pengenalan teknologi informasi
DESCRIPTION
Pengenalan Teknologi Informasi di bidang pemerintahanTRANSCRIPT
PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI
APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PEMERINTAHAN
KELOMPOK 10 :
AULIA NESTUTI
DWI RAHMA YUNIKA
DESLA SARI. N
SUCI FITRI YENI
FANDY ARRASYID
KEVIN
RIAN KUSUMA RAMDHAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah
mata kuliah "KIMIA DASAR". Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an
dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kimia Dasar di program studi
teknik lingkungan Fakultas teknik pada Universitas Lamongan. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.Khairat,Msi selaku dosen
pembimbing mata kuliah Kimia Dasar dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Padang, 30 Agustus 2013
Penulis
D AFTAR ISI
1. Kata Pengantar : ......................................................................... i
2. Daftar Isi : ......................................................................... ii
3. Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang : .........................................................................
B. Identifikasi Masalah : .........................................................................
C. Tujuan : .........................................................................
D. Sistematika Penulisan : .........................................................................
4. Bab II Isi
Pembahasan : .........................................................................
5. Bab III Penutup
Analisa dan Kesimpulan : .........................................................................
i
B A B I
P E N D A H U L U A N
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi, informasi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.
Pemanfaatannya telah merambah ke seluruh aspek kehidupan tidak terkecuali di bidang
Pemerintahan. Problem-problem yang ada, dapat teratasi lewat pembangunan tata
pemerintahan, termasuk kependudukan, berbasis elektronik (electronic based government, e-
government). E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan
menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu
proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan
internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah
penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan
pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan
bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G
(Government to Government), G2E (Goverment to Employee)
Secara pragmatis, e-government dapat meningkatkan efisiensi sekaligus menekan
praktek penyimpangan administrasi negara. Lebih mendasar lagi,dari kaca mata politik
demokrasi, melalui tiga kerangka kerjanya, yang terdiri atas e-government consultation, dan
e-decision-making, komitmen dan keberhasilan pemerintah suatu negara, dalam
menyelenggarakan e-government dapat dijadikan indikator kesediaan pemerintah tersebut
dalam berbagi informasi dan pengetahuan dengan warganya.
Secara lebih mendalam departemen instansi pemerintah dalam mempersiapkan visi dan misi
kebijakan teknologi informasi, lebih melihat pada faktor equality (menjadikan teknologi
informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi penggunaan umum). Dibandingkan
dengan keempat faktor yang lainnya yaitu demokratisasi, transparansi, akuntabilitas dan
globalisasi. Untuk mencapai target penerapan teknologi informasi yang efektif perlu diadakan
komputerisasi pemerintahan atau e-government dan sumber daya manusia dan pendidikan.
Alasannya karena penerapan teknologi informasi akan menjadi optimal apabila pengetahuan
para pemakai atau pengguna jasa teknologi benar-benar memahami teknologi sehingga
sasaran penerapan teknologi informasi tercapai.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan E – Government?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan G2G, G2C, G2B, G2E?
3. Jelaskan manfaat penggunaan teknologi informasi di bidang pemerintahan
(e-government)?
4. Bagaiamana penerapan e-goverment di Indonesia?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian penerapan e-goverment bagi rakyat?
C. TUJUAN
1. Para pembaca lebih memahami tentang teknologi informasi.
2. Pembaca mengetyahui manfaat teknologi informasi
3. Pembaca mengetahui sejauh mana tingkat kemajuan pemerintah Indonesia dalam
bidang teknologi informasi.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam membuat tulisan ini kelompok kami memakai metode studi kepustakaan dengan membaca
buku-buku yang berkaitan dengan topik pembahasan serta mencoba mengakses dari berbagai
situs internet. Adapun kerangka penulisan ini terdiri dari :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Isi
3. Bab III Penutup
i
B A B II
I S I
Pembahasan
1. Pengertian E – Government
E-Government adalah kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa
dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi yang
merupakan suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang
berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan
pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Atau
dapat dibilang sebagai penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan
informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. E-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau
administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik,
atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Bahkan saat ini dengan adanya e-government, komputer memiliki peran yang sangat penting bagi
pemerintah untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan pemberdayaan masyarakat,
termasuk kerjasama antar pemerintah, mayarakat, dan pelaku bisnis, memperkenalkan potensi wilayah dan
pariwisata, dan sebagainya.
Dimungkinkan bahwa teknologi informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan untuk
pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemilihan umum (E-voting) Selain itu masyarakat bisa
menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para eksekutif dan legislative pemerintah melalui e-mail
atau elektronik forum melalui web yang dibangun pemerintah setempat
Pengguna internet bisa mencari informasi apa saja yang dibutuhkan misalnya ; informasi berita, sekolah,
buku dan perpustakaan, kencan dan perjodohan, belanja atau pembayaranon-line, chatting, memutar radio,
video, musik, bermain games,saling menukar informasi dan data (mail), konsultasi dan Tanya
jawab, pooling, periklanan, dan bahkan merusak komputer orang lain dari jarak jauh, pesan kamar hotel,
tiket pesawat, dan sebagainya.
2. Pengertian G2G, G2C, G2B, G2E
2.1. G2G (Govenrment to Government)
Government-to-Government (G2G) adalah interaksi non-komersial online antara
organisasi pemerintah, departemen, dan otoritas pemerintah dan organisasi lainnya,
departemen, dan otoritas.
Meningkatnya kebutuhan bagi Negara-negera untuk saling berkomunikasi secara lebih
intens dari hari kehari tidak hanya berkisar ada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun
lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar entity-entiti negara seperti pemerintah
daerah dengan instansi-instansi terkait dalam melakukan kegiatan pembangunan. Berbagai
penerapan yang telah berlangsung seperti hubungan administrasi antara kantor-kantor
pemerintah dengan mempergunakan situs web baik ditingkat Kementrian sampai pada
Pemerintah daerah.
Penggunaannya adalah umum di Inggris , bersama dengan G2C , interaksi non-komersial
online Pemerintah pusat dan daerah dan individu swasta, dan G2B interaksi non-komersial
online Pemerintah pusat dan daerah dan sektor bisnis komersial.
2.2. G2C (Government to City)
Merupakan aplikasi pengembangan e-government yang paling umum, yaitu dimana
pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan
tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat. Tujuan utamanya
untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam
agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai
kebutuhan pelayanan sehari-hari sepeti Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi
meraka yang berminat untuk melangsungkan ibadah haji ditahun-tahun tertentu sehingga
pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai.
Selain itu, G2C adalah link komunikasi antara individu pemerintah dan swasta atau
penduduk. Komunikasi G2C tersebut paling sering merujuk pada apa yang terjadi
melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tetapi juga dapat mencakup direct
mail dan kampanye media. G2C dapat berlangsung di tingkat federal, negara bagian, dan
lokal. G2C berlawanan dengan G2B, atau pemerintah-ke-Bisnis jaringan.
2.3. G2B (Government to Business)
i
Government-to-Business (G2B) adalah interaksi non-komersial secara online antara
pemerintah daerah dan pusat dan sektor bisnis komersial, bukan individu swasta ( G2C ),
dengan tujuan memberikan informasi bisnis dan rekomendasi untuk e-bisnis untuk
membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah negara
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entity bisnis semacam perusahaan swasta
membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Terbentuknya
relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk
memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh
lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik
dan eektif dengan pihak swasta. Contohnya para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah
menjalankan aplikasi berbasis web untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan
ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui internet, proses lelang proyek-proyek
pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dlakukan melalui situs web
mulai dari proses pengumuman sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri
yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender.
2.4. G2E (Government to Employee)
Government-to-Employe (G2E) adalah cara yang efektif untuk menyediakan E-
learning kepada karyawan, membawa mereka bersama-sama dan untuk mempromosikan
berbagi pengetahuan di antara mereka. Hal ini juga memberikan karyawan kemungkinan
mengakses informasi berkaitan dengan kebijakan kompensasi dan benefit, pelatihan dan
kesempatan belajar dan hukum hak-hak sipil. G2E layanan juga dilengkapi perangkat lunak
untuk menjaga informasi kepegawaian dan catatan karyawan.
3. Manfaat penggunaan teknologi informasi di bidang pemerintahan (e-government)
Manfaat E-Goverment :
Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat disediakan 24
jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor . Informasi
dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor
pemerintahan.
Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak
menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari
semua pihak.
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya
informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan
pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung
murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan
oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk anaknya.
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi
pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan vidio confernce.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk
dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan
sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi
pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang
berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan
strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi
paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan
menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).
Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong
serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu
keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar
instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak penggunan lainnya.
Upaya percepatan penerapan e-government, masih menemui kendala karena saat ini
belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih ada anggapan e-government
hanya membuat web site saja, sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun
berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi
sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini
salah yang menganggap penerapan e-government ini sebagai sebuah proyek, padahal
merupakan sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah
dan departemen.
4. Aplikasi/ penerapan E - Government di Indonesia
i
Pemerintah pada dasarnya adalah pelayan masyarakat yang selalu berupaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanannya dari waktu ke waktu. Pemerintah di negara manapun di
dunia ini, merupakan administrator data yang besar. Data merupakan salah satu bagian yang
amat penting dalam administrasi pemerintahan. Lancarnya pelayanan amat tergantung dari
kelengkapan data. Berbagai jenis data seperti data kependudukan, perdagangan, kesehatan,
industri, pegawai negeri, angkatan bersenjata, dll membuat pemerintah merupakan pemakai
komputer terbesar. Berbagai jenis komputer digunakan untuk menunjang administasi
pemerintahan.
Berikut ini adalah jenis –jenis aplikasi yang penting yang menunjang kegiatan-
kegiatan pemerintahan secara langsung baik yang bersifat operasional maupun yang
mengarah kepada terciptanya kebijakan-kebijakan dalam masalah kenegaraan,
Aplikasi kepegawaian
Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) adalah badan yang
mengadministrasikan seluruh data kepegawaian. Aplikasi pengolahan datanya meliputi :
kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi pegawai, penentuan masa pensiun.
Aplikasi di pemerintahan daerah
Aplikasi komputer yang digunakan meliputi : bidang kependudukan (KTP), kepegawaian
tingkat daerah, pajak-pajak daerah, perumahan dan lalu lintas.
Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)\
Dibandingkan dengan negara-negara maju, perkembangan aplikasi komputer dalam
pemerintahan Indonesia tergolong lambat. Hal ini disebabkan karena :
a. Masalah Pendanaan
- Sudah tersedia dana, tapi belum tahu bagaimana memanfaatkannya
- Sudah tersedia dana, perencanaan penggunaannya masih semrawut
- Dana yang sudah dikeluarkan tidak tepat sasaran
- Alokasi dana kurang proporsional
- Perlu metoda untuk optimalisasi dana
b. Infrastruktur (fisik dan non-fisik)
- Sarana fisik: perangkat hardware, Jaringan telekomunikasi, fasilitas IT lainnya
- Sarana non-fisik:
Perangkat peraturan dan perundang-undangan
Kebijakan
c. Masalah Standarisasi
- Agar proses pelayanan dapat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
- Agar proses berjalan secara seragam
- Agar ada prosedur operasional yg stabil
- Agar terjadi keunikan dalam identifikasi data dan kemampuan penelusuran data
- Agar integrasi e-government secara nasional dapat berjalan dengan lancar
d. Sumber Daya Manusia (SDM)
e. Kultur berbagi belum ada.
f. Kultur mendokumentasi belum lazim.
g. Tempat akses yang terbatas.
Jadi, secara umum permasalahan yang timbul dengan adanya komputerisasi di
pemerintahan belum cukup besar untuk dipermasalahkan secara nasional
Sedangkan di negara-negara maju, perkembagan aplikasi komputer dalam bidang
pemerintahan berlangsung dengan cepat, sehingga komputerisasi mulai menimbulkan
masalah di negara-negara tersebut.
5. Keuntungan dan kerugian E – Government
a. Keuntungan E-Goverment bagi rakyat
Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat disediakan
24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor .
Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke
kantor pemerintahan.
Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai
pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan
kekesalan dari semua pihak.
Pemberdayaan msyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan
adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat
i
menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas,
daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara
online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk
anaknya.
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi
pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan vidio confernce.
Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan
atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam
mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan
pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih
efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor
usaha dan industri.
Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang
dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerinta8. Selain
tampilan dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang disajikan
sangatlah lengkap dan up to date.
Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang
tinggi muka air.
Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya,
bisnis dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.
Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.
b. Kerugian E-Goverment bagi rakyat
Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka
peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-
government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan
Pemilu oleh seorang cracker.
Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan
masyarakat, karena e- government dibuat untuk saling berinteraksi antara
pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang berkepentingan.
Kelemahan utama tentang e-government adalah kurangnya kesetaraan dalam
akses publik untuk keandalan, internet informasi di web, dan agenda tersembunyi
dari kelompok pemerintah yang dapat mempengaruhi dan bias opini publik.
Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh system
manajemen dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,prosedur dan
keterbataasan SDM sangat membatasi penetrasi komputerisasi k dalam system
pemerintahan
Belum mapannya strategi serta tidak memaadainya anggaran yang dialokasikan
untuk pengembanngan e-government
Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri, dengan demikian
sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, dan
berbagai alikasi dasar yang memungkinkkan interoperabilitas antar situs secara
andal, aman, dan terpercaya kurang mendapat perhatian
Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet
i
B A B III
P E N U T U P
Analisis dan Kesimpulan
Kegiatan pengembangan yang banyak dilakukan oleh departemen/institusi pemerintah adalah
pengembangan perangkat lunak. Sedangkan produk lokal yang sering mereka gunakan adalah
masih sebatas jasa pelatihan. Sebagian besar faktor dana sebagai penghambat utama dalam
pengembangan teknologi informasi. Mereka mengharapkan dukungan strategi, prioritas dan
arah kebijakan riset dan strategi pengembangan tenaga ahli dididang teknologi informasi
sebagai bagian dari kebijakan nasional dibidang teknologi informasi untuk dapat
meningkatkan jumlah dan mutu hasil riset di bidang mutu teknologi informasi.
Dalam melakukan evaluasi keberhasilan investasi teknologi informasi, maka
departemen/institusi pemerintah menganggap kriteria yang paling penting adalah efektifitas
dan kualitas dalam pelayanan, kemudian diikuti oleh produktifitas dan pelayanan organisasi
serta pemanfaatan dan utilisasi teknologi informasi. Sementara faktor efisiensi dalam
mengurangi biaya operasi dan penyelenggaraan korporat (organisasi perusahaan yang efektif
dan baik masih belum dilihat sebagai kriteria yang paling penting untuk dievaluasi.
Departemen/institusi pemerintah perlu mendirikan suatu lembaga di tingkat nasional yang
menangani teknologi informasi secara khusus. Yang berbentuk komisi independen sebatas
koordinasi antar departemen dalam bentuk konsorsium.
D AFTAR PUSTAKA
1. http://vichatomukayahoocom.blogspot.com/2011/02/aplikasi-teknologi-informasi-di- bidang_554.html
2. http://aguezt90.blogspot.com/2012/04/pengertian-g2g-g2b-dan-g2c.html
3. http://abdillahluthfialhabsyi.blog.fisip-untirta.ac.id/2013/03/07/pengertian-e-government-dan-manfaatnya/
4. http://sriyanthigeg.blogspot.com/2012/11/pengertian-keuntungan-kerugian-e.html
5. http://www.informatika.lipi.go.id http://m3ndho.blogspot.com/2009/01/peran-teknologi-informasi-dalam-bidang.html
6. http://rudykun.wordpress.com/2010/01/17/makalah-peran-teknologi-informasi-di-bidang- pemerintahan/
i