pengukuran beban kerja psikologis kelompok 2

2
KELOMPOK 02 ANALISIS PENGUKURAN KERJA PENGUKURAN BEBAN KERJA PSIKOLOGIS Ferdian Refta Afra Yudha 1 , Jufri Ramadhan 2 , Ratna Effilliani Putri 3 , M.Abil Kausar 4 1,2,3 Praktikan Analisis dan Pengukuran Kerja 4 Asisten Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email: Abstrak Pengukuran beban kerja merupakan salah satu teknik manajemen untuk mendapatkan Kata Kunci: NASA-TLX, Psikologis, Skenario 1. PENDAHULUAN Pengukuran beban kerja secara psikologis dilakukan untuk mengetahui tingkat beban kerja mental yang dilakukan oleh seorang pekerja saat melakukan pekerjaannya. Berdasarkan sudut pandang ergonomik, setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia dalam menerima beban tersebut. Hal ini sangat diperlukan karena merupakan aspek untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Jika tidak terjadi keserasian antara tingkat beban kerja yang diterima dengan kemampuan yang dimilki pekerja tersebut, maka dapat menimbulkan masalah yang mengakibatkan penurunan performansi dan produktivitas kerja. Setiap perusahaan sendiri mengharapkan dari para tenaga kerjanya agar mereka memberikan output yang bermanfaat secara nyata kepada perusahaan dan bagi perkembangan mereka sendiri. Perlu diketahui bahwa ada aspek yang perlu diperhatikan dalam suatu pekerjaan yaitu beban psikologis. Oleh karena itu dilakukan praktikum pengukuran beban kerja mental agar dapat melihat seberapa besar seseorang bekerja dengan baik dibawah tekanan mental. Tujuan pembutaan jurnal penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar beban kerja psikologis yang dialami operator dengan menggunakan metode NASA-TLX. Serta membandingkan besar beban mental yang dialami oleh operator berdasarkan perbedaan jenis kelaminnya. 2. TINJAUAN PUSTAKA Jurnal Pengukuran Beban Kerja Psikologis (Kelompok 2) 1

Upload: eraeraera29

Post on 30-Sep-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Pengukuran Beban Kerja Psikologis pada Pabrik Tahu

TRANSCRIPT

PENGUKURAN BEBAN KERJA PSIKOLOGIS

Ferdian Refta Afra Yudha1, Jufri Ramadhan2, Ratna Effilliani Putri3, M.Abil Kausar41,2,3 Praktikan Analisis dan Pengukuran Kerja4 Asisten Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan ErgonomiJurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email:

AbstrakPengukuran beban kerja merupakan salah satu teknik manajemen untuk mendapatkan

Kata Kunci: NASA-TLX, Psikologis, Skenario

KELOMPOK 02ANALISIS PENGUKURAN KERJA

2Jurnal Pengukuran Beban Kerja Psikologis (Kelompok 2)11. PENDAHULUANPengukuran beban kerja secara psikologis dilakukan untuk mengetahui tingkat beban kerja mental yang dilakukan oleh seorang pekerja saat melakukan pekerjaannya. Berdasarkan sudut pandang ergonomik, setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia dalam menerima beban tersebut. Hal ini sangat diperlukan karena merupakan aspek untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Jika tidak terjadi keserasian antara tingkat beban kerja yang diterima dengan kemampuan yang dimilki pekerja tersebut, maka dapat menimbulkan masalah yang mengakibatkan penurunan performansi dan produktivitas kerja. Setiap perusahaan sendiri mengharapkan dari para tenaga kerjanya agar mereka memberikan output yang bermanfaat secara nyata kepada perusahaan dan bagi perkembangan mereka sendiri. Perlu diketahui bahwa ada aspek yang perlu diperhatikan dalam suatu pekerjaan yaitu beban psikologis. Oleh karena itu dilakukan praktikum pengukuran beban kerja mental agar dapat melihat seberapa besar seseorang bekerja dengan baik dibawah tekanan mental.Tujuan pembutaan jurnal penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar beban kerja psikologis yang dialami operator dengan menggunakan metode NASA-TLX. Serta membandingkan besar beban mental yang dialami oleh operator berdasarkan perbedaan jenis kelaminnya.2. TINJAUAN PUSTAKA

3. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

4. HASIL5. PEMBAHASAN6. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA[1] Sutalaksana, Iftikar.

(Dr AMY Ari Ariany, http://gejalastress.wordpress.com/gejala-stress/)

2508100041, http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2011/12/23/pengukuran-mental-workload-dengan-nasa-tlx/

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008-ummifarida-443-3-bab2.pdf

http://iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/05/pti20modul20420evaluasi20ergonomi.pdf

http://adilkurnia.wordpress.com/tag/beban-kerja-psikologis/

Mulai

Studi Literatur

Perumusan MasalahBagaimana mengukur beban kerja mental terhadap operator yang melakukan inspeksi produk baik dan cacat, tebak warna serta penjumlahan tiga bilangan.

Data hasil Skenario1 dan 2

Analisis- Penentuan jumlah benar salah skenario inspeksi terhadap produk cacat- Perbandingan berpasangan kuisioner- Perbandingan beban mental operator laki laki dan perempuan- Kuisioner rating.

Selesai

PenutupKesimpulan dan saran

Hasil pebandingan berpasangan dari skenario 1 dan 2

Pengumpulan Data

Evaluasi dari skenario 1 dan 2

Pengelompokan hasil perbandingan berpasangan skenario 1 dan 2

PengolahanData

Mengukur Skor rata rata skenario 1 dan 2

Hasil kuisioner rating skenario 1 dan 2