pengertian lingkungan

Upload: leon-noise

Post on 14-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sadqwe

TRANSCRIPT

Pengertian LingkunganDalam Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 menyebutkan : Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Ruang merupakan sesuatu dimana berbagai komponen lingkungan hidup menempati dan melakukan proses. Dengan demikian dimanapun terdapat komponen lingkungan hidup, maka di situ terdapat ruang yang mengitarinya, sehingga antara ruang dan komponen lingkungan merupakan suatu kesatuan.Daya atau energi adalah sesuatu yang memberi kemampuan untuk melakukan kerja. Di alam terdapat berbagai bentuk energi, yang dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Sesuai dengan hukum termodinamika, seluruh proses di alam semesta jumlah energi tetap, tidak berubah. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat hilang, diciptakan atau dimusnahkan.Keadaan disebut juga sebagai kondisi atau situasi, ada yang membantu berlangsungnya interaksi di dalam sistem, ada yang merangsang makhluk hidup melakukan sesuatu dan ada pula situasi atau kondisi yang menghambat interaksi di dalam sistem.Lingkungan Sebelum ada ManusiaManusia tidak akan hidup sendirian tanpa adanya tumbuhan dan binatang di sekitarnya. Komponen yang mendampingi/ada di sekitar manusia sekaligus sebagai sumber mutlak kehidupannya merupakan lingkungan hidup bagi manusia.Fakta menunjukkan bahwa bumi kita tidak sejak awal memanggul kehidupan. Menurut dugaan bumi kita telah berusia 3000 juta tahun, namun hadirnya kehidupan di atas bumi barulah 2000 juta tahun yang lalu. Hal ini berarti kira-kira 1000 juta tahun lamanya bumi belum dapat dihuni oleh makhluk hidup, karena bumi pada awalnya berupa bola pijar yang sangat panas, kemudian berangsur-angsur mendingin, tetap dalam keadaan atmosfer yang sangat tinggi suhunya, tidak mungkin kehidupan itu hadir.Pada mulanya dalam atmosfer bumi tidak terdapat oksigen sedangkan karbondioksida sangat tinggi. Susunan atmosfer dan kondisi lingkungan lainnya menunjukkan belum adanya kehidupan di bumi.Setelah terbentuk air, mulailah terbentuk kehidupan yang sederhana dalam bentuk molekul organik, antara lain yang mengandung zat hijau daun (khlorofil). Kehidupan yang pertama hanya dapat terjadi di dasar samodra, karena di tempat itulah sinar ultraviolet tidak dapat menyentuh, kita pahami bahwa sinar ultraviolet yang tinggi intesitasnya dapat mematikan kehidupan. Kehidupan yang berklorofil tersebut menyebabkan terjadinya proses fotosintesis di bumi. Dalam proses ini karbondioksida diolah menjadi karbohidrat oleh tumbuhan berkhlorofil dengan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi, dalam proses tersebut terbentuk pula oksigen. Lambat laun kehidupan yang berkhlorofil semakin berkembang , sehubungan dengan hal tersebut, kandungan karbondioksida di atmosfer semakin berkurang dan kandungan oksigen semakin bertambah. Proses ini selanjutnya memungkinkan adanya lapisan ozon di atmosfer, sehingga ubmi terlindung dari sinar matahari bergelombang pendek/sinar ultraviolet yang mematikan berbagai jenis makhluk hidup.Hadirnya lapisan ozon di atmosfer, memungkinkan terjadinya kehidupan bukan hanya di lapisan air yang dalam, namun juga di lapisan air bagian atas, dan bahkan lambat laun kehidupan dapat terjadi pula di darat.Kenaikan kadar oksigen di atmosfer memungkinkan pula berkembangnya organisme hidup aerob. Lambat laun bentuk kehidupan semakin kompleks, dari organisme bersel satu berkembanglah organisme ber sel banyak dengan bermacam organ yang tersusun dalam struktur yang terartur. Demikian seterusnya hingga akhrinya terbentuk manusia.Lingkungan sesudah ada manusia di bumiMerupakan hal yang aneh bahwa setelah ribuan tahun manusia baru menyadari bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari ikatan perlakuannya terhadap bumi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.Manusia mulai menaruh perhatian besar terhadap lingkungan hidupnya terutama dalam dasawarsa 1970-an setelah diadakan konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm pada tahun 1972. Konferensi itu dikenal pula sebagai konferensi stockholm. Dalam konferensi stockholm telah disetujui banyak resolusi tentang lingkungan hidup yang digunakan sebagai landasan tindak lanjut. Salah satu di antaranya telah didirikan badan khusus dalam PBB yang ditugasi untuk mengurus permasalahan lingkungan, yaitu United Nation Environmental Program (UNEP) yang bermarkas di Nairobi, Kenya.Perhatian tersebut terutama disebabkan oleh semakin banyaknya pencemaran yang disebabkan oleh limbah industri, kerusakan hutan, banjir, tanah longsor, semakin menipisnya SDA dan lain-lain.Manusia secara ekologis adalah bagian dari lingkungan hidup. Kelangsungan manusia tergantung dari keutuhan lingkungannya, manusia terbentuk oleh lingkungannya dan sebaliknya manusia membentuk lingkungannya, oleh karena itu lingkungan hidup tidak semata-mata hanya di pandang sebagai sumberdaya yang harus dieksploitasi, melainkan terutama sbagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian antara manusia dengan lingkungan hidupnya.Daya dukung lingkunganYang dimaksud dengan daya dukung lingkungan adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah populasi jenis tertentu untuk dapat hidup dalam suatu lingkungan. Atau dapat pula dikatakan sebagai kemampuan sebidang lahan untuk mendukung kehidupan populasi-populasi di dalamnya, agar hidup wajar dan nyaman.Lingkungan yang berbeda mempunyai daya dukung yang berbeda pula, sesuai dengan faktor dan sumber daya yang dimilikinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : Faktor geografi : iklim, perubahan cuaca, kesuburan tanah, erosi dan lain sebagainyaFaktor sosial budaya : ilmu, pengetahuan, teknologi, segala perilaku manusia yang mempengaruhi lingkungan.Dengan memperhatikan kemampuan lingkungan mendukung populasi di atas,maka kita dapat menghitung kemampuan maksimum lingkungan tersebut. Jika kepadatannya telah melebihi kemampuannya untuk mendukung populasi, lingkungan telah melampaui batas maksimum. Jenis-jenis lingkunganLingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :1. Lingkungan fisik, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar kita berwujud benda mati seperti gedung, jembatan, candi dan lain-lain2. Lingkungan biologi, yaitu segala sesuatu yang berada di sekitar kita yang berwujud benda hidup seperti manusia, binatang, tetumbuhan, dan lain-lain3. Lingkungan sosial, yaitu manusia-manusia lain yang berada disekitar kita.Selain pembagian lingkungan seperti tersebut di atas, ada lagi yang membedakan lingkungan hanya menjadi dua yaitu :1. Lingkungan hidup fisik, segala sesuatu di sekitar kita yang berwujud benda mati2. Lingkungan hidup biologis/organis, yaitu segala sesuatu di sekitar kita yang berwujud benda hidupMenurut penjelasan pasal 1 undang-undang nomor 4 tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup dibedakan menjadi 4 yaitu :1. Lingkungan alam hayati2. Lingkungan alam non hayati3. Lingkungan buatan4. Lingkungan sosialLingkungan hidup indonesia Mengingat bahwa bangsa indonesia dewasa ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala bidang, maka yang harus menjadi perhatian adalah bahwa pembangunan itu tidak boleh mengorbankan lingkungan. Untuk itu lingkungan hidup perlu dilindungi, dan untuk keperluan tersebut pada tahun 1982 telah terbentuk undang-undang yang melindungi lingkungan hidup yaitu : undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. Dengan demikian kelayakan suatu proyek untuk sekarang bukan hanya ditinjau dari kelayakan ekonomi dan teknologi saja, tetapi juga dari lingkungan hidup. Perlu dikemukakan juga bahwa keacuhan kita terhadap lingkungan bukan untuk menghambat pembangunan (karena pada dasarnya pembangunan di Indonesia memang sangat diperlukan), tetapi justru agar pembangunan itu dapat lestari. Pembangunan yang lestari memerlukan keutuhan lingkungan hidup.Dalam lingkungan hidup yang baik, akan terjadi interaksi antara berbagai jenis komponen yang selalu seimbang, tetapi keseimbangan tersebut harus dilihat dari kepentingan manusia. Mengapa dikatakan demikian ?. hal ini disebabkan karena pada hakekatnya lingkungan hidup bersifat antroposentris, artinya lingkungan hidup itu dipelihara, dibangun atau dikelola dengan sebaik-baiknya tidak lain hanya untuk kepentingan manusia semata. Disinilah perlunya kita mempelajari lingkungan hidup, agar kita dapat menempatkan diri sesuai dengan porsinya di dalam lingkungan yang harus kita jaga.