pengendalian internal atas piutang pelanggan pada pt pln ... · bagian akuntansi umum dan mengambil...

28
1 PENDAHULUAN Perusahaan dalam proses mencapai tujuannya tidak lepas dari kegiatan penjualan yaitu penyerahan suatu produk baik dalam bentuk barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan dari kegiatan perusahaan ini adalah untuk memperoleh pendapatan yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan aktivitas perusahaan itu sendiri. Beberapa perusahaan ada yang menganut sistem penjualan kredit, yang nantinya akan menimbulkan akun piutang didalamnya. Di setiap perusahaan baik perusahaan dagang maupun jasa, piutang merupakan suatu proses penting yang dapat menunjukkan satu bagian yang besar dari harta likuid perusahaan. Piutang merupakan harta lancar perusahaan yang berada di pihak lain dan perusahaan berkewajiban untuk menarik kembali. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan penyediaan listrik di Indonesia. Tujuan dari perusahaan ini adalah sebagai perusahaan yang menyediakan serta melayani kebutuhan dan kepentingan pelanggan akan tenaga listrik. PT. PLN sebagai sebuah perusahaan publik yang menyediakan kebutuhan hajat hidup orang banyak harus menyediakan kualitas layanan jasa terbaiknya kepada para pelanggan, yaitu dapat melayani setiap kepentingan pelanggan. Disisi lain PT. PLN juga perlu mempertimbangkan dampak atau akibat dari piutang tersebut yang memungkinkan adanya konsumen yang menunggak pembayaran atas pemakaian jasa atas listrik yang sudah digunakan. Hal ini menimbulkan piutang tak tertagih bagi PT. PLN yang nantinya harus ada penanganan yang serius dari perusahaan karena kalau tidak hal ini bisa mengakibatkan kerugian bagi PT. PLN itu sendiri. Piutang merupakan akun yang sangat material jumlahnya bagi PT PLN, oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian internal terhadap piutang. Hal ini ditujukan agar mengurangi kesalahan pada pencatatan piutang, karena apabila terdapat salah catat yang dilakukan oleh perusahaan bisa merugikan pihak

Upload: others

Post on 27-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

1

PENDAHULUAN

Perusahaan dalam proses mencapai tujuannya tidak lepas dari kegiatan

penjualan yaitu penyerahan suatu produk baik dalam bentuk barang maupun jasa

kepada konsumennya. Adapun tujuan dari kegiatan perusahaan ini adalah untuk

memperoleh pendapatan yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan

aktivitas perusahaan itu sendiri. Beberapa perusahaan ada yang menganut sistem

penjualan kredit, yang nantinya akan menimbulkan akun piutang didalamnya.

Di setiap perusahaan baik perusahaan dagang maupun jasa, piutang

merupakan suatu proses penting yang dapat menunjukkan satu bagian yang besar

dari harta likuid perusahaan. Piutang merupakan harta lancar perusahaan yang

berada di pihak lain dan perusahaan berkewajiban untuk menarik kembali. PT.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

jasa pelayanan penyediaan listrik di Indonesia. Tujuan dari perusahaan ini adalah

sebagai perusahaan yang menyediakan serta melayani kebutuhan dan kepentingan

pelanggan akan tenaga listrik. PT. PLN sebagai sebuah perusahaan publik yang

menyediakan kebutuhan hajat hidup orang banyak harus menyediakan kualitas

layanan jasa terbaiknya kepada para pelanggan, yaitu dapat melayani setiap

kepentingan pelanggan.

Disisi lain PT. PLN juga perlu mempertimbangkan dampak atau akibat

dari piutang tersebut yang memungkinkan adanya konsumen yang menunggak

pembayaran atas pemakaian jasa atas listrik yang sudah digunakan. Hal ini

menimbulkan piutang tak tertagih bagi PT. PLN yang nantinya harus ada

penanganan yang serius dari perusahaan karena kalau tidak hal ini bisa

mengakibatkan kerugian bagi PT. PLN itu sendiri.

Piutang merupakan akun yang sangat material jumlahnya bagi PT PLN,

oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian internal terhadap piutang. Hal ini

ditujukan agar mengurangi kesalahan pada pencatatan piutang, karena apabila

terdapat salah catat yang dilakukan oleh perusahaan bisa merugikan pihak

Page 2: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

2

pelanggan, dan itu bisa memperburuk citra PT PLN di hadapan para

pelanggannya.

Pengendalian internal piutang merupakan suatu rangkaian komponen yang

aktivitasnya dilakukan ditempat yang sama, tetapi di PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta terpisah. Sebagian aktivitas pengendalian

internal dilakukan di Kantor APJ (Area Pelayanan Jaringan) dan sebagian lagi

dilakukan di KD (Kantor Distribusi), akan tetapi pemagang hanya menganalisi

aktivitas pengendalian pada Kantor Distribusi saja. Maka dari itu pengendalian

internal atas piutang usaha menjadi topik magang yang diambil oleh pemagang di

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta.

Tujuan dari pengendalian internal di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Tengah & D. I. Yogyakarta sangat luas tetapi pemagang fokus kepada salah satu

tujuan yaitu untuk keandalan pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang handal

demi untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan atau laba

supaya dapat membiayai pengembangan perusahaan.

Posisi magang di PT. PLN yaitu di bagian akuntansi, yang terbagi menjadi

dua yaitu akuntansi umum dan AT PDP (aktiva tetap dan pekerjaan dalam

pelaksanaan). Dari kedua bagian tersebut yang menarik pemagang ambil adalah

bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi

umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan dengan verifikasi semua

akun yang ada di neraca kecuali akun aktiva dan persediaan karena merupakan

bagian AT PDP, aktivitas di akuntansi umum ini adalah memonitoring antara

System Application and Product in data processing (SAP) dengan Aplikasi

Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). SAP merupakan package software

Enterprise Resource Planning (ERP) yang dipilih oleh PLN. Sedangkan ERP

sendiri merupakan suatu sistem dengan konsep perencanaan dan pengelolaan

terpadu terhadap sumber daya perusahaan. PLN menerapkan sistem ERP tersebut

di tiga fungsi bisnis yaitu keuangan (Financial Management/FM), logistik

(Material Management/MM), dan SDM (Human Resource Management/HRM).

Page 3: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

3

AP2T adalah Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat untuk distribusi Jawa dan

Bali. Nanti yang akan pemagang kerjakan disana adalah mencocokkan piutang

antara SAP dan AP2T, jika ada perbedaan maka harus dicari penyebabnya dengan

mengecek ulang jurnal manual. Alasan terjadinya perbedaan antara piutang di

SAP dan AP2T diduga karena AP2T merupakan program yang masih baru

sehingga aplikasinya masih belum sempurna, jadi unsur piutang yang ada di

AP2T belum terinterface di SAP semua, begitupun sebaliknya. Saat ini aplikasi

AP2T masih dalam proses penyempurnaan. Hal-hal tersebut mengakibatkan

perbedaan saldo piutang SAP dan AP2T.

Sejak AP2T mulai diterapkan pada tanggal 24 Mei 2011, menurut Ibu Dini

selaku supervisor akuntansi umum kendala yang sering dihadapi adalah salah

penginputan data yang berakibat error pada sistem, sehingga pekerjaan terganggu.

Yang kedua adalah ketika terdapat beberapa orang yang membuka file yang sama,

file tersebut tidak bisa dibuka, walaupun sistem memberi tahu status file yang

ingin dibuka tersebut sedang dibuka oleh pegawai lain, tetapi pegawai akan

membutuhkan waktu yang lama hanya untuk membuka file tersebut.

Adapun yang menjadi tujuan melakukan magang adalah untuk mengetahui

dan melakukan analisis serta terlibat langsung dalam salah satu kegiatan akuntansi

yang mendukung pengendalian internal atas piutang pelanggan pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta.

Kegiatan yang diperoleh pemagang selama melakukan magang di PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta ini diharapkan akan

memberikan manfaat atau kontribusi bagi pemagang yaitu memperoleh informasi,

menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai akuntansi di perusahaan jasa

khususnya di bagian piutang, mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu

yang didapatkan dan dipelajari di bangku kuliah ke dalam dunia perusahaan.

LANDASAN TEORI

Page 4: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

4

Piutang menurut Ratma et al. (2010: 36), piutang adalah suatu tagihan

terhadap perusahaan atau orang-orang tertentu yang timbul akibat penjualan

jasa/barang secara kredit atau tagihan yang disebabkan perusahaan telah

memberikan jasa tertentu. Sedangkan menurut Warren et al. (1999: 324) piutang

(receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya,

termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya.

Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal

perusahaan, tetapi selain itu masih banyak sumber-sumber yang dapat

menimbulkan piutang. Oleh karena itu (Noviyanti, Suzy dan Rita Widayanti,

2003: 19) menguraikan klasifikasi piutang kedalam 2 kategori, yaitu piutang

usaha dan piutang lain-lain.

1. Piutang usaha

Piutang usaha adalah suatu aktiva berwujud tagihan yang timbul dari

penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan

dari kegiatan pokok (utama) perusahaan.

2. Piutang lain-lain

Piutang lain-lain adalah aktiva yang timbul dari transaksi diluar

kegiatan pokok perusahaan. Misalnya piutang pegawai, piutang

pesanan pembelian saham.

Piutang termasuk dalam komponen aktiva lancar. Dalam hubungannya

dengan penyajian piutang di dalam neraca digunakan dasar pengukuran Nilai

Realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value), dasar pengukuran ini

mengatur bahwa piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi

dengan taksiran jumlah yang tidak dapat diterima. Untuk melaporkan piutang

dalam neraca adalah sebesar jumlah yang akan direalisasikan yaitu jumlah yang

diharapkan akan dapat ditagih. Jumlah piutang yang diharapkan akan ditagih

dihitung dengan mengurangkan jumlah yang diperkirakan akan tidak dapat ditagih

kepada jumlah piutang. Karena neraca disusun setiap akhir periode maka setiap

akhir tahun perlu dihitung jumlah kerugian dari piutang-piutang. Kerugian piutang

Page 5: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

5

ini dibebankan pada periode yang bersangkutan sehingga dapat dihubungkan

antara kerugian piutang dengan penjualan-penjualan yang mengakibatkan

timbulnya piutang tersebut. Pencatatan kerugian piutang sebelah debit akan

dikreditkan ke rekening cadangan kerugian piutang, sehingga tidak diperlukan

perubahan-perubahan dalam buku pembantu piutang (Baridwan, 2004: 125).

Piutang yang diperkirakan tidak dapat tertagih akan dicatat dengan

menggunakan dua metode (Warren et al. 1999: 327) yaitu :

1. Metode Penyisihan (Allowance Method)

Kebanyakan perusahaan besar menggunakan metode penyisihan untuk

mengestimasi besarnya piutang tak tertagih.

a. Penghapusan Akun Penyisihan

Apabila piutang usaha dari pelanggan dapat dipastikan tidak dapat

tertagih sama sekali, maka piutang tersebut dihapuskan dari akun

penyisihan. Piutang usaha yang telah dihapuskan dari akun penyisihan

mungkin saja dapat ditagih di kemudian hari. Jika itu terjadi, piutang

tersebut harus ditimbulkan kembali dengan ayat jurnal yang merupakan

kebalikan dari ayat jurnal penghapusan. Kas yang diterima sebagai

pembayaran harus dicatat sebagai penerimaan pembayaran piutang.

b. Estimasi Piutang Tak Tertagih

Estimasi piutang tak tertagih pada akhir periode fiskal didasarkan pada

pengalaman perusahaan di masa lalu dan prediksi kegiatan perusahaan di

masa depan. Estimasi piutang tak tertagih biasanya didasarkan pada :

1. Jumlah penjualan

Piutang usaha diperoleh dari hasil penjualan kredit. Oleh karenanya,

jumlah penjualan kredit selama suatu periode bisa digunakan untuk

mengestimasi jumlah beban piutang tak tertagih.

2. Jumlah piutang seperti diperlihatkan dalam neraca akhir periode, dan

umur piutang usaha.

Page 6: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

6

Dalam hal ini, kita dapat menggunakan proses yang dinamakan

penentuan umur piutang usaha (aging the receivable). Titik awal

dalam menentukan umur piutang adalah tanggal jatuh tempo piutang

tersebut. Jumlah hari dinyatakan telah jatuh tempo adalah ditentukan

dari tanggal jatuh tempo sampai tanggal skedul umur piutang dibuat.

2. Metode Penghapusan Langsung Dalam Akuntansi Untuk Piutang Tak

Tertagih

Jika sebuah perusahaan menjual sebagian besar barang dan jasanya secara

tunai, maka jumlah beban dari piutang tak tertagih biasanya kecil. Dalam hal

ini, jumlah piutang juga merupakan bagian kecil dari total aktiva lancar.

Metode yang digunakan untuk mencatat beban piutang tak tertagih adalah

metode penghapusan langsung (direct write-off method).

Pengendalian internal (internal control) menurut Romney et al.

(2011:229) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk

menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan

memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan

kebijakan yang telah diterapkan.

Selanjutnya, masih menurut Romney et al. Pengendalian internal

melaksanakan tiga fungsi penting, yaitu :

1. Pengendalian untuk pencegahan (preventive control)

Mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul.

Mempekerjakan personil akuntansi yang berkualifikasi tinggi, pemisahan

tugas pegawai yang memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik

atas aset, fasilitas dan informasi, merupakan pengendalian pencegahan yang

efektif. Oleh karena tidak semua masalah mengenai pengendalian dapat

dicegah

2. pengendalian untuk pemeriksaan (detective control)

Page 7: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

7

Dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul.

Contoh dari pengendalian untuk pemeriksaan adalah pemeriksaan salinan atas

perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan neraca saldo setiap bulan.

3. Pengendalian korektif (corrective control)

Memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan.

Pengendalian ini mencakup prosedur yang dilaksanakan untuk

mengidentifikasi penyebab masalah, memperbaiki kesalahan atau kesulitan

yang ditimbulkan, dan mengubah sistem agar masalah di masa mendatang

dapat diminimalisasikan atau dihilangkan. Contoh dari pengendalian ini

termasuk pemeliharaan kopi cadangan (backup copies) atas transaksi di file

utama, dan mengikuti prosedur untuk memperbaiki kesalahan memasukkan

data, seperti juga kesalahan dalam menyerahkan kembali transaksi untuk

proses lebih lanjut.

Masih dalam buku Romney at al. yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar, bukan yang

absolute, karena kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan penolakan

manajemen atas pengendalian, membuat proses ini menjadi tidak sempurna.

COSO (Committee of Sponsoring Organizations) adalah kelompok sektor swasta

yang terdiri dari American Accounting Association (AAA), AICPA, Institute of

Internal Auditors, Institute of Management Accountants, dan Financial Executives

Institute. Penelitian COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses

yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka

yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar

bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut :

efektivitas dan efisiensi operasional organisasi, keandalan pelaporan keuangan,

kesesuaian dengan hukum dan peratursan yang berlaku. Berikut adalah lima

komponen model pengendalian internal COSO yang saling berhubungan:

1. Lingkungan Pengendalian

Inti dari bisnis apa pun adalah orang-orangnya – ciri perorangan, termasuk

integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi – serta lingkungan tempat

Page 8: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

8

beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi dan

dasar tempat segala hal terletak.

2. Aktivitas Pengendalian

Kegiatan-kegiatan pengendalian merupakan kebijakan dan peraturan yang

menyediakan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian pihak

manajemen, dicapai. Kegiatan-kegiatan pengendalian yang dimaksud;

otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai, pemisahan tugas, desain

dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai, penjagaan aset dan

catatan yang memadai, dan pemeriksaan independensi atas kinerja.

3. Penilaian Risiko

Dalam hal ini akuntan memainkan peran yang penting dalam membantu

manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian

yang efektif, dan mengevaluasi system yang ada untuk memastikan bahwa

system tersebut berjalan dengan efektif.

4. Informasi dan Komunikasi

Tujuan utama dari SIA adalah mencatat, memproses, menyimpan,

meringkas, dan mengkomunikasikan informasi atas suatu organisasi. Hal

ini berarti bahwa akuntan harus memahami bagaimana (1) transaksi

diawali, (2) data didapat dalam bentuk yang dibaca oleh mesin, atau data

diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, (3)

file komputer diakses dan diperbarui, (4) data diproses untuk

mempersiapkan sebuah informasi, dan (5) informasi dilaporkan ke para

pemakai internal dan pihak eksternal.

5. Mengawasi Kinerja

Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan

kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah

sesuai tuntutan keadaan. Metode utama untuk mengawasi kinerja

mencakup supervise yang efektif, pelaporan yang bertanggung jawab dan

audit internal.

Page 9: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

9

METODOLOGI PEMAGANGAN

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh dan

mengumpulkan data adalah :

1. Wawancara

Pemagang melakukan wawancara langsung dengan Ibu Liana Ariadini,

SE.Akt sebagai Supervisor Akuntansi Umum. Pemagang melakukan

wawancara untuk mengetahui sejarah dari PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Praktek kerja

Pemagang melakukan praktek kerja atau ikut serta secara langsung dalam

kegiatan di lingkungan kerja (PT. PLN) khususnya di bidang akuntansi

untuk memperoleh data tentang prosedur administrasi piutang di PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berikut adalah tabel aktivitas magang di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

No. Tanggal Keterangan

1. 1 – 6 Mei

2012

Pengenalan lingkungan perusahaan, terutama staff

bagian akuntansi

Mempelajari Pedoman Kebijakan Akuntansi PT

PLN (Persero)

2. 7 – 13 Mei

2012

Mereview laporan posisi keuangan tahunan PT.

PLN (Persero) dan dokumen-dokumen lain terkait

piutang

Mempelajari laporan piutang pelanggan gabungan

per area

Mempelajari laporan piutang pelanggan ragu-ragu

per area

Menghitung jumlah piutang dari nota kredit

Page 10: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

10

3. 14 – 20 Mei

2012

Menghitung jumlah piutang dari nota kredit

Mempelajari prosedur pencatatan piutang di PT.

PLN

Mempelajari metode penyisihan piutang yang tak

tertagih di PT. PLN

Mempelajari pengakuan piutang di PT. PLN

(Persero)

Mencocokkan piutang di SAP dengan AP2T

4. 21 – 27 Mei

2012

Menghitung jumlah piutang dari nota kredit

Membuat kertas kerja piutang per golongan

Membantu mencocokkan gaji dibayar dimuka per

area

Membantu merekap realisasi biaya-biaya bulan

Februari 2012

5. 28 Mei – 3

Juni 2012

Menghitung jumlah piutang dari nota kredit

Membuat laporan rekonsiliasi piutang langganan

berdasarkan golongan dan piutang ragu-ragu

Membantu merekap realisasi biaya-biaya bulan

Maret 2012

6. 4 – 10 Juni

2012

Mencocokkan piutang di SAP dengan AP2T

Membuat kertas kerja piutang per golongan

Membuat laporan rekonsiliasi piutang langganan

berdasarkan golongan dan piutang ragu-ragu

Membantu merekap hutang pajak PPh 21 per area

7. 11 – 17 Juni

2012

Menghitung jumlah piutang dari nota kredit

Membuat kertas kerja piutang per golongan

Membuat laporan rekonsiliasi piutang langganan

berdasarkan golongan dan piutang ragu-ragu

Merekap saldo piutang berdasarkan tingkat

kolektibitas

Page 11: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

11

8. 18 - 24 Juni

2012

Menghitung jumlah piutang dari nota kredit

Membuat kertas kerja piutang per golongan

Membantu entry saldo awal untuk LK semester I

Membantu merekap rekening koran

9. 25 Juni – 1

Juli 2012

Membantu entry saldo awal untuk LK semester I

Membantu mencocokkan gaji dibayar dimuka area

purwokerto

Membantu mencocokkan utang di Laporan dengan

SAP

10. 2 – 8 Juli

2012

Membuat Laporan piutang usaha berdasarkan

unsur

Membuat laporan penghapusan piutang tahun

berjalan dan penerimaan kembali piutang yang

telah dihapus

11. 9 – 15 Juli

2012

Membuat laporan rincian piutang ragu-ragu

Membuat perhitungan penyisihan piutang usaha

Membuat laporan rincian piutang macam-macam

12. 16 – 22 Juli

2012

Membuat laporan piutang pegawai PUMP KPR /

BPRP per 30 Juni 2012

Membuat laporan piutang usaha berdasarkan umur

13. 23 – 31 Juli

2012

Merekap piutang Mitra Binaan Bersih

Merekap saldo piutang berdasarkan tingkat

kolektibitas

Tabel 3.1 Aktivitas Magang

HASIL KEGIATAN MAGANG

Profil Perusahaan

PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) merupakan salah satu perusahaan

milik pemerintah atau lebih dikenal dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

yang bergerak di bidang pelayanan jasa tenaga listrik. PT PLN yang berkantor

Page 12: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

12

pusat di Jakarta memiliki anak perusahaan. Salah satu cabang dari PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta yang berada di Jalan Teuku

Umar No. 47, Semarang.

Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &

D.I.Yogyakarta dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani

wilayah administrasi propinsi Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta. Karenanya PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta membawahi 11 Area

Pelayanan Jaringan (APJ) dan 1 Area Pengatur Distribusi (APD) Semarang, yaitu

APJ Kudus, Surakarta, Yogyakarta, magelang, Purwokerto, Tegal, Semarang,

Salatiga, Klaten, Pekalongan, Cilacap, dan APD Semarang.

Terdapat 6 bidang di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &

D.I.Yogyakarta yaitu bidang perencanaan, distribusi, keuangan, Sumber Daya

Manusia (SDM) dan organisasi, kom. Hukum dan adm, niaga. Dalam bidang

keuangan memiliki 4 bagian, antara lain pengelola biaya, pengelola pendapatan,

akuntansi, pengendalian anggaran. Pada bagian akuntansi telah memiliki 3 sistem

informasi yaitu AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat), ERP (Enterprise

Resource Planning), dan SAP (Systems Applications Product) yang telah

diterapkan dalam pengolahan data laporan keuangan. Karena dengan melihat area

bisnis di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta

membawahi 11 Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan 1 Area Pengatur Distribusi

(APD) Semarang, sehingga data dari semua kantor APJ dan APD yang ada di

seluruh wilayah Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta akan diverifikasi di kantor PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta pada bagian

Akuntansi.

PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk

Perusahaan Perseroan (Persero) berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik

bagi kepentingan umum dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu

menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000. Kegiatan

usaha perusahaan meliputi :

Page 13: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

13

Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan

pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan

pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.

Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang

meliputi kegiatan konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan

peralatan ketenagalistrikan. Pengembangan teknologi peralatan yang

menunjang penyediaan tenaga listrik.

Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam

dan sumber energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik.

Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada

pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik. Menjalankan

kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat lunak bidang

ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik.

Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain atau badan

penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun

luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan

informasi yang berkaitan dengan ketenagalistrikan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Tatanan Organisasi yang diterapkan oleh PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta adalah jenis organisasi garis lurus. Ini

dapat dilihat dari garis wewenang mengalir dari pimpinan langsung ke pimpinan

unit atau satuan unit di bawahnya. Masing-masing kepala satuan organisasi

memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh mengenai hal-hal yang terjadi

pada bidang-bidang satuan kerja dibawahnya, sehingga dalam organisasi ini

ketegasan perintah lebih jelas. Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta dapat dilihat pada lampiran 1. Mengingat

pemagang melakukan magang di bagian akuntansi maka berikut adalah job

description di bagian akuntansi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan

D.I.Yogyakarta :

Page 14: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

14

1. Deputi Manager Akuntansi

Tugasnya adalah melaksanakan kegiatan administrasi keuangan sesuai

dengan kebijaksanaan pimpinan, mencakup bidang-bidang penyusunan

anggaran yang menggunakan metodologi serta data yang akurat,

pembelanjaan dan pengendalian keuangan, baik konstruksi maupun

pengusahaan, tata usaha 30 langganan, termasuk sistem pelaporan dan

akuntansi juga membuat laporan dalam bidangnya.

2. Supervisor Akuntansi Umum

Tugasnya adalah :

a. Mengevaluasi dan verifikasi nota masuk dan nota keluar wilayah atau

distribusi lain.

b. Mengevaluasi dan verifikasi hasil rekonsiliasi utang pajak, piutang

pegawai, piutang rekening listrik, bank, dana pensiun, Yayasan

Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK).

c. Mengevaluasi dan verifikasi pembuatan Laporan Kantor Distribusi

bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

d. Melaksanakan inventarisasi fisik material, Aset Tetap (AT) dan

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP), rekening listrik, kas dan bank

sampai pembuatan dan penandatanganan berita acara.

3. Supervisor Akuntansi AT dan PDP (Aset Tetap dan Pekerjaan Dalam

Pelaksanaan)

Tugasnya adalah :

a. Menerima laporan cabang-cabang untuk selanjutnya didistribusikan ke

staf akuntansi AT dan PDP untuk diproses lebih lanjut.

b. Menerima hasil verifikasi dari staf akuntansi AT dan PDP mengenai

daftar B, C, D, E, F, DPAT dan PMAT.

c. Meneliti usulan relokasi/penghapusan dari cabang (AE 1 + 1.1)

diteruskan ke staf akuntansi AT dan PDP untuk dibuat dan diverifikasi

usulan relokasinya (AE 2.2.1 dan AE 3.3.1)

Page 15: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

15

d. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening

listrik, kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita

acara.

e. Membuat laporan hasil inventarisasi.

f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

4. Juru Utama Akuntansi Umum

a. Memonitor piutang rekening listrik ;

Mencocokan data akuntansi dengan data bagian niaga untuk

selanjutnya digabung sebagai bahan menyusun Laporan Keuangan.

b. Memonitor biaya penyambungan (BP).

c. Memonitor uang jaminan langganan.

d. Verifikasi LK cabang serta melaporkan hasil verifikasi kepada

supervisor verifikasi.

e. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening

listrik, kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita

acara.

f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

5. Juru Utama Akuntansi AT dan PDP

a. Membuat laporan aktiva tetap :

Diinput dan diverifikasi lalu diproses ke dalam aplikasi AT-DTE.

b. Memonitor laporan daftar F :

Setelah dicocokan dengan LP, PMAT dan DPAT selanjutnya hasilnya

untuk dilaporkan.

c. Verifikasi LP dan LK cabang serta melaporkan verifikasi ke supervisor

verifikasi.

d. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening

listrik, kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita

acara.

Pengendalian Internal atas Piutang Pelanggan pada PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 16: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

16

Piutang pelanggan adalah kewajiban pelanggan yang harus dibayar oleh

pelanggan kepada PLN yang berkaitan dengan penjualan tenaga listrik. Piutang

pelanggan terdiri dari :

a. Piutang listrik (Biaya Beban, Pemakaian kWh, kelebihan kVArh)

b. Piutang Biaya Pemakaian Trafo /Piutang sewa trafo/sewa kapasitor

c. Piutang Biaya Penyambungan

Biaya yang harus dibayar kepada PLN oleh calon pelanggan atau

pelanggan untuk memperoleh penyambungan baru atau tambah daya.

d. Piutang Uang Jaminan pelanggan (UJL)

Uang yang disetorkan sebagai jaminan saat pertama kali menjadi

pelanggan. Tetapi mulai 2011 UJL dihapuskan karena dirasa tidak

terlalu diperlukan.

e. Piutang Tagihan Susulan

Sebagai akibat adanya penyesuaian dengan ketentuan atau sebagai

akibat adanya pelanggaran.

f. Piutang Biaya Keterlambatan (BK)

Biaya yang dibebankan pada pelanggan karena tidak memenuhi

kewajiban membayar tagihan PLN tepat pada waktunya.

g. Piutang Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU)

Pajak yang dibayar oleh semua pelanggan PLN, dipungut oleh PLN

dan selanjutnya disetor ke kas Pemerintah Daerah.

h. Piutang Pajak Pertambahan Nilai (PPn)

i. Piutang Bea Materai

j. Piutang Biaya Pelayanan Informasi Tagihan Listrik (piutang invoice)

Proses munculnya piutang diawali dengan pembacaan meter, pemakaian

tenaga listrik setiap bulannya dicatat melalui angka pada KWHmeter dibangunan

pelanggan, kemudian menghasilkan data stand meter. Data stand meter digunakan

sebagai sumber data untuk pembuatan rekening listrik. Rekening listrik juga

dibuat berdasarkan perhitungan Tarif Dasar Listrik yang telah ditentukan. Selain

itu juga dikelompokkan berdasarkan golongan pelanggan umum, TNI/Polri, non

Page 17: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

17

TNI, PEMDA, BUMN/BUMD. Setelah dihitung tagihan listriknya per pelanggan

selanjutnya dibukukan ke bagian pembukuan dan rekap dari pembukuan tersebut

dikirimkan ke bagian akuntansi dan bagian niaga. Pada fungsi akuntansi akan

dicatat sebagai transaksi untuk membukukan piutang listrik, sedangkan pada

fungsi niaga akan dicatat dalam kartu pengawasan piutang listrik. Semua piutang

dikirimkan ke bagian penagihan untuk ditagih ke pelanggan. Fungsi pelayanan

pelanggan, pembacaan meter, pembuatan rekening, pembukuan pelanggan,

penagihan dan pengawasan kredit seperti yang telah dijelaskan dilakukan pada PT

PLN (Persero) APJ di setiap wilayah. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah

dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencakup beberapa kantor Area Pelayanan

Jaringan (APJ) diantaranya adalah APJ Kudus, Surakarta, Yogyakarta, magelang,

Purwokerto, Tegal, Semarang, Salatiga, Klaten, Pekalongan, Cilacap, dan

Semarang. Fungsi dari bagian akuntansi di PT PLN (Persero) Distribusi adalah

melakukan monitoring terhadap piutang di 12 wilayah kantor APJ tersebut. Selain

itu PT PLN (Persero) distribusi juga menotakan piutang dari pelanggan hanya dari

golongan TNI/Polri dimana setiap terbit piutang bulanan langsung dikirim ke PT

PLN (Persero) Distribusi dengan dibuat nota buku, dan untuk rekening pemakaian

listrik kantor PLN itu sendiri diperhitungkan dengan beban kantor PLN.

Kegiatan monitoring inilah yang dianggap sebagai pengendalian internal

untuk piutang pelanggan pada PT PLN. Kegiatan tersebut diantaranya adalah

mencocokkan antar Tata Usaha Pelanggan (TUL), sebelumnya TUL itu sendiri

adalah Sistem Pelayanan Pelanggan yang meliputi kegiatan pelayanan kepada

Pelanggan/Calon Pelanggan dan masyarakat lainnya baik dengan sistem manual

maupun dengan sistem computer yang membutuhkan tenaga listrik serta hal – hal

yang berhubungan dengan penjualan tenaga listrik, yang terdiri dari :

1. Pelayanan Pelanggan (TUL Fungsi I)

2. Pelayanan Pembacaan Meter (TUL Fungsi II)

3. Pelayanan Pembuatan Rekening (TUL Fungsi III)

4. Pelayanan Pembukuan Pelanggan (TUL Fungsi IV)

5. Pelayanan Penagihan (TUL Fungsi V)

Page 18: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

18

6. Pelayanan Pengawasan Kredit (TUL Fungsi VI)

Aktivitas dalam pengendalian internal piutang pelanggan dilaksanakan di

Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan Kantor Distribusi (KD). Aktivitas

pengendalian piutang pelanggan di APJ dilakukan oleh fungsi pembukuan

pelanggan, fungsi penagihan, dan fungsi pengawasan kredit, sedangkan di KD

dilakukan oleh bagian akuntansi. Berikut adalah aktivitas pengendalian piutang

pelanggan di Area Pelayanan Jaringan (APJ) :

Fungsi Pembukuan Pelanggan

Melakukan pengendalian terhadap piutang pelanggan (pada akhir triwulan),

biaya keterlambatan, piutang ragu-ragu dan angsuran piutang.

Fungsi Penagihan

Melakukan pengendalian dalam kegiatan pengurusan penagihan piutang

pelanggan, terhadap piutang pelanggan (pada akhir bulan), mengawasi saldo

piutang pelanggan di tempat pembayaran, mengawasi saldo piutang di loket

kantor PLN, mengawasi saldo piutang pelanggan di loket kantor PLN

setelah tanggal 20.

Fungsi Pengawasan kredit

Melakukan pengendalian terhadap pelanggan yang telah diputus sementara

tetapi belum membayar, memeriksa pelaksanaan pemutusan sementara,

mengawasi penyambungan kembali, mengawasi pemutusan rampung bagi

pelanggan yang terlambat membayar piutang pelanggan, dan menyelesaikan

penghapusan piutang ragu-ragu yang tidak disetujui penghapusannya.

Aktivitas pengendalian pemisahan tugas juga dilakukan di Area Pelayanan

Jaringan, disana terdapat pemisahan tugas antara fungsi pelayanan pelanggan,

fungsi pembacaan meter, fungsi pembuatan rekening, fungsi pembukuan

pelanggan, fungsi penagihan, dan fungsi pengawasan kredit. Sedangkan

Page 19: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

19

pengendalian piutang pelanggan di bagian akuntansi PT PLN (Persero) Distribusi

dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Pengendalian pada Buku Besar Fungsi Akuntansi

Pemeriksaan pada Buku Besar Piutang Pelanggan :

o Memeriksa transaksi-transaksi yang terkait dengan perubahan

pada Piutang Pelanggan seperti : piutang baru, piutang

perbaikan, pembatalan piutang, dipindahkan ke piutang ragu-

ragu, dan sebagainya. Kemudian mencocokkan dengan Daftar

memorialnya yang diterima dari fungsi TUL.

o Memeriksa Buku Besar Piutang dan dicocokkan dengan

Laporan Piutang Pelanggan (TUL IV-04) dan Ikhtisar Mutasi

Rekening Listrik (TUL V-02)

Pemeriksaan pada Buku Besar Kas :

o Memeriksa transaksi-transaksi yang terkait pelunasan Piutang

Pelanggan dengan Buku Besar Piutang dan Buku Besar Kas.

b. Pengendalian piutang ragu-ragu yang sudah dihapus.

Penghapusan hanya pada sisi administrasi akuntansi.

Melaksanakan pembukuan ex piutang ragu-ragu tersebut.

Walaupun piutang tersebut sudah dihapus, namun tetap

diusahakan penagihannya.

Pembukuan terhadap piutang-ragu-ragu yang sudah dihapus.

Namun apabila ex pelanggan tersebut membayar, maka

dibukukan ke pendapatan macam-macam.

Pencatatan ex piutang ragu-ragu digunakan sebagai alat

pengendalian pemasangan baru.

c. Konsolidasi dan rekonsiliasi data.

Konsolidasi dan Rekonsiliasi data piutang pelanggan dari Kantor

Area Pelayanan Jaringan (APJ) dilakukan sekurang-kurangnya satu

kali setiap hari ke Kantor Distribusi, meliputi seluruh jenis pola

pembayaran (offline dan online)

Page 20: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

20

Setiap Kantor Distribusi membangun dan mengoperasikan sistem

aplikasi pengelolaan Data Piutang Pelanggan (DPP) dengan

memperhatikan proses rekonsiliasi dan konsolidasi data antara

APJ, Kantor Distribusi dan Kantor Pusat.

Kantor distribusi membuat laporan rekonsiliasi piutang pelanggan

dengan mencocokkan pada bagian niaga.

Analisis Pengendalian Internal atas Piutang Pelanggan pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan hasil magang di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &

D. I. Yogyakarta atau bisa disebut Kantor Distribusi (KD) yang dilakukan oleh

pemagang terhadap pengendalian internal atas piutang pelanggan, pemagang

mengadopsi lima komponen model pengendalian internal atas piutang usaha dari

COSO dan yang saling berhubungan, adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan pengendalian piutang usaha

Berikut ini ada beberapa faktor yang membentuk lingkungan pengendalian

piutang usaha :

a. Integritas dan nilai-nilai etika tercermin dari sikap karyawan dalam

menangani piutang usaha dan juga mencakup sikap terhadap

pentingnya pengendalian internal piutang usaha. Pimpinan perusahaan

harus memperjelas bahwa laporan piutang yang bersifat jujur lebih

penting daripada laporan yang sesuai dengan keinginan pihak

manajemen, maka diharapkan karyawan dapat diajak untuk bekerja

sama menjunjung tinggi integritas dan nilai-nilai etika sehingga resiko

yang mungkin terjadi atas piutang dapat diminimalisir.

b. Pihak manajemen perusahaan harus memberikan tanggung jawab

kepada karyawan yang berhubungan langsung dengan dengan akun

piutang usaha. Tanggung jawab tersebut dapat diberikan melalui

deskripsi pekerjaan secara formal atau berupa pelatihan karyawan

Page 21: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

21

dimana nantinya dapat diharapkan karyawan bagian piutang dapat

menangani segala administrasi piutang sehingga mereka dapat

menghasilkan informasi mengenai piutang usaha dengan baik dan

benar.

c. Perusahaan harus mempunyai komite audit dewan komisaris yang

independen atau yang berasal dari luar perusahaan (non pegawai) yang

terlibat dalam lingkungan pengendalian piutang usaha. Komite audit

dewan komisaris memonitor tingginya jumlah piutang usaha yang

tertunggak atau bahkan yang tidak dapat tertagih. Hal ini dapat menjadi

acuan untuk mereka dalam menilai kinerja karyawan yang diberi

tanggung jawab atas administrasi piutang usaha.

d. Struktur organisasi harus disusun dengan sebaik mungkin untuk

menetapkan garis otoritas dan tanggung jawab karena akan sangat

berpengaruh dalam pelaksanaan pengendalian internal piutang usaha.

Dalam hal ini lebih ditekankan pada bagian penagihan piutang agar

tidak terjadi masalah. Adanya pemisahan fungsi pada bagian piutang

usaha sudah menunjukkan bahwa pengendalian internal di perusahaan

tersebut sudah baik.

2. Aktivitas pengendalian piutang usaha

Terdapat beberapa faktor yang termasuk dalam aktivitas-aktivitas

pengendalian piutang usaha :

a. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Otorisasi dalam transaksi adalah bagian penting dari pengendalian

piutang usaha. Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa

tidak ada karyawan yang diberi tanggung jawab terlalu banyak. Dalam

pengendalian internal piutang, maka fungsi pembukuan piutang,

penagihan piutang, dan pengawasan kredit harus dipisahkan. Hal ini

bertujuan untuk meminimalisasi masalah yang terjadi hanya karena

dua atau lebih fungsi tersebut merupakan tanggung jawab satu orang.

b. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

Page 22: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

22

Penggunan dokumen dengan terkomputerisasi dan sistem online bisa

mempermudah pengambilan data yang diperlukan kapan saja dan bisa

diakses secara cepat. Penggunaan sistem online yaitu menciptakan

dokumen elektronik, menstransfernya melalui internet dan hanya

sedikit menggunakan dokumen kertas. Jadi sistem ini membantu

manajemen untuk melakukan pengendalian yang efektif. Akses yang

mudah dan cepat dalam memperoleh data tentang piutang pelanggan

dan dapat menghubungi pihak-pihak terkait dengan piutang pelanggan.

c. Penjagaan aset dan catatan yang memadai

penggunaan sistem online membantu manajemen untuk melakukan

pengendalian yang efektif. Akses yang mudah dan cepat dalam

memperoleh data tentang piutang pelanggan dan dapat menghubungi

pihak-pihak terkait dengan piutang pelanggan, dan data tersebut aman

karena untuk mengaksesnya diperlukan password.

d. Pemisahan tugas yang memadai

Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada

karyawan yang diberi tanggung jawab terlalu banyak. Dalam

pengendalian internal piutang, maka fungsi pembukuan piutang,

penagihan piutang, dan pengawasan kredit harus dipisahkan. Hal ini

bertujuan untuk meminimalisasi masalah yang terjadi hanya karena

dua atau lebih fungsi tersebut merupakan tanggung jawab satu orang.

Hal ini juga akan mengurangi kemungkinan terjadinya pencatatan

piutang yang tidak wajar karena bisa saja untuk menutup-nutupi

penyalahgunaan piutang usaha tersebut.

e. Pemeriksaan independen atas kinerja

Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi yang

berhubungan dengan piutang diproses secara akurat adalah elemen

pengendalian lainnya yang penting. Pemeriksaan ini harus independen,

karena pemeriksaan umumnya akan lebih efektif apabila dilaksanakan

oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas transaksi piutang.

Melakukan rekonsiliasi catatan satu dengan catatan lainnya yang

Page 23: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

23

seharusmya mempunyai saldo yang sama merupakan jenis

pemeriksaan independen.

Melakukan review terhadap laporan piutang usaha berdasarkan umur

piutang maka dapat terlihat posisi piutang yang sudah melewati batas

umur piutang yang sudah ditentuka perusahaan. Jika jumlah piutang

sudah melewatinya, maka pihak penagihan piutang harus

mengusahakan penagihannya dengan lebih aktif lagi.

3. Penilaian risiko piutang usaha

Bentuk penyelewengan sering terjadi dalam pencatatan piutang, terlebih

jika karyawan mengetahui password dari fungsi lain dan memanipulasi

data tersebut. Bentuk resiko yang lain adalah resiko piutang tak tertagih,

manajemen melakukan pencatatan pelanggan-pelangan yang tidak bisa

membayar piutangny lalu catatan tersebut dijadikan pengendalian untuk

pemasangan penyambungan listrik kembali oleh pelanggan tersebut.

Sehingga pelanggan harus melunasi tagihan terlebih dahulu baru bisa

melakukan penyambungan kembali.

4. Informasi dan komunikasi tentang piutang usaha

Penggunaan sistem online merupakan cara yang efektif bagi mereka

memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapat dan

bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan

mengendalikan operasinya.

5. Pengawasan terhadap piutang usaha

Pengawasan terhadap piutang usaha dilakukan oleh pihak internal audit

untuk memastikan bahwa pengendalian internal piutang telah dilakukan

sesuai aturan yang berlaku untuk memenuhi tujuan dari pengendalian

internal yaitu keandalan dalam penyusunan laporan keuangan.

Berdasarkan hasil magang di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah

& D. I. Yogyakarta atau bisa disebut Kantor Distribusi (KD) yang dilakukan oleh

penulis terhadap pengendalian internal atas piutang pelanggan, perusahaan sudah

memberikan yang terbaik untuk pengawasan piutang pelanggan, namun masih

Page 24: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

24

terdapat temuan yang membuat perbedaan saldo antara divisi niaga dan akuntansi.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh aplikasi yang digunakan oleh PT PLN

(Persero) Distribusi masih baru, padahal aplikasi tersebut yang mendukung

pengendalian untuk piutang pelanggan.

Dari lima komponen yang mengadopsi dari COSO, pemagang lebih fokus

pada salah satu komponen yaitu Aktivitas-Aktivitas pengendalian. Aktivitas

pengendalian di Kantor Distribusi (KD) yang dilaksanakan secara komputerisasi

merupakan salah satu komponen pengendalian dari COSO yang cukup penting

untuk mengurangi resiko perbedaan saldo piutang pelanggan dan nantinya akan

berpengaruh terhadap keandalan pelaporan keuangan. Aktivitas pengendalian atas

piutang pelanggan dilakukan di dua kantor yaitu di Kantor Distribusi (KD) dan

Area Pelayanan Jaringan (APJ). Berikut adalah tabel aktivitas-aktivitas

pengendalian atas piutang pelanggan.

Kategori dari komponen

pengendalian COSO Keadaan di PT. PLN (Persero)

Otorisasi transaksi dan

kegiatan yang memadai

Otorisasi di Kantor distribusi (KD) masih

kurang memadai karena dalam mengakses data

yang ada di sistem, semua pegawai akuntansi

dapat mengakses yang bukan kewajibannya

karena mereka mengetahui semua password

termasuk password atasan mereka. Hal ini jelas

menyimpang karena bisa saja data diotorisasi

oleh pihak yang tidak berwenang.

Pemisahan tugas Pada Kantor Distribusi (KD) hanya ada satu

fungsi yang menangani piutang pelanggan,

yaitu fungsi akuntansi, dan hanya ada satu

orang yang menangani piutang pelanggan. Oleh

fungsi akuntansi aktivitas pengendalian

Page 25: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

25

monitoring dan rekonsiliasi dilakukan.

Desain dan penggunaan

dokumen serta catatan

yang memadai

Dalam hal desain dan penggunaan dokumen

yang memadai, pada Kantor distribusi (KD)

dokumen laporan rekonsiliasi sudah memadai

karena sudah terkomputerisasi dan bisa

mempermudah dalam pengendalian atas

piutang pelanggan.

Penjagaan aset dan catatan

yang memadai

PT PLN (Persero) menggunakan sistem online

yaitu menciptakan dokumen elektronik,

menstransfernya melalui internet dan hanya

sedikit menggunakan dokumen kertas. Jadi

sistem ini membantu manajemen untuk

melakukan pengendalian yang efektif. Akses

yang mudah dan cepat dalam memperoleh data

tentang piutang pelanggan dan dapat

menghubungi pihak-pihak terkait dengan

piutang pelanggan, dan data tersebut aman

karena untuk mengaksesnya diperlukan

password. Tetapi pada Kantor Distribusi sering

menghadapi masalah tentang perbedaan saldo

piutang pelanggan, maka dari itu perlu

dilakukan sinkronisasi.

Pemeriksaan independen

atas kinerja

Adanya audit internal yang memeriksa dan

memastikan bahwa seluruh transaksi yang

berkaitan dengan piutang pelanggan diproses

secara akurat. PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Tengah & D. I. Yogyakarta mempunyai

Audit Internal Bidang Keuangan yang

bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan

pemeriksaan pada bidang keuangan yang

Page 26: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

26

meliputi kegiatan audit penggunaan dan

pengelolaan anggaran, keuangan, pelayanan

pelanggan, serta mengevaluasi hasil

pemeriksaan Laporan Keungan yang sudah

dilaksanakan.

Tabel 4.1 Aktivitas pengendalian atas piutang pelanggan

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melakukan magang kurang lebih tiga bulan di PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Aktivitas dalam pengendalian piutang pelanggan dilaksanakan di Area

Pelayanan Jaringan (APJ) dan Kantor Distribusi (KD). Aktivitas

pengendalian piutang pelanggan di APJ dilakukan oleh fungsi pembukuan

pelanggan, fungsi penagihan, dan fungsi pengawasan kredit, sedangkan di

KD dilakukan oleh bagian akuntansi.

2. Pengendalian piutang pelanggan di bagian akuntansi PT PLN (Persero)

Distribusi dibagi menjadi 3 yaitu : pengendalian pada buku besar fungsi

akuntansi, pengendalian piutang ragu-ragu yang sudah dihapus,

konsolidasi dan rekonsiliasi data.

3. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D. I. Yogyakarta sudah

memberikan yang terbaik untuk pengawasan piutang pelanggan, namun

masih terdapat temuan yang membuat perbedaan saldo antara divisi niaga

dan akuntansi. Hal ini dikarenakan sistem yang mendukung kegiatan

pengendalian internal SAP (divisi akuntansi) dan AP2T (divisi niaga)

masih baru sehingga aplikasinya masih belum sempurna, jadi unsur

piutang yang ada di AP2T belum terinterface di SAP semua, begitupun

sebaliknya program yang masih baru sehingga aplikasinya masih belum

sempurna, jadi unsur piutang yang ada di AP2T belum terinterface di SAP

semua, begitupun sebaliknya.

Page 27: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

27

Implikasi Terapan

Berdasarkan praktek kerja yang sudah dilaksanakan, pengendalian

internal atas piutang pelanggan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &

D.I.Yogyakarta sudah memadai, namun masih ditemukan aktivitas disana yang

menyimpang dari peraturan yang berlaku, seperti misalnya password yang

menjadi rahasia semua pegawai. Sebaiknya para karyawan mengikuti aturan yang

telah ditetapkan yaitu tidak menyebarluaskan password yang seharusnya menjadi

rahasia pemakai program komputer tersebut demi keamanan data yang berada

didalamnya dan tidak ada penyalahgunaan data tersebut diluar otorisasi.

Keterbatasan Pemagangan

Berikut adalah keterbatasan yang dialami pemagang selama menjalani

magang, yaitu kesibukan yang ada setiap harinya pada setiap bagian membuat

pemagang tidak leluasa bertanya mengenai hal-hal yang pemagang tidak mengerti

atau tidak ketahui, pemagang juga tidak diijinkan mengakses sistem SAP yang

digunakan oleh karena itu jika akan membuat laporan berdasarkan SAP harus di

print terlebih dahulu, pemagang juga tidak diijinkan mengambil dokumen yang

bersifat rahasia.

Page 28: Pengendalian Internal Atas Piutang Pelanggan Pada PT PLN ... · bagian akuntansi umum dan mengambil topik piutang pelanggan. Akuntansi umum di PT. PLN ini adalah bagian yang berhubungan

28

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, BPFE-

YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Munawir, S. 2005, Auditing Modern buku II, Edisi Pertama, BPFE-

YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Niswonger, Warren, Reeve, Fess, 1999, Prinsip-Prinsip Akuntansi Jilid 1,

Erlangga, Jakarta

Noviyanti, Suzy dan Rita Widayanti, 2003, Akuntansi 2, Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Ratma B.P, Junaedi A, Suryana, 2010, Akuntansi keuangan, Ghalia Indonesia,

Bandung.

Romney, Marshall B. & Steimbart, Paul John, 2011. Accounting Information

System (edisi 9), Salemba Empat, Jakarta.