pengembangan media pembelajaran ipa sd materi … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh...

293
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI BAGIAN-BAGIAN TUBUH KATAK BERBASIS METODE MONTESSORI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Margareta Aprilia Husadani NIM: 131134137 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vungoc

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD

MATERI BAGIAN-BAGIAN TUBUH KATAK BERBASIS

METODE MONTESSORI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Margareta Aprilia Husadani

NIM: 131134137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu membimbing, menuntun,

menolong, dan memberi kemudahan dalam setiap langkah hidupku ini.

2. Orang tuaku, Jaka Warsono dan Lucia Eko Setyani yang telah

memberikan kasih sayang dan dukungan baik material, moral, maupun

spiritual.

3. Adikku tersayang, Maria Goretti Rosariningtyas yang selalu memberikan

semangat untukku dalam melalui setiap proses ini.

4. Kekasihku, Danang Teleswara yang selalu memberikan dukungan,

semangat, dan penghibur di kala sedih.

5. Andrea Vicky Novianti, teman suka dan duka yang selalu memberikan

dukungan sedari kecil.

6. Angela Risma Viani dan Agustinus Nugrahanto, teman yang selalu

memberikan semangat dan motivasi.

7. Para sahabat dan teman terkasih atas segala tawa canda, kebahagiaan,

kesedihan, dan kebersamaan dalam setiap langkah kehidupan ini

8. Teman-teman payung R&D Montessori IPA dan PGSD yang selalu

memberikan semangat dan hiburan.

9. Para dosen di PGSD Sanata Dharma.

10. Almamater Universitas Sanata Dharma.

11. Segala pihak yang membantu dan mendukung dalam proses penelitian dan

penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

v

MOTTO

“Setiap hari adalah kesempatanku untuk memperbaiki apa yang kurang,

melanjutkan apa yang sudah baik, dan melaksanakan apa yang menjadi

tanggungjawabku”

“Aku akan membuat sisa dari kehidupanku sebagai bagian terbaik dari sejarah

perjalananku.”

“Berhentilah merendahkan dirimu. You are created to be different!”

“Hanya orang gila yang mampu mengubah dunia”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Juli 2017

Peneliti

Margareta Aprilia Husadani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Margareta Aprilia Husadani

Nomor Mahasiswa : 131134137

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI

BAGIAN-BAGIAN TUBUH KATAK BERBASIS METODE

MONTESSORI”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 21 Juli 2017

Yang menyatakan

Margareta Aprilia Husadani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI

BAGIAN-BAGIAN TUBUH KATAK BERBASIS METODE MONTESSORI

Margareta Aprilia Husadani

Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang penelitian adalah belum adanya media pembelajaran yang

konkret dalam proses pembelajaran pada materi bagian-bagian tubuh katak dan

kegunaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengembangkan media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak dan kegunaannya berbasis metode

Montessori, (2) mengetahui kualitas media pembelajaran bagian-bagian tubuh

katak dan kegunaannya berbasis metode Montessori.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan

pengembangan (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model yang

dipaparkan oleh Sugiyono (2015) dan Borg dan Gall (2010) yang kemudian

dimodifikasi menjadi lima langkah. Subjek penelitian ini adalah 10 orang siswa

kelas II di SD Kanisius Eksperimental Mangunan tahun ajaran 2016/2017.Objek

dari penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis metode Montessori.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi,

pedoman wawancara, kuesioner dan soal tes. Teknik analisis yang digunakan

kuantitatif dan kualitatif.

Hasil dari penelitian ini adalah (1) lima langkah pengembangan yaitu

potensi dan masalah, penyusunan rencana, pengembangan desain, validasi

produk, dan uji coba lapangan terbatas. Media pembelajaran dikembangkan

berdasarkan empat ciri khusus media pembelajaran berbasis metode Montessori:

menarik, bergradasi, auto-education, dan auto-correction. Peneliti juga

menambahkan ciri kontekstual dalam pengembangan. (2) Hasil validasi media

pembelajaran oleh ahli, menunjukkan kualitas media pembelajaran sangat baik,

dengan rerata skor sebesar 3,86. Uji coba lapangan terbatas menunjukkan

bahwa nilai posttest lebih tinggi dari pretest, dengan selisih rerata nilai sebesar

35. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran bagian-

bagian tubuh katak berbasis metode Montessori yang telah dikembangkan,

memiliki kualitas sangat baik dan membantu siswa dalam memahami materi

bagian-bagian luar dan bagian-bagian dalam tubuh katak beserta kegunaannya.

Kata kunci: media pembelajaran, metode Montessori, bagian-bagian tubuh

hewan, IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF ELEMENTARY SCHOOL’S SCIENCE LEARNING

MEDIA FOR FROG’S BODY PARTS BASED ON MONTESSORI

METHOD

Margareta Aprilia Husadani

Sanata Dharma University

2017

The background of this research was there is no a concrete media in the

learning process of frog’s body parts and their functions yet. The aims of this

research were (1) to developed the learning media of frog’s body parts and their

functions based on the Montessori method. (2) to known the quality of the

learning media of frog’s body parts and their functions based on the Montessori

method.

The method that used in this research was research and development

method (R&D). The type of this research was the development type that presented

by Sugiyono (2015), and Borg and Gall (2010) which is modified into five steps.

The subjects of this research were ten students of 2nd

grade in the Academic Year

2016/2017 in Kanisius Experimental Elementary School Mangunan. The object

of this research was learning media of animal’s parts of body based on

Montessori method. The instruments that used in this research were the

observation guide, the interview guide, the questionnare, and the guestion set.

The data analysis techniques in this research were quatitative and qualitative

technique.

The results of this research was (1) the five steps of development were

potential problems, planning, design development, product validation, and limited

field trial. That learning media was developed based on four characteristics of

Montessori learning media: attractive, have gradation, auto-education, and

auto-correction. The writer also added contextual in the development. (2) The

results of expert’s validation on the learning media showed that the quality of the

learning media was great, with the average score of 3.86. Limited field trials

indicate that posttest values was higher than pretest score, with the difference in

the average value of 35. Thus, it could be concluded that the frog’s body parts

learning media based on Montessori method that has been developed, has an

excellent quality and it helps the students to understand the inner and outer parts

of frog’s body and their functions.

Keywords: learning media, Montessori method, animal’s body parts, science.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan

Media Pembelajaran IPA SD Materi Bagian-bagian Tubuh Katak Berbasis

Metode Montessori” dengan lancar dan tepat pada waktunya. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program

Studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat

bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan rahmat

kesehatan dan kelancaran selama proses penelitian dan penyusunan skripsi

ini.

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti., S.Si., M.T., M.Sc. dan Elisabeth Desiana

Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang mendampingi

dan memotivasi peneliti selama proses penelitian dan penulisan skripsi.

6. Khatarina Supatmi, S.Pd. selaku Kepala SD Kanisius Eksperimental

Mangunan yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan

penelitian.

7. Antonius Ifnu, S.Pd. selaku guru kelas II dan segenap guru serta karyawan

SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang telah membantu selama proses

penelitian.

8. Siswa-siswi SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang telah membantu

dalam uji coba lapangan terbatas.

9. Kedua orang tuaku, Bapak Jaka Warsono dan Ibu Lucia Eko Setyani yang

senantiasa mendoakanku, memberikan semangat, dan dukungan baik secara

material maupun spiritual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xi

10. Adikku tersayang, Maria Goretti Rosariningtyas yang selalu memberikan

semangat.

11. Kekasihku, Danang Teleswara yang menjadi penyemangatku dan penghibur

dikala sedih.

12. Andrea Vicky Novianti, teman suka dan duka yang selalu memberikan

dukungan sedari kecil.

13. Teman-teman penelitian payung R&D Montessori IPA, Julius, Agnes,

Agus, Sigit, Siska, Nunik, Joni, Achichi, Vera, Novi, Yossy, Tika, dan Dita

atas kerja sama dari awal sampai akhir dalam penyusunan skripsi ini.

14. Para sahabat dan teman terkasih yang telah memberikan semangat,

dukungan, dan doa bagi kelancaran penyusunan skripsi ini.

15. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang telah memberikan bantuan dan

dukungan bagi peneliti.

16. Angela Risma Viani dan Agustinus Nugrahanto selaku teman-teman PPL

SD Eksperimental Mangunan yang telah memberikan semangat, dukungan

dan bantuan selama proses penelitian.

17. Bapak Muhibat dan crew yang membantu dalam pembuatan media

pembelajaran.

18. Mandiri Copy Center yang membantu dalam pelayanan fotokopi.

19. Segenap pihak, sahabat dan teman yang telah membantu dan tidak dapat

peneliti sebutkan satu-persatu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 21 Juli 2017

Peneliti

Margareta Aprilia Husadani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.5 Definisi Operasional ................................................................................. 9

1.6 Spesifikasi Produk .................................................................................. 10

1.6.1 Replika Bagian-Bagian Tubuh Katak ............................................. 10

1.6.2 Puzzle Bagian-Bagian Tubuh Katak ............................................... 11

1.6.3 Kartu Materi Bagian-Bagian Tubuh Katak ..................................... 13

1.6.4 Kotak Penyimpanan ........................................................................ 14

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xiii

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 16

2.1.1 Perkembangan Anak ....................................................................... 16

2.1.2 Media Pembelajaran ........................................................................ 19

2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori ......................... 25

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........................................................ 28

2.2 Penelitian yang Relevan ......................................................................... 32

Pertiwi (2015) ................................................................................................ 34

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 34

2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 38

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 38

3.2 Setting Penelitian .................................................................................... 39

3.2.1 Subjek Penelitian ............................................................................. 39

3.2.2 Objek Penelitian .............................................................................. 39

3.2.3 Lokasi Penelitian ............................................................................. 40

3.2.4 Waktu Penelitian ............................................................................. 40

3.3 Prosedur Pengembangan ........................................................................ 41

3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................. 45

3.4.1 Potensi dan Masalah ........................................................................ 47

3.4.2 Penyusunan Rencana ....................................................................... 48

3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk.............................................. 49

3.4.4 Validasi Produk ............................................................................... 50

3.4.5 Uji Coba Lapangan Terbatas ........................................................... 50

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 51

3.5.1 Observasi ......................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xiv

3.5.2 Wawancara ...................................................................................... 52

3.5.3 Kuesioner ........................................................................................ 53

3.5.4 Tes ................................................................................................... 54

3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................... 55

3.6.1 Pedoman Observasi ......................................................................... 55

3.6.2 Pedoman Wawancara ...................................................................... 56

3.6.3 Kuesioner ........................................................................................ 59

3.6.4 Soal Tes ........................................................................................... 63

3.7 Triangulasi .............................................................................................. 66

3.8 Teknik Analisis Data .............................................................................. 67

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif ................................................................. 68

3.8.2 Analisis Data Kualitatif ................................................................... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 75

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 75

4.1.1 Potensi dan Masalah ........................................................................ 75

4.1.2 Penyusunan Rencana ..................................................................... 104

4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk............................................ 116

4.1.4 Validasi Produk ............................................................................. 123

4.1.5 Uji Coba Lapangan Terbatas ......................................................... 126

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 130

4.2.1 Pengembangan Media Pembelajaran Bagian-bagian Tubuh Katak

Berbasis Metode Montessori ....................................................................... 130

4.2.2 Kualitas Media Pembelajaran Bagian-bagian Tubuh Katak Berbasis

Metode Montessori ...................................................................................... 136

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 138

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xv

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 139

5.3 Saran ..................................................................................................... 139

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran IPA kelas II ..................................... 56

Tabel 3.2 Rencana Wawancara dengan Kepala Sekolah ...................................... 57

Tabel 3.3 Rencana Wawancara dengan Guru Kelas II ......................................... 57

Tabel 3.4 Rencana Wawancara dengan Siswa Kelas II ........................................ 58

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa dan Guru Kelas II

............................................................................................................................... 59

Tabel 3.6 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan ........... 61

Tabel 3.7 Aspek Penilaian Album Media Pembelajaran ...................................... 61

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes .................................................................................. 63

Tabel 3. 9 Aspek Penilaian Validitas Isi Instrumen Tes ....................................... 64

Tabel 3.10 Skala dan kriteria instrumen validasi pedoman observasi, pedoman

wawancara, kuesioner analisis kebutuhan dan validasi produk ............................ 69

Tabel 3.11 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada uji keterbacaan

kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner validasi produk, dan soal tes................. 69

Tabel 3.12 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validitas isi instrumen tes

............................................................................................................................... 70

Tabel 3.13 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian uji validitas konstruk

instrumen soal tes .................................................................................................. 70

Tabel 3. 14 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validasi produk oleh ahli

............................................................................................................................... 70

Tabel 3.15 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian kuesioner tanggapan

mengenai media pembelajaran oleh siswa ............................................................ 71

Tabel 3.16 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .................................... 71

Tabel 3. 17 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen ......................... 72

Tabel 4. 1 Hasil Validasi Pedoman Observasi oleh Ahli ...................................... 77

Tabel 4.2 Hasil Observasi Pembelajaran IPA ....................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xvii

Tabel 4.3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah .......................... 80

Tabel 4.4 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

............................................................................................................................... 80

Tabel 4.5 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah............................................ 81

Tabel 4.6 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru ........................................... 82

Tabel 4. 7 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Guru oleh Ahli

............................................................................................................................... 82

Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Guru............................................................. 83

Tabel 4.9 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa.......................................... 84

Tabel 4.10 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Siswa oleh Ahli

............................................................................................................................... 84

Tabel 4.11 Hasil Wawancara dengan Siswa ......................................................... 85

Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli 88

Tabel 4.13 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli 89

Tabel 4.14 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa .. 90

Tabel 4. 15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru ......... 91

Tabel 4.16 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis

Kebutuhan ............................................................................................................. 93

Tabel 4. 17 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ................. 96

Tabel 4.18 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis

Kebutuhan ............................................................................................................. 98

Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Isi oleh Ahli ........................................................ 109

Tabel 4. 20 Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes oleh Ahli ........................... 110

Tabel 4. 21 Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Tes dengan SPSS .............. 112

Tabel 4. 22 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes dengan SPSS ............................... 112

Tabel 4.23 Kisi-kisi Instrumen pretest dan posttest ............................................ 113

Tabel 4.24 Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Tes ............................................... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xviii

Tabel 4.25 Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli........................ 114

Tabel 4.26 Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan mengenai Produk oleh Siswa 115

Tabel 4.27 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan mengenai Produk oleh

Siswa ................................................................................................................... 116

Tabel 4.28 Hasil Validasi Produk Media Pembelajaran oleh Ahli ..................... 124

Tabel 4.29 Rekapitulasi komentar validasi produk media pembelajaran ........... 124

Tabel 4.30 Hasil Validasi Produk Album Penggunaan Media Pembelajaran oleh

Ahli ...................................................................................................................... 125

Tabel 4.31 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Media Pembelajaran

............................................................................................................................. 125

Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Siswa .................................. 127

Tabel 4.33 Tanggapan Mengenai Produk Media Pembelajaran oleh Guru .......... 129

Tabel 4.34 Hasil Tanggapan Produk Media Pembelajaran oleh Siswa ................ 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 a) Desain replika sisi luar tubuh katak. b) Desain replika sisi dalam

tubuh katak. ........................................................................................................... 11

Gambar 1. 2(a) Desain puzzle bagian-bagian luar tubuh katak. (b) Desain puzzle

bagian-bagian dalam tubuh katak. ........................................................................ 12

Gambar 1.3 a) Desain kartu gambar bagian-bagian tubuh katak. b) Desain kartu

nama bagian-bagian tubuh katak. c) Desain kartu kegunaan bagian-bagian tubuh

katak. ..................................................................................................................... 13

Gambar 1.4 Desain Kartu Pengendali Kesalahan ................................................. 13

Gambar 1.5 a)Desain Kotak Penyimpanan Replika. b) Desain kotak penyimpanan

Puzzle. (c) Desain kotak penyimpanan kartu materi. ........................................... 15

Gambar 4.1 Parts of a frog puzzle ...................................................................... 105

Gambar 4.2 Papan puzzle bagian-bagian dalam tubuh katak .............................. 118

Gambar 4.3 Papan puzzle bagian-bagian luar tubuh katak ................................. 119

Gambar 4.4 Replika bagian-bagian tubuh katak ................................................. 120

Gambar 4.5 Kartu pengendali kesalahan bagian-bagian tubuh katak ................. 121

Gambar 4.6 Kotak Penyimpanan Kartu Materi................................................... 122

Gambar 4.7 a) Kotak penyimpanan replika. b) Kotak penyimpanan puzzle. ...... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Literature map tentang penelitian-penelitian yang relevan ................ 34

Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono

(2015: 409) ............................................................................................................ 43

Bagan 3.2 Rancangan penelitian ........................................................................... 45

Bagan 3.3 Prosedur penelitian dan pengembangan............................................... 46

Bagan 3.4 Triangulasi teknik pengumpulan data analisis kebutuhan ................... 66

Bagan 3.5 Triangulasi Sumber Data Wawancara ................................................. 67

Bagan 4.1 Triangulasi sumber data wawancara .................................................... 85

Bagan 4.2 Bagan triangulasi teknik pengumpulan data ...................................... 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xxi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbedaan nilai pretest dan posttest pada siswa ................................ 128

Grafik 4.2 Perbedaan rerata nilai pretest dan posttest......................................... 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xxii

DAFTAR RUMUS

Rumus 3.1 Rerata penilaian .................................................................................. 71

Rumus 3.2 Rumus perhitungan presentasi jawaban pada kuesioner..................... 72

Rumus 3.3 Perhitungan nilai pretest dan posttest ................................................. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Lampiran Validasi Pedoman Observasi ....................................... 145

Lampiran 1.2 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran IPA ................................. 149

Lampiran 1.3 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah oleh

Ahli ...................................................................................................................... 150

Lampiran 1.4 Transkrip Wawancara dengan Kepala Sekolah ............................ 156

Lampiran 1.5 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru oleh Ahli ..... 160

Lampiran 1.6 Transkrip Wawancara dengan Guru ............................................. 166

Lampiran 1.7 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara untuk Siswa.......... 168

Lampiran 1.8 Transkrip Wawancara dengan Siswa ............................................ 172

Lampiran 2.1 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ....... 173

Lampiran 2.2 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ..... 181

Lampiran 2.3 Lembar Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

SD Setara ............................................................................................................. 191

Lampiran 2.4 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru .... 196

Lampiran 2.5 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ... 199

Lampiran 3.1 Lembar Hasil Validasi Isi Instrumen Tes oleh Ahli ..................... 202

Lampiran 3.2 Lembar Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes Oleh Ahli ......... 205

Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengerjaan Soal Tes oleh Siswa dalam Uji Empiris

............................................................................................................................. 210

Lampiran 3.4 Output SPSS untuk Perhitungan Validitas Reliabilitas Instrumen

Tes ....................................................................................................................... 212

Lampiran 3.5 Lembar Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Tes ............................. 214

Lampiran 3.6 Lembar Hasil Pengerjaan Pretest ................................................. 219

Lampiran 3.7 Lembar Hasil Pengerjaan Posttest ................................................ 220

Lampiran 4.1 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli ...... 221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

xxiv

Lampiran 4.2 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan Mengenai Media

Pembelajaran oleh Siswa..................................................................................... 227

Lampiran 4.3 Lembar Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan Mengenai

Media Pembelajaran oleh Siswa ......................................................................... 233

Lampiran 4.4 Lembar Hasil Validasi Produk oleh Ahli ..................................... 235

Lampiran 4.5 Lembar Hasil Validasi Album Penggunaan Media Pembelajaran

oleh Ahli .............................................................................................................. 239

Lampiran 4.6 Lembar Hasil Tanggapan Mengenai Media Pembelajaran oleh Guru

............................................................................................................................. 243

Lampiran 4.7 Lembar Hasil Tanggapan Mengenai Media Pembelajaran oleh

Siswa ................................................................................................................... 245

Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 246

Lampiran 5.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 247

Lampiran 6.1 Dokumentasi ................................................................................. 248

Lampiran 7.1 Album Media Bagian-Bagian Tubuh Katak ................................. 249

Lampiran 8.1 Foto Media Pembelajaran Bagian-Bagian Tubuh Katak Berbasis

Metode Montessori ............................................................................................. 268

Lampiran 9.1 Curriculum Vitae .......................................................................... 269

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

1

BAB I

PENDAHULUAN

Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk dan definisi

operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

IPA merupakan kumpulan pengetahuan yang sistematis, penggunaannya

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Sesuai pengertian IPA, maka

pembelajaran IPA di SD selain mengajarkan tentang fakta-fakta, konsep-konsep

dan prinsip-prinsip tentang alam, IPA juga mengajarkan metode memecahkan

masalah, melatih berpikir kritis dan mengambil kesimpulan, objektif, bekerja

sama dan menghargai pendapat orang lain (Samatowa dalam Trianto, 2012: 11-

12). Pada pengertian tersebut, jelas dikatakan bahwa pembelajaran IPA bukan

semata-mata menghafal informasi atau mengingat dan menimbun informasi, akan

tetapi siswa juga perlu memahami informasi yang diperoleh dan menghubungkan

pada kehidupan sehari-hari (Susanto dalam Trianto, 2012: 166). Selain itu, IPA

untuk anak-anak SD dirancang sesuai dengan tahap perkembangan anak supaya

anak-anak dapat mempelajarinya. Ide-ide serta konsep-konsep harus

disederhanakan supaya sesuai dengan kemampuan anak untuk memahaminya

(Iskandar, 2001: 2). Ruang lingkup belajar IPA di SD meliputi (1) makhluk hidup

dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan

lingkungan, serta kesehatan; (2) benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya

meliputi: cair, padat dan gas; (3) energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

2

panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; dan (4) bumi dan alam

semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa SD

kelas II adalah mengenal bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, di sekitar

rumah dan sekolah melalui pengamatan. Materi bagian-bagian tubuh hewan dan

tumbuhan tersebut meliputi ciri-ciri utama hewan dan tumbuhan serta kegunaan

bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan. Salah satu materi yang diajarkan

berdasarkan KD tersebut adalah bagian tubuh hewan dan kegunaan bagian-

bagiannya. Peneliti memilih materi bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya

karena hewan merupakan makhluk hidup yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Dengan mengenalkan bagian-bagian hewan dan kegunaannya diharapkan siswa

dapat mencintai dan turut serta melestarikan atau merawat hewan sebagai sesama

makhluk hidup. Selain itu, peneliti memilih katak sebagai hewan yang diamati

dan dipelajari, karena hewan ini banyak dijumpai di lingkungan sekitar, memiliki

keunikan yaitu dapat hidup di air maupun di darat, serta merupakan

pengembangan dari parts of a frog puzzle media pembelajaran berbasis metode

Montessori. Meskipun katak merupakan hewan yang mudah ditemukan, namun

struktur tubuhnya sulit untuk dibayangkan. Selain itu, materi bagian-bagian tubuh

hewan dan kegunaannya cukup luas dan cukup rumit apabila hanya dihafalkan.

Akan lebih baik apabila siswa diberi kesempatan untuk menggunakan alat-alat

atau media belajar yang ada di lingkungannya dan menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari (Samatowa, 2006: 11-12). Maka, dibutuhkan media

pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi bagian-bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

3

tubuh katak dan kegunaannya agar siswa benar-benar paham dan mengerti bagian-

bagian beserta kegunaannya bukan hanya menghafal materi.

Pada kenyataannya sering ditemui pembelajaran IPA dengan metode-

metode yang kurang menggugah semangat siswa untuk belajar. Pembelajaran

yang selama ini mereka terima hanyalah penonjolan tingkat hafalan dari sekian

rentetan topik atau pokok bahasan, tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau

pengertian yang mendalam, yang bisa diterapkan ketika mereka berhadapan

dengan situasi baru dalam kehidupannya (Muclish dalam Trianto, 2012: 40).

Observasi yang dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2016 di kelas II SD Kanisius

Eksperimental Mangunan menunjukkan bahwa guru belum menggunakan media

pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran IPA. Pada saat

mempelajari materi bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya, siswa terlihat

bingung saat diminta menyebutkan bagian-bagiannya. Selain itu, guru

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab selama memberikan materi

pembelajaran IPA. Pada saat menerima pembelajaran, siswa terlihat kurang aktif

dan semangat dalam belajar. Sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan

guru, ada yang sibuk menggambar sesuatu di kertas dan ada pula yang meletakkan

kepala di atas meja. Saat mengerjakan tugas, banyak siswa yang masih bertanya

dengan guru maupun melihat dan mencontoh pekerjaan milik teman. Berdasarkan

hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa belum paham dengan

materi bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya yang disampaikan oleh guru.

Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas II pada tanggal 13 November

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

4

2016, dari 24 siswa kelas II, sebanyak 65 % mendapatkan nilai harian di bawah 70

pada mata pelajaran IPA. Guru menyampaikan bahwa salah satu materi yang sulit

dipahami siswa adalah materi bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya. Pada

saat melakukan wawancara dengan siswa, siswa juga mengatakan kesulitan dalam

mengingat dan memahami materi. Hal ini dikarenakan siswa belum paham betul

bentuk dari bagian hewan yang dimaksud. Guru menyadari bahwa dalam

menyampaikan materi bagian-bagian tubuh hewan dibutuhkan media konkret

yang dapat membantu siswa dalam mengenal bagian. Melalui analisis kebutuhan,

baik guru maupun siswa menyadari bahwa hal yang dapat mengatasi kesulitan

yang dihadapi guru maupun siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang

konkret. Media pembelajaran dinilai dapat membantu siswa memperoleh

pengalaman langsung, sehingga memudahkan siswa memahami materi dan

menyimpulkan sendiri materi yang dipelajari. Akan tetapi jumlah media

pembelajaran yang dimiliki sekolah hanyalah satu, yaitu berupa gambar katak

yang berukuran 22 cm x 30 cm dan terlihat sangat kecil apabila diperuntukkan

untuk proses belajar mengajar di kelas. Maka, dibutuhkan media pembelajaran

bagian-bagian tubuh katak dan kegunaannya yang konkret yang dapat membantu

siswa dalam memahami materi.

Tahapan perkembangan menurut Piaget (Crain, 2007: 17) usia kelas II SD

atau pada usia 7 sampai 11 tahun berada pada tahapan operasional konkret. Pada

tahapan operasional konkret anak sudah dapat berpikir secara sistematis, namun

masih terbatas pada objek-objek atau benda-benda yang konkret dan aktivitas

yang nyata. Maria Montessori (Lillard, 1996: 44) juga menyatakan teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

5

perkembangan anak pada usia 7 sampai 12 tahun termasuk ke dalam tahap

fanciulezza atau periode sensitif. Pada tahapan ini anak mampu berpikir secara

menyeluruh, rasa ingin tahu yang besar, dan lebih bisa menerima informasi dari

benda-benda yang konkret atau nyata. Anak dapat memecahkan permasalahan

yang kompleks selama permasalahan tersebut konkret dan tidak abstrak

(Hergenhahn & Olson, 2010: 320). Pada tahap operasional konkret, proses

pemikirannya diarahkan pada kejadian nyata yang diamati oleh anak. Berdasarkan

uraian tersebut, penggunaan media pembelajaran berupa benda-benda konkret

sangat diperlukan bagi siswa yang berada pada tahapan operasional konkret. Salah

satu metode yang menggunakan media pembelajaran pada pembelajarannya

adalah metode Montessori.

Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang diterapkan

untuk anak-anak usia SD yang menekankan pembelajaran dengan bermain

(Sudono, 2010: 2). Pendidikan Montessori memiliki delapan prinsip yaitu 1)

keleluasaan dalam bergerak untuk meningkatkan pembelajaran, 2) kebebasan

dalam mempersiapkan lingkungan belajar, 3) ketertarikan dalam belajar, 4)

menghindari penghargaan ekstrinsik, 5) pembelajaran dengan dan dari teman

sebaya, 6) pembelajaran dalam konteks, 7) pentingnya gaya interaksi guru dengan

siswa, 8) keteraturan lingkungan dan pikiran (Liliard, 2005: 29-33). Media

pembelajaran dalam Montessori telah didesain sesuai dengan kebutuhan pada

setiap jenjangnya dan memiliki ciri-ciri yaitu, (1) menarik, (2) bergradasi, (3)

auto-correction, (4) auto-education (Montessori, 2002: 170-174). Berdasarkan hal

tersebut maka dari penerapan metode Montessori dalam pembelajaran selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

6

berkaitan dengan media pembelajaran. Media pembelajaran Montessori dirancang

sesuai dengan kebutuhan anak, baik secara kognitif maupun secara fisik. Secara

kognitif media pembelajaran dikembangkan untuk membuat materi pembelajaran

lebih nyata, sedangkan secara fisik sesuai dengan kondisi fisik anak usia SD

(Magini, 2013: 46-50).

Media pembelajaran merupakan peralatan fisik yang berguna untuk

menyempurnakan isi pembelajaran atau membawa pesan untuk suatu tujuan

pembelajaran (Anitah, 2009: 4-5). Dalam pembelajaran IPA, media pembelajaran

juga merupakan komponen yang penting. Tridianto (Trianto, 2012: 143)

mengemukakan bahwa penting dikembangkan suatu media pembelajaran IPA

yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk

menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Media pembelajaran membuat

siswa lebih paham dalam memahami suatu materi pembelajaran IPA. Selain itu,

media pembelajaran dinilai mampu menarik minat belajar siswa dan pemahaman

siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil kuesioner analisis kebutuhan, bahwa

guru setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa dalam

memahami konsep dalam mata pelajaran IPA. Selain itu, lima belas siswa atau

100 % siswa juga menyetujui bahwa media pembelajaran dapat membantu dalam

memahami materi IPA. Pendapat guru dan siswa tersebut menjadi pertimbangan

peneliti dalam membuat media pembelajaran. Ananti (2014), Pertiwi (2015), dan

Hardiyanti (2016) juga pernah melakukan penelitian dan pengembangan sesuai

dengan ciri-ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu menarik,

bergradasi, auto-correction, dan auto-education pada mata pelajaran Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

7

dan IPS. Berdasarkan ketiga penelitian dan pengembangan tersebut, menunjukkan

adanya peningkatan pada hasil pretest ke posttest setelah menggunakan media

pembelajaran Montessori.

Berdasarkan permasalahan mengenai metode pembelajaran pada mata

pelajaran IPA, kebutuhan media pembelajaran dan hasil penelitian mengenai

Metode Montessori yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada paparan di

atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan (Research

and Development) pada mata pelajaran IPA yang sebelumnya penelitian ini belum

pernah dilakukan. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan media

pembelajaran pada materi bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya,

khususnya bagian-bagian tubuh katak dan kegunaannya untuk kelas II. Media

pembelajaran tersebut dikembangkan berdasarkan media pembelajaran berbasis

metode Montessori dengan memperhatikan lima ciri, yaitu menarik bergradasi,

auto-education, auto-correction, dan kontekstual. Penelitian ini dibatasi pada

tahapan menghasilkan produk media pembelajaran IPA yang diujikan secara

ilmiah kepada ahli dan melalui uji coba lapangan terbatas.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran IPA SD materi bagian-

bagian tubuh katak berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk

siswa kelas II?

1.2.2 Bagaimana kualitas media pembelajaran IPA SD materi bagian-bagian

tubuh katak berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa

kelas II?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

8

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengembangkan media pembelajaran IPA SD materi bagian-bagian tubuh

katak berbasis metode Montessori sesuai dengan ciri-ciri spesifik yang

ditetapkan untuk siswa kelas II.

1.3.2 Mengetahui kualitas media pembelajaran IPA SD materi bagian-bagian

tubuh katak berbasis metode Montessori sesuai dengan ciri-ciri spesifik

yang ditetapkan untuk siswa kelas II.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Siswa

Mendapatkan pengalaman belajar tentang bagian-bagian tubuh hewan

menggunakan media pembelajaran berbasis Metode Montessori. Siswa

juga dapat mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan bagian-bagian tubuh

hewan melalui pembelajaran yang menyenangkan menggunakan media

pembelajaran.

1.4.2 Bagi Guru

Mendapatkan wawasan mengenai pengembangan media pembelajaran

tentang bagian-bagian tubuh hewan berbasis Metode Montessori, sehingga

dapat membuat atau mengembangkan sendiri media pembelajaran untuk

mendukung pembelajaran yang inovatif.

1.4.3 Bagi Sekolah

Mendapatkan wawasan mengenai pengembangan media pembelajaran

berbasis metode Montessori untuk mata pelajaran IPA sehingga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

9

mempertimbangkan untuk membuat atau mengembangkan media

pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori.

1.4.4 Bagi Prodi PGSD

Prodi PGSD memiliki media pembelajaran berbasis metode Montessori

untuk pelajaran IPA yang sudah dikembangkan melalui penelitian dengan

metode research and development dengan melibatkan mahasiswa, dosen

guru, dan siswa di SD mitra.

1.4.5 Bagi Mahasiswa

Memberikan pengalaman mengenai pengembangan media pembelajaran

berbasis Metode Montessori yang dapat membantu siswa memahami

materi IPA tentang bagian-bagian tubuh hewan serta memberikan

wawasan bagaimana menciptakan pembelajaran yang inovatif melalui

media pembelajaran.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Perkembangan anak usia 7-11 tahun adalah berada pada tahapan

operasional konkret dimana anak belum mampu berpikir secara abstrak

dan memerlukan benda-benda konkret untuk membantunya berpikir secara

logis.

1.5.2 Media pembelajaran adalah penghubung atau alat yang digunakan untuk

belajar yang membantu merangsang minat, pikiran, dan perasaan siswa

dalam memahami suatu materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

10

1.5.3 Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah alat yang

merangsang minat, pikiran, dan perasaan siswa serta memiliki ciri

menarik, bergradasi, auto-correction, dan auto-education.

1.5.4 IPA adalah cara atau metode untuk memahami gejala-gejala atau

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam yang penerapannya menekankan

pada metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen.

1.6 Spesifikasi Produk

Peneliti mengembangkan produk berupa media pembelajaran bagian-bagian

tubuh katak beserta kegunaannya dan album petunjuk penggunaan media

pembelajaran. Media pembelajaran ini berfungsi membantu siswa memahami

nama-nama bagian tubuh katak beserta kegunaan dari masing-masing bagian.

Produk media pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari 6 komponen, yaitu

replika katak, puzzle dua lapis yang terdiri dari bagian-bagian luar tubuh katak dan

bagian-bagian dalam tubuh katak, kartu materi yang terdiri dari kartu gambar

bagian, nama bagian, kegunaan bagian dan kartu pengendali kesalahan, serta

kotak penyimpanan replika, kotak penyimpanan puzzle dan kotak penyimpanan

kartu materi.

1.6.1 Replika Bagian-Bagian Tubuh Katak

Replika terbuat dari kayu. Replika katak dibuat dengan dua sisi yang

menunjukkan bagian-bagian dalam dan bagian-bagian luar tubuh katak. Organ

dalam katak dibuat menonjol atau berbentuk tiga dimensi dengan pemberian

warna-warna yang menarik seperti merah, merah bata, merah hati, biru, kuning,

coklat, dan hijau, sedangkan bagian luar tubuh katak juga dibuat sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

11

warna asli katak yaitu warna hijau dengan sedikit bercak warna hitam dan kuning.

Fungsi dari replika bagian-bagian tubuh katak ini adalah untuk menjelaskan dan

memberi gambaran kepada siswa mengenai materi bagian-bagian dalam dan luar

tubuh katak. Replika bagian-bagian tubuh katak memiliki ciri khusus media

pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik yaitu dengan pemberian

warna dan bentuk yang bervariasi, bergradasi yaitu dengan pemberian tingkatan

warna, bentuk, dan dapat digunakan untuk siswa kelas II SD dan III SD, auto-

education yaitu dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa, dan kontesktual yaitu

menggunakan bahan dasar yang terdapat di lingkungan sekitar siswa.

a) b)

26 cm

13 cm

37 cm 37 cm

Gambar 1.1 a) Desain replika sisi luar tubuh katak. b) Desain replika sisi dalam

tubuh katak.

1.6.2 Puzzle Bagian-Bagian Tubuh Katak

Papan puzzle bagian-bagian dalam dan luar tubuh katak berukuran 30cm

x 40cm. Papan puzzle tersebut terbuat dari kayu. Pada satu papan, terdapat dua

puzzle yaitu puzzle bagian-bagian luar dan bagian-bagian dalam tubuh katak yang

letaknya tersusun atas dan bawah. Puzzle bagian-bagian dalam tubuh katak terdiri

dari 8 bagian, yaitu esofagus, paru-paru, jantung, hati, lambung, usus halus, usus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

12

besar, dan paru-paru. Bagian-bagian dalam tubuh katak tersebut sebelumnya telah

disederhanakan untuk mempermudah siswa dalam mempelajarinya. Sedangkan

puzzle bagian-bagian luar tubuh katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu bagian

kepala, tubuh, kaki depan, dan kaki belakang. Pada setiap bagian dalam tubuh

katak terdapat unpin untuk pegangan saat hendak menyusun puzzle atau hendak

mengambil bagian-bagian puzzle. Puzzle bagian-bagian tubuh katak memiliki ciri

khusus media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik yaitu

dengan pemberian warna dan bentuk yang bervariasi, bergradasi yaitu dengan

pemberian tingkatan warna, bentuk, dan dapat digunakan untuk siswa kelas II SD

dan III SD, auto-correction yaitu terdapat pengendali kesalahan pada masing-

masing bentuk bagian puzzle yang dibuat dengan ukuran berbeda, auto-education

yaitu dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa, dan kontesktual yaitu

menggunakan bahan dasar yang terdapat di lingkungan sekitar siswa.

a) b)

30 cm 30 cm

40 cm 40 cm

Gambar 1. 2(a) Desain puzzle bagian-bagian luar tubuh katak. (b) Desain puzzle

bagian-bagian dalam tubuh katak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

13

1.6.3 Kartu Materi Bagian-Bagian Tubuh Katak

a) b)

2,5 cm

7 cm c)

2,5 cm

9,5 cm 9,5 cm

Gambar 1.3 a) Desain kartu gambar bagian-bagian tubuh katak. b) Desain kartu

nama bagian-bagian tubuh katak. c) Desain kartu kegunaan bagian-bagian tubuh

katak.

7 cm

10 cm

Gambar 1.4 Desain Kartu Pengendali Kesalahan

Kartu materi bagian-bagian tubuh katak dicetak secara terpisah. Terdapat

empat jenis kartu, yaitu kartu gambar bagian, kartu nama bagian, kartu kegunaan

bagian, dan kartu pengendali kesalahan. Kartu gambar dicetak dengan ukuran 7cm

badan

melindungi bagian-bagian

dalam tubuh katak

badan

melindungi bagian-bagian

dalam tubuh katak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

14

x 9,5cm. Kartu nama dan kartu kegunaan dicetak secara terpisah dengan ukuran

2,5cm x 7cm. Ketiga jenis kartu tersebut dibuat dengan warna yang berbeda pada

bagian tepi, sehingga saat menyusun siswa harus memperhatikan kelengkapan

kartu materi berdasarkan warna. Sedangkan kartu pengendali kesalahan berukuran

7cm x 10cm. Kartu pengendali kesalahan membantu siswa dalam menemukan

jawaban maupun menemukan letak kesalahan saat menyusun ketiga kartu materi

di atas. Kartu materi bagian-bagian tubuh katak memiliki ciri khusus media

pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik yaitu dengan pemberian

warna kartu yang bervariasi, bergradasi yaitu dengan pemberian tingkatan warna

pada kartu dan dapat digunakan untuk siswa kelas II SD dan III SD, auto-

correction yaitu terdapat pembedaan warna pada masing-masing kartu nama,

kartu gambar, dan kartu kegunaan dan juga terdapat kartu pengendali kesalahan

untuk mencocokkan hasil penyusunan kartu nama, kartu gambar, dan kartu

kegunaan, auto-education yaitu dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa, dan

kontesktual yaitu menggunakan bahan dasar yang terdapat di lingkungan sekitar

siswa.

1.6.4 Kotak Penyimpanan

Desain kotak penyimpanan replika maupun puzzle sama. Kedua kotak ini juga

dilengkapi dengan desain tutup supaya media pembelajaran lebih awet.

Selanjutnya adalah kotak penyimpanan kartu materi bagian-bagian tubuh katak.

Kotak ini terbuat dari kayu dan terdapat 4 ruang, yaitu tempat menyimpan kartu

gambar bagian, kartu nama bagian, kartu kegunaan bagian, dan kartu pengendali

kesalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

15

a) c)

27 cm 10 cm

38 cm b) 28 cm

7,5 cm

42 cm

Gambar 1.5 a)Desain Kotak Penyimpanan Replika. b) Desain kotak penyimpanan

Puzzle. (c) Desain kotak penyimpanan kartu materi.

Penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori ini,

pertama guru mengenalkan nama-nama bagian luar dan bagian dalam tubuh katak.

Siswa mengamati dan meraba bentuk bagian-bagian tubuh katak dengan replika.

Kedua, guru memperkenalkan kegunaan bagian-bagian tubuh katak

menggunakan media pembelajaran puzzle dan memberikan contoh cara memasang

puzzle. Ketiga, siswa diberikan kesempatan untuk mencoba media

pembelajaran puzzle. Keempat, guru memberikan penjelasan dan contoh cara

menyusun kartu materi bagian-bagian tubuh katak. Kelima, siswa mencoba

menyusun kartu materi. Keenam, siswa mencocokkan komponen kartu materi

yang telah disusun dengan kartu pengendali kesalahan.

33 cm

14 cm 20 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

16

BAB II

LANDASAN TEORI

Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan

dan kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.

Peneliti membahas beberapa hal diantaranya perkembangan anak, media

pembelajaran, pembelajaran IPA, dan metode Montessori.

2.1.1 Perkembangan Anak

Perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-

fungsi fisik dan psikis (Yusuf, 2011: 1). Setiap individu mengalami

perkembangan intelektual. Perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget

(dalam Sumantri, 2011: 14) menyatakan bahwa berlangsung secara teratur dan

berurutan sesuai dengan perkembangan umurnya. Maka pengajaran harus

direncanakan sedemikian rupa disesuaikan dengan perkembangan kercerdasan

peserta didik. Tahap-tahap perkembangan oleh Jean Piaget (dalam Suparno,

2001: 25-88) terbagi dalam masa-masa perkembangan sebagai berikut.

2.1.1.1 Tahap Sensorimotorik (Lahir sampai 2 Tahun)

Pada tahap ini, masa ketika dimana bayi mulai mempergunakan

sistem penginderaan dan aktivitas-aktivitas motorik untuk mengenal

lingkungannya dan mengenal obyek. Sejak seorang bayi dilahirkan, sebagian alat-

alat inderanya sudah langsung bisa berfungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

17

2.1.1.2 Tahap Praoperasional (Usia 2 sampai 7 Tahun)

Pada tahap ini, anak sudah mulai meningkatkan kosa kata, membuat

penilaian berdasarkan persepsi bukan pertimbangan konseptual, mengelompokkan

benda-benda berdasarkan sifat-sifat, mulai memiliki pengetahuan unik mengenai

sifat-sifat benda dan mulai memahami tingkah laku dan organisme di dalam

lingkungannya, tidak berpikir tentang bagian-bagian dan keseluruhan secara

serentak, mempunyai pandangan subyektif dan egosentrik.

2.1.1.3 Tahap Operasional Konkret (Usia 7 sampai 11 Tahun)

Pada tahap ini, anak sudah dapat memandang dunia secara obyektif.

Anak juga mulai berpikir secara operasional, mempergunakan cara berfikir

operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk dan

mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, serta

mempergunakan hubungan sebab akibat dalam memahami suatu konsep. Pada

tahap ini anak dapat berpikir logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan

mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk benda-benda. Piaget (Desmita,

2009: 104) juga mengemukakan bahwa aktivitas anak pada masa ini adalah

terfokus pada objek-objek yang nyata atau berbagai kejadian yang dialaminya.

Selain itu, Maria Montessori (dalam Lillard, 1996: 44) juga mengemukakan

bahwa perkembangan anak pada usia 7 sampai 12 tahun berada pada periode

sensitif. Periode sensitif yang dimaksud meliputi (1) logika bertanya, (2) imajinasi

melalui benda nyata, (3) perkembangan mental, (4) perkembangan rasa

berkelompok, (5) pengenalan budaya, dan (6) kekuatan fisik. Hal ini berarti

bahwa anak usia sekolah dasar berada dalam tahap berpikir intuitif dan tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

18

berpikir konkret harus bekerja dengan benda-benda konkret dulu sebelum mereka

dapat menangkap dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak (Iskandar, 2001:

30). Berdasarkan pernyataan-pernyataan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pada tahapan operasional konkret anak lebih bisa menerima informasi dari benda-

benda yang konkret dan nyata.

2.1.1.4 Tahap Operasional Formal (Usia 11 Tahun ke Atas)

Pada tahap ini, anak remaja bisa menata pikiran hanya di dalam pikiran

mereka saja. Meskipun kebanyakan riset Piaget tentang masa remaja hanya

dikaitkan dengan penalaran matematis dan ilmiah namun dia sungguh-sungguh

berspekulasi tentang peranan operasi-operasi formal di dalam kehidupan remaja.

Montessori (dalam Gutek, 2004: 49) membagi tahap perkembangan

menjadi tiga periode, yaitu (1) usia 0-6 tahun, (2) usia 7-12 tahun, dan (3) usia 13-

18 tahun. Pada periode pertama anak mulai menyerap informasi, menggunakan

bahasa, dan mulai bereksplorasi dengan lingkungan. Pada periode kedua,

keterampilan-keterampilan dan kemampuan yang telah muncul pada periode

pertama semakin berkembang. Pada periode ketiga, muncul perkembangan fisik

yang diiringi dengan kematangan keterampilan-keterampilan secara penuh. Maria

Montessori (Lillard, 1996: 44) menyatakan bahwa teori perkembangan anak pada

usia 7 sampai 12 tahun termasuk ke dalam tahap fanciulezza atau periode sensitif.

Periode sensitif yang dimaksud meliputi (1) logika bertanya, (2) imajinasi melalui

benda nyata, (3) perkembangan mental, (4) perkembangan rasa berkelompok, (5)

pengenalan budaya, dan (6) kekuatan fisik. Pada tahapan ini anak mampu berpikir

secara menyeluruh, rasa ingin tahu yang besar, dan lebih bisa menerima informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

19

dari benda-benda yang konkret atau nyata. Anak dapat memecahkan

permasalahan yang kompleks selama permasalahan tersebut konkret dan tidak

abstrak (Hergenhahn & Olson, 2010: 320).

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak

merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri anak baik secara fisik maupun

psikis yang berlangsung secara berkesinambungan, sesuai dengan tahapan usia

anak. Siswa kelas II SD termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret

yaitu usia 7 sampai 12 tahun. Pada tahap operasional konkret, proses

pemikirannya diarahkan pada kejadian nyata yang diamati oleh anak. Jadi, anak

dapat memecahkan permasalahan yang kompleks selama permasalahan tersebut

konkret dan tidak abstrak. Dengan demikian, menanamkan konsep menggunakan

media pembelajaran berupa benda-benda konkret dalam pembelajaran untuk anak

usia SD sangat diperlukan, karena sesuai dengan karakteristik tahap

perkembangan anak.

2.1.2 Media Pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media pembelajaran berasal dari bahasa Latin, yang merupakan

bentuk jamak dari kata “medium” atau sesuatu yang di tengah (Anitah, 2009: 4).

Oleh karena itu, media pembelajaran dapat diartikan sebagai penghubung atau

sesuatu yang menghantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan dan

penerima pesan. Gagne (dalam Sadiman, 2008: 6) menyatakan bahwa media

pembelajaran merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsang siswa untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

20

Adapun tujuan dari media pembelajaran adalah 1) untuk mempermudah

proses pembelajaran di kelas, 2) meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, 3)

menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran, dan 4)

membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran (Yusuf, 2011: 5).

Berdasarkan beberapa pengertian media pembelajaran, maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Briggs (dalam Anitah, 2009: 4) mengemukakan bahwa media merupakan

peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan pembelajaran. Gerlach

dan Ely (dalam Anitah, 2009: 5) juga mengemukakan bahwa media adalah grafik,

fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan

menjelaskan informasi lisan maupun visual. Pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan minat dan keinginan yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis bagi siswa (Arsyad, 2014: 19).

Berdasarkan hakikat media pembelajaran yang dikemukakan para ahli,

maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bahan, alat, atau

peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang merangsang minat, pikiran dan

perasaan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Dalam pembelajaran, media pembelajaran merupakan aspek yang penting untuk

merangsang minat, pikiran dan perasaan siswa. Oleh karena itu, penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

21

menghasilkan sebuah media pembelajaran yang mendukung berlangsungnya

proses belajar siswa.

2.1.2.2 Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran ada dua, yaitu bagi pengajar dan

pembelajar (Sanaky, 2013: 6). Bagi pengajar, media pembelajaran dapat 1)

memberikan pedoman dalam mencapai tujuan pembelajaran, 2) menjelaskan

struktur dan urutan pengajaran dengan baik, 3) memberikan kerangka sistematis

mengajar dengan baik, 4) memudahkan kendali pengajar terhadap materi

pelajaran, 5) membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran,

6) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, 7) meningkatkan kualitas

pengajaran, 8) memberikan dan meningkatkan variasi belajar, 9) menyajikan

informasi sehingga memudahkan penyampaian isi materi, dan 10) menciptakan

kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan. Manfaat

media bagi pembelajar dapat 1) meningkatkan motivasi belajar pembelajar, 2)

memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar, 3) memudahkan

pembelajar untuk berfikir dan beranalisis, 4) pembelajaran dalam kondisi dan

situasi belajar yang menyenangkan dan tekanan, serta 5) pembelajar dapat

memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran pada proses

pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Bagi guru media

pembelajaran bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru dan

memudahkan guru dalam penyampaian materi. Bagi siswa, media pembelajaran

bermanfaat untuk membantu siswa dalam menganalisis suatu materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

22

Selain itu, penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran

dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan media pembelajaran akan sangat

membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran. Media

pembelajaran membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data

dengan menarik (Arsyad, 2010: 15-16). Kempt dan Dayton (dalam Arsyad, 2014:

25) mengemukakan dampak positif penggunaan media pembelajaran sebagai

berikut.

a. Penyampaian pelajaran lebih baku. Melalui penggunaan media pembelajaran,

setiap pelajar yang melihat atau mendengar akan menerima pesan yang sama.

Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda,

dengan penggunaan media pembelajaran maka akan mengurangi tafsiran yang

berbeda apabila diterima oleh pelajar.

b. Pembelajaran lebih menarik. Kejelasan, keruntutan pesan, daya tarik yang

berubah-ubah dan efek khusus yang digunakan dalam media pembelajaran

menimbulkan rasa keingintahuan yang menyebabkan siswa berpikir dan

beranalisis yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek

motivasi dan meningkatkan minat.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori-teori belajar

dan prinsip-prinsip psikologi dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan

penguatan.

d. Sikap positif siswa mengenai apa yang mereka pelajari dan terhadap proses

belajar dapat ditingkatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

23

Berdasarkan pendapat para ahli tentang manfaat media pembelajaran,

maka peneliti menyimpulkan beberapa manfaat media pembelajaran terhadap

siswa, guru maupun proses pembelajaran yaitu 1) media pembelajaran

mempermudah siswa dalam memahami materi yang abstrak, 2) pembelajaran

menjadi lebih menarik, 3) media pembelajaran menarik minat dan keingintahuan

siswa, serta 4) media pembelajaran membantu meningkatkan kreatifitas guru

dalam menciptakan media pembelajaran dalam berbagai materi.

2.1.2.3 Klasifikasi Media Pembelajaran

Prinsip dan pengembangan media pembelajaran adalah media berbasis

manusia, media berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis audio-

visual dan media berbasis komputer (Arsyad 2010: 81-104). Macam-macam

prinsip dan pengembangan media pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Media berbasis manusia

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk

mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini

bermanfaat khususnya bila tujuan guru adalah mengubah sikap atau ingin secara

langsung terlibat dalam pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya media manusia

dapat mengarahkan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing

dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan

belajar.

b. Media berbasis cetakan

Media berbasis cetakan berupa buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah

dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

24

diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya

tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.

c. Media berbasis visual

Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam

proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui

elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Media visual dapat

menumbuhkan minat siswa dan memberikan hubungan antara isi mata pelajaran

dengan dunia nyata.

Bentuk visual dapat berupa (a) gambar representasi seperti gambar,

lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda; (b)

diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi

material; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-

unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang

menyajikan gambaran/ kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat

gambar atau angka-angka. Media pembelajaran visual yang juga disebut media

pandang karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui

penglihatannya. Media visual memiliki empat fungsi, yaitu fungsi atensi, afektif,

kognitif, dan kompensatoris (Arsyad, 2014: 21). Fungsi atensi media visual

menarik siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang ditampilkan.

Fungsi afektif media visual dapat dilihat saat siswa belajar menggunakan gambar

yang dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Fungsi kognitif media visual

terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang

visual atau gambar dapat memperlancar pemahaman dan daya ingat siswa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

25

suatu informasi. Sedangkan fungsi kompensatoris media visual berdasarkan

penelitian dapat membantu siswa yang lemah atau lamban menerima isi pelajaran

untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

d. Media berbasis audio-visual

Media audio-visual adalah media visual yang menggabungkan

penggunaan suara dalam memproduksinya. Dalam media audio-visual hal yang

penting adalah naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak,

rancangan dan penelitian.

e. Media berbasis komputer

Peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar,

pemanfaatannya meliputi penyajian informasi materi pelajaran, latihan atau

kedua-duanya. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum

mengikuti proses instruksional, yaitu 1) merencanakan, mengatur dan

mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran, 2) mengevaluasi siswa (tes),

3) mengumpulkan data mengenai siswa, 4) melakukan analisis statistik mengenai

data pembelajaran, serta 5) membuat catatan perkembangan pembelajaran

(kelompok atau perseorangan).

2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

2.1.3.1 Syarat Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

Media pembelajaran berbasis metode Montessori mempunyai empat ciri

khusus yaitu, (1) menarik, (2) bergradasi, (3) auto-correction, dan (4) auto-

education (Montessori, 2002:171-175). Peneliti juga menambahkan satu ciri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

26

tambahan yaitu kontekstual. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing ciri

media pembelajaran Montessori.

A. Menarik

Ciri yang pertama adalah menarik, dari segi warna maupun bentuk.

Pewarnaan media yang menarik dapat mengaktifkan sensorial anak dalam

menyentuh, meraba, bahkan mendengarkan bunyi yang ditumbulkan oleh media

pembelajaran (Montessori, 2002: 174).

B. Bergradasi

Ciri yang kedua adalah bergradasi, hal tersebut dapat dilihat dari warna,

bentuk, maupun usia anak dengan melibatkan pengoptimalan fungsi panca indra.

Media pembelajaran berbasis metode Montessori tidak hanya bergradasi dalam

arti dapat melibatkan sebanyak mungkin penggunaan panca indera, tetapi juga

pada gradasi penggunaaan untuk berbagai usia perkembangan anak maupun

materi yang dapat diperoleh dari media pembelajaran yang sama (Montessori,

2002: 174). Gradasi warna dapat diperkenalkan dengan menggunakan kotak

warna yang memiliki beberapa warna atau dengan gradasi ukuran tinggi ke rendah

dapat diperkenalkan dalam penggunaan media pembelajaran Montessori

(Montessori, 2002: 175).

C. Auto-correction

Ciri yang ketiga adalah auto-correction, yang berarti media pembelajaran

mempunyai pengendali kesalahan sehingga saat melakukan kesalahan dalam

penggunaan media pembelajaran, anak akan mengetahui kesalahannya sendiri

(Montessori, 2002: 171).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

27

D. Auto-education

Ciri yang keempat adalah auto-education, artinya dirancang untuk

menumbuhkan kemandirian anak yaitu pengembangan kemampuan secara

mandiri, tanpa ada campur tangan dari orang dewasa (Montessori, 2002: 172).

E. Kontekstual

Ciri yang kelima adalah kontekstual. Montessori meyakini bahwa belajar

hendaknya juga disesuaikan dengan konteks (Lillard, 2005: 32). Oleh karena itu.

Montessori menyediakan peralatan untuk belajar anak dengan memanfaatkan

benda yang ada di lingkungan sekitar anak.

Media pembelajaran berbasis metode Montessori memberi kontrol pada

siswa dalam menggunakannya, meningkatkan kemandirian, kehendak, serta

bahasanya (Lillard, 1996: 80-85). Selain itu, siswa juga mampu melihat,

menggunakan, menemukan konsep, dan berpikir kreatif melalui media

pembelajaran Montessori. Berdasarkan teori di atas, media pembelajaran berbasis

metode Montessori membantu anak dalam meningkatkan keterampilan dan

kemandirian. Maka, peneliti mengembangkan media pembelajaran dengan

memperhatikan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori.

2.1.3.2 Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

Media pembelajaran Montessori dapat melatih keterampilan anak dan

mendorong perkembangan anak secara intelektual (Hainstock, 1997: 82). Media

pembelajaran Montessori mengarah pada kemampuan sensorial anak-anak

(Magini, 2013: 31-32). Montessori (dalam Magini, 2013: 39-40) mengemukakan

bahwa melalui pendidikan indra untuk anak-anak berkebutuhan khusus maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

28

anak-anak normal, dapat mengembangkan dan membentuk kepribadian mental

dan intelektual anak, yaitu membentuk anak memiliki minat yang spontan dalam

belajar dan memiliki rasa disiplin pribadi secara spontan pula. Tujuan dari

pendidikan indra adalah untuk menyempurnakan persepsi terhadap rangsang,

melalui latihan-latihan yang berulang-ulang (Gutek, 2013: 238).

Lillard (1996: 80-85) menambahkan bahwa siswa mampu melihat,

menggunakan, dan menemukan konsep dan berpikir kreatif melalui media

pembelajaran Montessori. Selain itu, media pembelajaran Montessori yang

didesain memiliki unsur pengendali kesalahan (Magini, 2013: 54). Berdasarkan

peryataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

berbasis metode Montessori memiliki keunggulan yaitu mengajarkan keterampilan

dan kemandirian anak dalam belajar melalui lima ciri khusus yang dimiliki oleh

media pembelajaran tersebut. Maka, peneliti menyimpulkan bahwa media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode Montessori memiliki

keunggulan yaitu memungkinkan siswa belajar secara mandiri dengan adanya

pengendali kesalahan yang terdapat pada media tersebut.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

2.1.4.1 Hakikat IPA

IPA dipandang sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur.

Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan

pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai

produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam

sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

29

pengetahuan. Sebagai prosedur diartikan metodologi atau cara yang dipakai untuk

mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah

(Bonoseopoetro dalam Trianto, 2012: 6).

Pada hakikatnya IPA merupakan suatu produk, proses dan aplikasi.

Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan

konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang

dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan

produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan

teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan (Prihantoro, dalam

Trianto, 2012 ).

IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan

bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera

maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Berdasarkan pengertian IPA,

dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan sekumpulan pengetahuan kealaman

yang tersusun secara sistematis berupa fakta disertai metode ilmiah dan sikap

ilmiah. Kegiatan ilmiah pada pembelajaran IPA membantu menemukan sebuah

konsep dari suatu materi IPA yang melahirkan produk maupun teknologi.

Tujuan mata pelajaran IPA adalah : (1) memperoleh keyakinan terhadap

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan

keteraturan alam ciptaan-Nya, (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman

konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

30

masyarakat, (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) meningkatkan

kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam, (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi (Mulyasa dalam Trianto, 2012: 111).

Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara

umum bahwa diharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif), yang

merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis pengetahuan yang dimaksud

adalah pengetahuan dasar dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk

kehidupan sehari-hari. Pengetahuan secara garis besar tentang fakta yang ada di

alam untuk dapat memahami dan memperdalam lebih lanjut, dan melihat adanya

keterangan serta keteraturannya. Selain itu, pembelajaran sains diharapkan pula

memberikan keterampilan (psikomotorik), kemampuan sikap ilmiah (afektif),

pemahaman, kebiasaan, dan apresiasi di dalam mencari jawaban terhadap suatu

permasalahan (Laksmi dalam Trianto, 2012). Siswa juga diberi kesempatan untuk

menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungannya dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Samatowa, 2006: 11-12).

2.1.4.2 Materi IPA Bagian-Bagian Tubuh Hewan dan Kegunaannya

Pada pembelajaran IPA kelas II, penggolongan hewan pada materi bagian-

bagian tubuh hewan sangat banyak dan beragam, seperti hewan berkaki dua,

hewan berkaki empat, hewan yang hidup di darat, hewan yang hidup di air, hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

31

bertanduk maupun hewan berbelalai (Purwanti, 2008: 4-6). Pada penelitian dan

pengembangan ini, dibatasi pada mempelajari tentang bagian-bagian dalam dan

bagian-bagian luar tubuh katak, sebagai hewan yang memiliki keunikan yaitu

dapat hidup di air dan di darat.

Tubuh hewan memiliki bagian-bagian. Terdapat tiga bagian utama pada

tubuh hewan, yaitu ada kepala, badan, dan alat gerak (Purwanti, 2008: 14). Pada

bagian kepala, terdapat mulut dan mata, terdapat juga telinga dan hidung. Pada

bagian badan, terdapat dada perut dan ekor. Selain itu, terdapat berbagai alat gerak

hewan, antara lain kaki, sayap, sirip, dan perut.

Banyak jenis hewan yang ada di lingkungan sekitar kita (Purwanti, 2008:

15-16). Setiap hewan memiliki tubuh yang berbeda. Pertama, hewan berkaki dua,

contohnya burung ayam dan itik. Hewan tersebut memiliki paruh dan sayap.

Kedua, terdapat berbagai jenis ikan contohnya ikan emas dan ikan lele yang

memiliki sirip dan ekor, dan juga memiliki insang yang terletak pada bagian

kepala. Ketiga, terdapat hewan berkaki empat, misalnya kucing, anjing, dan katak.

Setiap bagian tubuh hewan memiliki kegunaan yang berbeda-beda.

Katak alias bangkong adalah hewan amfibia yang dapat hidup di air

maupun di darat (Arzy, 2010: 9). Bagian-bagian tubuh katak terdiri dari bagian-

bagian luar dan bagian-bagian dalam. Bagian-bagian luar katak terdiri dari kepala,

badan, kaki depan, dan kaki belakang (Arzy, 2010: 9). Pertama, pada kepala katak

terdapat mulut, mata, selaput pendengaran, dan lubang hidung yang dilengkapi

dengan katub. Kedua, badan, Aryulina (2002: 52) mengemukakan bahwa katak

mempunyai struktur tubuh atau badan yang terdiri dari badan yang kulitnya tipis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

32

licin, berlendir, dan banyak mengandung darah. Pada badan terdapat dua pasang

anggota badan, depan belakang. Kulitnya berwarna hijau kuning dengan bercak-

bercak hitam, lembut dan berlendir. Badan katak berfungsi sebagai pelindung

bagian-bagian di dalamnya, selain itu kulit pada anak katak juga berfungsi sebagai

alat untuk bernapas. Ketiga, kaki katak merupakan anggota gerak yang berjumlah

dua pasang. Kaki katak digunakan untuk melompat dan berenang.

Bagian-bagian dalam tubuh katak terdiri dari esofagus, lambung, hati,

usus halus, usus besar, jantung, dan paru-paru (Meryandini, 2007). Esofagus

bertugas membawa makanan ke perut. Lambung bertugas menerima makanan.

Usus halus bertugas menyerap makanan. Hati berfungsi untuk membantu proses

pencernaan makanan. Usus besar berfungsi untuk menyerap air dan feses. Jantung

berfungsi untuk membantu peredaran darah. Paru-paru berfungsi sebagai alat

pernapasan katak saat hidup di darat.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang media pembelajaran berbasis metode Montessori

dilakukan oleh Ananti (2014), Pertiwi (2015), dan Hardiyanti (2016). Ananti

(2014) mengembangkan alat peraga Matematika untuk penjumlahan dan

pengurangan pecahan berbasis metode Montessori. Penelitian dilakukan di SD

Kanisius Jomegatan Yogyakarta pada siswa kelas IV tahun ajaran 2013/2014.

Hasil validasi produk menunjukkan rerata skor 3,7 dan masuk kategori sangat

baik. Hasil tes siswa menunjukkan peningkatan sebesar 27% dari pretest ke

posttest setelah menjalani pendampingan menggunakan alat peraga blok pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

33

Pertiwi (2015) mengembangkan alat peraga pelajaran Matematika SD

materi perkalian berbasis Montessori. Jenis penelitian yang dilakukan adalah

penelitian dan pengembangan (R&D). Hasil validasi produk menunjukkan bahwa

(1) alat peraga memiliki lima ciri, yaitu menarik, bergradasi, auto-correction,

auto-education, dan kontekstual; (2) memiliki rerata skor 3,55 dan masuk kategori

“sangat baik”dengan demikian, alat peraga papan perkalian sudah layak

digunakan dan dapat melalui tahap uji coba yang lebih luas.

Hardiyanti (2016) mengembangkan alat peraga IPS materi keragaman

budaya Indonesia pada siswa kelas IV SD N Karangwuni 1 tahun ajaran

2015/2016. Model yang digunakan adalah model pengembangan yang

dipaparkan Ali dan Asrori (2014) dan Sugiyono (2015) yang dimodifikasi ke

dalam lima langkah pengembangan, yaitu potensi dan masalah, penyusunan

rencana, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk dan uji lapangan

terbatas. Hasil validasi alat peraga oleh ahli menunjukkan kualitas sangat baik

dengan rerata penilaian sebesar 3,9. Pada uji coba lapangan terbatas menunjukkan

bahwa nilai yang diperoleh siswa pada posttest lebih tinggi daripada pretest

dengan selisih rerata nilai sebesar 37,2.

Berdasarkan beberapa studi literatur, peneliti menemukan relevansi dari

penelitian-penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian

mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis metode Montessori

menunjukkan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran Matematika materi

penjumlahan dan pengurangan, perkalian, dan pada materi pembelajaran IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

34

materi keragaman budaya Indonesia. Pada penelitian sebelumnya media

pembelajaran berbasis metode Montessori yang telah dikembangkan adalah pada

pembelajaran Matematika dan IPS. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk

melakukan penelitian yang mengembangkan media pembelajaran berbasis metode

Montessori pada pembelajaran IPA materi tentang bagian-bagian tubuh katak dan

kegunaannya yang belum pernah dikembangkan pada penelitian terdahulu.

Kerangka relevansi penelitian ini dapat dilihat pada literature map yang

dijabarkan pad bagan Gambar 2.1.

Bagan 2. 1 Literature map tentang penelitian-penelitian yang relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Siswa kelas II SD termasuk dalam tahap perkembangan operasional

konkret yaitu usia 7 sampai 11 tahun. Pada tahap operasional konkret, proses

pemikirannya diarahkan pada kejadian nyata yang diamati oleh anak, serta mampu

Ananti (2014)

Pengembangan Alat

Peraga Matematika SD

Materi Penjumlahan dan

Pengurangan Pecahan

Berbasis Metode Montessori.

Pertiwi (2015)

Pengembangan Alat

Peraga Pelajaran

Matematika SD Materi

Perkalian Berbasis

Montessori.

Hardiyanti (2016)

Pengembangan Alat

Peraga IPS SD Materi

Keragaman Budaya

Indonesia berbasis

Metode Montessori

Yang akan diteliti

Pengembangan Media

Pembelajaran IPA SD Materi

Bagian-Bagian Tubuh Katak

Berbasis Metode Montessori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

35

menyelesaikan permasalahan secara konkret dan tidak abstrak. Bagian-bagian

tubuh hewan merupakan salah satu materi pada mata pelajaran IPA kelas II SD.

Pada materi tersebut memuat tentang bagian-bagian tubuh hewan dan juga

kegunaannya. Apabila materi tersebut disajikan menggunakan metode ceramah

pada siswa kelas II, tentu saja siswa akan bingung karena mereka mampu

menyelesaikan masalah yang konkret. Oleh karena itu, dibutuhkan hal-hal yang

bersifat konkret dan dapat dilihat secara langsung oleh siswa, supaya tujuan

pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

Media pembelajaran berbasis metode Montessori mampu memberikan

jawaban terhadap permasalahan tersebut. Sebelumnya, media pembelajaran

berbasis metode Montessori telah digunakan dalam praktik pembelajaran

Matematika dan IPS. Namun, media pembelajaran berbasis metode Montessori

dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari bagian-bagian tubuh hewan

dan kegunaannya. Kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori

yaitu menarik, bergradasi, auto-correction¸ auto-education, dan kontekstual

dinilai mampu melatih keterampilan dan kemandirian siswa. Siswa mampu

melihat, menggunakan, dan menemukan konsep melalui media pembelajaran

Montessori disesuaikan dengan kondisi siswa, baik secara ukuran, warna, maupun

tekstur permukaannya. Selain itu, pengendali kesalahan sebagai ciri khas media

pembelajaran berbasis metode Montessori dapat melatih siswa dalam bekerja

secara mandiri dan teliti. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan media

pembelajaran berbasis metode Montessori dengan memperhatikan kelima ciri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

36

media pembelajaran tersebut pada materi yang difokuskan pada bagian-bagian

dalam dan bagian-bagian luar tubuh katak beserta kegunaannya.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk menjawab

permasalahan tentang kebutuhan penggunaan media pembelajaran dalam

pembelajaran di sekolah. Penelitian ini difokuskan pada kompetensi dasar

“Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan

sekolah melalui pengamatan” dengan menggunakan media pembelajaran berbasis

metode Montessori. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Kanisius

Eksperimental Mangunan, Berbah, Sleman tahun ajaran 2016/2017. Media

pembelajaran berbasis metode Montessori yang dikembangkan dengan

memperhatikan kelima ciri dasar diharapkan dapat membantu siswa dalam

memahami bagian-bagian dalam dan bagian-bagian luar tubuh katak beserta

kegunaanya.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran IPA SD materi bagian-

bagian tubuh katak berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk

siswa kelas II?

2.4.2 Bagaimana kualitas media pembelajaran IPA SD materi bagian-bagian

tubuh katak berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa

kelas II menurut ahli pembelajaran IPA dan ahli Montessori?

2.4.3 Bagaimana kualitas media pembelajaran IPA SD materi bagian-bagian

tubuh katak berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa

kelas II menurut guru?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

37

2.4.4 Bagaimana kualitas media pembelajaran IPA SD materi bagian-bagian

tubuh katak berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa

kelas II menurut siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

38

BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

atau sering disebut dengan research and development. Penelitian dan

pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk pendidikan

(Sanjaya, 2013: 129). Penelitian dan pengembangan merupakan suatu istilah yang

digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan

atau penemuan baru, metode, produk dan/ atau jasa baru dan menggunakan

pengetahuan yang baru ditemukan (Putra, 2015: 77). Berdasarkan pengertian

tersebut, penelitian dan pengembangan merupakan proses pengembangan dan

validasi produk pendidikan yang didasarkan pada penemuan atau pengetahuan

baru. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA

berbasis metode Montessori materi bagian-bagian tubuh hewan. Penelitian ini

dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui

penggunaan media pembelajaran oleh siswa dalam memahami materi bagian-

bagian tubuh hewan di kelas II SD, khususnya katak. Selain itu, hasil dari

penelitian ini berupa sebuah produk media pembelajaran bagian-bagian tubuh

katak berbasis metode Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

39

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek

penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian.

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas II tahun

ajaran 2016/ 2017 di SD Kanisius Ekperimental Mangunan. Sekelompok siswa

tersebut berjumlah sepuluh anak, yang terdiri dari tiga siswa putra dan tujuh siswa

putri. Peneliti memilih sepuluh anak tersebut berdasarkan hasil diskusi dan

rekomendasi dari wali kelas. Pertimbangan guru kelas memilih kesepuluh siswa

tersebut berdasarkan nilai ulangan harian yang memiliki nilai tinggi, sedang dan

rendah. Peneliti juga memilih berdasarkan hasil pengamatan dengan

memperhatikan karakteristik siswa, seperti siswa yang memperhatikan tetapi

pasif, siswa yang memperhatikan dan aktif, siswa yang tidak memperhatikan

tetapi aktif, siswa yang tidak memperhatikan dan pasif. Aktif dan pasif yang

dimaksudkan oleh peneliti adalah keterlibatan siswa dalam tanya-jawab dan

diskusi di dalam pembelajaran IPA.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran bagian-bagian tubuh

hewan berbasis metode Montessori. Media pembelajaran ini berupa replika dan

puzzle bagian-bagian luar dan dalam tubuh katak. Media pembelajaran ini

dirancang untuk membantu siswa mengenal bagian-bagian tubuh katak, baik

bagian-bagian luar maupun bagian-bagian dalam tubuh katak. Penelitian ini

mengembangkan media pembelajaran replika dan puzzle untuk mempelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

40

bagian-bagian tubuh hewan pada mata pelajaran IPA kelas II semester satu. Media

pembelajaran tersebut terdiri dari replika katak, puzzle bagian-bagian luar dan

bagian-bagian dalam tubuh katak, kartu materi bagian-bagian tubuh katak (kartu

gambar bagian, kartu nama bagian, dan kartu kegunaan bagian), kartu materi

sebagai pengendali kesalahan, serta kotak penyimpanan replika, kotak

penyimpanan puzzle, dan kotak penyimpanan kartu materi.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SD Kanisius

Eksperimental Mangunan yang terletak di Jalan Jogja-Solo km 12, Mangunan,

Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 55573. Peneliti memilih SD Kanisius

Eksperimental Mangunan sebagai tempat uji coba terbatas dikarenakan

berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat melaksanakan tugas PPL,

yaitu baik siswa maupun guru mata pelajaran menunjukkan bahwa sekolah dalam

penggunaan media pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPA masih minim.

Penggunaan media pembelajaran yang masih terbatas dengan jumlah yang

terbatas pula berdampak pada nilai ulangan harian IPA pada salah satu kelas yang

cukup rendah dan tidak memenuhi KKM dibandingkan kelas lainnya sehingga

sering diadakan remidi. Selain itu, letak SD Kanisius Eksperimental Mangunan

strategis dan memungkinkan untuk mencari bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatan media pembelajaran.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan April 2016

sampai dengan Juli 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

41

12 bulan. Mulai dari penentuan judul penelitian, pembuatan proposal,

pengambilan data, pengolahan data, ujian akhir tugas skripsi dan revisi setelah

ujian akhir tugas skripsi.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model yang dipaparkan

oleh Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2008: 169-170) dan Sugiyono (2015:

409-426). Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2008: 169-170) memaparkan

sepuluh langkah yaitu 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3)

pengembangan draf produk, 4) uji coba lapangan awal, 5) merevisi hasil uji coba,

6) uji coba lapangan, 7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan, 8) uji

pelaksanaan lapangan, 9) penyempurnaan produk akhir, dan 10) diseminasi dan

implementasi. Borg & Gall memaparkan kesepuluh langkah sebagai berikut.

a. mengumpulkan, melakukan penelitian dan pengumpulan informasi dengan

observasi kelas, studi literatur.

b. perencanaan yang meliputi perumusan tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian dan produk yang dihasilkan, serta kemungkinan melakukan uji

terbatas.

c. pengembangan produk awal yang meliputi persiapan bahan-bahan pelajaran,

buku pegangan dan perangkat pembelajaran.

d. uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan

mengikutsertakan enam hingga dua belas subjek dan menggunakan teknik

wawancara, observasi, dan angket yang hasilnya dianalisis untuk menemukan

kelemahan-kelemahannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

42

e. berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi berdasarkan hasil

dari uji coba produk awal sehingga dapat menhasilkan produk yang lebih

baik.

f. uji lapangan. Data kuantitatif berupa pretest dan posttest untuk mengukur

ketercapain dari tujuan pembelajaran.

g. perbaikan produk berdasarkan hasil uji produk yang dilakukan sebelum

diujikan kembali pada tahapan selanjutnya.

h. uji coba lapangan pada skala yang lebih luas meliputi sepuluh hingga tiga

puluh sekolah yang terdiri dari 40 sampai 200 subyek dengan menggunakan

teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan kuesioner untuk

dianalisis.

i. revisi produk akhir berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir.

j. desiminasi (menyebarluaskan) produk dan melaporkan produk akhir hasil

penelitian dan pengembangan (dalam Arifin, 2011: 129-132).

Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang

dipaparkan oleh Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2008: 169-170), peneliti

kemudian mencoba membandingkan dengan model yang dipaparkan oleh

Sugiyono (2015: 409-426). Sugiyono menyatakan bahwa terdapat sepuluh

langkah penelitian dan pengembangan, yaitu 1) potensi dan masalah, 2)

mengumpulkan informasi, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) perbaikan

desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi

produk, dan 10) pembuatan produk masal. Berikut adalah bagan 3.1 mengenai

langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2015: 409).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

43

Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono

(2015: 409)

Berdasarkan bagan di atas, suatu penelitian berangkat dari adanya potensi

dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus

ditunjukkan dengan data empirik. Data empirik tersebut berdasarkan penemuan

sendiri, laporan penelitian atau berasal dari dokumentasi laporan kegiatan

perorangan atau instansi yang belum lama ini dilaksanakan atau masih up to date.

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date,

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai

bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi

masalah tersebut. Data empirik tersebut kemudian dijadikan bahan untuk

membuat desain produk. Produk kemudian di validasi oleh pakar atau tenaga ahli

terkait untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya. Setelah diketahui

kelemahan produk, peneliti kemudian melakukan perbaikan desain. Produk yang

Potensi dan Masalah Pengumpulan Data

Validasi Desain Desain Produk

Uji Coba Produk Revisi Desain

Revisi Produk Uji Coba Pemakaian

Produksi Massal Revisi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

44

telah direvisi tersebut selanjutnya diuji cobakan secara terbatas untuk mengetahui

manfaat dari produk dan untuk mengatasi masalah yang dihadapi responden.

Setelah diuji cobakan, dilakukan revisi kembali untuk memperbaiki kelemahan

yang dialami responden saat menggunakan produk. Setelah pengujian terhadap

produk berhasil, kemudian dilakukan uji coba pemakaian pada lingkup responden

yang sebenarnya. Apabila dalam uji coba pemakaian tersebut terdapat

kekurangan, maka selanjutnya diadakan revisi kembali. Setelah revisi hasil uji

coba pemakaian pada lingkup responden yang sebenarnya berhasil dilakukan,

maka produk dapat dinyatakan efektif dan layak sehingga dapat produk tersebut

dapat diproduksi secara masal (Sugiyono, 2015: 409-426).

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model yang dipaparkan

oleh Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2008: 169-170) dan Sugiyono (2015:

409-426). Penelitian ini dibatasi pada uji coba lapangan terbatas dan produk

media pembelajaran yang telah divalidasi karena waktu yang relatif singkat. Oleh

karena itu, peneliti memodifikasi ke dalam lima langkah, yaitu potensi dan

masalah, penyusunan rencana, pengembangan bentuk awal produk, validasi

produk, dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian diawali dengan

mengidentifikasi masalah dan analisis kebutuhan guru dan siswa pada tahap

potensi dan masalah. Selanjutnya peneliti melakukan penyusunan perencanaan

berupa pembuatan instrumen penelitian yang digunakan pada saat penelitian. Pada

tahap pengembangan desain, peneliti mengembangkan dan membuat produk

berdasarkan lima karakteristik media pembelajaran Montessori. Produk tersebut

kemudian divalidasi oleh ahli pada tahap validasi produk sebelum digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

45

tahap uji coba terbatas. Setelah selesai divalidasi, kemudian peneliti melakukan

uji coba produk pada tahap uji coba terbatas. Berikut adalah langkah-langkah

penelitian dan pengembangan yang disajikan dalam bagan 3.2.

Bagan 3.2 Rancangan penelitian

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan mengadopsi model yang

dipaparkan oleh Borg dan Gall (dalam Arifin, 2011: 129-132) dan Sugiyono

(Sugiyono, 2015: 407-408). Peneliti memodifikasi tahap penelitian menjadi lima

langkah yaitu potensi dan masalah, penyusunan rencana, pengembangan bentuk

awal produk, validasi produk dan uji coba lapangan terbatas. Berikut kelima

tahapan penelitian yang disajikan dalam bagan 3.3.

Potensi dan masalah (Sugiyono, 2015: 409)

Penyusunan perencanaan (Arifin, 2014: 114)

Uji coba lapangan terbatas. Borg & Gall (Arifin, 2014: 115)

Pengembangan bentuk awal produk (Borg & Gall (Arifin, 2014:

113) Sugiyono, 2015: 414)

Validasi produk (Sugiyono, 2015: 414)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

46

Bagan 3.3 Prosedur penelitian dan pengembangan

TAHAP II Perencanan (Borg dan Gall, 1983) Data analisis kebutuhan

Konsep pembuatan media

pembelajaran

Instrumen

Desain media pembelajaran

Desain album media

pembelajaran

Kuesioner

validasi produk

Tes Validasi guru SD

penelitian dan setara

Revisi Uji

empiris Uji keterbacaan

soal oleh siswa Revisi

Validasi ahli IPA

dan Montessori Revisi

Uji

keterbacaan

instrumen oleh

siswa dan guru

Revisi Instrumen siap

digunakan

TAHAP IV Validasi Produk (Sugiyono, 2015)

Media pembelajaran

Album media

pembelajaran

Validasi oleh ahli IPA dan

Montessori

Validasi oleh ahli IPA dan

Montessori

Album dan media

pembelajaran siap untuk diuji

cobakan

TAHAP III Pengembangan Bentuk Awal Produk

(Borg dan Gall, 1983) Desain media pembelajaran

Desain album

Pengumpulan bahan Pembuatan media

pembelajaran dan album

Media

pembelajaran

dan album siap

divalidasi

TAHAP V Uji Coba Terbatas (Borg dan Gall, 1983)

Pretest Uji coba terbatas Posttest Tanggapan guru

dan siswa

Produk media pembelajaran IPA

SD materi bagian-bagian tubuh

katak dan kegunaannya berbasis

metode Montessori

TAHAP I Potensi dan Masalah (Sugiyono, 2015)

Identifikasi

Masalah

Pedoman

Wawancara

Pedoman

Observasi

Validasi oleh

ahli IPA,

Montessori dan

guru

Validasi oleh

ahli IPA dan

Montessori

Observasi

Wawancara

Pembuatan kuesioner

analisis kebutuhan

Validasi ahli IPA dan

Montessori

Uji keterbacaan

analisis kebutuhan

guru dan siswa

Penyebaran

Kuesioner Data

analisis

kebutuhan

Analisis

karakteristik

media

pembelajaran

Montessori

Analisis

karakteristik

siswa

Data ketersediaan

dan penggunaan

media

pembelajaran serta

kesulitan belajar

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

47

3.4.1 Potensi dan Masalah

Tahapan pertama pada penelitian dan pengembangan ini adalah potensi

dan masalah. Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis potensi dan masalah

melalui analisis kebutuhan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan

pembagian kuesioner kepada guru dan siswa. Instrumen observasi dan wawancara

tersebut, sebelumnya divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli media

pembelajaran berbasis metode Montessori sebelum digunakan untuk

mengumpulkan data.

Setelah divalidasi, peneliti melakukan observasi terkait pembelajaran

IPA di kelas II SD. Peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah,

guru, dan siswa kelas II SD. Kemudian, peneliti menganalisis hasil observasi dan

wawancara terkait karakteristik siswa, penggunaan dan ketersediaan media

pembelajaran, dan kesulitan belajar dalam pembelajaran IPA di kelas II. Hasil

analisis tersebut digunakan sebagai acuan untuk membuat kuesioner analisis

kebutuhan.

Penyusunan kuesioner analisis kebutuhan memperhatikan karakteristik

media pembelajaran berbasis metode Montessori dan karakteristik siswa.

Kuesioner analisis kebutuhan sebelumnya divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA,

ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori dan guru SD setara untuk

mengetahui kelayakan instrumen sebelum digunakan. Setelah divalidasi,

kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa kelas II dan guru kelas II.

Kemudian peneliti melakukan revisi pada instrumen berdasarkan hasil validasi

yang dilakukan oleh para ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

48

Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan instrumen analisis

kebutuhan kepada siswa dan guru di SD setara, untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa dan guru di SD setara tersebut terhadap kalimat pertanyaan

dalam kuesioner. Kemudian peneliti melakukan revisi pada instrumen berdasarkan

hasil uji keterbacaan analisis kebutuhan. Setelah dilakukan revisi, instrumen

analisis kebutuhan telah siap untuk digunakan. Selanjutnya peneliti menyebarkan

instrumen analisis kebutuhan di SD penelitian sebagai tahap analisis kebutuhan.

3.4.2 Penyusunan Rencana

Tahap kedua dalam penelitian dan pengembangan ini adalah penyusunan

rencana. Pada tahap ini peneliti membuat konsep media pembelajaran berdasarkan

hasil analisis kebutuhan. Peneliti merancang desain media pembelajaran serta

album petunjuk media pembelajaran. Desain media pembelajaran dan album

petunjuk sebagai pegangan peneliti dalam membuat produk atau prototipe, yaitu

media pembelajaran dan album petunjuk.

Peneliti juga menyiapkan instrumen validasi produk dan tes. Instrumen

tersebut dibuat dalam bentuk tes dan kuesioner. Instrumen tes berupa soal pretest

dan posttest yang dibentuk dalam soal isian singkat. Sebelum digunakan,

instrumen tes divalidasi terlebih dahulu oleh guru SD setara. Berdasarkan validasi

tersebut, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kekurangan pada

instrumen.

Setelah direvisi, instrumen diuji cobakan secara empiris kepada siswa di

SD setara. Hasil uji empiris diolah dengan menggunakan Statistic Package for

Social Studies 22 (SPSS 22) untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

49

tes. Peneliti kemudian memilih 10 butir soal yang valid sebagai soal pretest dan

posttest. Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan soal kepada siswa di SD

setara. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, peneliti melakukan revisi kembali

apabila masih terdapat kekurangan pada instrumen tes.

Peneliti juga menyusun instrumen kuesioner validasi produk dan

instrumen tanggapan mengenai produk media pembelajaran untuk siswa. Sebelum

digunakan, kuesioner validasi produk dan tanggapan mengenai media

pembelajaran terlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA, ahli media

pembelajaran berbasis metode Montessori dan guru SD setara untuk mengetahui

kesesuaian bahasa yang digunakan dalam kalimat pernyataan. Setelah divalidasi,

kemudian peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kesalahan pada kuesioner.

Selanjutnya instrumen juga diujikan kepada siswa SD setara untuk mengetahui

keterbacaan dari kuesioner tersebut, sehingga peneliti dapat mengukur

pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan. Peneliti kembali melakukan revisi

terhadap hasil uji keterbacaan siswa SD setara. Setelah melakukan revisi, maka

instrumen uji keterbacaan untuk siswa telah siap untuk digunakan.

3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Tahapan ketiga dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk awal

produk. Peneliti membuat media pembelajaran berdasarkan desain yang telah

dirancang. Setelah desain media pembelajaran selesai dibuat, peneliti membuat

media pembelajaran berdasarkan rancangan tersebut. Peneliti membuat media

pembelajaran berdasarkan lima ciri media pembelajaran Montessori, yaitu

menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan kontekstual. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

50

kemudian mengumpulkan bahan-bahan pembuatan media pembelajaran. Selain

itu, peneliti juga membuat album media pembelajaran dengan tujuan sebagai

pedoman penggunaan media pembelajaran yang telah dibuat. Setelah selesai,

maka prototipe media pembelajaran berbasis metode Montessori siap untuk

divalidasi.

3.4.4 Validasi Produk

Tahapan keempat dalam penelitian ini adalah validasi produk. Media

pembelajaran dan album yang telah selesai dibuat, selanjutnya divalidasi oleh

beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis

metode Montessori. Validasi tersebut dilakukan untuk menilai kelayakan produk

yang telah dikembangkan sebelum diuji cobakan secara terbatas. Berdasarkan

hasil validasi tersebut, peneliti kemudian melakukan analisis kualitas media

pembelajaran. Setelah dianalisis, maka diperoleh produk media pembelajaran dan

album media pembelajaran yang siap digunakan dalam uji coba lapangan terbatas.

3.4.5 Uji Coba Lapangan Terbatas

Tahapan kelima pada penelitian dan pengembangan ini adalah uji coba

lapangan terbatas. Produk yang telah dibuat diujikan kepada 10 orang siswa di SD

penelitian. Para siswa tersebut diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui

perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran.

Pretest diberikan kepada siswa sebelum menggunakan media pembelajaran dan

posttest diberikan setelah siswa menggunakan media pembelajaran. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui adanya perubahan atau tidak, setelah dilakukan

perbandingan antara hasil tes siswa sebelum dan sesudah mengunakan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

51

pembelajaran. Selain itu, guru kelas dan siswa juga memberikan tanggapan

mereka mengenai media pembelajaran yang telah dikembangkan.

Berdasarkan validasi produk pada tahap keempat dan uji coba lapangan

terbatas pada tahap kelima maka, peneliti melakukan revisi produk yang terakhir.

Penelitian ini dimodifikasi ke dalam lima tahap dengan hasil akhir berupa produk.

Dengan dilakukannya revisi produk pada tahap akhir, maka terciptalah produk

media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak mata pelajaran IPA SD materi

bagian-bagian tubuh hewan berbasis metode Montessori.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, dengan

observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, dan penggabungan dari

keempatnya (Sugiyono, 2015: 308-309). Selain itu, Widoyoko (Widoyoko, 2015:

33) mengemukakan bahwa teknik ini merupakan strategi yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Pengumpulan

data dapat dilakukan dengan menggunakan angket, observasi, wawancara, tes, dan

analisis dokumen. Pengumpulan data ini dimaksudkan agar memperoleh bahan-

bahan, keterangan-keterangan, dan informasi yang dapat dipercaya. Pada

penelitian dan pengembangan ini, peneliti mengumpulkan data dengan

menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, triangulasi (gabungan),

dan tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

52

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap unsur-unsur yang nampak berupa data maupun informasi dalam suatu

gejala pada objek pengukuran (Widoyoko, 2014: 64). Observasi ini digunakan

untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti

memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang sedang diteliti.

Observasi pada penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada pembelajaran

IPA kelas II serta ketersediaan media pembelajaran di SD Kanisius Eksperimental

Mangunan. Aspek yang diobservasi adalah ketersediaan dan pemanfaatan media

pembelajaran, serta cara mengajar guru saat melaksanakan pembelajaran IPA di

kelas II.

3.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik mengumpulkan data dengan

menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka maupun melalui saluran media

tertentu (Sanjaya, 2011: 96). Melalui wawancara, peneliti akan mengetahui hal-

hal yang lebih mendalam mengenai partisipan dalam menginterprestasikan situasi

dan fenomena yang terjadi, dimana hal tersebut tidak dapat ditemukan dalam

observasi (Sugiyono, 2015: 318). Kegiatan wawancara pada penelitian dan

pengembangan ini ditujukan kepada kepala sekolah SD Kanisius Eksperimental

Mangunan, guru kelas II, dan siswa kelas II. Jenis wawancara yang digunakan

peneliti adalah wawancara semiterstruktur, karena kegiatan wawancara

direncanakan dan peneliti menggunakan pedoman wawancara berupa garis-garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan. Esterberg (Sugiyono, 2015: 320)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

53

mengemukakan bahwa wawancara semiterstruktur adalah wawancara yang lebih

bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Dalam melakukan

wawancara terstruktur, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya sudah disiapkan

(Esterberg dalam Sugiyono, 2015: 319). Sedangkan tujuan dari wawancara

semiterstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,

dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya

(Sugiyono, 2015: 320).

Data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala sekolah

adalah informasi terkait dengan sekolah, ketersediaan maupun penggunaan media

pembelajaran, nilai-nilai ujian nasional dari tahun ke tahun pada mata pelajaran

IPA serta penelitian yang pernah dilaksanakan di SD Kanisius Eksperimental

Mangunan. Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas II terkait dengan

ketersediaan media pembelajaran, penggunaan media pembelajaran di kelas,

kesulitan yang ditemui selama pembelajaran IPA serta usaha yang dilakukan guru

untuk mengatasi kesulitan. Wawancara yang dilakukan dengan siswa untuk

mengetahui penggunaan media pembelajaran IPA di kelas dan juga kesulitan yang

dialami dalam pembelajaran IPA.

3.5.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis secara tertutup

maupun terbuka kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Pada

penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan kuesioner untuk analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

54

kebutuhan dan validasi produk. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada

guru dan siswa kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan untuk menganalisis

kebutuhan terkait media pembelajaran. Kuesioner validasi produk diberikan

kepada ahli pembelajaran IPA, ahli media pembelajaran berbasis metode

Montessori dan guru kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan terkait

kelayakan media pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Kuesioner validasi

produk juga diberikan kepada siswa kelas II SD Kanisius Eksperimental

Mangunan untuk melihat kelayakan media pembelajaran yang telah diuji cobakan

secara terbatas oleh peneliti. Kuesioner yang digunakan peneliti dibuat

berdasarkan kisi-kisi. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka.

Kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang dapat dijawab secara bebas oleh

responden atau peneliti tidak memberikan alternatif jawaban kepada responden

(Widoyoko, 2014: 36). Validasi produk menggunakan rating scale (skala

bertingkat) yaitu pernyataan diikuti kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-

tingkatan (Widoyoko, 2014: 36). Data mentah yang diperoleh dengan

menggunakan rating scale berupa angka yang kemudian ditafsirkan dalam

pengertian kualitatif (Sugiyono, 2015: 141).

3.5.4 Tes

Tes merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang terdiri dari

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Tes digunakan untuk mengukur

tingkat kemampuan sesorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

55

dikenai tes. Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan

pretest dan posttest untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan media pembelajaran pada uji coba terbatas. Peneliti menggunakan

jenis tes uraian terbatas dengan ragam tes jawaban singkat. Soal tes digunakan

sebagai data pendukung untuk mengetahui kualitas media pembelajaran. Pretest

dilakukan sebelum uji coba terbatas yaitu pada awal pembelajaran sebelum

menggunakan media pembelajaran, sedangkan posttest dilakukan pada akhir

pembelajaran setelah siswa menggunakan media pembelajaran.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu pada waktu penelitian yang

dilakukan menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010: 192). Pada penelitian dan

pengembangan ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen diantaranya adalah

pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner, dan matriks triangulasi

untuk teknik non tes dan soal pretest-posttest untuk teknik tes.

3.6.1 Pedoman Observasi

Observasi dilaksanakan pada pembelajaran IPA kelas II dan ketersediaan

media pembelajaran di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Aspek yang

diobservasi adalah kesulitan belajar siswa, ketersediaan media pembelajaran di

kelas, penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran IPA, dan cara

mengajar guru kelas. Kisi-kisi observasi pembelajaran IPA kelas II dapat dilihat

pada tabel 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

56

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran IPA kelas II

No.

Item

Kisi-kisi Observasi Objek yang Diamati

1,2 Ketersediaan media pembelajaran IPA di

kelas

Adanya media pembelajaran yang dipajang

di kelas

Media pembelajaran layak untuk

digunakan dalam pembelajaran

3,4 Penggunaan media pembelajaran IPA dalam

pembelajaran di kelas

Guru menggunakan media pembelajaran

IPA untuk menjelaskan materi

pembelajaran

Guru menguasai cara menggunakan media

pembelajaran

5,6 Cara penggunaan media pembelajaran IPA

di kelas

Guru menjelaskan cara penggunaan media

pembelajaran IPA kepada siswa

Siswa dapat menggunakan media

pembelajaran secara mandiri.

7,8 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam

pembelajaran di kelas

Siswa mengalami kesulitan saat mengikuti

pembelajaran IPA di kelas

Siswa mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal IPA

Sebelum digunakan, instrumen observasi telah divalidasi oleh beberapa

ahli pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori.

Validitas konstruk merupakan uji validitas pada instrumen nontes yang digunakan

untuk mengukur sikap (Sugiyono, 2015: 176). Validitas konstruk mengacu pada

sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu menjadi

dasar penyusunan instrumen (Widoyoko, 2009: 131). Melalui validasi konstruk

yang dilakukan oleh ahli tersebut, diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman

observasi. Hasil validasi instrumen pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 4.1

halaman 77.

3.6.2 Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Kepala SD Kanisius Eksperimental

Mangunan, Guru kelas II, dan siswa kelas II. Wawancara yang dilakukan

bertujuan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran IPA dari

narasumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

57

3.6.2.1 Wawancara Kepala Sekolah

Wawancara pertama ditujukan kepada kepala sekolah SD Kanisius

Eksperimental Mangunan. Teknik wawancara yang dipilih adalah teknik

wawancara semiterstruktur yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya lebih

bebas dan lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat,

dan ide-idenya (Sugiyono, 2015: 320). Berikut adalah garis besar rencana

wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rencana Wawancara dengan Kepala Sekolah

No Topik Pertanyaan

1. Informasi berkaitan dengan sekolah

a. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang akademik

b. Prestasi yang diraih siswa dalam bidang non akademik

c. Nilai UN mata pelajaran IPA

2. Ketersediaan media pembelajaran di sekolah

a. Media pembelajaran IPA yang sudah ada di sekolah

b. Pengadaan media pembelajaran IPA di sekolah

c. Perawatan media pembelajaran IPA di sekolah

3. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran

4. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan media pembelajaran

3.6.2.2 Wawancara Guru Kelas II

Kegiatan Wawancara yang kedua ditujukan kepada guru kelas II.

Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara semiterstruktur.

Adapun rencana wawancara dengan guru kelas II dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Rencana Wawancara dengan Guru Kelas II

No Topik Pertanyaan

1. Ketersediaan media pembelajaran di kelas

a. media pembelajaran IPA yang dimiliki oleh kelas

b. Pengadaan media pembelajaran IPA oleh guru

2. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran

3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA

4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA

5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

58

3.6.2.3 Wawancara Siswa Kelas II

Kegiatan wawancara yang ketiga ditujukan kepada siswa kelas II.

Wawancara yang dilakukan menggunakan teknik wawancara semiterstruktur.

Adapun rencana wawancara dengan siswa kelas II dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Rencana Wawancara dengan Siswa Kelas II

No Topik Pertanyaan

1. Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi

2. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA

3. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA

Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti tersebut telah

divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis

metode Montessori supaya instrumen dapat digunakan untuk mengumpulkan data

yang valid selama penelitian. Uji validitas yang digunakan pada instrumen nontes

adalah validasi konstruk. Validitas konstruk merupakan uji validitas pada

instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap (Sugiyono, 2015: 176).

Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep

dari suatu teori, yaitu menjadi dasar penyusunan instrumen (Widoyoko, 2009:

131). Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli tersebut, diperoleh hasil

rerata skor validasi pedoman wawancara. Hasil validasi pedoman wawancara

dengan kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 4.3 halaman 80. Hasil validasi

pedoman wawancara dengan guru kelas II dapat dilihat pada tabel 4.6 halaman 82.

Hasil validasi pedoman wawancara dengan siswa kelas II dapat dilihat pada tabel

4.9 halaman 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

59

3.6.3 Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner dalam melakukan analisis kebutuhan,

validasi produk oleh para ahli, dan validasi produk melalui uji lapangan terbatas.

3.6.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan

Jenis kuesioner analisis kebutuhan berupa kuesioner terbuka. Responden

dapat menjawab secara bebas pada kuesioner yang diberikan (Widoyoko, 2015:

36). Peneliti menggunakan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru kelas II SD

Kanisius Eksperimental Mangunan dan siswa kelas II SD Kanisius Eksperimental

Mangunan. Hasil kuesioner menjadi pertimbangan peneliti dalam perancangan

media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan lima karakteristik media

pembelajaran berbasis metode Montessori. Kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan

disajikan dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa dan Guru Kelas II

Indikator Deskriptor

Nomor item

Kuesioner

Guru

Kuesioner

Siswa

Auto-

education

1. Menggunakan media pembelajaran

dalam pembelajaran IPA 1 1

2. Memahami konsep matematika secara

mandiri 2 2

Kontekstual 1. Memanfaatkan bahan dari lingkungan

sekitar 3 dan 4 3 dan 4

Menarik 1. Memiliki warna 5 dan 6 6 dan 7

Bergradasi

1. Bentuk media pembelajaran 9 10

2. Berat media pembelajaran 8 8

Auto-

correction

1. Membantu menemukan kesalahan

sendiri 10 9

2. Membantu menemukan jawaban yang

benar 7 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

60

Responden dalam analisis kebutuhan penelitian dan pengembangan ini

adalah guru dan seluruh siswa kelas II di SD Kanisius Eksperimental Mangunan.

Hasil dari kuesioner tersebut sebagai pertimbangan untuk merancang media

pembelajaran yang dikembangkan. Kelima indikator yang terdapat pada kisi-kisi

dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk guru dan 10 pertanyaan untuk siswa

yang disusun dalam bentuk kuesioner analisis kebutuhan. Contoh kuesioner

analisis kebutuhan untuk guru dapat dilihat pada halaman 196 lampiran 2.4.

Contoh kuesioner analisis kebuthan untuk siswa dapat dilihat pada halaman 199

lampiran 2.5.

3.6.2 Kuesioner Validasi Produk

Peneliti menyusun kuesioner validasi produk berdasarkan lima ciri media

pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan produk. Karakteristik

tersebut diantaranya auto-education, kontekstual, menarik, bergradasi, dan auto-

correction. Kuesioner validasi produk diberikan untuk mengetahui kelayakan

media pembelajaran yang dikembangkan. Kuesioner tersebut diisi oleh ahli

pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori.

Sebelumnya, peneliti melakukan presentasi mengenai media pembelajaran yang

telah dibuat. Kemudian, para ahli mengisi kuesioner validasi produk. Selain

kuesioner validasi oleh ahli, terdapat juga kuesioner tanggapan mengenai media

pembelajaran yang dikembangkan oleh siswa yang dilakukan setelah uji coba

terbatas. Kuesioner validasi produk oleh ahli maupun kuesioner tanggapan oleh

siswa memiliki indikator yang sama. Kisi-kisi kuesioner validasi produk oleh ahli

dan kuesioner tanggapan oleh siswa disajikan dalam tabel 3.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

61

Tabel 3.6 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan

Tanggapan Produk oleh Siswa

Indikator Deskriptor Nomor item

Ahli Siswa

Auto-

education

1. Menggunakan media pembelajaran dalam

pembelajaran IPA 2 2

2. Memahami konsep IPA secara mandiri 1 1

Kontekstual 1. Memanfaatkan bahan dari lingkungan sekitar 3 10

2. Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar 4 11

Menarik

1. Memiliki warna 5 3

2. Cara kerja media pembelajaran menarik 7 5

3. Bentuk media pembelajaran 6 4

Bergradasi 1. Dapat digunakan untuk lebih dari satu kompetensi 8 6

2. Berat media pembelajaran sesuai dengan siswa 9 7

Auto-

correction

1. Membantu menemukan kesalahan sendiri 10 8

2. Membantu menemukan jawaban yang benar 11 9

Kelima indikator yang terdapat dalam kisi-kisi dikembangkan menjadi 11

pernyataan yang disusun dalam kuesioner validasi produk untuk ahli dan untuk

siswa. Contoh kuesioner validasi produk oleh ahli dapat dilihat pada halaman 221

lampiran 4.1. Contoh kuesioner tanggapan mengenai media pembelajaran dapat

dilihat pada halaman 227 lampiran 4.2. Selain produk berupa media pembelajaran,

produk yang berupa album media pembelajaran juga diuji kelayakannya oleh ahli

pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori.

Aspek yang dinilai dalam validasi album disajikan dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7 Aspek Penilaian Album Media Pembelajaran

No Aspek yang dinilai

1 Kesesuaian bahasa dengan tata bahasa Indonesia yang baku

2 Kejelasan kalimat

3 Pemilihan jenis huruf

4 Pemilihan ukuran huruf

5 Pemilihan ukuran gambar

6 Kejelasan gambar

7 Kelengkapan album

8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan

9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang digunakan

10 Kesesuaian perilaku dalam langkah kegiatan dengan perkembangan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

62

Kuesioner analisis kebutuhan, validasi produk dan tanggapan siswa

mengenai media pembelajaran terlebih dahulu divalidasi oleh beberapa ahli yaitu

ahli pembelajaran IPA, ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori dan

guru SD setara. Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk

mengumpulkan data yang valid selama penelitian. Validasi instrumen nontes

untuk mengukur skala sikap menggunakan validasi konstruk. Validitas konstruk

merupakan uji validitas pada instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur

sikap (Sugiyono, 2015: 176). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu

instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu menjadi dasar penyusunan

instrumen (Widoyoko, 2009: 131). Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh

ahli tersebut, diperoleh hasil rerata skor validasi kuesioner analisis kebutuhan dan

rerata skor validasi produk. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat

dilihat pada tabel 4.12 halaman 88, sedangkan untuk siswa dapat dilihat pada tabel

4.13 halaman 89. Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli dapat dilihat

pada tabel 4.25 halaman 114, sedangkan hasil validasi kuesioner tanggapan

mengenai media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.26 halaman

115.

Selain uji validitas konstruk, kuesioner untuk siswa diuji keterbacaannya

terlebih dahulu. Uji keterbacaan dilakukan kepada siswa kelas II SD setara untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan atau

pernyataan dalam kuesioner. Hasil dari uji keterbacaan tersebut, diperoleh rerata

skor uji keterbacaan kuesioner. Hasil uji keterbacaan analisis kebutuhan siswa

dapat dilihat pada tabel 4.14 halaman 90. Selain itu, hasil uji keterbacaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

63

kuesioner tanggapan mengenai media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada

tabel 4.27 halaman 116.

3.6.4 Soal Tes

Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan tes

sebagai pretest dan posttest. Tes sebagai pretest dan posttest dilakukan untuk

mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media

pembelajaran dalam uji coba terbatas. Tes tersebut disusun dan dikembangkan

berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) “Mengenal bagian-bagian utama tubuh

hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan” untuk

kelas II semester ganjil. Peneliti mengembangkan KD tersebut menjadi dua

indikator. Kedua indikator tersebut kemudian dikembangkan lagi menjadi 25 soal

tipe isian singkat. Berikut ini adalah tabel 3.8 mengenai kisi-kisi soal tes.

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item

1.1 Mengenal bagian-bagian

utama tubuh hewan dan

tumbuhan di sekitar rumah

dan sekolah melalui

pengamatan

1.1.1 Menyebutkan bagian-

bagian tubuh hewan.

1, 2, 4, 8, 9, 10, 16, 17, 19, 20,

21, 22, dan 25

1.1.2 Memahami kegunaan

bagian-bagian tubuh

hewan.

3, 5, 6, 7, 11,12, 13, 14, 15, 18,

23 dan 24

Instrumen tes yang telah dibuat kemudian diuji validitasnya. Validitas

merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian

dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015: 363). Arikunto

(dalam Sugiyono 2015: 134) mengemukakan bahwa instrumen yang valid atau

sah mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas yang rendah. Alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur

itu dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Widoyoko, 2009: 98).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

64

Validitas yang dilakukan pada instrumen tes sebelum digunakan adalah

validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi adalah membandingkan antara isi

instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2015: 182).

Sebuah tes dikatakan validitas isi (content validity) apabila dapat mengukur tujuan

khusus yang sejajar dengan materi pelajaran atau dapat membandingkan antara isi

instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Widoyoko, 2009: 129).

Aspek yang dinilai dalam uji validitas isi dituangkan dalam tabel 3.9.

Tabel 3. 9 Aspek Penilaian Validitas Isi Instrumen Tes

No Aspek yang Dinilai

1 Kesesuaian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator

2 Kesesuaian perilaku yang dituntut dalam indikator dengan perkembangan siswa

3 Kesesuaian indikator 1 dengan item soal yang diberikan

4 Kesesuaian indikator 2 dengan item soal yang diberikan

5 Kesesuaian indikator 3 dengan item soal yang diberikan

6 Kesesuaian indikator 4 dengan item soal yang diberikan

7 Kesesuaian indikator 5 dengan item soal yang diberikan

8 Kesesuaian indikator 6 dengan item soal yang diberikan

9 Kesesuaian indikator 7 dengan item soal yang diberikan

10 Kesesuaian penggunaan bahasa dengan bahasa Indonesia baku

11 Kesesuaian penulisan kalimat pertanyaan

Selanjutnya, sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk (construct

validity) apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap

aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran atau mengukur

sesuatu sesuai dengan definisi yang digunakan (Widoyoko, 2009: 131). Validitas

dilakukan untuk mengetahui konstruksi soal keterkaitannya dengan kesesuaian

materi, bahasa, dan penulisan soal. Hasil validasi isi dapat dilihat pada tabel 4.19

halaman 109 dan hasil validasi konstruk dapat dilihat pada tabel 4.20 halaman

110.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

65

Instrumen tes yang sudah divalidasi oleh ahli kemudian diujikan secara

empiris kepada siswa kelas IIB SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Data yang

diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows

untuk menganalisis item soal yang valid. Item soal yang valid dapat dilihat dari

perbandingan r hitung dan r tabel. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka

item soal tersebut valid dan sebaliknya. Jika harga sig. (2-tailed) lebih kecil dari

0,05 maka item soal tersebut valid (Widoyoko, 2009: 137). Rekapitulasi item tes

yang telah diolah menggunakan SPSS 22 for Windows, yang valid dan tidak valid

dapat dilihat pada tabel 4.21 halaman 112.

Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya peneliti melakukan uji

reliabilitas item soal. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama. Oleh karena itu, walaupun instrumen tersebut valid umumnya

pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan (Sugiyono,

2015: 364). Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari nilai

koefisien Alpha. Item soal diuji dengan menggunakan program SPSS 20 for

Windows dengan menghitung nilai koefisien Alpha, yang dinyatakan reliabel

apabila koefisien nilai Alpha sekurang-kurangnya 0,7 (Widoyoko, 2015: 165).

Hasil rekapitulasi reliabilitas item tes yang telah diolah menggunakan SPSS 20 for

Windows dapat dilihat pada tabel 4.22 halaman 112.

Berdasarkan hasil pengolahan validitas dan reliabilitas, sebanyak 10 soal

dipilih untuk digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Sebelum diujikan secara

terbatas, 10 soal tersebut diuji keterbacaannya untuk mengetahui tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

66

pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan atau pernyataan dalam soal tes.

Hasil uji keterbacaan dapat dilihat pada tabel 4.24 halaman 113.

3.7 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data, untuk meningkatkan

pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan (Sugiyono, 2015: 330).

Terdapat dua macam triangulasi, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Sedangkan

triangulasi sumber berarti peneliti mengumpulkan data dari sumber yang berbeda-

beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2015: 330). Bagan triangulasi data

dapat dilihat pada bagan 3.3.

Bagan 3.4 Triangulasi teknik pengumpulan data analisis kebutuhan

Pada penelitian dan pengembangan ini, triangulasi teknik digunakan

untuk memperoleh data analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan tersebut

digunakan pada tahap awal untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan media

pembelajaran IPA di kelas II yakni melalui observasi, wawancara, dan kuesioner.

Berdasarkan bagan 3.4 peneliti memperoleh data analisis kebutuhan melalui tiga

Kuesioner

Wawancara Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

67

teknik yaitu observasi, wawancara dan kuesioner. Data yang diperoleh melalui

triangulasi teknik tersebut digunakan sebagai pertimbangan peneliti dalam

mengembangkan media pembelajaran dengan melihat kebutuhan dari siswa dan

guru. Hasil triangulasi teknik dapat dilihat pada bagan 4.2 halaman 102.

Selanjutnya, peneliti menggunakan triangulasi sumber. Pada penelitian

ini, penggunaan triangulasi sumber untuk menganalisis data hasil wawancara

berdasarkan tiga sumber data yang berbeda. Bagan 3.5 merupakan bagan

triangulasi sumber data.

Bagan 3.5 Triangulasi Sumber Data Wawancara

Berdasarkan bagan 3.5 tersebut, peneliti melakukan wawancara kepada

kepala sekolah, guru dan siswa. Hasil triangulasi sumber dapat dilihat pada bagan

4.1 halaman 85. Hasil wawancara tersebut menjadi gambaran awal peneliti dalam

mengidentifikasi masalah pada tahap awal penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2015: 207). Teknik

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

Kepala Sekolah

Guru Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

68

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

peneliti maupun orang lain (Sugiyono, 2015: 335). Melalui pengumpulan data

diperoleh data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuatitatif adalah data

yang berwujud angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran (Widoyoko,

2015: 21). Dalam penelitian dan pengembangan ini diperoleh data kuantitatif dari

validasi pedoman wawancara, validasi pedoman observasi, validasi kuesioner

analisis kebutuhan, validasi kuesioner validasi produk, uji empiris soal tes, uji

keterbacaan kuesioner dan soal tes, serta pretest dan postest melalui uji coba

terbatas. Data kualitatif menunjukkan suatu kualitas atau mutu yang dilihat dari

keadaan, proses maupun peristiwa, yang dituangkan dalam bentuk pernyataan atau

kata-kata (Widoyoko, 2015: 18). Dalam penelitian dan pengembangan ini data

kualitatif diperoleh dari hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara, hasil

kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk media

pembelajaran oleh ahli, hasil observasi, dan hasil wawancara. Berikut ini adalah

pembahasan teknis analisis dari data kuantitatif dan data kualitatif.

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif pada penelitian meliputi hasil validasi pedoman

observasi, wawancara dan kuesioner oleh para ahli uji keterbacaan kuesioner dan

soal tes, hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, dan hasil validasi

produk. Analisis data kuantitatif yang pertama dilakukan dengan menggunakan

skala Linkert 1-4 (skala empat). Skala tersebut digunakan dalam berbagai

instrumen penelitian. Setiap skala terdapat kriteria yang digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

69

pedoman oleh peneliti untuk memudahkan dalam melakukan penilaian. Pada

setiap instrumen penelitian memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam pedoman

penilaiannya. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan pada setiap

instrumen penelitiannya. Berikut adalah skala beserta kriterianya.

Skala dan kriteria pedoman penilaian pada instrumen non tes yaitu

pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner analisis kebutuhan, dan

kuesioner validasi produk dapat dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Skala dan kriteria instrumen validasi pedoman observasi, pedoman

wawancara, kuesioner analisis kebutuhan dan validasi produk

Skala Kriteria

Nilai 4 Instrumen sudah layak digunakan tanpa diperbaiki

Nilai 3 Instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki

Nilai 2 Instrumen kurang layak digunakan dan perlu diperbaiki

Nilai 1 Instrumen tidak layak digunakan

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada uji keterbacaan

kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner validasi produk, dan soal tes dapat dilihat

pada table 3.11 di bawah ini.

Tabel 3.11 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada uji keterbacaan

kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner validasi produk, dan soal tes

Skala Kriteria

Nilai 4 Kalimat sangat jelas dan mudah dipahami

Nilai 3 Kalimat jelas namun sulit dipahami

Nilai 2 Kalimat kurang jelas dan sulit dipahami

Nilai 1 Kalimat tidak jelas dan sulit dipahami

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validitas isi instrumen soal

tes dapat dilihat pada tabel 3.12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

70

Tabel 3.12 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validitas isi instrumen tes

Skala Kriteria

Nilai 4 Sudah sesuai dan tidak perlu diperbaiki

Nilai 3 Sudah sesuai, namun perlu diperbaiki

Nilai 2 Kurang sesuai dan perlu diperbaiki

Nilai 1 Tidak sesuai

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian uji validitas konstruk

instrumen soal tes dapat dilihat pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian uji validitas konstruk

instrumen soal tes

Skala Kriteria

Nilai 4 Soal sesuai dengan indikator, kalimat baku dan jelas, dan tidak perlu diperbaiki

Nilai 3 Soal sesuai dengan indikator, kalimat baku namun kurang jelas, dan perlu diperbaiki

Nilai 2 Soal kurang sesuai dengan indikator, kalimat baku namun kurang jelas, dan perlu

diperbaiki

Nilai 1 Soal tidak sesuai dengan indikator, kalimat tidak baku dan kurang jelas, dan perlu

diperbaiki

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validasi produk oleh ahli

pada tabel 3.14 sebagai berikut.

Tabel 3. 14 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validasi produk oleh ahli

Skala Kriteria

Nilai 4 Media pembelajaran sangat sesuai dengan pernyataan

Nilai 3 Media pembelajaran sesuai dengan pernyataan, namun terdapat kekurangan

Nilai 2 Media pembelajaran kurang sesuai dengan pernyataan sehingga perlu diperbaiki

Nilai 1 Media pembelajaran tidak sesuai dengan pernyataan sehingga kurang layak

digunakan

Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian kuesioner tanggapan

mengenai media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 3.15 di bawah

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

71

Tabel 3.15 Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian kuesioner tanggapan

mengenai media pembelajaran oleh siswa

Skala Kriteria

Nilai 4 Sangat setuju

Nilai 3 Setuju

Nilai 2 Tidak setuju

Nilai 1 Sangat tidak setuju

Hasil yang diperoleh dari penilaian dengan menggunakan skala Linkert

1-4 kemudian dihitung agar memperoleh rerata penilaian. Rerata penilaian

dihitung dengan rumus 3.1.

Rumus 3.1 Rerata penilaian

Rerata nilai hasil perhitungan dengan rumus tersebut maka diperoleh

rerata hasil penilaian yang kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan

acuan dari Widoyoko (Widoyoko, 2014: 144). Peneliti melakukan modifikasi

terhadap kategori cukup dengan interval 1,76 < X ≤ 2,50 menjadi kurang. Berikut

ini tabel 3.10 adalah tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif yang telah

dimodifikasi oleh peneliti.

Tabel 3.16 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori

3,26 – X – 4,00 Sangat Baik

2,51 – X – 3,25 Baik

1,76 – X – 2,50 Kurang

1,00 – X – 1,75 Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

72

Interval skor pada tabel 3.16 dapat menunjukkan valid atau tidaknya

suatu instrumen. Berikut tabel 3.17 merupakan tabel kategorisasi hasil skor

validasi instrumen oleh ahli.

Tabel 3. 17 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen

Interval Skor Kategori Bobot

3,26 – X – 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan.

2,51 – X – 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan

namun perlu perbaikan.

1,76 – X – 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak

digunakan.

1,00 – X – 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan.

Berdasarkan tebel kategorisasi tersebut, instrumen dikatakan valid

apabila rerata skor lebih besar dari 2,50. Instrumen yang mendapat nilai baik (skor

3) sudah layak digunakan akan tetapi perlu adanya perbaikan. Sedangkan

instrumen dikatakan tidak valid apabila skor lebih kecil dari 2,50.

Selanjutnya, peneliti melakukan analisis data untuk menghitung

persentase jawaban kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Supratiknya

(Sepratiknya, 2012: 128) mengemukakan bahwa persentase dihitung dengan

menggunakan rumus 3.2.

Rumus 3.2 Rumus perhitungan presentasi jawaban pada kuesioner

Pada penelitian dan pengembangan ini, peneliti juga melakukan tes yaitu

berupa pretest dan posttest. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran bagian-bagian

tubuh katak melalui uji coba terbatas. Tipe soal yang digunakan dalam tes adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

73

isian singkat. Skor untuk jawaban yang benar adalah 1, sedangkan skor untuk

jawaban yang salah adalah 0. Nilai hasil tes diketahui dengan rumus 3.3.

Rumus 3.3 Perhitungan nilai pretest dan posttest

3.8.2 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan pada pengolahan hasil kuesioner

analisis kebutuhan guru dan siswa, teknik wawancara dan observasi, serta

triangulasi. Berikut langkah-langkah dalam pengolahan hasil kuesioner analisis

kebutuhan guru dan siswa (Creswell, 2012: 328-329). Pertama, peneliti membuat

kode-kode dan tema secara kualitatif. Kedua, peneliti menghitung berapa kali

kode dan tema tersebut muncul dalam data teks. Ketiga, peneliti membandingkan

dengan data kuantitatif yang ada. Langkah-langkah pengolahan hasil wawancara

dan observasi (Supratiknya, 2012: 117) sebagai berikut 1) membaca transkrip

wawancara yang sudah disusun secara berulang-ulang dengan pemahaman yang

baik; 2) menemukan kata kunci atau hasilnya lalu ditulis pada kolom sebelah

kanan; 3) membuat catatan lain berisi interpretasi atau kesimpulan sementara; 4)

mengumpulkan kata kunci dan tema-tema dari daftar yang telah dibuat.

Setelah diolah menggunakan langkah tersebut, langkah selanjutnya

adalah triangulasi teknik dan triangluasi sumber untuk mengecek kebenaran data

atau informasi yang diperoleh. Triangulasi teknik dilakukan dengan

menggabungkan data yang diperoleh melalui teknik wawancara, observasi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

74

kuesioner. Triangulasi sumber dilakukan dengan menggabungkan data yang

diperoleh dari tiga sumber, yaitu dari kepala sekolah, guru, dan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan penjelasan dari bab sebelumnya. Uraian tersebut

terdiri dari uraian dan pembahasan.

4.1 Hasil Penelitian

Subbab ini menguraikan proses penelitian dari persiapan sampai dengan

pelaksanaan yang meliputi potensi masalah, penyusunan rencana, pengembangan

bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas.

4.1.1 Potensi dan Masalah

Tahapan pertama pada penelitian dan pengembangan ini adalah potensi

dan masalah. Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis potensi dan masalah

melalui analisis kebutuhan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan

pembagian kuesioner kepada guru dan siswa. Potensi yang ditemukan di SD

Kanisius Eksperimental Mangunan adalah para siswa dengan keterampilan

motorik halus yang baik, misalnya keterampilan dalam membuat atau

menggunakan mainan sederhana seperti roket air dari botol bekas. Selain itu,

lokasi sekolah dekat dengan pengrajin kayu, sehingga bangunan sekolah secara

keseluruhan berbahan dasar kayu. Keterampilan siswa tersebut dapat menjadi

salah satu potensi dalam menggunakan media pembelajaran sebagai sarana

belajar. Sedangkan lokasi sekolah yang dekat dengan pengrajin kayu, dapat

dijadikan peluang dalam membuat media pembelajaran dari kayu. Kenyataannya,

ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di sekolah masih sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

76

terbatas. Guru juga jarang menggunakan media pembelajaran selama melakukan

pembelajaran. Oleh karena itu, potensi yang dimiliki sekolah tersebut harus

dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan berbagai permasalahan.

Permasalahan yang ditemukan di SD Kanisius Eksperimental Mangunan

adalah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bagian-bagian tubuh

hewan dan kegunaannya pada pembelajaran IPA. Siswa mengalami permasalahan

tersebut karena metode mengajar guru yang kurang menarik. Guru tidak

menggunakan media pembelajaran pada saat menyampaikan materi, sehingga

materi yang banyak kurang dipahami oleh siswa secara maksimal. Oleh karena

itu, peneliti memaksimalkan potensi yang ada dengan membuat media

pembelajaran dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar

untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan

data dengan menggunakan kuesioner analisis kebutuhan untuk mengetahui

kebutuhan guru dan siswa terhadap media pembelajaran. Kuesioner analisis

kebutuhan yang diberikan kepada guru dan siswa, selanjutnya digunakan sebagai

bahan pertimbangan untuk membuat desain media pembelajaran guna mengatasi

masalah yang terjadi. Berikut ini merupakan penjabaran dari subbab identifikasi

masalah dan analisis kebutuhan.

4.1.1.1 Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini, identifikasi masalah yang dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Identifikasi masalah yang

dilakukan terkait dengan kesulitan belajar siswa. Hasil dari observasi dan

wawancara yang telah dilakukan, dikaji menggunakan triangulasi data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

77

a. Observasi

Peneliti melaksanakan observasi pada tanggal 1 Agustus 2016 saat

pembelajaran IPA di kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Kegiatan

observasi dilaksanakan terkait dengan kesulitan yang dialami siswa maupun guru

pada pembelajaran IPA, mengamati ketersediaan media pembelajaran dan

penggunaannya serta cara guru mengajar. Kisi-kisi pedoman observasi dapat

dilihat pada tabel 3.1 halaman 56. Sebelum digunakan, kisi-kisi pedoman

observasi telah divalidasi oleh para ahli. Validasi yang digunakan untuk

memvalidasi kisi-kisi pedoman observasi adalah validasi konstruk. Berikut ini

adalah hasil validasi terhadap instrumen observasi yang disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Hasil Validasi Pedoman Observasi oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8

I 4 4 4 4 3 4 4 4 30 3,75

II 4 4 3 4 4 4 4 4 30 3,75

Rerata 30 3,75

Berdasarkan hasil validasi pedoman observasi oleh ahli pada tabel 4.1,

didapatkan rerata skor sebesar 3,75. Jika dibandingkan dengan tabel 3.1 halaman

45, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori

sangat baik. Oleh karena itu, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan.

Pada saat melakukan validasi kisi-kisi pedoman observasi, para ahli tidak

memberikan komentar sehingga peneliti tidak melakukan revisi pada instrumen.

Setelah dinyatakan valid, peneliti kemudian menggunakan kisi-kisi pedoman

observasi untuk melakukan observasi di kelas II SD Kanisius Eksperimental

Mangunan pada tanggal 1 Agustus 2016. Observasi yang dilaksanakan terkait

pembelajaran IPA dan ketersediaan media pembelajaran. Lembar hasil validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

78

pedoman observasi oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.1 halaman 143.

Lembar hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 147 yang juga

disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Pembelajaran IPA

Objek yang Diamati Jawaban Catatan

Adanya media pembelajaran yang

dipajang di kelas Tidak Tidak terdapat media pembelajaran

Media pembelajaran layak untuk

digunakan dalam pembelajaran Tidak Tidak terdapat media pembelajaran

Guru menggunakan media

pembelajaran IPA untuk

menjelaskan materi pembelajaran Tidak

Saat mengajar guru menggunakan metode

ceramah, serta memakai buku paket sebagai

acuan. Setelah selesai menerangkan materi,

siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal

latihan.

Guru menguasai cara

menggunakan media

pembelajaran

Tidak Guru tidak menggunakan media

pembelajaran

Guru menjelaskan cara

penggunaan media pembelajaran

IPA kepada siswa

Tidak Guru tidak menggunakan media

pembelajaran

Siswa dapat menggunakan media

pembelajaran secara mandiri. Tidak

Guru tidak menggunakan media

pembelajaran

Siswa mengalami kesulitan saat

mengikuti pembelajaran IPA di

kelas

Ya

Saat mengikuti pembelajaran, siswa hanya

mendengarkan penjelasan guru. Saat

ditanya, tidak ada yang bisa menjawab

dengan tepat.

Siswa mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal IPA Ya

Siswa membutuhkan waktu yang lama saat

mengerjakan soal dan belum bisa mandiri.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat diketahui bahwa ketersediaan

media pembelajaran IPA sangat terbatas. Hal ini nampak selama pembelajaran

berlangsung, guru tidak menggunakan media pembelajaran. Guru menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab. Pembelajaran yang berlangsung mengacu pada

buku cetak dan catatan materi. Siswa diminta mencatat materi yang terdapat pada

papan tulis, lalu guru melakukan tanya jawab secara lisan. Selain itu, peneliti

menemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan saat belajar materi bagian-

bagian tubuh hewan, seperti siswa tidak mampu menjawab dengan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

79

pertanyaan yang diberikan oleh guru secara lisan. Begitu juga saat mengerjakan

soal tertulis, siswa belum bisa mengerjakan soal secara mandiri dan membutuhkan

waktu yang lama saat mengerjakan. Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat

disimpukan bahwa penggunaan media pembelajaran di kelas II SD Eksperimental

Mangunan belum optimal.

b. Wawancara

Kegiatan wawancara pada penelitian ini ditujukan kepada kepala sekolah,

guru kelas II, dan siswa kelas II. Peneliti menggunakan pedoman wawancara

dalam melaksanakan wawancara kepada narasumber. Pedoman wawancara

sebelumnya telah divalidasi oleh ahli IPA dan ahli media pembelajaran berbasis

metode Montessori. Validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk.

Kegiatan wawancara yang pertama ditujukan kepada kepala sekolah.

Wawancara yang dilaksanakan terkait dengan ketersediaan media pembelajaran,

penggunaan media pembelajaran, penelitian yang pernah dilakukan mengenai

media pembelajaran dan informasi yang berkaitan dengan sekolah seperti prestasi

pada bidang akademis dan non akademis, serta mengenai nilai hasil ujian nasional

terutama pada mata pelajaran IPA. Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti

telah melakukan validasi instrumen pedoman wawancara kepada ahli

pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori.

Pedoman wawancara kepala sekolah yang telah divalidasi oleh ahli IPA dan ahli

Montessori dengan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

80

Tabel 4.3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 3,92

II 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47 3,92

Rerata 47 3,92

Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah oleh ahli,

didapatkan skor rerata 3,92. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69,

rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat

baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar

validasi pedoman wawancara dengan kepala sekolah oleh ahli dapat dilihat pada

lampiran 1.3 halaman 148. Para ahli juga memberikan komentar terhadap

instrumen pedoman wawancara Kepala Sekolah yang disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

No. Item Komentar Ahli

2 Ditambah “bagaimana penyimpanan dan perawatannya”

Komentar dari para ahli pada tabel 4.4 menjadi pertimbangan bagi

peneliti dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara selesai direvisi,

peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah SD Kanisius Eksperimental

Mangunan. Wawancara dengan kepala sekolah dilaksanakan pada 12 November

2016. Transkrip wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada lampiran

1.4 halaman 154. Berikut ini hasil/ transkrip wawancara dengan Kepala Sekolah

yang disajikan pada tabel 4.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

81

Tabel 4.5 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

Topik

Pertanyaan No. Item Hasil Wawancara

Informasi

berkaitan dengan

sekolah

1 dan 2 Dalam bidang akademis prestasi yang diraih adalah juara I

olimpiade sains tingkat kecamatan pada tahun 2014.

Dalam bidang non akademis terdapat beberapa prestasi yang

diraih, yaitu juara I catur gugus tingkat kecamatan, juara II

lomba futsal tingkat gugus, dan juara II festival dolanan anak

tingkat kabupaten tahun 2015.

Hasil Ujian Nasional (UN) 5 tahun terakhir kurang stabil dengan

perubahan yang drastis setiap tahun. Pada tahun pelajaran 2011/

2012 rata-rata nilai UN IPA adalah 61,8. Pada tahun pelajaran

2012/ 2013 rata-rata nilai UN IPA adalah 75,1. Pada tahun

pelajaran 2013/ 2014 rata-rata nilai UN IPA adalah 70,7. Pada

tahun pelajaran 2014/ 2015 rata-rata nilai UN IPA adalah 67,31.

Pada tahun pelajaran 2015/ 2016 rata-rata nilai UN IPA adalah

83,15.

Ketersediaan

media

pembelajaran di

sekolah

3, 4, 5,

dan 6

SD Kanisius Eksperimental Mangunan memiliki media

pembelajaran untuk mata pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia

, IPS, dan Matematika. Sekolah mendapatkan media

pembelajaran tersebut dari hibah dan membuat sendiri atau

membeli sendiri. Namun, media pembelajaran yang dimiliki

sekolah masih sangat terbatas. Media pembelajaran yang

terbatas tersebut dikelola oleh bagian sarana dan prasarana serta

setiap akan meminjam disediakan buku peminjaman.

Penggunaan

media

pembelajaran

dalam

pembelajaran

IPA

7, 8, 9,

dan 10

Pada pembelajaran IPA, penggunaan media pembelajaran masih

sangat jarang karena masih terbatasnya media yang dimiliki

sekolah. Penggandaan untuk media pembelajaran terdiri dari dua

sampai empat saja, sehingga masih sangat terbatas. Penggunaan

media pembelajaran membuat siswa semakin antusias, tingkat

pemahaman siswa juga lebih meningkat. Penggunaan media

pembelajaran lebih menarik bagi siswa daripada tidak

menggunakan media.

Penelitian

tentang media

pembelajaran

11 dan

12

Belum ada penelitian terkait media pembelajaran di SD Kanisius

Eksperimental Mangunan.

Wawancara yang kedua ditujukan kepada guru kelas II SD Kanisisus

Eksperimental Mangunan. Wawancara yang dilaksanakan terkait dengan

ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di kelas, kesulitan yang dialami

siswa dalam pembelajaran IPA dan usaha yang dilakukan guru dalam mengatasi

kesulitan yang dihadapi guru tersebut dan siswanya. Dalam wawancara dengan

guru kelas, peneliti juga menggunakan pedoman wawancara yang sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

82

telah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis

metode Montessori. Hasil validasi instrumen pedoman wawancara dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

I 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 65 3,82

II 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 66 3,88

Rerata 65 3,85

Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli pada tabel

4., didapatkan skor rerata 3,85. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69,

rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat

baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar

validasi pedoman wawancara dengan guru oleh ahli dapat dilihat pada lampiran

1.5 halaman 158. Para ahli juga memberikan komentar terhadap instrumen

pedoman wawancara guru yang disajikan pada tabel 4.7.

Tabel 4. 7 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Guru oleh Ahli

No. Item Komentar Ahli

2 Ditambah “seberapa sering/ intensitas penggunaan media

pembelajaran”

Beberapa komentar dari para ahli pada tabel 4.7 menjadi pertimbangan

bagi peneliti dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara guru selesai

direvisi, peneliti melakukan wawancara kepada guru Kelas II SD Kanisius

Eksperimental Mangunan. Wawancara dilaksanakan pada 13 November 2016.

Hasil/ transkrip wawancara dengan guru dapat dilihat pada lampiran 1.6 halaman

164. Berikut adalah hasil/ transkrip wawancara dengan guru yang disajikan pada

tabel 4.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

83

Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Guru

Topik

Pertanyaan

No.

Item Hasil Wawancara

Ketersediaan

media

pembelajaran di

kelas

1, 2, dan

3

Belum memiliki media pembelajaran di kelas. Media

pembelajaran diletakkan di perpustakaan dan di ruang

laboratorium sekolah. Pada materi bagian-bagian tubuh hewan,

guru menggunakan gambar-gambar yang tersedia dalam buku

cetak.

Penggunaan

media

pembelajaran di

kelas

4, 5, 6,

7, dan 8

Guru pernah menggunakan media pembelajaran. Guru

menggunakan media berupa gambar binatang dan tumbuhan serta

dengan kartu domino. Siswa lebih aktif saat menggunakan media

pembelajaran. Siswa menggunakan media pembelajaran dengan

bimbingan dari guru terlebih dahulu.

Kesulitan yang

dialami guru

dalam

menyampaikan

materi IPA

9, 10

dan 11

Guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi IPA.

Materi yang sulit disampaikan adalah materi yang sifatnya harus

bisa diamati dan minimal harus dibantu dengan menggunakan

media pembelajaran, misalnya pada materi bagian-bagian tubuh

hewan.

Kesulitan belajar

yang dialami

siswa dalam

pembelajaran

IPA

12, 13,

14, dan

15

Siswa mengalami kesulitan dalam materi bagian-bagian tubuh

hewan karena sebagian siswa belum pernah melihat secara

langsung salah satu hewan yang disebutkan dalam buku cetak.

Saat pembelajaran berlangsung, sebagian siswa ada yang aktif

dan ada yang pasif. Pada saat ulangan harian, sebagian besar

siswa mendapat nilai di bawah 70. Siswa yang mendapat nilai di

atas 70 yaitu 9 siswa dari 24 siswa.

Usaha-usaha

yang dilakukan

guru dalam

mengatasi

kesulitan-

kesulitan tersebut

16 dan

17

Guru berusaha mengenalkan siswa dengan segala sesuatu yang

ada di sekitar lingkungan sekolah, yang disesuaikan dengan

materi pembelajaran IPA. Misalnya, guru mengajak siswa untuk

melakukan pengamatan terbatas pada hewan yaitu ayam yang ada

di sekolah untuk mengenalkan materi. Dengan demikian, siswa

dapat memperoleh gambaran tentang makhluk hidup yang ada di

sekitarnya meskipun terbatas. Selain itu, agar siswa semakin

memahami materi guru juga memberikan latihan-latihan soal

untuk dikerjakan di rumah dan di sekolah.

Wawancara yang ketiga ditujukan kepada siswa kelas II SD Kanisisus

Eksperimental Mangunan. Wawancara yang dilakukan terkait dengan

pembelajaran IPA yang diikuti, ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran

di kelas dan kesulitan pada materi IPA. Dalam wawancara dengan siswa kelas II,

peneliti juga menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara siswa

telah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli media pembelajaran berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

84

metode Montessori. Hasil validasi instrumen pedoman wawancara dapat dilihat

pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 3,90

II 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42 3,82

III 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4

Rerata 43 3,91

Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli pada tabel

4.9, didapatkan skor rerata 3,91. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69,

rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat

baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar

validasi pedoman wawancara dengan siswa oleh ahli dapat dilihat pada lampiran

1.7 halaman 166. Para ahli juga memberikan komentar terhadap instrumen

pedoman wawancara siswa yang disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Siswa oleh Ahli

No. Item Komentar Ahli

2 Ditambah “seberapa sering/ intensitas penggunaan media pembelajaran”

Beberapa komentar dari para ahli pada tabel 4.10 menjadi bahan

pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara

selesai di revisi, peneliti melakukan wawancara dengan siswa kelas II SD

Kanisius Eksperimental Mangunan. Wawancara dilaksanakan pada 12 November

2016. Transkrip wawancara dengan siswa dapat dilihat pada lampiran 1.8 halaman

170. Berikut adalah hasil wawancara dengan siswa yang disajikan dalam tabel

4.11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

85

Tabel 4.11 Hasil Wawancara dengan Siswa

Topik Pertanyaan No.

Item Hasil Wawancara

Tanggapan terhadap

pembelajaran IPA yang

terjadi selama ini

1 dan 2 Pembelajaran IPA yang dilakukan selama ini

menyenangkan.

Penggunaan media

pembelajaran di dalam

pembelajaran IPA

3 dan 4 Guru pernah menggunakan media pembelajaran berupa

gambar hewan dan tumbuhan. Guru tidak menggunakan

media pembelajaran saat melakukan pembelajaran IPA

materi tentang bagian-bagian tubuh hewan. Siswa lebih

tertarik menggunakan media pembelajaran karena lebih

mudah memahami materi.

Kesulitan belajar yang

dialami siswa dalam

pembelajaran IPA

5, 6,

dan 7

Siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA.

Materi yang sulit adalah bagian-bagian tubuh hewan dan

kegunaannya. Materi tersebut sulit karena materinya

banyak dan susah diingat.

Berdasarkan hasil wawancara ketiga narasumber, ketersediaan dan

penggunaan media pembelajaran IPA belum optimal pada materi bagian-bagian

tubuh katak dan kegunaannya. Berikut jawaban narasumber dalam bagan 4.1.

Bagan 4.1 Triangulasi sumber data wawancara

Guru

Kelas II tidak memiliki

media pembelajaran di

kelas, media pembelajaran

di letakkan di perpustakaan

dan laboratorium. Saat

mengenal materi bagian-

bagian tubuh hewan, guru

menggunakan gambar pada

buku cetak.

Kepala Sekolah

Sekolah memiliki media

pembelajaran untuk mata

pelajaran IPA, PKN,

Bahasa Indonesia , IPS,

dan Matematika. Namun,

penggunaan media

pembelajaran jarang

dilakukan karena

keterbatasan jumlah.

Penggunaan media

pembelajaran lebih

menarik perhatian siswa

daripada tidak

menggunakan media

pembelajaran.

Siswa

Guru tidak menggunakan

media pembelajaran saat

menjelaskan materi

tentang bagian-bagian

tubuh hewan. Materi

tersebut sulit karena

materinya banyak dan

susah diingat. Siswa

lebih tertarik

menggunakan media

pembelajaran karena

lebih mudah memahami

materi.

SD Kanisius Eksperimental Mangunan sudah memiliki media

pembelajaran. Namun, pada materi bagian-bagian tubuh hewan

belum ada media pembelajaran dengan bentuk tiga dimensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

86

Berdasarkan triangulasi pada bagan 4.1 dapat diketahui bahwa siswa

mengalami kesulitan pada materi pembelajaran bagian-bagian tubuh hewan. Siswa

mengalami kesulitan karena banyaknya materi sehingga sulit untuk diingat. Guru

pun mengalami kesulitan dalam penyampaian. Hal tersebut menjadi permasalahan

karena ketersediaan media pembelajaran pada materi bagian-bagian tubuh hewan

masih terbatas sehingga dalam penggunaannya kurang optimal.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara

yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam

mata pelajaran IPA pada materi bagian-bagian tubuh hewan. Saat melakukan

wawancara, siswa menjelaskan bahwa materi tersebut sulit dipahami karena siswa

belum mengetahui bentuk bagian hewan dan kegunaan yang dimaksud. Hal ini

diperkuat dengan hasil observasi yang pernah dilakukan sebelumnya, bahwa siswa

kesulitan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa juga kurang

mampu menjawab soal secara mandiri dengan jawaban yang tepat. Saat

melakukan wawancara dengan guru, guru memberikan pernyataan bahwa siswa

yang mendapat nilai di atas 70 dari 24 siswa adalah 9 anak.

Permasalahan lain yang ditemukan adalah media pembelajaran yang

masih terbatas pada pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi, peneliti

menemukan bahwa tidak terdapat media pembelajaran IPA di kelas. Berdasarkan

hasil wawancara, guru juga menuturkan bahwa beliau lebih sering buku cetak dan

memanfaatkan gambar-gambar yang terdapat pada buku cetak sebagai media

pembelajaran. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam

menjelaskan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

87

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan

a. Analisis Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi yang dilaksanakan

pada pembelajaran IPA kelas II di SD Kanisius Eksperimental Mangunan.

Observasi dilaksanakan pada 1 Agustus 2016. Hasil observasi yang diperoleh

yaitu dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA guru menggunakan metode

ceramah dan tanya-jawab dengan siswa. Guru juga menggunakan buku cetak

sebagai pedoman pemberian materi. Sesekali, guru juga menuliskan poin-poin

penting pada papan tulis, sedangkan sebagian siswa mencatat poin-poin tersebut

dan ada juga yang asyik bicara dengan temannya.

Pada saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa, semua siswa diam

seolah-olah takut menjawab soal. Pada saat mengerjakan latihan soal, siswa

banyak yang bertanya kepada guru maupun teman sebaya dan membutuhkan

waktu yang lama untuk menjawab soal. Sedangkan sebagian siswa terlihat

mengobrol, menunggu giliran untuk bertanya kepada guru. Uraian mengenai

karakteristik siswa tersebut, menjadi pertimbangan penting bagi peneliti dalam

pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.

b. Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori

Peneliti melakukan analisis terhadap media pembelajaran berbasis

metode Montesssori berdasarkan empat ciri utama yaitu menarik, bergradasi,

auto-correction, dan auto-education. Peneliti juga menambahkan satu ciri media

pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu kontekstual. Ciri kontekstual

ditambahkan karena dalam pengembangan media pembelajaran peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

88

menggunakan benda-benda di sekitar lingkungan dan memanfaatkan potensi

lokal. Selanjutnya, kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori

tersebut digunakan sebagai acuan dalam pembuatan pertanyaan pada kuesioner

analisis kebutuhan.

c. Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan

Pada analisis kebutuhan, instrumen yang digunakan adalah kuesioner.

Kuesioner instrumen analisis kebutuhan tersebut disusun berdasarkan karakteristik

siswa dan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Kuesioner

tersebut dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk analisis kebutuhan siswa dan

11 pertanyaan untuk kuesioner analisis kebutuhan guru. Pengembangan

pertanyaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru dapat dilihat pada

tabel 3.5 halaman 59.

Sebelum kuesioner digunakan, terlebih dahulu kuesioner tersebut

divalidasi supaya layak digunakan. Validasi yang dilakukan adalah validasi

konstruk, yang dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli media

pembelajaran berbasis metode Montessori. Dalam validasi tersebut, para ahli

memberikan penilaian sekaligus komentar sebagai pertimbangan untuk perbaikan

kuesioner. Berikut ini adalah hasil validasi kusioner analisis kebutuan untuk guru

yang dituangkan dalam tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,90

II 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3,90

Rerata 43 3,90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

89

Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli

pada tabel 4.12 didapatkan rerata skor 3,90. Apabila dibandingkan dengan tabel

3.10 halaman 69, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam

kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan valid dan layak

digunakan. Lembar validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada

lampiran 2.1 halaman 171.

Validasi instrumen juga dilakukan oleh ahli pada kuesioner analisis

kebutuhan untuk siswa. Instumen tersebut divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA

dan media pembelajaran berbasis metode Montessori. Hasil validasi kuesioner

analisis kebutuhan untuk siswa dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 42 3,82

II 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43 3,90

III 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4

Rerata 43 3,91

Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli

pada tabel 4.14 diperoleh rerata skor 3,91. Apabila dibandingkan dengan tabel

3.10 halaman 69, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam

kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan valid dan layak

digunakan. Lembar validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada

lampiran 2.2 halaman 179.

Selain divalidasi, kuesioner juga diuji keterbacaannya untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan yang diberikan. Uji

keterbacaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

90

pertanyaan dilakukan kepada lima orang siswa di SD Kanisius Demangan Baru

sebagai SD setara. Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa

disajikan pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa

Siswa No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 3,9

2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38 3,8

3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3,9

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37 3,7

5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,8

Rerata 38,2 3,82

Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan oleh

siswa SD setara pada tabel 4.15, didapatkan rerata skor sebesar 3,82. Apabila

dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam

kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan layak digunakan

tanpa perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan dapat

dilihat pada lampiran 2.3 halaman 189.

d. Data Analisis Kebutuhan

Data analisis kebutuhan yang pertama diberikan kepada guru kelas II.

Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 12 November

2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 11 pertanyaan yang

merupakan pengembangan dari lima ciri media pembelajaran Montessori.

Pengembangan ciri media pembelajaran Montessori ke dalam kuesioner analisis

kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 59. Lembar hasil pengisian

kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.4 halaman 154.

Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru menjadi gambaran mengenai media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

91

pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi

pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran bagian-

bagian tubuh hewan dan kegunaannya. Jawaban dari responden juga dihitung

dalam presentase dengan menggunakan rumus 3.2 halaman 72. Tabel 4.15 adalah

rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan guru.

Tabel 4. 15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru

No.

Item

Indikator Pertanyaan Respon-

den

Persen

-tase

1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan

media pembelajaran dalam pembelajaran IPA?

(…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang

Bapak/Ibu pernah gunakan dan berikan

penjelasan!

……………………………………………

2 100%

(…) Tidak

Alasan:

…………………………………………

-

2. Auto-education Apakah penggunaan media pembelajaran

dapat membantu siswa untuk memahami

konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA?

(…) Ya

Alasan:

……………………………………………

2 100%

(…) Tidak

Alasan:

……………………………………………

-

3. Kontekstual Apakah Bapak/Ibu pernah membuat media

pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan-

bahan dari lingkungan sekitar?

(…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang

Bapak/ Ibu pernah gunakan dan berikan

penjelasan!

……………………………………………

2 100%

(…) Tidak

Alasan:

……………………………………………

-

4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media

pembelajaran yang Bapak/Ibu suka? (Boleh

memilih lebih dari satu)

(…) Kayu

2 100%

(…) Kertas 2 100%

(…) Kain

(…) Plastik 1 50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

92

(…) Karet

(…) Lainnya,

sebutkan…………………………………

5. Menarik

Apakah pemberian warna pada media

pembelajaran membuat media pembelajaran

lebih menarik?

(…) Ya

2 100%

(…) Tidak

6. Menarik Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka untuk

media pembelajaran?

(…) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

……………………………………………

-

(…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

……………………………………………

2 100%

7. Auto-

correction

Apakah penggunaan media pembelajaran

dapat membantu siswa untuk menemukan

jawaban yang benar?

(…) Ya

Alasan:

……………………………………………

2 100%

(…) Tidak

Alasan:

……………………………………………

-

8. Bergradasi Berapa berat media pembelajaran yang ideal

untuk siswa kelas II?

(…) Ringan (<1,5 kg)

1 50%

(…) Sedang (1,5-3kg) 1 50%

(…) Berat (>3kg)

Alasan:

……………………………………………

-

9 Bergradasi Menurut Bapak/Ibu, manakah yang lebih

baik?

(…) Bentuk media pembelajaran 2 dimensi.

Alasan:

……………………………………………

-

(…) Bentuk media pembelajaran 3 dimensi.

Alasan:

……………………………………………

2 100%

10. Auto-

correction

Menurut Bapak/Ibu, manakah yang lebih

baik?

(…) Media pembelajaran yang dapat

membantu siswa menyadari kesalahannya

sendiri.

Alasan:

……………………………………………

2 100%

(…) Media pembelajaran yang tidak dapat

membantu siswa menyadari kesalahannya

sendiri.

Alasan:

……………………………………………

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

93

Berdasarkan analisis kebutuhan untuk guru pada tabel 4.15 terdapat

sepuluh soal yang perlu diisi oleh guru. Selain memilih jawaban yang sudah

disediakan, guru juga memberikan deskripsi yang terdapat dalam kuesioner

analisis kebutuhan. Adanya deskripsi pada setiap jawaban bertujuan untuk

memperkuat pilihan jawaban yang dipilih. Deskripsi jawaban yang diberikan oleh

guru dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis

Kebutuhan

No.

Item

Jawaban Kode Respon

-den

1 (…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang

Bapak/Ibu pernah gunakan dan berikan

penjelasan!

Kartu 1

Gambar 2

2 (…) Ya

Alasan:

……………………………………………

anak-anak lebih mudah

mengerti dan memahami.

2

menarik minat siswa 2

3 (…) Ya

Sebutkan dan jelaskan!

……………………………………………

Ayam 1

botol bekas 2

6 (…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

……………………………………………

Hijau 2

biru muda 2

Oranye 1

merah muda 2

Kuning 2

7 (…) Ya

Alasan:

……………………………………………

siswa dapat menemukan

jawaban secara mandiri

1

siswa mengetahui letak

kesalahan

1

8 (…) Ringan (<1,5 kg) bahan mudah diangkat

oleh siswa, misalnya dari

plastik

1

(…) Sedang (1,5-3 kg) dari bahan yang kuat,

supaya media awet dan

tahan lama.

1

9 (…) Bentuk media pembelajaran 3 dimensi.

Alasan:

……………………………………………

mirip aslinya, jelas dan

menarik.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

94

10 (…) Media pembelajaran yang dapat membantu

siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

……………………………………………

anak belajar mandiri dan

semakin mempunyai

kemauan untuk mencoba

mencari jawaban yang

benar.

1

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa sebanyak dua guru atau

100% guru pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA.

Gambar dan kartu merupakan contoh media pembelajaran yang digunakan oleh

guru (lihat tabel 4.16). Selain itu, sebanyak 100% guru setuju bahwa penggunaan

media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep dalam mata

pelajaran IPA. Pendapat guru tersebut menjadi pertimbangan peneliti dalam

mengembangkan media pembelajaran.

Selain itu, 100% guru pernah membuat media pembelajaran dengan

memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar antara lain hewan seperti ayam

dan botol bekas. Sebanyak 100% guru lebih menyukai kertas dan kayu sebagai

bahan pembuatan media pembelajaran dan sebanyak 50% guru menyukai media

pembelajaran dengan bahan plastik. Pembuatan media pembelajaran ini juga

memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Berdasarkan bahan-

bahan yang dipilih guru, peneliti mempertimbangkan bahan pembuatan media

pembelajaran.

Pembuatan media pembelajaran ini mempertimbangkan ciri menarik.

Sebanyak 100% guru menyetujui bahwa penambahan warna pada media

pembelajaran dapat menarik siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil rekapitulasi,

sebanyak 100% guru memilih warna cerah. Guru memilih warna hijau, biru muda,

oranye, merah muda dan kuning (lihat pada tabel 4.16). Warna yang dipilih oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

95

guru tersebut menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam pewarnaan media

pembelajaran.

Ciri lain yang dikembangkan adalah auto-correction. Sebanyak 50%

guru memilih bahwa dalam menggunakan media pembelajaran siswa dapat

mengetahui jawaban yang benar secara mandiri. Sebanyak 50% guru juga lebih

memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengetahui

kesalahannya sendiri. Pendapat yang diungkapkan guru tersebut, menjadi

pertimbangan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran.

Ciri yang terakhir dalam pengembangan media pembelajaran adalah

bergradasi. Sebanyak 100% guru menyukai media pembelajaran dengan bentuk

tiga dimensi. Alasannya, dengan menggunakan media tiga dimensi sisa dapat

mengetahui wujud benda yang menyerupai atau mirip sehingga lebih jelas dan

menarik. Selain itu, sebanyak 50% guru memilih berat media pembelajaran yang

ringan (<1,5 kg) yang terbuat dari bahan kertas atau plastik. Sedangkan 50% guru

memilih berat media pembelajaran yang sedang (1,5-3 kg) yang terbuat dari bahan

yang kuat agar awet. Pendapat guru tersebut menjadi pertimbangan peneliti dalam

pembuatan media pembelajaran.

Data analisis kebutuhan yang kedua diperoleh oleh siswa kelas II SD

Kanisius Eksperimental Mangunan. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan

kepada siswa 15 November 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa

terdiri dari sepuluh pertanyaan yang merupakan pengembangan dari lima ciri

media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pengembangan tersebut dapat

dilihat pada tabel 3.5 halaman 59. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

96

kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.5 halaman 197. Hasil kuesioner

analisis kebutuhan siswa ini menjadi gambaran mengenai media pembelajaran

yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan

dalam mengembangkan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak di kelas

II. Jawaban dari responden juga dihitung dalam presentase dengan menggunakan

rumus 3.2 halaman 72. Berikut rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan

untuk siswa ynag disajikan pada tabel 4.17.

Tabel 4. 17 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Indikator Kalimat Pertanyaan Responden Persentase

1.

Auto-

education

Apakah Bapak/Ibu gurumu pernah media

pembelajaran dalam pembelajaran IPA?

(…) Ya

15 100%

(…) Tidak

Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang

digunakan!

-

2. Auto-

education

Apakah penggunaan media pembelajaran

dapat membantu kamu untuk memahami

materi IPA?

(…) Ya

Alasan:………………………………………

15 100%

(…) Tidak

Alasan:………………………………………

-

3. Kontekstu

al

Apakah kamu pernah menggunakan benda-

benda yang ada di sekitarmu untuk belajar

IPA?

(…) Ya

15 100%

(…) Tidak

Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu

gunakan!

………………………………………………

-

4. Kontekstu

al

Manakah bahan pembuatan media

pembelajaran yang kamu suka? (Boleh

memilih lebih dari satu)

(…) Kayu

7 46,67%

(…) Kertas 11 73,33% (…) Kain 8 53,33%

(…) Plastik - (…) Karet 11 73,33%

(…)Lainnya,sebutkan -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

97

5. Auto-

correction

Menurut kamu, apakah penggunaan media

pembelajaran dapat membantu kamu untuk

menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya

Alasan:………………………………………

15 100%

(…) Tidak

Alasan:…………………………………… -

6. Menarik

Menurut kamu, apakah pemberian warna pada

alat peraga membuat alat peraga lebih

menarik?

(…) Ya

15 100%

(…) Tidak - 6,67% 7. Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk

media pembelajaran?

(…) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

………………………………………………

2 13,33%

(…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

……………………………………………………

13 86,67%

8.

Bergradasi

Menurut kamu, berapa berat media

pembelajaran yang ideal untuk digunakan?

(…) Ringan (<1,5 kg)

10 66,67%

(…) Sedang (1,5-3 kg) 3 20% (…) Berat (>3kg)

Alasan:

………………………………………………

2 13,33%

9.

Auto-

correction

Manakah yang lebih baik menurut kamu?

(…) Saya dapat mengetahui kesalahan saya

ketika menggunakan media pembelajaran.

Alasan:

………………………………………………

15 100%

(…) Saya tidak dapat mengetahui kesalahan

saya ketika menggunakan media pembelajaran.

Alasan:

……………………………………………

-

10. Bergradasi Manakah yang lebih baik menurut kamu?

(…) Media pembelajaran yang berbentuk datar

(2 dimensi).

Alasan:

……………………………………………

4 26,67%

(…) Media pembelajaran yang berbentuk

timbul (3 dimensi).

Alasan:

………………………………………

11 73,33%

Selain memilih jawaban yang sudah disediakan, siswa juga dapat

memberikan deskripsi berupa alasan yang dapat memperkuat pilihan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

98

dalam kuesioner analisis kebutuhan. Tabel 4.18 merupakan deskripsi jawaban

yang diberikan siswa dalam kuesioner analsis kebutuhan siswa.

Tabel 4.18 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis

Kebutuhan

No.

Item Jawaban Kode Responden

1. (...) Ya

Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang

digunakan!

Kartu 6

Gambar 9

2. (..) Ya

Berikan alasanmu!

Lebih jelas 12

Lebih paham 2

Cepat paham 1

3. (...) Ya

Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu

gunakan!

Tanaman hidup 13

Penggaris 1

Botol 1

5. (...) Ya

Berikan alasanmu!

Lebih jelas 7

Lebih mudah 8

7. (...) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

Abu-abu 2

Hitam 1

Coklat 1

(...) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

Merah 6

Kuning 5

Merah muda 4

Biru 4

Hijau 5

Oranye 4

Putih 2

8. (..) Ringan (<1,5 kg)

Berikan alasanmu

Lebih ringan 5

Mudah diangkat 2

Mudah dipegang 3

(..) Sedang (1,5–3 kg)

Berikan alasanmu

Tidak terlalu berat 3

(..) Berat (>3 kg)

Berikan alasanmu

Lebih berat 2

9. (…) Saya dapat mengetahui kesalahan saya

ketika menggunakan media pembelajaran.

Alasan:

Lebih paham 13

Lebih baik 2

10. (…) Media pembelajaran yang berbentuk

datar (2 dimensi).

Alasan:

Lebih jelas 4

(…) Media pembelajaran yang berbentuk

timbul (3 dimensi).

Alasan:

Lebih jelas 9

Lebih nyata 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

99

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui kuesioner analisis

kebutuhan siswa pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa sebanyak 15 siswa atau

100 % siswa pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran.

Media pembelajaran yang digunakan adalah kartu dan gambar (lihat tabel 4.18).

Lima belas siswa atau 100 % juga menyetujui bahwa media pembelajaran dapat

membantu dalam memahami materi IPA. Alasannya karena dengan menggunakan

media pembelajaran dapat membuat siswa lebih jelas, lebih paham, dan cepat

paham (lihat tabel 4.18). Hal tersebut berdasarkan ciri media pembelajaran

berbasis metode Montessori, yaitu auto-education. Maka, menjadi pertimbangan

peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran karena penggunaan media

dapat membuat materi lebih jelas dan mudah menangkap materi pembelajaran.

Selanjutnya, peneliti menambahkan ciri kontekstual pada media

pembelajaran berbasis metode Montessori yang berkaitan dengan penggunaan

benda-benda maupun bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Sebanyak

100% siswa pernah menggunakan media pembelajaran untuk mempelajari IPA.

Media pembelajaran yang dimaksud antara lain tanaman hidup, penggaris, dan

botol. Selain itu, siswa juga memilih bahan pembuatan media pembelajaran yang

disukai. Hasilnya, sebanyak 46,67% siswa menyukai bahan dari kayu, sebanyak

73,33% siswa menyukai bahan dari kertas, sebanyak 53,33% siswa menyukai

bahan dari kain, dan sebanyak 73,33% siswa menyukai bahan dari karet. Bahan-

bahan yang dipilih oleh siswa tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam

mengembangkan media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

100

Selanjutnya peneliti menambahkan ciri menarik pada media

pembelajaran. Sebanyak 100% siswa menyetujui bahwa pemberian warna pada

media pembelajaran membuat media pembelajaran lebih menarik. Sebanyak

86,67% siswa menyukai media pembelajaran dengan pewarnaan yang cerah.

Warna cerah yang disarankan siswa adalah merah, kuning, merah muda, biru,

hijau, oranye, dan putih (lihat tabel 4.18). Selain itu, sebanyak 13,33% siswa

memilih warna gelap. Warna gelap yang disarankan siswa yaitu hitam, abu-abu,

dan coklat (lihat tabel 4.18). Pemilihan warna yang dilakukan oleh siswa tersebut

menjadi pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran yaitu

penggunaan warna cerah dan warna gelap dari warna-warna yang disarankan.

Peneliti juga menambahkan ciri auto-correction pada pengembangan

media pembelajaran. Sebanyak 100% siswa menyatakan bahwa penggunaan

media pembelajaran dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar,

karena menurut siswa supaya lebih jelas dan lebih mudah saat memahami suatu

materi. Selanjutnya, sebanyak 100% siswa menyetujui bahwa siswa dapat

mengetahui kesalahannya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasannya

yang paling dominan adalah supaya siswa menjadi lebih baik dan lebih paham

ketika mengetahui kesalahannya. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pada ciri

auto-correction tersebut, menjadi pertimbangan peneliti untuk membuat media

pembelajaran yang dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar dan

dapat membantu siswa mengetahui kesalahannya ketika menggunakan media

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

101

Ciri terakhir dalam pengembangan media pembelajaran adalah

bergradasi. Berdasarkan berat media pembelajaran yang ideal untuk digunakan

siswa kelas II, sebanyak 66,67% siswa memilih media pembelajaran yang ringan

supaya mudah dibawa atau dipegang, 20% lainnya memilih media pembelajaran

yang sedang, dan 13,33% lainnya memilih media pembelajaran yang berat. Oleh

karena itu, peneliti mempertimbangkan untuk menggunakan media pembelajaran

yang ringan sesuai dengan banyaknya siswa yang memilih berat yang ideal. Selain

itu, sebanyak 26,67% siswa menyukai media pembelajaran yang berbentuk datar

(dua dimensi), dan sebanyak 73,33% siswa memilih media pembelajaran yang

berbentuk timbul (tiga dimensi). Berdasarkan hasil analisis bentuk media

pembelajaran tersebut, makan menjadi pertimbangan peneliti untuk membuat

media pembelajaran dengan bentuk datar dan bentuk timbul.

Hasil jawaban kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa memberikan

gambaran bagi peneliti mengenai penggunaan media pembelajaran selama

pembelajaran IPA. Pembuatan media pembelajaran mempertimbangkan ciri media

pembelajaran berbasis metode Montessori, yaitu auto-correction, auto-education,

menarik, dan bergradasi. Selain itu, peneliti juga menambahkan ciri kontestual

pada media pembelajaran dengan memanfaatkan beberapa bahan dasar yang dapat

ditemui di lingkungan sekitar, yaitu kayu, plastik dan kertas. Bahan tersebut

dipilih berdasarkan saran yang diberikan guru dan siswa dalam analisis kebutuhan

guru dan siswa.

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik

pengumpulan data, maka peneliti melakukan triangulasi teknik. Triangulasi teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

102

dilakukan sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran, yaitu

dengan melihat permasalahan yang dialami dan kebutuhan media pembelajaran

dari guru dan siswa. Triangulasi teknik pengumpulan data disajikan dalam bagan

4.2.

Bagan 4.2 Bagan triangulasi teknik pengumpulan data

Berdasarkan bagan triangulasi teknik pengumpulan data pada bagan 4.2,

terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu wawancara,

observasi dan kuesioner. Data yang diperoleh dari observasi yaitu siswa

mengalami kesulitan pada materi bagian-bagian tubuh hewan. Hal tersebut dapat

diketahui dari ketidakmampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru. Dalam

Wawancara

SD Kanisius

Eksperimental Mangunan

sudah memiliki media

pembelajaran, namun

masih sangat terbatas.

Guru juga mengalami

kesulitan saat

menyampaikan materi

tentang bagian-bagian

tubuh hewan.

Observasi

Materi yang menjadi

kesulitan adalah bagian-

bagian tubuh hewan. Hal

tersebut dapat diketahui dari

ketidakmampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan

guru. Pada saat

pembelajaran, guru tidak

menggunakan media

pembelajaran. Ketersediaan

media pembelajaran IPA

masih terbatas.

Kuesioner

Guru dan siswa memiliki

penilaian yang baik

mengenai media

pembelajaran dengan lima

ciri media pembelajaran

berbasis metode

Montessori. Hasil analisis

maupun saran dari guru

dan siswa menjadi

pertimbangan dalam

pembuatan media

pembelajaran.

Materi yang menjadi kesulitan kelas II SDKE Mangunan

adalah bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya.

Meskipun sulit, ketersediaan dan penggunaan media

pembelajaran masih terbatas dalam bentuk gambar atau bentuk

dua dimensi. Peneliti mengembangkan media pembelajaran

berbasis metode Montessori berdasarkan kebutuhan guru dan

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

103

menyampaikan materi, guru tidak menggunakan media pembelajaran. Hal ini

dikarenakan ketersediaan media pembelajaran IPA materi bagian-bagian tubuh

hewan belum ada di sekolah tersebut. Data yang diperoleh berdasarkan hasil

wawancara yaitu SD Kanisius Eksperimental Mangunan sudah memiliki media

pembelajaran, namun belum memiliki media pembelajaran bagian-bagian tubuh

hewan. Materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi bagian-bagian tubuh

hewan dan kegunannya. Guru juga mengalami kesulitan saat menyampaikan

materi tentang bagian-bagian tubuh hewan. Dalam menyampaikan materi guru

belum menggunakan media pembelajaran.

Data yang selanjutnya diperoleh oleh peneliti yaitu kuesioner.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner, guru dan siswa memiliki

penilaian yang baik mengenai media pembelajaran dengan lima ciri media

pembelajaran berbasis metode Montessori. Hasil analisis maupun saran dari guru

dan siswa menjadi pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran.

Berdasarkan triangulasi teknik pengumpulan data, dapat disimpulkan

bahwa materi yang menjadi kesulitan kelas II SD Kanisius Eksperimental

Mangunan adalah bagian-bagian tubuh hewan dan kegunaannya. Meskipun sulit,

ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran masih sangat terbatas. Oleh

karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis metode

Montessori berdasarkan kebutuhan guru dan siswa. Pengembangan media

pembelajaran juga mempertimbangkan kelima ciri media pemeblajaran berbasis

metode Montessori yang telah ditawarkan kepada guru dan siswa melalui

kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

104

Pada tahap ini, peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan

mengenai media pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan guru. Data tersebut

digunakan sebagai pertimbangan peneliti dalam pembuatan desain media

pembelajaran dan album media pembelajaran. Dengan demikian peneliti dapat

melanjutkan pada tahap kedua.

4.1.2 Penyusunan Rencana

Tahapan kedua dalam penelitian adalah penyusunan rencara. Pada tahap

ini, peneliti merancang desain media pembelajaran dan menyusun instrumen yang

dibutuhkan.

4.1.2.1 Desain Media Pembelajaran

Konsep pembuatan media pembelajaran bagian-bagian tubuh hewan

merupakan pengembangan dari media pembelajaran berbasis metode Montessori

yaitu parts of a frog puzzle. Parts of a frog puzzle merupakan material yang fokus

pada bagian eksternal bagian-bagian tubuh katak. Media pembelajaran ini

meliputi puzzle pada kelas bawah, serangkaian kartu rahasia yang meliputi

gambar, label (untuk pembaca awal), dan definisi (untuk pembaca yang sudah

mahir). Setelah guru memperkenalkan nama-nama bagian luar, siswa mecoba

menyusun puzzle sendiri, dengan prinsip pengkoreksian diri menggunakan buku

kontrol (yang berisi semua informasi yang tepat sesuai dengan gambar yang

sesuai). Gambar 4.1 adalah gambar media pembelajaran parts of a frog puzzle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

105

Gambar 4.1 Parts of a frog puzzle

Berdasarkan media pembelajaran parts of a frog puzzle, peneliti

mengembangkan sebuah media pembelajaran yang tidak hanya mempelajari

bagian-bagian luar tubuh katak, namun juga bagian-bagain dalam tubuh katak.

Nama media pembelajaran yang dikembangkan adalah media pembelajaran

bagian-bagian tubuh katak. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah

replika bagian-bagian luar dan dalam tubuh katak, puzzle berlapis bagian-bagian

luar dan dalam tubuh katak, serta kartu bagian-bagian tubuh katak beserta

kegunaannya.

Papan puzzle bagian-bagian tubuh katak dikembangkan menjadi dua

lapisan, yaitu bagian-bagian luar dan bagian-bagian dalam katak yang disusun

secara bertingkat (atas dan bawah). Peneliti juga mengembangkan replika bagian-

bagian luar dan bagian-bagian dalam tubuh katak dengan bentuk timbul.

Pengembangan media pembelajaran berupa puzzle dan replika bagian-bagian luar

dan bagian-bagian dalam tubuh katak tersebut berdasarkan hasil wawancara dan

kuesioner analisis kebutuhan oleh siswa, dimana siswa kesulitan mengingat materi

dan lebih suka belajar dengan menggunakan media pembelajaran berbentuk tiga

dimensi. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

106

puzzle dan replika untuk memudahkan siswa dalam memahami materi

menggunakan media yang lebih konkret. Selain itu, peneliti juga menambahkan

kartu materi bagian-bagian tubuh katak sebagai kartu yang digunakan untuk

mempelajari kegunaan dari bagian-bagian luar dan dalam tubuh katak.

Pengembangan juga dilakukan pada kotak penyimpanan kartu materi bagian-

bagian tubuh katak. Kotak penyimpanan kartu materi bagian-bagian tubuh katak

dikembangkan dengan 4 ruang, yang dibuat berdasarkan tiga pengelompokan

kartu materi, yaitu kartu nama bagian, gambar bagian, dan kegunaan bagian serta

ruang untuk meletakkan kartu pengendali kesalahan.

4.1.2.2 Desain Media Pembelajaran

Pengembangan desain pada penelitian ini mengembangkan media

pembelajaran bagian-bagian katak. Media pembelajaran bagian-bagian katak

terdiri dari enam komponen. Komponen tersebut adalah papan replika bagian-

bagian tubuh katak, papan puzzle bagian-bagian tubuh katak, kartu materi bagian-

bagian tubuh katak beserta pengendali kesalahan, kotak penyimpanan kartu

bagian-bagian tubuh katak, serta kotak penyimpanan replika dan puzzle.

Komponen yang pertama adalah replika bagian-bagian luar dan bagian-

bagian dalam tubuh katak. Replika bagian-bagian luar tubuh katak menggunakan

warna yang menyerupai wujud katak, yaitu warna hijau. Pada bagian-bagian

dalam katak terdapat beberapa warna yang berbeda dan berbentuk timbul, yang

menunjukkan bagian-bagian organ dalam katak yang saling terhubung. Pada

pengembangan replika bagian-bagian katak peneliti memberikan warna cerah dan

gelap. Pemberian warna tersebut berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

107

maupun guru. Sebanyak 86,67% siswa dan 100% guru menyukai warna cerah,

sedangkan sebanyak 13,33% siswa menyukai warna gelap.

Komponen yang kedua adalah papan puzzle bagian-bagian luar dan

bagian-bagian dalam tubuh katak. Papan puzzle berukuran 30cm x 40cm dengan

ketebalan 1,5cm. Papan puzzle tersebut menampung dua bagian, yaitu bagian-

bagian dalam tubuh katak yang terletak pada bagian bawah dan bagian-bagian

luar tubuh katak yang terletak pada bagian atas. Pada puzzle bagian-bagian

dalam tubuh katak terdapat 7 warna yang berbeda yang menunjukkan 7 bagian

organ dalam katak. Setiap bagian organ dalam katak terdapat unpin untuk

memudahkan siswa dalam memasang dan mengambil puzzle. Pada puzzle

bagian-bagian luar tubuh katak terdapat lubang sebagai tempat meletakkan

unpin puzzle bagian-bagian dalam supaya kedua bagian tersebut menyatu.

Puzzle bagian-bagian luar katak memiliki warna dasar hijau dengan sedikit

warna kuning. Bentuk puzzle dibuat timbul dan memiliki 4 bagian yaitu kepala,

kaki depan, kaki belakang, dan badan.

Komponen yang ketiga adalah kartu materi bagian-bagian luar dan

bagian-bagian dalam tubuh katak beserta kegunaannya. Terdapat tiga macam

kartu materi, yaitu kartu gambar bagian-bagian tubuh katak dengan ukuran 7cm

x 9,5 cm, kartu nama bagian-bagian tubuh katak dengan ukuran 2,5cm x 9,5cm,

dan kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak dengan ukuran 2,5cm x 9,5cm.

Tiga macam kartu materi tersebut memiliki warna yang berbeda, yaitu hijau

pada kartu gambar bagian-bagian tubuh katak, merah pada kartu nama bagian-

bagian tubuh katak, dan kuning pada kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

108

Berdasarkan pembedaan warna tersebut, siswa diharapkan mampu menyusun

tiga macam kartu bagian-bagian tubuh katak secara lengkap. Setelah menyusun,

siswa dapat memastikan jawaban yang tepat menggunakan kartu materi

pengendali kesalahan, yang berukuran 18cm x 10cm.

Komponen yang keempat adalah kotak penyimpanan kartu materi. Kotak

penyimpanan materi berukuran 28cm x 20 cm dengan tinggi 10 cm dan penutup

di atasnya. Kotak tersebut terbagi menjadi 4 bagian, masing-masing berukuran

12cm x 10cm sebagai tempat meletakkan kartu gambar bagian-bagian katak, 3cm

x 10cm sebagai tempat meletakkan kartu nama bagian-bagian katak, 3cm x 10cm

sebagai tempat meletakkan kartu kegunaan bagian-bagian katak, dan 18cm x

10cm sebagai tempat menyusun kartu gambar, nama, dan kegunaan bagian-bagian

katak.

Komponen yang ke 5 dan ke 6 adalah kotak penyimpanan replika dan

puzzle. Kotak penyimpanan replika berukuran 1 4 c m x 3 8 c m dengan tinggi

27cm. Sedangkan kotak penyimpanan puzzle berukuran 33cm x 42cm dengan

tinggi 7,5cm. Kotak penyimpanan berfungsi sebagai tempat untuk melindungi

media pembelajaran replika dan puzzle dari benturan benda keras.

4.1.2.1 Desain Album Media Pembelajaran

Album media pembelajaran merupakan buku panduan dalam penggunaan

media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak. Album media pembelajaran

dibuat untuk para pembimbing atau direktris (istilah dalam pembelajaran

Montessori). Album berisi langkah-langkah dalam menggunakan media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak. Dalam setiap langkah pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

109

terdapat gambar yang semakin memudahkan para direktris untuk memahami

langkah pembelajaran.

4.1.2.3 Instrumen Tes dan Validasi Produk

Sebagai persiapan dalam melakukan pengujian media pembelajaran,

dibutuhkan suatu instrumen. Instrumen tersebut adalah tes untuk uji coba

lapangan terbatas dan kuesioner validasi produk. Berikut ini penjelasannya

masing-masing.

a. Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur keberhasilan media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak dalam uji coba lapangan terbatas.

Instrumen tes dikembangkan berdasarkan kisi-kisi yang dapat dilihat pada tabel

3.8 halaman 63. Sebelum digunakan, instrumen tes diuji validitasnya oleh ahli.

Selain itu, instrumen tes juga diuji secara empiris dan diuji keterbacaannya.

Instrumen tes diuji validitasnya oleh ahli yaitu guru SD setara. Uji

validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi dan validitas konstruk. Aspek

yang dinilai pada uji validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.9 halaman 64. Hasil

uji validitas isi oleh ahli adalah pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Isi oleh Ahli

Ahli

Guru

No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6

4 4 4 3 4 4 23 3,8

Berdasarkan hasil validasi isi instrumen tes oleh ahli pada tabel 4.20,

didapatkan skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 69,

rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

110

dinyatakan valid dan layak digunakan. Lembar validasi instrumen tes oleh ahli

dapat dilihat pada lampiran 3.1 halaman 200.

Selain validitas isi, ahli juga melakukan validitas konstruk. Validitas

konstruk dilakukan untuk mengetahui konstruksi soal yang dibuat terkait dengan

kesesuaian materi, bahasa dan penulisan soal. Berikut adalah hasil validasi

konstruk oleh ahli yang tersaji pada tabel 4.20.

Tabel 4. 20 Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes oleh Ahli

No. Item Skor Kategori

1. 4 Sangat Baik

2. 4 Sangat Baik

3. 4 Sangat Baik

4. 4 Sangat Baik

5. 4 Sangat Baik

6. 4 Sangat Baik

7. 4 Sangat Baik

8. 4 Sangat Baik

9. 4 Sangat Baik

10. 4 Sangat Baik

11. 4 Sangat Baik

12. 4 Sangat Baik

13. 4 Sangat Baik

14. 4 Sangat Baik

15. 4 Sangat Baik

16. 4 Sangat Baik

17. 4 Sangat Baik

18. 4 Sangat Baik

19. 4 Sangat Baik

20. 4 Sangat Baik

21. 4 Sangat Baik

22. 4 Sangat Baik

23. 4 Sangat Baik

24. 4 Sangat Baik

25. 4 Sangat Baik

Rerata 4 Sangat Baik

Berdasarkan hasil validasi konstruk instrumen tes oleh ahli pada tabel

4.21, didapatkan skor sebesar 4. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 69,

rerata uji keterbacaan kuesioner termasuk dalam kategori sangat baik. Rerata yang

diperoleh memiliki nilai lebih dari 2,50. Selain itu, ahli tidak memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

111

komentar tambahan mengenai instrumen. Dengan demikian instrumen dinyatakan

valid dan layak digunakan. Lembar validasi instrumen tes oleh ahli dapat dilihat

pada lampiran 3.2 halaman203.

Setelah instrumen tes divalidasi, selanjutnya instrumen diujikan secara

empiris. Uji empiris dilakukan kepada 24 siswa kelas II B SD Kanisius

Eksperimental Mangunan. SD Kanisius Eksperimental Mangunan memiliki kelas

paralel, sehingga dapat diasumsikan bahwa karakteristik siswa kelas IIA dan IIB

hampir sama. Uji coba dilakukan pada tanggal 24 November 2016. Kisi-kisi

instrumen dapat dilihat pada tabel 3.8 halaman 63 yang kemudian dikembangkan

menjadi 25 soal. Setiap siswa mengerjakan 25 soal isian singkat materi bagian-

bagian tubuh katak dan kegunaannya yang dikembangkan dari kisi-kisi instrumen.

Lembar hasil pengerjaan soal tes oleh siswa dalam uji empiris dapat dilihat pada

lampiran 3.3 halaman 208.

Uji empiris dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

instrumen pretest dan posttest sebelum digunakan. Perhitungan validitas dan

reliabilitas dilakukan dengan program SPSS (Satistics Package for Social Studies)

22 for Windows. Validitas dianalisis menggunakan rumus korelasi Product-

Moment dari Pearson.

Output SPSS untuk perhitungan validitas instrumen tes dapat dilihat pada

lampiran 3.4 halaman 210. Dalam perhitungan tersebut, item yang valid memiliki

harga sig.(2-tailed) lebih dari 0,05 (Widoyoko, 2009: 137). Tabel 4.21 merupakan

hasil perhitungan validitas dengan SPSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

112

Tabel 4. 21 Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Tes dengan SPSS

No.

Item

Sig.

(2 tailed)

Keputusan No.

Item

Sig.

(2 tailed)

Keputusan

1. 0,617 Valid 14. 0,654 Valid

2. 0,613 Valid 15. 0,182 Tidak Valid

3. - Tidak Valid 16. 0,151 Tidak Valid

4. 0,360 Tidak Valid 17. 0,613 Valid

5. 0,738 Valid 18. 0,457 Valid

6. 0,654 Valid 19. 0,493 Valid

7. 0,613 Valid 20. 0,184 Tidak Valid

8. 0,709 Valid 21. 0,284 Tidak Valid

9. 0,268 Tidak Valid 22. 0,588 Valid

10. 0,071 Tidak Valid 23. 0,087 Tidak Valid

11. - Tidak Valid 24. 0,528 Valid

12. -0,212 Tidak Valid 25. 0,337 Tidak Valid

13. -0.094 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 4.21, didapatkan 12 soal valid dan 13 soal tidak valid.

Keduabelas soal yang valid kemudian diuji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas

instrumen juga menggunakan program SPSS 22 dengan menghitung nilai

koefisien Alpha. Berikut dalah hasil perhitungan nilai koefisien Alpha dengan

SPSS 22 yang disajikan pada tabel 4.22.

Tabel 4. 22 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes dengan SPSS

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.714 .910 13

Berdasarkan tabel 4.22, diperoleh bahwa hasil perhitungan koefisien

Alpha sebesar 0,714. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai

koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 (Widoyoko, 2015: 165). Dengan

demikian, instrumen tes tersebut dikatakan reliabel dan layak digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

113

Instrumen tes yang valid dan reliabel tersebut digunakan sebagai pretest

dan posttest. Peneliti mengambil 10 soal yang digunakan sebagai pretest dan

posttest dari 12 soal yang valid. Berikut adalah kisi-kisi instrumen pretest dan

posttest yang disajikan pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 Kisi-kisi Instrumen pretest dan posttest

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item

Pretest Posttest

1.1 Mengenal bagian-bagian

utama tubuh hewan dan

tumbuhan di sekitar rumah

dan sekolah melalui

pengamatan.

1.1.1 Menyebutkan bagian-

bagian tubuh hewan.

1, 2, 5, 17,

19, 20

5, 6, 7, 17.

19, 20

1.1.2 Mengetahui kegunaan

bagian-bagian tubuh

hewan.

6, 7, 14, 18,

24

1, 2, 14, 18,

24

Setelah divalidasi oleh para ahli, instrumen tes perlu diuji keterbacaannya

sebelum digunakan pada saat uji coba terbatas. Hal tersebut dilakukan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa pada kalimat pertanyaan pada soal. Uji

keterbacaan dilakukan kepada lima orang siswa SD Kanisius Demangan Baru

sebagai SD setara. Hasil uji keterbacaan disajikan pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Tes

Siswa No. Item To-

tal

Re-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 95 3,8

2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 95 3,8

3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 95 3,8

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 95 3,8

5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 95 3,8

Rerata 95 3,8

Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner oleh siswa SD setara pada

tabel 4.24, rerata skor yang diperoleh adalah 3,8. Apabila dibandingkan dengan

tabel 3.11 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

114

Dengan demikian instrumen dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar

hasil uji keterbacaan instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 3.5 halaman 212.

b. Kuesioner Validasi Produk

Instrumen pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah

kuesioner. Kuesioner digunakan untuk menilai kalayakan produk media

pembelajaran bagian-bagian tubuh hewan yang telah dikembangkan. Kuesioner

validasi produk dikembangkan berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis

metode Montessori dalam kisi-kisi validasi produk pada tabel 3.6 halaman 61.

Kisi-kisi kuesioner validasi produk dikembangkan menjadi 11 pertanyaan.

Validasi produk dilakukan oleh ahli dan siswa. Penggunaan bahasa disesuaikan

dan urutan pertanyaan dibuat berbeda pada kuesioner validasi produk oleh ahli

dan siswa, namun memiliki isi yang sama.

Sebelum digunakan, kuesioner divalidasi terlebih dahulu supaya layak

untuk digunakan. Validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk. Validasi

kuesioner dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA dan Montessori. Dalam validasi

tersebut, ahli memberikan penilaian dan komentar yang digunakan sebagai

pertimbangan untuk perbaikan kuesioner. Hasil validasi kuesioner validasi produk

oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.25.

Tabel 4.25 Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43 3,9

II 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3,9

Rerata 43 3,9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

115

Berdasarkan hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli pada tabel

4.26, rerata skor yang diperoleh adalah 3,9. Apabila dibandingkan dengan tabel

3.10 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan

demikian instrumen dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil

uji keterbacaan instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 4.1 halaman 219. Selain

itu, validasi produk oleh ahli, kuesioner validasi produk juga digunakan sebagai

kuesioner tanggapan guru mengenai media pembelajaran.

Selain validasi pada kuesioner validasi produk oleh ahli, validasi

instrumen juga dilakukan pada keusioner tanggapan mengenai produk oleh siswa.

Hasil validasi kuesioner tanggapan produk oleh siswa dituangkan dalam tabel

4.26.

Tabel 4.26 Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan mengenai Produk oleh Siswa

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43 3,9

II 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3,9

III 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3,9

43 3,9

Berdasarkan hasil validasi kuesioner tanggapan mengenai produk oleh

siswa pada tabel 4.26, rerata skor yang diperoleh adalah 3,9. Apabila

dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam

kategori sangat baik. Dengan demikian instrumen dinyatakan layak digunakan

tanpa perbaikan. Lembar hasil validasi kuesioner tanggapan oleh siswa dapat

dilihat pada lampiran 4.2 halaman 224.

Selain validasi instrumen oleh ahli, kuesioner tanggapan mengenai

produk oleh siswa perlu diuji keterbacaannya. Hal tersebut dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

116

mengetahui tingkat pemahaman siswa pada kalimat pertanyaan yang diberikan

dalam kuesioner. Uji keterbacaan dilakukan kepada lima orang siswa SD Kanisius

Demangan Baru sebagai SD setara. Hasil uji keterbacaan disajikan pada tabel

4.27.

Tabel 4.27 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan mengenai Produk oleh

Siswa

Siswa No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 3,8

2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 3,8

3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 38 3,8

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37 3,7

5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 37 3,7

Rerata 37,8 3,78

Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner oleh siswa SD setara pada

tabel 4.27, rerata skor yang diperoleh adalah 3,78. Apabila dibandingkan dengan

tabel 3.11 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik.

Dengan demikian instrumen dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar

hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa dapat

dilihat pada lampiran 4.3 halaman 231.

Pada tahap ini peneliti telah memperoleh desain media pembelajaran dan

desain album media pembelajaran. Peneliti juga telah membuat instrumen

kuesioner untuk validasi produk dan tes yang digunakan dalam uji coba lapangan

terbatas. Oleh karena itu, peneliti dapat melanjutkan ke tahapan yang ketiga.

4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Pada tahap sebelumnya, telah dirancang desain media pembelajaran dan

album petunjuk penggunaannya. Selanjutnya, peneliti membuat media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

117

pembelajaran dan album petunjuk berdasarkan desain yang telah dirancang.

Media pembelajaran dan album petunjuk tersebut dibuat sekaligus agar dapat

diterapkan pada proses pembelajaran IPA di kelas II maupun di kelas III SD. Pada

tahap ini peneliti mengumpulkan bahan dan membuat media pembelajaran.

4.1.3.1 Pengumpulan Bahan

Berdasarkan analisis kebutuhan, beberapa bahan yang dipilih dan

dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah kayu dan kertas. Bahan tersebut

digunakan oleh peneliti dalam membuat replika bagian-bagian tubuh katak, puzzle

bagian-bagian tubuh katak, kartu materi bagian-bagian tubuh katak, kotak

penyimpanan kartu, kotak penyimpanan replika serta kotak penyimpanan puzzle.

Jenis kayu yang digunakan adalah kayu damar dan kayu teakwood. Kayu damar

digunakan untuk membuat replika dan puzzle bagian-bagian luar tubuh katak.

Kayu damar memiliki tekstur yang halus, ringan, tidak mudah terkena hama atau

penyakit, dan mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kayu jenis teakwood

digunakan untuk membuat kotak penyimpanan, papan untuk alas replika, dan

puzzle bagian-bagian dalam katak. Kayu jenis teakwood merupakan kayu buatan

pabrik yang menyerupai triplek namun dilapisi dengan serbuk kayu jati.

Bahan lain yang digunakan adalah kertas. Dalam penelitian ini, peneliti

memilih dua jenis kertas yaitu Ivory 260. Kertas Ivory 260 digunakan sebagai

bahan pembuatan kartu gambar bagian-bagian katak, kartu nama bagian-bagian

katak, dan kartu kegunaan bagian-bagian katak. Kertas Ivory 260 memiliki

ketebalan yang tinggi dan tidak mudah rusak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

118

4.1.3.2 Pembuatan Media Pembelajaran

Dalam pembuatan media pembelajaran, peneliti bekerjasama dengan

tukang kayu. Hal tersebut dikarenakan lengkapnya peralatan yang dimiliki tukang

kayu sehingga dapat mendukung pembuatan media pembelajaran yang baik.

Tempat pembuatan media pembelajaran berlokasi di MJ 1 No. 100 RT 54 RW 2

Gedongkiwo, Yogyakarta. Pembuatan media pembelajaran dilakukan selama tiga

bulan. Sebelum dibuat oleh tukang kayu, peneliti memberikan desain media

pembelajaran yang telah dibuat. Kemudian tukang kayu membuat media

pembelajaran sesuai dengan desain. Gambar 4.2 adalah gambar puzzle bagian-

bagian dalam katak yang telah dikembangkan oleh peneliti.

Gambar 4.2 Papan puzzle bagian-bagian dalam tubuh katak

Langkah pembuatan puzzle bagian-bagian dalam katak diawali dengan

membuat papan puzzle oleh tukang kayu. Papan dengan ketebalan 1,5 cm

digunakan untuk dua lapisan, yaitu puzzle bagian-bagian dalam dan bagian-bagian

luar katak. Langkah pembuatan puzzle bagian-bagian dalam yaitu, tukang kayu

memilih kayu, memotong kayu, dan membentuk seperti disain yang telah dibuat.

Kemudian peneliti menggambar bagian-bagian dalam katak. Peneliti menandai

setiap bagian yang dibentuk puzzle. Tukang kayu membuat lubang sekaligus

puzzle yang akan dipasang dengan ketebalan 1 cm, mengikuti pola gambar puzzle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

119

bagian-bagian dalam katak. Setelah selesai, tukang kayu melakukan pewarnaan

pada puzzle bagian-bagian dalam katak menggunakan cat yang berkualitas dan

awet, serta melakukan finishing menggunakan melamin supaya cat lebih tahan

lama dan mengkilap. Setelah itu, tukang kayu membuat unpin pada setiap bagian

dalam katak untuk memudahkan siswa dalam mengambil dan memasang puzzle.

Selanjutnya, peneliti membuat puzzle bagian-bagian luar katak yang

diletakkan di atas puzzle bagian-bagian dalam katak. Berikut gambar 4.3 adalah

gambar puzzle bagian-bagian luar tubuh katak.

Gambar 4.3 Papan puzzle bagian-bagian luar tubuh katak

Tukang kayu membentuk tubuh katak bagian luar mengikuti pola dan

ukuran puzzle bagian-bagian dalam katak. Bentuk katak bagian luar dibuat timbul,

kemudian dipotong menjadi empat bagian. Setelah dipotong, supaya puzzle

bagian-bagian luar katak dapat menyatu dengan puzzle bagian-bagian dalam

katak, tukang kayu membuat lubang pada bagian bawah puzzle bagian-bagian

luar katak yang disesuaikan dengan unpin puzzle bagian-bagian dalam katak.

Setelah menyatu, tukang kayu melakukan tahap pewarnaan pada puzzle bagian-

bagian luar katak menggunakan cat yang berkualitas dan awet, melakukan

finishing agar hasilnya mengkilap, dan menambahkan unpin untuk memudahkan

siswa saat mengambil dan memasang puzzle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

120

Proses selanjutnya adalah membuat replika bagian-bagian tubuh katak.

Gambar 4.4 adalah gambar replika bagian-bagian tubuh katak.

Gambar 4.4 Replika bagian-bagian tubuh katak

Langkah pembuatan diawali dengan memotong kayu damar dan

membentuk kayu tersebut menyerupai tubuh katak. Terdapat dua sisi pada replika

bagian-bagian katak, yaitu sisi bagian-bagian dalam katak dan sisi bagian-bagian

luar tubuh katak. Tukang kayu terlebih dahulu membuat sisi bagian-bagian dalam

katak yang dibuat secara terpisah untuk memudahkan tukang kayu dalam

membentuk organ dalam. Setelah organ dalam terbentuk, peneliti kemudian

membuat gambar organ bagian dalam pada kayu yang digunakan untuk

menempelkan bentuk organ dalam. Setelah ditempel, tukang kayu kemudian

melanjutkan proses pengerjaan pada sisi yang satunya, yaitu sisi bagian-bagian

luar katak. Pada sisi bagian-bagian luar katak, tukang kayu melakukan proses

pewarnaan dan finishing. Setelah sisi bagian-bagian luar selesai dikerjakan,

tukang kayu melanjutkan pengerjaan pada sisi bagian-bagian dalam katak, yaitu

dengan melakukan tahap pewarnaan dan finishing. Supaya replika dapat berdiri,

tukang kayu membuat tiang sebagai penyangga dan papan sebagai alas replika.

Papan pada alas replika terbuat dari kayu teakwood berukuran 35cm x 13cm

dengan ketebalan 2cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

121

Proses selanjutnya, peneliti membuat kartu materi. Kartu materi terdiri

dari kartu gambar bagian-bagian tubuh katak, kartu nama bagian-bagian tubuh

katak, dan kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak. Kartu-kartu materi tersebut

disusun dengan memperhatikan pasangan kartu menggunakan kartu pengendali

kesalahan. Kartu pengendali kesalahan terdiri dari susunan kartu materi, yaitu

berupa gambar, nama, dan kegunaan bagian-bagian tubuh katak. Langkah

pembuatan kartu materi maupun kartu pengendali kesalahan ini adalah pembuatan

desain, percetakan, dan pemotongan. Gambar 4.4 adalah gambar kartu pengendali

kesalahan bagian-bagian tubuh katak.

Gambar 4.5 Kartu pengendali kesalahan bagian-bagian tubuh katak

Komponen media pembelajaran selanjutnya ada kotak peyimpanan kartu

materi. Kotak penyimpanan kartu materi ini memiliki 4 bagian. Tahap pembuatan

kotak materi yaitu tukang kayu memilih kayu, memotong kayu sesuai dengan

ukuran, dan membentuk kayu sesuai dengan disain yang telah dibuat oleh peneliti.

Kotak penyimpanan kartu materi juga memiliki tutup untuk melindungi kartu

materi supaya lebih tahan lama. Gambar 4.6 adalah gambar kotak penyimpanan

kartu materi beserta tutupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

122

Gambar 4.6 Kotak Penyimpanan Kartu Materi

Komponen media pembelajaran yang terakhir dibuat adalah kotak

penyimpanan replika dan kotak penyimpanan puzzle. Dalam pembuatan kotak

penyimpanan replika maupun puzzle, tukang kayu terlebih dahulu memilih kayu,

kemudian memotong kayu berdasarkan ukuran. Kontak penyimpanan replika

berukuran 38cm x 14cm dengan tinggi 27 cm. Kotak penyimpanan puzzle

berukuran 33cm x 42cm dengan tinggi 7,5cm. Setelah proses pembuatan papan

selesai, selanjutnya dilakukan tahap pewarnaan dan juga finishing untuk membuat

tampilan kotak penyimpanan menjadi lebih menarik dengan kualitas pewarnaan

yang baik dan tahan lama. Gambar 4.7 adalah gambar kotak penyimpanan replika

dan kotak penyimpanan puzzle.

a) b)

Gambar 4.7 a) Kotak penyimpanan replika. b) Kotak penyimpanan puzzle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

123

4.1.3.3 Pembuatan Album Media Pembelajaran

Langkah yang dilakukan dalam pembuatan album adalah, pertama-tama

peneliti merumuskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak. Kemudian peneliti mengambil gambar

dari setiap langkah beserta informasi-informasi mengenai media pembelajaran

bagian-bagian tubuh katak. Kemudian, peneliti menggunakan bantuan program

komputer Microsoft Word 2010 dalam mendisain isi dan sampul album media

pembelajaran. Setelah soft file album media pembelajaran selesai dibuat,

kemudian dicetak.

Pada tahap ini, pembuatan media pembelajaran dan album media

pembelajaran telah selesai. Media pembelajaran dan album media pembelajaran

kemudian divalidasi terlebih dahulu sebelum diuji cobakan secara terbatas. Oleh

karena itu, peneliti dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.

4.1.4 Validasi Produk

Validasi produk dilakukan untuk menilai produk berupa media

pembelajaran dan album media pembelajaran yang telah dibuat. Validasi produk

menggunakan kuesioner yang telah disusun pada tahap kedua.

4.1.4.1 Validasi Produk Media Pembelajaran

Validasi produk media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak

dilakukan oleh beberapa ahli, yakni ahli pembelajaran IPA dan ahli

pembelajaran Montessori. Hasil validasi media pembelajaran disajikan pada tabel

4.28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

124

Tabel 4.28 Hasil Validasi Produk Media Pembelajaran oleh Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 42 3,82

II 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3,9

Rerata 42,5 3,86

Berdasarkan hasil validasi produk oleh ahli yang disajikan pada tabel

4.28, terhitung rerata skor sebesar 3,86. Apabila dilihat dari tabel 3.11, rerata

uji validasi kuesioner tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Lembar

hasil validasi produk media pembelajaran oleh ahli dapat dilihat pada lampiran

4.4 halaman 233. Selain memberikan penilaian, para ahli juga memberikan

komentar terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Komentar para ahli

dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan media

pembelajaran. Rekapitulasi komentar validasi produk media pembelajaran oleh

para ahli disajikan pada tabel 4.29.

Tabel 4.29 Rekapitulasi komentar validasi produk media pembelajaran

Ahli Komentar Tindak Lanjut

I - -

II Baik -

Berdasarkan komentar dari para ahli pada tabel 4.30, media

pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti sudah baik. Oleh karena itu, media

pembelajaran dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan.

4.1.4.2 Validasi Produk Album Media Pembelajaran

Selain validasi produk media pembelajaran, validasi juga dilakukan pada

produk album penggunaan media pembelajaran. Validasi produk album media

pembelajarn dilakukan oleh ahli IPA dan ahli pembelajaran Montessori. Tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

125

4.30 adalah hasil validasi produk album penggunaan media pembelajaran oleh

ahli.

Tabel 4.30 Hasil Validasi Produk Album Penggunaan Media Pembelajaran oleh

Ahli

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 3,91

II 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 41 3,72

Rerata 42 3,82

Berdasarkan hasil validasi produk album penggunaan oleh ahli yang

disajikan pada tabel 4.30, terhitung rerata skor sebesar 3,82. Apabila dilihat

dari tabel 3.11 halaman 69, rerata uji validasi kuesioner tersebut termasuk

dalam kategori sangat baik. Lembar hasil validasi produk media pembelajaran

oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 4.5 halaman 237. Selain memberikan

penilaian, para ahli juga memberikan komentar terhadap album penggunaan

media pembelajaran yang dikembangkan. Komentar para ahli dijadikan peneliti

sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan media pembelajaran.

Rekapitulasi komentar validasi produk album media pembelajaran oleh para ahli

disajikan pada tabel 4.31.

Tabel 4.31 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Media Pembelajaran

Ahli Komentar Tindak Lanjut

I

Pengambilan foto pada kartu

materi diperjelas.

Peneliti melakukan

pengulangan pengambilan foto

pada kartu materi.

II

Ukuran gambar pada setiap

foto lebih diperbesar.

Peneliti memperbesar ukuran

gambar, dengan tata letak yang

sudah dirancang.

Gambar diperjelas. Peneliti melakukan

pengulangan pengambilan foto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

126

Pada tahap ini, media pembelajaran dan album media pembelajaran telah

divalidasi dengan kategori penilaian sangat baik. Dengan demikian, media

pembelajaran siap untuk diujikan secara terbatas.

4.1.5 Uji Coba Lapangan Terbatas

Uji coba lapangan terbatas dilakukan kepada sepuluh orang siswa kelas II

A SD Kanisius Ekperimental Mangunan. Siswa tersebut dipilih berdasarkan

diskusi dan rekomendasi dari guru kelas. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 25

November 2016 pada pukul 07.00-09.00. Sebelum melakukan bimbingan belajar,

peneliti melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah

pretest selesai, peneliti melakukan bimbingan belajar dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis metode Montessori mengenai bagian-bagian tubuh katak

dan kegunaannya. Bimbingan tersebut dilakukan dengan pembelajaran

berkelompok dengan menggunakan media pembelajaran bagian-bagian tubuh

katak dan kegunaannya. Setelah selesai melakukan bimbingan belajar dengan

menggunakan media pembelajaran, peneliti melakukan posttest pada akhir

pertemuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa.

4.1.5.1 Data dan Analisis Tes

Data yang dianalisis pada tes merupakan data nilai yang diperoleh siswa

pada saat pretest dan posttest. Soal tes yang digunakan adalah tipe pilihan singkat

yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga layak

digunakan untuk pengambilan data. Hasil pengerjaan pretest dapat dilihat pada

lampiran 3.6 halaman 217 dan hasil pengerjaan posttest dapat dilihat pada

lampiran 3.7 halaman 218. Soal tes digunakan sebagai data pendukung untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

127

mengethaui kualitas media pembelajaran. Berdasarkan pretest dan posttest,

diperoleh nilai siswa yang disajikan dalam tabel 4.32.

Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Siswa

No. Nama Nilai

Pretest Posttest

1. Sel 60 90

2. Al 60 90

3. Nin 40 90

4. Sif 50 80

5. Kay 60 80

6. Khel 70 90

7. Angy 50 90

8. Ry 60 100

9. Ovy 50 90

10. R 40 90

Rerata 54 89

Berdasarkan tabel 4.32 Sel memperoleh nilai pretest sebesar 60 dan

posttest sebesar 90. Al memperoleh nilai pretest sebesar 60 dan posttest sebesar

90. Nin memperoleh nilai pretest sebesar 40 dan posttest sebesar 90. Sif

memperoleh nilai pretest sebesar 50 dan posttest sebesar 80. Kay memperoleh

nilai pretest sebesar 60 dan posttest sebesar 80. Khel memperoleh nilai pretest

sebesar 70 dan posttest sebesar 90. Angy memperoleh nilai pretest sebesar 50 dan

posttest sebesar 90. Ry memperoleh nilai pretest sebesar 60 dan posttest sebesar

100. Ovy memperoleh nilai pretest sebesar 50 dan posttest sebesar 90. R

memperoleh nilai pretest sebesar 40 dan posttest sebesar 90. Berdasarkan hasil

pretest dan posttest, terdapat perbedaan nilai yang diperoleh masing-masing

siswa. Berikut perbedaan nilai pretest dan posttest masing- masing siswa yang

disajikan pada grafik 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

128

Grafik 4.1 Perbedaan nilai pretest dan posttest pada siswa

Selain perbedaan nilai yang diperoleh siswa, terdapat juga perbedaan

pada rerata nilai yang diperoleh pada saat pretest dan posttest. Perbedaan rerata

nilai pretest dan posttest disajikan pada grafik 4.2.

Grafik 4.2 Perbedaan rerata nilai pretest dan posttest

Berdasarkan grafik 4.2, rerata nilai yang diperoleh siswa pada pretest

adalah 54, sedangkan rerata nilai yang diperoleh siswa saat posttest adalah 89.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

129

4.1.5.2 Data dan Analisis Kuesioner Tanggapan Mengenai Produk Media

Pembelajaran

Tanggapan mengenai produk media pembelajaran dilakukan setelah uji

coba lapangan terbatas. Tanggapan mengenai produk dilakukan oleh sepuluh

siswa kelas II dan guru kelas II SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Kuesioner

tanggapan mengenai media pembelajaran oleh guru sama dengan ahli. Pengisian

kuesioner tanggapan dilaksanakan pada tanggal 24 November 2016 setelah

bimbingan belajar dengan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak.

Tabel 4.33 adalah tanggapan guru mengenai media pembelajaran bagian-bagian

tubuh katak.

Tabel 4.33 Tanggapan Mengenai Produk Media Pembelajaran oleh Guru

Ahli No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Guru 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4

Berdasarkan tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh guru

pada tabel 4.33, didapatkan rerata skor sebesar 4. Apabila dibandingkan dengan

tabel 3.11 halaman 60 rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Lembar

hasil tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh guru dapat dilihat pada

lampiran 4.6 halaman 241.

Selain diberikan kepada guru, kuesioner tanggapan produk media

pembelajaran juga diberikan kepada siswa. Tabel 4.34 adalah hasil tanggapan

produk media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

130

Tabel 4.34 Hasil Tanggapan Produk Media Pembelajaran oleh Siswa

Siswa No. Item

Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Sel 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42 3,82

Al 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42 3,82

Nin 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 41 3,72

Sif 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 41 3,72

Kay 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 40 3,64

Khel 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4

Angy 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 42 3,82

Ry 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 42 3,82

Ovy 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 41 3,72

R 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 41 3,72

Rerata 41,6 3,78

Berdasarkan tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh siswa

pada tabel 4.34, didapatkan rerata skor 3,78. Rerata skor tersebut apabila

dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 69, rerata tersebut termasuk dalam

kategori sangat baik. Lembar hasil tanggapan mengenai produk media

pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 4.7 halaman 243.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengembangan Media Pembelajaran Bagian-bagian Tubuh Katak

Berbasis Metode Montessori

Prosedur penelitian dan pengembangan ini dimodifikasi ke dalam lima

tahap, yaitu potensi dan masalah, perencanaan, pengembangan bentuk awal

produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. Tahap pertama yaitu

potensi dan masalah. Pada tahap potensi dan masalah ini, peneliti melakukan

identifikasi masalah melalui kegiatan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil

identifikasi masalah, diketahui ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran

IPA di sekolah masih terbatas. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam

mengingat atau memahami materi IPA. Salah satu materi pembelajaran IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

131

yang dianggap sulit oleh siswa yaitu bagian-bagian tubuh hewan dan

kegunaannya. Materi tersebut dianggap sulit oleh siswa karena terlalu banyak

hafalan berkaitan dengan nama bagian dan kegunaannya. Trianto (2012: 11-12)

mengemukakan bahwa IPA bukan semata-mata menghafalkan materi ataupun

menimbun informasi, akan tetapi lebih kepada memahami informasi yang

diperoleh dan menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru

juga mengalami kesulitan dalam memberikan gambaran tentang materi yang

abstrak kepada siswa, yang belum tentu setiap siswa pernah melihat wujud

maupun bentuknya. Sekolah sudah memiliki media pembelajaran berupa gambar

hewan katak, namun penggunaannya masih kurang maksimal karena bagian-

bagian katak yang ditunjukkan kurang spesifik dan tidak disertai dengan fungsi

atau kegunaannya pada setiap bagian. Piaget mengemukakan bahwa anak usia SD

berada pada tahap intuitif dan tahap berpikir konkret harus bekerja dengan benda-

benda konkret dulu sebelum mereka dapat menangkap dan memahami hal-hal

yang bersifat abstrak (Iskandar, 2001: 30). Berdasarkan hasil kuesioner analisis

kebutuhan guru, 100% guru setuju bahwa media pembelajaran dapat membantu

siswa dalam memahami konsep IPA. Sebanyak 100 % siswa berdasarkan hasil

kuesioner analisis kebutuhan siswa juga setuju bahwa media pembelajaran dapat

membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Tahap yang kedua yaitu penyusunan rencana. Pada tahap ini, peneliti

merancang desain media pembelajaran, desain album media pembelajaran,

kuesioner validasi produk, soal tes untuk uji empiris, serta soal pretest dan

posttest untuk uji coba lapangan terbatas yang kemudian diuji validitas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

132

reliabilitasnya. Media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak terdiri dari enam

komponen. Komponen tersebut terdiri dari replika, puzzle, kartu materi, kotak

penyimpanan replika, kotak penyimpanan puzzle, dan kotak penyimpanan kartu

materi.

Peneliti mengembangkan media pembelajaran replika bagian-

bagian tubuh katak. Replika bagian-bagian tubuh katak digunakan sebagai media

siswa dalam mengenal bagian-bagian luar tubuh katak maupun bagian-bagian

dalam tubuh katak. Replika berbentuk timbul pada bagian-bagian dalam tubuh

katak, supaya siswa secara langsung dapat memegang dan mengamati setiap organ

yang saling berhubungan. Terdapat 4 warna utama pada replika bagian-bagian

dalam katak, yaitu warna hijau yang menghubungkan esofagus sampai dengan

usus besar, warna merah untuk organ jantung, warna biru untuk organ paru-paru,

dan warna merah hati untuk bagian hati. Sedangkan pada bagian-bagian luar

tubuh katak, peneliti menggunakan warna dasar hijau sesuai dengan warna tubuh

katak pada umumnya.

Pengembangan kedua dilakukan pada puzzle bagian-bagian tubuh katak.

Pada puzzle ini terdapat dua bagian, yaitu bagian-bagian dalam tubuh katak dan

bagian-bagian luar tubuh katak. Kedua bagian tersebut dibuat bersusun dan saling

menyatu. Pada bagian-bagian dalam tubuh katak terbagi menjadi 7 bagian dan

terdapat 7 warna yang berbeda pada setiap organ untuk membantu siswa

membedakan bentuk dan nama-nama organ. Sedangkan pada bagian-bagian luar

katak terbagi menjadi 4 bagian dengan warna dasar hijau.

Pengembangan ketiga dilakukan pada kartu materi. Kartu materi terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

133

dari tiga bagian, yaitu kartu gambar, kartu nama, dan kartu kegunaan. Kartu

gambar bagian-bagian tubuh katak diberi warna hijau pada bagian tepi. Kartu

nama bagian-bagian tubuh katak diberi warna merah pada bagian tepi. Sedangkan

kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak diberi warna kuning pada bagian tepi.

Pembedaan warna tersebut untuk membantu siswa dalam menyusun dan

menemukan kartu materi.

Pengembangan keempat yaitu kotak penyimpanan kartu materi. Kotak

penyimpanan kartu materi terdiri dari 4 bagian, yaitu bagian untuk kartu gambar,

bagian untuk kartu nama, bagian untuk kartu kegunaan, dan bagian untuk

menyusun kartu gambar, kartu nama, dan kartu kegunaan. Kotak penyimpanan

kartu materi berwarna coklat disesuaikan dengan warna alami pada bahan dasar

kayu.

Pengembangan kelima dilakukan pada kotak penyimpanan replika dan

kotak penyimpanan puzzle. Kotak penyimpanan replika maupun puzzle berfungsi

sebagai tempat meletakkan media supaya media terhindar dari benturan benda-

benda yang keras dan supaya lebih tahan lama. Kotak penyimpanan ini berwarna

coklat disesuaikan dengan warna alami pada bahan dasar pembuatan kotak

penyimpanan yaitu kayu.

Tahap yang ketiga yaitu pengembangan bentuk awal produk. Media

pembelajaran berbasis metode Montessori mempunyai empat ciri khusus yaitu

menarik, bergradasi, auto-correction, dan auto-education (Montessori, 2002: 171-

175). Media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak dikembangkan

berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

134

menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual. Ciri

kontekstual ditambahkan karena Montessori meyakini bahwa belajar

hendaknya juga disesuaikan dengan konteks atau memanfaatkan benda yang

ada di lingkungan sekitar anak (Lillard, 2005: 32). Lima ciri media

pembelajaran tersebut bisa dilihat melalui pengamatan langsung bentuk media

pembelajaran, maupun pengamatan terkait penggunaan media pembelajaran

melalui uji coba lapangan terbatas. Ciri menarik dapat dilihat dari pewarnaan

media pembelajaran baik replika, puzzle maupun kartu materi. Selain itu ciri

menarik juga dapat dilihat dari bentuk media pembelajaran yang unik.

Ciri auto-correction ditunjukkan dengan adanya kartu materi pada media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak. Kartu materi ini terdiri dari kartu

gambar dengan tepi warna hijau, kartu nama dengan tepi warna merah dan kartu

kegunaan dengan tepi warna kuning. Ketiga kartu materi yang dibedakan warna

tepinya ini dapat digunakan untuk memeriksa kebenaran dari jawaban siswa

ketika menyusun kartu. Selain kartu materi, pada media pembelajaran berupa

puzzle juga terdapat ciri auto-correction. Bentuk setiap bagian puzzle yang dibuat

dengan ukuran berbeda memampukan siswa untuk bisa memeriksa kebenaran

jawaban secara mandiri.

Ciri auto-education ditunjukkan dengan adanya kartu materi yang

disesuaikan dengan bentuk dan gambar pada bagian-bagian puzzle. Kartu gamber

dengan warna yang disesuaikan dengan warna bagian pada puzzle

memungkinkan siswa untuk mengetahui nama bagian dan kegunaannya secara

mandiri. Selama uji coba lapangan terbatas, media pembelajaran bagian-bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

135

tubuh katak dapat dilakukan secara berkelompok.

Ciri bergradasi dapat dilihat dari perbedaan warna untuk setiap bagian-

bagian tubuh puzzle dan replika katak. Mulai dari merah muda, merah tua, kuning,

jingga, hijau muda, hijau tua, biru muda, biru tua, coklat dan ungu. Ciri bergradasi

juga dapat dilihat dari bentuk 3 dimensi replika bagian-bagian tubuh katak.

Selain itu, ciri bergradasi dapat dilihat juga dari tingkatan usia, karena media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak dapat digunakan untuk siswa kelas II SD

dan siswa kelas III SD.

Ciri kontekstual dapat dilihat dari bahan pembuatan media pembelajaran.

Media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak terbuat dari bahan dasar kayu dan

kertas. Bahan-bahan tersebut terdapat di lingkungan sekitar, sehingga mudah

untuk dijumpai. Media pembelajaran ini dibuat secara mandiri. Akan tetapi,

peneliti juga bekerja sama dengan tukang kayu dalam membuat replika, puzzle,

kotak penyimpanan kartu materi, dan kotak penyimpanan replika maupun puzzle.

Tahap yang keempat yaitu validasi produk. Media pembelajaran yang sudah

selesai dibuat kemudian divalidasikan kepada ahli pembelajaran IPA, ahli

pembelajaran Montessori, dan guru kelas II dengan menggunakan kuesioner

validasi produk. Hasil validasi produk akan dibahas pada subbab kualitas media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak. Selain produk media pembelajaran,

album media pembelajaran juga divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli

pembelajaran Montessori. Para ahli juga memberikan komentar terhadap album

media pembelajaran. Peneliti kemudian melakukan perbaikan dengan mengganti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

136

kata direktris menjadi guru, mengambil gambar kembali agar terlihat lebih terang,

dan memperbaiki penggunaan tanda baca koma.

Tahap yang kelima yaitu uji coba lapangan terbatas. Pada tahap ini,

peneliti memberikan soal pretest pada awal pembelajaran sebelum menggunakan

media pembelajaran dan posttest pada akhir pembelajaran setelah menggunakan

media pembelajaran. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, terdapat perbedaan

nilai yang diperoleh siswa. Nilai yang diperoleh siswa pada saat posttest lebih

tinggi daripada nilai yang diperoleh siswa pada saat pretest. Hal ini menunjukkan

bahwa media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami materi

bagian-bagian tubuh katak. Selain itu, peneliti juga memberikan kuesioner

tanggapan produk mengenai media pembelajaran kepada siswa yang diberikan

setelah dilakukan uji coba terbatas. Siswa memberikan penilaian yang sangat baik

terhadap media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak. Hasil nilai pretest dan

posttest serta hasil penilaian siswa terhadap produk media pembelajaran akan

dibahas pada subbab kualitas media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak.

4.2.2 Kualitas Media Pembelajaran Bagian-bagian Tubuh Katak Berbasis

Metode Montessori

Kualitas media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode

Montessori dilihat melalui validasi produk oleh para ahli, guru, dan sepuluh siswa

kelas II SD. Rerata skor yang diperoleh melalui validasi produk oleh para ahli,

guru, dan sepuluh siswa kelas adalah 3,8. Rerata skor lebih besar dari 2,50

sehingga termasuk dalam kategori sangat baik ( Widoyoko, 2014: 144). Diketahui

bahwa kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

137

pada media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak termasuk dalam kategori

sangat baik. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa media pembelajaran bagian-

bagian tubuh katak memiliki ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori

dengan kualitas yang sangat baik.

Media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak diujikan secara terbatas.

Soal tes digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui kualitas

pembelajaran. Peneliti melakukan pretest dan posttest untuk mengetahui prestasi

siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran pada uji coba

terbatas (Arikunto, 2010: 193). Hasil pretest dan posttest menunjukkan adanya

selisih nilai yang diperoleh siswa. Hasil posttest dari sepuluh siswa lebih baik

daripada hasil pretest. Hasil pretest adalah sebesar 54, sedangkan rerata posttest

adalah 83. Rata-rata selisih pretest dan posttest tersebut adalah sebesar 35 atau

dapat dikatakan selisih kenaikannya 64,8 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis

metode Montessori dapat membantu siswa dalam memahami materi bagian-

bagian tubuh katak dan kegunaannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya

peningkatan nilai posttest yang diperoleh siswa setelah menggunakan media

bagian-bagian tubuh katak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

138

BAB V

PENUTUP

Bab V ini menguraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan

saran bagi penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode

Montessori untuk siswa kelas II SD dikembangkan dan dimodifikasi ke dalam

lima tahap, yaitu potensi dan masalah, perencanaan, pengembangan bentuk awal

produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. Tahap pertama adalah

potensi dan masalah, yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara untuk

digunakan dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan. Tahap kedua adalah

perencanaan, yaitu peneliti membuat desain media pembelajaran, desain album

pembelajaran, instrumen tes, dan kuesioner validasi produk. Tahap ketiga adalah

pengembangan bentuk awal produk, yaitu peneliti membuat media pembelajaran

dan album media pembelajaran berdasarkan desain yang selesai dibuat. Tahap

keempat adalah validasi produk. Validasi media pembelajaran dan album media

pembelajaran dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran

Montessori, dan guru. Tahap kelima adalah uji coba lapangan terbatas. Media

pembelajaran dan album media pembelajaran yang telah divalidasi beberapa kali

selanjutnya diuji cobakan dan dilakukan perbaikan apabila pada pelaksanaan

masih terdapat kekurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

139

5.1.2 Kualitas media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode

Montessori untuk kelas II sangat baik. Kualitas ciri media pembelajaran diketahui

melalui validasi produk. Rerata skor yang diperoleh dalam validasi produk oleh

ahli adalah 3,86. Selain itu, berdasarkan uji coba lapangan terbatas menggunakan

media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak, menunjukkan bahwa nilai yang

diperoleh siswa ketika posttest lebih tinggi dibandingkan dengan nilai prestest.

Selisih rerata posttest dan pretest yang diperoleh adalah 35 atau 68,4 %. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran bagian-

bagian dalam dan bagian-bagian luar tubuh katak berbasis metode Montessori

dapat membantu siswa dalam memahami materi bagian-bagian tubuh katak dan

kegunaannya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan sampai pada tahap uji

coba terbatas karena keterbatasan waktu dan biaya.

5.2.2 Proses pembuatan media pembelajaran membutuhkan waktu yang lama

sehingga mempengaruhi jangka waktu pelaksanaan validasi produk dan uji coba

lapangan terbatas.

5.3 Saran

5.3.1 Waktu pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang akan datang

sebaiknya dilakukan sesuai dengan sepuluh tahapan penelitian sehingga hasil

penelitian lebih berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

140

5.3.2 Perlu mempertimbangkan waktu dan berkomunikasi dengan tukang kayu

yang membantu dalam proses pembuatan media pembelajaran sebaik mungkin

agar selesai tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

141

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. & Asrori, M. (2014). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Ananti, P. R. (2014). Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Penjumlahan

dan Pengurangan Pecahan Berbasis Metode Montessori. Skripsi.

Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas

Sanata Dharma.

Anitah, W. S. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: PT Remaja

Rosdakarya.

Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan: Metode dan paradigma baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.

Asdi Mahasatya.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2010). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arzy, J. (2010). Fauna 3 in 1. Sidoarjo: Buana Pustaka.

Borg, W. R., & Gall, M. D. (1983). Educational research: An introduction (4ed).

New York & London: Longman.

BSNP. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Cattin, J. 1995. The absorbent mind, pikiran yang mudah menyerah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research method in education

(6th edition). London: Routledge.

Creswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and

mixedmethods approaches. Thousands Oaks: SAGE Publications, Inc.

Creswell, J. W. (2012). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

142

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.

Gutek, G. L. (2004). The Montessori method: the origin of an educational

innovation, including an adbridged and annotated edition of Maria

Montessori’s the Montessori Method. Lanham: Rowman & Littlefield

Publisher, Inc.

Gutek, G. L. (2013). Metode Montessori: Panduan wajib untuk guru dan

orangtua didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). (A. L. Lazuardi,

Penerj.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hainstock, E. G. (1997). The essential Montessori. USA: Penguin Books.

Hardiyanti, B. T. (2016). Pengembangan alat peraga pembelajaran IPS SD

materi keragaman budaya Indonesia berbasis metode Montessori.

PGSD: Sanata Dharma.

Hergenhahn, B. R. & Olson, M. H. (2010). Theories of learning, edisi ketujuh.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan IPA II. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian

Pendidikan Nasional.

Kamus, T. P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lillard, A. S. (1996). Montessori today: A comprehensive approach to education

from birth to adulthood. New York: Schocken Books.

Lillard, A. S. (2005). Montessori the science behind the genius. New York:

Oxford University Press.

Magini, A. P. (2013). Sejarah pendekatan Montessori. Yogyakarta: Kanisius.

Meryandini, dkk. (2007). The Visual with Definitions. PT. Bhuana Ilmu Populer.

Montessori, M. (2002). The montessori method. New York: Frederick A. Stokes

Company.

Nur, M. & Kardi. (1998). Teori Pembelajaran Sosial dan Teori Perilaku.

Surabaya: PSMS Program Pascasarjana IKIP Surabaya.

Nuryani, R. (2012). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka.

Pertiwi, M. D. (2015). Pengembangan Alat Peraga Peembelajaran Matematika

SD Materi Perkalian Berbasis Metode Montessori. PGSD: Sanata

Dharma.

Purwanti, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

143

Putra, N. (2015). Research & Development, Penelitian dan Pengembangan Suatu

Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Royston, A. (2004). See How Ther Grow, Frog. Semarang: PT Mandira Jaya

Abadi.

Sadiman, A. S., dkk. (2008). Media pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sanaky, A. H. (2013). Media pembelajaran interaktif dan inovatif. Yogyakarta:

Kaukuba.

Sanjaya, W. (2013). Media komunikasi pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sudono, A. (2010). Sumber belajar dan alat permainan. Jakarta: PT. Grasindo.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, N. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset.

Sumantri, M. (2011). Perkembangan peserta didik. Universitas Terbuka: Jakarta.

Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisius.

Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep,

landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto. (2012). Model pembelajaran terpadu konsep, strategi, dan

implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Widoyoko, E. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Widoyoko, E. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Widyatmoko, A., & Pamelasari, S. (2012). Pembelajaran berbasis proyek untuk

mengembangkan alat peraga IPA dengan memanfaatkan bahan bekas

pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 51-56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

144

Yusuf, A. M. (2011). Asesmen dan evaluasi pendidikan: Pilar penyedia informasi

dan kegiatan pengendalian mutu pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

145

Lampiran 1 Instrumen Identifikasi Masalah

Lampiran 1.1 Lampiran Validasi Pedoman Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

149

Lampiran 1.2 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

150

Lampiran 1.3 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah oleh

Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

156

Lampiran 1.4 Transkrip Wawancara dengan Kepala Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah prestasi dalam

bidang akademis yang

sudah diraih siswa?

1. Kalau bidang akademik tahun 2014

olimpiade sains di tingkat kecamatan

mendapat juara I olimpiade sains tingkat

kecamatan pada tahun 2014. Selanjutnya

masuk ke tingkat kabupaten tetapi tidak

lolos.

2. Lalu prestasi non

akademis yang pernah

diraih?

2. Kalau bidang non akademik ini lumayan,

yang pertama itu ada juara I catur itu

ditingkat gugus juara I , tingkat kecamatan

juara I, kemudian dikirim ke kabupaten, di

kabupaten dia urutan ke 12 dari 17 anak.

Prestasi sebelumnya yaitu futsal, mendapat

juara II di tingkat gugus. Kemudian juara II

festival dolanan anak se-kabupaten Sleman

itu tahun 2015. Kemudian Mbak Ega (salah

satu siswa) mewakili Mangunan terpilih

dalam Hari Anak Nasional sebagai pemuda

harapan bangsa itu tahun 2016, itu

diserahkan oleh Mentri Pemberdayaan

Perempuan di Mataram, Lombok. Itu pas

Hari Anak Nasional. Kemudian Mbak Elin

(salah satu siswa) pernah mengikuti lomba

nyanyi tingkat kecamatan.

3. Kalau selama lima tahun

itu hasil Ujian Nasional

dari siswa kelas VI ini

bagaimana?

3. Kalau hasil ujian nasional, untuk IPA itu

ada dari tahun 2011/ 2012 itu nilai rata-rata

61,8, itu dengan jumlah 29 siswa, 2 ABK

(Anak Berkebutuhan Khusus). Ini yang

jelas ABK ada 2, kalau yang mungkin slow

learner belum termasuk. Kemudian yang

tahun pelajaran 2012/ 2013 itu rata-rata

nilai UN IPA lumayan 75,1 dengan 22

siswa. Lalu 2013/ 2014 rata-rata nilai UN

IPA adalah 70,7, 26 siswa, yang di tahun

ini tidak ada ABK tapi mungkin yang

kesulitan belajar ada. Tahun 2014/ 2015

rata-rata nilai UN IPA adalah 67,31, 26

siswa dengan 3 ABK. Pada tahun pelajaran

2015/ 2016 ini bagus, paling bagus, yaitu

rata-rata nilai UN IPA adalah 83,15, itu 24

siswa. kalau yang angkatan ini yang ABK

tidak ada, mungkin yang kesulitan belajar

atau lambat belajar itu ada. Ini meraih nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

157

tertinggi IPA itu 100, Chandra (salah satu

siswa). makanya bisa mencapai rata-rata

83,15, kalau dilihat dari isi nilai IPA lima

tahun terakhir itu yang paling bagus rata-

ratanya itu tahun kemarin (2015/ 2016).

Memang dari kelas I, angkatan 2015/ 2016

yang kemarin lulus itu angkatan yang

istilahnya bisa diharapkan secara akademis,

nilainya, ya walaupun satu, dua siswa ada

yang nilainya dibawah sekali itu ada. Kalau

nilai UN dibandingkan mapel yang lain itu

masih lebih baik dibandingkan Matematika.

4. Kalau dari sekolah

sendiri apakah sudah ada

media belajar untuk IPA?

4. Media pembelajaran sudah ada. Hanya

memang jumlahnya cukup dalam artian

terbatas, ada yang memang masih kurang

beberapa, dan kondisinya itu beberapa ada

yang rusak dan beberapa ada yang masih

bisa dipakai.

5. Lalu untuk perawatan

media pembelajaran

tersebut, apakah dari

pihak sekolah sudah

melakukan penyimpanan

media pembelajaran

dengan baik?

5. Disimpan dengan baik, yaitu di gudang

kecil awalnya, kalau sekarang sudah

ditempatnya, yang mengurusi bidang

sarpras. Jadi kalau bidang sarpras itu

mengelola sarana prasarana yang ada di

Mangunan salah satunya adalah alat peraga.

Ya mereka baru mengawali pengelolaan

alat peraga, kalau mau pinjam dicatat, dan

itu supaya penggunaannya juga jelas tidak

tersebar kemana-mana mereka

menyediakan satu buku pinjaman alat

peraga, siapa yang pinjam wajib menulis

disitu supaya nanti terlacak. Biasanya

teman-teman guru itu meminjam alat

peraga tetapi ditinggal di kelas, jadi dipakai

untuk mainan anak-anak sampai kadang

ada yang rusak. Nah, mulai sekarang

sedang ditertibkan.

6. Media pembelajaran itu

sendiri apakah berasal

dari hibah atau membuat

sendiri?

6. Media pembelajaran ada yang hibah, ada

yang beli sendiri, dan ada yang dibuat

sendiri, misalnya membuat media

pembelajaran paru-paru dari botol bekas.

7. Apabila guru membuat

media pembelajaran,

yang perlu diperhatikan

dalam pembuatan media

pembelajaran itu apa bu?

7. Mungkin bahan ya, kemudian alat,

keamanan bahan itu, kemudian tujuannya

membuat media pembelajaran untuk apa,

fungsinya membuat media pembelajaran,

dan manfaatnya membuat media

pembelajaran untuk apa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

158

8. Lalu, biasanya untuk

media pembelajaran ada

yang tidak bertahan lama,

maka sebaiknya kita

memperhatikan ha-hal

apa kalau mau

menggandakan media

pembelajaran?

8. Faktornya itu kalau kita mau

menggandakan media pembelajaran, karena

mungkin kurang ya untuk anak. Dengan

jumlah media pembelajaran yang ada itu

tidak cukup memadai untuk sekian anak,

jadi sekolah perlu mengadakan lagi , entah

itu membeli, entah itu nanti caranya dengan

membuat. Kalau misalnya globe kan kita

bisa membuat, misalnya, tapi

membutuhkan waktu yang lama dan biaya

yang tidak sedikit. Namun kalau misalnya

untuk alat ukur seperti itu kan rawan pecah

ya, kalau kita benar-benar butuh, ya mau

tidak mau itukan harus membeli. Jadi

sebelum menggandakan perlu

memperhatikan kebutuhannya.

9. Kemudian, untuk

pembelajaran IPA di

kelas, dari Bu Padmi jadi

guru kelas, kemudian

menjadi Kepala Sekolah,

bagaimana proses

pembelajarannya?

9. Pembelajaran IPA selama ini cukup

variatif, misalkan dengan penelitian kecil,

misalnya yang pernah saya lakukan itu

waktu itu anak-anak tertarik dengan

metamorfosis kupu-kupu. Anak-anak

melihat ada ulat kecil di suatu pohon,

kemudian mereka ambil dengan daunnya,

lalu mereka taruh di suatu tempat kemudian

mereka amati. Setiap hari diamati,

bagaimana perkembangannya sampai bisa

menjadi kupu-kupu. Selain itu, bisa dengan

permainan IPA, seperti ular tangga.

Kemudian dengan kuis, dengan percobaan

menggunakan alat peraga, atau kita bisa

menggunakan alat, benda atau lingkungan

yang ada di sekitar kita. Misalnya

mengamati hewan di sekitar lingkungan

sekolah, anak-anak diajak ke sungai kecil

dekat sekolah untuk mengamati kepiting.

10. Lalu metode yang

digunakan pada

pembelajaran IPA

penekanannya lebih

kepada penggunaan

media pembelajaran atau

eksplorasi?

10. Tergantung materi yg disampaikan, apabila

materi harus menggunakan media

pembelajaran dan media tersebut ada maka

bisa dengan menggunakan media

pembelajaran. Namun apabila materi

pembelajaran lebih pada pengenalan

lingkungan maka metode yang digunakan

eksplorasi. Atau bisa juga dua-duanya di

gabungkan.

11. Kemudian, secara umum

setiap media

11. Kalau yg dimiliki Mangunan paling banyak

4 buah, jadi kalau penggunaannya setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

159

pembelajaran digunakan

oleh berapa siswa?

media bisa dipakai 5 sampai 6 anak. Kalau

media pembelajaran yang diperoleh dari

hibah biasanya jumlahnya lebih banyak,

bisa sampai 3 kardus. Namun, kalau

misalnya media pembelajaran berupa

replika manusia dengan organ-organ dalam

itu kami hanya punya satu atau dua saja.

12. Lalu bagaimana respon

atau tanggapan siswa saat

menggunakan media

pembelajaran?

12. Sangat antusias. Para siswa di Mangunan

keingintahuannya cukup besar, jadi jika

mereka bisa melihat sesuatu secara

kontekstual mereka akan sangat penasaran.

Tak jarang ada yang dibuat mainan. Selain

itu, dengan melihat dan merasakan,

pemahaman siswa lebih meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

160

Lampiran 1.5 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

166

Lampiran 1.6 Transkrip Wawancara dengan Guru

Pertanyaan Jawaban

1. Media pembelajaran IPA apa

saja yang terdapat di kelas?

1. Belum ada mbak, belum memiliki

media pembelajaran di kelas.

2. Apakah bapak pernah

menggunakan media

pembelajaran saat melakukan

pembelajaran IPA?

2. Saya pernah menggunakan gambar

binatang maupun tumbuhan. Saya

juga pernah menggunakan media

seperti kartu-kartu. Sesekali saya juga

pernah menggunakan video

pembelajaran.

3. Apakah bapak membuat media

pembelajaran sendiri? Apabila

iya, apa saja?

3. Saya pernah membuat media

pembelajaran sendiri mbak, hanya

saja media yang pernah saya buat

sederhana saja, seperti contoh gambar

planet-planet bumi atau hewan dan

tumbuhan. Kalau tidak, saya

memberikan tugas kepada siswa

untuk membuat sendiri medianya,

mereka menggambar hewan di kertas

karton kemudian mereka potong

sendiri dengan diberi keterangan apa

saja nama-nama bagiannya.

4. Lalu bagaimana pengaruh media

pembelajaran bagi siswa dalam

memahami materi?

4. Sangat berpengaruh mbak.

Pengaruhnya siswa menjadi lebih

aktif, terutama saat tanya-jawab.

Media pembelajaran juga bisa

menarik perhatian siswa, sehingga

siswa tidak bosan. Karena menarik,

ingatan siswa juga lebih tahan lama

mbak.

5. Lalu, apakah bapak mengalami

kesulitan dalam menyampaikan

materi pembelajaran IPA? Jika

ada, apakah alasannya pak?

5. Setiap guru pasti pernah mengalami

kesulitan dalam menyampaikan

materi mbak. Saya sendiri merasa

kesulitan apabila materi tersebut

sifatnya harus kontekstual.

Contohnya misalnya pengenalan ciri

hewan, seperti ular, tidak mungkin

hewan tersebut bisa didatangkan

secara langsung di kelas.

6. Materi apa saja yang dianggap

sulit oleh siswa?

6. Materi yang sifatnya kontekstual tadi

mbak, siswa mengalami kesulitan

dalam materi bagian-bagian tubuh

hewan karena sebagian siswa belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

167

pernah melihat secara langsung salah

satu hewan yang disebutkan dalam

buku cetak.

7. Lalu usaha apa yang bapak

lakukan untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa tersebut?

7. Saya mencoba mengenalkan siswa

dengan segala sesuatu yang ada di

sekitar lingkungan sekolah, yang

disesuaikan dengan materi

pembelajaran IPA. Misalnya, saya

pernah mengajak siswa untuk

melakukan pengamatan terbatas pada

hewan, seperti ayam, yang dipelihara

oleh sekolah untuk mengenalkan

materi. Selain itu, saya juga sering

memberikan kuis atau latihan soal

untuk mengetahui seberapa paham

siswa terhadap materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

168

Lampiran 1.7 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara untuk Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

172

Lampiran 1.8 Transkrip Wawancara dengan Siswa

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat kamu saat

belajar IPA di kelas?

Sudah bagus bu, karena pelajarannya

menyenangkan.

2. Apakah kamu senang dengan

pembelajaran IPA yang dilakukan

selama ini?

Senang bu, karena sering diajak jalan-

jalan melihat pemandangan.

3. Apakah bapak gurumu pernah

menggunakan media pembelajaran

saat belajar IPA?

Pernah sih bu, tapi jarang.

4. Jika pernah, media apa yang

digunakan saat belajar IPA?

Waktu itu pernah dengan gambar-

gambar hewan sama bunga bu.

5. Apakah kamu tertarik dengan

media yang digunakan oleh bapak

gurumu?

Tertarik bu, jadi lebih gampang

belajarnya.

6. Apa kamu lebih mudah mengerti

ketika belajar menggunakan

media? Apa alasannya?

Iya bu, soalnya jadi lebih gampang

belajarnya.

7. Apa kamu pernah mengalami

kesulitan saat belajar IPA?

Kadang-kadang.

8. Materi apa yang kamu anggap

sulit?

Kalau disuruh menghafal nama

bagian-bagian hewan, nama bagian

tumbuhan, trus sama fungsi-fungsinya

itu bu. Soalnya kadang aku nggak

pernah lihat kayak apa bentuknya.

9. Apakah bapak guru membantu

mengatasi kesulitan belajarmu?

Iya bu, biasanya sama pak Ifnu dikasih

kuis terus kalau ada yang salah dikasih

tau jawabannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

173

Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan

Lampiran 2.1 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

181

Lampiran 2.2 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

191

Lampiran 2.3 Lembar Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

SD Setara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

196

Lampiran 2.4 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

199

Lampiran 2.5 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

202

Lampiran 3 Instrumen Tes

Lampiran 3.1 Lembar Hasil Validasi Isi Instrumen Tes oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

205

Lampiran 3.2 Lembar Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes Oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

209

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

210

Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengerjaan Soal Tes oleh Siswa dalam Uji Empiris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

212

Lampiran 3.4 Output SPSS untuk Perhitungan Validitas Reliabilitas Instrumen

Tes

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

213

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.714 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

214

Lampiran 3.5 Lembar Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

219

Lampiran 3.6 Lembar Hasil Pengerjaan Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

220

Lampiran 3.7 Lembar Hasil Pengerjaan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

221

Lampiran 4 Validasi Produk

Lampiran 4.1 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

227

Lampiran 4.2 Lembar Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan Mengenai Media

Pembelajaran oleh Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

233

Lampiran 4.3 Lembar Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan Mengenai

Media Pembelajaran oleh Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

235

Lampiran 4.4 Lembar Hasil Validasi Produk oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

239

Lampiran 4.5 Lembar Hasil Validasi Album Penggunaan Media Pembelajaran

oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

243

Lampiran 4.6 Lembar Hasil Tanggapan Mengenai Media Pembelajaran oleh Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

245

Lampiran 4.7 Lembar Hasil Tanggapan Mengenai Media Pembelajaran oleh

Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

246

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

247

Lampiran 5.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

248

Lampiran 6.1 Dokumentasi

Gambar 1. Penjelasan Guru Gambar 2. Siswa menggunakan media

Gambar 3. Siswa menggunakan puzzle Gambar 4. Siswa menggunakan kartu

Gambar 5. Pengerjaan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

249

Lampiran 7.1 Album Media Bagian-Bagian Tubuh Katak

ALBUM PETUNJUK PENGGUNAAN

MEDIA PEMBELAJARAN BAGIAN-BAGIAN TUBUH KATAK

Disusun Oleh:

Margareta Aprilia Husadani

131134137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

250

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan kasih dan berkat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan album petunjuk

penggunaan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak berbasis metode

Montessori. Album petunjuk penggunaan media pembelajaran ini dibuat untuk

melengkapi tugas akhir skripsi dengan judul ”Pengembangan Media Pembelajaran

IPA Materi Bagian-Bagian Tubuh Katak Berbasis Metode Montessori”.

Album petunjuk penggunaan media pembelajaran ini dapat selesai tidak

lepas dari bantuan beberapa pihak yang membantu dalam proses pembuatannya.

Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa

pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan album ini yaitu :

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria, yang selalu menuntun setiap langkah dalam

pembuatan album petunjuk penggunaan media pembelajaran materi bagian-

bagian tubuh katak berbasis metode Montessori.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. dan Elisabeth Desiana

Mayasari S.Psi., M. A., yang mendampingi dan memberikan saran dalam

penyempurnaan album.

4. Para validator yang telah membantu dalam penilaian album petunjuk

penggunaan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

251

5. Keluarga Besar SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang bersedia

bekerjasama membantu sebagai tempat uji coba terbatas dan tempat

penelitian.

6. Pak Muhibat yang telah bersedia untuk bekerjasama dalam proses pembuatan

media pembelajaran.

7. Teman-teman satu payung Montessori yang selalu memberikan saran yang

mendukung dalam pembuatan album petunjuk penggunaan media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak.

Selama pembuatan album media pembelajaran ini, peneliti mengalami

beberapa kendala baik faktor dalam maupun faktor luar akan tetapi bukan menjadi

alasan bagi peneliti untuk berputus asa dalam mengerjakan album media

pembelajaran ini. Semoga album media pembelajaran ini bermanfaat bagi para

pembaca. Peneliti memohon maaf apabila dalam penyajian album media

pembelajaran ini ada beberapa kesalahan baik dalam sistematika penyajian

maupun isi.

Yogyakarta, 21 Juli 2017

Peneliti

Margareta Aprilia Husadani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

252

Pengenalan Media Pembelajaran Bagian-Bagian Tubuh Katak

Media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak terdiri dari enam

komponen. Komponen tersebut terdiri dari papan replika bagian-bagian tubuh

katak, papan puzzle bagian-bagian tubuh katak, kartu materi bagian-bagian tubuh

katak, kotak penyimpanan replika, kotak penyimpanan puzzle, dan kotak

penyimpanan kartu materi.

Komponen yang pertama adalah replika katak.

Replika katak ini memiliki dua sisi, yaitu bagian-

bagian luar dan bagian-bagian dalam katak.

Replika bagian-bagian luar tubuh katak berwarna

dasar hijau dan terdapat bercak-bercak berwarna kuning sehingga terlihat

menarik. Replika bagian-bagian dalam tubuh katak dibuat dengan bermacam-

macam warna dan berbentuk timbul untuk menunjukkan bagian-bagian organ

dalam katak yang saling terhubung.

Komponen yang kedua adalah papan puzzle

bagian-bagian tubuh katak, yang memiliki ukuran

30cm x 40cm dengan ketebalan 1,5cm. Papan

puzzle ini menampung dua bagian, yaitu puzzle

bagian-bagian dalam tubuh katak yang terletak pada bagian bawah dan puzzle

bagian-bagian luar tubuh katak yang terletak pada bagian atas. Puzzle bagian-

bagian dalam katak terbagi menjadi 7 bagian dengan 7 warna yang berbeda.

Puzzle bagian-bagian luar katak berbentuk timbul, memiliki 4 bagian dengan

warna dasar hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

253

Komponen yang ketiga adalah kartu materi.

Terdapat tiga macam kartu materi yang harus

disusun, yaitu kartu gambar bagian-bagian tubuh

katak, kartu nama bagian-bagian tubuh katak, dan

kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak. Tiga macam kartu materi tersebut

dibedakan berdasarkan warna pada bagian tepi, yaitu hijau pada kartu gambar,

merah pada kartu nama, dan kuning pada kartu kegunaan. Selain itu, dilengkapi

juga dengan kartu pengendali kesalahan sebagai kunci jawaban apabila siswa

melakukan kesalahan saat menyusun kartu materi.

Komponen yang keempat adalah kotak

penyimpanan replika bagian-bagian tubuh katak.

Kotak penyimpanan replika berukuran 1 4 c m x

3 8 c m dengan tinggi 27cm. Kotak penyimpanan

dilengkapi dengan tutup yang berfungsi sebagai tempat untuk melindungi media

pembelajaran replika dari bentuk keras.

Komponen yang kelima adalah kotak penyimpanan

puzzle. Kotak penyimpanan dilengkapi dengan

tutup yang berfungsi sebagai tempat untuk

melindungi media pembelajaran puzzle dari

benturan benda keras. Kotak penyimpanan puzzle berukuran 33cm x 42cm dengan

tinggi 7,5cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

254

Komponen yang keenam adalah kotak

penyimpanan kartu materi dengan ukuran 28cm x

20 cm dengan tinggi 10 cm. Kotak tersebut terbagi

menjadi empat bagian, yaitu sebagai tempat

meletakkan kartu gambar bagian-bagian tubuh katak, kartu nama bagian-bagian

tubuh katak, kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak, serta kartu pengendali

kesalahan bagian-bagian tubuh katak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

255

PETUNJUK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAGIAN-BAGIAN TUBUH KATAK

Materi Pembelajaran Bagian-Bagian Tubuh Katak

Tujuan Langsung Mengenal nama dan kegunaan bagian-bagian luar

dan bagian-bagian dalam tubuh katak.

Tujuan Tidak Langsung Memperlihatkan bentuk organ dalam tubuh katak.

Syarat Siswa mengenal bagian-bagian tubuh hewan.

Usia 7-8 tahun

Media Pembelajaran

1. Replika bagian-bagian tubuh katak.

2. Puzzle bagian-bagian tubuh katak.

3. Kartu materi dan kartu pengendali kesalahan.

4. Kotak penyimpanan

Pengendali kesalahan Puzzle (bentuk dan ukuran berbeda)

Kartu materi (warna pada bagian tepi)

Persiapan Pertama

1. Guru mengajak siswa untuk belajar bersama dengan berkata “ Hari ini kita

akan mempelajari bagian-bagian tubuh katak. Mari belajar bersama dengan

menggunakan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak bersama ibu!”.

2. Guru mengarahkan siswa untuk mengambil media pembelajaran replika

bagian-bagian tubuh katak dari tempat penyimpanan, dengan berkata “Mari

bantu ibu membawa media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak ke meja

kerja!”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

256

3. Guru mengarahkan siswa dalam membawa media pembelajaran bagian-

bagian tubuh katak ke meja kerja.

4. Siswa mengambil media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak dari tempat

penyimpanan.

5. Siswa meletakkan media pembelajaran bagian-bagian katak di atas

meja/karpet.

6. Guru mengarahkan siswa untuk duduk di samping kirinya.

7. Guru membuka papan replika bagian-bagian tubuh katak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

257

Latihan Pertama

8. Guru mengenalkan bagian-bagian luar tubuh katak menggunakan replika,

dengan berkata “Bagian yang berwarna hijau dan terdapat bercak kuning ini

adalah bagian-bagian luar tubuh katak”.

9. Guru mengenalkan bagian kepala pada replika dengan berkata “bagian yang

terdapat mata dan mulut ini adalah bagian kepala” sambil menunjuk bagian

menggunakan telunjuk tangan.

10. Guru mengenalkan bagian kaki depan pada replika dengan berkata “bagian

yang memiliki tiga selaput ini adalah bagian kaki depan” sambil menunjuk

bagian menggunakan telunjuk tangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

258

11. Guru mengenalkan bagian kaki belakang pada replika dengan berkata “bagian

yang terdapat empat selaput ini adalah bagian kaki belakang” sambil

menunjuk bagian menggunakan telunjuk tangan.

12. Guru mengenalkan bagian badan pada replika dengan berkata “bagian yang

menghubungkan kaki dengan kepala adalah bagian badan” sambil menunjuk

bagian menggunakan telunjuk tangan.

13. Guru bertanya kepada siswa “mana kepala?”.

14. Guru bertanya kepada siswa “mana kaki depan?”.

15. Guru bertanya kepada siswa “mana kaki belakang?”.

16. Guru bertanya kepada siswa “mana badan?”.

17. Guru mengenalkan bagian-bagian dalam tubuh katak menggunakan replika,

dengan berkata “bagian yang berbentuk timbul ini adalah bagian-bagian

dalam tubuh katak”.

18. Guru mengenalkan bagian esofagus pada replika dengan berkata “bagian

yang menonjol dan terdapat di dalam mulut ini adalah bagian esofagus”

sambil meraba bagian esofagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

259

19. Guru mengenalkan bagian lambung pada replika dengan berkata “bagian

yang tersembunyi dan berwarna hijau ini adalah lambung” sambil meraba

bagian dan menyebutkan nama bagian lambung.

20. Guru mengenalkan bagian hati pada replika dengan berkata “bagian yang

berwarna merah marun ini adalah hati” sambil meraba bagian hati.

21. Guru mengenalkan bagian usus kecil pada replika dengan berkata “bagian

yang berbentuk seperti ular dan berwarna hijau ini adalah usus kecil” sambil

meraba bagian usus kecil.

22. Guru mengenalkan bagian jantung pada replika dengan berkata “bagian yang

merah dan berotot ini adalah jantung” sambil meraba bagian jantung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

260

23. Guru mengenalkan bagian usus besar pada replika dengan berkata “bagian

yang ini berada di bagian belakang dan besar ini adalah usus besar” sambil

meraba bagian usus besar.

24. Guru mengenalkan bagian paru-paru pada replika dengan berkata “bagian

yang berwarna biru ini adalah paru-paru” sambil meraba bagian paru-paru.

25. Guru bertanya kepada siswa “mana esofagus?”.

26. Guru bertanya kepada siswa “mana lambung?”.

27. Guru bertanya kepada siswa “mana hati?”.

28. Guru bertanya kepada siswa “mana usus halus?”.

29. Guru bertanya kepada siswa “mana usus besar?”.

30. Guru bertanya kepada siswa “mana jantung?”.

31. Guru bertanya kepada siswa “mana paru-paru?”.

Latihan kedua

32. Guru mengenalkan media pembelajaran puzzle bagian-bagian tubuh katak,

dengan berkata “ini adalah puzzle bagian-bagian tubuh katak. Pada puzzle

bagian-bagian tubuh katak ini terdapat dua macam bagian, yaitu bagian-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

261

bagian dalam tubuh katak dan bagian-bagian luar tubuh katak. Mari

membantu ibu untuk mengeluarkan bagian-bagian puzzle dari papan”.

33. Guru mengenalkan kegunaan bagian-bagian dalam tubuh katak menggunakan

puzzle dengan berkata “ini adalah bagian jantung.

Kegunaan jantung pada katak adalah untuk mengedarkan darah ke seluruh

tubuh,” sambil meraba bagian jantung.

34. Guru memasang puzzle bagian-bagian dalam tubuh katak pada papan puzzle.

35. Guru bertanya kepada siswa tentang kegunaan bagian-bagian dalam tubuh

katak, misalnya “apa kegunaan bagian esofagus?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

262

36. Guru mengenalkan kegunaan bagian-bagian luar tubuh katak menggunakan

puzzle dan berkata, misalnya “ini adalah bagian badan. Kegunaan badan pada

katak adalah untuk melindungi bagian-bagian dalam katak,” sambil meraba

bagian badan.

37. Guru memasang puzzle bagian-bagian luar tubuh katak pada papan puzzle.

38. Guru bertanya kepada siswa tentang kegunaan bagian-bagian luar tubuh katak

dengan berkata misalnya, “apa kegunaan bagian kaki belakang katak?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

263

39. Setelah guru menjelaskan beberapa kegunaan bagian-bagian tubuh katak,

guru menawarkan kepada siswa untuk menyusun puzzle bagian-bagian tubuh

katak dengan berkata, “apakah kamu mau mencoba?”.

40. Siswa melanjutkan memasang puzzle bagian-bagian tubuh katak.

Latihan Ketiga

41. Guru mengeluarkan kartu materi dari kotak penyimpanan dan meletakkannya

di atas karpet/meja.

42. Guru mengambil salah satu kartu gambar bagian-bagian tubuh katak dan

berkata, misalnya “ini adalah kartu gambar badan katak”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

264

43. Guru meletakkan salah satu kartu gambar bagian-bagian tubuh katak yang

sudah diambil, pada karpet/meja tempat menyusun kartu materi.

44. Guru mencari salah satu kartu nama bagian-bagian tubuh katak berdasarkan

kartu gambar bagian-bagian tubuh katak yang sudah diambil dengan berkata,

“ini adalah kartu nama badan katak”.

45. Guru meletakkan salah satu kartu nama bagian-bagian tubuh katak yang

sudah diambil, pada karpet/meja tempat menyusun kartu materi. Kartu nama

tersebut diletakkan di bawah kartu gambar salah satu bagian-bagian tubuh

katak yang sudah diletakkan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

265

46. Guru mencari salah satu kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak

berdasarkan kartu gambar dan kartu nama bagian-bagian tubuh katak yang

sudah diambil dengan berkata, “ini adalah kartu kegunaan badan katak”.

47. Guru meletakkan salah satu kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak yang

sudah diambil, pada karpet/meja tempat menyusun kartu materi. Kartu nama

tersebut diletakkan di bawah kartu gambar dan kartu nama salah satu bagian-

bagian tubuh katak yang sudah diletakkan sebelumnya.

48. Guru kemudian memeriksa kebenaran kartu materi yang telah disusun

menggunakan kartu pengendali kesalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 290: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

266

49. Apabila salah satu kartu gambar, kartu nama, dan kartu kegunaan yang

disusun sudah cocok, kartu materi tersebut diletakkan di kotak penyimpanan

dan dilanjutkan untuk menyusun kartu materi yang lain.

50. Apabila salah satu kartu materi yang disusun tidak cocok, maka kartu materi

disusun ulang lagi dan diganti sesuai dengan pasangannya.

51. Guru menawarkan kepada siswa untuk menyusun kartu materi bagian-bagian

tubuh katak dengan berkata, “apakah kamu mau mencoba?”.

52. Siswa melanjutkan menyusun kartu materi bagian-bagian tubuh katak.

Penutup

53. Guru memberikan kesimpulan dengan berkata, “ hari ini, kita telah belajar

mengenai bagian-bagian tubuh katak dan kegunaannya menggunakan media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak”. Jika kamu ingin belajar, kamu bisa

mengambil media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak pada rak/lemari

penyimpanan.

54. Guru meminta siswa untuk mengembalikan media pembelajaran bagian-

bagian tubuh katak dengan berkata, “mari bantu ibu mengembalikan media

pembelajaran bagian-bagian tubuh katak!”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 291: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

267

55. Siswa mengembalikan media pembelajaran bagian-bagian tubuh katak ke

rak/lemari penyimpanan.

56. Siswa membereskan tempat kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 292: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

268

Lampiran 8.1 Foto Media Pembelajaran Bagian-Bagian Tubuh Katak Berbasis

Metode Montessori

Replika bagian-bagian tubuh katak (tampak samping kiri dan kanan)

Puzzle bagian-bagian tubuh katak

Kartu materi bagian-bagian tubuh katak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 293: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI … · merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program ... atas kerja sama dari awal ... selaku teman-teman

269

Lampiran 9.1 Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Margareta Aprilia Husadani merupakan anak pertama

dari pasangan Jaka Warsono dan Lucia Eko Setyani.

Lahir di kabupaten Wonogiri pada tanggal 23 April 1995.

Pendidikan awal dimulai dari SD Kanisius Serenan I

Giriwoyo pada tahun 2001-2007. Penulis melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SMP Pangudi Luhur St.

Vincentius Giriwoyo pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Kemudian,

penulis melanjutkan pendidikan di SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo

dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai mahasiswa

Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma. Berikut ini daftar

kegiatan yang pernah diikuti penulis selama menjadi mahasiswa Universitas

Sanata Dharma.

No. Nama Kegiatan Tahun Peran

1. Inisiasi Universitas Sanata Dharma 2013 Peserta

2. English Club Program 2013-2015 Peserta

3. Inisiasi Fakultas (INFISA) 2013 Peserta

4. Pelatihan Pengembangan

Kepribadian Mahasiswa I dan II

2013 Peserta

5. Kursus Mahir Dasar Pramuka

(KMD)

2014 Peserta

6. Week-end Moral 2014 Peserta

7. Story Telling and Writing Contest

PGSD

2015 Panitia

8. Festival Paduan Suara Mahasiswa

Perguruan Tinggi Swasta Kopertis

Wilayah V Yogyakarta

2015 Peserta

9. Pesparawi Mahasiswa Tingkat

Nasional X

2016 Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI