penghitungan kebutuhan cairan infus
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus
1/6
Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus
Posted onMarch 26, 2012
Macro (dilihat dari Infus Set = 20 gtt/min)
Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu
jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah:
Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60)
Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60)
Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlahtetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42
tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja.
Micro (Dilihat dari infus Set = 60 gtt/min)
Selang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro,
biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan
pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai
berikut:
Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60)
Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut:
Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60
http://sonan.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/26/penghitungan-kebutuhan-cairan-infus/http://sonan.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/26/penghitungan-kebutuhan-cairan-infus/http://sonan.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/26/penghitungan-kebutuhan-cairan-infus/http://sonan.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/26/penghitungan-kebutuhan-cairan-infus/ -
8/13/2019 Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus
2/6
Rumus Yang Harus Diingat Perawat (Bag 1)
Sepertinya bulan Juli termasuk bulan yang penuh kemalasan bagiku ide menumpuk-numpuk, tapi tak tergerak sedikitpun badan mengerjakan huft.. semoga tak semakin
panjang saja.. ide menulis topic ini sudah mulai terpikir dari akhir bulan yang lalu, dan
sekarang harus begitu bekerja keras menuliskan ini..
Ketika jaman kuliah S1 dulu, bekerja keras menjelang ujian mengingat-ingat rumus yang
harus diingat, begitu masuk dunia kerja rumus itu begitu saja pergi dari ingatan, begitu
kepepet baru deh obrak-abrik diktat kuliah untuk mencari-cari bahan kuliah jaman dulu. Kali
ini coba menulis rumus-rumus yang sering digunakan di dunia kerja yang kudu diinget nih1. Rumus Tetesan Cairan infusTerkadang sebagai perawat, menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan dengan ilmu
kirologi, walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga yang benar-benar
meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal kirologi, beberapa penyakit gagal
organ akan sangat berdampak buruk akibat kelebihn cairan yang kita berikan. Sambil
mereview lagi, mari kita hitung rumus tetesan infuse
MacroJika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita tahu
jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka rumusnya adalah:
Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60)
Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60)
Misal: seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlahtetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x 60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42
tetes/menit begitupun untuk rumus lama infuse tinggal dibalik aja.
MicroSelang infuse micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari macro,
biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan untuk bayi, anak dan
pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah tetesannya adalah sebagai
berikut:
Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60)
Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut:
Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)
2. Rumus Rumpleed test
Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala awal adanya ptekee (bink merah
pada penderita DBD), ptekee muncul akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase
awal dak akan langsung muncul, oleh karena itu tujuan rumpled test adalah untuk mengetahui
lebih awal adanya ptekee. Rumus yang dipakai adalah (Sistole + Diastole) / 2, lalu tahan 5 10 menit.
jika terdapat sepuluh atau lebih bink merah, maka dikatakan rumpled test posif, jika kurang maka
disebut rumpled test negave. Misal kita melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole :
120, Diastole: 80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa hingga alat tensi darah
menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup tepat di angka 100 dan tahan selama 5 10 menit,
http://3.bp.blogspot.com/-3rJC9TG1odA/Ti0dGg3RgdI/AAAAAAAAAKc/ehDoQo-Wp00/s1600/unduhan+%281%29 -
8/13/2019 Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus
3/6
lepaskan baru kita hitung jumlah bink merahnya. Rumpleed test merupakan uji awal adanya
gangguan trombosit pada penderita DBD, namun bukanlah hal untuk menegakkan diagnose DBD.
3. Rumus Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut:
Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg maka dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka kebutuhan cairan
adalah 8 x 100 = 800 ml/hari. Pada anak dengan BB 10 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama
dan ditambah 50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml ditambah
5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya Pada seorang dengan berat badan > 20
Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, missal
seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20 kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml =
400 ml sehingga kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900
ml/hari
4. Rumus luas Luka Bakar
Rumus luas luka bakar memang terkadang membuat kita harus lebih mengerutkan dahi, karena
memang sulit-sulit gampang dalam penerapannya. Rumus pada bayi menggunakan rumus 10 20 %,
jika tangan dan kaki yang terkena maka 10 %, jika kepala, leher dan badan depan dan belakang maka
20 %. Untuk dewasa menggunakan rumus Rule of Nine yang digambarkan sebagai berikut:
5. Rumus Body mass index (BMI)
Body Mass Index dicari menggunakan rumus BB (Kg) / TB2 (m)
Underweight :
Kurang dari 18.5
Normal : 18.5 - 24.9
Overweight/pre-obes : 25.0 - 29.9
-
8/13/2019 Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus
4/6
Obes I : 30-34.9
Obes II : 35-39.9
Obes III: lebih dari atau sama dengan 40
-
8/13/2019 Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus
5/6
Terapi Cairan Sederhana dan Tranfusi
Perioperatif
Kelly5.0Terapi Cairan Sederhana dan Tranfusi Perioperaf
I. Cairan Preoperatif
Cairan yang diberikan pada pasienpasien yang akan mengalami tindakan operasi, dan jugamerupakan cairan pengganti puasa.
Contoh : Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam, cara menghitung
cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut:
Rumus : Kebutuhan Cairan x kg BB / 24 Jam
: 50 cc x 60 kg BB = 3000 cc/24 jam
Kebutuhan / Jam adalah : 125 x 8 jam puasa = 1000 cc/8 jam.
II. Cairan Durante Operasi
1. Mengganti cairan maintenance operasiPedoman :
Operasi ringan : Ringan 4 cc/kgBB/Jam
Sedang 6 cc/kgBB/Jam
Berat 8 cc/kgBB/Jam
Cairannya adalah ringer lactat.
2. Mengganti cairan akibat pedarahan.
Pedoman :
Catat :
2.1. Perdarahan yang tertampung.
2.1.1. Botol penampung dari suction
2.1.2. Kasa atau sejenisnya
2.1.3. Ceceram dilapangan operasi
2.2. EBV penderita dan prosentase perdarahan
Cairan pengganti :
2.1.1. Kristaloid
2.1.2. Koloid
2.1.3. Darah
3. Contoh menghitung cairan maintenance dan pedarahan
Seorang Px dating dengan diagnosa Fraktur Femur Dextra dan akan dilakukan operasipleting femur dextra.
BB. 70 kg, TD. 90/70 mmHg, Nadi. 100x/m.Contoh menghitung cairan durante maintenance operasi.
Rumus : KgBB x Jenis Operasi / jam
: 70 x 6 = 420 cc / jam.
Jika operasi selama 3 jam berarti kebutuhan cairan maintenance adalah 420 cc x 3 jam = 1260
cc selama 3 jam operasi.
4. Contoh menghitung cairan pengganti perdarahan.
Rumus EBV : kgBB x EBV =
: 70 x 70 = 4900 ml.EBV
Perdarahan : 10% = 490 cc
20% = 980 cc
30% = 1470 cc40% = 1960 cc
http://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.htmlhttp://www.simpulmedika.info/175/terapi-cairan-sederhana-dan-tranfusi-perioperatif.html -
8/13/2019 Penghitungan Kebutuhan Cairan Infus
6/6
Jika perdarahan 10% berarti kita berikan cairan fristaloid yaitu 24 x pemberian.Jika perdarahan > 20% kita berikan cairan koloid dan darah 1 x pemberian.
Apabila operasi selama 3 jam, perdarahan 40 % cara menghitung maintenance dan
perdarahan adalah sebagai berikut.
- Operasi sedang
70 x 6 = 420 cc/Jam x 3 jam = 1260 cc cairan RL/PZ- Perdarahan 40% berikan koloid / dara 1 x pemberian jadi perdarah 1960cc. Berarti berikan
koloid 1960cc atau darah 1960cc.
Jadi cairan maintenance di tambah perdarahan selama berapa jam operasi yaitu 1260cc
RL/PZ + 1960cc Coloid/darah.
III. Cairan Post Op.
1. Kebutuhan elektrolit anak dan dewasa
Natrium 24 Meg/kgBBKalium 12 Meg/kgBB2. Kebutuhan kalori basal
Dewasa berdasarkan berat badan
Rumus : BB (kg) x 2030 :Anak bedasarkan umur
Contoh : BB 60 kg.
Kebutuhan Natrium 24 Meg x 60 = 120240 Meg.Kalium 12 Meg x 60 = 60120 Meg.Kalori 2030 Meg x 60 = 12001800 Kalori.Cairan RL Natrium 130 Meg/L, dengan BB 60 Kg berarti kebutuhan cairan Post Op. 24 Jam
adalah : RL : 1500 cc
perdarahan 1000 cc = 1 koloid 1 kristaloid,