pengembangan sistem informasi desa wisata wonolopo...

23
Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo Menggunakan Framework Laravel Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti: Imron Rossadi Abdillah (672011144) Suprihadi, S.Si., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2016

Upload: dinhthuy

Post on 01-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo

Menggunakan Framework Laravel

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Imron Rossadi Abdillah (672011144)

Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2016

Page 2: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

i

Page 3: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

ii

Page 4: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

iii

Page 5: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

iv

Page 6: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

1

Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo

Menggunakan Framework Laravel

1) Imron rossadi abdillah,

2) Suprihadi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected]

Abstract

Village tourism is a new innovation that created by the government’s for the promotion

each village in indonesian. Village tourism is a term given to villages that are committed to

continue to develop and seek in the excavation of the regional culture to be enjoyed outside

community. In addition to advance but also used for improve the economy of that village.

Wonolopo is a tourist village located in Semarang with the culture and local activities. But

on the way to develop the village frequently found many problem taht made the need

something that like online media campaign. Seeing this problem, we do the research for the

creation of a website can be used as a multifunctional that could be used as web profile but

also as a place reservation. We used a framework which is expected to assist in the future

development process. Framework that we use is laravel a framework that really stable and

file structure that is easy to understand. Based on the research result showed that media

website can help the Wonolopo village to accept reservation without visitors having to

come to the village.

Keywords: Village Tourism, Framework Laravel 5.0, Online Reservation

Abstrak Desa wisata merupakan inovasi pemerintah untuk memajukan daerah pedesaan. Desa

wisata merupakan sebuah istilah yang diberikan kepada desa yang berkomitmen untuk

mengembangkan dan mengupayakan penggalian budaya di daerah tersebut, untuk

dinikmati masyarakat luar. Selain untuk memajukan, namun juga dapat meningkatkan

ekonomi suatu desa. Dimana semakin banyak pengunjung maka semakin luas lapangan

pekerjaan yang tersedia. Wonolopo merupakan sebuah desa wisata di kota semarang

dengan budaya dan kegiatan lokal. Namun dalam perjalanan untuk mengembangkan desa,

menghadapi masalah belum adanya media promosi yang bersifat online dimana

memungkinkan pengunjung untuk memesan paket wisata. Melihat permasalahan ini maka

dilakukan penelitian untuk pembuatan website multifungsi yang dapat digunakan sebagai

web profil namun juga bis sebagai tempat reservasi. Pembuatan website dilakukan dengan

menggunakan framework dimana diharapkan dapat membantu dalam proses

pengembangan kedepannya. Framework yang digunakan adalah laravel sebuah framework

yang memiliki tingkat kestabilan yang tinggi dan struktur file yang mudah dimengerti.

Berdasarkan penelitian maka mendapatkan hasil yaitu media website yang dapat

membantu desa wonolopo untuk menerima reservasi tanpa pengunjung harus datang ke

desa.

Kata Kunci: Desa Wisata, Framework Laravel 5.0, Pemesanan Online.

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga. 2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 7: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

2

1. Pendahuluan

Desa wisata merupakan sebuah inovasi baru dalam perkembangan pariwisata

di Indonesia, desa wisata sendiri diartikan sebagai sebuah bentuk integrasi antara

atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur

kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.

Desa wisata di wilayah jawa jumlahnya masih sangat sedikit sehingga masih

banyak belum dikenal oleh masyarakat. Desa wisata memiliki dampak yang sangat

luar biasa terutama bagi turis asing karena dengan adanya desa wisata memberikan

sebuah pengalaman kepada mereka untuk merasakan bagaimana tinggal di sebuah

desa dengan kegiatan kegiatan yang jauh dari dunia modern. Desa wisata sendiri

sudah menjadi program kerja resmi yang saat ini masuk ke dalam Pariwisata Inti

Rakyat atau sering disebut PIR. Selain untuk mengenalkan budaya Indonesia

kepada warga Indonesia maupun non Indonesia maka desa wisata juga

dimanfaatkan untuk membantu perekonomian suatu desa [3].

Desa wisata yang diteliti adalah desa Wonolopo yang terletak di Kota

Semarang. Jarak pusat kota Semarang menuju desa Wonolopo kurang lebih 18

Km. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Semarang

tahun 2013 jumlah penduduk sebanyak 6612 jiwa. Kondisi desa Wonolopo yang

masih berupa pedesaan dan persawahan menjadi daya tarik para wisatawan. Desa

Wonolopo merupakan desa wisata yang memiliki kegiatan dan tradisi unik antara

lain kesenian tradisional, pembuatan jamu, wisata petik buah. Desa wisata

Wonolopo dibangun pada tahun 2010. Ide pembangunan desa wisata muncul

ketika warga ingin mempertahankan tradisi unik para luluhur terdahulu dan ikut

mengajak warga untuk berpartisipasi. Untuk itu para tokoh desa Wonolopo

membuat organisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Dengan dibentuknya

Pokdarwis, potensi wisata desa Wonolopo kembali diangkat, sarana dan prasarana

penunjang mulai dibenahi.

Salah satu yang menjadi kendala di sektor pariwisata Indonesia adalah

kurangnya informasi mengenai tempat tempat yang sebenarnya memiliki nilai jual

tinggi, namun kurangnya publikasi maka warga dan turis mengalami kesulitan

dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dengan kurangnya informasi

tersebut, para wisatawan enggan untuk berkunjung. Selain dari segi informasi

namun juga dari segi lokasi yang susah dijangkau oleh kendaraan tertentu.

Desa Wonolopo masih belum memiliki website profile sendiri, hanya

berisikan konten dari para penulis yang mengekspos kondisi desa Wonolopo

melalui Blog. Blog dinilai kurang efektif dikarenakan memiliki kelemahan antara

lain sulit apabila data yang variatif misalnya berupa foto, teks dan video. Serta

tidak terdapat pemesanan untuk paket wisata yang dikarenakan tidak semua paket

wisata yang selalu ada, serta harus dilakukan pemesanan terlebih dahulu. Pada

penelitian ini maka dibuat sebuah website untuk menjawab pemasalahan yang ada

berupa pemesanan paket wisata dan untuk mengelola data yang variatif agar lebih

mudah dan efisien. Website ini nantinya akan memiliki dua buah fungsi yang

pertama adalah sebagai alat bantu promosi dimana pokdarwis dapat melakukan

perubahan konten dimana hal ini akan bermanfaat untuk jangka panjang. Fungsi

Page 8: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

3

kedua adalah sebagai media pemesanan paket wisata bagi para pengunjung yang

hendak ingin menikmati keindahan desa wonolopo.

Aplikasi ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada, Aplikasi

yang dikembangkan dalam sistem ini berbentuk aplikasi berbasis web dan

menggunakan framework laravel. Framework laravel sudah mendukung model

view controller (MVC) sehingga pengembangan aplikasi bisa lebih terstruktur,

Peneliti mengolah informasi dari desa wisata Wonolopo untuk membangun sebuah

website profile yang user friendly dan siap dikembangkan menjadi skala besar

yang nantinya dapat digunakan untuk semua desa wisata yang ada di indonesia.

Dalam penelitian ini tidak akan dibahas mengenai bagian css dan query, penelitian

ini juga tidak membahas mengenai pembayaran melalui payment method dan

dalam website ini hanya menggunakan model transaksi secara langsung.

2. Kajian Pustaka

Penelitian pertama adalah penelitian yang membahas mengenai promosi.

Penelitian Pembuatan website sebagai sarana produksi desa Gawang kecamatan

Kebonagung kabupaten Pacitan, dalam penelitianya dikatakan bahwa sebuah desa

sudah semestinya disediakan sebuah media online untuk mengekspos dunia luar

sehingga desa dapat menjadi daerah yang lebih maju. Hasil dalam penelitian ini

dibuat sebuah website profil yang berfungsi sebagai media online agar dikenal oleh

masyarakat luar. [1]

Penelitian kedua adalah penelitian yang membahas mengenai promosi dan

pemilihan desa menjadi desa wisata. Penelitian ini membahas mengenai

bagaimana suatu lokasi dapat di jadikan desa wisata yaitu dengan menggunakan

metode SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah ketika sebuah desa sudah menjadi

desa wisata maka diperlukan sebuah media informasi yang tepat untuk menjadikan

desa wisata dapat dikenal masyarakat. [2]

Jika dibandingkan pada penelitian sebelumnya penelitian ini berfokus pada

pengelolaan desa wisata. Sehingga hasil dalam penelitian ini adalah bagaimana

menyelesaikan permasalahan yang terjadi di desa wisata mengenai promosi dan

pengelolaan data serta transaksi yang terjadi di desa wisata.

Desa wisata menurut Peraturan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor:

KM.18/HM.001/MKP/2011 Desa Wisata adalah suatu bentuk integrasi antara

atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur

kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.

Menurut Priasukmana, 2001 menyatakan bahwa desa wisata adalah suatu daerah

wisata yang menyajikan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian

perdesaan baik dari sisi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, keseharian, adat

istiadat, memiliki arsitektur dan tata ruang yang khas dan unik, atau kegiatan

perekonomian yang unik dan menarik serta memiliki potensi untuk

dikembangkannya komponen kepariwisataan. [3]

Page 9: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

4

Pada proses perancangan aplikasi web desa wisata ini menggunakan

framework laravel, framework laravel dipilih karena memudahkan dalam

pengembangan aplikasi yang lebih terstruktur. laravel adalah framework PHP

dengan kode terbuka (open source) dengan desain MVC (Model-View-Controller)

yang digunakan untuk membangun aplikasi website. Framework ini pertama kali

dibangun oleh Taylor Otwell pada tanggal 22 Pebruari 2012. [4]

Pada penelitian yang di lakukan oleh Iriani, 2011 dengan judul Perancangan

dan Implementasi E-tourism pada system informasi pariwisata salatiga

mengatakan bahwa saat ini sangat kurangnya pengimbangan dari segi teknologi

dalam sektor pariwisata, menyebabkan tempat tersebut kurang di kenal sehingga di

butuhkan sebuah media untuk membantu proses tersebut [5]

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rachmaningrum dan Falahah, 2012.

Penelitian ini berfokus bahwa ICT sangat berperan penting dalam membantu

promosi suatu tempat wisata sehingga akan berimbas dengan meningkatnya angka

kunjungan wisata dimana akan menghasilkan suatu peningkatan ekonomi

masyarakat daerah tersebut [6]

Web application adalah software yang dijalankan melalaui web server. Tidak

seperti aplikasi desktop, saat ini untuk penggunaan umum biasanya pemilik web

server membagi resource yang mereka miliki menjadi beberapa bagian dengan

kapastias yang beragam dimana saat ini sering kita kenal dengan sebutan hosting.

Cara pembuatan web server salah satunya adalah dengan memiliki sebuah PC yang

kemudian di sambungkan dengan IP Public sehingga dapat diakses oleh semua

orang. [7].

3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui 5 tahapan penelitian yaitu :

1) Analisis Kebutuhan dan pengumpulan data. 2) Perancangan sistem. 3)

Perancangan aplikasi / program. 4) Implementasi dan pengujian sistem serta

analisis hasil pengujian. 5) Penulisan laporan hasil penelitian [8]. Tahapan-tahapan

yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 10: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

5

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Berdasarkan bagan pada gambar 1 dapat di lihat bahwa tahapan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :1) Tahap pertama akan

dilakukan analisis kebutuhan dan pengumpulan bahan yang akan diambil dari

kepala desa wonolopo, bahan yang akan diambil adalah informasi mengenai paket

wisata, informasi geografis, profil desa serta kebutuhan dalam pembuatan website.

Untuk tahap kedua, ketiga dan keempat dilakukan perancangan sistem

administrator untuk website dalam bentuk Prototype. Untuk tahap kelima

dilakukan penulisan laporan ilmiah dan artikel ilmiah.

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode Prototyping, karena selama proses pengembangan dilakukan komunikasi

secara intensif antara pengembang dengan pengguna. Metode ini membantu proses

pengembangan suatu perangkat lunak dengan cara membuat model dari perangkat

lunak yang akan dibuat. Pengembangan perangkat lunak dengan metode ini

dilakukan secara bertahap, yaitu dengan membuat prototype yang sederhana

terlebih dahulu, setelah itu prototype akan dikembangkan dari waktu ke waktu

hingga perangkat lunak selesai dikembangkan atau sudah sesuai dengan kebutuhan

dari pengguna [9]. Tahap-tahap yang dilakukan pada metode prototype ditunjukan

pada Gambar 2.

Gambar 2 Metode Prototype [9]

Dapat dilihat dalam metode Prototype adalah listen to customer, tahap ini

dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai kebutuhan pengguna yang perlu

ada dalam sistem yang akan dikembangkan. Kemudian informasi yang sudah di

terima akan dianalisa dan akan dilakukan penerjemahan ke dalam bentuk yang

lebih mudah untuk di implementasikan ke dalam sistem. Ada empat analisis

kebutuhan dalam perancangan sistem yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis

kebutuhan data, analisis kebutuhan perangkat keras dan analisis kebutuhan

perangkat lunak.

Berdasarkan informasi yang telah di peroleh dari wawancara dengan

sekretaris Pokdarwis desa Wonolopo maka di dapatkan beberapa informasi yaitu

mengenai model website yang di harapkan. Model website yang di harapkan adalah

sebuah web yang dapat memiliki sistem sederhana mengenai pemesanan dari

fasilitas dan kegiatan yang ada di desa Wonolopo. Fasilitas ini nantinya akan

memberikan user pilihan tanggal kapan user akan datang, apabila telah selesai

maka user akan mendapatkan invoice yang dapat segera di bayarkan ke admin.

Page 11: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

6

Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang

digunakan dalam membangun jurnal elektronik ini yaitu: analisis perangkat

keras yang akan digunakan adalah Processor Intel i5 , 2.30 GHz, RAM 4 GB dan

Hardisk 1 TB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah sistem operasi

Linux Ubuntu 16.04, Sublime Text 3, XAMMP Server (Apache, MySQL, PHP),

Web browser (dalam penelitian ini digunakan Opera) dan Rational Rose untuk

membuat UML dan Microsoft Visio 2010 untuk pembuatan flowchart.

Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk diagram UML.

Diagram UML meliputi use case diagram, activity diagram dan class diagram.

Berikut ini akan dijelaskan masing-masing diagram yang telah dibuat.

Gambar 3 Use Case Diagram

Gambar 3 merupakan use case yang menjelaskan bagaimana aplikasi ini

akan dibuat, sistem ini memiliki tiga aktor utama yaitu administrator, pengunjung

umum, pengunjung terdaftar. Pengunjung memiliki hak untuk hanya melihat saja

dan tidak dapat memesan, namun untuk pengunjung yang terdaftar mereka dapat

melihat event dan dapat melakukan registrasi yang kemudian akan di otomatisisasi

oleh sistem untuk mengeluarkan invoice pembayaran. Administrator dapat

melakukan setup untuk event, dan isi dari web profile.

Page 12: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

7

Gambar 4 Activity Diagram Pemesanan Paket

Gambar 4 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses

pemilihan paket yang dimulai dari proses login dimana sistem akan melakukan

pengecekan apakah username dan password sudah tepat, apabila belum maka

sistem akan mengirimkan balik ke halaman pendaftaran apabila sudah valid maka

sistem akan memberikan hak akses untuk pengunjung dapat memesan paket, untuk

prosess pemesanan pengunjung cukup masuk ke menu paket dan memilih paket

yang mau di proses, apabila sudah memilih dan mengkonfirmasi maka sistem akan

mengirimkan email invoice berupa informasi biaya paket.

Gambar 5 Activity Diagram Penambahan event

Page 13: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

8

Jika pada Gambar 5 menunjukan activity diagram dari sisi pengguna maka

pada Gambar 6 akan menggambarkan activity diagram dari sisi admin. Pada menu

admin terdapat 2 menu utama yang menjadi solusi permasalahan yaitu menu untuk

memanajemen event dan paket wisata dimana Gambar 5 menunjukan proses admin

dalam memanajemen event yaitu dengan masuk sebagai admin lalu memilih opsi

event pada menu navigasi kemudian admin akan diberikan hak untuk menambah,

mengurangi dan mengubah.

Sedikit berbeda dengan event pada paket wisata admin dapat menentukan

slot dari paket yang ditawarkan sehingga pada paket wisata nantinya, dapat di pilih

oleh pengguna umum yang akan mengikuti paket wisata tersebut. Proses ini

memiliki alur yang hampir mirip dengan gambar 5.

Gambar 6 Activity Diagram Penambahan paket

Gambar 6 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses

bagaimana admin memasukan data paket wisata ke sistem.

Page 14: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

9

Gambar 7 Activity Diagram Validasi Pembayaran

Gambar 7 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses

bagaimana admin melihat transaksi yang telah dilakukan oleh user. Proses di awali

dengan login kemudian masuk ke menu transaksi dimana akan nampak seluruh

proses transaksi yang dilakukan user.

Gambar 8 Class Diagram

Gambar 8 merupakan penggambaran dari class-class yang ada di dalam

aplikasi yang akan dikembangkan. Berdasarkan pada Gambar 8 terdapat 2 jenis

class yang digunakan yaitu class model dan class controller. Class model

Page 15: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

10

digunakan untuk melakukan komunikasi antara aplikasi dengan database,

sedangkan class controller digunakan untuk mengolah data dari model dan

menampilkannya pada user interface.

4. Hasil Implementasi dan Pembahasan

User yang terdapat dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 utama dan 1 umum,

yaitu admin dan pengunjung terdaftar kemudian 1 user umum. Admin memiliki

kedudukan tertinggi dalam hak karena admin dapat melakukan perubahan

menyeluruh mengenai website, pengunjung terdaftar memiliki fitur yang cukup

sedikit yaitu hanya dapat melakukan pendaftaran dan pemilihan paket kemudian

yang terakhir adalah pengunjung umum yaitu hanya dapat melihat konten. Pada

bab ini akan ditekankan mengenai fitur yang dimiliki oleh admin karena telah

mencakup semua fitur.

Admin memiliki hak keseluruhan dalam mengubah tampilan web profile

dimana admin dapat mengganti gambar dari komponen web profile seperti yang

akan di tunjukan gambar 9.

Gambar 9 Halaman Home Admin

Gambar 9 merupakan tampilan saat admin pertama kali masuk, dimana akan

di tampilkan berbagai komponen gambar yang ada di web profile, sehingga admin

dapat leluasa mengubah tampilan. Proses penggantian cukup sederhana hanya

tinggal mengklik tombol choose file untuk mengganti gambar.

Page 16: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

11

Gambar 10 Halaman Profil Desa

Gambar 10 merupakan fasilitas admin untuk mengubah deskripsi profil desa

sehingga apabila terjadi perluasan daerah ataupun nama dapat langsung mengubah.

Gambar 11 Halaman Tempat Wisata

Gambar 11 merupakan tampilan admin saat memilih menu tempat wisata,

terdapat 3 komponen utama yaitu tombol add item yang berfungsi untuk

menambahkan tempat wisata baru, kemudian edit dan hapus.

Page 17: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

12

Gambar 12 Halaman Form Add Item

Gambar 12 merupakan tampilan pada saat admin mengklik tombol add item

maka akan muncul form pengisian

Gambar 13 Halaman Event

Gambar 13 merupakan tampilan mengenai event yang akan diadakan di desa

wisata Wonolopo.

Page 18: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

13

Gambar 14 Halaman Kalender

Gambar 14 merupakan tampilan kalender dimana admin dapat melihat

transaksi apa saja yang sudah terjadi di setiap tanggal. Fitur ini akan membantu

admin dalam memanajemen transaksi yang terjadi sehingga dapat mengatur

kapasitas paket wisata yang ada.

Gambar 15 Halaman Paket Wisata

Gambar 15 adalah tampilan paket wisata yang akan ditampilkan, dimana

menu ini adalah menu untuk memberikan fasilitas kepada desa untuk dijual kepada

pengunjung. Di menu ini admin juga dapat mengatur sendiri budget setiap paket

wisata.

Page 19: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

14

Gambar 16 Halaman Transaksi Paket Wisata

Gambar 16 adalah tampilan halaman transaksi yang dimiliki oleh admin,

pada halaman ini admin dapat melakukan proses approve saat user sudah

mengirimkan notofikasi bahwa dia sudah membayar.

Kode Program 1 Memasukan Data ke Kalender

Page 20: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

15

Kode Program 1 merupakan cuplikan dari routes.php yang berfungsi mengatur url

yang akan kita akses dan controller yang akan digunakan, seperti dapat dilihat di

kode program di atas pada baris 26 dijelaskan bahwa kita akan mengakses

halaman mana kemudian controller mana yang akan di akses dan fungsi dalam

controller. Detail Controller akan ditampilkan di kode program 2.

Kode Program 2 Pengambilan Database

1. <?php 2. 3. /* 4. |-------------------------------------------------------------------------- 5. | Application Routes 6. |-------------------------------------------------------------------------- 7. | 8. | Here is where you can register all of the routes for an application. 9. | It's a breeze. Simply tell Laravel the URIs it should respond to 10. | and give it the controller to call when that URI is requested. 11. | 12. */ 13. $a = 'auth.'; 14. 15. // user & guest 16. Route::get('/', ['as' => $a.'home', 'uses' => 'HomeController@index', 'role' => '']);

17. Route::get('/profil-desa', ['as' => $a.'profil-desa', 'uses' =>

'HomeController@profilDesa', 'role' => '']);

18. Route::get('/tempat-wisata', ['as' => $a.'tempat-wisata', 'uses' =>

'HomeController@tempatWisata', 'role' => '']);

19. Route::get('/events', ['as' => $a.'events', 'uses' =>

'HomeController@events', 'role' => '']);

20. 21. Route::get('/events-special', ['as' => $a.'events-special', 'uses' =>

'HomeController@eventsSpecial', 'role' => '']);

22. 23. 24. 25. // admin 26. Route::get('/admin', ['as' => $a . 'admin',

'uses' => 'AdminController@home', 'role' => 'admin']);

27. Route::post('/admin/upload-home/{id}', ['as' => $a .

'admin-upload-home', 'uses' => 'AdminController@uploadHome',

'role' => 'admin']);

28. 29. 30. Route::get('/admin/kalender', ['as' => $a .

'admin-kalender', 'uses' => 'AdminController@index', 'role'

=> 'admin']);

31. 32. 33. Route::get('/admin/profil-desa', ['as' => $a.'admin-profil-desa', 'uses' => 'AdminController@profilDesa', 'role' => 'admin']);

34. Route::put('/admin/profil-desa/update/{id}/{name}', ['as' =>

$a.'udpate-profil-desa', 'uses' => 'AdminController@updateProfilDesa', 'role' =>

'admin']);

35. 36. 37. Route::get('/admin/tempat-wisata', ['as' => $a.'admin-tempat-wisata', 'uses' => 'AdminController@tempatWisata', 'role' => 'admin']);

38. Route::get('/admin/get-tempat-wisata', ['as' =>

$a.'admin-get-tempat-wisata', 'uses' => 'AdminController@getTempatWisata',

'role' => 'admin']);

39. Route::post('/admin/tempat-wisata/add', ['as' => $a.'add-tempat-wisata',

'uses' => 'AdminController@addTempatWisata', 'role' => 'admin']);

40. Route::get('/admin/tempat-wisata/edit/{id}', ['as' =>

$a.'edit-tempat-wisata', 'uses' => 'AdminController@editTempatWisata', 'role' =>

'admin']);

41. Route::put('/admin/tempat-wisata/update', ['as' =>

$a.'update-tempat-wisata', 'uses' => 'AdminController@updateTempatWisata',

'role' => 'admin']);

42. Route::delete('/admin/tempat-wisata/delete/{id}', ['as' =>

$a.'delete-tempat-wisata', 'uses' => 'AdminController@deleteTempatWisata',

'role' => 'admin']);

43. Route::post('/admin/tempat-wisata/upload/{id}', ['as' =>

$a . 'admin-upload-tempat-wisata', 'uses' =>

'AdminController@uploadTempatWisata', 'role' => 'admin']);

44. 45. 46. Route::get('/admin/events', ['as' => $a.'admin-events', 'uses' =>

'AdminController@events', 'role' => 'admin']);

47. Route::get('/admin/get-events', ['as' => $a.'admin-get-events', 'uses' => 'AdminController@getEvents', 'role' => 'admin']);

48. Route::post('/admin/events/add', ['as' => $a.'add-events', 'uses' =>

'AdminController@addEvents', 'role' => 'admin']);

49. Route::get('/admin/events/edit/{id}', ['as' => $a.'edit-events', 'uses' => 'AdminController@editEvents', 'role' => 'admin']);

50. Route::put('/admin/events/update', ['as' => $a.'update-events', 'uses' => 'AdminController@updateEvents', 'role' => 'admin']);

Page 21: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

16

Pada cuplikan kode program 2 maka dapat kita lihat bahwa class controller

berisikan fungsi, dimana dalam fungsi tersebut berisikan proses pengambilan

database dengan memanggil nama model nya. Berikut pada kode program 3 akan

di tampilkan contoh penggunaan model. Kode Program 3 Pemanggilan Nama Class

Kode Program 3 merupakan contoh penggunaan model di laravel,

penggunaan model hanya dilakukan dengan memanggil nama class saja dan

laravel akan secara otomatis melacak tabel sesuai dengan nama class.

Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut

dalam pengembangan aplikasi atau calon yang pengguna aplikasi. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah responden yang dilakukan

dalam pengujian ini adalah 30 orang yang tinggal di ungaran. Hasil dari jawaban

kuisoner dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Hasil Pengujian Responden

Pertanyaan Jawaban Responden (Persentase)

Sangat setuju setuju Tidak setuju

Aplikasi ini mudah digunakan 50% 30% 20%

Menu menu dalam aplikasi ini mudah

dipahami 70% 16,7% 13,3%

Tampilan, gambar serta huruf dapat

dilihat secara jelas 60% 26,6% 13,4%

Aplikasi ini membantu pengunjung

untuk mengetahui paket wisata serta

event yang terdapat di desa Wonolopo

66,6% 26,6% 6.8%

Aplikasi ini bermanfaat untuk promosi

desa Wonolopo 73,3% 20% 6.7%

1. <?php namespace App\Http\Controllers; 2. 3. use Input, Validator, Auth, Hash, Crypt; 4. use Illuminate\Support\Collection; 5. use App\Http\Requests; 6. use App\Models\User; 7. use App\Logic\Repository; 8. use yajra\Datatables\Datatables; 9. use Barryvdh\Debugbar\Debugbar; 10. 11. use Mail; 12. use Illuminate\Http\Request; 13. use App\Http\Controllers\Controller; 14. use DB; 15. 16. use App\Models\Transaksi; 17. use App\Models\PaketWisata; 18. use App\Models\Home; 19. use App\Models\ProfilDesa; 20. use App\Models\TempatWisata; 21. use App\Models\Events; 22. 23. class AdminController extends Controller { 24. 25. /** 26. * Create a new controller instance. 27. * 28. * @return void 29. */ 30. public function __construct() 31. { 32. $this->middleware('auth');

33. 34. $this->user = new User;

35. $this->repository = new Repository;

36. $this->transaksi = new Transaksi; 37. } 38. 39. /** 40. * Show the application dashboard to the user. 41. * 42. * @return Response 43. */ 44. public function index() 45. { 46. $data['home'] = Home::find(1); 47. return view('admin/index')

48. ->with($data); 49. } 50. 51. 52. public function home() { 53. $data['home'] = Home::find(1); 54. $data['label'] = array('Logo', 'Logo Mini', 'Main Image', 'Image Profil', 'Image Tempat Wisata 1', 'Image Tempat Wisata 2', 'Image Events 1', 'Image

Events 2', 'Image Events 3');

55. $data['field'] = array('logo', 'logo_mini', 'image_home', 'image_profil', 'image_tempat_wisata_1', 'image_tempat_wisata_2',

'image_events_1', 'image_events_2', 'image_events_3');

56. 57. return view('admin/home') 58. ->with($data); 59. } 60. public function uploadHome($id) { 61. if($_FILES['image_sent']) { 62. $file = $_FILES['image_sent']; 63. 64. $fileType = ''; 65. switch ($file['type']) { 66. case 'image/jpg' : 67. case 'image/jpeg': $fileType = 'jpg'; break; 68. case 'image/png' : $fileType = 'png'; break; 69. } 70. 71. $fields = array('logo', 'logo_mini', 'image_home', 'image_profil', 'image_tempat_wisata_1', 'image_tempat_wisata_2',

'image_events_1', 'image_events_2', 'image_events_3');

72. 73. // for the new file 74. $filePath = 'public/images/';

1. <?php namespace App\Models; 2. 3. use Illuminate\Database\Eloquent\Model; 4. 5. class Home extends Model { 6. 7. //

8. 9. }

Page 22: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

17

Hasil analisis data dari pertanyaan pertama menunjukkan sebanyak 50%

responden sangat setuju, 30% menjawab setuju dan 20% responden menjawab

tidak setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah digunakan.

Hasil analisis data dari pertanyaan kedua menunjukkan sebanyak 70%

responden sangat setuju, 16,7% menjawab setuju dan 13,7% responden menjawab

tidak setuju. Jadi disimpulkan bahwa menu aplikasi ini mudah dipahami.

Hasil analisis data dari pertanyaan ketiga menunjukkan sebanyak 60%

responden sangat setuju, 26,6% menjawab setuju dan 13,4% responden menjawab

tidak setuju. Jadi disimpulkan bahwa tampilan, gambar serta huruf dapat dinilai

secara jelas.

Hasil analisis data dari pertanyaan keempat menunjukkan sebanyak 66,6%

responden sangat setuju, 26,6% menjawab setuju dan 6,8% responden menjawab

tidak setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini membantu pengunjung untuk

mengetahui paket wisata serta event yang terdapat di desa Wonolopo.

Hasil analisis data dari pertanyaan kelima menunjukkan sebanyak 73,3%

responden sangat setuju, 20% menjawab setuju dan 6.7% responden menjawab

tidak setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini bermanfaat untuk promosi desa

Wonolopo.

` berdasarkan hasil tersebut bahwa sistem informasi desa wisata Wonolopo

dapat membantu dalam promosi serta mempermudah pengelolaan desa Wonolopo.

Selain itu sistem yang dikembangkan membantu mempermudah user untuk

memperoleh informasi secara cepat.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian, dengan penggunaan laravel maka akan meningkatkan

kemudahan dari segi pengembang dimana dapat melakukan pembagian modul

secara terarah dan tepat seperti pada kasus pemilihan database dan proses mana

saja yang terkait semua telah di atur oleh model dan controller. Dari segi

pengelolalan desa wisata pun akan semakin mudah dalam membangun desa

mereka untuk menjadi lebih baik dan lebih leluasa dengan halaman admin dimana

dapat menambahkan event maupun paket wisata. Serta dengan adanya website

diharapkan transparansi pengelolaan desa wisata dapat terwujud. Data transaksi

yang terjadi di desa wisata Wonolopo bisa diliat secara jelas dan terperinci.

Penggunaan laravel selain memudahkan namun menjaga agar program tidak

kacau dalam penentuan modul, sehingga hal ini akan sangat membantu apabila

website akan dikembangkan menjadi lebih baik. Untuk saran pada penelitian

selanjutnya dapat menghubungkan website dengan sistem notifikasi dan payment

gateway sehingga akan memudahkan pengguna yang akan bertransaksi.

6. Pustaka

[1] Ika Indah. Lies Youlianto, 2011. Produk Kelompok Pidra Desa Gawang

Kecamatan Kebonagung Pembuatan Website Sebagai Sarana Promosi

Pacitan. Jurnal Speed , 8.

[2] Dodi Widyanto. Joni Purwo, 2008. Pengembangan Pariwisata Perdesaan(

Suatu Usulan Strategi Bagi Desa Wisata). Jurnal Bumi Lestari, 8.

Page 23: Pengembangan Sistem Informasi Desa Wisata Wonolopo ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13499/1/T1_672011144_Full text.pdfdengan budaya dan kegiatan lokal. ... Pembuatan website

18

[3] Christia Putra. Ade Iriani, A. D. 2011. Perancangan dan Implementasi

E-tourism pada Sistem Informasi Salatiga. Jurnal Teknologi Informasi, 74.

[4] Mccool, S. 2012. Laravel Starter. Birmingham: Packt Publishing.

[5] Pariwisata, M. K. 2011. Indonesia Patent No. KM.18/HM.001/MKP/2011.

[6] Rachmaningrum, N. 2012. Pengembangan Situs Informasi Promosi

Pariwisata Pulau Flores Berbasis Kolaborasi. Seminar Nasional Informatika,

181.

[7] Collin, Simon. 2015. Setting Web Server. Washington: British Library.

[8] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer

dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta : Ilmu

Komputer Univesitas Indonesia.

[9] Pressman, R.S. 2001. Software Enginering : A Practitioner's Approach.

Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.