sistim penguatan generator

27
CARA MENANGANI GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATOR

Upload: muhammad-fachri

Post on 03-Dec-2014

324 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Sistim penguatan generator

CARA MENANGANI GANGGUAN

SISTIM PENGUATAN GENERATOR

Page 2: Sistim penguatan generator

SINGLE LINE DIAGRAM PENGUATAN GENERATORSINGLE LINE DIAGRAM PENGUATAN GENERATOR

HP G10,5 / 150 KV

10,5 KV

520 v

LP

FIRING OF THYRISTOR

(JP03)

KETERANGAN :

• TURBIN TEKANAN TINGGI (HP)

• TURBIN TEKANAN RENDAH (LP)

• GENERATOR (G)

• TRAFO AT (10,5 / 150 KV)

• BUSBAR 150 KV

• TRAFO EXC. (10,5 KV / 520 V)

• FIRING THYRISTOR (JP03)

• BRIDGE DIODE FOR INJECTION (JP04)

• TRAFO STEP DOWN (380 / 40 V)

RANGKAIAN BRIDGE DIODE FOR INJECTION

(JP04)

380 / 40 V

SLIP RING

BB

US

BA

R 1

50 K

V

BB

US

BA

R 3

80 V

Page 3: Sistim penguatan generator

PENGUATAN GENERATORPENGUATAN GENERATOR

Sistem Sistem penguatan generator ( penguatan generator (eksitasi eksitasi ) ) adalah sistem pasokan adalah sistem pasokan listrik DC untuk belitan rotor sebagai pembangkit medan magnet listrik DC untuk belitan rotor sebagai pembangkit medan magnet untuk penguatan pada generator, sehingga suatu generator untuk penguatan pada generator, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar. yang mana dapat menghasilkan energi listrik dengan besar. yang mana tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.eksitasinya.

Sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi Sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:2 macam, yaitu:

1.1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brushSistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)excitation)2. 2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).

Page 4: Sistim penguatan generator

1. SISTIM EKSITASI DENGAN MENGGUNAKAN SIKAT 1. SISTIM EKSITASI DENGAN MENGGUNAKAN SIKAT (BRUSH EXCITATION) (BRUSH EXCITATION)

Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang

disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.

Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter utama (main exciter).kumparan medan eksiter utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat arang. menggunakan slip ring dan sikat arang.

Gambar 1. Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Page 5: Sistim penguatan generator

Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)(Brush Excitation)

Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter) menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yang diambil dayanya.untuk generator sinkron merupakan generator utama yang diambil dayanya.

Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut. Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguat generator pertama dan Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguat generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguat generator utama. Dengan cara generator penguat kedua menghasilkan arus penguat generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu generator penguat kedua) sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung besar. PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus penguat energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.

Page 6: Sistim penguatan generator

Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation) (Brush Excitation)

Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah bagi penguatan generator utamabagi penguatan generator utama oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geseroleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser,, karena penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk karena penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.

Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.

Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat digunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy digunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy tanpa sikat.tanpa sikat.

Page 7: Sistim penguatan generator

2. 2. SISTIM EKSITASI TANPA SIKATSISTIM EKSITASI TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION)(BRUSHLESS EXCITATION)

Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasiPenggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya aruske rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untukyang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasimengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitationtanpa menggunakan sikat (brushless excitation))..

Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushlessKeuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain adalahexcitation), antara lain adalah :: 1) 1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari porosEnergi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga keandalannya tinggiutama (main shaft), sehingga keandalannya tinggi

Page 8: Sistim penguatan generator

2) 2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpaBiaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushlessexcitation) tidak terdapat sikat, komutator dansikat (brushlessexcitation) tidak terdapat sikat, komutator dan slip ring.slip ring.3)3)Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadiPada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolaskerusakan isolas karena melekatnya debu karbon pada farnishkarena melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang.akibat sikat arang.4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semuatmosfere) sebab semuaa peralatan ditempatkan pada ruang peralatan ditempatkan pada ruang tertutup tertutup 5) 5) Selama operasi Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkanmeningkatkan keandalan operasi dapat berlangsung terus padakeandalan operasi dapat berlangsung terus pada waktu yang lama.waktu yang lama. 6) 6) Pemutus medan generator (Generator field breaker), fieldPemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dangenerator dan bus exciter atau bus exciter atau kabel tidak diperlukan lagikabel tidak diperlukan lagi

Page 9: Sistim penguatan generator

2. 2. SISTIM EKSITASI TANPA SIKATSISTIM EKSITASI TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION)(BRUSHLESS EXCITATION)

7) 7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukan exciter atau kabel tidak memerlukan pondasipondasi

Gambar 2. Sistem Excitacy tanpa sikat (Brushless Escitacy)

Keterangan gambar:ME : Main ExciterMG : Main GeneratorPE : Pilot ExciterAVR : Automatic Voltage RegulatorV : Tegangan GeneratorAC : Alternating Current (arus bolak balik)DC : Direct Current (arus searah)

Page 10: Sistim penguatan generator

PRINSIP KERJA SISTIM EKSITASI TANPA SIKAT(BRUSHLESS EXCITATION)

Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut main exciter (penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak- balik dengan kutub pada statornya.

Rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan dioda yang berputar pada poros main exciter (satu poros dengan generator utama).

Arus searah yang dihasilkan oleh dioda berputar menjadi arus penguat generator utama.

Page 11: Sistim penguatan generator

Gambar 3. Sistem Eksitasi tanpa sikat

(Brushless Excitation)

Tegangan bolak-balik disearahkan oleh penyearah dioda dan menghasilkan arus searah yang dialirkan ke kutub-kutub magnet y ang ada pada stator main exciter. Besar arus searah yang mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur tegangan otomatis

(automatic voltage regulator/AVR).

Pilot exciter pada generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub magnet permanen yang berputar menginduksi pada lilitan stator.

Page 12: Sistim penguatan generator

PRINSIP KERJA SISTIM EKSITASI TANPA SIKAT(BRUSHLESS EXCITATION)

Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter, maka besarnya arus main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh generator utama.

Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus, hal ini harus dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat menimbulkan distorsi medan magnet pada generator utama dan dapat menimbulkan vibrasi (getaran) berlebihan pada unit pembangkit

Page 13: Sistim penguatan generator

PENGATUR ARUS PENGUATAN PADA EXCITER

AVR (Autimatic Voltage Regulator) Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan pada exciter.

Apabila terjadi penurunan tegangan output generator dibawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan berusaha memperbesar arus penguatan (exciyacy) pada exciter. Dan sebaliknya , apabila terjadi kenaikan tegangan output generator yang melebihi tegangan nominal generator, maka AVR secara otomatis mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian, apabila terjadi kenaikan atau penurunan tegangan output generator, maka secara otomatis AVR akan segera menstabilkan tegangan output generator tersebut, karena didalam rangkaian AVR sudah dilengkapi dengan set-point-2 dan juga rangkaian pembatasan minimum ataupun maximum yang semuanya bekerja secara otomatis.

AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer (PT) dan current transformer (CT).

Page 14: Sistim penguatan generator

BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVRa. Sensing circuit

Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari sensing circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator.

Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan Generator berbanding lurus seperti ditinjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of Generator

Page 15: Sistim penguatan generator

b. Comparative amplifier

Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR (variable resistance) pada set voltage dan sensing voltage.

Page 16: Sistim penguatan generator

c. Amplifier circuit

Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan tingkat terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limiter (OEL) adalah tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum excitation limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit. OP401 adalah Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.

Page 17: Sistim penguatan generator

d. Automatic manual change over and mixer circuit

Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian untuk mengontrol tegangan penguatanmedan generator. Auto-manual change over and mixer circuit pada operasi manual pengaturan tegangan penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan pada saat automatic manual change over and mixer circuit beroperasi manual maka AVR (automatic voltage Rregulator) belum dapat beroperasi. Dan apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan generator.

Page 18: Sistim penguatan generator

BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR

e. Limited circuitLimited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan (excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem excitacy, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari keluaran terminal C6.

f. Phase syncronizing circuitUnit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang tyristor dengan cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor. Rangkaian phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah sudut gerbang tyristor yang sesuai dengan tegangan output dari batas sinkronisasi dan juga sinyal kontrol yang diberikan pada tyristor di bawah ini terdapat gambar sinkronisasi.

Page 19: Sistim penguatan generator

g. Thyristor firing circuitRangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang tyristor.

h. Dumping circuitDumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan dijadikan feed back masukan terminal OP301.

i. Unit tyristorMerupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring) yang digunakan sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor untuk tiap phase diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah satunya masih dapat beroperasi.

Page 20: Sistim penguatan generator

BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR

j. MEL (minimum excitacy limiter)MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan. Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter) dikuatkan oleh amplifier.

Gambar 5. Diagram Minimum Excitasi Limiter.

k. Automatic followerPrinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan untuk pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan. Kondisi pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya perubahan beban.Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan pengoperasian otomatis manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan sinyal dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian ini.

Page 21: Sistim penguatan generator

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANPERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANSISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR

• Hilf trafo (trafo bantu) : Belitan Primair (bintang) 380 Volt Belitan Scundair Hilf trafo (trafo bantu) : Belitan Primair (bintang) 380 Volt Belitan Scundair (delta / segitiga) 180 Volt(delta / segitiga) 180 Volt

• Kode BusbarKode Busbar trafo bantu : CA ; CB ; CC ; CD ; CF (unit 1 – 5) trafo bantu : CA ; CB ; CC ; CD ; CF (unit 1 – 5)

• Tang Ampere Meter : max. batas ukur 1000 Ampere untuk mengukur Tang Ampere Meter : max. batas ukur 1000 Ampere untuk mengukur arus kabel 3 phase sebelum masuk block Thyristorarus kabel 3 phase sebelum masuk block Thyristor

• Oscilloscop meter : Untuk memantau kondisi 6 impuls Firing of ThyristorOscilloscop meter : Untuk memantau kondisi 6 impuls Firing of Thyristor

• Dummy load : Tahanan 50 ohm watt tinggi, untuk membebani Dummy load : Tahanan 50 ohm watt tinggi, untuk membebani output Block Thyristoroutput Block Thyristor

• Adoptor modul : minimal 2 buah, untuk mengukur dan memberi Adoptor modul : minimal 2 buah, untuk mengukur dan memberi simulasi pada modul yang dicurigaisimulasi pada modul yang dicurigai

Page 22: Sistim penguatan generator

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANPERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANSISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR

Trenner Trafo 1 : 1 : Untuk suplay tegangan peralatan-peralatan ukur, agar Trenner Trafo 1 : 1 : Untuk suplay tegangan peralatan-peralatan ukur, agar ground tegangan sumber tidak berhubungan langsung ground tegangan sumber tidak berhubungan langsung dengan peralatan ukur, sehingga tidak terjadi hubung dengan peralatan ukur, sehingga tidak terjadi hubung singkat pada saat melakukan pengukuran pada modul -2 singkat pada saat melakukan pengukuran pada modul -2 yang sedang diukuryang sedang diukur Multiset Meter : Secukupnya, digunakan untuk keperluan pengukuran dan Multiset Meter : Secukupnya, digunakan untuk keperluan pengukuran dan pengamatan pada saat dilakukan simulasipengamatan pada saat dilakukan simulasi Kabel ukur : Secukupnya, digunakan untuk menunjang peralatan ukur , Kabel ukur : Secukupnya, digunakan untuk menunjang peralatan ukur , memberi simulasi dan bypass terminal kabelmemberi simulasi dan bypass terminal kabel Plingken : Secukupnya, untuk pengukuran pada pin modulPlingken : Secukupnya, untuk pengukuran pada pin modul Roll Kabel : Untuk power suplay Roll Kabel : Untuk power suplay Perkakas : Obeng kecil, obeng besar, kunci ring, kunci pas, untuk Perkakas : Obeng kecil, obeng besar, kunci ring, kunci pas, untuk membuka sekering pisau membuka sekering pisau

Page 23: Sistim penguatan generator

PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATOR SISTIM PENGUATAN GENERATOR

A.A. KONDISI TURBIN GENERATOR OFFKONDISI TURBIN GENERATOR OFF

1.1. Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saat itudan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saat itu

2.2. Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arus penguatan pada simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arus penguatan pada generator yang bisa mengakibatkan pengereman as turbin, generator yang bisa mengakibatkan pengereman as turbin, sehingga poros turbin posisi steel-stand (as duduk) yang bisa sehingga poros turbin posisi steel-stand (as duduk) yang bisa berakibat buruk pada kondisi bearing-bearing turbin generatorberakibat buruk pada kondisi bearing-bearing turbin generator

Page 24: Sistim penguatan generator

PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATOR SISTIM PENGUATAN GENERATOR

A.A. KONDISI TURBIN GENERATOR OFFKONDISI TURBIN GENERATOR OFF

3. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak 3. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak

terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diode terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diode

penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkanpenyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkan

4. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19 4. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19

5. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah 5. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah

block Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtig phaseblock Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtig phase

6. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “ 6. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “

Page 25: Sistim penguatan generator

PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATOR SISTIM PENGUATAN GENERATOR

B.B. KONDISI TURBIN GENERATOR ON :KONDISI TURBIN GENERATOR ON :

1.1. Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saat itumenyala saat itu

2.2. Melepas kabel proteksi pada terminal JP04.L2.17 , agar pada saat terjadi kesalahan dalam melakukan Melepas kabel proteksi pada terminal JP04.L2.17 , agar pada saat terjadi kesalahan dalam melakukan kegiatan perbaikan tidak akan mengganggu turbin yang sedang beropersi (tidak trip)kegiatan perbaikan tidak akan mengganggu turbin yang sedang beropersi (tidak trip)

3.3. Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arus penguatan yang mengakibatkan generator mengeluarkan tegangan karena turbin pada kondisi arus penguatan yang mengakibatkan generator mengeluarkan tegangan karena turbin pada kondisi putaran 3000 rpmputaran 3000 rpm

4.4. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diode penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkanrangkaian diode penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkan

5.5. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19 Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19

6.6. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah block Thyristor dan test Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah block Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtig phasekebenaran phase dengan alat Richtig phase

7.7. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “ Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “

Page 26: Sistim penguatan generator

PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUANPELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUANSISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR

1.1. Memasang dummy load pada klem ex sekering pisau e2 dan e3 kearah block Memasang dummy load pada klem ex sekering pisau e2 dan e3 kearah block ThyristorThyristor

2.2. Memasang Voltmeter DC paralel dengan dummy loadMemasang Voltmeter DC paralel dengan dummy load

3.3. Memasang kabel bypass kabel terminal JP1.L2.63 dengan kabel terminal JP1.L2.73 untuk membuat seolah-olah Memasang kabel bypass kabel terminal JP1.L2.63 dengan kabel terminal JP1.L2.73 untuk membuat seolah-olah turbin sudah putaran > 2700 rpm (n > 90%) yang merupakan syarat Exciter bisa dioperasikan (on)turbin sudah putaran > 2700 rpm (n > 90%) yang merupakan syarat Exciter bisa dioperasikan (on)

4.4. Merubah mode operasi exciter dari automatic ke posisi manual (bisa dilakukan dari control room atau dengan Merubah mode operasi exciter dari automatic ke posisi manual (bisa dilakukan dari control room atau dengan cara simulasi signal dari modul V16 x 14 (Manual – Balance – auto)cara simulasi signal dari modul V16 x 14 (Manual – Balance – auto)

5.5. Untuk menggeser pulsa firing Thyristor bisa dilakukan dengan memberikan tegangan positip pada modul V16 x 13 Untuk menggeser pulsa firing Thyristor bisa dilakukan dengan memberikan tegangan positip pada modul V16 x 13 (menggeser pulsa kekanan/naik dengan memberi tegangan positip pada pin16 dan untuk menggeser kekiri / turun (menggeser pulsa kekanan/naik dengan memberi tegangan positip pada pin16 dan untuk menggeser kekiri / turun pada pin 12)pada pin 12)

Page 27: Sistim penguatan generator

MACAM – MACAM SIGNAL GANGGUAN MACAM – MACAM SIGNAL GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR

1.1. Fan Fault ( alarm + blocking)Fan Fault ( alarm + blocking)2.2. Fan Standby (alarm)Fan Standby (alarm)3.3. 380 V unit Auxiliary (alarm + blocking)380 V unit Auxiliary (alarm + blocking)4.4. 24 V Battery (alarm + blocking)24 V Battery (alarm + blocking)5.5. 220 V Battery (alarm + blocking)220 V Battery (alarm + blocking)6.6. Supplies 24 / 24 V-DC Fault (alarm + blocking)Supplies 24 / 24 V-DC Fault (alarm + blocking)7.7. Supplies 380 / 24 V Fault (alarm)Supplies 380 / 24 V Fault (alarm)8.8. Bath Supplies Fault (alarm + blocking)Bath Supplies Fault (alarm + blocking)9.9. Surge Suppression Alarm (alarm)Surge Suppression Alarm (alarm)10.10. Surge Suppression Trip (alarm + blocking)Surge Suppression Trip (alarm + blocking)11.11. Thyristor 1 (alarm)Thyristor 1 (alarm)12.12. Thyristor 2 (alarm + blocking)Thyristor 2 (alarm + blocking)13.13. No Field Flashing (alarm + blocking)No Field Flashing (alarm + blocking)14.14. Auxiliary Voltage (alarm + blocking)Auxiliary Voltage (alarm + blocking)15.15. Circuit Breaker (alarm + blocking)Circuit Breaker (alarm + blocking)