pengertian prospekting ekplorasi migas dan panas bumi

51
PENGERTIAN PROSPEKTING DAN EKSPLORASI MINYAK, GAS, DAN PANAS BUMI ( GEOTHERMAL ) Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis , yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut. Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Secara ilmu geologi , untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah: Batuan Sumber (Source Rock) Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon . biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon .

Upload: dani-caiiankk-kmuu

Post on 26-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

prospek ekplorasi migas & pabum

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

PENGERTIAN PROSPEKTING DAN EKSPLORASI

MINYAK GAS DAN PANAS BUMI ( GEOTHERMAL )

Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang

melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak Untuk kajian dasar riset

dilakukan oleh para geologis yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian Mereka

adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut Perlu

diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau

namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air Secara ilmu geologi

untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi maka ada

beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut Jika salah satu saja tidak ada maka

daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon Kondisi itu

adalah

Batuan Sumber (Source Rock)

Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon biasanya yang

berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih batuan ini kaya akan kandungan unsur

atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan

itu Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia

hidrokarbon

Tekanan dan Temperatur

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon tekanan dan temperatur yang tinggi

di perlukan Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada

dibatuan menjadi rantai hidrokarbon

Migrasi

Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat

dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi Di batuan sumbernya

sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di

sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir Sehingga tahapan ini sangat penting

untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut

Reservoar

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses

migrasinya Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat karena kedua

jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon Reservoar

sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi

Perangkap (Trap)

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap tujuannya agar

hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja Jika perangkap ini

tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya

akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2

yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi

Kajian geologi merupakan kajian regional jika secara regional tidak memungkinkan

untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan Jika semua

kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak

bumi atau pun gas bumi Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya

diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan Maka

penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya setelah kajian secara regional dengan

menggunakan metoda geologi dilakukan dan hasilnya mengindikasikan potensi

hidrokarbon maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika Pada tahapan ini

metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna

memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi

Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan

sifat-sifat batuan di dalam bumi Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan

tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber reservoar dan batuan perangkap

atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon Metoda-metoda ini

menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering

Metoda tersebut adalah

1 Eksplora siseismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran

kajiannya meliputi daerah yang luas dari hasil kajian ini akan didapat gambaran

lapisan batuan didalam bumi

2 Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi

oleh fluida Fluida ini bisa berupa air minyak atau gas Membedakan kandungan

fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada

pada fluida Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan

minyak demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas dari data

log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi bukan jenis

fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah sebagai dasar

analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut

sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita

miliki

3 Data porositas

4 Data berat jenis

Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam

bumi Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut

Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau

dapat diperbarui Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan

panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan Bahkan

jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair

atau magma Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur

seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air

tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas

dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan

dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu

untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan

dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak

mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-

undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang

terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas

lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas

bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir

secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat

berupa gunung berapi mata air panas dan geyser

Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur

naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik

sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin

tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu

bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-

60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-

tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi

Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali

dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap

(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke

permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas

yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai

kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas

di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya

magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk

memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya

sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area

Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di

kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada

lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah

permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup

dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir

kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut

Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik

Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara

langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat

dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan

udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian

dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat

dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir

panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah

(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber

pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high

temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan

kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC

Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu

berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap

dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk

menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil

untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi

(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja

pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap

berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas

bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan

power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin

sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga

macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan

binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah

permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi

berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan

kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan

memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk

memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi

gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash

Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan

Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan

temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui

pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya

menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air

dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian

disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan

sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle

dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC

Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang

biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah

Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan

untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui

sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan

fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 2: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat

dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi Di batuan sumbernya

sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di

sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir Sehingga tahapan ini sangat penting

untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut

Reservoar

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses

migrasinya Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat karena kedua

jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon Reservoar

sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi

Perangkap (Trap)

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap tujuannya agar

hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja Jika perangkap ini

tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya

akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2

yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi

Kajian geologi merupakan kajian regional jika secara regional tidak memungkinkan

untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan Jika semua

kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak

bumi atau pun gas bumi Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya

diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan Maka

penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya setelah kajian secara regional dengan

menggunakan metoda geologi dilakukan dan hasilnya mengindikasikan potensi

hidrokarbon maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika Pada tahapan ini

metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna

memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi

Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan

sifat-sifat batuan di dalam bumi Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan

tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber reservoar dan batuan perangkap

atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon Metoda-metoda ini

menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering

Metoda tersebut adalah

1 Eksplora siseismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran

kajiannya meliputi daerah yang luas dari hasil kajian ini akan didapat gambaran

lapisan batuan didalam bumi

2 Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi

oleh fluida Fluida ini bisa berupa air minyak atau gas Membedakan kandungan

fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada

pada fluida Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan

minyak demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas dari data

log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi bukan jenis

fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah sebagai dasar

analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut

sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita

miliki

3 Data porositas

4 Data berat jenis

Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam

bumi Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut

Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau

dapat diperbarui Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan

panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan Bahkan

jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair

atau magma Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur

seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air

tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas

dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan

dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu

untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan

dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak

mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-

undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang

terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas

lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas

bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir

secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat

berupa gunung berapi mata air panas dan geyser

Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur

naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik

sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin

tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu

bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-

60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-

tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi

Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali

dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap

(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke

permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas

yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai

kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas

di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya

magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk

memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya

sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area

Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di

kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada

lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah

permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup

dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir

kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut

Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik

Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara

langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat

dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan

udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian

dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat

dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir

panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah

(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber

pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high

temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan

kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC

Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu

berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap

dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk

menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil

untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi

(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja

pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap

berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas

bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan

power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin

sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga

macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan

binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah

permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi

berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan

kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan

memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk

memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi

gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash

Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan

Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan

temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui

pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya

menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air

dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian

disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan

sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle

dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC

Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang

biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah

Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan

untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui

sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan

fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 3: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber reservoar dan batuan perangkap

atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon Metoda-metoda ini

menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering

Metoda tersebut adalah

1 Eksplora siseismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran

kajiannya meliputi daerah yang luas dari hasil kajian ini akan didapat gambaran

lapisan batuan didalam bumi

2 Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi

oleh fluida Fluida ini bisa berupa air minyak atau gas Membedakan kandungan

fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada

pada fluida Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan

minyak demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas dari data

log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi bukan jenis

fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah sebagai dasar

analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut

sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita

miliki

3 Data porositas

4 Data berat jenis

Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam

bumi Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut

Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau

dapat diperbarui Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan

panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan Bahkan

jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair

atau magma Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur

seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air

tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas

dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan

dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu

untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan

dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak

mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-

undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang

terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas

lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas

bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir

secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat

berupa gunung berapi mata air panas dan geyser

Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur

naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik

sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin

tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu

bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-

60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-

tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi

Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali

dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap

(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke

permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas

yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai

kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas

di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya

magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk

memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya

sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area

Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di

kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada

lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah

permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup

dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir

kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut

Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik

Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara

langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat

dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan

udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian

dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat

dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir

panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah

(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber

pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high

temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan

kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC

Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu

berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap

dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk

menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil

untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi

(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja

pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap

berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas

bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan

power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin

sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga

macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan

binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah

permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi

berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan

kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan

memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk

memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi

gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash

Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan

Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan

temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui

pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya

menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air

dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian

disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan

sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle

dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC

Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang

biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah

Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan

untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui

sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan

fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 4: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air

tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas

dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan

dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu

untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan

dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak

mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-

undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang

terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas

lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas

bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir

secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat

berupa gunung berapi mata air panas dan geyser

Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur

naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik

sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin

tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu

bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-

60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-

tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi

Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali

dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap

(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke

permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas

yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai

kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas

di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya

magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk

memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya

sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area

Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di

kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada

lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah

permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup

dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir

kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut

Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik

Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara

langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat

dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan

udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian

dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat

dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir

panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah

(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber

pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high

temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan

kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC

Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu

berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap

dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk

menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil

untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi

(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja

pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap

berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas

bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan

power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin

sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga

macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan

binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah

permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi

berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan

kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan

memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk

memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi

gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash

Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan

Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan

temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui

pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya

menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air

dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian

disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan

sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle

dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC

Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang

biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah

Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan

untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui

sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan

fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 5: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada

lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah

permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup

dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir

kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut

Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik

Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara

langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat

dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan

udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian

dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat

dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir

panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah

(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber

pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high

temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan

kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC

Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu

berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap

dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk

menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil

untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi

(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja

pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap

berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas

bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan

power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin

sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga

macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan

binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah

permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi

berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan

kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan

memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk

memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi

gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash

Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan

Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan

temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui

pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya

menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air

dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian

disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan

sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle

dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC

Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang

biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah

Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan

untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui

sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan

fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 6: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah

(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber

pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high

temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan

kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC

Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu

berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap

dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk

menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil

untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi

(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja

pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap

berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas

bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan

power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin

sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga

macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan

binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah

permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi

berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan

kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan

memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk

memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi

gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash

Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan

Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan

temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui

pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya

menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air

dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian

disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan

sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle

dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC

Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang

biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah

Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan

untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui

sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan

fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 7: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan

temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui

pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya

menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air

dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian

disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan

sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle

dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC

Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang

biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah

Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan

untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui

sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan

fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 8: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi

perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah

dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi

sumber panas bumi adalah seperti berikut

1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

3 Pemetaan geologi dan strutur geologi

4 Survei geokimia

5 Survei geofisika

6 Pemboran eksplorasi

Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas

bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar

gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi

temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi

di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 9: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik adalah sebagai berikut

bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap

untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun

bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah

sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi

bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan

tanah

bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan

terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan

dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta

memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

3 Pemboran Eksplorasi

4 Studi kelayakan (Feasibility study)

5 Perencanaan

6 Pengembangan dan pembangunan

7 Produksi

8 Perluasan

I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari

daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya

sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan

gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 10: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari

1 Studi Literatur

2 Survei Lapangan

3 Analisa Data

4 Menentukan Daerah Prospek

5 Spekulasi Besar Potensi Listrik

6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

1 Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran

mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan

fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan

kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan

laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan

akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan

1 Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah

yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2

tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari

tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta

di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta

topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei

yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 11: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua

penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah

tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran

temperatur pH dan kecepatan air

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta

junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce

yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan

dengan survei detail selama 3-6 bulan

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih

lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup

baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan

mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada

sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan

dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun

1 Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah

tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek

yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari

hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur

reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir

1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian

seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya

sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir

dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 12: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara

global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas

prospek)

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila

tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan

I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap

survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika

Tujuan dari survei tersebut adalah

Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

bawah permukaan

Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi

hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi

listriknya

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-

tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei

tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah

sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-

jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya

siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit

listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 13: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan

model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai

termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya

mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang

diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey

geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-

feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara

kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek

lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih

lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran

1 Survei Geologi LanjutRinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya

diperlukan sekitar 3-6 bulan

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam

kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan

luas daerah prospek dan sumber panasnya

1 Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper

sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus

diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 14: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium

Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas

permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan

unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas

hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang

menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di

bawah permukaan

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema

yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi

tersebut dimanfaatkan dikemudian hari

1 Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya

lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja

yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat

fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah

permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah

tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih

lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat

diperkirakan

Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu

1 Survei resistivity

2 Survei gravity

3 Survei magnetic

4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 15: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

5 Survei aliran panas

6 Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi

data

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash

Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya

murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk

disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)

atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan

kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh

metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai

beberapa ratus meter saja

1 Survei Geografi

Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi

yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk

1 Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program

pemboran

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi

hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 16: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi

I PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur

eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari

data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi

umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter

Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2

ndash 3 sumur yang menghasilkan

Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge output test)

Uji transien (transient test)

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 17: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

lebih persis mengenai

1 Jenis dan sifat fluida produksi

2 Kedalaman reservoir

3 Jenis reservoir

4 Temperatur reservoir

5 Sifat batuan reservoir

6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur

7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah

cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa

sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan

tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak

I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur

Memperbaiki model sistem panas bumi

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 18: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik

Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan

I PERENCANAAN

Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka

tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 19: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan

secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan

sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar

teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa

penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain

Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain

Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta

dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung

polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang

diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang

dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena

praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber

energi panas bumi adalah

bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat

bull Terbarui dan berkesinambungan

bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil

bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

bull Dapat dikontrol secara jarak jauh

bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil

Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 20: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara

Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan

eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah

gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada

Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat

Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55

menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang

memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika

22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka

jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat

masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan

memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi

diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050

Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk

memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua

dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik

Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan

PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi

dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta

PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini

telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi

panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti

kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat

ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang

pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan

energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing

terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya

risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang

Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 21: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina

dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama

dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi

dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui

penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik

yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam

pengembangan panasbumi dicabut

Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum

pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya

Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada

pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan

uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan

oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga

memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah

dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil

Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-

undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang

ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi

Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang

Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan

tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat

dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu

mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah

dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah

kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama

dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan

Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada

lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13

lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk

dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala

kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 22: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

memiliki sumber energi selain panasbumi

Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk

penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi

untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah

Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi

panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk

kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin

banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula

kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai

dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang

lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur

Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang

dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton

batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)

saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini

setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di

252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara

Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan

survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei

Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang

besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan

energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA

pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi

penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang

pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat

memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru

mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010

diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 23: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas

bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur

terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5

dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-

Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan

Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di

Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan

Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang

dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah

yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan

sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan

bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era

sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan

keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi

Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal

untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur

eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian

keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia

karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi

terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan

mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas

bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat

memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di

negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung

serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi

pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak

kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu

segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang

1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 24: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan

untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif

1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi

1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda

1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi

Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal

Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal

tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek

pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan

kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi

I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS

BUMI

1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan

Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang

sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)

Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari

yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari

yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

diharapkan (resiko pengembangan)

kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan

PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 25: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling

(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan

1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan

temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

access dan price risk)

3 Resiko pembangunan (construction risk)

4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)

6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

inflasi (interest dan inflation risk)

7 Force majeure

Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan

awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan

tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau

sumber energi yang ditemukan tidak komersial

Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan

Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di

daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya

ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan

kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan

datang

Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi

panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 26: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas

bumi

Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah

tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30

dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP

Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida

kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak

menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun

permasalahan lingkungan

Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan

kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena

masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun

untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini

dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena

pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang

diproyeksikan

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di

dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan

mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk

meningkatkan kapasitas PLTP

Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan

laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan

kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan

atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan

kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi

reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 27: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi

dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih

mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi

Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak

terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal

tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya

permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

sumber daya manusia dan manajemen

Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan

sumber daya di antaranya

1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

lapangan dibuat

2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas

3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman

pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial

4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

perjanjian pendanaan

5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

skenario yang terjelek

6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan

7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan

jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan

9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 28: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN

GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH

PROSPEK

Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan

temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan

kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa

digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian

ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan

kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya

geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana

kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan

mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan

saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih

kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga

nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan

sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer

Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal

(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam

reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan

selama fluida naik menuju permukaan

Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya

alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga

kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber

daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 29: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi

terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk

mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam

perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah

dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan

selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik

(resistivitas) dan elektromagnetik

1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di

bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah

sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap

perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi

batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan

shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau

lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda

dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi

pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )

sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil

Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti

untuk mendapatkan hasil yang akurat

Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara

Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat

massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki

adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi

lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil

trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan

lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat

massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah

permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting

untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya

2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 30: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau

permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan

permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic

paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal

yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat

disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan

sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan

untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal

Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak

serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk

memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber

anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet

dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di

bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian

ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-

sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai

metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat

keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus

mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi

hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih

menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam

eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa

diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 31: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan

untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi

dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat

kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang

seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber

seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan

gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas

ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya

perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam

sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk

lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang

yang menjalar baik refleksi maupun refraksi

Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut

a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak

b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah

Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap

lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang

memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang

seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan

gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering

digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground

water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock

surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi

geoteknik

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 32: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang

mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di

permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam

bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus

telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan

jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui

dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda

potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda

yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing

lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan

untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di

kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang

digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang

engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air

juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-

elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain

a Metode Schumberger

b Metode Wenner

c Metode Dipole ndash dipole

5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi

geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya

digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen

medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah

permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja

seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi

pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah

Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh

besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif

yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 33: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik

seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang

digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan

mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas

6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa

disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan

dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi

menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal

(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter

sekali pun

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang

elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak

(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur

pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya

penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan

meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang

yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan

ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil

panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin

tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam

ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas

guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti

dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang

kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan

disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang

pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang

diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)

Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan

Page 34: Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi

Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat

leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter

yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas

menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah

grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik

sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan