pengembangan sistem informasi usaha untuk …lib.unnes.ac.id/28059/1/5302411204.pdf · untuk...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI USAHA
UNTUK PROMOSI PRODUK, JASA DAN LOKASI
TEMPAT USAHA
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Oleh
Imam Khanafi NIM.5302411204
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (sarjana, magister, dan/ atau doktor), baik di Universitas Negeri
Semarang maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukkan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang, 17 April 2016
Imam Khanafi
NIM 5302411204
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Imam Khanafi
NIM : 5302411204
Program Studi : S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Judul Skripsi : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI USAHA
UNTUK PROMOSI PRODUK, JASA DAN LOKASI
TEMPAT USAHA
Skripsi/TA ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi Program Studi S-1 Teknik Elektro FT. UNNES
Semarang, April 2016
Pembimbing,
Anggraini Mulwinda S.T., M.Eng.
NIP. 19781226 200501 2002
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya Allah senang melihat hambanya bersusah-payah dalam
mencari rezeki yang halal (HR. Ad-Dailami)
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. Al
Baqarah : 153)
dengan bangga Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. ALLAH SWT yang selalu memberikan rahmat
dan hidayah-NYA
2. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa
memberikan kasih sayang, merawat dan mendidik
serta mendoakan demi kesuksesan putra-
putranya.
3. Kakak-kakakku yang aku sayangi dan selalu
kubanggakan.
4. Teman-teman PTIK 2011, PPL dan KKN yang
telah membantu serta memberi semangat.
vii
ABSTRAK
Khanafi, Imam. 2016. Pengembangan Sistem Informasi Usaha untuk Promosi
Produk, Jasa dan Lokasi Tempat Usaha. Skripsi, Pendidikan Teknik
Informatika dan Komputer-Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang.
Anggraini Mulwinda, S.T., M.Eng.
Pengembangan usaha tidak terlepas dari pemasaran dasar yang terikat
secara fisik atau biasa yang disebut pemasaran konvensional. Pesatnya
perkembangan teknologi memunculkan banyak alternatif baru dalam melakukan
pemasaran menggunakan internet yang lebih dikenal dengan pemasaran online. E-
commerce salah satu bentuk pemasaran online, saat ini lebih banyak mengulas
produk, sedangkan untuk jasa dan tempat usaha belum ada. Di sisi lain sifat jasa
dan tempat usaha mengharuskan area usaha sebatas lokasi terdekat.
Pengembangan sistem informasi usaha didasarkan pada pembuatan model
pemasaran yang mencakup produk, jasa dan tempat usaha dengan fokus suatu area
berbasis lokasi sehingga pemilik usaha dapat melakukan pemasaran secara
optimal dan memberikan sarana pencarian bagi konsumen untuk mendapatkan
usaha terdekat secara cepat.
Model pengembangan yang digunakan adalah model spiral.
Pengembangan model spiral dilaksanakan sebanyak tiga siklus perulangan,
dengan tiap siklus melewati tahap komunikasi pengguna, perencanaan, analisis
resiko, kontrusi dan peluncuran, serta customer evaluation. Pada tahap customer
evaluation, populasi yang diteliti adalah masyarakat Kabupaten Kudus. Jumlah
sampel pada siklus pertama berjumlah sepuluh responden, pada siklus kedua
berjumlah 35 responden. Pengambilan sampel pada keseluruhan siklus
menggunakan simple random sampling. Data yang dikumpulkan digunakan untuk
arah pengembangan pada siklus selanjutnya.
Hasil pengembangan berdasarkan customer evaluation pada siklus
pertama, 70% responden merasa terbantu untuk mempromosikan usahanya dan
80% responden akan menjadikan sebagai alternatif mencari usaha disekitar.
customer evaluation pada siklus kedua, sistem dalam uji penerimaan oleh
pengguna mendapat nilai 86,79% yang termasuk dalam skala tinggi. Saran
peneliti adalah perlu dilakukannya pengembangan selanjutnya dengan
menyesuaikan kebutuhan pengguna yang didapat dari hasil customer evaluation
tiap siklus.
Kata kunci: Model Pengembangan Spiral, Website, Sistem Informasi Berbasis
Lokasi, Promosi Usaha.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas segala nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Sistem Informasi Usaha untuk Promosi Produk, Jasa dan Lokasi
Tempat Usaha”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan
pendidikan S1 Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimakasih dan rasa
hormat kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T, sebagai Dekan Fakultas Tekik Universitas Negeri
Semarang.
3. Dr. Ing Dhidik Prastiyanto, S.T, M.T, sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro.
4. Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Informatika dan Komputer.
5. Dr. Hari Wibawanto, M.T, selaku penguji I dan Drs. Said Sunardiyo, M.T,
selaku penguji II yang telah memberikan masukan,arahan kepada penulis
ix
6. Anggraini Mulwinda S.T, M.Eng, sebagai Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, saran dan
kesungguhan hati sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Rekan-rekan pemilik usaha dalam memberikan kontribusinya dalam
memberikan informasi.
8. Masyarakat kabupaten Kudus yang dengan antusias telah memberikan umpan
balik terhadap karya saya.
9. Teman-teman mahasiswa PTIK UNNES angkatan 2011 yang saling
memberikan semangat dan perhatian.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga semua bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah
yang berlimpah dari Allah SWT.
Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, 10 Juni 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv
PENGESAHAN ................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................ 3
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
1.7 Penegasan Istilah ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ................................. 7
2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 7
xi
2.1.1 Usaha ............................................................................................ 7
2.1.2 E-Marketing ................................................................................. 9
2.1.3 Website ....................................................................................... 12
2.1.4 Codeigniter........ ......................................................................... 16
2.1.5 Google Maps API. ...................................................................... 19
2.1.6 Pengembangan Perangkat Lunak Model Spiral.. ....................... 21
2.1.6.1 Manajemen Resiko........ ....................................................... 26
2.2 Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 28
2.3 Kerangka Berfikir................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 32
3.1 Metode Pengembangan Spiral................................................................ 32
3.2 Prosedur Pengembangan Sistem ............................................................ 33
3.2.1 Komunikasi Pengguna ............................................................... 33
3.2.2 Perencanaan................................................................................ 34
3.2.3 Analisis Resiko .......................................................................... 40
3.2.4 Rekayasa....... ............................................................................. 46
3.2.5 Kontruksi dan Peluncuran....... ................................................. 111
3.2.5.1 Kode........... ........................................................................ 111
3.2.5.2 Pengujian.......... .................................................................. 112
3.2.6 Customer Evaluation............... ................................................. 114
3.2.6.1 Teknik Analisis Data.......... ................................................ 118
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 119
4.1 Implementasi Desain ............................................................................ 119
xii
4.1.1 Desain Database ....................................................................... 120
4.1.2 Desain User Interface ............................................................... 124
4.2 Pengujian .............................................................................................. 161
4.3 Evaluasi Pengguna ............................................................................... 172
4.4 Kesimpulan Siklus 1,2, dan 3 ............................................................... 179
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 180
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 180
5.2 Saran ..................................................................................................... 181
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 182
LAMPIRAN ..................................................................................................... 185
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perkiraan kebutuhan Data ................................................................. 36
Tabel 3.2 Kuisoner Customer Evaluation Siklus 1 .......................................... 115
Tabel 3.3 Kuisoner Customer Evaluation Siklus 2 .......................................... 117
Tabel 4.1 Implementasi Database ................................................................... 119
Tabel 4.2 Data Pengujian Efficiency dengan GTMetrix ................................. 166
Tabel 4.3 Tampilan Responsive berbagai Device dan Operating System ........ 169
Tabel 4.4 Aspek Tampilan Responsive ............................................................ 171
Tabel 4.5 Status Responden ............................................................................. 172
Tabel 4.6 Minat Responden Terhadap Startup Website Sarana Promosi ....... 175
Tabel 4.7 Hasil Kuisoner Customer Evaluation Siklus 2 ................................ 176
Tabel 4.8 Persentase Kuisoner Customer Evaluation Siklus 2 ....................... 177
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cara Kerja Codeigniter................................................................... 17
Gambar 2.2 Kepopuleran Framework Codeigniter ............................................ 18
Gambar 2.3 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak Model Spiral .................. 22
Gambar 3.1 Paket Hosting rumahweb.com........................................................ 49
Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengguna Non Login ...................................... 50
Gambar 3.3 Use Case Diagram Anggota .......................................................... 51
Gambar 3.4 Use Case Diagram Admin ............................................................. 52
Gambar 3.5 Activity Diagram Pencarian Usaha dengan Form Pencarian ......... 54
Gambar 3.6 Activity Diagram Pencarian Usaha dengan Menu.......................... 54
Gambar 3.7 Activity Diagram Pencarian Usaha dengan Peta Area ................... 55
Gambar 3.8 Activity Diagram Pendaftaran Anggota Baru ................................ 55
Gambar 3.9 Activity Diagram Posting Usaha oleh Anggota.............................. 56
Gambar 3.10 Activity Diagram Edit Usaha oleh Anggota ................................. 56
Gambar 3.11 Activity Diagram Hapus Usaha oleh Anggota ............................. 57
Gamabr 3.12 Activity Diagram Daftar Usaha oleh Admin ................................ 57
Gambar 3.13 Activity Diagram Hapus Anggota oleh Admin ............................ 58
Gambar 3.14 Activity Diagram Melihat Anggota oleh Admin .......................... 58
Gambar 3.15 Activity Diagram Edit Anggota oleh Admin ................................ 59
Gambar 3.16 Activity Diagram Tambah Usaha oleh Admin ............................. 60
Gambar 3.17 Activity Diagram Hapus Usaha oleh Admin ................................ 61
Gambar 3.18 Activity Diagram Melihat Usaha oleh Admin .............................. 61
xv
Gambar 3.19 Activity Diagram Edit Usaha oleh Admin ................................... 62
Gambar 3.20 Activity Diagram Pemetaan Usaha oleh Admin ........................... 63
Gambar 3.21 Activity Diagram Statistik Usaha oleh Admin ............................. 63
Gambar 3.22 Class Diagram Admin dari Controller ......................................... 64
Gambar 3.23 Class Diagram Anggota dari Controller ...................................... 65
Gambar 3.24 Class Diagram Depan dari Controller ......................................... 65
Gambar 3.25 Class Diagram Gambar dari Controller ....................................... 65
Gambar 3.26 Class Diagram Klasifikasi dari Controller................................... 66
Gambar 3.27 Class Diagram Pencarian dari Controller .................................... 66
Gambar 3.28 Class Diagram Lokasi dari Controller ......................................... 66
Gambar 3.29 Class Diagram Profile dari Controller ......................................... 67
Gambar 3.30 Class Diagram Usaha dari Controller .......................................... 67
Gambar 3.31 Flowchart Diagram Pencarian Usaha dengan Form Pencarian ... 68
Gambar 3.32 Flowchart Diagram Pencarian Usaha dengan Menu ................... 69
Gambar 3.33 Flowchart Diagram Pencarian Usaha Menggunakan Peta .......... 70
Gambar 3.34 Flowchart Diagram Registrasi Anggota Pengguna Non Login ... 70
Gambar 3.35 Flowchart Diagram Posting Usaha oleh Anggota ....................... 71
Gambar 3.36 Flowchart Diagram Edit Usaha oleh Anggota ............................ 71
Gambar 3.37 Flowchart Diagram Hapus Usaha oleh Anggota ......................... 72
Gambar 3.38 Flowchart Diagram Registrasi Anggota oleh Admin .................. 72
Gambar 3.39 Flowchart Diagram Hapus Anggota oleh Admin ........................ 73
Gambar 3.40 Flowchart Diagram Tampil Anggota oleh Admin ...................... 73
Gambar 3.41 Flowchart Diagram Edit Anggota oleh Admin ........................... 74
xvi
Gambar 3.42 Flowchart Diagram Tambah Usaha oleh Admin ......................... 74
Gambar 3.43 Flowchart Diagram Hapus Usaha oleh Admin........................... 75
Gambar 3.44 Flowchart Diagram Tampil Usaha oleh Admin .......................... 75
Gambar 3.45 Flowchart Diagram Edit Usaha oleh Admin ............................... 76
Gambar 3.46 Flowchart Diagram Tampil Pemetaan oleh Admin ..................... 76
Gambar 3.47 Flowchart Diagram Tampil Statistik Usaha oleh Admin ............ 77
Gambar 3.48 Pengoptimalan Database pada Siklus 1 hingga 3 ......................... 78
Gambar 3.49 User Interface Admin Login ........................................................ 79
Gambar 3.50 User Interface Admn Menu Dashboard ....................................... 79
Gambar 3.51 User Interface Admin Menu Usaha Submenu Tampil ................ 80
Gambar 3.52 User Interface Admin Input Usaha Baru Proses 1 ....................... 81
Gambar 3.53 User Interface Admin Input Usaha Baru Proses 2 ....................... 82
Gambar 3.54 User Interface Admin Edit Keterangan Usaha ............................ 83
Gambar 3.55 User Interface Admin Edit Gambar Usaha .................................. 84
Gambar 3.56 User Interface Admin Menu Anggota Submenu Tampil ............. 84
Gambar 3.57 User Interface Admin Input Anggota Baru ................................. 85
Gambar 3.58 User Interface Admin Konfirmasi Registrasi .............................. 85
Gambar 3.59 User Interface Admin Edit Anggota ............................................ 86
Gambar 3.60 User Interface Admin Menu Pemetaan ........................................ 86
Gambar 3.61 User Interface Admin Menu Statistik .......................................... 87
Gambar 3.62 User Interface Admin Menu Pengaturan ..................................... 87
Gambar 3.63 User Interface Publik Halaman Depan ........................................ 88
Gambar 3.64 User Interface Publik Daftar Hasil Pencarian Usaha ................... 88
xvii
Gambar 3.65 User Interface Publik Peta Persebaran Usaha .............................. 89
Gambar 3.66 User Interface Publik Detail Usaha ............................................. 89
Gambar 3.67 User Interface Publik Login Anggota .......................................... 90
Gambar 3.68 User Interface Publik Registrasi Anggota Baru ........................... 90
Gambar 3.69 User Interface Publik Konfirmasi Registrasi Anggota ................ 91
Gambar 3.70 User Interface Publik Menu Beranda Anggota ............................ 91
Gambar 3.71 User Interface Publik Menu Edit Anggota .................................. 92
Gambar 3.72 User Interface Publik Menu Tambah Keterangan Usaha ............ 93
Gambar 3.73 User Interface Publik Menu Upload Gambar Usaha ................... 94
Gambar 3.74 User Interface Publik Menu Edit Keterangan Usaha ................... 95
Gambar 3.75 User Interface Publik Menu Edit Gambar Usaha ........................ 96
Gambar 3.76 User Interface Publik Siklus 2 Halaman Depan .......................... 97
Gambar 3.77 User Interface Publik Siklus 2 Daftar Hasil Pencarian Usaha ..... 98
Gambar 3.78 User Interface Publik Siklus 2 Peta Persebaran Usaha ................ 99
Gambar 3.79 User Interface Publik Siklus 2 Detail Usaha ............................. 100
Gambar 3.80 User Interface Publik Siklus 2 Halaman Kontak ....................... 101
Gambar 3.81 User Interface Publik Siklus 2 Login Anggota .......................... 102
Gambar 3.82 User Interface Publik Siklus 2 Registrasi Anggota ................... 103
Gambar 3.83 User Interface Publik Siklus 2 Konfirmasi Registrasi Anggota 104
Gambar 3.84 User Interface Publik Siklus 2 Menu Beranda Anggota ............ 105
Gambar 3.85 User Interface Publik Siklus 2 Menu Edit Anggota .................. 106
Gambar 3.86 User Interface Publik siklus 2 Menu Tambah Detail Usaha ...... 107
Gambar 3.87 User Interface Publik Siklus 2 Menu Upload Gambar Usaha ... 108
xviii
Gambar 3.88 User Interface Publik Siklus 2 Menu Edit Keterangan Usaha ... 109
Gambar 3.89 User Interface Publik Siklus 2 Menu Edit Gambar Usaha ........ 110
Gambar 4.1 Implementasi UI Admin Login .................................................... 125
Gambar 4.2 Implementasi UI Admin Menu Dashboard .................................. 125
Gambar 4.3 Implementasi UI Admin Menu Usaha Submenu Tampil ............ 126
Gambar 4.4 Implementasi UI Admin Input Usaha Baru Proses 1 ................... 127
Gambar 4.5 Implementasi UI Admin Input Usaha Baru Proses 2 ................... 128
Gambar 4.6 Implementasi UI Admin Edit Usaha Tab Keterangan ................. 129
Gambar 4.7 Implementasi UI Admin Edit Usaha Tab Gambar ....................... 130
Gambar 4.8 Implementasi UI Admin Menu Anggota Submenu Tampil ......... 131
Gambar 4.9 Implementasi UI Admin Input Anggota Baru .............................. 131
Gambar 4.10 Implementasi UI Admin Konfirmasi Registrasi......................... 132
Gambar 4.11 Implementasi UI Admin Edit Anggota ...................................... 132
Gambar 4.12 Implementasi UI Admin Menu Pemetaan .................................. 133
Gambar 4.13 Implementasi UI Admin Menu Statistik .................................... 134
Gambar 4.14 Implementasi UI Admin Menu Pengaturan ............................... 135
Gambar 4.15 Implementasi UI Publik Siklus 1 Halaman Depan..................... 136
Gambar 4.16 Implementasi UI Publik Siklus 1 Daftar Hasil Pencarian Usaha 137
Gambar 4.17 Implementasi UI Publik Siklus 1 Peta Persebaran Usaha .......... 138
Gambar 4.18 Implementasi UI Publik Siklus 1 Detail Usaha .......................... 139
Gambar 4.19 Implementasi UI Publik Siklus 1 Login Anggota ...................... 140
Gambar 4.20 Implementasi UI Publik Siklus 1 Registrasi Anggota Baru ....... 140
Gambar 4.21 Implementasi UI Publik Siklus 1 Konfirmasi Registrasi ........... 141
xix
Gambar 4.22 Implementasi UI Publik Siklus 1 Beranda Anggota .................. 142
Gambar 4.23 Implementasi UI Publik Siklus 1 Edit Anggota ......................... 143
Gambar 4.24 Implementasi UI Publik Siklus 1 Tambah Keterangan Usaha ... 144
Gambar 4.25 Implementasi UI Publik Siklus 1 Upload Gambar Usaha .......... 145
Gambar 4.26 Implementasi UI Publik Siklus 1 Edit Keterangan Usaha ......... 146
Gambar 4.27 Implementasi UI Publik Siklus 1 Edit Gambar Usaha ............... 147
Gambar 4.28 Implementasi UI Publik Siklus 2 Halaman Depan..................... 148
Gambar 4.29 Implementasi UI Publik Siklus 2 Daftar Hasil Pencarian Usaha 149
Gambar 4.30 Implementasi UI Publik Siklus 2 Peta Persebaran Usaha .......... 150
Gambar 4.31 Implementasi UI Publik Siklus 2 Detail Usaha .......................... 151
Gambar 4.32 Implementasi UI Publik Siklus 2 Kontak ................................... 152
Gambar 4.33 Implementasi UI Publik Siklus 2 Login Anggota ...................... 153
Gambar 4.34 Implementasi UI Publik Siklus 2 Registrasi Anggota Baru ....... 154
Gambar 4.35 Implementasi UI Publik Siklus 2 Konfirmasi Registrasi ........... 155
Gambar 4.36 Implementasi UI Publik Siklus 2 Beranda Anggota .................. 156
Gambar 4.37 Implementasi UI Publik Siklus 2 Edit Anggota ......................... 157
Gambar 4.38 Implementasi UI Publik Siklus 2 Tambah Keterangan Usaha ... 158
Gambar 4.39 Implementasi UI Publik Siklus 2 Upload Gambar Usaha .......... 159
Gambar 4.40 Implementasi UI Publik Siklus 2 Edit Keterangan Usaha ......... 160
Gambar 4.41 Implementasi UI Publik Siklus 2 Edit Gambar Usaha ............... 161
Gambar 4.42 Hasil Uji Reliability FrontEnd Web dengan Load Impact ......... 162
Gambar 4.43 Hasil Stress Testing Berdasarkan Setiap URL ........................... 164
Gambar 4.44 Peringatan Saat Login ................................................................ 167
xx
Gambar 4.45 Peringatan Saat Isian Tidak Sesuai Tipe Form .......................... 168
Gambar 4.46 Chart Mencari Informasi Usaha ................................................. 173
Gambar 4.47 Chart Memperkenalkan Usaha ................................................... 174
Gambar 4.48 Chart Interaksi Terhadap Teknologi .......................................... 174
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Uji blackbox halaman administrator ........................................... 186
Lampiran 2: Uji blackbox halaman publik siklus 1 ......................................... 199
Lampiran 3: Survei siklus 1 ............................................................................. 212
Lampiran 4: Survei siklus 2 ............................................................................ 216
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mendapatkan laba dan menjadikan lebih berkembang, pemilik
usaha perlu menerapkan strategi pemasaran untuk usahanya. Strategi
pemasaran yang telah lama dikenal adalah strategi pemasaran konvensional.
Beberapa model strategi konvensional yaitu iklan, direct marketing, dan sales
promotion (Stokes, 2007).
Berkembangnya internet memunculkan strategi pemasaran baru, yaitu
pemasaran online. Penggunaan jejaring sosial seperti facebook, twitter,
instagram, dan jejaring sosial lainnya, dijadikan suatu peluang untuk pemilik
usaha memasarkan produknya. Tetapi media yang memang diperuntukan
untuk pemasaran adalah E-commerce. olx.co.id, bukalapak.com, lazada.co.id
dan lainnya, merupakan contoh E-commerce yang bergerak di sektor
perniagaan barang dengan lingkup nasional (id.techinasia.com).
Salah satu kelemahan produk yang dijual dari E-commerce seperti ini
adalah konsumen tidak dapat mengetahui kualitas produk yang sebenarnya,
dan jika konsumen ingin mengetahui kualitas tersebut maka setidaknya perlu
informasi lokasi penjual tersebut dan mendatanginya. Senada dengan
pernyataan Gaertner dan Smith (2001), E-commerce memiliki kerugian bagi
konsumen berupa masalah keamanan, masalah hukum/aspek legal, bukan
2
pengalaman belanja di dunia nyata, dan konsumen takut terhadap penjual yang
belum diketahui/dikenal. Hal yang perlu dipertimbangkan juga adalah
konsumen cenderung membeli produk yang dijual pada lokasi terdekat
terlebih dahulu, hal ini diperkuat berdasar penelitian yang dilakukan
Antyadika (2012) bahwa lokasi, harga dan kualitas produk memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Selain itu tidak seperti sektor produk yang dapat dilakukan transaksi
lewat online, menurut Alma (1998:217) berdasar sifat-sifat khusus jasa, Pada
pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan, Mutu jasa
dipengaruhi oleh benda berwujud (perlengkapannya). Berdasarkan hal tersebut
bahwa jasa diperlukan pertemuan antara pemilik dan pengguna jasa, serta
tidak semua jasa dapat dipindah tempatkan sehingga keakuratan alamat
praktek sangat dibutuhkan, terutama bagi konsumen dari luar daerah yang
awam dengan alamat tempat tersebut.
Masalah yang dapat disimpulkan berupa E-commerce yang telah ada
lebih banyak mengeksplorasi produk, di sisi lain E-commerce yang digunakan
untuk memasarkan jasa ataupun usaha berbentuk sarana belum ada. Sifat jasa
yang menjadikan ruang lingkup target konsumen jasa hanya masyarakat
sekitar, Adanya kebiasan konsumen mengadakan pengecekan kondisi produk
dalam transaksi serta karakteristik keputusan konsumen yang cenderung
melakukan pembelian ke tempat terdekat terlebih dahulu, memperlihatkan
informasi berdasarkan lokasi sangat perlu diperhitungkan.
3
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya membuat
sarana promosi yang mencakup produk, jasa dan tempat usaha berbasis lokasi
dalam bentuk website. Sistem informasi ini berfokus agar usaha yang
berlokasi dimanapun mudah untuk ditemukan secara cepat dan tepat.
1.2. Identifikasi Masalah
Banyak cara untuk melakukan promosi yang dilakukan untuk
memperkenalkan usahanya, baik dengan cara pemasaran konvensional
maupun pemasaran online. Setiap model pemasaran memiliki kekurangan dan
kelebihan tersendiri. E-commerce adalah salah satu bentuk media dalam
pemasaran online, E-commerce yang ada lebih banyak mengulas jual beli
produk, sedangkan untuk usaha berbentuk jasa dan tempat usaha belum ada.
Berdasarkan sifat-sifatnya, maka pemasaran jasa serta pemasaran tempat
usaha hanya berlaku pada wilayah cakupan yang lebih sempit. Keefektifan
pemasaran juga perlu diperhatikan dengan adanya perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian yang berdasar pada lokasi, harga dan kualitas
produk. Hal tersebut dapat diatasi dengan membuat sebuah sistem informasi
untuk mempromosikan usaha berbasis lokasi.
1.3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini :
1) Penerapan sistem informasi hanya berbentuk media website
4
2) Penerapan lingkup usaha hanya pada satu wilayah yaitu kabupaten Kudus
3) Pengembangan sistem informasi hanya sampai pada siklus spiral tahap 3
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, rumusan masalah yang dapat diambil sebagai
berikut :
1) Bagaimana membangun sistem informasi untuk promosi produk, jasa dan
tempat usaha berbasis lokasi ?
2) Apakah sistem informasi untuk promosi produk, jasa dan tempat usaha
berbasis lokasi yang dibuat layak digunakan ?
3) Apakah sistem informasi untuk promosi produk, jasa dan tempat usaha
berbasis lokasi yang dibuat efektif digunakan ?
1.5. Tujuan
Tujuan dari penelitian :
1) Mengetahui langkah – langkah dalam membangun sistem informasi untuk
promosi produk, jasa dan tempat usaha berbasis lokasi
2) Mengetahui kelayakan sistem informasi untuk promosi produk, jasa dan
tempat usaha berbasis lokasi yang dibuat
3) Mengetahui efektif tidaknya pemanfaatan sistem informasi untuk promosi
produk, jasa dan tempat usaha berbasis lokasi yang dibuat
5
1.6. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dengan adanya penelitan ini berupa :
1) Teoritis
i. Hasil penelitian ini dapat digunakan tolak ukur arah pengembangan
ii. Sebagai dokumentasi pengembangan website sarana promosi produk,
jasa dan tempat usaha
2) Praktis
a. Bagi Peneliti
i. Mendapat informasi baru tentang cara pengembangan suatu
website berbasis lokasi
b. Bagi Pengembang
i. Adanya ide baru yang menjadi inspirasi sehingga dapat digunakan
untuk menemukan peluang baru di masyarakat
ii. Dapat dilakukan pengembangan-pengembangan lain terkait sarana
bagi usaha jasa dan tempat usaha
c. Bagi Wirausaha
i. Mempunyai sarana baru untuk mempromosikan usahanya di
Internet
d. Bagi Pengguna
i. Dapat mencari informasi jasa dan tempat usaha secara cepat dan
tepat sesuai lokasi
6
1.7. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas tentang pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam
penelitian dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Usaha untuk
Promosi Produk, Jasa dan Lokasi Tempat Usaha.
1) Promosi merupakan salah satu proses penawaran suatu produk antara
individu dan kelompok dimana masing- masing pihak ingin mendapatkan
apa yang mereka butuhkan atau inginkan dengan suatu cara interaksi.
2) Website merupakan perangkat lunak yang dapat diakses dengan
menggunakan browser (S. & Shalahuddin, 2013, hal. 3). Sedangkan
aplikasi berbentuk web yaitu program yang berjalan di dalam keseluruhan
atau pada sebagian server web dan dapat dijalankan oleh pengguna
melalui situs web (Simarmata, 2010, hal. 274).
3) Website berbasis lokasi atau biasa disebut dengan sistem informasi
geografis (Geographics information system atau GIS) adalah teknologi
internet berbentuk sistem yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi geografis (Aronolf, 1989).
4) Keefektifan sistem informasi dapat digolongkan menjadi goal-centered
view dan system-resource view yang diukur berdasar 7 poin yaitu
Information Quality, System Quality, Service Quality, Intention to Use,
Use, User Satisfaction, dan Net Benefit (W. & McLean, 2003).
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Usaha
Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, usaha
mempunyai arti kegiatan di bidang perdagangan yang dimaksudkan untuk
mencari untung. Sedangkan jika digabungkan dengan kata niaga mempunyai
maksud berupa kegiatan jual beli barang dan jasa. Badan Pusat Statistik
(2012) menyebutkan usaha adalah suatu unit ekonomi yang melakukan
aktivitas dengan tujuan menghasilkan barang/jasa untuk dijual atau ditukar
dengan barang lain dan ada seseorang atau lebih yang bertanggung jawab dan
punya kewenangan untuk mengelola usaha tersebut. Kewenangan yang
dimaksud meliputi kewenangan di bidang kepegawaian, pemasaran, keuangan
dan sebagainya.
Dikutip dari ciputraentrepreneurship.com (2015) ada tujuh komponen dalam
memulai rencana usaha :
1) Ulasan deskripsi bisnis
Penjelasan singkat apa bidang yang akan dijalankan, berupa
potensi produk saat ini dan kemungkinan masa depan. Informasi peluang
pasar serta perkembangan produk terhadap perubahan pasar dan kondisi.
8
2) Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan aspek terpenting dari usaha,
berkaitan bagaimana agar usaha dikenal baik oleh konsumen.
3) Analisa pesaing
Pesaing merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam
mempromosikan usaha, Analisa Pesaing digunakan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan pesaing yang ada dalam satu pasar yang sama.
Setelah menemukan kekuatannya, kemudian mencari strategi untuk
memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing. Demikian
juga dengan kelemahan yang ditemukan, dapat dieksploitasi dengan
mengembangkan produk yang lebih baik dari pesaing.
4) Rencana desain dan pengembangan
Diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik
pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Berguna untuk
membuat rencana anggaran biaya produksi yang sesuai dengan kebutuhan.
5) Rencana operasional dan manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan
bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Berfokus pada
kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung
jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam
perusahaan serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan
dengan operasional perusahaan.
9
6) Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana
bisnis. Darimana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar
efisien namun tetap dapat mengoperasikan seluruh divisi dalam
perusahaan agar berjalan lancar.
7) Garis besar usaha
Kesimpulan dari seluruh kerangka rencana bisnis. Memuat tentang
timeline tiap komponen sebelumnnya akan dilakukan, perkiraan waktunya
dan hal-hal penting lainnya yang akan mendukung segala aktifitas dalam
memulai usaha.
2.1.2. E-Marketing
Hal yang terpenting dari membangun usaha adalah pemasaran atau
dalam bahasa ekonomi disebut marketing. Bagusnya produk atau jasa jika
tidak didukung dengan marketing yang baik maka sulit untuk suatu usaha
berkembang. William J. Stanton dalam Basu Swasta (1998:179) menyatakan
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan kepada
konsumen yang ada maupun konsumen potensial. Pengertian tersebut dapat
memberikan gambaran bahwa pemasaran merupakan proses pertemuan antara
individu dan kelompok dimana masing- masing pihak ingin mendapatkan apa
10
yang mereka butuhkan atau inginkan melalui proses menciptakan,
menawarkan, dan pertukaran.
Kemudian berdasarkan hubungan antara penjual atau pemasar dengan
konsumen maka pemasaran dapat dibedakan menjadi pemasaran langsung
(offline) dan pemasaran tidak langsung yaitu pemasaran menggunakan media
internet (online). Yang dimaksud pemasaran langsung yaitu pemasar (penjual)
berkomunikasi langsung dengan pelanggan individu yang dibidik secara
seksama baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina
hubungan pelanggan yang berlangsung lama, model pemasaran ini sering
disebut dengan model bisnis yang langsung ke pelanggan (direct-to-customers
bussines model). Sedangkan yang dimaksud dengan pemasaran tidak langsung
atau pemasaran menggunakan media internet (Internet Marketing) yang sering
disebut dengan E-Marketing merupakan kegiatan komunikasi pemasaran
dengan menggunakan media Internet.
E-Marketing adalah sisi lain pemasaran E-Commerce, terdiri dari
upaya perusahaan untuk berkomunikasi, mempromosikan dan menjual produk
dan jasa melalui internet (Armstrong dan Kottler, 2004:74). Definisi lain
menurut Boone dan Kurtz (2005), E-Marketing adalah salah satu komponen
dalam E-Commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi
proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan
jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.
11
Dengan E-Marketing yang memanfaatkan teknologi search engine
dapat mengundang calon pelanggan yang relevan dengan produk/jasa yang di
tawarkan untuk mengetahui produk/jasa melalui website. Karena saat ini
banyak orang yang mencari barang di internet maka hanya perlu menjelaskan
barang yang di jual secara detail.
A. Manfaat E-Marketing
1) Murah dan Efisien
Menekan biaya operasional untuk membuat sarana pemasaran yang belum
tentu efisien, seperti brosur, spanduk, banner, neon box dan lainnya.
2) Tidak terbatas waktu
Bisa diakses kapan saja oleh konsumen selama ada jaringan internet.
3) Menjangkau pasar lebih luas
4) Meningkatkan image perusahaan dimata para konsumen
Memberikan nilai lebih untuk menghadapi persaingan yang ada.
5) Memudahkan pelaku usaha untuk menjalin hubungan dengan para
konsumen
Misalnya melalui kotak saran atau ruang komentar serta forum diskusi
antar konsumen. Sehingga bila komunikasi terjaga dengan baik, loyalitas
konsumen juga meningkat.
B. Kekurangan
1) Mengharuskan konsumen untuk menggunakan teknologi internet
2) Rendahnya kecepatan koneksi jadi hambatan
12
3) Konsumen di internet tidak dapat menyentuh, mencium, merasakan atau
mencoba barang secara nyata sebelum melakukan transaksi
4) Adanya penipuan dalam penjualan secara online
C. Bentuk pelaksanaan E-Marketing
1) Memasarkan usaha lewat website E-Commerce tertentu
2) Membentuk situs internet sendiri misal dengan membuat Corporate
Website atau Marketing Website
3) Menempatkan iklan online, berupa banner atau popup maupun posting di
situs jejaring tertentu
D. Kendala
1) Keterpaparan dan pembelian konsumen yang terbatas
2) Demografis dan psikografis pengusaha menjadi menyimpang
3) Kekacauan dan kesemrawutan
4) Kemanan
5) Kepedulian etis
2.1.3. Website
Menurut Yuhefizar (2008), Website adalah suatu metode untuk
menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun
video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link)
satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses
13
melalui sebuah browser. Sebelum website menjadi sarana informatif
semenarik sekarang, website mengalami berbagai perkembangan sebagai
berikut :
1) Awal perkembangan Website (WEB 1.0)
Standar WEB 1.0 merupakan bentuk WEB yang paling awal. Hal
yang disajikan dalam web ini masih bersifat statis dan cenderung hanya
bersifat informatif.
Layanan internet saat itu masih berbentuk website statis yang
saling dihubungkan dengan hyperlink. Umumnya website berformat
“brosur online” – website yang menyampaikan informasi satu arah –
umumnya berbentuk profil, portal berita, toko online, layanan email, dan
lain-lain.
2) Website generasi ke 2 (WEB 2.0)
Era perkembangan web kedua (Web 2.0) di mana pengguna mulai
dapat melakukan interaksi 2 arah dengan diatur oleh sistem yang ada pada
web. Web 2.0 sendiri merupakan sebuah istilah yang pertama kali
dicetuskan pada tahun 2003 oleh O’Reilly Media, dan dipopulerkan pada
konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004.
Menurut O’Reilly Media kelebihan web generasi kedua dibanding
generasi sebelumnya :
14
- The Web as Platform (Pengerjaan suatu aplikasi/tulisan dapat langsung
dikerjakan di media internet tanpa harus mengerjakannya terlebih
dahulu di windows desktop) .
- Harnessing Collective Intelligence (Web 2.0 memiliki kinerja untuk
memanfaatkan tulisan orang lain untuk mengisi konten web secara
kolektif, tidak hanya webmaster yang mengisi konten sendiri dengan
contoh seperti youtube).
- Data is the Next Intel Inside (merupakan suatu garansi kepercayaan
dari para pemberi data kepada pemilik website bahwa pada era web 2.0
data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu).
- End of the Software Release Cycle (pada web 2.0 aplikasi software
dapat langsung digunakan lewat internet/internet menjadi platform
menjalankan program).
- Lightweight Programming Models (pembuatan web 2.0 menggunakan
bahasa yang ringan dan mendukung pengembagan program).
3) Website generasi ke 3 (WEB 3.0)
Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat
Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah
yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk
membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan
memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat
lakukan sekarang ini.
15
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang
memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna,
tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software.
Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu
sendiri. Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat
berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk
mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu
dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-
keterangan yang relevan.
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu
komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web
3.0 juga memungkinkan fitur web menjadi sebuah sarana penyimpanan
data dengan kapasitas yang luar biasa besar. Walaupun masih belum
sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar
operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung
metadata.
Menurut PC magazine karakteristik dari web 3.0 adalah :
- Semantic Web (web dengan kemampuan membaca situs semudah
manusia membacanya sehingga informasi dapat disajikan dengan cepat
dan tepat).
- The 3D Web (web dengan kemampuan visual 3D dan interaksi secara
realtime).
16
- The Media-Centric Web (Photo, audio, dan video akan menjadi cara
lain untuk mencari informasi yang kita inginkan selain keyword).
- The Pervasive Web (Web yang mudah diakses dengan berbagai cara
dan alat berbeda kapan saja dan dimana saja).
2.1.4. Codeigniter
CodeIgniter (CI) (www.codeigniter.com) adalah salah satu framework
PHP yang tangguh dan popular. CodeIgniter tergolong framework dengan
ukuran kecil dan cukup mudah dikuasai. CI juga hadir dengan manual yang
tergolong lengkap (Sofwan, 2010).
CodeIgniter menggunakan konsep MVC (Model-View-Controller).
Menurut Akhmad Sofwan(2010), konsep MVC adalah konsep pemisahan
antara logika dengan tampilan dan database. Manfaat dari konsep ini adalah
membuat pengodean logika lebih simple, karena sudah dipisah dengan kode
untuk tampilan dan membuat programmer dapat bekerja secara terpisah
dengan desainer. Programmer mengerjakan logika, sedangkan desainer
berkutat dengan desain dan tampilan. Model (M) berisi kode penghubung ke
database, view (V) berisi kode desain tampilan, dan controller (C) berisi kode
logika.
17
Gambar 2.1. Cara Kerja CodeIgniter
Keunggulan CodeIgniter sesuai dalam user guide CodeIgniter sendiri
(EllisLab, 2014), framework ini memungkinkan untuk mengembangkan
proyek jauh lebih cepat daripada pengodean PHP tanpa framework.
Penyediaan satu set dengan banyak library untuk tugas yang biasa diperlukan,
serta antarmuka yang sederhana dan struktur logis untuk mengakses library
tersebut, CodeIgniter memungkinkan pengembang bekerja fokus pada proyek
dengan meminimalkan jumlah kode yang dibutuhkan.
Ada beberapa kelebihan CodeIgniter(CI) dibandingkan dengan framework
PHP lain yaitu:
1) Performa sangat cepat
Salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena
eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scratch, tapi
Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang Codeigniter
merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain.
18
2) Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration)
Tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan
routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa
file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk
menggunakan Codeigniter dengan seting standard, anda hanya perlu
merubah sedikit saja file pada folder config.
3) Banyak komunitas
Ada banyaknya komunitas CI, memudahkan untuk berinteraksi
dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.
4) Dokumentasi yang sangat lengkap
Setiap paket instalasi Codeigniter sudah disertai user guide yang
sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun
mudah dipahami.
5) Dan banyak lagi yang lainnya.
Gambar 2.2. Kepopuleran Framework Codeigniter
19
2.1.5. Google Maps API
Google Maps adalah layanan berbasis web yang menyediakan
informasi rinci tentang wilayah geografis dan tempat di seluruh dunia. Selain
peta jalan konvensional, Google Maps menawarkan pemandangan udara dan
satelit dari banyak tempat. Di beberapa kota, Google Maps menawarkan
pemandangan jalan berbentuk foto yang diambil dari kendaraan.
Google Maps menawarkan beberapa layanan sebagai bagian dari aplikasi web
yang lebih besar, sebagai berikut :
1) Sebuah perencana rute yang menunjukkan arah untuk pengemudi,
pengendara sepeda motor, pejalan kaki, dan pengguna transportasi umum
yang ingin melakukan perjalanan dari satu lokasi tertentu ke yang lain.
2) Google Maps program aplikasi antarmuka (API) memungkinkan
administrator situs web untuk menanamkan Google Maps ke situs milik
sendiri seperti panduan real estate atau halaman pelayanan masyarakat.
3) Google Maps for Mobile menawarkan layanan lokasi untuk pengendara
yang memanfaatkan Global Positioning System (GPS) lokasi perangkat
mobile (jika tersedia) bersama dengan data dari jaringan nirkabel dan
seluler.
4) Google Street View memungkinkan pengguna untuk melihat dan
menavigasi melalui gambar panorama tingkat jalan horizontal dan vertikal
dari berbagai kota di seluruh dunia.
20
5) Layanan tambahan menawarkan gambar bulan, Mars, dan langit untuk
yang hobi astronomi.
Google Maps API merupakan salah satu fitur dari Google Maps untuk
menyematkan peta di laman web pribadi dengan JavaScript. API memberikan
sejumlah opsi untuk memanipulasi peta (sama seperti di halaman web Google
Maps) dan menambahkan konten ke peta melalui beragam layanan, Dengan
adanya Google Maps API dapat dibuat aplikasi peta yang lebih canggih
dengan memanfaatkan layanan Google Maps (support.google.com).
Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan
oleh Google, diantaranya adalah :
1) ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi
2) SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit
3) TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan tinggi
suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai
4) HYBRID, untuk menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula
apa yang tertampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota)
Alasan penggunaan google Maps API untuk pemetaan :
1) Familier dan Mudah
Google Maps adalah layanan pemetaan online yang paling banyak
digunakan di seluruh penjuru dunia, dengan lebih dari 2 juta situs dan
aplikasi. Sehingga pengguna lebih familier untuk menggunakan aplikasi.
21
2) Citra kelas dunia
Katalog global yang berisi citra udara beresolusi tinggi yang
ditawarkan oleh Google Earth juga tersedia di Google Maps API. Google
Maps API menyertakan akses ke citra 45 derajat di lebih dari 120 kota di
seluruh dunia, sehingga pengguna dapat menjelajahi data dengan
perspektif yang unik dalam area tertentu.
3) Mengutamakan seluler
Penggunaan ponsel cerdas telah merevolusi cara mengonsumsi dan
berbagi informasi pengguna, sehingga melayani basis pengguna seluler
kini semakin penting dibanding sebelumnya. Dengan adanya Google Maps
API, dapat membuat aplikasi berbasis lokasi yang dapat digunakan melalui
browser web, perangkat seluler, atau aplikasi yang dibuat secara khusus.
2.1.6. Pengembangan Perangkat Lunak Model Spiral
Berdasarkan beberapa teori ahli, dapat disimpulkan bahwa rekayasa
perangkat lunak adalah proses pengembangan perangkat lunak yang
diharapkan menjadi tahapan yang efisien. Salah satu model proses perangkat
lunak yang sering digunakan adalah model air terjun (waterfall). Menurut
Sommerville (2003: 42). Model waterfall yang berorientasi dokumen telah
diambil sebagai standar umum oleh banyak agen pemerintah dan pembuat
perangkat lunak. Jadi, tidak mudah melupakan model tersebut walaupun
masih terdapat masalah‐masalah yang ditimbulkan dalam model tersebut.
22
Pendekatan alternatif diusulkan oleh Boehm(1988). Boehm
mengusulkan sebuah model yang secara eksplisit menjelaskan bahwa resiko
yang disadari mungkin membentuk dasar model proses umum.
Model Boehm berbentuk spiral. Setiap loop mewakili sebuah tahap
dari proses perangkat lunak. Tidak ada tahap yang tetap dalam model ini.
Manajemen harus memutuskan bagaimana membentuk proyek ke dalam
tahap‐tahap. Perusahaan biasanya bekerja dengan beberapa model umum
dengan tahap tambahan untuk proyek khusus atau ketika masalah-masalah
ditemukan selama pembuatan proyek.
Gambar 2.3. Tahap pengembangan perangkat lunak model spiral
Sebagaimana proses evolusi ini dimulai, tim rekayasa perangkat lunak
bergerak di sekitar spiral searah jarum jam, dimulai di pusat. Rangkaian
pertama sekitar spiral mungkin mengakibatkan pengembangan spesifikasi
23
produk; berikut melewati sekitar spiral dapat digunakan untuk
mengembangkan prototipe dan kemudian semakin versi yang lebih canggih
dari perangkat lunak. Setiap melewati wilayah perencanaan hasil penyesuaian
dengan rencana proyek. Biaya dan jadwal yang disesuaikan berdasarkan
umpan balik yang berasal dari evaluasi pengguna. Selain itu, manajer proyek
menyesuaikan jumlah rencana perulangan yang diperlukan untuk
menyelesaikan perangkat lunak. Tidak seperti model proses klasik yang
berakhir ketika software diberikan atau diantarkan, Model spiral dapat
disesuaikan dalam penerapan seluruh kehidupan perangkat lunak komputer.
Setiap loop dibagi dalam 4 sektor, yaitu :
1) Pembuatan tujuan
Tujuan, hambatan dalam proses ataupun produk serta resiko‐resiko
proyek ditentukan. Rencana rinci manajemen juga ditulis lengkap.
Pembuatan strategi‐strategi alternatif direncanakan sesuai dengan resiko
yang ada.
2) Perkiraan dan pengurangan resiko
Untuk setiap resiko yang telah diidentifikasi, akan dibuat analisis
rincinya. Kemudian diambil langkah‐langkah untuk mengurangi resiko.
Contohnya, jika ada resiko bahwa persyaratan‐persyaratan tidak tepat
maka sebuah model contoh mungkin dapat dikembangkan.
3) Pengembangan dan validasi
Setelah evaluasi resiko, sebuah model pengembangan untuk sistem
dipilih. Misalnya, jika resiko interface pengguna yang dominan maka
24
model pengembangan yang tepat mungkin pengembangan evolusioner
dengan menggunakan model contoh (prototipe).
Jika resiko keselamatan yang diutamakan, model pengembangan
yang sesuai adalah transformasi formal dan seterusnya. Model waterfall
mungkin tepat digunakan jika resiko yang diutamakan adalah integrasi
sistem.
4) Perencanaan
Jika diputuskan untuk melanjutkan pada loop spiral berikutnya
maka proyek dibicarakan kembali dan rencana dibuat untuk tahap
selanjutnya. Tidak perlu untuk menggunakan satu model tunggal pada
setiap loop spiral bahkan dalam keseluruhan sistem perangkat lunak.
Model spiral meliputi model lainnya. Pemodelan digunakan pada salah
satu spiral untuk memecahkan masalah kebutuhan. Kemudian dapat diikuti
oleh model konvensional, waterfall.
Dari Seluruh sektor diatas dapat dibagi lagi lebih terperinci menjadi beberapa
tahap (framework aktivitas), yang disebut dengan task regions yaitu :
1) Customer communication (Komunikasi Pelanggan)
Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang
efektif antara developer dengan pengguna / pelanggan terutama mengenai
kebutuhan dari pelanggan.
25
2) Planning (Perencanaan)
Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumber
daya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan
untuk pengembangan software.
3) Analysis risk (Analisis Resiko)
Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik
resiko secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang
mungkin tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode
iterasi, tetapi hanya dilakukan pada model spiral.
4) Engineering (Perekayasaan)
Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih
representasi dari aplikasi secara teknikal.
5) Construction & Release (Konstruksi dan Peluncuran)
Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing,
instalasi dan penyediaan user / costumer support seperti pelatihan
penggunaan software serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan
software.
6) Customer evaluation (Evaluasi Pelanggan)
Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari
pengguna / pelanggan berdasarkan evaluasi mereka selama representasi
software pada tahap engineering maupun pada implementasi selama
instalasi software pada tahap construction and release.
26
Pada implementasinya, model spiral ini juga banyak digunakan, tetapi
biasanya dikombinasikan dengan model yang lain. Pemodelan waterfall, yang
sangat bagus dalam menentukan millestones dan pemodelan prototype, yang
sangat bagus dengan menggunakan prototyping, merupakan kombinasi yang
sering dipakai di dalam kontrak‐kontrak untuk perangkat lunak dewasa ini.
2.1.6.1. Manajemen Resiko
Perbedaan yang mendasar antara model spiral dengan model lainnya
adalah bahwa model spiral dengan eksplisit menyadari resiko‐resiko yang ada.
Resiko adalah konsep yang sulit didefinisikan secara tepat. Secara informal
resiko adalah sesuatu yang sederhana yang dapat menyebabkan kesalahan.
Contohnya, jika bertujuan menggunakan pemprograman bahasa baru (new
programming language), resiko yang mungkin adalah alat pengumpul yang
digunakan tidak reliabel dan tidak menghasilkan kode obyek yang efesien.
Resiko adalah sebagai hasil ketidakcukupan informasi. Resiko tersebut
dapat dipecahkan dengan pengenalan beberapa kegiatan yang dapat menutupi
informasi yang kurang menyakinkan. Siklus spiral dimulai dengan penguraian
tujuan‐tujuan seperti performa, kegunaan, dan seterusnya. Cara alternatif
dalam pencapaian tujuan dan hambatan dipergunakan dengan sebaik‐baiknya
kemudian diperhitungkan.
Setiap alternatif diperhitungan bertentangan dengan tujuan. Ini
biasanya menghasilkan identifikasi sumber resiko proyek. Langkah
selanjutnya adalah mengevaluasi resiko‐resiko ini dengan aktivitas seperti
27
analisis yang lebih detail, pembuatan model/contoh, simulasi dan seterusnya.
Untuk menggunakan model spiral, Boehm menyarankan sebuah bentuk umum
yang dipenuhi dalam setiap daerah spiral. Bentuk ini mungkin dilengkapi pada
sebuah level abstrak atau perkiraan rinci yang imbang dari pengembangan
produk.
Manajemen resiko pada model spiral menekankan pada kondisi opsi
dan kendala dalam rangka mendukung penggunaan kembali perangkat lunak.
Kualitas perangkat lunak dapat membantu sebagai tujuan khusus dari integrasi
ke dalam pengembangan produk. Namun, model spiral memiliki beberapa
batas kondisi, sebagai berikut :
Model spiral menekankan analisis risiko, dan dengan demikian
mewajibkan pelanggan untuk menerima analisis ini dan tindakan di atasnya.
Hal ini membutuhkan baik kepercayaan dalam pengembang serta kemauan
untuk membelanjakan uang lebih banyak untuk memperbaiki masalah, yang
merupakan alasan mengapa model ini sering digunakan untuk pengembangan
perangkat lunak skala besar internal.
Jika penerapan analisis resiko akan sangat mempengaruhi keuntungan
proyek, model spiral tidak boleh digunakan. Pengembang perangkat lunak
harus secara aktif mencari risiko, dan menganalisa secara akurat untuk model
spiral agar bekerja dengan baik.
Tahap pertama adalah merumuskan rencana untuk mencapai tujuan
dengan hambatan-hambatan, dan kemudian berusaha untuk menemukan dan
28
menghapus semua risiko yang mungkin timbul melalui analisa yang dilakukan
secara hati-hati dan jika perlu dengan membangun prototipe. Jika beberapa
risiko yang tidak dapat dikesampingkan, pelanggan harus memutuskan apakah
akan mengakhiri proyek atau akan mengabaikan risiko dan dilanjutkan saja.
Akhirnya, hasilnya dievaluasi dan desain tahap berikutnya dimulai.
2.2. Penelitian Yang Relevan
1. Pembangunan Sistem Informasi Geografis Potensi Ekonomi Dan
Visualisasi Demografi Kependudukan Berbasis Web Service (Studi
Kasus: Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten), (Wibowo, 2013)
Pada penelitian ini peneliti membangun sistem informasi geografis
untuk memetakan potensi ekonomi dan visualisasi demografi
kependudukan berbasis web service. peneliti menggunakan Service Google
API (Aplication Programing Interface) untuk memetakan data spasial
potensi ekonomi dan visualisasi data statistik kependudukan. penelitian ini
menggunakan SOAP based web service sebagai arsitektur pembangunan
dan mengimplementasikan JavaScript Object Notation (JSON) untuk
format pertukaran data. implementasi sistem tersebut menggunakan
teknologi web sebagai anatarmuka manajemen serta menggunakan HTTP
sebagai protokol transport untuk mengakses.
Hasil penelitian berupa sistem informasi geografis yang dapat
diakses melalui web untuk keperluan manajemen data spasial ekonomi dan
data statistik kependudukan. Potensi ekonomi yang dipetakan adalah
29
potensi pertanian, pariwisata, kerajinan, perkebunan, perindustrian,
perdagangan serta usaha peternakan.
2. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Pendidikan (Studi Kasus
Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah
Istimewa Yogyakarta), (Labib, 2015)
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem Informasi untuk
manajemen sumber daya pendidikan suatu instansi, dalam pengembangan
sistemnya menggunakan metode spiral yang merupakan bentuk evolusi
yang dimiliki oleh model prototyping digabungkan dengan model
waterfall.
Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah sitem aplikasi sistem
informasi manajemen sumberdaya pendidikan yang mempermudah majelis
pendidikan dasar dan menengah pengurus wilayah Muhammadiyah
Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Pengurus Daerah Muhammadiyah
di kabupaten dan kota dalam memantau dan memonitor perkembangan
sekolah muhammadiyah di wilayahnya secara geografis dengan adanya
peta persebaran sekolah berdasarkan latitude dan longtitude yang dimiliki
masing-masing sekolah.
3. Pengembangan Website Portal Film Menggunakan Teknologi Web
Semantik, (Ilhami dan Ariwibowo, 2011)
Penelitian ini melakukan implementasi teknologi web 3.0 dengan
membangun sistem portal film yang mempunyai karakteristik web
semantik, sehingga web tidak hanya dimengerti oleh manusia tetapi juga
30
dapat dimengerti oleh mesin. Dalam mengembangkan sistemnya peneliti
menggunakan metodelogi model spiral yang diperkenalkan oleh Barry
Boehm.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model spiral dalam
pengembangan sistem dalam 1 siklus dan dipadatkan, tetapi karakteristik
yang menonjol dalam model spiral yaitu analisis resiko tidak dimasukkan.
2.3. Kerangka Berfikir
Pemanfaatan website dalam bidang usaha lebih banyak digunakan
hanya untuk menampilkan produk (E-Commerce), bukan berfokus pada
bagaimana bentuk usaha itu sendiri. Sehingga kemunculan website berjenis E-
Commerce semakin menjamur tanpa ada sesuatu yang beda, padahal bentuk
usaha bukan hanya pada perniagaan produk, tetapi juga dapat dalam bentuk
jasa maupun penyewaan sarana, sehingga pemanfaatan teknologi dalam
bidang usaha belum maksimal. Munculnya gagasan untuk membuat website
dengan konsep bagaimana cara mempromosikan usaha itu sendiri (E-
Marketing) ditengah kemajemukan E-Commerce merupakan hal yang patut
dipertimbangkan, selain itu meluncurkannya bertepatan dengan momen geliat
masyarakat yang sedang semangatnya berwirausaha merupakan momen yang
tepat.
Tentu sebagai sistem informasi yang membawa konsep berbeda harus
direncanakan dengan baik dan matang agar tidak mengalami kekacauan
sehingga berhenti ditengah jalan. Dalam pengembangannya jika dilihat dari
31
segi bisnis dan manajemen, pemilihan pengembangan perangkat lunak model
spiral cocok untuk diterapkan pada aplikasi yang dikembangkan
berkelanjutan, selain alur riwayat dokumentasi dapat ditelusuri, analisa resiko
didalamnya juga sangat berpengaruh dalam pengembangan model bisnis.
180
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem informasi usaha dikembangkan berdasar model pengembangan spiral
yang memiliki tiga siklus dasar yaitu pengembangan konsep, pembuatan
produk baru dan perbaikan. Tiap konsep terdiri dari beberapa task berupa
komunikasi pengguna, perencanaan, analisis resiko, perekayasaan, kontruksi
dan peluncuran, dan evaluasi pengguna. Kebutuhan sistem terpenuhi dengan
adanya penggunaan framework Codeigniter serta integrasi dengan Google
Maps API untuk mendapatkan layanan lokasi.
2. Berdasarkan evaluasi pengguna yang dilakukan pada siklus 1 dan 2, pengguna
baik pemilik usaha dan pengguna usaha antusias serta merasa terbantu dengan
adanya sistem informasi usaha berbasis lokasi yang berbentuk website. Sistem
sudah layak dan siap untuk digunakan masyarakat luas.
3. Terpenuhinya goal-centered view dan system resource view yang didapatkan
dari hasil tahap pengujian dan evaluasi pengguna menandakan sistem
informasi usaha sudah efektif.
181
5.2. Saran
Dilihat dari keterbatasan pengembangan sistem informasi ini, penulis
menyarankan untuk pengembangan penelitian di masa depan antara lain sebagai
berikut.
1. Menambah filter hasil yang lebih spesifik per kategori dan wilayah pada form
pencarian usaha menggunakan kata kunci.
2. Rutin melakukan interaksi dengan pengguna agar mendapatkan umpan balik
permasalahan dan kebutuhan pengguna.
3. Penambahan beberapa kota/kabupaten seperti Semarang dan kota/kabupaten
lain di Jawa Tengah pada cakupan wilayah pemetaan usaha.
4. Membuat aplikasi pendukung pada android atau iOS agar mudah diakses oleh
perangkat mobile.
182
DAFTAR PUSTAKA
About Load Impact. 2014. Load Impact. http://loadimpact.com/about. 14 Februari
2015.
Alma, B. 1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung.
Antyadika, B. E. 2012. Analisis Pengaruh Lokasi, Harga dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Wong Art Bakery & Cafe
Semarang). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Aronoff, S. 1989. Geographic Information System a Management Perspective.
WDL Publication. Ottawa-Canada.
Asthana, A. dan J. Olivieri. 2009. Quantifying Software Reliability and
Readiness. http://www.asq509.org/ht/a/GetDocumentAction/i/46088/. 13
Oktober 2015.
Boehm, B. 1988. A Spiral Model of Software Development and Enchancement.
ACM SIGSOFT Software Engineering Notes 11(4). 14-24.
Boone, L.E. dan Kurtz, D.L. 2005. Contemporary marketing 2005. Thomson
South-Western. USA.
Botella, P., X. Burgues, J. P. Carvallo, X. Franch, G. Grau, J. Marco, dan C.Quer.
2004. ISO/IEC 9126 in practice: what do we need to know?.
http://www.ideaciona.com/PhD/publications/SMEF'04-ISO-
QualityModels.pdf. 10 Oktober 2015.
Ciputraentrepreneurship.com. 2014. 7 Komponen Yang Harus Ada Dalam Sebuah
Rencana Bisnis. http://www.ciputraentrepreneurship.com/rencana-
bisnis/7-komponen-yang-harus-ada-dalam-sebuah-rencana-bisnis.
Oktober 2015.
Delone, W. H. dan E. R. McLean. 2003. The DeLone and McLean Model of
Information Systems Success: A Ten-Year Update. Management
Information Systems 19(4): 9-30.
EllisLab. 2014. CodeIgniter User Guide Version 2.2.0.
https://ellislab.com/codeigniter/user-guide/. 13 Januari 2015.
Fahmy, S., N. Haslinda, W. Roslina, dan Z. Fariha. 2012. Evaluating the Quality
of Software in e-Book Using the ISO 9126 Model. International Journal
of Control and Automation 5(2): 115-122.
183
Gaertner, N. dan M. Smith. 2001. E-Commerce in a Web-based Environment:
Auditing Relative Advantages in The Australian Health Sector.
Managerial Auditing Journal 16(6): 347-365.
Galea, J. 2012. Optimize your Site’s Performance with GTmetrix for WordPress.
http://www.wpmayor.com/optimize-sites-performance-gtmetrix-
wordpress/. 11 Januari 2015.
Gibilisco, S. 2013. Google Maps. http://whatis.techtarget.com/definition/Google-
Maps. 18 Oktober 2015.
Gossamer Threads. 2014. GTMetrix. gtmetrix.com. 18 Februari 2015.
Id.techinasia.com. 2014. 8 marketplace terbaik di Indonesia untuk membantu
Anda berjualan online. https://id.techinasia.com/marketplace-online-
terbesar-indonesia-belanja. 18 Oktober 2015.
Kotler dan Amstrong. 2004. Prinsip-prinsip Marketing. Edisi 7. Salemba Empat.
Jakarta.
Land, R. 2002. Measurements of Software Maintainability.
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.600.6609&rep=
rep1&type=pdf. 11 Oktober 2015.
Simarmata, J. 2010. Rekayasa Web. ANDI. Yogyakarta.
Paessler AG. 2016. Webserver Stress Tool 7 Manual.
http://download2.paessler.com/download/webstressmanual.pdf. 5 Januari
2016.
Pressman, R. S. 2002. Software engineering: A practitioner's Approach. McGraw
Hill. New York. Terjemahan L. Harnaningrum. 2002. Rekayasa
Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. ANDI. Yogyakarta.
Ridho, U. 2014. Pengembangan dan Analisis Sistem Informasi Inventaris
Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY Berbasis
Web. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Sauro, J. dan Lewis, J. R. 2012. Quantifying the User Experience Practical
Statistics for User Research. Elsevier Inc. Waltham.
Sofwan, A. 2010. Belajar PHP dengan Framework Code Igniter.
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2010/05/belajar-php-dengan-
framework-code-igniter.pdf. 18 Oktober 2015.
Sommerville, I. 2000. Software Engineering. Sixth Edition. Addison Wesley
Publishing Company. Inggris. Terjemahan Y. Hanum dan H. W. Hardani.
2003. Rekayasa Perangkat Lunak. Erlangga. Jakarta.
184
Stokes, D. 2007. Putting Entrepreneurship Into Marketing. Journal of Research
in Marketing & Entrepreneurship. Vol. 2(1). Spring 2000.
Sukamto, R. A. dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak
Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.
Support.google.com. 2015. Bantuan Maps.
https://support.google.com/maps/?hl=id#topic=3092425. 18 Oktober
2015.
Swastha, B. 1998. Azas-Azas Marketing. Edisi 3. Liberty. Yogyakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Pusat
Bahasa. Jakarta.
Webpagetest.org. 2014. About WebPagetest.org. webpagetest.org/about. 18
Oktober 2015.
Yuhefizar. 2008. 10 JAM menguasai Internet: Teknologi dan Aplikasinya. Elex
Media Komputindo. Jakarta.