pengenalan teknologi informasi

23
PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PEMERINTAHAN KELOMPOK 10 : AULIA NESTUTI DWI RAHMA YUNIKA DESLA SARI. N SUCI FITRI YENI FANDY ARRASYID KEVIN RIAN KUSUMA RAMDHAN

Upload: dwi-rahma-yunika

Post on 27-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pengenalan Teknologi Informasi di bidang pemerintahan

TRANSCRIPT

Page 1: Pengenalan Teknologi Informasi

PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PEMERINTAHAN

KELOMPOK 10 :

AULIA NESTUTI

DWI RAHMA YUNIKA

DESLA SARI. N

SUCI FITRI YENI

FANDY ARRASYID

KEVIN

RIAN KUSUMA RAMDHAN

Page 2: Pengenalan Teknologi Informasi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah

mata kuliah "KIMIA DASAR". Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada

Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an

dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kimia Dasar di program studi

teknik lingkungan Fakultas teknik pada Universitas Lamongan. Selanjutnya penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.Khairat,Msi selaku dosen

pembimbing mata kuliah Kimia Dasar dan kepada segenap pihak yang telah memberikan

bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 30 Agustus 2013

Penulis

Page 3: Pengenalan Teknologi Informasi

D AFTAR ISI

1. Kata Pengantar : ......................................................................... i

2. Daftar Isi : ......................................................................... ii

3. Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang : .........................................................................

B. Identifikasi Masalah : .........................................................................

C. Tujuan : .........................................................................

D. Sistematika Penulisan : .........................................................................

4. Bab II Isi

Pembahasan : .........................................................................

5. Bab III Penutup

Analisa dan Kesimpulan : .........................................................................

i

Page 4: Pengenalan Teknologi Informasi

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi, informasi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.

Pemanfaatannya telah merambah ke seluruh aspek kehidupan tidak terkecuali di bidang

Pemerintahan. Problem-problem yang ada, dapat teratasi lewat pembangunan tata

pemerintahan, termasuk kependudukan, berbasis elektronik (electronic based government, e-

government). E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh

pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan

menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu

proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan

internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah

penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan

pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan

bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G

(Government to Government), G2E (Goverment to Employee)

Secara pragmatis, e-government dapat meningkatkan efisiensi sekaligus menekan

praktek penyimpangan administrasi negara. Lebih mendasar lagi,dari kaca mata politik

demokrasi, melalui tiga kerangka kerjanya, yang terdiri atas e-government consultation, dan

e-decision-making, komitmen dan keberhasilan pemerintah suatu negara, dalam

menyelenggarakan e-government dapat dijadikan indikator kesediaan pemerintah tersebut

dalam berbagi informasi dan pengetahuan dengan warganya.

Secara lebih mendalam departemen instansi pemerintah dalam mempersiapkan visi dan misi

kebijakan teknologi informasi, lebih melihat pada faktor equality (menjadikan teknologi

informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi penggunaan umum). Dibandingkan

dengan keempat faktor yang lainnya yaitu demokratisasi, transparansi, akuntabilitas dan

globalisasi. Untuk mencapai target penerapan teknologi informasi yang efektif perlu diadakan

komputerisasi pemerintahan atau e-government dan sumber daya manusia dan pendidikan.

Alasannya karena penerapan teknologi informasi akan menjadi optimal apabila pengetahuan

para pemakai atau pengguna jasa teknologi benar-benar memahami teknologi sehingga

sasaran penerapan teknologi informasi tercapai.

Page 5: Pengenalan Teknologi Informasi

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan E – Government?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan G2G, G2C, G2B, G2E?

3. Jelaskan manfaat penggunaan teknologi informasi di bidang pemerintahan

(e-government)?

4. Bagaiamana penerapan e-goverment di Indonesia?

5. Apa saja keuntungan dan kerugian penerapan e-goverment bagi rakyat?

C. TUJUAN

1. Para pembaca lebih memahami tentang teknologi informasi.

2. Pembaca mengetyahui manfaat teknologi informasi

3. Pembaca mengetahui sejauh mana tingkat kemajuan pemerintah Indonesia dalam

bidang teknologi informasi.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam membuat tulisan ini kelompok kami memakai metode studi kepustakaan dengan membaca

buku-buku yang berkaitan dengan topik pembahasan serta mencoba mengakses dari berbagai

situs internet. Adapun kerangka penulisan ini terdiri dari :

1. Bab I Pendahuluan

2. Bab II Isi

3. Bab III Penutup

i

Page 6: Pengenalan Teknologi Informasi

B A B II

I S I

Pembahasan

1. Pengertian E – Government

E-Government adalah kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa

dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi yang

merupakan suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang

berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan

pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Atau

dapat dibilang sebagai penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan

informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan

dengan pemerintahan. E-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau

administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik,

atau proses kepemerintahan yang demokratis.

Bahkan saat ini dengan adanya e-government, komputer memiliki peran yang sangat penting bagi

pemerintah untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan pemberdayaan masyarakat,

termasuk kerjasama antar pemerintah, mayarakat, dan pelaku bisnis, memperkenalkan potensi wilayah dan

pariwisata, dan sebagainya.

Dimungkinkan bahwa teknologi informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan untuk

pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemilihan umum (E-voting) Selain itu masyarakat bisa

menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para eksekutif dan legislative pemerintah melalui e-mail

atau elektronik forum melalui web yang dibangun pemerintah setempat

Pengguna internet bisa mencari informasi apa saja yang dibutuhkan misalnya ; informasi berita, sekolah,

buku dan perpustakaan, kencan dan perjodohan, belanja atau pembayaranon-line, chatting, memutar radio,

video, musik, bermain games,saling menukar informasi dan data (mail), konsultasi dan Tanya

jawab, pooling, periklanan, dan bahkan merusak komputer orang lain dari jarak jauh, pesan kamar hotel,

tiket pesawat, dan sebagainya.

Page 7: Pengenalan Teknologi Informasi

2. Pengertian G2G, G2C, G2B, G2E

2.1. G2G (Govenrment to Government)

Government-to-Government (G2G) adalah interaksi non-komersial online antara

organisasi pemerintah, departemen, dan otoritas pemerintah dan organisasi lainnya,

departemen, dan otoritas. 

Meningkatnya kebutuhan bagi Negara-negera untuk saling berkomunikasi secara lebih

intens dari hari kehari tidak hanya berkisar ada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun

lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar entity-entiti negara seperti pemerintah

daerah dengan instansi-instansi terkait dalam melakukan kegiatan pembangunan. Berbagai

penerapan yang telah berlangsung seperti hubungan administrasi antara kantor-kantor

pemerintah dengan mempergunakan situs web baik ditingkat Kementrian sampai pada

Pemerintah daerah.

Penggunaannya adalah umum di Inggris , bersama dengan G2C , interaksi non-komersial

online Pemerintah pusat dan daerah dan individu swasta, dan G2B interaksi non-komersial

online Pemerintah pusat dan daerah dan sektor bisnis komersial.

2.2. G2C (Government to City)

Merupakan aplikasi pengembangan e-government yang paling umum, yaitu dimana

pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan

tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat. Tujuan utamanya

untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam

agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai

kebutuhan pelayanan sehari-hari sepeti Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi

meraka yang berminat untuk melangsungkan ibadah haji ditahun-tahun tertentu sehingga

pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai.

Selain itu, G2C  adalah link komunikasi antara individu pemerintah dan swasta atau

penduduk. Komunikasi G2C tersebut paling sering merujuk pada apa yang terjadi

melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tetapi juga dapat mencakup direct

mail dan kampanye media. G2C dapat berlangsung di tingkat federal, negara bagian, dan

lokal. G2C berlawanan dengan G2B, atau pemerintah-ke-Bisnis jaringan.

2.3. G2B (Government to Business)

i

Page 8: Pengenalan Teknologi Informasi

Government-to-Business (G2B) adalah interaksi non-komersial secara online antara

pemerintah daerah dan pusat dan sektor bisnis komersial, bukan individu swasta ( G2C ),

dengan tujuan memberikan informasi bisnis dan rekomendasi untuk e-bisnis untuk

membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah negara

dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entity bisnis semacam perusahaan swasta

membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Terbentuknya

relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk

memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh

lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik

dan eektif dengan pihak swasta. Contohnya para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah

menjalankan aplikasi berbasis web untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan

ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui internet, proses lelang proyek-proyek

pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dlakukan melalui situs web

mulai dari proses pengumuman sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri

yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender.

2.4. G2E (Government to Employee)

Government-to-Employe (G2E)  adalah cara yang efektif untuk menyediakan E-

learning kepada karyawan, membawa mereka bersama-sama dan untuk mempromosikan

berbagi pengetahuan di antara mereka. Hal ini juga memberikan karyawan kemungkinan

mengakses informasi berkaitan dengan kebijakan kompensasi dan benefit, pelatihan dan

kesempatan belajar dan hukum hak-hak sipil. G2E layanan juga dilengkapi perangkat lunak

untuk menjaga informasi kepegawaian dan catatan karyawan.

3. Manfaat penggunaan teknologi informasi di bidang pemerintahan (e-government)

Manfaat  E-Goverment :

Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat disediakan 24

jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor . Informasi

dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor

pemerintahan.

Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.

Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak

Page 9: Pengenalan Teknologi Informasi

menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari

semua pihak.

Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya

informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan

pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung

murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan

oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk anaknya.

Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi

pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan vidio confernce.

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk

dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan

sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi

pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang

berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan

strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi

paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan

menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).

Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong

serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu

keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar

instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak penggunan lainnya.

Upaya percepatan penerapan e-government, masih menemui kendala karena saat ini

belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih ada anggapan e-government

hanya membuat web site saja, sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun

berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi

sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini

salah yang menganggap penerapan e-government ini sebagai sebuah proyek, padahal

merupakan sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah

dan departemen.

4. Aplikasi/ penerapan E - Government di Indonesia

i

Page 10: Pengenalan Teknologi Informasi

Pemerintah pada dasarnya adalah pelayan masyarakat yang selalu berupaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanannya dari waktu ke waktu. Pemerintah di negara manapun di

dunia ini, merupakan administrator data yang besar. Data merupakan salah satu bagian yang

amat penting dalam administrasi pemerintahan. Lancarnya pelayanan amat tergantung dari

kelengkapan data. Berbagai jenis data seperti data kependudukan, perdagangan, kesehatan,

industri, pegawai negeri, angkatan bersenjata, dll membuat pemerintah merupakan pemakai

komputer terbesar. Berbagai jenis komputer digunakan untuk menunjang administasi

pemerintahan.

Berikut ini adalah jenis –jenis aplikasi yang penting yang menunjang kegiatan-

kegiatan pemerintahan secara langsung baik yang bersifat operasional maupun yang

mengarah kepada terciptanya kebijakan-kebijakan dalam masalah kenegaraan,

Aplikasi kepegawaian

Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) adalah badan yang

mengadministrasikan seluruh data kepegawaian. Aplikasi pengolahan datanya meliputi :

kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi pegawai, penentuan masa pensiun.

Aplikasi di pemerintahan daerah

Aplikasi komputer yang digunakan meliputi : bidang kependudukan (KTP), kepegawaian

tingkat daerah, pajak-pajak daerah, perumahan dan lalu lintas.

Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)\

Dibandingkan dengan negara-negara maju, perkembangan aplikasi komputer dalam

pemerintahan Indonesia tergolong lambat. Hal ini disebabkan karena :

a. Masalah Pendanaan

-  Sudah tersedia dana, tapi belum tahu bagaimana memanfaatkannya

- Sudah tersedia dana, perencanaan penggunaannya masih semrawut

- Dana yang sudah dikeluarkan tidak tepat sasaran

- Alokasi dana kurang proporsional

-  Perlu metoda untuk optimalisasi dana

b. Infrastruktur (fisik dan non-fisik)

- Sarana fisik: perangkat hardware, Jaringan telekomunikasi, fasilitas IT lainnya

- Sarana non-fisik:

Page 11: Pengenalan Teknologi Informasi

Perangkat peraturan dan perundang-undangan

Kebijakan

c. Masalah Standarisasi

- Agar proses pelayanan dapat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan

- Agar proses berjalan secara seragam

- Agar ada prosedur operasional yg stabil

-  Agar terjadi keunikan dalam identifikasi data dan kemampuan penelusuran data

- Agar integrasi e-government secara nasional dapat berjalan dengan lancar

d. Sumber Daya Manusia (SDM)

e. Kultur berbagi belum ada.

f. Kultur mendokumentasi belum lazim.

g. Tempat akses yang terbatas.

Jadi, secara umum permasalahan yang timbul dengan adanya komputerisasi di

pemerintahan belum cukup besar untuk dipermasalahkan secara nasional

Sedangkan di negara-negara maju, perkembagan aplikasi komputer dalam bidang

pemerintahan berlangsung dengan cepat, sehingga komputerisasi mulai menimbulkan

masalah di negara-negara tersebut.

5. Keuntungan dan kerugian E – Government

a. Keuntungan  E-Goverment bagi rakyat

Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat disediakan

24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor .

Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke

kantor pemerintahan.

Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.

Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai

pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan

kekesalan dari semua pihak.

Pemberdayaan msyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan

adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat

i

Page 12: Pengenalan Teknologi Informasi

menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas,

daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara

online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk

anaknya.

Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi

pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan vidio confernce.

Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan

atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam

mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan

pemerintah dapat berjalan dengan lancar.

E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih

efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor

usaha dan industri.

Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang

dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerinta8. Selain

tampilan dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang disajikan

sangatlah lengkap dan up to date.

Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang

tinggi muka air.

Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya,

bisnis dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.

Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.

b. Kerugian  E-Goverment bagi rakyat

Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka

peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-

government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan

Pemilu oleh seorang cracker.

Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan

masyarakat, karena e- government dibuat untuk saling berinteraksi antara

pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang berkepentingan.

Kelemahan utama tentang e-government adalah kurangnya kesetaraan dalam

akses publik untuk keandalan, internet informasi di web, dan agenda tersembunyi

dari kelompok pemerintah yang dapat mempengaruhi dan bias opini publik.

Page 13: Pengenalan Teknologi Informasi

Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh system

manajemen dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,prosedur dan

keterbataasan SDM sangat membatasi penetrasi komputerisasi k dalam system

pemerintahan

Belum mapannya strategi serta tidak memaadainya anggaran yang dialokasikan

untuk pengembanngan e-government

Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri, dengan demikian

sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, dan

berbagai alikasi dasar yang memungkinkkan interoperabilitas antar situs secara

andal, aman, dan terpercaya kurang mendapat perhatian

Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet

i

Page 14: Pengenalan Teknologi Informasi

B A B III

P E N U T U P

Analisis dan Kesimpulan

Kegiatan pengembangan yang banyak dilakukan oleh departemen/institusi pemerintah adalah

pengembangan perangkat lunak. Sedangkan produk lokal yang sering mereka gunakan adalah

masih sebatas jasa pelatihan. Sebagian besar faktor dana sebagai penghambat utama dalam

pengembangan teknologi informasi. Mereka mengharapkan dukungan strategi, prioritas dan

arah kebijakan riset dan strategi pengembangan tenaga ahli dididang teknologi informasi

sebagai bagian dari kebijakan nasional dibidang teknologi informasi untuk dapat

meningkatkan jumlah dan mutu hasil riset di bidang mutu teknologi informasi.

Dalam melakukan evaluasi keberhasilan investasi teknologi informasi, maka

departemen/institusi pemerintah menganggap kriteria yang paling penting adalah efektifitas

dan kualitas dalam pelayanan, kemudian diikuti oleh produktifitas dan pelayanan organisasi

serta pemanfaatan dan utilisasi teknologi informasi. Sementara faktor efisiensi dalam

mengurangi biaya operasi dan penyelenggaraan korporat (organisasi perusahaan yang efektif

dan baik masih belum dilihat sebagai kriteria yang paling penting untuk dievaluasi.

Departemen/institusi pemerintah perlu mendirikan suatu lembaga di tingkat nasional yang

menangani teknologi informasi secara khusus. Yang berbentuk komisi independen sebatas

koordinasi antar departemen dalam bentuk konsorsium.

Page 15: Pengenalan Teknologi Informasi

D AFTAR PUSTAKA

1. http://vichatomukayahoocom.blogspot.com/2011/02/aplikasi-teknologi-informasi-di- bidang_554.html

2. http://aguezt90.blogspot.com/2012/04/pengertian-g2g-g2b-dan-g2c.html

3. http://abdillahluthfialhabsyi.blog.fisip-untirta.ac.id/2013/03/07/pengertian-e-government-dan-manfaatnya/

4. http://sriyanthigeg.blogspot.com/2012/11/pengertian-keuntungan-kerugian-e.html

5. http://www.informatika.lipi.go.id http://m3ndho.blogspot.com/2009/01/peran-teknologi-informasi-dalam-bidang.html

6. http://rudykun.wordpress.com/2010/01/17/makalah-peran-teknologi-informasi-di-bidang- pemerintahan/

i

Page 16: Pengenalan Teknologi Informasi