pengembangan software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas viii d smp...

16
Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro Development Of The Live Map’s Software For Helping Students Of VIII D Grade SMP Darussalam Baureno Bojonegoro Future Planning Linda Agus Ariyasanti Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Email ([email protected] ) Denok Setiawati, S.Pd., M.Pd., Kons. Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Email ([email protected] ) Abstrak Penelitian untuk menghasilkan produk berupa media software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro yang memenuhi kriteria akseptabilitas. Pengembangan software peta hidup merupakan bentuk pengembangan media komputer berupa software peta hidup yang berisi tentang target hidup siswa sampai usia 25 tahun. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Tujuan penelitian ini adalah membuat software untuk membantu perencanaan masa depan siswa SMP kelas VIII D yang kemudian diuji akseptabilitasnya dengan empat aspek yaitu kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan (Ukuran Baku untuk Evaluasi Program, Proyek dan Materi Pendidikan, 1991). Hasil penelitian menerangkan bahwa software peta hidup memenuhi syarat kriteria akseptabilitas. Penilaian akseptabilitas dari validator ahli materi dan media adalah aspek kegunaan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (97%). Aspek kelayakan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (90,25%). Aspek ketepatan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (94%). Aspek kepatutan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (98%). Penilaian akseptabilitas dari konselor, aspek kegunaan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (87,5%). Aspek kelayakan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (82,14%). Aspek ketepatan memperoleh penilaian dengan predikat “ baik, tidak perlu direvisi” (79,16%). Aspek kepatutan memperoleh penilaian dengan 1

Upload: alim-sumarno

Post on 13-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : LINDA AGUS ARIYASANTI

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Development Of The Live Map’s Software For Helping Students Of VIII D Grade SMP Darussalam Baureno Bojonegoro Future Planning

Linda Agus AriyasantiBimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Email ([email protected])

Denok Setiawati, S.Pd., M.Pd., Kons.

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Email ([email protected])

Abstrak

Penelitian untuk menghasilkan produk berupa media software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro yang memenuhi kriteria akseptabilitas. Pengembangan software peta hidup merupakan bentuk pengembangan media komputer berupa software peta hidup yang berisi tentang target hidup siswa sampai usia 25 tahun. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Tujuan penelitian ini adalah membuat software untuk membantu perencanaan masa depan siswa SMP kelas VIII D yang kemudian diuji akseptabilitasnya dengan empat aspek yaitu kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan (Ukuran Baku untuk Evaluasi Program, Proyek dan Materi Pendidikan, 1991).

Hasil penelitian menerangkan bahwa software peta hidup memenuhi syarat kriteria akseptabilitas. Penilaian akseptabilitas dari validator ahli materi dan media adalah aspek kegunaan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (97%). Aspek kelayakan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (90,25%). Aspek ketepatan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (94%). Aspek kepatutan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (98%). Penilaian akseptabilitas dari konselor, aspek kegunaan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (87,5%). Aspek kelayakan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (82,14%). Aspek ketepatan memperoleh penilaian dengan predikat “ baik, tidak perlu direvisi” (79,16%). Aspek kepatutan memperoleh penilaian dengan predikat “baik, tidak perlu direvisi” (79,16%). Berdasarkan penilaian tersebut maka software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro memenuhi kriteria akseptabilitas dan dapat digunakan di sekolah.

Kata Kunci: Pengembangan, software peta hidup, Perencanaan masa depan.

Abstract

This research to produce in the form of live media software maps to help plan the future for students in grade VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro that meet the acceptability criteria. Development of live map’s software is a form of the development of the computer media form live map’s software which containts about students live target until 25 years old. This research is development research with Borg and Gall development models. The purpose of this research is to made a software for help students of grade VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro future planning that were then tested for the acceptability with 4 aspect they

1

Page 2: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

are the function, feasibility, efficienty, and reasonable (Standards For Evalutions of Educational Programs, Projects, and Materials, 1991).

Result of the study explained that live map’s software are satisfy acceptability criteria. Assesment material and media experts validator showed the assesment is function aspect “very good, no need to be revised predikat” (97%). Feasibilty aspect showed assesment criteria with “very good, no need to be revised” (90,25%). Accuracy aspect showed assesment criteria with “very good, no need to be revised” (94%). Propriety aspect showed assesment criteria with “very good, no need to be revised” (98%). Counselor assesment, function aspect showed assesment criteria with “very good, no need to be revised” (87,5%). Feasibilty aspect showed assesment criteria with “very good, no need to be revised” (82,14). Accuracy aspect showed assesment with “good, no need to be revised” (79,16). Propriety aspect showed assesment with “good, no need to be revised” (79,16). Based on that assesment, live map’s software for helping students of VIII D grade SMP Darussalam Baureno Bojonegoro future planning to satisfy the acceptability criteria and can be used in school.

Keyword : Development, Live Map’s Software, Future Planning

PENDAHULUAN

Kesuksesan adalah sesuatu yang bisa didapat setelah kita berusaha dengan sungguh – sungguh untuk mencapai apa yang diinginkan dalam hidup. Sukses adalah milik mereka yang mempunyai tujuan hidup dan berusaha dengan perencanaan yang baik untuk mencapainya. Ketika seseorang tidak mempunyai tujuan hidup, hidupnya akan terombang – ambing mengikuti arus kehidupan yang belum jelas arahnya. Artinya kesuksesan hidup harus dipikirkan dengan matang, baik berpikir tentang tujuan hidup, perencanaan, maupun upaya untuk merealisasikan tujuan hidup, untuk itu harus ada perubahan pikiran dalam diri seseorang. Beck (dalam Darminto, 2007), perubahan pikiran akan menghasilkan perubahan perasaan dan tindakan. Sesuatu yang kita pikirkan dan kita rencanakan akan berpengaruh pada apa yang akan kita peroleh di masa depan.

Banyak orang berpikir bahwa hidup ini sebaiknya dijalani seperti air yang mengalir apa adanya. Tanpa memikirkan target atau tujuan yang mereka inginkan. Mereka lebih senang menjalani hidup apa adanya karena dengan seperti itu mereka merasa tidak terbebani. Mereka berpikir bahwa orang yang sukses adalah orang yang memang sudah ditakdirkan untuk sukses bukan mereka yang berusaha mati – matian untuk mencapai kesuksesan itu. Mereka juga tidak mengetahui, akan ada banyak persaingan di era globalisasi dimana mereka yang tidak berbakat dan tidak memiliki kompetensi yang memadai akan tersisih. Dengan kata lain memikirkan atau merencanakan masa depan bukanlah sesuatu yang dianggap penting.

Endra (2008), masa depan adalah cara pandang dan pengelolaan rencana hidup kita dimasa yang akan datang. Sedangkan menurut Landry (2011) masa depan adalah suatu masa atau kondisi yang berada didepan

manusia. Masa depan adalah sesuatu yang belum terjadi dan tidak bisa kita ketahui di masa sekarang. Masa depan adalah masa yang misterius dan abstrak dimana hanya orang – orang tertentu yang bisa meramalkan dan itupun belum tentu benar sepenuhnya.

Perencanaan masa depan adalah suatu usaha untuk membuat rencana untuk menjalani masa yang akan datang. Masa depan adalah masa yang paling rawan. Dimana untuk menghadapi masa depan diperlukan persiapan khusus. Masa depan akan menjadi bencana yang besar jika siapa yang memasukinya tidak memiliki persiapan yang baik. Perencanaan masa depan perlu dilakukan oleh semua orang yang menginginkan kesuksesan di masa mendatang.

Perencanaan masa depan akan lebih baik jika dimulai sejak dini. Mulai dari bangku Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, anak diajarkan untuk mampu merencanakan masa depan dengan baik. Mereka diajarkan bahwa hidup ini perlu direncanakan dan diperjuangkan. Tidak mudah untuk membuat siswa mau merencanakan masa depannya terutama di masa remaja. Sesuai yang dikatakan oleh Stattin and Kerr (dalam Lovu, 2014) yang menyatakan bahwa masa remaja adalah :

Adolescense is often conceptualized as a pivotal period for youth in preparation for adulthood. Multiple systems are involved in this preparation and orientation, resulting in a complex process which operates to propel adolescents toward thinking about and making plans for later adults attainments. Therefore, on one hand we have adolescence as a time when significant desicions concerning life are made.

Masa remaja sering dikonseptulisasikan sebagai periode penting untuk pemuda dalam persiapan menuju dewasa. Beberapa sistem yang terlibat dalam persiapan dan orientasi, sehingga dalam proses kompleks yang beroperasi mendorong remaja untuk memikirkan dan

2

Page 3: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

membuat rencana yang akan dicapai ketika dewasa nanti. Oleh karena itu, di satu sisi kita memiliki masa remaja sebagai masa penting dalam membuat keputusan tentang kehidupan.

Selain itu menurut Trempala and Malmber (dalam Lovu, 2014) menyatakan bahwa :

Having in this mind, thinking about the future and oneself in the future might have a bigger role during adolescence than during any other developmental life stage.

Memiliki pemikiran ini, berpikir tentang masa depan dan diri di masa depan pada masa remaja mungkin memiliki peran yang lebih besar dibandingkan pada tahap perkembangan kehidupan lainnya.

Merencanakan masa depan memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Dengan merencanakan masa depan sebaik mungkin berarti kita telah membuka peluang kesuksesan. Mereka yang mampu merencanakan masa depan untuk sukses adalah mereka yang memanfaatkan masa mudanya dengan baik. Mereka belajar dan berlatih sedini mungkin. Salah satu contoh perencanaan masa depan yang berhasil adalah perencanaan masa depan yang dilakukan oleh John Goddard, (Ibrahim, 2003 : 64).

John Goddard mulai menuliskan targetnya ketika berusia 15 tahun. Ketika teman – teman John Goddard hanya sekedar menghapal letak tempat – tempat penting di dunia, namun John Goddard menuliskan 127 impiannya dalam sebuah kertas berwarna kuning. Ketika john goddard mencapai usia 47 tahum, ia telah mencapai 103 dari target yang dibuat oleh John Goddard.

Remaja yang mampu merencanakan masa depannya dengan baik adalah remaja yang telah siap untuk menghadapi masa depan. Mereka mempersiapkan diri dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat. Selain itu mereka mampu mengatur waktu yang ada. Mereka tidak pernah menyia – nyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna. Seperti yang dikatakan oleh Drefs dkk (2000)

Studies of adolescents demonstrate that they are proactive and future oriented and want to gain information and skills to help prepare them for the transition to adulthood.

Studi tentang remaja menunjukkan bahwa remaja proaktif terhadap orientasi masa depan dan ingin mendapatkan informasi dan keterampilan untuk

membantu mempersiapkan mereka untuk transisi ke masa dewasa.

Remaja yang saat ini enggan untuk membuat perencanaan masa depannya. Mereka terlalu asyik untuk menghabiskan masa mudanya dengan bersenang – senang. Ketika teman – teman yang lain sibuk dengan bersenang - senang di masa remaja, orang yang berencana sukses lebih menyibukkan diri untuk belajar, berdo’a dan berusaha. Hal ini akan mudah membuat mereka terjebak dalam permasalahan – permasalahan yang dapat merugikan diri mereka. Menurut Ibrahim (2003 : 146), Ketika tidak ada perencanaan masa depan akan membuat seseorang kesulitan untuk mengatur prioritas, sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan, dan sulit untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Selain itu menurut Hurlock (1980 : 220), remaja muda suka mengeluh tentang sekolah, tentang larangan – larangan dan kursus – kursus wajib. Mereka tidak menyadari bahwa dengan bersekolah dan memperoleh pendidikan merupakan salah satu cara untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

Berdasarkan informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan guru BK disekolah pada tanggal 6 Desember 2014 yaitu Ibu Indah Fitriana, S. Pd yang telah melakukan penyebaran alat ungkap masalah (AUM) dan berdasarkan observasi yang dilakukan beliau di sekolah SMP Darussalam Baureno Bojonegoro, diamati bahwa siswa kurang mempunyai perencanaan masa depan yang baik terutama di kelas VIII D. Sebagian besar kelas VIII D menunjukkan perilaku semaunya ketika bersekolah ditunjukkan dengan tidak mengerjakan PR, sering bolos dan tidak mengikuti pelajaran dikelas. Hal ini terjadi karena siswa belum memiliki pemahaman tentang perencanaan masa depan yang baik, pemberian layanan informasi tentang perencanaan masa depan yang pernah diberikan oleh konselor kurang begitu optimal.

Penanganan sulitnya perencanaan masa depan dengan layanan bimbingan klasikal membuat siswa bosan karena hanya mendengarkan ceramah dari konselor sehingga tidak tertarik untuk mengikuti layanan bimbingan klasikal yang ada dikelas. Siswa perlu diberikan metode atau cara yang menarik tentang perencanaan masa depan agar mereka mampu merencanakan masa depan dengan baik dan menyenangkan.

Dalam memberikan berbagai layanan di sekolah, konselor dituntut untuk aktif dan kreatif dalam membuat media yang bisa menarik minat siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa. Konselor diharapkan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dalam menggunakan berbagai metode yang lebih memudahkan, dan sesuai dengan

3

Page 4: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

kebutuhan siswa dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi. Media yang dapat digunakan oleh konselor dalam menarik minat siswa dalam pemberian layanan tentang perencanaan masa depan dapat berupa hardware maupun software.

Menurut Indayudha (2008 : 11), software adalah perangkat lunak berupa progam – progam yang digunakan untuk menjalankan petunjuk atau perintah – perintah saat menjalankan komputer. Sebuah komputer tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada software, karena software merupakan hal utama yang harus ada dalam sebuah komputer. Melalui software ini suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah yang diinginkan oleh pengguna. Salah satunya dengan menggunakan software peta hidup atau live mapping.

Santrock (1995 : 7) pemikiran – pemikiran remaja lebih abstrak dan idealis. Dalam perkembangan usia remaja adalah usia dimana mereka lebih sering menggunakan pemikiran abstrak sehingga sulit untuk direalisasikan dalam kehidupan. Melalui pengembangan software peta hidup perencanaan masa depan masing – masing siswa mampu merencanakan masa depannya yang dituangkan dalam bentuk gambar. Gambar yang ada telah disediakan oleh pengembang sehingga siswa tidak perlu lagi untuk menggambar, siswa hanya perlu memilih gambar mana yang sesuai dengan target atau kegiatan yang ingin dilakukan.

Software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan dipandang cocok karena selain menarik, siswa juga dimudahkan dengan adanya icon yang disesuaikan dengan kegiatan atau perencanaan apa yang akan dilakukan dikemudian hari sehingga icon-icon gambar yang ada disetiap tampilannya akan memperkuat tujuan yang ingin dicapai siswa di masa yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang dan data yang ada maka akan dikembangkan software peta hidup perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro.

KAJIAN PUSTAKAPada masa - masa tertentu dalam hidupnya,

individu dihadapkan pada tugas – tugas perkembangan karier tertentu, yaitu perencanaan garis besar masa depan (crystallization) antara 14 – 18 tahun, yang terutama bersifat kognitif dengan meninjau diri sendiri dan situasi hidupnya (Super dalam winkel dan hastuti, 2005 : 632 – 633). Perencanaan masa depan adalah proses merencanakan masa yang akan datang, KBBI (2008).

Perencanaan masa depan adalah suatu usaha atau proses merencanakan masa yang akan datang dengan cara mempertimbangkan dan mengambil keputusan,

menyadari pentingnya pendidikan, ekonomi, kerja, dan sikap dalam bekerja.

Siswa sekolah menengah pertama (SMP) Darussalam Baureno Bojonegoro adalah murid atau peserta didik yang sedang belajar dan telah terdaftar dalam administrasi kesiswaan di SMP Darussalam Baureno Bojonegoro sebagai siswa yang telah lulus seleksi penerimaan peserta didik baru online (PPDB Online) dan menempati salah satu kelas yang ada di sekolah tersebut yakni kelas VII, VIII, dan IX.

Siswa SMP kelas VIII merupakan remaja dengan usia 14 tahun yang tergolong dalam usia (crystallization). Usia crystallization yaitu usia 14 – 18 tahun dimana pada usia tersebut manusia sudah harus mulai merencanakan garis besar masa depannya. Pada tahap ini remaja harus sudah bisa memikirkan masa depannya khususnya memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum bisa mengambil keputusan secara mengikat, Setiawati (2012).

Faktor – faktor yang mempengaruhi remaja dalam perencanaan masa depan yaitu di lihat dari faktor individu yang meliputi pemahaman diri, tugas perkembangan, konsep diri, dan perkembangan kognitif. Sedangkan faktor konteks sosial meliputi jenis kelamin, status sosial ekonomi, usia, hubungan teman sebaya, dan hubungan dengan orangtua.

Menurut Indayudha (2008 : 11) software adalah perangkat lunak berupa progam – progam yang digunakan untuk menjalankan petunjuk atau perintah – perintah saat menjalankan komputer. Sebuah komputer tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada software, karena software merupakan hal utama yang harus ada dalam sebuah komputer.

Menurut Ibrahim (2003 : 136), peta hidup adalah sebuah peta yang menggambarkan perencanaan atau perjalanan hidup manusia tanpa meninggalkan pengalaman-pengalaman tak terlupakan sebelumnya. Peta yang dimaksud disini lengkap dengan target-target terukur tentang apa saja yang diperkirakan bakal terjadi, sepanjang perjalanan menuju tujuan tersebut.

Dari manfaat penggunaan media software dalam pendidikan dan manfaat peta hidup, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat pengembangan software peta hidup adalah sebagai berikut :1) Membantu mempermudah konselor dalam

memberikan layanan informasi khususnya tentang perencanaan masa depan siswa.

2) Mempermudah siswa dalam merencanakan masa depan dengan pasti.

3) Menarik minat siswa dalam membuat perencanaan masa depan, karena pengembangan software peta

4

Page 5: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

hidup ini dilengkapi gambar atau icon yang menarik.

4) Memberikan inspirasi kepada siswa tentang kesuksesan seorang tokoh yang dikenal.

Menurut Ibrahim (2003 : 54 - 64) hal – hal yang diperlukan dalam membuat peta hidup antara lain pemahaman diri, analisis masa sekarang, dan rencanakan masa depan..

Pada penelitian pengembangan ini, pengembang membatasi target individu sampai dengan usia 25 tahun. Menurut Hurlock (1980 : 213) sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Sesuai dengan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja memiliki ketidakstabilan baik dalam emosi, perilaku maupun keinginan atau harapan yang ingin dicapai. Untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam membuat perencanaan masa depan, pengembang hanya membatasi pengembangan ini sampai usia 25 tahun yaitu target atau perencanaan masa depan remaja 10 tahun kedepan.

Software peta hidup perencanaan masa depan ini terdiri dari software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan dan buku panduan penggunaan software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan. Adapun evaluasi software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan yang dikembangkan mengacu pada aspek keberterimaan, adapun aspek kebertrimaan meliputi aspek kegunaan, kelayakan,

ketepatan, dan kepatutan. Software peta hidup terdiri dari 7 menu utama yaitu peta hidup, inspirasi biografi, strategi cermat untuk masa depan hebat, lihat profilmu, tentang pengembang aplikasi, referensi, dan tutup. Ke 7 menu tersebut ditampilkan seperti gambar di bawah.

Gambar 1.1 tampilan software peta hidup

Siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno masih belum mampu merencanakan masa depan dengan baik. Perencanaan masa depan yang diberikan konselor

dengan layanan bimbingan klasikal membuat siswa bosan karena hanya mendengarkan ceramah dari konselor sehingga tidak tertarik untuk mengikuti layanan bimbingan klasikal yang ada dikelas. Siswa perlu diberikan metode atau cara yang menarik tentang perencanaan masa depan agar mereka mampu merencanakan masa depan dengan baik dan menyenangkan. Oleh karena itu diperlukan media atau sarana yang dapat menunjang siswa dalam membuat perencanaan masa depan. Dalam hal ini software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan merupakan media yang tepat yang diberikan kepada siswa kelas VIII D SMP Darussalam dalam membantu siswa membuat perencanaan masa depan dikarenakan beberapa alasanya, diantaranya :

1. Software ini dilengkapi dengan jadwal atau perencanaan sampai usia harapan sehingga siswa bisa membuat perencanaan mulai dari analisis masa lalu usia 0 tahun sampai perencanaan seumur hidup sesuai dengan usia harapan.

2. Software ini dilengkapi dengan icon/gambar kegiatan yang biasa dilakukan oleh manusia didalam tahapan usianya.

3. Icon/gambar yang disediakan mampu menarik minat siswa dalam membuat perencanaan masa depannya.

4. Buku panduan yang dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami dan contoh kongkret penggunaan software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan akan mempermudah siswa dalam menggunakan software ini.

METODEJenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (research and development). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Borg and Gall yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov (2008).

Desain pengembangan ini adalah unsur akseptabilitas yang digunakan mengacu pada pedoman ukuran baku untuk evaluasi program, proyek dan materi pendidikan (1991). Media pendidikan yang berkualitas memiliki empat unsur akseptabilitas yaitu kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Adapun subjek penelitiannya adalah 5 orang ahli yang terbagi atas dua orang ahli materi, dua orang ahli media, satu orang ahli pengguna (konselor) dan uji kelompok kecil sebanyak 6 orang siswa. Sesuai dengan Borg and Gall (1983) uji kelompok kecil dilakukan mulai dari 6 – 12 orang/siswa.

5

Page 6: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Subjek dan data penelitianSubjek dalam penelitian ini adalah lima orang ahli

dalam bidangnya untuk menjadi validator dalam penilaian software yang dikembangkan. kelima ahli tersebut terdiri atas dua orang ahli materi (Dr. Budi Purwoko, M.Pd. dan Wiryo Nuryono, S.Pd., M.Pd.), dua orang ahli media (Drs. Mochamad Nursalim, M.Si., dan Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd.), serta satu orang ahli konselor (Indah Fitriana, S.Pd).

Data penelitian terdiri dari dua kelompok, yaitu deskripsi proses pengembangan dan deskripsi kualitas software peta hidup. Deskripsi proses pengembangan diperoleh dari kegiatan yang dilakukan dalam tiap tahap pengembangan. Sedangkan kualitas software didapat dari hasil penilaian/ validasi dari ahli terhadap software peta hidup.

Teknik Pengumpulan DataData diperoleh dari hasil angket terhadap

penilaian dari ahli. Angket atau kuesioner menurut Purwoko & Titin (2007 : 26) metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pernyataan atau pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden untuk memperoleh jawaban secara tertulis pula.

Instrumen pengumpul data tersebut digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan penilaian dari ahli validator terhadap software peta hidup. Penilaian tersebut untuk mengetahui nilai dari empat aspek akseptabilitas, yaitu kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan.

Teknik Analisis DataAnalisis data hasil penilaian kebutuhan dilakukan

dengan menggunakan aplikasi perhitungan Microsoft Excel 2010. Sementara analisis hasil uji ahli menggunakan rumus distribusi frekuensi, yaitu

P= FN

x 100 %

Keterangan: P : Persentase nilai yang diperloehF : Frekuensi jawaban alternatif (jml responden x skor) N : Skor tertinggi

Dari rumus tersebut digunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kriteria sebagai berikutSangat baik : 4Baik : 3Cukup baik : 2Kurang baik : 1

Kemudian hasil angket ditarik kesimpulan dengan kriteria penilaian berikut

Tabel 1.1 Tabel Interpretasi Skor

Nilai Pernyataan

81% - 100% Sangat baik, tidak perlu direvisi

66% - 80% Baik, tidak perlu direvisi

56% - 65% Kurang baik, perlu direvisi

0% - 55% Tidak baik, perlu direvisi

HASIL DAN PEMBAHASANHasilProses Pengembangan

Dalam penelitian ini proses pengembangan mengacu pada model pengembangan Borg and Gall yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov dan terdiri atas 6 tahap pengembangan, yakni tahap penelitian pendahuluan, perencanaan, pengembangan, uji akseptabilitas, dan uji kelompok kecil.a) Tahap penelitian pendahuluan

Pada tahap ini terdapat empat tahap yang dilakukan, yakni studi pendahuluan di SMP Darussalam Baureno Bojonegoro, menentukan permasalahan, menentukan sasaran produk, mengkaji teori yang berkaitan dengan produk. Dari tahap ini diperoleh suatu permasalahan yaitu tentang perencanaan masa depan.

b) Tahap PerencanaanPada tahap ini yang dilakukan adalah merancang tujuan pengembangan dan melakukan need assesment. Adapun hasil dari tahap ini adalah menghasilkan tujuan berupa kegiatan pengembangan software peta hidup perencanaan masa depan dengan materi sesuai dengan hasil analisis kebutuhan, yakni (1) membuat keputusan (2) menyadari pentingnya pendidikan (3) menyadari pentingnya ekonomi (4) menyadari pentingnya pekerjaan, dan (5) menyadari pentingnya sikap dalam bekerja.

c) Tahap pengembanganAdapun pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengembangkan materi sesuai dengan hasil analisis kebutuhan, penentuan bagian buku panduan penggunaan software peta hidup, dan penentuan standar penulisan buku panduan.

d) Evalusi dan revisiPada tahap ini yang dilakukan adalah mengevaluasi dan merevisi dari tahap uji akseptabilitas adalah dengan menganalisis hasil penilaian dari uji ahli validator dan uji pengguna (konselor). Penilaian berupa saran, komentar, dan masukan kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan pada software peta hidup.

e) Tahap uji akseptabilitas

6

Page 7: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Kegiatan pada tahap ini adalah kegiatan penilaian ahli perevisian, penilaian konselor, serta evaluasi dan revisi terhadap hasil draf software peta hidup yang dikembangkan.

f) Uji kelompok kecilPada uji kelompok kecil dilakuakn dengan enam siswa yang sesuai dengan Borg and Gall (1983). Enam siswa tersebut sebelumnya diberi pemahaman tentang perencanaan masa depan dan software peta hidup. Setelah itu siswa mengisi peta hidup yang telah disediakan dan kemudian dilakukan diskusi dengan Focus Group Discussio.

Kualitas Software Peta HidupPenilaian terhadap buku panduan didasakan pada

dua tipe data, yakni data kuantitatif yang berupa penilaian angka dari validator ahli, dan data kualitatif yang berupa komentar dan saran terhadap software peta hidup yang diberikan oleh validator ahli.

Data kuantitatifData kuantitatif didapatkan dari hasil penilaian terhadap software peta hidup yang dikembangkan berupa angka. Penilaian ini terdiri atas data kuantitatif ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan ahli pengguna (konselor). Berikut data hasil penilaian ahli:1. Data kuantitatif ahli materi

Data ini berasal dari hasil penilaian dua orang ahli materi, yaitu (1) Dr. Budi Purwoko, M.Pd. dan (2) Wiryo Nuryono, S.Pd., M.Pd. berikut data hasil penilaian:

Berdasarkan hasil penilaian ahli materi dapat disimpulkan bahwa penilaian dari dua orang ahli materi menunjukkan hasil 96% yang dapat diinterpretasikan sesuai dengan skor interpretasi yang dijelaskan pada teknik analisis data software peta hidup memenuhi kriteria akseptabilitas dengan predikat sangat baik, tidak perlu direvisi.

2. Data Kuantitatif ahli mediaData Kuantitatif ini berasal dari hasil penilaian dua orang ahli media, yaitu (1) Drs. Mochammad Nursalim, M.Si., dan (2) Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd.

Berdasarkan hasil penilaian ahli media dapat disimpulkan bahwa penilaian dari dua orang ahli media menunjukkan hasil 88% yang dapat diinterpretasikan sesuai dengan skor interpretasi yang dijelaskan di teknik analisis data bahwa software peta hidup memenuhi kriteria akseptabilitas dengan predikat sangat baik, tidak perlu direvisi..

3. Data kuantitatif ahli pengguna(konselor)

Data Kuantitatif ini berasal dari hasil penilaian ahli pengguna (konselor), yaitu Indah Fitriana, S.Pd berikut data hasil penilaian:

Berdasarkan hasil penilaian ahli pengguna (konselor) dapat disimpulkan bahwa penilaian dari ahli pengguna (konselor) menunjukkan hasil 82% yang dapat diinterpretasikan sesuai dengan yang dijelaskan pada teknik analisis data bahwa software peta hidup memenuhi kriteria akseptabilitas dengan predikat sangat baik, tidak perlu direvisi.

Data KualitatifData kuantitatif didapatkan dari hasil penilaian terhadap software peta hidup yang dikembangkan berupa saran, masukan/komentar. Penilaian ini terdiri atas data kualitatif ahli materi, ahli media, dan ahli pengguna (konselor).1. Data kualitiatif ahli materi

Beberapa komentar/saran/masukan dari ahli materi adalah sebagai berikut : Untuk kotak usia 15 tahun keatas kotak deskripsi

diberi visi, misi, dan action dari apa yang ingin diperoleh siswa di masa depan.

Pada menu inspirasi biografi diberikan proses dalam memperoleh kesuksesan yang dilakukan oleh tokoh inspirasi.

Karakter menonjol apa yang dimiliki oleh tokoh inspirasi yang bisa ditiru oleh siswa khususnya saat tokoh berada di usia SMP.

Pada akhir pengisian peta hidup diberi kesimpulan tentang perencanaan masa depan yang seperti apa yang ingin diperoleh siswa dan apa yang akan dilakukan untuk memperoleh kesuksesan tersebut.

Diberi kotak “motto” yang mencerminkan diri siswa.

Diberi kesimpulan di akhir software. Kesimpulan yang diisi oleh siswa yang merupakan kesimpulan peta hidup.

2. Data kualititif ahli mediaBeberapa komentar/saran/masukan dari ahli materi adalah adalah sebagai berikut : Pada menu tokoh inspirasi biografi, tahun yang

tidak ada isinya dihapus saja. Perbaiki buku petunjuk Sampul buku panduan dibuat dengan kertas tebal File software dalam bentuk CD/DVD Buku panduan diberi sinopsis/uraian singkat

tentang software peta hidup dan diletakkan di sampul belakang

Penggunaan kertas untuk buku panduan dimaksimalkan

7

Page 8: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Kalau bisa file peta hidup yang dibuat bisa di simpan dan jika belum selesai bisa dilanjutkan lagi dilain waktu

Huruf yang terdapat di menu tips cermat untuk masa depan hebat supaya dimaksimalkan ukurannya dan diberi gambar supaya lebih menarik.

Kotak peta hidup diperbesar supaya huruf dari deskripsi yang ditulis bisa terlihat semua.

3. Data kualitatif ahli pengguna (konselor)Beberapa komentar/saran/masukan dari ahli materi adalah software peta hidup sudah bagus untuk membantu siswa dalam membuat perencanaan masa depan.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah disajikan sebelumnya, maka dalam bagian pembahasan ini akan disajikan kendala-kendala yang dihadapi oleh pengembang selama melakukan penelitian pengembangan. kendala yang dialami adalah proses pengembangan yang tidak sesuai dengan rencana atau dengan kata lain tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kendala tersebut dikarenakan

Kendala lain yang dihadapi adalah pemberian Focus Group Discussion yang dilaksanakan ketika sekolah sudah mendekati libur sehingga harus menyesuaikan dengan jadwal sekolah.

Dalam proses pengembangan ini kendala-kendala yang muncul dapat diatasi sehingga proses pengembangan masih dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tahap yang direncanakan.

Kualitas software peta hidup yang merupakan hasil penilaian dari validator mendapat hasil yang baik dari semua ahli. Penilaian validator terhadap software peta hidup yang dikembangkan dari validator ahli materi dan media didapat penilaian aspek kegunaan memperoleh nilai 97%, aspek kelayakan memperoleh nilai 90,25%, aspek ketepatan memperoleh nilai 94%, dan aspek kepatutan memperoleh nilai 98%. Sedangkan penilaian dari calon pengguna atau konselor didapat penilaian aspek kegunaan 87,5%, aspek kelayakan memperoleh nilai 82,14%, aspek ketepatan memperoleh nilai 79,16%, dan aspek kepatutan memperoleh nilai 79,16%. Dapat disimpulkan bahwa kualitas software peta hidup yang dikembangkan menurut ahli memperoleh nilai 94,81% dan dari calon pengguna memperoleh nilai 81,9%. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa software peta hidup mendapat kriteria akseptabilitas dengan predikat sangat baik, tidak perlu direvisi.

Penilaian berupa saran/komentar/masukan dari semua ahli secara umum memberikan penilaian yang baik. beberapa komentar berupa saran dilakukan perbaikan dan revisi sesuai dengan kebutuhan agar menghasilkan software peta hidup yang lebih baik.

Hasil Focus Group Discussion diperoleh melalui uji kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang siswa. Ke enam orang siswa tersebut adalah Nur Nabela, Siti Nuraeni, Iin Maslikatin, Nina Indria Afifah, Meila Dwi P, dan Wiwin Kurniawati. Sebelumnya keenam siswa dijelaskan tentang apa itu software peta hidup dan kegunaan software tersebut dalam membuat perencanaan masa depan dan selanjutnya ke enam siswa tersebut dipersilahkan mengisi software peta hidup dan selanjutnya diajak berdiskusi tentang pemahaman siswa tentang software peta hidup dan kegunaan software peta hidup bagi siswa.

Dalam diskusi yang dilakukan dengan 6 siswa, dapat dijelaskan tentang pemahaman siswa terhadap software peta hidup bahwa sebelumnya di sekolah SMP Darussalam Baureno Bojonegoro belum ada software peta hidup dan banyak siswa yang belum mengetahui apa itu software peta hidup. Siswa belum pernah diberikan suatu media dalam proses layanan Bimbingan dan Konseling terlebih lagi media dalam bentuk software.

Sebelumnya siswa belum pernah membuat perencanaan masa depan, apalagi menggunakan software peta hidup untuk membantu membuat perencanaan masa depan. Sehingga hal yang melatarbelakangi siswa dalam membuat perencanaan masa depan dengan menggunakan software peta hidup adalah karena mereka tertarik dengan software peta hidup dan penasaran dengan software peta hidup. Sebelum ada software peta hidup, dalam merencanakan masa depan siswa hanya mengandalkan angan-angan saja.

Dalam diskusi yang dilakukan, peneliti juga meminta saran untuk perbaikan software yang telah dikembangkan oleh peneliti. Adapun saran yang diperoleh peneliti antara lain deskripsi dan gambar tentang target yang diinginkan terlalu singkat dan kurang banyak.

Siswa memahami bahwa software peta hidup adalah suatu media yang digunakan untuk mempermudah dalam membuat perencanaan masa depan siswa. Mereka tertarik dengan software peta hidup dan penasaran dengan software peta hidup. Sebelum ada software peta hidup, dalam merencanakan masa depan siswa hanya mengandalkan angan-angan saja. Namun dengan software peta hidup, siswa dapat membuat perencanaan masa depan dengan cara yang menarik karena didalam software peta hidup terdapat icon atau animasi yang

8

Page 9: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

berhubungan dengan kegiatan atau target hidup yang direncanakan oleh siswa di setiap tahunnya.

Selain itu dalam diskusi ini juga membahas tentang kegunaan software peta hidup bagi siswa. Menurut siswa manfaat yang diperoleh setelah menggunakan software peta hidup adalah sarana untuk membantu siswa dalam membuat perencanaan masa depan dan untuk mengetahui kesuksesan seorang tokoh yang ada dalam software peta hidup.

Ketika FGD, siswa juga menyebutkan perencanaan masa depan dalam hal apa saja yang siswa buat. Mayoritas siswa membuat perencanaan masa depan dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Sesuai menurut Zunker (2006), Perencanaan masa depan meliputi membuat keputusan, kesadaran dalam bidang pendidikan, kesadaran dalam bidang ekonomi, kesadaran kerja, dan bagaimana sikap dalam bekerja.

Siswa memandang bahwa masa depan yang akan mereka hadapi begitu sangat cerah. Siswa sangat optimis karena mereka yakin setiap keinginan yang mereka inginkan akan tercapai. Selain itu ada juga siswa yang pasrah dengan masa depan yang akan terjadi.

Dari hasil validasi ahli materi, media, bahasa, dan konselor dapat disimpulkan bahwa pengembangan buku panduan pemilihan jurusan di SMK untuk siswa SMP kelas VIII memenuhi empat kriteria kelayakan: kelayakan materi, kegrafikan, bahasa, dan penyajian. Sehingga dapat digunakan dalam layanan Bk di sekolah.

PENUTUP

A. SIMPULANBerdasarkan hasil analisi dan penilaian terhadap

pengembangan software peta hidup, dapat ditarik kesimpulan bahwa software peta hidup telah memenuhi aspek akseptabilitas yang meliputi kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Adapun rincian dari hasil pengembangan software peta hidup adalah sebagai berikut :

Pengembangan software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov. Prosedur pengembangan dari yang dilakukan antara lain penelitian pendahuluan, perencanaan, pengembangan, uji akseptabilitas, evaluasi dan revisi, dan uji kelompok kecil.

Berdasarkan hasil analisis dan penilaian terhadap pengembangan software peta hidup, dapat ditarik kesimpulan bahwa software peta hidup telah memenuhi aspek akseptabilitas yang meliputi kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Adapun rincian dari hasil

pengembangan software peta hidup adalah sebagai berikut :

Pengembangan software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro menggunakan model pengembangan Borg and Gall, yang disederhanakan oleh Tim Puslitjaknov. Prosedur pengembangan yang dilakukan antara lain penelitian pendahuluan, perencanaan, pengembangan, uji akseptabilitas, evaluasi dan revisi, dan uji kelompok kecil.

Kualitas software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro didasarkan pada materi yang diperlukan oleh siswa yang diperoleh peneliti melalui need assesment yang dilakukan pada kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro. Hasil need assesment yang dilakukan diperoleh penilaian dengan kategori bahwa materi need assesment “sangat dibutuhkan” oleh siswa dengan rata-rata hasil penilaian need assesment 85,45%.

Hasil penilaian akseptabilitas oleh ahli materi dan ahli media yaitu aspek kegunaan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (97%), aspek kelayakan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (90,25%), aspek ketepatan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (94%), dan aspek kepatutan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (98%).

Software peta hidup juga memperoleh penilaian dari calon pengguna/konselor sesuai dengan penilaian akseptabilitas yang meliputi aspek kegunaan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (87,5%), aspek kelayakan memperoleh penilaian dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi” (82,14%), aspek ketepatan memperoleh penilaian dengan predikat “baik, tidak perlu direvisi” (79,16%), dan aspek kepatutan memperoleh penilaian dengan predikat “baik, tidak perlu direvisi” (79,16%).

B. SARANBerdasarkan penelitian pengembangan yang

telah dilakukan, didapatkan hasil pengembangan berupa software peta hidup untuk membantu perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro telah memenuhi kriteria akseptabilitas yang meliputi kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan yang didapat dari hasil penilaian dari validator ahli materi, ahli media, dan ahli pengguna (konselor), dari simpulan diatas terdapat beberapa saran yang ditunjukkan kepada

9

Page 10: Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

Pengembangan Software Peta Hidup untuk Membantu Perencanaan Masa Depan Siswa Kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro

pihak guru Bimbingan dan Konseling, peserta didik, dan bagi peneliti selanjutnya. Adapaun saran yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor)Software peta hidup untuk membantu

perencanaan masa depan siswa kelas VIII D SMP Darussalam Baureno Bojonegoro telah memenuhi kriteria akseptabilitas, sehingga konselor bisa menggunakan media ini untuk membantu siswa dalam membuat perencanaan masa depan.

2. Peserta DidikPeserta didik diharapkan dapat

memanfaatkan dengan baik media software peta hidup yang dikembangkan oleh peneliti sehingga siswa bisa lebih mudah dalam membuat perencanaan masa depan.

3. Peneliti SelanjutnyaSoftware peta hidup untuk membantu

perencanaan masa depan siswa hanya dilakukan sampai dengan uji kelompok kecil sehingga diharapkan peneliti selanjutnya dapat dikembangkan sampai dengan uji lapangan kelompok besar sehingga akan mempermudah semua siswa dalam membuat perencanaan masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Darminto, Eko. 2007. Teori-Teori Konseling. Surabaya : Unesa University Press

Landry. 07 februari 2011. Pengertian Masa Depan. http://quickfuture.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-depan.html. Diakses pada 13 Desember 2014

Lovu, Mihai Bogdan. 2014. How Do High School Seniors See Their Future ? Parental And Peer Influences On Their Personal and Professional Plans. Vol 12 (1) : 25-42. Number DOI. 10.2478/scr-2014-0002. Diakses pada 19 April 2015

Ibrahim, Marwah Daud. 2003. Basic Life Skills : Mengelola Hidup & Merencanakan Masa Depan. Jakarta : MHMMD Production

Drefs, M.A, dkk. 2000. Career And Life Planning Needs Of Children and Adolescents. Canada : NATCON Papers

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Indayudha, Feri. 2008. Panduan Praktik Komputer & Internet Untuk Anak. Yogyakarta : Pustaka Widyatama.

Santrock, John W. 1995. Life – Span Developmet : Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga

Winkel, W.S & Hastuti. 2005. Bimbingan dan Konseling di Istitusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi

Setiawati, Denok. 2012. Hand Out Bimbingan dan Konseling Karier. Surabaya : PPB FIP UNESA

Tim Puslitjaknov. 2008. Metode penelitian pengembangan. Badan penelitian pengembangan departemen pendidikan nasional

Borg, Walter R & Gall, Meredith, D. 1983. Educational Research An Introduction. Fourth Edition. New York & London : Longman.

Purwoko, Budi & Titin Indah P. 2007. Pemahaman Individu Melalui Teknik Non Tes. Surabaya: Unesa University Press.

10