penghitungan alokasi dana desa

8
PEDOMAN ALOKASI DANA DESA Dasar pemberian Alokasi Dana Desa adalah amanat Pasal 22 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa, yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa khususnya Pasal 68 ayat (1). Sedangkan perhitungan bsesaran ADD didasarkan pada Surat Menteri Dalam Negeri Tanggal 22 Maret 2005 Nomor 140/640/SJ Perihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan besarnya ADD, antara lain : 1. Rumus ADD dipergunakan untuk menghitung besarnya Alokasi Dana Desa untuk setiap desa; 2. Hal yang sangat penting dalam menghitung besarnya alokasi dana desa adalah tersedianya data sebagai prasyarat utama perhitungan; 3. Rumus yang dipergunakan berdasarkan asas merta dan adil. a. Asas merata adalah besar bagaian ADD yang sama untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) b. Asas adil adalah besarnya bagian ADD yang dibagi secara proporsional untuk setiap desa berdasarkan Nilai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variable tertentu (misalnya variable kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan, kesehatan dll), selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) 4. Besarnyapresentase perbandingan anatara asas merata dan adil ditetapkan oleh daerah, missal besarnya ADDM adalah 60% dari jumlah ADD dan besarnya ADDP (dana proporsional) adalah 40% dari jumlah ADD. Sebagai contoh menentukan besarnya Alokasi Dana Desa yang diterima desa tertentu dapat dihitung, dengan menggunakan rumus dan perhitungan sebagaimana langkah-langkah berikut : I. Menentukan besarnya ADD secara keseluruhan pada Kabupaten/Kota Untuk menentukan besarnya ADD secara keseluruhan untuk satu Kabupaten/Kota sesuai dengan amanat Pasar 68 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, adalah : a. Bagi Hasil Pajak, sebesar 10%; b. Bagi Hasil Retribusi Daerah, sebesar 10%;

Upload: upl-cilayung

Post on 05-Dec-2014

6.207 views

Category:

Business


9 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Penghitungan alokasi dana desa

PEDOMAN ALOKASI DANA DESA

Dasar pemberian Alokasi Dana Desa adalah amanat Pasal 22 ayat (3) Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa, yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa khususnya Pasal 68 ayat (1). Sedangkan

perhitungan bsesaran ADD didasarkan pada Surat Menteri Dalam Negeri Tanggal 22 Maret 2005

Nomor 140/640/SJ Perihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada

Pemerintah Desa.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan besarnya ADD, antara lain :

1. Rumus ADD dipergunakan untuk menghitung besarnya Alokasi Dana Desa untuk setiap desa;

2. Hal yang sangat penting dalam menghitung besarnya alokasi dana desa adalah tersedianya

data sebagai prasyarat utama perhitungan;

3. Rumus yang dipergunakan berdasarkan asas merta dan adil.

a. Asas merata adalah besar bagaian ADD yang sama untuk setiap desa, yang selanjutnya

disebut Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM)

b. Asas adil adalah besarnya bagian ADD yang dibagi secara proporsional untuk setiap desa

berdasarkan Nilai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variable tertentu

(misalnya variable kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan, kesehatan dll), selanjutnya

disebut Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP)

4. Besarnyapresentase perbandingan anatara asas merata dan adil ditetapkan oleh daerah,

missal besarnya ADDM adalah 60% dari jumlah ADD dan besarnya ADDP (dana proporsional)

adalah 40% dari jumlah ADD.

Sebagai contoh menentukan besarnya Alokasi Dana Desa yang diterima desa tertentu dapat

dihitung, dengan menggunakan rumus dan perhitungan sebagaimana langkah-langkah berikut :

I. Menentukan besarnya ADD secara keseluruhan pada Kabupaten/Kota

Untuk menentukan besarnya ADD secara keseluruhan untuk satu Kabupaten/Kota sesuai

dengan amanat Pasar 68 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,

adalah :

a. Bagi Hasil Pajak, sebesar 10%;

b. Bagi Hasil Retribusi Daerah, sebesar 10%;

Page 2: Penghitungan alokasi dana desa

c. Dana Perimbangan (DAU dan DAK) yang diterima Kabupaten/Kota setelah dikurangi

belanja pegawai, sebesar 10%;

d. Dana Perimbangan Provinsi yang diterima Kabupaten/Kota, sebesar 10%.

II. Menentukan besarnya ADD untuk masing-masing Desa

Perhitungan Alokasi Dana Desa untuk masing-masing Desa dilakukan dengan

menggunakan rumus yang mempertimbangkan factor pemerataan dan keadilan serta

potensi Rumus Alokasi Dana Desa (x) ;

ADDx = ADDM + ADDPx

Keterangan :

ADDx = Alokasi Dana Desa untuk Desa x

ADDM = Alokasi Dana Desa Minimal yang diterima Desa x

ADDPx = Alokasi Dana Desa Proportional untuk Kesa x

X = Desa

Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) adalah besarnya bagian ADD yang sama untuk setiap

desa. Nilai ADDM diperoleh setelah diketahui besarnya presentase perbandingan antara

asas merata dan adil ditetapkan oleh daerah, missal besarnya ADDM adalah 60% dan

besarnya ADDP (Dana Proporsional) adalah 40% dari jumlah ADD yang diperoleh dari

perhitungan Langkah I.

Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) dalah besarnya bagain ADD yang dibagi secara

proporsional untuk setiap desa berdasarkan NIlai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan

rumus dan variable tertentu (misalnya variable kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan,

kesehatan, dll)

Rumus untuk mementukan pembagian Dana Proporsional adalah :

ADDPx = BDx x (ADD-∑ADDM)

Keterangan :

ADDPx = Alokasi Dana Desa Proportional untuk Kesa x

BDx = Nilai Bobot Desa untuk Desa x

Page 3: Penghitungan alokasi dana desa

ADD = Total Alokasi Dana Desa

∑ADDM = Total Alokasi Dana Minimal

X = Desa

Nilai Bobot Desa (BDx) adalah niali desa yang ditentukan berdasarkan beberapa variable

independen, Variable independen merupakan indicator yang memberngaruhi besarnya nilai bobot

setiap Desa (DBx) yang dapat membedakan beban yang ditanggung anatara satu desa dengan

desa yang lainnya.

Variabel independen yang digunakan untuk menentukan Nilai Bobot Desa (DBx) yang bibedakan

atas variable utama dan variable tambahan yang ditentuka oleh Kabupaten/Kota berdasarkan

yang ditentukan oleh Kabupaten/Kota berdasarkan karakter, budaya dan kesediaan data daerah.

Variabel independenutama dalah variable yang dinilai terpenting untuk menentukan nilai bobot

desa. Variabel utama ditujukan untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan

pelayanan dasar umum antar dana secara bertahap dan mengatasi kemiskinan strktur masyarakat

di desa. Variabel independen utuama adalah :

1. Kemiskinan

2. Pendidikan Dasar

3. Pendidikan dasar

4. Kesehatan

5. Keterjangakauan Desa

Sedangkan Variabel Independen tambagan merupakan variable yang dapat ditambahkan

merupakan variable yang dapat ditambahkan meliputi :

1. Jumlah Pendudukan

2. Luas Wilayah

3. Potensi Ekonomi

4. Partisipassi Masyarakat

5. Jumlah Unit Komunitas di Desa (Dusun, Jorong, RW dan RT.

Angka yang dimasukan ke dalam rumus adalah angka yang didasarkan oleh data-data yang dimiliki

oleh darerah Besarnya Nilai Bobot Desa tertentu dapat dihitung dengan menggunakan Rumus

dibawah ni :

BDx = a1 KV1x + a2 KV2x + a3 KV3x + ………….anKVnx

Page 4: Penghitungan alokasi dana desa

Keterangan :

BDX : Nilai Bobot Desa untuk Desa x

KV1x, KV2x, KVnx, : Koefisien Variabel pertama, kedua dan seterusnya

a1, a2, a3, ….. an : Angka Bobot masing-masing variable

Koefisen Variabel (KV) adalah koefieien (angka) desa yang dimiliki oleh desa untuk setiap variable

tertentu musalnya : variable kemiskinan, pendidikan dan seterusnya. Koefisien Variabel Desa

merupakan perbandingan antara Angka Variabel setiap desa dengan jumlah total variable desa.

Besarnya Koefiesien Variabel (KV) tertentu dapa dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

KV1,2, ….. x = V1,2,….x

∑Vn

Keterangan :

KV1,2,….x = Nilai Koefisien Variabel Pertama, Kedua dan Seterusnya untuk Desa x

Misalnya : Nilai variable Kemiskinan Desa

V1,2,…x = Angka Variabel pertama, keuda dan seterusnya untuk desa x,

misalnya angka jumlah kemiskinan, angka jumlah tidak lulus pendidikan dasar

∑Vn = Jumlah Angka Variabel pertama, kedua dan seterusnya untuk seluruh desa.

Setiap variable bisa mempunyai bobot tertentu yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan daerah.

Angka bobot masing-masing variabel kalau ditambahkan harus berjumlah 1 (satu);

a1, a2, … an : Angka bobt Variabel pertama, kedua, hingga ke-n.

Contoh : Daerah menetapkan Variabel Independen Utama dan variabel tambahan dengan

pembobotan sebagai berikut :

Page 5: Penghitungan alokasi dana desa

No. Variabel BobotAngkaBobot (a) =

Bobot/Jml Bobot

1 Variabel Kemiskinan (a1) 4 0.30

2

Variabel Pendidikan Dasar

(a2) 3 0.21

3 Variabel Kesehatan (a3) 3 0.21

4 Variabel Keterjangkauan (a4) 1 0.07

5

Variabel Jumlah Penduduk

(a5) 1 0.07

6 Variabel Luas Wilayah (a6) 1 0.07

7 Variabel PBB Desa (a7) 1 0.07

JUMLAH BOBOAT 14 1.00

SIMULASI PERHITUNGAN ADD

Untuk menghitung secara simulative jumlah ADD yang diterim Desa x, sebelumnya harus diketahui

data-data secara lengkap dan akurat.

Misalnya, data-data yang diperoleh tentang Desa x pada Kabupaten Y, diketahui :

a. Pajak Daerah Kabupaten Y : Rp. 52.000.000.000,-

b. Retribusi Darah : Rp. 48.703.130.000,-

c. Dana Perimbangan DAU / DAK : Rp. 802.000.000.000,-

d. Dana Perimbangan Provinsi : Rp. 84.198.000.000,-

e. Jumlah Keluarga Miskin Desa x : 1.580 JIwa

f. Jumlah Keluarga Miskin Kabupaten Y : 93.600 Jiwa

g. Jumlah Anak <9 tahun desa x : 20 Orang

h. Jumlah Anak <9 tahun Kabupaten Y : 6.592 Orang

i. Jumlah Penderita Penyakit Menular Desa x : 3 Orang

j. Jumlah Penderita Penyakit Menular Kabupaten Y : 4.708 Orang

k. Jarak Ibukota Desa x ke Ibukota Kabupaten Y : 10 Km

l. Rata-rata keterjangkauan Desa ke Kabupaten Y : 10,707 Km

Page 6: Penghitungan alokasi dana desa

m. Jumlah Penduduk Desa x : 4.841 Jiwa

n. Jumlah Penduduk Kabupaten Y : 3.900.928 Jiwa

o. Luas Wilayah Desa x : 5 Km2

p. Luas Wilayah Kabupaten Y : 3.073,7 Km2

q. Jumlah PBB yang disetor Desa x : Rp. 24.580.740,-

r. Jumlah Total PBB Kabupaten Y : Rp. 4.429.000.000,-

Dari penetapan Kabupaten diketahui pula :

∑ADDM : 60% dari ∑ADD

∑ADDP : 40% dari ∑ADD

∑Desa Kab. Y : 440 desa

Perhitungan ADD Desa x

ADD Kabupaten Y (∑ADD) yang dialokasikan ke seluruh Desa, dihitung sebagaimana matrik

berikut :

Matriks PerhitunganAlokasi Dana Desa Keseluruhan

Di Kabupaten Y Tahun 2005(Jutaan Rupiah)

Uraian Pendapatan BelanjaPegawai

Sisa JumlahADD

Bagi Hasil Pajak10% 52.000,00 5.200,00

Retribusi 10% 48.707,13 4.870,713Dana PerimbanganPusat 802.000,00 553.837,644 248.162,356 24.816,236

Dana PerimbanganProvinsi 84.198,00 8.419,80

986.905,13 43.306,749

Jadi ∑ADD Kabupaten Y atau dana perimbangan yang dialokasikan ke seluruh Desa di

Kabupaten Y adalah sebesar Rp. 43.306.749.000,-

ADDM se-Kabupaten Y =

∑ADDM = 60% x ∑ADD

= 0.6 x Rp. 43.306.749.000,-

Page 7: Penghitungan alokasi dana desa

= Rp. 25.984.049.400,-

ADDM Desa X = ∑ADD Kabupaten Y : ∑Desa

= Rp. 25.984.049.400,- : 440

= Rp. 59.045.657,73

ADDP Se-Kabupaten Y =

∑ADDP = 40% x ∑ADD

= 0.4 x Rp. 43.306.749.000,-

= 17.322.699.600,-

Perhitungan Koefisien Variabel

Koefisien Variabel Kemiskinan :

KV1 = 1580 : 93.600

= 0,017

Koefisien Variabel Pendidikan :

KV2 = 20 : 6.592

= 0,003

Koefisien Variabel Kesehatan :

KV3 = 3 : 4.708

= 0,001

Koefisien Variabel Keterjangkauan :

KV4 = 10 : 13.707

= 0,001

Koefisien Variabel Jumlah Penduduk :

KV5 = 4.841 : 3.900.928

= 0,0012

Koefisien Variabel Luas Wilayah :

KV6 = 5 : 3.073,7

= 0,0016

Page 8: Penghitungan alokasi dana desa

Koefisien Variabel Jumlah PBB yang disetor :

KV7 = 24.580.740 : 4.429.000.000

= 0,0055

Perhitungan Bobot Desa =

BDx = a1 KV1x + a2 KV2x + a3 KV3x +

a4 KV4x + a5 KV5x + a6 KV6x +

a7 KV7x

= 0,30*0,017 + 0,21*0,003 + 0,21*0,0001 +

0,07*0,001 + 0,07*0,0012 + 0,07*0,0016 +

0,07*0,0055

= 0,0065

ADDP Desa x =

ADDPx = BDx * (∑ADD-∑ADDM)

= BDx * ∑ADDP

= 0.0065 * Rp. 17.322.699.600,-

= Rp. 112.170.665,83,-

Maka ADD Desa x adalah :

ADDx = ADDMx + ADDPx

= Rp. 59.054.657,73 + Rp. 112.170.665,83

= Rp. 171.225.323,56