pengertian kepuasan pasien
DESCRIPTION
FKGTRANSCRIPT
2.2.8. Pengertian Kepuasan Pasien/Pelanggan
1) Pengertian Kepuasan
Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah
puas; merasa senang; perihal (hal yang bersifat puas,
kesenangan, kelegaan dan sebagainya).
Oliver dalam Suprapto (2001) mendefinisikan kepuasan
sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya.
Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja
dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila
kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan puas.Sedangkan
bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas.
harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa
lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari
berbagai media.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (1997), kepuasan adalah
tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari
interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa
atau pelayanan yang diberikan.
Indarjati (2002) menyebutkan adanya tiga macam kondisi
kepuasan yang bisa dirasakan oleh konsumen berkaitan dengan
perbandingan antara harapan dan kenyataan, yaitu jika harapan
atau kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka
konsumen akan merasa puas. Jika layanan yang diberikan pada
konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau
harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak puas.
Kepuasan konsumen merupakan perbandingan antara
harapan yang dimiliki oleh konsumen dengan kenyataan yang
diterima oleh konsumen.
Berdasarkan uraian dari beberapa ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang, puas
individu karena antara harapan dan kenyataan dalam
memakai dan pelayanan yang diberikan terpenuhi.
2) Metoda Kepuasan Pelanggan/Pasien
Menurut Kotler (2005) ada berbagai metode dalam
pengukuran kepuasan pelanggan yaitu :
(1) Sistem keluhan dan saran
Pemberi pelayanan memberikan kepuasan pada
pelanggan dengan cara menerima saran, keluhan
masukan mengenai produk atau jasa layanan. Jika
penanganan keluhan, masukan dan saran ini baik dan
cepat, maka pelanggan akan merasa puas, sebaliknya
jika tidak maka pelanggan akan merasa kecewa.
Contohnya dengan menggunakan formulir, kotak saran,
kartu komentar.
(2) Riset kepuasan pelanggan
Model ini berusaha menggali tingkat kepuasan
dengan survei kepada pelanggan mengenai jasa yang
selama ini mereka gunakan. Survei akan
mencerminkan kondisi lapangan yang sebenarnya
mengenai sikap pelanggan terhadap produk atau jasa
yang digunakan.
(3) Ghost shopping
Yaitu model yang mirip dengan marketing intelligence
yaitu pihak pemberi jasa dari pesaingnya, dengan cara
berpura-pura sebagai pembeli/ pengguna jasa, dan
melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan cara
memahami kelemahan dan kekuatan produk jasa, atau
cara pesaing dalam menangani keluhan.
(4) Analisa pelanggan yang hilang
Analisa pelanggan tertentu yang berhenti
menggunakan produk jasa dan melakukan studi
terhadap bekas pelanggan mereka.
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu
sistim penyediaan pelayanan tanggap terhadap kebutuhan
pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta
memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.
3) Keterkaitan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan
Pasien
Menurut Pohan (2007), keseluruhan karakteristik
barang/layanan yang menunjukkan kemampuannya dalam
memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen, baik berupa
kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat
disebut kualitas layanan.
Menurut American Society for Quality Control cit. Kotler
(2006), keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat.
Menurut Tjiptono (2007), kualitas pelayanan adalah kondisi
dimana produk dan lingkungannya untuk memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan.
Azwar (1994) mengemukakan bahwa dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan diperlukan kualitas layanan yang
memenuhi kepuasan pelanggan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata, dan pelaksanaannya sesuai standar profesi.
Kepuasan pelanggan/pasien merupakan perasaan atas
kesesuaian harapan-harapan pelanggan dan kenyataan pasien.
Sehingga kepuasan pasien tergantung dari persepsi pasien pada
mutu pelayanan yang diterimanya. Pasien akan tidak puas bila
pelayanan yang diterimanya tidak sesuai dengan persepsinya/
harapannya, dan bila sesuai, maka pasien akan puas. Sehingga
mutu pelayanan sangat penting pada pelayanan kesehatan
karena, pelanggan/pasien akan selalu melihat mutu pelayanan
dari sudut pandang mereka sebagai penerima jasa. Apabila
sesuai dengan harapan mereka disebut baik dan memuaskan,
tetapi bila tidak sesuai dengan harapan mereka, maka mutu
pelayanan tersebut dipandang buruk (Parasuraman, et al, 1985).
Selanjutnya bila pasien puas, dan mereka akan datang lagi
jika memerlukan perawatan kembali, kepuasan inilah yang
akan menjadikan pasien datang melakukan pembelian berulang
atau pasien menjadi Loyal (Bolton and Drew, 1991; Zeithaml
et al, 1996).
4) Faktor utama kepuasan pasien/pelanggan yang berdampak pada
loyalitas pasien
(1) Kualitas produk jasa, pelanggan merasa puas bila
hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang
mereka pergunakan berkualitas.
(2) Kualitas pelayanan, pelanggan merasa puas bila
mereka mendapatkan pelayanan baik atau sesuai dengan
harapan yang diharapkan.
(3) Emosional, pelanggan merasa bangga dan
mendapatkan keyakinan, bahwa orang lain kagum
terhadapnya, bila menggunakan produk jasa tertentu
yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan lebih
tinggi.
(4) Harga, suatu produk jasa yang mempunyai kualitas
sama, tetapi menetapkan harga yang relatif murah /
rendah, akan memberikan nilai lebih kepada pelanggan.
(5) Biaya, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau membuang waktu untuk mendapatkan
jasa dan cenderung puas terhadap jasa itu