penguat non inverting
TRANSCRIPT
8/10/2019 Penguat Non Inverting
http://slidepdf.com/reader/full/penguat-non-inverting 1/5
Non Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal
Teknik lektronika POLSRI 5
PENGUAT NON INVERTING
A. TUJUAN
1.
Dapat mempelajari dan menggambarkan bentuk sinyal yang dihasilkan
oleh penguat non-inverting.
2. Dapat memahami fungsi dari IC Op-amp 741
3. Mengetahui cara kerja
B. PENDAHULUAN
Pada percobaan ini akan di pelajari fungsi dari penguat non-inverting
yaitu rangkaian yang dapat memperkuat sinyal input di mana sinyal
outputnya tidak terbalik dengan sinyal inputnya. Dalam rangkaian ini input
sinyal yang masuk ke terminal positif IC OP AMP sedangkan terminal
negative dari IC dihubungkan dengan ground. Dan juga mempelajari
bagaimana sinyal outputnya dari rangkaian tersebut. Sinyal output yang
dihasilkan oleh penguat non-inverting adalah berbanding lurus dengan
sinyal inputnya. Pada rangkaian ini akan dilakukan variasi R2 (nilainya),
agar dapat mengetahui pengaruh dari nilai resistansi terhadap sinyal
output.
Gambar 1.1. Skema Penguat Non-Inverting
8/10/2019 Penguat Non Inverting
http://slidepdf.com/reader/full/penguat-non-inverting 2/5
Non Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal
Teknik lektronika POLSRI 5
Dari rangkaian di atas dapat kita cari besarnya arus rangkaian :
I =
Av =
Vout =
Banyak rangkaian elektronika yang memerlukan penguatan tegangan atau
arus yang tinggi tanpa terjadi pembalikan (inversion) isyarat. Peguat op-amp tak-
membalik (noninverting op-amp) didesain untuk keperluan ini. Rangkain ini dapat
digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap
sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari rangkaian ini berharga sangat
tinggi dengan nilai sekitar 100 M. Dengan isyarat masukan dikenakan pada
terminal masukan noninverting , besarnya penguatan tegangan tergantung pada
harga in R dan F R yang dipasang. Isyarat keluaran penguat ini diambil dari resistor
L R (biasanya berharga sekitar 35-50).
Penguat non inverting ini memiliki masukan yang dibuat melalui input
non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa
dengan tegangan inputnya. Seperti dicontohkan melalui sebuah gambar :
Gambar Penguat Non-Inverting
8/10/2019 Penguat Non Inverting
http://slidepdf.com/reader/full/penguat-non-inverting 3/5
Non Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal
Teknik lektronika POLSRI 5
Dengan menggunakan analisa konsep bumi semu:
vin = v+
v+ = v- = vin
Dari sini ketahui arus pada hambatan R 2 dan arus pada hambatan R 1 adalah
iR1 = vin/R 1
iout = (vout-vin)/R 2
Hukum kirchkof pada titik input inverting merupakan fakta yang mengatakan
bahwa : iout + i(-) = iR1 untuk arus yang masuk dalam op-amp adalah nol, 0i_
maka iout = iR1
(vout – vin)/R 2 = vin/R 1
Yang kemudian dapat disederhanakan menjadi :
vout = vin (1 + R 2/R 1)
Jika penguatan G adalah perbandingan tegangan keluaran terhadap tegangan
masukan, maka didapat penguatan op-amp non-inverting :
8/10/2019 Penguat Non Inverting
http://slidepdf.com/reader/full/penguat-non-inverting 4/5
Non Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal
Teknik lektronika POLSRI 5
C. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter metrowatt 1 buah
2. Osiloskop 1 buah
3.
Pascal 1 buah
4. Function Generator 1 buah
5. Resistor
- 1 kΩ 2 buah
- 1MΩ 1 buah
- 2.2 kΩ 1 buah
-
4.7 kΩ 1 buah
- 3.3 kΩ 1buah
6. Kabel penghubung secukupnya
7.
Jumper 1 set
8. Protoboard 1 buah
D.
GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar 1.2. Rangkaian Penguat Non-Inverting
8/10/2019 Penguat Non Inverting
http://slidepdf.com/reader/full/penguat-non-inverting 5/5
Non Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal
Teknik lektronika POLSRI 5
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buat rangkaian percobaan seperti gambbar 1.2
2. Vcc = 15 V, Vce= -15 V
3.
R1 = 1MΩ, R2 = 1kΩ dan R3 = 1kΩ
4. Input sinyal DC = 1 V, catat padda tabel sinyal DC tegangan input
dengan osiloskop
5. Ganti R2 dengan 2K2Ω, 4K7Ω dan 3K3Ω dan ulangi langkah 4, catat
pada tabel 1
6. Ganti input sinyal DC dengan input sinyal AC sinus, frekuensi 1 KHz,
ulangi langkah 3, catat pada tabel 2, ukur Vo dengan osiloskop dan
gambar pada kertas grafik
7. Ganti harga resistor R2 dengan 2K2Ω, 3K3Ω dan 4K7Ω dan ulangi
langkah 6.
F. KESELAMATAN KERJA
1.
Sbelum melakukan percobaan, periksalah semua alat yang digunakan
dan pastikan semua alat dalam keadaan baik dan benar.
2. Sebelum memasukkan tegangan input ke dalam rangkaian, ukurlah
terlebih dahulu tegangan input tersebut dengan menggunakan
multimeter atau osiloskop.
3. Sebelum meggunakan osiloskop sebaiknya dilakukan kalibrasi terlebih
dahulu agar pada saat pengukuran tidak terjadi kesalahan dan
kerusakan pada alat tersebut.
4.
Pergunakan semu alat-alat yang ada pada lab dengan sebaik-baiknya
dan sesuaidengaan fungsinya.
5. Setelah melakukan percobaan,, matikan semua alat yang telah
digunakan dan periksa semua nya kembali seperti semula dan tetap
dalam baik dan benar.