pengertian model pembelajaran role
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Proses pendidikan merupakan usaha untuk mempengaruhi, mengubah dan
membentuk kepribadian dan tingkah laku sehingga sesuai dengan tujuan hidup yang
dicita-citakan.
Agar mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran yang ada,
diperlukan suatu metode pengajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dan maksimal. Metode mengajar merupakan bagian perangkat alat dan
cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar untuk mencapai tujuan-tujuan
belajar.
Metode berasal dari bahasa Latin “Meta” yang berarti melalui dan “Hodos”
yang berarti jalan atau ke atau cara ke. Dalam bahasa Arab metode disebut
“Thariqah” artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu.
Sedangkan menurut Istilah ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita.
Kata “Metode” disini diartikan secara luas, karena mengajar adalah salah satu bentuk
upaya mendidik, maka metode yang dimaksud disini mencakup juga metode
mengajar.
Pada tugas ini saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan metode role
playing. Tugas ini berisi mulai dari pengertian, pelaksanaan, sampai dengan
kelebihan dan kekurangan metode tersebut.
1 | P a g e
A. Pengertian Model Pembelajaran Role Playing
Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang
didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill
Hadfield, 1986). Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di
luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role
playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana
pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan
memainkan peran orang lain (Basri Syamsu, 2000).
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada
umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang
diperankan.
Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan
emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara
nyata dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif
melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama teman-
temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan yang
berpusat pada diri murid (Departemen Pendidikan Nasional, 2002). Lebih lanjut
prinsip pembelajaran memahami kebebasan berorganisasi, dan menghargai
keputusan bersama, murid akan lebih berhasil jika mereka diberi kesempatan
memainkan peran dalam bermusyawarah, melakukan pemungutan suara
terbanyak dan bersikap mau menerima kekalahan sehingga dengan melakukan
berbagai kegiatan tersebut dan secara aktif berpartisipasi, mereka akan lebih
mudah menguasai apa yang mereka pelajari (Boediono, 2001). Jadi, dalam
pembelajaran murid harus aktif, karena tanpa adanya aktivitas, maka proses
pembelajaran tidak mungkin terjadi.
2 | P a g e
B. Pelaksanaan Metode Pembelajaran Role Playing
Role Playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai
bagian dari simulasi yang diarahkan untk mengkreasi peristiwa sejarah,
mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin
muncul pada masa mendatang.
Topik yang dapat diangkat dalam role playing, misalnya kejadian
sekitar pemberontakan G30S/PKI, memainkan peran sebagai juru kampanye
suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi
informasi.
Langkah-langkah pelaksanaan metode role playing:
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu
beberapa hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario
yang sudah dipersiapkan.
6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario
yang sedang diperagakan.
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja
untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing
kelompok.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum.
10. Evaluasi.
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Role Playing
Sebagaimana dengan metode-metode pembelajaran yang lain, metode
role playing memiliki kelebihan dan kelemahan, karena secara prinsip tidak ada
satupun metode pembelajaran yang sempurna. Semua metode pembelajaran
saling melengkapi satu sama lain. Penggunaannya di dalam proses pembelajaran
3 | P a g e
dapat dikolaborasikan, bergantung dari karakteristik materi pokok pelajaran
yang diajarkan kepada siswa. Kelebihan maupun kelemahan metode role playing
sebagaimana dijelaskan Makhrufi (2009:3) adalah:
1. Kelebihan
a. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.
Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling
untuk dilupakan.
b. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi
dinamis dan penuh antusias.
c. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang
tinggi.
d. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dand
apat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan
penghayatan siswa sendiri.
e. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan
dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja.
2. Kelemahan
Menurut Wahab (2007:109) kelemahan metote role playing antara lain:
a. Jika siswa tidak dipersiapkan secara baik ada kemungkinan tidak akan
melakukan secara sunguguh-sungguh.
b. Bermain peran mungkin tidak akan berjalan dengan baik jika suasana
kelas tidak mendukung.
c. Bermain peran tidak selamanya menuju arah yang diharapkan seseorang
yang memainkannya. Bahkan juga mungkin akan berlawanan dengan
apa yang diharapkan.
d. Siswa sering mengalami kesulitas untuk memerankan peran secara baik,
khususnya jika mereka tidak diarahkan atau tidak ditugasi dengan baik.
Siswa perlu mengenal dengan baik apa yang diperankannya.
e. Bermain membutuhkan waktu yang banyak/lama.
f. Untuk lancarnya bermain peran, diperlukan kelompok yang sensitif,
imajinatif, terbuka, saling mengenal hingga bekerjasama dengan baik.
4 | P a g e
Senada dengan Wahab, Mujiman (2007:86) mengemukakan kelemahan
metode role playing dan bermain peranan ini terletak pada:
a. Role playing dan bermain peranan memelrukan waktu yang relatif
panjang/banyak.
b. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru
maupun murid, dan ini tidak semua guru memilikinya.
c. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerlukan suatu adegan tertentu.
d. Apabila pelaksanaan role playing dan bermain pemeran mengalami
kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi
sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
e. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
D. Kesimpulan.
Bermain sangatlah banyak manfaatnya, karena masa anak-anak
merupakan masa bermain, seorang guru yang tahu kalau dunia anak adalah
dunia bermain, maka guru yang profesional akan memasukkan pembelajaran
sedikit demi sedikit melalui bermain, sesuai dengan konsep ketika yaitu belajar
sambil bermain, bermain seraya berlajar (preschool).
Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan
keterampilan bermain sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu
menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
Dalam pembelajaran bermain dikembangakan diskusi dan komunikasi
dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir
kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan
kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan
diri sendiri maupun teman lain.
5 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-role-playing.html.
Diakses tanggal 5 Novembar 2012.
2. http://guruidaman.blogspot.com/2012/07/metode-pembelajaran-role-
playing.html. Diakses tanggal 5 November 2012.
3. http://edusogem.blogspot.com/2010/11/kelebihan-dan-kekurangan-role-
playing.html. Diakses tanggal 5 November 2012.
4. http://sastra28.blogspot.com/2011/02/metode-role-playing-aspek-berbicara.html.
Diakses tanggal 5 November 2012.
6 | P a g e