pengukuran tinggi

Upload: muzayyinmahbub

Post on 13-Oct-2015

144 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kerangka kontrol vertikal

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    1/11

    Tia Sugiri (STT Mandala Bandung)

    PENGUKURAN TINGGI1. Cara Barometris

    2. Cara Trigonometris3. Cara Sipat Datar

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    2/11

    Cara Barometris

    Prinsip penentuan tinggi cara barometris adalah berdasarkan

    perbedaan tekanan udara antara 2 tempat, makin tinggi

    permukaan tanah maka tekanan udara makin berkurang

    Pengukuran tinggi dengan cara ini umumnya dilakukan untuk

    keperluan studi awal atau pendahuluan, hasil pengukurannya

    masih kasar (kurang akurat), Alat yang dipakai Barometer dan

    TermometerHubungan antara tekanan dan ketinggian memang cukup kompleks,

    tetapi untuk keperluan pengukuran tinggi, analisis matematisnya

    disederhanakan menjadi sbb :

    baba

    PTh =- 18402,6 Log

    Ts P

    hab= Beda Tinggi antara Titik A dan BT = Temperatur rata2 pd ketinggian Ha & Hb (oK)

    Ts = Temperatur Standar = 273oK

    Pa = Tekanan udara pada ketinggian Ha (mmHg)

    Pb = Tekanan udara pada ketinggian Hb (mmHg)

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    3/11

    Contoh Perhitungan Barometris

    Diketahuihasil ukuran sbb :

    Waktu Titik P(mmHg) t (oC)

    t1 A 683,9 24,6

    t2 B 650,0 25,1

    t3 C 638,2 25,4

    t4 C 638,0 25,8

    t5 B 649,8 26,1

    t6 A 683,1 26,2

    HitungTinggi B & C, Apabila

    Titik A = 740,58 m

    bab

    a

    ab1

    ab1

    PTh =- 18402,6 Log

    Ts P

    25+273 650h =- 18402,6 Log

    273 683,9

    h = 443,29 m

    hab1= 443,29 m

    hac1= 603,35 m

    hab2= 437,68 m

    hac2= 597,88 mhab rata-rata= 440,485 m

    hac rata-rata= 600,615 m

    Jadi Tinggi Titik B= 740,58+440,485

    = 1181,065 m

    Tinggi Titik C = 1341,195 m

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    4/11

    Cara Trigonometris

    1. Tegakkan theodolite di A, ukur tinggi alat, misalnya = i

    2. Tegakkan bak ukur di B, baca bak ukur, misalnya setinggi r di B

    3. Baca sudut tegakm (sudut miring)atau Z (sudut Zenith)

    4. Ukur jarak mendatar atau jarak miring5. Dari besaran sudut m dan jarak Dm didapat hab= Dm Sin m + i - r

    atau Dari besaran sudut m dan jarak D didapat hab= D tg m + i - r

    atau dari sudut Z dan jarak D didapat hab= D Cotg Z + i - r

    atau dari sudut Z dan jarak Dm didapat hab= Dm Cos Z + i - r

    A

    BDm

    Dmo

    ihab

    r

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    5/11

    Contoh Perhitungan Trigonometris

    Diketahui : Tinggi A = 756,2 m

    Data hasil ukuran : jarak miring A-B = 48,36 m

    sudut miring A-B = 3o4748

    tinggi alat = 1,54 mtinggi target = 1,26 m

    Hitunglah :Tinggi Titik B ?

    Penyelesaian :

    hab= Dm.Sin m + i - r

    = 48,36 Sin 3o4748 + 1,54 - 1,26

    = 48,36 (0,06621585) + 1,54 - 1,26

    = 3,48 m Jadi Tinggi Titik B = 756,2 + 3,48 = 759,68 m

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    6/11

    SIPAT DATARPenentuan beda tinggi antara dua titik dengan waterpass

    Beberapa Istilah :Stasion : Titik dimana rambu ukur di

    letakkan

    Tinggi Alat : Tgb di mana alat sipat datar

    diletakkan

    Tgb : Tinggi garis bidik di atas bidangreferensi ketinggian (air laut rata-rata)

    Pengukuran ke belakang : pengukuran ke

    rambu di sta yang diketahui

    Pengukuran ke muka : pengukuran ke

    rambu pada sta yang belum diketahui

    ketinggiannya

    Titik Putar : sta dimana pengukuran ke

    belakang dan ke muka dilakukan pada

    rambu ditegakkan pada sta tsb.

    Station Antara : dimana hanya dilakukan

    pengukuran ke mukaSeksi : jarak antara dua stasion

    A B Cx

    b mm m =b

    (1) (2)(3) (4)

    t1t2

    TB

    Bidang Referensi

    TA

    A, B, dan C = Stasionx = Stasion Antara

    Apabila A diketahui ketinggiannya, maka

    (1) Pengukuran ke belakang

    (2) ke Muka, dst.

    Ti= Tinggi Garis Bidik

    ti= Tinggi alat

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    7/11

    Cara PengukuranCara Satu :

    ta = tinggi alat di A

    T = Tinggi Garis Bidik

    HA = Tinggi Stasion Ab = Bacaan Rambu di B

    HB = Tinggi Stasion B

    hab= beda tinggi dari A ke B = ta - b

    Tinggi Titik B : HB= HA+ hab

    Cara Dua: hab= a - b dan hba= b - a

    Cara Tiga: hab= a - b dan hba= b - a

    Bila Sta C diketahui = Hc, maka Hb = T - b & Ha = T - a

    A

    B

    b

    ta

    HA T

    hab

    HBA

    B

    B

    a b

    hab hba

    T

    ab

    A

    B Ch

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    8/11

    Pengukuran Profil MemanjangMaksud dan Tujuan pengukuran Profil

    Memanjang adalah untuk menentukan

    ketinggian titik-titik sepanjang suatu

    garis rencana proyek, sehingga dapat

    digambarkan profil memanjangnya.

    Prosedur Pengukuran :

    Seksi (1)

    - Tempatkan alat ukur pada garis A-1- Tegakkan Rambu di A

    - Baca Benang tengah dan jarak ke A

    - Pindahkan rambu ke (b), (c) dan ke (1)

    - Baca benang tengah dan jarak ke rambu

    Seksi (2), Seksi (3), dst

    Setelah Data-Data dicatat, kemudian hitung sbb:

    - Menghitung Tgb1= Tinggi di A + rambu di A

    - Kemudian Hitung Tinggi Titik di (a), (b), dan (1)

    yaitu :

    Ha = Tgb - tinggi alat di (a)

    Hb = Tgb - bacaan rambu di (b)

    Hc = Tgb - bacaan rambu di (c)

    H1 = Tgb - bacaan rambu di (1)

    - Menghitung Tgb2= H1 + bacaan rambu di (1)

    - Hitung Titik d, yaitu Hd = Tgb2- bacaan di d

    - dan seterusnya

    Setelah ketinggian seluruh titik dihitung,

    kemudian hitung jarak setiap titik dari titik A

    Setelah itu menggambarkan profil dengan skala

    A1a b c d e f 2

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    9/11

    Contoh Perhitungan Profil Memanjang

    .TITIK JARAK KET.

    Belakang Detail Muka (m)

    (BM-1) 3,093 46

    1 2.855 38

    2 0.989 30

    3 1.983 22

    4 1.312 18

    5 t1=1.52 m

    6 1.128 28

    7 2.166 36

    8 1.568 44

    9 3.416 48

    10 2.897 50

    (BM-2) 1.498 54

    (BM-2) 1.236 44

    11 2.562 38

    12 0.379 32

    13 3.251 25

    14 3.373 2015 t2=1.46 m

    16 1.342 15

    (BM-3) 2.604 26

    (BM-3) 0.778 25

    17 0.366 15

    18 t3=1.50 m

    19 1.189 16

    20 3.403 24

    21 0.607 27(BM-4) 1.232 35

    PEMBACAAN RAMBU

    Apabila Tinggi Titik 5

    diketahui adalah +525,0 m

    a) Tinggi masing-masing

    Titik (dari BM-1 sd BM-4)

    b) Jarak dari BM-1 sd BM-4c) Gambar Profil Memanjang

    dengan skala panjang

    1 : 1000 dan skala tinggi

    1 : 100

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    10/11

    PenyelesaianTITIK JARAK TGB TINGGI JARAK

    Belakang Detail Muka (m) (m) TITIK DARI BM-1

    (BM-1) 3.093 46 523.427 0

    1 2.855 38 523.665 8

    2 0.989 30 525.531 16

    3 1.983 22 524.537 24

    4 1.312 18 525.208 28

    5 526.52 525.000 46

    6 1.128 28 525.392 74

    7 2.166 36 524.354 82

    8 1.568 44 524.952 90

    9 3.416 48 523.104 94

    10 2.897 50 523.623 96

    (BM-2) 1.498 54 525.022 100

    (BM-2) 1.236 44 525.022 100

    11 2.562 38 523.696 106

    12 0.379 32 525.879 112

    13 3.251 25 523.007 119

    14 3.373 20 522.885 124

    15 526.258 524.798 144

    16 1.342 15 524.916 159(BM-3) 2.604 26 523.654 170

    (BM-3) 0.778 25 523.654 170

    17 0.366 15 524.066 180

    18 524.432 522.932 195

    19 1.189 16 523.243 211

    20 3.403 24 521.029 219

    21 0.607 27 523.825 222

    (BM-4) 1.232 35 523.200 230

    t1 =1.52

    t2 = 1.46 m

    t3 = 1.50 m

    PEMBACAAN RAMBU

  • 5/23/2018 Pengukuran Tinggi

    11/11

    Gambar Profil Memanjang