dan Tanggapan

i. Pendekatan Kolaboratif ini memang sangat bagus, akan tetapi

bagaimana jika hasil dari pendekatan Kolaboratif ini bertentangan

dengan apa yang sudah direncanakan di awal?

Jawaban: Tentu hal tersebut bisa dilakukan pengukuran di antara

dua hasil yang sudah ada, jika memang nantinya yang memiliki

peluang berhasil adalah dari pendekatan kolaboratif, maka pihak

pemerintah harus merevisi rencana sebelumnya.

ii. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya selama ini sudah

menerapkan pendekatan kolaboratif, namun seringkali tidak

efektif karena banyak pihak yang tidak mau menjadi

penanggungjawab, padahal telah disepakati bahwa itu adalah

tugasnya. Nah, bagaimana mengatasi permasalahan tersebut?

Jawaban: Kalau sudah disepakati harusnya ada pihak yang

menjadi penaggungjawab, akan tetapi apabila tidak ada maka

harus ada pihak ketiga sebagai pemberi sanksi, baik untuk

dilaporkan kepada gubernur ataupun pemangku kepentingan

lainnya yang berasal dari kalangan non-pemerintah.

iii. Pendekatan kolaboratif dengan metode cakram dan tempel

menempel ini sangat tidak efektif, karena pada praktiknya ketika

membicarakan permasalahan kota Jakarta tidak semudah ini.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

47

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Jawaban: Sebenarnya hasil riset dan pengelompokan

permasalahan yang dihadirkan pada kegiatan ini bersifat

scientific dan adanya keterwakilan berbagai pemangku

kepentingan. Peran Bapak dan Ibu di sini adalah menyuarakan

pendapatnya untuk memilih dari semua isu ini, isu apa yang

paling membutuhkan perhatian lebih di DKI Jakarta.

p. Saran dan Tindak Lanjut

i. Agar segera dibuatkan DIKLAT metode pendekatan kolaboratif

untuk beberapa perwakilan SKPD dengan Bappeda sebagai

fasilitator.

ii. Mohon memberikan instruksi kepada seluruh SKPD agar

menggunakan pendekatan kolaboratif dalam penyusunan

rencana strategis ataupun perencanaan pembangunan.

18. Pada Rabu, 22 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri

Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI

Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan

dalam pertemuan berupa:

a. Acara dimulai dengan Laporan Kegiatan dari Ketua Bappeda, Ibu Tuty

Kusumawati. Dalam laporannya, Ibu Tuty menyampaikan bahwa

Konsultasi Publik RPJMD secara tatap muka selama satu hari adalah

amanah Undang-Undang. Namun jika waktu tatap muka tersebut masih

dipandang kurang, maka masukan dapat disampaikan ke laman

website Bappeda.

b. Rapat Konsultasi Publik ini dibuka secara oleh Bapak Gubernur Anies R.

Baswedan, Ph.D sekaligus memberikan arahan. Berikut disampaikan

poin-poin penting dari arahan beliau:

i. Rancangan RPJMD 2018-2022 disusun sesuai visi, misi dan

program prioritas Gubernur terpilih. VIsi: Jakarta kota maju,

lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

48

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua. Visi ini

kemudian dijabarkan dalam 5 misi.

ii. Visi dan Misi ini kemudian dituangkan dalam Kerangka Strategis

Gubernur 2018-2022: Terbangunnya warga dan ekosistem kota

yang setara, sejahtera dan bahagia dengan dilandasi semangat

gotong royong. Kerangka ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke

dalam 3 Strategi: Strategi 1: Keadilan dan Keberpihakan; Strategi

2 Orientasi pada Warga dan Ruang Interaksi; Strategi 3) Birokrasi

Efektif dan Penguatan Tata Kelola. Strategi 1 Memuat komponen:

Kesempatan yang setara, Suara Warga, Kota Global dan

Kelestarian Kota. Strategi 2 memuat komponen: Pola Perilaku dan

Ruang Interaksi, Ekosistem Sosial, Pelibatan Warga. Sedangkan

Strategi 3 mengandung komponen: Kepercayaan Publik,

Profesionalisme Birokrasi; Sistem dan Institutionalisasi Solusi.

iii. Pada intinya Bapak Gubernur menegaskan bahwa ada 3 landasan

perencanaan: Gagasan, Narasi dan Aksi. Dengan pendekatan

Gerakan, artinya semua pihak terlibat.

iv. Menurut Gubernur, ada 4 (empat) tingkat Partisipasi Publik, yang

paling rendah adalah Sosialisasi, disusul oleh Konsultasi dan

Partisipasi serta yang paling tinggi adalah kolaborasi. Saat ini

yang ingin dipakai adalah kolaborasi atau bahasa sederhananya

adalah Gotong Royong. Selain itu, ada juga 4(empat) tingkat:

City 01: Pemerintah Kota sebagai Administrator, warga sebagai

Penghuni; City 02: Pemerintah Kota sebagai Penyedia Jasa,

Warga sebagai Konsumen; City 03: Pemerintah Kota sebagai

Administrator, Warga sebagai Partisipan dan City 04: Pemerintah

Kota sebagai Kolaborator, Warga sebagai ko-kreator. City04 ini

yang akan dipraktikan di Jakarta , salah satunya melalui acara

Konsultasi Publik. Jadi Bantulah pemerintah (sesuai dengan

arahan dari Pres Sukarno, ketika kampanye pemberantasan buta

huruf). Dengan menggunakan pendekatan kolaboratif, kita lihat

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

49

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

hasilnya adalah tingkat melek huruf di Indonesia telah mencapai

95 persen dari angka 5% di awal kemerdekaan. Bandingkan

dengan Mesir dan India di mana angka melek hurufnya saat ini

masih berkisar di angka 85%.

v. Selain itu, Bapak Gubernur juga menegaskan bahwa sebelumnya

para pemimpin melihat Jakarta sebagai Land City, bukan Coastal

City yang berakibat pembangunan di Kepulauan Seribu agak

terbengkalai dengan indikator bahwa pertumbuhan ekonomi di

Kepulauan Seribu hanya 0.23%, bandingkan dengan Jakarta

daratan yang mencapai 6.8%. Bahkan Indeks Pebangunan

Manusia (IPM) di Kepulauan Seribu ada di angka 68.84 atau di

bawah IPM Kabupaten Mimika dan Kabupaten Jayapura.

vi. Persoalan utama lainnya di Jakarta adalah: Sampah (7,000 ton

per hari), kemudian masalah hunian, data mengungkapkan

bahwa ada 1,300,000 Rumah Tangga di Jakarta tidak memiliki

rumah, padahal mereka sudah beranak pinak beberapa generasi

di Jakarta. Kemudian akses air bersih. Hanya 57% warga yang

memiliki akses ke air bersih pipa, sisanya mereka membeli air

bersih Rp. 20,000 per hari (mayoritas warga kurang mampu),

sedangkan yang warga yang memiliki akses air bersih membayar

langganan hanya sebesar Rp. 120,000 per bulan.

vii. Persoalan lainnya adalah Angka Partisipasi Sekolah 12 tahun 68%,

dengan angka terendah di Jakarta Utara di angka 51-58 %. Angka

Kesenjangan ekonomi dengan Gini Ratio 0.39 yang menunjukkan

ketimpangan. Jumlah warga yang berpendapatan Rp.1.000.000

per bulan sebanyak 3 juta jiwa dan ada 384.300 warga yang

masih berpendapatan Rp. 510.000 per bulan

viii. Pak Gubernur mengakhiri arahan dengan menonjolkan

pendekatan kolaboratif dalam pengelolaan pembangunan di

Jakarta dan menekankan 3 kata: gagasan, narasi dan aksi dalam

perencanaan pembangunan. RJPMD adalah narasi yang

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

50

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

memerlukan masukan secara kolaboratif dari semua pemangku

kepentingan.

ix. Selanjutnya peserta dibagi ke dalam 4 kelompok kerja terpisah

untuk membahas dengan lebih mendalam sesuai dengan keahlian

dan kepentingannya masing-masing. Setiap kelompok dipimpin

oleh minimal Echelon 3 dari bidang terkait dan menampilkan

paparan dari beberapa ahli untuk mengkritisi RPJMD.

c. Saran dan Tindak Lanjut

i. Seharusnya materi Rancangan RPJMD diberikan jauh jauh hari

untuk memberikan kesempatan para pemangku kepentingan

mempelajarinya terlebih dahulu

19. Pada Rabu, 22 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

berkesempatan mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief

Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam wawancaara dengan

Michael Taylor dari Thomson Reuters terkait upaya membangun ketahanan

Kota Jakarta. Wawancara tersebut dilakukan secara teleconferensi melalui

saluran telepon yang disediakan oleh 100RC Asia Pasifik. Terdapat beberapa

hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam wawancara berupa:

a. Peranan dan tanggung jawab Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan

Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan yang

bertanggung jawab atas penyusunan Strategi Ketahanan Kota.

b. Sekretariat Jakarta Berketahanan dibentuk pada tanggal 6 September

2017 untuk mendukung efisiensi dan optimalnya upaya Chief Resilience

Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta yang berketahanan.

Sekretariat ini memiliki tiga (3) fungsi pokok, yaitu: (i) mendukung dan

membantu kinerja dan aktivitas harian dari CRO; (ii) menyampaikan

hasil dari penyusunan Strategi Ketahanan Kota kepada pihak-pihak

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

51

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

terkait; serta (iii) memberikan dukungan dan bantuan untuk

pelaksanaan program 100RC di Jakarta.

c. Permasalahan utama yang dihadapi Kota Jakarta yang merupakan

guncangan dan tekanan yang sudah diidentifikasi dan dinilai pada

Tahap I Penyusunan Strategi Ketahanan Kota, yaitu Penilaian Awal

Ketahanan. Guncangan yang dialami Jakarta diantaranya meliputi:

banjir karena curah hujan, kebakaran, dan wabah penyakit. Tekanan

yang dialami Jakarta sehari-hari diantaranya meliputi: masalah

kemacetan dan penurunan muka tanah.

d. Sebagai beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan Kota Jakarta,

Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup menyusun beberapa Grand Design yang disusun dengan

pendekatan kolaboratif.

e. Sekretariat Jakarta Berketahanan yang disupervisi oleh CRO dan

100RC, telah membuat draft dokumen Penilaian Awal Ketahanan Kota

Jakarta yang memuat Area Temuan berikut:

i. Bagaimana Jakarta bisa meningkatkan kapasitas tata kelola

pemerintahan dan Manajemen Kota?

ii. Bagaimana Jakarta bisa membangun

dalam menghadapi berbagai masalah bencana?

iii. Bagaimana kesehatan dan kesejahteraan di Jakarta bisa

ditingkatkan melalui pengelolaan air dan limbah yang lebih

baik?

iv. Bagaimana meningkatkan mobilitas dan konektivitas warga

Jakarta?

f. Kendala penyusunan Strategi Ketahanan Kota adalah: (1) sulitnya

mendapatkan pemangku kepentingan yang tepat dan konsisten

menghadiri kegiatan 100RC Jakarta; dan (ii) tidak semua pemangku

kepentingan terkait bisa menghadiri kegiatan 100RC Jakarta.

g. Jakarta juga belajar dari Kota Megapolitan lainnya, yaitu Seoul, Mexico

City, dan Santiago.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

52

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

h. Saran dan Tindak Lanjut:

i. Artikel hasil wawancara yang sudah dipublikasikan dapat

diunggah juga di portal knowledge management Sekretariat

Jakarta Berketahanan dan Kedeputian Gubernur Provinsi DKI

Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

20. Pada Kamis, 23 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menjadi

peserta dalam lokakarya Ikhtiar Kota Ambisius/Ambitious City Promises

(ACP) yang diselenggarakan oleh ICLEI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam

pertemuan berupa:

Pendahuluan

a. Program ACP diawali dari Promise of Seoul tahun 2015 untuk

menurunkan emisi gas secara ambisius. Program ini bertujuan untuk

membangun secara berkelanjutan dengan pendekatan bottom-up,

yaitu masyarakat dilibatkan secara aktif untuk menyampaikan gagasan

serta ide-idenya sehingga menghasilkan pembangunan yang ramah

lingkungan, berkelanjutan, dan dapat menurunkan emisi gas.

b. Program ini sesuai dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI

Jakarta yang telah berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi gas

rumah kaca hingga 30% di tahun 2030 berlandaskan instrumen

Peraturan Gubernur Nomor 131 tahun 2012 tentang Rencana Aksi

Daerah Penurunan emisi gas rumah kaca DKI Jakarta.

c. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2017 ini ICLEI Local

Governments for Sustainability tengah mengembangkan program ACP.

Melalui program ini, ICLEI akan memberikan asistensi teknis dan

berbagai pelatihan pengembangan kapasitas kerja kepada kota Jakarta

untuk membuat komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca yang

disertai aksi keterlibatan aktif para pemangku kepentingan yang

berasal dari masyarakat dan sektor swasta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

53

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

d. Sehingga, program ACP ini merupakan solusi untuk Pemprov DKI

Jakarta untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat untuk

bersama-sama mengatasi masalah emisi gas dengan bantuan dana

sebesar 41% dari Pemerintah Jerman.

Peserta yang hadir

a. Green Building Council Indonesia (GBCI); JAKPRO (LRT); Dinas

Perhubungan (DISHUB); Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI

Jakarta; Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang; Dinas Lingkungan

Hidup Kota Bekasi; Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan

(DKPKP); Dinas Perindustrian (DPA); Badan Perencanaan Nasional

(Bappenas); Biro Hukum Setda Provinsi DKI Jakarta; Dinas Sumber

Daya Air (DSDA); Plan International; Dinas Kehutanan; Bappeda Kota

Tangerang dan PT. Transportasi Jakarta.

Kegiatan yang dilaksanakan

a. Di awali dengan pembukaan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Asisten Deputi

Bidang Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta dan dilanjutkan pemaparan

singkat program ACP oleh ICLEI yang bertemakan engaging citizens

and driving climate action.

b. Berikutnya ada presentasi dari Dinas Lingkungan Hidup tentang

program mitigasi perubahan iklim DKI Jakarta seperti menyediakan

feeder busway dan penyediaan jalur sepeda. Lalu menceritakan Pergub

Nomor 131 tahun 2012 sebagai acuan dasar untuk program penurunan

gas emisi dan penjabaran faktor penghambat untuk mencapai target

penurunan gas emisi rumah kaca, seperti kekurangan lahan untuk hutan

kota, pelebaran pedestrian, dan bangunan gedung lama yang belum

menjadi bangunan hijau.

c. Selanjutnya, ada diskusi tanya jawab dan juga pemetaan aksi-aksi dan

penyusunan Road Map sebagai pengantar program ACP 2017-2020.

Terakhir, Asisten Deputi bidang Tata Ruang dan ICLEI menceritakan

hasil kesimpulan yang telah dicapai di dalam Lokakarya kepada Deputi

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

54

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

Lokakarya ditutup oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup.

Hasil yang dicapai

a. Program ini membantu tercapainya target Pemprov DKI Jakarta untuk

menurunkan 30% emisi gas.

b. Program ini berjalan selama tiga tahun (2017-2020).

c. Sebesar 41% dari total pembiayaan program ini ditanggung oleh

Pemerintah Jerman.

d. ICLEI siap memfasilitasi Pemprov DKI Jakarta untuk pelatihan

peningkatan kapasitas.

e. Dokumen mekanisme pelibatan stakeholder dalam pengembangan

implementasi Pemprov DKI Jakarta.

f. Dokumen kerangka institusional dalam pelibatan masyarakat.

g. Platform komunikasi dengan masyarakat.

h. Dokumen hasil identifikasi aktor potensial untuk menunjang program

ACP.

i. Inventarisasi gas rumah kaca secara scientific.

j. Perda nomor 5 tahun 2014 menghambat penurunan emisi gas.

k. Target gerakan dimulai dari Desember 2017.

Kesimpulan dan saran

a. Mengingat cukup besarnya masalah peningkatan suhu akibat gas

rumah kaca di DKI Jakarta. Maka, kami perlu menegaskan agar

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk kooperatif dan mau

berkolaborasi di dalam diskusi yang ada agar segera dibuatkan

pemetaan masalah untuk menunjang program pengurangan emisi gas

rumah kaca ACP.

b. Selanjutnya agar ditinjau kembali Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Transportasi karena dapat menghambat program-program yang

berkaitan dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

55

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

21. Pada hari Jumat, 24 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

mengadakan Pertemuan dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The

Children terkait upaya penyelarasan agenda dengan Sekretariat Jakarta

Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Terdapat

beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan

berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sektretariat

Jakarta Berketahanan dan pihak Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The

Children.

b. Tujuan pertemuan adalah untuk memperkenalkan program Yayasan

Sayangi Tunas Cilik/Save The Children yang telah berkontribusi dalam

proses edukasi dan pengurangan risiko bencana pada kelompok usia

dini dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta serta Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100

Resilient Cities (100RC) Jakarta.

c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer

(CRO) membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta juga sedang menyusun Grand Design Kota Layak

Anak dengan Plan International Indonesia. Dalam hal ini, yayasan

Sayangi Tunas Cilik/Save The Children bisa ikut berkolaborasi dalam

penyusunan dan implementasi grand design nantinya.

d. Pada pertemuan ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children

menjelaskan beberapa hal berupa:

i. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children merupakan

sebuah yayasan yang telah berumur hampir 100 tahun dan

berfokus pada kesejahteraan anak. Di Indonesia, Yayasan Sayangi

Tunas Cilik/Save The Children telah berkontribusi untuk

membantu anak usia dini selama 40 tahun dan 4 (empat) tahun

di Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

56

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

ii. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children lebih banyak

memiliki program yang menargetkan anak-anak di Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak

(RPTRA).

iii. Saat ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children tidak

hanya fokus terhadap kesejahteraan anak namun juga mulai

menyadari bahwa penting untuk memberikan edukasi terkait

penanggulangan bencana pada kelompok usia dini serta edukasi

terkait persampahan.

iv. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga tengah

dalam proses kerja sama dengan FORTUM, perusahaan dari

Finlandia yang mengurusi pengelohan sampah dan sedang dalam

proses pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di

Sunter, terkait edukasi persampahan dan life skills di Sunter,

Cilincing, Koja, dan Bantar Gebang.

v. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga fokus pada

edukasi anak terkait literasi dengan Sekolah Dasar Rorotan 05

sebagai sekolah rujukan untuk literasi.

vi. Selain itu, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga

tengah menginisiasi program youth resilience yang dilihat bisa

dikolaborasikan dengan program 100RC Jakarta.

vii. Saat ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga

tengah dalam proses onboarding untuk menjadi salah satu

Platform Partners dari 100RC.

e. Terkait hal ini, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa program yang baik seperti yang

dilakukan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children perlu

diinternalisasi ke dalam dokumen perencanaan dan implementasi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu, diperlukan rapat lanjutan

untuk menjelaskan program Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The

Children kepada SKPD Provinsi DKI Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

57

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

f. Saran dan Tindak Lanjut

i. Akan ada pertemuan lanjutan antara Yayasan Sayangi Tunas

Cilik/Save The Children dengan SKPD Provinsi DKI Jakarta untuk

penjelasan program sebagai upaya dalam menginternalisasi

program ke dalam dokumen perencanaan dan implementasi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ii. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children akan diundang

dalam rapat persiapan lokakarya Desain Besar Penanggulangan

Risiko Bencana Berbasis Masyarakat yang akan diadakan pada

hari Selasa, 28 November 2017.

22. Pada hari Senin, 27 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melakukan Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait evaluasi

kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan SKPD Provinsi DKI Jakarta

tentang Pendekatan Kolaboratif. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi

pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dibuka oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan

menjelaskan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan akan

mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience

Officer (CRO) dalam acara Metropolitan Network Exchange Program di

Santiago, Chile. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan akan

berdiskusi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Provinsi DKI Jakarta terkait mekanisme kerja sama dengan

wilayah sekitar Jakarta.

b. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dan evaluasi dari Kegiatan

pada 20 dan 21 November 2017.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

58

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

c. Bappeda Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa terdapat beberapa

hal yang bisa disampaikan terkait kegiatan lokakarya, pendidikan, dan

pelatihan tersebut, yaitu:

i. Peserta pada hari pertama kegiatan (Bappeda, Banppeko) lebih

antusias dalam pembahasan materi paparan kegiatan sedangkan,

peserta pada hari kedua (SKPD Provinsi DKI Jakarta) lebih

antusias dalam mengikuti kegiatan exercises.

ii. Perlu ditelaah lagi sejauh mana pendekatan kolaboratif perlu

dilakukan dalam penyusunan perencanaan mengingat proses

pendekatan kolaboratif yang tidak bisa dilakukan dalam waktu

singkat.

iii. Collaborative planning perlu dipelajari lebih dalam karena in-line

dengan cara kerja Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang

menekankan collaborative approach.

d. Pada pertemuan ini, Bappeda Provinsi DKI Jakarta turut menjelaskan

beberapa mekanisme kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta dengan kota-kota yang ada di sekitarnya, berupa:

i. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan wilayah

Bekasi terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang

dengan menyerahkan sejumlah dana untuk pembangunan

komunitas (community development) di sekitar wilayah tersebut

yang memiliki dasar hukum berupa Surat Keputusan (SK)

Gubernur yang diperbaharui di setiap tahunnya.

ii. Untuk penyediaan air baku, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

melalui BUMD membeli air baku dari wilayah sekitar. Kerja sama

ini murni bersifat bisnis sehingga berbeda dengan mekanisme

kerja sama persampahan dengan Bekasi.

iii. Sedangkan, untuk koordinasai beberapa badan (Badan Pengelola

Transportasi Jabodetabek, BPTJ; Badan Pengatur Jalan Tol,

BPJT; Badan Kerja Sama Pembangunan Jabodetabekjur, BKSP;

dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, BBWSCC)

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

59

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

berada di kewenangan pemerintah pusat yang berkoordinasi

dengan pemerintah daerah.

iv. Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Jabodetabekjur juga

berada di kewenangan pemerintah pusat (Kementerian

ATR/BPN) yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

e. Saran dan Tindak Lanjut

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan segera menyelesaikan

prosiding kegiatan lokakarya, pendidikan, dan pelatihan setelah

mendapat materi tambahan dari Bappeda Provinsi DKI Jakarta.

ii. Akan diadakan diskusi lanjutan terkait pendekatan kolaboratif

antara Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan Bappeda

Provinsi DKI Jakarta.

23. Pada hari Selasa, 28 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

menghadiri Rapat Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko

Bencana Berbasis Komunitas. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi

pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang

Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh unsur Badan Penanggulangan

Bencana Ddaerah Provinsi DKI Jakarta; Dinas Perindustrian dan Energi

Provinsi DKI Jakarta; Dinas Penanggulangan Kebakaran dan

Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta; Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta;

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta; Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta; Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan

Provinsi DKI Jakarta; Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Setda

Provinsi DKI Jakarta; Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi DKI

Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta; pihak

Sektretariat Jakarta Berketahanan; Plan International Indonesia;

Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children; Yayasan IBU; Palang

Merah Indonesia; dan American Red Cross.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

60

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas Persiapan Lokakarya

Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas

yang disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dibantu oleh

American Red Cross dan Palang Merah Indonesia (PMI).

c. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup

membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa Kedeputian

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

sedang menyusun Desain Besar (Grand Design) Penanggulangan Risiko

Bencana Berbasis Komunitas yang prosesnya akan dilakukan melalui

pendekatan kolaboratif sehingga melibatkan berbagai pemangku

kepentingan.

d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) pentingnya

Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas dan

(ii) rencana Lokakarya untuk diskusi antar pemangku kepentingan.

e. Pada rapat ini, Pihak American Red Cross dan PMI menjelaskan latar

belakang disusunnya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana

Berbasis Komunitas yang berupa:

i. Dengan telah disusunnya peta kebencanaan DKI Jakarta oleh

BPBD Provinsi DKI Jakarta dan teridentifikasinya Jakarta Utara

sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi

kedua di Indonesia, diperlukan sebuah upaya penanggulangan

bencana yang lebih komprehensif.

ii. Belum adanya Peraturan Daerah mengenai kebencanaan yang

terjadi di DKI Jakarta.

iii. Oleh karena itu, diperlukan sebuah payung besar yang bisa

memayungi segala upaya penanggulangan risiko bencana.

f. Rapat ini juga membahas tentang rencana lokakarya Desain Besar

Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas berupa:

i. Lokakarya ini berupa sebuah upaya melakukan pendekatan

kolaboratif dalam menyusun Desain Besar Penanggulangan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

61

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang akan dilaksanakan pada

Rabu, 13 Desember 2017.

ii. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup

menyarankan agar mengirimkan surat permohonan kepada

Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk membuka acara lokakarya.

iii. Kegiatan lokakarya akan melibatkan BPBD Provinsi DKI Jakarta,

Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta

sebagai narasumber dalam lokakarya ini.

iv. Pada lokakarya ini, diperlukan pakar terkait kebencanaan dan

BPBD Provinsi DKI Jakarta yang menjadi aktor utama dalam

lokakarya nantinya.

v. Kegiatan lokakarya ini akan memiliki diskusi terkait: (i) Koordinasi

pengelolaan berbasis komunitas secara formal dan terstruktur,

(ii) pelibatan kelurahan secara aktif, dan (iii) perumusan kebijakan

penanggulangan bencana berorientasi pada kebutuhan

komunitas dan kelurahan.

vi. Sedangkan, yang menjadi output dari lokakarya ini adalah: (i)

Target dan Strategi Kebencanaan, (ii) Rumusan regulasi untuk

Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis

Komunitas, dan (iii) Rencana implementasi Desain Besar

Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas.

g. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup

menyarankan agar pihak American Red Cross dan Palang Merah

Indonesia melakukan diskusi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait

data awal kebencanaan yang akan menjadi bahan pembahasan dalam

lokakarya nantinya.

h. Saran dan Tindak Lanjut

i. Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup akan menyiapkan nota dinas untuk meminta

Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk membuka lokakarya ini.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

62

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

ii. Pihak American Red Cross dan Palang Merah Indonesia

melakukan diskusi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait data

awal kebencanaan yang akan menjadi bahan pembahasan dalam

lokakarya nantinya

iii. Akan diadakan rapat lanjutan terkait pembahasan bahan diskusi

pada lokakarya pada Selasa, 5 Desember 2017.

iii. KEGIATAN INTERNAL

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan beberapa kegiatan internal

untuk mengembangkan kapasitas dalam menjalankan program 100RC Jakarta

dan berkoordinasi terkait kemajuan program 100RC Jakarta. Kegiatan internal

Sekretariat Jakarta Berketahanan di bulan November 2017 ini berupa:

1. Pada hari Kamis, 2 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan

rapat mingguan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup, AECOM, dan UCLG ASPAC terkait kemajuan program

100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang

menjadi pokok pembahasan dalam rapat berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh

Sekretatariat Jakarta Berketahanan, UCLG ASPAC, dan AECOM.

b. Sebelum pertemuan dimulai, telah dilaksanakan weekly call

dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM yang

membicarakan tentang kemajuan revisi dokumen Penilaian

Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) dan

Persiapan untuk kunjungan Sekretariat program 100 Resilient

Cities (RC) Singapura pada tanggal 6-8 November 2017 terkait

persiapan Tahap II program 100RC Jakarta. Dalam weekly call

tersebut, ditekankan bahwa perlu untuk mendiskusikan tentang

aspek kohesi sosial yang telah dituangkan pada dokumen PRA

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

63

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

serta melakukan kategorisasi pemangku kepentingan untuk

dilibatkan sesuai dengan area temuan (discovery area).

c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa keluaran

dari seluruh rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC ini harus

dilaporkan ke Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu,

diperlukan sebuah tenggat waktu untuk penyelesaian dokumen

PRA yang disepakati pada tanggal 10 November 2017.

d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Proses

penyusunan dasar hukum untuk program 100RC Jakarta

Berketahanan, (ii) Kemajuan terkait program Jakarta 100RC

Jakarta Berketahanan, (iii) Kegiatan Sekretariat Jakarta

Berketahanan, dan (iv) Kegiatan komunikasi program 100RC

Jakarta..

e. Terkait proses penyusunan dasar hukum program 100RC Jakarta,

diputuskan bahwa bentuk legalitas untuk program 100RC Jakarta

akan berupa Surat Keputusan Gubernur (SK Gub). Dalam hal ini,

akan disusun 3 (tiga) SK Gub berupa: SK Gub tentang Penugasan

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup sebagai Chief Resilience Officer (CRO), (ii) SK Gub tentang

Tim Teknis program 100RC Jakarta, dan (iii) SK Gub tentang Tim

Pengarah (Steering Committtee) Program 100RC Jakarta yang

akan mengatur susunan dewan pengarah. Dewan Pengarah ini

akan terdiri dari jumlah yang ganjil dan ditunjuk berdasarkan latar

belakang yang sesuai dengan area temuan/discovery areas.

f. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program

100RC Jakarta berupa:

i. Revisi Dokumen PRA yang akan diselesaikan pada akhir

minggu pertama November 2017 dengan menghilangkan

Dokumen PRA yang telah direvisi akan diterjemahkan oleh

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

64

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Sekretariat. Seluruh rangkaian proses revisi Dokumen

harus selesai pada 10 November 2017.

ii. Masih terdapat beberapa hal yang perlu ditambahkan

dalam Interim report terkait permasalahan air dan sanitasi

di Jakarta yang disusun oleh AECOM berupa: (i)

Memasukkan konteks solusi dari permasalahan air Jakarta

saat ini (contoh: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Grand

Design Air Minum dan Sanitasi, dan 16 Zona Instalasi

Pengolahan Air Limbah), dan (ii) Proses survey lokasi yang

belum dijelaskan secara komprehensif sehingga bisa

menimbulkan ketidakjelasan

g. Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut

disampaikan pada pertemuan ini. Beberapa hal penting yang

menjadi bahan pembahasan adalah:

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan masih menunggu

disposisi gubernur terkait izin perjalanan Deputi Gubernu

DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

untuk mengikuti Networking Learning antar kota

metropolitan anggota jaringan 100RC ke Santiago, Chile

terkait kota berketahanan (resilient city). Terkait dengan

acara di Chile, Sekretariat Jakarta Berketahanan diminta

untuk menyiapkan presentasi terkait isu utama Jakarta,

proses penyelesaian masalahnya, serta pentingnya tata

kelola pemerintahan (governance) yang turut melibatkan

kota-kota satelit di sekitar Jakarta untuk menyelesaikan

masalah secara menyeluruh. Bahan terkait presentasi ini

bisa diminta ke Bappeda Provinsi DKI Jakarta.

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut mengikuti

network call 100RC Asia Pasifik yang menggambarkan

bahwa Jakarta merupakan kota tercepat dalam

menyelesaikan tahap I program 100RC. Pada network call

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

65

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

ini, terdapat pula pembahasan mengenai solusi terkait

ketahanan pangan di Chennai, India yang menginisiasi

pertanian perkotaan.

iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menghadiri rapat

dengan JICA terkait kegiatan peningkatan kapasitas untuk

tim teknis sanitasi di Jakarta. Pertemuan ini bertujuan

untuk menjelaskan pentingnya proses peningkatan

kapasitas untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi di

Jakarta.

h. Terkait kegiatan komunikasi, terdapat beberapa hal yang

dibahas berupa:

i. Laman website harus memiliki kalender kegiatan yang bisa

di-edit sepanjang waktu.

ii. Perlu pula untuk menampilkan sitemap website di dalam

tampilan website agar memudahkan navigasi pengunjung

website.

iii. Sekretariat sudah harus mulai melakukan kliping terhadap

berita-berita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa

dilakukan dengan menggunakan Rich Site Summary (RSS),

sebuah program yang bisa memberikan update secara

reguler. Kliping ini juga bisa memuat tentang best

practices terkait praktek ketahanan kota.

iv. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap minggu

dengan konten yang menjelaskan tentang kegiatan

sekretariat, kliping, serta bahan pustaka baru yang

didapatkan pada minggu tersebut. Newsletter ini bisa

disebarkan melalui milis untuk salah satu upaya pelibatan

pemangku kepentingan.

v. Perlu pula untuk menghubungi Kementerian PUPR,

Kementerian PPN/Bappenas, dan Kementerian ATR/BPN

untuk menjadi narasumber terkait kota berketahanan.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

66

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

vi. Sekreteriat Jakarta Berketahanan juga perlu melakukan

pertemuan khusus terkait komunikasi dengan mengundang

beberapa narasumber.

vii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga perlu untuk

mengadakan pertemuan dengan pihak media, setidaknya

dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan sekali, untuk mulai

membahas tentang kota berketahanan dan memulai

membangun koneksi untuk penyebaran informasi yang

lebih luas.

i. Selain itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup turut membahas beberapa hal berupa:

i. Perlu mulai mengundang Kota-kota di sekitar Jakarta ke

dalam rapat membahas program 100RC Jakarta dan

pentingnya ketahanan (resilience) bagi sebuah kota. Dalam

pertemuan ini, juga perlu ditekankan pentingnya

pendekatan kolaboratif dalam menyelesaikan suatu

masalah.

ii. Strategi Ketahanan Kota yang akan disusun diharapkan

bisa menjadi masukan untuk RPJMD 2018-2022. Namun,

apabila proses penyusunan masih belum selesai pada saat

itu, Strategi Ketahanan Kota bisa juga menjadi masukan

dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD

Provinsi DKI Jakarta.

j. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa:

i. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan

melakukan penyelesaian dokumen PRA dengan tenggat

waktu tanggal 10 November 2017.

ii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyelesaikan

draft SK Gub pada minggu ke-2 November 2017.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

67

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

iii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan meminta data

kepada Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait materi

presentasi untuk studi banding ke Santiago, Chile.

iv. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menghubungi

pihak komunikasi 100RC terkait website.

v. Tim Sekretariat akan mendiskusikan mekanisme

pertemuan dengan pihak media untuk penyebaran

informasi Jakarta Berketahanan.

vi. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan

menyelenggarakan pertemuan dengan UCLG ASPAC

terkait pelatihan komunikasi.

vii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan

menyelenggarakan rapat dengan kota-kota di sekitar

Jakarta untuk penjelasan program 100RC Jakarta pada

minggu ke-3 November 2017.

2. Pada Senin, 6 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan

pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik terkait terkait pengenalan

kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam Tahap II dan Tahap III

Program 100RC Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. CRO dan tim sekretariat dapat memperoleh bantuan dari organisasi

City Solutions dan dari jaringan 100RC untuk dapat terhubung dengan

mitra penyedia jasa dan keahlian yang dibutuhkan dalam penyusunan

strategi ketahanan; serta dapat saling berbagi dan mempelajari

pengalaman untuk mengatasi permasalahan kota secara kolektif.

b. Disamping itu, CRO dapat memperoleh bantuan 100RC untuk

terhubung dengan jaringan CRO lainnya/100 RC Network yang

memiliki beberapa kegiatan, seperti: aksi individual dan kolektif, saling

berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta peningkatan hubungan

dan kerjasama interpersonal.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

68

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

c. CRO dan Tim sekretariat juga bisa menggunakan perangkat-perangkat

100RC yang dapat mendukung proses penyusunan dan implementasi

Strategi Ketahanan Kota. Perangkat-perangkat tersebut terbagi ke

dalam tiga klasifikasi berdasarkan fungsinya, yaitu:

i. Perangkat untuk mendiagnosa kebutuhan ketahanan, yaitu:

Inventarisasi Aksi/Actions Inventory

Penilaian Persepsi/Perceptions Assessment

Perangkat Aset dan Risiko/Assets & Risk Tool

Indeks Ketahanan Kota/City Resilience Index (CRI)

Pembingkaian Masalah/Problem Framing

ii. Perangkat untuk memaksimalkan nilai ketahanan yang potensial,

yaitu:

Garasi Ketahanan/Resilience Garage

Akademi Ketahanan/Resilience Academy

iii. Perangkat untuk melindungi dan menyampaikan nilai ketahanan,

yaitu:

Realisasi Nilai Ketahanan/resilience Value Realization (RVR)

Ketahanan Taktis/Tactical Resilience

d. Pada pertemuan ini, pihak 100RC Asia Pasifik menekankan pentingnya

penggunaan perangkat dari 100RC dan menggunakan jasa mitra dalam

penyusunan strategi ketahanan kota. Mitra yang dimaksud adalah SMA

(individual expert) dan Platform Partner Services (institution). SMA atau

individual expert adalah partner 100RC yang siap memberikan

kontribusi pemikiran sesuai dengan bidang kepakarannya. Kontribusi ini

berupa pro bono jam kerja mereka untuk memberikan advise atau

remarks terhadap dokumen ketahanan. Bantuan jasa dari mitra 100RC

tersebut dapat diakses melalui katalog Solusi Kota/City Solutions.

3. Pada Senin, 6 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

69

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di

Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan

dalam pertemuan berupa:

a. Saudara Andre dari AECOM memberikan presentasi hasil Pre-feasibility

Study: Community Scale Waste Water and Recycled Water Business

Case. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa nilai polusi air sungai

Ciliwung adalah Nol di hulu Talaga Warna Bogor dan meningkat di

angka 10 di daerah Depok kemudian secara tajam naik di kisaran 20 di

hilir daerah Jakarta. Artinya semakin ke hilir, khususnya di daerah

Jakarta, tingkat pencemaran mencapai puncaknya. Ini akibat dari Grey

dan Black water limbah rumah tangga dan pabrik yang tidak diolah atau

langsung dibuang ke sungai. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

komunal adalah jawaban untuk mengurangi pencemaran sungai,

khususnya bagi mereka yang tinggal di permukiman padat dimana jarak

antara septic tank makin sempit bahkan masih banyak yang membuang

langsung ke sungai (open defecation). Sedangkan jaringan perpipaan

sewerage tidak mencapai daerah mereka. Persoalannya di mana IPAL

Komunal bisa dibangun? Sulitnya mencari lahan kosong di Jakarta.

Akhirnya lahan yang dijadikan sasaran adalah lahan milik pemerintah,

berupa RPTRA.

b. Selain studi yang dilakukan AECOM, Sskretariat Jakarta Berketahanan

mengetahui bahwa ada juga kegiatan-kegiatan sejenis yang berskala

luas atau ruang lingkupnya adalah kebijakan. Kegiatan kegiatan

tersebut harus dijelaskan agar kegiatan pilot project ini selaras dan

saling melengkapi. Berikut kegiatan-kegiatan dimaksud:

1. Penyusunan Grand Design Pelayanan Air Minum dan Air Limbah

Domestik, diprakarsai oleh USAID IUWASH PLUS dan melibatkan

SKPD terkait. Grand Design ini akan launching pada pertengahan

November ini.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

70

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

2. The Project for improving Planning Capacity for the Sewerage

System in DKI dan JICA New Master Plan (2012-2030) dan

Decentralised Waste Water Management.

3. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah

program dari Kementrian Kesehatan dengan Gerakan

Masyarakat Sehat (Germas). Unsur pertama STBM adalah stop

defecation. Contohnya adalah di Kecamatan Makasar Jakarta

Timur, dari 5 kelurahan sudah tercapai 2 kelurahan yang bebas

open defecation pada bulan Oktober 2017 dari based line lebih

dari 1000 KK dengan pratik BAB sembarangan.

4. Ada 15 Zona atau kawasan IPAL di Jakarta untuk menanggulangi

open defecation. Satu zona adalah satu IPAL yang melayani

sekitar 300 KK. Khususnya terkait pemilihan lokasi IPAL.

4. Pada Selasa, 7 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

melakukan pertemuan dengan Saudari Mery Ana, mahasiswi semester akhir

Institut teknologi Bandung (ITB), terkait kemungkinan magang di Sekretariat

Jakarta Berketahanan. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok

pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Saudari Mery Ana menyampaikan keinginan yang kuat untuk dapat

terlibat dalam kegiatan 100RC Jakarta. Ia menyampaikan

pengalamannya dalam menjalankan penelitian terkait dengan Resilient

City, manajemen kawasan pesisir, serta pengalaman magang lainnya

terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

b. Sekretariat Jakarta Berketahanan menyampaikan bahwa untuk saat ini

memang dibuka peluang untuk magang. Staf magang tersebut akan

mendapatkan peningkatan kapasitas sekaligus perluasan jaringan secara

tidak langsung, karena kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan

seringkali melibatkan berbagai pemangku kepentingan kunci di Jakarta,

yang terkait dengan ketahanan kota.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

71

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

c. Pihak sekretariat meminta Saudari Mery Ana untuk membuat Kerangka

Acuan Kerja (KAK) sederhana yang memuat, latar belakang, tujuan

kegiatan magang, target capaian kegiatan magang, ketersediaan waktu

dan lamanya magang, serta profil singkat yang mencakup pengalaman

penelitian dan pengalaman kerja. KAK sederhana ini nanti perlu

disampaikan dan dipresentasikan di hadapan CRO Sekretariat Jakarta

Berketahanan.

d. Saudari Mery Ana menyampaiakan kesediaannya dan akan meminta

waktu untuk bertemu CRO pada awal Bulan Desember 2017,

dikarenakan ingin menyelesaikan sidang Tugas Akhir terlebih dahulu di

Bulan November 2017

5. Sekretariat Jakarta berketahanan juga mendapatkan pelatihan dan Orientasi

tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan

AECOM terkait identifikasi cakupan kerja untuk tahap II program 100RC

Jakarta pada hari Selasa, 7 November 2017, siang. Terdapat beberapa hal

penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Kegiatan pelatihan dan orientasi dibuka dengan merumuskan

pembagian domain pekerjaan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan

(CRO), AECOM, dan 100RC.

b. Pemateri dan fasilitator pada kegiatan orientasi ini adalah Will Symons

dari AECOM Melbourne, Sam Kernaghan dan Yumi dari 100RC Asia

Pasifik.

c. Will Symons menyampaikan materi mengenai Rencana Kerja pada

Tahap II Penyusunan Strategi Ketahanan Kota. Rencana kerja ini

mencakup pembahasan mengenai (i) bagaimana proses penyusunan

strategi; (ii) apa saja hasil yang akan dicapai; serta (iii) siapa saja yang

berperan dan apa perannya dalam penyusunan strategi.

d. Adapun proses penyusunan strategi meliputi tahapan-tahapan, yaitu:

identifikasi dan pendalaman permasalahan; keterkaitan antar

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

72

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

permasalahan; identifikasi solusi; memprioritaskan solusi; dan

penyusunan strategi.

e. Hasil yang akan dicapai adalah: laporan Area Temuan; laporan

keterkaitan antar Area Temuan; identifikasi peluang; kerangka strategi;

strategi ketahanan; dan peluncuran strategi ketahanan.

f. Terkait dengan peranan dan tanggung jawab tim, dikemukakan bahwa

Sekretariat Jakarta Berketahanan (CRO) yang memimpin penyusunan

strategi ketahanan kota di Tahap II. Sedangkan tim AECOM dan tim

100RC menjadi tim pendukung yang mendampingi dan mendukung

terselesaikannya strategi ketahanan kota.

g. Pihak 100RC Asia Pasifik menyampaikan perlunya integrasi Strategi

Ketahanan dengan RPJMD. Untuk itu pertemuan dengan Bappeda, perlu

dilakukan.

6. Pada Rabu, 8 November 2017, Sekretariat Jakarta berketahanan kembali

mendapatkan pelatihan dan Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta

dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope

of Works dan tenggat waktunya. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi

pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Kegiatan pelatihan dan orientasi dibuka dengan menemukenali

pemangku kepentingan yang tepat untuk setiap Area Temuan

(Discovery Areas) yang dipimpin oleh Will Symons dari AECOM

Australia.

b. Pada proses ini, penting untuk menemukenali Champions (pemimpin

dari setiap kelompok kerja/working group), Decision Makers (manajer

dari setiap kelompok kerja/working group yang akan lebih banyak

berperan dalam mengimplementasikan seluruh hasil diskusi dalam ranah

pemerintahan di masa depan), technical experts (untuk memberikan

pandangan teknis bagi setiap kelompok kerja/working group), affected

parties (pemangku kepentingan yang akan terkena dampak dari hasil

diskusi tiap kelompok kerja/working group), Non-governmental

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

73

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Organization/NGO (untuk memberikan pandangan lain terkait area

temuan masing-masing kelompok kerja/working group), dan Donors

(untuk mempermudah proses implementasi pada tahap III program

100RC Jakarta).

c. Pelatihan dan Orientasi ini juga menekankan bahwa 100RC memiliki

mitra dan perangkat yang dapat membantu dalam Tahap II dan Tahap

III Program 100RC Jakarta. Namun, perlu diperhatikan untuk memilih

mitra dan perangkat yang tepat untuk disesuaikan dengan jadwal dan

tenggat waktu yang dimiliki oleh Jakarta dalam penyelesaian tahap II.

d. Pertemuan ini juga membahas tentang pendekatan dan metode yang

akan dilakukan untuk menyelesaikan tahap II Program 100RC Jakarta.

Dalam hal ini, akan ada 2 (dua) metode yang dibahas yaitu:

i. Metode dalam mendefinisikan masalah di setiap kelompok

kerja/working group dan area temuan yang membahas

diperlukannya beberapa proses untuk mendefinisikan masalah,

yaitu:

1. Untuk memperjelas area temuan/discovery areas.

2. Menemukenali pemahaman awal dari setiap anggota

kelompok kerja/working group terkait area temuan

tersebut.

3. Menyusun kembali pertanyaan analisis (diagnostic

questions) yang telah ditemukenali sebelumnya.

4. Menentukan tenggat waktu dan memperkuat komitmen

dari setiap anggota kelompok kerja/working group.

5. Menemukenali standar dan/atau indikator yang telah ada

terkait area temuan di setiap kelompok kerja/working

group.

6. Menemukenali studi dan penelitian yang relevan dengan

setiap area temuan.

7. Semua kegiatan ini akan dilakukan dalam format

Lokakarya yang akan dilanjutkan dengan → Focus Group

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

74

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Discussion (FGD) yang akan dilanjutkan dengan →

wawancara dan survey terhadap pemangku kepentingan

terkait yang hasilnya akan dibawa ke dalam → Rapat

terbatas untuk para pakar/expert meeting yang akan

berlanjut dengan → Pertemuan dengan pihak swasta untuk

memperudah implementasi yang selanjutnya menghasilkan

→ Ringkasan dari Proses Mendefinisikan Masalah Tahap II

untuk kemudian dikonfirmasi dalam → Rapat

Konfirmasi/Konsinyering.

ii. Metode dalam menemukenali solusi untuk setiap kelompok

kerja/working group dan area temuan yang membahas

diperlukannya beberapa proses untuk mendefinisikan masalah,

yaitu:

1. Pendekatan lintas sektoral (cross-cutting approach)

untuk menemukan solusi terbaik yang bisa didapatkan.

2. Diperlukan 5 (lima) kelompok kerja/working group untuk

membahas setiap area temuan dan 1 (satu) kelompok

kerja/working group untuk melakukan pendekatan lintas

sektoral.

3. Kegiatan menemukenali solusi dilakukan dengan format

FGD yang dilakukan paralel dengan FGD untuk

pendekatan lintas sektoral dengan skema: Focus Group

Discussion (FGD) Area Temuan yang akan dilanjutkan

dengan → FGD Pendekatan Lintas Sektoral yang hasilnya

akan dibahas kembali pada → FGD Area Temuan dan

kembali dibahas ke dalam FGD Pendekatan Lintas Sektoral

yang akan menghasilkan → Laporan untuk Area Temuan dan

Pendekatan Lintas Sektoral yang akan dikonfirmasi dalam →

Rapat Konfirmasi/Konsinyering.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

75

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

e. Selain itu, pelatihan dan orientasi ini juga menjelaskan tentang

penulisan Scope of Works (SoW) yang akan bertujuan untuk

pembagian cakupan kerja dan menjelaskan tahapan dalam

menyelesaikan tahap II Program 100RC Jakarta.

f. SoW ini akan terdiri dari 5 (lima) bagian yang berupa:

i. Pendahuluan dan Konteks yang akan berisi penjelasan tentang

tujuan dari Program 100RC Jakarta, visi penulisan dari SoW,

ringkasan dari Tahap I Program 100RC Jakarta, ringkasan dari

Area Temuan/Discovery Areas (DA), serta peluang dan kendala

dalam program 100RC Jakarta.

ii. Tata Kelola dan Pembagian Tanggung Jawab yang mencakup

tentang formasi inti dari Steering Committee (SC), Tim Kerja,

kelompok kerja/working group dari setiap area temuan, mitra dan

perangkat dari 100RC yang akan digunakan dalam tahap II.

iii. Pendekatan yang dilakukan untuk memperjelas langkah untuk

menyelesaikan tahap II mulai dari masukan, keluaran, hasil,

metode pengerjaan, serta tenggat waktu.

iv. Lampiran yang akan berisi pembagian peran dari Sekretariat

Jakarta Berketahanan, AECOM, dan 100RC; Term of Reference

(ToR); dan Template dalam penyusunan strategi ketahanan kota

pada tahap II.

g. Sebagai tindak lanjut, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

berupa:

i. Template dari dokumen SoW akan disediakan oleh AECOM pada

17 November 2017.

ii.

menjadi tanggung jawab dari Sekretariat Jakarta Berketahanan

yang akan selesai pada 16 November 2017.

iii.

disusun oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dukungan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

76

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

100RC untuk memberi masukan terkait mitra dan perangkat

100RC yang akan selesai pada 30 November 2017.

iv.

Jakarta Berketahanan, AECOM, dan 100RC yang akan selesai

pada 15 Desember 2017.

v. Lampiran yang akan termasuk dengan communication plan akan

dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan pada 15

Desember 2017.

7. Pada Kamis, 16 November 2017 sore, Sekretariat Jakarta Berketahanan

mengadakan rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities

(100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup, AECOM, serta UCLG ASPAC. Terdapat beberapa hal

penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sektretariat

Jakarta Berketahanan; UCLG ASPAC; dan pihak AECOM.

b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan dari program

100R Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta.

c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa keluaran dari seluruh

rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC ini akan dilaporkan ke

Gubernur Provinsi DKI Jakarta di minggu ke-4 November 2017. Oleh

karena itu, Dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience

Assessment (PRA) Jakarta harus sudah diberikan pada Senin, 20

Oktober 2017.

d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Proses

penyusunan dasar hukum untuk program 100RC Jakarta Berketahanan,

(ii) Kemajuan terkait program Jakarta 100RC Jakarta Berketahanan, (iii)

Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan, dan (iv) Rencana

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

77

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama

Bappeda Provinsi DKI Jakarta.

e. Terkait proses penyusunan dasar hukum program 100RC Jakarta,

Sekretariat Jakarta Berketahanan telah menyusun draft konsideran dan

konsep untuk Surat Keputusan Gubernur terkait Tim Kerja dan

Kelompok Kerja Program 100RC Jakarta untuk kemudian dibahas

bersama dalam rapat dengan SKPD terkait.

f. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC

Jakarta berupa:

i. Dokumen PRA perlu direvisi dengan penambahan dari 100RC dan

komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup yang harus selesai pada awal minggu ke-4

November 2017.

ii. Telah ada 2 (dua) mock-up design laman website yang

mengakomodir komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta

Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, namun masih memiliki

beberapa kekurangan. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan

berencana untuk melakukan conference call dengan pihak APCO

Worldwide (mitra komunikasi 100RC) dan 100RC terkait website

pada Jumat, 17 November 2017.

iii. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup menyampaikan beberapa komentar terkait dokumen PRA

terutama terkait konsistensi penulisan yang perlu diperbaiki.

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup juga menjelaskan bahwa komentar dari 100RC perlu

dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam dokumen PRA.

iv. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup juga menjelaskan bahwa website harus membedakan

antara pustaka dengan produk dari program 100RC Jakarta.

Diperlukan satu sesi khusus bagi internal Sekretariat Jakarta

Berketahanan dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

78

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Ruang dan Lingkungan Hidup terkait website dan operasional

internal sekretariat.

v. Untuk Tahap II program 100RC Jakarta, perlu untuk melibatkan

SKPD Provinsi DKI Jakarta untuk memudahkan penyusunan

strategi dan impelementasi dari strategi tersebut di tahap III.

vi. Perlu pula untuk melibatkan pemerintah kota sekitar Jakarta

terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi

ketahanan yang terintegrasi.

vii. Perlu sebuah timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC

Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan

hubungan dari proses dan output yang diharapkan.

viii. Perlu pula untuk melihat proses dari berbagai kota lain di dalam

jejaring 100RC untuk kemudian diadaptasi oleh Jakarta untuk

dikembangkan sesuai dengan konteks kota Jakarta.

g. Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut disampaikan pada

pertemuan ini. Beberapa hal penting yang menjadi bahan pembahasan

adalah:

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan masih menunggu disposisi

gubernur terkait izin perjalanan Deputi Gubernur DKI Jakarta

Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk studi banding

ke Santiago, Chile terkait kota berketahanan (resilient city).

Terkait studi banding ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan

diminta untuk menyiapkan presentasi terkait isu utama Jakarta,

proses penyelesaian masalahnya, serta pentingnya tata kelola

pemerintahan (governance) yang turut melibatkan daerah-daerah

di sekitar kota untuk menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Bahan terkait presentasi ini bisa diminta ke Bappeda Provinsi DKI

Jakarta.

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga mengikuti beberapa

kegiatan yang dijelaskan dalam tabel berikut.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

79

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Tanggal Aktivitas

6/11/2017 Melakukan pertemuan dengan 100RC Asia Pasifik, terkait

pengenalan kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam

tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta

Melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik

dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang

Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta

7/11/2017 Pertemuan dengan Saudari Mery Ana terkait kemungkinan

magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan

Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat

100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait identifikasi cakupan kerja

untuk tahap II program 100RC Jakarta

8/11/2017 Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat

100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope of

Works dan tenggat waktunya

Peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan

siang bersama dengan para tamu undangan

10/11/2017 Rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan

dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.

13/11/2017 Pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program

Youth in Action for Urban Resilince

dan Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta.

14/11/2017 Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait

rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI

Jakarta.

15/11/2017 Menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah

Akademis dan Raperda Tentang Air Limbah Domestik di Hotel

Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11, Gambir, Jakarta Pusat.

Menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur.

16/11/2017 Menghadiri Acara Hari Kesehatan Nasional ke 53 Tingkat Kota

Administrasi Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl.

Raya Kembangan No. 2, Jakarta Barat.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

80

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

h. Terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI

Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur DKI

Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menekankan bahwa

pelatihan ini harus lebih fokus pada proses kolaboratif dalam

menentukan kebijakan dan bukan pada output dari Jakarta

Berketahanan.

i. Selain itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup turut membahas beberapa hal berupa:

i. Sekretariat perlu untuk membuat paparan terkait program 100RC

Jakarta yang berisi tentang Latar Belakang, konsep dan

pemahaman kota berketahanan, proses kolaboratif yang

dilakukan, serta output yang dihasilkan untuk dipaparkan oleh

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu untuk membuat database

pemangku kepentingan dari program 100RC Jakarta.

j. Saran dan Tindak Lanjut

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan

menyelesaikan revisi dari dokumen PRA (komentar Deputi

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

dan 100RC) pada Senin, 20 November 2017.

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun timeline yang

jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula

dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan

output yang diharapkan. Timeline ini diperkirakan untuk selesai

pada minggu ke-4 November 2017.

iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan membuat paparan terkait

program 100RC Jakarta yang berisi tentang Latar Belakang,

konsep dan pemahaman kota berketahanan, proses kolaboratif

yang dilakukan, serta output yang dihasilkan untuk dipaparkan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

81

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

iv. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan conference call

dengan pihak APCO Worldwide (mitra komunikasi 100RC) dan

100RC terkait website pada Jumat, 17 November 2017.

v. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan sesi khusus

dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup terkait website dan operasional internal

sekretariat pada minggu ke-4 November 2017.

8. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga

menyelenggarakan Weekly call terkait kemajuan program 100RC Jakarta

dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM. Terdapat beberapa hal

penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Pihak Sekretariat 100 Resilient Cities (100RC)

Asia Pasifik serta turut dihadiri oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan

dan AECOM.

b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan dari program

100R Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta.

c. Pihak Sekretariat 100RC Asia Pasifik membuka pertemuan dengan

mengapresiasi tim Jakarta Berketahanan (AECOM dan Sekretariat) atas

penyusunan dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary Resilience

Assessment, PRA). Meskipun begitu, tetap masih ada perbaikan di

beberapa hal yang harus diselesaikan sesegera mungkin.

d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan

proses penyusunan dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary

Resilience Assessment, PRA) Jakarta dan (ii) Rencana pendidikan dan

pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi

DKI Jakarta.

e. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC

Jakarta berupa:

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

82

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

i. Dokumen PRA perlu direvisi dengan penambahan dari 100RC dan

komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup yang harus selesai pada awal minggu ke-4

November 2017.

ii. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup menyampaikan beberapa komentar terkait dokumen PRA

terutama terkait konsistensi penulisan yang perlu diperbaiki.

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup juga menjelaskan bahwa komentar dari 100RC perlu

dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam dokumen PRA.

f. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC

Jakarta terkait Tahap II program 100RC Jakarta berupa:

i. Perlu pula untuk melibatkan pemerintah kota sekitar Jakarta

terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi

ketahanan yang terintegrasi.

ii. Perlu sebuah timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC

Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan

hubungan dari proses dan output yang diharapkan.

iii. Perlu pula untuk melihat proses dari berbagai kota lain di dalam

jejaring 100RC untuk kemudian diadaptasi oleh Jakarta untuk

dikembangkan sesuai dengan konteks kota Jakarta.

g. Terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI

Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur DKI

Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menekankan bahwa

pelatihan ini harus lebih fokus pada proses kolaboratif dalam

menentukan kebijakan dan bukan pada output dari Jakarta

Berketahanan. Pelatihan sendiri akan diawali dengan paparan mengenai

pendekatan kolaboratif dan konsep ketahanan yang akan dilanjutkan

dengan exercise metode kolaboratif.

h. Sekretariat Jakarta Berketahanan turut membahas beberapa hal berupa:

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

83

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

i. Rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI

Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta ini akan

ditindaklanjuti dengan pelatihan lebih detail kepada Bappeda

Provinsi DKI Jakarta di tahun 2018.

ii. Chief Resilience Officer (CRO) Sekretariat Jakarta Berketahanan

perlu untuk membuat database pemangku kepentingan dari

program 100RC Jakarta.

iii. Untuk Tahap II program 100RC Jakarta, perlu untuk melibatkan

SKPD Provinsi DKI Jakarta serta pemerintah kota sekitar Jakarta

terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi

ketahanan yang terintegrasi untuk memudahkan penyusunan

strategi dan implementasi dari strategi tersebut di tahap III

sehingga timeline tahap II yang telah disusun sebelumnya akan

berubah.

i. AECOM juga meminta kejelasan terkait pembayaran cetak dokumen

PRA karena budget AECOM tidak mencukupi untuk mencetak

dokumen tersebut.

j. Saran dan Tindak Lanjut

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan

menyelesaikan revisi dari dokumen PRA (komentar Deputi

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

dan 100RC) pada Senin, 20 November 2017.

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun timeline yang

jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula

dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan

output yang diharapkan. Timeline ini diperkirakan untuk selesai

pada minggu ke-4 November 2017.

iii. Biaya cetak dokumen PRA akan ditanggung oleh Sekretariat 100

Resilient Cities (100RC) Asia Pasifik.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

84

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

9. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut

melaksanakan Gladiresik untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk

SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama dengan AECOM.. Terdapat beberapa hal

penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Gladiresik ini bertujuan untuk mempersiapkan Sekretariat Jakarta

Berketahanan dan AECOM yang akan menjadi pemateri dan fasilitator

dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI

Jakarta.

b. Pada gladiresik ini, disepakati bahwa paparan dari kegiatan pendidikan

dan pelatihan ini akan dibawakan oleh Kepala Sekretariat Jakarta

Berketahanan dan Program Manager Sekretariat Jakarta Berketahanan.

c. Materi yang disampaikan akan memilki topik: (i) Pendekatan kolaboratif

dalam proses perencanaan dan (ii) Pendekatan kolaboratif dalam

mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan dalam program 100

Resilient Cities (100RC) Jakarta.

d. Gladiresik ini juga akan memberikan exercise terhadap perangkat dalam

melakukan pendekatan kolaboratif pada program 100RC Jakarta.

Exercise menggunakan perangkat berupa:

i. Survey Penilaian Persepsi Kota

ii. Penilaian Guncangan (shocks) dan Tekanan (stresses) Kota.

iii. Konfirmasi Penilaian Persepsi Kota

iv. Penilaian Aset Kota

v. Penilaian Kerentanan Aset Kota

e. Saran dan Tindak Lanjut

i. Akan dilakukan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi

DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta pada Senin

dan Selasa, 20 dan 21 November 2017.

ii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan berada

di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta pada pukul 07.30 untuk

mempersiapkan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD

Provinsi DKI Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

85

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

10. Pada hari Senin, 20 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal

Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Terdapat beberapa hal

penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sekretariat

Jakarta Berketahanan dan pihak AECOM.

b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas dokumen Penilaian

Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta

sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.

c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)

membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa dokumen PRA ini

tidak bisa diterima (unacceptable) sebagai dokumen yang

menggambarkan situasi Jakarta saat ini.

d. Karena hal tersebut, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup memutuskan untuk menghentikan seluruh proses

Tahap II program 100RC Jakarta sampai dokumen PRA ini

disempurnakan.

e. Terdapat beberapa hal yang harus disempurnakan mengenai penulisan

dokumen PRA berupa:

i. Dokumen PRA ini merupakan ringkasan dari seluruh output

rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC Jakarta. Meskipun

berupa ringkasan, bukan berarti dokumen ini memiliki konten

ii. Dokumen PRA perlu ditulis ulang dengan Bahasa Indonesia

(refinement). Kemudian jika dokumen sudah dianggap final dan

disetujui oleh CRO, langkah selanjutnya adalah diterjemahkan ke

dalam Bahasa Inggris. Bukan sebaliknya.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

86

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

iii. Dalam penulisan ulang dokumen, Sekretariat Jakarta

Berketahanan dan AECOM harus berdiskusi untuk menentukan

poin-poin utama apa saja yang perlu dimunculkan dalam

dokumen. Dengan demikian, Sekretariat Jakarta Berketahanan

juga turut berkontribusi dalam proses penulisan dan bukan

sekedar sebagai penterjemah.

iv. Agar komunikasi antara AECOM dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan berjalan dengan lebih kondusif, AECOM diminta

untuk bekerja di kantor Sekretariat minimal 2 (dua) hari dalam 1

(satu) minggu. Tindak lanjut, daPenulisan dokumen PRA harus

lebih fokus kepada konten daripada layout.

v. Konsistensi antara Area Temuan (Discovery Areas) dan

Pertanyaan Analisis (Diagnostic Questions) dengan seluruh

konten dokumen PRA juga perlu diperhatikan.

f. Melihat dokumen PRA yang tidak sesuai dengan harapan, Deputi

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga

menekankan bahwa dokumen prosiding yang telah disusun selama ini

juga dilihat kembali.

g. Untuk selanjutnya, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menegaskan bahwa versi asli dari seluruh output dan

dokumen program 100RC Jakarta harus ditulis dengan Bahasa

Indonesia.

h. Saran dan Tindak Lanjut

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menulis

minutes of meeting yang akan disepakati oleh kedua belah pihak

pada hari Rabu, 22 November 2017 untuk kemudian

disebarluaskan kepada Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan tim

AECOM yang berhalangan hadir.

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menyusun

timeline yang jelas dan terukur untuk penulisan ulang dokumen

PRA pada hari Jumat, 24 November 2017. Sedangkan, beberapa

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

87

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan timeline ini adalah:

(i) pembagian dan pembelajaran ulang data mentah hasil seluruh

rangkaian kegiatan tahap I program 100RC Jakarta, (ii) proses

pengolahan data mentah, (iii) proses penentuan poin utama yang

akan masuk ke dalam dokumen PRA, (iv) proses penulisan ulang

dokumen PRA, dan (v) Siapa yang mengerjakan bagian mana

dengan kalkulasi man-days nya.

iii. AECOM akan bekerja di kantor sekretariat minimal 2 (dua) hari

dalam 1 (satu) minggu.

iv. AECOM akan memberikan hasil (serta menjelaskan proses) dari

seluruh kegiatan program 100RC Jakarta selama ini kepada

Sekretariat Jakarta Berketahanan.

11. Pada hari Jumat, 24 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melaksanakan Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities

(100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup serta AECOM. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi

pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sekretariat

Jakarta Berketahanan dan pihak AECOM.

b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan program 100

Resilient Cities (100RC) dan rencana revisi dokumen Penilaian

Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta

sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.

c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)

membuka pertemuan dengan mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta

Berketahanan harus menyiapkan nota dinas kepada Gubernur Provinsi

DKI Jakarta terkait penetapan Dewan Pengarah (Steering Committee)

dari program 100RC Jakarta yang berisi kriteria dari anggota dewan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

88

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

pengarah, jumlah dewan pengarah, serta saran terkait anggota dewan

pengarah.

d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan

rencana revisi dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary

Resilience Assessment, PRA) Jakarta, (ii) kemajuan website dan portal

Jakarta Berketahanan, dan (iii) persiapan untuk berpartisipasi dalam

The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile.

e. Terkait rencana revisi dokumen PRA, Sekretariat Jakarta Berketahanan

dan AECOM akan membentuk rencana kerja revisi dokumen dengan

menjelaskan konten yang perlu ditambahkan dan penanggung

jawabnya.

f. Terkait kemajuan website dan portal Jakarta Berketahanan, terdapat

beberapa hal yang dibahas berupa:

i. Penyusunan laman website akan diambil alih oleh Sekretariat

Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya handover website

pada Selasa, 28 November 2017 dan pihak APCO Worldwide

(konsultan komunikasi 100RC) harus memberikan source code

dari website tersebut kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan.

ii. Laman website harus memiliki kalender kegiatan yang bisa di-edit

sepanjang waktu.

iii. Perlu pula untuk menampilkan sitemap website di dalam tampilan

website agar memudahkan navigasi pengunjung website.

iv. Sekretariat sudah harus mulai melakukan kliping terhadap berita-

berita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa dilakukan

dengan menggunakan RSS. Kliping ini juga bisa memuat tentang

best practices terkait praktek ketahanan kota.

v. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap bulan dengan

konten yang menjelaskan tentang kegiatan sekretariat, kliping,

serta bahan pustaka baru yang didapatkan pada minggu

tersebut. Newsletter ini bisa disebarkan melalui milis sebagai

salah satu upaya pelibatan pemangku kepentingan.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

89

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

g. Terkait persiapan untuk berpartisipasi dalam The 100RC Network

Exchange Program di Santiago, Chile, terdapat beberapa hal yang

dibahas berupa:

i. Tiket pesawat untuk Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta

Berketahanan telah dibelikan oleh pihak 100RC.

ii. PIhak Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera mengurus

asuransi perjalanan bagi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat

Jakarta Berketahanan.

iii. Untuk kegiatan The 100RC Network Exchange Program di

Santiago, Chile, pihak Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup akan menyiapkan 2 (dua)

merchandise untuk diberikan kepada CRO dan walikota Santiago,

Chile.

iv. Pre-work questionnaire telah disiapkan.

v. Pre-work presentation sedang dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta

Berketahanan. Perlu untuk menambahkan informasi dari Badan

Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Badan Kerja

Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur terkait koordinasi

antarwilayah yang telah dilakukan. Perlu pula untuk

menambahkan informasi terkait Rencana Tata Ruang (RTR)

Jabodetabek.

vi. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup turut mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta

Berketahanan perlu segera menyelesaikan penyusuan Standard

Operational Procedures (SOP) dengan turut menambahkan

mekanisme pemberian surat tugas dan naskah dinas.

h. Saran dan Tindak Lanjut

i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menyusun

timeline yang jelas untuk penulisan ulang dokumen PRA pada

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

90

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

hari Jumat, 24 November 2017. Sedangkan, beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam penyusunan timeline ini adalah: (i)

pembagian dan mempelajari kembali data mentah hasil seluruh

rangkaian kegiatan tahap I program 100RC Jakarta, (ii) proses

pengolahan data mentah, (iii) proses penentuan poin utama yang

akan masuk ke dalam dokumen PRA, dan (iv) proses penulisan

ulang dokumen PRA.

ii. Penyusunan laman website akan diambil alih oleh Sekretariat

Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya handover website

pada Selasa, 28 November 2017 dan pihak APCO Worldwide.

iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mulai menerbitkan

newsletter online Jakarta Berketahanan pada bulan Desember

2017

iv. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menambahkan informasi

dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan

Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur terkait

koordinasi antarwilayah yang telah dilakukan. Perlu pula untuk

menambahkan informasi terkait Rencana Tata Ruang (RTR)

Jabodetabekjur.

12. Pada hari Selasa, 28 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan

melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal

Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Terdapat beberapa hal

penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Sekretariat Jakarta Berketahanan bersepakat dengan pihak AECOM

untuk menulis ulang dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary

Resilience Assessment (PRA) agar dapat lebih mudah dimengerti oleh

pembaca.

b. Pihak AECOM bersepakat untuk bekerja bersama dengan Sekretariat

Jakarta Berketahanan di kantor sekretariat minimal 2 (dua) hari dalam 1

(satu) minggu dan memberikan hasil (serta menjelaskan proses) dari

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

91

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

seluruh kegiatan program 100RC Jakarta selama ini kepada Sekretariat

Jakarta Berketahanan.

c. Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa Penulisan dokumen PRA

ditulis dalam Bahasa Indonesia dan harus lebih fokus kepada konten dan

sintesa dari masing-masing konten daripada layout dari dokumen.

Dokumen Paket 6 yaitu dokumen Konteks Kota menjadi fokus utama

yang diperbaiki strukturnya.

d. Struktur penulisan masing-masing dokumen mulai dari Paket 1 hingga

Paket 6 termasuk juga kebutuhan untuk melakukan rapat pemantauan

kemajuan penulisan, peninjauan penulisan, dan proses layouting, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Paket Sub List Dokumen

1 Pendahuluan (+ringkasan eksekutif)

2 Konteks Kota

2.1 Pengantar

2.2 Karakteristik Wilayah

2.2.1 Kepemerintahan

2.2.1.1 Wilayah Jabodetabek

2.2.1.2 Wilayah Administrasi Kota Jakarta

2.2.1.3 Tata Kelola Pemerintahan

2.2.2 Demografi

2.2.2.1 Demografi Kependudukan

2.2.2.2 Demografi Ekonomi

2.2.2.3 Demografi Sosial

2.2.3 Klimatologi dan Hidrologi

2.2.3.1 Iklim (Curah Hujan, Matahari, Kelembaban, suhu dll)

2.2.3.2 Hidrologi (Sungai, DAS, Waduk, dll)

2.2.4 Tata Guna Lahan (*jelaskan perubahan fungsi lahannya)

2.2.4.1 Permukiman

2.2.4.2 Ruang Terbuka Hijau

2.3 Kesehatan dan Kesejahteraan

2.3.1 Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

92

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Paket Sub List Dokumen

2.3.2 Penghidupan dan Pekerjaan yang Layak

2.3.3 Pelayanan Kesehatan

2.4 Ekonomi dan Masyarakat

2.4.1 Partisipasi Masyarakat

2.4.2 Stabilitas Sosial, Ekonomi dan Keadilan

2.4.3 Kemakmuran Ekonomi

2.5 Infrastruktur dan Lingkungan

2.5.1 Aset Infrastruktur (Alam dan Buatan)

2.5.2 Fasos dan Fasum

2.5.3 Mobilitas

2.5.4 Komunikasi

2.6 Kepemimpinan dan Strategi

2.6.1 Tata Kelola Kota (OPD)

2.6.2 Jenis Perencanaan

2.6.2.1 Rencana Pembangunan

2.6.2.1.1 RPJP

2.6.2.1.2 RPJMD

2.6.2.1.3 Renstra

2.6.2.2 Rencana Tata Ruang

2.6.2.2.1 RTR Jabodetabekjur

2.6.2.2.2 RTRW DKI Jakarta

2.6.2.2.3 RDTR PZ

2.6.3 Proses Perencanaan Pembangunan di DKI Jakarta

2.6.3.1 Pendekatan untuk Perencanaan

2.7 Kerentanan terhadap Guncangan dan Tekanan

2.7.1 Guncangan

2.7.1.1 Kerentanan terhadap Banjir (karena hujan, rob dll)

2.7.1.2 Kerentanan terhadap Kebakaran

2.7.1.3 Kerentanan terhadap Gempa Bumi

2.7.1.4 Kerentanan terhadap Penurunan Muka Tanah

2.7.1.5 Kerentanan terhadap Serangan Teroris

2.7.2 Tekanan

2.7.2.1 Urbanisasi yang tinggi

2.7.2.2 Kualitas Pangan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

93

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Paket Sub List Dokumen

2.7.2.3 Degradasi Lingkungan (Air, sampah, sanitasi, udara)

2.7.2.4 Kapasitas Tata Kelola Kepemerintahan dan perencanaan

terpadu

2.7.2.5 Kemacetan

2.8 Pengarusutamaan Pengurangan Risiko

2.8.1 Risiko

2.9 Daftar Pustaka

2.1 Daftar Istilah

3 Inventarisasi Aksi Kota

4 Penilaian Persepsi Kota

5 Aset Kota, Guncangan, dan Tekanan

6 Area Temuan

Progress Monitoring Meeting

Proof Reading

Layouting

e. Berdasarkan kerangka penulisan dokumen tersebut di atas, diperlukan

waktu sebanyak 7 (tujuh) minggu, yaitu terhitung sejak minggu ke-4

Bulan November 2017 hingga minggu ke-2 Bulan Januari 2018, untuk

menyelesaikan penulisan ulang dokumen PRA.

f. Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa masing-masing personil tim

Sekretariat Jakarta Berketahanan (tiga orang) dan tim AECOM (dua

orang) mendapatkan jatah sebanyak rata-rata 10-11 hari untuk

mengerjakan penulisan dokumen PRA. Draft dokumen PRA kemudian

diperiksa penulisannya oleh Kepala Sekretariat sebelum disampaikan

kepada CRO untuk direview dan disetujui.

13. Pada Rabu, 29 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan

Conference Call dengan 100RC dan APCO Worldwide (Mitra 100RC terkait

komunikasi) terkait pengembangan laman website Jakarta Berketahanan.

Conference Call ini bertujuan untuk memberikan pelatihan terkait pengelolaan

website dan mengembangkan website secara komprehensif kepada

Sekretariat Jakarta Berketahanan. Pihak 100RC dan APCO Worldwide

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

94

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

merencanakan untuk melakukan hand-over laman website kepada Sekretariat

Jakarta Berketahanan pada Minggu pertama Desember 2017.

14. Pada Kamis, 30 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat

Jakarta Berketahanan, melakasanakan Rapat mingguan terkait kemajuan

Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-

Feasibility Study Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Terdapat beberapa hal penting

yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:

a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience

Officer (CRO) serta dihadiri oleh pihak Sektretariat Jakarta Berketahanan

dan pihak AECOM.

b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan program 100

Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-Feasibility

Jakarta.

c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)

membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa dokumen Waste Water

Treatment Pre-Feasibility Jakarta perlu untuk melihat dan mempelajari

rencana pengembangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Sistem

Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) lain yang telah ada di Jakarta.

d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan

penyusunan dokumen Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta, (ii)

Kemajuan rencana revisi dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary

Resilience Assessment, PRA) Jakarta, (iii) kemajuan website, portal, dan

newsletter Jakarta Berketahanan, dan (iv) persiapan untuk berpartisipasi

dalam The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile.

e. Terkait kemajuan penyusunan dokumen Waste Water Treatment Pre-

Feasibility Jakarta, Dokumen tengah disusun dengan menambahkan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

95

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

masukan dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup untuk turut memperhatikan rencana pengembangan

instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Sistem Pengolahan Air Limbah

Domestik (SPALD) lain yang telah ada di Jakarta. Namun, tetap terdapat

beberapa hal yang perlu ditambahkan berupa:

i. Tim AECOM perlu melakukan klarifikasi terhadap data yang

dihadirkan dalam dokumen Waste Water Treatment Pre-Feasibility

Jakarta.

ii. Tim AECOM perlu pula menjelaskan alasan pemilihan lokasi yang

diajukan untuk menjadi lahan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD).

iii. Tim AECOM perlu untuk melakukan korrdinasi dengan PLAN

International Indonesia yang telah melaksanakan proyek BERSIH di

Kelurahan Jelambar terkait teknologi potensial untuk

pengembangan SPALD.

f. Terkait rencana revisi dokumen PRA, Sekretariat Jakarta Berketahanan dan

AECOM telah membentuk rencana kerja revisi dokumen dengan

menjelaskan konten yang perlu ditambahkan dan penanggung jawabnya

serta telah mulai mengerjakan revisi dokumen. Deputi Gubernur DKI

Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa

setidaknya diperlukan waktu 2 (dua) minggu untuk melakukan proof-

reading dokumen PRA yang telah direvisi. Proses finalisasi dkumen PRA

akan dilaksanakan pada minggu pertama Januari 2018.

g. Terkait kemajuan website dan portal Jakarta Berketahanan, Sekretariat

Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa penyusunan laman website akan

diambil alih oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya

handover website pada Kamis, 30 November 2017. Namun hingga rapat ini

dilaksanakan, pihak APCO Worldwide (konsultan komunikasi 100RC) belum

memberikan kemajuan pengerjaan website kepada Sekretariat Jakarta

Berketahanan.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

96

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

h. Sekretariat juga sudah harus mulai melakukan kliping terhadap berita-

berita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa dilakukan dengan

menggunakan RSS. Kliping ini juga bisa memuat tentang best practices

terkait praktek ketahanan kota. Kliping ini bisa menjadi bahan untuk

newsletter Jakarta Berketahanan.

i. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap bulan dengan konten yang

menjelaskan tentang kegiatan sekretariat, kliping, serta bahan pustaka baru

yang didapatkan pada minggu tersebut. Newsletter ini bisa disebarkan

melalui milis untuk salah satu upaya pelibatan pemangku kepentingan.

Newsletter ini juga harus memiliki konten: (i) Berita terkini, (ii) pojok

pengetahuan: Buku, Literatur, Resilience Strategies, (iii) Penjelasan

mengenai 100RC, (iv) kliping terkait kota berketahanan, dan (v) agenda

kegiatan yang mengacu pada website dan/atau portal.

j. Terkait persiapan untuk berpartisipasi dalam The 100RC Network

Exchange Program di Santiago, Chile, terdapat beberapa hal yang dibahas

berupa:

i. Tiket pesawat untuk Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta

Berketahanan telah dibelikan oleh pihak 100RC.

ii. PIhak Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera mengurus

asuransi perjalanan bagi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta

Berketahanan.

iii. Untuk kegiatan The 100RC Network Exchange Program di Santiago,

Chile, pihak Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup akan menyiapkan 2 (dua) merchandise untuk

diberikan kepada CRO dan walikota Santiago, Chile.

iv. Pre-work questionnaire telah disiapkan.

v. Pre-work presentation sedang dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta

Berketahanan. Perlu untuk menambahkan informasi detail terkait

proses kerja sama dan koordinasi antarwilayah Jabodetabekjur.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

97

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

k. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

turut mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera

menyelesaikan penyusuan Standard Operational Procedures (SOP) dengan

turut menambahkan mekanisme pemberian surat tugas dan naskah dinas.

l. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

juga meminta agar Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan kontak

dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik untuk memastikan kelancaran

kerjasama antara CRO (bersama Sekretariat Jakarta Berketahanan) dengan

Strategy Partner dalam program 100RC Jakarta.

m. Saran dan Tindak Lanjut

i. Tim AECOM akan melakukan korrdinasi dengan PLAN International

Indonesia yang telah melaksanakan proyek BERSIH di Kelurahan

Jelambar terkait teknologi potensial untuk pengembangan SPALD.

ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mempersiapkan newsletter

dan laporan bulanan yang akan selesai dalam minggu ke-5

November 2017.

iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan conference call

dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik setelah rapat ini selesai.

iv. LAPORAN KEUANGAN SEKRETARIAT

100RC memberikan bantuan dana selama dua tahun dan menunjuk United

Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak

Ketiga/Third Party Grantee yang mengelola kebutuhan finansial dan

operasional Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat

untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.

Kebijakan Pembukuan Keuangan berlaku di Sekretariat Jakarta Berketahanan

untuk transaksi keuangan sesuai perincian di bawah ini:

a. Sekretariat Jakarta Berketahanan mengelola catatan akuntansi internal dan

melaporkannya kepada CRO dan UCLG ASPAC

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

98

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

b. UCLG ASPAC mengelola keuangan secretariat secara keseluruhan dan

pencatatannya

Sebagai perwujudan pengelolaan keuangan internal, Sekretariat Jakarta

Berketahanan mengelola uang kas bulanan yang digunakan untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan kegiatan. Rincian alokasi uang kas tersebut diusulkan

kepada UCLG ASPAC melalui persetujuan dari CRO. Laporan keuangan

dilaporkan kepada CRO dan UCLG ASPAC pada setiap bulannya. Laporan

Penggunaan Uang Kas Bulan November 2017 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel Laporan Penggunaan Uang Kas Bulan November 2017

Tanggal Keperluan Harga

per Unit

Usulan Aktual

Jumlah Total (Rp)

Jumlah Total (Rp)

2/11/2017 Snacks for secreatariat's

weekly meeting (2 Nov

2017)

15000 16 240000 5 75000

6/11/2017 Snacks for 100RC Meeting 15000 16 240000 7 105000

7/11/2017 Merchandise (Recycle

Bag)

23000 50 x 25000 1250000 75 1725000

7/11/2017 Delivery for goodie bag - - - - 100000

7/11/2017 Additional Snacks for

meeting

- - - 5 81000

8/11/2017 Paket 4 Lunch - - - 1 100000

13/11/2017 Nestle 330 ml 1600 - - 48 76800

13/11/2017 Gofood for nestle 330ml - - - - 10000

17/11/2017 Gofood for meeting - - - - 101000

TOTAL 2373800

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga dapat melakukan permintaan

pembelian/Purchase Request barang atau jasa yang dibutuhkan untuk

kegiatan operasional sekretariat dan untuk penyusunan Strategi Ketahanan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

99

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Kota. Permintaan tersebut disampaikan kepada UCLG ASPAC melalui

persetujuan dari CRO. Laporan Permintaan Pembelian Bulan November 2017

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel Laporan Permintaan Pembelian Bulan November 2017

Tanggal Nomor Kebutuhan Total Biaya

(Rp)

08/11/2017 UCLG ASPAC/PR/0206 Paket prasmanan 49 pax untuk

soft launching kantor

sekretariat

4900000

TOTAL 4900000

C. KOMUNIKASI PUBLIK

Sekretariat Jakarta Berketahanan menyadari bahwa diperlukan partisipasi aktif

dari seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan pula

resilience) kepada

seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Komunikasi publik ini juga bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku

kepentingan di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota

berketahanan (Resilient Jakarta).

i. MEDIA SOSIAL

Sekretariat Jakarta Berketahanan menggunakan media sosial untuk

meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan

di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan

(Resilient Jakarta). Meskipun begitu, target utama dari komunikasi publik

menggunakan media sosial merupakan penduduk Jakarta di tingkat komunitas

mengingat konten dari media sosial yang ringan sehingga mudah dicerna oleh

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

100

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

semua kalangan. Media sosial yang digunakan oleh Sekretariat Jakarta

Berketahanan untuk kegiatan komunikasi publik adalah Facebook, Instagram,

dan Twittter.

1. Facebook

Penggunaan laman Facebook sebagai sarana meningkatkan kesadaran

(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan di Jakarta dilakukan

dengan tujuan menyebarkan informasi dan pemahaman terkait konsep

ketahanan serta kemajuan dari program 100RC Jakarta dengan

menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas. Saat ini, akun

Facebook Sekretariat Jakarta Berketahanan (@JakBerketahanan) telah

memilki 151 followers pada tanggal 30 November 2017. Hal ini

menunjukkan peningkatan dari followers yang berjumlah 139 pada 31

Oktober 2017.

Gambar. Akun Facebook @JakBerketahanan sebagai sarana penyebearan informasi

kegiatan sekretariat (kiri) dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising

awareness seluruh pemangku kepentingan di Jakarta (kanan)

Hal ini menunjukkan bahwa akun Facebook @JakBerketahanan mulai

mampu menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas dari

sebelumnya. Diharapkan dengan adanya akun facebook ini, akan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

101

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

semakin banyak pemangku kepentingan di Jakarta yang paham dan

berpartisipasi dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan.

2. Instagram

Sekretariat Jakarta Berketahanan mulai menggunakan Instagram

sebagai salah satu media sosial sebagai sarana meningkatkan kesadaran

(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan pada tanggal 13

Oktober 2017. Sampai saat ini, akun instagram Sekretariat Jakarta

Berketahanan (@jakberketahanan) sudah memiliki 40 followers.

Gambar. Akun Instagram @jakberketahanan sebagai sarana penyebearan informasi

kegiatan sekretariat dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising awareness

seluruh pemangku kepentingan.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

102

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

3. Twitter

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga memiliki akun Twitter

(@ResilientJKT) yang aksesnya belum diberikan oleh 100RC sehingga

masih belum dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan kesadaran

(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan.

ii. LAMAN WEBSITE

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga mengembangkan laman website

sebagai perangkat komunikasi publik. Selain sebagai sarana untuk

meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan,

laman website ini juga dikembangkan dengan tujuan untuk menjadi sumber

informasi terkait ketahanan kota (urban resilience) sehingga akan memiliki

konten terkait pustaka terkait ketahanan kota, kliping berita terkait ketahanan,

kegiatan dari Sekretariat Jakarta Berketahanan, kemajuan program 100RC

Jakarta, serta penjelasan mengenai 100RC dan kondisi ketahanan Jakarta.

Laman website ini juga akan menyebarluaskan cara untuk menghubungi

Sekretariat Jakarta Berketahanan bagi yang para pemangku kepentingan yang

ingin turut bergabung dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota

berketahanan (Resilient Jakarta).

Saat ini, laman website masih dalam tahap pengembangan dengan dibantu

oleh pihak APCO Worldwide (mitra 100RC terkait komunikasi). Telah ada 2

(dua) desain mock-up laman website yang akan terus dikembangkan.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

103

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Gambar. Desain mock-up laman website Jakarta Berketahanan. Desain mock-up satu

(kiri) dan Desain mock-up dua (kanan).

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

104

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

D. KENDALA DAN SARAN

i. KENDALA

Dengan telah aktifnya Sekretariat Jakarta Berketahanan, upaya membangun

ketahanan Jakarta kini dilaksanakan oleh: (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,

(ii) CRO, (iii) Sekretariat Jakarta Berketahanan, (iv) Strategy Partner/AECOM,

dan (v) UCLG ASPAC yang berperan untuk mengurusi hal-hal terkait finansial

dan administrasi. Banyaknya pihak yang terlibat dalam proses membangun

ketahanan Jakarta tidak hanya membawa dampak positif di dalam prosesnya.

Koordinasi yang belum baik antara berbagai pihak membuat proses

penyusunan output yang tidak optimal sehingga memperlambat proses

perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan.

Kondisi Sekretariat Jakarta Berketahanan yang baru terbentuk juga

memberikan kendala tersendiri dalam proses mewujudkan Jakarta sebagai

kota berketahanan. Tim sekretariat Jakarta Berketahanan juga masih harus

mengurus hal-hal administratif serta logistik kantor sekretariat sedangkan

output juga harus segera dicapai dengan hasil yang optimal.

ii. SARAN

Untuk memperbaiki koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat secara

langsung dalam upaya membangun ketahanan Jakarta, diperlukan pertemuan

koordinasi rutin antara (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, (ii) CRO, (iii)

Sekretariat Jakarta Berketahanan, (iv) Strategy Partner/AECOM, dan (v)

UCLG ASPAC untuk mengoptimalkan proses perwujudan Jakarta sebagai

kota berketahanan. Pertemuan rutin juga perlu dilakukan antara Sekretariat

Jakarta Berketahanan dan Strategy Partner dengan pemangku kepentingan

terkait di Jakarta, untuk menambah rasa ikut memiliki terhadap proses

perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan.

Selain itu, Strategy Partner/AECOM sebaiknya mulai bekerja di satu ruangan

yang sama dengan tim Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

105

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

mempermudah koordinasi sehingga mengoptimalkan output yang akan

dicapai.

Selain itu, patut pula untuk mempertimbangkan penambahan personel pada

tim Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk mencapai output secara lebih

optimal.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.

Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

106

Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

E. LAMPIRAN

i. TABEL PENGELUARAN PETTY CASH BULAN NOVEMBER 2017

Gambar. Tabel Pengeluaran Petty Cash Sekretariat Bulan November 2017

Detail Expenses: Petty Cash Report

Date : 29/11/17

Date Description Qty Unit Price Total Price Project Code Remark

2/11/2017 Snacks for secreatariat's weekly meeting (2 Nov 2017) 5 15,000 75,000 9710

6/11/2017 Snacks for 100RC Meeting 7 15,000 105,000 9710

7/11/2017 Merchandise (Recycle Bag) 75 23,000 1,725,000 9710

7/11/2017 Delivery for goodie bag - - 100,000 9710

7/11/2017 Additional Snacks for meeting 5 - 81,000 9710

8/11/2017 Paket 4 Lunch 1 - 100,000 9710

13/11/2017 Nestle 330 ml 48 1,600 76,800 9710

13/11/2017 Gofood for nestle 300ml - - 9,000 9710

17/11/2017 Gofood for meeting - - 101,000 9710

Total 2,372,800

Detail Summary :

Total Budget 3,000,000

Total Expenses 2,372,800

Saldo 627,200

Prepared By / Reviewed By / Approved By /pemohon Diketahui Disetujui

( Tri Mulyani Sunarharum ) ( ____________________) ( ____________________ )

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

ii. TABEL KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2017

TABEL KEGIATAN MINGGU KE-1 BULAN NOVEMBER 2017

Kegiatan

Hari

No. Rabu

(1 November 2017) Kamis

(2 November 2017) Jumat

(3 November 2017) 1.

Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri Lokakarya “Konsultasi Multi-pihak Desain Besar Pertanian Perkotaan” di Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta. Waktu: 08.30 – 16.00 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait

Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat mingguan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, AECOM, dan UCLG ASPAC terkait kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Waktu: 13.00 – 15.00 Tujuan: membahas kemajuan program 100RC Jakarta,

Menghadiri Lokakarya “Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Peta Jalan (roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Focus Group Discussion (FGD) 3 terkait kota tangguh di Hotel Cemara, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 69, Jakarta Pusat. Waktu: 08.30 – 13.30 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 107

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Desain Besar Pertanian Perkotaan Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta

terutama terkait finalisasi dokumen final PRA

gambaran terkait Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Peta Jalan (roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta

2. Menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Peneliti dari Universitas Cardiff di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia. Waktu: 09.30 – 11.00 Tujuan: untuk menggali informasi mengenai permasalahan pembangunan kota Jakarta

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 108

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

3. Menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan ICLEI di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia Waktu: 13.30 – 14.30 Tujuan: untuk membahas persiapan keberangkatan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri acara Ambitious City Promises di Bonn, Jerman

4. Melakukan pertemuan lanjutan dengan AECOM dan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 109

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 15.30 – 16.30 Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan kolaboratif.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 110

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

TABEL KEGIATAN MINGGU KE-2 BULAN NOVEMBER 2017

Kegiatan

Hari

No. Senin

(6 November 2017) Selasa

(7 November 2017) Rabu

(8 November 2017) Kamis

(9 November 2017) Jumat

(10 November 2017) 1.

Melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta. Waktu: 09.00-11.00 Tujuan: untuk membahas Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta.

Pertemuan dengan Saudari Mery Ana terkait kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan Waktu: 08.00-09.00 Tujuan: untuk membahas kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan.

Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope of Works dan tenggat waktunya. Waktu: 08.30 – 18.00 Tujuan: untuk membahas penulisan Scope of Works dan tenggat waktu penyelesaiannya.

Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 15.00 - 16.00 Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan kolaboratif.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 111

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

2. Melakukan pertemuan dengan 100RC Asia Pasifik, terkait pengenalan kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta. Waktu: 13.00-15.00 Tujuan: untuk mengenali kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta.

Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait identifikasi cakupan kerja untuk tahap II program 100RC Jakarta. Waktu: 11.00-16.00 Tujuan: untuk merumuskan pembagian domain pekerjaan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan (CRO), AECOM, dan 100RC.

Peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan siang bersama dengan para tamu undangan. Waktu: 11.30 – 13.30 Tujuan: untuk meresmikan keberadaan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai perwujudan upaya membangun Ketahanan kota Jakarta (Resilient Jakarta).

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 112

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

TABEL KEGIATAN MINGGU KE-3 BULAN NOVEMBER 2017

Kegiatan

Hari

No. Senin

(13 November 2017) Selasa

(14 November 2017) Rabu

(15 November 2017)

Kamis (16 November 2017)

Jumat (17 November 2017)

1.

Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program “Youth in Action for Urban Resilince di Jakarta Barat dan Timur” dan Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta Waktu: 09.00-11.00 Tujuan: untuk membahas tindak lanjut komitmen dari IBU Foundation untuk turut

Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 15.30 – 16.00 Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan

Menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Tentang Air Limbah Domestik di Hotel Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11, Gambir, Jakarta Pusat. Waktu: 08.30 – 16.30 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait Raperda Tentang Air

Menghadiri Acara Hari Kesehatan Nasional ke-53 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl. Raya Kembangan No. 2, Jakarta Barat. Waktu: 08.00 – 13.00 Tujuan: untuk mewakili Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta

Pertemuan dengan KARINA terkait rencana pelibatan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam side event pada World Urban Forum 2018 yang akan berlangsung pada bulan Februari 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: untuk membahas rencana partisipasi Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam World Urban

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 113

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

terlibat dalam proses membangun ketahanan kota Jakarta yang telah diutarakan dalam beberapa rangkaian kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebelumnya.

kolaboratif. Limbah Domestik untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta

mendapatkan gambaran tentang program kesehatan dan sanitasi di Jakarta

Forum dalam salah satu side events di Kuala Lumpur, Malaysia.

2.

Menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur. Waktu: 08.30 - 13.30 Tujuan: Untuk

Melakukan pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Saudari Istifarini dari Foresight Association LLC terkait Peluang Membangun Ketahanan (Resilience) melalui Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Program “Garden and Green Space in Jakarta”. Waktu: 08.00 - 09.00 Tujuan: untuk membahas

Pertemuan dengan ICLEI terkait rencana program lokakarya Ambitious Cities Promises yang akan berlangsung pada minggu ke-4 November 2017 Waktu: 10.30 - 12.00 Tujuan: untuk membahas tindak lanjut persiapan Launching dan Lokakarya Ambitious Cities Promises.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 114

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait RPJMD 2018-2022 DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta

kemungkinan kolaborasi dalam bidang RTH

3.

Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Waktu: 17.30 - 20.00 Tujuan: untuk membahas kemajuan dari program 100R Jakarta yang akan menjalani tahap II

Weekly call terkait kemajuan program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM. Waktu: 11.00 - 12.00 Tujuan: membahas kemajuan dari program 100RC Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 115

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

program 100RC Jakarta.

4.

Gladiresik untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama dengan AECOM. Waktu: 16.30 - 19.00 Tujuan: untuk mempersiapkan Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM yang akan menjadi pemateri dan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 116

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

TABEL KEGIATAN MINGGU KE-4 BULAN NOVEMBER 2017

Kegiatan

Hari

No. Senin

(20 November 2017) Selasa

(21 November 2017) Rabu

(22 November 2017) Kamis

(23 November 2017) Jumat

(24 November 2017) 1.

Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan Pendekatan Kolaboratif” pada hari Senin dan Selasa, 20 November 2017 dengan peserta seluruh perencana dari Pemerintah Provinsi

Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan Pendekatan Kolaboratif” pada hari Senin dan Selasa, 21 November 2017 dengan sasaran peserta SKPD Provinsi DKI Jakarta.

Menghadiri Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 10.30 – 14.30 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait RPJMD 2018-2022 DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC

Sekretariat Jakarta Berketahanan, menjadi peserta dalam lokakarya Ikhtiar Kota Ambisius/Ambitious City Promises yang diselenggarakan oleh ICLEI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 09.00 – 17.00 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta

Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: membahas kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) dan rencana revisi dokumen Penilaian Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 117

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

DKI Jakarta. Waktu: 08.00 – 16.30 Tujuan: untuk meningkatkan kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.

Waktu: 08.00 – 16.30 Tujuan: untuk meningkatkan kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.

Jakarta akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.

2.

Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA).

Mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam wawancara dengan Michael Taylor dari Thomson Reuters Foundation terkait upaya membangun ketahanan kota

Pertemuan dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children terkait upaya penyelarasan agenda dengan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 118

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Waktu: 17.30 - 19.00 Tujuan: untuk membahas dokumen Penilaian Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.

Jakarta. Waktu: 15.00 – 16.00 Tujuan: berbagi pengalaman Jakarta terkait upaya membangun ketahanan kota

Waktu: 13.30 – 15.30 Tujuan: untuk memperkenalkan program Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children yang telah berkontribusi dalam proses edukasi dan pengurangan risiko bencana pada kelompok usia dini dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 119

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

TABEL KEGIATAN MINGGU KE-5 BULAN OKTOBER 2017

Kegiatan

Hari

No. Senin

(27 November 2017)

Selasa (28 November 2017)

Rabu (29 November 2017)

Kamis (30 November 2017)

1.

Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait evaluasi kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan SKPD Provinsi DKI Jakarta tentang Pendekatan Kolaboratif Waktu: 09.00 -10.00 Tujuan: Membahas tindak lanjut dan evaluasi dari Kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan

Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Waktu: 07.30 – 08.30 Tujuan: membahas pembagian kerja pengerjaan revisi dokumen PRA.

Conference Call dengan 100RC dan APCO Worldwide (Mitra 100RC terkait komunikasi) terkait pengembangan laman website. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: melakukan pelatihan terkait pengelolaan website dan mengembangkan website secara komprehensif

Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-Feasibility Study Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: membahas kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 120

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pendekatan Kolaboratif” yang telah dilakukan pada 20 dan 21 November 2017

2.

Menghadiri Rapat Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. Waktu: 09.00 – 11.30 Tujuan: membahas Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dibantu oleh American Red Cross dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,

Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 121