pengukuran tinggi fundus uteri

8
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri Tinggi fundus uteri adalah tinggi puncak tertinggi rahim sesuai usia kehamilan. Biasanya pengukuran ini dilakukan saat pemeriksaan abdomen ibu hamil tepatnya saat melakukan Leopold 1. Dari pengukuran TFU dapat diketahui taksiran usia gestasi dan taksiran berat badan janin. Pengukuran TFU menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukurnya, namun kelemahannya tiap orang memiliki ukuran jari yang berbeda. TFU lebih baik diukur menggunakan metylen dengan satuan cm, ujung metylen ditempelkan pada simfisis pubis sedangkan ujung lain ditempelkan di puncak rahim. a. TFU untuk mengetahui tafsiran usia kehamilan (UK) Umur Kehamilan (minggu) TFU Cm 12 16 20 24 28 32 36 40 3 jari diatas simfisis ½ simfisis-pusat 3 jari dibawah pusat Setinggi pusat 3 jari diatas pusat Setengah pusat-processus xifoideus Setinggi processus xifoideus 4 cm dibawah processus xifoideus 20 23 26 30 33 Hasil pengukuran TFU pasien adalah 26 cm pada usia kehamilan 31 minggu. Seharusnya usia gestasi 31 minggu TFU nya adalah 30 cm. Hal ini berarti bahwa TFU pasien tidak normal b. TFU untuk mengetahui tafsiran berat janin (TBJ) TBJ (gram)= (TFU-12 cm) x 155 gram Jika fundus belum melewati pusat : UK(minggu) = hasil ukur + 4

Upload: ailyn-maura

Post on 26-Jun-2015

24.519 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Tinggi fundus uteri adalah tinggi puncak tertinggi rahim sesuai usia kehamilan. Biasanya pengukuran ini dilakukan saat pemeriksaan abdomen ibu hamil tepatnya saat melakukan Leopold 1. Dari pengukuran TFU dapat diketahui taksiran usia gestasi dan taksiran berat badan janin. Pengukuran TFU menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukurnya, namun kelemahannya tiap orang memiliki ukuran jari yang berbeda. TFU lebih baik diukur menggunakan metylen dengan satuan cm, ujung metylen ditempelkan pada simfisis pubis sedangkan ujung lain ditempelkan di puncak rahim.

a. TFU untuk mengetahui tafsiran usia kehamilan (UK)

Umur Kehamilan (minggu) TFU Cm1216202428323640

3 jari diatas simfisis½ simfisis-pusat3 jari dibawah pusatSetinggi pusat3 jari diatas pusatSetengah pusat-processus xifoideusSetinggi processus xifoideus4 cm dibawah processus xifoideus

2023263033

Hasil pengukuran TFU pasien adalah 26 cm pada usia kehamilan 31 minggu. Seharusnya usia gestasi 31 minggu TFU nya adalah 30 cm. Hal ini berarti bahwa TFU pasien tidak normal

b. TFU untuk mengetahui tafsiran berat janin (TBJ)

TBJ (gram)= (TFU-12 cm) x 155 gram

Yang dapat dibuat bervariasi berdasarkan turunnya bagian terendah panggul

Bagian Terendah Pengukuran

Hodge IHodge IIHodge III

(TFU-13) x 155 gram(TFU-12) x 155 gram(TFU-11) x 155 gram

TFU 26 cm TBJ = (TFU-13) x 155 = (26-13) x 155 = 2015 gram

Jika fundus belum melewati pusat : UK(minggu) = hasil ukur + 4

Jika fundus sudah melewati pusat : UK(minggu) = hasil ukur + 6

Page 2: Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adalah:TBJ = (TFU-13) x 155 = (30 – 13) x 155 = 2635 gram

Berdasarkan hasil anamnese pasien, diketahui bahwa TBJ yang dihitung pada pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pasien sebelum ini (tanggal 13 Oktober 2010 lalu) adalah 1,3 kg. Jadi Nampak jelas bahwa janin yang dikandung ibu tersebut kemungkinan mengalami retardasi pertumbuhan dan tidak menutup kemungkinan pula bila gangguan ini tidak ditangani dengan baik, janin dapat lahir dengan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

Berat Bayi Lahir Rendah

2.1 Definisi

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram

tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu)

jam setelah lahir

2.2 Epidemiologi

Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di

dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau

sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di

negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan

berat lahir lebih dari 2500 gram (4). BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan

mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak

jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan (1,2). Angka kejadian di Indonesia

sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil

studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1%-17,2 %. Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %. Angka ini lebih besar

dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia

Sehat 2010 yakni maksimal 7% .

2.3 Etiologi

Page 3: Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain

adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan

kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR (3).

(1) Faktor ibu

a. Penyakit

Seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain

b. Komplikasi pada kehamilan.

Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre-

eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm.

c. Usia Ibu dan paritas

Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu

dengan usia

d. Faktor kebiasaan ibu

Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan

ibu pengguna narkotika.

(2) Faktor Janin

Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom.

(3) Faktor Lingkungan

Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-

ekonomi dan paparan zat-zat racun (4,7).

2. 4 Komplikasi:

Page 4: Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Hipotermia, hipoglikemia, gangguan cairan dan elektrolit, hiperbilirubinemia, sindroma gawat nafas, paten duktus arteriosus, infeksi, perdarahan intraventrikular, apnea of prematurity, anemia

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi BBLR:

Gangguan perkembangan, gangguan pertumbuhan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, penyakit paru kronis, kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit, kenaikan frekuensi kelainan bawaan.

2.5 Diagnosis:

Mengetahui bayi mengalami BBLR dapat dilakukan dengan cara anamneses, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

2.5.1 Anamnesis

Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan

mencari etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR (3):

a. Umur ibu

b. Riwayat hari pertama haid terakir

c. Riwayat persalinan sebelumnya

d. Paritas, jarak kelahiran sebelumnya

e. Kenaikan berat badan selama hamil

f. Aktivitas

g. Penyakit yang diderita selama hamil

h. Obat-obatan yang diminum selama hamil

2.5.2 Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain:

Page 5: Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

a. Berat badan janin

b. Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

c. Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa

kehamilan).

2.5.3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain (3):

a. Pemeriksaan skor ballard

b. Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan

c. Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar

elektrolit dan analisa gas darah.

d. Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur

kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan

akan terjadi sindrom gawat nafas.

e. USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan <>

2.6 Penatalaksanaan/ terapi

2.6.1 Medikamentosa

a. Pemberian vitamin K1

b. Injeksi 1 mg IM sekali pemberian

c. Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-

10 hari, dan umur 4-6 minggu)

2.6.2 Diatetik

Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks

menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan

pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet. Dengan

memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih untuk menghisap

Page 6: Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau selang kecil yang

menempel pada puting. ASI merupakan pilihan utama (6):

Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan cara

apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi menghisap paling

kurang sehari sekali.

Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20 g/hari selama 3

hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu.

Referensi:

http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/16/bayi-berat-lahir-rendah-bblr/ . Berat Bayi

Lahir Rendah. 2010

Modul ANC