pengolahan minyak bumi kelompok 2

Upload: setriana-putri

Post on 04-Nov-2015

248 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengolahan Minyak Bumi

TRANSCRIPT

Pengolahan Minyak Bumi Tersier

Kelompok 2 : Zulfebri Ansyah (1312048)Riri Mulyani (1312056)Sri Maharani (1312060)Ilham Akbar Aznandy (1312063)Emelia Zolla (1312076)

Pengolahan Minyak Bumi TersierPengolahan Minyak Bumi Tersier Pengolahan minyak bumi tersier dibagi dalam 2 tahap :

Proses Treating (Pemurnian) Proses Blending (Pencampuran)

Dari dua tahapan tersebut maka akan diperoleh hasil akhir berupa produk yang di inginkan.Proses Treating Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya.

Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :1. Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.2. Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.

3. Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.4. Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas5. Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

Proses Hydrotreating Hydrotreating biasa dilakukan untuk umpan naptha sebelum dialirkan ke unit platforming, karena katalis platforming (platina) sangat sensitif terhadap impurities seperti sulfur, nitrogen,oksigen, dan logam.

Hydrotreating biasa juga dilakukan untuk umpan diesel untuk perbaikan kualitas diesel terutama untuk mengurangi kandungan sulfurdalam diesel (spesifikasi produk diesel dari tahun ke tahun semakin ketat terutama dalam hal kandungan sulfur maksimum) dan juga untuk mengurangi kandungan nitrogen dalam diesel yang dapat menyebabkan terjadinya color unstability produk diesel .

Tujuan Proses Hydrotreating :Memperbaiki kualitas produk akhir (seperti diesel)Pretreating stream (persiapan umpan proses lanjutan) untuk mencegah terjadinya keracunan katalis di down stream process.Memenuhi standar lingkungan . Misalnya untuk diesel sebelum dikirim ketangki penyimpanan produk.Reaksi Hydrotreating Reaksi hydrotreating dikelompokkan menjadi : 1. Saturasi olefin (penjenuhan hidrokarbon). 2. Desulfurisasi (penghilangan sulfur) atau sering disebut HDS (hydrodesulfurization). 3. Denitrifikasi (penghilangan nitrogen) atau sering disebut (hydrodenitrification). 4. Deoksigenasi (penghilangan oksigen). 5. Demetalisasi (penghilangan logam) atau sering disebut HDM (hydrodemetalization). Kinerja Katalis Kinerja katalis dapat diketahui atau diukur dengan beberapa parameter sebagai berikut : 1. Analisa laboratorium kandungan sulfur, nitrogen, dan olefin (bromine number) pada produk. T reaktor, yaitu selisih antara temperature bed reaktor tertinggi dengan temperature inlet reaktor.P (pressure drop) reaktor, yaitu penurunan tekanan reaktor akibat adanya impurities yang mengendap pada katalis. Feed dan Produk Hydrotreating UnitHydrotreating dapat berupa naphtha hydrotreater atau distillate/diesel hydrotreater. Umpan naphtha hydrotreater adalah naphtha yang dapat berupa straight run naphtha, naphtha dari tangki penyimpan, ataupun cracked naphtha. Jika umpan naphtha berasal dari tangki maka harus diyakinkan bahwa tangki dilengkapi dengan gas atau nitrogen blanketing.Produk unit hydrotreating dapat berupa hydrotreated heavy naphtha atau hydrotreated diesel. Hydrotreated heavy naphtha merupakan intermediate product yang kemudian merupakan umpan unit platforming. Hydrotreated heavy naphtha harus mempunyai kandungan sulfur dan nitrogen maksimum 0,5 ppmwt dan kandungan logam maksimum 2 ppmwt. Sedangkan hydrotreated diesel merupakan produk jadi siap dipasarkan dengan kandungan sulfur antara 10 ppmwt, 30 ppmwt, atau 500 ppmwt.Variabel Proses HydrotreatingReactor Pressure/Hydrogen Partial PressureSecara umum desulfurization dan denitrification meningkat dengan meningkatnya reactor pressure (atau tepatnya hydrogen partial pressure). Namun biasanya reactor pressure bukan suatu varuabel operasi yang dapat dimainkan. Pada operasi normal, tekanan reactor di-set semaksimal mungkin seperti disain. Namun ada sering terjadi kendala seperti ketidakmampuan compressor untuk mempertahankan tekanan reactor/system seperti disain, hal ini dapat dikompensasi dengan menaikkan purity recycle gas. Reactor Temperature Berbeda dengan tekanan reactor yang tidak bisa dimainkan, temperature reactor dapat dimainkan tergantung kebutuhan kandungan sulfur dan nitrogen yang diinginkan pada produk keluar reactor (untuk naphtha hydrotreater biasanya maksimum sulfur dan nitrogen adalah 0,5 ppmwt). Reaksi desulfurisasi mulai terjadi pada temperature 230 oC dengan kecepatan reaksi yang meningkat dengan makin tingginya temperature. Namun di atas temperature 340 oC, pengaruh temperature terhadap reaksi penghilangan sulfur sangat kecil.Injeksi wash waterInjeksi wash water pada unit hydrotreater diperlukan untuk : Menghilangkan ammonia dalam recycle gas Adanya ammonia dalam recycle gas walaupun dalam jumlah sangat kecil (biasanya sekitar 200-400 ppm tergantung dari jenis umpannya) akan sangat mengganggu aktivitas katalis karena ammonia akan mengisi active site katalis. NH3 + H2O NH4OH Mencegah terjadinya fouling akibat pembentukan garam ammonia (terutama pada fin fan cooler effluent reactor, upstream high pressure separator karena pada temperature rendah senyawa garam mudah mengendap). NH3 + H2S NH4HSAmine Plant (Acid GasTreating)

AMINE GAS TREATING, juga dikenal sebagaigas sweeteningdan acid gas removal, mengacu pada suatu proses yang menggunakan larutan dari berbagai alkilamina (sering disebut hanya sebagai amina) untuk menghilangkan hidrogen sulfida (H2S) dan karbon dioksida (CO2) dari gas alam. Ini adalah suatu unit proses yang umum digunakan pada kilang, dan juga digunakan dalam pabrik petrokimia, pabrik pengolahan gas alam dan industri lainnya.

Permasalahan yang sering terjadi di unit hydrotreating tidak sebanyak perm asalahan yang terjadi pada unit hydrocracker. Beberapa contoh permasalahan, penyebab :PermasalahanPenyebabMeningkat nya cracked feed (yang berarti meningkat nya kandungan sulfur, nitrogen, dan olefin) Mengolah umpan import yang spesifikas inya jauh berbeda dengan disain atau komposisi cracked feed miningkat Fouling pada feed/ effluent heat exchanger atau bahkan pada reactor Pembentuk an gums akibat adany a dissolv ed oxygen yang mungkin terikut pada feed akibat umpan ditarik dari tangki yang tidak mempunyai gas/ nitrogen blanketing PermasalahanPenyebabPeningkatan kandungan sulfur, nitrogen, dan olefin pada produk yang melebihi batasan disain Peningkatan kandungan sulfur, nitrogen, dan olefin dalam feed (akibat mengolah lebih banyak cracked feed) atau karena penurunan kinerja katalis akibat pembentukan coke pada permukaan katalis Wash water tidak cukup atau bahkan tidak ada supply was h water Kerusakan pompa was h water Proses BlendingProses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi untuk meningkatkan kualitas produk.Umumnya adalah TEL, MTBE, etanol, metanol.Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.Bahan Aditif #1TEL (Tetraethyllead )memiliki rumus molekul Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif lainyaitu etilen bromida (C2H5Br). Logam Pb yangdibebaskan pada pembakaran dapat direaksikan dengan etilen bromida membentuk uap PbBr2 Logam Pb yang dibebaskan dari pembakaran bensin yang mengandung TELmenjadi masalah bagi lingkungan karenaPb merupakan logam berat yang dapat membahayakankesehatan.Bahan Aditif #2Senyawa MTBE (Methyl Tertier Butyl Ether) lebih aman dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam Pb. Namun, senyawa ini tetap berpotensi mencemari lingkungan karena sulit diuraikan oleh mikroorganisme. MTBE (methyl tertier butyl ether) memiliki bilangan oktan 118.Bahan Aditif #3 Etanoldengan bilangan oktan 123 merupakanzat aditif yang dapat meningkatkan efisiensipembakaran bensin. Etanol lebih ungguldibandingkan TEL dan MTBE karena tidakmencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.Selain itu, etanol juga dapat diperoleh darifermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga Bahan baku untuk pembuatannya tersediadalam jumlah yang cukup melimpah di alam dan dapat dibudidayakan.PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYAKeberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar.

1. Bahan bakar gas

Bahan bakar gas terdiri dari :LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas).Bahan bakar gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.Elpiji,LPG(liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana dan butana . Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana dan pentana .

Penggunaan elpijiPenggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).

2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.contoh dari kerosin yaitu minyak tanah.

5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking

6.Minyak pelumas,biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.7. Residuminyak bumiyang terdiri dari :Parafin, digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.Aspal ,digunakan sebagai pengeras jalan raya