penggusuran hutan adat di dusun wisibino, kampung getentiri, … · 2021. 3. 2. · lembar kasus...

8
Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digeol Disusun oleh Tim Investigasi Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, 2020 Derma Adat Pada Desember 2018, warga dari berbagai penjuru tempat berkumpul disebuah dusun dan kawasan hutan bernama Yusukabing, terletak dipinggir Kali Ki, Kampung Meto, Distrik Subur, Kabupaten Boven Digoel. Hutan dilokasi ini baru dibuka beberapa waktu untuk digunakan lokasi rencana acara diberi judul “pengguntingan pita”, oleh otoritas setempat dan perusahaan baru yang akan berinvestasi di daerah ini. Hal ini merupakan penanda peresmian tempat untuk perusahaan berusaha dan penanda adanya restu dari leluhur warga. Peristiwa ini disebut “Derma Adat”, hal baru dan tidak ada informasi dari mana sumbernya istilah Derma Adat. Belum ada dalam kebiasaan adat Suku Awyu. Diperkirakan istilah ini dibawa dan diperkenalkan oleh operator perusahaan perkebunan kelapa sawit Menara Group pada tahun 2013, saat hendak menegosiasi lahan dan hutan untuk perkebunan kelapa sawit dengan tokoh masyarakat dan pihak yang disebut Lembaga Adat. Derma Adat semacam pemberian penghargaan tertentu, bisa uang dan barang berharga lainnya, dari pihak luar berkepentingan terhadap masyarakat, sebagai tanda adanya restu kerjasama pihak berkepentingan (perusahaan) dan masyarakat, dalam pengelolaan dan pemanfaatan asset masyarakat, tanah dan hutan serta kekayaan alam lainnya, oleh pihak perusahaan. Penanda lainnya

Upload: others

Post on 08-Mar-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

LembarKasus

PenggusuranHutan Adat di DusunWisibino, KampungGetentiri,DistrikJair,KabupatenBovenDigeol

Disusun oleh Tim Investigasi Yayasan Pusaka Bentala Rakyat,2020

DermaAdat

PadaDesember2018,wargadariberbagaipenjurutempatberkumpuldisebuahdusun dan kawasan hutan bernama Yusukabing, terletak dipinggir Kali Ki,KampungMeto,DistrikSubur,KabupatenBovenDigoel.Hutandilokasiinibarudibuka beberapa waktu untuk digunakan lokasi rencana acara diberi judul“pengguntingan pita”, oleh otoritas setempat dan perusahaan baru yang akanberinvestasididaerahini.Halinimerupakanpenandaperesmiantempatuntukperusahaanberusahadanpenandaadanyarestudarileluhurwarga.

Peristiwainidisebut“DermaAdat”,halbarudantidakadainformasidarimanasumbernya istilah Derma Adat. Belum ada dalam kebiasaan adat Suku Awyu.Diperkirakan istilah ini dibawa dan diperkenalkan oleh operator perusahaanperkebunan kelapa sawit Menara Group pada tahun 2013, saat hendakmenegosiasi lahan dan hutan untuk perkebunan kelapa sawit dengan tokohmasyarakatdanpihakyangdisebutLembagaAdat.

DermaAdat semacampemberian penghargaan tertentu, bisa uang dan barangberhargalainnya,daripihakluarberkepentinganterhadapmasyarakat,sebagaitanda adanya restu kerjasama pihak berkepentingan (perusahaan) danmasyarakat, dalam pengelolaan dan pemanfaatan assetmasyarakat, tanah danhutan serta kekayaan alam lainnya, oleh pihak perusahaan. Penanda lainnya

Page 2: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

adalah pemotongan hewan yang dianggap beradat, seperti babi, disertai ritualdanpestamakanbersama.

DermaAdatdanpengguntinganpitaolehperusahaanbarudiDusunYusukabingternyata batal. Masyarakat kecewa karena sudah menunggu berhari-hari.Harapan warga untuk mendapatkan uang kompensasi dan barang berhargalainnya, sebagaimana diisukan,menjadi sirna. Sebelum hari DIGOEL, dua ekorbabi yang direncanakan untuk acara adat, juga mati tanpa sebab. Apakah inipertandabaikataukurangbaik.

PerusahaanbarudiKampungMeto tersebut bernamaPT.DigoelAgriMandiri,merupakan bagian atau anak dari Digoel Agri Group. Tiga anak perusahaanDigoelAgriGrouplainnyayangberoperasididaerahini,yakniPT.BovenDigoelBudidayaSentosadiDistrikKidanJair;(2)PT.PerkebunanBovenDigoelAbadidi Distrik Subur; (3) PT. Perkebunan Boven Digoel Sejahtera di Distrik Jair,keseluruhannyaberadadiwilayahadministrasipemerintahanKabupatenBovenDigoel, Provinsi Papua. Lokasi usaha perkebunan Digoel Agri dimaksudsebelumnyamerupakanarealusahaperkebunandariperusahaanyang terlibatdalam“ProyekTanahMerah”,yakniPT.UsahaNabatiTerpaduyangdialihkankePT. Perkebunan Boven Digoel Sejahtera ; PT. Trimegah Karya Utama, yangdialihkan ke PT. Perkebunan Boven Digoel Abadi ; PT. Manunggal SuksesMandiri,yangdialihkankePT.BovenDigoelBudidayaSentosa.

Pada Desember 2018, perusahaan baru PT. Boven Digoel Budidaya Sentosa.melakukanDermaAdat juga di DusunWisibono, pinggir Kali Digoel. LetaknyadariKampungGetentiri,Distrik Jair,KabupatenBovenDigeol, kampungutamatempat pemukiman warga, sekitar 30 menit dengan kendaraan perahu(longboat)mesintempel40PK.

LokasiDermaAdat dan tempat pendaratan alat berat di tempat bernamaYusidan Kabing, dipersoalkan warga pemilik lahan kebun karet, Yakob Woboho,karenalokasiyangdigusurtersebutmerupakantempatsakral,tempatkuburantuadanbekaskampungtua,adaduakuburditempat itu.Ada isu lokasiDermaAdat berada diluar HGU (Hak Guna Usaha). Warga meminta perusahaanmembayardendaatastempatsakralmaupuntanamanpohonkaret,duriandankelapa,yangdigusurperusahaan,dengannilaisebesarRp.200juta,perusahaannegosiasihingganilaidendaRp.12 juta,namun perusahaanhanyamembayarRp. 2 juta. Babi untuk derma adat mati juga disini sebelum hari pelaksanaandermaadat.Kemudian,dermaadatdipindahkankelokasilain.

Menurutwarga,orangperusahaanyangbernama,IqbaldanJonesRumangkang,turuthadirdalampengguntinganpitadandermaadatdiDusunWisibino,haliniterkonfirmasimelaluifoto-fotoorangperusahaandalamacarapestadanDermaAdat. Namun tidak ada informasi pemberian kompensasi uang sebagaimanadiharapkanwarga.

Page 3: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

PenggusuranHutanAdatWisibino

Pemilik hutan adat Wisibino, Romanus Manuel Manme, ditemui Tim Pusaka(Januari 2020) di pondok kebun, pinggir Kali Digoel, lokasinya berhadapandengan tempat pendaratan peralatan perusahaan. Sudah sejak lama Romanusdan keluarga berkebun dan mengolah sagu di Wisibino, pinggir Kali Digoel.Mereka menyebutkan tempat dan kawasan hutan tersebut sebagai tempatmencarimakan.

Sejak perusahaan melakukan penggusuran dan pembongkaran hutan sekitar.Romanus dan anggota marganya yang tinggal di Kampung Getentiri, datangberdiam di dusun tersebut untuk mengawasi perusahaan dan mengusahakanpekerjaandariperusahaan.

Selain RomanusManme, terdapat 8 (delapan)marga yangmengklaim sebagaipemilik tanahdanhutanadatpadaseluruharealperusahaanPT.BovenDigoelBudidaya Sentosa, yakni (1) Alfons Kurarop; (2) Yohanes Ratae; (3) EfraimTarmo; (4) Yeremias Ape; (5) Kaitanus Hugubaru; (6) Kaspar Witibe; (7)SilvesterBabu; (8)MarkusUrime.KesemuanyaberdiamdiKampungGetentiri,DistrikJair,KabupatenBovenDigoel.

Pertengahan Februari 2019, perusahaan PT. Boven Digoel Budidaya Sentosa,masyarakat menyebutkan dengan “PT. Budi Sentosa”, mendatangkan danmenurunkan alat-alat seperti bulldozer dan excavator, ke tempat pendaratanpinggir Kali Digoel. Pada Maret hingga Oktober 2019, perusahaan telahmembangun camp dalam hutan dan memulai pekerjaan penebangan pohon,menggusur dan membongkar hutan, membuat jalur jalan blocking kebun.KebanyakanpekerjaperusahaankontraktorberasaldariluarPapua.

Kontraktor pekerjaan tersebut CV. Giat Indo Utama danmanajernya dipanggilJamal (asal Malaysia). Perusahaan land clearing ini berkantor di Jalan HuseinPalela,RimbaJaya,DistrikMerauke,Telp(0971)325470.

“Perusahaanbukagusurhutan,gusursagulicin,danrawa,sepertidusunsagudiYasgin,Inisiba,Teheho,Hamnogi,Biodudansebagainya”ungkapRomanus.

BerdasarkandataolahanpetacitrasatelityangdilakukanPusaka,diperkirakanluaspembukaankawasanhutanWisibinosekitar164hektar.Berdasarkanpetaizin lokasi pembukaan hutan terjadi pada areal PT. Boven Digeol BudidayaSentosa seluas 86 ha dan pada areal PT. Perkebunan Boven Digeol Sejahteraseluas78ha.

BerdasarkankajiankamiterkaitperizinanperusahaanDigoelAgriGroupsebagaisyaratdanketentuanuntukpengembanganusahaperkebunan,perusahaanyangtelah memiliki kelengkapan izin, Izin Lokasi, Izin Lingkungan, Izin UsahaPerkebunan,HGU(HakGunaUsaha),IzinPemanfaatanKayu,yangkamitemukanPT.BovenDigulBudidayaSentosadanPT.PerkebunanBovenDigoellSejahteramemiliki seluruh persyaratan, kecuali dokumen HGU belum kami temukan.

Page 4: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

SedangkanPT.PerkebunanBovenDigoelAbadihanyamemilikiIzinLokasidanIzinUsahaPerkebunan(IUP),namunIUPtersebuttelahdicabut.

Dilapangan, awal perusahaanmasuk, “masyarakat dijanjikan kompensasi uangganti rugi tanahdanhargakubikasikayuakanmasukrekening(bank)anggotamarga”ceritaRomanus.Perusahaantelahmemfasilitasipimpinanmargauntukpembuatanrekeningbank(BRI)diAsiki.

Hutanhilang,pohon tumbang,dusunsagu tergusur, sungai tertimbungusuran,air kali keruh, binatang liar buruan hilang, tinggal sisa rumpukan dan batangkayu produksi tertinggal. Namun angka rupiah dalam buku rekening tidakbergeming,kosong.

Warga pemilik tanah adat tidak ada keluhan berarti, pasrah dan cemas saja.Merekahanyamempersoalkannilaikompensasiterhadaptanahdankompensasikayu,yangbelumdirealisasikan.

Pada Januari 2020 dan Mei 2020, ketika kami bertemu Romanus lagi, statusrekening bank belum terisi. Romanus mengeluhkan belasan ribu kubik kayuyangmulai rusakdan tidakada lagipekerjaan. “Kitaminta realisasiuangyangdijanjikan, perusahaan tidak tanggapi, tidak ada hasil dan hanya tinggal janjisaja”,kataRomanus

CarutMarutPerizinan

Pada 18 September 2017, Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop,mengirimkan surat klarifikasi kepada Dirjen Planologi dan Tata Lingkungan,Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, disampaikan bahwa ArealPenggunaan Lain (APL) seluas 280.000 hektar di Distrik Jair, Distrik Subur,DistrikKi,DistrikMandobo,danDistrikFofi,KabupatenBovenDigoel,yangtelahdiberikan izinkepada7 (tujuh)perusahaanperkebunanyang tergabungdalamkelompok usaha Menara Group, yang mana areal tersebut tidak ada aktivitasdilapangan.

Bataswaktuuntukmemulaiizinusahaperkebunandanmelakukanpelaksanaanfisikdilapanganyang sudahmelewati bataswaktuyangditentukan (36bulan)yangtertuangdidalamDiktumKeputusanBupatitentangIzinLokasi.Danhinggatahun2017sekitar60bulandalamkeadaanvakumdantidakadakegiatanfisikdilapangan.Disebutkanketidakpatuhanperusahaanantara lain: tidakadagantikerugian terhadapmasyarakat pemilik hak ulayat yang sah ditetapkan secaramusyawarah oleh pihak penerima izin dalam bentuk perjanjian tertulis,ijinsudah beberapa kali dipindah tangankan ke pihak asing tanpa sosialisasikesepakatan masyarakat pemilik hak ulayat, tidak ada kompensasi terhadapmasyarakatdantidakadapemberitahuankepadapemerintahdaerah.

Page 5: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

Dalam surat tersebut disampaikan, Bupati Boven Digoel mengeluarkan SuratNomor522/539.a/BUP/2015tanggal01Oktober2015tentangPencabutanIzinUsahaPerkebunanatasnama3(tigaperusahaan),yakni:PT.ManunggalSuksesMandiri, PT. Usaha Nabati Terpadu, dan PT. Trimega Karya Utama, danmemberikan menyerahkan areal kepada perusahaan-perusahaan baru, yakni:(1)PT.BovenDigoelBudidayaSentosa,(2)PT.PerkebunanBovenDigoelAbadi,dan (3) PT. Perkebunan Boven Digoel Sejahtera, yang diputuskan denganmemperhatikan surat Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Boven DigoelNomor 021/LMA/BD/2014 TANGGAL 9 Desember 2014 tentang pernyataanpencabutan areal IUP atas nama tiga perusahaan Menara Group1. Disebutkanpulabahwa tigaperusahaan (baru) ini sudahmelakukankesepakatanbersamamasyarakat hak ulayat untuk memberikan kompensasi sebesar 12 % darikeuntunganproduksiarealkebun.

Romanus, pemilik tanah dan anggotamarga yang berdiam di DusunWisibino,menolakjikasudahmenyepakatidanmenerimakompensasi.Merekajugatidakpernah diberikan informasi oleh pemerintah terkait perizinan dan pengalihanizinyangdiberikankepadaperusahaanbaru,termasukHakGunaUsaha.

Mereka mendapat informasi adanya perjanjian antara perusahaan danmasyarakat, tetapi tidak pernahmembaca danmendapatkan salinan dokumenperjanjian.Dilapangantidakadatanda-tanda,sepertipapanpengumumanyangmenunjukkan nama perusahaan pengembang usaha perkebunan, alamat,keteranganizin,dansebagainya.

Semenjak adanya perusahaan, terbentuk kelembagaan baru yang disebutKoordinator Marga. Lembaga Koordinator Marga ini diperkenalkan pihak luardanorang-orangberkepentingan,pembentukannyaatasinisiatifbeberapaorangsaja.Tugasnyaadalahmengkoordinir seluruhmargadanmenjadi juru rundingdengan pihak perusahaan. Koordinator diharapkan dapat menyuarakan danmembawakan aspirasi anggota marga, terkait pemenuhan janji kesejahteraan,bagihasildanutamanyauanggantirugi.DariSembilanmargapemiliktanahdiWisibino, diangkat sebagai Koordinator Marga, Markus Urime. Tidak adapemilihan,hanyadiangkatberdasarkankemampuandalamberkomunikasidanbernegosiasi.

Pembicaraan dan perundingan tentang perijinan, perjanjian dan kesepakatanantara perusahaan, pemerintah dan masyarakat, ditenggarai melibatkanKoordinator Marga, yang mengaku dan menganggap sebagai wakil pemiliktanah. Romanus mengesankan fungsi dan peran ini, sekaligus menolak jika1 LMA Kabupaten Boven Digoel juga mengeluarkan Surat Nomor 28/LMA/BD/2016 tanggal 28 November 2016 tentang pernyataan pencabutan areal IUP atas naman empat perusahaan Menara Group, yakni: PT. Megakarya Jaya Raya, PT. Kartika Cipta Pratama, PT. Graha Kencana Mulia dan PT. Energi Samudera Kencana, dan menyerahkan sepenuhnya areal kepada perusahaan (baru) yakni: PT. Perkebunan Sawit Kifofi, PT. Perkebunan Dugu Fofi, PT. Perkebunan Papua Sentosa, PT. Indo Asiana Lestari.

Page 6: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

perijinan, perjanjian dan kesepakatan lainnya, dilakukan tanpa melibatkanpemimpindananggotamarga.

Kompensasi

Sejauh ini, kami belum mendapatkan kebijakan pemerintah daerah terkaitpengaturan sistem sewa, kontrak dan pemberian kompensasi, dalam kerangkainvestasidanpengelolaantanahdanhutan,untukusahaperkebunanolehpihakluar,perusahaannegaradanswasta(modaldalamnegeridanasing).

Di lapangan, perusahaan dan aparat pemerintah serta pihak berkepentingantertentu, memperkenalkan sistem kompensasi dengan pemberian nilai uangtertentu pada periode waktu tertentu oleh pihak perusahaan untukmenggantikan kerugian masyarakat yang memiliki tanah dan hutan, untuktujuan pengalihan dan perolehan hak atas tanah dalam usaha perkebunan.Kompensasi dianggap sebagai penanda bahwa pihak masyarakat menerimarencanadanusahaperusahaanuntukpemanfaatanlahandanhutan.

DiPapua,sistemkompensasitidakselaluberjalansebagaimanamestinya.Dalamhal pengalihan dan perolehan hak atas tanah, pihak berkepentingan negaramaupun korporasi, mensamarkan dan mereduksi istilah ini dengan hak pakaipadawaktutertentu.Praktiknya,negaramenerbitkanHGUatastanahhakmilikadat tersebut, yang berarti objek tanah dimaksud telah beralihmenjadi tanahnegara.Demikianpula,banyakkasusmenunjukkanprosesnegosiasiyangtidakberimbang dan tidak adil. Intervensi kekuasaan dan aparatus militerbekerjasama dengan korporasi sangat menentukan proses negosiasi, terjadiintimidasi,kekerasandanmanipulasi,sertajanjiimingkesejahteraanyangtidakterealisasi.

Dalam kasus Wisibino, ada pembicaraan kompensasi yang disebut juga uangketuk pintu. Setiapmargamenuntut perusahaanmembayar uang kompensasi,sebesarRp.300jutapermarga.Perusahaannegosiasibeberapakali,margatidakterlalupedulikarenatidakadanilaikompensasiyangsepadandengankerugianmasyarakat.

Pada pertengahan Desember 2019, perusahaan menemui Romanus danmenyerahkan uang sebesar Rp. 10 juta, uang tersebut dianggap sebagai uangkompensasi atas tanah dan hutan yang dibongkar. Romanus kecewa namuntetapmenerimauangtersebut.Dalamsekejapuangtersebuthabisdibelanjakanpada pesta malam tahun baru, “Uang tersebut kami belikan beras, ayam danbumbu,dimasakdanmakanbersama”,kataRomanus.TidakadabantuansosialperusahaanuntukmerayakanhariNataldanTahunBaru.

Sedangkanterkaitkompensasihasilhutankayuproduktif.Petugas(Ganis)dariDinas Kehutanan sudah dua kali melakukan pengukuran kayu produksi, tapi

Page 7: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

hasilnya belum diterima, seperti kubikasi kayu, fisik kayu, masyarakat tidaktahu.Kayugelondonganhasiltebanganhanyaditumpuk.

Belum ada informasi pembayaran kompensasi kayu. Tidak ada penjelasan,jawabandanalasan,berapajumlahyangakandibayar,kapanwaktupembayarandan sampai kapan. Apakah ada pihak lain yang sudah menerima uangkompensasi tanahdankayu?ApalagipernahberedarkabarbahwaperusahaansudahbayarRp.5miliar,tidakjelassiapayangmenerima.Adasalingkecurigaandiantarapemimpinmargapadapihaktertentu.

Romanus dan pemimpin marga lainnya secara regular menerima uang Rp.1.500.000perbulan,yangdiberikanperusahaan.Tidak jelas tujuanpemberianuang tersebut, diperkirakan semacam insentif kepada kepala marga, bukancicilankompensasi.

MasihGelombang

AwalJanuari2020,aktifitasperusahaanstagnan,tidakadaaktifitaslandclearing,pembongkaranhutandanpengembangankebun.Parapekerja tidakditemukandilokasi camp kerja dan lahan. Kondisi ini sudah berlangsung sejakNovember2019.SalahsatupenyebabnyaadalahgajikaryawanbelumdibayarsudahsejakOktober 2019. Perusahaan juga belum memenuhi tuntutan kompensasimasyarakat.

Romanusmengatakan,“Masihgelombang,situasiburuk,perusahaankerjatidakbenar,hutansudahdibongkar, tapihak-hakmasyarakat,utamanyakompensasiyangdimintamasyarakattidakdipenuhi”.

Perusahaantidakmemberikankepastiandalamkelanjutanusaha,ketidakpastiandalammemenuhihakmasyarakatdanburuh.

Rekomendasi:

1. Pemerintah Daerah segera melakukan review perizinan dan mendesakperusahaan untuk berkomitmen mengembangkan lahan secaraberkelanjutan,denganmenghormatidanmelindungihak-hakmasyarakat,utamanya tidak mengembangkan lahan dan membongkar hutan padakawasan hutan sumber mata pencaharian, sumber pangan dan bernilaiekologipenting.

2. Pemerintah daerah segera memastikan hak-hak masyarakat terpenuhi,mulai dari pemberian informasi surat perjanjian, izin dan status tanah,pemberian kompensasi yang adil dan hak-hak pekerja dipenuhi,sebagaimanaperaturanperundang-undangan.

Page 8: Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, … · 2021. 3. 2. · Lembar Kasus Penggusuran Hutan Adat di Dusun Wisibino, Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten

3. Pemerintah daerah memperkuat dan memberdayakan pengetahuaninovatifmasyarakat dengan usaha-usaha produktif dalam pengembangandanmengusahakanlahandanhasilhutanbukankayusecaramandiri,adildanberkelanjutan.

(RomanusdananggotamargadirumahDusunWisibino,Januari2020)