penguatan peran pimpinan / unit utama dalam pembinaan...

39
Penguatan Peran Pimpinan Dalam Penegakan Disiplin dan Pembinaan Pegawai Bagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai, Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Bandung, 16 18 September 2018 Rakon Kepegawaian Tahun 2018

Upload: vuongminh

Post on 06-Mar-2019

277 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Penguatan Peran

Pimpinan Dalam

Penegakan Disiplin

dan Pembinaan

Pegawai

Bagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai, Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

Bandung, 16 – 18 September 2018

Rakon Kepegawaian Tahun 2018

Page 2: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Pembahasan

01 Regulasi Dalam Penegakan Disiplin dan Pembinaan Pegawai

a. Regulasi tentang Disiplin PNSb. Regulasi tentang Cutic. Regulasi tentang Perkawinan dan Perceraian

02 Kewenangan dan Tanggung Jawab Pimpinan

a. Kewenangan dalam penegakan disiplinb. Tanggung jawab dalam pembinaan pegawai

03 Komitmen Pimpinan Dalam Penegakan Disiplin (Studi Kasus)

Page 3: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1.

Regulasi Dalam

Penegakan

Disiplin dan

Pembinaan

Pegawai

3

Page 4: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. Peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

2. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan PeraturanPemerintah nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 38 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan dan Pengenaan SanksiBagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 38Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi Bagi Pegawai di Lingkungan KementerianKesehatan.

5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja BagiPegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan

4

Page 5: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

2. Peraturan Badan Kepegawaian Negara nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Permohonandan Pemberian Cuti PNS

3. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/III/1799/2018tanggal 24 Mei 2018 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Bagi Pegawai Negeri Sipil di LingkunganKementerian Kesehatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 510/MENKES/PER/VII/2009 tentang Pemberian Kuasa danPendelegasian Kewenangan Penandatanganan Nota/Surat Persetujuan dan Keputusan MutasiKepegawaian Dalam Lingkungan Departemen Kesehatan

5

Page 6: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. Peraturan Pemerintah nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS.

2. Peraturan Pemerintah 45 Tahun 1990 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah nomor 10Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS.

3. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 08/SE/1983 tentang IzinPerkawinan dan Perceraian Bagi PNS.

4. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 45/SE/1990 tentangPetunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah 45 Tahun 1990 tentang Perubahan PeraturanPemerintah nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS.

6

Page 7: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

2.Kewenangan dan

Tanggung Jawab

Pimpinan

7

Page 8: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

65%17%

18%

Pelanggaran HukumanDisiplin PNSTahun 2016

Pelanggaran Jam Kerja(PP 53 tahun 2010)

Pelanggaran PP 10Tahun 1983 jo PP 45Tahun 1990

Lainnya

53%

31%

16%

Pelanggaran HukumanDisiplin PNSTahun 2017

Pelanggaran Jam Kerja(PP 53 tahun 2010)

Pelanggaran PP 10Tahun 1983 jo PP 45Tahun 1990

Lainnya

8

Page 9: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

0; 0%

4; 9%

1; 2%

32; 70%

7; 15%

1; 2%

1; 2%

SK Izin PerceraianTahun 2016

Badan LitbangKesehatan

Badan PPSDMKesehatan

Dirten Kesmas

Ditjen Farmalkes

Ditjen Yankes

Ditjan P2P

Itjen

Sekjen

1; 2%17; 30%

1; 2%

0; 0%

28; 49%

7; 12%0; 0%

3; 5%

SK Izin PerceraianTahun 2017

Badan LitbangKesehatan

Badan PPSDMKesehatan

Dirten Kesmas

Ditjen Farmalkes

Ditjen Yankes

Ditjan P2P

Itjen

Sekjen

9

Page 10: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

10

Page 11: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Artinya

apa?

11

Page 12: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. Masih banyak pegawai yang diberhentikan karena tidak

hadir / masuk kerja tanpa alasan yang sah

2. Peningkatan perceraian PNS di lingkungan Kementerian

Kesehatan

3. Kurangnya perhatian / aware pimpinan kepada staf

terutama atasan langsung.

4. Tidak ada / kurang pembinaan dari pimpinan, seharusnya

atasan lagsung dapat mendeteksi lebih dini permasalahan

timbul.

12

Page 13: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

APA

YANG

HARUS

DILAKUKA13

Page 14: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Dunia Nyata

- Penampilan

- Hubungan antarpegawai

- Perubahan Perilaku

Dunia Maya:

- Aktivitas Sosial Media (FB, twitter, Instagram, dll)

14

Page 15: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

a. Mampu mempengaruhi staf /melakukan pendekatandalam rangka deteksi dini sebagai upaya preventifsehingga menjadi problem sloving dalam pembinaan.

b. Menjadi teladan bagi staf, sehingga menjadi contoh nyatayang dapat ditiru yang pada akhirnya dapat berfungsipembinaan untuk menjadi budaya organisasi.

c. Komitmen pimpinan untuk memberikan reward dan punsihment kepada pegawai yang berprestasi maupun yang melakukan pelanggaran.

15

Page 16: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

2.aKewenangan

dalam penegakan

disiplin

16

Page 17: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Atasan langsung:

1. Melakukan pemanggilan

2. Melakukan pemeriksaan

3. Menyampaikan kewenanganpenjatuhan hukuman disiplinkepada pejabat yang berwenang menghukum

Pejabat yang berwenangmenghukum:

1. Menjatuhkan hukuman disiplinsesuai dengan pelanggaranyang dilakukan

2. Apabila tidak menjatuhkanhukuman disiplin kepadanyadijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya

17

Page 18: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Disiplin

pns18

Page 19: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

DISIPLIN PNS : KESANGGUPAN PNS UTK MENAATIKEWAJIBAN DAN MENGHINDARI LARANGAN YANGDITENTUKAN DLM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANDAN/ATAU PERATURAN KEDINASAN YG APABILA TDK

DITAATI ATAU DILANGGAR DIJATUHI

HUKUMAN DISIPLIN

PELANGGARAN DISIPLIN ADALAH SETIAP UCAPAN,TULISAN,ATAU PERBUATAN PNS YG TIDAK MENAATIKEWAJIBAN DAN/ATAU MELANGGAR LARANGAN

KETENTUAN DISIPLIN PNS, BAIK YANG

DILAKUKAN DI DALAM MAUPUN DI

LUAR JAM KERJA

19

Page 20: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Sedang

Berat

Ringan

- Teguran lisan

- Teguran tertulis

- Pernyataan tidak

puas secara tertulis

- Penundaan KGB 1 thn

- Penundaan KP 1 thn

- Turun Pangkat 1 thn

- Turun pangkat 3 thn

- Pindah dalam rangka turun jabatan

- Bebas dari jabatan

- Pemberhentian dengan hormat

tidak atas permintaan sendiri

• Sumpah janji PNS• Setia dan taat kpd Pancasila, UUD

45, NKRI• Menaati segala ketentuan PerUUan• Mencapai SKP yang ditetapkan• Bekerja dengan cermat, jujur, dan

bersemangat• Masuk kerja dan menaati ketentuan

jam kerja, dll

Pasal 3Kewajban

• Menyalahgunakan wewenang• Menjadi perantara untuk mendapatkan

keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain

• Menerima hadiah atau pemberian yang berhubungan dengan jabatan

• Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan

• Memberi atau menyangggupi akan memberi sesuatu untuk diangkat dalam jabatan, dll

Pasal 4Larangan

20

Page 21: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Wajib datang, melaksanakan tugas dan pulang sesuai ketentuan jam kerja

Keterlambatan dan/atau pulang cepat

7,5 jam dikonversi menjadi 1 hari kerja

Pelanggaran jam

kerja

5 hari, teguran

lisan 6-10 hari teguran tertulis

11-15 hari

Tidak puas secara Tertulis

16-20 hari Tunda KGB

1 thn

21-25 hari Tunda KP 1

thn25-30 hari

Turun Pangkat 1

thn

31-35 hari

Turun Pangkat 3

thn

36-40 hari Pindah dlm

rangka turun

jabatan

40-45 hari

Bebas dari jabatan

Lebih dari 46 hari

PDHTAPS

21

Page 22: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

PNS YG DIDUGA

MELANGGAR DISIPLIN

PEMANGGILAN I

SECARA TERTULIS O/

ATASAN LANGSUNG

HADIR TDK HADIR

PEMERIKSAAN PEMANGGILAN I I

HADIR

PEMERIKSAAN PENJATUHAN HD O/ PJBW

BERDASRKAN ALAT BUKTI

& KETERANGAN YG ADA

TDK HADIR

7

HARI

KERJA

7

HARI

KERJA

22

Page 23: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Esselon III× Hukdis Ringan

JFU Pengatur, II/c s.d PenataMuda Tk. I, III/bJFT Jenjang Pertama, Pelaksana LanjutanEsselon IV

× Tunda KGB 1 th× Tunda KP 1 th

JFU Pengatur Muda, II/a s.dPengatur Muda Tingkat I, II/b

JFT jenjang Pelaksana, Pelaksana PemulaEsselon V

Esselon II× Hukdis Ringan

JFU Penata, III/c s.d Penata Tingkat I, III/dJFT jenjang Muda, PenyeliaEsselon III

× Tunda KGB 1 th× Tunda KP 1 th

JFU Pengatur, II/c s.d PenataMuda Tk. I, III/bJFT Jenjang Pertama, Pelaksana LanjutanEsselon IV

23

Atasan langsung (esselon V – IV)× Semua Hukdis Ringan

JFU Juru Tingkat I, I/d ke bawahAtasan langsung (esselon IV)× Semua Hukdis Ringan

JFU Pengatur Muda Tk. I , II/b kebawahJFT jenjang Pelaksana, PelaksanaPemulaEsselon V

× Tunda KGB 1 th× Tunda KP 1 th

JFU Juru Tingkat I, I/d ke bawah

Page 24: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Esselon I× Semua Hukdis Ringan

JFU Pembina, IV/a s.dPembina Utama Muda, IV/c, JFT jenjang MadyaEsselon II

× Tunda KGB 1 th× Tunda KP 1 th

JFU Penata Muda Tk. I, III/b s.d Penata Tingkat I, III/dJFT jenjang Muda, PenyeliaEsselon III

MENTERI KESEHATAN× Hukdis Ringan

Esselon I, JFT jenjang Utama, JFU Pembina Utama Madya, IV/d s.d Pembina Utama, IV/e

× Tunda KGB 1 th× Tunda KP 1 th

Esselon I, Esselon II, JFT jenjang Penyelia, Madya, Utama, JFU Pembina, IV/a s.d Pembina Utama, IV/e,

× Turun Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 th× Turun Pangkat setingkat lebih rendah selama 3 th

Esselon I, Esselon II, Seluruh jenjang JF, Seluruh PNS Gol I/a s.d IV/e

× Pemberhetian dengan hormat tidak atas perminataansendiri

Seluruh PNS Kementerian Kesehatan Kecuali Esselon I (kewenangan Presiden)

24

Page 25: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

CUTI

PNS25

Page 26: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

• Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja

• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan,dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja

• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebihberturut-turut, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24hari kerja

Cuti Tahunan

• PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerusberhak atas cuti besar paling lama 3 bulan

• Digunakan untuk memenuhi kepentingan agama dan kelahiran anak keempatdan seterusnya

Cuti Besar

• PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti sakit

• Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 tahun & dapat ditambahuntuk paling lama 6 bulan

• PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk palinglama 1 1/2 (satu setengah) bulan

Cuti Sakit

26

Page 27: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

27

•Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saatmenjadi PNS berhak atas cuti melahirkan selama 3 bulan

Cuti Melahirkan

• PNS berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 1 bulan

• Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakitkeras dan salah satu diantara orang tsb meninggal dunia, melangsungkanperkawinan.

• Terdampak kahar (bencana)

• PNS laki-laki yang istrinya melahirkan/operasi cesar

Cuti Alasan Penting

• Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan, pelaksanaannya ditetapkandgn Keppres

• PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cutitahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan

Cuti Bersama

• PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-meneruskarena alasan pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungannegara paling lama 3 (tiga) tahun

CLTN27

Page 28: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Sekretaris Unit UtamaKepala Biro / Pusat Lingkungan SekjenPimpinan UPTCuti Tahunan, CutiMelahirkan, Cuti Sakitselama dilaksanakan di Dalam Negeri

Kepala Biro KepegawaianKepala Bagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai

Cuti Tahunan, Cuti AlasanPenting, Cuti Besar

Sekretaris JenderalCuti Besar, Cuti AlasanPenting Bagi Esselon II atausetingkat

Inspektur Jenderal, DirekturJenderal, Kepala BadanCuti Tahunan, CutiMelahirkan, Cuti SakitEselon II atau setingkat , Kepala UPT

MENTERI KESEHATAN

▪ Seluruh Cuti yang

dilaksanakan di Luar

Negeri

• Cuti Tahunan, Cuti Sakit,

Cuti Melahirkan Eselon I

• Cuti Di Luar Tanggungan

Negara setelah ada

Persetujuan BKN seluruh

PNS

28

Page 29: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. Mengajukan permohonan cutimenggunakan form permohonan danpemberian cuti sesuai lampiran SECuti nomor HK.02.02/III/1799/2018tanggal 24 Mei 2018

2. Atasan langsung memberikanpertimbangan

3. Pejabat yang berwenangmemberikan keputusan pemberianCuti.

29

Page 30: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. Mengajukan permohonan cuti menggunakanform permohonan dan pemberian cutisesuai lampiran SE Cuti nomorHK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018

2. Atasan langsung memberikanpertimbangan

3. Kepala UPT mengirimkan permohonanKepada Unit Utama dengan surat pengantarsesuai lampiran SE Cuti nomorHK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018.

4. Unit Utama meneruskan permohonan keBiro Kepegawaian

30

Page 31: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. Mengajukan permohonan cuti menggunakanform permohonan dan pemberian cuti sesuailampiran SE Cuti nomor HK.02.02/III/1799/2018tanggal 24 Mei 2018

2. Atasan langsung memberikan pertimbangan

3. Kepala UPT mengirimkan permohonan KepadaUnit Utama dengan surat pengantar sesuailampiran SE Cuti nomor HK.02.02/III/1799/2018tanggal 24 Mei 2018.

4. Unit Utama meneruskan permohonan ke BiroKepegawaian

31

Page 32: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

2.bTanggung jawab

dalam pembinaan

pegawai

32

Page 33: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

33

Page 34: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Meningkatnya peran pimpinan dapat

memberikan dampak positif bagi

penyelesaian permasalahan

kepegawaian

34

Page 35: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

STU

DI

KAS

US35

Page 36: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

1. PNS tidak masuk kerja lebih dari 46 hari, ybslangsung diusulkan pemberhentian denganhormat tidak atas permintaan sendiri.

2. PNS mengajukan perceraian, setelah diperiksalebih lanjut penyebab adanya pihak ke-3, dan pihak ke-3 merupakan rekan kerja.

36

Page 37: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

KONSELING bagi pegawai di lingkungan Sekrariat Jenderaldengan melibatkan Psikiatri agar dapat diperoleh solusibersama.Tujuan:Menjadi salah satu upaya pencegahan perceraian pegawai.Sehingga KONSELING kedepannya akan menjadi salah satusyarat proses usul izin perceraian. 37

Page 38: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

Pertanyaan

?

38

Page 39: Penguatan Peran Pimpinan / Unit Utama dalam Pembinaan …bbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/Materi-Kelas-IV.pdf · Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor

THANK

S!39