pengmodelan pembelajaran … ilmiah seni, makalangan-seni tari-isbi bandung 2 hasil pembelajaran...

15

Upload: doantu

Post on 16-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan
Page 2: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 1

ARTIKEL:

PENGMODELAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

TERPADU BERBASIS KEMITRAAN DAN BERKELANJUTAN MELALUI

PENYELENGGARAAN FESTIVAL TARI KREASI TINGKAT JAWA

BARAT DAN BAZAAR PRODUK KREATIF

Oleh : Yoyoh Siti Mariah, Agus Supriyatna, dan Frahma Sekarningsih

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk untuk menemukan dan memahami model

pembelajaran kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan dan berkelanjutan dengan

aktifitas penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk

kreatif sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran kewirausahaan Mahasiswa

Pendidikan Seni Tari FPSD UPI.Metode penelitian menggunakan metode campuran

dengan untuk menjawab pertanyaan penelitian: Bagaimanakah Model Pembelajaran

Kewirausahaan Terpadu Berbasis Kemitraan dan Berkelanjutan melalui

Penyelenggaraan Festival Tari Kreasi Tingkat Jawa Barat dan Bazaar Produk Kreatif

?Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, sebaran

angket, dokumentasi studi kepustakaan. Keseluruhan data yang diperoleh, baik,

secara kajian pustaka, dan observasi langsung di lapangan selanjutnya dikelompokan,

dianalisis dan dipaparkan secara sistematis berdasarkan kaidah penelitian dengan

teknik triangulasi dan interpretasi. Melalui penelitian ini diharapakan dapat; a)

Menciptakan ruang aktivitas, kreativitas mahasiswa dalam membangun iklim

kondusif kewirausahaan di perguruan tinggi berbasis kemitraan dan berkelanjutan.

b) Membantu peningkatan kualitas pembelajaran kewirausahaan mahasiswa

pendidikan seni tari FPSD UPI.c) Mendorong tumbuh dan berkembangnya industri

kreatif di Jawa Barat. d) Ajang pembinaan kompetensi guru dan kreativitas anak-

anak dan remaja dalam bidang seni tari di Jawa Barat.

Kata kunci: Kewirausahaan terpadu, kemitraan, berkelanjutan, festival tari kreasi,

bazaar produk kreatif dan mahasiswa pendidikan seni tari.

PENDAHULUAN

Terjadinya kerancuan dan kurangnyapemahaman dalam memaknai

pembelajaran kewirausahaan dikalangan Mahasiswa Pendidikan Seni Tari Fakultas

Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan

latarbelakang keilmuan seni adalah hal atau sikap yang menyimpang, apabila

kecenderungan dalam praktik pembelajaran kewirausahaan dibiarkan begitu saja

dengan fokus pada kegiatan ekonomi semata yang identik dengan jual beli barang,

makanan dan minuman dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial semata

tanpa mempertimbangkan hal lain dibalik makna pembelajaran yang sesungguhnya.

Page 3: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2

Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha

tetapi sekaligus menumbuhkembangkan jiwa kreatif dan inovatif yang mandiri

dengan menjual produk menuju industri kreatif berbasis income generatif sesuai

dengan keilmuan yang dipelajarinya. Misalnya menjual produk makanan, minuman

dan seterusnya dikemas dengan seni (seni pertunjukan), penciptaan moment kegiatan

pasanggiri, kirab budaya, festival seni, bazaar produk kreatif, pameran seni, dan

seterusnya.

Dengan demikian tingkat pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi,

khususnya dikalangan mahasiswa pendidikan seni dapat dikatakan kurang

berkualitas dan cenderung sporadis, kurang terpola, tidak ada program yang jelas dan

berkelanjutan. Atas dasar fenomena itulah, penting dilakukan upaya layanan optimal

pembelajaran kewirausahaan mahasiswa pendidikan seni tari FPSD UPUI untuk

mengatasi masalah kurang ketersediianya ruang aktifitas yang memadai dan atau

media kreatifitas yang cerdas dan berkelas, terutama dalam praktik kewirausahaan

mahasiswa berbasis terapan keilmuan yang dipelajari sehingga berdampak income

generatif melalui bentuk-bentuk kegiatan berbasis kemitraan dan berkelanjutan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, dirinci dalam bentuk pertanyaan

penelitian dengan uraian sebagai berikut: 1.Bagaimanakah rancangan model

pembelajaran kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan dan berkelanjutan dengan

aktifitas penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk

kreatif Mahasiswa Pendidikan Seni Tari FPSD UPI? 2. Bagaimanakah pelaksanaan

model pembelajaran kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan dan berkelanjutan

dengan aktifitas penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar

produk kreatif Mahasiswa Pendidikan Seni Tari FPSD UPI? 3. Bagaimanakah hasil

pengembangan model pembelajaran kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan dan

berkelanjutan dengan aktifitas penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa

Barat dan bazaar produk kreatif Mahasiswa Pendidikan Seni Tari FPSD UPI?

LANDASAN TEORETIS

Terkait dengan model pembelajaran Joyce dan Weil (Sudjana, 1995)

mengatakan sebagai berikut.

Model interaksi sosial (social interaction models) adalah model yang

menekankan pada pentingnya sebuah hubungan interaksi antara siswa dengan

siswa dengan guru serta siswa dengan memperluas interaksi lebih luas lagi.

Model interaksi sosial lebih berorientasi pada kemampuan peserta didik

bekerjasama secara berkelompok dengan mementingkan aspek kehidupan sosial.

Suatu model pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah kerangka konseptual

yang dapat digunakan guru/dosen di dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Di dalam kerangka konseptual tersebut termuat pula beberapa komponen

pembelajaran dengan beberapa penunjangnya, antara lain; tujuan, materi, metoda,

sarana atau media, alokasi waktu serta alat evaluasi untuk mengukur tercapainya

tujuan pembelajaran.

Pada dasarnya penerapan model-model pembelajaran melalui proses dan

prosedur pembelajaran sebagai upaya untuk memotivasi dan mengembangkan

potensi peserta didik, sehingga dapat memaknai hidup lebih berkualitas. Perlu diingat

dalam memilih model pembelajaran dalam proses pembelajaran, kiranya perlu

Page 4: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 3

dipertimbangkan berbagai persoalan mendasar seperti tujuan yang hendak dicapai,

karakteristik perkembangan peserta didik, bahan (materi yang akan diajarkan),

metoda, media dan sarana mata pelajaran.

Pada hakikatnya pembelajaran terpadu memiliki model yang beragam.

Keragaman model ini dapat dipilih untuk diterapkan sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran yang dikelola. Adapun model pembelajaran terpadu berdasarkan cara

memadukan konsep, keterampilan, topik dan unit tematiknya, Fogaty (Saud, 2006:

31) meliputi sepuluh model, antara lain sebagai berikut: “ (1) model fragmented (2)

model connected, (3) model nested, (4) model sequenced, (5) model shared, (6)

model jejaring tema (webbed), (7) model threaded, (8) model integrated, (9) model

immersed dan (10) model networked.”

Terkait dengan model-model pembelajaran yang diungkap Fogaty,

berdasarkan keterpaduan; konsep, keterampilan, topik dan unit tematiknyamodel

integrated,sebagai salah satu model dari pembelajaran terpadu dengan fokus

penekanan pada hubungan jenis dan bentuk bidang wirausaha dalam satu mata kuliah

yakni Kewirausahaan. Keragaman jenis dan bentuk wirausaha dalam model ini

merupakan materi dari satu mata kuliah yang dipadukan. Selain itu pemilihan jenis

dan bentuk kegiatan kewirausahaan perlu memperhatikan kebutuhan dan

perkembangan peserta didik sesuai dengan tuntutan dan tantangan kehidupan

lingkungan sekitar.

Dale (Hamalik, 1989) mengklasifikasi pengalaman belajar siswa mulai dari

hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak.

Klasifikasi pengalaman tersebut diikuti secara luas oleh kalangan pendidik dalam

menentukan alat bantu apa seharusnya yang sesuai untuk pengalaman belajar

tertentu. Klasifikasi pengalaman tersebut lebih dikenal dengan kerucut pengalaman

(Cone of Experience).

Terkait dari bagan di atas, peneliti mencoba membuat kerangka konseptual

dalam menempatan komponen pembelajaran saling menjunjang terhadap

keterlaksanaan model pembelajaran seni terpadu dengan metode kemitraan dan

berkelanjutan merupakan salah satu bagian penting dari proses pembelajarann

kewirausahaan terpadu (integrated)) yang dilaksanakan peserta didik melalui

penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk kreatif.

Bersumber pendapat Hebert dan Link (Sukyadi,2007) dan Peter (Bachtiar,

2009) tentang pengertian kewirausahaan dapat dipahami bahwa kewirausahaan

dipandang sebagai upaya penciptaan atau inovasi kegiatan wirausaha dalam mencari

kesempatan, memanfaatkan peluang waktu yang tepat, memiliki modal fisik dan

mental dengan upaya mengurangi mengurangi tingkat resiko kerugian sebesar-

besarnya.

Pada umumnya beberapa karakteristik yang dimiliki wirausahawan

diungkapkan Sukyadi (2007) sebagai berikut.

1) Inovatif, 2) Berani mengambil resiko, 3) Terobsesi oleh kesempatan, 4)

Kreatif, 5) Memiliki motif berprestasi, 6) Mampu mengerjakan tugas dengan

lebih baik, 7) Kesabaran dan kesiapan, 8) Tidak menunggu semua ada, 9)

Memiliki hubungan sosial yang baik, 10) Menyukai apa yang kita lakukan, 11)

Menguasai ilmu dalam bidang usaha yang dilakukan, 12) Memiliki modal usaha,

13) Amanah dan jujur, 14) Mengenali kesempatan.

Page 5: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 4

Untuk menjadi wirausahawan yang berkarakter, seseorang tidak mungkin

hanya berangkat dari sesuatu yang tidak diketahuinya sama sekali atau tanda dibekali

pengetahuan dan pengalaman yang memadai. Dengan demikian, pengetahuan dasar

(basic knowledge) mengenai produk yang akan menjadi produk usaha merupakan

sesuatu yang penting, bahkan mutlak dimiliki dan diketahui serta dipahami oleh

seorang wirausahawan.

Reich (Sukmadi, 2008) wirausaha yang berkaitan dengan konteks. Secara

kontekstual, ada beberapa bentuk wirausaha, yakni sebagai berikut:

1) Usaha korporasi. 2) Usaha yang bersifat kewirausahaan. 3) Minoritas etnis.

4) Keluarga. 5) Kepemilikan. 6) Waralaba (franchise). 7). Jender. 8) Usaha

berbasis rumah dan kriya. 9) Usaha patungan. 10) Gaya Hidup. 11) Usaha kecil

dan mempekerjakan diri sendiri. 11) Temporer atau paruh waktu.

Berdasarkan konteks wirausaha dibidang seni, terutama terkait dengan unsur-

unsur pembentuk kewirausahaan berbasis seni dapat dikatakan secara kontekstual

dapat terjadi melalui paduan keragaman wirausaha. Wirausaha terpadu dapat

dilakukan dengan konteks mempekerjakan diri sendiri, usaha patungan dan temporer

atau paruh waktu.

Menurut Sukmadi (2008) ada enam karakteristik lainnya yang harus dimiliki

seorang wirausaha, yakni adanya; “ 1) Sikap dan berperilaku disiplin. 2) Membangun

komitmen tinggi.3) Kreatif dan inovatif. 4) Inovasi. 5) Mandiri. 6) Realistis.”

Wirausaha terpadu sebagai bagian dari pengelolaan bisnis dalam praktiknya

tidak hanya meliputi persoalan seni dalam bentuk penyajian tari atau kualitas tarian,

tetapi terkait erat dengan bidang-bidang seni lainnya. Hal ini sebagaimana dikatakan

Hardjana (MSPI, 1995)

Kewirausahaan terpadu merupakan salah satu bidang garapan kewirausahaan

dalam usaha atau bisnis tertentu dengan modal usaha sendiri atau kelompok atau

patungan sesuai pilihannya untuk bersama-sama sepakat membangun kehidupan

yang lebih baik dan profesional dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Pada

akhirnya mampu menghidupi diri sendiri serta mampu memberdayakan segenap

orang lain dengan jalan usaha menitikberatkan pada peluang dan pengembangan

usaha dibidang seni.

Berdasarkan data kesenian tradisional yang tersebar di 8 kota dan 19

kabupaten diJawa Barat dapat dibagi dalam lima kawasan atau wilayah, yakni; Jabar

bagian Barat, Jabar bagian Utara, Jabar bagian Tengah, Jabar bagian Selatan dan

Jabar bagian Timur, dengan potensi unggulan seni sebagai mana diungkap

Supriyatna (Laporan Penelitian Stranas, 2012) dipahami sebagai peluang dalam

jejaring kepesertaan berdampak kewirausahaan memberikan harapan lebih baik dan

berkembang dikemudian kelak dalam keberlangsungan penyelenggaraan festival tari

kreasi tingkat Jawa Barat.

Keragaman potensi kerajinan dan kuliner, berupa olahan makanan minuman

dan masakan khas berbasis kelokalan, menjadi daya tarik tersendiri dalam melakukan

kegiatan bernilai ekonomi. Jenis makanan khas berdasarkan daya tarik panganan dan

kerajinan cindramata yang dihasilkan pengrajin sebagai aset potensi unggulan

daerah, dengan alasan dapat mewakili unggulan potensi penganan di Jawa Barat

dengan muatan nilai bersifat; khas, unik, produksinya tetap terjaga dengan baik dan

sehat dan bernilai ekonomi kreatif.

Page 6: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 5

Bahan ajar menurut Majid (2005:174, Sudirman dalam Djamarah, 2002)

merupakan bagian komponen pembelajaran yang memiliki fungsi penting dan harus

diperlakukan sama sebagaimana komponen lainnya; media, metode, dan evaluasi.

Artinya, pemilihan seni berbasis terapan pembelajaran sekaligus di dalamnya

terkandung makna bahan ajar yang dapat diperoleh dari sumber manapun hendaknya

diupayakan memacu dan memicu mahasiswa untuk memahami kondisi dan

mengalami langsung dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya bahan ajar dengan

memanfaatkan kemitraan sebagai peluang usaha berdampak keuntungan dijadikan

sebagai sumber pengayaan seni berbasis terapan pembelajaran dalam upaya

peningkatan implementasi pembelajaran kewirausahaan berbasis terpadu.

Dengan demikian melalui landasan teoretis yang dikemukan dan penelitian

yang dilakukan setidaknya menjadi rujukan dalam mencari format bahan ajar untuk

pengayaan matakuliah kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan dan berkelanjutan

melalui aktifitas penyelenggaraan festival tari dan atau tari kreasi tingkat Jawa Barat

dan bazaar produk kreatif untuk pemelajar mahasiswa Departemen Pendidikan Seni

Tari FPSD UPI.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini secara keseluruhan menggunakan pendekatan penelitian dan

pengembangan (research and development) dengan penekanan desain penelitian

tahun pertama adalah desain penelitian campuran; kualitatif dan kuantitatif (Creswell

W.J., 2010). Penelitian dengan desain campuransebagai upaya penelitian untuk

menemukan suatu konsep menjadi konsep oprasional yang ditindaklanjuti dengan

memberikan perlakuan terhadap subjek yang diteliti. Metode penelitian yang

digunakan metode deskripsi analisis. Data yang diperoleh melalui teknik

pengumpulan data terutama berdasarkan studi literatur yang relevan kemudian

diterapkan atau diujicobakan secara terbatas pemerolehan data dikelompokan,

dianalisis, dipaparkan (Miles, Huberman;1994 dan Sugiyono, 2012. Data penelitian

lapangan melalui penerapan model dideskripsikan menjadi konsepsi dalam

perancangan model pembelajaran kewirausahaan terpadu divalidasi dengan cara

triangulasi dan akhirnya interpretasi (Hopkin, 1993), sehingga menjadi gambaran

model kewirausahaan terpadu dalam bentuk bahan ajar dengan aktifitas

penyelenggaraan festival tari kreasi Tingkat Jawa Barat dengan kategori anak-anak

dan remaja dan bazaar produk kreatif.

Melalui pandangan para pakar di atas, dapat kita maknai secara mendalam

bahwa perkembangan dan pertumbuhan seseorang banyak yang dipengaruhi oleh

stimulus yang diterima dari sekelilingnya. Pemahaman ini dijadikan sebagai landasan

teori sekaligus titik tolak konsep peneliti di dalam menerapkan model pembelajaran

kewirausahaan terpadu sebagai upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang

kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan dan berkelanjutan melalui aktifitas

penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk kreatif

dapat dijelaskan dalam bagan sebagai berikut.

Page 7: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 6

Bagan 1 Kerangka Konseptual

Model Pembelajaran Terpadu (Integrated) melalui Aktivitas

Penyelenggaraan Festival Tari Kreasi Tingkat Jawa Barat dan Bazaar Produk Kreatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Penyelenggaraan kegiatan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar

produk kreatif merupakan suatu tindakan atau realisasi program yang dilakukan oleh

suatu organisasi bersifat tetap atau insidentil dengan membentuk panitia dengan

beberapa tahapan yang harus dilalui yakni; prapelaksanaan (pemodelan), pelaksanaan

(implementasi) dan pasca pelaksanaan (evaluasi) dengan memanfaatkan beberapa

faktor dan fungsi-fungsi manajamen.

Festival tari kreasi dan bazaar produk kreatif yang akan dijadikan materi atau

produk dalam suatu penyelenggaraan yang diciptakan dan dipandang memiliki nilai

jual dalam membangun kewirausahaan terpadu. Peristiwa kewirausahaan terpadu

yang diciptakan, tidak luput dari upaya optimal yang dilakukan para panitia

penyelenggaraan didalamnya.

Panitia sebagai pelaksana kegiatan, dapat melakukan beberapa tahapan penting

agar kegiatan yang direncanakan terselenggara dengan baik dan optimal. Tahapan-

tahapan tersebut, meliputi: prapelaksanaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan.

PBM Kewirausahaan

Seni Terpadu Metode Pembelajaran Kemitraan dan Berkelanjutan

Tujuan: Menumbuhkan Jiwa

Kewirausahaan Mahasiswa

Pendidikan Seni Tari.

Materi PBM: Penyelenggaraan

Festival Tari dan bazaar

Media Pembelajaran

Langsung

L

L

Sistem Evaluasi

Page 8: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 7

1.1 Tahap Prapelaksanaan Model Kewirausahaan Terpadu.

Kegiatan prapelaksanaan atau perencanaan dalam penyelenggaraan kegiatan,

meliputi strategi dalam pengelolaan terhadap potensi-potensi yang nampak dan

dimiliki sebagai kekuatan dalam berwirausaha. Antara lain dibidang; sumber daya

manusia, metode atau strategi, administrasi surat menyurat dan keuangan, fasilitas,

mesin pendukung, publikasi, dokumentasi, pemasaran, kemiteraan dan seterusnya.

Dari sekian banyaknya perencanaan kerja yang harus dilakukan, seorang ketua

pelaksana perlu melakukan pengorganisasian dan pembagian wilayah kerja

berdasarkan potensi yang ada, termasuk potensi yang dimiliki dengan segala

kelebihan dan keterbatasannya.

Langkah-langkah prapelaksanaan atau perencanaan gabungan (planning mix)

dalam menyelenggarakan suatu kegiatan dapat diungkapkan sebagai berikut.

Langkah-langkah perencanaan kegiatan, antara lain; penentuan materi

kegiatan, pembentukan panitia yang efektif, menetapkan waktu, tempat dan

sasaran subjek kegiatan, adanya pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas

(adanya Jobdesk), penjadwalan kegiatan yang jelas dan terarah, rencana dan

strategi program kegiatan, usulan anggaran kegiatan masing-masing bidang,

rancangan dan bentuk kemitraan yang ditawarkan, rancangan dan draf proposal,

rancangan dan pembuatan surat, koordinasi dengan pemangku kebijakan dan

pihak-pihak yang terkait, rancangan dan sasaran kemitraan, dan rancangan piala

dan atribut kepanitiaan.

Tindaklanjut dari kegiatan perencanaan dalam sebuah penyelenggaraan

kegiatan, seorang ketua pelaksana melalui sekretaris dan bidang kesekretariatan

selaku bawahan mengimplementasikannya dalam bentuk proposal kegiatan.

Proposal dapat diartikan sebagai ajuan atau usulan kegiatan yang akan dilaksanakan

dengan memberdayakan segenap potensi dan peluang yang memungkinkan dengan

jalan kemitraan dengan pihak-pihak terkait secara langsung maupun sengaja

dilibatkan atau ditawarkan dalam bentuk kerjasama dengan prinsip saling

menguntungkan dan berdasarkan azas kesepakatan bersama.

Penyusunan proposal penyelenggaraan kegiatan secara muatan isi dapat

dilakukan dengan strategi 5 W + H, yaitu : What, materi apa yang akan

diselenggarakan? Why, mengapa penyelenggarakan materi kegiatan tersebut? Who,

siapa saja yang akan terlibat dan dilibatkan? When, kapan akan diselenggarakan?

Where, dimana tempat pelaksanaannya? dan How, bagaimana cara atau strategi

pelaksanaannya agar tercapai tujuan dan berdampak kewirausahaan terpadu? Secara

konseptual proposal kegiatan yang disusun berupa gambaran kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam penyelenggaraan festival tari kreasi dan bazaar produk kreatif,

dapat diungkapkan dengan poin-poin penting sebagai berikut.

Judul, Pendahuluan/Latar belakang, Maksud, Tujuan, Sasaran, Bentuk

Kegiatan: Tema, Waktu dan Tempat, Anggaran Biaya, Susunan Panitia, Jenis

Kegiatan: Festival dan Bazaar Produk Kreatif, Juklak Peserta festival;

Ketentuan Karya Tari yang dibawakan, Kategori Peserta Festival Tari,

Persyaratan Peserta, Ketentuan waktu dan Penutupan Pendaftaran Festival,

Sistem Penilaian Juri, Penghargaan Peserta; Juklak Bazaar Produk Kreatif,

Ketentuan waktu pembukaan dan Penutupan Pendaftaran Bazaar, Persyaratan

Page 9: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 8

Peserta Bazaar. Fasilitas Peserta Bazaar, dan Peta Stand Bazaar, Bentuk

Kemitraan yang ditawarkan dan Penutup Proposal.

Tersusunnya proposal kegiatan tentang ketentuan dan keterangan untuk para

peserta dan calon mitra terkait penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat

dan bazaar produk kreatif merupakan salah satu produk panitia dari kegiatan

perancangan model pembelajaran kewirausahaan terpadu sebagai bahan tindak lanjut

dalam implementasi dilapangan terkait kemitraan yang akan dilakukan.

1.2. Tahap Pelaksanaan Model Kewirausahaan Terpadu

Kegiatan pelaksanaan dalam penyelenggaraan merupakan mata rantai dan

tindaklanjut dari kegiatan perencanaan atau prapelaksanaan sebelumnya. Bentuk

kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan berupa kegiatan persiapan dan pelaksanaan

dilapangan sesuai masing-masing bidang, meliputi; pelaksanaan kerja panitia dan

penyelenggaraan kegiatan puncak pada hari yang telah ditentukan.

Pelaksanaan kegiatan merupakan puncak dari sebuah proses prapelaksanaan

panitia dalam lingkup perencanaan, pendesainan dan pemograman hasil

leathershipseorang ketua pelaksana. Melalui proses manajemen dan gaya

kepemimpinan seorang ketua inilah dapat terwujud sebagai karya atau produk yang

perlu dikomunikasikan kepada peserta dan atau calon mitra. Oleh karena itu,

komunikasi menjadi penting dan tidak terpisahkan dengan proses yang dilakukan

sebagai bagian dari evaluasi dan pemberian penghargaan yang pantas diberikan

kepada panitia, peserta dan beberapa pihak yang terlibat.

Penyelenggaraan kegiatan dalam prosesnya mulai dari perencanaan, persiapan

hingga penyelenggaraan puncak dapat dikatakan suatu tantangan dan peluang para

panitia dan wirausahawan didalamnya untuk bahu membahu, bekerjasama

menciptakan bentuk kewirausahaan yang harus dibeli dengan semangat, kegigihan

dan keberanian yang tinggi.

Tantangan yang dihadapi oleh para pelaku penyelenggaraan kegiatan adalah

suatu proses panjang yang mereka lakukan untuk menyiapkan segenap materi, waktu

dan profesional kerja dengan batas minimal dua bulan berkonsetrasi dengan penuh

tanggungjawab pada bidang masing-masing dalam sebuah organisasi panitia.

Berikut ini langkah-langkah kegiatan pelaksanaan yang harus ditempuh hingga

pada puncak acara antara lain; melakukan penyebaran proposal kemiteraan dalan

bentuk: sponsorship, donatur, dan media partner; penyebaran media publikasi, surat

undangan dan flayer dalam rangka penjaring peserta festival tari kreasi tingkat Jawa

Barat dan peserta bazaar produk kreatif.

Kemiteraan adalah jalinan, hubungan, kerjasama yang akan dilakukan oleh

seseorang atau suatu organisasi atau panitia untuk bersama-sama mengikat diri dalam

suatu ikatan kerjasama dalam suatu kegiatan yang ditawarkan atau direncanakan

bersama. Azas kemiteraan dilakukan untuk saling menguntungkan dan dibangun atas

dasar saling kepercayaan. Modal utama dalam membangun kemiteraan adalah

kejujuran, profesional dan saling percaya.

Melalui proposal dan surat pengantar sebagai alamat tujuan bermitra, calon

mitra dapat memahami maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan sekaligus

mengetahui kebutuhan yang diharapkan oleh panitia. Apakah berupa bantuan

Page 10: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 9

publikasi? Bantuan percetakan, bantuan konsumsi, bantuan transportasi, bantuan

dana, bantuan penjaringan penonton, bantuan peserta festival dan bazaar produk

kreatif, bantuan fasilitas gedung, bantuan peralatan, atau berupa tawaran kerjasama

sponsorship, dan seterusnya. Dalam melakukan kemitraan terutama menjalin

kerjasama dengan pihak sponsor, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan

acuan yang disertai dengan beberapa penawaran alternatif ruang iklan serta panduan

dalam pembuatan media publikasi berupa pemasangan logo sponsor perusahaan atau

lambang lembaga instansi yang terlibat dalam kemitraan, pencetakan flayer atau

selebaran dalam bentuk panduan pelaksanaan festival (juklak).

Persiapan pelaksanaan kegiatan meliputi serangkaian kegiatan persiapan

penyelenggaraan, berupa pengecekan dan pengadaan sarana penunjang untuk

kelancaran penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk

kreatif.

Kegiatan pengecekan dan sarana penunjang penyelenggaraan, antara lain;

susunan acara, pembawa acara atau MC, pengisi acara sambutan, pengisi acara

pemberian penghargaan dan doorprise, petugas gedung di luar panitia, petugas

keamanan di luar panitia, jumlah penonton dan undangan yang akan hadir, buku

acara atau leaflet, buku tamu, penjaga tamu, pendamping tamu, konsumsi panitia dan

petugas, transportasi pemain, dokumentasi, publikasi, kemitraan, dll.

Pelaksanan acara puncak berupa penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat

Jawa Barat kategori anak-anak dan remaja dan bazaar produk kreatif 2015 dengan

susunan acara sebagai berikut; acara pembukaan, opening ceremony, penampilan

peserta festival, pelaksanaan bazaar, doorprise, fashion show, lelang produk,

pengumuman hasil penampil festival tari, pembagian piala dan penghargaan, kata

sambutan penutupan dan penyajian Closing ceremony.

Hadiah yang diberikan terkait para juara dalam hal ini penampil terbaik

kategori Anak-anak, antara lain: Penampil Terbaik I, Penampil Terbaik II, Penampil

Terbaik dan Penampil Favorit dalam kegiatan festival tari kreasi Tingkat Jawa Barat

yang berlangsung, tanggal 12-13 Mei 2015 di Gedung Kebudayaan UPI.

Berikut ini dokumentasi berupa tabel data hasil penampil terbaik kategori

anak-anak (25 peserta) dan remaja (37 peserta) dengan jumlah penari 125 orang

kategori anak-anak dan jumlah penari 185 orang kategori remaja dari 8 perwakilan

daerah kota/kabupaten di Jawa Barat dalam kegiatan festival tari kreasi tingkat Jawa

Barat yang berlangsung tanggal, 12-13 Mei 2015 di Gedung Kebudayaan UPI.

Tabel 1. Data Penampil Terbaik

Festival Tari Kreasi Tingkat Jawa Barat Kategori Anak-anak dan Remaja

NO. PENAMPIL JUDUL TARIAN SANGGAR/SEKOLAH

1. TERBAIK I NIRPATAKA ANGGITA SARI-SUKABUMI

2. TERBAIK II NGAREUAH-REUAH BARAYA SUPUKABA-CIMAHI

3. TERBAIK III SEKAR PANGGUNG PADEPOKAN SURYA MEDAL PUTRA

WIRAHMA-SUBANG

4. HARAPAN NGARAS ROEMAH TARI PANGESTI

5. FAVORIT ULIN JAMPARING SANGGAR JAMPARING PARIKESIT- KOTA

BANDUNG

NO. PENAMPIL JUDUL TARIAN SANGGAR/SEKOLAH

1. TERBAIK I TIFA-TIFA SMP MUTIARA PELABUHAN RATU

2. TERBAIK II KULU-KULU BEM KALANGKAMUNING-BANDUNG BARAT

Page 11: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 10

3. TERBAIK III DEWI AMBA RAYA SUPUKABA

4. HARAPAN RONGGENG KATRESNA DANCE ART

5. FAVORIT KEPRAK-KEPRUK SLB HASRAT MULIA- KAB. BANDUNG

Sumber: Surat Keputusan Dewan Juri Festival Tari Kreasi,tanggal 13 Mei 2015.

Adapun para peserta yang terseleksi sebagai penampil terbaik, masing masing

memperoleh; sertifikat kejuaraan, sertifikat kelompok tertentu atau sanggar tari, dan

sertifikat sebagai peserta, produk sponsor, dan uang pembinaan terkecuali penampil;

Harapan dan Favorite tidak mendapatkan uang pembinaan.

Tujuan lain adanya kegiatan bazaar adalah memberikan ruang pengalaman

dalam aktivitas dan kreativitas mahasiswa dibidang kewirausahaan yang lebih luas,

pengembangan diri sesuai dengan pilihan minat dan bakat, dan membentuk karakter

kemandirian dan apreasiatif terhadap peluang dalam pengelolaan bazaar di kemudian

hari dengan ke khasan barang dan jasa yang memungkinkan bernilai jual.

Berikut ini dokumentasi berupa kegiatan bazaar sebagai hasil praktik

pembelajaran kewirausahaan Mahasiswa Pendidikan Seni Tari Departemen

Pendidikan Seni Tari FPSD UPI dalam rangkaian penyelenggaraan festival tari

kreasi tingkat Jawa Barat di Gedung Kebudayaan UPI.

Tabel 2. Data Peserta Bazaar Produk Kreatif 2015

NO.

NAMA

PERUSAHAAN/

LEMBAGA/

SANGGAR

DIREKTUR/PIMPI

NAN/

MANAGER

MARKETING/

NOMOR

STAND

JENIS

BARANG/BAHA

N

ALAMAT & NO.KONTAK

/KETERANGAN

1. SANGGAR TARI

KEMBANG PAKUAN

M. ANDRIANSYAH 2r KULINER DAN

CINDRAMATA

JL. SUKANAGIH KAMPUNG,

SUKARAME, DESA SUKANAGALIH, KECAMATAN

PECET, KABUPATEN. CIANJUR/

GRATIS

2 SANGGAR TARI RENGGA CIPTA

HALIZ ZEFRI 2s KULINER DAN CINDRAMATA

JL. RAYA GUNUNG TUA KM 8

RT.01 RW.09 KECAMATAN

CIJAMBE-KABUPATEN SUBANG/

GRATIS

3 AMERTA ART

SINEBA

DESTA RIAM W. 2u KULINER DAN

CINDRAMATA

WISMAPRIANGAN JL.

SERSANBAJURI NO. 15

BANDUNG/ GRATIS

4 SANGGAR TARI JENGGALA

MANIK

MUHAMMAD SURRURI

2t KULINER DAN CINDRAMATA

JL. CIMANUK, KP. MUARA SANDING RT/RW 04/02, KAB.

GARUT, JAWA BARAT/GRATIS

5 SANGGAR SENI CAKRABUANA

AZKIYATUL MUHANDISAH

2v KULINER DAN CINDRAMATA

JL. KH. ABDUL HALIM NO.94 KECAMATAN MAJALENGKA

KABUPATEN MAJALENGKA,

TLP 085624315470/GRATIS

6 STAND PANITIA: POJOK CAFE

AGUS SUPRIYATNA

2q/2p KULINER SWAUSAHA KELAS KWU ANGKATAN 2013

7 BUBBLE DRINK 2a MINUMAN BELI STAND

8 BASO BAROKAH ASEP SETIADI 2b KULINER BELI STAND

9 LILIS WER,

MEJIANSYAH DAN RIKA

2c KULINER DAN

NON KULINER

BELI STAND

10 RUMAH SOSIS 2d KULINER BELI STAND

11 SOP BUAH

DUREN

2e KULINER BELI STAND

12 Ae’p NASI GORENG

BAPAK AEP 2f KULINER BELI STAND

13 ICE CORNER 2g KULINER BELI STAND

Page 12: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 11

14 BUSANA TARI HETTY PERMATA

DAN EVOY

2h BUSANA TARI

MERAK DAN JAIPONG

BAGI HASIL DAN LELANG

15 STAND PANITIA AGUS

SUPRIYATNA 2i PRODUK

KREATIF DAN JASA

SWAUSAHA/ USAHA MANDIRI

PANITIA

16 PT. POS

INDONESIA

2j JASA BELI STAND/GRATIS

17 STAND WILDAN 2k ASESORIS JAM TANGA DLL.

BELI STAND

18 BATIK TRUSMI

GRUP DAN

RABBANI

2l PRODUK

BATIK,

CIDRAMATA , KERUDUNG,

DLL.

KERJASAMA SISTIM KOMISI

19 SOPIEPARIS 2m NON KULINER BELI STAND

20 MILAGROS MENUNGGU

KEPASTIAN 2o NON KULINER BELI STAND

21 INDOMART

MOBIL

MENUNGGU

KEPASTIAN

2x KULINER BELI STAND 1 HARI

Sumber: Panitia Bazaar Produk Kreatif, tanggal 13 Mei 2015.

1.3 Tahap Pascapelaksanaan Model Kewirausahaan Terpadu

Pascapelaksanaan kegiatan merupakan kegiatan akhir dari penyelenggaraan

kegiatan, dimana semua peralatan dan kebutuhan pentas yang telah dipakai dalam

Penyelenggaraan kegiatan harus kembali pada tempat atau pada pemiliknya secara

tertib dan aman dengan tidak lupa melakukan chek and rechek sesuai dengan daftar

peralatan atau sarana prasarana yang dibawa dan dipinjam. Hal lain yang harus

dibina adalah kerjasama dalam bentuk kemitraan sebagai bukti kerjasama yang baik

dan saling menguntungkan yakni adanya media promosi dan publikasi berupa :

Poster, Spanduk, Pamlet, T-Shirt, Booklet atau Leaflet yang dipilih sesuai perjanjian

agar kerjasama yang dibangun dapat terjalin dan terbina untuk ke depannya.

Tahapan pasca pelaksanaan pun merupakan wahana kegiatan evaluasi baik

karya seni berupa maupun laporan panitia atau keproduksian sebagai acuan untuk

melangkah dan bertindak selanjutnya dari segala kelemahan yang ada dan atau

keberhasilan-keberhasilan yang telah didapat.

Kegiatan laporan yang dilakukan ketua pelaksana harus bersifat tercatat,

tertulis dan terbuka kepada penanggungjawab kegiatan dan semua pendukung acara,

terutama menyangkut: laporan keuangan yang diperoleh dari sumber-sumber yang

telah direncanakan dengan jumlah pengeluaran yang dipakai kegiatan

Penyelenggaraan kegiatan. Sekaligus sebagai ajang penghargaan kepada seluruh

pendukung acara berupa kesejahteraan atau honorarium dan produk sponsor, itu pun

kalau ada dan memungkinkan. Jika tidak ada, tetap laporan harus dibuat tertulis dan

disampaikan kepada semua pendukung acara yang terlibat.

Gambaran hasil berdasarkan penerapan model pembelajaran kewirausahaan

terpadu, panitia penyelenggaraan dalam hal ini tim peneliti memperoleh bahan ajar

kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan berkelanjutan melalui kegiatan

penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk kreatif.

Berikutnya dihasilkan pula media apresiasi pembelajaran seni tari berupa audiovisual

(VCD/DVD) bersumber penampilan terbaik para peserta festival tari kreasi tingkat

Jawa Barat kategori anak-anak dan remaja 2015 yang dapat diproyeksikan untuk

Page 13: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 12

pemelajar; Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah

Menengah Atas (SMA). Berikut ini adalah photo terkait media pembelajaran seni tari

bersumber para penampil terbaik kategori anak-anak dan remaja pada

penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat yang berlangsung 12-13 Mei

2015 di Gedung Kebudayaan UPI.

2. PEMBAHASAN

Berdasarkan gambaran hasil penelitian dengan fokus penelitian kewirausahaan

terpadu terhadap mahasiswa pendidikan seni tari FPSD UPI berbasis kemitraan dan

berkelanjutan melalui aktivitas penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa

Barat dan bazaar produk kreatif dapat dipahami

sebagai berikut.

Pertama, prinsip-prinsip wirausaha yang dilakukan sebagai bagian dari strategi

rintisan dan pengembangan usaha berbasis seni terpadu dan kemitraan dapat terjadi

manakala dilakukan dengan; penuh kesungguhan, percaya diri, kerja keras, dan

pantang menyerah, memahami potensi diri sendiri, sehingga menjadi modal utama

dan pertama dalam mempersatukan persepsi untuk mengawali kegiatan wirausaha

secara terpadu.

Kedua, bentuk wirausaha terpadu yang diteliti cenderung mempekerjakan diri

sendiri dan bersifat paruh waktu atau temporer yakni dengan kepastian bersifat rutin

setahun sekali. Akibat dari bentuk usaha yang dilakukannya berdampak pada sistem

pengupahan pada upaya dan kesungguhan diri sendiri dan orang-orang yang terlibat

dalam organisasi kepanitian yang dibentuk untuk membangun komitmen bersama

melaksanakan kegiatan wirausaha secara terpadu yang dijalin melalui kemitraan dan

berkelanjutan dibangun rasa saling percaya dan saling menguntungkan.

Ketiga, berdasarkan tipologi dan karakteristik wirausaha terpadu yang

dijalankan lebih mengarah pada model kewirausahaan lebih mengandalkan

kemampuan mandiri dan bersama atau kelompok sehingga berdampak keuntungan

ganda. Adapun tipologi wirausaha terpadu yang dijalankan bersifat terprogram dan

spekulasi yang tinggi, karena dilakukan oleh pemelajar yang tidak tetap atau

cenderung berbeda setiap tahunnya.

Keempat, berdasarkan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan melalui

penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk kreatif

cenderung bertahap dari rintisan dan penguatan berupa bahan ajar kewirausahaan

terpadu menuju profesional kerja yang ditandai dengan adanya pemograman kegiatan

yang jelas dan terarah menuju usaha seni terpadu dilakukan dengan cara rekruitmen

panitia berdasarkan pilihan; bakat, minat dan kecenderungan yang nampak dari

potensi mahasiswa (SDM).

Terlaksananya implementasi model kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan

dan berkelanjutan melalui aktifitas penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa

Barat dan bazaar produk kreatif 2015 tidak dapat lepas dari beberapa faktor yang

memengaruhi keterlaksanaan kegiatan festival dan bazaar didalamnya, antara lain

sebagai berikut.

Faktor pendukung dalam implementasi penelitian pengembangan model

kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan dan berkelanjutan melalui

penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk kreatif

dapat diungkapkan sebagai berikut.

Page 14: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 13

1. Adanya perencanaan dan pengorganisasian yang jelas dan terarah dalam

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dari tim peneliti yang dituangkan dalam

bentuk desain atau rancangan model melalui tahapan pembelajaran

kewirausahaan terpadu.

2. Adanya dukungan kebijakan, fasilitas tempat, pendanaan dan produk perusahaan

dari beberapa pihak lembaga terkait dan swasta, walaupun dengan skala terbatas

dan kurang optimal.

3. Adanya tingkat kepercayaan dari para peserta festival tari kreasi dan bazaar dari

pihak perusahaan dan pelaku industri kreatif yang terlibat didalamnya.

4. Adanya dukungan dan kemauan yang kuat dari para Mahasiswa Pendidikan Seni

Tari FPSD UPI, terutama angkatan 2013 dalam keterlibatannya sebagai peserta

sekaligus peserta dengan fokus pengelolaan; kemitraan, bazaar produk kreatif

dan pelaksana lapangan penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat.

Faktor penghambat dalam penelitian pengembangan model kewirausahaan

terpadu berbasis kemitraan dan berkelanjutan melalui penyelenggaraan festival tari

kreasi tingkat Jawa Barat dan bazaar produk kreatif dapat diungkapkan sebagai

berikut.

1. Kurangnya pemahaman dan dukungan secara merata dikalangan para dosen, dan

mahasiswa Pendidikan Seni Tari FPSD UPI.

2. Kurang sinergis dan cenderung apatis antara Departemen Pendididkan Seni Tari

FPSD UPI dengan panitia pelaksanaan kewirausahaan terpadu berbasis

kemitraan dan berkelanjutan.

3. Kurang optimalnya penyelenggaraan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat dan

bazaar produk kreatif 2015, dikarenakan para mahasiswa yang terlibat sebagai

panitia kurang memiliki waktu yang cukup, kebanyakan dari daerah di luar

Bandung dan cenderung terjadi bentrok jadwal dalam perkuliahan.

4. Kurangnya informasi atau tidak adanya data base Departemen Pendidikan Seni

Tari FPSD UPI terkait keberadaan alumni pendidikan seni tari sebagai data

akses kepesertaan festival tari kreasi tingkat Jawa Barat.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait kewirausahaan terpadu

berbasis kemitraan dan berkelanjutan melalui penyelenggaraan festival tari kreasi

tingkat Jawa Barat dan bazaar produk kreatif 2015 dapat ditarik kesimpulan bahwa

sejatinya kewirausahaan terpadu dapat dipahami dan dimaknai sebagai proses yang

tidak lepas dari kegiatan manajemen yang profesional, handal dan unggul disertai;

etos kerja profesional, kerja keras, pantang menyerah, saling percaya dan

menghormati, jujur, peka terhadap peluang melalui kerja kemitraan dan

berkelanjutan secara efektif dan efisien.

Tersedianya bahan ajar kewirausahaan terpadu berbasis kemitraan

berkelanjutan melalui kegiatan penyelenggara festival tari kreasi tingkat Jawa Barat

dan bazaar produk kreatif diharapkan memiliki dampak ganda, yakni: terjadi

peningkatan kualitas pembelajaran kewirausahaan Mahasiswa Departemen

Pendidikan Seni Tari FPSD UPI, ajang apreasiasi dan kreativitas siswa dan guru atau

pelatih seni di sekolah formal dan non formal di Jawa Barat, ajang promosi produk

kreatif dan atau perusahaan berbasis kemitraan dan akhirnya terjadi pencitraan

lembaga khususnya Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD UPI.

Page 15: PENGMODELAN PEMBELAJARAN … Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 2 Hasil pembelajaran diharapkan tidak hanya sebatas memupuk jiwa wirausaha tetapi sekaligus menumbuhkembangkan

Junal Ilmiah Seni, Makalangan-Seni Tari-ISBI Bandung 14

DAFTAR PUSTAKA

Craswell W.J. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed, Edisi Ketiga. Yogyakarta: PUSTAKAPELAJAR.

Djamarah, Bahri S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O.(1989). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hopkin, D. (1993). A. Teacher’s Guide to Classroom Research. Buckingham:

Open University Press.

Majid,A. (2005). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan standar Kompetensi

Guru).Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Miles, Huberman M.(1994). Analisis Kualitatif. Metode-Metode Baru. Seri

Terjemahan , Rohidi TR, Jakarta: UI.

Saud US, Rukmana A, Resmini N. (2006).Pembelajaran Terpadu, Bandung: UPI

PRESS.

Sudjana, N.(1995). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2012). Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Researh and Development

(R&D). Bandung: Alfabeta

Sukmadi & Hudaya I, Sulstiyono.(2008) Menjadi Wirausahawan Handal. Teori

dan Aplikasi Manajemen Usaha. Jakarta : Rineka Cipta.

Sukyadi, D & Cahyani I. Setiadi, R.(2007) Kewirausahaan. Untuk Pemelajar Bahasa

dan Seni. Bandung: Basen Press.

Supriyatna A.,Sunaryo A., Virgan H. (2012). Model Pengembangan Media Promosi

Berbasis Multimedia dan Multibahasa melalui Pemberdayaan Keunggulan

Potensi Seni Budaya, Obyek Wisata, dan Industri Kreatif Kelokalan di Jawa

Barat. HibahPenelitian Stranas. Tidak diterbitkan.

Bandung, November 2015