pengertian lahan gambutljhkhgjhgvbnbvnbvnfgj

4
PENGERTIAN LAHAN GAMBUT Istilah gambut diambil alih dari kosa kata bahasa daerah Kalimantan Selatan. Gambut diartikan sebagai material atau bahan organik yang tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan, bersifat tidak mampat dan tidak atau hanya sedikit mengalami perombakan. Dalam pengertian ini, tidak berarti bahwa setiap timbunan bahan organik yang basah adalah gambut.Pengertian gambut di sini sebagai bahan onggokan dan secara umum diartikan sebagai bahan tambang, bahan bakar (non-minyak), bahan industri, bahan kompos, dan lain sebagainya. PERMASALAHAN LAHAN GAMBUT Media tanam merupakan tempat untuk penyebaran akar yang berfungsi untuk penyangga tanaman agar dapat berdiri tegak dan tempat untuk penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, maka media tanam harus mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman. Oleh karena itu media tanaman harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Dapat menopang tanaman agar dapat tegak. 2. Mempunyai drainase dan aerase yang baik. 3. Kaya bahan organik. 4. Kemasaman tanah (pH) berkisar antara 5,6-6,8 5. Mampu menyediakan unsur hara tersedia bagi tanaman 6. Mampu menjaga kelembaban disekitar akar. 5. Memiliki tekstur remah Di indonesia, luas lahan tanah gambut cukup besar dan sangat potensial dikembangkan dalam pengembangan pertanian. Tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang telah

Upload: ichsannidzam

Post on 02-Feb-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ghjghjghjghngjhkhmhhgjghhgfhgfhnbvnvbngfhjghj

TRANSCRIPT

Page 1: PENGERTIAN LAHAN GAMBUTljhkhgjhgvbnbvnbvnfgj

PENGERTIAN LAHAN GAMBUT

Istilah gambut diambil alih dari kosa kata bahasa daerah Kalimantan Selatan. Gambut diartikan sebagai material atau bahan organik yang tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan, bersifat tidak mampat dan tidak atau hanya sedikit mengalami perombakan. Dalam pengertian ini, tidak berarti bahwa setiap timbunan bahan organik yang basah adalah gambut.Pengertian gambut di sini sebagai bahan onggokan dan secara umum diartikan sebagai bahan tambang, bahan bakar (non-minyak), bahan industri, bahan kompos, dan lain sebagainya.

PERMASALAHAN LAHAN GAMBUT

Media tanam merupakan tempat untuk penyebaran akar yang berfungsi untuk penyangga tanaman agar dapat berdiri tegak dan tempat untuk penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, maka media tanam harus mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman. Oleh karena itu media tanaman harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 

1. Dapat menopang tanaman agar dapat tegak. 

2. Mempunyai drainase dan aerase yang baik.

3. Kaya bahan organik.

4. Kemasaman tanah (pH) berkisar antara 5,6-6,8

5. Mampu menyediakan unsur hara tersedia bagi tanaman

6. Mampu menjaga kelembaban disekitar akar. 

5. Memiliki tekstur remah

Di indonesia, luas lahan tanah gambut cukup besar dan sangat potensial dikembangkan dalam pengembangan pertanian. Tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang telah mati dan terdapat pada  tempat  yang selalu tergenang air sehingga gambut merupakan tanah yang berkadar  bahan organik tinggi hanya saja unsur hara yang dibutuhkan belum terurai sehingga sulit dimanfaatkan  tanaman. 

Tanah gambut secara umum dalam ilmu tanah disebut tanah organosol atau histosol yaitu tanah yang memiliki lapisan bahan organik dengan berat jenis (BD) dalam keadaan lembab.  Gambut diklasifikasikan lagi berdasarkan berbagai sudut pandang yang berbeda; dari tingkat kematangan, kedalaman, kesuburan dan posisi pembentukannya. Berdasarkan tingkat kematangannya, gambut dibedakan menjadi:

Page 2: PENGERTIAN LAHAN GAMBUTljhkhgjhgvbnbvnbvnfgj

Gambut saprik (matang) adalah gambut yang sudah melapuk lanjut dan bahan asalnya tidak dikenali, berwarna coklat tua sampai hitam, dan bila diremas kandungan seratnya < 15%.

Gambut hemik (setengah matang) adalah gambut setengah lapuk, sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarma coklat, dan bila diremas bahan seratnya 15 – 75%.

Gambut fibrik (mentah) adalah gambut yang belum melapuk, bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarna coklat, dan bila diremas >75% seratnya masih tersisa.

GAMBUT MUDAH TERBAKAT

Pada kondisi alami, lahan gambut tidak mudah terbakar karena sifatnya yang menyerupai spons, yakni menyerap dan menahan air secara maksimal sehingga pada musim hujan dan musim kemarau tidak ada perbedaan kondisi yang ekstrim. Namun, apabila kondisi lahan gambut tersebut sudah mulai terganggu akibatnya adanya konversi lahan atau pembuatan kanal, maka keseimbangan ekologisnya akan terganggu. 

Pada musim kemarau, lahan gambut akan sangat kering sampai kedalaman tertentu dan mudah terbakar. Gambut mengandung bahan bakar (sisa tumbuhan) sampai di bawah permukaan, sehingga api di lahan gambut menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat dan dan sulit dideteksi, dan menimbulkan asap tebal. Api di lahan gambut sulit dipadamkan sehingga bisa berlangsung lama (berbulan-bulan). Dan, baru bisa mati total setelah adanya hujan yang intensif.

DAMPAK BILA GAMBUT BERMASALAH

1. Hilang dan rusaknya habitat satwa liar

Hutan dan lahan gambut di Indonesia memiliki beragam satwa liar yang hidup didalamnya. Beberapa wilayah hutan di Indonesia juga merupakan kawasan Taman Nasional yang juga  merupakan habitat asli dan penting bagi sejumlah spesies yang dilindungi seperti bekantan, beruang madu, owa-owa, Harimau dahan hingga orang utan. Kebakaran hutan dan lahan gambut mengakibatkan dampak negatif langsung bagi satwa-satwa tersebut sehingga statusnya kini terancam punah. Hutan dan lahan gambut yang terbakar juga tidak akan bisa dipulihkan seperti sedia kala, karena butuh ratusan tahun untuk mendapatkan besar pohon serta keanekaragaman hayati yang biasa terdapat alami di hutan tropis.

Page 3: PENGERTIAN LAHAN GAMBUTljhkhgjhgvbnbvnbvnfgj

2. Meningkatkan emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.

Lahan gambut dan hutan yang secara alami merupakan tempat untuk menyerap gas CO2 bebas berlebih yang terdapat di atmosfer, memiliki peran penting dalam mengendalikan perubahan iklim. Apabila lahan gambut dan hutan terbakar maka justru akan melepaskan karbon dan emisi gas lainnya ke udara sehingga berkontribusi dalam pemanasan global yang kini terjadi di seluruh belahan dunia.

3. Mengganggu kesehatan manusia

Kebakaran hutan dan lahan gambut menyebabkan polusi udara dan berdampak langsung bagi masyarakat yang tinggal disekitar wilayah hutan baik yang dekat ataupun yang tinggal puluhan kilometer dari lokasi kebakaran. Asap yang ditimbulkan dapat tersebar lebih dari puluhan kilometer. Seperti kebakaran hutan riau lalu yang mengakibatkan meningkatnya jumlah korban akibat ISPA (infeksi saluran pernapasan) dan total masyarakat yang terpapar partikel asap mencapai lebih dari 55 ribu jiwa dan puluhan sekolah terpaksa diliburkan sepekan lebih.

4. Merugikan negara secara ekonomi

Akibat asap yang mengganggu wilayah sekitar lokasi hutan, banyak aktivitas manusia yang terganggu hingga terpaksa berhenti mulai dari sekolah hingga perdagangan. Oleh karena itu juga berdampak buruk pada perputaran ekonomi di wilayah sekitar, sehingga mengalami kerugian. Selain ekonomi, asap yang sampai ke wilayah negara tetangga juga dapat berakibat buruk bagi hubungan bilateral Indonesia.