pengertian komunikasi dewi

9

Click here to load reader

Upload: muzefunkyou

Post on 06-Dec-2015

241 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hvj

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Komunikasi DEWI

A. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari perkataan communicare yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan. Selain itu juga dapat berasal dari kata communis yang artinya milik bersama atau berlaku di mana-mana. Pada saat ini pengertian komunikasi banyak macamnya, diantaranya sebagai berikut (Taufik, 2007).

1. Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seorang dengan orang lainnya.

2. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberi arti sesuatu anatar dua orang atau lebih dan lingkungannya, dapat melalui symbol, tanda, atau perilaku yang umum, biasanya terjadi 2 arah.

3. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antara dua orang atau lebih.

4. Komunikasi adalah suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata, symbol, atau pesan yang bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar-menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu.

Taufik, M dan Juliane. 2010. Komunikasi Terapeutik dan konseling dalam Praktik Kebidanan. Jakarta Selatan : Salemba Medika

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses antara pribadi dalam mengirim dan menerima symbol-simbol yang berarti bagi kepetingan mereka ( John R. Schemerhom, dalam A.W Wijaya. 2000).

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara langsung, atau tidak langsung melalui media ( Onong, dalam Fahrianoor,TS,,2004)

Tujuan komunikasi secara umum

Tujuan komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:

a. Mengerti Komunikator hendaknya menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan ( penerima) dengan cara yang baik dan jelas, sehingga informasi tersebut dapat di mengerti maksudnya.

b. Memahami

Page 2: Pengertian Komunikasi DEWI

Memahami mengandung arrti bahwa informasi yang disampaikan komunikator haruslah di sesuaikan dengan keinginan dan kemauan komunikan atau penerima informasi, sehingga segala sesuatu yang disampaikan benar-benar berasal dari aspirasi penerima informasi atau masyarakat pada umumnya.

c. Diterima Komunikator dalam menyampaikan informasinya harus menggunakan cara yang asertif sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.

d. Termotivasi Setelah informasi disampaikan maka komunikan tergerak untuk melakukan sesuatu kegiatan yang diinginkan oleh komunikator dan ini merupakan sesuatu yang diharapkan oleh pemberi pesan.

Tujuan komunikasi antar-tenaga kesehatan

Adalah tercapainya tingkat kesehatan klien semaksimal mungkin dengan memberikan keperawatan komprehensif melalui pertukaran informasi yang akan meningkatkan kordinasi dan kesinambungan pelayanan kesehatan terhadap klien. Komunikasi antar tenaga kesehatan juga sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan bagi klien yang pulang setelah menjalani perawatan karena klien tersebut akan melanjutkan pelayanannya pada lembaga kesehatan lain. Lembaga ini akan memberikan pelayanan kesehatan, berupa home care, ahli fisioterapi, terapi kerja, konseling dan lain-lain.

Secara umum, menurut Lu Verne Wolff, Marlene H.W., dan Elinor V.F. (1984 : 85), komunikasi antar tenaga kesehatan terbagi dalam 4 kategori yaitu melaporkan, mengarahkan, mendiskusikan (conferring) dan memberikan rujukan ( referring).

Melaporkan

Merupakan suatu bentuk penyampaian atau penuturan tentang sesuatu yang dilihat, didengar, dilakukan atau dipertimbangkan. Sebagai contoh, perawat dinas (shift) pagi melaporkan kondisi terakhir klien dan tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada perawat shift sore atau bidan melaporkan persalinan yang telah dilakukan pada dokter yang bertanggung jawab terhadap klien tersebut.

Mengarahkan

Mengarahkan biasa juga disebut membimbing atau memerintahkan. Seorang perawat senior ( misalnya kepala ruangan) dapat memberikan perintah pada bawahannya ( perawat pelaksana) dalam rangka pelaksanaan asuhan keperawatan.

Page 3: Pengertian Komunikasi DEWI

Seorang perawat atau petugas kesehatan lain juga bias memberikan pengarahan. Bila suatu informasi berisi pengarahan, maka perlu ditunjuk dengan jelas orang yang akan mendapat tugas tersebut dan beberapa lama waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Pengarahan sering diberikan secara verbal, tetapi lebih baik jika diberikan secara tertulis karena akan jauh lebih aman, dapat dipertanggung jawabkan, serta mengurangi kesalah pahaman. Misalnya perawat atau bidan yang memberikan perawatan disuatu ruang rawat inap, maka perawat atau bidan tersebut harus benar-benar mengetahui tindakan-tindakan yang akan diberikan dokter, dan akan menjadi sangat baik jika pengarahan (instruksi ) tersebut diberikan secara tertulis pada format status klien.

Berdiskusi

Berdiskusi juga bisa dikatakan berkonsultasi dengan seseorang untuk bertukar pendapat atau meminta informasi, nasehat. Seorang perawat dan bidan dalam bekerja akan berkonsultasi dengan perawat atau bidan lain atau bahkan pada dokter yang merawat klien. Misalnya ketua tim perawatan suatu shift berkonsultasi dengan kepala ruangan tentang suatu kasus sulit yang dijumpai diruangan. Kasus tersebut kemudian didiskusikan dalam suatu pertemuan anatara ketua tim, kepala ruangan, dan dokter yang merawat bersama dengan tim lain di sarana pelayanan kesehatan yang kompeten.

Rujukan ( Refer)

Rujukan adalah suatu keputusan untuk mengirim atau mengarahkan agar mengambil tindakan atau mencari bantuan. Seorang klien dapat dikirim oleh sebuah rumah sakit ke lembaga pelayanan perawatan kesehatan masyarakat atau puskesmas guna meminta bantuan dalam perawatan lanjutan dirumah. Contoh seorang klien di UGD dating dengan keadaan patah tulang terbuka pada paha kanan (open fracture femur dextra) kemudian dokter penanggung jawab (dokter juga) UGD tersebut merasa kesulitan dengan alas an tidak memadainya peralatan yang ada, jika menemui hal demikian maka dokter tersebut boleh mengambil keputusan untuk merujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya, baik dari segi peralatan maupun sumber daya manusia (memiliki dokter spesialis ortopedi, dokter anestesi, perawat bedah yang bersertifikat, dan lain-lain).

Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi memiliki unsu-unsur tertentu agar maksud yang disampaikan tercapai dengan baik. Unsur-unsur yang tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sumber (source)

Page 4: Pengertian Komunikasi DEWI

Sumber merupakan dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan berfungsi sebagai rangka yang memperkuat pesan itu sendiri, sehingga pesan yang diterima mempunyai tingkat validitas tinggi. Sumber dapat berupa lembaga atau instansi, orang ( dokter, perawat, bidan), buku, dokumen dan lain-lain.

b. Pesan Pesan adalah serangkaian informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator. Pesan yang disampaikan mempunyai isi yaitu inti pesan untuk mempengaruhi perilaku komunikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan komunikator. Adapun keakuratan pesan ditentukan oleh factor-faktor sebagai berikut:

1. Penyampaian pesa. Pesan dapat disampaikan melalui lisan, tatap muka, langsung, tidak langsung atau menggunakan media.

2. Bentuk pesan. Bentuk pesan dapat dibedakan menjadi 3 maacam yaitu sebagai berikut:

Informative. Bentuk pesan ini berupa pemberian sejumlah keterangan dari komunikator pada komunikan, kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri.

Persuasive. Bentu pesan ini berupa bujukan untuk membangkitkan atau memotivasi semangat individu. Perubahan perilaku yang terjadi diharapkan atas kesadaran sendiri dan tanpa paksaan.

Koersif. Bentuk pesan ini bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Koersif dapat berbentuk instruksi, perintah, dan lain-lain.

c. Perumusan pesan Pesan yang akan disampaikan harus tersusun baik, tepat, dan jeelas sehingga sesuatu yang diharapkan dapat tercapai. Bila seorang perawat atau tenaga kesehatan lainnya ingin memberikan informasi tentang perkembangan perawatan klien, maka perawat atau tenaga kesehatan lainnya harus mempunyai rancangan informasi atau pesan. Semua hal yang akan disampaikan, ditekankan dengan bahasa yang baik dan jelas dapat dimengerti oleh klien atau keluarga klien.

d. Komunikator Komunikator adalah seorang ataupun kelompok yang menyyampaikan pesan kepada komunikan. Seorang komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan dapat berperan sebagai komunikator. Keberhasilan komunikator dipengaruhi oleh penampilan, penguasaan pesan atau informasi, dan penguasaan bahasa pesan.

Page 5: Pengertian Komunikasi DEWI

e. Media Media adalah sarana dalam penyampaian pesan. Media dapat berbentuk buku, brosur, pamphlet, radio, televise, OHP, laptop, lembar catatan klien, rekam medik, dan lain-lain.

f. HasilHasil yang baik akan tercapai apabila pesan yang disampaikan komunikator dapat dimengerti atau diterima oleh komunikan dan sesuai dengan harapan komunikator. Misalnya, dokter menginstruksikan keoada perawat dengan menuliskan pada format instruksi agar memberikan injeksi antibiotok 3 x 1 gr, seorang perawat melaksanakan instruksi tersebut sesuai dengan pesan yang tertulis pada format instruksi dokter, yaitu injeksi atibiotok 3 x 1 gr.

Komunikasi dalam Aplikasinya di Pelayanan Kesehatan

Komunikasi merupakan proses yang sangat berarti dan istimewa dalam hubungan antar-manusia. Dalam profesi keperawatan, komunikasi menjadi sangat bermakna karena menjadi metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan maupun tenaga kesehatan lainnya. Dalam hal ini perawat/ tenaga kesehatan lainnya memerlukan kemampuan dan keterampilan khusus serta kepedulian sosial yang mencakup keterampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku setiap individu dengan orang lain.

Ada 3 jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis, dan non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.

Komunikasi Verbal

Komunikasi ini merupakan jenis yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di sarana pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, balai pengobatan atau puskesmas. Komunikasi verbal adalah pertukaran informasi secara verbal terutama berbicara secara tatap muka ( face to face).

Komunikasi verbal lebih akurat dan tepat waktu. Kata atau kalimat digunakan sebagai alat atau sombol untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respons emosional dan memori, mengartikan objek, serta melakukan observasi. Selain itu, ucapan kata atau kalimat juga dipakai untuk menyampaikan arti yang tersembunyi sekaligus sebagai sarana untuk menguji minat seseorang.

Keuntungan komunikasi verbal dengan tatap muka diantaranya adalah memungkinkan tiap individu untuk berinteraksi secara langsung, selain itu dapat dilakukan secara cepat dan langsung, terhindaar dari kesalahpahaman, dan informasi

Page 6: Pengertian Komunikasi DEWI

yang disampaikan jelas. Namun, disamping memiliki kelebihan, jenis komunikasi ini juga memiliki kekurangan yaitu terkadang dilakukan satu arah dari atasan ke bawahan ( terdominasi), sperti pada rapat rutin suatu kelompok yang dipimpin oleh ketua kelompok atau kepala ruangan rawat inap, kolaborasi antar perawat atau bidan dengan dokter, konsultasi atau pelaporan keadaan pasien melalui telepon, dan lain sebagainya.

Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalh komunikasi yang disampaikan dengan cara tertulis. Komunikasi ini mempunyai keuntungan di antaranya dapat dipersiapkan dengan baik, dapat dibaca berulang-berulang, mempunyai bentuk tertentu, tidak mengeluarkan biaya yang cukup banyak sehingga lebih hemat, dan sebagainya. Namun memiliki kekurangan yaitu memerlukan pedokumentasian yang lebih banyak, kadang-kadang kurang jelas, dan respon balik dari penerima pesan cukup memakan waktu. Guna mengatasi hal tersebut di atas maka komunikasi dalam bentuk tertulis diusahakan memenuhi faktor-faktor seperti memakai kata-kata yang pendek dan jelas, memakai kata-kata yang tidak mempunyai persepsi atau arti ganda, memberikan gambaran untuk memperjelas, kalimat tersusun dengan baik, susunan kata-kata atau kalimat mudah diingat. Misalnya, penulisan laporan shift disuatu ruang rawat inap, pendokumentasian suatu perawatan pasien pada format catatan perawatan, catatan perkembangan pasien, pendokumentasian tentang perjalanan suatu tindakan, atau proses pertolongan persalinan, dan sebagainya.

Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi ini merupakan komunikasi yang menggunakan mimic, gerakan-gerakan, pantomin, dan bahasa isyarat.

Priyanto, Agus. 2009 . Komunikasi dan Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan Untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika