pengembangan wisata pantai maron · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan...

100
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON DENGAN PENDEKATAN EKO-ARSITEKTUR DI KOTA SEMARANG Proyek Akhir LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR diajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar SarjanaTeknik Program Studi Teknik Arsitektur Oleh Neyla Dalung Estety NIM.5112412058 PROGAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 i

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON

DENGAN PENDEKATAN EKO-ARSITEKTUR

DI KOTA SEMARANG

Proyek Akhir

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

diajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar

SarjanaTeknik Program Studi Teknik Arsitektur

Oleh

Neyla Dalung Estety

NIM.5112412058

PROGAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

i

Page 2: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

LEMBAR KEASLIAN

iv

Page 4: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan
Page 5: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

Abstrak

Neyla Dalung Estety

“Pengembangan Wisata Pantai MAron dengan Pendekatan Eko-Arsitektur”

Proyek Akhir Arsitektur

Program Studi Teknik Arsitektur S1 – Jurusan Teknik Sipil

Universitas Negeri Semarang

Tahun 2017

Landasan Program Perencanaan dna Perancangan merupakan proyek

akhir yang harus diambil dan harus diikuti oleh mahasiswa Program Studi

Teknik Arsitektur S1, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Negeri Semarang sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur

. Dengan laporan ini mahasiswa dapat membuat konsep perancangan.

Dalam menyusun LP3A ini, metode pengumpulan data yang

dilakukan yaitu metode literatur melalui buku dan sumber-sumber tertulis

yang berkaitan dengan perancangan serta melalui metode wawancara, yaitu

dengan melakukan tanya jawab dengan pihak yang terkait dalam lokasi

perancangan untuk mendapatkan data-data yang bersifat non teknis, serta

metode identifikasi dengan melakukan observasi atau pengamatan secara

langsung lokasi perancangan.

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan ini berjudul

“Pengembangan Wisata Pantai Maron dengan Pendekatan Eko-Arsitektur

bertempat di Desa Tambakharjo, Kecamatan Semarang Barat, Kota

Semarang. Lahan ini dipilih karena fasilitas Pantai Maron saat ini kurang

memadai. Dan untuk pengaplikasian pendekatan Eko Arsitektur (Ekologi

Arsitektur) pada Pantai Maron sangat cocok , karena pendekatan eko-

arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan

manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

sekitarnya, sehingga sesuai dengan Pantai Maron yang merupakan kawasan

konservasi.

Kata Kunci : Pengembangan Wisata Pantai Maron di Kota Semarang

v

Page 6: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

(LP3A) tepat pada waktunya. Penyusunan Landasan Program Perencanaan dan

Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Arsitektur.

Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

3. Ibu Dra. Sri Handayani, M.Pd, Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang.

4. Bapak Teguh Prihanto, S.T, M.T, Ketua Prodi Teknik Arsitektur Universitas

Negeri Semarang.

5. Dosen Penguji Tugas Akhir Diharto, S.T, M.Si.

6. Dosen Pembimbing Tugas Akhir Bapak Ir. Didik Nopianto Agung. N, M.T,

dan Ibu Lulut Indrianingrum, S.T, M.T, atas bimbingan dan arahannya

penulisan Tugas Akhir dapat diselesaikan dengan baik.

7. Seluruh jajaran dosen Teknik Arsitektur Universitas Negeri Semarang.

8. Sembah sujud penulis kepada kedua orang tua, yang telah membantu dalam

moral maupun materi, memotivasi dan mendoakan.

9. Teman-teman seperjuangan dan sepenanggungan, Arsitektur Angkatan 2012

yang selalu bekerja sama dan saling mendukung.

10. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam proses

penyusunan LP3A yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.

vi

Page 7: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

Penulis berharap semoga LP3A ini dapat bermanfaat dan dapat diterima oleh

semua pembaca sebagai sumbangan ilmiah bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa penulisan LP3A ini jauh dari kata sempurna, baik dari

segi penulisan, susunan kata, kalimat dan tanda baca. Oleh karena itu, penulis

berharap adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dan menjadikan

pelajaran agar lebih baik di masa depan.

Semarang, 2017

Neyla Dalung Estety

5112412058

vii

Page 8: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN`............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3 Tujuan Dan Sasaran ......................................................................... 3

1.3.1 Tujuan .................................................................................. 3

1.3.2 Sasaran ................................................................................. 3

1.4 Manfaat ............................................................................................ 4

1.5 Ruang Lingkup ................................................................................ 4

1.5.1 Ruang Lingkup Subtansial................................................... 4

1.5.2 Ruang Lingkup Spasial ........................................................ 4

1.6 Metode Pembahasan ........................................................................ 4

1.7 Sistematika Pembahasan ................................................................. 5

1.8 Alur Pikir ......................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9

2. 1 Tinjauan Pariwisata .........................................................................

9

2.1.1 Definisi Pariwisata............................................................... 9

2.1.2 Jenis Pariwisata ................................................................... 12

2. 2 Tinjauan Wisata Pantai .................................................................... 14

2.2.1 Pengertian Wisata Pantai ..................................................... 14

2.2.2 Jenis Wisata Pantai .............................................................. 15

2. 3 Dasar-dasar Perencanaan Wisata Pantai.......................................... 15

2.3.1 Persyaratan Umum Taman Rekreasi Pantai ........................ 17

viii

Page 9: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

2.3.2 Standar Sarana dan Prasarana Rekreasi Pantai .................... 18

2.3.3 Jenis Aktivitas Wisata Pantai............................................... 20

2.3.4 Pelaku Wisata Pantai ........................................................... 25

2. 4 Tinjauan Ekologi Arsitektur ............................................................ 28

2.4.1 Pengertian Ekologi Arsitektur ............................................. 28

2.4.2 Keselarasan Ekologi Arsitektur ........................................... 29

2.4.3 Kriteria-kriteria Bangunan Sehat dan Ekologis ................... 35

2.4.4 PenerapanEko-Arsitektur Pada Bangunan........................... 46

2. 5 Studi Banding .................................................................................. 48

2.6.1 The Sea Pantai Cahaya ........................................................ 48

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN .....................................

62

3. 1 Kondisi Kota Semarang...................................................................

62

3.1.1 Tinjauan Fisik Kota Semarang ............................................ 62

3.1.2 Tata Guna Lahan ................................................................. 64

3. 2 Tinjauan Umum Lokasi Perencanaan .............................................. 70

3.2.1 Lokasi Perencanaan ............................................................. 70

3.2.2 Lokasi Tapak ....................................................................... 73

3.2.3 Persyaratan Pembangunan Pantai Maron ............................ 79

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4. 1 Dasar Pendekatan ............................................................................ 82

4. 2 Pendekatan Fungsional .................................................................... 83

4.2.1 Pendekatan Pelaku Aktivitas ............................................... 83

4.2.2 Analisa kelompok Kegiatan................................................. 84

4.2.3 Pendekatan Kebutuhan Ruang ............................................. 91

4.2.4 Hubungan Kelompok Ruang ............................................... 93

4.2.5 Sirkulasi Ruang.................................................................... 94

4.2.6 Pendekatan Besaran Ruang.................................................. 97

4. 3 Pendekatan Kontekstual .................................................................. 104

4.3.1 Lokasi Site ........................................................................... 104

4.3.2 Ekisting Site......................................................................... 105

4.3.3 Analisa Zonning Site ........................................................... 108

4. 4 Pendekatan Peruangan ..................................................................... 113

4.4.1 Pencahayaan ........................................................................ 113

4.4.2 Penghawaan ........................................................................ 115

4. 5 Pendekatan Aspek Teknis................................................................ 116

4.5.1 Pendekatan Struktur............................................................. 116

4. 6 Pendekatan Aspek Kinerja............................................................... 122

4.6.1 Sistem Jaringan Listrik ........................................................ 122

ix

Page 10: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

4.6.2 Sistem Transportasi ............................................................. 123

4.6.3 Sistem Jaringan Air Bersih .................................................. 125

4.6.4 Sistem Jaringan Air Kotor ................................................... 129

4.6.5 Sistem Pemadam Kebakaran ............................................... 130

4.6.6 Sistem Penangkal Petir ........................................................ 132

4. 7 Pendekatan Aspek Arsitektural ....................................................... 135

4.7.1 Tampilan Bangunan............................................................. 135

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .....................

138

5. 1 Konsep Fungsional Bangunan .........................................................

138

5.1.1 Pelaku, Aktivitas, dan Kebutuhan Ruang ............................ 138

5.1.2 Kelompok Ruang, Hubungan Ruang dan Sirkulasi Ruang . 143

5.1.3 Besaran Ruang ..................................................................... 148

5. 2 Konsep Kontekstual......................................................................... 151

5.2.1 Site Rencana ........................................................................ 151

5.2.2 Zonning Site ........................................................................ 152

5. 3 Konsep Struktur ............................................................................... 155

5.3.1 Sub Struktur ......................................................................... 155

5.3.2 Mid Struktur ........................................................................ 155

5.3.3 Upper Struktur ..................................................................... 155

5. 4 Konsep Utilitas ................................................................................ 156

5.4.1 Jaringan Listrik .................................................................... 156

5.4.2 Jaringan Air Bersih .............................................................. 156

5.4.3 Jaringan Air Kotor ............................................................... 156

5.4.4 Sistem Transportasi ............................................................. 156

5.4.5 Sistem Pemadam Kebakaran ............................................... 156

5.4.6 Sistem Penangkal Petir ........................................................ 157

5. 5 Konsep Arsitektural ......................................................................... 157

5.5.1 Konsep Eko-Arsitektur ........................................................ 157

x

Page 11: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pencahayaan dan Bayangan Mempengaruhi Orientasi di dalam Ruang 30

Gambar 2.2 Gedung Perkantoran atau Industri Bertingkat yang Menggunakan

Pencahayaan Alam................................................................................ 31

Gambar 2.3 Orientasi Bangunan Terhadap Sinar Matahari ....................................... 34

Gambar 2.4 Pergerakan Angin Dalam Sebuah Ruang ............................................... 35

Gambar 2.5 Nanyang Technology University Singapore .......................................... 46

Gambar 2.6 Nanyang Technology University Singapore .......................................... 47

Gambar 2.7 Lokasi Pantai Cahaya ............................................................................. 49

Gambar 2.8 Entrance Wisata The Sea Pantai Cahaya................................................ 49

Gambar 2.9 Denah Lokasi Wisata Pantai Cahaya ..................................................... 50

Gambar 2.10 Papan Penunjuk Arah Wisata Pantai Cahaya ....................................... 50

Gambar 2.11 Akses Kendaraan Bermotor Wisata Pantai Cahaya ............................. 51

Gambar 2.12 Akses Pejalan Kaki Wisata Pantai Cahaya .......................................... 51

Gambar 2.13 Area Permainan Anak Pantai Cahaya .................................................. 52

Gambar 2.14 Entrance Water King Pantai Cahaya .................................................... 53

Gambar 2.15 Kolam Anak Water King...................................................................... 53

Gambar 2.16 Area Water King .................................................................................. 54

Gambar 2.17 Entrance Kebun Binatang Mini ............................................................ 54

Gambar 2.18 Area Mini Zoo Pantai Cahaya .............................................................. 55

Gambar 2.19 Pentas Lumba-lumba............................................................................ 55

Gambar 2.20 Wahana ATV Wisata Pantai Cahaya .................................................. 56

Gambar 2.21 Wahana Perahu Kano Pantai Cahaya .................................................. 56

Gambar 2.22 Saung Pantai Cahaya ............................................................................ 57

xi

Page 12: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

Gambar 2.23 Taman Sunset Pantai Cahaya .............................................................. 57

Gambar 2.24 Panggung Hibura Pantai Cahaya ......................................................... 58

Gambar 2.25 Restoran Pantai Cahaya........................................................................ 58

Gambar 2.26 Kantin Pantai Cahaya ........................................................................... 59

Gambar 2.27 Mushola Pantai Cahya ......................................................................... 59

Gambar 2.28Toilet Pantai Cahaya ............................................................................. 60

Gambar 2.29 Toilet dan Tempat Bilas ....................................................................... 60

Gambar 2.30 Toilet Pantai Cahaya ............................................................................ 61

Gambar 2.31 Area Parkir Pantai Cahaya ................................................................... 61

Gambar 3.1 Bagian Wilayah Kta Semarang .............................................................. 65

Gambar 3.2 Peta BWK III.......................................................................................... 71

Gambar 3.3 Letak Site................................................................................................ 73

Gambar 3.4 Bibir Pantai ............................................................................................ 74

Gambar 3.5 Sungai Banjir Kanal ............................................................................... 74

Gambar 3.6 Kondisi Jalan ......................................................................................... 74

Gambar 3.7 Tempat Bilas dan Mushola..................................................................... 74

Gambar 3.8 Area Pedagang........................................................................................ 74

Gambar 3.9 Tanah Lapang ......................................................................................... 74

Gambar 3.10 Site........................................................................................................ 75

Gambar 3.11 Akses Ke Site ....................................................................................... 76

Gambar 3.12 Topografi .............................................................................................. 77

Gambar 3.13 Klimatologi .......................................................................................... 77

Gambar 3.14 Kebisingan............................................................................................ 78

Gambar 3.15 Aksesibilitas ......................................................................................... 78

Gambar 4.1 Hubungan Kelompok Ruang .................................................................. 94

xii

Page 13: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

Gambar 4.2 Analisis Sirkulasi Pengunjung ............................................................... 95

Gambar 4.3 Analisis Sirkulasi Pengelola ................................................................... 96

Gambar 4.4 Analisis Sirkulasi Servis ........................................................................ 96

Gambar 4.5 Aksesibilitas Site .................................................................................... 105

Gambar 4.6 Topografi Site......................................................................................... 106

Gambar 4.7 Ekisting Site ........................................................................................... 107

Gambar 4.8 Ekisting Site ........................................................................................... 107

Gambar 4.9 Analisis Aksesibilitas ............................................................................ 109

Gambar 4.10 Analisis Kebisingan ............................................................................. 110

Gambar 4.11 Analisis Klimatologi ........................................................................... 111

Gambar 4.12 Analisis Topografi ............................................................................... 112

Gambar 4.13 Pondasi Batu Kali ............................................................................... 118

Gambar 4.14 Pondasi Footplat ................................................................................... 119

Gambar 4.15 Pondasi Tiang Pancang ....................................................................... 120

Gambar 4.16 Rangka Atap Baja ................................................................................ 120

Gambar 4.17 Rangka Atap Kayu .............................................................................. 121

Gambar 4.18 Panel Surya........................................................................................... 122

Gambar 4.19 Genset ................................................................................................... 122

Gambar 4.20 Tangga .................................................................................................. 123

Gambar 4.21 Lift ........................................................................................................ 124

Gambar 4.22 Eskalator............................................................................................... 124

Gambar 4.23 Ramp ................................................................................................... 125

Gambar 4.24 Sistem Tangki Atap .............................................................................. 127

Gambar 4.25 Sistem Tangki Tekan............................................................................ 128

Gambar 4.26 Sistem Gravitasi ................................................................................... 130

xiii

Page 14: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

Gambar 4.27 Peralatan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Aktif ........................... 131

Gambar 4.28 Penangkal Petir Konvensional .............................................................

133

Gambar 4.29 Penangkal Petir Elektrostatik ...............................................................

135

Gambar 4.30 Bentuk Dasar untuk Denah ..................................................................

136

Gambar 4.32 Bentuk Dasar untuk Atap .....................................................................

137

Gambar 5.1 Hubungan Kelompok Ruang ..................................................................

145

Gambar 5.2 Sirkulasi Pengunjung .............................................................................

146

Gambar 5.3 Sirkulasi Pengelola .................................................................................

147

Gambar 5.4 Sirkulasi Servis.......................................................................................

147

Gambar 5.5 Site..........................................................................................................

152

Gambar 5.6 Zonning Aksesibilitas.............................................................................

152

Gambar 5.7 Zonning Kebisingan ..............................................................................

153

Gambar 5.8 Zonning Klimatologi ..............................................................................

153

Gambar 5.9 Zonning Topografi .................................................................................

154

Gambar 5.10 Zonning Akhir ......................................................................................

154

Gambar 5.11 Atap Limasan .......................................................................................

155

Gambar 5.12 Jendela .................................................................................................

158

Gambar 5.13 Roster Batu Bata Ekspos ......................................................................

158

Gambar 5.14 Pohon Ketapang ...................................................................................

159

xiv

Page 15: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penggolongan Bahan Bangunan ...................................................... 38

Tabel 3.1 Tata Guna Lahan .............................................................................

65

Tabel 4.1 Kelompok Usia Pelaku Kegiatan ....................................................

84

Tabel 4.2 Kelompok Jenis Kegiatan, Aktivitas, dan Kebutuhan Ruang .........

85

Table 4.3 Jumlah Pengelola .............................................................................

90

Tabel 4.4 Kebutuhan Ruang.............................................................................

92

Tabel 4.5 Besaran Ruang Kegiatan Utama ......................................................

97

Tabel 4.6 Besaran Ruang Pengelola.................................................................

100

Tabel 4.7 Besaran Ruang Fasilitas Pelayanan Umum .....................................

102

Tabel 4.8 Besaran Ruang Area Servis..............................................................

103

Tabel 4.9 Jumlah Luasan Kawasan ..................................................................

104

Tabel 5.1 Aktivitas, Macam Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang........................

138

Tabel 5.2 Kebutuhan Ruang.............................................................................

143

Tabel 5.3 Besaran Ruang Kegiatan Utama ......................................................

148

Tabel 5.4 Besaran Ruang Pengelola.................................................................

149

Tabel 5.5 Besaran Ruang Fasilitas Pelaynana Umum .....................................

150

Tabel 5.6 Besaran Ruang Area Utilitas............................................................

150

Tabel 5.7 Jumlah Luasan Kawasan ..................................................................

151

xv

Page 16: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki wilayah pesisir dan

lautan yang luas, yaitu seluas 5,8 kilometer persegi. Dengan potensi wilayah

yang besar ini, indonesia terkenal dengan kekayaan dan keanekaragaman

sumber daya alamnya, baik sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti

sumber daya perikanan, mangrove dan terumbu karang maupun sumber daya

alam yang tidak dapat diperbaharui. Selain memiliki sumber daya alam

tersebut, wilayah pesisir dan lautan Indonesia juga memiliki bervagai fungsi

lain, seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, agroindustri,

kawasan pemukiman dan tempat pembuangan limbah, serta rekreasi dan

pariwisata. Salah satu dari wilayah pesisir Indonesia adalah Kota Semarang.

Kota Semarang yang merupakan ibukota Provinsi Jawa

Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia

sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebagai salah satu kota

paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah

penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dari data Badan Pusat Statistik

Provinsi Jawa Tengah bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur

(Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan

Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa,

1

Page 17: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

2

merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek

(Jakarta), Gerbang kerto susilo (Surabaya), dan Bandung Raya.

Kota Semarang yang merupakan kawasan pesisir pantai ternyata

menyimpan keindahan alam pantai yang indah dan eksotis. Walaupun tidak

sebanyak jumlah pantai di Jepara, namun pantai-pantai di Kota

Semarang juga cukup bagus untuk dinikmati. Selain Pantai Marina, Kota

Semarang memiliki pantai lain yang letaknya dekat dengan Bandara Ahmad

Yani. Masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Maron.

Pantai Maron letaknya hanya sekitar 20 menit perjalanan dari pusat Kota

Semarang. Pantai ini merupakan pantai yang berada pada kawasan

konservasi Kota Semarang (RDTRK 2010). Pantai yang berada didekat

Bandara Ahmad Yani ini sangat diminati banyak pengunjung, namun

fasilitasnya kurang memadai. Pantai tidak terkelola dengan baik dan akses

yang sulit oleh karena itu, diperlukan suatu konsep desain yang tepat, agar

Pantai Maron tetap menjadi tempat rekreasi yang ramai dan menjadi tujuan

wisata pantai yang diburu para wisatawan.

Pengaplikasian pendekatan Eko Arsitektur (Ekologi Arsitektur) pada

Pantai Maron sangat cocok , karena pendekatan eko-arsitektur adalah

pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada

pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan sekitarnya,

sehingga sesuai dengan Pantai Maron yang merupakan kawasan konservasi.

Page 18: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

3

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

� Banyak masyarakat yang ingin melakukan rekreasi pantai di Kota

Semarang dengan fasilitas yang lengkap serta pengelolaan yang baik.

� Fasilitas kebutuhan masyarakat untuk berwisatadi alam semakin tinggi.

� Bagaimana mendesain suatu Pengembangan Wisata Pantai Maron yang

sesuai dengan kondisi lapangan dan sesuai dengan kebutuhan

pengunjung.

1.3 TUJUAN DAN SASARAN

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari penyusunan LP3A ini adalah merencanakan sebuah landasan

program yang bersifat operasional, beserta konsep untuk merancang

Pengembangan Wisata Pantai Maron di Kota Semarang, agar dapat

menunjang kegiatan pariwisata berbasis konservasi, sesuai dengan perutukan

lahan Pantai Maron.

1.3.2 Sasaran

Sasaran dari penyusunan LP3A ini adalah terciptanya program ruang dan

konsep dasar Pengembangan Wisata Pantai Maron di Kota Semarang yang

disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi di pantai tersebut.

Page 19: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

4

1.4 MANFAAT

Perancangan Pengembangan Wisata Pantai Maron diharapkan dapat

memberikan ide gagasan guna untuk meningkatkan daya tarik wisatawan di

Kota Semarang.

1.5 RUANG LINGKUP

1.5.1 Ruang Lingkup Subtansial

Lingkup pembahasan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan

perancangan Pengembangan Wisata Pantai Maron, dengan titik berat pada

hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal

diluar ke-arsitekturan yang mempengaruhi, melatar belakangi, dan mendasari

faktor-faktor perancangan akan dibatasi, dipertimbangkan dan diasumsikan

tanpa dibahas secara mendalam.

1.5.2 Ruang Lingkup Spasial

Secara spasial, perancangan Pengembangan Wisata ini terletak di Kecamatan

Semarang Barat, tepatnya di Pantai Maron.

1.6 METODE PEMBAHASAN

Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu

dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data

sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan

untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar

Page 20: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

5

perencanaan dan perancangan. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

a. Studi literatur

Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teori, standar

perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan perancangan melalui buku,

katalog dan bahan-bahan tertulis lain yang bisa dipertanggungjawabkan.

b. Studi lapangan

Studi lapangan dilakukan melalui observasi langsung di lapangan serta

wawancara dengan pengunjung sehingga diperoleh potensi pengembangan

pariwisata Provinsi Jawa Tengah serta daya dukung lokasi dan tapak

perencanaan.

c. Studi ekskursi

Studi ekskursi dilakukan untuk membuka wawasan mengenai wisata

pantai yang sudah ada. Studi ekskursi untuk referensi wisata pantai ini,

dilakukakan disalah satu wisata pantai di daerah Kendal, yaitu Pantai

Cahaya,sebagai bagian dalam wacana dan perencanaan serta perancangan

Pengembangan Wisata Pantai Maron di Kota Semarang.

1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Kerangka bahasan landasan perancangan Pengembangan Wisata Pantai

Maron sebagai berikut :

Page 21: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

6

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat,

ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan, serta alur pikir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai literatur tentang tinjauan umum pariwisata,

tinjauan wisata pantai, dan studi banding.

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

Membahas tentang tinjauan Kota Semarang berupa data-data fisik dan

nonfisik, seperti letak geografis, luas wilayah, demografi, serta lokasi

perencanaan, kondisi tapak dan syarat pembangunan area tapak.

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian dasar-dasar pendekatan konsep

perencanaan dan perancangan serta analisis mengenai pendekatan fungsional,

pelaku dan aktivitasnya, kebutuhan jenis ruang, sirkulasi, pendekatan

kontekstual, pendekatan besaran ruang, serta analisa pendekatan konsep

perancangan serta kinerja, dan teknis

Page 22: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

7

BAB V KONSEP PERENCANAN DAN PROGRAM DASAR

PERANCANGAN

Membahas konsep, program dan persyaratan perencanaan dan

perancangan arsitektur untuk Pengembangan Wisata Pantai Maron di

Semarang.

Page 23: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

8

m Per K

K

F

1.8 ALUR PIKIR

AKTUALITA

• K o n d i s i P a n t a i M a r o n y a n g k u r a n g m e m a d a i .

• A k s e s y a n g s u l i t d i l a l u i

• P a n t a i M a r o n y a n g t i d a k d i k e l o l a d e n g a n b a i k

URGENSI

Perlunya Pengembangan Wisata Pantai Maron dengan penambahan

fasilitas guna meningkatkan pelayanan pengunjung dengan

mengunggulkan potensi yang ada.

Tujuan : Merencanakan dan merancang Pengembangan Wisata Pantai Maron di Kota Semarang, agar dapat menunjang kegiatan pariwisata berbasis konservasi, sesuai dengan perutukan lahan Pantai Maron.

Studi Pustaka :

Landasan Teori

Standar perencanaan dan

perancangan wisata

Studi Lapangan

Tinjauan Kota Semarang Tinjauan Lokasi dan Tapak

Studi kasus

Studi kasus pada kawasan

wisata pantai yang sudah

ada seperti Pantai Cahaya

di Kendal

E

E Data lokasi site berada pada Kota Semarang, kecamatan Semarang Barat, Tepatnya di desa Tambakharjo. D

B Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak

studi banding dan masukan dari audience yang merupakan pengunjung pantai Maron. A

C

Konsep Dasar dan Progra encanaan dan Perancangan Pengembangan Wisata Pantai Maron Dengan Pendekatan Desain

Bertema Eko-Arsitektur

Page 24: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pariwisata

2.1.1 Definisi Pariwisata

Istilah pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua

suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali,

sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti

perjalanan yang dilakukan secara berulang-ulang (H. Oka A. Yoeti :1996:112).

Menurut definisi yang luas , pariwisata adalah perjalanan dari suatu

tempat ketempat lain, yang bersifat sementara dan dilakukan perorangan atau

kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan

kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam

dan ilmu (Spillane, 1987:21).

Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subyek wisata yaitu

orang-orang yang melakukan perjalanan wisata dan objek wisata yang

merupakan tujuan wisatawan. Bermacam -macam pendapat para ahli mengenai

pengertian pariwisata diantaranya :

E. Guyer Freuler (1996) Pariwisata merupakan fenomena dari jaman

sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian

hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan

alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai

bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari pada perkembangan

Page 25: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

10

perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan dari pada alat -alat

pengangkutan.

Salah Wahab dalam Yoeti, 1983: 106 Pariwisata ialah suatu aktifitas

manusia yang dilakukan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu

negara itu sendiri di luar negeri untuk sementara waktu dalam mencari

kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda- beda dengan apa yang dialaminya

di mana ia memp eroleh pekerjaan tetap.

Dr.Hubert Gulden dalam Yoeti,1983: 108 Kepariwisataan adalah suatu

seni dari lalu lintas orang, dalam mana manusia-manusia berdiam di suatu

tempat asing untuk maksud tertentu, tetapi dengan kediamannya tersebut

tidak boleh dimaksudkan akan tinggal menetap untuk melakukan pekerjaan

selama -lamanya atau meskipun sementara waktu, sifatnya masih berhubungan

dengan pekerjaan.

(BPS : 1991) Pariwisata adalah seluruh rangkaian kegiatan yang

berhubungan dengan gerakan manusia yang melakukan perjalanan atau

persinggahan sementara dari tempat tinggal, kesuatu ata u beberapa tujuan

diluar lingkungan tempat tinggalyang didorong beberapa keperluan tanpa

bermaksud mencari nafkah tetap.

Gamal Suwartono, SH Kepariwisataan adalah suatu p roses kepergian

sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya.

Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik karena

kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun

kepentingan lain.

Page 26: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

11

Undang-Undang Pemerintah No. 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan Bab I Pasal 1 ; dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan

perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau

mempelajari keunikan daya tarik wisata yang kunjungi dalam jangka waktu

sementara.

Berdasarkan penjelasan di atas, pada dasarnya wisata mengandung

unsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3)

Bersifat sementara; (4) Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan

untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

Menurut UU No.9 th. 1990 tentang Kepariwisataan :

� Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut

yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk

menikmati objek dan daya tarik wisata;

� Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata;

� Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-

usaha yang terkait di bidang tersebut;

� Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan penyelenggaraan pariwisata.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah

suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, dari satu tempat ke

tempat lain untuk menikmati perjalanan dan memenuhi keinginan yang

Page 27: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

12

beraneka ragam.

2.1.2 Jenis Pariwisata

Ada berbagai macam jenis pariwisata bila ditinjau dari berbagai

macam segi, antara lain :

Menurut UU No. 9 Th. 1990 Pasal 16, jenis wisata menurut

pengusahaan dan daya tarik wisata dikelompokkan menjadi :

� Wisata alam, memanfaatkan sumber daya alam dan tata lingkungannya

untuk dijadikan sasaran wisata.

� Wisata budaya, memanfaatkan seni dan budaya bangsa untuk

dijadikan sebagai sasaran wisata.

� Wisata buatan/minat khusus, memanfaatkan sumber daya alam dan

potensi seni budaya bangsa untuk menimbulkan daya tarik dan minat

khusus sebagai sasaran wisata.

Menurut (Yoeti:1990) membagi jenis pariwisata berdasarkan Letak

geografis, yaitu :

� Pariwisata Lokal (local tourism), yaitu pariwisata setempat yang

mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-

tempat tertentu saja.

� Pariwisata regional (regional tourism), yaitu kegiatan pariwisata

yang lingkupnya lebih besar dari local tourism tetapi lebih kecil

dari national tourism.

Page 28: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

13

� Pariwisata Nasional (national tourism), yaitu kegiatan kepariwisataan

yang berkembang dalam wilayah suatu Negara.

� Pariwisata Regional-International (regional-international tourism),

yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di wilayah International

yang terbatas, tetapi melewati batas dua atau tiga Negara.

� Pariwisata International (international tourism), yaitu kegiatan

kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara dunia, termasuk

didalamnya regional- international tourism dan national tourism.

Menurut Suwantoro(1997:14), jenis wisata menurut segi jumlah

wisatawan dapat dibagi menjadi:

� Individual Tour (wisata perorangan), yaitu perjalanan wisata yang

dilakukan hanya oleh satu orang atau sepasang suami istri.

� Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu perjalanan wisata yang

dilakukan oleh serombongan kekeluarga yang masih memiliki hubungan

kekerabatan satu dengan yang lain.

� Group Tour (wisata rombongan), yaitu perjalanan wisata yang

dilakukan secara bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang yang

bertanggung jawab atas keselamatan dan kebutuhan anggotanya.

Biasanya paling sedikit berjumlah 10 orang.

Page 29: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

14

2.2 TINJAUAN WISATA PANTAI

2.2.1 Pengertian Wisata Pantai

Terdapat beberapa pengertian rekreasi, antara lain:

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian wisata adalah

bepergian secara bersama-sama dengan tujuan untuk bersenang-senang,

menambah pengetahuan, dan lain-lain. Selain itu juga dapat diartikan

sebagai bertamasya atau piknik.

b. M e n u r u t U U P e m e r i n t a h N o 1 0 t a h u n 2 0 0 9 Wisata adalah

perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan

mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam

jangka waktu sementara.

Pantai merupakan daerah yang berada di perbatasan antara darat dan

laut. Dalam lingkungan pantai terjadi jalur yang saling mempengaruhi antara

darat dan laut. Kawasan ini mempunyai ciri geosfer yang khusus, ke arah laut

dibatasi oleh pengaruh fisik laut dan sosial ekonomi bahri, sedangkan ke arah

darat dibatasi oleh pengaruh proses alami dan kegiatan manusia terhadap

lingkungan darat. (Dinas Pariwisata Kabupaten Kendal, 2007).

Jadi, wisata pantai adalah segala jenis aktivitas yang terjadi di pantai

baik fisik maupun mental yang dilakukan pada waktu senggang untuk

menyegarkan kembali badan dan pikiran.

Page 30: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

15

2.2.2 Jenis Wisata Pantai

Berdasar sifat kegiatan, jenis rekreasi pantai dikelompokkan

menjadi (Spillane, 1994):

1. Wisata Aktif, merupakan bentuk kegiatan rekreasi yang didapat dengan

melakukan usaha jasmani dan menggerakkan seluruh unsur motorik dan

secara langsung melibatkan individu dalam aktivitas rekreasi yang sedang

berlangsung, seperti olahraga, permainan ketangkasan,dll.

2. Wisata Pasif, merupakan bentuk kegiatan rekreasi yang dilakukan

dengan sedikit melakukan usaha jasmani dan tidak memerlukan alat

penunjang untuk melakukannya. Atau dapat dikatakan rekreasi pasif

adalah rekreasi yang rekreasi yang dilakukan tanpa memerlukan banyak

energi ataupun keterampilan fisik. Pada rekreasi pasif hanya disediakan

tempat dan fasilitasnya saja, kegiatannya seperti duduk-duduk menikmati

keindahan alam, jalan-jalan santai dan menonton pertunjukan kesenian

hiburan.

2.3 DASAR-DASAR PERENCANAAN WISATA PANTAI

Untuk dapat merencanakan suatu pantai menjadi tempat rekreasi

harus melihat potensi dan daya tarik yang dimiliki oleh pantai tersebut, antara

lain; keindahan alam dan panorama yang dimilikinya. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam perencanaan pantai yaitu karakter pantai,yaitu:

1. Vegetasi lingkungan

Bermacam tanaman yang tumbuh di pantai seperti cemara, palem raja,

Page 31: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

16

bamboo hias asam keranji, angsana, soka nusa indah, dan tanaman lain akan

dapat mempengaruhi keindahan pantai dan jenis kegiatan yang dilakukan.

2. Arus kecepatan angin

Arus dan kecepatan angin sangat menentukan dalam menentukan jenis

rekreasi yang dapat dikembangkan antara lain: perahu layar, renang,

selancar, ski air dan lain-lain.

3. Oceanografi

Pasang surut yang terlalu besar lebih dari 200 meter akan sangat tidak

menguntungkan dari jenis rekreasi seperti perahu layar, karena olahraga

ini tergantung dari ketinggian air laut dan dermaga sebagai pencapaian menuju

kapal.

4. Kemiringan pantai

Kemiringan pantai yang ideal untuk dijadikan rekreasi pantai adalah ± 0,5

% kemiringan ini berbentuk landai sehingga mempengaruhi hamparan pasir

yang terbentuk.

5. Posisi pantai

Karang – karang mempengaruhi besarnya ombak dan daya tahan pantai

untuk menahan penggerusan akibat hempasan ombak. Untuk mengatasi masalah

tersebut dapat dilakukan dengan tembok laut sebagai konstruksi penahan

gelombang dan pengisian pasir yang berfungsi sebagai pemecah gelombang.

6. Luas wilayah pantai

Besarnya arus air dan ombak mempengaruhi luas pantai, hamparan pantai

yang luas akan didapat daerah yang berombak relatif tenang dan dikelilingi oleh

Page 32: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

17

karang.

2.3.1 Persyaratan Umum Taman Rekreasi Pantai ( Dirjen

Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam )

a. Lokasi, harus sesuai dengan perencanaan tata ruang kota rencana induk

pengembangan pariwisata daerah, dapat terjangkau sarana transportasi, bebas

dari banjir, polusi, serta air tercemar.

b. Luas dan penataan taman rekreasi, memiliki batas minimal seluas 3 Ha

dengan pembagian dan penataan sesuai dengan peruntukan lahan dengan

memperhatikan kenyamanan wisatawan.

c. Bangunan, semua jenis bengunan yang didirikan untuk keperluan wisata

harus memenuhi ktentuan tata bangunan dan sesuai dengan ketentuan

perundangan yang berlaku dan ciri gaya bangunan tersebut harus selaras dan

serasi dengan kondisi dan budaya setempat.

2.3.2 Standar Sarana Dan Prasarana Rekreasi Pantai (Dirjen

Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam )

a. Sarana dan prasarana wisata alam

� Pondok wisata alam / pondok apung

� Bumi perkemahan

� Fasilitas akomodasi

- Ruang pertemuan

- Ruang makan dan minum

Page 33: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

18

- Fasilitas bermain anak

- Gudang

� Fasilitas pelayanan umum dan kantor :

- Fasilitas pelayanan informasi

- Fasilitas pelayanan telekomunikasi

- Fasilitas pelayanan administrasi

- Fasilitas pelayanan angkutan

- Fasilitas pelayanan penukaran uang

- Fasilitas palayanan cucian

- Telepon umum

- Mushollah

- Pos P3K/poliklinik

- Menara untuk pengintaian dan pemandangan

- Tempat sampah

- Kantor

- Mess karyawan

- Pemadan kebakaran

� Sarana rumah makan dan minum, meliputi :

- Restoran

- Kedai

- Kios makanan dan minuman

- Sarana wisata tirta

- Kios cindera mata

Page 34: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

19

� Prasarana pariwisata alam

- Jalan

- Jembatan

- Areal parkir

- Jaringan listrik, air minum, telepon, drainase, pembuangan limbah.

- Dermaga

b. Peraturan Peruntukan dan Arahan Perancangan

� Pintu masuk ke areal pengusahaan melauli pintu masuk kawasan

� Sarana ransportasi menggunakan media transportasi yang ramah

lingkungan atau tidak mengakibatkan pulosi udara dan polusi suara.

� Jalur sirkulasi tapak dengan lebar jalan setapak maksimal 1,5 m

da menggunakan bahan bangunan yang tidak lentur.

� Fasilitas parkir mutlak harus tersedia, terpusat atau tersebar

dibeberapa tempat ruang parkir yang disamarkan dengan pepohonan.

Perkerasan areal parkir menggunakan sistem konstruksi dan bahan

bangunan yang memngkinkan masih dapat berlangsung penyerapan air

kedalam tanah. Areal parkir dilengkapi sistem penerangan yang memadai.

c. Perlindungan setempat

Perlindungan setempat adalah kawasan perlindungan yang berlaku

setempat, yang berfungsi untuk melindungi dari kegiatan yang dapat

berakibat pada kerusakan fisik setempat atau kegiatan yang dapat

mengganggu kelestarian fungsi setempat.

Page 35: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

20

Bangunan dengan konstruksi tidak permanen, untuk keperluan tempat

berteduh atau untuk fasilitas pelayanan rekreasi pantai, boleh ditempatkan

didalam kawasan sempadan.

d. Jumlah lantai dan tinggi bangunan

Jumlah lantai bangunan maksimal 2 lantai dengan tinggi

maksimal bangunan 10m. Pengecualian hanya diberlakukan untuk

bangunan yang menerapkan gaya arsitektur tradisional yang menuntut

keinggian lebih.

e. Densitas bangunan

Pengendalian kepadatan massa bangunan dimaksudkan untuk

menghindari “ visual pollution “ dan mencegah penurunan kualitas

lingkungan yang nentinya berakibat pada menurunnya fungsi dan ciri

kawasan sebagai kawasan pelestarian alam.

� Masing – masing masssa bangunan dilektakkan terpisah satu sama lain

� Khusus sarana akomodarsi, setiap unit kamar membanruk satu

massa banungan ( bungalow/ cottage style )

� Rancangan peletakkan unit – unit masssaa bangunan diatur

dalam tatanan unit lepas, dengan konfigurasi “ solitary atau linear lay-

out “ atau berkelompok dalam konfigurasi cluster lay-out.

2.3.3 Jenis Aktivitas Wisata Pantai

Jenis aktivitas pada kegiatan rekreasi pantai meliputi:

1) Aktivitas Wisata Air

Page 36: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

21

a. Berenang di laut, merupakan salah satu olahraga air yang tidak

memerlukan alat khusus, bergerak dengan tubuh sebagai bentuk

olahraga dan berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain dimana

pergerakan yang terjadi berada di atas permukaan air laut. Selain sebagai

sebuah bentuk olahraga, aktivitas ini juga memungkinkan pelaku untuk

menikmati jernihnya air laut dengan

b. persyaratan ombak yang relatif tenang, arus kecil, dan tidak ada

hewan maupun tumbuhan berbahaya. Dengan tingkat salinitas antara 28-

36 gr/liter.

c. Power boating, merupakan aktivitas di permukaan air dengan

menggunakan alat khusus berupa kapal kecil dengan mesin, berjalan

menikmati panorama laut dengan jalur khusus ataupun tidak. Aktivitas ini

juga bisa digolongkan olahraga yaitu ketika kegiatai ini diperlombakan,

dikenal dengan istilah racing motor boat. Flukturasi pasang surut air laut

maksimum yang memungkinkan diadakan kegiatan ini adalah 2 meter dan

tinggi gelombang 0,5 – 1,5 meter.

d. Memancing, merupakan aktivitas yang bersifat sebagai hiburan dan

memiliki karakter pelaku santai pada saat melakukan kegiatan,

menggunakan alat khusus berupa kail beserta umpannya untuk

memancing ikan. Kegiatan ini dapat dilakukan pada tempat khusus

ataupun di atas kapal dengan jenis alat pancing beragam.

e. Perahu layar, aktivitas dengan alat khusus berupa perahu layar dengan

jenis pelaksanaan menggunakan kekuatan angin untuk menggerakan

Page 37: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

22

perahu melalui layar yang terdapat pada perahu. Kegiatan ini

dilaksanakan dengan syarat adanya hembusan angin antara 9-15 knot dan

ombak yang tenang antara 0,5 – 1,5 meter.

f. Perahu dayung, menggunakan area bebas karang dan tumbuhan laut yang

mengganggu sebagai syarat dilakukannya kegiatan ini, dengan arus yang

cukup tenang dan tinggi gelombang antara 0,5 – 1,5 meter.

g. Perahu karet, merupakan aktivitas di permukaan air laut

menggunakan perahu berbahan karet yang di dalamnya berisi udara.

Dilakukan secara berkeloompok dalam satu perahu antara 5-7 orang,

dalam pelaksanaannya dapat menggunakan dayung sebagai alat gerak

maupun mesin sebagai pendorong.

h. Canoing, merupakan jenis olahraga yang menggunakan kapal kecil

dengan lubang seukuran pinggang dan berbahan dasar fiber glass

yang disebut kano. Kegiatan ini dapat dilakukan perorangan maupun

berpasangan. Kegiatan ini juga membutuhkan perairan bebas karang.

i. Ski air, kegiatan olahraga yang menggunakan papan ski yang di tarik oleh

motor boat dengan beberapa jenis papan yang menjadi pilihan. Kegiatan

ini dilakukan dengan gaya tertentu sebagai penilaian dasar.

j. Jet ski, merupakan kegiatan dengan bantuan alat khusus berupa jet

ski dengan mesin sebagai penggerak dan membutuhkan perairan bebas

karang dalam pelaksanaannya.

k. Selancar angin, yaitu kegiatan rekreasi air dengan menggunakan

papan selancar, bergerak karena adanya dorongan angin dan pola gerakan

Page 38: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

23

ombak sebagai daya dorongnya. Kegiatan ini membutuhkan kecepatan

angin minimal 9 knot dengan tinggi gelombang antara 0,5 – 1,5 meter.

l. Sepeda air, dilakukan sebagai kegiatan rekreasi pada permukaan air

dengan menggunakan sepeda yang dirancang khusus untuk bergerak di

atas air dan menggunakan tenaga kayuhan sebagai tenaga dorongnya,

membutuhkan perairan yang tenang dengan gelombang yang relatuf kecil.

m. Diving atau menyelam, jenis kegiatan dengan alat khusus yaitu alat

bantu pernafasan berupa tabung oksigen dan saluran nafas buatan.

Kegiatan ini dilakukan untuk menikmati panorama bawah laut. Ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan ini, yaitu:

� Permukaan dasar laut tidak terdapat palung atau pusaran air

� Untuk rekreasi menyelam, kedalaman yang diperbolehkan maksimal

200 meter, dengan perhitungan keamanan berkaitan dengan tekanan dan

perhitungan rekireasi berkaitan dengan ikan dan tumbuhan hias hanya

tumbuh hingga kedalaman 200 metar.

2) Aktivitas Wisata Darat

a. Renang air tawar, kegiatan ini tidak jauh berbeda dengan renang air

laut, hanya saja pada kegiatan ini dibutuhkan arena khusus berupa kolam

buatan dengan kedalaman tertentu. Sebagai acuan, biasanya kolam

sebagai wahana rekreasi maksimal memiliki kedalaman 1,5 meter.

b. Berkemah, aktivitas rekreasi yang berguna untuk menikmati

pemandangan dan mendapatkan suasana baru. Dalam kegiatannya

Page 39: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

24

membutuhkan tenda sebagai rumah kemah dan area yang bebas genangan

air.

c. Berjemur, aktivitas yang bersifat santai dengan cara merebahkan diri

untuk mendapatkan sinar matahari langsung. Kegiatan ini dapat dilakukan

dengan menggunakan alat bantu berupa tempat berjemur ataupun

langsung merebahkan diri di atas pasir.

d. Voli pantai, merupakan olahraga yang membutuhkan area khusus berupa

lapangan dengan pemain berjumlah 4 orang yang terbagi menjadi 2

regu. Alas lapangannya berupa pasir.

e. Bersepeda, merupakan aktivitas rekreasi yang termasuk dalam

olahraga yang menggunakan alat khusus berupa sepeda. Kegiatan ini

dilakukan dengan jalur khusus maupun tidak dan bisa dilakukan pada

tanah datar maupun berbukit. Kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan

sebagai sarana transportasi pelaku wisata.

f. Sand play, aktivitas rekreasi santai berupa membentuk pasir menjadi

bentuk lain sebagai hiburan dan ekspresi si pelaku, dapat dilakukan

pada area khusus maupun tidak.

g. Jogging, aktivitas rekreasi tanpa membutuhkan alat bantu khusus yang

dilakukan dengan berlari kecil baik dengan jalur khusus maupun tidak.

h. Basket dan Tennis, merupakan jenis aktivitas olahraga yang rekreatif

dengan alat bantu permainan dan lapangan yang datar sebagai syarat

utamanya.

i. Hiking, kegiatan yang bersifat petualangan untuk menikmati panorama

Page 40: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

25

atau sekedar usaha untuk mengeksplorasi alam sebagai sebuah ajang

untuk kegiatan yang rekreatif.

j. Fotografi (hunting), aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan

alat khusus berupa kamera yang dilakukan dengan mengambil

dokumentasi berupa gambar foto sebagai bentuk hiburan.

k. Koleksi satwa (sea aquarium), adalah wahana yang bersifat rekreasi

edukasi dalam rangka memperkenalkan kekayaan yang ada di laut kepada

pelaku wisata. Selain sebagai wahana pasif, rekreasi ini juga mampu

menjadi wahana aktif berupa pertunjukan atrakasi satwa.

2.3.4 Pelaku Wisata Pantai

Pelaku dalam kegiatan wisata terbagi dua, yaitu:

1. Pengunjung

Pengunjung adalah orang yang datang memanfaatkan sarana dan

prasarana rekreasi yang ada. Pengunjung disebut juga sebagai wisatawan,

menurut Impres No. 6 Tahun 1969, wisatawan juga dapat

diidentifikasikan sebagai orang yang berkunjung ke tempat lain untuk

menukmati perjalanan dalam kunjungannya itu.

Pengunjung wisata pantai ini terdiri dari berbagai kalangan

masyarakat, mulai dari lapisan masyarakat tingkat bawah hingga

masyarakat tingkat atas. Selain itu juga dari berbagai kelompok umur yang

masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, yaitu:

a. Anak-anak (usia 0-9 tahun), karakteristik kelompok usia ini adalah serba

Page 41: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

26

ingin tahu, ingin selalu bermain, cenderung lebih banyak bermain

bebas dan kreatif.

b. Remaja (usia 10-24 tahun), karakteristik kelompok usia ini adalah

cenderung rasional dan romantic, kurang menyukai hal yang bersifat

formal, biasanya berkelompok terdiri dari 2 orang atau lebih.

c. Dewasa (usia 24-54 tahun), karakteristik kelompok usia ini adalah

cenderung menyukai wisata yang bersifat petualangan, menikmati

pemandangan dan kegiatan olahraga.

d. Lanjut usia (usia >55 tahun), karakteristik kelompok usia ini

adalah cenderung melakukan hal – hal yang tidak terlalu banyak

melakukan kegiatan fisik (jasmani) dan lebih suka melakukan

kegiatan rekreasi pasif (rohani) seperti menikmati alam.

Wisatawan juga dapat dibedakan menurut sifat perjalanan dan runag

lingkup perjalanan yang dilakukannya. Kriteria wisatawan menurut sifat

perjalanannya adalah:

a. Wisatawan local (domestic tourism), adalah wisatawan yang melakukan

perjalanan wisata di dalam batas-batas wilayah negara sendiri.

b. Wisatawan asing (foreign tourism), adalah orang asing yang melakukan

kegiatan wisata. Kegiatan wisata yang dilakukan dengan memasuki

wilayah negara lain yang bukan tempat tinggalnya.

c. Wisatawan sementara (transit tourism), adalah wisatawan yang dalam

perjalanan wisata ke suatu tempat tertentu dan ditengah perjalanan

singgah di suatu tempat yang bukan tempat tujuannya, miasalnya

Page 42: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

27

pelabuhan; terminal atau stasiun, kemudian mengadakan perjalanan

wisata di tempat tersebut untuk melanjutkan kembali ke tujuan

sebenarnya.

d. Indegenous Foreign Tourism, warga dari suatu negara tertentu yang

karena suatu tugas bekerja di luar negri, kemudian pulang ke negara

asalnya dan melakukan perjalanan wisata di negaranya sendiri.

e. Wisatawan untuk urusan bisnis (business tourism), adalah orang asing

atau warga negara sendiri yang melakukan perjalanan wisata setelah

tujuan utamanya (bisnis) selesai.

Selain pengunjung yang datang untuk berekreasi, terdapat juga

pengunjung yang merupakan tamu pengelola, yaitu pengunjung yang datang

untuk menemui pengelola karena suatu tujuan tertentu.

2. Pengelola

Pengelola adalah orang yang bekerja pada objek wisata pantai

yang bersangkutan dimana keberadaannya bertugas dan bertanggung

jawab akan kelancaran seluruh aktivitas dalam objek wisata pantai.

Jabatan yang termasuk dalam pengelola diantaranya, general

manager, manager, sekretaris, div. administrasi dan keuangan, div.

promosi dan pemasaran, div. personalia, div. perencanaan, div. operasional,

dan lain-lain.

Page 43: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

28

2.4 TINJAUAN EKOLOGI ARSITEKTUR

2.4.1 Pengertian Ekologi Arsitektur

Ekologi sebagai ilmu interaksi antara segala jenis makhluk

hidup dan lingkungannya. Berasal dari bahasaYunani oikos rumah

tangga atau cara bertempat tinggal, dan logos bersifat ilmu atau ilmiah.

Sehingga ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya (Ernst

Haeckel, 1869)

Heinz Frick (1998) berpendapat bahwa, ekologi arsitektur tidak

menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur, karena tidak

ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun

mencakup keselarasan antara manusia dan alam. Ekologi arsitekur

mengandung juga dimensi waktu, alam, sosio-kultural, ruangdan teknik

bangunan. Oleh karena itu ekologi arsitektur adalah istilah holistik yang

sangat luas dan mengandung semua bidang.

Heinz Frick memiliki beberapa prinsip bangunan ekologis yang

antara lain seperti ;

1. Penyesuaian terhadap lingkungan alam setempat.

2. Menghemat sumber energi alam yang tidak dapat diperbaharui

dan menghemat penggunaan energi.

3. Memelihara sumber ligkungan (udara, tanah, air).

4. Mengurangi ketergantungan kepada sistem pusat energi (listrik,

air) dan limbah (air limbah dan sampah.

Page 44: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

29

5. Kemungkinan penghuni menghasilkan sendiri kebutuhannya

sehari-hari.

6. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar kawasan perencanaan

untuk sistem bangunan, baik yang berkaitan dengan material

bangunan maupun untuk utulitas bangunan (sumber energi,

penyedia air).

2.4.2 Keselarasan Ekologi Arsitektur

Eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan

alamnya antara lain:

1. Penyelidikan kualitas

Tujuan setiap perencanaan eko-arsitektur yang memperhatikan cipta dan

rasa adalah kenyamanan penghuni. Sayangnya, kenyamanan tidak dapat diukur

dengan alat sederhana seperti lebar dan panjang ruang dengan meter,

melainkan seperti yang telah diuraikan tentang kualitas , penilaian kenyamanan

selalu sangat subjektif dan tergantung pada berbagai faktor. Kenyamanan

dalam suatu ruang tergantung secara immaterial dari kebudayaan dan kebiasaan

manusia masing-masing, dan secara material terutama dari iklim dan

kelembapan, bau dan pencemaran udara.

2. Bentuk dan struktur bangunan

Bentuk dan struktur bangunan merupakan masalah kualitas dalam

perencanaan eko-arsitektur, walaupun terdapat beberapa masalah kualitas yang

Page 45: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

30

lain yang berhubungan, terutama kualitas bentuk yang tidak dapat diukur

maupun diberi standar.

3. Pencahayaan dan warna

Pencahayaan dan warna memungkinkan pengalaman ruang melalui mata

dalam hubungannya dengan pengalaman perasaan. Pencahayaan (penerangan

alami maupun buatan) dan pembayangan mempengaruhi orientasi di dalam

ruang.

Gambar 2.1 Pencahayaan dan bayangan mempengaruhi orientasi di

dalam ruang

Sumber : Heinz Frick. 1997

Bagian ruang yang tersinari dan yang dalam keadaan gelap akan

menentukan nilai psikis yang berhubungan dengan ruang (misalnya dengan

perabot, lukisan, dan hiasan lainnya). Cahaya matahari memberi kesan vital

dalam ruang, terutama jika cahaya tersebut masuk dari jendela yang

orientasinya ke timur..

Oleh karena pencahayaan matahari di daerah tropis mengandung gejala

sampingan dengan sinar panas, maka di daerah tropis tersebut manusia sering

Page 46: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

31

menganggap ruang yang agak gelap sebagai sejuk dan nyaman. Akan tetapi,

untuk ruang kerja ketentuan tersebut melawan kebutuhan cahaya untuk mata

manusia. Karena pencahayaan buatan dengan lampu dan sebagainya

mempengaruhi kesehatan manusia, maka dibutuhkan pencahayaan alam yang

terang tanpa kesilauan dan tanpa sinar panas. Untuk memenuhi tuntutan yang

berlawanan ini, maka sebaiknya sinar matahari tidak diterima secara langsung,

melainkan dicerminkan/dipantulkan sinar tersebut dalam air kolam (kehilangan

panasnya) dan lewat langit-langit putih berkilap yang menghindari penyilauan

orang yang bekerja di dalam ruang.

Gambar 2.2 Gedung perkantoran atau industri bertingkat yang

menggunakan pencahayaan alam tanpa sinar panas dan tanpa penyilauan

Sumber : Kiss, Miklos

Kenyamanan dan kreativitas dapat juga dipengaruhi oleh warna seperti

dapat dipelajari pada alam sekitar dengan warna bunga. Oleh karena itu, warna

adalah salah satu cara untuk mempengaruhi ciri khas suatu ruang atau gedung.

Masing-masing warna memiliki tiga ciri khusus, yaitu sifat warna, sifat cahaya

(intensitas cahaya yang direfleksi), dan kejenuhan warna (intensitas sifat

warna). Makin jenuh dan kurang bercahayanya suatu warna, akan makin

Page 47: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

32

bergairah. Sebaliknya, hawa nafsu dapat diingatkan dengan penambahan

cahaya.

Pada praktek pengetahuan, warna juga dapat dimanfaatkan untuk

mengubah atau memperbaiki proporsi ruang secara visual demi peningkatan

kenyamanan. Misalnya :

( Tomm, Arwed. Oekologisch Planen und Bauen. Braunschweig 1992.

Hlm.23 )

� Langit-langit yang terlalu tinggi dapat ‘diturunkan’ dengan warna yang

hangat dan agak gelap

� Langit-langit yang agak rendah diberiwarna putih atau cerah, yang diikuti

oleh 20 cm dari dinding bagian paling atas juga diberi warna putih, yang

memberi kesan langit-langit seakan melayang dengan suasana yang sejuk.

� Warna-warna yang aktif seperti merah atau oranye pada bidang yang luas

memberi kesan memperkecil ruang.

� Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi

kesan memperkecil ruang.

� Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi

warna hangat pada dinding bagian muka, sedangkan dapat berkesan panjang

dengan menggunakan warna dingin.

� Dinding samping yang putih memberi kesan luas ruang tersebut.

� Dinding tidak seharusnya dari lantai sampai langit-langit diberi warna yang

sama. Jikalau dinding bergaris horizontal ruang berkesan terlindung,

sedangkan yang bergaris vertical berkesan lebih tinggi.

Page 48: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

33

4. Keseimbangan dengan alam

Pada penentuan lokasi gedung tersebut diperhatikan fungsi dan

hubungannya dengan alam, seperti matahari, arah angina, aliran air dibawah

tanah, dan sebagainya. Setiap serangan terhadap alam mengakibatkan suatu

luka yang mengganggu keseimbangannya. Oleh karena setiap benda memiliki

hubungan langsung dengan benda-benda lainnya, maka masuk akal apabila

setiap perubahan pada suatu titik tertentu membutuhkan penyelesaian masalah

yang harus dilakukan didalam batas ruangan. Dengan sadar atau tidak sadar

manusia telah menghancurkan keseimbangan dengan alamnya sehingga terjadi

ketidakseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos. Seperti manusia

dalam lingkungan ilmiah, sebenarnya menjadi spesialis hanya dalam aspek

keahliannya tetapi tetap bersatu didalam wadah kemanusiaan. Maka pengertian

keseimbangan dengan alam mengandung kesatuan makhluk hidup (termasuk

manusia) dengan alam sekitarnya secara holistis

5. Alam dan iklim tropis

Dalam rangka persyaratan kenyamanan, masalah yang harus diperhatikan

terutama berhubungan dengan ruang dalam. Masalah tersebut mendapat

pengaruh besar dari alam dan iklim tropis di lingkungan sekitarnya, yaitu sinar

matahari dan orientasi bangunan, angin, dan pengudaraan ruangan, suhu dan

perlindungan terhadap panas, curah hujan dan kelembapan udara.

Page 49: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

34

6. Sinar matahari dan orientasi bangunan

Sinar matahari dan orientasi bangunan yang ditempatkan tepat diantara

lintasan matahari dan angin, serta bentuk denah yang terlindung adalah titik

utama dalam peningkatan mutu iklim-mikro yang sudah ada. Dalam hal ini

tidak hanya perlu diperhatikan sinar matahari yang mengakibatkan panas saja,

melainkan juga arah angin yang memberi kesejukan. Orientasi bangunan

terhadap sinar matahari yang paling cocok dan menguntungkan terdapat

sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat dan yang

terletak tegak lurus terhadap arah angin seperti gambar berikut.

Gambar 2.3 Orientasi bangunan terhadap sinar matahari

Sumber : Heinz Frick. 1997.

7. Angin dan pengudaraan ruangan

Angin dan pengudaraan ruangan secara terus-menerus mempersejuk

iklim ruangan. Udara yang bergerak menghasilkan penyegaran terbaik karena

dengan penyegaran tersebut terjadi proses penguapan yang menurunkan suhu

Page 50: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

35

pada kulit manusia. Dengan demikian juga dapat digunakan angin untuk

mengatur udara didalam ruang.

Gambar 2.4 Pergerakan angin dalam sebuah ruang

Sumber : Reed, Robert H.1553

2.4.3 Kriteria-kriteria Bangunan Sehat dan Ekologis

Berikut ini adalah kriteria banguanan sehat dan ekologis berdasarkan

buku arsitektur ekologis versi Heinz Frick,antara lain :

Page 51: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

36

1. Menciptakan kawasan hijau diantara kawasan bangunan

Tujuan dari diciptakannya kawasan hijau adalah sebagai salah satu

upaya untuk mencegah global warming . Berikut adalah contoh sebagai

bentuk menciptakan kawasan hijau disekitar kawasan pembangunan :

a. Menciptakan taman ekologis disekitar bangunan

Taman ekologis berfungsi sebagai salah satu pencegahan global

warming dan juga sebagai view yang menarik bagi siapa saja yang

melihat .Prinsip- prinsip pembangunan taman ekologis yang dapat

diterpakan:

1. Pembentukan jalan setapak dengan bentuk yang beraneka ragam

2. Penciptaan sudut yang nyaman, sejuk serta teduh

3. Menggunakan penghijauan pada pagar atau dinding taman

4. Pemilihan tanaman tertentu

5. Pemilihan tanaman yang sesuai dengan tempat dan mudah dalam

perawatannya.

b. Urban Farming ( urban agriculture)

Urban farming merupakan cara untuk penghijauan sekitar

bangunan fungsi dari urban farming yaitu :

1. Mengurangi pemanasan global,

2. Menciptakan view yang menarik

3. Memperbaiki kesuburan tanah

Page 52: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

37

4. Penghematan karena bahan makanan nabati dapat dihasilkan sendiri

2. Memilih tapak bangunan yang sesuai dengan perencanaan yang

berkarakter ekologis

Tapak yang digunakan sesuai dengan proyek yang dihasilkan ,

tetapi tetap dengan melihat kesinambungan antara lingkungan dan

gedung. Pada lahan yang akan digunakan untuk membangun sebuah

gedung. Berikut adalah hal – hal yang sebaiknya diperhatikan dalam

membangun sebuah bangunan :

a. Hal pertama yang seharusnya dipertimbangkan adalah apakah

kesuburan tanah itu dapat dibuat tandus oleh gedung. Tannah yang

sangat subur sebaiknya dipertahankan sebagai lahan tanaman dan

bukan digunakan sebagai tempat parkir, lahan bangunana ataupun

jalan.kedua

b. Hal kedua kedahan lahan yang ditumbuhi oleh tanaman yang sudah

ada misalnya pohon peneduh, semak, dan bunga , sebaiknya

tanaman tersebut dipertahankan sebanyak mungkin.

c. Hal ketiga adalah pertimbangkan tanaman yang akan direalisasikan.

3. Menggunakan bahanbangunan buatan lokal

Sekarang ini mulai banyak perkembangan bahan bangunan ,

munculnya pekembangan bahan bangunan dikarenakan adanya kesadaran

masyarakat terhadap ekologi lingkungan dan fisika bangunan. Bahan

Page 53: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

38

bangunan yang alami tidak mengandung zat yang dapat merusak

kesehatan manusia, maka berikut ini merupakan penggolongan bahan

bangunan menurut bahan mentah dan tingkat transformasinya :

Tabel penggolongan bahan bangunan menurut bahan mentah dan tingkat

transformasinya

Tabel 2.1

Penggolongan bahan bangunan

Penggolongan ekologis Contoh Bahan bangunan

Bahan bangunan yang

regeneratif

Kayu, bambu, rotan, rumbia, alang-

alang, serabut kelapa, kulit kayu

Bahan bangunan yang dapat

digunakan kembali

Tanah, tanah liat, lempung, kapur,

batukali, batu alam.

Bahan bangunan recycling

Limbah, potongan, sampah, serbuk

kayu, potongan kaca.

Bahan bangunan alam yang

mengalami tranformasi

sederhana

Bata merah, genting tanah liat, batako,

logam, kaca , semen

Bahan bangunan alam alam

yang mengalami beberapa

tingkat perubahan

transformasi

Plastik, bahan sintesis

Bahan banguann komposit

Beton bertulang, pelat serat semen,

beton komposit, cat kimia, perekat.

Sumber: Frick, Heinz 2006

Page 54: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

39

Bahan banguan yang ekologis seharusnya memenuhi syaratsyarat

berikut :

a. Produksi bahan banguanan menggunakan energis sedikit mungkin.

b. Tidak mengalami perubahan bahan yang dapat dikembalikan ke

alam.

c. Eksploitasi , pembuatan (produksi), penggunaan bahan bangunan

sesedikit mungkin mencemari lingkungan.

d. Bahan bangunan berasal dari sumber lokal.

4. Menggunakan ventilasi alam dalam bangunan

Ventilasi berfungsi untuk pertukaran udara . Hal yang berkaitan

dengan arsitektur ekologis tentunya yang berkaitan dengan unsur alam

salah satunya yaitu penggunaan ventilasi dari alam, ventilasi berkaitan

dengan kualitas di dalam ruangan . Dua hal yang berkaitan dengan

kualitas udara yaitu penghawaan dan pencahayaan . penghawaan oleh

angin dan pencahayaan oleh sinar matahari . Berikut ini adalah

penjelasan tentang kualitas dalam ruangan yang baik dan benar menurut

Heinz Frick (1998):

a. Penghawaan

Penghawaan alami adalah pergantian udara secara alami (tidak

melibatkan peralatan mekanis). Penghawaan alami menawarkan

penghawaan yang sehat, nyaman, tanpa memerlukan energi

Page 55: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

40

tambahan,namun untuk merancang penghawaan alami memiliki

syarat awal, yaitu :

1. Tersedianya udara luar yang sehat

2. Suhu diluar ruangan tidak terlalu tinggi

3. Tidak banyak bangunan di sekitar yang akan menghalangi aliran

udara horizontal

4. Lingkungan tidak bising.

Dengan demikian penghawaan alami sebenarnya hanya cocok

untuk daerah yang beriklim nyaman dan tidak ekstrim (Liddament,

1996)

b. Pencahayaan

Cahaya sangat penting bagi makhluk hidup , terutama untuk

manusia , cahaya digunakan untuk mengenali lingkungan sekitar dan juga

untuk menjalankan aktivitas. Sumber cahaya alami yang ada saat ini

adalah cahaya matahari. Adapun kelebihan dalam penggunaan cahaya

alami menurut (Satwiko, 2009) yaitu:

1. Bersifat alami (natural)

2. Tersedia berlimpah

3. Tersedia secara gratis

4. Terbarukan

5. Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan bagi makhluk

hidup di bumi

Page 56: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

41

6. Dinamis

c. Pewarnaan

Masing –masing warna memiliki ciri khusus yaitu :

1. Sifat warna

2. Sifat cahaya (intensitas cahaya yang refleksi)

3. Kejenuhan warna (intensitas sifat warna)

Warna memilki sifat-sifat terntentu, warna tidak hanya berpengaruh

pada kenyamanan manusia, tetapi juga berpengaruh pada suasan dan

kesan pada suatu ruang, berikut adalah berbagai macam warna yang

berpengaruh pda manusia:

1. Kuning: Menunjukan pengalaman dasar psikis: matahari dan

kehangatan, pemancaran, berati : terang, cerah,lincah, meluaskan

kesadaran.

2. Orange Berati : menanti, mengubah, menggembirakan,

menguatkan.

3. Merah Berati : kuat, berapi –api, merangsang, menggairahkan.

4. Ungu :Agung. Memurnikan, gaib .

5. Merah bungur :Agung, luhur, khidmat

6. Biru: Ketenangan , dingin, sepi, memengakan ,memantapkan ,pasif.

7. Pirus: Kreatif, komunikatif, teknis,jelas.

8. Hijau: Pasif, alamiah, menengakan , melepaskan, damai,

menyelaraskan.

Page 57: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

42

9. Cokelat: Konservatif, tanah berbobot, pasrah

10. Abu-abu: Sedih, pasif, diam .

11. Hitam: Sedih, suram, sepi

12. Putih: Ternag, bersih, dingin

13. Kuning muda: Lembut, tentram, hangat, terang.

14. Merah muda kekuningan: Tentram, lembut, berkasihan, bersuasana

damai.

15. Biru muda: Halus, sejuk, surgawi

16. Hijau kekuningan: Lembut, terlindung,

menggairahkan,melepaskan.

5. Menggunakan energi terbarukan

Energi terbarukan merupakan energi yang dapat dihasilkan sendiri.

Berikut ini adalah beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk

menciptakan energi sendiri menurut (Heinz Frick:1998)

a. Energi Surya

Energi surya dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik dengan

menggunakan panel surya, yang menangkap sinar surya matahari.

b. Energi Air

Energi air secara tradisional digunakan kincir air. Dengan

pukulan ke atas dan pukulan bawah untuk membangkitakan listrik

mengunakan turbin.

Page 58: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

43

c. Energi Angin

Energi angin dapat dimanfaatkan dengan menggunakan kincir

angin sesuai kebutuhan tenaga. Energi geotermal memanfaatkan panas

bumi untuk menghasilkan uap yang dapat digunakan untuk

membangkitkan tenaga . Pembangkit listrik dengan menggunakan

panas (uap)merupakan sistem yang kurang efisien (faktor efisiensi<

27%)

6. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu

mengalirkan uap air.

Permukaan dinding dan lapisan langit – langit ruang termasuk

dalam upaya penghijauan rumah . upaya untuk penghijauan dilakukan

untuk mengatur tata air, suhu, pencemaran udara dan juga unntuk

perlindungan terhadap lingkungan sekitar. Menurut (fakuaea,1987)

adalah sebagai berikut :

a. Tanaman sebagai penghijauan rumah dalam pertumbuhannya

menghasilkan O2 yang diperlukan bagi makhluk hidup untuk

bernapas.

b. Sebagai pengtaur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan

hawa lingkungan setempat sejuk,nyaman dan segar.

c. Pencipta lingkungan hidup (ekologis). Penghijauan dapat menciptakan

ruang hidup bagi makhluk hidup di alam. Penyeimbangan alam

Page 59: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

44

(adaptis) merupakan pembentukan tempat hidup bagi stawa yang

hidup disekitarnya

d. Perlindungan (protektif) terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (air

hujan, angin kencang dan terik matahari )

e. Keindahan (estetika) . dengan terdapatnya unsur-unsur penghijauan

yang direncanakan secara akan menciptakan kenyamanan visual.

f. Kesehatan (hygiene), untuk terapi mata karena penghijauan mengikat

gas dan debu.

g. Mengurangi kebisingan di dalam gedung, terutama pada atap

bertanam yang menambah bobot (massa) sebagai penanggulangan

suara/bising.

h. Rekreasi dan pendidikan (edukatif). Jalur hijau dengan aneka vegetasi

mengandung nilai-nilai ilmiah

i. Sosial politik ekonomi

7. Menjamin bahwa bangunan tidak menimbulkan permasalahan

lingkungan

Bangunan yang baik adalah bangunan yang tidak merugikan

lingkungan . Memang saat banguanan tersebut dibangun sudah.

Mengurangi komunitas hewan yang sebelumnya ada dilahan tersebut .

Tetapi kita sebagai manusia yang bijak adan peduli akan lingkungan

seharusnya mengganti lahan yang menjadi komunitas mereka dengan

Page 60: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

45

cara melakukan penghijauan disekitar bangunan . Berbagai macam cara

yang digunakan yaitu:

a. Melakukan penghijauana pada bangunan

b. Mendesain taman

8. Menciptakan bangunan bebas hambatan (dapat digunakan semua umur)

Bangunan yang baik merupakan bangunan yang dapat digunakan

disegala usia baik anak-anak mauapun orang tua , selain itu diguanakan

juga bagi orang yang cacat tubuh,orang sakit , maupun orang dewasa

yang sehat misalnya diberikan jalur bagi mereka yang menggunakan

kursi roda . Banyak hambatan bagi bangunan saat ini yang tidak

memperhatikan hal – hal tersebut antara lain perbedaan tinggi lantai yang

menyusahkan orang yang sangat tua maupun anak-anak, tanda orientasi

ruang kurang jelas, tidak ada kursi untuk beristirahat, dan masih banyak

lagi .

Berikut ini adalaha prinsip –prinsip bangunan diambil dari (frick,

2006):

a. Pilihlah perlengkapan yang bebas hambatan jika biaya tidak lebih

mahal daripada perlengkapan yang tidak bebas hambatan .

b. Dalam gedung umum, hindarilah konstruksi tangga. Jika harus

dibuat tangga, pilih tangga yang lurus dilengkapi dengan jalan

landai <8% atau lift.

c. Lebar semua pintu harus memadai kebutuhan kursi roda (>80 cm)

Page 61: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

46

d. Sediakan cukup banyak tempat yang bebas hambatan sehingga

kursi roda dapat dikemudikan dan dilangsir dengan mudah.

e. Ukuran huruf pada tulisan informasi harus jelas dibaca,

pemasangannya setinggi mata manusia , dengan penerangan yang

sesuai dengan kemampuan orang yang melihatnya.

f. Semua pelayanan pada telepon umum, lift dan sebagainya harus

dipasang dengan tinggi yang optimal.

g. Kamar mandi/ wc dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat

digunakan sendiri oleh pengguna kursi roda tanpa bantuan orang

lain.

h. Pintu sorong dapat dibuka lebih mudah oleh pengguna kursi roda

dibandingkan dengan pintu sayap biasa .

2.4.4 Penerapan Eko-Arsitektur Pada Bangunan

a. Nanyang Technological University

Gambar 2.5 Nanyang Technology University Singapore

Sumber : Google.

Page 62: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

47

Gambar 2.6 Nanyang Technology University Singapore

Sumber : Google.

Universitas Nanyang adalah salah satu universitas kebanggan milik

Singapore yang menerapkan konsep ekologi pada bangunan tersebut, berikut

analisa ekologi yang terdapat di dalam bangunan ini.

Komponen ekologi yang melekat dibangunan ini diantaranya adalah :

1. Rumput alami yang di jadikan sebagai atap bangunan

Rumput yang dijadikan sebagai atap pada bangunan tersebut

memiliki fungsi yang cukup menarik selain sering di gunakan

sebagai tempat pertemuan mahasiswa, atap ini juga memiliki fungsi

alami yang sangat efektif, diantaranya adalah sebagai pelindung

dari cahaya matahari yang terik, sebagai penyejuk ruangan yang

ada di bawahnya, dan sebagai penadah air hujan untuk di alirkan ke

tumbuhan lain yang

2. Kaca yang di gunakan sebagai dinging bangunan.

Kaca yang melapisi hampir di seluruh permukaan dinding

bangunan ini tentunya memiliki sebuah fungsi tersendiri,

Page 63: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

48

diantaranya adalah cahaya matahari dapat masuk ke dalam dengan

maksimal, hal ini tentu dapat mengurangi penggunaan lampu ketika

siang hari dan tentu saja lebih hemat.

3. Paving block yang di gunakan sebagai resapan permukaan tanah

Sepanjang jalan yang mengelilingi universitas ini lebih

banyak menggunakan paving block dan ditanami dengan rumput,

hal ini bertujuan agar ketika hujan turun, air tidak akan

menggenang, dan bisa di resap oleh rumput tersebut.

4. Pepohonan di sekitar area universitas yang dijadikan sebagai

komponen utama pergantian sirkulasi

Tumbuhan dan pepohonan yang rindang adalah komponen

utama yang menghiasi bangunan ini, hampir di setiap sudut

penghijaua dilakukan, ini adalah bangunan yang sangat ramah

lingkungan dengan seperti ini udara pun dapat tersaring dengan

baik dan sirkulasi yang ada di dalamnya dapat berganti dengan

teratur.

2.5 STUDI BANDING

2.5.1 The Sea Pantai Cahaya

The Sea Pantai Cahaya adalah Sebuah Objek Wisata yang terletak di

Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, yang berada

dibawah naungan PT. Wersut Seguni Indonesia (WSI). PT. WSI merupakan

Page 64: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

49

lembaga konservasi satwa dan tumbuhan yang berdiri sejak tahun 1999 dan

pertama di Indonesia, yaitu sebuah lembaga yang bergerak dibidang

penangkaran lumba-lumba, namun seiring perkembangannya sekarang telah

dibuka untuk umum sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah dan

Indonesia dengan keunikan dan perpaduan antara alam dan binatang supaya

terjaga keseimbangan.

Gambar 2.7 Lokasi Pantai Cahaya

Sumber : Google Earth

Enterance pada The Sea Pantai Cahaya lebih menonjolkan ikon

lumba- lumba, karena lumba-lumba merupakan ikon utama wisata di The Sea

Pantai Cahaya.

Gambar 2.8 Enterance Wisata The Sea Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 65: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

50

Pada wisata The Sea Pantai Cahaya terdapat denah lokasi wisata dan

banyak sekali papan penunjuk arah, yang diletakkan di tempat-tempat yang

strategis dan dengan desain yang menarik, sehingga pengunjung lebih mudah

menuju tempat-tempat yang diinginkan.

Gambar 2.9 Denah Lokasi Wisata Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.10 Papam penunjuk Arah Wisata Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 66: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

51

Akses pada wisata The Sea Pantai Cahaya sudah diperhatiakan dengan

baik, karena jalan untuk kendaraan bermotor sudah beraspal dan untuk pejalan

kaki menggunakan paving block.

Gambar 2.11 Akses Kendaraan Bermotor Wisata Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.12 Akses Pejalan Kaki Wisata Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 67: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

52

The Sea Pantai Cahaya menyajikan potensi wisata alam yang dimiliki

sebagai daya tarik utama kawasan wisata ini. Sehingga semua sarana dan

prasarana yang tersedia untuk menunjang kegiatan utama tersebut.

Sarana dan prasarana yang terdapat pada The Sea Pantai Cahaya antara lain:

1. Area Permainan Anak

Area permainan anak pada The Sea Pantai Cahaya memiliki tempat

yang teduh, karena banyaknya penghijauan di area permainan sehingga

anak-anak merasa nyaman saat bermain.

Gambar 2.13 Area Permainan Anak Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2. Water King

Water King adalah salah satu wahana air yang terdapat di The

Sea Pantai Cahaya. Pada Water King terdapat wahana air lainnya

seperti kolam apung, kolam tanding niagara dan kolam anak.

Page 68: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

53

Gambar 2.14 Enterance Water King Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada kolam anak terdapat banyak permainan seperti perosotan

dan ember tumpah. Selain itu, pada wahana ini diberikan warna yang

beragam, sehingga anak-anak menyukai wahana ini.

Gambar 2.15 Kolam Anak Water King

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 69: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

54

Gambar 2.16 Area Water King

Sumber : Dokumentasi Pribadi

3. Kebun Binatang Mini

Kebun binatang mini yang terdapat di The Sea Pantai Cahaya

menyatu dengan alam, sehingga tempat penangkaran hewan berbentuk

seperti pohon-pohon dan atapnya terbuat dari daun kelapa yang disusun.

Gambar 2.17 Enterance Kebun Binatang Mini

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 70: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

55

Gambar 2.18 Area Mini Zoo Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

4. Pentas Lumba-lumba

Gambar 2.19 Pentas Lumba-lumba

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 71: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

56

5. ATV

Gambar 2.20 Wahana ATV Wisata Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

6. Perahu Kano

Gambar 2.21 Wahana Perahu Kano Wisata Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 72: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

57

7. Saung

Saung pada The Sea Pantai Cahaya dilokasikan sepanjang

pantai. Saung ini juga memiliki desain yang tradisional. Pada saat

berada di saung, pengunjung disuguhkan suasana laut lepas.

Gambar 2.22 Saung Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

8. Taman Sunset

Gambar 2.23 Taman Sunset Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 73: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

58

9. Panggung Hiburan

Gambar 2.24 Panggung Hiburan Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

10. Restoran

Gambar 2.25 Restoran Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 74: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

59

11. Kantin

Gambar 2.26 Kantin Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

12. Mushola

Gambar 2.27 Mushola Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 75: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

60

13. Toilet

Gambar 2.28 Toilet Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.29 Toilet dan Tempat Bilas

Page 76: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

61

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.30 Toilet Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

14. Parkir

Gambar 2.31 Area Parkir Pantai Cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 77: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

138

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5. 1 KONSEP FUNGSIONAL BANGUNAN

5.1.1 Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

a. Pengunjung

b. Pengelola

c. Servis

Aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pelaku pada Wisata Pantai

Maron antara lain sebagai berikut :

Tabel 5.1

Aktivitas, Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

No Usia Karakteristik / sifat

1 Anak-anak (5-12 th) � Sifat serba ingin tahu sangat

menonjol, sehingga dibutuhkan

banyak informasi

� Menyukai hal-hal yang bersifat

permainan

� Informal � Penuh gerak dalam ruang skala

Page 78: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

139

kecil

2 Remaja (13-20 th) � Lingkup kegiatannya meluas,

cenderung rasional � Suka bersaing

� Kegiatan yang dilakukan

cenderung bersifat bertualang,

olahraga

� Menyukai & Menikmati hal-hal

yang bersifat romantis

3 Dewasa (21-55 th) � Menyukai kegiatan yang lebih

tenang sesuai dengan

pertambahan usia seperti

rekreasi air, mengasuh anak,

istirahat sambil menikmati

pemandangan, berteduh dll.

4 Orang tua (55 th keatas) � Cenderung menyukai kegiatan

yang tidak banyak menggunakan

tenaga

Sumber : Soeryobroto Soemardi, UGM, 1969

c. Kelompok jenis kegiatan, aktivitas dan kebutuhan ruang

Tabel 5.2

Kelompok Jenis Kegiatan, aktivitas, dan kebutuhan ruang

No Kelompok Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang

Page 79: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

140

1

Kegiatan utama (wisata)

Kegiatan Wisata darat

dan pantai

� Menikmati

pemandangan alam

pantai dan air laut

dengan berjalan-

jalan mengelilingi

kawasan (walking)

� Berkumpul di area

terbuka

� Berwisata

kuliner(makan

minum) di kios-kios

makan kecil (mini

cafe)

� Makan di restoran � Bermain-main di

playground

� Melihat dan

berbelanja souvenir

dan barang-barang

khas daerah di art

gallery

� Kegiatan olahraga,

meliputi : Volley

� Gazebo

� Plasa

� Pujasera

� Restoran

� Playground

� Toko Souvenir

� Area Olahraga

Page 80: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

141

pantai, jogging,

Basket, dan Futsal

� Bermain Pasir dan

Berenang

� Menelusuri wisata

mangrove

� Memancing

� Pantai

� Wisata Mangrove

� Area Pancing

2 Fasilitas Pelayanan Umum

Kegiatan penerima

� Menerima

pengunjung � Menyampaikan

informasi yang

diperlukan

pengunjung

� Loket

� R.Informasi

Kegiatan pelayanan

umum

� Kegiatan parkir � Kegiatan Ibadah

� Kegiatan lavatory

� Membilas badan

setelah bermain

dipantai

� Mengambil uang

� Parkir � Musholla

� Toilet

� Tempat Bilas

� ATM

Page 81: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

142

4

Kegiatan pengelola

� Datang � Menangani masing-

masing bidang

· Mengepalai

pengelolaan

. asisten kepala

pengelola

· Keadministrasian

· Pelayanan umum

· ME

· Keuangan � Melakukan kegiatan

penunjang : rapat

dan diskusi

� Ke toilet � Melakukan ibadah

� Lobby

� R. Kepala Pengelola

� R.Sekretaris

� R. Staff Administrasi � R. Staff Pelayanan

Umum

� Staff ME

� R. Staff Keuangan

� R. Rapat

� Lavatory

� Mushola

4

Kegiatan Servis

� Merawat dan

memperbaiki genset � Merawat dan

mamperbaiki

kelistrikan

� R. Genset

� R. Panel

Page 82: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

143

� Menyimpan

peralatan wisata

� Gudang

Sumber : Analisis,2016

5.1.2 Kelompok Ruang, Hubungan Kelompok Ruang dan Sirkulasi Ruang

a. Kelompok Ruang

Tabel 5.2

Kebutuhan Ruang

No

Kelompok Ruang

Kebutuhan Ruang

1 Kegiatan Utama (Wisata) Gazebo

Play Ground

Plasa

Restoran

Lap. Volley pantai

Lap.Futsal

Lap. Basket

Pujasera

Jogging Area

Toko Souvenir

Mangrove

Area Pancing

2 Pengelola R. Kepala Pengelola

R. Sekretaris

R. Staff Administrasi

Page 83: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

144

R. Staff Keuangan

R. Staff Pelayanan Umum

R. Staff ME

R. Rapat

Parkir Pengelola

Lobby

Lavatory

Pantry

Mushola

3 Fasilitas Pelayanan Umum Parkir

Loket

R.Informasi

Tempat Bilas

ATM Center

Mushola

Pos Jaga

Toilet

4 Servis R. Genset

R. Panel

Gudang

Sumber : Analisis,2016

Page 84: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

145

b. Hubungan Kelompok Ruang

Gambar 5.1 Hubungan Kelompok Ruang

Sumber : Analisis, 2016

Page 85: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

146

c. Sirkulasi Ruang

Berikut sirkulasi ruang sesuai dengan kelompok kegiatan pelaku yang

ada di Wisata Pantai Maron, yaitu antara lain :

1. Pengunjung

Gambar5.2 Sirkulasi Pengunjung

Sumber : analisis, 2016

Page 86: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

147

2. Pengelola

Gambar 5.3 Sirkulasi Pengelola

Sumber : analisis, 2016

3. Servis

Gambar 5.4 Sirkulasi Servis

Sumber : analisis, 2016

Page 87: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

148

5.1.3 Besaran Ruang

Tabel 5.3

Besaran Ruang Kegiatan Utama (Wisata)

NO Ruang Luas (M2)

1. Gazebo 36.0

2 Playground 300.0

3 Plasa 130.0

4 Restoran

R makan dalam 90.0

R. makan luar 60.0

R. Pengelola 15.0

Kasir 4.0

Dapur 45.0

R. Pendingin 9.0

Gudang 9.0

Lavatory 14.0

Loading Dock 33.0

5 Lap Volley Pantai 364.0

6 Lap Futsal 540.0

7 Lap Basket 420.0

8 Pujasera 150.0

9 Jogging Area 2.0

10 Toko Souvenir 78.0

Page 88: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

149

11 Mangrove 500.0

12 Area Pancing 52.0

2.851,0

Sirkulasi 30% =855,3

Total =3.706,3

Sumber : Analisis,2016

Tabel 5.4

Besaran Ruang Pengelola

NO Ruang Luas (M2)

1 R. Kepala Pengelola 20.0

2 R. Sekretaris 7.0

3 R. Staff Administrasi 20.0

4 R. Staff Keuangan 12.0

5 R. Staff Pelayanan Umum 20.0

9 R. Staff ME 20.0

10 R. Rapat 27.0

11 Parkir Pengelola 99.5

12 Lobby 30.0

13 Lavatory 14.0

14 Mushola 15.0

284.5

Sirkulasi 30% = 85,35

Total = 369,85

Sumber : Analisis,2016

Page 89: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

150

Tabel 5.5

Besaran Ruang Fasilitas Pelayanan Umum

NO Ruang Luas (M2)

1 Parkir 185.0

2 R.Informasi 4.0

3 Tempat Bilas 60.0

4 ATM Center 12.0

5 Mushola 36.0

6 Pos Jaga 4.0

7 Toilet 32.0

333.0

Sirkulasi 30% = 99,9

Total = 432,9

Sumber : Analisis,2016

Tabel 5.6

Besaran Ruang Area Servis

NO Ruang Luas (M2)

1 R. Genset 16.0

2 R. Panel 9.0

3 Gudang 16.0

41.0

Sirkulasi 30 % = 12,3

Total = 53,3

Sumber : Analisis,2016

Page 90: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

151

Keterangan :

AS : Asumsi Sendiri (studi ruang)

NF : Neufert Architect Data

TSS : Times Saver Standart

Tabel 5.7

Jumlah luasan kawasan

Luasan Ruang kegiatan utama (wisata) 3706,3

Luasan ruang pengelola 369,85

Luasan ruang fasilitas pelayanan umum 432,9

Luasan ruang area servis 53,3

Total 4.562,35

Sumber : Analisis,2016

5. 2 KONSEP KONSEKTUAL

5.2.1 Site Rencana

Lokasi site perencanaan dan perancangan Pengembangan Wisata Pantai

MAron berada di Desa Tambakharjo, Kecamatan Semaranag Barat, Kota

Seamarang. Luas lahan 15.343 m2

(± 1.5 Ha) dengan KDB 60% dan KLB 0 –

3.0. Kondisi site kontur namun kontur site relatif datar. Letak site merupakan

kawasan dengan peruntukan fasilitas jasa, perdaganga, industri, transportasi

dan rekreasi.

Page 91: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

152

Gambar 5.5 Site

Sumber : analisis, 2016

5.2.2 Zonning Site

a. Hasil Zonning Aksesibilitas

Gambar 5.6 Zonning Aksesibilitas

Sumber : analisis, 2016

Page 92: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

153

b. Hasil Zoning Kebisingan

Gambar 5.7 Zonning Kebisingan

Sumber : analisis, 2016

c. Hasil Zonning Klimatologi

Gambar 5.8 Zonning Klimatologi

Sumber : analisis, 2016

Page 93: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

154

d. Hasil Zonning Topografi

Gambar 5.9 Zonning Topografi

Sumber : analisis, 2016

e. Zonning Akhir

Gambar 5.10 Zonning Akhir

Sumber : analisis, 2016

Page 94: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

155

5. 3 KONSEP STRUKTUR

5.3.1 Sub Struktur

Pada bangunan di Wisata Pantai Maron ini menggunakan struktur

pondasi tiang pancang, karena bangunan berada pada tanah yang basah dan

bangunan dibuat panggung, terdiri dari dua lantai. Sehingga pondasi tiang

pancang sesuai dengan desain yang akan dirancang.

5.3.2 Mid Struktur

Pada badan dari bangunan secara garis besar akan digunakan beton

sebagai struktur utama karna beton dirasa lebih memiliki kekuatan untuk

menahan sifat korosif dari air laut, untuk bagian bagian tertentu juga akan

digunakan kaca , namun pada badan bangunan akan dipadukan dengan material-

material alam. Sehingga tidak lepas dari konsep Eko-Arsitrktur.

5.3.3 Upper Struktur

Untuk bangunan pada Wisata Pantai Maron menggunakan struktur atap

limasan.

Gambar 5.11 Atap Limasan

Sumber : analisis, 2016

Page 95: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

156

5. 4 KONSEP UTILITAS

5.4.1 Jaringan Listrik

Sumber pasokan energi listrik digunakan pada Wisata Pantai yang akan di

gunakan terdiri dari tiga sumber yaitu PLN dan genset.

5.4.2 Jaringan Air Bersih

Alternatif dalam pengadaan air bersih adalah air yang bersumber dari

PDAM digunakan sebagai sumber air bersih (air minum).

5.4.3 Jaringan Air Kotor

Sistem jaringan air kotor pada Wisata Pantai ini dibagi menjadi dua,

yaitu pembuangan limbah air kotor (dari kloset dan urinoir) serta limbah air

bekas (dari floordrain,washtafel, bak cuci, dan bak dapur). Dalam sistem

pengolahan limbah airkotor dan air bekas, dibutuhkan sarana pengolahan limbah

berupa septic tank dan sumur peresapan.

5.4.4 Sistem Transportasi

Sistem transportasi yang digunakan pada Wisata Pantai Maron ini berupa

tangga dan ramp, karena bangunan hanya memiliki tinggi dua lantai. Sehingga

tangga dan ramp sudah cukup memenuhi kebutuhan transportasi bangunan.

5.4.5 Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem penanggulangan dan perlindungan kebakaran (fire protection)

yang akan digunakan dalam bangunan Wisata Pantai Maron meliputi

smoke/fotoelektrik detector, box hydrant, tabung-tabung portable fire-

Page 96: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

157

extinguisher, sprinkler, dan hidran halaman. Hidran halaman diletakkan pada

area luar dengan jarak antar hidran 200 m yang mudah dijangkau mobil

pemadam kebakaran. Sedangkan, box hydrant dan portable fire extinguisher

dalam bangunan diletakkan pada area dekat pintu – tangga – ramp darurat dan

area-area yang mudah dijangkau.

5.4.6 Sistem Penangkal Petir

Tiang pangkal petir diletakkan pada ujung-ujung tertinggi bangunan

dengan jarak antara tiang mencapai radius 50-100 m. Sistem penangkal petir

eketrostatis juga memiliki kelebihan mampu berperan sebagai pencegah

interferensi perangkat komunikasi dalam bangunan sehingga jika terjadi

sambaran petir peralatan elektronik dalam bangunan tidak akan terinduksi.

5. 5 KONSEP ARSITEKTURAL

5.5.1 Konsep Eko-Arsitektur

Eko - Arsitektur

Menggunakan ventilasi alam

Menciptakan kawasan hijau

i. Penghawaan dan pencahayaan

Penghawaan alami adalah pergantian udara secara alami (tidak melibatkan

peralatan mekanis). Penghawaan alami menawarkan penghawaan yang sehat,

nyaman, tanpa memerlukan energi tambahan. Sedangkan

Page 97: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

158

pencahaya alami adalah cahaya yang didapat dari cahaya matahari. Sebagai

contoh penggunaan jendela pada bangunan dan pemberian bukaan-bukaan

pada bangunan.

Gambar 5.12 Jendela

Sumber : analisis, 2016

Penggunaan roster yang terbuat dari batu bata ekpos yang memiliki sisi estetis

dan dapat memberikan pencahayaan dan penghawaan alami. Dan memiliki

shading yang indah, sangat cocok di gunkan pada bangunan Eko-Arsitektur

Gambar 5.13 Roster Batu Bata Ekspos

Sumber : analisis, 2016

Page 98: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

159

j. Menciptakan kawasan hijau

Jenis pohon yang dipilih untuk pengembangan wisata Pantai Maron adalah

pohon ketapang, dimana pohon ini memiliki cabang pohon yang melebar

sehingga dimanfaatkan sebagai peneduh. Karena desain yang direncanakan,

akan dibuat hanya untuk pejalan kaki. Karena untuk kendaraan aksesnya

hanya di batasi sampai di bagian depan kawasan saja. Sehingga menciptakan

lingkungan yang konservasi.

Gambar 5.14 Pohon Ketapang

Sumber : analisis, 2016

Page 99: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

160

DAFTAR PUSTAKA

Rencana Detail Tata Ruang Kota Semarang (RTDRK Semarang). 2010

A, Yoeti, Oka. Edisi Revisi 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata, Penerbit Angkasa,

Bandung.

Spillane J.J.1987.Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta, hlm 150.

E. Guyer-Freuler. 1996.Pengantar Ilmu Pariwisata Yoeti, penerbit Angkasa,

Bandung, hlm 115.

Wahab .S. 1983. AnIndroduction On Torism Theory, Yoeti, Penerbit Angkasa,

Bandung , hlm 106.

Gulden,Hubert Dr. 1983. AnIndroduction On Torism Theory, Yoeti, Penerbit

Angkasa, Bandung , hlm 108.

Badan Pusat Statistik, 1991, Kota Semarang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang tahun 2011-2031.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentang

Kepariwisataan.

Republik Indonesia, Undang-Undang Pemerintah No. 10 tahun 2009 tentang

Kepariwisataan.

H. Oka A. Yoeti. Drs., MBA. 1990. Pengantar Ilmu Pariwisata Penerbit

Angkasa, Bandung.

Gromang, Frans. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Terjemahan dari Tourism

Management karya Salah Wahab. Penerbit Karya Grafis Digital. Jakarta,

hlm 16.

Suwantoro, Gamal, SH. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbiat Andi,

Yogyakarta .hlm 14.

Page 100: PENGEMBANGAN WISATA PANTAI MARON · arsitektur adalah pendekatan yang mencakup tentang keselarasan alam dan manusia. Pada pendekatan ini desain yang dibuat memperhatikan lingkungan

161

Spillane, J. 1994. Pariwisata Indonesia (Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan). Yogyakarta : Kanisius

Republik Indonesia. Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 1969.

Frick, Heinz, FX. Bambang Suskivatno (1998), Dasar-dasar Eko –

Arsitektur, Konsep Arsitektur Berwawasan Lingkungan Serta Kualitas

Konstruksi dan Bahan Bangunan Untuk Rumah Sehat dan Dampaknya

Atas Kesehatan Manusia, Penerbit Kanisius dan Soegijapranata

University Press, Semarang

Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Frick, Heinz, dan Muliani, Tri Hesti. 2006. Arsitektur Ekologis. Yogyakarta:

Kanisius.

Liddament, Martin W. (1996), A Guide to Energy Efficient Ventilation, AIVC

International Energy Agency, University of Warwick Science Park, Great

Britain.

Reed, Robert H. Design for Natural Ventilation in Hot Humit Weather. Texas.

1953.

Kiss, Miklos, Neue Erkenntnisse Zum Thema Tageslichtnutzung. Didalam :

Majalah SI+A. No.50.1996. Hlm.1127-1129.

Tomm, Arwed. Oekologisch Planen und Baunen. Braunschweig. 1992. Hlm. 23.