pengertian anak jalanan

22
Analisis Fenomena Anak Jalanan Usia Sekolah dalam Tinjauan Pisikologi Abstrak: Agar dapat memberikan sebuah konseling yang baik dan benar terhadap anak jalanan usia sekolah kita harus mengerti tentang: (1) Pengertian anak jalanan, (2) Mengapa Anak Jalanan Enggan Bersekolah, (3) Alasan anak Jalanan Kehilangan Motivasi Belajar, (4) Tujuan Pendidkan, (5) Pentingnya pendidikan bagi semua orang, dan (6) Cara yang efektif untuk membangun kesadaran belajar terhadap anak jalanan usia sekolah. Berkenaan dengan kegiatan konseling kita sebagai konselor juga ikut andil dalam memajukan pendidikan di Negara indonesia,baik anak jalanan usia sekolah maupun dalam sekolah.untuk itu kita juga harus mengerti dan memahami alasan anak jalanan tidak bersekolah. Kata kunci: : Pengertian anak jalanan, Mengapa Anak Jalanan Enggan Bersekolah, Alasan anak Jalanan Kehilangan Motivasi Belajar, Tujuan Pendidkan, Pentingnya pendidikan bagi semua orang, dan Cara yang efektif untuk membangun kesadaran belajar terhadap anak jalanan usia sekolah

Upload: nadiya-triani-k

Post on 27-Jun-2015

1.361 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian anak jalanan

Analisis Fenomena Anak Jalanan Usia Sekolah dalam Tinjauan Pisikologi

Abstrak:

Agar dapat memberikan sebuah konseling yang baik dan benar terhadap anak

jalanan usia sekolah kita harus mengerti tentang: (1) Pengertian anak jalanan,

(2) Mengapa Anak Jalanan Enggan Bersekolah, (3) Alasan anak Jalanan

Kehilangan Motivasi Belajar, (4) Tujuan Pendidkan, (5) Pentingnya pendidikan

bagi semua orang, dan (6) Cara yang efektif untuk membangun kesadaran belajar

terhadap anak jalanan usia sekolah. Berkenaan dengan kegiatan konseling kita

sebagai konselor juga ikut andil dalam memajukan pendidikan di Negara

indonesia,baik anak jalanan usia sekolah maupun dalam sekolah.untuk itu kita

juga harus mengerti dan memahami alasan anak jalanan tidak bersekolah.

Kata kunci: : Pengertian anak jalanan, Mengapa Anak Jalanan Enggan

Bersekolah, Alasan anak Jalanan Kehilangan Motivasi Belajar, Tujuan

Pendidkan, Pentingnya pendidikan bagi semua orang, dan Cara yang efektif

untuk membangun kesadaran belajar terhadap anak jalanan usia sekolah

A. Pendahuluan

Fenomena anak jalanan usia sekolah di negera Indonesia adalah sesuatu hal yang

luar biasa dan juga di anggap hal yang biasa oleh kita. Akan tetapi kita seharusnya

sadar bahwa fenomena anak jalanan adalah sesuatu yang harus kita perhatikan

dengan sungguh-sungguh, anak jalanan adalah bagian dari negeri ini mereka juga

manusia dan juga sodara kita satu tanah air, akan tetapi kita banyak dari kita yang

tidak sadar dan memperhatikan kondisi mereka. Kondisi anak jalanan sangat lah

memperhatikan baik di Negara kita sendiri ataupun di luar negeri sekalipun.

Page 2: Pengertian anak jalanan

Mereka yang seharusnya menikmati masa kanak-kanak mereka dengan bermain

dan belajar malah disibukan dengan bekerja mencari uang layaknya orang dewasa.

Ini adalah fenomena yang harus kita perbaiki, anak-anak adalah penerus negeri,

juga pemimpin masa depan kita biarpun dia adalah anak jalanan dia juga punya

kesempatan untuk mengarahkan negeri ini. Jika sekarang negeri ini banyak anak

jalanan maka akan jadi apa negeri ini.

Anak jalanan kurang memiliki motivasi untuk belajar dan bersekolah, yang

mereka pikirkan hanyalah mencari uang, kebanyakan dari mereka beranggapan

bahwa pendidikan adalah hal yang tidak penting, buat apa sekolah banyak orang

yang berpendidikan pun mengangur, kata mereka.

Oleh alasan itu kita sepatutnya menyadarkan mereka bahwa pendidikan bukan

hanya untuk mencari kerja akan tetapi juga untuk memanusiakan mereka sendiri.

Belajar atau bersekolah banyak hal yang kita dapatkan bukan hanya tentang

pelajaran formal saja yang kita ketahui, akan tetapi kita belajar cara sosialisasi

yang baik, cara berpikir yang kritis dan juga yang lainnya.

Oleh karena itu dalam upaya memberikan pemahaman tentang pentingnya

pendidkan bagi anak jalanan melalui tulisan ini akan dipaparkan tentang alasan

dan bagaimana cara untuk memberikan pendidkan yang baik untukk anka jalanan.

B. Analisis Fenomena Anak Jalanan Usia Sekolah dalam Tinjauan Pisikologi

Membicarakn tentang fenomena anak jalanan usia sekolah tidak lepas dari anak

jalanan tersebut. Fenomena anak jalanan di Indonesia adalah hal yang haru

ditanggapi secara serius karena anak jalanan juga calon pemimpin masa depan

kita. Untuk lebih mengenal apa itu anak jalanan, mengapa mereka tidak ingin

bersekolah dan cara yang tepat untuk memotivasi mereka, saya akan

membahasnya di bawah ini:

Page 3: Pengertian anak jalanan

1. Pengertian anak jalanan

Anak jalanan adalah seseorang yang masih belum dewasa (secara fisik dan

phsykis) yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dengan

melakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan uang guna mempertahankan

hidupnya yang terkadang mendapat tekanan fisik atau mental dari

lingkunganya. Umumnya mereka berasal dari keluarga yang ekonominya lemah.

Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab

dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga

memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif.

Kasus-kasus kekerasan (fisik, psykologis, maupun seksual) yang dialami oleh

anak jalanan hingga terungkap ke publik hanyalah sebuah fenomena “gunung es”

dari kasus-kasus kekerasan yang sebenarnya sering terjadi di dalam kehidupan

anak-anak jalanan. Oleh karena itu, tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan

bahwa anak jalanan senantiasa berada dalam situasi yang mengancam

perkembangan fisik, mental dan sosial bahkan nyawa mereka. Di dalam situasi

kekerasan yang dihadapi secara terus-menerus dalam perjalanan hidupnya, maka

pelajaran itulah yang melekat dalam diri anak jalanan dan membentuk kepribadian

mereka.

Ketika mereka dewasa, besar kemungkinan mereka akan menjadi salah satu

pelaku kekerasan. Tanpa adanya upaya apapun, maka kita telah berperan serta

menjadikan anak-anak sebagai korban tak berkesudahan. Menghapus stigmatisasi

di atas menjadi sangat penting. Sebenarnya  anak-anak jalanan hanyalah korban

dari konflik keluarga, komunitas jalanan, dan korban kebijakan ekonomi

permerintah yang tidak becus mengurus rakyat. Untuk itu kampanye perlindungan

terhadap anak jalanan perlu dilakukan secara terus menerus setidaknya untuk

mendorong pihak-pihak di luar anak jalanan agar menghentikan aksi-aksi

kekerasan terhadap anak jalanan

Page 4: Pengertian anak jalanan

2. Mengapa Anak Jalanan Enggan Bersekolah

Ilmu ekonomi berpandangan apapun yg dilakukan sesorang atau sekelompok

orang umumnya selalu dilakukan berdasarkan pertimbangan untung-rugi.Dengan

kata lain ilmu ekonomi berpandangan bahwa anak-anak jalanan pun bertindak

rasional.Mereka akan tetap menjadi anak jalanan selama biaya ekonomi

(opportunity cost) sangat kecil. Dengan kata lain mereka akan menolak mengikuti

program-program pembinaan yg diberikan pemerintah, jika dianggap biaya

ekonomi dari mengikuiti program-program tersebut amat besar.

Untuk memperjelas pembahasan, Kita fokuskan pembahasan pada kegagalan

program penyekolahan anak-anak jalanan. Kegagalan tersebut membawa kepada

pertanyaan "mengapa anak-anak jalanan enggan bersekolah?".Dari sudut pandang

ilmu ekonomi,jawabannya sangat jelas, yaitu biaya ekonomi dari bersekolah bagi

anak-anak jalanan adalah sangat besar. Biaya ekonomi yg relevan bagi anak-anak

jalanan dalam memutuskan untuk bersekolah atau tidak berseklah adalah

pendapatan yg dikorbankan jka mereka bersekolah.

Selain pendapatan yg dikorbankan sangat besar,prospek penghasilan bagi anak2

jalanan jika hanya mengandalkan ijazah SD saja sangat kecil.Pengahasilan yg

diperoleh dari bekerja dengan mengandalkan ijazah SD terlalu kecil dibanding

penghasilan yg harus dikorbankan untuk mendapatkan ijazah tersebut.

Faktor-faktor lain:

1. Motivasi yang kurang dari anak jalanan. Mereka menganggap mencari uang

itu mudah sekali, jadi buat apa sekolah.

2. Adanya koordinasi negatif dari Preman dan beberapa "pihak" lain yang selalu

mendominasi anak jalanan, sehingga mereka harus setor sekian ribu rupiah

per hari

Page 5: Pengertian anak jalanan

3. Adanya dorongan negatif dari orang tua, karena beberapa dari mereka ada

yang dipaksa oleh orang tua buat mencari uang dengan jalan jadi anak

jalanan.

4. Kurangnya perhatian dari pemerintah

3. Alasan anak Jalanan Kehilangan Motivasi Belajar

Anak jalanan masih sempat mengenyam pendidikan, namun banyak di antaranya

sudah tak memedulikannya lagi. Mereka pun seolah-olah kehilangan

motivasi dan tidak menghiraukan lagi pentinanya pendidikan sebagai bekal bagi

kehidupan yang Iebih baik pada masa depan. Bagi mereka, apalah arti bersekolah

kalau kenyataannya mereka berada di lengah pahitnya penderitaan akibat

kemiskinan yang melanda keluarganya.

Mencermati dunia anak jalanan, rusaknya mental anak mentpaktin bahaya yang

sangat mengkhawatirkan. Kekhawatiran ini khususnya kagi mereka yang

menekuni profesi sebagai pengamen atau peminta-minta. Kemudahan

memperoleh uang dikhawatirkan dapat mengondisikan sikap manja dan membuat

mereka enggan bekerja keras.

Dengan gampang mereka mendapatkan uang receh. Cukup hanya dengan cara

menyanyi sambil meminta-minta di atas bus kota atau di persimpangan-

persimpangan jalan, uang recehan sudah dalang sendiri.Padahal, di lain pihak,

banyak pekerja seperti kuli bangunan, kuh barang, dan tukang becak harus bekerja

keras selama berjam-jam untuk bisa mendapatkan uang upah minimum untuk

kehidupan keseharian mereka.

Sikap mental sebagai "peminta" ini tentu kurang baik bagi dirinya sebagai bekal

dalam menapak masa depan. Ada kesan mereka menjadi kurang fight dalam

menjalani hidup keseharian. Mereka pun rentan untuk bisa diharapkan

menghadapi persaingan keras dalam meraih kebahagiaan dan kesejahteraan

apabila kelak menjadi dewasa.

Page 6: Pengertian anak jalanan

4. Tujuan Pendidkan

Jelasnya pendidikan (sekolah) bukanlah suatu proses untuk mempersiapkan

manusia-manusia penghuni pabrik, berpenampilan elegan apalagi hanya sebatas

regenerasi pegawai negeri sipil (PNS), tapi lebih dari itu adalah pendidikan

merupakan upaya bagaimana memanusiakan manusia. Kalau dunia pendidikan

hanya diposisikan sebagai pelengkap dunia industri maka bisa jadi manusia-

manusia Indonesia kedepan adalah manusia yang kapitalistik, coba perhatikan

menjelang masa-masa penerimaan siswa/mahasiswa tahun ajaran baru dipinggir

jalan sering kita temukan mulai dari spanduk, baliho, liflet, brosur, pamlet dan

stiker yang bertuliskan slogan yang kapitalistik seperti ” lulus dijamin langsung

kerja, kalau tidak uang kembali 100%, adapula yang bertuliskan “sekolah hanya

untuk bekerja, disini tempatnya” apalagi banyaknya sekolah-sekolah yang bergaya

industri semakin memperparah citra dunia pendidikan yang cenderung lebih

berorientasi pada pengakumulasian modal daripada pemenuhan kualitas pelayanan

akademik yang diberikan.

5. Pentingnya pendidikan bagi semua orang

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa

setiap manusia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang

didalamnya, Pendidikan tidak akan ada habisnya,. Pendidikan secara umum

mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu

untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang

yang terdidik itu sangat penting.Kita dididik menjadi orang yang berguna baik

bagi Negara,Nusa dan Bangsa.Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di

lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah(Pendidikan

Formal),dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal). Pendidikan

Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari

Page 7: Pengertian anak jalanan

dengan sadar atau tidak sadar,sejak seseorang lahir sampai mati.Proses pendidikan

ini berlangsung seumur hidup.Sehingga peranan keluarga itu sangat penting bagi

anak terutama orang tua.Orang tua mendidik anaknya dengan penuh kasih

sayang.Kasih sayang yang diberikan orang tua tidak ada habisnya dan terhitung

nilainya.Orang tua mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik misalnya,

bagaimana kita bersikap sopan-santun terhadap orang lain,menghormati

sesama,dan berbagi dengan mereka yang kekurangan.

Seorang manusia yang normal ,baik anak maupun orang dewasa senantiasa

membutuhkan sesuatu “ rasa dihargai”.Rasa sayang kepada anak perlu orang tua

nyatakan.Anak harus mengetahui bahwa memang kita disayangi.Seorang anak

yang disayangi akan menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan

bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga.Dalam situasi yang demikian anak akan

merasa aman,dihargai,dan disayangi.Si anak tidak akan merasa takut untuk

menyatakan dirinya.Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang

membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling

membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan mental

anak.Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan

perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri

berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai

manusia .Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di

lingkungan

keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai

orang lain hal ini akan menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hidup

sehingga akan mempererat kerukunan hidup.

Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua atau juga

disebut dengan Pendidikan formal.Pendidikan formal adalah pendidikan yang

didapat seseorang dari umur 9-12 tahun,wajib bagi seseorang untuk

mendapatkanya.Selain itu dapat melanjutkannya kejenjang yang lebih tinggi yaitu

Page 8: Pengertian anak jalanan

di SLTP dan SLTA,dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat

melanjutkannya ke Perguruan Tingi Menjadi seorang terdidik itu penting

sekali.Alangkah pentingnya pendidikan di Indonesia.Peningkatan mutu

pendidikan di Indonesia memang diperlukan untuk mencapai Indonesia

baru.Mengenai mutu pendidikan di Indonesia khususnya tingkat keberhasilan

seorang guru untuk mendidik anak didiknya.Guru sebagai media pendidik

memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.Sehingga tak luput

dari peranan Guru.Peranan guru sebagai pendidik merupakan peranan yang

berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas

yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak didik agar anak itu menjadi patuh

terhadap norma hidup,dan aturan-aturan sekolah.Guru mengajarkan kepada anak

didik supaya pintar dan berwawasan luas.Anak didik yang terdidik dituntut untuk

tidak merugikan orang lain ,harus menghargai,dan menghormati hak orang

lain,anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan,dan menyesuaikan diri

dengan norma-norma tertentu.

Sekolah sebagai lembaga formal yang diserahi tugas untuk mendidik.Peranan

Sekolah sangat besar sebagai sarana tukar pikiran diantara peserta didik.Dan juga,

Guru harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik

minat anak, sebab tidak jarang anak menganggap pelajaran yang diberikan oleh

Guru kepadanya tidak bermanfaat .Tugas Guru yang hanya semata-mata mengajar

saat ini sudah keluar dari aturan-aturan itu .Guru harus mendidik yaitu harus

membina para anak didik menjadi manusia dewasa yang bertangging

jawab.Hanya dengan inilah maka semua aspek kepribadian anak bisa berkembang.

Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi peserta didik .Ini juga

disebut Pendidikan Nonformal.Pendidikan Nonformal adalah pendidikan di luar

sekolah,yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang secara teratur,terarah.

Berhubung karena Pendidikan Nonformal lebih mudah disesuaikan dengan

keadaan seseorang dan lingkungan maka pendidikan Nonformal lebih terhadap

kehidupan masyarakat.Hal ini berarti memberikan gambaran tentang bagaimana

Page 9: Pengertian anak jalanan

kita hidup bermasyarakat.Dengan demikian apabila kita berinteraksi dengan

mereka di lingkungan masyarakat maka mereka akan menilai kita,bahwa mereka

akan tahu mana orang yang terdidik,mana orang yang tidak Terdidik berarti kita

dididik untuk bisa memahami,mengerti,serta menjadi orang yang peduli terhadap

orang lain.Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa

mengaplikasikan ilmu yang didapat Sehingga tidak terombang-ambing dalam

kancah perkembangan zaman.Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik

baik di lingkungan Keluarga,Sekolah,dan Masyarakat.

6. Cara yang efektif untuk membangun kesadaran belajar terhadap anak

jalanan usia sekolah

Pada hakekatnya pendidikan merupakan investasi yang paling strategis dalam

proses pembangunan nasional, karena terkait langsung dengan penyediaan sumber

daya manusia (SDM) berkualitas sebagai penggerak utama pembangunan. Selain

itu, pendidikan juga merupakan ujung tombak dalam perwujudan nation and

character building

Pendidikan merupakan elemen penting dari kehidupan seseorang dan merupakan

aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah kompleks, dinamis, dan

kontekstual. Oleh karena itu pendidikan bukanlah hal yang mudah atau sederhana

untuk dibahas. Kompleksitas pendidikan ini mengambarkan bahwa pendidikan itu

adalah sebuah upaya yang serius karena pendidikan melibatkan aspek kognitif,

afekif, dan keterampilan yang akan membentuk diri seseorang secara keseluruhan

menjadi manusia seutuhnya

Dalam arti luas, pendidikan merupakan proses pembudayaan anak untuk dibentuk

sesuai potensi belajar yang dimilikinya dengan tujuan supaya menjadi anggota

penuh dari masyarakat yang dapat menghayati dan mengamalkan potensinya baik

secara individu maupun bersama-sama dengan anggota lainnya. Dalam arti

praktis, pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyampaian kebudayaan atau

Page 10: Pengertian anak jalanan

proses pembudayaan yang bertujuan menjadikan anak memiliki keterampilan,

pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai, serta pola prilaku tertentu. Mengacu

pemahaman arti luas dan juga arti praktis, pendidikan itu bertujuan untuk

mentransformasikan budaya, baik pendidikan di rumah tangga (keluarga), di

masyarakat, maupun di sekolah, yang menunjukkan apa yang baik di masyarakat.

Tujuan pendidikan pada semua jenjang dan jenis satuan pendidikan haruslah

memuat ilmu dan pengetahuan yang akan dicapai, bersifat aspiratif yaitu

mengembangkan inisiatif atau yang menerapkan sikap demokratis, menjunjung

tinggi norma dan nilai serta pandangan hidup yang berlaku di tengah masyarakat

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis

dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi

manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajuan bangsa. Proses pendidikan

dilaksanakan melalui tiga jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya

   Berdasarkan UUD RI 1945 pasal 31 tentang pendidikan menjelaskan bahwa

tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Pada pasal 34 juga

menjelaskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Bila kita menilik pada UU nomor 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 1 menetapkan setiap

warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu. Selanjutnya pada 34 juga dijelaskan wajib belajar merupakan tanggung

jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat.

   Ironisnya apabila kita melihat realita di lapangan program wajib belajar

sembilan tahun masih belum mencapai hasil yang maksimal. Dengan

terbangkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak

Page 11: Pengertian anak jalanan

Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib

belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan

kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah

pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetensi di era global

Hal ini masih menjadi problematika serta merupakan tanggung jawab negara

untuk mencari benang merahnya. Oleh karena itu, masih banyak ditemukan anak

usia sekolah (usia 6-18 tahun) yang seharusnya berada di sekolah mengikuti

proses pembelajaran dalam rangka menambah ilmu pengetahuan, tapi mereka

harus di jalanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut hasil penelitian di 12 kota besar yang dilakukan kementrian

pemberdayaan perempuan, jumlah anak jalanan tahun 2003 sebanyak 147.000

orang. Dari data tersebut terungkap, sebanyak 60% putus sekolah, 40% masih

sekolah. Sedangkan sebanyak 18% adalah anak jalanan perempuan yang berisiko

terhadap kekerasan seksual

   Disamping fenomena diatas, rendahnya pengetahuan mereka akan pentingnya

pendidikan juga merupakan suatu penyebab kurangnya kesadaran dalam

mengikuti dan melaksanakan pendidikan. Dengan kata lain sebagian masyarakat

belum menyadari bahwa pendidikan sebagai “investasi” jangka panjang bagi

keluarga, masyarakat, dan negara. Mereka beranggapan dengan berada di jalanan

dan mendapatkan uang adalah sesuatu yang berharga bila dibandingkan harus

mengikuti proses belajar pembelajaran di sekolah yang dapat merubah

kehidupannya kearah yang lebih baik pada masa yang  akan datang.

Untuk keluar dari berbagai problematika tersebut, maka diperlukan semacam

pendekatan kepada mereka. Salah satu strategi pendekatan yang mungkin dapat

dilakukan adalah pemberian bimbingan kelompok kepada anak jalanan tersebut.

Bimbingan kelompok berguna untuk membantu anak jalanan menemukan dirinya

sendiri, mengarahkan diri dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Disamping itu pemberian bimbingan kelompok juga memberikan kesempatan

Page 12: Pengertian anak jalanan

kepada anak jalanan untuk belajar hal-hal penting yang berguna bagi pengarahan

dirinya yang berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.

   Dengan adanya pemberian bimbingan kelompok kepada anak jalanan

diharapkan dapat merubah paradigma anak jalanan untuk kembali melanjutkan

pendidikannya agar terciptanya pendidikan nasional yang berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab

Page 13: Pengertian anak jalanan

C. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa alasan anak

jalanan usia sekolah tidak mau bersekolah yaitu:

1. Motivasi yang kurang dari anak jalanan untuk bersekolah

2. Adanya kordinasi negatif dari Preman dan beberapa "pihak" lain yang

selalu mendominasi anak jalanan,

3. Adanya dorongan negatif dari orang tua, karena beberapa dari mereka ada

yang dipaksa oleh orang tua buat mencari uang dengan jalan jadi anak

jalanan.

4. Kurangnya perhatian dari pemerintah

Dan cara yang tepat dalam bimbingan belajar anak jalanan ialah bimbingan

kelompok, karena dengan bimbingan kelompok seorang guru atau konselor tahu

betul potensi yang setiap anak miliki dan dengan bimbingan belajar kelompok

akan tercipta suasana yang nyaman karena mereka akan beranggapan ini bukan

belajar formal, jadi pisikologi mereka akan lebih rileks atau santai dalam

menerima pelajaran tersebut

 

Page 14: Pengertian anak jalanan

Daftar Pusataka

“Pameran Pendidikan Nasional Tahun 2002”, www.asosiasi-politenik.or.id, diakses pada tanggal 7 Februari 2008.

Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis sekolah dan Masyarakat,  (Jakarta: Nimas Multima 2004), hal. 1.

UU nomor 20 tahun 2003 Tentang SISDIKNAS,  (Bandung: Citra Utama, 2006).

Wulan Agustin Herdina, “Permasalahan Pendidikan Sekarang ini”, www. re-searchengine.com, 6 Juni 2007, diakses pada tanggal 7 Februari 2008.

“Keadilan Sosial Untuk Anak Jalanan”, www.cmm.or.id, 24 Mei 2007, diakses pada tanggal 7 Februari 2008.

UU nomor 20 tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Utama, 2006).

http://putraboxer.multiply.comjournalitem5Mengapa_Anak_Jalanan_Enggan_Bersekolah

http://www.bunghatta.ac.id/artikel-259-pentingnya-pendidikan-bagi-semua-orang.html

http:// Fenomena Anak Jalanan, Sebuah Tragedi Zaman Ini! « Portal Komunitas Pelayanan Masyarakat.htm

Page 15: Pengertian anak jalanan

Ana Fenomena Anak Jalanan Usia Sekolah dalam Tinjauan Pisikologi

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengempu Rosita Rahma M. Pd.

Ahmad Chutomi

1006759

PPB

Kelas A

Pisikologi Pendidkan dan Bimbingan

Fakultas ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

2010