pengolahan sinyal digital

53
Pengolahan Sinyal Digital Nugroho Adi Pramono August 18, 2015

Upload: aravir-rose

Post on 17-Feb-2017

278 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan Sinyal Digital

Nugroho Adi Pramono

August 18, 2015

Page 2: Pengolahan Sinyal Digital

Kompetensi Teori

Mahasiswa:

Memahami Pengolahan Data Digital

Mampu mengolah sinyal dari besaran fisis.

Page 3: Pengolahan Sinyal Digital

Kompetensi Praktikum

Mahasiswa

Mampu membuat program untuk mengambil data besaranfisis

Membuat program untuk membatasi sinyal (sampling danwindowing)

Membuat program filter

Digital Fourier transform (DFT)

Fast Fourier transform (FFT)

Page 4: Pengolahan Sinyal Digital

Materi

Materi Teori

1 Sequences

2 operator linier tak tergantung waktu

3 filter Digital

4 Discrete Fourier Transformation (DFT)

5 Fast Fourier Transformation (FFT).

Page 5: Pengolahan Sinyal Digital

Materi

Materi Praktikum

1 fungsi sampling/cuplikan

2 Spektrum sinyal

3 Filter dan windowing

4 persamaan deferensial

5 Transformasi Z, PFT dan FFT

Page 6: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal

Secara alami sinyal memiliki bentuk kontinyu;

memiliki bentuk gelombang atau fungsi berupa garis mulus

Page 7: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal

Secara alami sinyal memiliki bentuk kontinyu;memiliki bentuk gelombang atau fungsi berupa garis mulus

Page 8: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal

Amplitudo juga kontinyu;

dapat memiliki sebarang nilai real dalam range tertentu

Page 9: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal

Amplitudo juga kontinyu;dapat memiliki sebarang nilai real dalam range tertentu

Page 10: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Analog

Listrik tegangan, arus, medan listrik, medan magnet

Mekanik perpindahan linier, sudut, kecepatan, kecepatansudut, gaya, momentum

Akustik getaran, gelombang suara

besaran fisis suhu, tekanan, konsentrasi

Page 11: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Analog

Listrik tegangan, arus, medan listrik, medan magnet

Mekanik perpindahan linier, sudut, kecepatan, kecepatansudut, gaya, momentum

Akustik getaran, gelombang suara

besaran fisis suhu, tekanan, konsentrasi

Page 12: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Analog

Listrik tegangan, arus, medan listrik, medan magnet

Mekanik perpindahan linier, sudut, kecepatan, kecepatansudut, gaya, momentum

Akustik getaran, gelombang suara

besaran fisis suhu, tekanan, konsentrasi

Page 13: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Analog

Listrik tegangan, arus, medan listrik, medan magnet

Mekanik perpindahan linier, sudut, kecepatan, kecepatansudut, gaya, momentum

Akustik getaran, gelombang suara

besaran fisis suhu, tekanan, konsentrasi

Page 14: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Analog

Dikonversi ke tegangan atau arus menggunakan sensor atautransduser

untuk diproses secara elektrik

Page 15: Pengolahan Sinyal Digital

Sinyal Analog

Dikonversi ke tegangan atau arus menggunakan sensor atautransduser untuk diproses secara elektrik

Page 16: Pengolahan Sinyal Digital

Pemrosesan Sinyal Analog

amplification

filtering

integration

differentiation

squaring

rectification

Page 17: Pengolahan Sinyal Digital

Pemrosesan Sinyal Analog

amplification

filtering

integration

differentiation

squaring

rectification

Page 18: Pengolahan Sinyal Digital

Pemrosesan Sinyal Analog

amplification

filtering

integration

differentiation

squaring

rectification

Page 19: Pengolahan Sinyal Digital

Pemrosesan Sinyal Analog

amplification

filtering

integration

differentiation

squaring

rectification

Page 20: Pengolahan Sinyal Digital

Pemrosesan Sinyal Analog

amplification

filtering

integration

differentiation

squaring

rectification

Page 21: Pengolahan Sinyal Digital

Pemrosesan Sinyal Analog

amplification

filtering

integration

differentiation

squaring

rectification

Page 22: Pengolahan Sinyal Digital

Alat Pemrosesan Sinyal Analog

amplifier

kapasitor

induktor

resistor

. . .

Page 23: Pengolahan Sinyal Digital

Alat Pemrosesan Sinyal Analog

amplifier

kapasitor

induktor

resistor

. . .

Page 24: Pengolahan Sinyal Digital

Alat Pemrosesan Sinyal Analog

amplifier

kapasitor

induktor

resistor

. . .

Page 25: Pengolahan Sinyal Digital

Alat Pemrosesan Sinyal Analog

amplifier

kapasitor

induktor

resistor

. . .

Page 26: Pengolahan Sinyal Digital

Alat Pemrosesan Sinyal Analog

amplifier

kapasitor

induktor

resistor

. . .

Page 27: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 28: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 29: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 30: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 31: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 32: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 33: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 34: Pengolahan Sinyal Digital

Keterbatasan dan Kekurangan Pemrosesan Analog

Accuracy disebabkan toleransi komponen, nonlinearitas, bias,. . .

Repeatibility disebabkan toleransi dan variasi dari keadaan sekitar:suhu, getaran, guncangan

Sensitivity mudah terpengaruh noise

Keterbatasan range tegangan dan arus

Keterbatasan kecepatan pemrosesan karena adanyawaktu tunda

Kurang memiliki fleksibilitas

Kesulitan mengaplikasikan operasi nonlinear dan yangmemiliki variasi waktu (mis: delay)

Biaya tinggi, kesulitan penyimpanan (dan setelahdisimpan sulit untuk dibaca kembali)

Page 35: Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan Sinyal Digital

Digital Signal Processing (DSP)

:mewakili sinyal dengan angka di komputer (atau hardwarekhusus)dan melakukan berbagai macam operasi numerik padasinyal tersebut

Page 36: Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan Sinyal Digital

Digital Signal Processing (DSP):mewakili sinyal dengan angka di komputer (atau hardwarekhusus)

dan melakukan berbagai macam operasi numerik padasinyal tersebut

Page 37: Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan Sinyal Digital

Digital Signal Processing (DSP):mewakili sinyal dengan angka di komputer (atau hardwarekhusus)dan melakukan berbagai macam operasi numerik padasinyal tersebut

Page 38: Pengolahan Sinyal Digital

Agar dapat melakukan DSP, maka kita harus dapat

mengkonversi sinyal analog ke informasi digital dalambentuk sekuen bilangan biner. (Dua operasi:sampling, (A/D) conversion)

melakukan operasi numerik pada informasi digital(baik menggunakan komputer maupun hardwarekhusus).

mengkonversi informasi digital yang telah diproses kesinyal analog kembali. (Dua operasi: (D/A)conversion, reconstruction)

Page 39: Pengolahan Sinyal Digital

Agar dapat melakukan DSP, maka kita harus dapat

mengkonversi sinyal analog ke informasi digital dalambentuk sekuen bilangan biner. (Dua operasi:sampling, (A/D) conversion)

melakukan operasi numerik pada informasi digital(baik menggunakan komputer maupun hardwarekhusus).

mengkonversi informasi digital yang telah diproses kesinyal analog kembali. (Dua operasi: (D/A)conversion, reconstruction)

Page 40: Pengolahan Sinyal Digital

Agar dapat melakukan DSP, maka kita harus dapat

mengkonversi sinyal analog ke informasi digital dalambentuk sekuen bilangan biner. (Dua operasi:sampling, (A/D) conversion)

melakukan operasi numerik pada informasi digital(baik menggunakan komputer maupun hardwarekhusus).

mengkonversi informasi digital yang telah diproses kesinyal analog kembali. (Dua operasi: (D/A)conversion, reconstruction)

Page 41: Pengolahan Sinyal Digital

DSP Scheme

Page 42: Pengolahan Sinyal Digital

DSP umum menerima sinyal analog, mengkonversinya ke digital,memproses secara digital dan mengkonversi lagi keanalog

Analisis sinyal hanya mengambil informasi tertentu dari sinyalanalog (mis model tombol telepon rumah)

Sintesis sinyal mis: software pembaca kata

Murni digital

Page 43: Pengolahan Sinyal Digital

DSP umum menerima sinyal analog, mengkonversinya ke digital,memproses secara digital dan mengkonversi lagi keanalog

Analisis sinyal hanya mengambil informasi tertentu dari sinyalanalog (mis model tombol telepon rumah)

Sintesis sinyal mis: software pembaca kata

Murni digital

Page 44: Pengolahan Sinyal Digital

DSP umum menerima sinyal analog, mengkonversinya ke digital,memproses secara digital dan mengkonversi lagi keanalog

Analisis sinyal hanya mengambil informasi tertentu dari sinyalanalog (mis model tombol telepon rumah)

Sintesis sinyal mis: software pembaca kata

Murni digital

Page 45: Pengolahan Sinyal Digital

DSP umum menerima sinyal analog, mengkonversinya ke digital,memproses secara digital dan mengkonversi lagi keanalog

Analisis sinyal hanya mengambil informasi tertentu dari sinyalanalog (mis model tombol telepon rumah)

Sintesis sinyal mis: software pembaca kata

Murni digital

Page 46: Pengolahan Sinyal Digital

Keuntungan DSP

komputer dapat diatur derajat ketelitiannya

dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama

komputer relatif kebal terhadap noise listrik

range dapat tak hingga karena dapat menggunakan floatingpoint di komputer

Page 47: Pengolahan Sinyal Digital

Keuntungan DSP

meskipun kecepatan sama-sama terbatas, kecepatan komputersaat ini sudah lebih baik dan terus meningkat

perubahan pemrosesan dapat dilakukan dengan pemrograman

operasi non linear atau variasi waktu dapat dilakukan dengamudah, tidak memerlukan hardware khusus

penyimpanan digital murah dan fleksibel

informasi digital dapat dienkripsi

Page 48: Pengolahan Sinyal Digital

Kelemahan DSP

sampling menyebabkan banyak informasi yang hilang

konversi A/D dan D/A yang bagus biasanya mahal

meskipun hardware semakin murah, software semakin mahal

beberapa DSP masih belum memiliki kecepatan yangmemadai (RF)

Page 49: Pengolahan Sinyal Digital

DSP dapat dilakukan dengan C, Delphi, Matlab, Python, Fortran,Java, . . . .

Page 50: Pengolahan Sinyal Digital

Notasi

Sinyal

R adalah garis real

C adalah kompleks

Z adalah integer

Page 51: Pengolahan Sinyal Digital

Notasi

Sinyal

huruf kecil mewakili sinyal temporal

sinyal waktu kontinyu (fungsi garis, fungsi sinus) ditulisdengan variabel dalam kurung:x(t), y(t)

sinyal diskrit variabelnya ditulis dalam kurung siku: x [n], y [n]

Page 52: Pengolahan Sinyal Digital

Notasi

Sinyal

sebuah sinyal waktu kontinyu x(t) di definisikan di interval[0,T ], ekstensi periodiknya adalah

x̃(t) = x(t modT )

Page 53: Pengolahan Sinyal Digital

Notasi

Sinyal

sebuah sinyal waktu diskrit x(t) di definisikan di interval0 ≤ n ≤ N − 1, ekstensi periodiknya adalah

x̃ [n] = x(nmodN)