pengertian belajar

21
 Pengertian Belajar Pengertian belajar Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pengajaran, juga terkait dengan berbagai faktor yang dapat memberikan perubahan pada siswa. Faktor siswa, guru serta faktor lingkungan secara menyeluruh merupakan faktor-faktor yang berpengaruh . Menurut T. Ra ka Joni (1981)  bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh matangnya seseorang atau perubahan yang bersifat temporer. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan individu dan menyebabkan adanya perubahan tingkah laku sebagai responden terhadap lingkungan, baik langsung ataupun t idak langsung. Dari batasan pengertian mengajar dan belajar tersut di atas oleh Muhammad Ali (1984) mengemukakan kerangka pendekatan sistem pengajaran yang tergambar seperti pada bagan  berikut : Restriction Pengertian belajar Jika ditelaah secara seksama bagan pendekatan sistem pengajaran di atas, maka jelas apa yang ingin dicapai (r estriction) merupakan dasar analisis atau sistem. Restriction dir umuskan dalam bentuk tujuan (objectives), standar prilaku yang diharapkan (Performance standard), dan hambatan-hambatan dalam pencapaian tujuan (constrain). Berdasarkan pada tujuan sistem maka dapatlah dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan. Input tersebut diperoses sedemikian rupa sehingga menghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil evaluasi terhadap output dapat dijadikan dasar catu balik (feed back) untuk mengadakan revisi atau perbaikan, baik terhadap proses atau terhadap input. Bila pendekatan sistem dapat diaplikasikan dalam kegiatan pengajaran, maka dapat dipastikan bahwa hasil pengajaran berhasil guna. Pengertian belajar 

Upload: arif-nur-budiman

Post on 15-Jul-2015

259 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 1/21

Pengertian Belajar 

Pengertian belajar 

Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pengajaran, juga terkait dengan berbagai faktor yang dapat memberikan perubahan pada siswa. Faktor siswa, guru serta faktor lingkungan

secara menyeluruh merupakan faktor-faktor yang berpengaruh. Menurut T. Raka Joni (1981)  bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh matangnya seseorang

atau perubahan yang bersifat temporer. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa belajar 

adalah usaha sadar yang dilakukan individu dan menyebabkan adanya perubahan tingkah

laku sebagai responden terhadap lingkungan, baik langsung ataupun tidak langsung.

Dari batasan pengertian mengajar dan belajar tersut di atas oleh Muhammad Ali (1984)

mengemukakan kerangka pendekatan sistem pengajaran yang tergambar seperti pada bagan

 berikut :

Restriction

Pengertian belajar 

Jika ditelaah secara seksama bagan pendekatan sistem pengajaran di atas, maka jelas apa

yang ingin dicapai (restriction) merupakan dasar analisis atau sistem. Restriction dirumuskan

dalam bentuk tujuan (objectives), standar prilaku yang diharapkan (Performance standard),dan hambatan-hambatan dalam pencapaian tujuan (constrain).

Berdasarkan pada tujuan sistem maka dapatlah dirumuskan masukan (input), yakni apa yangingin dicapai sesuai dengan tujuan. Input tersebut diperoses sedemikian rupa sehinggamenghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil evaluasi terhadap output dapat dijadikan dasar 

catu balik (feed back) untuk mengadakan revisi atau perbaikan, baik terhadap proses atauterhadap input. Bila pendekatan sistem dapat diaplikasikan dalam kegiatan pengajaran, maka

dapat dipastikan bahwa hasil pengajaran berhasil guna. Pengertian belajar 

Page 2: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 2/21

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagaihasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.[1]

Seseorang dianggap

telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori inidalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa

respon.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi

atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang

terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati

dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa

yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat

diamati dan diukur.

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner  tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman [1].

Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah

 pengembangan teori dan praktik  pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran

 behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil

 belajar.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang

 belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan

metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila

diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143).

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output

yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,

sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan

oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk 

diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah

stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang

diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan

 pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau

tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan

(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akansemakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka

respon juga semakin kuat.

Beberapa prinsip dalam teori belajar  behavioristik , meliputi: (1) Reinforcement and

Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement; (4)

Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of 

Responses (Gage, Berliner, 1984).

Page 3: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 3/21

Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, EdwinGuthrie, dan Skinner . Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan

analisis serta peranannya dalam pembelajaran.

Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulusadalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal

lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang

dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau

gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud

konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati.

Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat

menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori

Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000).

Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum efek; (2) hukum

latihan dan (3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991). Ketiga hukum ini menjelaskan

 bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.

[sunting] Teori Belajar Menurut Watson

Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun

stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi

walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama

 proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu

diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena

kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang

sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan

diukur.

[sunting] Teori Belajar Menurut Clark Hull

Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk 

menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi CharlesDarwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat

terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull

mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction)

adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga

stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan

 biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam.

Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).

[sunting] Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie

Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus

yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan

yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan

Page 4: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 4/21

respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat

terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat

sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar  peserta didik perlu sesering mungkin diberi

stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga

 percaya bahwa hukuman ( punishment ) memegang peranan penting dalam proses belajar.Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku

seseorang.

Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat.

Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru

tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).

[sunting] Teori Belajar Menurut Skinner

Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para

tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebihkomprehensif . Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui

interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku,

tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon

yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akansaling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan memengaruhi respon yang dihasilkan.

Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensiinilah yang nantinya memengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam

memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulusyang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai

konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan

tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.

[sunting] Analisis Tentang Teori Behavioristik 

Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku

dimana r einforcement dan punishment menjadi stimulus untuk merangsang pebelajar dalam

 berperilaku. Pendidik yang masih menggunakan kerangka behavioristik biasanya

merencanakan kurikulum dengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagian kecil

yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. Kemudian, bagian-bagian tersebut disusun

secara hirarki, dari yang sederhana sampai yang komplek (Paul, 1997).

Pandangan teori behavioristik telah cukup lama dianut oleh para pendidik. Namun dari semuateori yang ada, teori Skinnerlah yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori

 belajar behavioristik. Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine,

Pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak 

 pada konsep hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor penguat

(r einforcement ), merupakan program pembelajaran yang menerapkan teori belajar yangdikemukakan Skiner.

Page 5: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 5/21

Teori behavioristik banyak dikritik karena seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan

dan/atau belajar yang dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori initidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan

stimulus dan respon.

Pandangan behavioristik juga kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi pebelajar, walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama. Pandangan ini tidak 

dapat menjelaskan mengapa dua anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman

 penguatan yang relatif sama, ternyata perilakunya terhadap suatu pelajaran berbeda, juga

dalam memilih tugas sangat berbeda tingkat kesulitannya. Pandangan behavioristik hanya

mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Mereka tidak memperhatikan

adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati

tersebut.

Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk berfikir linier, konvergen,

tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses

 pembentukan atau shaping, yaitu membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu,

sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang memengaruhi proses belajar, proses belajar tidak sekedar pembentukan atau

 shaping .

Skinner dan tokoh-tokoh lain pendukung teori behavioristik memang tidak menganjurkan

digunakannya hukuman dalam kegiatan pembelajaran. Namun apa yang mereka sebut dengan

 penguat negatif (negative r einforcement ) cenderung membatasi pebelajar untuk berpikir dan

 berimajinasi.

Menurut Guthrie hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar. Namun ada

 beberapa alasan mengapa Skinner tidak sependapat dengan Guthrie, yaitu:

y  Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifatsementara;

y  Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama;

y  Hukuman yang mendorong si terhukum untuk mencari cara lain (meskipunsalah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukumandapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebihburuk daripada kesalahan yang diperbuatnya.

Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguat negatif. Penguat negatif tidak 

sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak pada bila hukuman harus diberikan

(sebagai stimulus) agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada,sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon yang sama menjadisemakin kuat. Misalnya, seorang pebelajar perlu dihukum karena melakukan kesalahan. Jika

 pebelajar tersebut masih saja melakukan kesalahan, maka hukuman harus ditambahkan.Tetapi jika sesuatu tidak mengenakkan pebelajar (sehingga ia melakukan kesalahan)

dikurangi (bukan malah ditambah) dan pengurangan ini mendorong pebelajar untuk memperbaiki kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif. Lawan dari

 penguatan negatif adalah penguatan positif ( positive r einforcement ). Keduanya bertujuan

Page 6: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 6/21

untuk memperkuat respon. Namun bedanya adalah penguat positif menambah, sedangkan penguat negatif adalah mengurangi agar memperkuat respons.

[sunting] Aplikasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran

Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori

dan praktik pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran inimenekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori

 behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar 

sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill

atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcementdan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal

seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan

fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori

 behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.

Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan,sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (t r ansfer  of knowledge) ke orang

yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur 

 pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah,

sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama

terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guruitulah yang harus dipahami oleh murid.

Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai objek pasif yang selalu

membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentu

dalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam prosesevaluasi belajar pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga

hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.

Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan

ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi danmengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat

otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan sepertikinerja mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai

dengan potensi yang ada pada diri mereka.

Karena teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur,

maka pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas danditetapkan terlebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam

 belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan

atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang

 perlu dihukum dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk 

 perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai

 penentu keberhasilan belajar. Pebelajar atau peserta didik adalah objek yang berperilaku

sesuai dengan aturan, sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar 

diri pebelajar.

Page 7: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 7/21

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan,sedangkan belajar sebagi aktivitas ³mimetic´, yang menuntut pebelajar untuk 

mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atautes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau

akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan

kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku

teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi bukuteks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar.

Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah, dan biasanya

menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntut jawaban yang benar.

Maksudnya bila pebelajar menjawab secara ³benar´ sesuai dengan keinginan guru, hal ini

menunjukkan bahwa pebelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya. Evaluasi belajar 

dipandang sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan

setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan

 pebelajar secara individual.

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman [1].

Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah

 pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran

 behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil

 belajar.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang

 belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan

metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila

diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143).Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.

Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan outputyang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,

sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikanoleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk 

diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalahstimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang

diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau

tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan

(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akansemakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka

respon juga semakin kuat.

Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement andPunishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement; (4)

Page 8: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 8/21

Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).

Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin

Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh aliran behavioristik dananalisis serta peranannya dalam pembelajaran.

Daftar isi [sembunyikan] 1 Teori Belajar Menurut Thorndike 2 Teori Belajar Menurut

Watson 3 Teori Belajar Menurut Clark Hull 4 Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie 5 Teori

Belajar Menurut Skinner 6 Analisis Tentang Teori Behavioristik 7 Aplikasi Teori

Behavioristik dalam Pembelajaran 8 Rujukan

[sunting] Teori Belajar Menurut Thorndike Menurut Thorndike, belajar adalah prosesinteraksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya

kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alatindera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang

dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku

akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit

yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan

 pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang

tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin,

2000).

Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum efek; (2) hukum

latihan dan (3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991). Ketiga hukum ini menjelaskan

 bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.

[sunting] Teori Belajar Menurut Watson Watson mendefinisikan belajar sebagai proses

interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapatdiamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-

 perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson

adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik 

semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.

[sunting] Teori Belajar Menurut Clark Hull Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan

antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat

terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua

fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup.

Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis(drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatanmanusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan

dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujudmacam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan

dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).

[sunting] Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie Azas belajar Guthrie yang utama adalahhukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu

Page 9: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 9/21

timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya

 proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasistimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya

melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon

yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam

kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulusdan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman

(punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan

 pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.

Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat.

Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru

tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).

[sunting] Teori Belajar Menurut Skinner Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang

 belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep

 belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara

stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudianmenimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh

tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karenastimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu

akan memengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi munculnya

 perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami

konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibatrespon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-

 perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah

rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikianseterusnya.

[sunting] Analisis Tentang Teori Behavioristik Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar 

sebagai suatu proses perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadistimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku. Pendidik yang masih menggunakan

kerangka behavioristik biasanya merencanakan kurikulum dengan menyusun isi pengetahuanmenjadi bagian-bagian kecil yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. Kemudian,

 bagian-bagian tersebut disusun secara hirarki, dari yang sederhana sampai yang komplek 

(Paul, 1997).

Pandangan teori behavioristik telah cukup lama dianut oleh para pendidik. Namun dari semua

teori yang ada, teori Skinnerlah yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar behavioristik. Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine,

Pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak 

 pada konsep hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor penguat

(reinforcement), merupakan program pembelajaran yang menerapkan teori belajar yang

dikemukakan Skiner.

Teori behavioristik banyak dikritik karena seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan

Page 10: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 10/21

dan/atau belajar yang dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori initidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan

stimulus dan respon.

Pandangan behavioristik juga kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi pebelajar, walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama. Pandangan ini tidak 

dapat menjelaskan mengapa dua anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman penguatan yang relatif sama, ternyata perilakunya terhadap suatu pelajaran berbeda, juga

dalam memilih tugas sangat berbeda tingkat kesulitannya. Pandangan behavioristik hanya

mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Mereka tidak memperhatikan

adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati

tersebut.

Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk berfikir linier, konvergen,

tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses

 pembentukan atau shaping, yaitu membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu,

sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak 

faktor yang memengaruhi proses belajar, proses belajar tidak sekedar pembentukan atau

shaping.

Skinner dan tokoh-tokoh lain pendukung teori behavioristik memang tidak menganjurkan

digunakannya hukuman dalam kegiatan pembelajaran. Namun apa yang mereka sebut dengan

 penguat negatif (negative reinforcement) cenderung membatasi pebelajar untuk berpikir dan

 berimajinasi.

Menurut Guthrie hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar. Namun ada

 beberapa alasan mengapa Skinner tidak sependapat dengan Guthrie, yaitu:

Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara; Dampak 

 psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari jiwa si terhukum) bilahukuman berlangsung lama; Hukuman yang mendorong si terhukum untuk mencari cara lain

(meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapatmendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk daripada

kesalahan yang diperbuatnya. Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguatnegatif. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak pada bila

hukuman harus diberikan (sebagai stimulus) agar respon yang muncul berbeda dengan responyang sudah ada, sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon

yang sama menjadi semakin kuat. Misalnya, seorang pebelajar perlu dihukum karenamelakukan kesalahan. Jika pebelajar tersebut masih saja melakukan kesalahan, maka

hukuman harus ditambahkan. Tetapi jika sesuatu tidak mengenakkan pebelajar (sehingga iamelakukan kesalahan) dikurangi (bukan malah ditambah) dan pengurangan ini mendorong

 pebelajar untuk memperbaiki kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif.Lawan dari penguatan negatif adalah penguatan positif (positive reinforcement). Keduanya

 bertujuan untuk memperkuat respon. Namun bedanya adalah penguat positif menambah,

sedangkan penguat negatif adalah mengurangi agar memperkuat respons.

[sunting] Aplikasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran Aliran psikologi belajar yangsangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan

 pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan padaterbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model

Page 11: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 11/21

hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata.

Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal

seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media danfasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori

 behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.

Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan,

sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang

yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur 

 pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah,

sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik 

struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama

terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru

itulah yang harus dipahami oleh murid.

Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai objek pasif yang selalumembutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para pendidik 

mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentudalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam proses

evaluasi belajar pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehinggahal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.

Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan

ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan

mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat

otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti

kinerja mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuaidengan potensi yang ada pada diri mereka.

Karena teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur,

maka pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas danditetapkan terlebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam

 belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalanatau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang

 perlu dihukum dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk  perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai

 penentu keberhasilan belajar. Pebelajar atau peserta didik adalah objek yang berperilaku

sesuai dengan aturan, sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar 

diri pebelajar.

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan,

sedangkan belajar sebagi aktivitas ³mimetic´, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau

tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atauakumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan

kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku

Page 12: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 12/21

teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi bukuteks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar.

Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah, dan biasanya

menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntut jawaban yang benar.Maksudnya bila pebelajar menjawab secara ³benar´ sesuai dengan keinginan guru, hal ini

menunjukkan bahwa pebelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya. Evaluasi belajar dipandang sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan

setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan

 pebelajar secara individual.

[sunting] Rujukan ^ [Gage, N.L., & Berliner, D. 1979. Educational Psychology. Second

Edition, Chicago: Rand Mc. Nally] Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan

Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali Moll, L. C. (Ed.). 1994. Vygotsky and Education:

Instructional Implications and Application of Sociohistorycal Psychology. Cambridge:

Univerity Press Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable.

Jakarta: Depdikbud Gagne, E.D., (1985). The Cognitive Psychology of School Learning.

Boston, Toronto: Little, Brown and Company Light, G. and Cox, R. 2001. Learning and

Teaching ini Higher Education. London: Paul Chapman Publising Slavin, R.E. 1991.Educational Psychology. Third Edition. Boston: Allyn and Bacon Slavin, R.E. 2000.

Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. Boston: Allyn and BaconDiperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik " hing ini Higher 

Education. London: Paul Chapman Publising  

y  Slavin, R.E. 1991. Educational Psychology . Third Edition. Boston: Allyn andBacon

y  Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. SixthEdition. Boston: Allyn and Bacon

y  Munculnya teori pembelajaran digunakan untuk membantu pendidik agar lebih

mudah melakukan pengajaran kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai

secara maksimal. Namu tidak semua teori cocok dan adanya kelemahan bila

diterapkan dalam pembelajaran maka timbul adanya pergeseran teori-teori

 pembelajaran tersebut.

y  Teori yang pertama kali muncul yaitu teori behaviorisme, teori ini menekankan pada

stimulus dan respon yang akan menimbulkan bentuk respon tingkah laku. Teori ini

kurang maksimal karena teori ini berpusat pada pemberi stimulus, sedangkan orang

yang merespon hanya pasif. Guru sebagai pendidik dalam memberikan stimulus harus

  bisa menghasilkan respon yang positif, jadi keberhasilan pembelajaran sangat

memerlukan peran guru. Teori ini akan manjadikan siswa kurang kreatif dan pasif.

y  Selain stimulus yang akan menghasilkan respon, perlu juga adanya penguatan guna

meningkat respon, sehingga muncul adanya teori konektivisme. Menurut teori ini

membutuhkan penguatan bisa berupa hadiah ataupun imbalan, imbalan cenderung

meningkatkan munculnya suatu respon, dan tidak adanya imbalan cenderung

Page 13: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 13/21

mengakibatkan penghapusan. Sehingga, dalam pembelajaran koneksionisme, belajar 

siswa masih belum dimiliki kemandirian untuk mengeksplor dan mengembangkan

 pengetahuannya.

y  Sesungguhnya belajar tidak hanya berupa gerakan-gerakan otot saja namun pikiran

seseorang pun ikut berpengaruh. Teori pembelajaran yang berpusat pada

  pengoptimalan aspek kognitif (pengetahuan dan pengalaman) yang telah dimiliki

individu yaitu teori kognifisme. Karena tiap-tiap individu dalam tahap yang sama

dapat memiliki perbedaan kemampuan dalam memaknai suatu pengetahuan, maka

individu yang pintar akan semakin pintar dan individu yang kurang dapat memaknai

  pembelajaran akan semakin jauh tertinggal dari si pintar. Selain itu pula, teori ini

dianggap hanya mengandalkan pengoptimalan kemampuan intelegent padahal masih

  banyak kemampuan lain dari dalam diri seorang individu yang dapat dioptimalkan

dalam kegiatan belajar agar individu dapat secara mandiri mengeksplor 

  pengetahuannya menjadi pengalaman untuk memecahkan berbagai persoalan pelik 

dalam hidup dan kehidupannya.

y  Inovasi pembelajaran harus mengarahkan agar individu aktif, hal tersebut

memunculkan teori konstruktivisme. Teori ini cenderung mendefinisikan belajar 

sebagai proses mengkonstruk pengetahuan secara mandiri oleh individu, pendidik 

hanyalah sebagai fasilitator pemberi pengalaman nyata bagi individu. Namun pada

realitanya ada beberapa individu yang memang kurang memiliki kemandirian untuk 

  berpikir kreatif dan imajinatif, sehingga teori ini kurang cocok apabila diterapkan

untuk individu tersebut.

y  Semua manusia ingin dihargai baik itu tentang pendapatnya maupun keinginannya.

Lalu memunculkan teori humanisme, yaitu teori yang mendefinisikan pembelajaran

dengan istilah ³memanusiakan manusia´ yang dapat dilakukan dengan

memadupadankan beberapa teori asalkan tujuan ³memanusiakan manusia´ dapat

tercapai. Individu memiliki kemampuan dalam dirinya untuk mengerti diri,

menentukan hidup, dan menangani masalah± masalah psikisnya asalkan pendidik 

menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk 

aktualisasi diri.

y  Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan

tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku

seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.

Page 14: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 14/21

 Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli"

# NASUTION 

Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan

# ERNEST H. HILGARD 

Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila

kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada

sebelum itu

# NOTOATMODJO 

Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup

# AHMADI A. 

Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia

# OEMAR H. 

Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yangdinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan

# CRONBACH 

Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu

menggunakan panca indranya

# WINKEL 

Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif 

dengan lingkungan, yang menghasilakn perubahan - perubahan dalam pengetahuan,

  pemahaman, ketrampilan, dan sikap-

# NOEHI NASUTION 

Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatutingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa

  perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya

kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal

# SNELBECKER  

Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana

sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri

atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal

Page 15: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 15/21

# WHITERINGTON Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana

dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respontingkah laku yang  baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap

y  (indahf /Carapedia)y 

y  Pencarian Terbaru (100)

y  Pengertian belajar. Pengertian belajar menurut para ahli. Definisi belajar. Pengertian

 pembelajaran menurut para ahli. Definisi pembelajaran menurut para ahli. Definisi

 belajar menurut para ahli. Pengertian belajar menurut beberapa ahli.

y  Pengertian belajar dan pembelajaran menurut para ahli. Belajar menurut para ahli.

Defenisi belajar. Definisi belajar menurut beberapa ahli. Pengertian belajar menurut

ahli. Arti belajar menurut para ahli. Belajar dan pembelajaran menurut para ahli.y  Pembelajaran menurut ahli. Defenisi belajar menurut para ahli. Pengertian

kemampuan menurut para ahli. Pengertian melatih. Definisi belajar menurut ahli.Belajar menurut ahli. Pengertian belajar menurut slameto.

y  Devinisi belajar. Pengertian belajar menurut. Konsep belajar menurut para ahli.Pengertian cara belajar. Definisi belajar dan pembelajaran. Pengertian metode belajar 

menurut para ahli. Pengertian belajar mengajar menurut para ahli.y  Definisi pembelajaran menurut ahli. Makna belajar menurut para ahli. 10 definisi

 belajar. Makna belajar. Pengertian mendidik. Definisi belajar menurut tokoh.

Pengertian pengetahuan menurut notoatmodjo.

y  Pengertian melatih menurut para ahli. Teori belajar menurut para ahli. Apa pengertian

 belajar. Pengertian pelajar menurut para ahli. Pengertian mendidik menurut para ahli.Definisi cara belajar. Definisi pengertian pendidikan menurut para ahli.

y  Cara belajar menurut para ahli. Definisi kemampuan menurut para ahli. Pengertiandan definisi belajar menurut para ahli. Pengertian belajar menurut para akhli. Definisi

 pembelajaran menurut para tokoh. Pengertian kemampuan belajar. Pengertian belajar menurut para pakar.

y  Pengertian teori belajar menurut para ahli. Pengertian pembelajaran menurut para

 pakar. Pengertian%20belajar. 10 pengertian belajar. Pengertian pengajaran menurut

 beberapa ahli. 5 definisi belajar. Pengertian interaksi belajar mengajar menurut para

ahli.

y  Definisi belajar menurut para tokoh. Pengertian belajar menurut para tokoh.

Pengertian belajar menurut pakar. Definisi mendidik menurut para ahli. Belajar.

Belajar menurut para pakar. Pengetian belajar.

y  Pengertian belajar para ahli. Pengertian dan definisi belajar. Pengertian sikap belajar.

Arti kemampuan menurut para ahli. Pengertian belajar dari beberapa ahli. Pengertian

 belajar dan mengajar menurut para ahli. Pengertian belajar menurut 5 ahli.

y  Konsep konsep belajar menurut para ahli. Definisi belajar menurut. Definisi pengajaran menurut ahli. Pegertian belajar. Pemahaman belajar. Pengertian pola

 belajar. Belajar adalah.

y  5 pengertian belajar. Pengertian belajar menurut beberapa tokoh. Pengertian

kepribadian menurut beberapa ahli. Pengertian kepribadian menurut para ahli. Belajar dan pembelajaran. Definisi belajar menurut pendapat para ahli. Pengertian makna

 belajar.

Page 16: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 16/21

y  Komentar pengertian belajar dan pemelajaran menurut para akhli. 10 definisimengajar. Penertian belajar. Pengertian belajar adalah. Devinisi belajar menurut para

ahli. Pengertian kiat belajar. Pengertian pembelajaran menurut 5 ahli.

y  Pembelajaran menurut para pakar. Pengertian belajar menurut parah ahli.

Definisibelajar. Belajar menurut beberapa ahli. Definisi pengetahuan menurut

notoatmodjo. Teori belajar menurut ahli. Pengertian belajar mengajar.

y  Belajar menurut slameto. 10 definisi pembelajaran.

1. Pengertian Pembelajaran 

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat

melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang

dipelajari.

Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian :

Page 17: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 17/21

yUpaya guru untuk ³membangkitkan´ yang berarti menyebabkan atau mendorong

seseorang (siswa) belajar. (Rochman Nata Wijaya,1992)

yMenciptakan lingkungan yang memungkinkan terjdinya proses belajar. (HasibuanJ.J,1992)

ySuatu usaha untuk membuat siswa belajar, yaitu usaha untuk terjadinya perubahantingkah laku. (Gagne)

Dan Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata ³mengajar´ berasal dari kata dasar ³ajar´

yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah

dengan awalan ³pe´ dan akhiran ³an menjadi ³pembelajaran´, yang berarti proses, perbuatan,

cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. (KBBI)

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar   pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik 

agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.(Wikipedia.com)

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di

manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar 

supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu

objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi

kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses

  belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupauntuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. 

Gagne dan Briggs (1979:3) 

Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar 

 pada suatu lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20)

Istilah ³pembelajaran´ sama dengan ³instruction atau ³pengajaran´. Pengajaran mempunyaiarti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967, hal 22). Dengan demikian

 pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru).

Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan  belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yangdimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.

Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk 

membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar,dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu

yang relative lama dan karena adanya usaha.

Page 18: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 18/21

Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yangmelibatkan beberapa komponen :

1. Siswa

Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Guru

Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang

memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

3. Tujuan

Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Isi Pelajaran

Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5. Metode

Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi

yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.

6. Media

Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasikepada siswa.

7. Evaluasi

Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.

2. Teori-Teori Pembelajaran 

A. Berhavioristik  

Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat

seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadisebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau msalah, guru

menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperolehhasil.

B. Kognitivisme  

Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman

sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat

Page 19: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 19/21

Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.

C. Humanistic 

Dalam pembelajran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat

mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-  potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan

inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual)

dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.

D. Sosial/Pemerhatian/permodelan 

Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal  pasti empat unsure utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan,

iaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat

 pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut:

Penyampaian harus interktif dan menarik 

Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat

Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang

tinggi.

3. Ciri-ciri Pembelajaran 

Menurut Eggen & Kauchak (1998) Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang

efektif, yaitu: 

(1) siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi,

membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta

membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,

(2) guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,

(3) aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,

(4) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam

menganalisis informasi,

(5) orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan

 berpikir, serta

(6) guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gayamengajar guru.

Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar 

siswa sebagai berikut :

Page 20: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 20/21

yMotivasi belajar 

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaina usaha untuk menyediakan kondisi kondisitertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatau, dan bila ia tidak suka,

maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat dirangsangdari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Adalam kegiatan belajar, maka

motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang/siswayang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada

kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa (Sardiman, A.M.1992)

yBahan belajar 

Yakni segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk 

mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa informasi, maka perlu diusahakanisi pengajaran dapat merangsang daya cipta agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa

untuk memecahkannya sehingga kelas menjadi hidup.

yAlat Bantu belajar 

Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk 

menyampaikan pesan (informasi)) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima

(siswa). Inforamsi yang disampaikan melalui media harus dapat diterima oleh siswa, dengan

menggunakan salah satu ataupun gabungan beberaapa alat indera mereka. Sehingga, apabila

 pengajaran disampaikan dengan bantuan gambar-gambar, foto, grafik, dan sebagainya, dan

siswa diberi kesempatan untuk melihat, memegang, meraba, atau mengerjakan sendiri makamemudahkan siswa untuk mengerti pengajaran tersebut.

ySuasana belajar 

Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa adalah apabila terjadi :

a.  Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya) yang

intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara hakiki setara dan

dapat berbuat bersama.

 b.Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Hal ini dapat terjadi apabila isi

 pelajaran yang disediakan berkesusaian dengan karakteristik siswa.

Kegairahan dan kegembiraan belajar jug adapat ditimbulkan dari media, selain isis pelajaranyang disesuaiakan dengan karakteristik siswa, juga didukung oleh factor intern siswa yang

 belajar yaitu sehat jasmani, ada minat, perhatian, motivasi, dan lain sebagainya.

yKondisi siswa yang belajar 

Mengenai kondisi siswa, adapat dikemukakan di sini sebagai berikut :

a.  Siswa memilki sifat yang unik, artinya anatara anak yang satu denganyang lainnya berbeda.

Page 21: Pengertian Belajar

5/13/2018 Pengertian Belajar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-belajar-55a7503161ea0 21/21

 b.  Kesamaan siwa, yaitu memiliki langkah-langkah perkenbangan, danmemiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran.

Kondisi siswa sendiri sangat dipengaruhi oleh factor intern dan juga factor luar, yaitu segala

sesuatau yang ada di luar diri siswa, termasuk situasi pembelajaran yang diciptakan guru.Oleh Karena itu kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada peranan dan partisipasi siswa,

  bukan peran guru yang dominant, tetapi lebih berperan sebagai fasilitaor, motivator, dan pembimbing.