pengendalian interal pt hero

29
54 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI IV.1 Perencanaan Evaluasi Sebelum melakukan pembahasan ada baiknya melakukan perencanaan evaluasi dengan tujuan yaitu dapat memperoleh bahan bukti yang cukup serta dapat mengidentifikasi kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern dalam hal ini pengendalian intern terhadap persediaan barang dagang PT Hero Supermarket Tbk. IV.1.1 Pengumpulan Bukti Evaluasi Pengumpulan bukti dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Adapun sumber informasi yang diperoleh hanya terbatas pada pihak External Public Relation PT Hero Supermarket saja karena tidak ada akses untuk melakukan wawancara dengan pihak terkait dan terdapat pula batasan – batasan dalam melakukan penelitian terhadap PT Hero Supermarket Tbk. 1. Wawancara Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menghubungi pihak dari External Public Relation. Adapun pertanyaan yang diajukan oleh penulis seputar prosedur yang terkait dengan persediaan serta pengendalian intern yang terdapat pada perusahaan yang diteliti.

Upload: amalia-irliandini

Post on 24-Nov-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 54

    BAB IV

    PEMBAHASAN DAN EVALUASI

    IV.1 Perencanaan Evaluasi

    Sebelum melakukan pembahasan ada baiknya melakukan perencanaan evaluasi

    dengan tujuan yaitu dapat memperoleh bahan bukti yang cukup serta dapat

    mengidentifikasi kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern dalam hal ini

    pengendalian intern terhadap persediaan barang dagang PT Hero Supermarket Tbk.

    IV.1.1 Pengumpulan Bukti Evaluasi

    Pengumpulan bukti dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara,

    kuesioner dan studi dokumentasi. Adapun sumber informasi yang diperoleh hanya

    terbatas pada pihak External Public Relation PT Hero Supermarket saja karena tidak ada

    akses untuk melakukan wawancara dengan pihak terkait dan terdapat pula batasan

    batasan dalam melakukan penelitian terhadap PT Hero Supermarket Tbk.

    1. Wawancara

    Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menghubungi pihak dari External

    Public Relation. Adapun pertanyaan yang diajukan oleh penulis seputar

    prosedur yang terkait dengan persediaan serta pengendalian intern yang

    terdapat pada perusahaan yang diteliti.

  • 55

    2. Studi Dokumentasi

    Pengumpulan bukti juga dilakukan dengan mengevalusi dokumen dokumen

    sumber yang diberikan oleh pihak perusahaan.

    IV.2 Evaluasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagang

    IV.2.1. Lingkungan Pengendalian

    Evaluasi atas lingkungan pengendalian dimaksudkan agar peneliti dapat

    memahami sikap, kesadaran serta tindakan tindakan yang dilakukan pemimpin yang

    berhubungan dengan lingkungan pengendalian. Dengan metode wawancara dan ini

    dapat dilihat bagaimana keandalan setiap internal control dapat meminimalisasikan

    kelemahan yang serta kelemahan yang ada pada perusahaan. Melalui wawancara yang

    dilakukan oleh pihak External Public Relation PT Hero Supermarket dapat disimpulkan

    bahwa lingkungan pengendalian pada Hero Supermarket telah berjalan cukup baik,

    berikut akan diuraikan beberapa aspek dalam lingkungan pengendalian.

    1) Nilai Integritas dan Etika

    Integritas dan nilai etika merupakan nilai standar prilaku yang berlaku di suatu

    perusahaan, bagaimana standar tersebut dikomunikasikan dan di terapkan.Karena

    sumber informasi hanya dapat di berikan oleh External Public Relation PT Hero

    Supermarket yang mana sifat dari informasi tersebut sangatlah terbatas sehingga

    penulis hanya dapat melakukan penilaian dari integritas dan sikap mereka

    terhadap penulis. Pada nilai integritas dan etika penerapannya meliputi tindakan

    karyawan yang jujur dan berkualitas terhadap pekerjaannya serta tidak

  • 56

    melanggar hukum ataupun bertindak tidak etis dan penuh rasa tanggung jawab

    berdasarkan standar perusahaan.

    Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan bahwa

    pengendalian internal yang berhubungan dengan nilai integritas dan etika pada

    PT Hero Supermarket telah berjalan dengan baik atau memadai. Adapun hal

    hal yang penulis temukan pada nilai integritas dan etika yaitu:

    1. Sikap staf atau karyawan yang selalu cermat dan sigap dalam menjawab

    pertanyaan yang diajukan seputar topik yang di bahas serta aturan khusus

    dalam penelitian oleh mahasiswa skripsi. Hal ini terjadi dikarenakan

    perusahaan mempunyai aturan khusus yang berkaitan dengan penelitian

    yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu tentang informasi yang diberikan

    dan sampai sejauh mana informasi tersebut dapat di berikan oleh

    perusahaan. Melalui Humas Eksternal, perusahaan mengatakan bahwa

    informasi yang bersifat confidential dan terlalu detail tidak dapat

    diberikan oleh perusahaan.

    2. Ditempatkannya kode etik yang berupa pemberitahuan tertulis dan lisan

    yang telah di komunikasikan kepada pegawai pada saat pegawai telah di

    terima atau pegawai baru. Dalam hal ini pegawai dituntut untuk bekerja

    dengan disiplin, bertanggung jawab dan jujur. Dan akan ada tindakan

    yang tegas apabila melakukan pelanggaran etika dan perilaku hal ini

    menunjukkan komitmen dan etika terhadap rasa tanggung jawab serta

    integritas perusahaan.

  • 57

    2) Komitmen Terhadap Kompetensi

    Komitmen merupakan ketrampilan yang di perlukan untuk menyelesaikan suatu

    tugas. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan terhadap

    kompetensi untuk suatu pekerjaan dan bagaimana tingkatan tersebut dapat

    berubah menjadi ketrampilan dan kebisaan yang baik. Dalam hal ini komitmen

    terhadap kompetensi ditentukan oleh faktor manusia dan kompetensi dari masing

    masing karyawan tersebut. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dapat

    disimpulkan bahwa komitmen terhadap kompetensi pada PT Hero Supermarket

    telah berjalan dengan memadai. Komitmen perusahaan ini dilakukan agar

    karyawan dapat memahami bidang yang sesuai dengan pekerjaannya. Bentuknya

    berupa training atau pelatihan yang dilakukan oleh para karyawan baru, kursus

    yang diberikan oleh perusahaan serta pendidikan yang layak yang ada pada

    karyawan.

    3) Dewan Komisaris atau Komite Audit

    Penulis tidak dapat memperoleh banyak informasi mengenai hal ini karena

    terbatasnya informasi yang diberikan akan tetapi dari wawancara yang penulis

    ajukan bahwa PT Hero Supermarket memiliki Internal Auditor yang terdiri dari

    beberapa tim yang memiliki tugas untuk memeriksa sistem dan prosedur yang

    dilaksanakan serta keakuratan data- data yang dibuat oleh masing masing divisi

    yang terkait dalam perusahaan. Tidak seperti halnya perusahaan lain yang

    mempunyai komite audit yang anggotanya terdiri dari beberapa dewan

    komisaris, hal ini berbeda dalam PT Hero Supermarket. Akan tetapi menurut

    penulis pengendalian internal dalam hal dewan komisaris atau komite audit di

    dalam perusahaan tersebut telah berjalan atau dilaksanakan dengan baik

  • 58

    dikarenakan internal audit telah menjalankan perannya dengan sangat baik dan

    selalu mengantisipasi jika ada perubahan perubahan pada perusahaan ini.

    4) Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen

    Filosofi dan gaya operasi manajemen sangatlah penting hal ini mencerminkan

    seberapa baikkah pengendalian internal telah berjalan. Seperti halnya perusahaan

    lain, PT Hero Supermarket memiliki filosofi tersendiri yaitu :

    1. Kita selalu mengutamakan service yang terbaik kepada pelanggan

    2. Kita selalu menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan

    keinginan pelanggan

    3. Kita sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna

    Dari filosofi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Hero Supermarket selalu

    mengedepankan kepuasan pelanggan dan selalu menjaga kualitas pelayanan dan

    produk yang bermutu tinggi. Menurut penulis PT Hero Supermarket telah

    memiliki filosofi yang baik yang mana Hero selalu mengedepankan kepuasan

    pelanggan. Hal ini dapat terus dilakukan dan ditingkatkan oleh semua pihak

    dalam perusahaan. Dari sisi gaya operasi manajemen, manajemen puncak hanya

    melakukan kekuatan desentralisasi kepada menjemen menengah dan bawah. Hal

    ini akan membuat nilai pengendalian menjadi rendah dikarenakan kesadaran

    akan pengendalian hanya bertumpu pada manajemen menengah dan bawah saja.

    Di sisi lain manajemen puncak harus benar hati hati dan bersikap waspada

    untuk memberikan wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang yang jujur

    dan profesional. Oleh karena itu evalusi penulis yaitu sebaiknya manajer di

  • 59

    sarankan untuk melakukan review secara berkala untuk dapat memantau tindakan

    yang dilakukan baik manajer menengah maupun manajer bawah agar terhindar

    dari kesalahan dan kerugian bagi perusahaan.

    5) Struktur Organisasi

    Struktur organisasi pada perusahaan berguna untuk informasi mengenai tugas

    dan wewenang yang ada pada tiap karyawan. Struktur Organisasi pada Hero

    Supermarket adalah struktur garis dan staf. Dikatakan garis karena seorang

    bawahan hanya memperoleh seorang atasan dan hanya menerima perintah dari

    atasan tersebut. Dikatakan staf karena terdapat unit yang membantu lini seperti

    corporate secretary and legal dan internal audit.

    Departementalisasi PT Hero Supermarket adalah berdasarkan fungsi,

    produk dan wilayah. Berdasarkan fungsi karena dikelompokkan berdasarkan

    fungsi kegiatan seperti human resources, finance. Berdasarkan produk karena

    ada pengelompokkan berdasarkan produk seperti, fresh food general manager.

    Berdasarkan wilayah karena ada pengelompokkan berdasarkan area wilayah

    seperti regional operation 1 manager, regional operation 2 manager dan

    regional operation 3 manager. Jadi menurut penulis pengendalian internal

    khususnya struktur organisasi pada perusahaan Hero Supermarket sudah berjalan

    cukup baik. Hal ini dapat terlihat dengan adanya departemenlisasi yang cukup

    jelas dan terspesialisasi pada seluruh bagian perusahaan.

  • 60

    6) Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab

    Pembagian wewenang dan tanggung jawab dijelaskan pada struktur

    oganisasi.Wewenang PT Hero Supermarket adalah wewenang garis, staf, dan

    fungsional.Wewenang garis ditunjukkan dengan adanya hubungan seorang

    atasan untuk memerintahkan bawahan langsungnya dan tiap bawahan hanya

    mempunyai tanggung jawab terhadap satu atasan saja. Contoh pada PT Hero

    Supermarket finance director memerintahkan kepada finance manager untuk

    membuat analisa dan laporan keuangan dan penjelasannya.

    Wewenang staf merupakan wewenang yang membantu personil garis

    dalam memberikan saran, pendapat, atau usulan mengenai operasional

    perusahaan. Contoh pada PT Hero Supermarket terdapat dua wewenang staf

    personil yaitu corporate and secretary legal yang memeberi saran kepada CEO

    tentang masalah yang berkaitan dengan hukum dan internal audit memberi saran

    kepada CEO tentang analisa terhadap sistem dan prosedur yang telah di jalankan.

    Sedangkan wewenang staf fungsi finance director memberi saran kepada CEO

    dalam hal penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan.

    Wewenang fungsional adalah wewenang yang mempunyai personil suatu

    departemen untuk memberikan saran atau usulan dalam bidangnya masing

    masing terhadap personil di departemen lain. Contoh pada PT Hero Supermarket

    bagian HRD memberikan usulan kepada bagian keuangan agar mengisi daftar

    kehadiran yang lengkap.

  • 61

    Setelah penjabaran wewenang tersebut penulis menemukan beberapa

    evaluasi yang terkait dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab

    perusahaan secara umum :

    1. Sebaiknya office manager di tiadakan dan bergabung dengan distribution

    and logistic general manager karena mempunyai tugas yang hampir sama

    yaitu bertanggung jawab atas logistic and service. Di samping itu tugas

    office manager tidak ada hubungannya dengan masalah human resources

    sehingga dapat mengaburkan tugas dari fungsi human resources itu

    sendiri.

    2. Karena fresh food general manager, grocery general manager, marketing

    general manager, food service general manager serta distribusi dan

    logistic general manager berada setingkat dengan manager lainnya maka

    sebaiknya istilah yang digunakan disamakan sehingga menjadi fresh food

    manager, grocery manager, marketing manager, food service manager

    serta distribusi dan logistic manager.

    Terlepas dengan adanya beberapa evalusi yang diberikan penulis, pada

    pengendalian internal terhadap pembagian wewenang dan tanggung jawab PT

    Hero Supermarket telah berjalan cukup baik. Kondisi ini dapat dilihat dengan

    adanya pemisahan fungsi dan wewenang kepada setiap staf dan karyawan

    berdasarkan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

    7) Kebijakan dan Praktik Sumberdaya Manusia

    Sumber daya yang kompeten dan dapat dipercaya berpengaruh pada internal

    control yang efektif oleh karena itu tiap perusahaan memiliki kriteria dan proses

    seleksi yang memadai dalam penerimaan pegawai. Berdasarkan wawancara pada

  • 62

    Humas Eksternal PT Hero Supermarket dijelaskan bahwa pengendalian internal

    telah berjalan dengan cukup memadai. Berikut adalah beberapa poin yang dapat

    penulis jabarkan terhadap kebijakan dan praktik sumberdaya manusia pada PT

    Hero Supermarket :

    1. Para karyawan telah memahami dengan benar, tugas dan prosedur dalam

    pekerjaan mereka.

    Melalui hasil wawancara, penulis dapat melihat sejauh mana pemahaman

    karyawan pada pekerjaannya.Hal ini dapat di lihat dari Humas Eksternal

    yang mana mereka dapat melakukan tugasnya dengan sangat baik.

    Mereka sangat sigap akan sikapnya dalam menjawab semua pertanyaan

    seputar topik skripsi yang dibahas. Staf humas tersebut selalu menjawab

    semua pertanyaan yang penulis ajukan dengan selalu memegang batasan

    batasan penelitian yang ditetapkan perusahaan.

    2. Kebijakan mengenai SDM telah dilaksanakan dan dikembangkan dengan

    baik

    Pada PT Hero Supermarket memiliki Perjanjian Kerja Bersama atau

    PKB. Dalam PKB tersebut merupakan hasil kesepakatan perundingan

    yang di lakukan oleh perusahaan atau wakil perusahaan dengan serikat

    pekerja yang memuat syarat syarat kerja. Syarat syarat yang

    dimaksud ini ditujukan bagi karyawan PT Hero Supermarket baik bagi

    karyawan baru ataupun karyawan yang telah lama bekerja dengan

    perusahaan ini. Syarat syarat tersebut juga menjelaskan mengenai

    penyeleksian bagi calon pekerja. Proses ini berlaku selama 3 bulan

    terhitung sejak tanggal yang bersangkutan mulai kerja. Apabila calon

  • 63

    pekerja berhasil melewati masa percobaan tersebut maka pekerja ini

    dapat menjadi pekerja tetap. Hal ini merupakan gambaran singkat dalam

    tata cara perusahaan Hero Supermarket dalam merekrut karyawan.

    3. Perusahaan juga memperhatikan dan menilai prestasi karyawan dan

    memberikan promosi bagi karyawan yang berprestasi di bidangnya.

    Penilaian prestasi untuk masing masing pekerja dilakukan oleh atasan

    langsung pekerja. Sekurang kurangnya sekali dalam setahun. Adapun

    hal hal yang dinilai meliputi :

    a. Pencapaian hasil kerja

    b. Pelaksanaan tanggung jawab

    c. Sikap kerja

    d. Kepemimpinan

    Pelaksanaan penilaian prestasi kerja dilakukan dengan menggunakan

    lembaran penilaian prestasi yang telah ditentukan. Prinsip prinsip

    penilaian dilakukan secara objektif, adil, jujur, proporsional, dan

    transparansi serta mendiskusikan dengan pekerja dan atasan dari

    atasannya. Hasil dari penilaian prestasi kerja menjadi salah satu dasar

    yang menentukan :

    a. Promosi

    b. Besarnya kenaikkan upah

    c. Mutasi

    d. Pendidikan dan pelatihan

    e. Demosi

  • 64

    Sistem penilaian prestasi kerja ini ditentukan oleh perusahaan dan di

    sosialisasikan oleh perusahaan sendiri.

    Dalam penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa pengendalian

    internal pada kebijakan dan praktik sumber daya manusia telah di

    kembangkan dan berjalan dengan baik.

    IV.2.2 Penilaian Risiko

    Penilaian resiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola

    permasalahan tersebut sehingga dapat mempermudah pelaksanaan pengendalian

    internal. Hal ini ditunjukan pada prosedur persediaan yang telah berjalan dengan cukup

    baik. Berikut penilaian risiko yang mungkin timbul pada persediaan barang dagang,

    yaitu :

    1) Resiko kesalahan pembelian barang dagang.

    Dalam mempersiapkan Purchase Order disyaratkan harus memiliki surat permintaan

    barang. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pembelian

    barang dagang. Permintaan pembelian dilakukan oleh bagian gudang yang mengetahui

    barang dagang yang diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang.

    2) Resiko kerusakan pada barang yang diterima.

    Bagian penerimaan memiliki fungsi untuk melakukan quality control terhadap barang

    yang diterima oleh supplier. Fungsi dari quality control yaitu untuk mengecek kondisi

    fisik barang yang diterima dari supplier, jika terdapat kerusakan barang maka akan di

    lakukan proses pengembalian barang. Bagian gudang berfungsi untuk menentukan stock

  • 65

    minimum dan re-order point serta menyimpan barang sesuai dengan kode barang yang

    tersedia.

    3) Resiko barang yang diterima tidak sesuai dengan barang yang dipesan.

    Bagian gudang yang melihat stock barang, mengeluarkan barang dan melakukan

    pengiriman sampai di gudang outlet. Dalam hal ini pengendalian dilakukan telah cukup

    baik karena adanya koordinasi yang baik antara gudang pusat dan gudang outlet

    sehingga menghasilkan informasi yang kuat. Bagian gudang outlet akan mengkonfirmasi

    bagian gudang pusat bahwa barang yang tiba sejumlah yang dipesan sesuai picking list

    dan delivery order.

    4) Resiko penumpukan barang di gudang.

    Bagian pembelian akan melakukan pembelian barang dalam jumlah banyak yang

    melebihi limit di gudang untuk mencegah terjadinya stock out sehingga hal ini dapat

    menyebabkan penumpukan barang di gudang. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya

    PT Hero Supermarket menerapkan system forcasting dengan menggunakan perhitungan

    statistik untuk mengurangi penumpukan barang berdasarkan data historis dari siklus

    musiman yang diambil dari data-data outlet Hero Supermarket.

    5) Resiko adanya personal baru.

    Staf Humas mengatakan dengan adanya karyawan baru yang masih mempunyai

    semangat cukup tinggi untuk bekerja hal ini sangat baik dikarenakan akan memacu

    karyawan lainnya untuk bekerja dengan lebih baik. Tetapi pada sisi lain karyawan baru

  • 66

    akan membutuhkan masa - masa percobaan pada saat awal bekerja. Seperti akan

    pemahaman jobdesk akan pemahaman bekerjanya.

    IV.2.3 Aktivitas Pengendalian

    Aktivitas pengendalian persediaan barang dagang pada PT Hero Supermarket

    meliputi kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh perusahaan ini untuk memberikan

    kemungkinan yang memadai bahwa sistem pengendalian persediaan barang dagang yang

    ditetapkan telah dilaksanakan dalam beberapa kategori, yaitu:

    1. Otorisasi yang Tepat atas Transaksi

    Pada otorisasi transaksi telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang

    semestinya. Dalam hal ini adanya penandatanganan terhadap suatu dokumen

    kepada orang yang bewenang atau yang bertanggung jawab satu diantaranya

    adalah pada Surat Permintaan Pembelian ( SPP ) telah diotorisasi oleh kepala

    gudang dan kemudian dikirim ke bagian pembelian pusat untuk kemudian

    melakukan transaksi pembelian SPP yang diajukan oleh bagian gudang.

    Menurut penulis, otorisasi yang dilakukan sudah cukup baik dalam hal untuk

    mengawasi pengendalian internal pada persediaan.

    2. Dokumen dan Catatan yang Memadai

    Dokumen haruslah dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa

    seluruh aktiva telah dikendalikan dengan pantas dan bahwa seluruh transaksi

    telah di catat dengan benar. PT Hero Supermarket cukup memiliki dokumen

    yang memadai untuk membantu dalam pengawasan pengendalian internal.

    Satu diantaranya adalah dokumen pada order pembelian yang dibuat oleh

  • 67

    bagian pembelian. Dokumen ini akan menjelaskan tentang informasi

    mengenai pembelian barang yang akan di pesan. Menurut penulis dengan

    adanya dokumen tersebut ini menandakan bahwa karyawan telah mengikuti

    prosedur yang berlaku yang ditetapkan oleh perusahaan.

    3. Pengendalian Fisik atas Aktiva dan Catatan

    Perlindungan fisik atas persediaan barang dagang pada perusahaan ini cukup

    memadai, yakni dengan adanya gudang sebagai tempat penyimpanan barang

    dan dilengkapi dengan tabung gas untuk menanggulangi bahaya kebakaran.

    Perlindungan fisik terhadap dokumen dan catatanpun telah cukup memadai

    yaitu dengan tersedianya map untuk masing masing penyimpanan dokumen

    dan tetap menyimpan catatan yang rusak baik dalam computer ataupun dalam

    catatan manual. Menurut penulis secara keseluruhan kebijakan perusahaan

    dalam mewujudkan pengawasan dan perlindungan fisik terhadap persediaan

    dan catatan serta aktiva telah cukup memadai dalam mewujudkan intern yang

    baik.

    4. Pemisahan Tugas

    PT Hero Supermarket telah mengadakan pemisahan tugas yang cukup pada

    setiap transaksi atau kegiatan yang berhubungan dengan persediaan barang

    dagang. Adapun satu diantaranya dapat dijabarkan di bawah ini :

    1) Pemisahan antara fungsi gudang dengan fungsi pembelian

    Fungsi gudang yang dilakukan oleh bagian gudang yaitu membuat SPP,

    mencatat jumlah barang yang diterima pada kartu gudang, serta

  • 68

    menyimpan barang yang telah dipesan oleh bagian pembelian. Sedangkan

    pada fungsi pembelian yang kerjakan oleh bagian pembelian memiliki

    tugas yaitu membuat order pembelian dan mencari supplier yang akan

    menyediakan barang. Menurut penulis pemisahan kedua fungsi ini telah

    berjalan dengan baik dikarenakan dengan dipisahkannya kedua fungsi ini

    dapat terhindar dari penyalahgunaan wewenang yang ada pada kedua

    fungsi ini.

    2) Pemisahan fungsi pembelian dengan fungsi akuntansi dan keuangan

    Fungsi akuntansi dan keuangan yang dilakukan oleh bagian Accounting

    and Financing memiliki tugas yaitu mencatat kartu persediaan dan kartu

    hutang, mengarsip dokumen dokumen dari pada prosedur pembelian,

    penerimaan dan pengeluaran. Pemisahan kedua fungsi ini menurut

    penulis telah dilakukan dengan baik. Dikarenakan bagian akuntansi

    bertugas untuk memeriksa dokumen serta membandingkan dokumen

    tersebut serta me-review prosedur yang di lakukan oleh bagian gudang.

    5. Pemeriksaan Independen atau Verifikasi Internal

    Perusahaan ini telah melaksanakan pemisahan fungsi yang berhubungan

    dengan pengawasan persediaan. Kebijakan perusahaan ini secara tidak

    langsung menciptakan suatu pengecekan yang independen di antara bagian-

    bagian yang melakukan pembelian, menerima barang, mengeluarkan barang,

    mengirim barang, serta bagian yang membuat faktur.

  • 69

    IV.2.4 Informasi dan Komunikasi

    Berdasarkan wawancara yang diberikan kepada pihak Humas Eksternal, penulis

    menemukan bahwa penerapan informasi dan komunikasi pada perusahaan ini telah

    berjalan cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya prosedur prosedur yang

    ditetapkan oleh perusahaan yang di komunikasikan dengan baik oleh karyawan. Adapun

    bentuk informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dalam bentuk

    sosialisasi, pengumuman, dan pelatihan/ arahan yang diberikan oleh perusahaan untuk

    karyawan. Satu diantaranya adalah setiap karyawan didalam perusahaan telah

    memperoleh pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing

    masing yang berkenaan dengan pengendalian internal fungsi yang dipegangnya hal ini

    dikarenakan perusahaan memberikan arahan/pelatihan/training kepada karyawan

    khususnya karyawan baru.

    IV.2.5 Pemantauan

    Pemantauan merupakan suatu penilaian kualitas kinerja pada pengendalian

    internal sepanjang masa. Pemantauan menyangkut tentang penilaian terhadap karyawan

    pada suatu perusahaan yang bertujuan untuk menentukan bahwa sistem pengendalian

    internal telah berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara pada Humas Eksternal

    PT Hero Supermarket, penulis menemukan beberapa hal yang berhubungan dengan

    pemantauan yaitu :

  • 70

    1) Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen secara berkala yang

    berhubungan dengan prosedur persediaan.

    Pemantauan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu : (1) melalui perintah dari

    atasan langsung, (2) melalui pihak yang independen, dan (3) melalui internal

    audit itu sendiri. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada Humas Eksternal PT

    Hero Supermarket dapat disimpulkan bahwa dokumen yang ada pada setiap

    prosedur telah diperiksa kelengkapannya secara baik. Pemeriksaan kelengkapan

    dokumen ini dilakukan oleh pihak yang independen sesuai dengan prosedur yang

    telah ditetapkan oleh perusahaan. Contohnya yaitu pada prosedur pembelian

    bahwa dokumen SPP harus dibuat oleh bagian gudang sebagai syarat untuk

    melakukan transaksi pembelian. Dokumen ini merupakan formulir yang di isi

    oleh fungsi gudang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian

    barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam Surat

    Permintaan Pembelian. Apabila dokumen tersebut tidak ada maka pihak gudang

    tidak bisa melakukan pembelian barang kepada supplier. Serta PO dan Faktur

    wajib diberikan oleh dua orang yaitu kepada Supplier dan bagian Accounting

    apabila PO tersebut tidak ada maka Supplier tidak dapat memasok barang

    terhadap perusahaan.

    Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa dengan adanya kelengkapan

    dokumen maka data akuntansi telah terjaga dengan baik. Dan jika hal ini terus

    dipertahankan maka kecurangan dapat diminimalisasikan.

  • 71

    2) Perusahaan memiliki kebijakan pada saat melakukan penerimaan barang

    Berdasarkan wawancara yang di lakukan, Humas Eksternal mengatakan ada

    pedoman kebijakan yang perusahaan lakukan pada saat melakukan penerimaan

    barang. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan peraturan yang dibuat oleh

    perusahaan yang pengawasannya dilakukan secara langsung oleh tim receiver.

    Adapun kebijakan yang dilakukan pada saat penerimaan barang yaitu :

    a) Memastikan bahwa barang yang diorder diterima di toko dengan baik dan

    benar.

    b) Untuk memastikan penginputan data penerimaan barang telah dilakukan

    dengan benar dan akurat

    c) Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan penyusutan yang

    tidak dikenal

    d) Memudahkan pengaturan barang di areal gudang dan pengembalian

    barang ke supplier

    Untuk memenuhi kebijakan tersebut maka bagian penerimaan barang

    melakukan beberapa aktivitas yang perlu diperhatikan pada saat menerima

    barang :

    1. Tempat penerimaan harus bersih dan bebas dari sampah, timbangan,

    pallet, handpallet, dan persiapan peralatan lain yang di perlukan untuk

    menerima barang dari supplier

    2. Semua pengiriman harus di sertai dengan invoice yang diperpanjang

    secara penuh atau tanggal yang memperlihatkan surat pengantar

  • 72

    pengiriman, penjelasan produk, berat atau jumlah, biaya/harga dan

    informasi pemasok

    3. Pastikan barcode original yang tertera pada barang dapat di scan atau

    terbaca dan untuk barang yang tidak ada barcode harus di buat inhouse

    barcode

    Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa kebijakan yang perusahaan

    berikan telah berjalan dengan baik hal ini ditunjukkan dengan adanya ketentuan-

    ketentuan yang harus dilakukan pada saat melakukan penerimaan barang. Jika

    hal ini terus dilakukan maka pengendalian internal dapat berjalan dengan

    memadai dan lebih baik lagi.

    3) Telah ditetapkannya sanksi atau pelanggaran yang dibuat oleh karyawan baik itu

    sengaja ataupun tidak yang diberikan oleh perusahaan

    Berdasarkan PKB ( Perjanjian Kerja Bersama ) yang dibuat oleh perusahaan,

    bahwa perusahaan telah menetapkan sanksi sanksi yang tegas guna untuk

    mencegah dan menananggulangi pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.

    Pada pedoman tersebut dijelaskan mengenai kewajiban pekerja, larangan bagi

    pekerja dan sanksi yang diberikan oleh pekerja apabila melakukan pelanggaran

    tersebut. Adapun dasar pemberian sanksi kepada pekerja didasarkan antara lain :

    i. Jenis pelanggaran

    ii. Banyaknya ( frekuensi ) pelanggaran

    iii. Pelanggaran PKB dan ketentuan ketentuan perusahaan

    Berdasarkan pasal 84 bab XIII mengenai sanksi sanksi atas pelanggaran tata

    tertib di jelaskan tentang pelanggaran tersebut yang berupa :

  • 73

    1. Teguran/ peringatan lisan

    Teguran/ peringatan secara lisan diberikan oleh atasan langsung/ pimpinan

    yang berwenang untuk kesalahan/pelanggaran yang bersifat ringan atau

    umum yang masih dapat diperbaiki dan dicatat dalam *personal record*

    pekerja yang bersangkutan serta ditandatangani oleh pekerja.

    2. Peringatan tertulis

    Peringatan tertulis diberikan secara tertulis oleh atasan/atasan langsung

    kepada pekerja yang bersangkutan. Peringatan tertulis terdiri dari 3 ( tiga )

    tingkatan :

    a) Surat Peringatan Tertulis I / ( SP I )

    b) Surat Peringatan Tertulis II / ( SP II )

    c) Surat Peringatan Tertulis III / ( SP III )

    Dengan demikian apabila pekerja terus mengikuti dan melaksanakan tata tertib

    yang dibuat oleh perusahaan maka akan mengurangi kesalahan yang mungkin

    akan dilakukan oleh para karyawan.

  • 74

    IV. 3 Temuan Pengendalian Internal atas Persediaan Barang Dagang

    Adapun temuan pada pengendalian internal atas persediaan barang dagang yaitu :

    1. Adanya perangkapan tugas.

    Kondisi yang terjadi yaitu adanya perangkapan tugas yang terjadi pada

    pembagian pembelian yang mana bahwa pembelian untuk barang barang

    supermarket dilakukan oleh masing masing supervisor yang bertanggung jawab

    atas jenis barang yang dipegangnya.

    Kriteria yang seharusnya yaitu sebaiknya tidak adanya perangkapan tugas

    yang dilakukan oleh supervisor yang memiliki dua tugas sekaligus.

    Hal ini disebabkan karena supervisor juga melakukan otorisasi atas order

    pembelian tersebut. Jadi dengan kata lain terdapat perangkapan tugas antara yang

    meminta order pembelian dan mengotorisasi order pembelian.

    Akibatnya supervisor akan mengalami kesulitan dalam mengontrol

    persediaan dengan baik.

    Rekomendasi yang diberikan yaitu sebaiknya pembelian dilakukan oleh

    bagian purchasing supervisor yang di bantu oleh staff purchasing yang

    ditempatkan di bawah seorang manajer yang mempunyai tugas menerima,

    menyimpan, mengeluarkan, dan membeli barang yang dinamakan receiving &

    storage section manager. Purchasing supervisor memiliki fungsi untuk

    mengontrol barang yang ada sedangkan staff purchasing sendiri melakukan

    penghitungan jumlah barang berdasarkan bidangnya masing- masing, jumlah

    staff purchasing tersebut terdiri dari 2 sampai 5 staff. Hal ini baik dikarenakan

    orang yang mengontrol barang dengan orang yang melakukan pengecekan

  • 75

    barang dilakukan oleh orang yang berbeda sehingga terhindar dari kesalahan

    pencacatan barang.

    2. Adanya penumpukkan barang barang di gudang pada hari hari besar.

    Kondisi yang terjadi yaitu adanya penumpukkan barang barang yang

    berada di gudang pada hari hari Besar atau hari hari khusus lainnya, antara

    lain seperti hari Lebaran, Natal, Tahun Baru dan hari- hari penting

    lainnya.

    Kriteria yang seharusnya terjadi yaitu tidak adanya penumpukan barang

    khususnya pada hari hari penting agar kehilangan barang dan kerusakan barang

    dapat terhindar dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

    Sebabnya penumpukan barang ini dikarenakan bagian pembelian

    membeli barang ketika barang tersebut habis dan selalu membeli dengan

    melebihkan barang yang dipesan. Pembelian barang dengan jumlah besar biasa

    dilakukan pada saat hari hari besar seperti, Idul Fitri, Natal ataupun Tahun

    Baru.

    Akibat penumpukan barang ini, bagian gudang kewalahan dalam

    mengatur barang, sehingga barang tidak tersusun rapi, penempatan untuk setiap

    jenis barang menjadi tidak sesuai dan resiko terjadinya kerusakan barang

    menjadi tinggi. Kondisinya barang yang dipesan dalam jumlah banyak akan

    melebihi batas limit stok di gudang, kemudian kelebihan barang ini akan

    ditempatkan dalam satu tempat sehingga semua jenis barang dan jumlahnya di

    jadikan dalam satu tempat. Pada saat pengambilan, barang dari penumpukan

    akan tersusun sembarang dan tidak rapi dan setiap barang dapat menimpa barang

  • 76

    lainnya dan beresiko kerusakan pada barang itu sendiri. Dengan demikian,

    barang menjadi mudah rusak dan tidak terkontrol dengan baik.

    Bagian gudang menjadi kewalahan dalam melakukan penyusunan barang yang

    tepat, selain itu akan ada tambahan biaya untuk pemeliharaan terhadap barang

    yang over stok. Penumpukan barang ini beresiko kerugian pada perusahaan

    karena selain mudah rusak dan biaya pemeliharaan yang cukup tinggi, barang

    bisa beresiko cacat sehingga menjadi tidak layak untuk dijual. Biasanya retur

    barang dapat dilakukan apabila terdapat kerusakan pada barang ketika dilakukan

    pengiriman, bukan dari penumpukan di gudang.

    Rekomendasi yang diberikan sebaiknya PT Hero Supermarket,Tbk

    menciptakan sistem identifikasi persediaan yang dikenal dengan Economic

    Order Quntity. Dengan digunakannya sistem ini maka perusahaan akan

    mengetahui ROP (titik pemesanan kembali) sehingga barang yang di pesan tepat

    waktu dan dapat terkoordinir dengan baik dan penumpukan barang dapat dicegah

    terutama pada saat Hari hari Besar ataupun Hari hari penting lainnya.

    3. Penempatan barang yang kurang memadai.

    Kondisi yang terjadi yaitu penempatan/ tata letak yang kurang memadai

    yang berada di gudang. Tata letak suatu persediaan barang dagang di gudang

    sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk mempermudah bagian gudang dalam

    pengambilan barang.

    Kriteria yang seharusnya terjadi yaitu penempatan atau tata letak barang

    yang berada di gudang tersusun dengan baik sesuai posisi yang telah diatur oleh

    perusahaan.

  • 77

    Dalam wawancara saya terhadap Humas Eksternal tersebut dikatakan

    bahwa adanya hal ini disebabkan karena kebanyakan karyawan yang berada di

    gudang hanya menerima barang dan setelah barang masuk ke gudang maka

    barang tersebut akan langsung ditaruh atau diletakkan pada tempatnya masing-

    masing sedangkan dalam hal penghitungan ini hanya dilakukan sesekali saja. Di

    gudang pusat Hero Supermarket memiliki pengklasifikasian yang terbagi

    menjadi 7 jenis yaitu:

    1) Food meliputi : makanan dan minuman

    2) Non Food meliputi: peralatan rumah tangga dan apparel

    3) Meat meliputi: daging yang dijual seperti ham, daging ayam, daging sapi,

    daging babi, dan lainnya yang dipresentasikan di tempat pendingin

    4) Fruit dan Vegetables meliputi: buah-buahan seperti buah import dan buah

    lokal serta macam-macam sayuran yang dipresentasikan di tempat pendingin

    5) Fish meliputi: ikan yang dijual seperti ikan kerapu, ikan teri, cumi-cumi,

    udang, kepiting, tiram, udang ebi, dan lainnya yang dipresentasikan di tempat

    pendingin

    6) Dairy meliputi: dairy yang dijual seperti macam-macam produk susu, dengan

    bahan dasar susu seperti keju, susu rendah lemak, ice cream, dan lainnya

    yang dipresentasikan ditempat pendingin

    7) Bakery meliputi: roti yang dijual di dalam supermarket

    Dan masing masing jenis pengklasifikasian makanan tersebut dipertanggung

    jawabkan oleh masing masing supervisor. Akan tetapi pada hari hari besar

    seperti Idul Fitri, Natal atupun Tahun Baru hal ini tidak dilaksanakan dengan

    baik. Penyebabnya adalah dikarenakan karena barang datang dalam intensitas

  • 78

    yang besar dalam jangka pendek sehingga membuat karyawan untuk malas

    menghitung barang tersebut, sehingga menyebabkan penumpukkan yang berada

    di gudang dan tidak terkoordinir dengan baik.

    Akibatnya barang sulit teridentifikasi atau tidak diketahui jumlah atau

    sisa barang yang ada digudang tersebut. Dampak besar yang mungkin terjadi

    yaitu barang rentan terhadap pencurian, hilang ataupun rusak tanpa tahu jumlah

    barang yang rusak atau hilang tersebut.

    Untuk menghindari hal tersebut rekomendasi yang diberikan sebaiknya

    perusahaan melakukan penghitungan secara berkala setidaknya menghitung

    secara minimal sehari 1 kali serta menyimpan langsung persediaan yang setelah

    di hitung. Hal ini dilakukan untuk lebih dapat mengontrol jumah barang yang

    berada di gudang dan dapat terhindar dari kerusakan, kehilangan dan kecurian

    barang.

    4. Rentannya pencurian terhadap barang barang di gudang .

    Kondisi yang terjadi adalah rentannya pencurian barang yang berada di

    gudang.

    Kriteria yang seharusnya adalah bagian penerimaan dalam melakukan

    quality atas kontrol barang dilakukan dengan sangat lebih teliti agar pencurian

    atau kehilangan barang yang dapat merugikan perusahaan dapat terhindar dengan

    baik.

    Hal ini disebabkan karena penerimaan barang dalam jumlah yang besar

    akan membuat bagian penerimaan tidak dapat melakukan kontrol terhadap semua

    jenis persediaan yang masuk. Kondisinya ketika barang masuk ke bagian

  • 79

    penerimaan maka bagian penerimaan ini akan melakukan quality control

    terhadap semua barang yang masuk. Dalam lingkungan seperti ini, persediaan

    barang yang masuk sangat rentan terhadap aksi pencurian yang di karenakan

    kurang maksimalnya pencatatan persediaan yang di lakukan oleh bagian

    penerimaan.

    Akibatnya bagian penerimaan yang seharusnya melakukan quality

    control hanya dapat menginspeksi barang-barang dan tidak memperhatikan

    keamanan barang. Prosedur inspeksi yang tidak benar yang disertai pencatatan

    persediaan yang tidak memadai dapat menciptakan situasi kondusif bagi

    pencurian persediaan. Fungsi quality control adalah untuk memastikan kuantitas

    dan kondisi barang dari kerusakan, kecurian dan lainnya.

    Rekomendasi yang diberikan penulis untuk mencegah terjadinya

    pencurian barang selama dalam masa quality control, maka perlu dilakukan

    perbaikan terhadap prosedur inspeksi barang yang lebih benar agar dapat

    mencegah terjadinya pencurian barang yang dapat merugikan perusahaan.

    Peningkatan fungsi keamanan meliputi penambahan pemasangan kamera

    pemantau di bagian penerimaan barang sehingga rekaman inspeksi barang dapat

    disimpan jika terjadi permasalahan atau pencurian barang untuk dijadikan

    sebagai bukti dalam pembahasan permasalahan.

    5. adanya stock out yang berada di gudang

    Kondisi yang terjadi pada perusahaan yaitu adanya stock out atau

    kehabisan barang yang berada di gudang.

  • 80

    Kriteria yang seharusnya adalah perusahaan dapat meminimalisir kondisi

    stock out yang berada di gudang dengan mengetahui kapan pembelian barang

    dilakukan sebelum gudang mengalami kekurangan barang.

    Hal ini penyebabnya karena tidak adanya penghitungan yang layak untuk

    menentukan re- order point dan berapa jumlah stock minimum yang harus ada di

    gudang.

    Akibatnya Gudang pusat Hero Supermarket melakukan pembelian

    apabila barang tersebut dalam jumlah sedikit dan tidak adanya range untuk

    menentukan kapan harus membeli barang.

    Rekomendasi yang diberikan adalah gudang pusat tersebut seharusnya

    mempunyai indikator untuk jenis barang yang telah mencapai titk ROP sehingga

    bagian gudang dapat mengetahui kapan barang dapat dibeli. Gudang pusat

    memiliki perbandingan stock minimum dengan ROP yang telah ditentukan yaitu

    sebesar 1:1,5. Untuk mencegah terjadinya stock out persediaan pada gudang

    maka perusahaan perlu menerapkan penghitungan EOQ (Economic Order

    Quantity) karena dengan menetapkan kebijaksanaan EOQ (Economic Order

    Quantity) ini maka dalam setiap tahun dapat ditentukan lebih banyak order dalam

    jangka waktu beberapa kali saja sehingga kurang begitu sering menghadapi

    risiko kehabisan stock. Selain itu pula pencatatan di PT Hero Supermarket

    menggunakan sistem pencatatan prepectual. Hal ini bertujuan untuk memonitor

    persediaan setiap saat.

  • 81

    6. Sistem keamanan di gudang pusat yang belum optimal.

    Kondisi yang terjadi adalah belum optimalnya sistem keamanan yang berada

    di gudang pusat. Persediaan barang pada perusahaan merupakan benda berwujud.

    Oleh karena itu, perusahaan melakukan pengawasan fisik di gudang pusat PT.

    Hero Supermarket yang berada di Cibitung. Pengendalian fisik ini berupa :

    a. Penempatan penjaga untuk mendata pemasok yang datang ke gudang dengan

    mengisi buku tamu.

    b. Pemasangan fire detector, tabung pemadam kebakaran, dan sprinkle untuk

    mengantisipasi kebakaran.

    c. Pada gudang telah digunakannya ID dan password pada saat masuk ke

    gudang.

    d. Adanya pembatasan hak akses untuk memasuki gudang, apabila ada

    karyawan yang selain karyawan gudang untuk memasuki gudang maka

    sebelum masuk di lakukan pemeriksaan terlebih dahulu yaitu body check.

    e. Pada kode barang menggunakan Hierarchical Codes berdasarkan jenis barang

    dan lokasi rak di gudang.

    Kriteria yang seharusnya terjadi adalah perusahaan memperbarui password

    agar sistem keamanan yang berada di gudang pusat dapat terjaga dengan baik.

    Penyebabnya belum adanya perubahan password secara berkala dan tidak

    adanya prosedur untuk itu.

    Akibatnya kurang optimalnya pengawasan pengendalian akses yang ada pada

    gudang tersebut.

  • 82

    Untuk menghindari hal tersebut rekomendasi yang diberikan sebaiknya di

    buat prosedur dalam penggantian password hal ini bertujuan untuk menghindari

    penyalahgunaan akses.