penggunaan media alam sekitar untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi keindahan alam pada siswa...

21

Click here to load reader

Upload: yulia-rizki-damanik

Post on 08-Aug-2015

573 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

PENGGUNAAN MEDIA ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KLEGO

Disusun Guna Memenuhi Tugas Semester Enam

Mata Kuliah Penelitiaan Kualitatif

Dosen Pengampu : Dra. Sumarwati, M.Pd.

Oleh :

IKA RAHAYU SUSILANINGSIH

K1207020

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET2010

BAB IPENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Page 2: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

Pembelajaran sastra saat ini dianggap belum berhasil. Pengajaran kesusastraan

sampai saat ini hanya mengarah pada hafalan sejarah. Banyaknya mata pelajaran

yang diajarkan di sekolah menyebabkan pengajaran sastra tidak berlangsung dengan

baik dan cenderung menjadi hafalan saja. Guru hanya mengajarkan teori saja dan

siswa sama sekali tidak mendapatkan pelajaran tentang praktek menulis dan

membaca karya sastra.

Ketidakberhasilan pembelajaran sastra merupakan hal yang sangat

disayangkan. Moody dalam Andayani (2008:2), mengungkapkan pembelajaran sastra

dapat memberikan sumbangan secara nyata dalam pendidikan mentalitas

siswa. Sumbangan tersebut meliputi empat hal, antara lain skill, knowledge,

development, dancharacter. Pembelajaran sastra hendaknya mampu menunjang

keterampilan berbahasa murid (skiil), meningkatkan sosial budaya(knowlwdge),

mengembangkan rasa karsa (development), dan mampu membentuk watak budi luhur

murid (character).

Pembelajaran sastra saat ini kondisinya masih sangat memprihatinkan. Selain

itu juga masih ditemui banyak kendala. Pembelajaran sastra dianggap hanya sekedar

pelengkap dalam pembelajaran  Bahasa Indonesia. Hal ini mungkin saja disebabkan

karena kurangnya kompetensi yang dimiliki guru dalam pengajaran sastra. Guru

bahasa seharusnya juga berperan sebagai guru sastra. Namun pada kenyataannya guru

lebih banyak mengajar tentang bahasa daripada memberikan pembelajaran sastra. Hal

lain yang menyebabkan ketidakberhasilan pengajaran sastra adalah alokasi waktu

pembelajaran yang terbatas, sehingga guru tidak mampu menggunakan alokasi waktu

yang terbatas ini untuk mengajar teori dan praktek.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi Prasetyo (Guru Bahasa Indonesia

kelas VIII SMP Negeri 1 Pasir Belengkong) yang dimuat dalam Jurnal Pendidikan

Inovatif Volume 2, nomor 2, 2 Maret 2007 menyatakan bahwa kemampuan siswa

dalam menulis puisi masih rendah. Siswa mengalami kesulitan menuangkan pikiran

dan perasaannya dalam bentuk puisi. Kesulitan yang dihadapi siswa itu ditandai

dengan beberapa hal seperti siswa kesulitan menemukan ide, menemukan kata

pertama dalam puisinya, mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya

penguasaan kosakata, dan menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan

perasaan, pemikiran, dan imajinasinya ke dalam puisi.

Pembelajaran menulis puisi, khususnya puisi keindahan alampada siswa kelas

XII di SMP Negeri 1 Klego mengalami hal yang sama pula. Pembelajaran menulis

Page 3: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

puisi keindahan alam diangggap sebagai pembelajaran yang sulit bagi siswa.

Penyebabnya adalah karena mereka jarang berlatih. Guru hanya mengajar teori

tentang puisi dan tidak pernah mengadakan praktik menulis puisi. Jika ada materi

tenyang membaca puisi, guru tidak pernah menuntut siswanya untuk membacakan

puisi karya mereka sendiri. Para siswa cukup mencari dari buku ataupun internet, lalu

membacakannya di depan kelas.

Penggunaan media pembelajaran yang tidak variatif ternyata juga banyak

berpengaruh pada rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi keindahan alam.

Guru cenderung menggunakan media yang konvensional, sehingga siswa kurang

termotivasi untuk belajar lebih dalam.

Media alam sekitar merupakan salah satu media yang cukup efektif untuk

pembelajaran menulis puisi, khususnya puisi keindahan alam. Media alam sekitar

adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang dapat digunakan untuk menunjang

pembelajaran. Media ini sangat murah namun dapat dipergunakan secara sangat

efektif untuk pembelajaran. Selain itu, media alam sekitar juga dapat menghilangkan

kebosanan siswa. Belajar selama ini selalu di ruang kelas, akan tetapi dengan media

alam sekitar siswa dapat diajak ke luar ruangan pada saat pembelajaran berlangsung.

Hal ini akan menarik perhatian siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan uraian di atas dan kaitannya dengan penelitian ini adalah perlu

adanya pemecahan masalah pembelajaran menulis puisi, khususnya puisi keindahan

alam. Oleh karena itu, peneliti berkolaborasi dengan guru pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia melakukan upaya peningkatan kemampuan menulis puisi keindahan alam

pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klego melalui optimalisasi penggunaan media

alam sekitar dalam pembelajaran menulis berbentuk penelitian tndakan kelas (PTK)

untuk meningkakan kualitas proses pembelajaran menulis puisi dan kemampuan

siswa dalam menulis puisi keindahan alam. Media alam sekitar ditentukan oleh guru

dan peneliti dengan pertimbangan media tersebut terbukti lebih efektif digunakan

dalam pemelajaran menulis puisi keindahan alam.

B.     Perumusan Masalah

Berdasarrkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1.    Apakah penggunaan media alam sekitar dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klego?

Page 4: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

2.    Apakah dengan menggunakan media alam sekitar dalam pembelajaran menulis puisi

keindahan alam dapat menigkatkan kemampuan menuis puisi keindaham alam pada

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klego?

C.     Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.    Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Klego.

2.    Untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi keindahan alam pada siswa kwlas

VII SMP Negeri 1 Klego melalui penggunaan media alam sekitar.

D. Manfaat Hasil penelitian

            Manfaat dari penelitian ini adalah:

1.    Manaat Teoritis

a.         Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan hal yang sama.

b.        Dapat dipergunakan seagai media alternatif bagi guru di sekolah lain dalam

mengajarkan materi menulis puisi keindahan alam yang lebih efektif dan efisien bagi

siswa.

2.    Manfaat Praktis

a.         Bagi Siswa

Dengan digunakannya media alam sekitar dalam pembelajaran menulis puisi

keindahan alam, siswa menjadi lebih mudah dalam menulis puisi keindahan alam.

b.         Bagi Guru

Guru dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan menulis puisi keindahan

alam.

c.         Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa dengan menggunakan media alam sekitar dalam

pembelajaran menuis puisi dapat meningkatkan kemampuan meulis puisi keindahan

alam.

d.         Bagi peneliti Lainnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rferensi bagi peneliti lain dengan objek

penelitian yang sama.

Page 5: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.      Hakikat Menulis Puisi

a.    Hakikat Menulis

Menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa selain menyimak,

berbicara, dan membaca yang perlu dikuasai oleh siswa. Menulis merupakan

kemampuan berbahasa yang berfungsi untuk menyampaikan infiormasi secara

tertulis. Dalam menulis dituntut lebih banyak persyaratan dan dianggap lebih sulit

daripada kemampuan berbahasa yang lain, misalnya kemampuan berbicara.

            Ada berbagai macam pengertian menulis. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, menulis adalah (1) membuat huruf dengan pena (pensil, kapur); (2)

melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang atau membuat surat) dengan

tulisan; (3) menggambar; (4) melukis; (5) membatik. Menulis merupakan kegiatan

seseorang mengungkapkan gagasan, menyampaikannya melalui bahasa tulis.

            Semi (1990:8) menyatakan menulis atau mengarang merupakan pemindahan

pikiran atau perasaan dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Lambang-lambang

bahasa ini berbentuk tulisan yang berisi pesan atau gagasan penulis agar bisa

dipahami pembaca.

            Tarigan (1993: 21) menyatakan menulis ialah menurunkan atau melukiskan

lamang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh

seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lamang-lambang grafik tersebut

kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik terseut.

Page 6: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

menulis merupakan kegiatan mengungkapkan ide, gagasan, pikiran atau perasaan

menggunakan bahasa tulis.

            Azzaini (dalam http://jamil.niriah.com/) mengemukakan tujuh manfaat

menulis, yaitu:1.    Mengurangi stres. Menurut James W Pennebaker, Ph.D., Professor of Psychology dari

University of Texas dan penulis buku“Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions“, kondisi mental orang-orang yang terbiasa mengekspresikan emosi atau unek-unek dengan menulis, lebih stabil dibandingkan orang-orang yang tidak biasa menulis.

2.    Membantu menemukan jalan hidup. Harvard Business School pernah melakukan penelitian tentang hubungan antara memiliki cita-cita & menuangkannya dalam bentuk tulisan, dengan pencapaian cita-cita tersebut. Hasilnya, sebagian besar responden (84%), ternyata tidak punya cita-cita. 13% punya cita-cita tapi tidak menuliskannya. Dan hanya segelintir orang, yaitu 3%, yang punya cita-cita dan menuliskannya.

3.    Menjaga semangat dan komitmen. Setiap tulisan yang kita buat akan mengingatkan kita pada komitmen-komitmen yang telah kita buat, dan itu adalah obat yang sangat baik untuk membangkitkan semangat yang kerap kali pudar di tengah jalan.

4.    Mencari dan memperkaya inspirasi. Menulis tentang sesuatu akan mendorong kita

untuk mencari hal-hal yang akan memperkuat materi

penulisan, googling/searching akan segera menjadi kata yang akrab bagi orang yang

hobi menulis, atau minta pendapat dari orang lain yang lebih ahli.

5.    Mendatangkan passive income. Tulisan yang baik sangat bisa dijadikan buku, dan

diterbitkan, dan dijual. Sebut sajalah berjudul-judul buku yang diambil dari buku

harian atau kumpulan posting di blog, atau dari kumpulan kertas tissue yang

digunakan JK Rowling waktu menulis naskah cerita di cafe-cafe. Tak heran kalau

Andrea Hirata mendapat royalti lewat Rp1M dari Laskar Pelanginya.6.    Meningkatkan kreativitas. Menulis yang rutin dan sinambung, lama-kelamaan akan

mendorong kita untuk terus menggali lebih dalam bagaimana cara menulis yang baik, penyampaian yang sistematis, dan gaya penulisan yang menarik.

7.    Menyimpan memori. Rasanya, ini adalah salah satu “tujuan utama” sebagian orang menulis, baik itu buku harian ataupun blog harian. Terlalu banyak kisah hidup dan aktivitas keseharian yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja, tanpa dibungkus dalam album yang setiap saat bisa dibuka-buka kembali.

b.     Hakikat Puisi Keindahan Alam

Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Pengertian puisi sampai saat

ini masih sulit untuk didefinisikan. Kata ”puisi” berasal dari bahasa

Yunani poiesis yang berarti ”penciptaan”. Dalam bahasa Inggris padanan kata ”puisi”

adalah poetry yang erat hubungannya dengan kata poet dan poem. Coulter dalamTarigan (1984:4) menjelaskan kata poet berasal dari kata Yunani yang berarti orang

yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa.

Page 7: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

Menurut Soedarmo dalam Pradopo (1997) puisi adalah karangan yang terikat oleh banyak baris dalam tiap bait, banyak kata dalam tiap baris, banyak suku kata dalam tiap baris, rima, dan irama. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Menurut Abercrombie dalam Tarigan (1984:7) puisi adalah ekspresi dari

pengalaman imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau

pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang

mempergunakan setiap rencana yang matang dan bermanfaat (poetry is the

ekspression of imaginative experience valued simply as such and significant as such,

in the cominicable state given by language which employs every avaiable and

appropriate device).

Pendapat lain tentang puisi dikemukakan oleh Johnson dalam Waluyo

(1987:23), menurutnya puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan yang penuh

daya yang berpangkal pada emosi yang berpadu kembali dalam kedamaian.

Dengan demikian, puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan

pikiran dan perasaan penyair yang diwujudkan dalam susunan kata-kata yang

memiliki makna dan amanat yang ingin disampaikan kepada para pembacanya.

Tema dalam puisi ada bermacam-macam, salah satunya mengenai keindahan

alam. Jadi, yang dimaksud puisi keindahan alam adalah puisi yang didalamnya

menceritakan tentang keindahan alam.

c. Unsur-unsur Puisi

Waluyo dalam bukunya yang berjudul Teori Dan Apresiasi Puisi (1987:4)

menyatakan pada pokoknya puisi dibangun oleh dua unsur pokok, yakni struktur

fisik dan struktur batin atau struktur makna. Struktur fisik puisi disebut juga metode

pusi, yakni unsur estetik yang membangun struktur luar puisi. Unsur-unsur tersebut

yaitu diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), versivikasi, dan

tata wajah puisi. Unsur-unsur ini dapat ditelaah satu per satu, tetapi unsur-unsur ini

merupakan satu kesatuan yang utuh. Sedangkan struktur batin atau struktur makna

mengungkapkan apa yang hendak dikemukakan oleh penyair dengan perasaan dan

suasana jiwanya.

Richard dalam Tarigan (1993:9) menyatakan bahwa suatu puisi mengandung

suatu makna keseluruhan yang merupakan perpaduan daritema penyair (yaitu

mengenai inti pokok puisi itu), perasaan (yaitu sikap sang penyair terhadap bahan

Page 8: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

atau objeknya), nada (yaitu sikap sang penyair terhadap pembaca atau penikmatnya),

dan amanat (yaitu maksud atau tujuan sang penyair).

Hartoko dalam Waluyo (1987:27) menyebut adanya unsur penting dalam

puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur

tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, sedangkan unsut sintaksis

menunjuk pada strukur fisik puisi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa puisi

terdiri dari unsur-unsur pembentuknya. Unsur-unsur tesebut meliputi tema, nada,

rasa, amanat, diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme dan rima. Unsur-unsur

tersebut saling terikat dan merupakan satu kesatuan yang utuh.

2.      Hakikat Media Alam Sekitar

a.    Pengertian Media Alam SekitarMedia (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa

latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan(software) dan/atau alat (hardware). Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.

Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal.. Menurut National Education Association -NEA (dalam Sadiman, dkk., 1990), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya.

Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

Menurut Anderson (1983), media terdiri atas bermacam-macam jenis, antara lain (1) audio, (2) cetak, (3) audio cetak, (4) proyeksi visual diam, (5) proyeksi audio visual diam, (6) visual gerak, (7) audi visual gerak, (8) objek fisik, (9) komputer, serta (10) manusia dan lingkungan.

 Media lingkungan (alam sekitar) merupakan media yang murah meriah, namun dapat digunakan untuk hasil yang maksimal. Media ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan media-media lain, salah satunya dapat menghilangkan kejenuhan siswa karena terus belajar di ruangan kelas. Belajar di alam seitar tentunya akan lebih menyenangkan dan menimbulkan motivasi belajar yang lebih tinggi bagi para siswa. Hal ini tentunya akan menghasilkan dampak yang positif bagi pembelajaran.

Page 9: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

b.    Fungsi Media Pengajaran

Fungsi media pengajaran sebagai sumber belajar, Nana Sudjana ( dalam

Djamarah, 1996 : 152 ), Merumuskan fungsi media sebagai berikut :

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat Bantu untuk mewujudkan

situasi belajar mengajar yang efektif

2. Penggunana media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan

situasi mengajar.

3. Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran .

4. Penggunaan media bukan semata – mata alat hiburan, bukan sekedar melengkapi

proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk mempercepat proses

belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap perhatian yang diberikan

guru.

6. Pengunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar

mengajar.

Ketika fungsi – fungsi media pengajaran itu diaplikasikan kedalam proses

belajar mengajar , maka terlihatlah perannya sebagai berikut :

a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan

yang guru sampaikan.

b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan

oleh para siswa dalam proses belajarnya.

c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.

3. Kerangka Berpikir            Pembelajaran sastra, terutama menulis puisi, khususnya untuk puisi keindahan alam adalah pembelajaran yang cukup sulit untuk dimengerti oleh siswa. Penggunaan media yang tidak variatif menyebabkan pembelajaran ini kurang mampu menarik perhatian siswa dan cenderung membosankan.            Salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu kesulitan siswa dalam menulis puisi keindahan alam yaitu dengan media alam sekitar. Dengan menggunakan media alam sekitar, dapat membina siswa untuk mampu menulis puisi keindahan alam dengan baik.            Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambar alur kerangka berpikir:

Page 10: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

 

Page 11: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

3.      Hipotesis Tindakan

Penggunaan media alam sekitar dalam pembelajaran menulis puisi dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi keindahan alam. Dengan

demikian dapat dirumuskan hipotesis bahwa penggunaan media alam sekitar dalam

pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi

dan kemampuan siswa dalam menulis puisi keindahan alam.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

            Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Klego, Boyolali. Lokasi penelitian

ini ditentukan dengan pertimbangan bahwa masih terdapat permasalahan

pembelajaran menulis yang perlu diatasi, yakni masalah kesulitan siswa dalam

menulis puisi berkaitan dengan keindahan alam.

            Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2010. Untuk lebih

jelasnya, rincian waktu dan jenis kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Rincian Kegiatan, Waktu, dan Jenis Kegiatan

No KegiatanBulan

Maret April Mei Juni Juli

1 Persiapan survei awal sampai

penyusunan proposal

xxxx x---

2 Seleksi informan, penyiapan

instrumen dan alat

-x--

3 Pengumpulan data -xxx x---

4 Analisis data -xxx

5 Penyusunan Laporan --xx xxxx

B. Pendekatan Penelitian

Page 12: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

            Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Pada hakikatnya PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas

atau sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau

peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

            Adapun langkah-langkah pelaksaan PTK dilakukan melalui empat tahap,

takni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interpretasi, dan (4) aalisis dan refleksi.

D.    Sumber Data

Sumber data utama pada penelitian ini adalah siswa yang menjadi objek

penelitian. Selain itu, segala tindakan dan kata-kata dari guru juga merupakan data

yang harus diamati. Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru dan siswa untuk

mendapatkan data.

D. Teknik Pengambilan Sampel

            Sampel penelitian diambil secara acak, dipilih satu kelas diantara lima kelas

yang ada pada kelas VII. Sampel terdiri dari 40 orang siswa, yang terdiri dari 31

siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.

E. Teknik Pengumpulan Data

            Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1.    Observasi, digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan

pembelajaran menulis puisi keindahan alam yang dilakukan oleh guru dan siswa.

Pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian berlangsung.

2.    Wawancara, dilakukan terhadap kepala sekolah, guru dan siswa untuk menggali informasi

guna memperoleh data berkenaan dengan aspek-aspek pembelajaran, penentuan tindakan,

dan respon yang timbul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

3.    Tes, digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan.

Adapun tes yang diberikan kepada siswa, yakni tes yang berupa tes tertulis (menulis puisi

keindahan alam).

F. Teknik Uji Validitas Data

Page 13: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis, dengan cara mengatur urutan

data, memilih milih data yang diperlukan dan data yang tidak diperlukan. Atau

memakai data tersebut yang telah ditafsirkan atau data yang telah diperoleh. Data

yang telah tersusun dikaitkan dengan teori yang relavan sesuai dengan data yang

muncul.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menetapkan keakuratan data diperoleh pada saat penerapan media alam

sekitar diperlukan teknik pemeriksaan, ada empat karekteristik yang digunakan untuk

mendapatkan keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan, peralihan, ketergantungan,

dan kepastian.

Page 14: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

DAFTAR PUSTAKA

Andayani. 2008. Pembelajaran dan Apresiasi Sastra Berbasis Quantum Learning Di Sekolah

Dasar. Solo: Sebelas Maret University press

Anderson. R.H. (1983). Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta :

Universitas Terbuka dan Pusat Antar UniversitasArsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Atar Semi. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya

Editorial Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Dalamhttp://depdiknas.go.id// , ( diakses tanggal

15 April 2009)

Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya

Bakti.

Herman J. Waluyo. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Press

Jamil Azzaini. 2009. 7 Kedahsyatan Menulis Dalamhttp://jamil.niriah.com/   (Diakses Tanggal

10 Mei 2009)

Rachmat Djoko Pradopo. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University PressSadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian,

pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.

Tarigan,Henry Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa

Tarigan. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

LAMPIRAN

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran              : Bahasa Indonesia

Page 15: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

Kelas/Semester             : VII/2

Standar Kompetensi    : Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui

   kegiatan menulis kreatif puisi

Kompetensi Dasar        : Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam

Indikator                      : (1) Siswa dapat memahami definisi puisi lanskap/ puisi

         tentang keindahan alam

   (2) Siswa dapat mengenali contoh jenis puisi lanskap

    (3) Siswa dapat menulis puisi tentang keindahan alam dengan pilihan kata yang tepat  

Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

1.      Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis kreatif puisi keindahan alam dengan pilihan kata yang tepat

2.      Materi Pembelajaran

a.       Materi dasar menulis puisi (rima, bait dan baris)

b.      Kumpulan puisi keindahan alam/ lanskap

c.       Seperangakat gambar/ slide alam dan rekaman suara alam

3.      Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a.       Kegiatan awal (apersepsi)(5 Menit)

1)   Guru mengajak siswa mengamati fenomena alam di sekitar siswa

2)   Guru dan siswa bertanya jawab tentang fenomena alam yang terjadi

b.      Kegiatan Inti (25 Menit)

1)   Siswa mengamati dan memahami contoh  puisi lanskap

2)   Siswa mengidentifikasi pilihan kata pada contoh  puisi

3)   Guru mengajak siswa untuk ke luar kelas

4)   Siswa berlatih menulis puisi lanskap sesuai pemandangan yang ada di alam

sekitar dengan pilihan kata yang tepat

c.       Kegiatan Akhir (5 Menit)

1)   Siswa dan guru melakukan refleksi (tugas lanjutan untuk siswa: mencari referensi

tentang puisi lanskap dan contohnya dari internet)

5.      Media dan Sumber Belajar

Page 16: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

a.      Contoh  puisi lanskap

b.      Buku teks pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII

c.       Alam sekitar

6.      Model dan Metode Pembelajaran

Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah:

a.      Contoh

b.      Tanya-jawab

c.      Latihan

d.       Penugasan

Termasuk dalam metode pembelajaran kooperatif, ditandai dengan adanya interaksi

intensif antara guru dan peserta didik.

7.    Penilaian

a.       Teknik                          : Tes tertulis

b.      Bentuk Instrumen          : Uji petik kerja prosedur dan produk

c.       Soal/ Instrumen :

1. Amatilah pemandangan alam sekitarmu!

2. Ungkapkanlah perasaanmu dalam bentuk puisi dengan

tema keindahan alam!

3. Setelah selesai, tukarkanlah puisi kamu dengan teman!

4. Apakah sudah menarik dan sesuai dengan tema?

5. Bacalah dengan saksama, apakah pilihan kata yang

digunakan sudah tepat?

No Aspek Penilaian Skor

1 Kesesuaian Isi Puisi dengan Tema

yang Ditentukan

5

a. Sesuai (3)

b. Kurang sesuai (2)

c. Tidak sesuai (1)

2 Pilihan Kata atau Diksi yang

Digunakan

5

a. Baik (3)

Page 17: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

b. Kurang baik (2)

c. Tidak baik (1)

Keterangan:

Skor maksimum 2 (3 x 5) = 30

Nilai perolehan siswa = Skor perolehan   X  100

  Skor maksimum

                                                                                                   Klego, 8 Mei 2010

                                                                                                 Guru Mata Pelajaran

                                                                                                      Soeharto, S.Pd.

Lampiran 2: Lembar wawancara untuk siswa

LEMBAR WAWANCARA UNTUK SISWA

Wawancara Ke :

Waktu Wawancara :

Masalah :

Responden :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana perasaanmu ketika

mempelajari tentang puisi?

2. Apa yang membuat kamu

merasa kesulitan dalam

membuat puisi?

3. Apa yang dapat membuatmu

merasa mudah untuk membuat

Page 18: Penggunaan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam Pada Siswa Kelas Vii

sebuah puisi?

4. Apakah kamu senang dengan

pembelajran membuat puisi?

5. Apakah dengan melakukan

pembelajaran di luar kelas

dapat membantu menemukan

kata-kata yang bagus untuk

dituangkan ke dalam puisi?