pengertian psikologi sosial

Upload: muhammad-rizky

Post on 09-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengertian Psikologi SosialPsikologi sosial berasal dari katapsikologidansosial. Pengertian psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Adapun pengertian sosial adalah segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan nonindividualis. Jadi, pengertian psikologi sosial adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai pengaruh hubungan individualis terhadap perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.Berikut adalah beberapa pengertian psikologi sosial menurut para ahli:1. Hubert Bonner dalam bukunya Social Psychology menyatakan Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.2. Michener & Delamater (1999) menyatakan bahwa psikologi sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia.3. Sherif & Sherif dalam bukunya An Outline of Social Psychology memberikan definisi sebagai berikut psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam kaitannya dengan situasi-situasi perangsang sosial. Dalam definisi ini, tingkah laku telah dihubungkan dengan situasi-situasi perangsang sosial.4. Shaw & Costanzo (1970) menyatakan bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.5. Boring, Langveld, and Weld dalam bukunya Foundations of Psychology berpendapat bahwa: Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari individu manusia dalam kelompokknya dan hubungan antara manusia dengan manusia.6. Kimball Young (1956) menyatakan bahwa : Psikologi sosial adalah studi tentang proses interaksi individu manusia.7. Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1962) menytakan bahwa : Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu di dalam masyarakat.8. Joseph E. Mc. Grath (1965) menyatakan bahwa : Psikologi sosial adalah ilmu yang menyelidiki tingkah laku manusia sebagaiman dipengaruhi oleh kehadiran, keyakinan, tindakan, dan lambang-lambang dari orang lain.9. Gordon W. Allport (1968) menyatakan bahwa : Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti dan menerangkan bagaimanan pikiran, perasaan, dan tingkah ;laku individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi, atau kehadiran orang lain.10. Secord dann Backman (1974) menyatakan bahwa : Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari individu dalam konteks sosial.Sejarah Psikologi SosialDalam sejarahnya yang masih pendek, perkembangan psikologi sosial dapat di uraikan melalui beberapa tahap seperti masa dalam kandungan, masa bayi, masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa yang akan datang. Tahap perkembangan psikologi sosial antara lain masa prenatal, masa awal, masa perang dunia I dan II, masa kini, dan masa yang akan datang.3.1. Masa Prenatal (Prakelahiran)Akar psikologi sosial telah dibebankan pada akhir 1800, bersamaan dengan naik daunnya psikologi sebagai suatu disiplin yang berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama hadir, banyak psikolog pergi mengungsi ke Amerika Serikat, psiksos lantas mulai muncul sebagai suatu disiplin yang berbeda dalam tahun 1920-an. Salah satu pengaruh utama di lapangan adalah Kurt Lewin, yang disebut "bapak" psikologi sosial oleh beberapa pihak kompeten; selainnya yang juga psikolog sosial terkenal termasuk Zimbardo, Asch, Milgram, Festinger, Ross, dan Mischel.Cikal bakal kelahiran psikologi sosial mulai muncul, ketika Lazarus & Steindhal (1860) mempelajari bahasa, adat dan institusi masyarakat untuk menemukan human mindyang berbeda dari jiwa individual (Bonner, 1953). Pada tahun 1879 di Leipzig, Wundt mendirikan laboratorium psikologi yang pertama di dunia dan menandakan ilmu psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri, terpisah dari filsafat. Pada tahun 1880, ia mempelajari psikologi rakyat. Eksperimennya antara lain, untuk menemukan proses mental yang lebih tinggi (higher mental process), hal-hal yang ia teliti tentang bahasa, tradisi, agama, seni dan hukum. Sebagai seorang elementaris (yaitu penelitian dengan cara menguraikan dan mempelajari bagian-bagian (elemen) dari jiwa. Ia berusaha menjelaskan psikologi rakyat itu ke dalam elemen-elemen. Menurutnya, masyarakat (rakyat/kelompok) memiliki jiwa yang berbeda dengan jiwa individu. Pandangan ini kemudian mempengaruhi pendapat Emile Durkheim (seorang sosiolog terkemuka) yang terkenal dengan teorinya prilaku masyarakat (jiwa kolektif). Menurut Durkheim, masyarakat itu terdiri dari kelompok manusia yang hidup secara kolektif. Pengertian dan tanggapan-tanggapan bersifat kolektif tidak individual. Jadi kehidupan kolektiflah yang dapat menerangkan gejala-gejala sosial atau gejala-gejala kemasyarakatan.Gabriel tarde (1842-1904) ia adalah seorang sosiologi dan kriminologi prancis yang di anggap pula sebagai bapak psikologi sosial (social interaction) tarde berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses imitasi, bahkan semua pergaulan antar manusia hanyalah semata-mata berdasarkan atas proses imitasi itu.Kata imitasi berasal dari bahasa inggris to imitate yang berarti mencontoh, mengikuti suatu pola, istilah imitasi ini secara populer di artikan secara meniru. Menurut tarde masyarakat tidak lain dari pengelompokan manusia. Di mana individu mengimitasi individu yang lain dan sebaliknya. Pendapar tarde tersebut ternyata banyak mendapatkan kritikan seperti yang di kemukakan chorus, yang antara lain mengatakan bahwa teori tarde ternyata berat sebelah. Walaupun tarde tidak di terima secara mutlak namun olehnya telah di kemukakan suatu factor yang memegang peranan penting pergaulan sosial antara lain manusia.Seorang psikolog sosial dalam kajiannya melihat pada sikap, keyakinan, dan perilaku baik individu dan kelompok. Bidang ini juga mengkaji interaksi interpersonal, menganalisis cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, baik secara tunggal atau dalam bentuk kelompok besar. Psikologi sosial juga membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku, film, televisi, dan radio, melihat cara di mana pengaruh-pengaruh dampak perilaku manusia. Tidak heran dalam perjalanannya psikologi sosial ini malah ikut membidangi ilmu komunikasi, dan beberapa tokohnya, seperti Leon Festinger menjadi corong utama ilmu komunikasi.Gustav le bon (1841-192) ia terkenal karena sumbangannya psikologi massa yang di maksud dengan massa adalah kumpulan orang-orang untuk sementara waktu karena minat dan kepentingan bersama. Ia juga mengatakan bahwa massa itu punya jiwa tersendiri yang berlainan sifatnya dengan sifat-sifat jiw individuSebagai cabang turunan dari ilmu psikologi, kehadiran psikologi sosial memberikan nilai tambah dari ilmu utamanya. Dalam kajian ini, beberapa tokoh memiliki pandangan sendiri mengenai asal mula munculnya kajian psiksos ini. Seperti yang disebutkan oleh Gabriel Tarde, yang menyebutkan bahwa ilmu ini bermuara pada proses peniruan sebagai dasar hubungan antar sesama manusia.3.2. Masa AwalEmile durkheim (1858-1917) sebagai seorang tokoh sosiologi ia berpendapat bahwa:1. Gejala-gejala sosial yang terdapat dalam masyarakat tidak dapat di bahas oleh psikologi, melainkan hanya oleh sosiologi adapun alasannya ialah bahwa yang mendasari gejala-gejal sosial itu suatu ksadaran kolektif dan bukan kesadarn individual2. Masyarakat itu terdiri dari kelompok-kelompok manusia yang hidup secara kolektif dengan pengertian-pengertian dan tanggapan-tanggapam\n yang kolektif pula dan hanya dengan kehidupan kolektif itulah yang dapat menerangkan gejala-gejala sosial3. Bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa seperti yang di katakan oleh Le Bon yaitu jiwa kelompok (group mind) dan jiwa individu (individual mind)Durkheim pun mendapat beragam kritikan yaitu berat sebelah artinya menitik beratkan pada peranan jiwa kolektif dan fantastis artinya pendapat mengenai jiwa kolektif hanya suatu lamunan, khayalan saja yang sukar di buktikan oleh kehidupan nyata.Terbitnya dua buku psikologi sosial (1908) oleh: W.Mc Doughall (ahli psikologi) dan Ross (sosiologi). W.Mc Doughall menerangkan bahwa manusia berprilaku sosial karena nalurinya. Sedangkan Ross berpandangan bahwa manusia berprilaku sosial diakibatkan oleh tata aturan dalam masyarakat yang mesti diikuti, ia menerangkan perilaku sosial dengan teori struktur sosial.Sementara itu, pendapat berbeda disampaikan oleh Gustave Le Bon. Menurut Gustave Le Bon, pengetahuan ini muncul karena dalam diri manusiaada dua macam jiwa, yakni jiwa individu serta jiwa massa di mana keduanya memiliki sifat yang saling berlainan. Pada jiwa massa memiliki sifat yang cenderung primitif seperti buas, irasional serta cenderung sentimentil. Sementara sifat individu memiliki sifat yang moderat, rasional serta mengedepankan akal.Menurut F. Allport (1924): Perilaku sosial bukan hanya disebabkan instink (yang bersifat biologik dan berlaku bagi setiap orang), juga bukan hanya karena dipengaruhi oleh struktur sosial. Perilaku sosial terjadi pada individu karena berbagai faktor yang beragam mempengaruhi individu. Ia menggunakan pendekatan individual dalam memahami perilaku sosial.Pendapat yang berbeda juga disampaikan oleh pakar psikologi, Sigmund Freud. Menurut Freud, pada dasarnya jiwa massa sudah menjadi bagian serta berada di dalam jiwa individu. Namun, banyak manusia yang cenderung kurang menyadari keberadaannya mengingat jiwa massa tersebut dalam kondisi terpendam. Sehingga, manusia harus melakukan beberapa upaya untuk bisa mengenalinya. Selain ketiga tokoh tersebut, masih banyak pakar lain yang memiliki pandangan mengenai konsep psikologi terhadap sosial kemasyarakatan tersebut.3.3. Masa Perang Dunia I dan IIPada masa ini perhatian psikologi sosial berpindah ke arah studi tentangotoritarianisme(kekuasaan) (Baron & Byrne, 1994). Setelah usai perang dunia, pandangan psikologi sosial beralih ke proses individual dan psikologi sosial mulai mengkaji proses interaksi sosial. Maka muncullah psikologi gestalt di Jerman (W. Kohler, K. Koffka dan M. Wertheimer) serta K. Lewin tokoh psikologi lapangan. Mereka lari dari kejaran Nazi ke Amerika. Pelarian tokoh-tokoh psikologi ini menginspirasi penelitian tentang proses kesadaran (kognitif) dan pengaruhnya terhadap perilaku sosial individu.Menjamurnya penelitian-penelitian di bidang psikologi sosial barangkali dimulai periode 1920-1940. Beberapa topik penelitian sengaja difokuskan pada isu-isu tertentu yang sedang booming pada masa itu. Contohnya, pada awal 1900an, yang pada masa itu terjadi imigrasi besar-besaran penduduk Eropa Barat menuju Amerika Utara. Tentunya bukanlah hal yang mengejutkan bila penelitian-penelitian yang banyak dilakukan berbicara tentang sikap, kebangsaan, dan kelompok-kelompok etnis (Pancer, 1997).3.4. Masa KiniPada tahun 1970-1980, Psikologi sosial menghasilkan beragam penelitian yang sangat penomenal dan bermanfaaat, yaitu berbagai penelitian mengenai: atribusi, agresi, altruisme, sikap (attitude), gender (perbedaan jenis kelamin), diskriminasi seksual, psikologi lingkungan, psikologi massa dan lain-lain. Juga berkembang psikologi terapan (applied psychology), seperti: psikologi kesehatan, psikologi hukum, psikologi paedagogik, psikologi kepolisian dan sebagainya.Psikologi sosial modern mulai dikembangkan pada saat pergantian abad ke 19 menuju abad 20. Tripplet (1898) memulai sebuah eksperimen perdana dalam bidang psikologi sosial dengan meneliti pengaruh kehadiran orang lain terhadap peningkatan performance seseorang dalam mengerjakan suatu tugas, topic yang di telitinya sering di sebut fasilitas sosial (social fasititation) yang sampai saat ini masih banyak di minati oleh para ahli psikologi sosial. Selain itu, buku yang berjudul Social Psychology diterbitkan pada tahun 1908 (McDougall, 1908; Ross, 1908).3.5. Masa Akan DatangPsikologi lintas budaya (Cross Culture Psychology) menjadi jawaban yang komprehensif dalam beragam penelitian dan penerapan psikologi sosial di berbagai belahan dunia yang memang memiliki kultur yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya, oleh karenanya perspektif teori-teori psikologi ketika memandang budaya negara lain, bersifat universal terbantahkan, seperti kritik Malinowski terhadap teorioedipus complexdari Freud yang pada waktu itu dianggap berlaku universal, bahwa anak laki-laki menaruh benci terhadap ayahnya, ternyata tidak berlaku di kepulauan Trobriand, Papua Nugini dimana anak-anak menaruh rasa benci terhadap paman mereka dari pihak ibu, bukan terhadap ayahnya seperti yang ditemukan Freud di Wina. menurut Malinowski bahwa rasa benci anak laki-laki remaja di Wina terhadap ayahnya bukan disebabkan persaingan demi memperoleh rasa cinta ibu (oedipus complex) melainkan karena figur ayah adalah penegak disiplin seperti halnya figur paman adalah penegak disiplin bagi anak di Kepulauan Trobriand.Munculnya Psikologi lintas budaya yang menggunakan perspektif kultural sosial yang multidimensional dan kemajemukan sosial sebagai kritik terhadap keuniversalan teori-teori psikologi Barat. Teori-teori psikologi yang pada awalnya dianggap bersifat universal, tidak bisa digunakan ketika dihadapkan pada budaya dan kultur negara lain.