pengetahuan dan sikap mahasiswa fakultas … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya...

33
PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR TERHADAP RESISTENSI ANTIBIOTIK RAFI URRAHMAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2018

Upload: tranduong

Post on 08-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS

PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR TERHADAP

RESISTENSI ANTIBIOTIK

RAFI URRAHMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 2: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing
Page 3: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengetahuan dan Sikap

Mahasiswa Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor terhadap Resistensi

Antibiotika dalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka pada bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2018

Rafi Urrahman

NIM B04140076

Page 4: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing
Page 5: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

ABSTRAK

RAFI URRAHMAN. Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Peternakan

Institut Pertanian Bogor terhadap Resistensi Antibiotik. Dibimbing oleh DENNY

WIDAYA LUKMAN dan AGUSTIN INDRAWATI.

Antibiotik merupakan sediaan obat yang dihasilkan dari cendawan atau

bakteri yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaan

antibiotik yang tidak tepat dapat memicu terjadinya resistensi antibiotik. Jika suatu

bakteri resisten terhadap suatu antibakterial, maka organisme itu akan terus

bertumbuh meski telah dilakukan pemberian obat antibakterial. Penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan data tentang tingkat pengetahuan dan sikap

mahasiswa Fakultas Peternakan di Institut Pertanian Bogor terhadap resistensi

antibiotik. Penelitian dirancang menggunakan kajian lapang lintas seksional.

Besaran sampel pada penelitian ini ditentukan menggunakan metode acak

sederhana dari pangkalan data (database) mahasiswa semester 5 dan semester 7

setiap departemen yang ada di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Besaran sampel pada penelitian ini sebanyak 48.2% dari 415 total populasi

sehingga didapatkan sampel sebanyak 200 orang. Data diperoleh melalui

wawancara kepada responden menggunakan kuesioner yang sudah disusun secara

terstruktur. Data dianalisis menggunakan program Statistical Products and Solution

Services version16 (SPSS V.16). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian

besar tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa di Fakultas Peternakan Institut

Pertanian Bogor terhadap resistensi antibiotik berada pada kategori sedang. Dalam

penelitian ini didapat hubungan yang nyata antara jenis kelamin dan pengetahuan

(p=0.047; r=0.127) dengan kekuatan hubungan yang lemah, serta terdapat

hubungan yang nyata antara pengetahuan dan sikap (p=0.001; r=-0.581) dengan

kekuatan hubungan yang kuat dan arah yang positif.

Kata kunci: pengetahuan, resistansi antibiotik, sikap

Page 6: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

ABSTRACT

RAFI URRAHMAN. Knowledge and Attitude of Student of Faculty of Animal

Science, Bogor Agriculture University on Antibiotic Resistent. Supervised by

DENNY WIDAYA LUKMAN dan AGUSTIN INDRAWATI.

Antibiotics are antimicrobial drug produced by fungi or bacteria that kill or

inhibit bacterial growth. The misuse of antibiotics can contribute to antibiotic

resistant. If bacteria become resistant to antibiotic, bacteria will survive and

multiply eventhough antibiotic has been given. This research was aimed to obtain

the knowledge level and attitude of students from Faculty of Animal Science Bogor

Agricultural University on antibiotic resistant. This research was using conducted

cross-sectional study. The sample size for this study was determined by simple

random sampling from the database of 5th and 7th semester students every

department in the Faculty of Animal Science Bogor Agricultural University.

Sample size in this research is 48.2% out of 415 population total, then the sample

size obtained was 200 students. The data was obtained by interview respondent

using structured questionnaire. All the data were analyzed by using Statistical

Product and Solution Services version 16. (SPSS V. 16). The result showed that

generally the knowledge level and attitude of students from Faculty of Animal

Science Bogor Agricultural University on antibiotic resistant were moderate. This

research showed significant relationship between gender and knowledge but the

relationship was weak (p=0.047; r=0.127) and there was significant strong

relationship between knowledge and attitude (p=0.001; r=0.581).

Keywords: antibiotic resistance, attitude, knowledge

Page 7: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS

PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR TERHADAP

RESISTENSI ANTIBIOTIK

RAFI URRAHMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 8: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing
Page 9: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

Judul Skripsi : Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Peternakan Institut

Pertanian Bogor terhadap Resistensi Antibiotik

Nama : Rafi Urrahman

NIM : B04140076

Disetujui oleh

Dr med vet drh Denny W Lukman, Msi

Pembimbing I

Dr drh Agustin Indrawati, MBiomed

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Drh Agus Setiyono, MS, PhD, APVet

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Fakultas Kedokteran Hewan IPB

Tanggal Lulus:

Page 10: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing
Page 11: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengetahuan dan

Sikap Mahasiswa Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor terhadap Resistensi

Antibiotik ini.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr med vet drh Denny Widaya Lukman,

MSi sebagai dosen pembimbing dan juga kepada Dr drh Agustin Indrawati,

MBiomed sebagai dosen pembimbing sekaligus dosen pembimbing akademik atas

segala bimbingan, dorongan, kritik, dan saran yang telah diberikan selama

penelitian dan penulisan skripsi.

Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada orang tau Bapak Arifin

dan Ibu Ratna Fitri, serta adik-adik (Lisa, Nanda, dan Najwan) atas segala dukungan

semangat dan doa yang telah diberikan. Terimakasih penulis juga ucapkan kepada

teman-teman Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor yang telah bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya ungkapan terimakasih penulis

sampaikan kepada teman seperjuangan selama penelitian (Bagas Aris P, Aufiqih

Fachrian, dan Luthfi Assidiqi) dan teman-teman seangkatan Acinonyx 51 yang

sama-sama berjuang dalam menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan

Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

sebagai evaluasi bagi penulis. Penulis sangat berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2018

Rafi Urrahman

Page 12: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

Antibiotik 2

Resistensi Antibiotik 3

Dampak Resistensi Antibiotik Terhadap Kesehatan 3

Pengetahuan dan Sikap 3

BAHAN DAN METODE 4

Waktu dan Tempat Penelitian 4

Alat dan Bahan 4

Metode 4

Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Karakteristik Mahasiswa Fapet IPB 6

Pengetahuan Mahasiswa Fapet IPB terhadap Resistensi Antibiotik 7

Sikap Mahasiswa Fapet IPB terhadap Resistensi Antibiotik 8

Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan dan Sikap 8

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap 9

SIMPULAN DAN SARAN 9

Simpulan 9

Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

LAMPIRAN 13

RIWAYAT HIDUP 19

Page 13: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

DAFTAR TABEL

1 Besaran sampel mahasiswa Fapet IPB 5 2 Karakteristik mahasiswa Fapet IPB 7 3 Sebaran berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswa Fapet IPB terhadap

resistensi antibiotik 7 4 Sebaran berdasarkan tingkat sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap

resistensi antibiotik 8 5 Hubungan karakteristik dengan pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet

IPB terhadap resistensi antibiotik 8 6 Hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap

resistensi antibiotik 9

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap resistensi

antibiotik 14

Page 14: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing
Page 15: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Antibiotika adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati

infeksi yang diakibatkan oleh bakteri (WHO 2017). Zat kimia ini dihasilkan oleh

mikroorganisme, terutama cendawan dan bakteri tanah, dan mempunyai khasiat

bakteriostatik atau bakteriosid terhadap satu atau beberapa mikroorganisme lain

yang rentan terhadap antibiotik (Sumardjo 2009). Pemakaian antibiotik selama lima

dekade terakhir mengalami peningkatan yang luar biasa, hal ini tidak hanya terjadi

di Indonesia tetapi juga menjadi masalah di negara maju seperti Amerika Serikat

(Utami 2011). The Center for Disease Control and Prevention menyebutkan

terdapat 50 juta peresepan antibiotik yang tidak diperlukan (unnescecery

prescribing) dari 150 juta peresepan setiap tahun (Akalin 2002).

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011) khusus untuk

kawasan Asia Tenggara, penggunaan antibiotik sangat tinggi bahkan lebih dari 80%

terjadi di banyak provinsi di Indonesia. Beberapa fakta di negara berkembang

menunjukan 40% anak-anak yang terkena diare akut, selain mendapatkan oralit

juga menerima antibiotik yang tidak semestinya diberikan. Ketika digunakan secara

tepat, antibiotik memberikan manfaat yang tidak perlu diragukan lagi, namun bila

dipakai atau diresepkan secara tidak tepat (irrational prescribing) dapat

menyebabkan resistensi antibiotik (Utami 2011).

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam Pedoman Umum

Penggunaan Antibiotik (2011) hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia

(AMRIN-Study) terbukti dari 2494 individu di masyarakat, 43% Escherichia coli

resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: ampisilin (34%),

kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol (25%). Menurut Refdanita et al. (2004)

terdapat beberapa kasus resistensi antibiotik pada ruang rawat intensif Rumah Sakit

Fatmawati Jakarta pada tahun 2001-2002. Antibiotika golongan aminoglikosida

memiliki tingkat resistensi yang paling tinggi terhadap Klebsiella sp (80.0%),

Pseudomonas sp (70.7%) dan Escherichia coli (62.5%) untuk antibiotika kanamisin.

Antibiotika golongan sefalosporin memiliki resistensi tertinggi terhadap

Pseudomonas sp (92.2%), Klebsiella sp (84.4%), dan Escherichia coli (57.1%)

terhadap sefaleksin. Antibiotika golongan penisilin tingkat resistensi tertinggi

ditunjukkan oleh penisilin G terhadap Klebsiella sp (100%), Pseudomonas sp

(98.7%), Escherichia coli (94.5%). Resistensi yang tinggi juga terlihat juga pada

Escherichia coli (100 %), Klebsiella sp (98.2 %), Pseudomonas sp (97.4%)

terhadap ampisilin serta Klebsiella sp (100%), Pseudomonas sp (98.4%) dan

Escherichia coli (86.2%) terhadap amoksisilin. Antibiotika golongan lainnya

resistensi tertinggi diperlihatkan terhadap kloramfenikol, untuk ketiga jenis kuman

ini yaitu Klebsiella sp (84.8%), Pseudomonas sp (84.4%) dan Escherichia coli

(83.9%), dan tetrasiklin untuk Escherichia coli (83.9%), Pseudomonas sp (81.8%),

Klebsiella sp (80.0%).

Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap resistensi antibiotik baik

penggunaannya terhadap manusia ataupun hewan sudah mulai ramai digerakkan.

Mahasiswa sebagai generasi muda dirasa perlu untuk mengetahui tentang bahaya

resistensi antibiotik. Mahasiswa Fakultas Peternakan dirasa memiliki perananan

Page 16: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

2

penting dalam penggunaan antibiotik terhadap hewan. Menyadari hal ini peneliti

ingin mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan sikap mahasiswa Fakultas

Peternakan Institut Pertanian Bogor (Fapet IPB) terhadap resistensi antibiotik.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang tingkat pengetahuan

dan sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap resistensi antibiotik, menganalisis

hubungan antara karakteristik dan pengetahuan serta sikap, dan menganalisis

hubungan antara pengetahuan dan sikap.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang pencegahan

kasus resistensi antibiotik pada mahasiswa di lingkungan Kampus IPB. Serta

mampu memberikan informasi tentang sikap dalam menghadapi ancaman resistensi

antibiotik akibat penggunaan yang tidak tepat.

TINJAUAN PUSTAKA

Antibiotik

Antibiotika (anti = lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan

oleh cendawan dan bakteri tanah, yang memiliki khasiat mematikan atau

menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif

kecil (Tjay dan Rahardja 2002). Antibiotika juga diklasifikasikan berdasarkan cara

kerja maupun spektrum kerjanya. Penggunaan pembagian ini secara klinis masih

kurang bermanfaat. Klasifikasi yang paling sering dipakai adalah klasifikasi yang

berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang

dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing.

Antibiotika yang dibagi berdasar senyawa kimianya antara lain golongan penisilin,

sefalosporin, amfenikol, aminoglikosida, tetrasiklin, makrolida, linkosamid,

polipeptida, dan antimikrobakterium (Utami 2011). Antibiotika yang termasuk

golongan bakteriosid antara lain penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis

besar), kotrimoksazol, rifampisin, isoniazid dan lain-lain, sedangkan antibiotik

yang termasuk golongan bakteriostatik antara lain sulfonamida, tetrasiklin,

kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin, klindamisin, asam

paraaminosalisilat, dan lain-lain (Laurence dan Bennet 1987).

Antibiotika mulai populer digunakan sejak tahun 1942 dalam pengobatan

penyakit infeksi. Meskipun zat-zat kimia ini dapat memberikan hasil-hasil yang

memuaskan, penggunaanya harus dibatasi hanya untuk infeksi bakteri-bakteri yang

peka terhadapnya. Selain toksik, pemakaian yang tidak tepat dapat menimbulkan

hal-hal yang tidak diinginkan pasien, misalnya berkembangnya resistensi bakteri

dan timbulnya superinfeksi atau suprainfeksi (Sumardjo 2009).

Page 17: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

3

Antibiotik mempunyai nilai tinggi terutama di bidang kesehatan karena

berguna dalam mengobati berbagai penyakit infeksi. Antibiotika juga berguna

dalam bidang kedokteran hewan untuk mengobati penyakit infeksi dan untuk

meningkatkan pertumbuhan hewan ternak, selain mempunyai arti penting dalam

bidang kesehatan manusia (Rahayu 2006).

Resistensi Antibiotik

Bakteri dapat menjadi sensitif atau resisten terhadap antibakterial tertentu.

Jika suatu bakteri sensitif terhadap suatu obat, maka organisme itu akan dihambat

atau dimusnahkan. Jika suatu bakteri resisten terhadap suatu antibakterial, maka

organisme itu akan terus bertumbuh meski telah dilakukan pemberian obat

antibakterial (Kee dan Hayes 1994).

Resistensi diawali dengan adanya paparan antibiotika, dan meskipun hanya

ada satu atau dua bakteri yang mampu bertahan hidup, bakteri tersebut mempunyai

peluang untuk menciptakan satu galur baru yang resisten. Satu galur baru yang

resisten ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain, memperbesar potensinya

dalam proporsi epidemik. Penyebaran ini dipermudah oleh lemahnya kontrol

infeksi dan penggunaan antibiotika yang luas (Peterson 2005).

Penyebab utama resistensi antibiotika adalah penggunaannya yang meluas

dan irasional. Lebih dari separuh pasien dalam perawatan rumah sakit menerima

antibiotik sebagai pengobatan ataupun profilaksis. Sekitar 80% konsumsi antibiotik

dipakai untuk kepentingan manusia dan sedikitnya 40% berdasar indikasi yang

kurang tepat, misalnya infeksi virus (Utami 2011).

Dampak Resistensi Antibiotik terhadap Kesehatan

Resistensi antibiotik terhadap mikroba menimbulkan beberapa konsekuensi

yang fatal. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang gagal berespon

terhadap pengobatan mengakibatkan perpanjangan penyakit, meningkatnya resiko

kematian, dan semakin lamanya masa rawat inap di rumah sakit. Ketika respon

terhadap pengobatan menjadi lambat bahkan gagal, pasien menjadi terinfeksi untuk

beberapa waktu yang lama (carrier). Hal ini memberikan peluang yang lebih besar

bagi galur resisten untuk menyebar kepada orang lain. Konsekuensi lainnya adalah

dari segi ekonomi baik untuk klinisi, pasien, health care administrator, perusahaan

farmasi, dan masyarakat. Biaya kesehatan akan semakin meningkat seiring dengan

dibutuhkannya antibiotika baru yang lebih kuat dan tentunya lebih mahal (Utami

2011).

Pengetahuan dan Sikap

Pengetahuan adalah landasan dasar dalam melakukan sesuatu hal sehingga

diharapkan memperoleh hasil yang baik. Pengetahuan mengarahkan seseorang

dalam melakukan aktivitasnya dengan benar dan sesuai. Menurut Notoatmodjo

(2003) pengetahuan seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan dan tingkat

Page 18: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

4

pendidikan, tetapi juga dipengaruhi oleh sumber informasi, pengalaman, dan

kegiatan penyuluhan.

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu

stimulus atau objek (Notoatmojo 2003). Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan

untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi

tindakan atau praktik. Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan.

Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata/praktik diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas (Sarwono

2002).

Pengetahuan dan sikap terhadap resistensi antibiotik penting bagi mahasiswa,

sehingga diharapkan bisa meningkatkan kepedulian akan bahaya dari resistensi

antibiotik. Melalui pengetahuan dan informasi yang dimiliki, ancaman terhadap

resistensi antibiotik baik secara langsung atau tidak langsung dapat dicegah sejak

dini di lingkungan Kampus Institut Pertanian Bogor. Mahasiswa dapat mengerti

dan memahami bagaimana sikap agar terhindar dari risiko resistensi antibiotik.

Mahasiswa juga dapat mempraktikkan pengetahuan yang dimiliki agar risiko

terjadinya resistensi antibiotik tidak terjadi. Salah satu caranya dilakukan adalah

dengan menggunakan antibiotika sesuai dengan resep yang ditentukan oleh dokter.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017 sampai November 2017.

Penelitian ini dilakukan di lingkungan kampus Departemen Ilmu Produksi dan

Teknologi Peternakan (IPTP) dan Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

(INTP) Fapet IPB.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis kantor serta

komputer yang digunakan untuk mengolah data. Bahan yang digunakan adalah

lembaran kuesioner dan pakalan data (database) mahasiswa Departemen Ilmu

Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) dan Departemen Ilmu Nutrisi dan

Teknologi Pakan (INTP) Fapet IPB semester 5 dan semester 7.

Metode

Desain Penelitian

Penelitian menggunakan kajian lapang lintas seksional (cross-sectional

study). Penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang

sudah disusun secara terstruktur untuk menjaring data-data yang diperlukan dalam

Page 19: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

5

penelitian. Penelitian juga dilakukan dengan survey secara langsung terhadap

mahasiswa semester 5 dan semester 7 setiap departemen di Fapet IPB.

Penentuan Besaran Sampel

Populasi penelitian adalah mahasiswa Fapet IPB yang terdiri dari 2

departemen. Populasi kemudian dikelompokkan berdasarkan semester setiap

departemen yang ada di Fapet IPB. Pengambilan sampel dilakukan secara acak

berasal dari pangkalan data (database) mahasiswa semester 5 dan semester 7 setiap

departemen yang ada di Fapet IPB. Populasi mahasiswa Fapet IPB sebesar 415

orang yang terdiri dari 226 mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi

Peternakan dan 189 mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pakan.

Besaran sampel pada penelitian ini sebanyak 48.2% dari 415 total populasi

yaitu sebanyak 200 orang. Besaran sampel yang diperoleh dibagi secara

proporsional di setiap departemen dan semester. Teknik penarikan sampel yang

digunakan adalah teknik penarikan contoh acak sederhana menggunakan program

Microsoft Excel 2013. Hasil pembagian sampel dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Besaran sampel mahasiswa Fapet IPB

Departemen

Semester

5 7

N n N n

IPTP 99 48 90 43

INTP 114 55 112 54

N: Jumlah populasi; n: Besaran sampel.

Kuesioner

Kuesioner disusun untuk mendapatkan data tentang karakteristik,

pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap resistensi antibiotik.

Kuesioner terdiri atas tiga bagian yaitu karakteristik mahasiswa (responden),

tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap resistensi antibiotik, dan sikap mahasiswa

terhadap resistensi antibiotik.

Uji validitas terhadap kuesioner telah dilakukan dengan metode Pearson,

yaitu mengorelasikan skor peubah jawaban responden dengan total skor masing-

masing peubah. Hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan

0.05. Menurut Sarwono (2006) validitas berkaitan dengan persoalan untuk

membatasi atau menekan kesalahan-kesalahan dalam penelitian sehingga hasil

diperoleh akurat dan berguna untuk dilaksanakan.

Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan dengan memberikan 15

pertanyaan tentang antibiotik. Setiap pertanyaan yang dijawab benar diberikan skor

1 dan skor 0 diberikan jika jawaban pertanyaan salah. Responden dikategorikan

beradasarkan tingkat pengetahuan kategori baik bila skor jawaban benar >75%,

kategori sedang bila skor jawaban benar antara 50-75%, dan kategori buruk bila

skor jawaban benar <50%. Pengukuran tingkat sikap dilakukan dengan

memberikan 15 pernyataan menggunakan skala Likert. Skala tersebut mempunyai

empat atau lebih butir-butir pernyataan yang dikombinasikan sehingga membentuk

sebuah skor atau nilai yang merepresentasikan sifat individu, misalkan pengetahuan

dan sikap (Budiaji 2013). Setiap skala diberi skor dengan ketentuan apabila

pernyataan yang bersifat positif dengan jawaban setuju diberi skor 2, kurang setuju

Page 20: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

6

diberi skor 1, dan tidak setuju diberi skor 0, sedangkan untuk pernyataan yang

bersifat negatif dengan jawaban setuju diberi skor 0, kurang setuju diberi skor 1,

dan tidak setuju diberi skor 2.

Hasil penjumlahan skor yang didapatkan diubah kedalam data kualitatif

berupa baik, sedang, atau buruk. Responden dikategorikan memiliki tingkat

pengetahuan dan sikap yang baik jika mendapatkan skor benar >75%, kategori

sedang jika mendapatkan skor benar antara 50-75%, dan kategori buruk bila skor

benar <50% (Dabbak dan Arafa 2014).

Analisis Data

Analisis data dilakukan menggunakan program Statistical Products and

Solution Services version 16 (SPSS V.16). Data yang diperoleh dianalisis secara

deskriptif dan analitis. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square untuk

mengetahui hubungan antara peubah yang diamati. Selanjutnya, dilakukan uji

Gamma untuk melihat kekuatan dan arah korelasi. Kekuatan korelasi dibagi

menjadi tiga kategori yaitu lemah dengan nilai 0.10-0.29, sedang dengan nilai 0.30-

0.49, dan kuat dengan nilai 0.50-1.00. Arah korelasi dibagi menjadi dua yaitu

negatif dan positif (Wardana 2007).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Mahasiswa Fapet IPB

Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi semester, jenis kelamin,

dan umur. Penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 103 orang (51.5%)

responden merupakan mahasiswa Fapet IPB semester 5 dan sebanyak 97 orang

(48.5%) dari responden merupakan mahasiswa Fapet IPB semester 7. Hanya sedikit

perbedaan antara responden laki-laki (49.5%) dan perempuan (50.5%) pada

penelitian ini. Sebagian besar responden (92.5%) berada pada tingkatan remaja

akhir dan sisanya (7.5%) berada pada tingkatan dewasa. Umur remaja akhir yaitu

17 sampai 21 tahun dan umur dewasa yaitu 22 sampai 25 tahun (Wong 2009).

Karakteristik mahasiswa Fapet IPB secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 21: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

7

Tabel 2 Karakteristik mahasiswa Fapet IPB

Karakteristik Mahasiswa Total (n=200)

n %

Semester

5 103 51.5

7 97 48.5

Total 200 100

Jenis Kelamin

Laki-laki 99 49.5

Perempuan 101 50.5

Total 200 100

Umur

Remaja akhir (17-21 tahun) 185 92.5

Dewasa (22-25 tahun) 15 7.5

Total 200 100

Pengetahuan Mahasiswa Fapet IPB terhadap Resistensi Antibiotik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan

mahasiswa Fapet IPB berada pada tingkat sedang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel

3 bahwa dari 200 responden sebanyak 106 responden (53.0%) memiliki tingkat

pengetahuan sedang terhadap resistensi antibiotik, 75 responden (37.5%) memiliki

tingkat pengetahuan yang buruk, dan hanya 19 responden (9.5%) yang memiliki

tingkat pengetahuan yang baik. You (2008) yang menyatakan bahwa tingkat

pengetahuan pengguna antibiotik masyarakat Hongkong pada umumya berada pada

tingkat sedang. Sebaran pengetahuan mahasiswa Fapet IPB terhadap resistensi

antibiotik dapat dilihat dari Tabel 3.

Tabel 3 Sebaran berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswa Fapet IPB terhadap

antibiotik

Pengetahuan Semester 5 Semester 7 Total

N % n % N %

Buruk 44 22.0 31 15.5 75 37.5

Sedang 51 25.5 55 27.5 106 53.0

Baik 8 4.0 11 5.5 19 9.5

Pengetahuan mahasiswa Fapet IPB terhadap resistensi antibiotik tergolong

sedang, namun persentase tingkat pengetahuan dalam kategori rendah masih cukup

tinggi (37.5%). Hal ini dapat terjadi karena kurangnya informasi tentang resistensi

antibiotik dikalangan mahasiswa maupun masyarakat. Pengetahuan sangat

dipengaruhi oleh keterpaparan media informasi (Purnawan dan Kardiwinata 2013).

Menurut Wowiling (2013) penyuluhan merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk menambah pengetahuan/informasi bagi masyarakat.

Page 22: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

8

Sikap Mahasiswa Fapet IPB terhadap Resistensi Antibiotik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya tingkat sikap mahasiswa

Fapet IPB berada pada tingkat sedang. Hal ini dapat dilihat dari nilai persentase

pada tingkat sedang yang sangat tinggi (76.0%), lalu diikuti oleh tingkat baik

(14.0%) dan tingkat buruk (10%). Sebaran sikap mahasiswa Fapet IPB dapat dilihat

pada Tabel 4.

Tabel 4 Sebaran berdasarkan tingkat sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap

resistensi antibiotik

Sikap Semester 5 Semester 7 Total

n % n % n %

Buruk 10 5.0 10 5.0 20 10.0

Sedang 83 41.5 69 34.5 152 76.0

Baik 10 5.0 18 9.0 28 14.0

Oh (2011) menyatakan bahwa sikap masyarakat Penang, Malaysia terhadap

penggunaan antibiotik yang berhubungan dengan resistensi antibiotik berada pada

tingkat sedang. Sikap adalah reaksi tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Sikap merupakan hasil kesiapan dan kesediaan untuk bertindak yang dipengaruhi

oleh pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi (Notoatmodjo 2011).

Pengetahuan mahasiswa Fapet IPB bisa merupakan faktor yang mempengaruhi

sikap responden terhadap resistensi antibiotik.

Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan dan Sikap

Berdasarkan hasil penelitian terhadap peubah karakteristik (semester, jenis

kelamin, dan umur) dengan tingkat pengetahuan dan sikap diperoleh hubungan

nyata antara peubah jenis kelamin dengan pengetahuan (p=0.047; p<0.05).

Kekuatan hubungan antara jenis kelamin dan pengetahuan memiliki kekuatan

hubungan lemah yang didapatkan melalui uji Gamma dengan nilai korelasi r=0.127.

Hal tersebut berarti bahwa responden berjenis kelamin perempuan memiliki tingkat

pengetahuan yang lebih baik dibandingkan responden berjenis kelamin laki-laki.

Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet

IPB terhadap resistensi antibiotik dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Hubungan karakteristik dengan pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet

IPB terhadap resistensi antibiotik

Karakteristik Pengetahuan Sikap

Niali p r Nilai p r

Semester

Jenis kelamin

Umur

0.266

0.047*

0.086

-0.209

0.127

0.354

0.183

0.307

0.062

-0.187

0.220

0.057

*berbeda nyata pada p<0.05

Page 23: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

9

Hal ini sama dengan penilitian yang dilakukan oleh Oh (2011) yang

menyatakan bahwa ada hubungan nyata antara jenis kelamin dengan tingkat

pengetahuan tentang penggunaan antibiotik pada masyarakat di Penang, Malaysia.

Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap

Berdasarkan hasil penelitian terhadap peubah pengetahuan dan sikap terdapat

hubungan nyata antara tingkat pengetahuan dan sikap(p=0.001; p<0.05). Kekuatan

korelasi antar kedua peubah ini memiliki kekuatan korelasi yang kuat dan arah yang

positif yang didapat dari uji Gamma dengan nilai korelasi r=0.581. Hubungan

antara pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap resistensi antibiotik

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap

resistensi antibiotik

Peubah Pengetahuan Sikap

Nilai p r Nilai p r

Pengetahuan 0.001* 0.581

Sikap 0.001* 0.581

*berbeda nyata pada p<0.05

Hasil ini membuktikan bahwa semakin baik tingkat pengetahuan responden

maka semakin baik sikap responden terhadap resistensi antibiotik. Sun (2011)

menyatakan ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang antibiotik dengan

sikap pada masyarakat di Korea Selatan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa Fapet IPB terhadap resistensi

antibiotik masih tergolong sedang. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat

hubungan nyata yang lemah antara jenis kelamin dan tingkat pengetahuan tentang

resistensi antibiotik. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa responden

berjenis kelamin perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada

responden berjenis kelamin laki-laki. Selain itu, terdapat hubungan nyata yang kuat

antara tingkat pengetahuan dan sikap responden. Hal ini berarti bahwa semakin baik

pengetahuan responden maka semakin baik pula sikap responden terhadap

resistensi antibiotik.

Saran

Perlu dilakukan penelitian yang sama terhadap fakultas lain di IPB, sekolah-

sekolah, dan masyarakat sekitaran IPB. Serta perlu dilakukan sosialisasi tentang

penggunaan antibiotik yang bijak untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik.

Page 24: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

10

DAFTAR PUSTAKA

Akalin EH. 2002. The evolution of guidelines in an era of cost containment. surgical

prophylaxis. J Hospital Infection. 50(1):S3-S7.

Budiaji W. 2013. Skala pengukuran dan jumlah respon skala Linkert. JIPP.

2(2):125-131.

Dabbak H, Arafa MA. 2014. Risk assessment and risk perception of coronary heart

disease in Gaza strip, Palestine. SCIRP. 6(21):2883-

2893.doi:10.4236/health.2014.621327.

Kee JL, Hayes ER. 1994. Farmakologi. Pendekatan Proses Keprawatan. Asih Y,

editor. Jakarta (ID): EGC.

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Gunakan

Antibiotik Secara Tepat untuk Mencegah Kekebalan Kuman. Jakarta (ID):

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman

Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta (ID): Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.

Laurence DR, Bennet PN. 1987. Clinical Pharmacology. Sixth Edition. London

(UK): Churchill Livingstone.

Notoatmodjo S. 2003. Pengantar Perilaku Kesehatan. Jakarta (ID): Universitas

Indonesia.

Notoatmodjo S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta (ID): Rineka

Cipta.

Oh AL, Hassali MA, Al-Haddad MS, Sulaiman SAS, Shafie AA, Awaisu A. 2011.

Public knowledge and attitudes towards antibiotics usage: a cross-sectional

study among the general public in the state of Penang, Malaysia. J Infect Dev

Ctries. 5(5):338-347.

Peterson LR. 2005. Squeezing the antibiotic balloon: the impact of antimicrobial

classes on emerging resistance. Clin Microbiol Infect. 11(5):4-16.

Purnawan IN, Kardiwinata MP. 2013. Tingkat pengetahuan dan perilaku

pencegahan wisatawan terhadap penyakit rabies di Ubud sebagai daerah

tujuan wisata di Bali. JHC.1(2):65-71.

Rahayu T. 2006. Potensi antibiotik isolat bakteri Rizosfer terhadap bakteri

Escherichia coli multiresisten. Jurnal Sains dan Teknologi. 7(2):81-91.

Refdanita, Maksum R, Nurgani A, Endang P. 2004. Pola kepekaan kuman terhadap

antibiotika di ruang rawat intensif rumah sakit Fatmawati Jakarta tahun 2001

– 2002. Makara, Kesehatan. 8(2):41-48.

Sarwono J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta (ID):

Graha Ilmu.

Sarwono SW. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial.

Jakarta (ID): Balai Pustaka.

Sumardjo D. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta (ID): EGC.

Sun KS, Seongmi M, Jung KE. 2011. Public knowledge and attitudes regrading

antibiotic use in South Korea. J Korean Acad Nurs. 41(6):742-749.

Tjay TH, Rahardja K. 2002. Obat-obat Penting. Jakarta (ID): Alex Media

Kamputindo.

Page 25: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

11

Utami RE. 2011. Antibiotika, resistensi, dan rasionalitas terapi. El-Hayah.

1(4):191-198.

Wardana A. 2007. Menggunakan SPSS dalam Penelitian Sosial. Yogyakarta (ID):

UNY Pr.

[WHO] World Health Organization. 2017. Antibioticresistance [internet]. [diunduh

2018 Jan 17]. Tersedia pada:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs194/en/.

Wong DL, Eaton MH, Wilson D, Winkelstein ML, Schwartz P. 2009. Buku Ajar

Keperawatan Pediatrik. Agus S, Juniarti N, Kuncoro HY, penerjemah.

Jakarta (ID): EGC. Terjemahan dari: Wong’s Essentials of Pediatric Nursing.

Wowiling C, Goenawi LR, Citraningtyas G. 2013. Pengaruh penyuluhan

penggunaan antibiotika terhadap tingkat pengetahuan masyarakat di Kota

Manado. J Ilmiah Farmasi 2(3):24-28.

You JHS, Yau B, Choi KC, Chau CTS, Huang QR, Lee SS. 2008. Public knowledge,

attitudes, and behavior on antibiotic: a telephone survey in Hong Kong.

Infection. 36(2):153-157.

Page 26: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

12

LAMPIRAN

Page 27: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

13

LAMPIRAN

Page 28: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

14

Lampiran 1 Kuesioner tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap resistensi

antibiotik

KUESIONER PENELITIAN

Pernyataan Persetujuan

Assalamualaikum/ salam sejahtera saudara/i, saya Rafi Urrahman

mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Saat ini saya

sedang mengadakan penelitian yang berkaitan dengan Pengetahuan dan Sikap

Mahasiswa Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor terhadap Resistensi

Antibiotik, oleh karena itu saya membutuhkan waktu dan perhatian saudara/i

selama beberapa menit untuk menjawab pertanyaan. Semua jawaban yang saudara/i

sampaikan dan identitas saudara/i akan sangat dirahasiakan. Saya sangat

mengharapkan bantuan dari saudara/i untuk memberikan keterangan yang cermat

dan jujur.Namun saudara/i berhak menolak berpartisipasi dalam penelitian ini jika

tidak berkenan. Terima kasih atas waktunya. Sekarang akan saya mulai

wawancaranya.

Pernyataan Responden

Saya menyatakan bersedia untuk memberikan informasi

tentang pengetahuan dan sikap mahasiswa Fakultas Peternakan Institut Pertanian

Bogor terhadap resistensi antibiotik.

1. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomor urut Kuesioner (diisi oleh peneliti) :

2. Nama :

3. Departemen :

4. Angkatan :

5. Jenis Kelamin : L/P

6. Umur : ...............tahun

7. Asal Daerah :

Page 29: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

15

2. PENGETAHUAN RESPONDEN

Untuk mengisi form pengetahuan terhadap resistensi antibiotik, Saudara/i

dimohon membaca pertanyaan-pertanyaan berikut dengan teliti. Setelah membaca

setiap pertanyaan, silakan berikan jawaban Saudara/i sejujurnya terhadap

pertanyaan tersebut. Jawaban dilakukan dengan memberikan tanda () pada

jawaban yang disediakan.

Pertanyaan:

1. Menurut saudara/i apa pengertian antibiotik?

o Suatu zat yang diproduksi oleh bakteri atau virus tertentu yang ditujukan

untuk menghentikan proses pertumbuhan bakteri

o Suatu zat yang diproduksi oleh bakteri atau virus tertentu yang ditujukan

untuk membunuh atau mematikan virus

o Semua jawaban salah

o Tidak tahu

2. Menurut saudara/i apa fungsi antibiotik?

o Membunuh target

o Menghambat pertumbuhan target

o Semua jawaban benar

o Tidak tahu

3. Menurut saudara/i apakah target dari antibiotik?

o Virus

o Bakteri

o Semua jawaban benar

o Tidak tahu

4. Menurut saudara/i antibiotik digunakan pada hewan apa saja?

o Hewan ternak

o Hewan peliharaan

o Semua jawaban benar

o Tidak tahu

5. Menurut saudara/i apakah antibiotik meninggalkan residu jika diterapkan pada

hewan?

o Iya

o Tidak

o Tidak tahu

6. Menurut saudara/i amankah jika mengonsumsi daging hewan yang baru diobati

dengan antibiotik?

o Aman

o Tidak aman

o Tidak tahu

Page 30: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

16

7. Menurut saudara/i apa yang dimaksud dengan resistensi antibiotik?

o Makhluk hidup yang telah kebal terhadap bakteri

o Antibiotik tidak lagi memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan atau

membunuh target

o Semua jawaban benar

o Tidak tahu

8. Menurut saudara/i resistensi antibiotik dapat terjadi pada apa?

o Manusia

o Hewan

o Mikroba

o Tidak tahu

9. Menurut saudara/i apakah resistensi antibiotik dapat menular antar

mikroorganisme?

o Dapat menular

o Tidak dapat menular

o Tidak tahu

10. Menurut saudara/i apakah resistensi antibiotik bisa diobati?

o Bisa diobati

o Tidak bisa diobati

o Tidak tahu

11. Menurut saudara/i apabila anda menderita diare, batuk, dan flu perlukah diobati

dengan antibiotik?

o Perlu

o Tidak perlu

o Tidak tahu

12. Menurut saudara/i apabila anda berobat dan diberikan antibiotik oleh dokter

apa yang anda lakukan?

o Mengonsumsi antibiotik sampai habis

o Mengonsumsi dan berhenti setelah sembuh tanpa harus menghabiskan

o Tidak mengonsumsi antibiotik

o Tidak tahu

13. Menurut saudara/i kemunculan atau kejadian resistensi antibiotik dikarenakan

oleh apa?

o Penggunaan antibiotik pada ternak yang tidak terkendali

o Ada residu antibiotik pada makanan asal hewan

o Semua jawaban benar

o Tidak tahu

14. Menurut saudara/i apa efek samping dari penggunaan antibiotik yang

berlebihan?

o Bakteri tidak ada di tubuh makhluk hidup tersebut

o Bakteri menjadi semakin lemah

Page 31: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

17

o Bakteri menjadi kebal

o Tidak tahu

15. Menurut saudara/i bagaimana cara mencegah terjadinya resistensi antibiotik?

o Apabila diberi antibiotik, tidak mengonsumsi antibiotik tersebut

o Apabila diberi antibiotik, harus mengonsumsi antibiotik tersebut sampai

habis

o Semua jawaban benar

o Tidak tahu

3. SIKAP RESPONDEN

Untuk mengisi form sikap terhadap resistensi antibiotik, Saudara/i dimohon

membaca pernyataan-pernyataan berikut dengan teliti. Setelah membaca setiap

pernyataan, silakan berikan jawaban Saudara/i sejujurnya terhadap pertanyaan

tersebut. Jawaban dilakukan dengan memberi tanda () pada kolom, yakni “Setuju”,

“Kurang Setuju”, atau “Tidak Setuju”.

No Pernyataan Setuju Kurang

Setuju

Tidak

Setuju

1 Saya yakin antibiotik dibutuhkan hanya untuk

mengobati penyakit

2 Saya selalu menghabiskan antibiotik yang

diberikan oleh dokter

3 Menurut pendapat saya antibiotik dapat

mengobati penyakit yang disebabkan oleh

virus

4 Saya yakin pemberian antibiotik pada hewan

ternak tidak memengaruhi kualitas daging

hewan tersebut

5 Menurut pendapat saya resistensi antibiotik

tidak menjadi masalah dalam bidang kesehatan

6 Menurut pendapat saya resistensi antibiotik

dapat sembuh dengan sendirinya

7 Saya yakin dengan mengonsumsi antibiotik

yang banyak dapat membunuh bakteri lebih

cepat

8 Menurut pendapat saya resistensi antibiotik

dapat menular dari bakteri satu ke bakteri yang

lain

9 Saya mengetahui jenis antibiotik yang saya

konsumsi

10 Menurut pendapat saya makanan asal hewan

yang mengandung residu antibiotik tidak dapat

memicu terjadinya resistensi antibiotik pada

mikroorganisme di dalam tubuh manusia

Page 32: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

18

11 Saya yakin daging hewan yang baru diobati

dengan antibiotik aman dikonsumsi

12 Menurut pendapat saya bahaya resistensi

antibiotik dapat diatasi dengan memasak

daging yang sempurna

13 Menurut saya adanya residu antibiotik pada

makanan asal hewan karena penggunaan

antibiotik yang tidak terkendali pada

peternakan

14 Menurut saya peternak tidak dapat

memberikan antibiotik jika hewannya sakit

tanpa pengawasan dokter hewan

15 Menurut pendapat saya antibiotik digunakan

jika saya menderita demam, batuk, dan diare

Page 33: PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS … · berdasarkan susunan senyawa kimia, karena sifatnya praktis, nama obat yang dipakai langsung terkait dengan golongan senyawa kimia masing-masing

19

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 17 Februari 1996 di Bangkinang dari ayah Arifin

dan ibu Ratna Fitri. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.Penulis

menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 005 Pasir Sialang, Sekolah

Menengah Pertama di SMPN 1 Bangkinang, dan Sekolah Menengah Akhir di

SMAN 1 Bangkinang. Penulis diterima di Fakultas Kedokteran Hewan Institut

Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) pada 2014.

Selama menempuh perkuliahan penulis aktif di organisasi Himpunan Minat

dan Profesi Ornithologi dan Unggas dari tahun 2016-2017, Ikatan Keluarga Pelajar

dan Mahasiswa Riau Bogor, dan Himpunan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa

Kampar Bogor dan mengikuti segala macam kegiatan.