pengukuran kinerja laporan keuangan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/10709/1/ppt...
TRANSCRIPT
PENGUKURAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN
PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA,TBK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)
PERIODE TAHUN 2008 - 2012
Nama : Roni John Martin S
Npm: 26211449
Pembimbing : Supiningtyas P, SE., MM.
LATAR BELAKANG MASALAH
1. Setiap perusahaan ingin mendapatkan keuntungan.
Perusahaan ingin mendapatkan laba sebesar – besarnya dengan cara
meningkatkan penjualan dan meminimalkan beban atau pengeluaran
perusahaan. Selain itu adanya dari kondisi finansial perusahaan dalam keadaan
sehat atau tidak dengan melihat laporan keuangan setiap tahun atau periode.
2. Kemampuan manajemen dalam kebijakan perusahaan.
Tidak hanya dari peningkatan penjualan, minimal beban ataupun segi laporan
keuangan, kemampuan manajemen juga ikut serta didalamnya. Manajemen
harus mampu melihat peluang dan tantangan di masa yang akan datang dengan
perencanaan yang sudah matang untuk mencapai suatu tujuan perusahaan atau
dengan strategi menambah nilai ekonomis dan menghapus aktivitas merusak
nilai.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja manajemen PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk
dengan menggunakan metode EVA
selama periode 2008 – 2012 ?
2. Apakah faktor – faktor yang dapat
meningkatkan nilai EVA pada
periode selanjutnya ?
• Data yang dibutuhkan oleh peneliti
adalah informasi keuangan berupa
neraca dan laporan laba rugi
selama periode 2008 – 2012 pada
PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk.
Batasan Masalah
1. Untuk menganalisis kinerja
keuangan manajemen PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk
dengan metode EVA selama
periode 2008 – 2012.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor
meningkatkan nilai EVA pada
periode selanjutnya.
Tujuan Penelitian
PT. Telkom
Indonesia
2008 - 2012
Economic
Value Added
(EVA)
Variabel
Independen
Variabel
Dependen
Metodologi Penelitian
POPULASI
Neraca dan laporan laba
rugi PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk pada
tahun 2008 – 2012.
SAMPEL
• EAT
• Biaya bunga
• Modal kerja
• Modal
diinvestasikan
• Biaya modal
Alat
Analisis
1. Nopat
2. Invested
Capital
3. Tingkat modal
hutang
4. Biaya hutang
5. Persentase
pajak
penghasilan
6. Biaya ekuitas
7. Tingkat modal
ekuitas
8. WACC
9. Capital
Charges
10. EVA
Sumber dan jenis
data
Data
Sekunder
Bursa Efek
Indonesia
(www.idx.co.id)
dan
www.telkom.co.id
Perhitungan EVA
a.NOPAT Laba Bersih Setelah Pajak + Biaya Bunga
b.Invested Capital Pinjaman Jangka Pendek + Pinjaman Jangka Panjang + EPS
c.Tingkat Modal Hutang (D) Total Hutang / (Total Hutang + Total Ekuitas)
d.Biaya Hutang (rd) Biaya Bunga / Total Hutang
e.Persentase Pajak Penghasilan (t)
Beban Pajak / Laba Sebelum Pajak
f.Biaya Ekuitas (re) 1 / PER (PER = Harga Saham/EPS)
g.Tingkat Modal Ekuitas (E) Total Ekuitas / (Total Hutang + Total Ekuitas)
h.WACC {D x rd (1-tax)} + (E x re)
i.Capital Charges Invested Capital x WACC
j.EVA NOPAT – Capital Charges
• NOPAT : Laba bersih yang telah disesuaikan sehingga laba tersebut tidak
memperhitungkan biaya bunga lagi. Tujuannya menghilangkan komponen
biaya bunga agar biaya modal bisa diperhitungkan secara rata – rata.
• Invested Capital : Seluruh pinjaman perusahaan jangka pendek tanpa bunga
seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, uang
muka pelangan dsb.
• WACC : Jumlah biaya dari masing – masing komponen modal, misalnya
dilihat dari tingkat modal hutang, biaya hutang, tingkat modal ekuitas dan
biaya ekuitas yang sudah diberikan bobot sesuai dengan struktur modal
perushaaann.
• Capital changes : Aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor
atas risiko usaha dari modal yang ditanamkanya
• EVA: Nilai tambah ekonomis digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan
yang dapat menentukan baik atau buruk suatu keadaan perusahaan.
• Yang menjadi objek penulisan ilmiah adalah PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk yang adalah suatu perusahaan berbentuk perseroan dengan mengambil
laporan – laporan keuangan pada periode 2008 - 2012.
• Mengapa dipilih PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai Objek
penelitian ?
Karena PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan
penyelenggara dari informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi yang terbesar di Indonesia, dan merupakan salah satu
BUMN yang telah go public dan go internasional yang terletak di jalan Japati
No. 1 Bandung, 40133.
Objek Penelitian
• Nopat pada tahun 2008 hingga
2012 mengalami kenaikan,
kenaikan ini disebabkan adanya
kenaikan laba bersih setelah
pajak tiap tahunnya dan adanya
pertambahan laba perusahaan
dan keuntungan dari kurs mata
uang asing.
• Invested capital mengalami
peningkatan berasal dari
bertambahnya aktiva tetap,
persediaan, aktiva lancar
perusahaan dan mengalami
penurunan dikarenakan ditahun
tersebut penurunan sejumlah
aktiva pada perusahaan.
PEMBAHASAN
Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012
NOPAT
9.037.652
9.332.117
9.609.000
13.890.000
17.277.000
Invested Capital 20.708.710
24.873.166
21.729.000
18.257.000
18.554.000
Tingkat Modal dari Hutang 57,934% 54,990% 43,86% 40,826% 39,859%
Biaya Hutang 3,347% 4,198% 4,373% 3,781% 2,502%
Persentase pajak penghasilan 27,764% 28,515% 25,896% 25,828% 24,211%
Biaya Ekuitas 7,793% 6,096% 7,377% 7,939% 7,394%
Tingkat Modal dari Ekuitas 42,065% 45,009% 56,133% 59,173% 60,140%
WACC 0,047% 0,044% 0,055% 0,058% 0,052%
Capital Charges
9.733,093
10.944,9
13
11.950,95
2
10.589,06
2 9.648,088
EVA
9.027.918,90
9.321.17
2,80
9.597.049,
05
13.879.41
0,94
17.267.35
1,92
• WACC mengalami penurunan
disebabkan biaya ekuitas lebih
besar dari tahun sebelumnya
dan mengalami peningkatan
disebabkan peningkatan
persentase biaya ekuitas pada
tahun sebelumnya.
• Capital Charges mengalami
peningkatan jika WACC naik
pada tahun tersebut sebaliknya
jika mengalami penurunan
maka WACC turun pada tahun
tersebut.
• EVA mengalami peningkatan
jika nilai NOPAT naik dan
turunnya capital charges.
Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012
NOPAT
9.037.652
9.332.117
9.609.000
13.890.000
17.277.000
Invested Capital 20.708.710
24.873.166
21.729.000
18.257.000
18.554.000
Tingkat Modal dari Hutang 57,934% 54,990% 43,86% 40,826% 39,859%
Biaya Hutang 3,347% 4,198% 4,373% 3,781% 2,502%
Persentase pajak penghasilan 27,764% 28,515% 25,896% 25,828% 24,211%
Biaya Ekuitas 7,793% 6,096% 7,377% 7,939% 7,394%
Tingkat Modal dari Ekuitas 42,065% 45,009% 56,133% 59,173% 60,140%
WACC 0,047% 0,044% 0,055% 0,058% 0,052%
Capital Charges
9.733,093
10.944,9
13
11.950,95
2
10.589,06
2 9.648,088
EVA
9.027.918,90
9.321.17
2,80
9.597.049,
05
13.879.41
0,94
17.267.35
1,92
Data Perhitungan EVA PT. Telekomunikasi, Tbk
Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012
Laba bersih setelah pajak 10.619.470 11.332.140 11.537.000 15.481.000 18.388.000
Biaya bunga (1.581.818) (2.000.023) (1.928.000) (1.591.000) (1.111.000)
Pinjaman jangka pendek 7.100.233 7.673.145 5.360.000 4.913.000 5.658.000
Pinjaman jangka panjang 7.495.144 1.1086.688 1.0256.000 7.231.000 6.783.000
Ekuitas pemegang saham 6.113.333 6.113.333 6.113.000 6.113.000 6.113.000
Total hutang 47.258.399 47.636.512 44.086.000 42.073.000 44.391.000
Total ekuitas 34.314.071 38.989.747 56.415.000 60.981.000 66.978.000
Total hutang dan ekuitas 81.572.470 86.626.259 100.501.000 103.054.000 111.369.000
Beban pajak (5.639.695) (6.373.076) (5.546.000) (5.387.000) (5.866.000)
Laba sebelum pajak 20.312.808 22.349.288 21.416.000 20.857.000 24.228.000
PER 12,831 16,402 13,554 12,596 13,523
Pergerakan Nilai EVA 2008 - 2012
EVA periode 2008 – 2012 bernilai positif atau dapat dikatakan selalu menciptakan nilai
tambah ekonomis lima tahun berturut – turut pada PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk, hal
ini terlihat pada tahun 2008 – 2009 naik Rp 293.253,9 pada tahun 2009 – 2010 naik Rp
275.876,25 pada tahun 2010 – 2011 naik Rp 4.282.361,89 pada tahun 2011 – 2012 naik
Rp 3.387.940,98. Dengan melihat EVA yang dihasilkan naik maka dipastikan bernilai
positif atau berhasil menghasilkan nilai tambah ekonomis.
KESIMPULAN
1. Dalam hasil analisis selama periode 2008 – 2012 dengan menggunakan
metode EVA, dapat diambil kesimpulan kinerja PT. Telekomunikasi
Indonesia,Tbk sudah cukup baik dikarenakan EVA yang cenderung meningkat
setiap tahunnya. Fluktuasi perusahaan pada metode EVA mengindikasikan
setiap tahun perusahaan stabil dan naik.
2. Dalam lima tahun terakhir 2008 – 2012, PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk
berhasil meningkatkan EVA. Maka perusahaan sebaiknya mempertahankan
EVA pada periode selanjutnya dengan cara tetap meningkatkan nilai NOPAT.
Peningkatan aktiva yang dilakukan perusahaan selama periode 2008 – 2012
sebanding dengan jumlah laba bersih yang diterima.
SARAN
• Dalam jaman ini tentu ketatnya persaingan industri telekomunikasi sekarang
ini, PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk harus tetap lebih profesional dan efisien
karena dihadapkan kepada adanya persaingan terhadap perusahaan lain. PT.
Telekomunikasi Indonesia,Tbk harus dapat mempertahankan akitvanya dengan
baik serta meminimalkan beban usaha agar dapat laba yang lebih tinggi
sehingga penciptaan nilai untuk periode berikutnya lebih baik lagi.