pengembangan soal berbasis hots dalam mata …

214
i PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH PADA POKOK BAHASAN KERAJAAN- KERAJAAN MARITIM INDONESIA MASA HINDU-BUDDHA UNTUK SISWA KELAS XI SMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Disusun Oleh: Ambrosius Agung Hermantoro 161314044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

i

PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA

PELAJARAN SEJARAH PADA POKOK BAHASAN KERAJAAN-

KERAJAAN MARITIM INDONESIA MASA HINDU-BUDDHA UNTUK

SISWA KELAS XI SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun Oleh:

Ambrosius Agung Hermantoro

161314044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

ii

SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

iii

SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

vi

ABSTRAK

PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA

PELAJARAN SEJARAH PADA POKOK BAHASAN KERAJAAN-

KERAJAAN MARITIM INDONESIA MASA HINDU-BUDDHA UNTUK

SISWA KELAS XI SMA

Ambrosius Agung Hermantoro

161314044

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal HOTS sejarah kelas XI

SMA yang layak digunakan pada pokok bahasan kerajaan-kerajaan maritim

Indonesia pada masa Hindu-Buddha.

Jenis penelitian ini adalah Research & Development dengan menggunakan

metode pengembangan Borg & Gall. Langkah-langkah yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi: (1) analisis masalah dan kebutuhan (2) pengumpulan data

(3) desain produk (4) validasi produk (5) revisi produk. Produk soal divalidasi oleh

3 ahli soal HOTS, terdiri dari satu dosen Pendidikan Sejarah dan dua guru Sejarah

SMA/sederajat. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan wawancara.

Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif konversi nilai skala lima.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan soal HOTS pada

mata pelajaran sejarah dengan pokok bahasan kerajaan-kerajaan Maritim di

Indonesia masa Hindu-Buddha layak diimplentasikan pada siswa melalui Google

Classroom. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil validasi oleh ahli soal

HOTS dengan kriteria “baik”. Kriteria penilaian menggunakan standar penilaian

skala lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Kata Kunci : Penelitian Pengembangan, soal HOTS, Kerajaan Maritim di

Indonesia, masa Hindu-Buddha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

vii

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF HIGHER ORDER THINKIN SKILL-BASED

QUESTIONS FOR HISTORICAL LESSONS IN THE SUBJECT OF

INDONESIAN MARITIME KINGDOMS IN THE HINDU-BUDDHA

PERIOD FOR GRADE 11 HIGH SCHOOL STUDENTS

Ambrosius Agung Hermantoro

161314044

This study aims to develop Higher Order Thinking Skill (HOTS) questions for

grade 11 high school history class which is suitable for the subject of Indonesia’s

maritime kingdoms during the Hindu-Buddha era.

The research type is Research & Development using the Borg & Gall

development method. The steps used in this research include: (1) problem and

needs analysis (2) data collection (3) product design (4) product validation (5)

product revision. The produced questions are validated by 3 HOTS experts,

consisting of one History Education professor and two high school History teachers

/ equivalent of it. Data is collected using questionnaire technique and interviews.

The data analysis technique used is quantitative analysis of the five value

conversion.

The results of this study indicates that the development of HOTS question in

history subjects with the central subject of maritime kingdoms in Indonesia during

the Hindu-Buddha era can feasibly to be implemented to students through Google

Classroom. This is shown based on the validation results by the HOTS question

experts with a ‘good’ criterion. The assessment criteria used is the five-scale

standard rating based on the Penilaian Acuan Patokan (Benchmark Reference

Assessment).

Keywords : Development Research, HOTS questions, Maritime kingdoms in

Indonesia during Hindu-Buddha period.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan

penyertaan-Nya dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengembangan Soal Sejarah Berbasis HOTS pada Pokok Bahasan

Kerajaan-Kerajaan Maritim pada Masa Hindu-Buddha untuk siswa kelas XI SMA”

ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat dukungan,

bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Drs. Yohanes Rasul. Subakti, M. Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Sejarah.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M. Pd. dan Bapak Hendra Kurniawan, M. Pd. selaku

dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran juga

memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staff sekretariat Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial.

5. Ibu Brigida Intan Printina, M. Pd. yang dengan tulus bersedia membantu

menjadi dosen validator dalam penelitian ini.

6. Ibu Retno Endah Andayani dan Bapak Eko Edi Prasetyo yang dengan tulus

bersedia membantu penulis untuk menjadi guru validator penelitian.

7. Bapak, Mamak, Mbak Tutik, Mbak Septi, dan Mbah, atas kasih sayang, doa,

serta dukungannya selama proses belajar dan penyusunan skripsi ini.

8. Bapak, Ibu, Gabriel, dan Simbah, atas doa serta dukungannya selama proses

penyusunan skripsi ini.

9. Nicho,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

BAB I ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Batasan Masalah ................................................................................ 6

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ............................................... 7

G. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

BAB II ............................................................................................................. 10

KAJIAN TEORI ............................................................................................ 10

A. Kajian Teori ........................................................................................ 10

B. Penelitian Relevan .............................................................................. 79

C. Kerangka Pikir ................................................................................... 82

BAB III ............................................................................................................ 84

METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 84

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 84

B. Prosedur Pengembangan ................................................................... 88

C. Setting Penelitian ................................................................................ 90

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 90

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

xi

BAB IV ............................................................................................................ 96

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 96

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 96

B. Pembahasan ........................................................................................ 110

BAB V .............................................................................................................. 119

PENUTUP .................................................................................................. 119

A. Kesimpulan ...................................................................................... 119

B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 120

C. Saran ................................................................................................. 121

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 122

LAMPIRAN ................................................................................................... 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keterampilan 4C Pendidikan Abad 21 .............................................. 12

Tabel 2. Perbedaan HOT dengan HOTS ........................................................ 18

Tabel 3. Proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom ............................. 21

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Soal HOTS ................................. 91

Tabel 5. Standar Penilaian Skala lima ............................................................ 93

Tabel 6. Tabel Konversi data kualitatif skala lima .......................................... 95

Tabel 7. Hasil Penilaian oleh Dosen Ahli Soal HOTS .................................... 100

Tabel 8. Hasil Penilaian oleh Guru Ahli Soal HOTS ...................................... 102

Tabel 9. Hasil Penilaian oleh Guru Ahli Soal HOTS ...................................... 103

Tabel 10. Rekapitulasi data penilaian oleh ahli soal HOTS ............................ 105

Tabel 11 Revisi Soal HOTS dari Dosen Ahli .................................................. 107

Tabel 12. Revisi Soal HOTS dari Dosen Ahli ................................................. 107

Tabel 13. Revisi Soal HOTS dari Dosen Ahli ................................................. 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Kombinasi Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir ...................... 23

Gambar II. Bagan Membuat Keputusan menurut McCammon .......................... 27

Gambar III. Kerangka pikir ................................................................................ 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini cepat mengalami perubahan yang sangat cepat. Untuk

menyikapi perubahan tersebut generasi saat ini perlu dibekali pendidikan.

Pendidikan diperlukan saat ini pun perlu mengikuti perkembangan jaman.

Pendidikan sekarang mengacu pada pendidikan abad 21 dimana siswa di didik

untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan saat ini. Pendidikan

abad 21 sendiri muncul tidak bisa dipisahkan dengan revolusi industri 4.0, dimana

secara tidak langsung perubahan dalam bidang ekonomi juga menyebabkan bidang

pendidikan perlu berubah.

Perkembangan kondisi ekonomi global tersebut menyebabkan mau tidak mau

pendidikan perlu berubah untuk mengikuti jaman. Pemerintah Indonesia melalui

kementerian pendidikan kemudian mencari rumusan yang tepat untuk menjawab

tantangan perubahan tersebut. Sejalan dengan peraturan menurut UU No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pemerintah menerbitkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Kurikulum

ini memiliki 4 bidang yang menjadi fokus, yaitu Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK), Literasi, Keterampilan abad 21 (4C) dan Higher Order Thingking skills.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

2

Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk menyeimbangkan softs kills dan hards

kills siswa, supaya siswa tidak hanya memiliki pengetahuan kognitif saja. Namun

juga keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum

ini memiliki fokus pengembangan karakter bangsa Indonesia diantaranya karakter

religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Hal ini guna

menguatkan karakter siswa sebagai bangsa Indonesia, supaya tidak terbawa arus

gelombang globalisasi.

Arus globalisasi kuat dengan berbagai kemajuan teknologi dan informasi

yang sangat cepat diperlukan kemampuan literasi yang kuat pula guna mengikuti

perkembangan jaman. Dalam hal ini literasi tidak hanya mengenai membaca dan

menulis. Namun lebih lanjut perlu mampu mengolah berbagai informasi baru dan

dapat mengambil keputusan dengan tepat. Dengan begitu literasi tidak hanya pada

tingkat dasar.

Penerapan kurikulum 2013 ini merupakan salah satu cara untuk membekali

siswa sejumlah kompetensi yang dibutuhkan guna menyongsong abad ke-21.

Kompetensi tersebut diantaranya berfikir kritis (critical thinking), kreatif (creative),

kemampuan berkomunikasi (communication skills), kemampuan bekerjasama

(collaboration) dan kepercayaan diri (confidence)1 atau yang kita kenal dengan 4C.

Keterampilan ini guna meningkatkan softskill yang diperlukan dunia kerja saat ini

dan selain itu juga berguna dalam praktek kehidupan sehari-hari.

1 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, “Modul Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi (HOTS) Sejarah”, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019, hlm 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

3

Kurikulum 2013 ini muncul sebagai bentuk pengembangan kurikulum

sebelumnya, yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Higher Order Thingking Skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat

tinggi menjadi ciri utama dalam kurikulum 2013 dimana dalam hal tersebut belum

diterapkan dalam kurikulum 2006. HOTS ini mengubah proses pembelajaran di

kelas dengan siswa sebagai pemeran utama (student centered) tanpa menghilangkan

peran guru. Dengan berlakunya Kurikulum 2013 ini, diharapkan dapat

meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan

jenjang pendidikan.

Seperti istilahnya, HOTS ialah tingkatan berpikir paling tinggi dalam

tingkatan Taksonomi Bloom yang sudah mengalami revisi. Dalam penerapannya

pembelajaran berbasis HOTS menggunakan metode saintifik dengan menerapkan

langkah-langkah dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Penerapkan pembelajaran HOTS bertujuan

supaya siswa dapat berpikir kritis akan informasi yang didapat dan dapat

memecahkan masalah-masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki yang

kemudian dapat menentukan keputusan yang tepat atas masalah yang ada.

Penerapan HOTS ini sudah diterapkan pada seluruh mata pelajaran di seluruh

tingkatan sekolah. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD) saat ini pembelajaran

menggunakan pendekatan secara tematik terpadu dan pada jenjang Sekolah

Menengah menggunakan pendekatan kegiatan yang tidak jauh dari kehidupan

sehari-hari. Untuk itu diperlukan diterapkannya pembelajaran berbasis penelitian

(discovery/inquiry learning) agar siswa terdorong untuk menghasilkan karya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

4

kontekstual baik secara pribadi maupun kelompok. Akljf dkjasf kdfs djsfkl kdsjfl

dsj f Pembelajaran berbasis HOTS juga tidak hanya mengubah proses pembelajaran

di kelas, namun perubahan juga terjadi dalam proses evaluasi pembelajaran.

Evaluasi tidak hanya mengacu pada ranah kognitif saja namun ranah sifat dan

psikomotorik siswa juga. Evaluasi pembelajaran berbasis HOTS ini bertujuan untuk

mengukur keberhasilan proses pembelajaran berbasis HOTS di dalam kelas.

Seperti yang diketahui pembelajaran dan evaluasi pembelajaran berbasis

HOTS tidak hanya berlaku untuk beberapa mata pelajaran tertentu saja. Dalam

pembelajaran sejarah di sekolah pembelajaran berbasis HOTS sangat cocok

diterapkan. Sebab pembelajaran sejarah membutuhkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi guna menginterpretasi fakta peristiwa yang ada. Untuk hal itulah

dengan adanya HOTS ini siswa diharapkan lebih kritis akan fakta peristiwa sejarah

yang ada, kemudian dapat mengambil nilai yang terkandung didalamnya sebagai

bekal hidup bernegara.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, penerapan kurikulum 2013 merupakan

kurikulum baru dengan mengusung metode pembelajaran yang baru sekaligus

sebagai ciri utama, yaitu HOTS. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri dalam

penerapannya di kelas terdapat kendala. Diantaranya guru masih menggunakan cara

pembelajaran yang konvensional dimana guru masih menjadi pemeran utama

dengan metode ceramah. Tentu hal tersebut bertolak belakang dengan pembelajaran

berbasis HOTS yang mengutamakan student centered dimana siswa menjadi

pemeran utama dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

5

Dengan metode tersebut membuat minat belajar siswa akan sejarah berkurang

dikarenakan metode yang monoton. Hal tersebut juga dapat membangun persepsi

siswa tentang pembelajaran sejarah yang melulu mengenai hafalan saja. Begitu pula

dengan evaluasi pembelajaran masih berupa soal hafalan yang masih pada taraf

Lower Order Thinking Skills (LOTS) belum mengarah pada soal HOTS.

Evaluasi pembelajaran sejarah belum pada ranah HOTS tersebut dikarenakan

guru masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep soal berbasis HOTS.

Masih banyak ditemui kesalahan penafsiran bahwa soal HOTS adalah soal yang

sulit. Soal sulit belum tentu HOTS, demikian sebaliknya.2 Oleh karena itu dalam

penerapannya guru masih enggan menggunakan soal berbasis HOTS dikarenakan

kurangnya pemahaman yang memadahi mengenai esensial soal HOTS serta guru

enggan membiasakan siswanya untuk berpikir tingkat tinggi dikarenakan siswanya

tidak siap.

Berdasarkan temuan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa dalam

pembuatan soal sejarah berbasis HOTS, guru masih terkendala akan konsep HOTS

itu sendiri. Pembelajaran di kelas menjadi monoton dengan metode ceramah yang

dilakukan oleh guru. Persepsi akan soal HOTS yang sulit menyebabkan guru

enggan membiasakan siswanya dengan soal HOTS sehingga guru hanya

memberikan soal LOTS.

Oleh karena itu, peneliti mengambil judul penelitian: “Pengembangan Soal

Sejarah Berbasis HOTS Pada Pokok Bahasan Kerajaan-Kerajaan Maritim

Indonesia Masa Hindu-Buddha Untuk Siswa Kelas XI SMA”.

2 Ibid, hlm 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

6

Penelitian ini akan menghasilkan soal-soal sejarah berbasis HOTS yang dapat

digunakan oleh guru sebagai referensi dalam membuat soal HOTS ataupun dapat

digunakan sebagai asesment pembelajaran sejarah, baik itu sebagai latihan soal

maupun soal ujian semester. Kumpulan soal ini hanya berfokus pada satu

Kompetensi Dasar (KD), yaitu pada KD 3.1 mata pelajaran sejarah SMA kelas XI.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas peneliti mengidentifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Pembelajaran sejarah dikelas masih menggunakan metode konvesional yaitu

guru sebagai pemeran penting dalam kelas mengajar menggunakan metode

ceramah. Dimana hal tersebut tidak sesuai dengan kurikulum 2013 yang

mencirikan siswa aktif dalam proses pembelajaran atau lebih dikenal dengan

student centered.

2. Proses pembelajaran mononton yang dilakukan oleh guru menyebabkan

minat belajar siswa akan sejarah rendah dan cenderung mengutamakan

hafalan dalam ranah berpikir tingkat rendah.

3. Dalam menyusun penilaian hasil belajar siswa, guru masih menggunakan

penilaian pada level LOTS dikarenakan guru masih mengalami kesulitan

dalam menyusun penilaian HOTS.

C. Batasan Masalah

Dari permasalahan yang ada, peneliti membatasi masalah pada

pengembangan instrumen penilian berbasis HOTS mata pelajaran sejarah berupa

soal tes tertulis sebanyak 50 butir soal dan 10 butir soal uraian. Instrumen ini hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

7

berisi soal-soal materi Kompetensi Dasar 3.1 dengan pokok bahasan kerajaan-

kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu-Buddha kelas XI SMA.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan di atas, peneliti

menyimpulkan rumusan masalah penelitian ini :

Bagaimana produk pengembangan soal HOTS sejarah kelas XI SMA pada

pokok bahasan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu-Buddha

yang layak digunakan dalam pembelajaran sejarah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan

untuk:

Mengetahui desain pengembangan soal sejarah kelas XI SMA pada pokok

bahasan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu-Buddha yang layak

digunakan.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Pada akhir penelitian ini, produk yang dihasilkan berupa soal-soal SMA kelas

XI pada pokok bahasan kerajaan-kerajaan maritim di Indonesia pada masa Hindu-

Buddha. Soal-soal ini berupa 50 butir soal pilihan ganda dan 10 butir soal uraian.

Adapun soal-soal ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Penelitian ini menghasilkan produk kumpulan soal yang dapat digunakan oleh

guru maupun siswa pada mata pelajaran sejarah SMA kelas XI.

2. Soal-soal ini hanya memuat mata pelajaran sejarah kelas XI SMA pada

Kompetensi Dasar 3.1 yaitu menganalisis sistem pemerintahan, sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

8

ekonomi dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan

besar Hindu-Buddha untuk menentukan faktor yang berpengaruh dalam

kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan masa kini.

3. Terdapat kisi-kisi yang membantu siswa untuk mempelajari materi yang

terdapat dalam soal.

4. Soal-soal ini dilengkapi dengan pedoman penilaian serta kunci jawaban.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi soal HOTS dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam mata pelajaran sejarah kelas

XI SMA pada pokok bahasan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia masa Hindu-

Buddha.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Universitas

Penelitian pengembangan soal HOTS ini diharapkan dapat digunakan sebagai

langkah konkret pelaksanaan tugas Tri Dharma Universitas terkhusus dalam bidang

pengabdian masyarakat.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam membuat

instrumen penilaian kognitif berbasis HOTS pada mata pelajaran sejarah di SMA.

c. Bagi Guru

Sebagai hal yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, hasil penelitian

ini lebih ditujukan untuk guru pengampu mata pelajaran sejarah SMA kelas XI yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

9

diharapkan soal-soal ini membantu guru untuk lebih memahami soal berbasis

HOTS. Selain itu soal-soal ini dapat digunakan sebagai latihan soal, ulangan

maupun tes akhir, hanya saja soal dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu

kompetensi dasar (KD) saja.

d. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh siswa guna membantu dalam

proses belajar. Selain itu siswa dapat menjadi sarana latihan dalam proses berpikir

tingkat tinggi (HOTS).

e. Bagi Peneliti Lain

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hasil penelitian ini hanya terbatas pada

salah satu KD saja. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi

referensi bagi peneliti-penelitian lain untuk mengembangkan lebih luas mengenai

instrumen penilaian HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Abad 21

Dalam era globalisasi yang cepat dan tantangan dunia semakin kompleks

yang tidak dapat diramalkan, diperlukan perubahan-perubahan mendasar untuk

menghadapinya. Frederico dalam Hatta Saputra menyatakan bahwa pendidikan

menjadi penting karena ia memainkan peranan besar dalam mewujudkan berbagai

perubahan (one of the most powerful instrumenst of changes), terutama dalam cara

kita hidup dan bertindak.3

Persoalan besar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menyesuaikan cara

berpikir kita untuk menghadapi perubahan yang cepat di era globalisasi. Hingga

pada akhirnya kita harus mengelola ulang pengetahuan kita serta mendesain ulang

program dan kebijakan pendidikan agar berorientasi pada pembangunan yang lebih

baik di masa depan.4

Perkembangan teknologi dan informasi abad 21 memberikan pengaruh

signifikan bagi masyarakat. Saat ini budaya dan gaya hidup masyarakat sangat

terpengaruh oleh perangkat elektronik yang membuat derasnya akses informasi.

Informasi yang serba terbuka dan tersedia luas dapat dimanfaatkan untuk berbagai

kebutuhan, bahkan digunakan untuk keperluan ekonomi dan perdagangan.

3 Hatta Saputra. Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Globalisasi. 2016. Jakarta. SMILE’s

Publishing, hlm 51 4 Ibid, hlm 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

11

Perkembangan dan perubahan budaya tersebut sangat mempengaruhi paradigma

pembelajaran.5

Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyatakan dunia pendidikan perlu

menyiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan abad 21 yang semakin

kompleks. Pendidikan era revolusi industri 4.0 diarahkan untuk pengembangan

kompetensi abad ke-21 yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu kompetensi

berpikir, bertindak dan hidup di dunia. Komponen berpikir meliputi berpikir kritis,

berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah.6

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah proses

menyiapkan peserta didik untuk menghadapi perubahan yang terus terjadi secara

cepat dan luas. Dunia pendidikan ditantang untuk mengikuti perubahan jaman ini

dimana perkembangan teknologi dan informasi yang terbuka luas. Oleh karena itu

dunia pendidikan perlu mengalami perubahan dalam membuat membuat kebijakan

pendidikan guna menciptakan generasi yang memiliki kecakapan abad ini.

Fadel (2008) dalam Ridwan Abdul Sani menyatakan bahwa keterampilan

belajar dan Inovasi yang dibutuhkan pada abad 21 adalah: berpikir kritis (Critical

thinking), kemampuan berkomunikasi (communication), kemampuan berkolaborasi

(collaboration), dan kreativitas (creativity). Keterampilan tersebut merupakan

5 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran berbasis HOT, 2019, Tangerang: Tsmart Printing, hlm 52 6 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Modul Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi(HOTS) Sejarah, Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019, hlm 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

12

keterampilan abad 21, yang disingkat 4C. Berikut ini dideskripsikan melalui tabel

keterampilan yang diperlukan untuk pendidikan abad 21:7

Tabel 1. Keterampilan 4C Pendidikan Abad 21

Framework 21st century

skills Kompentensi Berpikir abad 21

Creativity Thinking and

innovation

Peserta didik dapat menghasilkan, mengembangkan

dan mengimplementasikan ide-ide mereka secara

kreatif baik secara mandiri maupun kelompok

Critical Thinking and

Problem Solving

Peserta didik dapat mengidentifikasi, menganalisis,

menginterpretasikan dan mengevaluasi bukti-bukti,

argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara

luas melalui pengkajian secara mendalam, serta

merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari

Communication Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan

gagasan secara efektif menggunakan media lisan,

tertulis maupun teknologi

Collaborattion Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah

kelompok dalam memecahkan permasalahan yang

ditemukan

Strategi pembelajaran yang diimplementasikan guru di dalam kelas harus

mempunyai beberapa karakteristik, antara lain:8

a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered).

b. Mengembangkan kreativitas peserta didik.

c. Menciptakan suasana yang menarik, menyenangkan dan bermakna.

d. Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan makna.

e. Belajar melalui berbuat yakni peserta didik aktif berbuat.

f. Menekankan pada penggalian, penemuan dan penciptaan.

g. Menciptakan pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya yakni

melalui pendekatan kontekstual.

Pergeseran paradigma pembelajaran kontemporer telah berganti pada student

centered, yaitu siswa yang berperan secara aktif dalam proses pembelajaran,

7 Yoki Ariyana(dkk), Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi, Jakarta, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2018, hlm 14 8 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor, Ghalia

Indonesia, 2014, hlm 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

13

dimana guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi, melainkan sebagai

manajer dan fasilitator, yaitu sebagai pengelola pembelajaran yang memfasilitasi

kegiatan pembelajaran. Dengan demikian siswa diberikan kebebasan dan

keleluasaan belajar yang sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhan mereka serta

siswa dapat mengukur sendiri sejauh mana pemahaman dan penguasaan mereka

terhadap suatu materi.9

Menurut SCANS seperti yang dikutip oleh Ridwan Abdullah Sani beberapa

keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa di masa mendatang adalah sebagai

berikut:

a. Keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh siswa:10

1) Membaca, yakni kemampuan memahami dan menafsirkan informasi tertulis,

beserta dengan grafik dan gambar.

2) Menulis, yakni mengkomunikasikan pemikiran, ide, informasi dan pesan

melalui tulisan dan membuat dokumen seperti surat manual, laporan, grafik,

dan bagan alir.

3) Mendengarkan, yakni menerima, menafsirkan dan merespon pesan verbal.

4) Berbicara, yakni mengorganisasikan ide dan mengkomunikasikan secara

verbal

5) Berhitung dasar, yang mencakup kemampuan aritmatika dan melakukan

operasi hitung.

9 Ibid, hlm 86 10 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berbasis HOTS, Tangerang, Tira Smart, 2019, hlm 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

14

b. Keterampilan berpikir yang perlu dimiliki oleh siswa:11

1) Berpikir kreatif, yakni menghasilkan ide baru

2) Menyelesaikan masalah, yakni mengenal masalah, membuat rancangan, dan

mengimplementasi rencana tindakan solusi

3) Membuat keputusan, yakni menetapkan tujuan dan batasan mengembangkan

alternatif, mempertimbangkan resiko, mengevaluasi dan memilih alternatif

terbaik.

4) Melihat gambaran ide, yakni mengorganisasikan dan memproses simbol,

gambar, grafik, benda dan informasi lain.

5) Mengetahui bagaimana belajar, yakni menggunakan teknik belajar secara

efisien untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan

baru.

6) Menalar, yakni menemukan aturan prinsip yang membawahi hubungan antara

beberapa benda atau pola dan menerapkannya untuk menyelesaikan masalah.

c. Kepribadian yang perlu yang dimiliki oleh siswa:12

1) Bertanggungjawab, yakni berupaya secara optimal dan pantang menyerah

untuk mencapai tujuan

2) Percaya diri, yakni percaya akan kemampuannya dan berlaku positif.

3) Bersikap sosial, yakni menunjukkan pengertian, ramah, beradaptasi, dan

berempati terhadap teman.

11 Ibid, hlm 56 12 Ibid, hlm 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

15

4) Manajemen diri, yakni menilai diri secara tepat, menetapkan tujuan pribadi dan

memonitor kemajuan diri.

5) Integrasi/kejujuran, yakni memilih tindakan etis yang tidak menyimpang.

Seperti yang sudah disinggung, untuk menjawab tantangan pendidikan abad

21, pemerintah Indonesia menerbitkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013.

Hingga saat ini kurikulum masih beberapa kali mengalami revisi. Revisi Kurikulum

2013 adalah perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan penataan Standar

Nasional Pendidikan (SNP), khususnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL),

Standar Isi (SI), serta Standar Penilaian Pendidikan (SPP). Hasil revisi Kurikulum

ini diberi nama Kurikulum Nasional (Kurnas).13

Penataan serta perubahan Kurikulum 2013 dilakukan agar sistem pendidikan

nasional dapat mengikuti perkembangan zaman saat ini dan relevan serta

kompetitif. Penataan dan perubahan tersebut berdasarkan Undang - Undang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 35 dan 36 yang menitikberatkan pada peningkatan

Standar Nasional sebagai acuan kurikulum secara berkala serta terencana. Pada

implementasinya Kurikulum 2013 menuntut guru agar mampu mengembangkan

pembelajaran dengan empat hal penting sebagai berikut:14

a. Pembelajaran dengan mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK) sangat diperlukan hal ini didasarkan pada kenyataan kehidupan

masyarakat saat ini sering kali terjadi dekadensi moral, seperti perkelahian

13 Mullyasa, Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta, Bumi Aksara, 2018, hlm 1. 14 Ibid, hlm 4-5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

16

pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian dan berbagai

tindakan tidak baik lainnya.

b. Penerapan literasi di sekolah atau dikenal dengan Gerakan Literasi Sekolah

(GLS) harus terus-menerus dilakukan guna menumbuhkan kesadaran siswa

terhadap membaca dan menulis yang tidak hanya dilakukan di sekolah saja

melainkan dapat dilakukan dimana saja dan sepanjang hayat. Literasi saat ini

tidak hanya berkaitan dengan membaca dan menulis, namun meliputi

keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam

bentuk cetak, visual, maupun auditori. Menurut Linse, Rubin, Anderson,

Patel dan Jain dalam Yunus Abidin yang dikutip oleh Hendra Kurniawan

membaca adalah sebuah keterampilan proses berpikir yang dipadukan dengan

pengetahuan awal pembaca untuk menggali pemahaman secara utuh atas

makna yang terkandung dalam teks maupun bacaan.15

c. Keterampilan Abad 21 yang meliputi 4C (Communication, Collaboration,

Critical Thinking, and Problem Solving serta Creativity and Innovation).

Keterampilan ini menjadi salah satu hal penting dimaksudkan sebagai bentuk

jawaban pemerintah dalam menghadapi perkembangan era globalisasi ini

dalam dunia pendidikan. Pengembangan keterampilan abad 21 ini guna

melatih peserta didik mengembangkan soft skill yang dibutuhkan dalam

kehidupan sehari-hari.

15 Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Gava Media, 2018, hlm

49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

17

d. Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi. HOTS ini hal yang baru dalam dunia pendidikan Indonesia dimana

sebagai salah satu upaya pemerintah dalam membentuk generasi-generasi

yang cerdas dalam mengolah informasi baru yang didapatkan serta dapat

menentukan solusi yang tepat bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

2. Higher Order Thinking Skill (HOTS)

a. Konsep Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Higher Order Thinking Skill atau keterampilan berpikir tingkat tinggi

(HOTS) mencakup kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan

kreatif. Kemampuan ini diperlukan dalam menyelesaikan masalah dan membuat

keputusan.16 HOTS juga merupakan peningkatan kemampuan pemahaman dan

penguasaan anak didik atas materi pembelajaran agar ia dapat berpikir secara kritis

(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu memecahkan masalah

(problem solving) dan mampu membuat keputusan (making decision) dalam situasi-

situasi sulit.17

Underbakke (dkk) dalam Hatta Saputra, mengemukakan HOTS juga disebut

kemampuan berpikir strategis merupakan kemampuan menggunakan informasi

untuk menyelesaikan masalah, menganalisa argumen, negosiasi isu atau membuat

prediksi.18

Menurut Lewis dan Smith (1993) dalam Ridwan Abdullah Sani, berpikir

tingkat tingi akan terjadi jika seseorang memiliki informasi yang disimpan dalam

16 Ridwan Adullah Sani, Pembelajaran Berbasis HOTS, Tangerang: Tsmart Printing, 2019. Hlm. 2 17 Hatta Saputra, Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global, Jakarta: SMILE’s

Publishing, 2016, hlm 92 18 Ibid, hlm 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

18

ingatan dan memperoleh informasi baru, kemudian menghubungkan, dan/atau

menyusun dan mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai tujuan dan

memperoleh jawaban/solusi yang mungkin untuk situasi yang membingungkan.19

Dengan begitu berpikir tingkat tinggi adalah proses mengolah informasi yang ada

dipadukan dengan informasi baru guna memperoleh solusi atas permasalahan yang

dihadapi.

Perlu diperhatikan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)

berbeda dengan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking-HOT). Jika

mengacu pada Taksonomi Bloom yang direvisi, berpikir tingkat tinggi (HOT)

terkait dengan kemampuan kognitif dalam menganalisis, mengevaluasi dan

mengkreasi. Sedangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi berkaitan dengan

kemampuan menyelesaikan permasalahan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Pada

umumnya, kemampuan analisis secara kompleks merupakan bagian dari problem

solving sehingga tidak dinyatakan secara tersendiri dalam elemen utama HOTS.

Pada dasarnya, keterampilan berpikir tingkat tinggi mencakup kemampuan berpikir

tingkat tinggi.20 Berikut dilihatkan perbedaan antara HOT dan HOTS dalam bentuk

tabel:

Tabel 2. Perbedaan HOT dengan HOTS

HOT HOTS

Analisis Berpikir Kritis

Evaluasi Berpikir Kreatif

Kreasi Problem Solving

Membuat Keputusan

19 Ridwan Abdullah Sani, loc.cit 20 Ibid, hlm 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

19

Telah dijelaskan di atas bahwa dalam HOTS terdapat komponen HOT,

misalnya untuk dapat melakukan penyelesaian masalah (problem solving) siswa

harus dapat melakukan analisis dan evaluasi. Demikian juga untuk dapat berpikir

kritis atau membuat suatu keputusan, siswa harus dapat menalar,

mempertimbangkan, menganalisis dan melakukan evaluasi.21

Berpikir kritis adalah pola berpikir konvergen, sedangkan berpikir kreatif

adalah pola berpikir divergen. Berpikir konvergen merupakan proses mengolah

suatu informasi dari berbagai sudut pandang untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Sedangkan berpikir divergen merupakan pengembangan pikiran dari suatu

informasi menjadi berbagai ide atau sudut pandang. Individu yang berpikir kreatif

akan dapat menghasilkan konsep, ide, atau produk baru yang berbeda dengan

konsep, ide, atau produk yang sudah ada. Kemampuan berpikir kritis dan berpikir

kreatif tersebut dibutuhkan oleh seseorang dalam menyelesaikan permasalahan

yang kompleks.22 Permasalahan kompleks tidak dapat diselesaikan dengan ingatan

sederhana, namun membutuhkan penerapan strategi dan proses tertentu.

Tidak hanya tes untuk mengukur kreativitas, keterampilan berpikir tingkat

tinggi lainnya juga dapat diukur menggunakan tes pilihan berganda seperti yang

dicetuskan oleh Surgure (1994, 1995) dalam Ridwan Abdullah Sani,

mengumpulkan informasi dari beberapa penelitian dalam studi model problem

solving dan mengidentifikasi menggunakan tiga format yang untuk mengukur

HOTS, yakni:23

1) Memilih jawaban (soal pilihan ganda, soal menjodohkan);

21 Ibid, hlm 5 22 Ridwan Abdullah Sani, loc. cit 23 Ibid, hlm 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

20

2) Membangkitkan (soal dengan jawaban singkat, essay dan unjuk kerja);

3) Menjelaskan (memberikan alasan untuk sebuah pilihan atau jawaban atas

sebuah pertanyaan).

Dalam pembelajaran di kelas berbasis HOTS, siswa dituntut aktif dalam

berpikir, memformulasikan masalah, mengkaji permasalahan kompleks, berpikir

divergen dan mengembangkan ide, mencari informasi dari berbagai sumber,

berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif, berpikir analitik, evaluatif

dan membuat keputusan.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal

sebagai Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh empat kondisi.24

1) Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang

spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.

2) Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat

diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran dalam

belajar.

3) Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hierarki

atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.

4) Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran,

kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis

dan kreatif.

24 Yoki Aryana (dkk), Buku Pegangan Pembelajaran Beorientasi pada Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi, Jakarta, Direktorat jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2018, hlm 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

21

Menurut Resnick (1987) dalam Yoki Aryana (dkk), menyatakan bahwa

keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam

menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,

menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental.

Keterampilan ini juga digunakan untuk menggarisbawahi berbagai proses tingkat

tinggi menurut jenjang Taksonomi Bloom.25 Menurutnya keterampilan dibagai

menjadi dua bagian. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang penting

dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat, memahami dan menerapkan dan

kedua adalah berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta. Taksonomi Bloom ini mencakup ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik yang memiliki keterkaitan dengan Higher Order Thinking

Skill (HOTS) sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Ranah ini meliputi kemampuan dari peserta didik dalam mengulang atau

menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses

pembelajaran yang telah didapatnya. Semua aktivitas pembelajaran menjadi 6

tingkatan dari yang terendah hingga tertinggi.26 Kemudian dipaparkan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3. Proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom

Proses Kognitif Definisi

C1

LOTS

Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari

ingatan

C2 Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran,

termasuk komunikasi lisan, tertulis dan

gambar.

25 Yoki Aryana, loc.cit 26 Ibid, hlm 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

22

C3 Menerapkan/

Mengaplikasikan

Melakukan atau menggunakan prosedur di

dalam situasi yang tidak biasa.

C4

HOTS

Menganalisis Memecahkan materi ke dalam bagian-

bagiannya dan menentukan bagaimana bagian

itu terhubung antar bagian dan ke struktur atau

tujuan keseluruhan.

C5 Menilai/

Mengevaluasi

Membuat pertimbangan berdasar kriteria atau

standar

C6 Mengkreasi/

Mencipta

Menempatkan unsur-unsur secara bersama-

sama untuk membentuk keseluruhan secara

koheren atau fungsional; menyusun kembali

unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru.

Kemudian Anderson dan Krathwoll menunjukkan kompleksitas kognitif

dengan menambahkan dimensi pengetahuan, seperti:27

a) Pengetahuan Faktual

Berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik untuk

mempelajari pengetahuan baru. Elemen-elemen tersebut berupa simbol-simbol

yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret yang menyampaikan informasi

penting. Elemen-elemen tersebut dapat berupa kata-kata, angka, tanda, gambar

ataupun peristiwa, tempat, orang, tanggal dari suatu masalah yang akan dipecahkan.

b) Pengetahuan konseptual

Pengetahuan konseptual meliputi hubungan-hubungan antar elemen dalam

sebuah struktur yang memungkinkan elemen berfungsi secara bersama-sama.

Pengetahuan konseptual meliputi skema-skema, model-model mental, atau teori-

teori eksplisit dan implisit dalam model-model psikologi kognitif yang berbeda.

Pengetahuan konseptual meliputi tiga jenis yaitu pengetahuan tentang klasifikasi

27 Yoki Aryana, op.cit, hlm 6-12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

23

dan kategori, pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi dan pengetahuan tentang

teori, model dan struktur.

c) Pengetahuan prosedural

Pengetahuan ini tentang bagaimana melakukan sesuatu, mempraktekan

metode penelitian dan kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma

dan metode. Pengetahuan prosedural terbagi dalam beberapa jenis diantaranya

pengetahuan keahlian dan algoritma spesifik, pengetahuan teknik dan metode

spesifik dan pengetahuan kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur

yang tepat.

d) Pengetahuan metakognitif

Pengetahuan tentang kesadaran seseorang akan kemampuan kognitifnya,

bagaimana kognitif itu bekerja dan bagaimana mengaturnya. Kemampuan ini

berguna untuk menyelesaikan masalah yang ada. Pengetahuan metakognitif

meliputi pengetahuan strategi, pengetahuan mengenai tugas kognitif (strategi-

strategi umum apa yang digunakan dan bagaimana menggunakan) dan pengetahuan

diri.

Untuk melihat kombinasi dari dimensi pengetahuan dan proses berpikir dapat

menggunakan matrik seperti yang terlihat di bawah ini.

Sumber : https://bertema.com/konsep-berpikir-tingkat-tinggi-hots

Gambar I. Kombinasi Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

24

Berdasarkan gambar di atas proses berpikir C1 sampai C3 meliputi dimensi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Dimensi proses

berpikir C4 sampai C6 meliputi dimensi pengetahuan faktual saja. Untuk dimensi

proses berpikir C1 sampai C3 dengan seluruh dimensi pengetahuan serta C1 sampai

C6 termasuk ke dalam kategori berpikir tingkat rendah atau LOTS. Sedangkan pada

dimensi proses berpikir C4 sampai C6 pada dimensi pengetahuan konseptual,

prosedural dan metakognitif termasuk ke dalam kategori berpikir tingkat tinggi atau

HOTS.

b. Tujuan HOTS

Tujuan dari Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah meningkatkan

berpikir siswa pada level lebih tinggi.28 Peningkatan berpikir siswa pada level yang

lebih tinggi dapat terlihat dari kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berpikir

kreatif, memecahkan masalah dan membuat keputusan, yang kemudian dijabarkan

di bawah ini:

1) Berpikir Kritis

Fiocione dalam Ridwan Abdullah Sani mengungkapkan berpikir kritis adalah

proses untuk menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan.29 Definisi yang

dikemukakan ini juga didukung oleh Norris seperti yang dikutip oleh Hatta Saputra

bahwa berpikir kritis harus dilandasi dengan upaya mencari alasan, mengumpulkan

28 Hatta Saputra, Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global, Jakarta: SMILE’s

Publishing, 2016, hlm 91. 29 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berbasis HOTS, Tangerang, Tira Smart, 2019, hlm 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

25

informasi yang dibutuhkan, mencari alternatif mempertimbangkan padangan orang

lain, yang diperlukan untuk meyakini sebelum melakukan sesuatu.30

Kemampuan berpikir kritis dapat dilatih pada siswa dengan cara ceramah

singkat, menelaah teks/informasi, kegiatan penyelidikan di laboratorium,

mengerjakan soal dan menulis makalah.31 Kemampuan berpikir kritis ini sangat

berguna bagi siswa dalam menciptakan hal baru dari informasi atau pengetahuan

yang baru diperoleh.

2) Berpikir Kreatif

Downing dalam Ridwan Abdullah Sani mendefinisikan kreativitas sebagai

sebuah proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari elemen yang ada dengan

menyusun kembali elemen tersebut.32 Di dalam sebuah kelas setiap siswa memiliki

pemikiran kreatif yang berbeda-beda. Pemikiran kreatif berkaitan dengan

pengetahuan yang dimiliki oleh seorang siswa sesuai dengan ide kreatif yang

dinyatakan. Menurut Howard Gardener dalam Hatta Saputra ada dua jenis

pengetahuan yang diperlukan untuk menghasilkan kreativitas, yaitu:33

a) Pengalaman mendalam dan fokus pada suatu kajian tertentu yang membuat

seseorang menjadi ahli.

b) Kemampuan mengkombinasikan elemen-elemen dengan cara yang baru.

Oleh karena itu, siswa harus memiliki pengetahuan yang mumpuni sehingga

mampu mengembangkan kreativitas yang dimiliki.

30 Hatta Saputra, loc.cit 31 Ibid, hlm 89 32 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berbasis HOTS, Tangerang, Tira Smart, 2019, hlm 69 33 Ibid, hlm 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

26

Salah satu cara efektif membuat siswa berpikir kreatif adalah dengan

membuat mind mapping.34 Dengan cara ini siswa dapat efektif dalam

mengembangkan ide-ide yang baru untuk menganalisis faktor sebuah

permasalahan.

3) Memecahkan Masalah

Dalam dunia perusahaan saat ini kreativitas menjadi hal yang sangat mahal.

Kurangnya keterampilan dalam berpikir tingkat tinggi menyebabkan orang tidak

bertindak kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.35 Tahapan

masalah secara kreatif sangat beragam dan berikut ini salah satu yang dikemukakan

oleh Fogler dan LeBlanc (1995) dalam Ridwan Abdullah Sani, yaitu; langkah

pertama adalah menganalisis lingkungan dan mengenal masalah. Kemudian

masalah didefinisikan secara tepat agar tidak terjadi masalah baru dalam

menerapkan solusi yang dipilih. Setelah itu memeriksa asumsi dan penalaran

permasalahan yang dilakukan dalam menetapkan masalah, serta

mempertimbangkan permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.36

Mumford dkk (1991) dalam Ridwan Abdullah Sani menguraikan model

penyelesaian masalah secara kreatif dengan mengusulkan delapan tahapan, yakni:

identifikasi masalah, memperoleh informasi, menyeleksi konsep, mengkombinasi

konsep, membangkitkan ide, mengevaluasi konsep, mengkombinasi konsep,

membangkitkan ide, mengevaluasi ide, implementasi rencana dan monitoring.37

34 Ibid, hlm 115 35 Ibid, hlm 175 36 Ibid, hlm 174 37 Ibid, hlm 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

27

Dari penjelasan Mumford di atas dalam penyelesaian masalah penting

memperoleh informasi dari permasalahan ada dan info apa yang tidak ada dan perlu

dicari. Dari informasi tersebut kemudian memikirkan konsep terkait soal guna

menyelesaikan masalah. Dalam hal ini informasi akan masalah yang dihadapi

menjadi kunci guna menentukan konsep, ide dan solusi yang akan diambil.

4) Membuat Keputusan

Menurut Ridwan Abdullah Sani proses pengambilan keputusan pada

umumnya dimulai dari penetapan tujuan. Kemudian dilakukan pengumpulan

informasi dan diikuti dengan pembangkitan solusi alternatif atau pilihan yang

layak.38 Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan alternatif yang

telah dikembangkan. Berikut ilustrasi dalam pengambilan keputusan berdasarkan

McCammon, 2001.39

Gambar II. Bagan Membuat Keputusan menurut McCammon

Dari bagan di atas dapat dipelajari bahwa titik mula dalam membuat

keputusan ialah berawal dari tujuan awal. Dari situlah mencari cara untuk mencapai

tujuan dengan mencari informasi kemudian menentukan alternatif-alternatif hingga

diambilah keputusan. Berbeda dari Galotti (2002) dalam Ridwan Abdullah Sani

yang menyatakan pengambilan keputusan berpusat pada masalah memilih. Orang

38 Ibid, hlm 38 39 Ibid, hlm 39

Menentukan Tujuan

Memperoleh Informasi

Membandingkan Alternatif Memutuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

28

mungkin berhasil atau gagal jika salah memilih.40 Maka dari itu dapat dipahami

bahwa menentukan tujuan ialah bagian terpenting dalam membuat keputusan.

c. Langkah - Langkah penyusunan Soal HOTS41

Penyusunan Soal HOTS menuntut dapat menentukan kompetensi yang

hendak diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan.

Dalam penyusunan soal HOTS dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan

menulis soal dan kreativitas memilih stimulus soal yang sesuai. Berikut langkah-

langkah penyusunan soal HOTS:

1) Menganalisis Kompetensi Dasar (KD)

Dalam menganalisis KD hal pertama yang dilakukan adalah menentukan KD

yang terdapat dalam Permendikbud No. 37 tahun 2008. Kemudian KD yang sudah

ditentukan dianalisis berdasarkan tingkat kognitifnya. Perlu diingat bahwa tidak

semua KD dalam Permendikbud tersebut dalam level kognitif yang sama. KD yang

berada pada tingkat kognitif C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), C6

(mengkreasi) dapat langsung disusun soal HOTS. Akan tetapi KD yang berada pada

tingkat C1 hingga C3 tidak dapat langsung disusun soal HOTS. Perlu dirumuskan

terlebih dahulu IPK pengayaan pada tingkat kognitif C4, C5 atau C6.

2) Menyusun Kisi-kisi Soal

Kisi-kisi digunakan guru untuk menyusun soal HOTS yang secara umum

memandu guru dalam:

a) Memilih KD yang akan dibuat soal HOTS;

40 Ibid, hlm 40 41 Setiawati. Wiwik (DKK), Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills, Jakarta,

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2019, hlm 47-51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

29

b) Menentukan lingkup materi dan materi yang terkait dengan KD yang akan

diuji;

c) Merumuskan indikator soal;

d) Menentukan nomor soal;

e) Menentukan level kognitif

f) Menentukan bentuk soal yang akan digunakan

3) Memilih stimulus yang tepat dan kontekstual

Penggunaan stimulus dalam penyusunan soal dimaksudkan agar peserta didik

mencermati soal. Stimulus yang tepat ialah stimulus yang baru dan belum pernah

dibaca oleh peserta didik. Kemudian stimulus yang kontekstual ialah yang sesuai

dengan kenyataan kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk

membaca.

4) Menulis Butir Pertanyaan Sesuai dengan Kisi-kisi Soal

Butir-butir soal ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.

Penulisan butir soal HOTS agak berbeda dengan penulisan butir soal pada

umumnya. Perbedaan tersebut terdapat pada aspek materi, sedangkan konstruksi

dan bahasa relatif sama.

5) Membuat Pedoman Penskoran (rubrik) atau Kunci Jawaban

Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman

penskoran atau kunci jawaban. Pedoman penskoran digunakan untuk soal

berbentuk soal uraian. Sedangkan kunci jawaban digunakan untuk soal berbentuk

pilihan ganda, pilihan ganda kompleks dan isian singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

30

3. Pembelajaran Sejarah

a. Belajar

Menurut Skinner dalam Mudjiono dan Dimyati mengatakan bahwa belajar

adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka meresponnya menjadi lebih

baik atau sebaliknya.42 Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh Gagne setelah

belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Maka dengan

demikian belajar adalah seperangkap proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi

lingkungan, dengan cara mengolah informasi menjadi kapabilitas baru.43

Pendapat lain Burton dalam Hosnan mengatakan bahwa belajar merupakan

suatu perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Pendapat itu

kemudian lebih diperjelas dengan pendapat Cronbach bawasannya learning is

shown by change in behavior as a result of experience yang artinya belajar sebagai

aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman.44

Dalam buku yang sama Howard L. Kingskey mengatakan learning is the

process by which behavior (in the broader sence) is originated or change through

practice or training artinya belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti

luas) ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau praktik.45

42 Dimyati. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm 9 43 Ibid, hlm 10 44 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor, Ghalia

Indonesia, 2014, hlm 3 45 Hosnan, Loc. Cit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

31

Dari pengertian belajar di atas dapat diartikan belajar sebagai perubahan

tingkah laku seseorang dari hasil memiliki pengetahuan yang kemudian dipraktikan

dalam interaksi dengan masyarakat.

Hakikat dari belajar selalu melibatkan tiga hal pokok yaitu:

1) Adanya perubahan tingkah laku. Perubahan dapat digunakan seseorang untuk

kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang.

2) Sifat perubahan relatif permanen. Perubahan seseorang dari belajar cenderung

menetap dan menjadi bagian yang melekat.

3) Perubahan yang bersifat aktif, yang artinya perubahan disebabkan oleh

interaksi dengan lingkungan, bukan proses kedewasaan atau perubahan kondisi

fisik yang temporer sifatnya.

Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar, menurut Gagne seperti

yang dikutip oleh Hosnan, dapat berbentuk seperti berikut:46

1) Kecakapan Intelektual, yaitu keterampilan melakukan interaksi dengan

lingkungan sekitar menggunakan simbol-simbol.

2) Sikap (attitude) merupakan hasil pembelajaran individu berupa kecakapan

dalam memilih macam tindakan yang akan dilakukan.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan pengendalian

dan pengelolaan keseluruhan aktivitas.

4) Kecakapan motorik, kecakapan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

46 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontesktual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses

Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, Ghalia Indonesia, 2014, hlm 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

32

5) Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara

tertulis maupun lisan.

Tujuan dari belajar menurut Sadirman seperti yang dikutip oleh Aman adalah

untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, penanaman sikap mental atau nilai-

nilai. Pencapaian belajar menghasilkan hasil belajar. Hasil dari pembelajaran

meliputi: hal ikhwal keilmuan, dan pengetahuan, konsep dan fakta (kognitif), hal

ikhwal personal, kepribadian atau sikap (afektif) dan hal ikhwal kelakuan,

keterampilan (psikomotorik).47

b. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan

materi, metode dan evaluasi. Dalam bukunya Hamalik (2003: 30) yang dikutip oleh

Hosnan, mengatakan bahwa pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.48 Dengan begitu menjadi

jelas bahwa pembelajaran tidak hanya mengenai satu unsur saja, namun di

dalamnya ada beberapa unsur yang saling mempengaruhi.

Sudjana dalam Hosnan juga mengatakan bahwa pembelajaran dapat diartikan

sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk diciptakan supaya terjadi

47 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2011, hlm 69 48 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontesktual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses

Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, Ghalia Indonesia, 2014, hlm 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

33

interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik.49 Maka dari pernyataan

tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai

tujuan pembelajaran terdiri dari beberapa unsur yang disusun secara sistematik dan

disengaja. Menjadi tidak mengherankan jika dalam sebuah pembelajaran

diperlukan persiapan yang matang.

Dalam penerapannya kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk mencapai hasil yang diharapkan harus melalui

empat azas, yaitu:50

1) Logika, keterampilan berpikir dan berpikir logis, dilatihkan melalui berbagai

mata pelajaran

2) Praktika, yaitu hal-hal yang bersifat praktik, harus dipraktikan, tidak hanya

dipikirkan, diangankan atau dipelajari secara teori saja.

3) Etika, budi pekerti, sopan santun, ada dan nilai-nilai setempat yang dapat

dilatih dalam tata tertib sekolah.

4) Estetika, yaitu tentang keindahan, kebersihan dan kerapian perlu pembiasaan

sejak dini di sekolah.

Menurut Piaget dalam Dimyati pembelajaran terdiri dari empat langkah

berikut:51

1) Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri.

2) Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut.

49 Hosnan, loc.cit 50 Ibid, hlm 19 51 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006, hlm 14-15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

34

3) Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan

yang menunjang proses pemecahan masalah.

4) Menilai pelaksanaan tiap kegiatan yang memperhatikan keberhasilan dan

melakukan revisi.

c. Sejarah

1) Konsep Sejarah

Sejarah merupakan ilmu empiris karena bergantung dari pengalaman

manusia. Pengalaman tersebut direkam oleh dokumen. Dokumen ini nantinya yang

akan diteliti oleh seorang sejarawan untuk menentukan sebuah fakta. Fakta yang

didapatkan akan diinterpretasi. Hasil dari interpretasi atas fakta-fakta akan

dimunculkan dalam sebuah tulisan sejarah.52

Heri Susanto menyatakan bahwa sejarah merupakan suatu proses perjuangan

manusia dalam mencapai gambaran tentang segala aktivitasnya yang disusun secara

ilmiah dengan memperhatikan urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis

sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

pemahaman sejarah jika seseorang sebelumnya telah mengetahui konsep sejarah itu

sendiri yang pada akhirnya dapat menangkap makna dari sebuah peristiwa

sejarah.53

Dapat dipahami secara sederhana pengertian dari konsep sejarah ialah

memahami konteks masa lalu untuk membuat sebuah keputusan di masa yang akan

datang. Sehingga sejarah dapat dipahami adalah jalan menuju pemahaman realistis

52 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarata, Tiara Wacana, 2013, hlm 46. 53 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah: Isu, Gagasan dan Strategi Pembelajaran,

Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2014, hlm 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

35

masa sekarang sebagai hasil mempelajari masa lalu yang menjadikan manusia lebih

bijak dalam mengambil keputusan. Hal itu juga ditegaskan oleh Taufik Abdullah

dan Abdurrachman Surjomihardjo dalam Heri Susanto menyebutkan bahwa sejarah

bukan semata-mata suatu gambaran mengenai masa lampau, tetapi sebagai suatu

cerminan masa depan.54

Sejarah perlu diajarkan sejak dini oleh setiap individu secara formal maupun

nonformal, sebab keterkaitan individu dengan masyarakat atau bangsanya

memerlukan terbentuknya kesadaran pentingnya sejarah terhadap persoalan

kehidupan bersama seperti: nasionalisme, persatuan, solidaritas dan integritas

nasional.55 Dalam konteks ini sejarah sebagai salah satu cara menanamkan

nasionalisme yang terdapat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan

kolonialisme dan imperialisme bangsa lain. Hal ini sangat diperlukan guna

mewujudkan cita-cita suatu masyarakat atau bangsa yang ditentukan oleh generasi

penerus bangsa yang mampu memahami sejarah bangsanya sendiri.

2) Pembelajaran Sejarah

Sartono Katodirdjo (1988) dalam Heri Susanto berpendapat dalam rangka

pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk

memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi

juga menyadarkan anak didik atau membangkitkan kesadaran sejarahnya.56

Sejarah merupakan salah satu dari mata pelajaran yang dipelajari dari mulai

Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sejarah yang

54 Ibid, hlm 7 55 Ibid, hlm 9 56 Ibid, hlm 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

36

dipelajari lebih berfokus pada sejarah nasional. Pembelajaran sejarah tidak hanya

berkaitan dengan hafalan-hafalan mengenai tempat, tokoh, tanggal dan lain

sebagainya, namun lebih menekankan pada pembangunan karakter siswa agar

menjadi manusia yang memiliki akhlak dan dapat memberikan kontribusi bagi

negara dan bangsanya. Dalam pembelajaran sejarah siswa akan dibangkitkan

kesadaran empati. Kesadaran empati merupakan sikap simpati dan toleransi

terhadap orang lain disertai dengan kemampuan mental dan sosial dalam rangka

mengembangkan imajinasi, sikap kreatif, inovatif serta partisipatif.57

Seperti yang telah dijelaskan di atas proses pembelajaran tidak dapat dianggap

remeh demi kemajuan sebuah bangsa. Tak terkecuali pembelajaran sejarah yang di

dalamnya terdapat penanaman pemahaman siswa mengenai identitas, jati diri dan

kepribadian bangsa. Tentunya pembelajaran sejarah perlu berpegang pada beberapa

prinsip diantaranya:58

a) Pembelajaran sejarah harus adaptif terhadap perkembangan siswa dan

perkembangan zaman. Meskipun sejarah bercerita tentang masa lampau,

namun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat membangkitkan

nasionalisme, patriotisme dan persatuan.

b) Pembelajaran sejarah hendaklah berorientasi pada pendekatan nilai. Hal

terpenting dalam pembelajaran sejarah selain menyampaikan fakta adalah

mengambil intisari nilai dari fakta sejarah sehingga menjadi mawas diri.

57 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2013, hlm 2. 58 Heri Susanto, op.cit., hlm 56-57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

37

c) Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak mematikan kreativitas

dan memaksa peserta didik hanya menghafal fakta dalam buku teks.

Kreativitas guru dalam pembelajaran sejarah perlu ditingkatkan lagi supaya

siswa tidak mengalami kejenuhan.

Menurut Nana Supriatna (2007) seperti yang dikutip oleh Aman menyatakan

pembelajaran sejarah menggunakan pendekatan konstruktivisme memungkinkan

peserta didik melakukan dialog kritis dengan subjek pembelajar, menggali

informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber untuk melakukan klasifikasi dan

prediksi serta menganalisis masalah-masalah sejarah termasuk masalah sosial yang

kontroversial yang dihadapinya.59 Dengan pendekatan konstruktivisme ini peserta

didik dapat memanfaatkan pengalaman belajar sebelumnya untuk mengkonstruksi

dan menarik hubungan antara pengalaman masa lalu dengan kenyataan sosial

sehari-hari.

Djoko Suryo dalam Aman mengemukakan indikator yang terkandung dalam

pembelajaran sejarah sebagai berikut:60

a) Pembelajaran sejarah mempunyai tujuan, substansi serta sasaran pada aspek-

aspek yang sifatnya normatif.

b) Makna serta nilai dalam sejarah diarahkan untuk kepentingan umum dari pada

akademik atau ilmiah murni.

59 Aman, op.cit., hlm 109 60 Aman, op.cit., hlm 62-63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

38

c) Implementasi pembelajaran sejarah sifatnya pragmatis, sehingga dimensi dan

substansi dipilih dan disesuaikan dengan tujuan, makna serta nilai pendidikan

yang hendak dicapai yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan.

d) Pembelajaran harus memuat unsur pokok: instruction, intelletual training,

pembelajaran moral bangsa, civil society yang demokratis serta bertanggung

jawab untuk masa depan bangsa.

e) Pembelajaran sejarah tidak hanya menyajikan pengetahuan mengenai fakta

pengalaman kolektif dari masa lalu, namun memberikan latihan berpikir kritis

dalam mengambil sebuah makna dari peristiwa sejarah yang akan dipelajari.

f) Interpretasi sejarah adalah latihan berpikir secara intelektual yang dilakukan

oleh para siswa (learning process dan reasoning) dalam pembelajaran

sejarah.

g) Pembelajaran sejarah berorientasi pada humanistic dan vertehn

(understanding), meaning, historical conciuness tidak hanya pada

pengetahuan kognitif dari pengetahuan yang berasal dari bahan sejarah

h) Nilai serta makna sebuah peristiwa kemanusiaan sebagai nilai-nilai universal

di samping nilai partikular.

i) Virtue, religiusitas, keluhuran kemanusiaan universal, nilai-nilai patriotisme,

nasionalisme serta kewarganegaraan dan nilai-nilai demokratis yang

berwawasan nasional penting dalam penyajian pembelajaran sejarah.

j) Pembelajaran sejarah tidak hanya menjadi dasar dalam membentuk

kecerdasan serta intelektualitas, namun menjadi dasar dalam pembentukan

martabat manusia yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

39

k) Relevansi pembelajaran sejarah berorientasi pada pembangunan nasional

berwawasan kemanusiaan serta kebudayaan.

Tujuan pembelajaran sejarah:61

a) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kehidupan

masyarakat dan bangsa Indonesia serta dunia melalui pengaman sejarah

bangsa Indonesia dan bangsa lain.

b) Mengembangkan rasa kebangsaan, cinta tanah air, dan penghargaan kritis

terhadap hasil dan prestasi bangsa Indonesia dan umat manusia di masa lalu.

c) Membangun kesadaran tentang konsep waktu dan ruang dalam berpikir

kesejarahan

d) Mengembangkan kemampuan berpikir sejarah (historical thinking).

e) Ketermapilan sejarah (historical skills), dan wawasan terhadap isu sejarah

(historical issues) serta menerapkan kemampuan, keterampilan dan wawasan

tersebut dalam kehidupan masa kini.

f) Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan moral yang

mencerminkan karakter diri, masyarakat dan bangsa.

g) Menanamkan sikap berorientasi kepada kehidupan masa kini, masa depan

berdasarkan pengalaman masa lalu.

h) Memahami dan mampu menangani isu-isu kontroversial untuk mengkaji

permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.

61 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Modul Penyusunan Soal Ketererampilan

Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Sejarah, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019, hlm 14-15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

40

i) Mengembangkan pemahaman internasional dalam menelaah fenomena

aktual dan global.

4. Evaluasi

a. Konsep Dasar Evaluasi

Menurut Kusaeri pembelajaran dan penilaian merupakan bagian yang tidak

dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar.62 Penilaian dalam hal ini

bertujuan untuk memperoleh informasi keberhasilan proses pembelajaran di kelas.

Dalam istilahnya terdapat tiga istilah yang masih rancu dalam penggunaannya yaitu

pengukuran (measurrent), penilaian (Assesment) dan evaluasi (evaluation).

Menurut Ismet Basuki dan Hariyanto pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat

bertahap yang artinya kegiatan dilakukan secara beruntut dimulai dari pengukuran,

penilaian dan evaluasi.63 Dengan demikian pengukuran, penilaian dan evaluasi

merupakan hal yang berbeda namun saling berkesinambungan.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Griffin dan Nix (1991:3) dalam Eko Putro

Widoyoko pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hierarki. Evaluasi didahului

dengan penilaian (asssessment), sedangkan penilaian didahului dengan

pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil

pengamatan dengan kriteria, penilaian merupakan kegiatan menafsirkan dan

62 Kusaeri. Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta,

AR-RUZZ MEDIA. 2014. Hlm 14 63 Basuki, Ismet. Hariyanto. Assesmen Pembelajaran. Bandung. PT. Remaja Rosdakartya. 2014.

Hlm 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

41

mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan

nilai.64

Pengertian pengukuran menurut Azwar dalam Kusaeri merupakan prosedur

pemberian angka terhadap atribut atau variabel sepanjang garis kontinum.65 Dengan

pengertian tersebut pengukuran dalam pendidikan ialah pemberian skor atau nilai

terhadap hasil tes siswa.

Menurut Kusaeri penilaian adalah prosedur sistematis yang mencakup

kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang

dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau

objek.66 Secara sederhana Eko Putro mengartikan penilaian adalah menafsirkan

hasil pengukuran berdasarkan kriteria atau aturan-aturan tertentu.67 Berdasarkan

pengertian tersebut dalam proses pembelajaran ialah penentuan siswa dapat

dikatakan mencapai tujuan pembelajaran atau tidak berdasarkan hasil pengukuran.

Dalam kegiatan mengumpulkan informasi tersebut dapat berupa tes.

Tes merupakan salah satu cara mengukur kemampuan secara tidak langsung.

Tes itu sendiri salah satu alat pengukuran untuk mengumpulkan informasi suatu

objek. Dimana objek ini dapat berupa kemampuan peserta didik, motivasi, minat

maupun sikap. Pengukuran diartikan sebagai penetapan angka tentang karakteristik

atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan ini dapat berupa

64 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pendidikan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009, hlm 1-

3 65 Kusaeri. Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta,

AR-RUZZ MEDIA. 2014. Hlm 15 66 Ibid. Hlm 17 67 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pendidikan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009, hlm 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

42

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.68 Tes dibedakan menjadi dua yaitu

tes tertulis dan tes lisan. Tes tertulis dapat berbentuk soal pilihan dan atau uraian.

Tes tertulis berbentuk pilihan ganda merupakan tes yang jawabannya harus

dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.69 Tes bentuk

pilihan ini terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri dari

kunci jawaban yang merupakan jawaban benar dan jawaban pengecoh dimana

pilihan ini berupa jawaban salah atau tidak tepat sepenuhnya yang bertujuan untuk

mengecoh siswa yang kurang menguasai peserta tes atau dalam hal ini siswa.

Dalam penulisan tes tertulis terdapat beberapa kaidah yang perlu dipenuhi.

Kaidah tersebut mencakup aspek materi, konstruksi dan bahasa. Berikut kaidah

penulisan tes tertulis berdasarkan Kusaeri:70

1) Soal harus sesuai dengan indikator

2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi

3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar

4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas

5) Rumusan pokok soal dan pilihan harus berupa pernyataan yang diperlukan

saja

6) Pokok soal jangan memberikan petunjuk ke arah jawaban benar

7) Pokok soal yang menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda

(bukan, tidak, tanpa, kecuali dan sebagainya) dapat membingungkan siswa

memahami pokok permasalahan yang ditanyakan

68 Ibid , hlm 4 69 Kusaeri. Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta,

AR-RUZZ MEDIA. 2014. Hlm 70 70 Ibid, hlm 71-82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

43

8) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama

9) Pilihan jawaban jangan mengandung “Semua pilihan jawaban di atas salah”

atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”

10) Pilihan yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan

besar kecilnya nilai angkat tersebut

11) Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus

jelas dan berfungsi

12) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya

13) Rumusan soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia

14) Pilihan jawaban jangan mengulang kata frase yang bukan merupakan satu

kesatuan pengertian.

Tes tertulis berbentuk uraian merupakan tes yang jawabannya menuntut siswa

mengingat dan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajari.71

Dalam penulisan soal uraian hal perlu diperhatikan penulis atau dalam hal ini guru

ialah mengetahui ruang lingkup materi yang ditanyakan dan ruang lingkup jawaban

yang harapkan meliputi panjang pendeknya jawaban atau kedalaman jawaban yang

diberikan oleh siswa.

Sama halnya penulisan tes pilihan, penulisan tes uraian perlu memperhatikan

beberapa kaidah penulisan soal secara umum. Secara umum penulisan soal uraian

memiliki kesamaan dengan penulisan soal pilihan di atas, dengan beberapa

71 Ibid, hlm 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

44

penyesuaian penulisan soal uraian, seperti yang dikemukakan oleh Kusaeri berikut

ini:72

1) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus jelas

2) Isi materi harus sesuai dengan petunjuk pengukuran

3) Isi materi harus sesuai dengan jenjang, jenis atau tingkatan kelas

4) Rumusan pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya dan perintah yang

menuntut jawaban terurai (mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan,

hubungkan, tafsirkan, buktikan hitunglah)

5) Petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

6) Soal dilengkapi dengan pedoman penskoran

7) Rumusan soal menggunakan bahasa sederhana dan komunikatif

8) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang menyinggung siswa atau

kelompok tertentu

9) Rumusan soal tidak menggunakan kalimat yang menimbulkan tafsir ganda

Tahap berikut setelah pengukuran dan penilaian ialah evaluasi. Pengertian

evaluasi menurut Wand dan Brown dalam Dimyati dan Sudjiono adalah merupakan

proses untuk menentukan nilai dari sesuatu yang kemudian dipertegas Nana

Sudjana bahwa evaluasi merupakan proses memberikan atau menentukan nilai

kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.73 Dari pengertian tersebut

dapat diartikan bahwa evaluasi merupakan proses penilaian terhadap objek tertentu

berdasarkan kriteria tertentu. Objek ini dapat berupa orang, benda, kemampuan

72 Ibid, hlm 92-93 73 Dimyati, Sudjiono., Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm 190-191.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

45

seseorang (kognitif, afektif dan psikomotorik), proses, dan yang lain berdasarkan

kriteria tertentu.

Tujuan dari evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan

objektif tentang suatu program.74 Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk

menentukan pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap program itu sendiri.

Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin dalam Eko Widoyoko ada

empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil evaluasi

pelaksanaan program, yaitu:75

1) Menghentikan program, karena program tersebut dipandang tidak ada

manfaatnya ataupun tidak dapat terlaksana seperti yang diharapkan.

2) Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan

harapan.

3) Melanjutkan program, dikarenakan pelaksanaan program sudah

menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan

memberikan hasil yang bermanfaat.

4) Menyebarkan program, karena program tersebut berhasil dengan baik, maka

sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu lain.

Mardapi dalam Eko Widoyoko menyatakan berdasarkan sasarannya evaluasi

di dunia pendidikan terbagi menjadi dua, makro dan mikro. Makro sasarannya

program pendidikan dan mikro sasarannya pada tingkat kelas yaitu pembelajaran

dalam kelas.76 Dalam hal ini evaluasi yang dimaksudkan dalam dunia pendidikan

merupakan penilaian dalam kelas yang dapat berupa tes maupun non tes di ranah

74 Eko Putro Widoyoko, op.cit., hlm 6 75 Ibid, hlm 6 76 Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

46

kognitif, afektif maupun psikomotorik. Di mana dapat dilihat dari hasil belajar

siswa.

Hal tersebut juga di perkuat dengan pernyataan Fiske (2005) dalam Aman

yang mengatakan bahwa penilaian seperti halnya tes akhir sekolah sangat penting

keberadaannya karena pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat ukur utama

keberhasilan sebuah kebijakan di sektor pendidikan.77

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bawasannya evaluasi

merupakan penilaian secara keseluruhan ranah dari kognitif, afektif dan

psikomotorik berdasarkan kriteria atau aturan-aturan tertentu.

b. Evaluasi Pembelajaran Sejarah

Seperti yang sudah diungkapkan di atas keberhasilan proses pembelajaran

dapat ditujukan dengan hasil pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud adalah

terjadinya perubahan dan perbedaan dalam cara berpikir, merasakan dan

kemampuan untuk bertindak serta mendapat pengalaman dalam proses belajar

mengajar.78

Hal itu juga sejalan dengan tujuan penilaian yang diungkapkan oleh

Suharsimi Arikunto (2001: 9-11) dalam Aman yaitu: merangsang aktivitas siswa,

menemukan penyebab kemajuan siswa atau kegagalan siswa, guru maupun proses

pembelajaran, memberi bimbingan yang sesuai kepada setiap siswa, memberi

laporan tentang kemajuan atau perkembangan siswa kepada orang tua dan lembaga

77 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2011, hlm 75 78 ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

47

pendidikan terkait dan sebagai feed back program atau kurikulum pendidikan yang

sedang berlaku.

Pada kenyataannya para pendidik hanya berfokus pada hasil akhir tanpa

melihat proses tersebut mempengaruhi peserta didik dan membentuk lingkungan

pembelajaran. Idealnya pendidik meluangkan waktu di akhir kegiatan pembelajaran

untuk menarik kesimpulan umum dan mengadakan dialog dengan peserta didik.

Dengan begitu proses pembelajaran tidak hanya terjadi satu arah saja, namun ada

umpan balik terhadap peserta didik.

Dengan demikian mengevaluasi keberhasilan pembelajaran sejarah tidak

cukup hanya berdasarkan penilaian hasil belajar siswa yang terbatas pada aspek

akademis saja, melainkan juga menjangkau penilaian hasil belajar lainnya yakni

kesadaran sejarah dan nasionalisme. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan

evaluasi pembelajaran sejarah di SMA perlu dilakukan secara lebih komprehensif

yang tidak hanya berfokus pada output semata, melainkan juga menyangkut juga

penilaian terhadap kesadaran sejarah dan nasionalisme. Hal tersebut perlu menjadi

perhatian lebih karena sejarah merupakan bidang studi yang mempersiapkan

peserta didik memiliki kesadaran sejarah dan nasionalisme sebagai pendukung

character and nation building.79

79 Ibid, hlm 76-77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

48

5. Materi Kerajaan-kerajaan maritim masa Hindu-Buddha

a. Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di Nusantara 80

1) Pengertian dan Budaya Maritim

Kata maritim berasal dari babasa Latin, yaitu maritimus/mare yang artinya

‘laut’. Dalam Oxford Advanced Learner's for Dictionaries, kata maritim diartikan

sebagai ‘connecting to sea or ships; (formal) near the sea’, artinya ‘yang

menghubungkan laut atau dekat dengan laut’. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, maritim memiliki arti ‘berkenaan dengan laut; berhubungan dengan

pelayaran dan perdagangan di laut’.

Sejarah mencatat bahwa sejak masa praaksara, masyarakat Nusantara telah

memiliki kemampuan berlayar dengan menggunakan perahu bercadik. Hal ini

dibuktikan dengan adanya lukisan praaksara berupa gambar sampan di dinding gua

yang ada di Pulau Kei Kecil (Ohoidertawun), Kabupaten Maluku Tenggara,

Provinsi Maluku.

Para penutur budaya Austronesia (masyarakat praaksara Nusantara) memang

dikenal dengan kemampuan berlayarnya. Teknologi pelayaran sudah dikenal nenek

moyang penutur Austronesia sejak di Yunan. Namun, teknologi pelayaran tersebut

semakin berkembang ketika mereka berada di Kepulauan Nusantara.

Perkembangan teknologi tersebut terlihat dengan kemampuan mereka berlayar

dengan menempuh jarak yang jauh. Perkembangan tersebut dapat terjadi karena

laut yang terbentang antara Laut Sulu hingga ke Melanesia memiliki sifat yang

80 Ratna Hapsari, M. Adil. Sejarah Untuk siswa SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2016, hlm 6-

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

49

relatif tenang. Selain in, daerah tersebut mempunyai tempat-tempat persinggahan

yang aman sehingga sangat ideal untuk mengembangkan pelayaran jarak jauh. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa sejak masa praaksara, masyarakat Indonesia

adalah pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas.

Kemampuan berlayar menempuh jarak yang jauh harus didukung dengan

pengetahuan tentang navigasi, pembuatan kapal, arus laut, angin, musim, dan

astronomi. Pengetahuan tentang musim, arah arus laut, dan angin menjadi pedoman

untuk menentukan saat yang baik untuk berlayar sesuai tujuannya. Dengan

mengetahui arah dan jenis angin (angin darat dan laut) mereka dapat memanfaatkan

dorongan angin darat ketika akan melaut dan memanfaatkan angin laut ketika akan

kembali ke darat pada sore atau malam harinya. Mereka juga dapat mengetahui

waktu atau musim yang tepat untuk berlayar mencari ikan dan melakukan

perdagangan. Selain itu, mereka mengetahui bentuk bintang yang bermanfaat

sebagai syarat untuk dapat menentukan arah tujuan pelayarannya. Contohnya, rasi

bintang waluku berbentuk seperti bajak yang oleh masyarakat Jawa dijadikan

sebagai penunjuk arah barat. Selanjutnya, gubuk penceng oleh masyarakat Jawa

dijadikan sebagai penunjuk arah selatan.

Pelayaran jarak jauh dilakukan untuk melakukan perdagangan. Salah satu

bukti adanya hubungan perdagangan antara kepulauan Indonesia dan berbagai

daerah di daratan Asia Tenggara dapat dilihat dari adanya peninggalan nekara

perunggu di sejumlah kawasan di Nusantara. F. Heger yang meneliti nekara

perunggu di Asia Tenggara mengklasifikasi nekara perunggu di Asia Tenggara.

Berdasarkan klasifikasi Heger, para ahli membedakan nekara tipe lokal (Indonesia)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

50

dengan tipe yang sama yang terdapat di daratan Asia Tenggara. Nekara tipe pejeng

merupakan nekara yang berasal dari Indonesia, sedangkan tipe Heger kerap

dianggap sebagai nekara yang mendapat pengaruh dari luar Indonesia.

Pelayaran jarak jauh menerjang laut bebas mulai dapat dilakukan ketika

terjadi inovasi teknologi cadik. Perahu bercadik dibuat dari sebatang pohon yang

mempunyai garis tengah batang cukup besar. Pohon tersebut kemudian ditebang,

kemudian bagian tengahnya dikeruk dengan menggunakan alat sederhana, seperti

beliung dari batu. Jika bentuk dasar sudah selesai, barulah diberi cadik di sisi kiri

dan kanan badan perahu.

Pembuatan kapal kemudian mengalami kemajuan berkat adanya hubungan

dengan daratan Asia Tenggara. Jenis kapal yang mengalami perkembangan ini

mempunyai ciri-ciri, antara lain badan (lambung) perahu berbentuk seperti huruf V,

haluan dan buritan lazimnya berbentuk simetris, dan tidak ada sekat-sekat kedap air

di bagian lambungnya. Teknik pembuatan kapalnya masih dilakukan dengan cara

yang sederhana. Namun, satu hal yang mengagumkan dari teknik pembuatan kapal

tersebut adalah ketiadaan unsur besi di dalamnya. Untuk menyambungkan satu

papan dengan papan lainnya, para pembuat kapal menggunakan tali ijuk, pasak

kayu, atau gabungan keduanya. Teknik pembuatan perahu yang tidak menggunakan

paku besi ini ditemukan pada kapal-kapal yang digunakan oleh orang Melayu,

Jawa, serta Maluku dan sekitarnya. Berdasarkan relief Candi Borobudur,

setidaknya ada tiga jenis perahu Nusantara, yaitu perahu lesung, perahu yang

dipertinggi dengan cadik, dan perahu lesung yang dipertinggi tanpa cadik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

51

2) Terbentuknya perdagangan “Internasional ” zaman kuno

Berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, serta di antara

Benua Asia dan Benua Australia, membuat Kepulauan Nusantara terletak dalam

jalur perdagangan antara dua pusat perdagangan “internasional” zaman kuno, yaitu

India dan Tiongkok. Selat Malaka menjadi gerbang utama yang menghubungkan

pedagang-pedagang Tiongkok dan India yang berlayar melalui bandar-bandar

penting di sekitar wilayah tersebut. Komoditas penting yang diperdagangkan ketika

itu adalah rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan pala. Berlabuhnya

kapal-kapal dagang berbagai bangsa membuat masyarakat Indonesia tidak dapat

menghindar dari pengaruh luar. Hubungan dagang antara Indonesia dan India

terjadi sejak tahun 1 M. Hal tersebut berdasarkan cerita Ramayana dan

Mahabharata yang ditulis pada abad 11 M. Dalam Ramayana dan Mahabharata,

telah disebutkan Pulau Sumatra (Suwarnabhumi) dan Pulau Jawa (Jawadwipa). Hal

tersebut membuat para peneliti yakin bahwa, hubungan India dan Indonesia diduga

telah terjalin beberapa abad sebelumnya.

Adapun berdasarkan peninggalan arkeologisnya, pengaruh kebudayaan India

dapat dilihat di Situs Buni, Sembiran, dan Pacung. Di situs tersebut, ditemukan

gerabah berkualitas baik yang diperkirakan berasal dari Situs Arikamedu di India

selatan. Selain gerabah, ditemukan ribuan manik-manik yang tersebar di beberapa

situs prasejarah dari masa logam awal yang berasal dari tahun 2000-2500 SM.

Selain itu, huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta merupakan huruf dan bahasa yang

digunakan di India selatan pada abad V sampai X M. Huruf Pallawa dan bahasa

Sanskerta banyak terdapat dalam prasasti-prasasti di Nusantara, misalnya Prasasti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

52

Ciaruteun dan Prasasti Canggal. Dari segi, arsitektur bangunan, Candi Bima di

Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, dikaitkan dengan gaya bangunan candi di

Brihadeeswarat, Sipur, dan Mamallapuram.

Adapun agama Buddha masuk ke Nusantara pada abad V M dan dilakukan

oleh seorang pangeran dari Kashmir yang bernama Gunadharma. Selanjutnya, pada

abad IX M, mulai berdatangan para pendeta Buddha dari dua wilayah yang berbeda,

yaitu dari Gaudidaripa (Benggala) dan Gurjaradesa (Gujarat). Selain itu, beberapa

arca Buddha yang ditemukan di Jember dan Sidareja dianggap memiliki unsur yang

serupa dengan yang dijumpai di Amarawati di wilayah India selatan.

Menurut J C. van Leur dan O. W. Wolters, hubungan dagang antara India dan

Indonesia lebih dahulu berkembang daripada hubungan dagang antara Indonesia

dan Tiongkok. Hubungan perdagangan ini diikuti pula oleh hubungan kebudayaan,

seperti agama, sistem pemerintahan, sosial, dan budaya sehingga terjadi

percampuran kebudayaan di antara dua bangsa tersebut. Hubungan itu membuat

bangsa Indonesia mengenal agama Hindu dan Buddha.

3) Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di

Indonesia

C. C. Berg, J. L. Moens, dan R. C. Majundar meyakini kaum kesatria berperan

besar dalam munculnya kerajaan Hindia di Nusantara. Berg mengemukakan dalam

hipotesisnya bahwa peran besar golongan kaum kesatria dapat terlihat dari karya

kesusastraan yang banyak menyebutkan kedatangan pangeran-pangeran dari India.

Sementara itu, Moens meyakini peran besar kaum kesatria setelah mengkaji sejarah

politik yang terjadi di India dan munculnya dinasti-dinasti di Jawa. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

53

menurut Majundar, para prajurit India mendirikan koloni-koloni di Asia Tenggara,

termasuk Nusantara. Namun, pendapatnya ini masih kurang meyakinkan karena

tidak ada bukti arkeologis yang menunjukkan adanya ekspansi prajurit India ke

Nusantara.

Peran kaum kesatria dibantah oleh Kroom. Ia lebih menekankan kepada

peranan kaum pedagang atau kasta waisya, Hal ini didasarkan pada anggapan

bahwa telah terjadi penyebaran kebudayaan melalui perkawinan dengan para

perempuan pribumi. Hal serupa terjadi pada masa perkembangan kebudayaan Islam

di Nusantara,

Hipotesis lain yang berbeda dikemukakan oleh Van Leur dan Bosch. Van

Leur mengajukan hipotesis tentang peranan kaum brahmana. Anggapan ini juga

didukung oleh Bosch. Akan tetapi, Bosch juga mengajukan kemungkinan lainnya

tentang orang-orang dari Nusantara sendiri yang berkesempatan belajar di pusat

agama India, seperti di Nalanda. Mereka juga memiliki peranan penting dalam

penyebaran unsur-unsur kebudayaan India ini ke Nusantara.

b. Kerajaan-Kerajaan Maritim Nusantara Masa Hindu-Buddha 81

1) Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya adalah nama kerajaan bercorak Buddha yang berdiri pada abad VII.

Salah satu kemaharajaan bahari (maritim) yang pernah berdiri di Pulau Sumatra ini

memiliki wilayah kekuasaan yang membentang dari Kamboja, Thailand selatan,

Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, dan pesisir Kalimantan. Dalam bahasa

Sanskerta, sri berarti “‘bercahaya atau ‘gemilang’, dan wijaya berarti

81 Ibid, hlm 13-30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

54

“kemenangan’ atau ‘kejayaan’, maka nama’ Sriwijaya bermakna “kemenangan

yang gilang-gemilang”. Meskipun dikenal kuat secara ekonomi dan militer, nyaris

tidak ada bukti yang menunjukkan letak pasti pusat kerajaan ini di Sumatra.

Meskipun pusat kekuasaannya masih kontroversial,’ tetapi berdasarkan

bukti-bukti yang ada dari Prasasti Kedukan Bukit, lokasi wanua (kota) Sriwijaya

yang dipilih oleh Dapunta Hyang berada di tempat yang strategis, yaitu daerah

sekitar pertemuan Sungai Musi dengan Kramasan dan Ogan. Lokasi wanua

Sriwijaya terletak di meander sebelah utara Sungai Musi. Melalui tempat ini dapat

diawasi lalu lintas perdagangan dari dan menuju daerah pedalaman.

Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan yang kelangsungan hidupnya bergantung

pada perdagangan. Artinya, para penguasa Sriwijaya harus menguasai sumber daya

alam yang merupakan komoditas perdagangan, jalur perdagangan darat dan air

(sungai dan laut), serta pelabuhan sebagai tempat penimbunan barang komoditas

sebelum dipasarkan. Dalam Prasasti Kota Kapur (686 M), dijelaskan adanya upaya

penguasaan Sriwijaya terhadap Pulau Jawa karena di dalamnya disebutkan “bhumi

Jawa tidak mau tunduk pada Sriwijaya’ (yang dimaksud “bhumi Jawa” adalah

Kerajaan Tarumanagara). Penguasaan ini tidak terlepas dari kepentingan

perekonomian Sriwijaya. Selanjutnya, dalam Prasasti Kedukan Bukit (16 Juni 682

M), dikatakan bahwa seseorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan

suci (siddayatra) dengan perahu. Ia berangkat dari Minangatamwan dengan

membawa tentara sebanyak 20.000 orang.

Berdasarkan prasasti tersebut, dapat disimpulkan bahwa pertama, kendati

Dapunta Hyang berhasil memperluas kekuasaan Sriwijaya dari hasil perjalanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

55

tersebut, jumlah tentara yang tertulis masih disangsikan kebenarannya. Kedua,

Minangatamwan adalah sebuah daerah pertemuan antara Sungai Kampar Kanan

dan Sungai Kampar Kiri (Riau). Hal ini menunjukkan awalnya Kerajaan Sriwijaya

bukan berpusat di Palembang, melainkan di Muara Takus (Riau). Pernyataan ini

didukung temuan arkeologis berupa stupa di Muara Takus (Kabupaten Kampar,

Riau). Penguasaan dan pemindahan ibu kota ke Palembang dimaksudkan apar

Sriwijaya mudah menguasai daerah-daerah sekitarnya, seperti Bangka, Jambi Hulu,

dan Jawa Barat (Tarumanagara). Oleh karena itu, pada abad VII, Sriwijaya berhasil

menguasai jalur-jalur kunci perdagangan, seperti Selat Sunda, Selat Bangka, Selat

Malaka, dan Laut Jawa bagian barat.

Menurut kronik Tiongkok, pada masa tersebut Sriwijaya adalah pusat

perdagangan terpenting di kawasan Asia Tenggara. Hal ini karena lokasinya berada

di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional. Sriwijaya

meletakkan dasar politik kerajaannya pada penguasaan jalur pelayaran, jalur

perdagangan, dan menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan juga

Sebagai pangkalan kekuatan lautnya. Berdasarkan catatan I-tsing, seorang

pendeta agama Buddha dari Tiongkok, pada abad VII pelayaran ke negeri Tiongkok

dilakukan oleh kapal-kapal Sriwijaya. Menurut Wolters, pelayaran ini dilakukan

oleh orang-orang Melayu dengan menggunakan kapalnya sendiri. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa orang-orang Melayu adalah pelaut unggul bahkan petunjuk

perjalanannya digunakan oleh orang-orang Portugis untuk memetakan jalur laut.

Ada beberapa faktor yang menurut sejarawan Kroom membuat Sriwijaya dapat

berkembang dengan cepat, yaitu sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

56

• Letak geografis pelabuhannya sangat cocok sebagai tempat persinggahan dari

kapal-kapal dagang terutama yang datang dari Tiongkok dan India.

• Pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan barter yang dilakukan oleh para

pedagang dari India dan Tiongkok.

• Menjadi pusat perdagangan dari barang-barang lokal yang akan dikirim ke

Tiongkok dan India didukung oleh adanya pemerintahan yang kuat.

Jalur perdagangan maritim Nusantara pada masa kerajaan ini berkuasa

meliputi Jawa, Sumatra, Semenanjung Melayu, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan

Filipina. Hubungan dengan India pun berjalan dengan baik terutama dengan

Benggala (Buddha), Sriwijaya banyak mengirimkan orang-orangnya untuk

mempelajari agama Buddha di pusat pendidikan agama Buddha di Nalanda.

Namun, beberapa sumber Tiongkok menyebutkan bahwa Sriwijaya juga memiliki

perguruan tinggi agama Buddha yang cukup baik. I-tsing dalam kitabnya yang

ditulis tahun 688-695 dengan judul Ta Tang si-yu-ku-fa-kao-sheng-chuan

menyebutkan di Sriwijaya terdapat seribu orang biksu Buddha. Para biksu meneliti

dan mempelajari ilmu di Sriwijaya, kondisi tersebut disamakan dengan kondisi di

Madhyadesa di India. Para biksu menempuh pendidikan di Sriwijaya terlebih

dahulu selama tiga bulan, lalu pergi ke India. Tidak jarang para biksu

menggunakan perahu-perahu Sriwijaya untuk menempuh perjalanan ke India.

Meskipun telah mapan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya,

upaya perluasan kegiatan perekonomian maritim Sriwijaya bukan tanpa hambatan.

Sekitar abad X-XI M, terjadi serangan Raja Dharmawangsa dari Kahuripan yang

ingin melakukan perluasan wilayah dan menguasai perdagangan di Selat Malaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

57

Meskipun berhasil diatasi, serangan lain dari Raja Rayendra Cola dari Kerajaan

Cholamandala sebanyak dua kali tahun 1007 M dan 1023 M, membuat Sriwijaya

runtuh, Hal ini tercatat dalam Prasasti Tanjore, yaitu serangan ini terjadi disebabkan

oleh adanya persaingan kekuasaan di Selat Malaka. Selain serangan tersebut, ada

beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, yaitu sebagai berikut.

a) Serangan Kerajaan Medang Kamulan, Jawa Timur, di bawah Raja

Dharmawangsa pada 990 M. Saat itu, Sriwijaya diperintah oleh Raja

Sudamaniwarwadewa. Meski tidak berhasil, serangan ini cukup melemahkan

Sriwijaya.

b) Negara-negara yang pernah ditaklukkan, seperti Ligor, Tanah Genting Kra,

Kelantan, Pahang, Jambi, dan Sunda, satu per satu melepaskan diri dari

kekuasaan Sriwijaya. Hal ini tentu saja berakibat pada kemunduran ekonomi

dan perdagangan.

c) Terdesak oleh Kerajaan Thailand yang mengembangkan kekuasaannya

sampai Semenanjung Malaya.

d) Serangan Majapahit pada 1477 M dan berhasil menaklukkan Sriwijaya. Sejak

itu, berakhirlah kekuasaan Sriwijaya.

Berakhirnya kerajaan Sriwijaya membuat di wilayah Sumatra Utara muncul

beberapa kerajaan maritim kecil seperti Samudera Pasai, Perlak, Paseh dan Lamuri

(Aceh). Kerajaan-kerajaan ini mengambil keuntungan dari perdagangan yang masih

terus berlanjut di kawasan Selat Malaka. Bahkan, kerajaan Samudera Pasai menjadi

kerajaan yang besar, tetapi pada tahun 1361 M, menurut Hikayat Banjar, kerajaan

Samudera Pasai menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit setelah mendapatkan

serangan dan putri Pasai dinikahkan dengan raja Majapahit.

2) Kerajaan Mataram Kuno

Wilayah kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada di daerah yang dialiri

sungai, seperti Sungai Progo, Bogowonto, dan Bengawan Solo yang meliputi

daerah Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Wilayahnya juga dilingkari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

58

oleh pegunungan. Eksistensi kerajaan Mataram Kuno berlangsung selama 196

tahun (731-928 M). Sumber tertulis tentang Mataram Kuno terdapat pada Prasasti

Canggal (732 M), Prasasti Mantyasih (907 M), dan Prasasti Wanua Tengah III (908

M). Nama-nama raja Kerajaan Mataram banyak diketahui lewat prasasti yang

berasal dari abad X, yaitu Prasasti Mantyasih (907 M) dan Wanua Tengah III (908

M). Terdapat 17 orang raja yang pernah memerintah. Dari sejumlah keterangan,

terdapat empat raja Mataram yang memerintah lebih dari 20 tahun, yaitu Raja

Sanjaya (24 tahun), Rakai Panangkaran (38 tahun), Rakai Warak (24 tahun), dan

Rakai Kayuwangi (30 tahun). Keempat raja ini memerintah cukup lama

dibandingkan dengan raja-raja lainnya yang rata-rata hanya 11,5 tahun.

Pada abad X, kerajaan ini dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur.

Diyakini bahwa pemindahan Kerajaan Mataram ke Jawa Timur tersebut karena

wilayah kerajaan hancur terkena bencana alam. Meletusnya Gunung Merapi yang

disertai gempa bumi dan hujan material vulkanik telah memorak-porandakan

sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Wilayah kerajaan ini dipindahkan oleh cucu

Sri Maharaja Daksa. Mpu Sindok membangun kembali kerajaan ini di Watugaluh,

sekarang sebuah desa di dekat Jombang di tepi aliran Sungai Brantas, Jawa Timur.

Penguasa Medang setelah Mpu Sindok di antaranya sri Isyanatunggawijaya, Sri

Makutawangsawardhana, Dharmawangsa, dan Airlangga.

Sumber pendapatan kerajaan berasal dari sistem pertanian dan perdagangan.

Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti Gondosuli (874 M) di lereng

Gunung Sumbing. Prasasti ini memberikan petunjuk adanya pedagang asing yang

masuk ke wilayah Pulau Jawa. Dalam Prasasti Gondosuli disebutkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

59

seorang yang bernama Dang Puhawang Glis, seorang nakhoda kapal besar, bersama

istri dan anaknya, mempersembahkan sebuah alat menanak nasi (pangliwetan),

sebuah lampu (padamaran), sebuah genta upacara (curing), dan empat buah tempat

api pemujaan (pamapi hyangan). Persembahan itu merupakan tanda bakti Dang

Puhawang Glis kepada sima-nya. Keterangan dari Prasasti Gondosuli itu sangat

menarik perhatian karena menyebutkan seorang nakhoda kapal yang menggunakan

bahasa Melayu Kuno yang memberikan persembahan untuk sebuah bangunan suci.

Padahal, berdasarkan sumber prasasti, persembahan sima untuk suatu bangunan

suci biasanya dilakukan oleh seorang raja atau pejabat tinggi kerajaan. Artinya,

Dang Puhawang Glis mungkin merupakan seorang pejabat tinggi kerajaan di

Sumatra. Prasasti Gondosuli ini kemudian menjadi bukti bahwa pada masa itu telah

ada saudagar atau nakhoda dari sebuah kapal besar dari Melayu (Sumatra) yang

berlabuh di pantai utara Jawa Tengah.

Sementara itu, dalam Prasasti Sojomerto yang menggunakan huruf Pallawa

dan bahasa Melayu kuno menyebutkan telah terjadi hubungan dagang antara Jawa

dan Sumatra melalui jalur laut. Meskipun Prasasti Sojomerto tidak berangka tahun,

tetapi dari sudut paleografinya diduga berasal dari pertengahan abad VII. Isinya

menyebutkan seorang yang bernama Dapunta Selendra, anak dari Santanu dengan

Badrawati. Dapunta Selendra mempunyai istri bernama Sampula. Ada pula tokoh

yang namanya terbaca sebagian, yaitu Hiyang. Bukti-bukti ini setidaknya telah

memberikan petunjuk bahwa pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, antara

abad VIII-X M, telah dikenal jenis perahu dagang yang telah dikaji melalui

penggambaran relief di candi Borobudur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

60

Sebelum memasuki abad XI, pelabuhan-pelabuhan utama dari Kerajaan

Mataram Kuno kemungkinan berada di antara Cirebon dan Jepara. Berdasarkan

beberapa prasasti dan temuan arkeologi, daerah Tegal, Pekalongan, Brebes, dan

Semarang diperkirakan pernah menjadi pelabuhan. Beberapa bukti yang

mendukung di antaranya adalah ditemukannya patung Siwa yang terbuat dari logam

yang ditemukan di Sungai Wadas, wilayah Tegal, dan arca Siwa lainnya yang

ditemukan di wilayah Brebes. Kedua benda tersebut diperkirakan berasal dari abad

IX sampai X.

Dalam Prasasti Sangsang (907 M), disebutkan tentang adanya perahu sebagai

sarana angkutan, Kronik Tiongkok dari masa Dinasti Sung juga menyebutkan

adanya pusat perdagangan di Pu-Kio-Lung mungkin yang dimaksud adalah

Pekalongan. Adapun di sebelah barat Slawi, yaicu di Desa Selopuro ditemukan

sebuah situs yang banyak menyimpan sisa-sisa keramik Tiongkok dari Dinasti Sung

(960-1272 M). Selain Pekalongan, Tuban juga disebut-sebut sebagai sebuah

pelabuhan yang sudah ramai dan penting di zaman tersebut.

Dalam Prasasti Kamalagyan (1037 M) dan Prasasti Pinambangan (903 M),

terdapat kata masunghara yang artinya sama dengan kata lancang atau anchara pada

Prasasti Manunjung yang ditemukan di wilayah Malang. Prasasti Kamalagyan juga

menyebutkan ada nakhoda dan pedagang besar dari pulau-pulau dan kerajaan-

kerajaan lain yang datang di Hujung Galuh, pelabuhan di Jawa Timur. Hal tersebut

menunjukkan adanya sejenis kapal dagang lintas laut yang cukup besar,

diperkirakan berkapasitas hingga 150 ton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

61

Orang-orang asing dari Asia Selatan dan daratan Asia Tenggara berada di

antara para warga kilalan. Mereka tentulah pedagang yang menetap di Jawa untuk

waktu tertentu. Dari kumpulan prasasti ini, setidaknya dapatlah disimpulkan bahwa

kerajaan ini cukup aktif membangun sejumlah pelabuhan untuk kegiatan

perdagangan.

Pada 990 M, Dharmawangsa pernah menyerang Sriwijaya dan berhasil

menguasai pesisir pantai Sriwijaya sehingga hubungan Sriwijaya dengan dunia luar

terputus. Pada 1016 M, kerajaan ini mengalami pralaya atau malapetaka. Ketika

pesta pernikahan antara putri Dharmawangsa dan Airlangga (hasil pernikahan

Mahendradatta dengan Raja Udayana dari Bali) sedang berlangsung, tiba-tiba Kota

Watan diserbu Raja Wurawari yang berasal dari Lwaram (sekarang Desa Ngloram,

Cepu, Blora), sekutu Kerajaan Sriwijaya.

Dalam serangan itu, Dharmawangsa dan seluruh anggota keluarga istana

tewas, sedangkan Airlangga lolos ke hutan pegunungan (Wanagiri) ditemani

pembantu setianya, Mpu Narotama. Di sana, ia menjalani hidup sebagai pertapa,

Tidak lama kemudian, Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta pada

tahun 1019 M dan membangun pusat kerajaan di Kahuripan, Sidoarjo (kelak

dipindahkan lagi ke Daha, Kediri).

Airlangga memiliki kemampuan keprajuritan yang tinggi sehingga dengan

cepat ia menyusun kekuatan untuk kembali menegakkan Dinasti Isyana di Jawa,

dengan cara melancarkan peperangan secara terus-menerus selama tahun 1028-

1035 M. Pada masa pemerintahannya, wilayah kerajaan membentang dari

Pasuruan-Madiun bahkan sudah meluas hingga ke Jawa Tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

62

Sebagai raja, Airlangga sangat disegani karena selalu melakukan

pembangunan yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat, antara lain sebagai

berikut.

a) Membangun Bendungan Wringin Sapta pada 1037 untuk mencegah banjir

musiman.

b) Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh (dekat Surabaya sekarang) dan

membangun pelabuhan Kembang Putih (dekat Tuban sekarang) sebagai

pelabuhan berskala internasional. Kapal-kapal dari India, Birma, Kamboja,

dan Champa melakukan perdagangan melalui kedua pelabuhan tersebut.

c) Mengembangkan seni sastra seperti kakawin Arjuna Wiwaha yang ditulis

oleh Mpu Kanwa pada 1035 M.

d) Membangun jalan-jalan yang menghubungkan pesisir ke pusat kerajaan.

Airlangga tampaknya memperluas wilayah kerajaannya hingga ke luar Jawa.

Menjelang akhir pemerintahannya, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua,

yaitu Kediri dan Jenggala untuk kedua putranya. Kerajaan Jenggala diberikan

kepada Mapanji Garasakan (anak dari istri kedua Airlangga) dengan ibu kota

Kahuripan, dan Kerajaan Panjalu atau Kediri kepada Sri Samarawijaya (putra

mahkota) dengan ibu kotanya Daha. Tindakan tersebut dilakukan untuk

menghindari pertumpahan darah karena perebutan takhta.

Adapun dirinya mengundurkan diri dari kekuasaan dan memilih hidup

sebagai pendeta dan mengganti namanya menjadi Resi Gentayu dan mangkat pada

1049 M. Di pemakamannya, di Candi Belahan, ia digambarkan sebagai Dewa

Wisnu yang sedang mengendarai burung garuda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

63

3) Kerajaan Singasari

Letak kerajaan Singasari menurut keterangan kakawin Nagarakretagama

adalah di sebelah timur Gunung Kawi dengan Ibu Kota Kutaraja. Kerajaan

Singasari memiliki rentang waktu masa pemerintahan sekitar 70 tahun. Berdirinya

kerajaan ini diawali dengan sejumlah tragedi dan konflik internal. Kerajaan ini

berkembang menjadi kerajaan yang bersifat ekspansif ketika diperintah oleh raja

terakhir Singasari yang bernama Kertanagara (1268-1292 M). Kertanagara

memiliki kemampuan olah keprajuritan yang tinggi dan gagasan ekspansi yang

disebutnya dengan dwipantara. Kata dwipantara berasal dari bahasa Sanskerta,

yaitu dwipa berarti ‘pulau’ dan antara mempunyai pengertian ‘luar’ atau ‘seberang’,

Tujuan dari dwipantara menguasai kerajaan-kerajaan yang ada di seberang.

Kertanagara adalah putra Ranggawuni yang berhasil membawa Singasari ke

masa kejayaan. Kertanagara bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanagara. Cita-cita

terbesarnya adalah menyatukan Nusantara. Kertanagara memiliki perhatian yang

besar terhadap masalah keagamaan. Pada masa pemerintahannya, terjadi

sinkretisme antara Hindu Siwa dan Buddha yang melahirkan sebuah aliran baru,

yaitu Buddha Tantrayana. Selain itu, dalam bidang karya sastra mengalami

perkembangan. Banyak karya sastra yang ditulis oleh para penulis istana salah

satunya adalah Paranaton.

Di bawah kekuasaan Kertanagara pula, Singasari memiliki armada laut yang

kuat. Buktinya adalah pengiriman ekspedisi ke Melayu (Pamalayu) pada 1275 dan

pada tahun 1284 ke Bali. Setelah berhasil menjalin persahabatan dengan Kerajaan

Melayu, ia kembali mengirim ekspedisi dengan membawa Arca Amoghapasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

64

sebagai hadiah untuk Sri Maharaja Mauliwarmadewa pada 1286. Ekspedisi

Pamalayu memiliki tujuan khusus, yaitu menjalin kerja sama pertahanan untuk

menghadapi ekspansi Mongol di bawah Kubilai Khan ke Asia Tenggara.

Pada 1289 M, datang utusan dari Mongol yang dipimpin oleh Meng Chi.

Utusan tersebut menyampaikan surat dari Kubilai Khan yang memerintahkan Raja

Kertanagara tunduk di bawah kekuasaan Mongol. Kertanagara menolak, bahkan

menghina Kubilai Khan dengan memotong telinga salah seorang utusan terakhir

Mongol. Perbuatan ini dianggap sebagai penghinaan yang mengakibatkan Kubilai

Khan mengirimkan pasukannya kembali untuk menghukum Kertanagara pada 1293

M. Namun, sebelum pasukan Mongol datang, Raja Kertanagara tewas dibunuh oleh

Jayakatwang (keturunan Kertajaya, raja Kediri) atas saran Arya Wiraraja, Bupati

Sumenep. Arya Wiraraja sakit hati karena disingkirkan menjadi bupati Sumenep

(Madura), konon karena mengkritik langkah ekspansi Kertanagara. Sementara itu,

setelah lama menjadi bawahan Kertanagara, Jayakatwang sendiri yang saat itu

menjadi bupati Gelang-gelang (bagian dari Kerajaan Singasari) ingin sekali

memulihkan Kerajaan Kediri.

Kekalahan Kerajaan Singasari terjadi karena Kertanagara terkecoh. Ia

mengira yang menyerbu Singasari dari utara adalah pasukan utama Jayakatwang.

Ja lantas mengirim menantunya, Raden Wijaya, untuk menghadapi pasukan utara

itu. Raden Wijaya berhasil, tetapi ternyata itu hanyalah taktik Jayakarwang supaya

pertahanan di Kota Singasari kosong. Tanpa diduga oleh Kertanagara, pasukan

kedua dari arah selatan yang justru lebih besar datang menyerang Singasari. Dalam

serangan kedua ini (tahun 1292), Kertanagara tewas. Jayakatwang lalu menjadi raja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

65

dan memindahkan pusat kerajaan ke Kediri. Dengan meninggalnya Kertanagara,

berakhir pulalah Kerajaan Singasari.

4) Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit (1293-1500) berpusat di sekitar daerah Trowulan

sekarang, 10km sebelah barat daya Kota Mojokerto, Jawa Timur. Tanggal pasti

berdirinya Kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja

(memerintah 1293-1309 M), yaitu 10 November 1293. |

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanagara,

yang berhasil mendirikan kerajaan baru di wilayah Hutan Tarik dengan bantuan

Bupati Arya Wiraraja (bawahan Kertanagara). Ketika pasukan Mongol datang

kembali untuk menghukum Kertanagara, kesempatan ini digunakan oleh Raden

Wijaya untuk membangun persekutuan dengan tentara Mongol dan menghancurkan

Kediri, sebagai balasan akan tindakan Jayakatwang membunuh Kertanagara.

Tentara Mongol kemudian dipaksa oleh Raden Wijaya untuk kembali ke negaranya

dan hal ini dimungkinkan karena adanya bantuan dari Arya Wiraraja yang

mengerahkan pasukannya dari Madura.

Sebenarnya Majapahit merupakan negara agraris, tetapi ada beberapa faktor

internal dan eksternal yang mendorong Majapahit menjadi negara maritim:

1) Faktor internal

a) Majapahit melanjutkan politik dwipantara yang telah diawali oleh

Kertanagara, kemudian diperbarui dengan Sumpah Palapa Gajah Mada.

b) Memiliki pejabat tinggi yang mempunyai kemampuan dan dapat mendukung

aktivitas kemaritiman, seperti Gajah Mada dan Mpu Nala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

66

c) Hasil pertaniannya, terutama beras, sangat diminati kerajaan lain, baik dari

Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.

2) Faktor eksternal

a) Meningkatnya jaringan internasional antara Asia Timur (Tiongkok), Asia

Selatan (India), dan Arab. Selain itu, jalur laut tradisional antara Jawa,

Maluku, dan Malaka yang semakin ramai dengan kegiatan perdagangan.

b) Meningkatnya perdagangan di laut yang didukung oleh adanya pelabuhan

perdagangan dari kerajaan-kerajaan di sekitar Asia Tenggara.

Setelah pemerintahan Raden Wijaya berakhir ia digantikan oleh putranya

bernama Jayanegara (memerintah 1309-1328 M). Menurut kronik dari Tiongkok,

tercatat adanya kedatangan orang-orang atau utusan dari Jawa ke Tiongkok

dipimpin oleh Seng Chia-Liyeh. Hal ini membuktikan bahwa hubungan lintas

negara antara Majapahit dan kekaisaran Tiongkok berjalan dengan baik, meski

ketika itu kondisi dalam negeri Majapahit dihadapkan pada pemberontakan-

pemberontakan. Di saat inilah mulai muncul nama Gajah Mada sebagai anggota

Bhayangkara (sebutan untuk pasukan pengawal raja) yang bertugas melindungi dan

menjaga keselamatan raja. Ia berhasil menyelamatkan Jayanegara untuk mengungsi

ke Desa Badander dari serangan pemberontak terkuat yang bernama Ra Kuti.

Namun, Jayanegara wafat di tangan Tancha, seorang tabib istana. Tancha dan Ra

Kuti kemudian berhasil dibunuh oleh Gajah Mada dan Jayanegara kemudian

digantikan oleh raja perempuan yang bernama Tribhuana Tunggadewi

Jayawishnuwardhani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

67

Atas jasa-jasanya tersebut, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Patih

Amangkubumi. Pada saat pengangkatannya pada tahun 1336 M inilah dia

mengucapkan Sumpah Palapa. Menurut Nagarakretagama, awalnya Gajah Mada

bertujuan mempertahankan Jawa terhadap kemungkinan ekspansi dari negara-

negara dari luar kawasan Nusantara, maka ia melakukan kegiatan diplomasi

mitrasatata (persahabatan). Tercatat beberapa negara, seperti Thailand

(Darmanegari), Myanmar (Mantma) dan Rajapura, Kamboja, Vietnam sekarang

(Champa dan Yawana) sebagai mitra kerajaan Majapahit. Pada masa pemerintahan

Tribhuana, wilayah Majapahit telah diperluas ke Bali seperti apa yang pernah

dilakukan oleh Kertanagara, maka tidaklah terlalu berlebihan jika sumpah palapa

sebenarnya merupakan kelanjutan dari politik dwipantam yang pernah diterapkan

oleh Kertanagara,

Ketika Hayarm Wuruk naik tahta, telah ada sepuluh daerah yang harus

mengakui kekuasaan kerajaan Majapahit, yaicu Gurun (Lombok), Seram, dan

wilayah kepulauan di sekitarnya yang menghasilkan rempah-rempah, Selanjutnya,

Majapahit menguasai Tanjung Pura (Kalimantan), Pahang, dan Tumasik

(Singapura), dua wilayah ini berada di Semenanjung Melayu untuk memperkuat

pertahanan di kawasan Asia Tenggara. Majapahit juga menguasai, Haru (Samudera

Pasai/wilayah timur Sumatra Utara), Palembang (Sriwijaya/Swarnabhumi), dan

Dompo (Sumbawa), daerah penghasil kayu cendana yang banyak dicari oleh para

pedagang India dan Tiongkok sebagai sarana untuk kegiatan ritual keagamaan.

Selanjutnya, Bali yang memang sudah dikuasai juga oleh Kertanagara sebelumnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

68

yaitu pada masa kekuasaan Dinasti Warmadewa (Bedahulu) dan Sunda, setelah

peristiwa Perang Bubat semakin memperluas wilayah kekuasaan Majapahit.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi penaklukan

yang dilakukan oleh Majapahit sangat memperhitungkan potensi daerah yang dapat

mendukung kepentingan perekonomian kerajaan. Kerajaan-kerajaan taklukan

tersebut menghasilkan komoditas perdagangan yang memberikan banyak

keuntungan bagi kerajaan. Perluasan kekuasaan juga dilakukan oleh Hayam Wuruk

ke wilayah-wilayah Nusantara bagian timur, seperti Makassar, Sumba, Selayar,

Ambon, dan ’ Timor. Dengan demikian, Majapahit berhasil menguasai hampir

seluruh wilayah Nusantara ditambah dengan Semenanjung Malaya’ dan Temasik

(Singapura).

Sebagai kerajaan maritim yang besar, Majapahit memiliki armada laut dengan

berbagai bentuk dan fungsi kapal, seperti kapal dagang, kapal perang, maupun

kapal yang hanya digunakan bagi kepentingan raja dan upacara keagamaan.

Perdagangan dengan negeri asing dilakukan demi menunjang perekonomian

kerajaan. Untuk itu, terdapat pelabuhan utama Majapahit di wilayah Tuban, Gresik,

Sedayu, dan Surabaya. Sayangnya, tidak ada sumber sejarah yang memadai untuk

merekam hal itu baik tulisan prasasti atau penggambaran bentuk kapal pada relief

candi yang didirikan pada masa Majapahit. Hanya ada sebuah relief perahu kecil

dengan penggambaran yang samar-samar terpahat di dinding Candi Penataran di

Blitar Jawa Timur. Sumber-sumber karya sastra yang ditulis pada masa itu lebih

banyak menulis tentang aktivitas yang dilakukan di darat. Tinggalan arkeologis dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

69

kapal-kapal tersebut juga terlihat samar. Hal ini mungkin disebabkan bahan dasar

kapal terbuat dari kayu sehingga mudah lapuk.

Pada tahun 1364, Gajah Mada meninggal karena sakit. Semenjak saat itu

kegiatan ekspansi Majapahit terhenti. Hayam Wuruk lebih mengurusi pertahanan

ke dalam kerajaan dan melakukan pengawasan terhadap negara-negara yang telah

menyatakan tunduk kepada Majapahit. Sepeninggal Hayam Wuruk, secara perlahan

Majapahit mengalami kemunduran yang disebabkan adanya konflik internal dari

keluarga kerajaan untuk memperebutkan takhta.

5) Kerajaan Kutai82

Perkembangan Kerajaan Kutai, tidak lepas dari sosok Raja Mulawarman.

Kerajaan Kutai dipandang sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang pertama di

Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi

Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam merupakan sungai yang

cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai. Daerah di sekitar tempat

pertemuan antara Sungai Mahakam dengan anak sungainya diperkirakan

merupakan letak Muarakaman dahulu. Sungai Mahakam dapat dilayari dari pantai

sampai masuk ke Muarakaman, sehingga baik untuk perdagangan.

Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang disebut yupa, yaitu

berupa batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa

ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis

dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para

82 Kemendikbud, Sejarah Indonesia SMA/K MA kelas X Semester 1, 2014, Jakarta, Kemendikbud,

hlm 83-85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

70

ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M. Hal menarik dalam

prasasti itu adalah disebutkannya nama kakek Mulawarman yang bernama

Kudungga. Kudungga berarti penguasa lokal yang setelah terkena pengaruh Hindu-

Buddha daerahnya berubah menjadi kerajaan. Walaupun sudah mendapat pengaruh

Hindu-Buddha namanya tetap Kudungga berbeda dengan puteranya yang bernama

Aswawarman dan cucunya yang bernama Mulawarman. Oleh karena itu yang

terkenal sebagai wamsakerta adalah Aswawarman.

Satu di antara yupa itu memberi informasi penting tentang silsilah Raja

Mulawarman. Diterangkan bahwa Kudungga mempunyai putra bernama

Aswawarman. Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman (Dewa

Matahari). Aswawarman mempunyai tiga anak, tetapi yang terkenal adalah

Mulawarman. Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja yang terbesar di Kutai. Ia

pemeluk agama Hindu Siwa yang setia. Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara.

Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat.

Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor

lembu untuk para brahmana. Oleh karena itu, sebagai rasa terima kasih dan

peringatan mengenai upacara kurban, para brahmana mendirikan sebuah yupa.

Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami zaman keemasan.

Kehidupan ekonomi pun mengalami perkembangan. Kutai terletak di tepi sungai,

sehingga masyarakatnya melakukan pertanian. Selain itu, mereka banyak yang

melakukan perdagangan. Bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang

dengan luar. Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar,

terus ke Filipina dan sampai di Cina. Dalam pelayarannya dimungkinkan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

71

pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai. Dengan demikian, Kutai semakin

ramai dan rakyat hidup makmur. Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi

keterangan yang artinya: “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah

memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api,

(bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”.

6) Kerajaan Tarumanegara83

Sejarah tertua yang berkaitan dengan pengendalian banjir dan sistem

pengairan adalah pada masa Kerajaan Tarumanegara. Untuk mengendalikan banjir

dan usaha pertanian, Raja Purnawarman menggali Sungai Candrabaga. Setelah

selesai melakukan penggalian sungai, raja mempersembahkan 1.000 ekor lembu

kepada brahmana. Berkat sungai itulah penduduk Tarumanegara menjadi makmur.

Purnawarman adalah raja terkenal dari Tarumanegara. Perlu dipahami bahwa

setelah Kerajaan Kutai berkembang di Kalimantan Timur, di Jawa bagian barat

muncul Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan ini terletak tidak jauh dari pantai utara

Jawa bagian barat. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan letak pusat

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di antara Sungai Citarum dan

Cisadane. Kalau mengingat namanya Tarumanegara, dan kata taruma mungkin

berkaitan dengan kata tarum yang artinya nila. Kata tarum dipakai sebagai nama

sebuah sungai di Jawa Barat, yakni Sungai Citarum. Mungkin juga letak

Tarumanegara dekat dengan aliran Sungai Citarum. Kemudian berdasarkan Prasasti

Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi. Sumber sejarah

83 Ibid, hlm 86-91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

72

Tarumanegara yang utama adalah beberapa prasasti yang telah ditemukan.

Berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Tarumanegara, telah ditemukan tujuh

buah prasasti. Prasasti-prasasti itu berhuruf pallawa dan berbahasa sanskerta.

Prasasti itu diantaranya prasasti Tugu, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi,

Prasasti Cianten, Prasasti Jambu, Prasasti Cidanghiang, dan Prasasti Pasir Awi.

Pemerintahan dan kehidupan masyarakat Kerajaan Tarumanegara mulai

berkembang pada abad ke-5 M. Raja yang sangat terkenal adalah Purnawarman. Ia

dikenal sebagai raja yang gagah berani dan tegas. Ia juga dekat dengan para

brahmana, pangeran, dan rakyat. Ia raja yang jujur, adil, dan arif dalam memerintah.

Daerahnya cukup luas sampai ke daerah Banten. Kerajaan Tarumanegara telah

menjalin hubungan dengan kerajaan lain, misalnya dengan Cina.

Dalam kehidupan agama, sebagian besar masyarakat Tarumanegara memeluk

agama Hindu. Sedikit yang beragama Buddha dan masih ada yang mempertahankan

agama nenek moyang (animisme). Berdasarkan berita dari Fa-Hien, di To-lomo

(Tarumanegara) terdapat tiga agama, yakni agama Hindu, agama Buddha dan

kepercayaan animisme. Raja memeluk agama Hindu. Sebagai bukti, pada prasasti

Ciaruteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu.

Sumber Cina lainnya menyatakan bahwa, pada masa Dinasti T’ang terjadi

hubungan perdagangan dengan Jawa. Barangbarang yang diperdagangkan adalah

kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah. dituliskan pula bahwa

penduduk daerah itu pandai membuat minuman keras yang terbuat dari bunga

kelapa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

73

Rakyat Tarumanegara hidup aman dan tenteram. Pertanian merupakan mata

pencaharian pokok. Di samping itu, perdagangan juga berkembang. Kerajaan

Tarumanegara mengadakan hubungan dagang dengan Cina dan India. Untuk

memajukan bidang pertanian, raja memerintahkan pembangunan irigasi dengan

cara menggali sebuah saluran sepanjang 6112 tumbak (±11 km). Saluran itu disebut

dengan Sungai Gomati. Saluran itu selain berfungsi sebagai irigasi juga untuk

mencegah bahaya banjir

7) Kerajaan Kediri84

Kehidupan politik pada bagian awal di Kerajaan Kediri ditandai dengan

perang saudara antara Samarawijaya yang berkuasa di Panjalu dan Panji Garasakan

yang berkuasa di Jenggala. Mereka tidak dapat hidup berdampingan. Pada tahun

1052 M terjadi peperangan perebutan kekuasaan di antara kedua belah pihak. Pada

tahap pertama Panji Garasakan dapat mengalahkan Samarawijaya, sehingga Panji

Garasakan berkuasa. Di Jenggala kemudian berkuasa raja-raja pengganti Panji

Garasakan. Tahun 1059 M yang memerintah adalah Samarotsaha. Akan tetapi

setelah itu tidak terdengar berita mengenal Kerajaan Panjalu dan Jenggala.

Pada tahun 1104 M tampil Kerajaan Panjalu dengan rajanya Jayawangsa.

Kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya di

Daha. Tahun 1117 M Bameswara tampil sebagai Raja Kediri Prasasti yang

ditemukan, antara lain Prasasti Padlegan (1117 M) dan Panumbangan (1120 M).

Isinya yang penting tentang pemberian status perdikan untuk beberapa desa.

84 Ibid, hlm 121-124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

74

Pada tahun 1135 M tampil raja yang sangat terkenal, yakni Raja Jayabaya. Ia

meninggalkan tiga prasasti penting, yakni Prasasti Hantang atau Ngantang (1135

M), Talan (1136 M) dan Prasasti Desa Jepun (1144 M). Prasasti Hantang memuat

tulisan panjalu jayati, artinya panjalu menang. Hal itu untuk mengenang

kemenangan Panjalu atas Jenggala. Jayabaya telah berhasil mengatasi berbagai

kekacauan di kerajaan. Di kalangan masyarakat Jawa, nama Jayabaya sangat

dikenal karena adanya Ramalan atau Jangka Jayabaya. Masa pemerintahan

Jayabaya telah digubah dalam Kitab Baratayuda oleh Empu Sedah dan kemudian

dilanjutkan oleh Empu Panuluh.

Sampai masa awal pemerintahan Jayabaya, kekacauan akibat pertentangan

dengan Janggala terus berlangsung. Baru pada tahun 1135 M Jayabaya berhasil

memadamkan kekacauan itu. Sebagai bukti, adanya kata-kata panjalu jayati pada

prasasti Hantang. Setelah kerajaan stabil, Jayabaya mulai menata dan

mengembangkan kerajaannya. Kehidupan Kerajaan Kediri menjadi teratur. Rakyat

hidup makmur. Mata pencaharian yang penting adalah pertanian dengan hasil

utamanya padi. Pelayaran dan perdagangan juga berkembang. Hal tersebut ditopang

oleh Angkatan Laut Kediri yang cukup tangguh. Armada laut Kediri mampu

menjamin keamanan perairan Nusantara.

Bahkan Sriwijaya yang pernah mengakui kebesaran Kediri, yang telah

mampu mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Barang perdagangan di

Kediri antara lain emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Kesadaran rakyat

tentang pajak sudah tinggi. Rakyat menyerahkan barang atau sebagian hasil

buminya kepada pemerintah. Menurut berita Cina, dan kitab Ling-wai-tai-ta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

75

diterangkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang-orang memakai kain sampai

di bawah lutut. Rambutnya diurai. Rumah-rumah mereka bersih dan teratur,

lantainya ubin yang berwarna kuning dan hijau. Dalam perkawinan, keluarga

pengantin wanita menerima mas kawin berupa emas. Rajanya berpakaian sutera,

memakai sepatu, dan perhiasan emas. Rambutnya disanggul ke atas. Kalau

bepergian, Raja naik gajah atau kereta yang diiringi oleh 500 sampai 700 prajurit.

Di bidang kebudayaan, yang menonjol adalah perkembangan seni sastra dan

pertunjukan wayang. Di Kediri dikenal adanya wayang panji. Beberapa karya sastra

yang terkenal, sebagai berikut.

a) Kitab Baratayuda Kitab Baratayudha ditulis pada zaman Jayabaya, untuk

memberikan gambaran terjadinya perang saudara antara Panjalu melawan

Jenggala. Perang saudara itu digambarkan dengan perang antara Kurawa

dengan Pandawa yang masingmasing merupakan keturunan Barata.

b) Kitab Kresnayana Kitab Kresnayana ditulis oleh Empu Triguna pada zaman

Raja Jayaswara. Isinya mengenai perkawinan antara Kresna dan Dewi

Rukmini.

c) Kitab Smaradahana Kitab Smaradahana ditulis pada zaman Raja Kameswari

oleh Empu Darmaja. Isinya menceritakan tentang sepasang suami istri Smara

dan Rati yang menggoda Dewa Syiwa yang sedang bertapa. Smara dan Rail

kena kutuk dan mati terbakar oleh api (dahana) karena kesaktian Dewa Syiwa.

Akan tetapi, kedua suami istri itu dihidupkan lagi dan menjelma sebagai

Kameswara dan permaisurinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

76

d) Kitab Lubdaka Kitab Lubdaka ditulis oleh Empu Tanakung pada zaman Raja

Kameswara. Isinya tentang seorang pemburu bernama Lubdaka. Ia sudah

banyak membunuh. Pada suatu ketika ia mengadakan pemujaan yang

istimewa terhadap Syiwa, sehingga rohnya yang semestinya masuk neraka,

menjadi masuk surga.

Raja yang terakhir di Kerajaan Kediri adalah Kertajaya atau Dandang Gendis.

Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara raja dan para pendeta atau

kaum brahmana, karena Kertajaya berlaku sombong dan berani melanggar adat. Hal

ini memperlemah pemerintahan di Kediri. Para brahmana kemudian mencari

perlindungan kepada Ken Arok yang merupakan penguasa di Tumapel. Pada tahun

1222 M, Ken Arok dengan dukungan kaum brahmana menyerang Kediri. Kediri

dapat dikalahkan oleh Ken Arok

8) Kerajaan Tulang Bawang85

Kerajaan Tulang Bawang Dari sumber-sumber sejarah Cina, kerajaan awal

yang terletak di daerah Lampung adalah kerajaan yang disebut Bawang atau Tulang

Bawang. Berita Cina tertua yang berkenaan dengan daerah Lampung berasal dari

abad ke-5, yaitu dari kitab Liu-sung-Shu, sebuah kitab sejarah dari masa

pemerintahan Kaisar Liu Sung (420– 479). Kitab ini di antaranya mengemukakan

bahwa pada tahun 499 M sebuah kerajaan yang terletak di wilayah Nusantara

bagian barat bernama P’u-huang atau P’o-huang mengirimkan utusan dan barang-

barang upeti ke negeri Cina. Lebih lanjut kitab Liu-sung-Shu mengemukakan

85 Ibid, hlm 142-143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

77

bahwa Kerajaan P’o-huang menghasilkan lebih dari 41 jenis barang yang

diperdagangkan ke Cina. Hubungan diplomatik dan perdagangan antara P’o-huang

dan Cina berlangsung terus sejak pertengahan abad ke-5 sampai abad ke-6, seperti

halnya dua kerajaan lain di Nusantara yaitu Kerajaan Ho-lo-tan dan Kan-t’o-li.

Dalam sumber sejarah Cina yang lain, yaitu kitab T’ai-p’ing-huang-yu-chi

yang ditulis pada tahun 976–983 M, disebutkan sebuah kerajaan bernama T’o-lang-

p’p-huang yang oleh G. Ferrand disarankan untuk diidentifikasikan dengan Tulang

Bawang yang terletak di daerah pantai tenggara Pulau Sumatera, di selatan sungai

Palembang (Sungai Musi). L.C. Damais menambahkan bahwa lokasi T’o-lang P’o-

huang tersebut terletak di tepi pantai seperti dikemukakan di dalam Wu-pei-chih,

“Petunjuk Pelayaran”. Namun, di samping itu Damais kemudian memberikan pula

kemungkinan lain mengenai lokasi dan identifikasi P’o-huang atau “Bawang” itu

dengan sebuah nama tempat bernama Bawang (Umbul Bawang) yang sekarang

terletak di daerah Kabupaten Lampung Barat, yaitu di daerah Kecamatan Balik

Bukit di sebelah utara Liwah. Tidak jauh dari desa Bawang ini, yaitu di desa

Hanakau, sejak tahun 1912 telah ditemukan sebuah inskripsi yang dipahatkan pada

sebuah batu tegak, dan tidak jauh dari tempat tersebut dalam waktu beberapa tahun

terakhir ini masih ditemukan pula tiga buah inskripsi batu yang lainnya.

9) Kerajaan Kota Kapur86

Kerajaan Kota Kapur Dari hasil penelitian arkeologi yang dilakukan di Kota

Kapur, Pulau Bangka, pada tahun 1994, diperoleh suatu petunjuk tentang

86 Ibid, hlm 143-145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

78

kemungkinan adanya sebuah pusat kekuasaan di daerah itu sejak masa sebelum

munculnya Kerajaan Sriwijaya. Pusat kekuasaan ini meninggalkan temuan-temuan

arkeologi berupa sisa-sisa sebuah bangunan candi Hindu (Waisnawa) terbuat dari

batu bersama dengan arca-arca batu, di antaranya dua buah arca Wisnu dengan gaya

seperti arca-arca Wisnu yang ditemukan di Lembah Mekhing, Semenanjung

Malaka, dan Cibuaya, Jawa Barat, yang berasal dari masa sekitar abad ke-5 dan ke-

7 masehi.

Sebelumnya di situs Kota Kapur selain telah ditemukan sebuah inskripsi batu

dari Kerajaan Sriwijaya yang berangka tahun 608 Saka (=686 Masehi), telah

ditemukan pula peninggalan-peninggalan yang lain di antaranya sebuah arca Wisnu

dan sebuah arca Durga Mahisasuramardhini. Dari peninggalan-peninggalan

arkeologi tersebut nampaknya kekuasaan di Pulau Bangka pada waktu itu bercorak

Hindu-Waisnawa, seperti halnya di Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.

Temuan lain yang penting dari situs Kota Kapur ini adalah peninggalan

berupa benteng pertahanan yang kokoh berbentuk dua buah tanggul sejajar terbuat

dari timbunan tanah, masing-masing panjangnya sekitar 350 meter dan 1200 meter

dengan ketinggian sekitar 2–3 meter. Penanggalan dari tanggul benteng ini

menunjukkan masa antara tahun 530 M sampai 870 M. Benteng pertahanan tersebut

yang telah dibangun sekitar pertengahan abad ke-6 tersebut agaknya telah berperan

pula dalam menghadapi ekspansi Sriwijaya ke Pulau Bangka menjelang akhir abad

ke-7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

79

Penguasaan Pulau Bangka oleh Sriwijaya ini ditandai dengan

dipancangkannya inskripsi Sriwijaya di Kota Kapur yang berangka tahun 608 Saka

(=686 Masehi), yang isinya mengidentifikasikan dikuasainya wilayah ini oleh

Sriwijaya. Penguasaan Pulau Bangsa oleh Sriwijaya ini agaknya berkaitan dengan

peranan Selat Bangsa sebagai pintu gerbang selatan dari jalur pelayaran niaga di

Asia Tenggara pada waktu itu. Sejak dikuasainya Pulau Bangka oleh Sriwijaya

pada tahun 686 maka berakhirlah kekuasaan awal yang ada di Pulau Bangka

B. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Isti Nugrahini dari Universitas Sanata

Dharma pada tahun 2020 dengan judul ”Persepsi Guru dan Siswa Terhadap

Evaluasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Higher Order Thinking Skill

(HOTS) Di SMA Negeri 11 Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan

Guru dan Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap evaluasi

pembelajaran sejarah berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Persepsi

positif mencakup enak indikator yaitu kemampuan berpikir kritis,

kemampuan berpikir kreatif dan inovatif, kemampuan memecahkan masalah

dan mengambil keputusan, kemampuan mengaitkan pengetahuan yang

didapat dengan pengetahuan baru, kemampuan mencipta produk dan

kemampuan merefleksikan nilai-nilai dalam materi sejarah. Berkaitan dengan

RPP belum termasuk dalam kategori HOTS. Kendala yang dihadapi oleh guru

a.l proses belajar siswa, pemahaman materi sejarah dan sarana prasarana.

Solusi yang dilakukan guru dengan meminta siswa membaca ulang materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

80

sejarah dan memanfaatkan ruang yang tersedia untuk belajar. Kendala yang

dihadapi siswa antara lain mindset mengenai materi sejarah yang harus

dihafal, rasa malas dan perubahan suasana hati. 87

Persamaan penelitian ini terletak pada jenis penelitian, yaitu R&D serta sama-

sama berfokus pada evaluasi pembelajaran sejarah. Perbedaannya terletak

pada fokus penelitian, yaitu mengenai persepsi guru dan siswa pada evaluasi

pembelajaran berbasis HOTS, sedangkan peneliti berfokus pada

pengembangan soal berbasis HOTS dengan topik kerajaan-kerajaan maritim

di Indonesia pada masa Hindu-Buddha untuk siswa kelas SMA.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fransiscus Rinto Abriantoro dari Universitas

Sanata Dharma pada tahun 2019 yaitu “Pengembangan Instrumen Penilaian

Berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar Menerapkan Buku Jurnal Kelas X

Akuntansi SMK”. Dengan hasil dan pengembangan menunjukkan bahwa

rata-rata skor validasi uji coba soal dari ahli bahwa sebesar 54 dengan

kategori “Sangan Baik”, sedangkan total rata-rata skor dari ahli materi

sebesar 67,225 dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil dari program Quest soal

paling sukar item nomor 8, 9, 12, 15, 18, 20, 26 dan 33 sedangkan yang paling

mudah item nomor 35 dan 37. Berdasarkan analisis, 40 item soal dinyatakan

fit atau cocok dengan model Rash dengan batas penerimaan ≥0,77 sampai

≤1,33.88

87 Maria Isti Nugrahini. Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran Sejarah

Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) Di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Skripsi tidak

diterbitkan. 2020. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. 88 Fransiscus Rinto Abriantoro, Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis HOTS Pada

Kompetensi Dasar Menerapkan Buku Jurnal Kelas X Akuntasi SMK, skripsi tidak diterbitkan, 2019,

Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

81

Persamaan penelitian ini terletak pada penggunaan instrumen tes sebagai alat

evaluasi hasil belajar berbasis HOTS serta jenis penelitian yaitu

menggunakan penelitian model R&D. Perbedaan dalam penelitian ini adalah

Fransiscus Rinto Abriantoro untuk mata pelajaran Akuntansi Kelas X

sedangkan peneliti untuk mata pelajaran sejarah kelas XI.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Gracesila Adevia dari Universitas Sanata

Dharma pada tahun 2020 dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja

Peserta didik (LKPD) Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XI pada Materi

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan Maknanya dalam Berbagai Bidang”.

Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan buku ajar LKPD

Sejarah Indonesia yang dikembangkan layak digunakan untuk peserta didik

kelas XI SMA. Hal ini ditunjukkan dari hasil ahli materi termasuk dalam

kriteria “Baik”, ahli evaluasi termasuk dalam kriteria “Baik”, ahli LKPD

termasuk dalam kriteria “Baik”, dan validasi guru I dan II termasuk dalam

kriteria “Baik”.89

Persamaan penelitian ini terletak pada jenis penelitian yaitu menggunakan

penelitian R&D serta pengembangan dalam bidang HOTS. Sedangkan

perbedaan dengan peneliti adalah Gracesila Adevia mengembangkan LKPD

untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia, sedangkan peneliti mengembangkan

instrumen penilaian evaluasi dalam bentuk kumpulan soal untuk mata

pelajaran sejarah.

89 Gracesila Adevia. Pengembangan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) Sejarah Indonesia untuk

SMA Kelas XI pada Materi Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan Maknanya dalam Berbagai

Bidang. Skripsi tidak diterbitkan. 2020. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

82

Berdasarkan pemaparan di atas dijelaskan mengenai persamaan yang

relevan dengan peneliti. Dari hasil tersebut peneliti menarik kesimpulan

bahwa pengembangan soal sejarah berbasis HOTS dengan pokok bahasan

Kerajaan-kerajaan Maritim di Indonesia masa Hindu-Buddha untuk siswa

kelas XI SMA belum pernah diterapkan sebelumnya sehingga memotivasi

peneliti untuk mengembangkan soal sejarah berbasis HOTS.

C. Kerangka Pikir

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mengubah kurikulum

lama dengan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013. Disusunnya kurikulum ini

bertujuan untuk pengaplikasian pendidikan abad 21. Kurikulum baru ini bertujuan

untuk menyeimbangkan hard skill dan soft skill peserta didik. Adapun fokus yang

dikembangkan dalam kurikulum 2013 meliputi beberapa aspek diantaranya adalah

(1) Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) (2) Gerakan Literasi Sekolah (GLS) (3)

Keterampilan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem

Solving, Creativity and Innovation) (4) Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Dalam pembelajaran sejarah diperlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi

(HOTS) yang bertujuan siswa dapat berpikir secara kritis untuk menyikapi fakta

peristiwa, menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru sehingga

menghasilkan produk yang mengusung kebaruan, kemudian dapat mengambil

makna yang terkandung dari peristiwa tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

83

Pembelajaran berbasis HOTS tidak terlepas dari evaluasi pembelajaran

berbasis HOTS juga. Evaluasi pembelajaran tidak hanya bertumpu pada satu

bidang, akan tetapi secara keseluruhan (kognitif, afektif dan psikomotorik).

Evaluasi pembelajaran dalam bidang kognitif dapat dikembangkan dalam bentuk

tes tertulis (pilihan dan uraian) berdasarkan ketentuan dan prosedur yang

ditentukan.

Gambar III. Kerangka pikir

Pembelajaran Abad 21

Kurikulum 2013 HOTS

pembelajaran sejarah di kelas

evaluasi pembelajaran

sejarah

pengembangan soal sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

84

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau

Research & Development (R&D). Sugiyono menyatakan R&D adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut.90

Borg and Gall dalam Sugiyono juga mengatakan bahwa penelitian dan

pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk mengembangkan

produk dan memvalidasinya. Sejalan dengan pendapat tersebut Richey dan Kelin

juga mengatakan bahwa R&D adalah kajian yang sistematis tentang bagaimana

membuat rancangan suatu produk.91

Borg and Gall dalam Nusa Putra menjelaskan, R&D dalam pendidikan adalah

sebuah model pengembangan berbasis industri dimana temuan penelitian

digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru yang kemudian secara

sistematis diuji di lapangan, evaluasi dan disempurnakan sampai mereka memenuhi

kriteria tertentu, yaitu efektivitas dan berkualitas.92

Borg & Gall dalam Sugiyono terdapat 10 langkah dalam melakukan penelitian

dan pengembangan, terdiri dari: (1) potensi dan masalah. (2) pengumpulan data, (3)

90 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2009, hlm 407 91 Sugiyono, Metode Penelitian & pengembangan (Research dan Development), Bandung, Alfabeta,

2017, hlm 28 92 Putra Nusa, Research Development Penelitian Pengembangan: suatu Pengantar”, Rajawali Pers,

Jakarta, 2015, hlm 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

85

desain produk (4) validasi desain (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi

produk, (8) uji coba pemakaian (9) revisi produk (10) produk masal.

Berikut ini dijelaskan 10 langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg

& Gall seperti yang dikutip dalam Sugiyono93:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Namun jika

tidak dapat mendayagunakan potensi, maka akan menyebabkan masalah. Dengan

begitu masalah dapat dipahami sebagai penyimpangan akan realitas yang

diharapkan.

Potensi dan masalah dalam sebuah penelitian harus ditunjukkan dengan data

empirik. Data tersebut tidak harus dicari sendiri namun dapat berdasarkan laporan

penelitian orang lain, atau dokumentasi kegiatan perorangan atau instansi tertentu

yang masih up to date.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data ini dilakukan setelah mengetahui potensi dan masalah

guna merencanakan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah

tersebut. Untuk mendapatkan informasi diperlukan metode penelitian tersendiri.

3. Desain produk

Dalam bidang pendidikan produk yang dihasilkan melalui penelitian ini

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan yaitu, lulusan jumlahnya

93 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2009, hlm 409-

426

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

86

banyak, berkualitas dan relevan dengan kebutuhan. Hasil akhir dari kegiatan

penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang lengkap

dengan spesifikasinya. Desain produk baru harus diwujudkan dalam gambar atau

bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan

membuatnya.

4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan

produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari

lama atau tidak. Validasi desain dapat dilakukan dengan cara menghadirkan

beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk

baru yang dirancang tersebut.

5. Revisi desain

Setelah desain produk divalidasi oleh pakar dan tenaga ahli makan akan

diketahui kelemahannya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka perlu

diperbaiki oleh peneliti.

6. Uji coba produk

Dalam bidang pendidikan desain produk seperti metode mengajar baru dapat

langsung di uji coba setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan

dengan simulasi penggunaan metode pada kelompok terbatas. Pengujian dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut

lebih efektif dan efisien dibanding metode mengajar yang lama.

Untuk pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan

efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru. (before-after) atau dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

87

membandingkan dengan kelompok tetap menggunakan metode mengajar lama.

Kjhk Pengujian signifikansi efektivitas metode mengajar baru, bila data berbentuk

interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat menggunakan t-tes

berpasangan (related), sedangkan bila dilakukan lebih dari dua kelompok dapat

menggunakan Analisis Varians (Anava).

7. Revisi uji coba produk

Setelah pengujian produk baru, perlu dicek kembali mungkin ada

kelemahannya, jika ada maka perlu segera diperbaiki lagi. Setelah itu dapat

diproduksi masal atau digunakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas.

8. Uji coba pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang

tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk baru tersebut dapat diterapkan dalam

lingkup lembaga pendidikan yang luas. Dalam praktiknya produk baru tetap harus

dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga

pendidikan terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian sebaiknya

pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk.

10. Produksi masal

Bila produk baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali

pengujian maka produk baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

88

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dan penelitian Borg and

Gall. Peneliti menggunakan lima langkah dari sepuluh langkah, dikarenakan situasi

pandemi saat ini yang tidak dapat melakukan ke langkah selanjutnya. Kelima tahap

tersebut diantaranya (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain

produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain.

Kelima langkah pengembangan dan penelitian tersebut dijelaskan sebagai

berikut :

1. Potensi dan masalah

Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi masalah

ataupun potensi yang dapat dikembangkan dalam penelitian. Informasi yang telah

didapat kemudian dianalisis sebagai pertimbangan dalam pengembangan yang

diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Potensi maupun masalah

dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi yang telah dilakukan oleh peneliti

di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kanisius Pakem pada bulan Januari ketika

menjalani Program Pengenalan Lapangan Pengelolaan Pembelajaran (PLP-PP).

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai masalah terkait

dengan penerapan soal berbasis HOTS di sekolah.

2. Pengumpulan data

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi

ketika pembelajaran sedang berlangsung kemudian dilanjutkan dengan wawancara

tidak terstruktur dengan guru mata pelajaran sejarah di SMK Kanisius Pakem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

89

3. Desain produk

Setelah pengumpulan data yang diperlukan peneliti menentukan materi dan

Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya peneliti menyusun soal HOTS sesuai dengan

prosedur pembuatan soal HOTS untuk mata pelajaran sejarah seperti yang sudah

dijelaskan pada kajian teori. Peneliti menyusun soal HOTS ini berdasarkan level

HOTS materi kerajaan maritim masa Hindu-Buddha pada mata pelajaran sejarah

peminatan kelas XI SMA. Soal HOTS yang dibuat adalah 60 tes dengan bentuk tes

pilihan ganda 50 soal dan tes uraian 10 soal.

4. Validasi desain

Desain produk soal HOTS materi kerajaan maritim masa Hindu-Buddha

untuk sejarah peminatan kelas XI SMA terlebih dahulu divalidasi oleh satu dosen

Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma dan dua guru sejarah SMA.

Validasi dilakukan dengan cara memberikan desain produk dan lembar kuesioner.

Desain dinilai oleh validator menggunakan lembar validasi serta kritik dan saran

dari validator digunakan untuk merevisi desain produk.

5. Revisi desain

Dalam tahap ini revisi desain produk sesuai dengan masukan dari validator.

Revisi ini dilakukan guna pengembangan desain produk sehingga produk layak

untuk diujicobakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

90

C. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan secara daring, dikarenakan kondisi saat ini yang tidak

memungkinkan untuk melakukan tatap muka. Penelitian ini dilakukan di

Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini terhitung mulai sejak Februari 2020 sampai dengan Mei 2021.

Penelitian ini dimulai dari observasi hingga penyelesaian laporan skripsi.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi dan Wawancara

Observasi dalam Purwanto menyebutkan observasi merupakan aktivitas

pengamatan secara sistematis terhadap penelitian untuk memperoleh data penelitian

menggunakan semua indera.94 Dalam penelitian ini observasi dilakukan secara

langsung ketika pembelajaran di kelas berlangsung yang kemudian dilanjutkan

dengan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur menurut Esteberg

yang dikutip oleh Sugiyono dalam Purwanto ialah wawancara yang bebas, peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan

lengkap.95 Wawancara tidak terstruktur ini dilakukan dengan guru yang

bersangkutan yaitu guru mata pelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Kejuruan

Kanisius Pakem.

94 Creswell, 2012, terjemahan Sugiyono dalam buku Metode Penelitian & Desain Pengembangan :

Resarch and Development, Bandung, Alfabeta, cetakan ke 3, 2017. Hlm 30 95 Ibid, hlm 28-29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

91

2. Kuesioner

Widoyoko menyatakan angket atau kuesioner merupakan metode

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk memberikan respons sesuai

dengan permintaan pengguna.96

Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk

tes sejarah berbasis HOTS. Kuesioner diberikan kepada dosen Pendidikan Sejarah

Universitas Sanata Dharma sebagai validasi ahli dan kepada guru sejarah SMA

dalam bentuk google form.

Peneliti menggunakan kuesioner tertutup dengan hasil data yang didapat

adalah data kuantitatif berupa skor.97 Penilaian pada kuesioner tertutup

menggunakan skala Likert (skala 5).98 Skala Likert mempunyai 5 alternatif jawaban

pada tiap instrumen berupa kata-kata diantaranya: sangat baik, baik, cukup baik,

kurang dan sangat kurang.99 Untuk kebutuhan analisis kuantitatif jawaban

kuesioner ini diberi skor sebagai berikut: sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang

baik (2) dan sangat kurang baik (1). Berikut kisi-kisi instrumen validasi yang akan

ditujukan kepada ahli soal HOTS berupa tabel.

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Soal HOTS

No. Aspek Indikator No.

item

Jumlah

1 Materi

Kesesuaian soal dengan indikator 1 1

2 Kesesuaian soal dengan kisi - kisi 2 1

96 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015, hlm 33 97 Sugiyono, Metod Penelitian & Desain Pengembangan: Resarch and Development, Bandung:

Alfabeta, cetakan ke 3, 2017, hlm 216 98 Ibid, hlm 165 99 Ibid, hlm 166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

92

3 Rumusan soal tidak mengandung unsur SARA 3 1

4 Kesesuaian soal dalam menggunakan stimulus

yang menarik dan kontekstual 4 1

5 Ketepatan soal dalam mengukur level kognitif

penalaran. 5 1

6 Jawaban butir soal tersirat pada stimulus 6 1

7 Pilihan Jawaban Homogen dan logis 7 1

8 Secara keseluruhan setiap soal memiliki satu

jawaban benar 8 1

9

Kontruksi

Penggunaan rumusan pokok soal yang jelas dan

tegas 9 1

10 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban

merupakan pernyataan yang diperlukan saja 10 1

11 Rumusan panjang pilihan jawaban relatif sama 11 1

12 Keefektifan gambar, grafik, tabel, diagram atau

sejenisnya dalam mendukung literasi peserta

didik

12 1

13 Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan

“semua jawaban di atas salah” atau “semua

jawaban di atas benar”

13 1

14 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal

lain 14 1

15

Penggunaan rumusan soal atau pertanyaan

menggunakan kata tanya yang mendukung

jawaban uraian (mengapa, jelaskan, uraian dan

sebagainya)

15 1

16 Penggunaan kalimat soal tidak menimbulkan

tafsir ganda (uraian) 16 1

17

Bahasa

Penggunaan kalimat yang sesuai dengan ejaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar 17 1

18 Penggunaan bahasa / kalimat yang digunakan

tidak berlaku setempat 18 1

19 Penggunaan kalimat / bahasa mudah dipahami /

komunikatif 19 1

20 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia

perkembangan peserta didik 20 1

Jumlah 20

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis data Kuantitatif

Peneliti menganalisis data kuantitatif dari lembar validasi para ahli soal

HOTS menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen penilaian berbentuk

kuesioner. Data kuantitatif berbentuk skor penilaian berupa angka yang mengacu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

93

pada Standar Penilaian Skala 5 dan dianalisis dengan acuan tabel konversi nilai

yang mengacu pada rumus konversi nilai dari Widoyoko.100

Tabel 5. Standar Penilaian Skala lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

(PAP)

Rumus Rerata Skor Kategori

x > Xi + 1,80 Sbi > 4,21 Sangat Baik

Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 Sbi > 3,4 - ≥ 4,21 Baik

Xi - 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi > 2, 60 - ≥ 3,40 Cukup Baik

Xi – 1,80 Sbi < x ≤ Xi – 0,60 Sbi > 1,8 - ≥ 2,60 Kurang Baik

x > Xi - 1,80 Sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik

Keterangan

Skor tertinggi ideal : 5

Skor terendah ideal : 1

Xi = (Rerata Ideal) : ½ (skor maks ideal + skor min ideal)

Sbi = Simpangan baku ideal : 1/6 (skor maks ideal – skor min ideal)

x : Skor aktual

Berdasarkan tabel di atas, untuk memperoleh data kuantiitatif yang di

jabarkan sebagai berikut:

Diketahui

Xi = ½ (5+1) = 3

Sbi = 1/6 (5-1) = 0,67

100 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajran : Panduan Praktis bagi Pendidik dan

Calon Pendidik, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2009, hlm. 238.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

94

Kategori sangat baik = x > Xi + 1,80 Sbi

= x > 3 + 1,8(0,67)

= x > 3 + 1,21

= x > 4,2

Kategori Baik = Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 Sbi

= 3 + 0,60(0,67) < x ≤ 3 + 1,80(0,67)

= 3 + 0,40 < x ≤ 3 + 1,21

= 3,40 < x ≤ 4,21

Kategori Cukup Baik = Xi - 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi

= 3 - 0,60(0,67) < x ≤ 3 + 0,60(0,67)

= 3 – 0,4 < x ≤ 3 + 0,40

= 2,60 < x ≤ 3,40

Kategori kurang baik = Xi – 1,80 Sbi < x ≤ Xi – 0,60 Sbi

= 3 – 1,80(0,67) < x ≤ 3 – 0,60(0,67)

= 3 – 1,21 < x ≤ 3 – 0,40

= 1,79 < x ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = x ≤ Xi – 1,80 Sbi

= x ≤ 3 – 1,21 = x ≤ 1,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

95

Berdasarkan penjabaran di atas diperoleh konversi data kuantitatif skala lima

sebagai berikut :

Tabel 6. Tabel Konversi data kualitatif skala lima

Skor Rentang skor Kategori

5 > 4,21 Sangat Baik

4 > 3,4 - ≥ 4,21 Baik

3 > 2, 60 - ≥ 3,40 Cukup Baik

2 > 1,8 - ≥ 2,60 Kurang Baik

1 ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

96

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini hanya menggunakan 5 dari 9 tahap yang ada dari

prosedur pengembangan berdasarkan Borg & Gall dalam Sugiyono. Kelima tahap

tersebut ialah 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulan Data, 3) desain Produk, 4)

validasi desain, 5) revisi desain.

a. Potensi dan Masalah

Langkah pertama dalam penelitian ini ialah menganalisis potensi masalah.

Peneliti melakukan observasi di sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kanisius

Pakem dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah. Wawancara

dilakukan untuk mengetahui mengenai kendala dalam pembuatan soal tes HOTS.

Observasi dan Wawancara dilakukan pada saat pelaksanaan Program Pengenalan

Lapangan Persekolahan Pengelolaan Pembelajaran pada bulan Juli tahun 2019.

Dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa

pembelajaran dikelas sudah menggunakan pembelajaran berbasis HOTS, akan

tetapi dalam prosesnya peserta didik masih kurang aktif selama pembelajaran. Soal

tes yang diberikan oleh guru pun masih banyak ditemukan belum tergolong ke

dalam soal HOTS.

Untuk hal tersebut peneliti dalam kesempatan lain melakukan wawancara

secara tidak terstruktur. Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan peneliti

sebagai mahasiswa magang yang meminta saran dan solusi dalam menyusun

pembelajaran. Dalam wawancara tersebut ditemukan bahwa guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

97

bersangkutan secara pengetahuan mengerti mengenai konsep pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran berbasis HOTS. Akan tetapi seperti yang telah ditemui di

dalam kelas, proses tersebut tidak dapat sesuai yang diinginkan. Hal tersebut

disebabkan oleh peserta didik yang kurang motivasi dalam belajar. Serta dalam

evaluasi pembelajaran sering terjadi peserta didik yang asal menjawab. Sehingga

guru enggan menggunakan soal berbasis HOTS dikarenakan siswa yang belum siap

akan evaluasi berbasis HOTS. Menurut guru yang bersangkutan hal ini tidak hanya

di SMK akan tetapi juga terjadi di sekolah-sekolah SMA.

Dilain sisi, meskipun sudah mengerti akan konsep evaluasi pembelajaran

berbasis HOTS, guru masih mengalami kesulitan dalam membuat soal tes HOTS.

Dikarenakan soal tes HOTS ini bagi guru masih merupakan hal baru, sehingga

ketika membuat soal tes HOTS masih sering membuka kembali pedoman

pembuatan soal tes berbasis HOTS. Sering pula guru melihat contoh soal dari guru

lain atau mencarinya di google untuk mengingatkan kembali seperti apa soal HOTS

itu. Maka dari itu guru, tidak sering memberikan soal tes HOTS kepada siswa

sebagai latihan. Soal HOTS sering diberikan pada saat ujian tengah semester atau

pun ujian akhir semester.

b. Pengumpulan data

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru SMK Kanisius

Pakem, proses pembelajaran berbasis HOTS masih mengalami kesulitan. Meskipun

secara konsep dan pengetahuan, guru sendiri sudah mengerti dan paham. Akan

tetapi kesulitan yang dialami guru ketika proses pembelajaran di kelas ialah salah

satunya motivasi belajar peserta didik yang rendah. Sehingga pembelajaran HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

98

tidak dapat diterapkan dengan baik dan cenderung monoton serta peran guru di

kelas masih sangat kentara. Keadaan seperti ini tidak hanya terjadi di SMK akan

tetapi juga di SMA.

Keadaan tersebut juga mempengaruhi bagaimana guru melakukan evaluasi

pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, jika pembelajaran berbasis HOTS maka

evaluasi pembelajaran pun seharusnya berbasis Seperti yang dijelaskan di atas

bahwa pembelajaran berbasis HOTS di kelas sering kali tidak dapat berjalan dengan

baik. Oleh sebab itu evaluasi pembelajaran berbasis HOTS pun tidak dapat

dilakukan oleh guru. Jika dipaksakan pun hasil yang diharapkan tidak tercapai, yang

terjadi ialah soal dikerjakan secara asal.

Kendala lain dalam evaluasi pembelajaran berbasis HOTS ialah bagi guru

metode masih baru, sehingga ketika membuat soal tes evaluasi pembelajaran

berbasis HOTS kerap kali masih melihat contoh soal HOTS dari guru lain maupun

melihat dari contoh soal yang ada di google. Bagi guru contoh soal HOTS ini lebih

mempermudah guru dalam memahami bentuk soal HOTS itu sendiri, sebab ada

contoh konkret yang dapat lebih mudah dipahami, terutama bagi guru yang sudah

lama sebagai profesi guru.

Dari hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa guru akan lebih mudah

memahami soal HOTS dari contoh soal sudah yang ada. Dengan demikian guru

akan sangat terbantu dalam menyusun soal tes HOTS yang sesuai pedoman

penyusunan soal HOTS. Maka dari hal tersebut penelitian tertarik untuk melakukan

penelitian pengembangan soal berbasis HOTS. Penelitian ini bertujuan membantu

guru dalam memberi contoh secara konkret dalam pembuatan soal HOTS pada mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

99

pelajaran sejarah di SMA. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

produk soal tes HOTS yang layak digunakan oleh peserta didik di sekolah sebagai

latihan soal maupun sebagai soal tes akhir semester. Di lain sisi, penelitian ini juga

dapat menambah penelitian dalam pengembangan soal HOTS pendidikan sejarah

yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan penelitian yang

serupa.

c. Desain Produk

Dalam tahap ini peneliti mendesain produk kumpulan soal sejarah untuk kelas

XI SMA dalam bentuk soft file Microsoft Word yang kemudian dimasukkan ke

dalam google classroom untuk mempermudah dalam pengimplementasian kepada

siswa. Pengembangan kumpulan soal tes ini disertai dengan kisi–kisi soal tes

HOTS, kunci jawaban beserta rubrik penilaian. Kumpulan soal ini dapat digunakan

sebagai soal latihan, ulangan harian atau pun sebagai ulangan semester.

Dalam penelitian ini mengembangkan soal tes sejarah pada mata pelajaran

Sejarah untuk kelas XI SMA pada Kompetensi Dasar (KD), 3.1 pokok bahasan

Kerajaan-kerajaan Maritim di Indonesia masa Hindu-Buddha. Produk

pengembangan ini berupa soal tes yang terdiri dari 50 butir soal tes pilihan ganda

dan 10 butir soal tes urian. Produk soal tes ini dikembangkan berdasarkan pada

pedoman penyusunan soal HOTS, maka dari itu soal ini terdiri dari (86%) butir soal

pilihan ganda dengan kategori C4, (10%) butir soal pilihan ganda dengan kategori

C5 dan (4%) soal pilihan ganda dengan kategori C6. Sedangkan pada soal uraian

terdapat 50%butir soal dengan kategori C4, (40%) butir soal dengan kategori C5

dan (10%) butir soal dengan kategori C6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

100

d. Validasi Desain

Produk awal soal HOTS divalidasi oleh 3 orang ahli soal HOTS terdiri dari

satu dosen pendidikan Sejarah dan dua guru sejarah SMA. Terdapat 3 aspek yang

dinilai oleh ahli soal HOTS, yaitu aspek materi, aspek konstruksi dan aspek bahasa.

Melalui validasi oleh ahli soal HOTS diharapkan ahli soal HOTS memberi kritik

dan saran terhadap kumpulan soal sejarah berbasis HOTS guna menjadi dasar

dalam peneliti merevisi hingga dapat menjadi produk yang layak

diimplementasikan pada siswa di kelas.

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai data validasi produk dari ketiga ahli

soal HOTS.

1) Data Validasi oleh Ahli Soal HOTS 1

Validasi soal HOTS mata pelajaran sejarah dilakukan oleh Brigida Intan

Printina, M.Pd. dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma. Validasi

dilakukan pada tanggal 11 Desember 2020.

Di bawah ini merupakan hasil penilaian oleh Dosen ahli soal HOTS yang

ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 7. Hasil Penilaian oleh Dosen Ahli Soal HOTS

No Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian soal dengan indikator √

2 Kesesuaian soal dengan kisi - kisi √

3 Rumusan soal tidak mengandung unsur SARA √

4 Kesesuaian soal dalam menggunakan stimulus

yang menarik dan kontekstual

5 Ketepatan soal dalam mengukur level kognitif

penalaran.

6 Jawaban butir soal tersirat pada stimulus √

7 Pilihan Jawaban Homogen dan logis √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

101

8 Secara keseluruhan setiap soal memiliki satu

jawaban benar

9 Penggunaan rumusan pokok soal yang jelas dan

tegas

10 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban

merupakan pernyataan yang diperlukan saja

11 Rumusan panjang pilihan jawaban relatif sama √

12

Keefektifan gambar, grafik, tabel, diagram atau

sejenisnya dalam mendukung literasi peserta

didik

13

Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan

“semua jawaban di atas salah” atau “semua

jawaban di atas benar”

14 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal

lain

15

Penggunaan rumusan soal atau pertanyaan

menggunakan kata tanya yang mendukung

jawaban uraian (mengapa, jelaskan, uraian dan

sebagainya)

16 Penggunaan kalimat soal tidak menimbulkan

tafsir ganda (uraian)

17 Penggunaan kalimat yang sesuai dengan ejaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar

18 Penggunaan bahasa / kalimat yang digunakan

tidak berlaku setempat

19 Penggunaan kalimat / bahasa mudah dipahami /

komunikatif

20 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia

perkembangan peserta didik

Jumlah skor 12 64

Skor total 76

Rerata skor 76 / 20 = 3,8

Kriteria Baik

Berdasarkan tabel 4.1 yaitu penilaian dosen ahli soal HOTS memiliki kriteria

“Baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,8. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil

validasi dosen ahli soal HOTS dengan menggunakan skala (likert) tergolong dalam

kriteria “Baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

102

2) Data Validasi oleh Ahli Soal HOTS 2

Validasi soal Sejarah berbasis HOTS divalidasi oleh guru mata pelajaran

sejarah SMK Negeri 5 Yogyakarta, Retno Endah Andayani, S.Pd. Validasi

dilakukan pada tanggal 18 Desember 2020.

Di bawah ini hasil penilaian dari guru SMK Negeri 5 Yogyakarta :

Tabel 8. Hasil Penilaian oleh Guru Ahli Soal HOTS

No. Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian soal dengan indikator √

2 Kesesuaian soal dengan kisi - kisi √

3 Rumusan soal tidak mengandung unsur SARA √

4 Kesesuaian soal dalam menggunakan stimulus

yang menarik dan kontekstual

5 Ketepatan soal dalam mengukur level kognitif

penalaran.

6 Jawaban butir soal tersirat pada stimulus √

7 Pilihan Jawaban Homogen dan logis √

8 Secara keseluruhan setiap soal memiliki satu

jawaban benar

9 Penggunaan rumusan pokok soal yang jelas dan

tegas

10 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban

merupakan pernyataan yang diperlukan saja

11 Rumusan panjang pilihan jawaban relatif sama √

12

Keefektifan gambar, grafik, tabel, diagram atau

sejenisnya dalam mendukung literasi peserta

didik

13

Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan

“semua jawaban di atas salah” atau “semua

jawaban di atas benar”

14 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal

lain

15

Penggunaan rumusan soal atau pertanyaan

menggunakan kata tanya yang mendukung

jawaban uraian (mengapa, jelaskan, uraian dan

sebagainya)

16 Penggunaan kalimat soal tidak menimbulkan

tafsir ganda (uraian)

17 Penggunaan kalimat yang sesuai dengan ejaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

103

18 Penggunaan bahasa / kalimat yang digunakan

tidak berlaku setempat

19 Penggunaan kalimat / bahasa mudah dipahami /

komunikatif

20 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia

perkembangan peserta didik

Jumlah skor 3 44 40

Total skor 87

Rerata skor 87 / 20 = 4,35

Kriteria Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.2 penilaian oleh guru SMK Negeri 5 Yogyakarta

memiliki kriteria “Sangat Baik” dengan rata - rata skor 4,35. Kesimpulan yang

dapat diambil dari data di atas dengan menggunakan skala (likert) tergolong

“Sangat Baik”

3) Data validasi oleh Ahli Soal HOTS 3

Validasi soal Sejarah berbasis HOTS divalidasi oleh guru mata pelajaran

sejarah SMK Kanisius Pakem, Eko Edy Prasetya, S.Pd. Validasi dilakukan pada

tanggal 19 Desember 2020.

Di bawah ini hasil validasi dari guru SMK Kanisius Pakem:

Tabel 9. Hasil Penilaian oleh Guru Ahli Soal HOTS

No Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian soal dengan indikator √

2 Kesesuaian soal dengan kisi - kisi √

3 Rumusan soal tidak mengandung unsur

SARA

4 Kesesuaian soal dalam menggunakan

stimulus yang menarik dan kontekstual

5 Ketepatan soal dalam mengukur level

kognitif penalaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

104

6 Jawaban butir soal tersirat pada stimulus √

7 Pilihan Jawaban Homogen dan logis √

8 Secara keseluruhan setiap soal memiliki

satu jawaban benar

9 Penggunaan rumusan pokok soal yang jelas

dan tegas

10 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban

merupakan pernyataan yang diperlukan saja

11 Rumusan panjang pilihan jawaban relatif

sama

12

Keefektifan gambar, grafik, tabel, diagram

atau sejenisnya dalam mendukung literasi

peserta didik

13

Pilihan jawaban tidak menggunakan

pernyataan “semua jawaban di atas salah”

atau “semua jawaban di atas benar”

14 Butir soal tidak bergantung pada jawaban

soal lain

15

Penggunaan rumusan soal atau pertanyaan

menggunakan kata tanya yang mendukung

jawaban uraian (mengapa, jelaskan, uraian

dan sebagainya)

16 Penggunaan kalimat soal tidak

menimbulkan tafsir ganda (uraian)

17 Penggunaan kalimat yang sesuai dengan

ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

18 Penggunaan bahasa / kalimat yang

digunakan tidak berlaku setempat

19 Penggunaan kalimat / bahasa mudah

dipahami/komunikatif

20 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan

usia perkembangan peserta didik

Jumlah 33 28 10

Total Skor 71

Rerata skor 71/20 = 3.55

Kriteria Baik

Berdasarkan penilaian oleh Guru ahli soal HOTS di atas tergolong kategori

“Baik” dengan skor rata – rata 3.55. Kesimpulan yang dapat diambil menggunakan

skala (likert) adalah “Baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

105

4) Rekapitulasi Data Validasi Ahli Soal HOTS

Setelah mendapat data validasi dari seluruh validator mengenai soal Sejarah

Peminatan berbasis HOTS, maka dapat dihitung skor rata-rata dari semua validator.

Hasil rekapitulasi keseluruhan data validasi ditampilkan dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 10. Rekapitulasi data penilaian oleh ahli soal HOTS

Ahli Validasi Skor Kategori

Dosen Pendidikan Sejarah 3.8 Baik

Guru SMK N 5 4.35 Sangat Baik

Guru SMK Kanisius 3.55 Baik

Jumlah 11.7

Rata-rata skor 3.9

Kriteria Baik

Berdasarkan hasil rekapitulasi penilaian oleh ahli soal HOTS di atas, maka

produk kumpulan soal sejarah peminatan berbasis HOTS pada materi kerajaan

Hindu – Buddha yang dibuat oleh peneliti mendapat skor rata-rata 3.9 dengan

kategori “Baik”. Hal ini ditunjukkan secara keseluruhan pengaplikasian pembuatan

soal HOTS sudah baik dari beberapa aspek yang dinilai oleh para ahli soal HOTS.

5) Kritik dan Saran dari Ahli Soal HOTS

Setelah validasi dilakukan, ahli soal HOTS memberikan beberapa kritik dan

saran terhadap produk awal soal HOTS yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik

dan saran tersebut diantaranya ialah

a) Penggunaan Kata Kerja Operasional (KKO) kisi-kisi soal masih didominasi

kata “menganalisis”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

106

b) Beberapa soal masih menggunakan kalimat tanya kurang efektif seperti yang

terjadi pada butir soal nomor 1.

c) Beberapa pilihan jawaban pada soal pilihan ganda tidak sama jenisnya

sehingga menimbulkan kesan menunjukkan jawaban dari soal tersebut seperti

pada butir soal di nomor 7.

d) Penggunaan kata penghubung "harusnya di berbagai, namun penulisan

diberbagai" pada butir soal nomor 4.

e) Soal HOTS pada pilihan ganda harus dimuat pada referensi, kecuali soal

uraian dengan semi pendapat dari peserta didik.

f) Soal tes yang dikembangkan dirasa terlalu banyak porsinya melihat soal

PAS/UTS SMA pada umumnya 45 PG dan 5 uraian.

g) Penggunaan stimulus tidak harus menggunakan kalimat panjang.

h) Kunci jawaban perlu disertai pedoman penskoran dan penilaian.

i) Indikator soal dalam kisi-kisi perlu disertakan stimulus.

j) Produk soal tes untuk memperbanyak gambar supaya soal menarik dan tidak

membosankan bagi siswa.

e. Revisi Desain

Pada tahap validasi oleh ahli soal HOTS melalui google form, peneliti

mendapat kritik dan saran dari seluruh validator, kemudian kritik dan saran tersebut

digunakan oleh peneliti untuk penyempurnaan produk supaya layak diujicobakan

pada kelompok kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

107

Berikut penjelasan revisi produk berdasarkan kritik dan saran oleh ahli soal

HOTS:

a) Penggunaan KKO didominasi kata “menganalisis”. Pada produk awal kisi-

kisi yang dibuat oleh peneliti masih banyak menggunakan kata operasional

menganalisis. Revisi pada kisi-kisi ini sudah diperbaiki menjadi lebih

beragam penggunaan kata operasional yang digunakan, terkhusus untuk kisi-

kisi soal pada tingkat menganalisis(C4). Revisi yang sudah diperbaiki dapat

dilihat pada lampiran 4 halaman 167 kisi-kisi soal.

b) Beberapa penggunaan kalimat tanya masih kurang efektif seperti butir soal

nomor 1

Tabel 11 Revisi Soal HOTS dari Dosen Ahli

Sebelum Sesudah

Semenjak pengaruh India masuk

Nusantara, kita mengenai sistem

kerajaan. Pemimpin masyarakat tidak

lagi dipilih oleh anggota masyarakat

akan tetapi diturunkan secara turun

temurun seperti yang terjadi di

Kasultanan Yogyakarta hingga saat

ini. Maka dapat disimpulkan

bahwa...

Semenjak pengaruh India masuk

Nusantara, kita mengenai sistem

kerajaan. Pemimpin masyarakat tidak

lagi dipilih oleh anggota masyarakat

akan tetapi diturunkan secara turun

temurun seperti yang terjadi di

Kasultanan Yogyakarta hingga saat ini..

Pernyataan tersebut menyimpulkan

bahwa...

c) Beberapa soal pilihan jawaban tidak sejenis seperti pada butir soal nomor 7

Tabel 12. Revisi Soal HOTS dari Dosen Ahli

Sebelum Sesudah

Raja Purnawarman membuat sungai

Gomati guna mengendalikan banjir

Raja Purnawarman membuat sungai

Gomati guna mengendalikan banjir dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

108

dan usaha pertanian. Setelah sungai

selesai dibuat Raja Purnawarman

mempersembahkan 1000 ekor lembu

kepada kaum brahmana sebagai

bentuk ucapan syukur. Dengan

adanya sungai tersebut tanah

menjadi subur, hasil pertanian

meningkat, rakyat pun menjadi hidup

makmur. Dari pernyataan tersebut

menyimpulkan bahwa…

a. Raja Purnawarman seorang

religius

b. Raja Purnawarman memegang

teguh ajaran agama

c. Raja Purnawarman sangat

menghormati para dewa

d. Sungai membawa

kemakmuran bagi

Tarumanegara

e. Raja Purnawarman memiliki

perhatian terhadap lingkungan

hidup

usaha pertanian. Setelah sungai selesai

dibuat Raja Purnawarman

mempersembahkan 1000 ekor lembu

kepada kaum brahmana sebagai bentuk

ucapan syukur. Dengan adanya sungai

tersebut tanah menjadi subur, hasil

pertanian meningkat, rakyat pun menjadi

hidup makmur. Dari pernyataan tersebut

menyimpulkan bahwa...

a. Raja Purnawarman seorang religius

b. Raja Purnawarman memegang teguh

ajaran agama

c. Raja Purnawarman sangat

menghormati para dewa

d. Raja Purnawarman membawa

kemakmuran melalui sungai

Gomati

e. Raja Purnawarman memiliki

perhatian terhadap lingkungan hidup

d) Penulisan kata hubung yang kurang tepat pada soal nomor 4

Tabel 13. Revisi Soal HOTS dari Dosen Ahli

Sebelum Sesudah

Kepulauan Nusantara terletak jalur

perdagangan Internasional antara

Tiongkok dan India. Selat Malaka

menjadi gerbang utama masuknya

pedagang-pedagang dari negeri

seberang. Hal tersebut menyebabkan

masyarakat tak mampu membendung

pengaruh yang dibawa oleh pedagang

luar negeri. Pengaruh tersebut terjadi

diberbagai bidang, dibuktikan

dengan...

Kepulauan Nusantara terletak jalur

perdagangan Internasional antara

Tiongkok dan India. Selat Malaka

menjadi gerbang utama masuknya

pedagang-pedagang dari negeri

seberang. Hal tersebut menyebabkan

masyarakat tak mampu membendung

pengaruh yang dibawa oleh pedagang

luar negeri. Pengaruh tersebut terjadi di

berbagai bidang, dibuktikan dengan...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

109

e) Soal HOTS perlu memuat referensi. Referensi soal pilihan ganda pada produk

secara keseluruhan banyak diambil dari buku pegangan siswa Sejarah

Peminatan Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013 dan beberapa soal

berdasarkan buku sejarah wajib kelas X sebagai tambahan. Untuk revisi yang

dilakukan ialah referensi yang berdasarkan temuan dari internet dengan

mencantumkan alamat sumber. Revisi yang sudah dilakukan peneliti dapat

dilihat pada lampiran 5 halaman 175 hasil produk soal .

f) Porsi soal tes yang terlalu banyak dibandingkan pada umumnya. Jika dilihat

dari porsi soal tes untuk PAS/UTS SMA pada umumnya, sebagai soal tes

yang dikembangkan oleh peneliti banyak porsinya. Akan tetapi tujuan akhir

dari pengembangan ini ialah sebagai kumpulan soal berbasis HOTS layaknya

‘bank soal’. Oleh karena itu pengembangan soal berbasis HOTS ini terbatas

pada Kompetensi Dasar (KD) tertentu. Dalam hal ini peneliti hanya

mengembangkan satu KD saja yaitu 3.1 pada pokok bahasan kerajaan

maritim di Indonesia pada masa Hindu-Buddha mata pelajaran Sejarah

Peminatan kelas XI SMA/sederajat.

g) Stimulus tidak mengharuskan menggunakan kalimat panjang. Pada desain

awal produk, masih banyak butir soal menggunakan stimulus yang panjang.

Hal tersebut sudah diperbaiki oleh peneliti, akan tetapi tidak semua butir soal

stimulus tidak direvisi. Revisi yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada

lampiran 5 halaman 175 produk soal.

h) Belum tersedianya pedoman penskoran dan penilaian. Pada desain awal

produk, kunci jawaban belum disertai pedoman penskoran yang lengkap. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

110

tersebut sudah direvisi oleh peneliti yang dapat dilihat pada lampiran 6

halaman 195 kunci jawaban.

i) Indikator soal perlu disertakan stimulus. Pada kisi-kisi desain awal produk

indikator soal belum terdapat stimulus. Hal tersebut sudah dilakukan revisi

oleh peneliti yang dapat dilihat dalam lampiran 4 halaman 167 kisi-kisi soal.

j) Produk soal tes untuk memperbanyak gambar supaya soal menarik dan tidak

membosankan bagi siswa. Pada desain produk awal belum banyak gambar

sebagai pendukung soal. Saran yang diberikan oleh guru SMK Kanisius

sudah dilakukan dan dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 175 produk soal.

Berdasarkan masukkan dan revisi yang dilakukan oleh peneliti di atas

menunjukkan produk soal yang dikembangkan masih jauh dari kata sempurna.

Maka dari hal itu produk yang dikembangkan masih perlu diperbaiki supaya lebih

baik dan layak diimplentasikan.

B. Pembahasan

Pengembangan soal tes yang dilakukan oleh peneliti berawal dari

dibutuhkannya contoh membuat soal tes HOTS untuk guru di sekolah. Menurut

Ridwan Abdullah, pendidikan saat ini tidak cukup hanya membekali peserta didik

dengan pengetahuan dan proses berpikir sederhana seperti yang dikenal selama ini,

tetapi juga perlu menyiapkan mereka untuk memiliki dan mampu mengembangkan

kecakapan abad ini.101 Oleh sebab itu pembelajaran berbasis HOTS mulai

101 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran berbasis HOT. 2019. Tangerang: Tsmart Printing, hlm 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

111

dikembangkan dalam kurikulum 2013 yang baru ini, hal tersebut juga berlaku untuk

evaluasi pembelajaran, yang mau tidak mau juga menggunakan evaluasi berbasis

HOTS.

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah di sekolah

instrumen penilaian berbasis HOTS berupa soal tes merupakan hal baru bagi guru,

sehingga guru sering kali mengalami kesulitan dalam pembuatan soal tes berbasis

HOTS. Untuk mengatasi hal tersebut guru kerap kali membuka kembali konsep

pembuatan soal berbasis HOTS atau melihat contoh soal HOTS dari sesama guru

atau pun mencari contoh soal di internet. Dengan begitu guru merasa terbantu dalam

membuat soal tes berbasis HOTS.

Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat

tinggi merupakan kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas materi

pembelajaran agar ia dapat berpikir secara kritis (critical thinking), kreatif (creative

thinking), mampu memecahkan masalah (problem solving) dan mampu membuat

keputusan (making descision) dalam situasi sulit.102 Dengan begitu pengembangan

soal ini bertujuan supaya peserta didik dapat berpikir kritis, kreatif, mampu

memecahkan masalah serta dapat membuat keputusan melalui soal tes berbasis

HOTS.

Tujuan dari HOTS adalah meningkatkan berpikir siswa pada level lebih

tinggi.103 Hal tersebut meliputi berpikir kritis, berpikir kreatif, memecahkan

masalah dan membuat keputusan. Dengan adanya pengembangan produk soal tes

102 Hatta Saputra, Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global, Jakarta: SMILE’s

Publishing, 2016. Hlm. 92 103 Ibid, hlm 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

112

ini diharapkan peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang semula

hanya pada ranah kognitif tingkat rendah (Lower Order Thinking Skill /LOTS)

menjadi terbiasa pada ranah kognitif tingkat tinggi (HOTS). Oleh sebab itu peneliti

melakukan pengembangan soal berbasis HOTS yang mencakup ranah C4-C6

berdasarkan tabel Kata Kerja Operasional (KKO) Taksonomi Bloom revisi terbaru.

Pengembangan produk soal tes mata pelajaran Sejarah Peminatan berbasis

HOTS dengan materi Kerajaan Maritim Indonesia Masa Hindu-Buddha dalam

penelitian ini telah melalui berbagai tahapan penelitian dan pengembangan

menggunakan metode pengembangan Borg & Gall. Dimulai dengan analisis

kebutuhan, mengumpulkan data, lalu mendesain produk, setelah produk awal

selesai dibuat, kemudian diserahkan pada ahli soal tes HOTS untuk divalidasi.

Suatu tes dapat dikatakan valid, apabila tes tersebut benar-benar menyasar kepada

apa yang dituju. Tes tersebut dapat memberikan gambaran keterangan atau

gambaran tentang apa yang diinginkan.104 Setelah produk divalidasi oleh ahli,

peneliti melakukan revisi berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh ahli.

Pengembangan soal tes HOTS dalam penelitian ini mengacu pada Taksonomi

Bloom revisi dalam ranah kognitif. Ranah kognitif dalam penelitian ini meliputi

kategori menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Higher Order

Thinking Skills merupakan proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang

lebih tinggi yang dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan

taksonomi pembelajaran.105 Oleh karena itu dalam penelitian ini soal yang

104 Sulistyorini , Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Yogyakarta: Teras,

2009, hlm 162. 105 Hatta Saputra, Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global, Jakarta: SMILE’s

Publishing, 2016, hlm 91.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

113

dikembangkan berupa soal dengan level kognitif C4-C6. Dengan adanya penelitian

ini diharapkan dapat menjadi referensi guru di sekolah dalam membuat soal HOTS.

Hal tersebut juga ditunjukkan dari hasil validasi bahwa secara keseluruhan

kumpulan soal sudah berbasis HOTS dimana soal sudah masuk dalam level kognitif

C4-C6. Selanjutnya dengan adanya soal tes HOTS ini diharapkan peserta didik

dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan mampu

memecahkan masalah.

Soal tes HOTS yang dikembangkan oleh peneliti berupa 50 butir soal tes

pilihan ganda dan 10 butir soal tes uraian, dengan mengambil pokok materi

Kerajaan Maritim Indonesia Masa Hindu-Buddha yang diajarkan pada siswa kelas

XI SMA/sederajat Sejarah Peminatan. Dari total 60 butir soal tes yang

dikembangkan dalam setiap butir soal tes memiliki tingkat berpikir berbeda-beda.

Soal tes pilihan ganda dengan level mengevaluasi terdapat pada butir soal nomor 1,

4, 31, 44, 45. Soal tes pilihan ganda dengan level menganalisis terdapat pada butir

soal nomor 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 48, 49, 50.

Soal tes pilihan ganda dengan level mengkreasi terdapat pada butir soal nomor 5

dan 10. Sedangkan soal tes uraian dengan level menganalisis terdapat pada butir

soal tes nomor 4, 5, 6, 8 dan 10. Soal tes uraian dengan level mengevaluasi terdapat

pada butir soal nomor 1, 2, 3 dan 9. Soal tes dengan level mengkreasi terdapat pada

butir soal tes nomor 7.

Berdasarkan hasil rekapitulasi validasi oleh ahli soal tes berbasis HOTS

terhadap produk awal, menunjukkan bahwa produk soal Sejarah berbasis HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

114

termasuk dalam kriteria “baik” dengan skor rata-rata 3,9. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal sejarah peminatan dengan pokok materi

Kerajaan Maritim Indonesia Masa Hindu-Buddha berbasis HOTS layak diuji

cobakan pada kelompok kecil. Hal tersebut ditunjukkan dengan soal berbasis HOTS

sudah dilengkapi dengan kisi-kisi soal dan kunci jawaban beserta pedoman

penskoran. Produk kumpulan soal dikembangkan sesuai dengan pedoman

penyusunan soal HOTS.

Peneliti melakukan setiap rangkaian tahap penyusunan soal HOTS dengan

diawali analisis Kompetensi Dasar (KD), hal ini dilakukan dikarenakan tidak semua

KD dapat dibuat soal berbasis HOTS. Peneliti memilih KD 3.1 mata pelajaran

Sejarah Peminatan kelas XI, yaitu menganalisis kerajaan-kerajaan maritim

Indonesia masa Hindu-Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan

kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masa kini. KD tersebut memuat

Kata Kerja Operasional (KKO) ‘menganalisis’, kata tersebut termasuk dalam level

kognitif C4 dalam tabel Taksonomi Bloom revisi terbaru. Dalam penyusunan

indikator soal HOTS, peneliti menggunakan tabel Taksonomi Bloom revisi terbaru,

supaya KKO yang digunakan dalam tataran level kognitif C4-C6. Berdasarkan hasil

validasi ahli soal HOTS, peneliti menerima masukkan untuk memberi stimulus juga

dalam indikator soal. Oleh karena itu peneliti memasukkan stimulus di dalam

indikator soal.

Dalam pengembangannya peneliti mencoba menyajikan stimulus yang

mengandung unsur kebaruan serta kontekstual. Stimulus yang digunakan harus

menarik, artinya stimulus harus dapat mendorong siswa untuk membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

115

stimulus.106 Oleh karena itu dalam penyusunannya peneliti memasukkan beberapa

gambar yang mendukung soal supaya mudah dipahami siswa, meskipun masih

banyak soal hanya berupa teks panjang.

Penulisan butir soal yang dikembangkan peneliti, menggunakan pedoman

penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Butir soal yang dikembangkan

didominasi level kognitif C4 dengan jumlah 48 item soal pilihan ganda dan 5 item

soal uraian. Materi yang digunakan dalam pengembangan soal HOTS ini ialah

materi kerajaan-kerajaan maritim masa Hindu-Buddha di Indonesia. Evaluasi

pembelajaran sejarah di SMA perlu dilakukan secara konpreherensif yang tidak

hanya berfokus pada output semata, melainkan juga menyangkut penilaian terhadap

kesadaran sejarah dan nasionalisme.107 Dari hal tersebut peneliti berusaha

menghadirkan aspek kesadaran sejarah dan nasionalisme melalui soal-soal seperti

masa kejayaan Kerajaan Maritim Masa Hindu-Buddha supaya peserta didik lebih

termotivasi untuk belajar sejarah serta memotivasi peserta didik untuk membawa

bangsa ini lebih baik lagi.

Pengembangan produk kumpulan soal HOTS ini dilengkapi dengan pedoman

penilaian dan penskoran serta kunci jawaban. Sehingga produk ini dapat

diimplentasikan pada siswa di sekolah dengan bantuan guru mata pelajaran sejarah.

Dalam implementasinya kepada siswa kumpulan soal ini sudah terdapat di dalam

google classroom sehingga mempermudah guru dalam penyampaian serta

106 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, “Modul Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi Sejarah Indonesia”, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019, hlm 12 107 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2011, hlm 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

116

mendukung situasi pandemi saat ini yang seminimal mungkin melakukan kontak

secara langsung.

Dengan adanya soal tes HOTS yang dikembangkan oleh peneliti, diharapkan

dapat meningkatkan peserta didik dalam berpikir kritis, berpikir kreatif,

memecahkan masalah dan membuat keputusan sesuai dengan tujuan HOTS. Selain

hal tersebut, dengan adanya pengembangan soal tes HOTS ini dapat digunakan oleh

guru sebagai referensi dalam membuat soal HOTS untuk penilaian harian, penilaian

tengah semester ataupun penilaian akhir semester.

Kemampuan berpikir kritis juga sejalan dengan pembelajaran sejarah yang

membutuhkan daya berpikir kritis dalam menggali informasi yang diperoleh.

Seperti yang dinyatakan oleh Nana Supriatna (2007) pembelajaran sejarah

menggunakan pendekatan konstruktivisme memungkinkan peserta didik

melakukan dialog kritis dengan subjek pembelajar, menggali informasi sebanyak

mungkin dari berbagai sumber untuk melakukan klasifikasi dan prediksi serta

menganalisis masalah-masalah sejarah termasuk sosial yang kontroversial yang

dihadapinya.108 Selain itu melalui soal berbasis HOTS siswa juga dapat mengambil

nilai-nilai yang terkandung dalam materi Kerajaan Maritim Indonesia Masa Hindu-

Buddha. Kemudian direfleksikan kembali supaya hal baik yang terjadi di masa lalu

dapat diterapkan dalam kehidupan bersama dan berbangsa dan apa yang tidak baik

di masa lalu dapat diambil pelajarannya dengan harapan tidak terulang kembali

pada saat ini maupun di masa yang akan datang.

108 Aman, model evaluasi pembelajaran sejarah, Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2011, hlm 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

117

Adapun produk kumpulan soal sejarah berbasis HOTS ini memiliki

keunggulan serta kelemahannya tersendiri. Berikut ini peneliti memaparkan

keunggulan serta kelemahan dari produk yang peneliti kembangkan.

a. Keunggulan Produk

1) Pengembangan produk kumpulan soal sejarah ini sudah mengikuti langkah

penyusunan soal HOTS dan sudah divalidasi oleh ahli soal HOTS. Sehingga

berdasarkan hasil validasi juga, produk ini layak digunakan sebagai instrumen

penilaian sejarah yang bertujuan untuk mengukur keterampilan berpikir

tingkat tinggi peserta didik.

2) Produk kumpulan soal HOTS ini tidak hanya dapat mengukur level kognitif

peserta didik, akan tetapi di dalam soal ini juga terdapat beberapa soal

mengandung aspek kesadaran sejarah dan nasionalisme.

3) Produk penelitian ini berupa kumpulan soal HOTS yang cukup banyak untuk

satu pokok bahasan, yaitu terdiri dari 50 butir soal pilihan ganda dan 10 butir

soal uraian. Dengan begitu kumpulan soal ini dapat digunakan oleh guru

sebagai referensi dalam membuat soal penilaian harian, penilaian tengah

semester atau pun penilaian akhir semester.

4) Kumpulan soal yang dikembangkan ini sudah terdapat di dalam google

classroom sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya terhadap siswa

yang saat ini melakukan pembelajaran secara daring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

118

b. Kelemahan Produk

1) Kumpulan soal ini belum terdapat tingkat kesukaran, dikarenakan

pengembangan ini hanya dapat dilakukan sampai langkah ke-5. Tingkat

kesukaran soal baru dapat dilakukan apabila pengembangan sampai langkah

uji coba pemakaian dimana dalam tahap tersebut melibatkan peserta didik

untuk mengerjakan soal. Setelah hal tersebut dilakukan maka hasil yang

diperoleh dapat diketahui soal yang tergolong mudah, sedang ataupun sukar

2) Stimulus yang digunakan masih banyak berupa teks saja belum banyak

menampilkan gambar ataupun grafik yang mendukung soal.

3) Kumpulan soal HOTS hanya memuat satu pokok bahasan saja yaitu kerajaan

maritim Indonesia masa Hindu-Buddha dimana materi ini hanya terdapat

pada mata pelajaran sejarah peminatan kelas XI.

4) Pembagian tingkat level kognitif butir soal masih belum diperhitungkan, soal

cenderung didominasi level kognitif C4 dengan 43 soal pilihan ganda dan 5

soal uraian, C5 dengan 5 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian serta C6 dengan

2 soal pilihan ganda dan 1 soal uraian.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan setelah melalui

validasi oleh ahli soal HOTS dan revisi, produk soal HOTS pada materi pokok

Kerajaan Maritim Indonesia Masa Hindu-Buddha dengan kelebihan dan

kekurangan yang ada, produk sudah layak diimplementasikan pada siswa kelas XI

IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

119

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

Pengembangan evaluasi pembelajaran berupa soal tes berbasis HOTS di

sekolah sudah baik, akan tetapi masih belum dapat sepenuhnya dijalankan dengan

optimal. Hal tersebut dikarenakan terkendala akan metode evaluasi pembelajaran

berbasis HOTS yang masih baru bagi guru, sehingga dalam praktiknya pembuatan

soal HOTS tidak semuanya sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.

Hasil dari penelitian R&D dengan judul “Pengembangan Soal Sejarah

Berbasis HOTS pada Pokok Bahasan Kerajaan Maritim di Indonesia Masa Hindu-

Buddha untuk siswa Kelas XI IPS SMA” menghasilkan 50 butir soal tes pilihan

ganda dan 10 butir soal tes uraian layak diuji cobakan pada kelompok kecil. Dalam

pelaksanaan penelitian ini, peneliti melewati beberapa tahap metode guna

mendukung kelayakan produk ini yaitu dengan uji validasi oleh ahli soal HOTS.

Uji validasi ahli dilakukan oleh Dosen ahli evaluasi Program Studi Pendidikan

Sejarah Universitas Sanata Dharma dan oleh dua guru mata pelajaran Sejarah SMA

dan sederajat.

Kelayakan produk ini ditunjukkan pada hasil keseluruhan validasi ahli soal

HOTS mendapat skor 3,9 dengan kriteria “baik” berdasarkan skala likert. Skor

tersebut didapatkan berdasarkan penilaian produk awal oleh para ahli yang terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

120

dari beberapa aspek penilaian, yaitu aspek materi, konstruksi dan bahasa. Beberapa

aspek tersebut berdasarkan panduan pembuatan soal berbasis HOTS yang

dikelompokkan oleh peneliti. Pengembangan soal HOTS ini dilakukan berdasarkan

pada pedoman pembuatan soal HOTS yang terdiri dari 1) Menganalisis Kompetensi

Dasar (KD), 2) Menyusun kisi-kisi soal, 3)Memilih stimulus yang tepat dan

kontekstual, 4)Menulis butir-butir sesuai dengan kisi-kisi soal 5) Membuat

pedoman penskoran atau kunci jawaban. Berdasarkan hasil validasi tersebut produk

soal tes sejarah peminatan berbasis HOTS layak diimplementasikan pada kelompok

kecil.

Pengembangan produk ini hanya sampai pada tahap 5 metode pengembangan

Borg & Gall, yaitu revisi desain produk. Hal tersebut dikarenakan situasi pandemi

yang tidak memungkinkan dilakukan pengembangan pada tahap selanjutnya. Oleh

sebab itu, produk kumpulan soal HOTS ini dalam aplikasinya terhadap siswa perlu

menggunakan aplikasi berupa google classroom sehingga tidak terjadi kontak

secara langsung. Kumpulan soal ini dapat digunakan sebagai soal latihan maupun

sebagai soal ulangan yang terbatas pada satu pokok bahasan yaitu kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia masa Hindu-Buddha.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian dan pengembangan produk soal tes Sejarah berbasis HOTS

pada pokok bahasan kerajaan Maritim Indonesia masa Hindu-Buddha untuk kelas

XI SMA/sederajat masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan produk ini ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

121

produk ini tidak sampai pada tahap uji coba pada kelompok kecil, sehingga peneliti

belum dapat mengetahui kelayakan produk secara keseluruhan yang kemudian

dapat digunakan secara umum dalam sekolah sebagai soal tes pengayaan maupun

ujian.

C. Saran

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, peneliti

memberikan beberapa saran sebagai berikut;

1. Bagi guru sejarah diharapkan untuk tidak berhenti dalam belajar, dalam hal

ini memahami karakter siswa di kelas, sehingga guru dapat menentukan

sintak/metode yang tepat dalam menerapkan pembelajaran berbasis HOTS di

kelas. Dengan begitu evaluasi berbasis HOTS dapat dilakukan dengan baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya, pengembangan soal HOTS ini dapat digunakan

sebagai batu pijakan untuk melanjutkan penelitian selanjutnya guna

mengetahui keefektifan produk di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

122

DAFTAR PUSTAKA

Aman. (2011). Model Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Amurwani (dkk), 92014). Sejarah Indonesia Kelas SMA/SMK 10 Kurikulum 2013

edisi revisi. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Ariyana, Y., Bestary, R., & Mohandas, R. (2018). Buku Pegangan Pembelajaran

Berorientasi Pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta :

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Hak.

Basuki, Ismet. Hariyanto. (2014). Assesmen Pembelajaran. Bandung. PT. Remaja

Rosdakartya.

Dimyati, M. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. (2019). Modul Penyusunan Soal

Berbasis Keterampilan Tingkat Tinggi (HOTS) Sejarah. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Hapsari, Ratna. Adil, M. (2016). Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok

Peminatan Ilmu Sosial Bedasarkan Kurikulum 2013 revisi. Jakarta :

Penerbit Erlangga

Heri, S. (2014). Seputar Pembelajaran Sejarah; Isu, Gagasan Dan Strategi

Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

123

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran

Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor : Ghalia

Indonesia

Kementrian dan kebudayaan direktorat Pendidiakan. (2019). Modul Penyusunan

Soal keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Sejarah Indonesia. Jakarta:

Direktorat Jendral pendidikan dasar dan menengah kementrian

Pendidikan kebudayaan.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana

Kurniawan, H. (2018). Literasi dalam Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: CV

Gava Media.

Kusaeri. (2014). Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam

Kurikulum 2013. Yogyakarta, AR-RUZZ MEDIA.

Mulyasa, E. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Dalam Era Revolusi

Industri 4.0. Jakarta: Bumi Aksara.

Nusa, Putra. (2015). Research Development Penelitian Pengembangan : Suatu

Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sani, R. A. (2019). Pembelajaran Berbasis Hots Edisi Revisi: Higher Order

Thinking Skills. Tangerang : TSmart Printing.

Saputra, H. (2016). Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global:

Penguatan Mutu Pembelajaran Dengan Penerapan Hots (High Order

Thinking Skills). Bandung: CV. Smile's.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

124

Setiawati, W., Asmira, O., Ariyana, Y., Bestary, R., & Pudjiastuti, A. (2018). Buku

Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta: Direktorat

Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan-Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian dan Pengembangan (research and

Development. Bandung: Alfabeta

Syulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Yogyakarta: Teras

Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Widoyoko, E. P. (2014). Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Widoyoko, E. P. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Wiwik (dkk). (2019). Panduan Penulisan Soal HOTS – Higher order Thingking

Skills. Jakarta : Pusat Penilaian Pendidikan

Skripsi :

Maria Isti Nugrahini. 2020. Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi

Pembelajaran Sejarah Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) di

SMA Negeri 11 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

125

(sumber : http://repository.usd.ac.id/36631/2/151314025_full.pdf ,

diakses pada 10 Februari 2020 pukul 13.00)

Rinto, F. A. 2019. Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis HOTS pada

Kompetensi Dasar Menerapkan Buku Jurnal kelas X Akuntansi SMK.

Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

(Sumber : https://repository.usd.ac.id/33188/2/141334060_full.pdf ,

diakses pada 10 Februari 2020 pukul 13.00)

Gracesila Adevia. 2020. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Sejarah Indonesia Untuk SMA Kelas XI Pada Materi Peristiwa

Proklamasi Kemerdekaan Dan Maknanya Dalam Berbagai Bidang.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

(Sumber : http://repository.usd.ac.id/37986/1/161314021.pdf, diakases

pada 25 mei 2021 pukul 09.00)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

126

Lampiran 1 : Kata Kerja Operasional Kognitif Taksonomi Bloom Revisi

Mengingat

(C1)

Memahami

(C2)

Mengaplikasi

-kan (C3)

Menganalisis

(C4)

Mengevaluasi

(C5)

Mencipta (C6)

Mengutip

Menyebut-

kan

Menjelaskan

Menggambar

Membilang

Mendaftar

Menunjuk-

kan

Memberi

label

Memberi

indeks

Memasang-

kan

Membaca

Menamai

Menandai

Menghafal

Meniru

Mencatat

Mengulang

Mereproduksi

Meninjau

Memilih

Mentabulasi

Memberi

kode

Menulis

Menyatakan

Menelusuri

Mengidentifi-

kasi

Memperkira-

kan

Menjelaskan

Menceritakan

Mengkategorik

an

Mencirikan

Merinci

Mengasosia-

sikan Memban-

dingkan

Menghitung

Mengkontras-

kan

Menjalin

Mendiskusi-

kan

Mencontoh-

kan

Mengemuka-

kan

Mempola-kan

Memperluas

Menyimpul-

kan

Meramalkan

Merangkum

Menjabarkan

Menggali

Mengubah

Mempertahan-

kan

Mengartikan

Menerang-kan

Menafsirkan

Memprediksi

Melaporkan

Membedakan

Menugaskan

Mengurutkan

Menentukan

Menerapkan

Mengkalkula-

si

Memodifikasi

Menghitung

Membangun

Mencegah

Menentukan

Menggambar-

kan

Mengguna-

kan

Menilai

Melatih

Menggali

Mengemuka-

kan

Mengadaptasi

Menyelidiki

Mempersoal-

kan

Mengkonsep-

kan

Melaksana-

kan

Memproduksi

Memproses

Mengaitkan

Menyusun

Memecahkan

Melakukan

Mensimulasi-

kan

Mentabulasi

Memproses

Membiasakan

Mengklasifi-

kasi

Menyesuai-

kan

Mengoperasi-

kan

Meramalkan

Mengaudit

Mengatur

Menganima-si

Mengumpul-

kan

Memecahkan

Menegaskan

Menganalisis

Menyeleksi

Merinci

Menominasi-

kan

Mendiagram-

kan

Mengkorela-

sikan

Menguji

Mencerahkan

Membagankan

Menyimpul-

kan Menjelajah

Memaksimal-

kan

Memerintah-

kan

Mengaitkan

Mentransfer

Melatih

Mengedit

Menemukan

Menyeleksi

Mengoreksi

Mendeteksi

Menelaah

Mengukur

Membangun-

kan

Merasionalkan

Mendiagnosis

Memfokuskan

Memadukan

Membandin-

kan

Menyimpul-

kan

Menilai

Mengarahkan

Memprediksi

Memperjelas

Menugaskan

Menafsirkan

Mempertahan-

kan

Memerinci

Mengukur

Merangkum

Membuktikan

Memvalidasi

Mengetes

Mendukung

Memilih

Memproyek-

sikan

Mengkritik

Mengarahkan

Memutuskan

Memisahkan

Menimbang

Mengumpul-

kan

Mengabstrak-si

Mengatur

Menganimasi

Mengkategori-

kan

Membangun

Mengkreasikan

Mengoreksi

Merencanakan

Memadukan

Mendikte

Membentuk

Meningkatkan

Menanggulangi

Menggenerali-

sasi

Menggabung-

kan

Merancang

Membatas

Mereparasi

Membuat

Menyiapkan

Memproduksi

Memperjelas

Merangkum

Merekonstruksi

Mengarang

Menyusun

Mengkode

Mengkombinasi

Memfasilitasi

Mengkonstruksi

Merumuskan

Menghubung-

kan

Menciptakan

Menampilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

127

Lampiran 2 : Silabus

Silabus

Sejarah (Peminatan)

Satuan Pendidikan : SMA / MA

Kelas : XI (sebelas)

Kompetensi Inti :

• KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi

secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”

• KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

• KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

128

Kompetensi

Dasar IPK Materi Pokok

Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

waktu

Sumber belajar

3.1. Menganalisis

Kerajaan-

kerajaan

maritim

Indonesia

pada masa

Hindu dan

Budda dalam

sistem

pemerintahan,

sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

serta

pengaruhnya

dalam

kehidupan

masyarakat

Indonesia

pada masa

kini

3.1.1 Mendeskripsikan

budaya berlayar

nenek moyang.

3.1.2 Menjelaskan teori

masuknya agama

Hindu-Budda

masuk ke

Indonesia.

3.1.3 Menjelaskan

pengaruh budaya

India di Indonesia

3.1.4 Menjelaskan

munculnya

kerajaan-kerajaan

bercorak Hindu-

Buddha maritim di

Indonesia

3.1.5 Memberikan

contoh

peninggalan-

peninggalan

kerajaan masa

Hindu-Buddha

Kerajaan-

kerajaan

maritim

Indonesia pada

masa Hindu

dan Budda

dalam sistem

pemerintahan,

sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

serta

pengaruhnya

dalam

kehidupan

masyarakat

Indonesia pada

masa kini

• Membaca buku

teks, melihat

gambar/peta,

menonton video,

dan/atau

menyimak

penjelasan guru

mengenai

kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia

pada masa Hindu

dan Budda dalam

sistem

pemerintahan,

sosial, ekonomi,

dan kebudayaan

serta pengaruhnya

dalam kehidupan

masyarakat

Indonesia pada

masa kini

• Membuat dan

mengajukan

• Pengetahuan

Tes pilihan

ganda dan

uraian

berbasis

HOTS

• Sikap

Penilaian diri

• Keterampilan

Membuat

artikel sejarah

populer

• 4 JP

(4 x 45

menit)

Kemendikbud. 2014.

Sejarah Indonesia

kelas X semester 1.

Jakarta : Erlangga

Ratna Hapsari, M.

Adil. 2016. Sejarah

Untuk siswa

SMA/MA kelas XI.

Jakarta: Erlangga.

Sucipto . 2009.

Perkembangan

Masyarakat pada

Masa Kerajaan

Hindu dan Buddha

beserta

peninggalannya.

Surakarta : PT Tiga

Serangkai Pustaka

Mandiri

Suwardono. 2014.

Sejarah Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

129

4.1. Menyajikan

hasil analisis

tentang

kerajaan-

kerajaan

maritim

Indonesia

pada masa

Hindu dan

Buddha

dalam sistem

pemerintahan,

sosial,

ekonomi, dan

kebudayaan

serta

pengaruhnya

dalam

kehidupan

masyarakat

Indonesia

pada masa

kini dalam

bentuk tulisan

yang masih ada

hingga saat ini.

pertanyaan/ tanya

jawab/ berdiskusi

tentang informasi

yang belum

dipahami/

informasi

tambahan yang

ingin

diketahui/atau

sebagai klarifikasi

mengenai

kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia

pada masa Hindu

dan Buddha dalam

sistem

pemerintahan,

sosial, ekonomi,

dan kebudayaan

serta pengaruhnya

dalam kehidupan

masyarakat

Indonesia pada

masa kini

• Mengumpulkan

data dari berbagai

sumber terkait

kerajaan-kerajaan

masa Hindu-Budha.

Yogyakarta: Ombak

https://perpustakaan.

id/kerajaan-hindu-

budha-di-indonesia/

diakses pada tanggal

23 Februari 2021

https://www.academi

a.edu/33027245/Ker

ajaan_Kerajaan_Hin

du_Budha_di_Indon

esia_Slide_ diakses

pada tanggal 23

Februari 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

130

dan/atau

media lain

maritim Indonesia

pada masa Hindu

dan Buddha dalam

sistem

pemerintahan,

sosial, ekonomi,

dan kebudayaan

serta pengaruhnya

dalam kehidupan

masyarakat

Indonesia pada

masa kini

• Menganalisis dan

menarik

kesimpulan dari

data yang

dikumpulkan

terkait kerajaan-

kerajaan maritim

Indonesia pada

masa Hindu dan

Buddha dalam

sistem

pemerintahan,

sosial, ekonomi,

dan kebudayaan

serta pengaruhnya

dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

131

masyarakat

Indonesia pada

masa kini

• Membuat laporan

hasil analisis dalam

bentuk tulisan

dan/atau media lain

mengenai

kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia

pada masa Hindu

dan Buddha dalam

sistem

pemerintahan,

sosial, ekonomi,

dan kebudayaan

serta pengaruhnya

dalam kehidupan

masyarakat

Indonesia pada

masa kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

132

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMA

Mata pelajaran : Sejarah

Kelas/semester : XI / 1 (Ganjil)

Materi pokok : Kerajaan-kerajaan Maritim Indonesia masa Hindu Buddha

Alokasi waktu : 4 JP (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK)

3.1. Menganalisis Kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia pada masa

Hindu dan Buddha dalam sistem

pemerintahan, sosial, ekonomi,

dan kebudayaan serta

pengaruhnya dalam kehidupan

masyarakat Indonesia pada masa

kini

3.3.1. Mendeskripsikan budaya

berlayar nenek moyang.

3.3.2. Menjelaskan teori

masuknya agama Hindu-

Buddha masuk ke

Indonesia.

3.3.3. Menjelaskan pengaruh

budaya India di Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

133

3.3.4. Menjelaskan munculnya

kerajaan-kerajaan bercorak

Hindu-Buddha maritim di

Indonesia

3.3.5. Memberikan contoh

peninggalan-peninggalan

kerajaan masa Hindu-

Buddha yang masih ada

hingga saat ini.

4.1. Menyajikan hasil analisis

tentang kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia pada masa

Hindu dan Buddha dalam sistem

pemerintahan, sosial, ekonomi,

dan kebudayaan serta

pengaruhnya dalam kehidupan

masyarakat Indonesia pada masa

kini dalam bentuk tulisan

dan/atau media lain

4.3.1. Mendeskripsikan contoh

peninggalan-peninggalan

kerajaan masa Hindu-

Buddha yang masih ada

hingga saat ini dalam bentuk

artikel sejarah popular guna

menumbuhkan semangat

nasionalisme dan toleransi

beragama

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Discovery Learning siswa diharapkan dapat:

1) Mendeskripsikan budaya pelayaran antar pulau nenek moyang

2) Menjelaskan teori masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia

3) Menjelaskan pengaruh budaya India bagi Indonesia

4) Menjelaskan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

5) Memberikan contoh peninggalan dan pengaruh kerajaan Hindu-Buddha

yang masih ada hingga saat ini dan diwujudkan dalam bentuk artikel sejarah

ilmiah populer dengan semangat nasionalisme dan toleransi beragama.

D. Materi Pembelajaran

1. Faktual

Pengaruh dan peninggalan kerajaan Hindu-Budda di Indonesia

2. Konseptual

a. Masuknya agama Hindu-Budda di Indonesia

b. Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Budda di Indonesia

c. Pengaruh dan bukti-bukti peninggalan kerajaan Hindu-Budda yang

masih ada hingga saat ini

3. Prosedural

Memahami masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia serta

menganalisis munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha dan

pengaruhnya terhadap masyarakat Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

134

E. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Discovery Learning

Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab, tugas kelompok

F. Media Pembelajaran

Bahan : Power Point, foto, video dokumentasi kerajaan-kerajaan/peninggalan-

peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia

Alat : LCD, laptop, papan tulis, spidol.

G. Sumber Belajar

• Ratna Hapsari, M. Adil. 2016. Sejarah Untuk siswa SMA/MA kelas XI.

Jakarta: Erlangga.

• Kemendikbud. 2014. Sejarah Indonesia kelas X semester 1. Jakarta :

Erlangga

• Sucipto . 2009. Perkembangan Masyarakat pada Masa Kerajaan Hindu

dan Buddha beserta peninggalannya. Surakarta : PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri

• Suwardono. 2014. Sejarah Indonesia masa Hindu-Budha. Yogyakarta :

Ombak

• https://perpustakaan.id/kerajaan-hindu-budha-di-indonesia/ diakses pada

tanggal 23 Februari 2021

• https://www.academia.edu/33027245/Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha

_di_Indonesia_Slide_ diakses pada tanggal 23 Februari 2021

H. Langkah-langkah Pembelajaran (4JP)

Kegiatan Aktivitas Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa

untuk berdoa

2. Guru memperhatikan kesiapan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran meliputi

kehadiran, ketertiban, kebersihan, dan

kerapian

3. Guru menyampaikan garis besar cakupan

materi, kegiatan yang akan dilakukan, dan

Teknik penilaiannya.

10 menit

Inti 1. Mengamati

• Siswa diajak untuk memperhatikan

penjelasan guru mengenai teori masuknya

agama Hindu-Buddha di Indonesia

160

menit

PPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

135

• Siswa diajak untuk memperhatikan slide

power point kerajaan-kerajaan maritim di

Indonesia masa Hindu-Buddha

• Siswa diajak untuk memperhatikan

penjelasan guru mengenai pengaruh serta

peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-

Buddha yang masih ada hingga saat ini

2. Menanyakan

• Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

berdasarkan materi yang telah sampaikan

guru.

• Siswa diberikan kesempatan untuk

bertanya kepada guru mengenai materi

pembelajaran yang sudah disampaikan

3. Mengumpulkan Informasi

• Siswa dibagi ke dalam beberapa

kelompok, yang terdiri dari 3-4 siswa.

• Siswa diberi pertanyaan yang akan

dibahas dalam kelompok oleh guru,

berupa lembar kerja siswa mengenai

perkembangan sosial ekonomi masyarakat

masa Hindu-Buddha serta pengaruhnya

terhadap kebudayaan masyarakat

setempat. Jawaban dituliskan dalam

lembar jawab dan siswa dapat

menggunakan berbagai macam sumber

belajar (buku maupun internet)

4. Mengasosiasikan

• Siswa dalam kelompok mendiskusikan

bahan yang telah diberikan oleh guru.

• Siswa menyusun informasi yang didapat

ke dalam lembar kerja siswa

5. Mengkomunikasikan

• Setiap kelompok menunjuk salah satu/dua

siswa, untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompok.

• Guru dan siswa yang lain diberikan

kesempatan untuk memberikan tanggapan

berupa saran ataupun tanggapan lainnya

• Siswa diajak untuk mencatat setiap materi

pokok yang penting dan perlu dicatat

LITERASI

HOTS

4C

4C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

136

Penutup 1. Siswa diajak untuk menyimpulkan

keseluruhan materi yang sudah dipelajari

dalam pertemuan

2. Siswa diajak untuk berefleksi menggali nilai-

nilai yang dapat diambil dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari dari materi yang

telah dipelajari bersama selama pertemuan

3. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak

siswa untuk berdoa

10 menit

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Teknik Penilaian

a. Sikap : Penilaian diri

b. Pengetahuan : Tes berbasis HOTS (pilihan ganda dan uraian)

c. Keterampilan : Membuat artikel populer

Mengetahui, Yogyakarta, 5 Mei 2021

Kepala sekolah Guru Sejarah

Ambrosius Agung Hermantoro

PPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

137

Lampiran 1 : lembar penilaian diri (sikap nasionalisme dan toleransi

beragama)

Nama siswa :

No. urut :

No. Pernyataan Sikap nasionalisme

STS TS R S SS

1 Saya bangga menjadi warga negara

Indonesia

2 Saya suka menggunakan produk-produk

dalam negeri

3 Saya bangga menggunakan bahasa

Indonesia

4 Saya senang mengunjungi museum-museum

di Indonesia

5 Saya menjalankan upacara bendera dengan

baik untuk menghormati para pahlawan

6 Saya berteman dengan siapa saja tidak

memandang dari asal mereka

7 Saya senang melestarikan budaya Indonesia

8 Saya senang melihat kebudayaan dari

berbagai daerah di Indonesia

9 Saya menghormati kebudayaan lain yang

ada di Indonesia

10 Saya rela berkorban bagi nusa dan bangsa

No. Pernyataan Sikap toleransi beragama

STS TS R S SS

1 Saya menghormati agama lain

2 Saya menghormati ibadah orang lain

3 Saya tidak mengganggu upacara keagamaan

agama lain

4 Saya tidak memaksakan orang lain untuk

seagama dengan saya

5 Saya tidak ikut campur agama orang lain

6 Saya tidak menjelek-jelekan agama yang

berbeda dengan saya

7 Saya membantu upacara agama lain agar

dapat berjalan lancar dan aman

8 Saya membantu korban kecelakaan atau

bencana alam

9 Saya mau berteman dengan tidak

memandang agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

138

10 Saya mau menolong orang lain tidak

memandang agama

Pedoman penskoran sebagai berikut :

STS = 1

TS = 2

R = 3

S = 4

SS = 5

Tidak menjawab = 0

Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑋 100

Kriteria

Nilai kuantitatif Kriteria Nilai kualitatif

81-100 Sangat tinggi A

61-80 Tinggi B

41-60 Sedang C

21-40 Rendah D

0-20 Sangat rendah E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

139

Lampiran 2 : Rubrik artikel sejarah populer

Buatlah satu artikel sejarah populer mengenai sejarah peninggalan-peninggalan

kerajaan-kerajaan masa Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini.

Artikel dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Setiap siswa membuat satu artikel mengenai satu peninggalan kerajaan masa

Hindu-Buddha. Topik yang dibahas tidak boleh sama dengan siswa lain (guru

akan mendata topik yang dibahas siswa).

2. Artikel harus mencantumkan sumber informasi atau referensi yang digunakan.

3. Artikel berbentuk karangan ilmiah sejarah populer.

4. Panjang artikel antara 600-1000 kata.

5. Artikel mengikuti sistematika umum dengan menyertakan sub judul.

Pedoman penilaian sebagai berikut:

No Aspek/Indikator Skor

1 Artikel yang disajikan sesuai dengan fokus kajian

kelompok yang telah ditentukan (sangat tepat= 5, tepat=

4, kurang tepat= 3, tidak tepat= 2, sangat tidak tepat= 1,

tidak ada= 0)

1-5

2 Artikel menggunakan referensi (sangat lengkap= 5,

lengkap= 4, kurang lengkap= 3, tidak lengkap= 2, sangat

tidak lengkap= 1, tidak ada= 0)

1-5

3 Informasi dan analisis yang diungkapkan dalam artikel

(sangat akurat= 5, akurat= 4, kurang akurat= 3, tidak

akurat= 2, sangat tidak akurat= 1, tidak ada= 0)

1-5

4 Artikel yang disajikan sesuai dengan ejaan bahasa

Indonesia yang benar (sangat tepat= 5, tepat= 4, kurang

tepat= 3, tidak tepat= 2, sangat tidak tepat= 1, tidak ada=

0)

1-5

5 Artikel dikumpulkan tepat pada waktu penyerahan

(sangat tepat= 5, tepat= 4, kurang tepat= 3, tidak tepat= 2,

sangat tidak tepat= 1, tidak ada= 0)

1-5

Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑋 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

140

Lampiran 3 : Materi

A. Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di Nusantara

1. Pengertian dan Budaya Maritim

Sebelum membahas tentang kerajaan-kerajaan maritim Nusantara pada masa

perkembangan agama dan kebudayaan Hindu Buddha, kita akan memahami

terlebih dahulu tentang pengertian dan budaya maritim Nusantara, Kata maritim

berasal dari bahasa Latin, yaitu maritimus/mare yang artinya ‘laut’. Dalam Oxford

Advanced Learner's for Dictionaries, kata maritim diartikan sebagai ‘connecting to

sea or ships; (formal) near the sea’, artinya ‘yang menghubungkan laut atau dekat

dengan laut’. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maritim memiliki arti

‘berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut’,

Sejarah mencatat bahwa sejak masa praaksara, masyarakat Nusantara telah

memiliki kemampuan berlayar dengan menggunakan perahu bercadik. Hal ini

dibuktikan dengan adanya lukisan praaksara berupa gambar sampan di dinding gua

yang ada di Pulau Kei Kecil (Ohoidertawun), Kabupaten Maluku Tenggara,

Provinsi Maluku.

Para penutur budaya Austronesia (masyarakat praaksara Nusantara) memang

dikenal dengan kemampuan berlayarnya. Teknologi pelayaran memang sudah

dikenal nenek moyang penutur Austronesia sejak di Yunan. Namun, teknologi

pelayaran tersebut semakin berkembang ketika mereka berada di Kepulauan

Nusantara. Perkembangan teknologi tersebut terlihat dengan kemampuan mereka

berlayar dengan menempuh jarak yang jauh. Perkembangan tersebut dapat terjadi

karena laut yang terbentang antara Laut Sulu hingga ke Melanesia memiliki sifat

yang relatif tenang. Selain in, daerah tersebut mempunyai tempat-tempat

persinggahan yang aman sehingga sangat ideal untuk mengembangkan pelayaran

jarak jauh. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sejak masa praaksara,

masyarakat Indonesia adalah pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan

lepas, Lautan di sekitar dan di antara pulau-pulau Indonesia tidak pernah menjadi

penghalang, bahkan menjadi faktor pemersatu.

Kemampuan berlayar menempuh jarak yang jauh tentu harus didukung dengan

pengetahuan tentang navigasi, pembuatan kapal, arus laut, angin, musim, dan

astronomi. Pengetahuan tentang musim, arah arus laut, dan angin menjadi pedoman

untuk menentukan saat yang baik untuk berlayar sesuai tujuannya. Dengan

mengetahui arah dan jenis angin (angin darat dan laut) mereka dapat memanfaatkan

dorongan angin darat ketika akan melaut dan memanfaatkan angin laut ketika akan

kembali ke darat pada sore atau malam harinya. Mereka juga dapat mengetahui

waktu atau musim yang tepat untuk berlayar mencari ikan dan melakukan

perdagangan. Selain itu, mereka mengetahui bentuk bintang yang bermanfaat

sebagai syarat untuk dapat menentukan arah tujuan pelayarannya. Contohnya, rasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

141

bintang waluku berbentuk seperti bajak yang oleh masyarakat Jawa dijadikan

sebagai penunjuk arah barat. Selanjutnya, gubuk penceng oleh masyarakat Jawa

dijadikan sebagai penunjuk arah selatan.

Pelayaran jarak jauh dilakukan untuk melakukan perdagangan. Salah satu bukti

adanya hubungan perdagangan antara kepulauan Indonesia dan berbagai daerah di

daratan Asia Tenggara dapat dilihat dari adanya peninggalan nekara perunggu di

sejumlah kawasan di Nusantara. F. Heger yang meneliti nekara perunggu di Asia

Tenggara mengklasifikasi nekara perunggu di Asia Tenggara. Berdasarkan

klasifikasi Heger, para ahli membedakan nekara tipe lokal (Indonesia) dengan tipe

yang sama yang terdapat di daratan Asia Tenggara. Nekara tipe pejeng merupakan

nekara yang berasal dari Indonesia, sedangkan tipe Heger kerap dianggap sebagai

nekara yang mendapat pengaruh dari luar Indonesia.

Pelayaran jarak jauh menerjang laut bebas mulai dapat dilakukan ketika terjadi

inovasi teknologi cadik. Perahu bercadik dibuat dari sebatang pohon yang

mempunyai garis tengah batang cukup besar. Pohon tersebut kemudian ditebang,

kemudian bagian tengahnya dikeruk dengan menggunakan alat sederhana, seperti

beliung dari batu. Jika bentuk dasar sudah selesai, barulah diberi cadik di sisi kiri

dan kanan badan perahu.

Pembuatan kapal kemudian mengalami kemajuan berkat adanya hubungan

dengan daratan Asia Tenggara. Jenis kapal yang mengalami perkembangan ini

mempunyai ciri-ciri, antara lain badan (lambung) perahu berbentuk seperti huruf V,

haluan dan buritan lazimnya berbentuk simetris, dan tidak ada sekat-sekat kedap air

di bagian lambungnya. Teknik pembuatan kapalnya masih dilakukan dengan cara

yang sederhana. Namun, satu hal yang mengagumkan dari teknik pembuatan kapal

tersebut adalah ketiadaan unsur besi di dalamnya. Untuk menyambungkan satu

papan dengan papan lainnya, para pembuat kapal menggunakan tali ijuk, pasak

kayu, atau gabungan keduanya. Teknik pembuatan perahu yang tidak menggunakan

paku besi ini ditemukan pada kapal-kapal yang digunakan oleh orang Melayu,

Jawa, serta Maluku dan sekitarnya. Berdasarkan relief Candi Borobudur,

setidaknya ada tiga jenis perahu Nusantara, yaitu perahu lesung, perahu yang

dipertinggi dengan cadik, dan perahu lesung yang dipertinggi tanpa cadik.

2. Terbentuknya perdagangan “Internasional ” zaman kuno

Berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, serta di antara Benua

Asia dan Benua Australia, membuat Kepulauan Nusantara terletak dalam jalur

perdagangan antara dua pusat perdagangan “internasional” zaman kuno, yaitu India

dan Tiongkok. Selat Malaka menjadi gerbang utama yang menghubungkan

pedagang-pedagang Tiongkok dan India yang berlayar melalui bandar-bandar

penting di sekitar wilayah tersebut. Komoditas penting yang diperdagangkan ketika

itu adalah rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan pala. Berlabuhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

142

kapal-kapal dagang berbagai bangsa membuat masyarakat Indonesia tidak dapat

menghindar dari pengaruh luar. Hubungan dagang antara Indonesia dan India

terjadi sejak tahun 1 M. Hal tersebut berdasarkan cerita Ramayana dan

Mahabharata yang ditulis pada abad 11 M. Dalam Ramayana dan Mahabharata,

telah disebutkan Pulau Sumatra (Suwarnabhumi) dan Pulau Jawa (Jawadwipa). Hal

tersebut membuat para peneliti yakin bahwa, hubungan India dan Indonesia diduga

telah terjalin beberapa abad sebelumnya.

Adapun berdasarkan peninggalan arkeologisnya, pengaruh kebudayaan India

dapat dilihat di Situs Buni, Sembiran, dan Pacung. Di situs tersebut, ditemukan

gerabah berkualitas baik yang diperkirakan berasal dari Situs Arikamedu di India

selatan. Selain gerabah, ditemukan ribuan manik-manik yang tersebar di beberapa

situs prasejarah dari masa logam awal yang berasal dari tahun 2000-2500 SM.

Selain itu, huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta merupakan huruf dan bahasa yang

digunakan di India selatan pada abad V sampai X M. Huruf Pallawa dan bahasa

Sanskerta banyak terdapat dalam prasasti-prasasti di Nusantara, misalnya Prasasti

Ciaruteun dan Prasasti Canggal. Dari segi, arsitektur bangunan, Candi Bima di

Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, dikaitkan dengan gaya bangunan candi di

Brihadeeswarat, Sipur, dan Mamallapuram.

Adapun agama Buddha masuk ke Nusantara pada abad V M dan dilakukan oleh

seorang pangeran dari Kashmir yang bernama Gunadharma. Selanjutnya, pada abad

IX M, mulai berdatangan para pendeta Buddha dari dua wilayah yang berbeda, yaitu

dari Gaudidaripa (Benggala) dan Gurjaradesa (Gujarat). Selain itu, beberapa arca

Buddha yang ditemukan di Jember dan Sidareja dianggap memiliki unsur yang

serupa dengan yang dijumpai di Amarawati di wilayah India selatan.

Menurut J C. van Leur dan O. W. Wolters, hubungan dagang antara India dan

Indonesia lebih dahulu berkembang daripada hubungan dagang antara Indonesia

dan Tiongkok. Hubungan perdagangan ini diikuti pula oleh hubungan kebudayaan,

seperti agama, sistem pemerintahan, sosial, dan budaya sehingga terjadi

percampuran kebudayaan di antara dua bangsa tersebut. Hubungan itu membuat

bangsa Indonesia mengenal agama Hindu dan Buddha.

3. Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di

Indonesia

C. C. Berg, J. L. Moens, dan R. C. Majundar meyakini kaum kesatria berperan

besar dalam munculnya kerajaan Hindia di Nusantara. Berg mengemukakan dalam

hipotesisnya bahwa peran besar golongan kaum kesatria dapat terlihat dari karya

kesusastraan yang banyak menyebutkan kedatangan pangeran-pangeran dari India.

Sementara itu, Moens meyakini peran besar kaum kesatria setelah mengkaji sejarah

politik yang terjadi di India dan munculnya dinasti-dinasti di Jawa. Adapun

menurut Majundar, para prajurit India mendirikan koloni-koloni di Asia Tenggara,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

143

termasuk Nusantara. Namun, pendapatnya ini masih kurang meyakinkan karena

tidak ada bukti arkeologis yang menunjukkan adanya ekspansi prajurit India ke

Nusantara.

Peran kaum kesatria dibantah oleh Kroom. Ia lebih menekankan kepada

peranan kaum pedagang atau kasta waisya, Hal ini didasarkan pada anggapan

bahwa telah terjadi penyebaran kebudayaan melalui perkawinan dengan para

perempuan pribumi. Hal serupa terjadi pada masa perkembangan kebudayaan Islam

di Nusantara,

Hipotesis lain yang berbeda dikemukakan oleh Van Leur dan Bosch. Van Leur

mengajukan hipotesis tentang peranan kaum brahmana. Anggapan ini juga

didukung oleh Bosch. Akan tetapi, Bosch juga mengajukan kemungkinan lainnya

tentang orang-orang dari Nusantara sendiri yang berkesempatan belajar di pusat

agama India, seperti di Nalanda. Mereka juga memiliki peranan penting dalam

penyebaran unsur-unsur kebudayaan India ini ke Nusantara.

B. Kerajaan-Kerajaan Maritim Nusantara Masa Hindu-Buddha

1. Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya adalah nama kerajaan bercorak Buddha yang berdiri pada abad VII.

Salah satu kemaharajaan bahari (maritim) yang pernah berdiri di Pulau Sumatra ini

memiliki wilayah kekuasaan yang membentang dari Kamboja, Thailand selatan,

Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, dan pesisir Kalimantan. Dalam bahasa

Sanskerta, sri berarti “‘bercahaya atau ‘gemilang’, dan wijaya berarti

“kemenangan’ atau ‘kejayaan’, maka nama’ Sriwijaya bermakna “kemenangan

yang gilang-gemilang”. Meskipun dikenal kuat secara ekonomi dan militer, nyaris

tidak ada bukti yang menunjukkan letak pasti pusat kerajaan ini di Sumatra.

Meskipun pusat kekuasaannya masih kontroversial,’ tetapi berdasarkan bukti-

bukti yang ada dari Prasasti Kedukan Bukit, lokasi wanua (kota) Sriwijaya yang

dipilih oleh Dapunta Hyang berada di tempat yang strategis, yaitu daerah sekitar

pertemuan Sungai Musi dengan Kramasan dan Ogan. Lokasi wanua Sriwijaya

terletak di meander sebelah utara Sungai Musi. Melalui tempat ini dapat diawasi

lalu lintas perdagangan dari dan menuju daerah pedalaman.

Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan yang kelangsungan hidupnya bergantung

pada perdagangan. Artinya, para penguasa Sriwijaya harus menguasai sumber daya

alam yang merupakan komoditas perdagangan, jalur perdagangan darat dan air

(sungai dan laut), serta pelabuhan sebagai tempat penimbunan barang komoditas

sebelum dipasarkan. Dalam Prasasti Kota Kapur (686 M), dijelaskan adanya upaya

penguasaan Sriwijaya terhadap Pulau Jawa karena di dalamnya disebutkan “bhumi

Jawa tidak mau tunduk pada Sriwijaya’ (yang dimaksud “bhumi Jawa” adalah

Kerajaan Tarumanagara). Penguasaan ini tidak terlepas dari kepentingan

perekonomian Sriwijaya. Selanjutnya, dalam Prasasti Kedukan Bukit (16 Juni 682

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

144

M), dikatakan bahwa seseorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan

suci (siddayatra) dengan perahu. Ia berangkat dari Minangatamwan dengan

membawa tentara sebanyak 20.000 orang.

Berdasarkan prasasti tersebut, dapat disimpulkan bahwa pertama, kendati

Dapunta Hyang berhasil memperluas kekuasaan Sriwijaya dari hasil perjalanan

tersebut, jumlah tentara yang tertulis masih disangsikan kebenarannya. Kedua,

Minangatamwan adalah sebuah daerah pertemuan antara Sungai Kampar Kanan

dan Sungai Kampar Kiri (Riau). Hal ini menunjukkan awalnya Kerajaan Sriwijaya

bukan berpusat di Palembang, melainkan di Muara Takus (Riau). Pernyataan ini

didukung temuan arkeologis berupa stupa di Muara Takus (Kabupaten Kampar,

Riau). Penguasaan dan pemindahan ibu kota ke Palembang dimaksudkan apar

Sriwijaya mudah menguasai daerah-daerah sekitarnya, seperti Bangka, Jambi Hulu,

dan Jawa Barat (Tarumanagara). Oleh karena itu, pada abad VII, Sriwijaya berhasil

menguasai jalur-jalur kunci perdagangan, seperti Selat Sunda, Selat Bangka, Selat

Malaka, dan Laut Jawa bagian barat.

Menurut kronik Tiongkok, pada masa tersebut Sriwijaya adalah pusat

perdagangan terpenting di kawasan Asia Tenggara. Hal ini karena lokasinya berada

di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional. Sriwijaya

meletakkan dasar politik kerajaannya pada penguasaan jalur pelayaran, jalur

perdagangan, dan menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan juga

Sebagai pangkalan kekuatan lautnya. Berdasarkan catatan I-tsing, seorang

pendeta agama Buddha dari Tiongkok, pada abad VII pelayaran ke negeri Tiongkok

dilakukan oleh kapal-kapal Sriwijaya. Menurut Wolters, pelayaran ini dilakukan

oleh orang-orang Melayu dengan menggunakan kapalnya sendiri. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa orang-orang Melayu adalah pelaut unggul bahkan petunjuk

perjalanannya digunakan oleh orang-orang Portugis untuk memetakan jalur laut.

Ada beberapa faktor yang menurut sejarawan Kroom membuat Sriwijaya dapat

berkembang dengan cepat, yaitu sebagai berikut.

• Letak geografis pelabuhannya sangat cocok sebagai tempat persinggahan dari

kapal-kapal dagang terutama yang datang dari Tiongkok dan India.

• Pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan barter yang dilakukan oleh para

pedagang dari India dan Tiongkok.

• Menjadi pusat perdagangan dari barang-barang lokal yang akan dikirim ke

Tiongkok dan India didukung oleh adanya pemerintahan yang kuat.

Jalur perdagangan maritim Nusantara pada masa kerajaan ini berkuasa meliputi

Jawa, Sumatra, Semenanjung Melayu, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina.

Hubungan dengan India pun berjalan dengan baik terutama dengan Benggala

(Buddha), Sriwijaya banyak mengirimkan orang-orangnya untuk mempelajari

agama Buddha di pusat pendidikan agama Buddha di Nalanda. Namun, beberapa

sumber Tiongkok menyebutkan bahwa Sriwijaya juga memiliki perguruan tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

145

agama Buddha yang cukup baik. I-tsing dalam kitabnya yang ditulis tahun 688-

695 dengan judul Ta Tang si-yu-ku-fa-kao-sheng-chuan menyebutkan di Sriwijaya

terdapat seribu orang biksu Buddha. Para biksu meneliti dan mempelajari ilmu di

Sriwijaya, kondisi tersebut disamakan dengan kondisi di Madhyadesa di India.

Para biksu menempuh pendidikan di Sriwijaya terlebih dahulu selama tiga bulan,

lalu pergi ke India. Tidak jarang para biksu menggunakan perahu-perahu Sriwijaya

untuk menempuh perjalanan ke India.

Meskipun telah mapan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya,

upaya perluasan kegiatan perekonomian maritim Sriwijaya bukan tanpa hambatan.

Sekitar abad X-XI M, terjadi serangan Raja Dharmawangsa dari Kahuripan yang

ingin melakukan perluasan wilayah dan menguasai perdagangan di Selat Malaka.

Meskipun berhasil diatasi, serangan lain dari Raja Rayendra Cola dari Kerajaan

Cholamandala sebanyak dua kali tahun 1007 M dan 1023 M, membuat Sriwijaya

runtuh, Hal ini tercatat dalam Prasasti Tanjore, yaitu serangan ini terjadi disebabkan

oleh adanya persaingan kekuasaan di Selat Malaka. Selain serangan tersebut, ada

beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, yaitu sebagai berikut.

1) Serangan Kerajaan Medang Kamulan, Jawa Timur, di bawah Raja

Dharmawangsa pada 990 M. Saat itu, Sriwijaya diperintah oleh Raja

Sudamaniwarwadewa. Meski tidak berhasil, serangan ini cukup melemahkan

Sriwijaya.

2) Negara-negara yang pernah ditaklukkan, seperti Ligor, Tanah Genting Kra,

Kelantan, Pahang, Jambi, dan Sunda, satu per satu melepaskan diri dari

kekuasaan Sriwijaya. Hal ini tentu saja berakibat pada kemunduran ekonomi

dan perdagangan.

3) Terdesak oleh Kerajaan Thailand yang mengembangkan kekuasaannya sampai

Semenanjung Malaya.

4) Serangan Majapahit pada 1477 M dan berhasil menaklukkan Sriwijaya. Sejak

itu, berakhirlah kekuasaan Sriwijaya.

Berakhirnya kerajaan Sriwijaya membuat di wilayah Sumatra Utara muncul

beberapa kerajaan maritim kecil seperti Samudera Pasai, Perlak, Paseh dan Lamuri

(Aceh). Kerajaan-kerajaan ini mengambil keuntungan dari perdagangan yang masih

terus berlanjut di kawasan Selat Malaka. Bahkan, kerajaan Samudera Pasai menjadi

kerajaan yang besar, tetapi pada tahun 1361 M, menurut Hikayat Banjar, kerajaan

Samudera Pasai menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit setelah mendapatkan

serangan dan putri Pasai dinikahkan dengan raja Majapahit.

2. Kerajaan Mataram Kuno

Wilayah kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada di daerah yang dialiri

sungai, seperti Sungai Progo, Bogowonto, dan Bengawan Solo yang meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

146

daerah Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Wilayahnya juga dilingkari

oleh pegunungan. Eksistensi kerajaan Mataram Kuno berlangsung selama 196

tahun (731-928 M). Sumber tertulis tentang Mataram Kuno terdapat pada Prasasti

Canggal (732 M), Prasasti Mantyasih (907 M), dan Prasasti Wanua Tengah III (908

M). Nama-nama raja Kerajaan Mataram banyak diketahui lewat prasasti yang

berasal dari abad X, yaitu Prasasti Mantyasih (907 M) dan Wanua Tengah III (908

M). Terdapat 17 orang raja yang pernah memerintah. Dari sejumlah keterangan,

terdapat empat raja Mataram yang memerintah lebih dari 20 tahun, yaitu Raja

Sanjaya (24 tahun), Rakai Panangkaran (38 tahun), Rakai Warak (24 tahun), dan

Rakai Kayuwangi (30 tahun). Keempat raja ini memerintah cukup lama

dibandingkan dengan raja-raja lainnya yang rata-rata hanya 11,5 tahun.

Pada abad X, kerajaan ini dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur.

Diyakini bahwa pemindahan Kerajaan Mataram ke Jawa Timur tersebut karena

wilayah kerajaan hancur terkena bencana alam. Meletusnya Gunung Merapi yang

disertai gempa bumi dan hujan material vulkanik telah memorak-porandakan

sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Wilayah kerajaan ini dipindahkan oleh cucu

Sri Maharaja Daksa. Mpu Sindok membangun kembali kerajaan ini di Watugaluh,

sekarang sebuah desa di dekat Jombang di tepi aliran Sungai Brantas, Jawa Timur.

Penguasa Medang setelah Mpu Sindok di antaranya sri Isyanatunggawijaya, Sri

Makutawangsawardhana, Dharmawangsa, dan Airlangga.

Sumber pendapatan kerajaan berasal dari sistem pertanian dan perdagangan.

Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti Gondosuli (874 M) di lereng

Gunung Sumbing. Prasasti ini memberikan petunjuk adanya pedagang asing yang

masuk ke wilayah Pulau Jawa. Dalam Prasasti Gondosuli disebutkan bahwa

seorang yang bernama Dang Puhawang Glis, seorang nakhoda kapal besar, bersama

istri dan anaknya, mempersembahkan sebuah alat menanak nasi (pangliwetan),

sebuah lampu (padamaran), sebuah genta upacara (curing), dan empat buah tempat

api pemujaan (pamapi hyangan). Persembahan itu merupakan tanda bakti Dang

Puhawang Glis kepada sima-nya. Keterangan dari Prasasti Gondosuli itu sangat

menarik perhatian karena menyebutkan seorang nakhoda kapal yang menggunakan

bahasa Melayu Kuno yang memberikan persembahan untuk sebuah bangunan suci.

Padahal, berdasarkan sumber prasasti, persembahan sima untuk suatu bangunan

suci biasanya dilakukan oleh seorang raja atau pejabat tinggi kerajaan. Artinya,

Dang Puhawang Glis mungkin merupakan seorang pejabat tinggi kerajaan di

Sumatra. Prasasti Gondosuli ini kemudian menjadi bukti bahwa pada masa itu telah

ada saudagar atau nakhoda dari sebuah kapal besar dari Melayu (Sumatra) yang

berlabuh di pantai utara Jawa Tengah.

Sementara itu, dalam Prasasti Sojomerto yang menggunakan huruf Pallawa dan

bahasa Melayu kuno menyebutkan telah terjadi hubungan dagang antara Jawa dan

Sumatra melalui jalur laut. Meskipun Prasasti Sojomerto tidak berangka tahun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

147

tetapi dari sudut paleografinya diduga berasal dari pertengahan abad VII. Isinya

menyebutkan seorang yang bernama Dapunta Selendra, anak dari Santanu dengan

Badrawati. Dapunta Selendra mempunyai istri bernama Sampula. Ada pula tokoh

yang namanya terbaca sebagian, yaitu Hiyang. Bukti-bukti ini setidaknya telah

memberikan petunjuk bahwa pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, antara

abad VIII-X M, telah dikenal jenis perahu dagang yang telah dikaji melalui

penggambaran relief di candi Borobudur.

Sebelum memasuki abad XI, pelabuhan-pelabuhan utama dari Kerajaan

Matwam Kuno kemungkinan berada di antara Cirebon dan Jepara. Berdasarkan

beberapa prasasti dan temuan arkeologi, daerah Tegal, Pekalongan, Brebes, dan

Semarang diperkirakan pernah menjadi pelabuhan. Beberapa bukti yang

mendukung di antaranya adalah ditemukannya patung Siwa yang terbuat dari logam

yang ditemukan di Sungai Wadas, wilayah Tegal, dan arca Siwa lainnya yang

ditemukan di wilayah Brebes. Kedua benda tersebut diperkirakan berasal dari abad

IX sampai X.

Dalam Prasasti Sangsang (907 M), disebutkan tentang adanya perahu sebagai

sarana angkutan, Kronik Tiongkok dari masa Dinasti Sung juga menyebutkan

adanya pusat perdagangan di Pu-Kio-Lung mungkin yang dimaksud adalah

Pekalongan. Adapun di sebelah barat Slawi, yaicu di Desa Selopuro ditemukan

sebuah situs yang banyak menyimpan sisa-sisa keramik Tiongkok dari Dinasti Sung

(960-1272 M). Selain Pekalongan, Tuban juga disebut-sebut sebagai sebuah

pelabuhan yang sudah ramai dan penting di zaman tersebut.

Dalam Prasasti Kamalagyan (1037 M) dan Prasasti Pinambangan (903 M),

terdapat kata masunghara yang artinya sama dengan kata lancang atau anchara pada

Prasasti Manunjung yang ditemukan di wilayah Malang. Prasasti Kamalagyan juga

menyebutkan ada nakhoda dan pedagang besar dari pulau-pulau dan kerajaan-

kerajaan lain yang datang di Hujung Galuh, pelabuhan di Jawa Timur. Hal tersebut

menunjukkan adanya sejenis kapal dagang lintas laut yang cukup besar,

diperkirakan berkapasitas hingga 150 ton.

Orang-orang asing dari Asia Selatan dan daratan Asia Tenggara berada di

antara para warga kilalan. Mereka tentulah pedagang yang menetap di Jawa untuk

waktu tertentu. Dari kumpulan prasasti ini, setidaknya dapatlah disimpulkan bahwa

kerajaan ini cukup aktif membangun sejumlah pelabuhan untuk kegiatan

perdagangan.

Pada 990 M, Dharmawangsa pernah menyerang Sriwijaya dan berhasil

menguasai pesisir pantai Sriwijaya sehingga hubungan Sriwijaya dengan dunia luar

terputus. Pada 1016 M, kerajaan ini mengalami pralaya atau malapetaka. Ketika

pesta pernikahan antara putri Dharmawangsa dan Airlangga (hasil pernikahan

Mahendradatta dengan Raja Udayana dari Bali) sedang berlangsung, tiba-tiba Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

148

Watan diserbu Raja Wurawari yang berasal dari Lwaram (sekarang Desa Ngloram,

Cepu, Blora), sekutu Kerajaan Sriwijaya.

Dalam serangan itu, Dharmawangsa dan seluruh anggota keluarga istana tewas,

sedangkan Airlangga lolos ke hutan pegunungan (Wanagiri) ditemani pembantu

setianya, Mpu Narotama. Di sana, ia menjalani hidup sebagai pertapa, Tidak lama

kemudian, Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta pada tahun 1019 M

dan membangun pusat kerajaan di Kahuripan, Sidoarjo (kelak dipindahkan lagi ke

Daha, Kediri).

Airlangga memiliki kemampuan keprajuritan yang tinggi sehingga dengan

cepat ia menyusun kekuatan untuk kembali menegakkan Dinasti Isyana di Jawa,

dengan cara melancarkan peperangan secara terus-menerus selama tahun 1028-

1035 M. Pada masa pemerintahannya, wilayah kerajaan membentang dari

Pasuruan-Madiun bahkan sudah meluas hingga ke Jawa Tengah.

Sebagai raja, Airlangga sangat disegani karena selalu melakukan pembangunan

yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat, antara lain sebagai berikut.

1) Membangun Bendungan Wringin Sapta pada 1037 untuk mencegah banjir

musiman.

2) Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh (dekat Surabaya sekarang) dan

membangun pelabuhan Kembang Putih (dekat Tuban sekarang) sebagai

pelabuhan berskala internasional. Kapal-kapal dari India, Birma, Kamboja, dan

Champa melakukan perdagangan melalui kedua pelabuhan tersebut.

3) Mengembangkan seni sastra seperti kakawin Arjuna Wiwaha yang ditulis oleh

Mpu Kanwa pada 1035 M.

4) Membangun jalan-jalan yang menghubungkan pesisir ke pusat kerajaan.

Airlangga tampaknya memperluas wilayah kerajaannya hingga ke luar Jawa.

Menjelang akhir pemerintahannya, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua,

yaitu Kediri dan Jenggala untuk kedua putranya. Kerajaan Jenggala diberikan

kepada Mapanji Garasakan (anak dari istri kedua Airlangga) dengan ibu kota

Kahuripan, dan Kerajaan Panjalu atau Kediri kepada Sri Samarawijaya (putra

mahkota) dengan ibu kotanya Daha. Tindakan tersebut dilakukan untuk

menghindari pertumpahan darah karena perebutan takhta.

Adapun dirinya mengundurkan diri dari kekuasaan dan memilih hidup sebagai

pendeta dan mengganti namanya menjadi Resi Gentayu dan mangkat pada 1049 M.

Di pemakamannya, di Candi Belahan, ia digambarkan sebagai Dewa Wisnu yang

sedang mengendarai burung garuda.

3. Kerajaan Singasari

Letak kerajaan Singasari menurut keterangan kakawin Nagarakretagama

adalah di sebelah timur Gunung Kawi dengan Ibu Kota Kutaraja. Kerajaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

149

Singasari memiliki rentang waktu masa pemerintahan sekitar 70 tahun. Berdirinya

kerajaan ini diawali dengan sejumlah tragedi dan konflik internal. Kerajaan ini

berkembang menjadi kerajaan yang bersifat ekspansif ketika diperintah oleh raja

terakhir Singasari yang bernama Kertanagara (1268-1292 M). Kertanagara

memiliki kemampuan olah keprajuritan yang tinggi dan gagasan ekspansi yang

disebutnya dengan dwipantara. Kata dwipantara berasal dari bahasa Sanskerta,

yaitu dwipa berarti ‘pulau’ dan antara mempunyai pengertian ‘luar’ atau

‘seberang’, Tujuan dari dwipantara menguasai kerajaan-kerajaan yang ada di

seberang.

Kertanagara adalah putra Ranggawuni yang berhasil membawa Singasari ke

masa kejayaan. Kertanagara bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanagara. Cita-cita

terbesarnya adalah menyatukan Nusantara. Kertanagara memiliki perhatian yang

besar terhadap masalah keagamaan. Pada masa pemerintahannya, terjadi

sinkretisme antara Hindu Siwa dan Buddha yang melahirkan sebuah aliran baru,

yaitu Buddha Tantrayana. Selain itu, dalam bidang karya sastra mengalami

perkembangan. Banyak karya sastra yang ditulis oleh para penulis istana salah

satunya adalah Paranaton.

Di bawah kekuasaan Kertanagara pula, Singasari memiliki armada laut yang

kuat. Buktinya adalah pengiriman ekspedisi ke Melayu (Pamalayu) pada 1275 dan

pada tahun 1284 ke Bali. Setelah berhasil menjalin persahabatan dengan Kerajaan

Melayu, ia kembali mengirim ekspedisi dengan membawa Arca Amoghapasa

sebagai hadiah untuk Sri Maharaja Mauliwarmadewa pada 1286. Ekspedisi

Pamalayu memiliki tujuan khusus, yaitu menjalin kerja sama pertahanan untuk

menghadapi ekspansi Mongol di bawah Kubilai Khan ke Asia Tenggara.

Pada 1289 M, datang utusan dari Mongol yang dipimpin oleh Meng Chi.

Utusan tersebut menyampaikan surat dari Kubilai Khan yang memerintahkan Raja

Kertanagara tunduk di bawah kekuasaan Mongol. Kertanagara menolak, bahkan

menghina Kubilai Khan dengan memotong telinga salah seorang utusan terakhir

Mongol. Perbuatan ini dianggap sebagai penghinaan yang mengakibatkan Kubilai

Khan mengirimkan pasukannya kembali untuk menghukum Kertanagara pada 1293

M. Namun, sebelum pasukan Mongol datang, Raja Kertanagara tewas dibunuh oleh

Jayakatwang (keturunan Kertajaya, raja Kediri) atas saran Arya Wiraraja, Bupati

Sumenep. Arya Wiraraja sakit hati karena disingkirkan menjadi bupati Sumenep

(Madura), konon karena mengkritik langkah ekspansi Kertanagara. Sementara itu,

setelah lama menjadi bawahan Kertanagara, Jayakatwang sendiri yang saat itu

menjadi bupati Gelang-gelang (bagian dari Kerajaan Singasari) ingin sekali

memulihkan Kerajaan Kediri.

Kekalahan Kerajaan Singasari terjadi karena Kertanagara terkecoh. Ia mengira

yang menyerbu Singasari dari utara adalah pasukan utama Jayakatwang. Ja lantas

mengirim menantunya, Raden Wijaya, untuk menghadapi pasukan utara itu. Raden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

150

Wijaya berhasil, tetapi ternyata itu hanyalah taktik Jayakarwang supaya pertahanan

di Kota Singasari kosong. Tanpa diduga oleh Kertanagara, pasukan kedua dari arah

selatan yang justru lebih besar datang menyerang Singasari. Dalam serangan kedua

ini (tahun 1292), Kertanagara tewas. Jayakatwang lalu menjadi raja dan

memindahkan pusat kerajaan ke Kediri. Dengan meninggalnya Kertanagara,

berakhir pulalah Kerajaan Singasari.

4. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit (1293-1500) berpusat di sekitar daerah Trowulan

sekarang, 10km sebelah barat daya Kota Mojokerto, Jawa Timur. Tanggal pasti

berdirinya Kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja

(memerintah 1293-1309 M), yaitu 10 November 1293. |

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanagara, yang

berhasil mendirikan kerajaan baru di wilayah Hutan Tarik dengan bantuan Bupati

Arya Wiraraja (bawahan Kertanagara). Ketika pasukan Mongol datang kembali

untuk menghukum Kertanagara, kesempatan ini digunakan oleh Raden Wijaya

untuk membangun persekutuan dengan tentara Mongol dan menghancurkan Kediri,

sebagai balasan akan tindakan Jayakatwang membunuh Kertanagara. Tentara

Mongol kemudian dipaksa oleh Raden Wijaya untuk kembali ke negaranya dan hal

ini dimungkinkan karena adanya bantuan dari Arya Wiraraja yang mengerahkan

pasukannya dari Madura.

Sebenarnya Majapahit merupakan negara agraris, tetapi ada beberapa faktor

internal dan eksternal yang mendorong Majapahit menjadi negara maritim:

a. Faktor internal

• Majapahit melanjutkan politik dwipantara yang telah diawali oleh Kertanagara,

kemudian diperbarui dengan Sumpah Palapa Gajah Mada.

• Memiliki pejabat tinggi yang mempunyai kemampuan dan dapat mendukung

aktivitas kemaritiman, seperti Gajah Mada dan Mpu Nala.

• Hasil pertaniannya, terutama beras, sangat diminati kerajaan lain, baik dari

Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.

b. Faktor eksternal

• Meningkatnya jaringan internasional antara Asia Timur (Tiongkok), Asia

Selatan (India), dan Arab. Selain itu, jalur laut tradisional antara Jawa, Maluku,

dan Malaka yang semakin ramai dengan kegiatan perdagangan.

• Meningkatnya perdagangan di laut yang didukung oleh adanya pelabuhan

perdagangan dari kerajaan-kerajaan di sekitar Asia Tenggara.

Setelah pemerintahan Raden Wijaya berakhir ia digantikan oleh putranya

bernama Jayanegara (memerintah 1309-1328 M). Menurut kronik dari Tiongkok,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

151

tercatat adanya kedatangan orang-orang atau utusan dari Jawa ke Tiongkok

dipimpin oleh Seng Chia-Liyeh. Hal ini membuktikan bahwa hubungan lintas

negara antara Majapahit dan kekaisaran Tiongkok berjalan dengan baik, meski

ketika itu kondisi dalam negeri Majapahit dihadapkan pada pemberontakan-

pemberontakan. Di saat inilah mulai muncul nama Gajah Mada sebagai anggota

Bhayangkara (sebutan untuk pasukan pengawal raja) yang bertugas melindungi dan

menjaga keselamatan raja. Ia berhasil menyelamatkan Jayanegara untuk mengungsi

ke Desa Badander dari serangan pemberontak terkuat yang bernama Ra Kuti.

Namun, Jayanegara wafat di tangan Tancha, seorang tabib istana. Tancha dan Ra

Kuti kemudian berhasil dibunuh oleh Gajah Mada dan Jayanegara kemudian

digantikan oleh raja perempuan yang bernama Tribhuana Tunggadewi

Jayawishnuwardhani.

Atas jasa-jasanya tersebut, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Patih

Amangkubumi. Pada saat pengangkatannya pada tahun 1336 M inilah dia

mengucapkan Sumpah Palapa. Menurut Nagarakretagama, awalnya Gajah Mada

bertujuan mempertahankan Jawa terhadap kemungkinan ekspansi dari negara-

negara dari luar kawasan Nusantara, maka ia melakukan kegiatan diplomasi

mitrasatata (persahabatan). Tercatat beberapa negara, seperti Thailand

(Darmanegari), Myanmar (Mantma) dan Rajapura, Kamboja, Vietnam sekarang

(Champa dan Yawana) sebagai mitra kerajaan Majapahit. Pada masa pemerintahan

Tribhuana, wilayah Majapahit telah diperluas ke Bali seperti apa yang pernah

dilakukan oleh Kertanagara, maka tidaklah terlalu berlebihan jika sumpah palapa

sebenarnya merupakan kelanjutan dari politik dwipantam yang pernah diterapkan

oleh Kertanagara,

Ketika Hayam Wuruk naik tahta, telah ada sepuluh daerah yang harus

mengakui kekuasaan kerajaan Majapahit, yaicu Gurun (Lombok), Seram, dan

wilayah kepulauan di sekitarnya yang menghasilkan rempah-rempah, Selanjutnya,

Majapahit menguasai Tanjung Pura (Kalimantan), Pahang, dan Tumasik

(Singapura), dua wilayah ini berada di Semenanjung Melayu untuk memperkuat

pertahanan di kawasan Asia Tenggara. Majapahit juga menguasai, Haru (Samudera

Pasai/wilayah timur Sumatra Utara), Palembang (Sriwijaya/Swarnabhumi), dan

Dompo (Sumbawa), daerah penghasil kayu cendana yang banyak dicari oleh para

pedagang India dan Tiongkok sebagai sarana untuk kegiatan ritual keagamaan.

Selanjutnya, Bali yang memang sudah dikuasai juga oleh Kertanagara sebelumnya,

yaitu pada masa kekuasaan Dinasti Warmadewa (Bedahulu) dan Sunda, setelah

peristiwa Perang Bubat semakin memperluas wilayah kekuasaan Majapahit.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi penaklukan yang

dilakukan oleh Majapahit sangat memperhitungkan potensi daerah yang dapat

mendukung kepentingan perekonomian kerajaan. Kerajaan-kerajaan taklukan

tersebut menghasilkan komoditas perdagangan yang memberikan banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

152

keuntungan bagi kerajaan. Perluasan kekuasaan juga dilakukan oleh Hayam Wuruk

ke wilayah-wilayah Nusantara bagian timur, seperti Makassar, Sumba, Selayar,

Ambon, dan ’ Timor. Dengan demikian, Majapahit berhasil menguasai hampir

seluruh wilayah Nusantara ditambah dengan Semenanjung Malaya’ dan Temasik

(Singapura).

Sebagai kerajaan maritim yang besar, Majapahit memiliki armada laut dengan

berbagai bentuk dan fungsi kapal, seperti kapal dagang, kapal perang, maupun

kapal yang hanya digunakan bagi kepentingan raja dan upacara keagamaan.

Perdagangan dengan negeri asing dilakukan demi menunjang perekonomian

kerajaan. Untuk itu, terdapat pelabuhan utama Majapahit di wilayah Tuban, Gresik,

Sedayu, dan Surabaya. Sayangnya, tidak ada sumber sejarah yang memadai untuk

merekam hal itu baik tulisan prasasti atau penggambaran bentuk kapal pada relief

candi yang didirikan pada masa Majapahit. Hanya ada sebuah relief perahu kecil

dengan penggambaran yang samar-samar terpahat di dinding Candi Penataran di

Blitar Jawa Timur. Sumber-sumber karya sastra yang ditulis pada masa itu lebih

banyak menulis tentang aktivitas yang dilakukan di darat. Tinggalan arkeologis dari

kapal-kapal tersebut juga terlihat samar. Hal ini mungkin disebabkan bahan dasar

kapal terbuat dari kayu sehingga mudah lapuk.

Pada tahun 1364, Gajah Mada meninggal karena sakit. Semenjak saat itu

kegiatan ekspansi Majapahit terhenti. Hayam Wuruk lebih mengurusi pertahanan

ke dalam kerajaan dan melakukan pengawasan terhadap negara-negara yang telah

menyatakan tunduk kepada Majapahit. Sepeninggal Hayam Wuruk, secara perlahan

Majapahit mengalami kemunduran yang disebabkan adanya konflik internal dari

keluarga kerajaan untuk memperebutkan takhta.

5. Kerajaan Kutai109

Perkembangan Kerajaan Kutai, tidak lepas dari sosok Raja Mulawarman.

Kerajaan Kutai dipandang sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang pertama di

Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi

Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam merupakan sungai yang

cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai. Daerah di sekitar tempat

pertemuan antara Sungai Mahakam dengan anak sungainya diperkirakan

merupakan letak Muarakaman dahulu. Sungai Mahakam dapat dilayari dari pantai

sampai masuk ke Muarakaman, sehingga baik untuk perdagangan.

Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang disebut yupa, yaitu

berupa batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa

ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis

dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para

ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M. Hal menarik dalam

109 Kemendikbud, Sejarah Indonesia SMA/K MA kelas X Semester 1, 2014, Jakarta, Kemendikbud,

hlm 83-85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

153

prasasti itu adalah disebutkannya nama kakek Mulawarman yang bernama

Kudungga. Kudungga berarti penguasa lokal yang setelah terkena pengaruh Hindu-

Buddha daerahnya berubah menjadi kerajaan. Walaupun sudah mendapat pengaruh

Hindu-Buddha namanya tetap Kudungga berbeda dengan puteranya yang bernama

Aswawarman dan cucunya yang bernama Mulawarman. Oleh karena itu yang

terkenal sebagai wamsakerta adalah Aswawarman.

Satu di antara yupa itu memberi informasi penting tentang silsilah Raja

Mulawarman. Diterangkan bahwa Kudungga mempunyai putra bernama

Aswawarman. Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman (Dewa

Matahari). Aswawarman mempunyai tiga anak, tetapi yang terkenal adalah

Mulawarman. Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja yang terbesar di Kutai. Ia

pemeluk agama Hindu Siwa yang setia. Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara.

Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat.

Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor

lembu untuk para brahmana. Oleh karena itu, sebagai rasa terima kasih dan

peringatan mengenai upacara kurban, para brahmana mendirikan sebuah yupa.

Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami zaman keemasan.

Kehidupan ekonomi pun mengalami perkembangan. Kutai terletak di tepi sungai,

sehingga masyarakatnya melakukan pertanian. Selain itu, mereka banyak yang

melakukan perdagangan. Bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang

dengan luar. Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar,

terus ke Filipina dan sampai di Cina. Dalam pelayarannya dimungkinkan para

pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai. Dengan demikian, Kutai semakin

ramai dan rakyat hidup makmur. Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi

keterangan yang artinya:“Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah

memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api,

(bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”.

6. Kerajaan Tarumanegara110

Sejarah tertua yang berkaitan dengan pengendalian banjir dan sistem pengairan

adalah pada masa Kerajaan Tarumanegara. Untuk mengendalikan banjir dan usaha

pertanian, Raja Purnawarman menggali Sungai Candrabaga. Setelah selesai

melakukan penggalian sungai, raja mempersembahkan 1.000 ekor lembu kepada

brahmana. Berkat sungai itulah penduduk Tarumanegara menjadi makmur.

Purnawarman adalah raja terkenal dari Tarumanegara. Perlu dipahami bahwa

setelah Kerajaan Kutai berkembang di Kalimantan Timur, di Jawa bagian barat

muncul Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan ini terletak tidak jauh dari pantai utara

Jawa bagian barat. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan letak pusat

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di antara Sungai Citarum dan

Cisadane. Kalau mengingat namanya Tarumanegara, dan kata taruma mungkin

berkaitan dengan kata tarum yang artinya nila. Kata tarum dipakai sebagai nama

110 Ibid, hlm 86-91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

154

sebuah sungai di Jawa Barat, yakni Sungai Citarum. Mungkin juga letak

Tarumanegara dekat dengan aliran Sungai Citarum. Kemudian berdasarkan Prasasti

Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi. Sumber sejarah

Tarumanegara yang utama adalah beberapa prasasti yang telah ditemukan.

Berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Tarumanegara, telah ditemukan tujuh

buah prasasti. Prasasti-prasasti itu berhuruf pallawa dan berbahasa sanskerta.

Prasasti itu diantaranya prasasti Tugu, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi,

Prasasti Cianten, Prasasti Jambu, Prasasti Cidanghiang, dan Prasasti Pasir Awi.

Pemerintahan dan kehidupan masyarakat Kerajaan Tarumanegara mulai

berkembang pada abad ke-5 M. Raja yang sangat terkenal adalah Purnawarman. Ia

dikenal sebagai raja yang gagah berani dan tegas. Ia juga dekat dengan para

brahmana, pangeran, dan rakyat. Ia raja yang jujur, adil, dan arif dalam memerintah.

Daerahnya cukup luas sampai ke daerah Banten. Kerajaan Tarumanegara telah

menjalin hubungan dengan kerajaan lain, misalnya dengan Cina.

Dalam kehidupan agama, sebagian besar masyarakat Tarumanegara memeluk

agama Hindu. Sedikit yang beragama Buddha dan masih ada yang mempertahankan

agama nenek moyang (animisme). Berdasarkan berita dari Fa-Hien, di To-lomo

(Tarumanegara) terdapat tiga agama, yakni agama Hindu, agama Buddha dan

kepercayaan animisme. Raja memeluk agama Hindu. Sebagai bukti, pada prasasti

Ciaruteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu.

Sumber Cina lainnya menyatakan bahwa, pada masa Dinasti T’ang terjadi

hubungan perdagangan dengan Jawa. Barangbarang yang diperdagangkan adalah

kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah. dituliskan pula bahwa

penduduk daerah itu pandai membuat minuman keras yang terbuat dari bunga

kelapa.

Rakyat Tarumanegara hidup aman dan tenteram. Pertanian merupakan mata

pencaharian pokok. Di samping itu, perdagangan juga berkembang. Kerajaan

Tarumanegara mengadakan hubungan dagang dengan Cina dan India. Untuk

memajukan bidang pertanian, raja memerintahkan pembangunan irigasi dengan

cara menggali sebuah saluran sepanjang 6112 tumbak (±11 km). Saluran itu disebut

dengan Sungai Gomati. Saluran itu selain berfungsi sebagai irigasi juga untuk

mencegah bahaya banjir

7. Kerajaan Kediri111

Kehidupan politik pada bagian awal di Kerajaan Kediri ditandai dengan perang

saudara antara Samarawijaya yang berkuasa di Panjalu dan Panji Garasakan yang

berkuasa di Jenggala. Mereka tidak dapat hidup berdampingan. Pada tahun 1052

M terjadi peperangan perebutan kekuasaan di antara kedua belah pihak. Pada tahap

pertama Panji Garasakan dapat mengalahkan Samarawijaya, sehingga Panji

Garasakan berkuasa. Di Jenggala kemudian berkuasa raja-raja pengganti Panji

111 Ibid, hlm 121-124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

155

Garasakan. Tahun 1059 M yang memerintah adalah Samarotsaha. Akan tetapi

setelah itu tidak terdengar berita mengenal Kerajaan Panjalu dan Jenggala.

Pada tahun 1104 M tampil Kerajaan Panjalu dengan rajanya Jayawangsa.

Kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya di

Daha. Tahun 1117 M Bameswara tampil sebagai Raja Kediri Prasasti yang

ditemukan, antara lain Prasasti Padlegan (1117 M) dan Panumbangan (1120 M).

Isinya yang penting tentang pemberian status perdikan untuk beberapa desa.

Pada tahun 1135 M tampil raja yang sangat terkenal, yakni Raja Jayabaya. Ia

meninggalkan tiga prasasti penting, yakni Prasasti Hantang atau Ngantang (1135

M), Talan (1136 M) dan Prasasti Desa Jepun (1144 M). Prasasti Hantang memuat

tulisan panjalu jayati, artinya panjalu menang. Hal itu untuk mengenang

kemenangan Panjalu atas Jenggala. Jayabaya telah berhasil mengatasi berbagai

kekacauan di kerajaan. Di kalangan masyarakat Jawa, nama Jayabaya sangat

dikenal karena adanya Ramalan atau Jangka Jayabaya. Masa pemerintahan

Jayabaya telah digubah dalam Kitab Baratayuda oleh Empu Sedah dan kemudian

dilanjutkan oleh Empu Panuluh.

Sampai masa awal pemerintahan Jayabaya, kekacauan akibat pertentangan

dengan Janggala terus berlangsung. Baru pada tahun 1135 M Jayabaya berhasil

memadamkan kekacauan itu. Sebagai bukti, adanya kata-kata panjalu jayati pada

prasasti Hantang. Setelah kerajaan stabil, Jayabaya mulai menata dan

mengembangkan kerajaannya. Kehidupan Kerajaan Kediri menjadi teratur. Rakyat

hidup makmur. Mata pencaharian yang penting adalah pertanian dengan hasil

utamanya padi. Pelayaran dan perdagangan juga berkembang. Hal tersebut ditopang

oleh Angkatan Laut Kediri yang cukup tangguh. Armada laut Kediri mampu

menjamin keamanan perairan Nusantara.

Bahkan Sriwijaya yang pernah mengakui kebesaran Kediri, yang telah mampu

mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Barang perdagangan di Kediri antara

lain emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Kesadaran rakyat tentang pajak

sudah tinggi. Rakyat menyerahkan barang atau sebagian hasil buminya kepada

pemerintah. Menurut berita Cina, dan kitab Ling-wai-tai-ta diterangkan bahwa

dalam kehidupan sehari-hari orang-orang memakai kain sampai di bawah lutut.

Rambutnya diurai. Rumah-rumah mereka bersih dan teratur, lantainya ubin yang

berwarna kuning dan hijau. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita

menerima mas kawin berupa emas. Rajanya berpakaian sutera, memakai sepatu,

dan perhiasan emas. Rambutnya disanggul ke atas. Kalau bepergian, Raja naik

gajah atau kereta yang diiringi oleh 500 sampai 700 prajurit.

Di bidang kebudayaan, yang menonjol adalah perkembangan seni sastra dan

pertunjukan wayang. Di Kediri dikenal adanya wayang panji. Beberapa karya sastra

yang terkenal, sebagai berikut.

a) Kitab Baratayuda Kitab Baratayudha ditulis pada zaman Jayabaya, untuk

memberikan gambaran terjadinya perang saudara antara Panjalu melawan

Jenggala. Perang saudara itu digambarkan dengan perang antara Kurawa

dengan Pandawa yang masingmasing merupakan keturunan Barata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

156

b) Kitab Kresnayana Kitab Kresnayana ditulis oleh Empu Triguna pada zaman

Raja Jayaswara. Isinya mengenai perkawinan antara Kresna dan Dewi

Rukmini.

c) Kitab Smaradahana Kitab Smaradahana ditulis pada zaman Raja Kameswari

oleh Empu Darmaja. Isinya menceritakan tentang sepasang suami istri Smara

dan Rati yang menggoda Dewa Syiwa yang sedang bertapa. Smara dan Rail

kena kutuk dan mati terbakar oleh api (dahana) karena kesaktian Dewa Syiwa.

Akan tetapi, kedua suami istri itu dihidupkan lagi dan menjelma sebagai

Kameswara dan permaisurinya.

d) Kitab Lubdaka Kitab Lubdaka ditulis oleh Empu Tanakung pada zaman Raja

Kameswara. Isinya tentang seorang pemburu bernama Lubdaka. Ia sudah

banyak membunuh. Pada suatu ketika ia mengadakan pemujaan yang istimewa

terhadap Syiwa, sehingga rohnya yang semestinya masuk neraka, menjadi

masuk surga.

Raja yang terakhir di Kerajaan Kediri adalah Kertajaya atau Dandang Gendis.

Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara raja dan para pendeta atau

kaum brahmana, karena Kertajaya berlaku sombong dan berani melanggar adat. Hal

ini memperlemah pemerintahan di Kediri. Para brahmana kemudian mencari

perlindungan kepada Ken Arok yang merupakan penguasa di Tumapel. Pada tahun

1222 M, Ken Arok dengan dukungan kaum brahmana menyerang Kediri. Kediri

dapat dikalahkan oleh Ken Arok

8. Kerajaan Tulang Bawang112

Kerajaan Tulang Bawang Dari sumber-sumber sejarah Cina, kerajaan awal

yang terletak di daerah Lampung adalah kerajaan yang disebut Bawang atau

Tulang Bawang. Berita Cina tertua yang berkenaan dengan daerah Lampung

berasal dari abad ke-5, yaitu dari kitab Liu-sung-Shu, sebuah kitab sejarah dari

masa pemerintahan Kaisar Liu Sung (420– 479). Kitab ini di antaranya

mengemukakan bahwa pada tahun 499 M sebuah kerajaan yang terletak di wilayah

Nusantara bagian barat bernama P’u-huang atau P’o-huang mengirimkan utusan

dan barang-barang upeti ke negeri Cina. Lebih lanjut kitab Liu-sung-Shu

mengemukakan bahwa Kerajaan P’o-huang menghasilkan lebih dari 41 jenis

barang yang diperdagangkan ke Cina. Hubungan diplomatik dan perdagangan

antara P’o-huang dan Cina berlangsung terus sejak pertengahan abad ke-5 sampai

abad ke-6, seperti halnya dua kerajaan lain di Nusantara yaitu Kerajaan Ho-lo-tan

dan Kan-t’o-li.

Dalam sumber sejarah Cina yang lain, yaitu kitab T’ai-p’ing-huang-yu-chi

yang ditulis pada tahun 976–983 M, disebutkan sebuah kerajaan bernama T’o-lang-

p’p-huang yang oleh G. Ferrand disarankan untuk diidentifikasikan dengan Tulang

Bawang yang terletak di daerah pantai tenggara Pulau Sumatera, di selatan sungai

Palembang (Sungai Musi). L.C. Damais menambahkan bahwa lokasi T’o-lang P’o-

112 Ibid, hlm 142-143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

157

huang tersebut terletak di tepi pantai seperti dikemukakan di dalam Wu-pei-chih,

“Petunjuk Pelayaran”. Namun, di samping itu Damais kemudian memberikan pula

kemungkinan lain mengenai lokasi dan identifikasi P’o-huang atau “Bawang” itu

dengan sebuah nama tempat bernama Bawang (Umbul Bawang) yang sekarang

terletak di daerah Kabupaten Lampung Barat, yaitu di daerah Kecamatan Balik

Bukit di sebelah utara Liwah. Tidak jauh dari desa Bawang ini, yaitu di desa

Hanakau, sejak tahun 1912 telah ditemukan sebuah inskripsi yang dipahatkan pada

sebuah batu tegak, dan tidak jauh dari tempat tersebut dalam waktu beberapa tahun

terakhir ini masih ditemukan pula tiga buah inskripsi batu yang lainnya.

9. Kerajaan Kota Kapur113

Kerajaan Kota Kapur Dari hasil penelitian arkeologi yang dilakukan di Kota

Kapur, Pulau Bangka, pada tahun 1994, diperoleh suatu petunjuk tentang

kemungkinan adanya sebuah pusat kekuasaan di daerah itu sejak masa sebelum

munculnya Kerajaan Sriwijaya. Pusat kekuasaan ini meninggalkan temuan-temuan

arkeologi berupa sisa-sisa sebuah bangunan candi Hindu (Waisnawa) terbuat dari

batu bersama dengan arca-arca batu, di antaranya dua buah arca Wisnu dengan

gaya seperti arca-arca Wisnu yang ditemukan di Lembah Mekhing, Semenanjung

Malaka, dan Cibuaya, Jawa Barat, yang berasal dari masa sekitar abad ke-5 dan

ke-7 masehi.

Sebelumnya di situs Kota Kapur selain telah ditemukan sebuah inskripsi batu

dari Kerajaan Sriwijaya yang berangka tahun 608 Saka (=686 Masehi), telah

ditemukan pula peninggalan-peninggalan yang lain di antaranya sebuah arca Wisnu

dan sebuah arca Durga Mahisasuramardhini. Dari peninggalan-peninggalan

arkeologi tersebut nampaknya kekuasaan di Pulau Bangka pada waktu itu bercorak

Hindu-Waisnawa, seperti halnya di Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.

Temuan lain yang penting dari situs Kota Kapur ini adalah peninggalan berupa

benteng pertahanan yang kokoh berbentuk dua buah tanggul sejajar terbuat dari

timbunan tanah, masing-masing panjangnya sekitar 350 meter dan 1200 meter

dengan ketinggian sekitar 2–3 meter. Penanggalan dari tanggul benteng ini

menunjukkan masa antara tahun 530 M sampai 870 M. Benteng pertahanan tersebut

yang telah dibangun sekitar pertengahan abad ke-6 tersebut agaknya telah berperan

pula dalam menghadapi ekspansi Sriwijaya ke Pulau Bangka menjelang akhir abad

ke-7.

Penguasaan Pulau Bangka oleh Sriwijaya ini ditandai dengan dipancangkannya

inskripsi Sriwijaya di Kota Kapur yang berangka tahun 608 Saka (=686 Masehi),

yang isinya mengidentifikasikan dikuasainya wilayah ini oleh Sriwijaya.

Penguasaan Pulau Bangsa oleh Sriwijaya ini agaknya berkaitan dengan peranan

Selat Bangsa sebagai pintu gerbang selatan dari jalur pelayaran niaga di Asia

Tenggara pada waktu itu. Sejak dikuasainya Pulau Bangka oleh Sriwijaya pada

tahun 686 maka berakhirlah kekuasaan awal yang ada di Pulau Bangka. Jlakjdalkf

113 Ibid, hlm 143-145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

158

alkdjalkdjfs laksdjflaskdjf lkadjfalskjd lakdjfalskdjf lakdfjalskdfjsa; laksdfas;ldkf

lk

Lampiran 4 : Lembar Kerja Peserta Didik

KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA

MASA HINDU-BUDDHA

Oleh :

Ambrosius Agung Hermantoro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

159

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Nama Sekolah : SMA

Kelas / Semester : XI/1

Mata Pelajaran : Sejarah

Hari/tanggal :

Alokasi waktu : 4JP/ 2 pertemuan

A. Materi Pokok LKPD

Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia masa Hindu-Buddha dalam bidang

sistem pemerintahan, sosial, ekonomi dan kebudayaan serta pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menganalisis Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan

Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan

serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa

kini.

C. Tujuan Pembelajaran

1) Mendeskripsikan budaya pelayaran antar pulau nenek moyang

2) Menjelaskan teori masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia

3) Menjelaskan pengaruh budaya India bagi Indonesia

4) Menjelaskan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

5) Memberikan contoh peninggalan dan pengaruh kerajaan Hindu-Buddha

yang masih ada hingga saat ini dan diwujudkan dalam bentuk artikel

sejarah ilmiah populer dengan semangat nasionalisme dan toleransi

beragama.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1) Memperhatikan penjelasan guru mengenai sejarah kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia masa Hindu-Buddha

2) Mendeskripsikan sejarah budaya pelayaran nenek moyang

3) Menjelaskan teori masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia

4) Menjelaskan pengaruh budaya India bagi Indonesia

5) Menjelaskan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

160

6) Memberikan penjelasan peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang masih

ada hingga saat ini

7) Materi dan soal latihan terdapat dalam google classroom (link undangan :

https://classroom.google.com/c/MzM5MzkzNzcwMjA0?cjc=nw22vla

dengan kode kelas nw22vla)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

161

Lembar Kerja Peserta Didik

Mata pelajaran : Sejarah

Materi pokok : Kerajaan Maritim Indonesia masa Hindu-

Buddha

Kelas :

Nama :

1. Jelaskan budaya pelayaran antar pulau nenek moyang

Indonesia!

Jawab :

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

162

2. Jelaskan pengaruh budaya India di Indonesia!

3. Jelaskan teori masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia!

Jawab :

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Jawab :

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

163

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4. Jelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di

Indonesia dalam bidang pemerintahan, ekonomi dan budaya!

Kerajaan Sejarah Kerajaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

166

5. Penugasan!

Buatlah artikel sederhana sejarah populer mengenai sejarah peninggalan-

peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini

Artikel dibuat dengan ketentuan berikut:

a. Dikerjakan secara pribadi oleh seluruh siswa

b. Panjang artikel 600-1000 kata

c. Dikumpulkan pada pertemuan berikutnya

d. Artikel mencantumkan sumber informasi yang digunakan

e. Selamat dan semangat mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

167

Lampiran 4 : kisi-kisi soal HOTS

Kisi-kisi Soal Sejarah

Kelas : XI Sejarah Peminatan Waktu Mengerjakan : 120 menit

Semester : II (dua) Bentuk Soal : PG / Uraian

Kurikulum : 2013

No Kompetensi

Dasar Materi Indikator Soal

No.

Soal Ranah

Bentuk

Soal

1

3.1

Menganalisis

kerajaan-

kerajaan

maritim

Indonesia pada

masa Hindu

dan Buddha

dalam sistem

pemerintahan,

sosial,

Pengaruh Budaya India Peserta didik disuguhkan fakta-fakta kebudayaan

India di Nusantara, diharapkan peserta didik dapat

menyimpulkan pengaruh budaya India bagi

Indonesia

1,

44,

45 C5 PG

Peserta didik diberikan fakta-fakta mengenai

kebudayaan India di Nusantara dan diharapkan

peserta didik dapat menemukan pengaruh budaya

India terhadap munculnya kerajaan bercorak Hindu-

Buddha.

2,

50

C4 PG

2

Budaya Maritim Nenek

moyang

Peserta didik diberikan fakta mengenai pelayaran

nenek moyang peserta didik diharapkan dapat

3 C4 PG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

168

ekonomi, dan

kebudayaan

serta

pengaruhnya

dalam

kehidupan

masyarakat

Indonesia pada

masa kini

menganalisis sejarah pelayaran jarak jauh nenek

moyang

Peserta didik diberikan fakta-fakta mengenai

pengaruh nusantara berada dalam jalur perdagangan

internasional kuno. Peserta didik diharapkan dapat

membuktikan pengaruh jalur perdagangan

Internasional masa kuno bagi Nusantara

4

C5 PG

Peserta didik diberikan fakta mengenai pelayaran

antar pulau nenek moyang. Peserta didik diharapkan

dapat membuat pola perdagangan antar pulau nenek

moyang

5

C6 PG

3

Jaman keemasan

Kerajaan dan

kebudayaan Kutai

Peserta didik diberikan fakta mengenai sejarah

Kerajaan Kutai. Peserta didik diharapkan dapat

membuktikan zaman keemasan dan kebudayaan

Kerajaan Kutai

6,

37 C4 PG

4

Masa keemasan dan

keruntuhan Kerajaan

Tarumanegara

Peserta didik dihadapkan pada fakta sejarah

mengenai Kerajaan Tarumanegara. Peserta didik

diharapkan dapat menyimpulkan masa kejayaan dan

keruntuhan kerajaan Tarumanegara

7,

8,

9 C4 PG

5

Sistem pemerintahan

Kerajaan Kalingga

Peserta didik dijelaskan mengenai fakta sejarah

pemerintahan Kerajaan Kalingga. Peserta didik

diharapkan dapat merangkai sistem pemerintahan

Kerajaan Kalingga

10

C6 PG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

169

6

Sistem pemerintahan,

agama perekonomian

dan hubungan dagang

serta masa kejayaan dan

kemunduran Kerajaan

Sriwijaya

Peserta didik dijelaskan mengenai sejarah

pemerintahan Sriwijaya. Peserta didik diharapkan

dapat membuktikan pusat pemerintahan Kerajaan

Sriwijaya

11,

12,

13 C4 PG

Peserta didik diberikan fakta sejarah keagamaan

Sriwijaya. Peserta didik diharapkan dapat

mengidentifikasi perkembangan agama Kerajaan

Sriwijaya

39

C4

PG

Peserta didik diberikan sejarah perekonomian

Sriwijaya. Peserta didik diharapkan dapat

menyimpulkan perekonomian Kerajaan Sriwijaya

23

C4 PG

Peserta didik diberikan fakta sejarah mengenai jalur

perdagangan internasional. Peserta didik diharapkan

dapat mengaitkan pengaruh Sriwijaya dilalui jalur

perdagangan Internasional dengan jaman kejayaan

Sriwijaya

14,

15,

38, C4 PG

Peserta didik dijelaskan mengenai sejarah kerajaan

Siwijaya. Peserta didik diharapkan dapat menelaah

masa kejayaan dan kemunduran Sriwijaya

40,

46,

47

C4

PG

7

Sistem pemerintahan,

keagamaan, peninggalan,

masa kejayaan, masa

kemunduran dan

Peserta didik disuguhkan sejarah pemerintahan

Mataram Kuno. Peserta didik diharapkan dapat

menganalisis pemerintahan Mataram Kuno

16,

32,

37

C4 PG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

170

perekonomian Mataram

Kuno

Peserta didik disuguhkan fakta sejarah

perekonomian Mataram Kuno diharapkan peserta

didik dapat menelaah perekonomian masyarakat

Mataram Kuno

17,

20,

35 C4 PG

Peserta didik disuguhkan peninggalan bersejarah

Mataram Kuno. Peserta didik diharapkan dapat

mengkarakteristikan situs-situs bersejarah masa

kerajaan Mataram kuno

33,

41 C4

PG

Peserta didik disuguhkan sejarah kerajaan Mataram

Kuno. Peserta didik diharapkan dapat

mengidentifikasi penyebab kerajaan Mataram Kuno

mengalami kemunduran

34,

43 C4

PG

Peserta didik disuguhkan sejarah perkembangan

keagamaan Mataram Kuno. Peserta didik

diharapkan dapat menganalisis perkembangan

agama Kerajaan Mataram Kuno

18,

42,

48 C4

PG

8

Sistem Pemerintahan

kerajaan Hindu - Buddha

Peserta didik disuguhkan sejarah pemerintahan

jaman kerajaan Hindu-Buddha. Peserta didik

diharapkan dapat mengoreksi sistem pemerintahan

Kerajaan – kerajaan besar

19

C4 PG

9

Pengaruh perdagangan

internasional terhadap

perekonomian Kerajaan

Kediri

Peserta didik disuguhi sejarah perdagangan Kediri.

Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi

peran Kediri dalam perdagangan internasional

21

C4 PG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

171

10

Sistem pemerintahan

Kerajaan Singasari

Peserta didik dihadapkan pada fakta sejarah

mengenai politik Singasari. Peserta didik diharapkan

dapat menelaah politik Kerajaan Singasari

22,

24 C4 PG

11

Sistem pemerintahan,

perekonomian

keagamaan dan masa

kejayaan Kerajaan

Majapahit

Peserta didik diberi fakta sejarah mengenai

pemerintahan Majapahit. Peserta didik diharapkan

dapat menganalisis pemerintahan Kerajaan

Majapahit

25

C4 PG

Peserta didik diberi fakta sejarah mengenai

perkembangan keagamaan Majapahit. Peserta didik

dapat mengidentifikasi kehidupan agama Kerajaan

Majapahit

27

C4 PG

Peserta didik diberi fakta sejarah mengenai sistem

perdagangan Majapahit. Peserta didik dapat

menyimpulkan sistem perdagangan Kerajaan

Majapahit

28,

29,

36

49

C4 PG

Peserta didik diberi fakta sejarah kerajaan

Majapahit. Peserta didik dapat menemukan masa

kejayaan Kerajaan Majapahit

26,

30 C4 PG

12

Hubungan dagang

Kerajaan Tulak Bawang

Peserta didikk diberi fakta sejarah perdagangan

kerajaan Tulak Bawang. Peserta didik diharapkan

dapat membuktikan hubungan dagang Kerajaan

Tulang Bawang dengan kerajaan Tiongkok

31

C5 PG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

172

Uraian

1

3.1 Menganalisis

kerajaan-kerajaan

maritim Indonesia

pada masa Hindu

dan Buddha dalam

sistem pemerintahan,

sosial, ekonomi, dan

kebudayaan serta

pengaruhnya dalam

kehidupan

masyarakat

Indonesia pada masa

kini

Kejayaan Kerajaan

Kutai

Peserta didik disuguhi sejarah kerajaan Kutai.

Peserta didik dapat membuktikan kembali masa

kejayaan Kerajaan Kutai.

1 C5 Uraian

2

Ekspansi kerajaan-

kerajaan besar

Peserta didik diberikan fakta–fakta mengenai

kerajaan Majapahit dan Sriwijaya yang mengalami

kejayaan dengan melakukan ekspansi / perluasan

wilayah. Peserta didik diharapkan dapat memperjelas

hal–hal yang perlu dipertimbangkan dalam

melakukan ekspansi.

2 C5 Uraian

3

Keterkaitan bahasa

Melayu Kuno dan

bahasa Indonesia

Peserta didik diberikan fakta sejarah mengenai

penggunaan bahasa melayu di kerajaan Sriwijaya.

Peserta didik diharapkan dapat menyimpulkan

keterkaitan bahasa Melayu Kuno hingga menjadi

bahasa Indonesia

3 C5 Uraian

4

Kejayaan Kerajaan

Singasari

Peserta didik disuguhkan fakta sejarah kerajaan

Singasari. Peserta didik diharapkan dapat merinci

masa kejayaan Kerajaan Singasari

4 C4 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

173

5

Pemerintahan

Kerajaan Majapahit

Peserta didik disuguhkan sejarah pemerintahan

kerajaan Majapahit. Peserta didik diharapkan dapat

menrinci sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit.

5 C4 Uraian

6

Penggunaan bahasa

Sansekerta dan

huruf Pallawa

Peserta didik diberikan fakta mengenai penggunaan

bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa yang banyak

digunakan pada masa kerajaan Hindu-Buddha.

Peserta didik diharapkan dapat menyimpulkan

penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa

yang tidak digunakan sebagai bahasa nasional

Indonesia

6 C4 Uraian

7

Kejayaan Mataram

Kuno

Peserta didik disuguhi sejarah masa kejayaan

Kerajaan Maratam Kuno. Peserta didik diharapkan

dapat menelaah masa kejayaan Kerajaan Mataram

Kuno.

7 C6 Uraian

8

Jaman keemasan

Majapahit dan

Sriwijaya bagi

semangat

nasionalisme

Peserta didik diberikan fakta mengenai masa

kejayaan Majapahit dan Sriwijaya masa silam.

Peserta didik diharapkan dapat mengaitkan

Majapahit dan Sriwijaya sering digunakan sebagai

cita-cita untuk mencapai kejayaan nusantara.

8 C4 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

174

9

Redupnya kerajaan

– kerajaan dari

timur nusantara

Peserta didik diberikan fakta mengenai sejarah

kerajaan-kerajaan masa Hindu-Buddha di bagian

timur nusantara. Peserta didik diharapkan dapat

menimbang penyebab kerajaan-kerajaan di bagian

timur nusantara jarang bahkan tidak terlihat seperti

kerajaan-kerajaan besar di bagian barat.

9 C5 Uraian

10

Kemunduran

Kerajaan Kota

Kapur

Peserta didik dijelaskan mengenai sejarah kerajaan

Tulang Bawang. Peserta didik diharapkan dapat

menganalisis kemunduran Kerajaan Kota Kapur

10 C4 Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

175

Lampiran 5 : Kumpulan soal Sejarah HOTS

Soal Sejarah Peminatan Kelas XI

Pilihan Ganda

1. Semenjak India masuk Nusantara, kita mengenal sistem kerajaan dimana

pemimpin diturunkan secara turun temurun seperti yang terjadi di Kasultanan

Yogyakarta hingga saat ini. Pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa....

A. Perubahan adat istiadat karena mendapat pengaruh India

B. Percampuran budaya antara budaya setempat dengan budaya India

C. Perubahan sistem pemerintahan dikarenakan masuknya budaya India

D. Kita mengenal sistem kerajaan

E. India membawa Nusantara memasuki era kerajaan

2. Perhatian point berikut

1. Agama Hindu-Buddha berkembang pesat di Nusantara

2. Banyak bangunan-bangunan suci agama Hindu-Buddha sebagai tempat

peristirahatan terakhir raja

3. Banyak karya sastra menggunakan Huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta

4. Kerajaan Nusantara dikenal hingga India

5. Kerajaan Maritim Nusantara menjalin hubungan erat dengan India

Dari point di atas, pengaruh munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di

Nusantara yang tepat adalah...

A. 1, 2, 3, 5

B. 1, 2, 3, 4

C. 2, 3, 4, 5

D. 1, 3, 4, 5

E. 1, 2, 4, 5

3. Menurut budayawan Austronesia nenek moyang nusantara sudah terkenal

hingga luar nusantara dikarenakan kemampuan berlayar jarak jauhnya. Akan

tetapi pelayaran jarak tempuh tersebut tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu,

hal tersebut dipengaruhi oleh...

A. Jenis angin yang berubah-ubah setiap malam berganti

B. Tujuan yang akan dituju dikarenakan mempengaruhi waktu pelayaran

C. Pembuatan kapal yang memerlukan waktu lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

176

D. Arus laut yang tidak dapat ditebak dikarenakan bisa berubah sewaktu-

waktu

E. Musim yang sering berganti setiap 6 bulan sekali

4. Kepulauan Nusantara terletak pada jalur perdagangan Internasional antara

Tiongkok dan India. Selat Malaka menjadi gerbang utama masuknya

pedagang-pedagang dari Tiongkok maupun India. Hal tersebut menyebabkan

masyarakat tak mampu membendung pengaruh yang dibawa oleh pedagang

luar negeri. Pengaruh tersebut terjadi di berbagai bidang, dibuktikan dengan....

A. Adanya peninggalan-peninggalan seperti Nekara di kawan Nusantara

B. Munculnya Agama Buddha dan Kerajaan Kutai sebagai kerajaan

bercorak Buddha pertama di Nusantara

C. Ditemukan gerabah berkualitas baik yang diperkirakan dibawa oleh

pedagang Tiongkok

D. Penggunaan Huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta yang mana huruf dan

bahasa tersebut digunakan di India Selatan pada abad IV

E. Dalam cerita Ramayana dan Mahabharata disebutkan pulau Sumatera

(Suwarnabhumi) dan Pulau Jawa (Jawadwipa)

5. Sejak jaman praaksara, nenek

moyang nusantara sudah terkenal

memiliki kemampuan berlayar jarak

jauh dengan perahu bercadik.

Meskipun hanya menggunakan kapal

bercadik namun dapat melakukan

perdagangan jarak jauh antar pulau.

Hal tersebut dapat terjadi karena

didukung oleh...

A. Banyak pelabuhan yang aman untuk berlabuh

B. Pelayaran dilakukan pada musim yang baik untuk berlayar

C. Kapal cadik memiliki kemampuan yang baik untuk melakukan pelayaran

jarak jauh

D. Perairan Laut Sulu hingga Melanesia relatif tenang

E. Nenek moyang nusantara memiliki kemampuan berlayar yang sangat

baik

6. Cermati poin berikut!

1. Kutai terletak di tepi sungai Mahakam yang mempermudah perdagangan

2. Masyarakat melakukan perdagangan dengan luar, membuat rakyat

Makmur

Relief Kapal Bercadik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

177

3. Banyak pedagang luar singgah ke Kerajaan Kutai sehingga

perekonomian kerajaan meningkat pesat

4. Kerajaan Kutai memiliki armada laut yang kuat terkenal

5. Banyak bermunculan karya sastra dan penyair-penyair hebat

Dari point di atas manakah yang membuktikan Kutai mengalami zaman

keemasan...

A. 1, 2, 3, 5

B. 1, 2, 3, 4

C. 1, 3, 4, 5

D. 1, 2, 4, 5

E. 2, 3, 4, 5

7. Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman membuat sungai Gomati guna

mengendalikan banjir dan usaha pertanian. Setelah sungai selesai dibuat Raja

Purnawarman mempersembahkan 1000 ekor lembu kepada kaum brahmana

sebagai bentuk ucapan syukur. Dengan adanya sungai tersebut tanah menjadi

subur, hasil pertanian meningkat, rakyat pun menjadi hidup makmur. Dari

pernyataan tersebut menunjukkan bahwa...

A. Raja Purnawarman seorang religius

B. Raja Purnawarman memegang teguh ajaran agama

C. Raja Purnawarman sangat menghormati para dewa

D. Raja Purnawarman membawa kemakmuran melalui sungai Gomati

E. Raja Purnawarman memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup

8. Bukti kebesaran Raja Purnawarman

banyak temui dalam prasasti-prasasti yang

telah ditemukan. Sebagian besar prasasti-

prasasti terdapat telapak kaki kaki

manusia, ada pula terdapat telapak kaki

gajah. Dari fakta tersebut menunjukkan

telapak kaki menjadi hal yang sakral

hingga diabadikan dalam sebuah prasasti

bagi masyarakat Tarumanegara pada masa

itu dikarenakan…

A. Kaki merupakan tumpuan dalam hidup

B. Kaki merupakan bagian paling kuat dari manusia karena untuk

menopang seluruh tubuh

C. Kaki Raja Purnawarman sangat kuat layaknya Dewa Wisnu

D. Raja Purnawarman yang Agung pembawa kemakmuran bagi rakyat

E. Kaki Raja Purnawarman diyakini sebagai penjelmaan Dewa Wisnu

Prasasti Ciaruteun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

178

9. Kerajaan Tarumanegara mengalami kemunduran setelah Raja Purnawarman

wafat, faktor kemunduran Tarumanegara diantaranya :

1. Raja Sudarwarman sebagai pengganti tidak peduli dengan permasalahan

kerajaan

2. Raja lokal Tarumanegara memisahkan diri dikarenakan tidak diawasi dan

dilindungi

3. Terdapat kerajaan pesaing yang ingin menguasai Tarumanegara

4. Terjadinya perebutan tahta kerajaan dari anak menantu Raja Linggawarman

5. Adanya serangan Kerajaan Sriwijaya yang menginginkan perluasan wilayah

Faktor kemunduran Tarumanegara yang paling tepat ditunjukkan pada

nomor...

A. 1, 2, 3, 5

B. 1, 2, 3, 5

C. 1, 2, 4, 5

D. 1, 3, 4, 5

E. 2, 3, 4, 5

10. Dalam sejarah Kerajaan Kalingga terdapat seorang pemimpin ternama yang

membawa masa keemasan kerajaan. Akan tetapi pemimpin tersebut bukanlah

seorang lak-laki akan tetapi perempuan yaitu Ratu Sima. Fenomena Ratu Sima

sebagai perempuan pemimpin kerajaan dapat dimaknai sebagai...

A. Pemimpin wanita tidak lemah

B. Perempuan dapat memimpin sebuah kerajaan

C. Sudah adanya kesetaraan gender dari masa lalu

D. Perempuan tidak hanya sebagai konco wingking suami

E. Perempuan dapat membawa sebuah kerajaan kepada masa keemas an

11. Kerajaan Sriwijaya merupakan Kerajaan yang berpusat di Sumatera dengan

wilahyahnya yang membentang dari Kamboja, Thailand selatan, Semenanjung

Malaya, Sumatera, Jawa dan pesisir Kalimantan. Kerajaan ini juga dikenal kuat

secara ekonomi dan militer. Akan tetapi letak kerajaan ini masih belum

ditemukan secara pasti. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan…

A. Pusat kekuasaan yang terus berpindah-pindah guna mengantisipasi

serangan musuh

B. Tidak ada sumber sejarah yang menjelaskan letak persis kerajaan

Sriwijaya

C. Tidak ditemukannya bukti peninggalan dari pusat Kerajaan Sriwijaya

D. Para serjarawan tidak dapat membaca prasasti dikarenakan tulisan yang

ada sudah tidak terbaca dengan jelas

E. Sejarawan tidak dapat membaca huruf Pallawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

179

12. Dengan luas wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, Muhammad Yamin

menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan negara nasional pertama

di Nusantara. Hal tersebut disebabkan oleh...

A. Wilayah kerajaan yang sangat luas hingga ke Asia

B. Dikenal oleh kerajaan-kerajaan negara lain seperti India dan Cina

C. Kerajaan Sriwijaya sudah berdaulat

D. Sriwijaya merupakan kerajaan Maritim yang besar dan kuat

E. Kerajaan Sriwijaya memiliki sudah sistem pemerintahan dan kekuatan

militer yang kuat

13. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan yang kelangsungan hidupnya bergantung

pada perdangangan. Artinya penguasa Sriwijaya harus menguasai sumber daya

alam yang merupakan komoditas perdagangan, jalur perdagangan darat dan air

serta pelabuhan-pelabuhan. Untuk mendukung hal tersebut, Sriwijaya

melakukan pemindahan pusat ibu kota ke Palembang dengan maksud...

A. Mempermudah menguasai daerah-daerah sekitar Sriwijaya

B. Palembang dekat dengan pelabuhan-pelabuhan besar

C. Palembang merupakan pusat perdagangan yang besar

D. Palembang memiliki tempat strategis dalam mengelola perdagangan

internasional

E. Mempermudah mengendalikan sistem perdagangan

14. Pada mulanya penduduk Sriwijaya bermata pencaharian sebagai petani, namun

dikarenakan Sriwijaya terletak di jalur perdagangan Internasional antara Cina

dan India yang strategis membuat penduduknya beralih menjadi pedagang.

Situasi yang menguntungkan tersebut membuat Sriwijaya menjadi kerajaan

yang makmur bagi masyarakatnya. Hal tersebut menjadi bukti bahwa....

A. Jalur perdagangan mempengaruhi pola hidup masyarakat

B. Jalur perdagangan mengubah mata pencaharian penduduk Sriwijaya

C. Jalur perdagangan membawa dampak yang signifikan yang besar bagi

Sriwijaya

D. Jalur perdagangan membawa kemakmuran bagi masyarakat

E. Jalur perdagangan dapat mempengaruhi kebudayaan masyarakat

15. Prasasti Nalanda menjadi bukti hubungan erat antara Raja Sriwijaya yang

waktu itu dipimpin oleh Balaputradewa dengan Devapaladeva raja kerajaan

India. Hal tersebut terjadi dikarenakan dalam prasasti tersebut berisi...

(sumber: Arkeologi Klasik Hindu Buddha.

http://arkenas.kemdikbud.go.id/contents/read/article/sk9rmh_1484537914/pes

an-dari-nalanda#gsc.tab=0, diakses pada 15 Mei 2020 pukul 13.00 WIB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

180

A. Raja dari India memberikan tanah kepada Raja Balaputradewa

B. Raja India berkerjasama dengan raja Sriwijaya untuk membangun

asrama

C. Raja India meminta ijin kepada raja Sriwijaya untuk membangun asrama

D. Raja India hendak berkerjasama dalam bidang perdagangan dengan

Sriwijaya

E. Raja Sriwijaya diberi tanah oleh devalapadeva untuk membangun Vihara

untuk para siswa belajar dan mengembangkan agama Buddha

16. Setelah menaklukkan Raja raja-raja kecil,

pada tahun 732M Raja Sanjaya mendirikan

bangunan suci sebagai tempat pemujaan

berupa lingga di atas Gunung Wukir.

Keberadaan bangunan suci tersebut menjadi

bukti....

A. Raja Sanjaya seorang yang religius

B. Keberhasilan Raja Sanjaya menaklukkan raja-raja Kecil

C. Kekuasaan Raja Sanjaya dapat menaklukan kerajaan – kerajaan kecil

D. Raja Sanjaya memiliki kepribadian yang baik

E. Tempat beribadat raja Sanjaya

17. Sungai Bengawan Solo digunakan sebagai penghubung dan jalur perdagangan

Kerajaan Mataram Kuno yang membuat rakyat pada masa itu makmur. Hal

tersebut dibuktikan dengan...

A. Raja Dyah Balitung membebaskan pajak

B. Desa-desa sekitar sungai dibebaskan dari pajak dan menjamin kelancaran

lalu-lintas sungai

C. Bengawan Solo menjadi ramai pedagang

D. Raja Dyah Balitung memberikan pajak yang ringan terhadap rakyat

E. Raja Dyah Balitung memberi kebebasan terhadap desa-desa di sekitar

sungai

18. Pada masa kerajaan di Nusantara agama Hindu-Buddha meningkat sangat

pesat, dibarengi dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar bercorak Hindu-

Buddha. Dapat dikatakan bahwa penganut agama Hindu dan Buddha saat itu

merupakan mayoritas pada jaman tersebut, akan tetapi yang terlihat saat ini

kedua agama tersebut menjadi agama minoritas. Hal tersebut dapat terjadi

dikarenakan...

A. Agama Hindu-Buddha tergeser oleh agama baru

B. Penganut agama Hindu-Buddha tidak sebanyak yang dibayangkan

Prasasti Lingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

181

C. Penganut agama Hindu-Buddha ikut redup seiring dengan runtuhnya

kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha

D. Seiring perkembangan jaman penganut agama Hindu-Buddha tidak ada

E. Terjadinya perpindahan agama massal pada masa orde baru

19. Kerajaan-kerajaan masa Hindu-Buddha dalam struktur pemerintahan, raja

merupakan pemegang kekuasaan mutlak. Akan tetapi dalam pelaksanaan

pemerintahannya, raja dibantu oleh pembantu-pembantunya yang terbagi

dalam berbagai bidang. Dari fakta tersebut dapat dimaknai bahwa....

A. Pembagian kekuasaan sudah ada sejak jaman kerajaan

B. Struktur pemerintahan yang ada sekarang merupakan adaptasi dari jaman

kerajaan

C. Kerajaan Hindu-Buddha sudah menggunakan sistem pemerintahan

modern

D. Struktur pemerintahan jaman kerajaan sudah teratur layaknya negara

modern

E. Raja tetap membutuhkan bantuan dalam menjalankan pemerintahan

20. Pada abad 10 kerajaan Mataram Kuno melakukan permindahan pusat

pemerintahan ke Jawa Timur. Permindahan ini juga membawa perubahan

dalam bidang perekonomian perdagangan yang semula internal antar desa

meningkat menjadi antar pulau. Dari fakta sejarah tersebut, permindahan pusat

pemerintahan kerajaan Mataram menunjukkan bahwa....

A. Mataram Kuno ketika di Jawa Tengah tidak memiliki akses untuk

melakukan perdagangan antar pulau dikarenakan diapit oleh banyak

gunung.

B. Wilayah Jawa Timur merupakan tempat yang tepat untuk melakukan

perdagangan antar pulau.

C. Perpindahan pusat pemerintahan ke Jawa Timur membawa kerajaan

Mataram ke masa kejayaan

D. Perpindahan pusat pemerintahan perlu dilakukan untuk mencapai masa

kejayaan

E. Tanpa perpindahan pusat pemerintahan ke Jawa Timur, Mataram Kuno

tidak dapat mencapai kemakmuran.

21. Kerajaan Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan Internasional di

wilayah Nusantara. Peran penting tersebut dibuktikan dengan...

A. Memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan internasional dengan

menjual ke Sriwijaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

182

B. Memasok bahan perdagangan ke kerajaan-kerajaan yang melewati jalur

perdagangan internasional

C. Menjual rempah-rempah dengan harga murah

D. Memperkenalkan rempah-rempah dari wilayah timur

E. Menjadi perantara antara pedagang rakyat dengan kerajaan-kerajaan

besar

22. Perhatikan teks di bawah ini!

Hingga masa akhir kerajaan, konflik internal kerajaan Singasari terus

berlangsung. Hal itu juga terjadi pada raja terakhir Singasari yaitu Kertanegara

yang memiliki tujuan menyatukan nusantara. Akan tetapi Singasari pada saat

itu mendapat tekanan dari ekspansi yang dilakukan oleh Kubilai Khan. Untuk

memperkuat pertahanan Singasari, Kertanegara pun menjalin persahabatan

dengan Kerajaan Melayu. Malangnya sebelum tujuannya terpenuhi

Kertanegara dibunuh Jayakatwang yang merupakan Raja Kediri atas saran

Arya Wiraraja yang sakit hati terhadap Kertanegara.

Dari cerita terbunuhnya Kertanegara dapat dimaknai sebagai....

A. Keberadaan Kerajaan Singasari dikarenakan konflik internal kerajaan

B. Perebutan tahta kerajaan akan terus terjadi selama ada yang merasa

dirugikan

C. Terbunuhnya Kertanegara tidak akan terjadi apabila Arya Wiraraja tidak

disingkirkan menjadi Bupati Sumenep

D. Penyatuan nusantara tidak akan terjadi tanpa pertumpahan darah

E. Singasari tidak dapat terlepas dari konflik internal

23. Perhatikan poin-poin berikut

1) Komoditas perdagangan lebih lengkap, sehingga kerajaan-kerajaan luar

lebih banyak ke kerajaan Jawa

2) Kemunduran kekuasaan Sriwijaya terhadap jalur perdagangan

3) Terpecahnya kerajaan Sriwijaya sehingga mengalami kemunduran dalam

perdagangan

4) Akses perdagangan yang lebih mudah ke kerajaan Jawa dari pada ke

Kerajaan Sriwijaya

5) Komoditas perdagangan kerajaan-kerajaan Jawa lebih murah ketimbang

dengan Kerajaan Sriwijaya

Dalam bidang perdagangan internasional Kerajaan Sriwijaya sudah lebih dulu

daripada kerajaan-kerajaan di Jawa. Akan tetapi kejayaan Sriwijaya tersebut

tergantikan oleh kerajaan-kerajaan di Jawa. Hal tersebut dapat terjadi dengan

ditunjukkan pada nomor...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

183

A. 1 dan 3

B. 2 dan 3

C. 1 dan 5

D. 4 dan 5

E. 2 dan 4

24. Pernikahan antara Ken Arok dan Ken Dedes, membawa Singasari pada konflik

yang tidak berkesudahan hingga Kerajaan Singasari mengalami kemunduran.

Hal itu dibuktikan dengan...

A. Pembunuhan raja yang berkuasa oleh keturunan Ken Arok

B. Raja setelah Ken Arok tidak lepas dari konflik

C. Keturunan Ken Arok saling berebut kekuasaan

D. Saling membunuh antar keturunan

E. Kecemburuan kekuasaan yang tidak pernah habis

25. Masa kejayaan Majapahit tidak lepas dari sistem pemerintahan yang baik.

Meskipun raja sebagai pemegang kekuasaan penuh dalam menjalankan raja

tetap dibantu oleh pejabat kerajaan. Sistem pemerintahan dan politik Majapahit

yang teratur dan dapat berjalan dengan baik tersebut tidak terlepas dari...

A. Majapahit memiliki hubungan dengan negara luar, sehingga memiliki

referensi sistem pemerintahan yang lebih banyak

B. Majapahit belajar dari kerajaan-kerajaan lain yang mengalami

keruntuhan

C. Melanjutkan sistem pemerintahan dari raja sebelumnya

D. Pengaruh raja yang bijak dan cerdas dalam menjalankan

pemerintahannya

E. Majapahit memiliki raja dan patih yang ahli dalam mengolah

pemerintahan

26. Kejayaan Kerajaan Majapahit menggema hingga Asia. Hingga Muhammad

Yamin mengatakan bahwa Majapahit adalah negara Nasional di Nusantara

dengan bukti bahwa...

A. Wilayah kerajaan Majapahit hingga luar Nusantara

B. Majapahit memiliki pejabat pembantu raja layaknya menteri saat dalam

menjalankan roda pemerintahan

C. Majapahit memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan dinamis

D. Majapahit disegani oleh kerajaan-kerajaan luar negeri

E. Majapahit memiliki armada militer yang kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

184

27. Kehidupan beragama di Majapahit sangat tenteram, meskipun terdapat

perbedaan penganut antara agama Hindu Siwa dengan agama Buddha. Akan

tetapi perbedaan tersebut tidak menggoyahkan persatuan Majapahit. Mpu

Tantular mengungkapkan dalam karyanya ‘Sotasoma’ bahwa kedua agama itu

tak terdapat perbedaan karena keduanya adalah satu. Bukti yang sangat nyata

terlihat dari bangunan Candi Singasari yang memiliki sifat Hindu dan Buddha

sekaligus. Hal tersebut semakin membuktikan bahwa semboyan Bhinneka

Tunggal Ika dapat terjadi dikarenakan...

A. Meskipun berbeda keyakinan tetapi tetap satu

B. Saling menghormati antar umat beragama

C. Tidak ada perbedaan antara agama yang satu dengan yang lain

D. Persamaan tujuan yang sama untuk kejayaan Majapahit

E. Teladan dari Hayam Wuruk dan Gajah Mada yang tetap bekerjasama

dengan baik

28. Mataram Kuno pada mulanya sangat sulit diakses dari luar akan tetapi pada

masa Raja Dyah Balitung masyarakat menggunakan Sungai Bengawan Solo

sebagai jalur perhubungan dan juga jalur perdagangan. Dengan begitu

Mataram kuno menjadi mudah diakses hingga kepelosok negeri, perdagangan

menjadi lancar dan rakyat menjadi hidup makmur. Dari fakta tersebut dapat

disimpulkan bahwa...

A. Sungai memiliki peran penting dalam perdagangan Mataram Kuno

B. Bengawan Solo digunakan untuk kepentingan perdagangan

C. Perdagangan menjadi peran vital dalam pertanian rakyat

D. Desa-desa di tepi muara dan sungai menjadi pusat perdagangan

E. Mataram Kuno menjadi terbuka dikarenakan sungai Bengawan Solo

29. Meskipun perdagangan Majapahit sangatlah maju, akan tetapi bidang pertanian

tetap dikerjakan secukupnya dan bergiliran supaya tanah tetap subur dan tetap

memiliki lahan pertanian. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa...

A. Majapahit tetap menjaga ekosistem alam

B. Majapahit tidak mau tanahnya gersang tidak subur

C. Majapahit menjaga kelestarian alam

D. Majapahit tidak mau rugi

E. Majapahit tidak mau mengeksploitasi alam secara berlebihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

185

30. Perhatikan gambar peta wilayah kekuasaan Majapahit di bawah ini!

Patih Gajah Mada memiliki cita – cita akan menyatukan seluruh nusantara.

Dalam peta terlihat wilayah Majapahit sudah menguasai hampir seluruh

nusantara. Akan tetapi dari sekian banyak wilayah yang dikuasai Majapahit

terdapat satu wilayah yang tidak masuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit

yaitu Sunda. Dari fakta tersebut mengapa Sunda tidak masuk dalam wilayah

kekuasaan Majapahit?

A. Kerajaan Sunda tidak mudah ditaklukkan

B. Kerajaan Sunda memiliki armada laut yang lebih kuat dari Majapahit

C. Kerajaan Majapahit tidak tertarik untuk menguasai kerajaan Sunda

D. Kerajaan Sunda tidak memiliki komoditas perdagangan yang

menguntungkan bagi Majapahit

E. Wilayah Sunda tidak strategis bagi Majapahit dalam perdagangan

Internasional

31. Kerajaan Tulang Bawang sudah menjalin hubungan dengan Cina sejak

pertengahan abad 5. Hubungan baik tersebut membawa dampak terhadap

berbagai bidang kehidupan di Kerajaan Tulang Bawang dengan bukti salah

satu diantaranya adalah...

A. Terdapat utusan dari P’u-huang yang mengirimkan barang upeti ke

negeri Cina

B. Kerajaan P’o-huang memperdagangkan 41 jenis barang ke Cina

C. Kebudayaan Cina masuk ke Kerajaan Tulang Bawang

D. Terdapat keturunan Cina di Lampung

E. Ditemukannya peninggalan bercorak Cina

32. Sebelum munculnya kerajaan Sriwijaya, di Pulau Sumatera sudah ada kerajaan

Kota Kapur. Hal itu dibuktikan dengan...

A. Terdapat benteng pertahanan yang dibuat sekitar abad 6

B. Ditemukannya arca dewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

186

C. Ditemukannya bangunan Candi Hindu

D. Ditemukannya prasasti Kota Kapur

E. Perluasan wilayah yang mengharuskan Sriwijaya mengalahkan raja-raja

lokal

33. Perhatikan gambar di bawah ini!

Candi di atas merupakan bukti cinta Raja Pikatan kepada Pramodyawardani

akan tetapi bisa juga sebagai bentuk akulturasi budaya. Hal itu dikarenakan...

A. Candi Plaosan merupakan candi bercorak Buddha namun mendapat

nuansa arsitektur Hindu

B. Candi Plaosan dibangun untuk tempat ibadah penganut agama Hindu dan

Buddha

C. Rakai Pikatan dan Pramodyawardani tidak mau pindah agama maka

dibangunlah Candi Plaosan

D. Candi Plaosan dapat digunakan beribadah umat agama Hindu maupun

Buddha

E. Candi Plaosan memiliki kompleks candi yang luas

34. Perhatikan teks berikut!

Setelah Samaratungga wafat, anaknya yang bernama Balaputradewa

menentang Raja Pikatan sehingga terjadilah perebutan tahta kerajaan. Akan

tetapi dalam pertempuran tersebut Balaputradewa terdesak dan melarikan diri

ke Sumatera. Di sana Balaputradewa kemudian menjadi raja kerajaan

Sriwijaya. Setelah Raja Pikatan turun tahta kemudian digantikan oleh Dyah

Lokapala. Dyah Lokapala kemudian digantikan oleh Balitung. Pada Masa

Balitung Mataram Kuno mengalami Kemajuan dalam berbagai bidang, pada

masa kekuasaannya juga membangun Candi Prambanan. Setelah pemerintahan

Balitung berakhir, Kerajaan Mataram mulai mengalami kemunduran.

Dari teks di atas dapat disimpulkan kemunduran Kerajaan Mataram disebabkan

oleh..

Candi Plaosan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

187

A. Kegagalan raja selanjutnya

B. Ancaman musuh dari kerajaan Sriwijaya

C. Kemerosotan sosok raja selanjutnya

D. Tidak ada raja yang dapat melampaui raja-raja selanjutnya

E. Raja tidak memiliki wibawa terhadap rakyatnya

35. Guna memperkuat perdagangan antar pulau dan perdagangan dengan

Internasional. Majapahit membangun pelabuhan internasional seperti

pelabuhan Hujung Galuh dan pelabuhan Kembang Putih. Dengan banyaknya

pedagang asing masuk ke Majapahit membawa pengaruh diantaranya...

A. Dikenalnya mata uang sebagai alat transaksi perdagangan

B. Masuknya barang-barang terbuat dari keramik ke Pulau Jawa

C. Banyak keturunan Tiongkok yang dapat di temui di pulau Jawa terutama

di daerah yang di jadikan pelabuhan-pelabuhan masa lalu seperti daerah

Semarang sekarang

D. Mataram Kuno membuat mata uang sendiri dari potongan perak dan

emas sebagai alat pembayaran

E. Adanya percampuran kepercayaan yang membuat kepercayaan baru

yaitu Buddha Tantrayana

36. Pelabuhan Hujung Galuh di sungai Brantas memiliki peran penting dalam

perdagangan Kerajaan Majapahit, yaitu sebagai tempat menjual hasil pertanian

berupa beras, kayu cendana dan rempah-rempah. Dengan begitu

mempermudah rakyat dalam menjual hasil pertaniannya dan rakyat menjadi

makmur. Berdasarkan hal tersebut, menjadi bukti bahwa....

A. Majapahit menjual hasil pertaniannya melalui perdagangan antar pulau

B. Majapahit membangun hubungan dagang antar pulau melalui Sungai

Brantas

C. Majapahit melakukan perdagangan antar pulau

D. Sungai Brantas membawa keuntungan bagi Majapahit

E. Majapahit memanfaatkan Sungai Brantas dengan baik sehingga rakyat

menjadi makmur

37. Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah daerah yang dialiri beberapa sungai

dan dilingkari oleh pegunungan, yang membuat tanah subur. Akan tetapi

dengan daerah yang subur tersebut pusat pemerintahan yang semula di Jawa

Tengah dipindahkan ke Jawa Timur. Perpindahan pusat kekuasaan ke Jawa

Timur dapat terjadi dikarenakan...

A. Jawa Timur merupakan bagian dari wilayah Mataram Kuno

B. Mataram Kuno melakukan perluasan ke Jawa Timur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

188

C. Jawa Timur merupakan tempat strategis untuk membangun sebuah

kerajaan

D. Keadaan geografis Jawa Timur tidak jauh berbeda dari Jawa Tengah

E. Jawa Timur daerah yang belum dikuasai oleh kerajaan besar

38. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan yang kelangsungan hidupnya bergantung

pada perdagangan. Artinya, penguasa Sriwijaya harus menguasai sumber daya

alam yang merupakan komoditas perdagangan, jalur perdagangan serta

pelabuhan sebagai tempat menimbun komoditas sebelum dipasarkan. Hal

tersebut dilakukan oleh Sriwijaya dikarenakan...

A. Letak Sriwijaya yang berada pada jalur strategis perdagangan

internasional

B. Sriwijaya memiliki komoditas perdagangan yang banyak dicari

C. Tanpa perdagangan Sriwijaya tidak akan mampu mencapai masa

kejayaan

D. Dengan menguasai perdagangan menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan

yang besar

E. Sriwijaya ingin menjadi kerajaan yang dapat menguasai pulau Jawa

39. Hubungan antara kerajaan India dengan Kerajaan Sriwijaya membawa dampak

besar dalam bidang keagamaan hingga Sriwijaya disebut-sebut sebagai pusat

agama Buddha di Asia Tenggara pada saat itu. Hal tersebut dikarenakan oleh...

A. Terdapat vihara tempat belajar biksu dari seluruh penjuru Asia

B. Sriwijaya sebagai kerajaan besar yang memiliki pengaruh di Asia

Tenggara

C. Penganut agama Buddha di Sriwijaya sangat banyak

D. Sriwijaya memiliki banyak bangunan bercorak agama Buddha

E. Sriwijaya mengembangkan kebudayaan Buddha

40. Perhatikan gambar di bawah ini!

Selat Malaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

189

Masa kejayaan Sriwijaya tidak dapat dilepaskan dari peran penting selat

malaka. Dimana dengan menguasai selat Malaka, Sriwijaya tumbuh menjadi

kerajaan yang kuat secara ekonomi dan pemerintahan. Hal tersebut dapat

terjadi dikarenakan...

A. Selat Malaka merupakan jalur penting perdagangan internasional

B. Selat Malaka menjadikan Sriwijaya pusat perdagangan

C. Sriwijaya tidak dapat lepas dari perdagangan antar pulau

D. Selat Malaka banyak pelabuhan

E. Selat malaka memiliki letak strategis

41. Terlepas dari mitos yang ada, Candi Prambanan pada mulanya dibuat untuk

menandingi Candi Borobudur yang ada di Magelang. Hal tersebut dapat

terjadi dikarenakan... (sumber: Candi Prambanan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan diakses pada 17 Mei 2020,

pukul 10.00 WIB)

A. Terjadinya perpecahan di keluarga Syailendra

B. Penganut agama Hindu tidak mau kalah dengan agama Buddha

C. Candi Prambanan digunakan untuk candi hindu terbesar

D. Candi Prambanan sama-sama terletak di Jawa Tengah

E. Candi Prambanan tidak mau kalah terkenal dengan Candi Borobudur

42. Setelah Raja Sanjaya wafat, tahta kerajaan dilanjutkan oleh anaknya Rakai

Panangkaran. Pada masa kekuasaannya agama Buddha berkembang pesat. Hal

tersebut dibuktikan dengan...

A. Pembuatan Candi Kalasan dan Candi Sari berdasarkan perintah Rakai

Panangkaran

B. Banyak penganut agama Buddha Mahayana

C. Mataram Kuno menjadi pusat agama Buddha di Jawa

D. Banyak rakyat yang menjadi biksu

E. Kebudayaan Hindu mulai ditinggalkan

43. Keberadaan Kerajaan Mataram Kuno menjadikannya kerajaan yang makmur

dikarenakan banyak diapit gunung-gunung yang diantaranya masih aktif,

membuat daerah sekitar menjadi cocok untuk pertanian. Akan tetapi keadaan

tersebut juga menjadi salah satu faktor kemunduran Kerajaan Mataram Kuno,

yaitu...

A. Letusan Gunung Merapi yang menyebabkan candi-candi yang sudah

dibangun rusak

B. Kerajaan Mataram Kuno menjadi tidak terbuka dengan dunia luar

dikarenakan medan yang susah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

190

C. Sering kali ada bencana alam

D. Pemindahan pemerintahan ke Jawa bagian Timur

E. Perdagangan menjadi tidak maksimal dikarenakan tidak mudah

mengakses pedalaman

44. Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Mendut dan candi-

candi yang lainnya merupakan salah satu bentuk pengaruh kebudayaan

kepercayaan Hindu-Buddha di Nusantara yang masih dapat kita jumpai. Hal

tersebut dapat tidak terlepas dari letak Nusantara yang berada di jalur

perdagangan Internasional antara Tiongkok dan India. Dalam hal ini

perdagangan menjadi peran penting masuknya kebudayaan Hindu-Buddha

India di Nusantara. Masuknya pengaruh kebudayaan India sebenarnya tidak

dapat terjadi jika ...

A. Nusantara tidak terletak pada posisi strategis dalam jalur perdagangan

Internasional

B. Pedagang dari India tidak singgah di Nusantara

C. Masyarakat setempat tidak menerima kebudayaan lain masuk

D. India dan Tiongkok tidak menjalin hubungan dagang

E. Jalur Internasional tidak melalui Nusantara

45. Dikatakan agama Buddha masuk ke Nusantara dilakukan oleh seorang

Pangeran dari Kashmir yang bernama Gunadharma yang kemudian para

pendeta Buddha berdatangan ke Nusantara. Dari fakta tersebut menunjukkan

sebuah bukti bahwa....

A. Pengaruh kebudayaan India tidak hanya dilakukan oleh pedagang

B. Adanya hubungan antara India dan Nusantara

C. Perdagangan tidak hanya dilakukan oleh kaum berkasta bawah

D. Perdagangan tidak hanya bertujuan mendapat untung, akan tetapi juga

menyebarkan agama

E. Tanpa kedatangan Pangeran Gunadharma nusantara tidak mengenal

agama Buddha

46. Kebesaran Sriwijaya tidak membuat kerajaan ini tanpa tertandingi. Seiring

berjalannya waktu Sriwijaya mengalami kemunduran hingga pada akhirnya

kehancuran yang disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya ialah serangan

dari kerajaan-kerajaan lain seperti Kerajaan Medang Kamulan, Kerajaan

Chomandala dan Kerajaan Majapahit, yang ingin memperluas wilayah maupun

untuk menguasai jalur perdagangan Internasional. Dari fakta keruntuhan

Sriwijaya tersebut dapat dimaknai bahwa....

A. Semakin besar kerajaan semakin banyak musuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

191

B. Sehebat-hebatnya sebuah kerajaan akan mengalami kemunduran

C. Kerajaan lain ingin menguasai jalur perdagangan internasional

D. Kerajaan-kerajaan musuh menginginkan kemakmuran seperti Sriwijaya

E. Sriwijaya memiliki musuh yang menginginkan potensi besar dari jalur

perdagangan internasional

47. Kerajaan Sriwijaya pada masa kejayaannya dapat menguasai jalur perdagangan

dan menjadi penghubung antara Timur tengah, India dan Cina. Dari hal

tersebut Sriwijaya menjadi kerajaan yang makmur dikarenakan mendapatkan

keuntungan besar dari menguasai jalur perdagangan yang kemudian juga

berdampak pada bidang-bidang lain. Kemakmuran Sriwijaya tersebut tidak lain

tidak bukan disebabkan oleh...

A. Letak Kerajaan Sriwijaya strategis pada jalur perdagangan

B. Kerajaan Sriwijaya dapat melihat peluang dari jalur perdagangan bagi

kemakmuran kerajaannya

C. Kerajaan Sriwijaya dapat mengolah potensi yang ada di wilayahnya

D. Kerajaan Sriwijaya berkembang karena jalur perdagangan Internasional

E. Kerajaan Sriwijaya memiliki raja yang dapat memanfaatkan letak

strategis kerajaannya

48. Akhir-akhir ini kita sering melihat intoleransi antar umat beragama yang

membuat perpecahan di antara bangsa kita sendiri. Hal tersebut juga pernah

dialami oleh Dinasti Syailendra yang mengalami perpecahan dikarenakan

terdapat perbedaan agama, yaitu ada yang memeluk agama Buddha dan ada

yang memeluk agama Hindu. Namun setelah Rakai Pikatan yang menganut

agama Buddha menikah dengan Pramudawardani yang beragama Hindu

perpecahan tersebut berakhir dan menjadi toleransi antar umat beragama

semakin kuat.

Dari perjalanan sejarah tersebut dapat kita ambil makna...

A. Pernikahan dapat menyatukan bangsa kita kembali

B. Politik selalu ada dalam setiap bidang kehidupan

C. Perbedaan keyakinan tidak menjadi alasan untuk perpecahan

D. Perpecahan antar umat beragama sudah ada sejak nenek moyang kita

E. Toleransi antar umat beragama itu penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

192

49. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar uang logam Gobog

Gobog merupakan mata uang yang berlaku di kerajaan Majapahit. Mata uang

ini muncul bermula ketika mata uang asal Tiongkok beredar di kerajaan

Majapahit, untuk melakukan transaksi perdagangan. Dari fakta sejarah

tersebut menandakan bahwa...

A. Kegiatan ekonomi Majapahit semakin kompleks

B. Kegiatan ekonomi Majapahit dipengaruhi oleh Tiongkok

C. Majapahit sebagai kerajaan pertama yang memiliki mata uang sendiri

D. Mata uang yang ada digunakan sekarang ialah hasil dari kebudayaan

Tiongkok

E. Majapahit memiliki hubungan dagang dengan negara luar yang

membawa kemajuan

50. Munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha membawa pengaruh besar dalam

bidang tulisan di Nusantara. Banyak prasasti-prasasti dan karya sastra dalam

bahasa Sansekerta dan Tulisan Pallawa. Dengan adanya kerajaan-kerajaan ini

penggunaan bahasa Sansekerta dan Pallawa menjadi sangat penting dalam

perkembangan sejarah kebudayaan Nusantara hingga saat ini, hal itu

disebabkan oleh...

A. Masyarakat menjadi mengenal tulisan dan menggunakannya bahasa

sehari-hari

B. Masyarakat Nusantara belum memiliki bahasa persatuan

C. Bahasa Indonesia saat ini sebagian besar merupakan serapan dari bahasa

Sansekerta

D. Sebelum pedagang India datang Nusantara belum mengenal tulisan

E. Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallapa menjadi bukti perjalanan sejarah

bangsa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

193

Uraian

Kerjakanlah soal di bawah ini sebaik mungkin!

1. Sungai Mahakam memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat Kerajaan Kutai. Buktikan dan jelaskan mengapa sungai Mahakam

menjadi peran penting bagi perekonomian Kerajaan Kutai!

2. Kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit dalam mencapai

keemasannya tidak terlepas dari perluasan wilayah menguasai kerajaan-

kerajaan kecil. Hal tersebut menjadi salah satu bukti memperluas wilayah

mampu mencapai masa kejayaan, akan tetapi untuk melakukan perluasan

wilayah tentu perlu diperhitungkan, maka dari itu sebut dan jelaskan hal apa

saja yang perlu diperhitungkan dalam melakukan ekspansi perluasan wilayah

kekuasaan!

3. Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa ini tidak bisa

dilepaskan dari peran Kerajaan Sriwijaya yang pada masa kejayaannya

menggunakan bahasa melayu kuno sebagai bahasa persatuan kerajaan yang

kemudian seiring berjalannya jaman berkembanglah bahasa Indonesia. Dari

fakta tersebut, jelaskanlah keterkaitan antara bahasa melayu kuno dengan

bahasa Indonesia!

4. Kerajaan Singasari berdiri dengan diawali sejumlah tragedi dan konflik

internal. Kerajaan ini berkembang menjadi bersifat ekspansif ketika diperintah

oleh Kertanegara sebagai raja terakhir Singasari. Ia memiliki kemampuan

keprajuritan yang tinggi dan gagasan ekspansi yang membawa kerajaan

Singasari ke masa kejayaan. Akan tetapi keruntuhan kekuasaan Kertanegara

juga dikarenakan konflik dalam kerajaan itu sendiri. Dari fakta tersebut

jelaskan mengapa kerajaan Singasari dapat disebut mencapai masa kejayaan!

5. Pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit mencapai masa keemasan,

dibuktikan dengan wilayah kerajaan yang luas, masyarakat tenteram, aman dan

makmur serta dijuluki sebagai negara maritim. Dari hal tersebut analisislah dari

berberbagai bidang, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk hingga membawa

Majapahit masa keemasan!

6. Pada kerajaan Hindu-Buddha bahasa Sansekerta dan huruf Pallapa merupakan

bahasa yang digunakan oleh semua kerajaan di Nusantara. Bahasa dan huruf

ini banyak dijumpai pada prasasti-prasasti kuno. Akan tetapi seiring

perkembangan jaman 7 bahasa tersebut tidak mampu dijadikan bahasa nasional

negara Indonesia. Carilah penyebab tidak digunakannya bahasa Sansekerta dan

huruf Pallapa bagi negara Indonesia!

7. Perkembangan kerajaan Mataram Kuno tidak bisa terlepas dari peran besar

Sungai Bengawan Solo. Analisislah peran besar Sungai Bengawan Solo dalam

membawa kemakmuran bagi rakyat Mataram, beserta buktinya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

194

8. Masa keemasan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sering kali menjadi acuan

bagi penggerak nasionalisme untuk menggambarkan kejayaan nusantara di

masa lalu. Menurut Anda mengapa hal tersebut dapat terjadi, jelaskan mengapa

para penggerak nasionalisme menggunakan Majapahit dan Sriwijaya sebagai

acuan kejayaan nusantara!

9. Selama masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, banyak kerajaan-

kerajaan yang mengalami kejayaan hingga ke negara-negara Asia Tenggara

bahkan Asia. Dari banyaknya kerajaan tersebut didominasi oleh kerajaan yang

berpusat di Pulau Sumatera dan Jawa, jarang bahkan tidak terdengar kerajaan

dari bagian timur seperti Papua dan Sulawesi. Dari hal tersebut jelaskan

mengapa tidak ada kerajaan dari bagian timur Indonesia yang berjaya seperti

kerajaan-kerajaan di Jawa dan Sumatera!

10. Selat bangka menjadi peran penting dalam jalur pelayaran niaga Asia Tenggara

masa itu yang membawa kerajaan Sriwijaya pada masa keemasannya. Selat ini

berada di wilayah kerajaan Kota Kapur yang kemudian ditaklukkan oleh

Sriwijaya sebagai bagian dari perluasan wilayah dan guna menguasai jalur

perdagangan. Berdasarkan uraian singkat tersebut buktikan dan jelaskan

berakhirnya kekuasaan kerajaan Kota Kapur!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

195

Lampiran 6 : Kunci Jawaban

Kunci Jawaban

Pilihan Ganda

1 C 11 A 21 B 31 C 41 C

2 A 12 E 22 E 32 A 42 B

3 E 13 A 23 A 33 A 43 A

4 B 14 A 24 C 34 C 44 A

5 D 15 E 25 D 35 D 45 A

6 A 16 B 26 C 36 C 46 C

7 A 17 B 27 B 37 C 47 B

8 D 18 C 28 E 38 A 48 C

9 A 19 D 29 E 39 A 49 B

10 C 20 A 30 A 40 A 50 C

Keterangan Bobot Skor pilihan ganda

1. Jika dijawab benar skor 1

2. Jika dijawab salah / tidak menjawab skor 0

3. Jumlah skor total adalah 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

196

URAIAN

NO KATA KUNCI JAWABAN

1 Sungai Mahakam menjadi peran penting bagi kerajaan Kutai dikarenakan

1. Sungai ini besar dan dapat dilalui oleh kapal-kapal dagang besar.

2. Sungai ini dapat menjangkau pelosok pedalaman sehingga

mempermudah proses perdagangan.

2 Hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan perluasan wilayah ialah

1. Potensi daerah tersebut yang dapat mendukung perekonomian

kerajaan.

2. Komoditas perdagangan yang memberikan banyak keuntungan

bagi kerajaan.

3 Pada jaman kerajaan Sriwijaya bahasa melayu ini digunakan sebagai

bahasa budaya dan sebagai bahasa perdagangan antar pulau di Asia

Tenggara. Bahasa Melayu kemudian menyebar ke berbagai daerah di

nusantara dan digunakan sebagai bahasa persatuan. Dengan seiring

berjalannya waktu bahasa melayu mendapat perubahan-perubahan hingga

menjadi bahasa Indonesia saat ini.

4 Kejayaan Singasari dapat terlihat dari wilayah kekuasaan lautnya

membentang dari pahang-Tumasik hingga ke Maluku, dimana itu

merupakan jalur perdagangan rempah Nusantara. Selain itu armada laut

yang kuat terbukti dengan ekspedisi yang dilakukan berhasil dan

melakukan persekutuan dengan kerajaan Champa guna membangun

kerjasama pertahanan. Selain itu masa kejayaan Kertanegara juga muncul

banyak karya sastra yang ditulis oleh penulis istana salah satunya yang

terkenal adalah Parararaton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

197

5 Perekonomian :

Majapahit memiliki hubungan dagang yang kuat dengan kerajaan

Tiongkok, sehingga banyak barang-barang Tiongkok yang masuk ke

nusantara. Selain itu pada saat itu beredar mata uang Tiongkok di

Majapahit yang kemudian Majapahit menerbitkan mata uang kerajaan

sendiri yang terbuat dari emas dan perak.

Politik:

sebagai kerajaan yang besar, kerajaan Majapahit sudah menerapkan sistem

pemerintahan yang sudah teratur. Raja sebagai pemegang kekuasaan penuh

tetap menjalankan kekuasaan dibantu oleh para pejabat-pejabat kerajaan.

Pejabat-pejabat kerajaan ini sudah setara dengan menteri-menteri jaman

sekarang dan terbagi dalam beberapa bidang.

6 Bahasa sansekerta dan Huruf pallawa merupakan bahasa kuno dari Asia

Selatan. Bahasa Sansekerta adalah bahasa suci umat Hindu dan Buddha dan

juga bahasa ini juga menjadi bahasa pengantar di Asia selatan yang

kemudian menjadi bahasa agama, kebudayaan dan politik. Bahasa ini

kemudian menyebar ke Asia Tenggara, timur dan tengah dikarenakan

hubungan dagang. dilihat dari sejarahnya bahasa Sansekerta tidak tumbuh

dari wilayah nusantara sendiri, kemudian bahasa ini merupakan bahasa suci

agama Hindu dan Buddha dimana pada masa kerajaan Hindu-Buddha yang

mengerti bahasa dan huruf Pallapa adalah para biksu atau brahmana yang

menyebarkan ajaran umat Hindu-Buddha.

7 Bengawan Solo pada masa kerajaan Mataram kuno digunakan sebagai jalur

perdagangan. Banyak perahu-perahu dapat masuk hingga ke pedalaman

rakyat sehingga mempermudah rakyat menjual hasil pertaniannya.

Kerajaan Mataram pada saat itu juga memberlakukan tidak memungut

pajak dari aktivitas perdagangan yang terjadi rakyat hanya diminta untuk

merawatnya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

198

8 Hal tersebut dikarenakan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya memiliki

wilayah kekuasaan seluruh nusantara bahkan lebih. Selain itu kerajaan ini

juga sudah memiliki sistem pemerintahan yang teratur, perekonomian yang

kuat sehingga kerajaan ini makmur, memiliki hubungan dagang yang baik

dengan kerajaan-kerajaan luar. Ditambah lagi kerajaan-kerajaan ini

memiliki armada laut yang kuat.

9 Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan jalur perdagangan internasional

berada di bagian barat nusantara seperti Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Sementara itu bagian timur nusantara tidak seramai bagian barat

perdagangannya. Ditambah komoditas perdagangan yang paling laku ialah

rempah-rempah dimana banyak dijumpai pulau Jawa. Seperti yang kita

ketahui bersama kepulauan di bagian timur seperti Papua terkenal dengan

hasil tambangnya dimana pada masa itu belum banyak diketahui. Sehingga

menjadi wajar jika tidak banyak bahkan kemungkinan tidak ada kerajaan

di nusantara bagian timur seperti Papua dikarenakan pengaruh kebudayaan

seperti Hindu-Buddha tidak sampai di sana, kemudian rempah-rempah

yang ada tidak sebanyak yang ada di pulau-pulau bagian barat nusantara.

10 Kerajaan Kota Kapur berdasarkan hasil penelitian arkeologi yang

dilakukan di Kota Kapur, Pulau Bangka, pada tahun 1994, diperoleh suatu

petunjuk tentang kemungkinan adanya sebuah pusat kekuasaan di daerah

itu sejak masa sebelum munculnya Kerajaan Sriwijaya. Penguasaan Pulau

Bangka oleh Sriwijaya ditandai dengan dipancangkannya inskripsi

Sriwijaya di Kota Kapur yang berangka tahun 608 Saka (=686 Masehi),

yang isinya mengidentifikasikan dikuasainya wilayah ini oleh Sriwijaya.

Penguasaan Pulau Bangka oleh Sriwijaya ini berkaitan dengan peranan

Selat Bangsa sebagai pintu gerbang selatan dari jalur pelayaran niaga di

Asia Tenggara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

199

Keterangan pemberian skor soal uraian

1. Menuliskan jawaban benar skor 4

2. Menuliskan jawaban mendekati benar skor 3

3. Menuliskan poin benar tetapi penjelasan kurang tepat skor 2

4. Menuliskan jawaban salah 1

5. Tidak menuliskan jawaban skor 0

6. Skor total adalah 40

Keterangan Penilaian Keseluruhan

Nilai : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

200

Lampiran 6 : Lembar validasi ahli

Lembar validasi ahli soal HOTS

Nama :

Tanggal Validasi :

No. Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian soal dengan indikator

2 Kesesuaian soal dengan kisi - kisi

3 Rumusan soal tidak mengandung unsur

SARA

4 Kesesuaian soal dalam menggunakan

stimulus yang menarik dan kontekstual

5 Ketepatan soal dalam mengukur level

kognitif penalaran.

6 Jawaban butir soal tersirat pada

stimulus

7 Pilihan Jawaban Homogen dan logis

8 Secara keseluruhan setiap soal

memiliki satu jawaban benar

9 Penggunaan rumusan pokok soal yang

jelas dan tegas

10

Rumusan pokok soal dan pilihan

jawaban merupakan pernyataan yang

diperlukan saja

11 Rumusan panjang pilihan jawaban

relatif sama

12

Keefektifan gambar, grafik, tabel,

diagram atau sejenisnya dalam

mendukung literasi peserta didik

13 Pilihan jawaban tidak menggunakan

pernyataan “semua jawaban di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HOTS DALAM MATA …

201

salah” atau “semua jawaban di atas

benar”

14 Butir soal tidak bergantung pada

jawaban soal lain

15

Penggunaan rumusan soal atau

pertanyaan menggunakan kata tanya

yang mendukung jawaban uraian

(mengapa, jelaskan, uraian dan

sebagainya)

16 Penggunaan kalimat soal tidak

menimbulkan tafsir ganda (uraian)

17

Penggunaan kalimat yang sesuai

dengan ejaan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

18 Penggunaan bahasa / kalimat yang

digunakan tidak berlaku setempat

19 Penggunaan kalimat / bahasa mudah

dipahami / komunikatif

20 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan

usia perkembangan peserta didik

Jumlah

Saran dan masukan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI