pengumuman hasil kegiatan re-sertifikasi kinerja ... penilikan phpl/001... · peraturan menteri...
TRANSCRIPT
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN
RE-SERTIFIKASI KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
Nomor : 001/EQ.SHPK/I/2018
LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Re-Sertifikasi Penilaian Kinerja
PHPL terhadap:
Nama Auditee : PT Hutani Kalimantan Abadi Permai
Lokasi : Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara
IUPHHK-HA : SK. 323/Menhut-II/2009
Luas : ± 35.400 Hektar
Tanggal Pelaksanaan : 30 November s.d. 08 Desember 2017
Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus
sehingga PT Hutani Kalimantan Abadi Permai berhak
mendapatkan kembali Sertifikat PHPL.
Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat
disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke:
Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia
Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710
No Telp. : +62 251 7550722
Fax. : +62 251 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Bogor, 02 Januari 2018
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S. Hut
Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan
Halaman 1 dari 5
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 120.1/EQI-KEP.Cert/XII/2017
TENTANG
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)
PT HUTANI KALIMANTAN ABADI PERMAI DI KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI
KALIMANTAN UTARA SK IUPHHK-HA NOMOR : SK.323/MENHUT-II/2009
TANGGAL 29 MEI 2009 DENGAN LUAS ± 35.400 HEKTAR
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang:
a. bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen PHPL Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016
tanggal 29 April 2016;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi
dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT HUTANI
KALIMANTAN ABADI PERMAI sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090)
tanggal 22 Desember 2017;
c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor : 116/EQI-F037 tanggal 22 Desember 2017 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor : 119.4/EQI-F039 tanggal 27 Desember
2017 dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;
d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT HUTANI
KALIMANTAN ABADI PERMAI sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai
Indikator Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut : 119.4 tanggal 27 Desember 2017
menunjukkan total nilai kinerja akhir 13 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 9 indikator
bernilai SEDANG, tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan
terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;
e. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016, kepada PT HUTANI KALIMANTAN ABADI
PERMAI telah memenuhi syarat untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (S-PHPL).
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000: Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. Pedoman KAN 403 – 2011 : Penilaian Kesesuaian – Ketentuan umum penggunaan
tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis;
Halaman 2 dari 5
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
8. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
9. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012) : Penilaian Kesesuaian – Persyaratan
untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa.
10. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
11. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011) : Penilaian Kesesuaian Persyaratan
Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu
(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin,
Hak Pengelolaan, atau pada Hutan Hak;
17. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.60/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.43/MenLHK-
Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan Alam;
18. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.58/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tanggal 12 Juli 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/MenLHK-
Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan
Tanaman pada Hutan Produksi;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 123/M-DAG/Per/12/2015 tanggal 23
Desember 2015 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan di Bidang Ekspor dan Impor
melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window;
20. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 25/M-DAG/PER/4/2016 tanggal 15 April 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 89/M-
DAG/PER/10/2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
21. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal
17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman
dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal
Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK);
22. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.2/PHPL-
IPHH/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.17/PHPL-SET/2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu dari Hutan
Alam;
23. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.3/PHPL-
IPHH/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.18/PHPL-SET/2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu dari Hutan
Tanaman pada Hutan Produksi;
24. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi
Legalitas Kayu (VLK);
25. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
Halaman 3 dari 5
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
26. DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;
27. DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
28. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 2
September 2010 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2011 Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi Sistem
Manajemen yang diperpanjang pada tanggal 2 September 2014 dengan masa berlaku
sampai dengan 1 September 2018 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal
2 September 2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI) dan
telah diperpenjang kembali sebagaimana Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor: SK.3639/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/6/2017 tanggal 16 Juni 2017
tentang Penetapan Kembali Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI);
29. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN tanggal
18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General requirement for
bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17
Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi tanggal 18 Agustus
2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan pengesahan dari Menteri
Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6202/Menhut-
VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012
tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi
Independen (LP & VI) dan telah diperpanjang kembali sebagaimana Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.3386/MenLHK-
PHPL/PPHH/HPL.3/6/2017 tanggal 2 Juni 2017 tentang Penetapan Kembali Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Lembaga Penilai dan
Verifikasi Independen (LP&VI);
30. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.3640/MenLHK-
PHPL/PPHH/HPL.3/6/2017 tanggal 16 Juni 2017 tentang Penetapan Kembali Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia sebagai Penerbit Dokumen V-
Legal;
31. Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan:
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 64/A/HKAP-TS/X/2017 / 260/EQ-MKT/X/2017
tanggal 16 Oktober 2017.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN
USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT HUTANI
KALIMANTAN ABADI PERMAI DI KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA SK
IUPHHK-HA NOMOR : SK.323/MENHUT-II/2009 TANGGAL 29 MEI 2009 DENGAN LUAS
± 35.400 HEKTAR
Halaman 4 dari 5
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
PERTAMA : PT HUTANI KALIMANTAN ABADI PERMAI dinyatakan “LULUS” dan berhak
mendapatkan kembali Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL)
dengan Nomor : 022.3/EQC-PHPL/I/2018. Dengan Re-Sertifikasi ini maka
sertifikat PHPL Nomor : 022.2/EQC-PHPL/XII/2016 dinyatakan tidak berlaku
lagi.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 05 Januari 2018 sampai dengan tanggal
04 Januari 2023 selama PT HUTANI KALIMANTAN ABADI PERMAI (Pemegang
Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Perdirjen PHPL
Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016.
KETIGA : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat
dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi
di media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan
Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda
V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda
V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta
kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem
legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan,
perubahan/pergantian struktur manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Rekomendasi dari Tim Ad Hoc Penyelesaian Keluhan atau Banding terkait
keluhan dari Pemantau Independen (PI) atas kinerja Pemegang Sertifikat;
b. Informasi dari pemerintah atau pemerintah daerah yang menunjukan
bahwa Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi persyaratan PHPL
sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum
KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan
sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila:
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan
penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi
Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan
dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal, dan/atau
pembakaran hutan areal kerjanya;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut (termasuk pencabutan izin yang merupakan
tindak lanjut dari tindak pidana korupsi terkait bidang perizinan);
Halaman 5 dari 5
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di: Bogor
Pada Tanggal: 27 Desember 2017
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Direktur Utama PT HUTANI KALIMANTAN ABADI PERMAI;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Usaha Hutan Produksi
di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 13
(1) Identitas LPPHPL :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN
c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72. Kabupaten Bogor
d. Nomor Telepon : 0251-7550722
Nomor Fax : 0251-7550724
E-mail : [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Tim Audit : Hermansyah Putra, S.Hut, M.Si (L. Auditor/Auditor Ekologi)
Yun Afiyatun, S.Hut (Auditor Prasyarat)
Yudi Herdiana, A.Md (Auditor Produksi)
Amir Fadilah, S.Sos, M.Si (Auditor Sosial)
Agung Tofani, S. Hut (Auditor Verifikasi Legalitas Kayu)
Ir. Tri Esti Kurnia Kadarwati, M.For.Sci ( A.Magang Sosial)
g. Tim Pengambilan Keputusan :
Ir. Agustri Warsono (Pengambil Keputusan)
Amin Muchakim, S.Hut (Peninjau Bidang Prasyarat,
Produksi, & VLK)
Ir. Muchlis Hidayat (Peninjau Bidang Ekologi)
Wiyono T Putro, M.Si (Peninjau Bidang Sosial)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin : PT Hutani Kalimantan Abadi Permai (PT HKAP)
b. Nomor & Tanggal SK : SK.323/Menhut-II/2009
Tanggal 29 Mei 2009
c. Luas dan Lokasi : ± 35.400 Ha di Provinsi Kalimantan Utara
d. Alamat kantor :
- Kantor Pusat : Jl. Yos Sudarso No. 12 Tarakan, Kalimantan
Utara, Telp. (0551) 21877/
Fax. (0551) 51612
- Kantor Cabang : Jl. Sabanar Lama, Telp (0552) 23100/
Fax (0552) 21793, Tanjung Selor
- Kantor Perwakilan : Gedung Hanurata Jl. Kebon Sirih no. 67-69
Jakarta Pusat
e. Nomor telepon/faks/E-mail : (021) 39836450/(021) 39836451
f. Pengurus :
- Komisaris : Juanda Lesmana
- Direktur Utama : Ir. Eddy Zulkarnaen
RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/PENILIKAN/DAN RE-SERTIFIKASI
KINERJA PHPL
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 13
- Direktur : Donny A Saputra, S.Hut.
g. Nomor S-PHPL/S-LK : 022.3/EQC-PHPL/I/2018
h. Masa berlaku S-PHPL/S-LK : 05 Januari 2018 s.d. 04 Januari 2023
(3) Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I 26 – 27 Oktober 2017
di Kantor PT Equality
Indonesia, Bogor.
Tim Audit menghimpun, mempelajari
data dan dokumen Auditee dan
menganalisis menggunakan kriteria
dan indikator pada Lampiran 1.1
dan Lampiran 2.1 Peraturan
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15
/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016
dengan bersumber pada dokumen
laporan hasil penilaian PHPL
(Penilikan 1 s.d. 4)
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan 30 November dan 07
Desember 2017
Koordinasi dengan Dinas
Kehutanan Provinsi Kalimantan
Utara.
Koordinasi bertujuan untuk
menyampaikan rencana
Penilikan Keempat Penilaian
Kinerja PHPL di PT Hutani
Kalimantan Abadi Permai
(Auditee) dan meminta masukan
terkait dengan kinerja Auditee
selama ini.
Konsultasi Publik 01 Desember 2017 di
Kantor PT HKAP Base
Camp Sei Pangean
Menghimpun masukan dan
informasi kenerja PHPL PT HKAP
selama 5 tahun terakhir dari
Stakeholder
Pertemuan Pembukaan 02 Desember 2017 Pertemuan dilaksanakan di
Camp Sei Pangean PT HKAP,
Kecamatan Peso, Kabupaten
Bulungan, Kalimantan Utara.
Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup penilaian,
menyampaikan jadwal/rencana
kerja penilaian, menyampaikan
metodologi dan prosedur
penilaian, serta
mengkonfirmasikan kepada
Auditee tentang tanggal, waktu,
tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri
dengan pembuatan BAP yang
dilampiri dengan notulensi
kegiatan dan daftar hadir.
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan 02 -06 Desember
2017
Tim Audit menghimpun,
mempelajari data dan dokumen
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 13
Auditee dan menganalisis
menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 1.1 dan
Lampiran 2.1 Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15
/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016.
Untuk menguji kebenaran data,
Tim Audit melakukan
pengamatan, pencatatan, uji
petik, dan menganalisis
menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 1.1 dan
Lampiran 2.1.
Pertemuan Penutupan 06 Desember 2017 Menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Auditee atas
bantuan dan kerjasamanya
selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa
PHPL.
Memberitahukan temuan
observasi dan ketidaksesuaian.
Membacakan atau
memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian.
Pertemuan Penutupan diakhiri
dengan pembuatan BAP
Pengambilan Keputusan 27 Desember 2017 Rapat Pengambilan Keputusan (PK)
menelaah hasil-hasil dan
kesimpulan penilaian yang telah
disampaikan Tim Auditor untuk
menjamin bahwa penilaian telah
dilaksanakan secara efektif dan
efisien sesuai dengan Prosedur PT
EQUALITY Indonesia serta
mengambil keputusan mengenai
predikat kinerja PHPL Auditee.
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan
Pemegang IUPHHK-HA
SEDANG Ketersediaan dokumen legal lengkap dan sah namun
dokumen administrasi tata batas sesuai dengan tingkat
realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan
tidak lengkap.
Terdapat bukti upaya untuk merealisasikan tata batas
temu gelang yang dibuktikan dengan penyusunan
pedoman tata batas.
Terdapat pengakuan dari pihak pemerintah dan
masyarakat atas eksistensi areal kerja Auditee serta tidak
ada konflik batas dengan pihak lain.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 13
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Terdapat perubahan fungsi kawasan dan telah ada
perubahan perencanaan yang disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
Diverifikasi tetapi tidak diterapkan.
1.2. Komitmen
Pemegang Izin IUPHHK-
HA
BAIK Visi dan misi tersedia, legal dan sesuai dengan kerangka
PHL.
Sosialisasi dilakukan level pemegang izin dan masyarakat
setempat serta ada bukti pelaksanaan.
Implementasi PHL hanya sebagian yang sesuai dengan
visi dan misi PHL.
1.3. Jumlah dan
kecukupan tenaga
profesional terlatih dan
tenaga teknis pada
seluruh tingkatan untuk
mendukung pemanfaatan
implementasi penelitian,
pendidikan dan Latihan
SEDANG Keberadaan tenaga professional bidang kehutanan
(sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah) di
lapangan hanya tersedia pada sebagian bidang kegiatan
pengelolaan hutan.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM >70% namun
rencana peningkatan kompetensi tidak sesuai kebutuhan.
Dokumen ketenagakerjaan tersedia tetapi tidak lengkap.
1.4. Kapasitas dan
mekanisme untuk
perencanaan
pelaksanaan
pemantauan periodik,
evaluasi dan penyajian
umpan balik mengenai
kemajuan pencapaian
(kegiatan) IUPHHK
SEDANG Tersedia struktur organisasi dan job description yang
sesuai dengan kerangka PHPL dan telah disahkan oleh
Direksi, namun personil pejabat dalam struktur tidak
lengkap.
Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia dilapangan.
Organisasi SPI/internal auditor ada, tetapi belum berjalan
dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan.
Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi dan
pencegahan manajemen berbasis hasil monitoring dan
evaluasi.
1.5. Persetujuan Atas
Dasar Informasi Awal
Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
BAIK Kegiatan RKT yang Akan mempengaruhi kepentingan hak-
hak masyarakat setempat telah mendapatkan
persetujuan atas dasar informasi awal yang memadai.
Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari para
pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan
CSR/CD dari para pihak.
Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan
lindung dari para pihak.
2. Produksi
2.1. Penataan areal kerja
jangka panjang dalam
pengelolaan hutan lestari
BAIK Terdapat dokumen RKUPHHK yang sudah disetujui oleh
pejabat yang berwenang yang disusun berdasarkan hasil
IHMB yang benar dan realisitis serta tidak dikenai
peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU.
Penataan areal kerja di lapangan (blok RKT dan petak)
sesuai dengan RKUPHHK.
Penandaan tanda batas blok dan petak kerja RKT 2013-
2017 telah dilaksanakan namun ada sebagian tanda
batas tidak terlihat dengan jelas dilapangan.
2.2. Tingkat pemanenan
lestari untuk setiap jenis
hasil hutan kayu utama
BAIK Auditee memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem
dari hasil IHMB dan ITSP beserta kelengkapan data
pendukungnya.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 13
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dan nir kayu pada setiap
tipe ekosistem
Memiliki data pengukuran riap tegakan/ PUP/ untuk
semua tipe ekosistem yang ada dan sudah dianalisis.
Perhitungan JTT berdasarkan data pengolahan hasil
kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum
Penebangan/ITSP.
2.3. Pelaksanaan
penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi
hutan
SEDANG SOP seluruh tahapan sistem silvikultur tersedia dengan
lengkap namun sebagian SOP acuannya tidak mengacu
kepada pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis
yang berlaku.
Terdapat implementasI seluruh SOP tahapan sistem
silvikultur TPTI.
Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak
ditebang) dari jenis-jenis komersial dalam jumlah yang
masih mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (= 17-24 batang/Ha).
Auditee tidak memiliki data potensi permudaan, namun
berdasarkan uji petik dilapangan menunjukan sediaan
pohon induk yang menjamin ketersediaan permudaan
tingkat semai, tingkat tiang dan/atau pancang dari jenis-
jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang
mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil
pada rotasi ke-3.
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi
tepat guna untuk
pemanfaatan hutan
BAIK Tersedia SOP pemafaatan/ pengelolaan hutan ramah
lingkungan namun acuan SOP sebagian sudah tidak
berlaku lagi.
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada 1-2
tahapan kegiatan pemanenan hasil hutan.
Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua
tingkatan permudaan (semai, pancang, tiang, pohon)
<15%.
Faktor Eksploitasi (FE) >0,7.
2.5. Realisasi
penebangan sesuai
dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/
pemanfaatan pada areal
kerjanya
BAIK Terdapat dokumen RKT secara lengkap (selama periode
waktu penilaian) disusun berdasarkan RKU dan disahkan
secara self approval.
Terdapat peta kerja sesuai dengan Peta RKUPHHK/ RKT)
yang menggambar-kan areal yang boleh
ditebang/dipanen/dimanfaatkan / ditanam/ dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung
yang disahkan self approval.
Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan
pada batas blok tebangan/ dipanen/dimanfaatkan/
ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan
sebagai kawasan lindung namun berdasarkan observasi
lapangan sebagian blok RKT, penandaan batas tidak
terlihat.
Realisasi volume tebangan total, antara 70-105 % namun
realisasi tebangan per kelompok jenis (Rimba Campuran)
<70% dari rencana tebangan tahunan pada lokasi yang
sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi
luas yang direncanakan.
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang
memadai dan memenuhi
BAIK Likuiditas dan Solvabilitas 100- 150%, Rentabilitas
positif, dan catatan keuangan wajar.
Realisasi alokasi dana >80% dari kebutuhan kelola hutan
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 13
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian
dan pengembangan,
serta peningkatan
kemampuan sumber
daya manusia
yang seharusnya namun laporan keuangan yang dibuat
belum sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan
Pemanfaatan Hutan Produksi.
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang
proporsional.
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan
berjalan lancar dan sesuai tata waktu.
Terealisasi modal untuk kegiatan pembinaan hutan,
perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di
areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA = 80 %.
Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas)
tegakan) >80 % dari yang direncanakan namun
berdasarkan observasi lapangan kualitas kegiatan
pembinaan hutan kurang baik.
3. Ekologi
3.1. Keberadaan,
kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada
setiap tipe hutan
BAIK Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen
perencanaan (RKU) dan sesuai dengan kondisi biofisiknya.
Kawasan lindung yang telah ditata di lapangan 77 % dari
yang seharusnya.
Kondisi kawasan lindung yang berhutan mencakup ≥ 86 %.
Semua pihak mengakui keberadaan kawasan lindung.
Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan
ketentuan terhadap sebagian kawasan lindung hasil tata
ruang yang ada di dalam RKU.
3.2. Perlindungan dan
pengamanan hutan
SEDANG Tersedia prosedur perlindungan hutan yang mencakup
seluruh jenis gangguan yang ada.
Jumlah dan jenis sarana prasarana baru sebagian yang
sesuai dengan ketentuan.
Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah dan
kualifikasi personil sebagian sesuai dengan ketentuan.
Implementasi kegiatan perlindungan dilakukan melalui
tindakan tertentu (preemptif /preventif/represif) tetapi
belum mempertimbangkan seluruh jenis gangguan yang
ada.
3.3. Pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan
hutan
SEDANG Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup seluruh
dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaaatan
hutan.
Jumlah dan jenis sarana pengelolaan dan pemantauan
tanah dan air tidak sesuai dengan ketentuan dokumen
perencanaan lingkungan yang ada.
Tersedia personil bidang lingkungan dengan jumlah yang
memadai namun kualifikasi sebagian personil telah sesuai
dengan ketentuan.
Terdapat dokumen perencanaan pengelolaan dampak
terhadap tanah dan air dan sebagian yang
diimplementasikan.
Terdapat dokumen perencanaan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air dan sebagian yang
diimplementasikan.
Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan
penting terhadap tanah dan air, tetapi ada upaya
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 13
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pengelolaan dampak sesuai ketentuan.
3.4. Identifikasi spesies
flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau
langka (endangered),
jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan
endemik
SEDANG Tersedia prosedur identifikasi tetapi tidak mencakup
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah danendemik yang terdapat diareal
pemegang izin diantaranya untuk jenis anggrek dan ikan.
Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna tetapi
tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau
langka, jarang, terancam punah dan endemik yang
terdapat di areal pemegang izin.
3.5. Pengelolaan flora
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
flora dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemic
SEDANG Tersedia prosedur pengelolaan flora dan fauna tetapi tidak
spesifik untuk flora jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal kerja.
Terdapat implementasi pengelolaan flora terhadap
sebagian jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin.
Tidak ada indikasi terjadinya gangguan terhadap kondisi
seluruh species flora dilindungi dan/atau jarang, langka
dan terancam punah dan endemik yang terdapat diareal
kerja.
3.6. Pengelolaan fauna
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
fauna dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemik
SEDANG Tersedia prosedur pengelolaan flora dan fauna tetapi tidak
spesifik untuk fauna jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal kerja.
Terdapat implementasi pengelolaan fauna untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.
Terdapat indikasi terjadinya gangguan terhadap kondisi
spesies fauna tetapi ada upaya untuk penanggulangan
gangguan tersebut oleh pemegang izin.
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/ pemegang
izin dengan kawasan
masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat
setempat
BAIK UM PT HKAP telah memiliki dokumen/laporan yang
lengkap mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan
SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana
pemanfaatan SDH oleh pemegangi zin.
UM PT HKAP telah memiliki mekanisme penataan
batas/rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan
konflik batas kawasan yang disepakati para pihak.
UM PT HKAP telah memiliki mekanisme mengenai
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan
masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan
SDH, yang legal, lengkap, dan jelas.
UM PT HKAP telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan
batas kawasan pemegang izin dengan sebagian (kawasan
yang dimiliki) masyarakat hukum adat/ setempat.
UM PT HKAP telah memiliki persetujuan para pihak dan
konflik dapat dikelola dengan baik.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 13
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.2. Implementasi
tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku.
BAIK UM PT HKAP telah memiliki dokumen yang lengkap
menyangkut tanggungjawab sosial Pemegang izin sesuai
dengan peraturan perundangan yang relevan /berlaku.
UM PT HKAP telah memiliki mekanisme yang lengkap &
legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin
terhadap masyarakat.
UM PT HKAP telah memiliki bukti-bukti pelaksanaan
kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun hanya
sebagian.
UM PT HKAP telah memiliki bukti yang lengkap tentang
realisasi pemenuhan tanggungjawab social terhadap
seluruh masyarakat.
UM PT HKAP telah memiliki laporan/dokumen yang
lengkap terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial
masyarakat termasuk dokumen tentang ganti rugi.
4.3. Ketersediaan
mekanisme dan
implementasi distribusi
manfaat yang adil antar
para pihak
BAIK UM PT HKAP memiliki data dan informasi masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat,
tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH
namun belum lengkap dan belum jelas.
UM PT HKAP memiliki memiliki mekanisme yang legal,
lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat.
UM PT HKAP telah memiliki dokumen rencana mengenai
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi
masyarakat yang dilakukan melalui program kelola sosial,
yang lengkap dan jelas.
UM PT HKAP memiliki bukti implementasi sebagian
(<50%) kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat oleh pemegang izin.
UM PT HKAP memiliki bukti dokumen/laporan mengenai
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang
lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
4.4. Keberadaan
mekanisme resolusi
konflik
BAIK UM PT HKAP memiliki mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas.
UM PT HKAP terdapat konflik dan tersedia peta konflik
namun belum lengkap.
UM PT HKAP memiliki organisasi, sumber daya manusia
yang menangani resolusi konflik serta memiliki sumber
dana yang cukup untuk mengelola konflik.
UM PT HKAP memiliki dokumen/laporan penanganan
konflik namun belum lengkap dan kurang jelas
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016.
4.5. Perlindungan,
Pengembangan dan
Peningkatan Kesejah-
teraan Tenaga Kerja
BAIK UM PT HKAP telah merealisasikan seluruh hubungan
industrial dengan seluruh karyawan.
UM PT HKAP telah merealisasikan sebagian besar
rencana pengembangan kompetensi bagi karyawan.
UM PT HKAP memiliki dokumen jenjang karir dan
diimplementasikan seluruhnya.
UM PT HKAP memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan
karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 13
(5) Resume Hasil Verifikasi LK :
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)
dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.
1.1.1.a.
Dokumen legal terkait
perizinan usaha (SK
IUPHHK).
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK HA dipenuhi
seluruhnya dan IIUPHHK telah dibayarkan sesuai SPP.
1.1.1.b.
Bukti pemenuhan
kewajiban Iuran Izin
Usaha Hasil Hutan
Kayu. (IIUPHHK).
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK HA dipenuhi
seluruhnya dan IIUPHHK telah dibayarkan sesuai SPP.
1.1.1.c. Penggunaan
kawasan yang sah di luar
kegiatan IUPHHK (jika
ada).
(Not Applicable-
NA)
Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
Indikator 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang
berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
2.1.1.a.
Dokumen
RKUPHHK/RPKH,
RKT/Bagan Kerja/RTT
beserta lampirannya yang
telah disahkan oleh
pejabat yang berwenang,
meliputi :
1) Dokumen RKU
PHHK/RPKH &
lampirannya yang disusun
berdasarkan
IHMB/risalah hutan dan
dilaksanakan oleh Ganis
PHPL Timber Cruising
dan/atau Canhut.
2) Dokumen RKT/ RTT
yang disusun
berdasarkan RKU/RPKH
dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang
atau yang disahkan
secara self approval.
3) Peta rencana penataan
areal kerja yang dibuat
oleh Ganis PHPL Canhut.
MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK dan
RKT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 13
2.1.1.b.
Peta areal yang tidak
boleh ditebang pada
RKT/Bagan Kerja dan
bukti implementasinya di
lapangan.
MEMENUHI Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang dibuat
dengan prosedur yang benar dan terbukti keberadaannya di
lapangan.
2.1.1.c
Penandaan lokasi blok
tebangan/blok RKT/petak
RTT yang jelas di peta dan
terbukti di lapangan
MEMENUHI Peta blok/petak tebangan disahkan (self approval), posisi
blok tebangan benar dan terbukti di lapangan.
K2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
Indikator. 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan
yang berlaku
2.2.1.a.
Dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (RKUPHHK)
(bisa dalam proses)
dengan lampiran-
lampirannya.
MEMENUHI Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHK dipenuhi
seluruhnya.
2.2.1.b.
Kesesuaian lokasi dan
volume pemanfaatan
kayu hutan alam pada
areal penyiapan lahan
yang diizinkan untuk
pembangunan hutan
tanaman industri.
NOT APPLICABLE Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan
K3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan
Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar
mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan
Dokumen LHP yang telah
disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
MEMENUHI Tersedia dokumen LHP serta telah disahkan oleh petugas
yang berwenang.
Dokumen LHP sesuai dengan buku ukur kayu dan fisik
kayu dilapangan.
Nomor batang di LHP dapat ditemu- kan di lapangan.
Indikator 3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil
hutan.
Surat keterangan sahnya
hasil hutan dan
lampirannya dari:
- TPK hutan ke TPK
Antara,
- TPK hutan ke industri
primer dan/atau
penampung kayu
terdaftar,
- TPK Antara ke industri
MEMENUHI Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK Antara serta ke
tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan sesuai ketentuan.
Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum di LMKB
sesuai dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil
hutan terkait
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 13
primer hasil hutan
dan/atau penampung
kayu terdaftar.
Indikator 3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA
Verifier 3.1.3.a. Tanda-
tanda PUHH/ barcode
pada kayu dari pemegang
IUPHHK-HA bisa
MEMENUHI Tanda-tanda PUHH/barcode pada kayu bulat telah sesuai
dengan dokumen.
Verifier 3.1.3.b.
Identitas kayu diterapkan
secara konsisten oleh
pemegang izin.
MEMENUHI Ada sistem yang dapat ditelusuri dan identitas/ penandaan
kayu bulat diterapkan secara konsisten.
Indikator 3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.
Arsip SKSKB dan
dilampiri Daftar Hasil
Hutan (DHH) untuk hutan
alam, dan arsip FAKB dan
lampirannya untuk hutan
tanaman.
MEMENUHI Tersedia dokumen SKSHHK yang lengkap dan sah
(dibuat oleh petugas yang berwenang).
K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
Indikator 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH).
Verifier 3.2.1.a.
Dokumen SPP (Surat
Perintah Pembayaran) DR
dan/atau PSDH telah
diterbitkan.
MEMENUHI Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif) sesuai
dengan LHP yang disahkan.
Verifier 3.2.1.b.
Bukti Setor DR dan/atau
PSDH
MEMENUHI DR dan PSDH telah dibayarkan lunas sesuai dengan
dokumen SPP.
Verifier 3.2.1.c.
Kesesuaian tarif DR dan
PSDH atas kayu hutan
alam (termasuk hasil
kegiatan penyiapan lahan
untuk pembangunan hutan
tanaman) dan kesesuaian
tarif PSDH untuk kayu
hutan tanaman.
MEMENUHI Pembayaran DR dan PSDH sesuai dengan persyaratan
ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.
K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.
Indikator 3.3.1 Pemegang Izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Dokumen PKAPT MEMENUHI Tersedia dokumen PKAPT yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang.
Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang sah.
Dokumen yang
menunjukkan identitas
kapal
MEMENUHI Setiap kapal pengangkut kayu adalah kapal berbendera
Indonesia
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 13
K3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal
Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal
Verifier 3.4.1. Tanda V-
Legal yang dibubuhkan
sesuai ketentuan.
MEMENUHI Seluruh kayu bulat menggunakan Tanda V- Legal sesuai
ketentuan
K.4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
memiliki dokumen
AMDAL/DPPL/UKL-UPL
meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan
sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh
areal kerjanya
MEMENUHI Tersedia dokumen lingkungan yang lengkap untuk seluruh
areal kerja dan telah disahkan.
Proses penyusunan dokumen lingkungan telah sesuai
ketentuan yang berlaku
4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan
penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial
4.1.2.a. Dokumen RKL dan
RPL.
MEMENUHI Tersedia Laporan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan yang disusun mengacu pada dokumen
lingkungan yang telah disahkan.
4.1.2.b.
Bukti pelaksanaan
pengelolaan dan
pemantauan dampak
penting aspek fisik-kimia,
biologi dan sosial.
MEMENUHI Pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di
lapangan.
K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Verifier 5.1.1.a.
Pedoman/prosedur K3.
MEMENUHI Tersedia prosedur K3 dan organisasi yang dibentuk untuk
bertanggung jawab dalam implementasi pedoman K3.
Verifier 5.1.1.b.
Ketersediaan Peralatan
K3.
MEMENUHI Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan berfungsi
baik.
Verifier 5.1.1.c.
Catatan kecelakaan kerja.
MEMENUHI Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara
lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja
dalam bentuk program K3.
5.2.1. Kebebasan
berserikat bagi pekerja
MEMENUHI Terdapat pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusa-
haan yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau
terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
5.2.2. Adanya
Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) atau
Peraturan Perusahaan
(PP)
MEMENUHI Tersedia dokumen PP yang mengatur hak-hak pekerja
serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 13
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di
bawah umur
MEMENUHI Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur.