pengikatan unsur p oleh rhizobacteria

1
Pengikatan Unsur P Hasil penelitian Wulandari (2001) pada tanah ultisol menjelaskan bahwa inokulasi bakteri pelarut fosfat jenis Pseudomonas diminuta dan Pseudomonas cepaceae yang diikuti dengan pemberian pupuk fosfat dapat meningkatkan ketersediaan fosfat dan meningkatkan produksi tanaman kedelai serta meningkatkan efisiensi pupuk P yang digunakan. Pelarutan fosfat oleh Pseudomonas didahului dengan sekresi asam-asam organik, diantaranya asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat, oksalat, glioksilat, malat, fumarat. Hasil sekresi tersebut akan berfungsi sebagai katalisator, pengkelat dan memungkinkan asam-asam organik tersebut membentuk senyawa kompleks dengan kationkation Ca2+, Mg2+, Fe2+, dan Al3+ sehingga terjadi pelarutan fosfat menjadi bentuk tersedia yang dapat diserap oleh tanaman. http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/06/pengelolaan-kesuburan- tanah-pada-lahan_6757.html Bobot Basah dan Bobot Kering Bobot basah berkaitan dengan transportasi fotosintat ke daerah pemanfaatan seperti daun dan batang. Jumlah daun mempengaruhi jumlah fotosintat yang dihasilkan. Salisbury dan Ross (1995) mengemukakan bahwa kembanyakan tumbuhan mencurah sebagian besar biomassa pada tajuk oleh karena itu pennyerapan garam dan mineral sebagian besar oleh tajuk, sedangkan daun berpengaruh sebagai tempat fotosintesis. Bahan yang tertinggal dalam tanaman yang telah dipanaskan, sehingga hampir seluruhnya air menguap disebut bahan kering. Komponen utama bahan kering adalah polisakarida ditambah komponen seperti protein, lipid, asam amino serta unsur tertentu seperti kalium berbentuk ion, yang menjadi bagian tidak penting dari senyawa organik (Salisbury dan Ross, 1995). Bobot kering biasanya dijadikan indikator bahwa semakin baik pertumbuhan tanaman makin baik pula bobot kering tanamannya. https://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/budidaya-nilam/intan- ratna-dewi-a-dkk-2/

Upload: yuda-pangestu

Post on 12-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PGPR, Plant Growth Promoting Rhizobacter, Rhizobacteria, Rhizobacter, rootbackteria,

TRANSCRIPT

Pengikatan Unsur PHasil penelitian Wulandari (2001) pada tanah ultisol menjelaskan bahwa inokulasi bakteri pelarut fosfat jenis Pseudomonas diminuta dan Pseudomonas cepaceae yang diikuti dengan pemberian pupuk fosfat dapat meningkatkan ketersediaan fosfat dan meningkatkan produksi tanaman kedelai serta meningkatkan efisiensi pupuk P yang digunakan. Pelarutan fosfat oleh Pseudomonas didahului dengan sekresi asam-asam organik, diantaranya asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat, oksalat, glioksilat, malat, fumarat. Hasil sekresi tersebut akan berfungsi sebagai katalisator, pengkelat dan memungkinkan asam-asam organik tersebut membentuk senyawa kompleks dengan kationkation Ca2+, Mg2+, Fe2+, dan Al3+ sehingga terjadi pelarutan fosfat menjadi bentuk tersedia yang dapat diserap oleh tanaman.http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/06/pengelolaan-kesuburan-tanah-pada-lahan_6757.htmlBobot Basah dan Bobot KeringBobot basah berkaitan dengan transportasi fotosintat ke daerah pemanfaatan seperti daun dan batang. Jumlah daun mempengaruhi jumlah fotosintat yang dihasilkan. Salisbury dan Ross (1995) mengemukakan bahwa kembanyakan tumbuhan mencurah sebagian besar biomassa pada tajuk oleh karena itu pennyerapan garam dan mineral sebagian besar oleh tajuk, sedangkan daun berpengaruh sebagai tempat fotosintesis.Bahan yang tertinggal dalam tanaman yang telah dipanaskan, sehingga hampir seluruhnya air menguap disebut bahan kering. Komponen utama bahan kering adalah polisakarida ditambah komponen seperti protein, lipid, asam amino serta unsur tertentu seperti kalium berbentuk ion, yang menjadi bagian tidak penting dari senyawa organik (Salisbury dan Ross, 1995). Bobot kering biasanya dijadikan indikator bahwa semakin baik pertumbuhan tanaman makin baik pula bobot kering tanamannya.https://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/budidaya-nilam/intan-ratna-dewi-a-dkk-2/