pengungkapan biaya perkara secara memadai dlm lk satker2

16
 1 Kritik dan saran melalui email : [email protected] PENGUNGKAPAN BIAYA PERKARA SECARA MEMADAI DALAM LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERADILAN Oleh : Muhammad Anis, SE., Ak. (Reg. Negara D-480.070) Auditor pada Badan Pengawasan MA.RI 1.1. Pengertian Untuk memahami terminologi biaya perkara dapat kita  rujuk pada (pasal 121 ayat (4) HIR / pasal 145 (4) RBg, yang menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan biaya perkara adalah biaya yang terlebih dahulu harus dibayar oleh penggugat ketika memasukan gugatan perkara perdata, sesuai dengan asas “ tidak ada biaya, tidak ada perkara” ; Biaya perkara pada saat putusan akhir dibebankan kepada pihak yang kalah Pasca perseteruan antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Mahkamah Agung (MA) RI  puncaknya BPK melaporkan Mahkamah Agung (MA) ke Kepolisian tgl 13 September 2007 karena pencegahan terhadap pemeriksaan biaya perkara thn 2005-2006 1 . Menurut MA biaya  perkara bukan merupakan keuangan Negara melainkan uang titipan pihak ke-3 (pihak yang  berperkara) sehingga cukup dipertanggungjawabkan secara intern (kepada para pihak) sehingga tidak termasuk dalam obyek audit oleh BPK, ditambah lagi belum ada aturan yang mengatur teknis terkait pemeriksaan dan pengelolaan dana pihak-3 (Biaya Perkara) dimaksud pada saat itu, sehingga bukan merupakan obyek pemeriksaan BPK. Sedangkan BPK berpendapat bahwa Biaya Perkara merupakan lingkup keuangan Negara sehingga merupakan obyek pemerikasaan (UU No. 15 Thn 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Psl 3 menyebutkan bahwa “  Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara ) unsur keuangan Negara yang dimaksud merujuk pada pengertian keuangan Negara dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pasal 2 yang menyatakan, ruang lingkup keuangan negara termasuk kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelesaian tugas  pemerintahan dan/atau kepentingan umum . Pemungutan biaya perkara yang dilakukan MA kepada pihak berperkara adalah atas nama negara, sehingga harus di anggap sebagai lingkup keuangan Negara. Oleh karena itu sesuai dengan Pasal 24 ayat 2 UU No.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara yang pada intinya menyatakan bahwa Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, menghalangi dan atau menggagalkan  pemeriksaan diancam dengan pidana dan atau denda… ” atas dasar inilah kemudian BPK  beranggapan MA tidak kooperatif dan bahkan mencegah dilakukannya pemeriksaan atas biaya  perkara dimaksud. 1  Hal ini dikatakan Anwar Nasution (Ketua BPK RI masa itu) dalam jumpa pers di kantor BPK RI Rabu tanggal 19 September 2007 (sumber : Wahyu Daniel - detikFinance)

Upload: muhammad-anis

Post on 06-Jul-2015

165 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 1/16

 

1  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

PENGUNGKAPAN BIAYA PERKARA SECARA MEMADAI

DALAM LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERADILAN 

Oleh : Muhammad Anis, SE., Ak. (Reg. Negara D-480.070)

Auditor pada Badan Pengawasan MA.RI

1.1. Pengertian

Untuk memahami terminologi biaya perkara dapat kita

 

rujuk pada (pasal 121 ayat (4) HIR / pasal

145 (4) RBg, yang menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan biaya perkara adalah biaya

yang terlebih dahulu harus dibayar oleh penggugat ketika memasukan gugatan perkara perdata,

sesuai dengan asas “tidak ada biaya, tidak ada perkara”; Biaya perkara pada saat putusan akhir

dibebankan kepada pihak yang kalah

Pasca perseteruan antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Mahkamah Agung (MA) RI

puncaknya BPK melaporkan Mahkamah Agung (MA) ke Kepolisian tgl 13 September 2007

karena pencegahan terhadap pemeriksaan biaya perkara thn 2005-20061. Menurut MA biaya

perkara bukan merupakan keuangan Negara melainkan uang titipan pihak ke-3 (pihak yang

berperkara) sehingga cukup dipertanggungjawabkan secara intern (kepada para pihak) sehingga

tidak termasuk dalam obyek audit oleh BPK, ditambah lagi belum ada aturan yang mengatur

teknis terkait pemeriksaan dan pengelolaan dana pihak-3 (Biaya Perkara) dimaksud pada saat itu,

sehingga bukan merupakan obyek pemeriksaan BPK. Sedangkan BPK berpendapat bahwa Biaya

Perkara merupakan lingkup keuangan Negara sehingga merupakan obyek pemerikasaan (UU No.15 Thn 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Psl 3

menyebutkan bahwa “Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang

dilakukan oleh BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara…’) unsur keuangan Negara yang

dimaksud merujuk pada pengertian keuangan Negara dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara. Pasal 2 yang menyatakan, ruang lingkup keuangan negara termasuk 

kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelesaian tugas

  pemerintahan dan/atau kepentingan umum. Pemungutan biaya perkara yang dilakukan MA

kepada pihak berperkara adalah atas nama negara, sehingga harus dianggap sebagai lingkup

keuangan Negara. Oleh karena itu sesuai dengan Pasal 24 ayat 2 UU No.15 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara yang pada intinya menyatakan bahwa

“Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, menghalangi dan atau menggagalkan

  pemeriksaan diancam dengan pidana dan atau denda…” atas dasar inilah kemudian BPK 

beranggapan MA tidak kooperatif dan bahkan mencegah dilakukannya pemeriksaan atas biaya

perkara dimaksud.

1Hal ini dikatakan Anwar Nasution (Ketua BPK RI masa itu) dalam jumpa pers di kantor BPK RI Rabu tanggal 19

September 2007 (sumber : Wahyu Daniel - detikFinance)

Page 2: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 2/16

 

2  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 yang ditandatangani oleh

Presiden tanggal 23 Juli 2008 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak 

yang berlaku Pada MA dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya sebagai pelaksanaan dari

UU No. 20 tahun 2007 tentang PNBP, sekaligus menjadi dasar (payung hukum) pemungutan

PNBP yang berasal dari biaya perkara. PP ini terdiri dari 4 pasal dilengkapi dengan lampiran

berupa rincian jenis dan tarif PNBP atas biaya perkara.

1.2. Macam Biaya Perkara

Yang dimaksud dengan biaya perkara menurut pasal 121 HIR dan 145 R.Bg adalah 2:

1.  Biaya Kepaniteraan(Griffier Kosten)  /Hak-hak kepaniteraan yang merupakan pungutan

sebagai pelayanan/jasa pengadilan yang disetor ke kas Negara, jenis dan tarifnya telah

diatur dalam PP No. 53 Thn 2008, yang secara umum dikelompokan dalam 5 jenis (pasal

1) yaitu :

1)  Hak Kepaniteraan Mahkamah Agung2)  Hak Kepaniteraan Peradilan Umum

3)  Hak Kepaniteraan Peradilan Agama

4)  Hak Kepaniteraan Tata Usaha Negara

5)  Hak Kepaniteraan lainnya.

2.  Ongkos/Biaya Proses, biaya yang merupakan biaya pelaksanaan peradilan yang

digunakan untuk penyelesaian perkara perdata pada Pengadilan diluar biaya yang disebut

pada point 1 (hak-hak kepaniteraan yang merupakan PNBP)

1.2. Dasar Hukum Pengungkapan Biaya Perkara

1.  Undang-Undang No. 3 Thn 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 14 tahun

1985 tentang Mahkamah Agung 

Dalam Pasal 81 A :

1)  Anggaran MA dibebankan tersendiri dalam mata anggaran tersendiri dalam

APBN

2)  Dalam mata anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak termasuk 

biaya kepaniteraan dan biaya proses penyelesaian perkara perdata, baik 

diperadilan umum, peradilan agama maupun penyelesaian perkara tata usahaNegara

3)  Untuk penyelesaian perkara perdata dan perkara tata usaha Negara sebagaimana

dimaksud ayat (2), biaya kepaniteraan dan biaya proses penyelesaian perkara

dibebankan kepada pihak atau para pihak yang berperkara

2  Mahkamah Agung dalam suratnya No.43/TUAD/AG/III/UM/XI/1992 tgl 23 Nov. 1992 

Page 3: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 3/16

 

3  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

4)  Biaya kepaniteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), merupakan

penerimaan Negara bukan pajak yang ditetapkan sesuai dengan ketentutan

peraturan perundang-undangan.

5)  Mahkamah agung berwenang menetapkan dan membebankan biaya proses

penyelesaian perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

6)  Pengelolaan dan pertanggungjawaban atas anggaran dan biaya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (4) dan ayat (5) diperiksa oleh BPK sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

2.  SEMA 09 Tahun 2008 tentang Pelaporan Penerimaan dan Penggunaan Biaya Perkara

pada Pengadilan : 

1)  Pelaporan penerimaan dan penggunaan Keuangan Perkara Perdata dilakukan

secara bulanan dengan menggunakan formulir sebagaimana yang telah

ditetapkan pada Buku II...

2)  Laporan Keuangan hasil dari proses peradilan pidana yang harus dilaporkan

adalah denda yang dikenakan pada perkara tipiring (tilang)

3)  Laporan bulanan harus sudah dikirimkan paling lambat tanggal 5 bulan

berikutnya ke tingkat banding dan dirjen terkait… 

4)  ….dst…. 

9)  Laporan Penerimaan dan Penggunaan Biaya Perkara pada pengadilan

dalam bentuk agregat dapat ditampilkan ke muka publik secara berkala,

sebagai bentuk akuntabilitas publik dan transparansi pengadilan.

10)  Untuk keperluan transparansi berkala, informasi yang perlu ditampilkan

adalah sebagai berikut :

a. Sisa awal periode pelaporan

b. Jumlah uang masuk selama periode pelaporan

c. Jumlah uang terpakai selama periode pelaporan

d. Jumlah uang dikembalikan pada pihak selama periode pelaporan

e. Sisa akhir periode pelaporan

 form laporan terlampir 3 

3.  Peraturan Mahkamah Agung RI. No. 02 Tahun 2009 tentang Biaya Proses

penyelesaian perkara dan Pengelolaannya pada MA dan Badan Peradilan yang berada

dibawahnya.

Dalam pasal 3 disebutkan :1)  Biaya proses sebagaimana tersebut pada pasal 2 dipertanggungjawabkan

kepada pihak-pihak yang berperkara dengan ditetapkannya besaran biaya

proses pada putusan

3Lampiran Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung No 09 Tahun 2008 Tanggal 24 Nov 2008

Page 4: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 4/16

 

4  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

2)  Seluruh biaya proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola secara

efektif, efisien, transparan dan dicatat dalam Catatan atas Laporan Keuangan

MA. RI.

1.3. Pengungkapan Biaya Perkara dalam Laporan Keuangan

Dalam UU No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung Pasl 1 ayat 6) menyebutkan

 bahwa “Pengelolaan dan pertanggungjawaban atas anggaran dan biaya…diperiksa oleh BPK.

Anggaran yang dimaksud merujuk pada ayat 1) yaitu anggaran MA yang berasal dari APBN

(DIPA), sedangkan biaya yang dimaksudkan merujuk pada 2 (dua) hal yaitu :

1)  Biaya kepaniteraan (griffier kosten) yang disebutkan dalam ayat 4) yang merupakan PNBP

sebagaimana terbaru telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 53 tahnu 2008 tentang

Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Mahkamah

Agung dan Badan Peradilan yang berada di Bawahnya.

2)  Biaya Proses yang disebutkan dalam ayat 5) bahwa Mahkamah agung berwenang

menetapkan dan membebankan biaya proses penyelesaian perkara…’yang kemudianterakhir diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung RI No. 02 Thn 2009 tentang Proses

Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan

yang Berada di Bawahnya

Oleh karena pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan biaya (biaya

kepaniteraan dan biaya proses) merupakan obyek pemeriksaan BPK maka perdebatan terkait

dengan biaya perkara ini masuk dalam terminologi keuangan Negara atau bukan telah selesai

dengan keluarnya PP No. 53 tahun 2008 ini. Sehingga prinsip-prinsip pengelolaan dan

pertanggungjawabannya mengikuti asas-asas umum pengelolaan keuangan negera yaitu

profesional, terbuka dan bertanggungjawab.

Untuk memenuhi unsur keterbukaan (transparansi) dalam pengelolaan biaya perkara

melalui Surat Edaran Mahkamah Agung No. 09 Tahun 2008 tentang Pelaporan Penerimaan dan

Penggunaan Biaya Perkara pada Pengadilan secara intern telah diatur model dan bentuk (form)

pelaporan yang dihimpun oleh dirjen-dirjen terkait4

dan Laporan Penerimaan dan Penggunaan

 Biaya Perkara pada pengadilan dalam bentuk agregat dapat ditampilkan ke muka publik secara

berkala, sebagai bentuk akuntabilitas publik dan transparansi pengadilan5 

Mengenai biaya proses secara implisit dalam Peraturan Mahkamah Agung RI No. 02

tahun.2009 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada MA dan Badan

Peradilan yang berada di Bawahnya untuk dicatat (diungkapkan) dalam Catatan atas LaporanKeuangan (CaLK)

Melandaskan pada perundangan dan peraturan terkait atas pengungkapan biaya perkara

baik biaya kepaniteraan maupun biaya proses ke dalam Laporan Keuangan khususnya pada

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), saat ini belum ada model atau format baku sebagai

4 point 3) SEMA No.09 th 2008 – form laporan dalam lampiran 

5 point 9) SEMA N0.09 th 2008 

Page 5: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 5/16

 

5  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

 juklak(petunjuk pelaksanaan) terkait dengan pengungkapan biaya perkara ke dalam Catatan atas

Laporan Keuangan sebagaimana diamanatkan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 02 Th.2009

sehingga pengungkapan biaya perkara dimaksud dalam Laporan Keuangan (LK) satuan kerja

(satker) masih saja dijumpai perbedaan bahkan tidak sedikit oleh karena tidak mengetahui model

(form) dan susunannya dalam sistematika LK sehingga tidak menampilkan informasi biaya

perkara ini ke dalam Catatan atas Laporan Keuangannya (CaLK)

Sebagaimana diketahui bahwa yang disebut sebagai Laporan Keuangan (LK)

Kementrian/Lembaga itu terdiri 3 unsur6

yang merupakan satu kesatuan tidak terpisah-pisah

yaitu:

Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Neraca

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca oleh system (by system) telah dihasilkan melalui

Aplikasi SAI yang terdiri dari SAKPA dan SIMAK-BMN, namun demikian terhadap CaLK

masih dilakukan secara manual.

Pada prinsipnya CaLK bertujuan untuk memudahkan pengguna LK dalam memahami nilai yang

disajikan dalam LK sehingga mencegah pengguna (user ) atas kekeliruan dalam menerjemahkan

angka dalam LK ( prevent misleading information); disamping itu menginformasikan hal-hal lain

yang penting dan secara signifikan mempengaruhi LK, misalnya keputusan atau kebijakan

pimpinan sebagai contoh misalnya dalam hal MOU terkait dengan status atas asset-aset yang

belum clear and clean baik dari sisi pengelolaan maupun kepemilikan.

Sehingga dari sisi isi (conten) CaLK jika kita ingin pilah berdasarkan peraturan7

hanya

berisi/menjelaskan 3 (tiga) hal yaitu :1.  Penjelasan Umum :

Dasar Hukum meliputi peraturan yang melandasi penyusunan LK, dapat berupa UU,

PP, PMK atau Perdirjen, Surat Edaran dan lain-lain

Kebijakan Teknis; Meliputi rencana strategis organisasi dan realisasi anggran sebagai

pendukung terlaksananya kegiatan yang melekat dalam rencana strategis organisasi  

Aspek dan dukungan dalam penyusunan laporan keuangan; Sistem dan Aplikasi yang

digunakan dalam penyusunan laporan keuangan

Kebijakan Akuntansi; Menjelaskan kebijakan dalam pencatatan transaksi dan

penyajian per masing-masing akun dalam laporan keuangan (LRA & Neraca).

Sesusai Standar Akuntansi Pemerintahan 

2.  Penjelasan atas Pos-Pos LRA; Menggambarkan secara umum dan rinci besaran anggaran

dan realisasinya baik pendapatan maupun belanja dengan perbandingan antar waktu 

6UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Per-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan LK

Kementrian/Lembaga Psl. 87

Perdirjen Per-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga  

Page 6: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 6/16

 

6  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

3.  Penjelasan atas Pos-Pos Neraca; Menggambarkan secara umum dan rinci besaran neraca

meliputi saldo awal, mutasi dan saldo akhir dengan perbandingan antar waktu 

Jika kita mengacu pada Perdirjen Per-51/PB/2008 pada sistimatika penyajian LK satuan

kerja dan daftar isinya yang telah ada dalam lampiran Per-51/PB/2008 tersebut dikaitkan dengan

pengungkapan biaya perkara akan ditempatkan diposisi mana, menjadi pertanyaan yang harusdijelaskan. Apakah akan dimasukan dalam CaLK pada penjelasan atas pop-pos LRA atau dalam

pos tersendiri dengan merubah sistimatika baku melalui penambahan sub judul dalam kelompok 

CaLK

Paling tidak ada 2 (dua) hal yang bisa diusulkan dalam tulisan ini terkait dengan

sistematika pengungkapan dalam LK berdasarkan Per-51/PB/2008 khusunya biaya perkara

dalam LK satuan kerja (satker) Mahkamah Agung dan jajaran dibawahnya yaitu :

1)  Diungkap dalam bagian dari point ”  B Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Ralisasi

 Anggaran (LRA)”  yaitu pada sub “ B.3. Catatan Penting/ Pengungkapan Lainnya”  

2)  Dengan penambahan point baru yaitu point “  D) Pengungkapan Biaya Perkara pada kelompok CaLK ” 8 

Untuk jelasnya kedua usulan tersebut dapat dilihat dari draft alternatif berikut :

 Draft Alternatif 1). Diungkap dalam bagian dari point B Penjelasan atas Pos-Pos LRA

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ...

Daftar Isi ...Daftar Tabel ...Daftar Grafik ...Daftar Lampiran ...Daftar Singkatan ...Indeks Catatan atas Laporan Keuangan ...Pernyataan Tanggung Jawab ...I. Ringkasan ...II. Laporan Realisasi Anggaran ( LRA perbandingan 2XX1 dan 2XX0 ...

III. Neraca (NSAIKPT perbandingan 2XX1 dan 2XX0) ...IV. Catatan atas Laporan Keuangan ...

A.  Penjelasan Umum ...

8Dalam tulisan Bapak Abdul Wahid Oscar, SH., MH. (Hakim Tinggi Pengawas, pada BAWAS MA.RI) yang

disampaikan dalam kegiatan TLHP Badan Pengawasan MA.RI di semarang tanggal 19 Oktober 2010 telah

mengusulkan wacana Penambahan point “D) Penjelasan/Pengungkapan Penting Lainnya”   dalam CaLK dan

akan hal ini pun telah didiskusikan dikalangan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Page 7: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 7/16

 

7  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

A.1. Dasar Hukum ...A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja ...A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan ...A.4. Kebijakan Akuntansi ...

B. 

Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran ...B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran ...B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran ...B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya

B.3.1. Biaya Perkara

B.3.2. Penerimaan Hibah

B.3.3. Penyajian LRA Berbasis Akrual 

...

C.  Penjelasan atas Pos-pos Neraca ...C.1. Posisi Keuangan Secara Umum

...C.2. Penjelasan Per Pos Neraca ...C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya

Laporan-laporan Pendukung sesuai Perarturan Dirjen Perbendaharaan

Nomor PER- 51/PB/2008...

LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan ...LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja ...Neraca Percobaan ...

Laporan Barang Pengguna ...

Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan ...Laporan Kondisi Barang ...

Lampiran-Lampiran ...

9Dimasukan dalam point B. Penjelasan atas pos-pos LRA sub B.3. Catatan Penting/Pengungkapan lainnya

Diluar mekanisme APBN

Page 8: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 8/16

 

8  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

Draft Alternatif 2  Dengan penambahan point baru yaitu point D) Pengungkapan Biaya Perkara

 pada kelompok CaLK  

DAFTAR ISI

HalamanKata Pengantar ...Daftar Isi ...Daftar Tabel ...Daftar Grafik ...Daftar Lampiran ...Daftar Singkatan ...Indeks Catatan atas Laporan Keuangan ...Pernyataan Tanggung Jawab ...

I. Ringkasan ...II. Laporan Realisasi Anggaran ( LRA perbandingan 2XX1 dan 2XX0 ...III. Neraca (NSAIKPT perbandingan 2XX1 dan 2XX0) ...IV. Catatan atas Laporan Keuangan ...

A.  Penjelasan Umum ...A.1. Dasar Hukum ...A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja ...A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan ...A.4. Kebijakan Akuntansi ...

B.  Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran ...B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran ...B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran ...B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya ...

C.  Penjelasan atas Pos-pos Neraca ...C.1. Posisi Keuangan Secara Umum ...C.2. Penjelasan Per Pos Neraca ...C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya

D.  Pengungkapan Biaya Perkara10

 

D.1. Biaya Kepaniteraan

D.2. Biaya Proses 

...

Laporan-laporan Pendukung sesuai Perarturan Dirjen Perbendaharaan

Nomor PER- 51/PB/2008...

LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan ...LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja ...Neraca Percobaan ...

10Point D. hal yang diusulkan untuk ditambahkan

Page 9: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 9/16

 

9  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

Laporan Barang Pengguna ...Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan ...Laporan Kondisi Barang ...

Lampiran-Lampiran ...

Argumentasi dari kedua alternatif tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1)   Diungkap dalamCaLK bagian dari point ” B) Penjelasan atas Pos-Pos LRA” 

Bahwa pada prinsipnya biaya perkara merupkan elemen penerimaan meskipun sumbernya

bukan dari Negara melalui mekanisme APBN tetapi dari pihak berperkara (pihak ke-3),

sehingga ditempatkan pada point “  B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya”  

bersamaan dengan pengungkapan hibah yang diterima satuan kerja diluar mekanisme APBN

dan Penyajian LRA Berbasis Akrual misalnya dll.

2)   Dalam CaLK dengan penambahan/modifikasi pada point “ D) Pengungkapan BiayaPerkara”. 

Usulan penambahan/modifikasi ini, didasarkan pemikiran bahwa dalam Catatan atas

Laporan Keuangan (CaLK) jika diamati dari sisi isi (konten), maka apa yang dijelaskan

dalam CaLK pada prinsipnya hanya berisi 3 (tiga) hal sebagaimana yang disebutkan diatas

yaitu: “A) Penjelasan Umum”; “B) Penjelasan atas Pos-pos LRA”; dan “C) Penjelasan atas

Pos-pos Neraca”. Disamping itu apa yang telah terecord  dalam kedua unsur LK tersebut

telah dilakukan by system melalui Aplikasi SAI (SAKPA dan SIMAK-BMN), sedangkan

biaya perkara by system tidak ada kaitannya dan pengaruhnya pada unsur LK pada

umumnya maka tidak dianggap relevan lagi jika penjelasan akan biaya perkara dimunculkan

ke dalam kedua unsur LK dimaksud. Hal yang tepat adalah dengan modifikasi point yaitu

 point “ D) Pengungkapan Biaya Perkara”. namun usulan ini merubah sistematika penyajian

LK sebagaimana template yang ada dalam Per-51/PB/2008 oleh karena itu perlu

didiskusikan lebih lanjut khususnya pembuat kebijakan/regulasi dalam hal ini Kementrian

Keuangan

Dari kedua alternatif usulan tersebut penulis beranggapan bahwa pengungkapan biaya

perkara apakah itu akan mengikuti alternatif pertama diungkap dalam CaLK pada bagian

dari point “ B) Penjelasan atas Pos-Pos LRA ataukah melalui penambahan point “ D)

Pengungkapan Biaya Perkara” dalam CaLK  haruslah ditetapkan untuk menjadikeseragaman, hemat penulis alternatif pertama bisa dipilih untuk sementara waktu meskipun

dari sisi argumentasi sebenarnya terbuka untuk diperdebatkan (debatable), sedangkan

alternatif kedua oleh karena sifatnya modifikasi sebagaimana yang telah dituangkan dalam

Per-51/PB/2008 dari sisi argumentasi dapat dipertimbangkan sambil mengkomunikasikan

alternatif ini kepada regulator dalam hal ini Kementrian Keuangan.

Page 10: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 10/16

 

10  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

1.4. Pengungkapan Biaya Perkara dalam Laporan Keuangan Secara Memadai

Apakah selama ini pengungkapan biaya perkara di satuan kerja khususnya jajaran

dibawah Mahkamah Agung RI telah dianggap memadai dari sisi pelaporan..?

Jika kita membaca Laporan keuangan Satuan Kerja, maka akan nampak bahwa tidak sedikit

yang tidak menyajikan biaya perkara dalam LK, jikapun diungkapkan maka kita bisamenyoal paling tidak 2 (dua) hal :

I.  Terkait dengan konsistensi dan perbedaan dalam sistematika penyajiannya, bahkan ada

yang menempatkan pada point “C) Penjelasan atas Pos-Pos Neraca” dalam CaLK. 

II.  Terkait dengan kucukupan informasi yang disajikan, hal ini disebabkan masih

ragamnya pengertian dikalangan satker akan biaya perkara ini. Bahkan tidak sedikit

tarif pemungutannya berbeda khususnya yang terkait dengan biaya kepaniteraan

(PNBP yang seharusnya berpedoman pada peraturan yang berlaku11) 

Kedua hal inilah yang jika kita cermati menjadi salah satu ganjalan penyumbang opini

disclaimer atas LK Lembaga MA. RI thn 2008-2009.

Konteks pengungkapan biaya perkara secara memadai dalam LK sebenarnya terkait dengan

pengungkapan informatif akan hal-hal yang material.  Hal-hal tersebut mencakup bentuk,

susunan, dan isi laporan keuangan, serta catatan atas laporan keuangan12.

Hal-hal yang material yang dimaksudkan dalam pengungkapan biaya perkara menurut hemat

penulis didasarkan pada apa yang disebutkan dalam SEMA 09 Tahun 2008 tentang

Pelaporan Penerimaan dan Penggunaan Biaya Perkara pada Pengadilan dalam point 10)

menyebutkan bahwa : “Untuk keperluan transparansi berkala, informasi yang perlu

ditampilkan adalah sebagai berikut :

a)  Sisa awal periode pelaporanb)  Jumlah uang masuk selama periode pelaporan

c)  Jumlah uang terpakai selama periode pelaporan

d)  Jumlah uang dikembalikan pada pihak selama periode pelaporan

e)  Sisa akhir periode pelaporan

Selama ini pelaporan terkait dengan biaya perkara, telah dilaporkan secara berkala namun

belum terintegrasi pada Laporan Keuangan satuan kerja akan tetapi dilaporkan kepada dirjen

terkait dalam hal ini Badilum, Badilag atau Badilmiltun

Dalam surat Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI No.

199/BUA/KEU/VI/2010 tanggal 22 Juni 2010 Hal : Laporan Keuangan TriwulanII/Semester I Tahun Anggaran 2010 yang kemudian ditegaskan lagi dalam Surat Kepala

Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI. No. 414/BUA/KEU/XII/2010 tanggal 30

Desember 2010 Hal : Laporan Keuangan dan Laporan BMN Semester II/Tahun Anggaran

2010 yang ditujukan pada seluruh Ketua Pengadilan Tingkat Banding selaku Unit Akuntansi

11Lihat Peraturan Pemerintah RI No. 53 Thn 2008 dan Petunjuk Pelaksanaannya sesuai dengan surat Ketua

Mahkamah Agung RI No. 42/WKMA-N.Y/XI/2008 tanggal 04 November 200812

 Lihat SPAP SA Seksi 431 [PSA No. 10] “Pengungkapan Memadai dalam Laporan Keuangan” paragraph 02.

Page 11: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 11/16

 

11  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAKPA-W) diminta  antara lain yang terkait

dengan keuangan perkara adalah rekapan data keuangan perkara pada masing-masing satuan

kerja wilayah UAKPA-W dengan format berikut, disertai foto copy halaman terakhir atas

saldo Buku Induk Perkara dan foto copy rekening bank biaya perkara.

Contoh form rekap biaya perkara tingkat wilayah (UAKPA-W)

Data Keuangan Perkara Per 30 Juni 2010Wilayah Bandung

No/ 

UrutNama Satker/Pengadilan

Saldo Akhir per 30 Juni 2010Jumlah Keteran

Biaya Perkara Biaya Eksekusi Konsinyiasi Lain-lain

1 Pengadilan Tinggi Bandung

2 Pengadilan Negari Bandung

3 Pengadilan Negeri Sumedang

4 Pengadilan Negeri Tasikmalaya

5 Pengadilan Negeri Garut

6 dst…. 

1 Pengadilan Tinggi Agama Bandung

2 Pengadilan Agama Bandung

3 Pengadilan Agama Sumedang

4 Pengadilan Agama Cimahi

5 Pengadilan Agama Ciamis

6 dst… 

Catatan :

Mengetahui: Mengetahui: Bandung, ………...,….20xx 

Ketua PT/PTA Bandung Panitera/Sekretaris PT/PTA Bandung Bendahar Penerima PT/PTA Bandun

……………………..  …………………………  …………………………. 

 NIP…………………   NIP…………………….   NIP ……………………. 

Dari Form ini yang merupakan rekapan yang diedarkan khususnya untuk Pengadilan tingkat

banding (selaku UAKPA-W) menunjukan bahwa dana yang dikelola pada setiap pengadilan

bukan hanya yang terkait dengan biaya perkara yang dipungut dari para pihak (pihak yang

berperkara) akan tetapi terdapat dana-dana yang merupakan titipan, sebut saja misalnya biaya

Page 12: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 12/16

 

12  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

eksekusi, konsinyiasi dan lain-lain yang sifatnya merupakan titipan pihak ke-3 atas suatu

permintaan/permohonan tertentu dari pihak dimaksud.

Urgensi pengungkapan biaya titipan pihak ke-3 ini bersamaan dengan biaya perkara salah satu

alasannya dikarenakan penyimpanan dana-dana tersebut baik biaya perkara maupun titipan pihak 

ke-3 tersebut ditampung dalam satu jenis rekening (saat ini pembukaan rekening pada pengadilanhanya diizinkan maksimal 2 yaitu rekening an. Bendahara Pengeluaran yang digunakan untuk 

pengelolaan anggaran rutin (DIPA) satker dan Rekening biaya perkara diperuntukan untuk 

menampung pengelolaan biaya perkara, maka ketika mengungkapkan biaya perkara dengan

lampiran rekening penyimpanannya maka dana-dana yang tedapat dalam rekening biaya perkara

tersebut mestilah juga dijelaskan. Oleh karenanya model (form) pengungkapan biaya perkara

pada tingkat pertama mengacu pada form rekapan yang telah dimintakan pada tingkat

banding/UAKPA-W didasarkan pada surat Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah

Agung RI. No. 414/BUA/KEU/XII/2010 tanggal 30 Desember 2010 sebagaiman disebut diatas

dan apa yang telah diamantkan dalam SEMA 09 Tahun 2008 tentang Pelaporan Penerimaan dan

Penggunaan Biaya Perkara pada Pengadilan dalam point 10) yang menyebutkan bahwa:

“Untuk keperluan transparansi berkala, informasi yang perlu ditampilkan adalah sebagai

berikut :

a)  Sisa awal periode pelaporan

b)  Jumlah uang masuk selama periode pelaporan

c)  Jumlah uang terpakai selama periode pelaporan

d)  Jumlah uang dikembalikan pada pihak selama periode pelaporan

e)  Sisa akhir periode pelaporana

Sehingga draft (form) pengungkapan biaya perkara pada tingkat pertama adalah sebagai berikut :

Data Keuangan Perkara Per 31 Desember 201XPN Bau-Bau

No/ 

UrutUraian

Saldo Akhir per 31 Desember 201X

JumlahKe

g

Biaya PerkaraBiaya

Eksekusi

Konsinyia

si

Lain-

lainBiaya

Kepaniteraan

Biaya

Proses

I. Sisa Awal Periode Pelaporan

II. Penerimaan periode berjalan `

III. Penggunaan

1 Hak-Hak Kepaniteraana). Materai

b). Biaya redaksic). Leges

2 ATK

3 Penggandaan berkas perkara dan surat-

surat terkait

4 Konsumsi persidangan

5 Penggandaan salinan putusan

6 Pengiriman pemberitahuan no.register ke

Page 13: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 13/16

 

13  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

Pengadilan Pengaju dan para pihak,salinan putusan, berkas perkara dan surat2

lain yg dipandang perlu

7 Pemberkasan dan penjilidan berkasperkara yg telah diminutasi

8 Percepatan penyelesaian perkara

9 Insentif tim pengelola biaya proses

10 Pengadaan perlengkapan kerja

kepaniteraan yang hasib pakai

10 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

peyelesaian perkara perdata

11 Hak-Hak Kepaniteraan (selain yangdisebut dalam point 1) diatas

12 Pengembalian Panjar Biaya Proses

IV. Sisa akhir periode pelaporan (SALDO) ……..*) 

Catatan : *) Jumlah Saldo tersebut telah sesuai dengan register penutupan Biaya Perkara dan

dana Pihak ke-3, copy Rek. Koran Pengelolaan keuangan perkara dan halaman terakhir atas

saldo Buku Induk Perkara dilampirkan

…………………….,………20xx 

Mengetahui

Ketua Pengadilan Negeri/Agama…….. Panitera/Sekretaris

………………………  ……………… 

 NIP…………………..   NIP………………….. 

Keterangan :

= Kolom sengaja dikosongkan/tidak perlu diisi (tidak terkait)

Page 14: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 14/16

 

14  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

 Lampiran 1 (Surat Edaran Ketua MA-No. 09 Th. 2008)

Pengadilan Tinggi…………  Formulir L II-A3

………………………………….. 

Laporan Keuangan Perkara Perdata

Bulan……Tahun……. 

No UraianJumlah

Penerimaan Pengeluaran1 2 3 4

1 Sisa Awal

2 Penerimaan bulan ini

3 Materai

4 Redaksi

5 Pemberkasan

Saldo

…………………….,………20xx 

Mengetahui

Ketua Pengadilan Tinggi…….. Panitera

………………………  ……………… 

 NIP…………………..   NIP………………….. 

Page 15: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 15/16

 

15  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

 Lampiran 2 (Surat Edaran Ketua MA-No. 09 Th. 2008)

Pengadilan …………  Formulir L II-A3

………………………………….. 

Laporan Bulanan Keuangan Pidana Ringan

Bulan……Tahun……. 

No Jenis Perkara JumlahPidana

KeteranganDenda Jumlah

1 2 3 4 5

1 Pelanggaran

2 Tindak Pidana Ringan

3 Leges

Jumlah

…………………….,………20xx 

Mengetahui

Ketua Pengadilan Negeri…….. Panitera

………………………  ……………… 

 NIP…………………..   NIP………………….. 

Page 16: Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2

5/7/2018 Pengungkapan Biaya Perkara Secara Memadai Dlm Lk Satker2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengungkapan-biaya-perkara-secara-memadai-dlm-lk-satker2 16/16

 

16  Kritik dan saran melalui email : [email protected] 

 Lampiran 3 (Surat Edaran Ketua MA-No. 09 Th. 2008)

Pengadilan …………  Formulir L 1-A7

………………………………….. 

Laporan Keuangan Perkara Perdata

Bulan……Tahun……. 

No UraianJumlah

Penerimaan Pengeluaran1 2 3 4

1 Sisa Awal

2 Penerimaan bulan ini

3 Biaya Panggilan

4 Biaya Penerjemah

5 Biaya Sita

6 Biaya Pemeriksaan Setempat

7 Biaya Sumpah

8 Biaya Pemberitahuan

9 Pengiriman Biaya Perkara

10 Materai

11 Hak-Hak Kepaniteraan

12 Pengembalian Panjar Biaya Perkara

Saldo

…………………….,………20xx 

Mengetahui

Ketua Pengadilan Negeri…….. Panitera

………………………  ……………… 

 NIP…………………..   NIP…………………..