pengertian teratogenik

5
PENGERTIAN TERATOGENIK Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, teratogenik berarti terjadinya perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga pembentukan organ-organ berlangsung tidak sempurna (terjadi cacat lahir). Di dalam Keputusan Menteri Pertanian nomor 434.1 (2001), teratogenik adalah sifat bahan kimia yang dapat menghasilkan kecacatan tubuh pada kelahiran. Cacat lahir diketahui terjadi pada 3 – 5% dari semua kelahiran. Kondisi ini menjadi penyebab dari 20% kasus kematian bayi di Amerika Serikat. Sekitar 65% dari kasus cacat lahir tidak diketahui penyebabnya. Pada awalnya diyakini bahwa embrio mamalia berkembang di dalam uterus induk yang sifatnya kedap air, dan terlindung dari semua factor ekstrinsik. Tetapi, setelah bencana thalidomide pada 1960-an, diketahui bahwa perkembang-an embrio bisa menjadi sangat rentan terhadap beberapa faktor lingkungan tertentu yang tidak bersifat toksik pada orang dewasa. Dengan adanya kesadaran baru mengenai rentannya embrio mamalia terhadap serangan lingkungan eksternal selama di dalam uterus, berkembang enam prinsip teratology yang dikembangkan oleh Jim Wilson pada tahun 1959. Prinsip ini menjadi pemandu studi dan pemahaman dari senyawa teratogenik dan efeknya terhadap perkembangan organisme.

Upload: el-namiry

Post on 23-Jul-2015

3.090 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Teratogenik

PENGERTIAN TERATOGENIK

Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang

berarti membuat monster. Dalam istilah medis, teratogenik berarti terjadinya perkembangan

tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga

pembentukan organ-organ berlangsung tidak sempurna (terjadi cacat lahir). Di dalam Keputusan

Menteri Pertanian nomor 434.1 (2001), teratogenik adalah sifat bahan kimia yang dapat

menghasilkan kecacatan tubuh pada kelahiran.

Cacat lahir diketahui terjadi pada 3 – 5% dari semua kelahiran. Kondisi ini menjadi

penyebab dari 20% kasus kematian bayi di Amerika Serikat. Sekitar 65% dari kasus cacat lahir

tidak diketahui penyebabnya.

Pada awalnya diyakini bahwa embrio mamalia berkembang di dalam uterus induk yang

sifatnya kedap air, dan terlindung dari semua factor ekstrinsik. Tetapi, setelah bencana

thalidomide pada 1960-an, diketahui bahwa perkembang-an embrio bisa menjadi sangat rentan

terhadap beberapa faktor lingkungan tertentu yang tidak bersifat toksik pada orang dewasa.

Dengan adanya kesadaran baru mengenai rentannya embrio mamalia terhadap serangan

lingkungan eksternal selama di dalam uterus, berkembang enam prinsip teratology yang

dikembangkan oleh Jim Wilson pada tahun 1959. Prinsip ini menjadi pemandu studi dan

pemahaman dari senyawa teratogenik dan efeknya terhadap perkembangan organisme.

Sifat rentan terhadap teratogenesis tergantung pada genotip dari conceptus dan caranya

berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan yang bersifat merugikan.

Ketahanan terhadap teratogenesis bervariasi dengan tahap perkembangan embrio pada

saat kontak dengan faktor yang bersifat merugikan. Disini ada periode kritis yang sangat

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

Komponen teratogenik bekerja secara spesifik pada perkembangan sel dan jaringan untuk

menginisiasi sekuen dari perkembangan abnormal.

Jalan masuk dari komponen terhadap perkembangan jaringan tergantung pada kondisi

komponen itu sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan suatu teratogen

untuk kontak dengan conceptus yang sedang tumbuh antara lain sifat dari komponen itu

sendiri, jalur dan tingkat kontak dengan induk, sistim absorpsi dan kecepatan transfer

plasenta, dan komposisi genotip dari induk dan embrio/janin.

Page 2: Pengertian Teratogenik

Manifestasi dari penyimpangan perkembangan ada empat yaitu kematian, malformasi,

keterlambatan pertumbuhan dan cacat fungsional. Penyimpangan perkembangan ini akan

meningkat dengan meningkatnya frekuensi dan dosis dari level yang tidak menunjukkan

efek negative yang terlihat (No Observable Adverse Effect Level -NOAEL) sampai

dengan dosis yang memberikan letalitas 100% (LD100).

Ada sejumlah bahan yang/diduga bersifat teratogenik pada manusia dan hewan, antara

lain:

Radiasi ion (senjata atom, radioidine, dan terapi radiasi).

Infeksi cytomegalovirus, virus herpes, parvovirus B-19, virus rubella, syphilis dan

toksoplasmosis.

Ketidakseimbangan metabolisme, misalnya karena konsumsi alkohol selama kehamilan,

kretinisme endemic, diabetes, defisiensi asam folat, hipertermia, fenilketonuria, reumatik

dan penyakit jantung bawaan.

Komponen kimia obat dan lingkungan seperti 13-cis-retinoic acid, isotretionin

(accutane), aminopterin, hormone androgenic, busulfan, kaptoril, enalapril, dan

sebagainya.

Kontak dengan komponen teratogenik bisa menyebabkan abnormalitas struktural yang

sangat beragam pada janin, seperti bibir sumbing, langit-langit mulut belah, dysmelia,

anencephaly dan penyimpangan pada ventricular septal.

Page 3: Pengertian Teratogenik

Efek Teratogenik – Dismorfogenik Masalah Akibat Penggunaan Obat dalam Kehamilan

Efek Teratogenik – Dismorfogenik Masalah Akibat Penggunaan Obat dalam KehamilanMax J Herman, D MutiatikumPusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan R.I.,JakartaPENDAHULUANPemakaian obat pada wanita hamil dapat menimbulkanmasalah bukan saja akibat reaksi obat yang tidak diharapkanpada ibu, akan tetapi fetus juga harus dipertimbangkan sebagaitarget potensial. Tipe reaksi yang timbul pada fetus bergantungpada tahap perkembangan pada saat pemaparan obat yangbersangkutan.Ada 4 tahap utama gestasi pada manusia yaitu :1.Preimplantasi yang berlangsung 12 hari sejak konsepsisampai implantasi.2.Organogenesis selama hari ke-13 sampai ke-56 kehamilan.3.Triwulan kedua dan ketiga-perkembangan fungsional danpertumbuhan nyata terjadi pada gigi, sistem syaraf pusat,endokrin, genital dan sistem imun. .aneka resep masakan4.Tahap kelahiran yang relatif singkat yang mengakhiri kemungkinan pengaruh pemakaian obat ibu pada fetus.Obat dapat memberikan dampak utama pada sistemsaraf pusat janin yang sedang berkembang. Dua mekanismeyang penting adalah efek teratogenik dan timbulnya adiksipasif yaitu sifat ketergantungan fisik yang timbul pada janinakibat pemaparan obat melalui ibunyal. Teratogenik berasaldari bahasa Yunani yang berarti menghasilkan monster, lebihtepat disebut dismorfogenik. Obat dapat menimbulkan responteratogen bila diberikan selama periode organogenesis yangberlangsung dari hari ke-13 sampai hari ke-56 masa kehamilan.Pemaparan lebih dini dapat memberikan efek embriosida(membunuh embrio). Pemaparan fetus terhadap obat terjadikarena obat melewati jalur plasenta ibu-fetus. Suatu bahanteratogen tunggal dapat menimbulkan berbagai malformasidan suatu malformasi tunggal dapat diinduksi oleh sejumlahteratogen. Gangguan yang terkenal adalah akibat thalidomid;10--40% ibu hamil yang memakainya selama masa kritis

Page 4: Pengertian Teratogenik

easy cooking recipekehamilan melahirkan bayi cacad. Sesungguhnya hanya se-jumlah kecil obat yang secara pasti menyebabkan deformitasfetus bila diberikan pada ibu hamil.Secara eksperimental, beratus-ratus bahan dismorfogeniktelah ditemukan di antaranya :a)Faktor fisika seperti sinar X dan anoksia.b)Infeksi virus seperti rubella, varicella dan cytomegalovirus.c)Endotoksin.d)Sejumlah besar bahan kimia seperti racun, bahan kimiaindustri, pertanian dan berbagai obat.Beberapa dari senyawa-senyawa kimia ini toksisitasnya rendah,misalnya hormon, tetapi ada juga yang lebih toksis sepertiobat sitotoksik dan antineoplasma. Meskipun ditemukan ber-bagai dismorfogen pada hewan, hanya pada beberapa kasussaja terbukti memberikan efek toksik pada embrio manusia.Berbagai mekanisme mengatur perkembangan prenatalmanusia dan obat hanya merupakan satu dari sejumlah faktoryang terlibat dalam etiologi suatu kelainan bawaan tertentu.Tahap kehamilan saat obat mungkin memberikan efek dismor-fogenik2