pengembangan media pembelajaran interaktif …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG
SKRIPSI
Oleh:
Lailatul Badriyah
NIM. 14110212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Mei, 2018
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Oleh:
Lailatul Badriyah
NIM. 14110212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Mei, 2018
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Alllah SWT, karena atas ridhoMu lah skripsi ini bisa terselesaikan. Terimaksih
atas semua karunia yang telah engkau limpahkan kepadaku, kepada keluargaku, kepada saudaraku,
kepada teman-temanku, dan kepada seluruh manusia di dunia tanpa terkecuali. Terimaksih telah
memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang dan
bertaqwa dengan istiqomah. Semoga engkau selalu meridhoi setiap langkahku.
Kupersembahkan karya kecil ini untuk kedua orangtua ku, bapak Nurcholis dan ibu Winarsih yang
tak henti-hentinya meberikan dukungan serta pengirbanan jiwa raganya untuk memperjuangkanku
hingga sampai pada jenjang setinggi mungkin. Tak lupa kepada kakak kandungku Anam, beserta
istrinya yang senantiasa membantu mendengarkan keluh kesahku tentang skripsi ini.
Kepada seseorang yang spesial dalam kehidupanku. Terimakasih yang selalu memberiku
dukungan, motivasi, semangat, nasehat, perhatian, dan kasih sayang untukku. Seorang pendengar
yang setia, seorang motivator tanpa biaya, serta perhatian yang tiada tara. Semoga Allah senantiasa
melindungi dan meridhoi setiap langkah baikmu, dan mengingatkan jika keliru langkahmu.
Dan untuk mbal alfi dan komplek tengah, terimakasih atas guyonannya selama ini dan pertemanan
yang indah. Teruntuk wildan, nunung, fikri dan konco kenthel lainya, keluarga L, terimakasih atas
do’a dan kasih sayangnya selama ini. saya bukan apa apa tanpa kasih sayang dari kalian. juga
kepada mbak harini, teman seperjuanganku.
v
MOTTO
م ااس و ت د
ف ع
ي ي غ ب
ر ائ ر الس ف ر ه ظ
ي ة اد ه ش
ر اه و الظ
“apa yang tersimpan dan dirahasiakan dalam keghaibannya (Hati), bekasnya akan
Nampak pada kenyataan dzohiriyah”1
1Syeh Ahmad bin Muhammad Attailah, Mutu Manikan kitab Al-Hikam 2012,mutiara
ilmu Surabaya, hlm. 49.
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat. Taufik,
hidayah, serta inanyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu Tasawuf Muatan
AKidah AKhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa KElas XI di Madrasah
Aliyah Attaraqqie Malang”. Sholawat serta salam semoga teteap terlimpahkan
kepada nabi Muhammad Saw yang dengan ikhlas dan sabar membinmbing
ummatnya dari zaman yang jahiliyah menuju zaman yang islmaiyah. Tak lupa
kepada para sahabat, tabi‟in yang senantiasa mengajarkan sunah-sunah beliau
kepada kita semua.
Maksut dari tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai pemenuhan syarat
untuk mendapatakan gelar strata satu sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta dukungan dalam
penyusunan skripsi ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, penulis
sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
ix
2. Bapak Dr. H. Agus Maimun, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. Marno, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak Agus Mukti Wibowo, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis hingga penyusunan
skripsi ini selesai.
5. Bapak/Ibu dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang yang telah mendidik dan membimbing serta memberi ilmu
pengetahuan kepada penulis selama menempuh perkuliahan.
6. Bapak Ahmad Hidayat, S.Pd, selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
7. Ibu Inge Devi Anitasari, S.Pd, selaku waka kurikulum Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8. Ibu Nurul Laili, S.Pd.I, selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak di
Madrasah Aliyah Attaraqqie MAlang yang telah membantu penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Nurcholisr dan Ibu Winarsih yang
selalu memberikan motivasi, dukungan, serta do‟a yang tak pernah lupa
ditujukan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik.
x
10. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini. Serta teman-teman di jurusan Pendidikan
Agama Islam yang telah belajar bersama selama empat tahun di bangku
perkuliahan dan telah berjuang bersama untuk menyusun skripsi dengan
saling memberikan semangat dan motivasi.
11. Kepada semua sahabat, khususnya kepada Moch. Wildan yang selalu setia
mendengarkan keluh kesah penulis untuk kemudian memberikan solusi
dan motivasi serta semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.
12. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar ke depannya
bisa menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Aamiin.
Malang, 14 Mei 2018
Penulis
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
a = ا
b = ب
t = ت
ts = ث
j = ج
h = ح
kh = خ
d = د
dz = ذ
r = ر
z = ز
s = س
sy = ش
sh = ص
dl = ض
th = ط
zh = ظ
‘ = ع
gh = غ
f = ف
q = ق
k = ك
l = ل
m = م
n = ن
w = و
ه = h
, = ء
y = ي
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â
Vokal (i) panjang = î
Vokal (u) panjang = û
C. Vokal Diftong
aw = أو
a = أي
û = أو
ئإ = î
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 9
Tabel 3.1. Angket ............................................................................................. 51
Tabel 3.2. Tabel Skor ....................................................................................... 54
Tabel 4.1. Hasil Validasi Ahli Materi .............................................................. 61
Tabel 4.2. Revisi Produk .................................................................................. 63
Tabel 4.3. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-I ................................ 65
Tabel 4.4. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-II .............................. 67
Tabel 4.5. Revisi Produk .................................................................................. 70
Tabel 4.6. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-I............................................ 72
Tabel 4.7. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-II .......................................... 75
Tabel 4.8. Nilai Kelas control .......................................................................... 77
Tabel 4.9. Nilai kelas Eksperimen ................................................................... 78
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Model Penembangan ................................................................... 36
Gambar 3.2. Garis Besar Alur Pengembangan Media ..................................... 36
Gambar 3.3. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran ........................... 45
Gambar 3.4. Gambar Model Penelitian............................................................ 48
Gambar 4.1. Cover Media ................................................................................ 58
Gambar 4.2. Halaman Menu ............................................................................ 59
Gambar 4.3. Halaman Isi ................................................................................. 60
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Soal Pre-test
Lampiran 2. Soal Post-test
Lampiran 3. Lembar Validasi
Lampiran 4. Nama Siswa kelas XI IPS
Lampiran 5. Nama Siswa XI Bahasa
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian
Lampiran 8. Rencana Pelaksaan Pembelajaran
Lampiran 9. Surat Keterangan Bukti Penelitian
Lampiran 10. Bukti Konsultasi
Lampiran 11. Gambar media, cover CD dan barkode media
Lampiran 12. Biodata Mahasiswa
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL / HALAMAN SAMPUL DALAM ............................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
DAFTAR ISI ................................................................................................... xv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ........................................... 5
xvi
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
E. Asumsi Pengembangan .................................................................. 6
F. Ruang Lingkup Pengembangan ..................................................... 6
G. Spesifikasi Produk .......................................................................... 7
H. Originalitas Penelitian .................................................................... 8
I. Definisi Operasional....................................................................... 12
J. Sistematika Pembahasan ................................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Pengembangan ...................................................... 15
B. Kajian tentang Media Pembelajaran ............................................. 17
C. Kajian tentang Akidah Akhlak ...................................................... 25
D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf ........................................................ 26
E. Kajian tentang Multimedia ............................................................ 28
F. Kajian tentang Hasil Belajar ......................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan .................................................................. 34
B. Model Pengembangan .................................................................... 34
C. Prosedur Penelitian......................................................................... 36
D. Validasi Produk .............................................................................. 42
xvii
E. Uji Coba Produk ............................................................................. 48
F. Jenis Data ....................................................................................... 49
G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 50
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif ......................................................................................... 57
1. Cover Awal .............................................................................. 58
2. Halaman Menu ......................................................................... 59
3. Halaman Isi .............................................................................. 60
B. Penyajian Data Hasil Validasi Para Ahli ....................................... 61
1. Hasil Validasi Ahli Materi ...................................................... 61
a. Validasi Ahli Materi ........................................................... 61
b. Revisi Produk ...................................................................... 63
2. Hasil Validasi Ahli Media ....................................................... 64
a. Validasi Desain ................................................................... 65
b. Revisi Produk ...................................................................... 70
3. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ........................................... 72
a. Validasi Ahli Pembelajaran ................................................ 72
b. Revisi Produk ...................................................................... 74
xviii
C. Hasil Belajar Siswa XI Attaraqqie ............................................... 76
1. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................................... 77
2. Hasil Belajar siswa kelas Eksperimen ..................................... 77
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu
Tasawuf .......................................................................................... 86
B. Validasi Data ................................................................................. 88
1. Analisis Data Hasil Validasi Materi ........................................ 88
2. Analisis Data Hasil Validasi Desain........................................ 92
3. Analisis Data Hasil Validasi Pembelajaran ............................. 94
C. Hasil Belajar Sisiwa Pada Materi Ilmu Tasawuf .......................... 96
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 101
B. Saran ............................................................................................... 102
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 105
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xix
ABSTRAK
Badriyah, Lailatul. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu
Tasawuf Muatan Akidah Akhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Skripsi, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing
Agus Mukti, M.Pd.
Ilmu tasawuf adalah salah satu materi pembelajaran dalam muatan akidah
akhlak. Banyaknya materi baru tentang dasar-dasar ilmu tasawuf yang sulit dipahami
oleh siswa membuat peneliti berinisiatif menggunkan media pembelajaran. Media
Pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah media yang menggunkan kalimat singkat
serta menggunakan tombol-tombol yang mudah dioperasikan oleh siswa yang
diharakan dapat menambah ketertarikan dan semangat siswa dalam belajar sehingga
dapat menambah nilai hasil belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan prosedur pembuatan
media interaktif ilmu tasawuf. (2) mendeskripsikan pengaruh media pembelajaran
media interaktif ilmu tasawuf terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan media
pembalajaran ilmu tasawuf.
Untuk mencapai tujuan diatas, digunkan pendekatan penelitian research and
development (RnD) dengan jenis pengembangan dan penelitian media pembelajaran.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan observasi, wawancara, angket
kepada validator serta angket pretest dan post test kepada siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Prosedur pembuatan media
pembejaran langkah pertama yang dilakukan adalah tahapan pencarian informasi
terkait dengan isi materi ilmu tasawuf. Tahap kedua adalah proses perencaan
pembuatan media pembelajaran inetraktif ilmu tasawuf. Selanjutnya adalah
pembuatan media pembelajaran interaktif ilmu taswuf dengan menggunakan aplikasi
berbasis androit. Tahapan selanjutnya adalah validasi dan uji coba. Validasi
dilakukan oleh tiga validator yaitu validator isi, validator media, dan validator
pembelajaran. Selanjutnya dilakukan tahap uji coba. (2) Berdasarkan hasil uji coba
diperoleh hasil bahwa thitung = 0,71 sedangkan ttabel = 2.145, yang berarti ada pengaruh
yang signifikan antara kelas yang menggunkan media dengan yang tidak
menggunakan media pembelajaran.
Kata kunci : Media, Ilmu Tasawuf, Hasil Belajar
xx
ABSTRACT
Badriyah, Lailatul. 2018. The Devlopment of Learning Media Interatif Sufiism
Content of Moral Theology to Improve Learbing Result Student Class XI
Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Thesis, The Department of Islamic
Education, The Faculty of Education and Teaching, State Islamic
University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Agus Mukti,
M.Pd.
Sufiism knowledge is one of the learning materials in moral theology, the
many of new materials about sufiism basis which is hard to understand by the
students makes the researcher has innitiative to use learning media. Interactive
learning media in sufiism knowledge is a media using short sentence also using
simple button which is easy to operate by the students which can be hoped to improve
the interest and student motivation in learning so that the students‟ score is improved.
The purpose of this research is to: (1) Describing the making procedure of
sufiism knowledge learning media, (2) Describing the influence of media of sufiism
knowledge learning media towards the students‟ learning result who used media as
learning sufiism knowledge.
To achive the above purpose, used the research approach in research and
development (RnD) with the kind of development kind and research learning media.
The data collection done by observation, interview, survey to validator also survey
pretest and post test to the students.
The research result shows that, (1) The procedure of learning media the first
step to be done is information seeking step related to the sufiism knowledge materials
content. The next step is the making of media sufiism interactive knowledge by using
application based android. The next step is validation and trial. Validation is done by
three validators which is content validator, media validator, and learning mediator.
Then doing trail step. (2) According to trial result gotten the result that tcount = 0.71
while ttable = 2.145, which means there is significant influence between class using
media with class which is not using learning media.
Key Words : Media, Sufiism Knowledge, Learning Media
xxi
ملخص البحث
ت، ليلى. ر وصائل الخصوف الخعليميت الخفاعليت في مادة العقيدة 8102بدر . جطو
ألاخالقيت لنشأة النخائج الخعليميت للطالب في فصل الحادي عشر مدرصت الترقي
ت إلاصالميت ألاهليت ماالنج. البحث الجامعي. قضم التربيت إلاصالميت كليت الثانو
التربيت والخعليميت، جامعت موالنا مالك إبراهيم إلاصالميت الحكوميت ماالنج.
املشرف: أغوش معطي املاجضخير.
ألاخالقيةت. إ عةدد العقيدةاملواد الخعليميت في تهمت إحدىهو الخصوفعلم
أ تجعةل الباحثةج فهمها الطالب اصياث الصوفيت التي صعبصألا ناملواد الجددة ع
هةةي تالخفاعليةة فكانةةذ وصةةائل الخصةةوف الخعليميةةت .وصةةائل الخعليميةةتالاصةةخادا قةةرر ج
ةادة اهخمةامحشةييلها الطةالب ألازرار التةي ضةهلو حضخاد جمال قصيرة الوصائل هملس
د حماصتهمو .الجيدة نخائج حعلم الطالب حتى جس
ائل صةةةةر إجةةةةراو ةةةةناعت وصةةةةأ ( 0: )هةةةةي العلمةةةةي هةةةةلا البحةةةةثض اغةةةةر ومةةةةن أ
الخفاعليت الخعليميت الخصوف وصائل أزارصر ( أ 8. الخفاعليتف الخعليميت الخصو
الخصوفيت.وصائل الحعلم الطالب باصخادا جائنخل
ةت اصةخادفيحخةا هةلا البحةث ا، خحقية ألاهةداف املةلكورةل research نظر
and development (RnD ) جمةةأ هةةلا جةةم و وصةةائل الخعليميةةت. الر و بحةةو مةةأ أنةةوات الخطةةور
خخبار صخييا إىى املدق ولاخخبار القبلي و لا ولا مقابلتو البياناث باصخادا املالحظت
للطالب. يبعدال
الخطةةةوة ألاوىةةةى الخعليميةةةت فةةةي وصةةائل ال ةةةناعت( إجةةةراو 0) وأظهةةرث النخةةةائج أ
املرحلةةةةةت الثانيةةةةةت هةةةةةي عمليةةةةةةت و املعلومةةةةةاث املخعلقةةةةةت بةةةةةةاملواد الصةةةةةوفيت. أخةةةةةلهةةةةةي مرحلةةةةةت
ةةةناعت ي هةةةاملرحلةةةت الخاليةةةت و . وصةةةائل الخصةةةوف الخعليميةةةت الخفاعليةةةت ةةةناعت جاطةةةي
الخطةوة و . الشبكت الدوليت في الهةاجر باصخادا خفاعليت الخعليميت ال ئل الخصوفوصا
xxii
جحق ، و املحخوى جحق ثالزت املدققي ، أي خم الخحق ب الخاليت هي الخحق ولاخخبار.
( 8لخاليةةةت مةةةن لاخخبةةةار. ). ةةةخم إجةةةراو املرحلةةةت االخعليمةةةي، والخحقةةة ل الخعليميةةةتالوصةةةائ
، وهةةلا ع ةةي ttable = 2،145بينمةةا thitung = 0،71، وجةد أ اصةدنادا إىةةى نديجةةت الخجربةةت
باصةةةةةةةخادا الوصةةةةةةةائ التةةةةةةةي ال حضةةةةةةةخاد الوصةةةةةةةائ فصةةةةةةةو وجةةةةةةةود جةةةةةةةأزير هةةةةةةةا بةةةةةةةي ال
الخعليميت.
النخائج الخعليميت: الوصائل الخعليميت، علم الخصوف، املفتاح
1
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Akidah Akhlak merupakan salah satu cabang dari Pendidikan Agama
Islam. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara
menyeluruh. Selain itu, pendidikan Agama Islam juga diharapkan agar peserta
didik dapat menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.2 Aqidah dilihat dari segi bahasa
(etimologi) berarti “ikatan”. Aqidah seseorang, artinya “ikatan seseorang dengan
sesuatu”. Kata aqidah sendiri berasal dari bahasa arab yaitu aqoda-ya’qudu-
aqidatan.3 Sedangkan menurut istilah, aqidah yaitu keyakinan atau kepercayaan
seseorang terhadap sesuatu yang dapat membuat hati seseorang tenang.
Ilmu tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan dalam
muatan Akidah Akhlak yang membahas tentang ketuhanan. Tasawuf merupakan
ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak,
membangun lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi4.
Sehingga banyak ahli yang mengatakan bahwa ilmu tasawuf ini merupakan
cabang ilmu yang vital dalam pembelajaran agama islam. Hal ini disebabkan
karena tentang penyucian diri dan hati ini urusannya dengan bagaimana agar
2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep
Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 130 3 Taufik Yumansyah, Buku Aqidah Akhlak cetakan pertama, (Jakarta: Grafindo Media
Pratama, 2008), hal. 3 4 Buku siswa Akidah Akhlak Kelas XI kurikulum 2013, hlm.130.
2
siswa mampu memahami bagaimana jiwa dan hati yang bersih ini. Jika mereka
mengalami kesalahpahaman maka akan berakibat fatal terhadap keyakinan
agamanya.
Di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang ini masih mempertahankan
penggunaan kitab-kitab klasik ala pondok pesantren sebagai tambahan buku ajar
dalam semua mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Termasuk juga dalam
muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.
Dalam praktik pembelajarannya, guru menggunakan metode pemberian
penjelasan tentang kitab-kitab salafi yang kemudian disesuaikan dengan
kurikulum. Metode ini dirasa oleh siswa membuat kegiatan belajar mengajar
membosankan.5 Beberapa guru terkadang sering mendapati beberapa siswa
tertidur di kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut guru mata
pelajaran Akidah Akhlak banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya
adalah kurangnya kemenarikan kepada guru dan kurangnya penggunaan media
saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut beberapa guru, mungkin dari
pihak kami kekurangan media pembelajaran.
Dalam pengambilan objek penelitian, peneliti menggunkan madrasah
aliyah Attaraqqie adalah dikarenakan beberapa hal. Diantaranya adalah madrasah
attaraqqie kota malang menggunkan sistem terpisah antara laki-laki dan
perempuan. Terpisahnya antara laki-laki dan perempuan ini merupakan suatu
peluang kepada peneliti untuk dapat lebih leluasa bersosialisasi dengan siswa
5 Wawancara dari salah satu siswa di Madrasah Aliyah Attaraqqie
3
yang sama gender dengan peneliti. Kesamaan ini memudahkan menggali
informasi. Karena ilmu tasawuf merupakan ilmu yang berkaitan dengan masalah
hati atau tentang kesucian jiwa.
Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah media. Media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan
pendidikan. Di antaranya seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan
sebagainya.6 Sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Di antaranya,
ada proyektor disetiap kelas. Namun, fasilitas yang ada di sekolah ini belum
digunakan secara maksimal oleh guru. Fasilitas ini hanya digunakan pada mata
pelajaran analisis film dan digunakan oleh beberapa guru saja. Banyak guru yang
tidak menggunakannya sebagai media dalam pembelajaran.
Hasil dari obeservasi langsung ke Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang,
ditemukan beberapa hal. Di antaranya, karakter siswa yang cenderung tertarik
dengan pembelajaran berbasis multimedia7. Beberapa siswa menyatakan,
pembelajaran dengan menggunakan media komputer menurut siswa lebih
menambah semangat belajar. Hal ini mereka rasakan ketika mata pelajaran TIK,
dan ketika mereka mengoperasikan aplikasi melalui telepon genggam atau
smartphone. Selain itu, menurut salah satu guru di madrasah ini mengatakan
bahwa pembelajaran berbasis multimedia ini adalah salah satu penggunaan
media yang inovatif sesuai dengan perkembangan zaman. Namun di madrasah
6 Sanjaya Wina, Sistem Pembelajaran (Jakarta: Prenatamedia, 2008), hlm. 204.
7 Wawancara dari salah satu siswa di MA Attaraqqie Malang
4
ini masih belum bisa menggunakannya dikarenakan kurangnya tenaga guru yang
mumpuni dalam hal membuat media interaktif.
Hasil dari observasi yang ditemukan, peneliti mencoba membuatkan
media berdasarkan keluhan siswa dan guru serta dari fasilitas yang ada di dalam
sekolah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti mencoba membuat media
pembelajaran berbasis multimedia yang nantinya diharapkan dapat membantu
meningkatkan hasil belajar siswa dalam bab ilmu tasawuf.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya “Pengembangan
Media Pembelajaran Multimedia Interaktif materi Ilmu Tasawuf Muatan Akidah
Akhlak untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang rumusan masalah yang bisa
peneliti tentukan adalah
1. Bagaimana prosedur pembuatan media pembelajaran interaktif materi Ilmu
Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang?
2. Bagaimana keefektifan media pembelajaran interaktif materi Ilmu Tasawuf
muatan Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah
Aliyah Attaraqqie Malang?
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pengembangan ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui prosedur pembuatan media pembelajaran materi Ilmu
Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang.
2. Mengetahui keefektifan media pembelajara materi Ilmu Tasawuf muatan
Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah
Aliyah Attaraqqie Malang.
D. Manfaat Penelitian dan Pengembangan
Penelitian ini menghasilkan produk berbentuk media pembelajaran
Ilmu Tasawuf dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk meningkatkan hasil
belajar materi ilmu tasawuf di kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.
Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan guru dapat membuka
inovasi dan termotivasi untuk dapat mengemas materi pembelajaran agar
lebih menarik untuk dibaca siswa sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi Sekolah
6
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sarana
dan prasarana yang sesuai untuk mengembangkan kreativitas guru dalam
menyampaikan materi ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.
3. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan peneliti lain menjadikan ini
sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
E. Asumsi Pengembangan
Beberapa asumsi yang mendasari pengembangan media pembelajaran
Ilmu Tasawuf muatan Akidah Akhlak, diantaranya :
1. Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf dapat membantu
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Media pembelajaran yang memuat tulisan, gambar, dan tombol yang
menarik yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Komposisi media pembelajaran untuk madrasah aliyah
4. Belum banyak tersedianya media pembelajaran interaktif
F. Ruang Lingkup Pengembangan
Ruang lingkup dalam pengembangan dalam pelaksanaan
pengembangan produk media pembelajaran ini adalah :
7
1. Produk pengembangan media pembelajaran ini hanya terbatas pada materi
Ilmu Tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang semester II
yang terdiri atas pokok bahasan sebagai berikut :
a. Pengertian tasawwuf
b. Pengertian ilmu tasawuf menurut para ahli
c. Sumber-sumber ilmu tasawuf
d. Pembagian dalam ilmu tasawuf
e. Istilah dalam ilmu tasawuf
2. Objek pengembangan terbatas pada pengguna media inertaktif di kelas XI
Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.
3. Penilaian validitas pada media pembelajaran Akidah Akhlak ini
dilakukan oleh tiga validator ahli, yaitu satu validator isi atau materi, satu
validator media, satu validator guru bidang studi Akidah Akhlak di
Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang sebagai ahli pembelajaran.
G. Spesifikasi Produk
Penelitian ini akan mengahasilkan produk untuk guru berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dihasilkan adalah media
pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran agar
lebih dapat dengan mudah memahamkan siswa. Spesifikasinya adalah sebagai
berikut.
8
1. Materi yang dikembangkan dalam media pembelajaran ini adalah ilmu
tasawuf
2. Desain media adalah menggunakan gambar, materi tulisan dan variasi
warna sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat membantu menambah
pemahaman siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Media pembelajaran tentang ilmu tasawuf menggunkana aplikasi yang
dapat dioeparsikan melalui handphone atau smartphone menarik perhatian
siswa.
4. Bentuk fisik media pembelajaran ini menggunakan aplikasi berbasis
androit .
H. Originalitas Penelitian
Kajian terdahulu ini menyajikan perbedaan dan persamaan antara
kajian yang diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui apa saja yang membedakan antara peneliti
sekarang dengan peneliti sebelumnya. Berikut penelitian terdahulu
1. Munawaroh, Madinatul. 2014 ”Pengembangan Media Pembelajaran IPA
berbasis Multimedia Menggunakan Software Ispring Suite 6.2 untuk
SD/MI kelas V Materi Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya”. Skripsi
mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini
menunjukan bahwa menggunakan aplikasi multimedia ini dalam
9
pembelajaran siswa mata pelajaran IPA terbukti menambah semangat
dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar
siswa.
2. Fauziah Rahmani, Naila 2014. “Pengembangan Media Interaktif
Powerpoint Pembelajaran Wayang untuk Siswa SMP Kelas VIII D.I
Yogyakarta”. Skripsi mahasiswa program studi Bahasa Jawa Jurusan
Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta ini menggunakan aplikasi powepoint yang kemudian di
implikasikan pada aplikasi ispring. Kesimpulan dari skripsi media ini
adalah. Hasil belajar siswa meningkat sebanyak 75% serta minat dan
tanggapan guru mata pelajaran juga sekitar 80%.
3. Hilda Mulyanti, Asmadi M. Noer, Erviyenni, “Penerapan Media Microsoft
Power Point Ispring Pro untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas
X Smk Negeri 2 Pekanbaru Pada Materi Ikatan Kimia”. Jurnal yang ditulis
oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas
Riau, Pekanbaru ini mengemukaan hasil yang memuaskan dalam
penerapan media pembelajaran interaktif berbasis ispring ini. Kenaikan
keretarikan siswa dengan hasil belajarnya mengalami peningkatan.
Table 1.1 Tabel Orientas Penelitian
No Nama Peneliti, Persamaan Perbedaan Originalitas
10
Judul Penelitian,
dan tahun
pelajaran
Penelitian
1. Munawaroh,
Madinatul. 2014
”Pengembangan
Media
Pembelajaran
IPA berbasis
Multimedia
Menggunakan
Software Ispring
Suite 6.2 untuk
SD/MI kelas V
Materi Organ
Tubuh Manusia
dan Fungsinya”
Sama-sama
menggunak
an media
pembelajara
n interaktif
menggunak
an aplikasi
atau
software
ispring
Dibuat
pada
muatan
IPA materi
organ
tubuh dan
fungsinya
untuk
SD/MI
kelas V
Media
pembelajara
n yang
dikembangk
an berupa
aolikasi
andoit yang
dibuat
melalui
software
AppInventor
pada muatan
Akidah
Akhlak
materi
tentang ilmu
tasawuf
pada kelas
2. Fauziah
Rahmani, Naila
2014.
“Pengembangan
Sama-sama
menggunak
an media
pembelajara
Penggunaa
n media
pada
pembelajar
11
Media Interaktif
Powerpoint
Pembelajaran
Wayang untuk
Siswa SMP Kelas
VIII D.I
Yogyakarta”
n interaktif
menggunak
an aplikasi
ispring dan
menggunak
an
powerpoint
an mata
kuliah
bahasa
daerah
materi
pengenalan
wayang
kulit
XI MA
3. Hilda Mulyanti,
Asmadi M. Noer,
Erviyenni,
“Penerapan Media
Microsoft Power
Point Ispring Pro
untuk
Meningkatkan
Prestasi Belajar
Kimia Siswa Kelas
X SMK Negeri 2
Pekanbaru Pada
Materi Ikatan
Kimia”
12
I. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan persepsi, beberapa istilah penting dalam
pelaksanaan pengembangan ini didefinisikan sebagai berikut.
1. Pengembangan
Pengembangan adalah proses menerjemah spesifikasi desain ke dalam
suatu wujud fisik tertentu. Proses penerjemahan spesifikasi desain tersebut
meliputi, identifikasi masalah, perumusan tujuan pembelajaran,
pengembangan stategi atau metode, pembelajaran, dan evaluasi
keefektifan efisiensi dan kemenarikan pembelajaran.8
2. Media Pembelajaran
Menurut Briggs (1997) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi materi atau materi pembelajatran seperti buku, modul,
video, film, game dan lain sebagainya.
3. Media Interaktif
Multimedia Interaktif adalah penggunaan komputer untuk menyajikan
dan menggabungkan teks, gambar, suara, animasi, audio dan video yang
mungkin dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.9 Dengan alat
bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan
8 I Nyoman Sudana Dedeng, Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel (Jakarta : Depdikbud
Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1989),
hal. 7 9 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran,(Yogyakarta: Genius Prima Media,
2009), hal. 7
13
navigasi, berintraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering
digunakan untuk informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia
juga digunakana oleh dunia game dan dunia website.
4. Akidah Akhlak
Adalah muatan wajib yang distandarkan oleh pemerintah dalam
jenjang tertentu yang berisi tentang ketuhanan dan ilmu tentang adab atau
tata karma. Dalam pembelajaran ini difokuskan dalam materi ilmu tasawuf
yang merupakan ilmu yang mempelajari cara penyucian hati dan jiwa agar
dapat mendapatkan makam yang tinggi di hadapan Allah dan mendapat
ridho-Nya.
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian pengembangan ini terdiri
menjadi enam bab yang masing-masing bab memiliki sub bab tersendiri. Pada
bab pertama menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, spesifikasi produk
yang akan dikembangkan, asumsi produk, definisi istilah, originalitas
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, berisi kajian pustaka yang membahas tentang kajian teori
yang terdiri dari pengembangan media pembelajaran, karakteristik akidah
akhlak, tinjauan materi ilmu tasawuf, multimedia interaktif , dan materi
akidah akhlak.
14
Bab ketiga, berisi tentang media pengembangan, model
pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk, jenis data,
instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab keempat, berisi kemampuan hasil-hasil pengembangan, yakni
deskripsi media pembelajaran hasil pengembangan dan penyajian data yang
diperoleh setelah melalui uji ahli isi mata pelajaran, uji ahli desain
pembelajaran, uji guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas XI dan uji coba
lapangan.
Bab kelima menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian di
lapangan, dalam bagian ini akan dibahas hasil temuan penelitian yang telah
dikemukakan dalam bab sebelumnya yang mempunyai arti penting bagi
keseluruhan penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
Pada bab keenam menjelaskan secara global dari semua pembahasan
dengan menyimpulkan semua pembahasan dan memberi beberapa saran
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengembangan
1. Definisi Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah sebuah penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang
sudah ada dan yang dapat dipertanggungjawabkan penelitiannya. Produk
yang dikembangkan tidak hanya fokus pada hardware (perangkat keras),
namun juga fokus pada software (perangkat lunak atau aplikasi) seperti
program atau aplikasi pada computer yang dapat untuk mengolah data,
menghitung angka, membuat media pembelajaran di kelas, pembelajaran,
latihan, bimbingan, evaluasi, manajemen dan lain lain.10
Sebenarnya penelitian pengembangan jarang sekali digunakan
karena harus memenuhi beberapa langkah yang banyak dan panjang.
Sehingga membutuhkan mungkin lebih banyak waktu ketimbang
menggunakan penelitian yang lain. Borg & Gall (1983) menjelaskan
bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan memvalidkan suatu produk pendidikan.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 164-165
16
Penelitian ini menggunakan atau mengikuti sutu langkah-langkah secara
siklus.11
Desain pengembangan adalah praktik penyusunan media teknologi
komunikasi dan isi, yang mungkin dapat digunakan untuk membantu agar
terjadi transfer ilmu atau penyampaian materi atau informasi secara efektif
dari guru kepada siswa atau peserta didik. Sedangkan yang dimaksud
desain pengembangan bagi peneliti adalah mendesain sebuah perangkat
pembelajaran yang menghasilkan sebuah produk berbentuk software
dengan hasil produk fisik berupa media pembelajaran interaktif yang
berisi materi pelajaran ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.
Pengembangan media yang dimaksudkan di sini adalah
pengembangan media pembelajaran ke dalam bentuk fisik yaitu
menerjemahkan suatu desain ke dalam CD (compact Disk). Penelitian
pengembangan adalah penelitian yang menggunakan tahapan tahapan
sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Borg dan Gall. Jadi, dalam
penyusunan pengembangan ini adalah cara yang pertama dilakukan adalah
mendesain media, memproduksi media, dan mengevaluasi produk, rincian
tahapan ini terbagi menjadi empat tahapan penelitian yang diharapkan
nantinya dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
11
Setyosari Punaji, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (PT. Kharisma Putra
Kencana, 2015), hlm. 275
17
Produk pengembangan ini nanti diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar dan mutu pendidikan dan pembelajaran. Beberapa karakter
dalam media pengembangan media pembelajaran di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Bersifat research based development, yang artinya pengembangan
produk pendidikan dan pembelajaran ditempuh melalui penelitian.
b. Berorientasi pada produk dan bukan membuktikan teori.
c. Hasil pengembangan digunakan untuk meningkatkan dan
mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian pengembangan lebih difokuskan pada sistem
pembelajaran dimana banyak model-model pengembangan pembelajaran.
Seperti desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model pembelajaran.
Pengembangan ini juga bisa sebagai media pembelajaran dan manajemen
pendidikan.12
B. Kajian tentang Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu apapun yang
digunakan untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan atau sesuatu
12
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 168
18
dari sumber yang sudah terencana sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
pembelajaran atau proses belajar secara efisien dan efektif.13
Dari penjelasan di atas dapat diketahui banyak sekali
penggunaan media yang dapat kita gunakan dalam sebuah
pembelajaran. Media sebenarnya dapat diartikan sebagai sarana atau
alat untuk menyampaikan sesuatu, baik dalam hal belajar formal
maupun nonformal. Belajar non formal adalah belajar yang tidak
diatur oleh Negara atau Negara tidak ikut serta dalam mengarahkan
arah pendidikan non formal. Berbeda dengan pendidikan formal,
pendidikan formal adalah pendidikan yang langkah serta hasil
belajarnya ditentukan oleh suatu badan yang telah dibentuk oleh
pemerintah.
Berdasarkan beberapa penjelasan yang diungkapkan oleh beberapa
ahli dapat diambil kesimpulan pengertian sebagai berikut. Media
Pembelajaran adalah alat atau sesuatu apapun yang dapat membantu
proses belajar mengajar dan juga berfungsi untuk memperjelas makna
pesan atau kandungan pesan yang disampaikan oleh sesutu materi
13
Munadi Yudhi,Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Referensi GP
Press Group. 2013). Hal 7-8
19
pelajaran sehingga dapat mencapai tujuan belajar dengan lebih
maksimal14
b. Kriteria Pemilihan Media
Dalam memilih media pembelajaran harus diketahui beberapa
factor yang mungkin dapat mempengaruhi proses keefektifan media
pembelajarannya. Diantarnya yaitu :
1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran harus diseseuaikan
dengan dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia serta
sumber-sumber media yang telah tersedia. (manusia dan materiil)
2) Memenuhi standar isi, tugas, serta jenis pembelajaran. Misalnya,
sesuai dengan KI-KD yang telah ditentukan oleh Badan
Pendidikan yang telah ditentukan oleh pihak negara.
3) Hambatan dari siswa atau peserta didik dengan
mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal atau dasar.
Seperti, membaca, menulis, menggambar, menganalisi, problem
solving, mengetik menggunakan computer serta operasi lainnya.
4) Pertimbangan yang bersifat hiburan, karena agar siswa tidak terlalu
jenuh saat belajar.
5) Tentang media yang akan digunakan sebaiknya mengakomodasi
stimulus yang tepat (audio atau visual). Selain itu juga sebaiknya
14
Kustandi Cecep, dan Sutjipto Bambang, Media Pembelajaran : Manual dan Digital,
(Bogor: Ghalia Indonesia. 2011). Hal. 9
20
mengakomodasi respon siswa serta umpan balik dari siswa dan
juga tetap menggunakan soal latihan dan evaluasi.
6) Tetap menggunakan media yang beragam.15
c. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media saat proses belajar mengajar dapat membantu
siswa dalam meningkatkan pemahaman. Serta jika dapat dengan
mudah memahami materi pembelajaran maka akan semakin dapat
dengan mudah pula dalam membantu meningkatkan hasil belajar.
Berikut adalah ebberapa fingsi-fungsi media pembelajaran16
.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Membantu memudahkan siswa dalam belajar dan memudahkan
guru dalam mengajar.
2) Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata (dari
pembelajaran yang abstrak ke pembelajaran yang lebih kongkret)
3) Dapat menarik perhatian siswa lebih besar.
4) Semua indra pada siswa dapat diaktifkan.
5) Dapat lebih menarik minat siswa dalam belajar.
d. Manfaat media pembelajaran
15
ibid, hal 84-85 16
Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm.
24
21
Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran pasti emmiliki
manfaat tersendiri dalam jenis medianya. Namun, manfaat secara
umum dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut.17
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
menumbuhkan semangat belajar dan kemudian dapat
meningkatkan hasil belajar.
b. Bahan pembelajaran lebih jelas sehingga dapat membantu siswa
lebih mudah paham dan dapat membantu siswa menguasai tujuan
pembelajaran.
c. Metode pembelajaran lebih bervariasi karena dapat
menggabungkan berbagai macam audio dan visual yang dapat
dipadukan sebagai bahan media pembelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran. Sebab
media interaktif menuntut siswa turut serta dalam pembelajaran
yang dapat dioperasikan dengan indra yang dimiliki siswa.
Sedangkan menurut “Encyclopedia of Education Research”
menyabutkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah sebagai
berikut18
.
a. Meletakan dasar-dasar kongkret untuk berpikir, sehingga mampu
mengurangi verbalisme.
17
Nana Sudjiana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar Baru, 2006)
hlm. 3 18
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 15
22
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan siswa.
Sehingga mampu membuat pelajaran lebih mengena pada siswa.
d. Memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada siswa.
e. Memberikan pemikiran yang teratur dan continue terutama dalam
memakai gambar hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
penguasaan perkembangan berbahasa siswa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diberikan melalui cara
yang lain dan dapat membantu efisiensi dan keragaman yang lebih
menarik siswa.
e. Klasifikasi Media Pembelajaran
Menurut Gagne dan Briggs, klasifikasi media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video
kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,
grafik, televisi, dan computer.19
Berikut akan di sampaikan beberapa klasifikasi media
pembelajaran menurut taksonomi Leshin.20
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 4 20
Ibid, hlm. 81-101
23
a. Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia adalah media untuk menyampaikan
atau mengirimkan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat
hususnya bila tujuan kita ingin mengubah sikap seseorang atau
ingin memantau secara langsung tentang sesuatu wilayah. Dan
apabila kita ingin ikut terlibat langsung dengan proses
pembelajaran.
b. Media Berbasis Cetakan
Media dalam bentuk cetakan yang paling sering kita jumpai
adalah media cetakan berupa bentuk fisik, seperti buku teks, LKS,
jurnal, majalah, buku siswa, buku guru, dan lain sebagainya,
c. Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (gambar atau perumpamaan), memegang
peranan penting dalam setiap proses pembelajaran. Media visual,
dapat memeperlancar sebuah proses informasi masuk ke dalam
ingatan karena visual dapat mengaktifkan beberapa indra sebagai
pembantu menyampaikan proses pembelajaran. Visual juga dapat
membantu siswa dalam menumbuhkan minat belajar.
d. Media Audio Visual
Media audio visual adalah gabungan dari suara dan
perumpamaan atau gambar. Media ini lebih dianggap efektif
karena juga mampu mengaktifkan lebih banyak indra siswa pada
24
saat proses belajar mengajar. Dalam penggunaan media ini siswa
dipastikan lebih semangat dalam belajar karena selain
menggunakan gambar sebagai media utamanya juga diselipi
beberapa suara yang mendukung dalam proses pembelajaran.
e. Media Berbasis Komputer
Untuk saat ini media computer sudah sangat tidaka asing lagi
bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Computer berperan sebagai
manajer dalam kehidupan perkantoran. Ada juga computer sebagai
tambahan dalam menunjang pembelajaran. Pemanfaatan computer
dalam dunia pendidikan, biasa digunakan sebagai proses
pencetakan buku, modul, soal, mendata siswa dan lain sebagainya.
f. Penggunaan Media Perspektif Islam
Pentingnya media dalam perspektif islam didasari oleh firman
Allah Swt dalam surat An-Nahl ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut
25
Yang artinya : keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan
Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada
umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka (perintah-
perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam
Al Quran) dan supaya mereka memikirkan.
Dalam keterangan ayat ini, dijelaskan bahwa al-Qur‟an juga
merupakan media yang digunakan Allah melalui malaikat jibril dan
disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw yang kemudian dijadikan
hujjah atau landasan oleh umat islam dalam beragama. Al-Qur‟an juga
dikatakan sebagai media antara manusia dengan tuhannya. Kita tahu
sendiri bahwa kita masih belum bisa berkomunikasi langsung dengan
Allah Swt selaku tuhan kita. Oleh karena itu Al-Qur‟an adalah
perantara antara tuhan dengan makhluk-Nya.
C. Kajian tentang Akidah Akhlak
Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang membahas
mengenai bagaimana cara kita beribadah kepada Allah Swt melalui
keyakinan tentang ketauhidan Allah Swt. Pada jenjang aliyah, akidah
akhlak membahas tentang beberapa ilmu tentang ketuhanan diantaranya
adalah ilmu tasawuf. Pembelajaran adalah suatu kata yang berasal dari
kata belajar yang artinya adalah suatu proses usaha seseorang yang
dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan pola pikir secara
26
keseluruhan sebagai hasil dari pengamalannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.21
D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf
1. Pengertian Ilmu Tasawuf
Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin,
untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Dari definisi tentang tasawuf
di atas diperhatikan dan dipahami secara utuh, maka akan tampak selain
berorientasi spiritual, tasawuf juga berorientasi moral. Dan dapat
disimpulkan bahwa basis tasawuf ialah penyucian hati dan penjagaannya
dari setiap cedera, dan bahwa produk akhirnya ialah hubungan yang benar
dan harmonis antara manusia dan Allah. Dengan demikian, sufi adalah
orang yang telah dimampukan Allah untuk menyucikan hati dan
menegakkan hubungannya dengan Dia dan ciptaan-Nya dengan
melangkah pada jalan yang benar, sebagaimana dicontohkan dengan
sebaik-baiknya oleh Nabi Muhammad Saw.22
21
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta
2003), hal.2 22
Buku Siswa, Akidah Akhlak. Hlm 131
27
2. KI-KD dan Indikator Ilmu Tasawuf
Dalam ilmu tasawuf ada beberapa kompetensi inti yang telah
disepakati atau dibuat oleh dinas pendidikan mengenai ilmu tasawuf
muatan akidah akhlak ini yaitu diantaranya
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
b. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
c. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
28
Dan beberapa kompetensi dasar yang juga telah ditetapkan oleh
pemerintah. Diantaranya :
a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.
b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.
d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.
Dan juga terdapat indicator pencapaian yang juga telah ditentukan oleh
pemerintah yang memegang kekuasaan pendidikan. Diantaranya:
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah
tasawuf dalam Islam.
b. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam
keagamaan dan kehidupan modern.
E. Mutimedia Interaktif
1. Definisi Multimedia Interaktif
Secara sederhana, multimedia interaktif adalah penggabungan
dari berbagai jenis media yang dijadikan satu dalam sebuah
pembelajaran. Dalam penggabungan ini biasanya menggabungkan
antara gambar, suara, video dan animasi menjadi satu kesatuan yang
berisi tentang informasi pesan maupun isi materi pembelajaran.
Biasanya dalam penggabungan berbagai macam media ini
29
menggunakan suatu perangkat keras yang nantinya berfungsi sebagai
media penghubung semuanya. Dalam hal ini yang biasa kita gunakan
dan yang selama ini digunakan adalah computer.
Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dengan bentuk
fisik yang menyenangkan, menarik, mudah untuk dimengerti dan jelas.
Multimedia berbasis komputer adalah media yang dirasa cocok untuk
semua kategori dalam pembelajaran.23
Multimedia merupakan salah satu pembelajaran yang dalam
proses pembuatannya menggunakan perangkat computer yang sering
disebut dengan Computer Assisted Intruction (CAI), yang
didefinisikan menurut Hick dan Hyde dengan media pembelajaran
yang dimana si belajar dapat berhadapan langsung dengan computer.
Ineteraksi tersebut terjadi secara individual dengan adanya link atau
tool yang memungkinkan si pemakai dapat melakukan navigasi atau
perintah pada computer, berinteraksi dan berkomunikasi.24
Multimedia merupakan gabungan dari berbagai media (format
file) yang dapat terdiri dari teks, suara, gambar, gambar gerak, seni
grafis yang dikemas menjadi file digital yang memiliki link dan tool
yang digunakan untuk menyampaikan pesan maupun informasi kepada
orang lain maupun public.
23
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2000) hlm. 169 24
C.H, Ismaniati, OP.Cit,.
30
Sedangkan pengertian interaktif terkait dengan komunikasi dua
arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen-
komponen dalam komunikasi media pembelajaran interaktif adalah
hubungan anatara manusia sebagai pengguna produk/user dan
computer sebagai alat yang dapat menerima aplikasi, software.
Sehingga antara computer dan manusia memiliki hubungan timbal
balik dua arah antara computer dengan manusia.25
Dengan ini dapat dikatan bahwa yag dinamakan multimedia
interaktif adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai alat
dalam pembelajaran yang dilengkapi dengan tombol-tombol (tool)
sehingga daoat diperintah oleh user atau manusia sebagai pengoperasi
komputer. Sehingga antara computer dengan manusia adalah saling
dapat memberikan respon sehingga informasi dapat tersampaikan.
2. Pentingnya Multimedia Interaktif
Dalam pembelajaran dengan multimedia interaktif ini adalah
timbal balik antara manusia dengan komputer. Dengan kata lain user
memberikan respon terhadap komputer dengan menekan tombol-
tombol (tool) yang berarti meberikan perintah kepada aplikasi untuk
menampilkan program atau file yang kemudian dilanjutkan dengan
penyajian informasi atau tampilan oleh computer. Dengan demikian
user harus bekerja aktif memerintah pada tombol media.
31
Beberapa pentingnya multimedia dapat disimpulkan srbagai
berikut.
a. Media pembelajaran interaktif mampu membuat kegiatan
membaca menjadi lebih menarik. Sebab dapat dengan mudah
mengolah kata-kata menjadi lebih dinamis sehingga mampu
dengan mudah memahamkan. Apalagi dalam penyampaian sebuah
makan pada kata-kata, dapat dengan mudah dijelaskan dengan
multimedia interaktif karena mampu ditambahi beberapa ikon
yang mungkin berkaitan dengan kata tersebut.
b. Multimedia interaktif tidak hanya menyajikan informasi dalam
bentuk teks, tetapi juga dalam bentuk gambar, foto, gambar gerak,
animasi, video, suara atau musik, atau juga bisa ditambahkan file-
file atau ikon dengan format tertentu.
c. Kelebihan multimedia adalah dapat memaksimalkan kerja indra
pada saat pembelajaran dapat mengaktifkan indra pengelihatan
dengan gambar-gambar dan video, dapat mengaktifkan indra
pendengaran dengan audio dan suara-suara pendukung lainnya.
Dapat mengaktifkan kerja indra peraba dengan harus tetapi aktif
dalam memberikan perintah kepada komputer.
d. Multimedia adalah pembelajaran yang mampu mengikuti
perkembangan zaman sehingga dapat bersaing dalam hal
pembelajaran.
32
Dalam pembuatan multimedia interaktif terdapat beberapa
software yang dapat digunakan dalam media pembelajaran
diantaranya adalah ispring, ada powerpoint, dan yang akan
digunakan oleh peneliti adalah menggunakan softwere yang
dinamakan AppInventor.
AppInventor adalah aplikasi membuat multimedia yang sangat
lengkap dalam fitur pengaplikasian atau memasukan beberapa file.
Dan hasil akhirnya berupa aplikasi dengan format andoit, sehingga
dapat dioperasikan dengan menggunakan smartphone.
F. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik perubahan
tingkah laku secara kognitif maupun secara afektif. Dalam mengetahui
suatu hasil dari sebuah pembelajaran biasanya dapat diketahui dari tingkah
lakunya setelah menerima suatu pembelajaran. Dan juga perubahan
tingkah laku dapat dijadikan tolak ukur suatu keberhasilan belajar.
Hasil adalah sesuatu yang sengaja diadakan (dibuat, diusahakan,
dll) oleh usaha belajar sebagaimana yang telah saya tulis di atas
merupakan perubahan tingkah laku. Sehingga hasil belajar dapat
dikatakan sebagai perubahan tingkah laku. Hasil belajar biasanya diukur
oleh beberapa orang dari nilai raport di sekolah. Menurut Nana Sudjana
yang dikutip oleh Rochman Wahab (2009: 24) membagi hasil belajar
dalam lima kategori, yang pertama yaitu verbal, kemudian keterampilan
33
intelektual, selanjutnya adalah sikap, dan yang terakhir adalah sistem
motorik.26
26
Anonym, http://PUSTAKAKTI.html diakses tanggal 30 november 2017
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan
(Research & Development). Dalam hal ini pengembangan yang dimaksud oleh
peneliti adalah pengembangan dalam ranah pendidikan. Penelitian jenis ini
adalah suatu penelitian yang hasil akhirnya adalah munculnya suatu produk baru.
Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.27
Peneliti menggunakan pengembangan produk Multimedia Interaktif.
Multimedia interaktif adalah salah satu media pembelajaran yang sangat efektif,
karena multimedia interaktif terdapat kombinasi antara teks, gambar, audio dan
video, selain itu multimedia interaktif dapat „mewakili‟ suatu objek tanpa
membawa objek/ benda aslinya. Sehingga dapat membantu guru dalam
penyampaian materi dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
B. Model Pengembangan
Dalam penelitian ini akan digunakan model penelitian dan
pengembangan suatu produk yang bentuk fisiknya berupa media pembelajaran
dengan menggunakan prosedur sesuai dengan yang dikembangkan oleh Borg &
27
Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Prenada
Media, 2010). Hlm 276
35
Gall yang meliputi 10 tahap dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan.
Peneliti menggunakan model pengembangan Borg & Gall disebabkan mudah
dalam pelaksanaannya di lapangan. Selain itu, model pengembangan Borg &
Gall sudah sangat popular digunakan dalam dunia pengemban media serta dalam
pengembangan Borg & Gall ini memuat sistematika langkah-langkah yang dapat
dilakukan oleh peneliti sehingga mampu memiliki standar kelayakan. Selain itu
langkah-langkah pengembangan Borg & Gall bukan hal yang baku sehingga
peneliti dapat menggunakan langkah-langkah penelitiannya penelitian
pengembangannya sesuai dengan kebutuhannya. Dalam model pengembangan
Borg & Gall, telah ditetapkan 10 langkah penelitian pengembangan28
, namun
berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh
Borg & Gall peneliti melakukan penyederhanaan dan pembatasan menjadi empat
tahapan, yakni:
1) Tahap Pengumpulan Informasi ;
2) Tahap Perencanaan ;
3) Tahap Pengembangan Produk ;
4) Tahap Validasi dan Uji Coba ;
28
Tim Puslitjaknov, Metode Penelitian Pengembangan (Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan
dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2008),
hlm. 169
36
Gambar 3.1 Model Pengembangan
C. Prosedur Pengembangan
Dalam Prosedur pengembangan ini akan dijelaskan prosedur penelitian dan
pengembangan media pembelajaran. Prosedur penelitian dan pengembangan
akan menunjukkan bagaimana prosedur yang harus dilalui oleh peneliti sehingga
sampai pada produk yang akan dibuat. Maka prosedur yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
Pengumpulan
informasi Perencanaan
Pengembangan
Produk
Validasi dan Uji
Coba
Gambar 3.2 Garis Besar Alur Pengembangan Media
Pengumpulan Informasi yang diperoleh dari bahan ajar
Pembuatan Media
Validasi Media:
1) Ahli Materi
2) Ahli Media
3) Ahli Pembelajaran
Siswa
37
a. Penelitian dan pengumpulan data
Pada tahap pertama ini adalah pengumpulan data berupa teks dan
angka yang didapat dengan melakukan observasi langsung ke lapangan
maupun dalam studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian dan
pengembangan ini. Disebabkan sampel yang diambil oleh peneliti adalah
kelas XI madrasah Aliyah maka peneliti juga mengambil data dari
wawancara kepada guru mata pelajaran, dan juga melakukan wawancara
kepada beberapa siswa kelas XI. Selain melakukan observasi kelapangan,
peneliti juga mengkaji beberapa kajian pustaka yang dirasa akan sangat
membantu dalam penelitian dan pengembangan ini.
Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi tujuan pembelajaran akidah
akhlak yang telah ditetapkan oleh Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama
Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah maka mata pelajaran Akidah-Akhlak
adalah sebagai berikut.
1) Tujuan
a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, dan
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam
sehingga menjadi 84 manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.
38
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran
dan nilai-nilai akidah Islam29
2) Ruang lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah
menurut Permendiknas No 2 tahun 2008 tentang Program Keagamaan
meliputi: aspek akhlak terdiri dari masalah akhlak yang meliputi
pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode
peningkatan kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji seperti
husnuzhan, taubat, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu
dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan,
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja; serta pengenalan tentang tasawuf.
Ruang lingkup akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi,
perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri,
mengkonsumsi narkoba), ishraf, tabdzir, dan fitnah.
3) Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar serta Indikator Pencapaian
Madrasah Aliyah Kelas XI semester II materi Ilmu Tasawuf
- Kompetensi Inti
29
Peraturan Menetri Pendidikan Nasional (permendiknas), No. 2 tahun 2008, standart
kompetensi kelulusan dan isi
39
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
2. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
- Kompetensi Dasar
a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.
40
b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam
Islam.
d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam
Islam.
- Indikator Pencapaian
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah
tasawuf dalam Islam.
2. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam
keagamaan dan kehidupan modern.
b. Perencanaan
Dengan studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti dan juga ditambah
dengan observasi lapangan secara langsung di MA Attaroqie Malang, peneliti
bermaksud mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis komputer
dengan tujuan agar guru dapat menjelaskan tentang ilmu tasawuf kepada
siswa dengan lebih mudah, menarik dan menyenangkan. Selain itu media ini
juga dapat digunakan secara mandiri oleh siswa maupun dengan bimbingan
guru mata pelajaran. Sebab media ini akan didesain dengan menarik dan
mudah diaplikasikan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami ilmu
tasawuf
41
c. Pengembangan Produk
Pada tahap perkembangan ini peneliti akan menyiapkan beberapa
bahan yang akan diolah menjadi medianya. Di antaranya adalah buku
pegangan siswa dari Kemendiknas dan alat evaluasi. Format bentuk fisik
media dapat berupa media cetak atau pun dalam bentuk compact disk (CD).
Pada tahap awal media masih berupa gambaran-gambaran kecil media
pembelajaran. Namun media sudah dilengkapi dengan komponen komponen
pembelajaran yang nantinya akan ditambahi atau pun dikurangi seseuai
dengan hasil uji lapangan yang akan dilakukan oleh peneliti. Serta
menyesuaikan dengan hasil validator oleh ahli media dan ahli isi. Kemudian
peneliti akan memperbaiki media pembelajarannya sesuai dengan beberapa
pendapat atau masukan dari beberapa ahli yang telah dimintai pendapat oleh
peneliti. Kemudian dilakukan tahap penyempurnaan. Pada tahap ini peneliti
lebih teliti lagi dalam mengolah produknya agar menjadi produk yang lebih
sempurna dari yang sebelumnya. Dengan pemilihan item-item yang sesuai
dengan media dan materi serta membuang yang tidak diperlukan dalam
medianya. Tidak lupa selalu meminta ahli untuk memberi maukan atau
memvalidasi hasil produknya agar meminimalisir kekurangan.
42
d. Uji Coba Lapangan
Pada tahapan ini, peneliti mengujikan produknya di lapangan langsung
yakni di MA Attaroqie Malang yang kemudian peneliti juga meminta para
ahli untuk menilai produk yang telah dibuat oleh penilti. Peneliti juga
mewawancarai beberapa siswa kelas XI MA selaku objek dalam penelitian
pengembangan media ini serta meminta kepada guru Mata pelajaran Akidah
Akhlak agar memberikan masukan masukan atau saran terhadap media
pembelajaran. Setelah melakukan perbaikan pada produk maka peneliti akan
menguji kembali produknya apakah masih sama kekurangannya dengan yang
pertama diujicobakan. Uji coba pada tahap awal difokuskan pada
pengembangan dan penyempurnaan materi produk. Sehingga, masih belum
difokuskan pada konsumsi publik. Prosedur uji coba ini, sama dengan uji coba
yang pertama. Hasil pada uji coba akan dijadikan sebagai bahan
penyempurnaan produk atau media. Kemudian peneliti akan mengujikan
media secara langsung dikelas, agar peneliti mampu mengetahui secara
langsung kelayakan produk ini. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui
keefektifan media pada saat digunakan sebagai media pembelajaran. Uji coba
ini sekaligus sebagai penentu keberhasilan poduk ini.
D. Validasi Produk
Validasi ini tujuan untuk mendapatkan data yang akurat yang akan digunakan
untuk menyempurnakan media pembelajaran melalui beberapa revisi (perbaikan)
43
yang bertujuan agar produk dapat berperan sesuai dengan tujuannya dibuat.
Sebelum diujikan akan dilakukan validasi terlebih dahulu ke berbagai ahli, yang
diantaranya adalah ahli media, ahli materi ilmu tasawuf, dan kepada ahli
pembelajaran. Berikut akan dijelasakan mengenai validasi yang akan dilakukan
oleh peneliti.
1. Validasi Produk
Validasi ini bertujuan untuk memperoleh data secara lengkap demi
perbaikan produk atau kesempurnaan produk yang akan dibuat. Selain itu
juga untuk mengetahui seberapa baik produk ini dapat dikonsumsi untuk
khalayak umum dan utamanya untuk siswa madrasah aliyah kelas XI.
Validasi dilakukan oleh ahli desain pembelajaran dan dilakukan desain isi
oleh guru mata pelajaran akidah akhlak selaku ahli isi tentang ilmu tasawuf
muatan akidah akhlak. Berikut ini adalah langkah-langkah validasi produk
yang akan digunakan.
a. Pengumpulan referensi mengenai materi Ilmu Tasawuf.
b. Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf.
c. Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media.
d. Produk awal media.
e. Validasi (Ahli Media, Ahli Pembelajaran dan Ahli Desain).
f. Revisi (Jika ada saran revisi dari validator).
g. Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran di kelas.
44
h. Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa Madrasah .
Aliyah.
i. Analisis Data.
j. Produk akhir media interaktif berbasis Autoplay materi Ilmu Tasawuf.
45
Pengumpulan referensi mengenai materi
Ilmu Tasawuf
Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media
interaktif berbasisAndoit
Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media
Produk awal media
Validasi oleh
ahli media
Validasi
oleh ahli
materi
Revisi
Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran
di kelas
Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa
Madrasah Aliyah Attaraqqie kota Malang
Analisis data
Produk akhir media interaktif berbasis Androit materi Ilmu
Tasawuf
Validasi oleh
ahli
pembelajaran
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran
46
2. Subjek Validasi
Subjek validasi dalam pengembangan multimedia interaktif berbasis
komputer materi ilmu tasawuf muatan akidah akhlak ini adalah materi, ahli
desain media pembelajaran dan ahli materi adalah guru mata pelajaran akidah
akhlak kelas XI di MA Attaraqqie Malang. Pemilhan Madrasah Attaraqqie
Malang sebagai tempat uji coba adalah disebabkan beberapa alas an, yaitu 1)
siswa belum dapat memahami sepenuhnya materi ilmu tasawuf muatan akidah
akhlak, 2) belum memiliki media pembelajaran interaktif dalam materi ilmu
tasawuf, 3) tersedianya fasilitas berupa proyektor pada setiap ruangan namun
belum dimanfatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran. Berikut
penjelasan terkait dengan subjek uji coba.
a. Ahli Materi (Isi)
Ahli materi adalah dosen yang ahli dalam materi tentang ilmu tasawuf.
Adapun kualifikasi dalam media penelitian pengembangan ini adalah :
1) Menguasai karakteristik Akidah Akhlak Madrsah Aliyah khususnya
materi ilmu tasawuf.
2) Memiliki wawasan pengalaman yang relevan terhadap produk yang
dikembangkan
3) Bersedia untuk menguji produk media pembelajaran interaktif muatan
Akidah Akhlak materi ilmu tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang.
47
b. Ahli Desain Media
Ahli desain media adalah seseorang memeliki kriteria sebagaimana
ahli isi atau materi. Akan tetapi, ahli desain media harus mempunyai
kemampuan dalam bidang desain media pembelajaran interaktif berbasis
komputer. Ahli desain media akan memberikan komentar dan saran
mengenai produk peneliti agar semakin layak untuk dijadikan media
pembelajaran.
c. Ahli Pembelajaran atau Ahli Bidang Studi
Ahli pembelajaran bidang studi ini adalah seseorang yang akan
memberikan tanggapan dan penelitian terhadap pengembangan media
interaktif muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf . Berikut beberapa
kriteria yang harus ada pada ahli pembelajaran atau ahli bidang studi.
1) Guru tersebut harus sebagai pengajar di Madrasah Aliyah Attaraqqie
Malang kelas XI.
2) Memiliki pengalaman dalam pembelajaran Akidah Akhlak.
3) Kesediaan guru Akidah Akhlak sebagai penilai dan pengguna produk
pengembangan untuk sumber perolehan data hasil pengembangan.
d. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan akan melibatkan siswa kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang.
48
E. Uji coba Produk
Penelitian dan pengembangan ini tidak hanya berhenti sampai pada validasi
saja, melainkan akan dilakukan uji coba produk sebagai tahapan selanjutnya.
Peneliti akan menggunakan tes sebagai alat ukur hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah penggunaan media pembelajaran. Berikut akan peneliti jelaskan secara
lebih rinci tentang desain uji coba produk dan subjek uji coba media pembelajaran
Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.
1. Desain Uji Coba Produk
Setelah melakukan beberapa tahap validasi dari para ahli terhadap
pembelajaran Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf, selanjutnya peneliti akan
melakukan uji coba produk pada siswa kelas XI. Desain yang akan digunakan
oleh peneliti adalah desain pre-test dan post-test. yaitu membandingkan
sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran interaktif. Pre-test
adalah tes uji soal yang diberikan kepada siswa sebelum diberi perlakuan.
Sedangkan post-test uji soal uang diberikan kepada siswa setelah diberikan
perlakuan. Tujuan diberikan soal pre-test post-test adalah untuk mengetahui
hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunkan media.
R X
X O1
O3 O4
O2 R
Gambar 1 Eksperimen dengan kelompok Kontrol (Pre test – Post test control group desain)
49
2. Subjek Uji Coba Produk
Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek siswa kelas XI jurusan
IPS di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang yang berjumlah 15 siswa dalam
satu kelas. Dalam ini hanya berjumlah 15 siswa maka seluruh siswa dalam
kelas XI IPS akan mengikuti rangkaian penelitian tanpa terkecuali. Untuk
kelas control akan diambil dari kelas XI Bahasa yang akan dipilih secara
random yang dibantu oleh guru mata pelajaran karena siswa berjumlah 26
dalam 1 kelas. Sehingga kemapuan siswa antara kelas eksperimen dengan
konrol seimbang.
F. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah berupa data
kualitatif dan kuantitatif. Pada kebutuhan penelitian dan pengembangan ini
laporan kuantitatif boleh digabung dengan data kualitatif.30
Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket dan hasil dari tes siswa sebelum
dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Berikut
penjelasanya.
1. Penilaian penelitian oleh ahli desain, ahli isi/materi dan ahli pembelajaran ;
2. Penilaian siswa terkait dengan kemenarikan media pembelajaran ;
30
Septiawan Santana, Menulis Ilmuah Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2007), hlm. 86.
50
3. Hasil tes untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan media pembelajaran.
Sedangkan data kualitatif diperoleh dari :
1. Wawancara kepada Ustadzah Nurul Laili, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran
dan merupakan sumber data pembelajaran di Madrasah Aliyah Attaraqqie
Malang
2. Masukan, tanggapan dan perbaikan yang didapat berdasarkan hasil validasi
dari ahli desain yang dilakukan oleh Bapak Makki, ahli materi yang dilakukan
oleh Bapak Muhammad Subky Hasby, M.Ag selaku dosen mata kuliah
Akidah Akhlak II dan ahli pembelajaran oleh Ustadzah Nurul Laili, S.Pd.I.
G. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data adalah berupa
angket dan tes hasil belajar. Pengumpulan data yang digunakan ini akan
dijelaskan sebagai berikut.
1. Angket
Angket (Quisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab.31
Angket yang digunakan adalah
untuk mengetahui nilai validasi media pembelajaran dari tiga validator.
31
Ibid, hlm. 142.
51
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketepatan
komponen materi, ketepatan perancanaan, dan keaktifan penggunaan media
pembelajaran. Angket skala likert dengan lima alternatif jawabannya sebagai
berikut.
a. Skor 1, jika sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas,
sangat tidak menarik, dan sangat tidak setuju.
b. Skor 2, jika tidak tepat, tidak sesuai, tidak jelas, tidal menarik, dan tidak
setuju.
c. Skor 3, jika cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, dan cukup setuju.
d. Skor 4, jika sudah tepat, sudah sesuai, sudah jelas, dan sudah setuju.
e. Skor 5, jika sangat tepat, sangat seseuai, sangat jelas, dan sangat setuju.
Table 3.1 Tabel Angket
Skor Keterangan
1 jika sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas,
sangat tidak menarik, dan sangat tidak setuju.
2 jika tidak tepat, tidak sesuai, tidak jelas, tidal menarik, dan tidak
setuju.
3 jika cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, dan cukup setuju.
4 jika sudah tepat, sudah sesuai, sudah jelas, dan sudah setuju.
5 jika sangat tepat, sangat seseuai, sangat jelas, dan sangat setuju.
52
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang tanggapan dan
saran dari subjek uji coba, yang selanjutnya dijadikan sebagai revisi. Adapun
beberapa angket yang akan digunakan adalah sebagai berikut.
a. Angket penilaian atau tangapan ahli isi/materi media pembelajaran.
b. Angket penilaian atau tanggapan dari ahli desain media pembelajaran.
c. Angket penilaian atau tanggapan dari guru mata pelajaran Akidah Akhlak
kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.
2. Tes hasil belajar
Tes digunakan untuk mengetahui pengaruh media dan hasil belajar
siswa kelas XI yang menggunkan media pembelajaran dengan yang tidak
menggunakan media pembelajaran. belajar setelah menggunakan media
pembelajaran interaktif.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data hasil tes digunakan untuk mengukur tingkat
perbandingan hasil berlajar siswa. Dalam uji coba lapangan pengujian data
dengan cara membandingkan keadaan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penggunaan desain (pre-test dan post-test) dimaksudkan karena produk
pengembangan sebagai bahan uji coba.
53
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretest untuk mengetuhi keadaan awal adakah perbedaaan
anatara kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pre-test yang baik
bila nilai kelompok eskperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh
perlakuan adalah (O2- O1) – (O4- O3).
Data yang diperoleh dari hasil uji coba validitas produk akan dianalisis
untuk memastikan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif untuk kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie malang
teruji validitasnya. Teknik analisis data dari pengembangan media
pembelajaran multimedian interaktif tergolong data kualitatif yang
dikuantitatifkan menggunakan teknik analis data presentase. Adapun rumus
yang digunakan untuk mengolah data tanggapan ahli materi, ahli media,
subjek guru mata pelajaran Akidah Akhlak, dan audien dengan
menggunakan rumus32
:
32
Subali, B. dkk,Jurnal:Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak untuk Menumbuhkan
Pemahaman SAINS Siswa Sekolah Dasar,(Surabaya: Universitas Negeri Surabaya), hlm. 27
R X
X O1
O3 O4
O2 R
Gambar 2 Eksperimen dengan kelompok Kontrol (Pre test – Post test control group desain)
54
Keterangan :
P = Kelayakan
∑ = Jumlah jawaban penilaian
∑ = Jumlah jawaban tertinggi
100 = Bilangan Konstanta
Tabel 3.2
Kualifikasi Tingkatan Kelayakan Berdasarkan Persentase
NO Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan
1 86% Skor 100% Sangat Valid Tidak revisi
2 76% Skor < 86% Valid Tidak revisi
3 56% Skor < 76% Cukup Valid Perlu revisi
4 < 56% Kurang Valid Harus revisi
Keterangan tabel kriteria tingkat kelayakan tersebut diuraikan oleh peneliti
sebagai berikut.
a) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat
persentase tingkat pencapaian 86% ≤ Skor ≤ 100%, maka media
tersebut tergolong kualifikasi sangat layak dan tidak perlu direvisi
P =∑𝑋
∑𝑋𝑖𝑋100
55
b) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat
persentase 76% ≤ Skor < 86% maka media tersebut tergolong
kualifikasi layak dan tidak perlu direvisi.
c) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat
persentase 56% ≤ Skor < 76% maka media tersebut tergolong
kualifikasi cukup layak tetapi perlu direvisi.
d) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat
persentase ≤55% maka media tersebut tergolong kualifikasi tidak
layak dan harus direvisi.
Produk sumber belajar berupa multimedia interaktif yang
dikembangkan akan dikatakan berhasil dan dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran apabila mencapai minimal pada kriteria
layak (76%).
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui hasil perbedaan
antara kelompok yang diberi perlakuan dengan yang tidak diberi perlakuan
adalah uji t dengan tarif signifikasi 0,05. Adapun rumus yang digunakan
dengan tingkat kemaknaan 0,05 adalah 33
thitung = ( )
√
Keterangan:
33
Subana dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005 ), hlm 131-132
56
1 : rata-rata nilai kelompok kontrol
2 : rata-rata nilai kelompok eksperimen
gab : varians gabungan antara kelas kontrol dan eksperimen
n1 : jumlah siswa kelompok kontrol
n2 : jumlah siswa kelompok eksperimen
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelas yang
menggunakan produk media pembelajaran interaktif dengan kelas yang tidak
menggunakan produk, maka hasil uji coba dibandingkan ttabel dengan taraf 0.05 atau
5% adalah sebagai berikut :
H0 : tidak ada perbedaan yang signifikan (5%) antara kelas yang
menggunakan produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk.
H1 : ada perbedaan yang signifikan (5%) antara kelas yang menggunakan
produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk. Pengambilan
keputusan:
1) Jika thitung ttabel maka hasilnya signifikan artinya H1 diterima
2) Jika thitung ttabel maka hasilnya nonsignifikan, artinya H1 ditolak
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab IV ini akan dijelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan
hasil pengembangan. Beberapa hal tersebut antara lain adalah: a) Deskripsi
pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif, (b)
Penyajian data hasil validasi para ahli, (c) hasil uji coba media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif, (d) Penyajian data hasil nilai (pre-test dan post-
test). Paparan selengkapnya sebagaimana berikut.
A. Deskripsi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif
Bahan ajar hasil pengembangan yang dibuat yakni berbentuk
multimedia interaktif pokok bahasan ilmu tasawuf berbasis multimedia
interaktif untuk siswa kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Berikut
paparan deskripsi produk.
Bagian ini mencakup cover depan dengn tombol mulai untuk masuk
ke dalam media pembelajaran. Pada halaman depan memuat kalimat daftar
tombol menu yang dapat di klik oleh siswa seseuaindengan materi yang ingin
dipelajari.
58
a. Cover Awal
Gambar 4.1 Cover
Cover awal terdiri dari judul media pembelajaran disesuaikan dengan
pokok bahasan yang dikembangkan yaitu mata pelajaran Akidah Akhlak
materi Ilmu Tasawuf, profil penulis, dan tombol mulai, dan halaman masuk
untuk memulai materi pelajaran, background disesuaikan dengan isi materi
yang ada di dalam media pembelajaran, hal ini dimaksudkan agar siswa
mampu mengetahui makna judul sebelum membuka isi dari media
pembelajaran tersebut. Untuk memulai maka harus mengklik tombol mulai
untuk masuk ke halaman awal media pembelajaran multimedia interaktif ini.
59
b. Halaman Menu
Gambar 4.2 Halaman Menu
Pada halaman menu memuat 6 tombol materi, yaitu 1) pengertian; 2)
pengertian ahli; 3) sumber; . 4) pembegian; 5) istilah; 6) pustaka. Dan satu
tombol kembali.
60
c. Halaman isi
Gambar 4.3 Halaman isi
Halaman tentang isi pengertian ini berisi tentang pengertian ilmu tasawuf
secara umum. Dan juga dilengkapi dengan asal usul penyebutan filsafat
dari berbagai macam sumber. Pada materi yang lain juga dijelaskan secara
singkat dan padat sehingga siswa dapat dengan mudah mengingat materi.
61
B. Penyajian Data Hasil Validasi Para Ahli
1. Hasil Validasi Ahli Materi
Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli materi
pembelajaran berupa media pembelajaran interaktif. Validasi pada ahli materi
dilakukan pada tanggal 19 April 2018 oleh Bapak Muhammad Subky Hasby,
M.Ag selaku dosen yang ahli dalam pembelajaran (Akidah Akhlak II).
Paparan deskriptif hasil validasi ahli materi akan ditunjukkan melalui metode
kuisioner dengan instrumen angket yang dapat dilihat pada tabel 4.1 dan
paparan dekriptif hasil revisi dapat dilihat pada tabel 4.2.
a. Validasi Materi/Isi
Data kuantitatif hasil validasi oleh ahli materi/isi akan dipaparkan pada
tabel di bawah ini :
Table 4.1
Hasil Validasi Ahli Materi Ilmu Taswuf
No Pernyataan P (%)
Keterangan
Validasi
1. Pemilihan kosa kata sesuai dengan
materi.
100 Valid
2. Pemilihan kosa kata memudahkan
siswa untuk memahami konteks
kalimat.
100 Sangat valid
3. Ketepatan teks dengan materi. 100 Sangat valid
4. Kebenaran teks dengan materi. 100 Sangat valid
62
5. Kejelasan teks dalam media
pembelajaran ilmu tasawuf berbasis
multimedia.
100 Sangat valid
6. Kebenaran penyajian materi dalam
media pembelajaran ilmu tasawuf
berbasis multimedia.
100 Sangat valid
7.
Penyajian materi media
pembelajaran Ilmu Tasawuf berbasis
multimedia mudah dipahami oleh
siswa.
80 Valid
8. Penyajian media pembelajaran Ilmu
Tasawuf berbasis multimedia sesuai
dengan siswa kelas XI MA.
100 Sangat valid
9. Ketepatan bahasa yang digunakan. 80 Valid
10. Konsistensi dan sistematika
penyajian
80 Valid
JUMLAH 94 Sangat valid
Keterangan:
P : persentase tingkat validitas
∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli materi
∑xi : jumlah skor tertinggi
P = ∑
∑ x 100%
P =
x 100%
P = 94%
Berdasarkan hasil validasi materi tersebut, media memperoleh nilai
94% yang berarti sangat valid, dan sudah siap untuk di uji cobakan. Namun
63
masih memerlukan perbaikan dibeberapa bagian sesuai dengan komentar dan
saran di bawah ini:
Komentar :
Media sudah bagus, sudah dapat diujikan, tapi perlu diperbaiki lagi pada :
1. Tambahkan penjelasan tentang sumber-sumber
2. Tambahkan referensi media
b. Revisi Produk
Tabel 4.2
No Point fevisi Sebelum revisi Sesudah revisi
1. Penjelasan
sumber-
sumber dalam
ilmu tasawu
2. Tambahkan
referensi
Media ilmu
tasawuf Belum ada
64
Sebelum diberikan saran revisi. Media menggunkan sumber hanya pada
point nya saja tanpa menggunkan keterangan tambahan. Sehingga dirasa
kurang lengkap penjelasannya. Pada revisi point dua validator meminta
pencantuman referensi pembuatan media pembelajarannya. Dikarenakan
agar media semakin valid informasi dan data nya.
2. Hasil Validasi Ahli Media
Validasi pada ahli desain ini dilakukan pada tanggal 27 April 2018
oleh Bapak Ahmad Makki Hasan selaku redaksi di UIN Maliki Press
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Paparan
deskriptif hasil validasi ahli desain media pembelajaran terhadap produk
pengembangan media pembelajaran “Ilmu Tasawuf” kelas XI ditunjukkan
melalui metode kuisioner dengan instrumen angket yang dapat dilihat
pada tabel 4.3 dan paparan dekriptif hasil revisi dapat dilihat pada tabel
4.4.
65
a. Validasi Desain
Table 4.3
Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Taswuf Ke-I
No. Pernyataan P (%)
Keterangan
Validasi
1 Kemenarikan pengemasan desain
cover dalam media pembelajaran
berbasis multimedia. 40% kurang Valid
2 Gambar yang ada dalam media
pembelajaran berbasis multimedia
interaktif yang dikembangkan
sudah sesuai dengan tingkat
MA/SMA
60% Cukup Valid
3 Kesesuaian pemakaian jenis huruf
dalam media pembelajaran
berbasis multimedia 60% Cukup Valid
4 Kemenarikan efek dalam media
pembelajaran berbasis multimedia 40% Kurang Valid
5 Kemenarikan design screen dengan
materi pelajaran 40% Kurang Valid
6 Ketepatan tata letak tombol dalam
media pembelajaran berbasis
multimedia. 40% Kurang Valid
7 Kemudahan sistem pengoprasian
media pembelajaran berbasis
multimedia 60% Cukup Valid
8 Layout pengetikan sudah sesuai
dengan kriteria pengembangan
multimedia 40% Kurang Valid
9 Kemudahan memahami materi
pelajaran dalam media
pembelajaran berbasis multimedia 60% Cukup Valid
66
10 Kesesuaian media pembelajaran
berbasis multimedia dengan
karakteristik siswa kelas XI MA 60% Cukup Valid
JUMLAH 52% Kurang Valid
Keterangan:
P : persentase tingkat validitas
∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain
∑xi : jumlah skor tertinggi
P = ∑
∑ x 100%
P =
x 100%
P= 52%
Berdasarkan hasil validasi diatas, media mendapatkan nilai 52% yang
artinya media belum layak digunkan sehingga memerlukan banyak refisi.
Beberapa perbaikannya adalah sebagai berikut.
Komentar :
1. Desain cover perlu penambahan foto pembuat serta tambahan logo
uin
2. Penambahan tombol exit/close
3. Penambahan tombol back/kembali pada tiap slide
67
Berdasarkan tabel kritik dan saran di atas, telah dituliskan
bahwasanya ada beberapa aspek yang perlu direvisi atau diperbaiki
sebagai bahan pertimbangan apakah produk layak untuk diteliti
ataukah tidak, serta sebagai penyempurnaan produk sehingga dapat
menjadi lebih berkualitas, dalam perbaikan media pembelajaran
interaktif ini memerlukan 1 kali revisi.
Tabel 4.4
Hasil Validasi Ahli Desain Media Pembelajaran ke-II
No. Pernyataan P (%) Validasi
1 Kemenarikan pengemasan
desain cover dalam media
pembelajaran berbasis
multimedia.
80% Valid
2 Gambar yang ada dalam media
pembelajaran berbasis
multimedia interaktif yang
dikembangkan sudah sesuai
dengan tingkat MA/SMA
100% Sangat Valid
3 Kesesuaian pemakaian jenis
huruf dalam media
pembelajaran berbasis
multimedia
100% Sangat Valid
68
4 Kemenarikan efek dalam
media pembelajaran berbasis
multimedia
100% Sangat Valid
5 Kemenarikan design screen
dengan materi pelajaran 80% Valid
6 Ketepatan tata letak tombol
dalam media pembelajaran
berbasis multimedia.
100% Sangat Valid
7 Kemudahan sistem
pengoprasian media
pembelajaran berbasis
multimedia
100% Sangat Valid
8 Layout pengetikan sudah
sesuai dengan kriteria
pengembangan multimedia
80% Valid
9 Kemudahan memahami materi
pelajaran dalam media
pembelajaran berbasis
multimedia
100% Sangat Valid
10 Kesesuaian media
pembelajaran berbasis
multimedia dengan
karakteristik siswa kelas XI
MA
80% Valid
69
JUMLAH 92% Kurang Valid
Keterangan:
P : persentase tingkat validitas
∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain
∑xi : jumlah skor tertinggi
P = ∑
∑ x 100%
P =
x 100%
P= 92%
Pada validasi desain ke-II Memperoleh nilai 92%, terdapat peningkatan 40%
dari validasi ke-I, dengan nilai yang diperoleh media termasuk dalam kategori
Sangat Valid dan siap untuk di ujicobakan. Namun masih ada yang perlu
diperbaiki.
Komentar :
1. Desain cover perlu penambahan foto pembuat serta tambahan logo
uin
2. Penambahan tombol exit/close
3. Penambahan tombol back/kembali pada tiap slide
4. Background bisa diganti dengan yang lebih menarik
70
b. Revisi Produk
Tabel 4.5
Revisi Media Pembelajaran Berdasarkan Ahli Desain
NO
Point yang
direvisi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1
Desain cover
perlu
penambahan
foto pembuat
serta tambahan
logo uin
2
Penambahan
tombol
exit/close
71
3
Penambahan
tombol
back/kembali
pada tiap slide
4
Background
diganti dengan
yang lebih
menarik
Sebelumnya desain cover belum menggunkan identitas pembuat. Validator
menyarankan agar diberi foto dilengkapi dengan nama dan nim. Juga perlu
penambahan logo UIN Malang pada bagian cover. Beliau juga
menyarankan agar setiap page diberi tombol untuk kembali dan juga
sebuah tombol exit/keluar. Background diganti agar media tidak terkesan
kaku.
72
3. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran
a. Validasi Ahli Pembelajaran
Validasi pada ahli pembelajaran dilakukan pada tanggal 21 April 2017
oleh Nurul Laili, S.PdI selaku guru Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang. Paparan deskriptif dari hasil validasi ahli pembelajaran
terhadap produk pengembangan media pembelajaran Ilmu Tasawuf pada kelas
XI ditunjukkan melalui metode kuisioner dengan instrumen angket yang dapat
dilihat pada tabel 4.5 dan table 4.6.
Tabel 4.5
Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-I
No. Pernyataan P (%)
Keterangan
Validasi
1 Kesesuaian materi dengan KI dan KD 80% Valid
2 Kesesuaian materi dengan indikator 80% Valid
3 Sistematika penyajian materi 100% Valid
4 Kebenaran dan kejelasan uraian materi 80% Valid
5 Materi dapat memudahkan pemahaman
siswa 80% Valid
6 Kesesuaian gambar atau bagan untuk
memperjelas materi 100% Valid
73
7 Penggunaan bahasa yang tepat dalam
menjelaskan materi 100% Valid
8 Variasi bentuk media memudahkan
siswa dalam memahami materi 100% Valid
9 Kesesuaian bahasa untuk memeperjelas
materi 80% Valid
10 Keseuaian variasi penulisan
memudahkan pemahaman materi 80% Valid
JUMLAH 80% Sangat Valid
Keterangan:
P : persentase tingkat validitas
∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain
∑xi : jumlah skor tertinggi
P = ∑
∑ x 100+%
P =
x 100%
P = 80%
Berdasarkan hasil validasi tersebut, media mendapat nilai 80% yang
berarti media termasuk valid/layak digunakan. Akan tetapi ada bagian yang
perlu diperbaiki sesuai dengan komentar dan saran di bawah ini:
Komentar:
1. Dilengkapi bagian pengertian (dirapikan)
74
2. Tambahakn pembegian menurut abu yazid dan al junaidi al Baghdadi
Tabel 4.6
Revisi Media Pembelajaran Berdasarkan Ahli Pembelajaran
NO
Point yang
direvisi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1.
Dilengkapi
bagian
pengertian
(dirapikan)
2.
Tambahakn
pembegian
menurut abu
yazid dan al
junaidi al
Baghdadi
Belum ada
75
Tabel 4.7
Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-II
No. Pernyataan P (%)
Keterangan
Validasi
1 Kesesuaian materi dengan KI dan KD 100% Sangat Valid
2 Kesesuaian materi dengan indikator 100% Sangat Valid
3 Sistematika penyajian materi 100% Sangat Valid
4 Kebenaran dan kejelasan uraian materi 100% Sangat Valid
5 Materi dapat memudahkan pemahaman
siswa 100% Sangat Valid
6 Kesesuaian gambar atau bagan untuk
memperjelas materi 100% Sangat Valid
7 Penggunaan bahasa yang tepat dalam
menjelaskan materi 100% Sangat Valid
8 Variasi bentuk media memudahkan siswa
dalam memahami materi 100% Sangat Valid
9 Kesesuaian bahasa untuk memeperjelas
materi 100% Sangat Valid
10 Keseuaian variasi penulisan memudahkan
pemahaman materi 100% Sangat Valid
JUMLAH 100% Sangat Valid
76
Keterangan:
P : persentase tingkat validitas
∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain
∑xi : jumlah skor tertinggi
P = ∑
∑ x 100+%
P =
x 100%
P = 100%
Pada validasi pembelajaran ke-II, media mendapatkan nilai 100%. Ada
kenaikan 20% dari validasi ke-I yang berarti sangat valid. Dengan
demikianmaka media siap digunkan. Akan tetapi ada beberapa bagian yang
perlu diperbaiki.
Komentar :
1. Tambahkan logo UIN
2. Tambahkan identitas penulis
3. Tampilan dipercantik
Komentar ini sama dngan komentar yang diberikan oleh ahli media.
C. Hasil belajar siswa kelas XI Attaraqqie, Malang
1. Hasil belajar siswa kelas control (pre-test dan post-test)
Hasil nilai pre test dan post test ini diperoleh dari uji dilapangan
pada kelas control yang tidak dilakukan pembelajaran dengan
77
menggunkan media pembelajaran ilmu tasawuf, yakni kelas XI Bahasa.
Adapun penyajian data pre test dan post test adalah sebagai berikut pada
tabel 4.8
Tabel 4.8
Nilai pre-test dan post-test kelas kontrol
NO NAMA NILAI
Pre-Test Post-Test
1 Alviatus solicha 40 50
2 Amalia megawati junaidi 65 60
3 Atikah 45 60
4 Chosiatul wilda 65 85
5 Eril lintang nirmala putri 75 75
6 Fadillah ayu andini 40 50
7 Faradila rahman 70 75
8 Farazian faila anishya 35 40
9 Fedora alphoninda saputri 40 30
10 Hajjar khoiriyah 45 35
11 Hanin remanita kuranis 55 50
12 Luthfiatul mursyidah 40 35
13 Mirna kamila salsabila 45 55
14 Munawaroh 65 80
15 Alviatus solicha 75 75
JUMLAH 845 890
RATA-RATA 52.8125 55.625
2. Hasil belajar siswa kelas eksperimen (pre-test dan post-test)
Hasil nilai pre test dan post test ini diperoleh dari uji dilapangan
pada kelas eksperimen dengan tidak dilakukan pembelajaran dengan
menggunkan media pembelajaran ilmu tasawuf, yakni kelas XI IPS.
78
Adapun penyajian data pre test dan post test adalah sebagai berikut pada
tabel 4.9
Tabel 4.9
Nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen
NO NAMA NILAI
Pre-Test Post-Test
1. Aftihah Maulidia 45 75
2. Amalia Sukma Kusuma W. 65 90
3. Aminatuz Zuhriyah Adiyatna 45 85
4. Atika Purnama Sari 65 80
5. Cindi Putri Rahmawati 75 90
6. Fatimah Az Zahra 40 80
7. Hanifah 75 90
8. Himmah Aliyah 35 90
9. Iin Maisyaroh 40 95
10. Ilmiatul Rizkiyah 45 90
11. Irmawati Wijaya 55 85
12. Luthfiatuz Zahra Hafiza 45 75
13. Rizka Intan Yulia 45 75
14. Uswatun Chasanah 60 85
15. Sinta Rahmati 75 85
JUMLAH 810 1270
RATA-RATA 54 84.6667
Adapun keterangan kelas eksperimen yang keseluruhan jumlah siswanya
adalah 15 siswa, maka semua siswa dapat mengikuti pembelajaran secara
keseluruhan.
Berdasrkan tabel 4.8 dan 4.9 sudah terlihat jelas bahawa tanpa
dilakukannya uji-t sudah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang
menggunkan produk media dengan kelas yang tidak menggunkan produk
media dalam pembelajaran. Kelas dengan penggunaan produk memperoleh
79
nilai rata-rata sebesar 84,6 sedangkan kelas yang tidak menggunkan produk
memeperoleh nilai rata-rata sebesar 55,6. Namun peneliti ingin mengetahui
perbedaan belajar siswa secara signifikan yaitu melalui uji-t. berikut adalah
langkah dalam melakukan uji-t.
Langkah 1 : Membuat H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas yang
menggunakan produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk berupa media
pembelajaran Multimedia Interaktif.
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas
yang menggunakan produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk berupa
media pembelajaran Multimedia Interaktif.
Langkah 2 : Menentukan kriteria uji t.
a. Jika nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel maka signifikan artinya H0 diterima
dan H1 ditolak.
b. Jika nilai thitung lebih besar dari pada ttabel maka signifikan artinya H0 ditolak
dan H1 diterima.
Langkah 3 : Mencari Rata-Rata ( ), Standar Deviasi (S), Varians (S2)
a. Rata-rata kelompok kontrol ( 1) dan kelompok eksperimen ( 2)
80
1 = ∑
=
= 55,625
2 = ∑
=
= 84,6667
Keterangan:
1 : rata-rata nilai kelompok kontrol
2:rata-rata nilai kelompok eksperimen
n1 : jumlah siswa kelompok kontrol
n2 : jumlah siswa eksperimen
∑1: Jumlah rata-rata kelompok control
∑2 : Jumlah rata-rata kelompok eksperimen
b. Standar deviasi kelompok kontrol (S1) dan kelompok eksperimen (S2)
S1 = √∑( )
= √
= √
81
=√12 124
=11,274
S2 = √∑( )
= √
= √
= √131 3
= 114,72
Keterangan:
S1 : Standar deviasi kelompok control
S2 : Standar deviasi kelompok eksperimen
x : nilai responden
1 : rata-rata nilai kelompok control
2: rata-rata nilai kelompok eksperimen
n1 : jumlah siswa kelompok kontrol
n2: jumlah siswa kelompok eksperimen
c. Varians kelompok kontrol (S12) dan kelompok eksperimen (S2
2)
S12 = ∑( )
=
= 127.12
82
S22
= ∑( )
=
= 13166,63
Keterangan:
S12 : Varians kelompok kontrol
S22
: Varians kelompok eksperimen
x : nilai responden
1 : rata-rata nilai kelompok control
2: rata-rata nilai kelompok eksperimen
n1 : jumlah siswa kelompok kontrol
n2: jumlah siswa kelompok eksperimen
tabel 4.10
Nilai Rata-rata, Standart Deviasi, Variansi
Nilai
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Rata-rata 55,625 84,66
Variansi ( ) 127,12 13166,63
Standar deviasi 11,274 114,74
Jumlah siswa 15 15
Nilai tertinggi=100 85 95
Nilai terendah=0 35 75
83
Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil nilai siswa kelas kontrol nilai rata-rata
55,625; varians 127,12. Sedangkan hasil nilai siswa untuk kelas eksperimen nilai
rata-rata 84,66; varians 13166,63
Langkah 4 : Mencari Thitung dengan rumus
Uji t dilakukan setelah mengetahui keragaman kedua data. Setelah dilakukan
penghitungan data sebagai berikut:
diket : = 55,625 n1= 15 S12 = 127,12
= 84,66 n2= 15 S22 = 13166,63
gab = ( ) ( )
gab = ( ) ( )
( )
=( ) ( )
=
=
= 8172,32
thitung = ( )
√
84
= |( |
√
= | |
√
= | |
√
= | |
= |0,71|
Langkah 5 : Menentukan ttabel
Taraf signifikansi (α = 0,05)
dk = n1-1 = 15-1 = 14, sehingga diperoleh data tabel ke -14 dengan demikian maka
Ttabel = 2,145
Langkah 6 : Membandingkan thitung dan ttabel
Hasil thitung dan ttabel adalah |0 1|≥2,145, maka dapat disimpulkan H0 ditolak
dan H1 diterima. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa “ada perbedaan hasil belajar
siswa yang signifikan antara kelas XI IPS yang menggunakan media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf dengan kelas XI Bahasa yang tidak menggunakan media
pembelajaran interaktif.
85
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif
Media Pembelajarana dalah satu dari sarana Yang dapat digunkan
sebagai perantara dalm proses belajar mengajar untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran serta dapat
meningkatkan motivasi semangat belajar dalam proses pembelajaran.34
Proses pembelajaran akan sangat terbantu dengan adanya media
pembelajaran yang menarik yang dapat meningkatkan semangat peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Pengembangan multimedia interaktif pada materi ilmu tasawuf ini
didasarkan pada belum tersedianya media pembelajaran tentang ilmu
tasawuf yang didukung dengan basis multimedia interaktif. Dengan
demikian hasil pengembangan produk ini dimaksudkan untuk memenuhi
tersedianya media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Madrsah
Aliyah dalam mencapai tujuan pembelajaran kurikulum. pada media
pembelajaran interaktif ilmu tasawuf siswa dapat mempelajari materi yang
ada dengan dilengkapi dengan tambahan materi dan penjelasan yang
sederhana sehingga mampu digunkan untuk menambah kemampuan siswa
34
Hajar AH. Sanaky. Media Pembelajaran, Yogyakarta;Safira Insan Pers,2009,hlm.3
86
dalam menguasai materi ilmu tasawuf. Media pembelajaran ini juga bisa
didownload pada smartphone siswa sebagai sarana pembelajaran yang
lebih menyenangkan.
Pengembangan pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini didasarkan
pada belum tersedianya media pembelajaran interaktif yang menarik dan
juga bisa diakses dengan menggunkan smartphone sehingga dapat
dioperasikan oleh siswa dengan mudah. Oleh karena itu produk ini
dimaksudkan untuk memenuhi tersedianya media pembelajaran yang
menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Madrasah
Aliyah Attaraqqie Malang.
“Multimedia Interaktif Ilmu Tasawuf” adalah media pembelajaran
inetraktif materi ilmu tasawuf muatan akidah akhlak yang dilengkapi
dengan berrbagai menu. “Multimedia Interaktif Ilmu Tasawuf yang
dikembangkan oleh peneliti berupa media pembelajaran berbasis android
yang dapat dioperasikan melalui smartphone. Menu yang ada di dalam
media pembelajaran ini tidak hanya memuat tentang materi yang terdapat
dalam buku pengangan siswa, melainkan tambahan materi dan penjelasan
agar lebih memahamkan siswa tentang materi ilmu tasawuf. Hal ini sesuai
dengan fungsi media pembelajaran yang salah satunya adalah memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-
87
kata tertulis atau lisan belaka)35
, sehingga lebih menarik minat belajar
siswa dan mengarahkan siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam
pembelajaran.
Pengembangan produk berupa media pembelajaran interaktif ilmu
tasawuf divaldasi terlebih dahulu oleh tenaga ahli untuk mengetahui
apakah produk yang dikembangkan valid atau tidak valid. Kelemahan
media tersebut selanjutnya diatasi dengan cara revisi. Apabila media telah
dikatkan valid makan pengembangan tidak perlu melakukan revisi dan
produk telah siap untuk di uji cobakan. Namun, apabila media
pembelajaran belum dikatakan valid maka harus dilakukan revisi terlebih
dahulu sehingga siap untuk diuji cobakan.
Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini memiliki kelebihan
dan kekurangan yang masih perlu lagi diperbaiki. Kelebihan media
inetraktif ilmu tasawuf ini yaitu:
Media pembelajaran interaktif Ilmu Tasawuf ini didesain dengan
tampilan yang menarik berdasarkan dengan karakteristik siswa
Madrasah Aliyah/SMA
Materi yang disajikan dalam media pembelajaran interaktif ilmu
tasawuf ini sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang sudah ditetapkan di dalam Kurikulum 2013.
35
Arief Sadiman. 2002. Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar, Pengertian
Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm.16
88
Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini dilengkapi dengan
penambahan materi yang dapat menambahkan wawasan siswa.
Serta dikemas dalam bentuk android sehingga dapat di operasikan
melalui smartphone.
Beberapa kekurangan dalam media interaktif ilmu tasawuf ini
diantaranya adalah media ini hanya sebagai alat untuk mentransfer ilmu
secara pengetahuan dan belum dapat memaksimalkan ilmu amaliyah atau
praktek dalam pribadi masing-masing siswa. Kekurangan yang lain dalam
media pembelajaran interaktif ini adalah keterbatasan dana peneliti,
sehingga peneliti belum bisa uploading dalam Play Store. Sehingga
penyampaian media hanya bisa melalui handphone ke handphone.
Penyampaian juga bisa melalui barkode yang tertera pada label CD atau
mengcopy dari CD.
B. Validitas Data Validator.
Validasi dari validator dikonversikan dalam nilai presentase yang
berdasarkan pada ketentuan tingkat validitas serta dasar pengambilan
keputusan untuk merevisi media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf
digunkan keriteria kualifikasi penilaian sebagai berikut.
1. Analisis Data Hasil Validasi Materi
Paparan hasil validasi ahli materi atau isi oleh dosen Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Muhammad Subky Hasby, M.Ag
terhadap media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf kelas XI
89
Madrasah Aliyah Attaraqqie malang berdasarkan tabel adalah sebagai
berikut.
Hasil validasi materi pengembangan media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf ini dinyatakan sangat valid atau layak
digunakan dalam pembelajaran dengan presentase nilai 94%. Hal ini
menunjukan bahwa media pembelajaran ini layak untuk diuji
cobakan, namun masih ada beberapa hal yang harus direvisi atau
ditambahkan dari kekurangan medianya.
Berdasarkan validasi menurut ahli isi atau metari, materi dalam
media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini perlu adanya
penambahan keterangan pada sumber-sumber ilmu tasawuf, dan ini
telah direvisi sehingga valid dan siap untuk diuji cobakan. Secara
keseluruhan sudah sangan sesuai dengan standart kompetensi yang
sudah didtetapkan oleh kurukulum 2013 yakni standart kometensi 1.
Memahami konsep imu tasawuf. Materi yang disajikan dalam media
ini sangat sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh kurikulum 2013
yakni menyimpulkan hasil penyajian kata-kata yang lebih ringkas
sehingga sisiwa dapat memahami dengan mudah.
Begitu pula dengan indikator pembelajaran, indikator yang
disajikan dalam materi media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf
sudah sesuai dnegan standart kompetensi dan kompetensi dasar.
Indikator ini dikembangkan dengan mengacu kepada standar
90
kompetemsi dan kompetensi dasar kurikulum 2013, sehingga media
pembelajaran interaktif ilmu tasawuf sudah sesuai dengan ketetapan
pemerintah di dalam kurikulum 2013.
Susunan kalimat yang digunakan dalam menyajikan materi
pada media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf sangat mudah
dipahami, karena disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa.
Sehingga, susunan kalimat uang digunkan menggunkan kalimat yang
sederhana dan tidak rumit agar siswa lebih memahami isi materi yang
disampaikan dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf.
Susunan kalimat dan disajikan dan dengan peletakan serta
penggunaan kalimat yang sederhana didukung dengan dapat
diperasikan dengan smartphone sehingga dapat membentu menginget
informasi/materi yang sedang dipelajari oleh siswa. Siswa merasa
senang ketika menggunkan media pembelajaran interaktif ilmu
tasawuf karena mengopersikan meleluai smartphone.
Isi materi yang terdapat dalam media pembelajaran interaktif
ilmu tasawuf sudah relatif jelas dan mudah dipahami. Isinya tidak
terlalu panjang lebar melainkan padat, singkat, dan jelas, sehingga
siswa tidak bosan dengan materi yang disajikan karena materinya
yang singkat, padat, dan jelas.
91
Dari angket yang diisi oleh ahli media embelajaran interaktif
“foundation” tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat
validititasnya menggunakan rumus berikut:
P =∑
∑ 100
P =
100
P =
100
P = 94%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka kita ketahui bahwa
persentase kevalidan sebesar 94%. Semua dengan tabel konversi
skala tingkat pencapaian 94% berada pada kualifikasi valid, hal ini
menunjukan bahwa materi yang dikemas dalam media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf memiliki tingkat kevalidan yang tinggi,
seperti yang diketahui bahwa sebagai sarana yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sebagai sarana alat untuk
penunjang proses pembelajaran, agar peserta didik dpat menerima
materi dengan efektif dan efisien.36
36
I Nyoman Sudana Dedeng, Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel (Jakarta : Depdikbud
Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1989),
hal. 7
92
2. Analisis Data Validasi Ahli Desain
Berdasarkan hasil validasi pertama menurut ahli desain, media
pembelajaran inetraktif ilmu tasawuf ini memerlukan banyak sekali
perbaikan/revisi agar lebih mengarah pada label kepemilikan media,
dan juga kurangnya tata letak tombol yang dirasa kurang seesuai.
Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini dinyatakan valid
karena memilik kemenarika yang sesuai dengan karakteristik siswa
SMA/Ma. Media pembelajarn interkatif ilmu tasawuf ini didesain
sedemikian rupa sehingga media pembelajaran terlihat menarik untuk
dipelajari.
Begitu juga dengan letak penempatan menu-menu yang
digunakan pada media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini sudah
tepat, perlu penembahan tombol close/tutup dan juga penembahan
tombol back/kembali. Tidak terdapat halaman kosong, tombol-
tombol dan navigasi yang konsisten dalam penempatan serta
fungsinya, sehingga siswa yang meihat tidak bosan dan dapat
mengoprasikan media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini
dengan baik.
Penggunaan font yang digunakan dalm media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf ini sudah sesuai dengan siswa kelas XI
MA/SMA, karena font yang digunkan mudah dibaca dan sudah
93
sesuai dengan letak penempatan menu, begitu juga dengan model dan
huruf yang sisuaikan dengan karakteristik siswa MA/SMA.
Dari angket yang diisi oleh ahli desain media pembelajaran
interaktif Ilmu Tasawuf tersebut, kemudian dihitung persentase
tingkat validitasnya menggunakan rumus sebagai berikut.
P = ∑
∑ 100
P =
100
P =
100
P = 92%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kita ketahui
bahwa persentase kevalidan sebesar 92% Semua dengan tabel
konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 92%
berada pada kualifikasi sangat valid, hal ini menunjukkan bahwa
desain dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf memiliki
tingkat kemenarikan yang tinggi sehingga dapat menarik perhatian
siswa dalam pembelajaran, seperti yang diketahui bahwa salah satu
tujuan penggunaan media pembelajaran adalah agar proses interaksi
94
komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdayaguna.37
3. Analisis Data Validasi Ahli Pembelajaran
Hasil validasi desain pengembangan media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf ini dinyatakan sangat valid atau layak
digunakan dengan persentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
media pembelajaran ini layak untuk diuji cobakan.
Menurut ahli pembelajaran, materi dalam media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf ini sudah sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pemerintah di dalam
Kurikulum 2013. Begitu pula dengan indikator pembelajaran,
indikator yang disajikan dalam materi media pembelajaran interaktif
ilmu tasawuf sudah sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Indikator ini disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ada di dalam media
pembelajaran interaktif ilmu taaswuf.
Materi dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini
lengkap. Materi yang disajikan sudah mencakup pengertian ilmu
tasawuf, pengertian menurut para ahli, sumber-sumber ilmu tasawuf,
dan pembagian ilmu tasawuf.
37
Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini.
Jakarta: DepdikbudMason R. (1994)
95
Susunan kalimat yang digunakan dalam menyajikan materi
pada media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini mudah
dipahami. Kalimat yang digunakan singkat, padat, dan jelas karena
menyesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. Kalimat disusun
dengan sederhana agar siswa dapat memahami materi dengan mudah.
Secara keseluruhan media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf
ini sudah layak digunakan pada pembelajaran. Media pembelajaran
interaktif ini sudah memenuhi komponen isi media pembelajaran
yakni terdapat petunjuk penggunaan, standar kompetensi, kompetensi
dasar. Sehingga secara keseluruhhan menurut ahli pembelajaran
media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini layak untuk
digunakan dalam proses pembelajaran.
P =∑
∑ 100
P =
100
P =
100
P = 100%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kita ketahui
bahwa persentase kevalidan sebesar 100%. Semua dengan tabel
konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 100%
96
berada pada kualifikasi sangat valid, hal ini menunjukkan bahwa
desain dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf memiliki
tingkat kemenarikan yang tinggi sehingga dapat menarik perhatian
siswa dalam pembelajaran, seperti yang diketahui bahwa salah satu
tujuan penggunaan media pembelajaran adalah agar proses interaksi
komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdayaguna.38
C. Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ilmu Tasawuf
Dari hasil nilai yang didapat oleh kelas eksperimen berjumlah 15
siswa MA Attaraqqie Malang, diperoleh perbedaan hasil belajar
siswa yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
setelah diberikan perlakuan, baik kelas yang menggunakan media
pembelajaran maupun kelas yang tidak menggunakan media
pembelajaran interaktif ilmu tasawuf. Nilai rata-rata kelas yang
menggunakan media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah
84,66, sedangkan nilai rata-rata kelas yang tidak menggunakan media
pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah 54.
Hal ini dikarenakan minat siswa dalam belajar ilmu tasawuf
mengalami peningkatan karena didukung dengan media yang ada.
38
Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini. Jakarta:
DepdikbudMason R. (1994)
97
Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini memiliki kelebihan,
yaitu:
Media pembelajaran interaktif Ilmu Tasawuf ini didesain dengan
tampilan yang menarik berdasarkan dengan karakteristik siswa
Madrasah Aliyah/SMA
Materi yang disajikan dalam media pembelajaran interaktif ilmu
tasawuf ini sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang sudah ditetapkan di dalam Kurikulu 2013.
Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini dilengkapi dengan
penambahan materi yang dapat menambahkan wawasan siswa.
Serta dikemas dalam bentuk android sehingga dapat di operasikan
melalui smartphone.
Dengan media pembelajaran yang ideal membuat siswa tertarik
untuk belajar ilmu tasawuf. Dengan tertariknya siswa belajar ilmu
tasawuf membuat siswa lebih semangat dlam belajar. Semangatnya
belajar siswa dan didukung dengan media yang menggunakan bahasa
yang sederhana membuat informasi materi pembelajaran
tersampaikan kepada siswa dengan tepat. Karena informasi
tersampaikan dengan tepat ini, membuat pemahaman siswa
meningkat. Sehingga membuat hasil belajarnya pun meningkat.
Menurut siswa, materi pada media pembelajaran interaktif ilmu
ini sangat mudah dipahami. Dari hasil wawancara yang diperoleh
98
dari siswa menunjukkan bahwa materi dalam produk media
pembelajaran interaktif ilmu tasawuf sangat mudah dipahami oleh
siswa. Hal ini karena Multimedia interaktif memiliki karakteristik
yang merupakan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain,
yaitu:
1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan
kemudahan umpan balik.
2) Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam
menentukan topic proses pembelajaran.
3) Multimedia memberikan kemudahan control yang sistematis
dalam proses pembelajaran39
Dengan kelebihan yang dimiliki media interaktif ilmu tasawuf ini
dapat menarik perhatian siswa. Karena multimedia inetraktif ilmu
tasawuf yang disajikan dalam bentuk aplikasi android yang bisa
dioperasikan melalui smartphone. Sehingga siswa dapat dengan
mudah mengopersikan dengan atau tanpa bantuan guru mata
pelajaran. Media ini juga dilengkapi dengan tombol-tombol yang
dapat dioperasikan oleh siswa dengan mudah.
Dibandingkan dengan sebelumnya penggunaan media
pembelajaran masih sangat jarang dan media yang ada bersifat satu
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2008),hlm.235.,/‟
99
kali pemakaian dengan warna dan bentuk kurang menarik bagi siswa
sehingga siswa merasa kesulitan untuk memahami materi yang ada.
Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini disajikan dengan
bentuk materi yang dilengkapi dengan tambahan materi, yang
ditunjang dengan desain menarik membuat daya tarik tersendiri bagi
siswa sesuai dengan karakteristik media pembelajaran interaktif
bahwa mampu memiliki lebih dari satu media konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual.40
Selain itu multimedia
interaktif memiliki kelebihan antara lain:
a) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti kuman, bakteri, electron dan sebagaiya.
b) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin
dihadirkan kesekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.
c) Menyajikan benda atau peristwa yang kompleks, rumit dan
berlangsung cepat atau lambat, seperti sitem tubuh manusia,
bekerjanya suatu mesin, beredarnya lanet, berkembangnya bunga dan
ain-lain.
d) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, bulan, bintang, salju dan
lain-lain.
40
Ibid, hlm 19
100
e) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, letusan guung
berapi, harimau, racun dan lain-lain.41
Dari beberapa kelebihan di atas, multimedia interaktif ilmu
tasawuf ini mampu menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks,
rumit dan berlangsung cepat atau lambat tanpa harus siswa
melakukannya secara langsung pada waktu itu, perbedaan anatara
penyebutan nama asal tentang asal usul ilmu tasawuf, perbedaan
anatara tasawuf akhlaki, amali, dan falsafi, serta pemaparan tentang
beberapa istilah-istilah yang terkandung dalam ilmu tasawuf.
41
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, James D. Russel, Teknologi Pembelajaran
dan Media untuk Belajar, Jakarta; Fajar Interpratama Offset, 2012, hlm.169
101
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan proses pengembangan dan hasil uji coba terakhir terhadap
media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah
Attaraqqie Malang ini dapat dipaparkan sebagai berikut.
1. Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf untuk kelas XI MA/SMA
merupakan media pembelajaran yang berisi materi yang dapat dijadikan
tambahan materi pembelajaran kepada siswa. Media pembelajaran ini dapat
dioperasikan melalui smartphone dengan cara men-copy file dari CD
(Compatc Disc) atau men-scan barkode pada cover CD dan juga dapat
diunduh melalui playstore Media Pembelajran Multimedia Interaktif ilmu
tasawuf
2. Terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie
Malang antara kelas yang menggunakan media pembelajaran interaktif Ilmu
Tasawuf dengan kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran
interaktif Ilmu Tasawuf. Kelas yang menggunakan media pembelajaran
memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dari pada kelas yang tidak
menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif, karena kelas yang
menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif mendapatkan
stimulus yang lebih melalui multimedia, dan pemilihan warna yang serasi.
102
Kenaikan hasil belajar siswa kelas XI IPS dikarenakan penambahan
media yang ideal. Penambahan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dikarenakan
desain media yang sesuai dengan karakter siswa SMA/Aliyah. Hal ini
membuat siswa semangat belajar. Ditambah lagi dengan penggunaan bahasa
yang sederhana membuat siswa semakin mudah memahami materi.
Pemahamn materi dengan tepat membuat siswa dapat mengerjakan soal
ujian dengan tepat. Sehingga dapat meningkatkan hasil belahar siswa pada
materi ilmu tasawuf ini.
Dengan demikian pengembangan media pembelajaran interaktif ilmu
taaswuf untuk siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang
dikatakan mempunyai kualitas baik. Hal ini dikarenakan media pembelajaran
interaktif ilmu tasawuf dapat memberikan perbedaan hasil belajar siswa yang
signifikan antara kelas yang menggunakan media pembelajaran dengan kelas
yang tidak menggunakan media pembelajaran.
B. Saran
Saran-saran yang diajukan meliputi saran untuk keperluan pemanfaatan
produk dan saran pengembangan lanjutan, secara rinci berikut penjelasan terkait
dengan saran-saran:
1. Saran untuk Kepentingan Pemanfaatan Produk
103
Berikut adalah beberapa saran terkait dengan keperluan pemanfaatan
produk:
a. Media pembelajaran ini disusun sesuai karakteristik siswa,
sehingga siswa diharapkan dapat menggunakannya secara
mandiri.
b. Media pembeajaran interaktif ilmu tasawuf bukanlah satu-satunya
sumber belajar siswa, hendaknya guru menyarankan siswa untuk
membaca sumber lain yang relevan.
2. Saran untuk Desiminasi Produk
Pengembangan media pembelajaran interaktif ilmu taaswuf ini
tidak melakukan tahap desiminasi (penyebaran) produk, namun bila
dikehendaki untuk proses desiminasi beberapa yang perlu
dipertimbangkan, yakni media pembelajaran ini disusun berdasarkan
karakteristik siswa Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Bila hendak
diperbanyak, sebaiknya dilakukan revisi sesuai dengan karakteristik siswa
lain.
3. Saran untuk Pengembangan Lanjutan
Berdasarkan catatan saat uji coba yang telah dilaksanakan, maka
untuk pengembang lanjutan dan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
media pembelajaran, memberikan saran-saran sebagai berikut:
104
a. Produk pengembangan ini sudah dilakukan revisi-revisi kecil
sesuai dengan saran validator dan siswa pengguna. Namun, untuk
lebih meningkatkan kualitas media pembelajaran hendaknya
direvisi lebih lanjut.
b. Media pembelajaran ini hanya terbatas pada materi ilmu taaswuf,
oleh karenanya perlu dikembangkan untuk materi atau tema
lainnya.
Pengembangan media pembelajaran ini terdapat hal yang perlu
diperhatikan, yaitu terkait wilayah yang tidak semua tepat dan sesuai
untuk pengaplikasian media pembelajaran ini. Selain itu, dalam
pengaplikasian media pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini ini
tergantung pada kebijakan masing-masing instansi karena tidak semua
instansi menyediakan fasilitas smartphone di sekolah tersebut.
105
DAFTAR RUJUKAN
Abdul Majid dan Dian Andayani. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi (Konsep Implementasi Kurikulum 2004), Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Anonym, http://PUSTAKAKTI.html diakses tanggal 30 november 2017
Asnawir dan Basyirudin Usman. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat
Press
Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Harsono. Peran Prior Knowledge dalam Problem Based Learning,
Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan UGM. Tidak
diterbitkan.
I Nyoman Sudana Dedeng. 1989. Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel,
Jakarta : Depdikbud Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Kementerian Agama. Akidah Akhlak, Jakarta: Kementerian Agama
Kustandi Cecep, dan Sutjipto Bambang. 2011. Media Pembelajaran : Manual
dan Digital, Bogor: Ghalia Indonesia.
Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. 1994.
Kini. Jakarta: DepdikbudMason R.
Munadi Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:
Referensi GP Press Group.
Nana Sudjiana dan Ahmad Rivai. 2006. Media Pengajaran, Bandung: Sinar
Baru
Nana Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Remaja
Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2004. Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Peraturan Menetri Pendidikan Nasional (permendiknas), No. 2 tahun 2008,
standart kompetensi kelulusan dan isi
106
Punaji Setyosari. 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media.
Septiawan Santana. 2007. Menulis Ilmuah Metodologi Penelitian Kualitatif.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Setyosari Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan,
Kharisma Putra Kencana.
Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Subali, B. dkk,Jurnal:Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak untuk
Menumbuhkan Pemahaman SAINS Siswa Sekolah Dasar,Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Subana dkk. 2005. Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Taufik Yumansyah. 2008 Buku Aqidah Akhlak cetakan pertama, Jakarta:
Grafindo Media Pratama.
Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Pusat
Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.
Tri Dyah Prastisi. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran RME dan
Pengetahuan Awal Terhadap Kemampuan Komunikasi dan
Pemahaman Matematika Siswa SMP Kelas VII, Jurnal Didaktika, Vol.
2 No. 1 Maret 2007.
Winarno. 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran,Yogyakarta:
Genius Prima Media.
1
Nama : ____________________
Berilah tanda silang pada jawaban yang benar!!
Bacalah bismillah sebelum mengerjakan
1. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menerangkan tentang…
a. Penyucian diri c. Penyucian najis
b. Penyucian jiwa d. Penyucian cinta
2. Dalam bahasa yunani, Ilmu Tasawuf diartikan sebagai Theo = tuhan dan
Sopos yang mengandung arti …
a. Bulu domba c. Serambi
b. Hikmah d. Kebijaksanaan
3. Menurit Durji Zaidun, Kata Shufiy berkaitan dengan kata sopia yang
mengandung arti…
a. Kebijaksanaan c. Kecerdasan
b. Kedermawanan d. Kepandaian
4. Pengertian bahwa keberadaan bersama Allah SWT tanpa ada penghubung
adalah pengertian ilmu tasawuf menurut…
a. Muhammad Al-Junairi c. Al-Junaid Al-Baghdadi
b. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi d. Abu Yazid Al-Bustami
5. Dasar ilmu tasawuf dalam Al-Qur‟an tertera dalam…
a. QS. Annas : 8 c. QS. Al-A‟laa : 14
b. QS. Al-An‟am : 10 d. QS. Ad-Dhuha : 14
6. Ibrahim Basyuni membuat pengertian tasawuf menjadi 3 bagian, yaitu…
a. Bidiyah, nihayah, mujahadah c. Bidayah, nihayah, ma‟rifah
b. Bidiyah, hidayah, mujahadah d. Bidayah, mujahadah, muzaqat
7. Ciri umum ilmu tasawuf menurut Abu Wafa Al-Ghanami At-Taftazani
adalah…
a. Nilai tentang cinta manusia c. Nilai tentang memperbanyak
keturunan
b. Nilai tentang cinta dunia d. Nilai tentang pensucian jiwa
8. Tasawuf yang menekankan pada kebiasaan ibadah adalah…
a. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi
b. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi
9. Tasawuf yang menekankan pada masalah falsafah dan metafisika adalah…
a. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi
b. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi
2
10. Dibawah ni yang bukan merupakan perilaku orang tasawuf adalah…
a. Selalu mendekat kepada tuhan c. Sering membaca al-qur‟an
b. Mendekat ke tempat judi d. Memperbaiki ibadah
11. Tokoh yang menunjukan tahapan niat pada awal maqamat adalah…
a. Abu nasr As-sarraj c. Abu Saad bin Abu Al-Khair
b. Abu Bakar Al-Kalabadzi d. Abdul Karim Al-Jili
12. Tahapan spiritual menurut Abu Bakar Al-Kalabadzi ada…maqamat
a. 11 c. 7
b. 9 d. 10
13. Berhati jernih, terhindar dari hidup yang buruk, dan senantiasa terisi oleh nur
ilahi adalah definisi tasawuf menurut…
a. Amin Al-Khuldy c. Amin Al-Raihani
b. Amin Al-Kurdy d. Amin Al-Syinqithi
14. Tokoh tasawuf yang mengenalkan konsep “fana-baqa” dan “ittihad” adalah…
a. Ibnu Arabi c. Abu yazid
b. Al-hallaj d. Al-fustani
15. Tokoh yang terkenal dengan konsep “zuhud” adalah…
a. Said bin musayyab c. Said bin umar
b. Said bin siroj d. Said bin hambal
16. Tokoh yang terkenal dengan konsep “hulul” adalah…
a. Al-hallaj c. Al-allaf
b. An-nazzam d. As-saqqaf
17. Tokoh tasawuf yang terkenal dengan konsep “Mahabbah” adalah…
a. Al-ghazali c. Robiah adawiyah
b. Al-bustami d. Ibnu arabi
18. Tokoh tasawuf yang terkenal dnegan konsep “wahdatul-wujud” adalah…
a. Al-hallaj c. Abu yazid
b. Ibnu arabi d. Rabiah
19. Dalam ilmu tasawuf, tahapan-tahapan penyucian jiwa disebut…
a. Manzilat c. Azimat
b. Tarikat d. Maqamaat
20. Tidak mencintai dunia termasuk pengertian dari…
a. Wahdatul-wujud c. Wujud
b. Mahabbah d. Zuhud
3
Nama : ____________________
Berilah tanda silang pada jawaban yang benar!!
Bacalah bismillah sebelum mengerjakan
21. Tidak mencintai dunia termasuk pengertian dari…
c. Wahdatul-wujud c. Wujud
d. Mahabbah d. Zuhud
22. Dalam ilmu tasawuf, tahapan-tahapan penyucian jiwa disebut…
c. Manzilat c. Azimat
d. Tarikat d. Maqamaat
23. Tokoh tasawuf yang terkenal dnegan konsep “wahdatul-wujud” adalah…
c. Al-hallaj c. Abu yazid
d. Ibnu arabi d. Rabiah
24. Tokoh tasawuf yang terkenal dengan konsep “Mahabbah” adalah…
c. Al-ghazali c. Robiah adawiyah
d. Al-bustami d. Ibnu arabi
25. Tokoh yang terkenal dengan konsep “zuhud” adalah…
c. Said bin musayyab c. Said bin umar
d. Said bin siroj d. Said bin hambal
26. Tokoh tasawuf yang mengenalkan konsep “fana-baqa” dan “ittihad” adalah…
c. Ibnu Arabi c. Abu yazid
d. Al-hallaj d. Al-fustani
27. Berhati jernih, terhindar dari hidup yang buruk, dan senantiasa terisi oleh nur
ilahi adalah definisi tasawuf menurut…
c. Amin Al-Khuldy c. Amin Al-Raihani
d. Amin Al-Kurdy d. Amin Al-Syinqithi
28. Tahapan spiritual menurut Abu Bakar Al-Kalabadzi ada…maqamat
c. 11 c. 7
d. 9 d. 10
29. Tokoh yang menunjukan tahapan niat pada awal maqamat adalah…
c. Abu nasr As-sarraj c. Abu Saad bin Abu Al-Khair
d. Abu Bakar Al-Kalabadzi d. Abdul Karim Al-Jili
30. Dibawah ni yang bukan merupakan perilaku orang tasawuf adalah…
c. Selalu mendekat kepada tuhan c. Sering membaca al-qur‟an
d. Mendekat ke tempat judi d. Memperbaiki ibadah
31. Tasawuf yang menekankan pada masalah falsafah dan metafisika adalah…
c. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi
4
d. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi
32. Tasawuf yang menekankan pada kebiasaan ibadah adalah…
c. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi
d. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi
33. Ciri umum ilmu tasawuf menurut Abu Wafa Al-Ghanami At-Taftazani
adalah…
c. Nilai tentang cinta manusia c. Nilai tentang memperbanyak
keturunan
d. Nilai tentang cinta dunia d. Nilai tentang pensucian jiwa
34. Ibrahim Basyuni membuat pengertian tasawuf menjadi 3 bagian, yaitu…
c. Bidiyah, nihayah, mujahadah c. Bidayah, nihayah, ma‟rifah
d. Bidiyah, hidayah, mujahadah d. Bidayah, mujahadah, muzaqat
35. Dasar ilmu tasawuf dalam Al-Qur‟an tertera dalam…
c. QS. Annas : 8 c. QS. Al-A‟laa : 14
d. QS. Al-An‟am : 10 d. QS. Ad-Dhuha : 14
36. Pengertian bahwa keberadaan bersama Allah SWT tanpa ada penghubung
adalah pengertian ilmu tasawuf menurut…
c. Muhammad Al-Junairi c. Al-Junaid Al-Baghdadi
d. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi d. Abu Yazid Al-Bustami
37. Menurit Durji Zaidun, Kata Shufiy berkaitan dengan kata sopia yang
mengandung arti…
c. Kebijaksanaan c. Kecerdasan
d. Kedermawanan d. Kepandaian
38. Dalam bahasa yunani, Ilmu Tasawuf diartikan sebagai Theo = tuhan dan
Sopos yang mengandung arti …
c. Bulu domba c. Serambi
d. Hikmah d. Kebijaksanaan
39. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menerangkan tentang…
c. Penyucian diri c. Penyucian najis
d. Penyucian jiwa d. Penyucian cinta
40. Tokoh yang terkenal dengan konsep “hulul” adalah…
c. Al-hallaj c. Al-allaf
d. An-nazzam d. As-saqqaf
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Gambar wawancara dengan wakil kepala sekolah
Gambar wawancara dengan guru mata pelajaran
26
Gambar Praktek media dalam Kelas
Gambar Praktek Media dalam kelas
27
28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah/Madrasah : .Madrasah Aliyah At-Taraqie
Mata Pelajaran : .Aqidah Akhlak
Kelas/Smt : Sebelas (XI) / Genap
Materi Pokok : Tasawuf dalam Islam
Alokasi Waktu : 2x30 Menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotongroyong , kerjasama, cinta damai. Responsip dan
pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konsepteptual,
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait fenomena kejadian memecahan serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah , menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan
2.1. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
3.1. Menganalisis pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam
Indikator:
3.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan, dan sejarah Tasawuf
dalam Islam
3.1.2 Siswa dapat menyebutkan dalil-dalil yang berhubungan dengan Tasawuf
3.1.3 Siswa dapat menejlaskan macam-macam Tasawuf
4.1. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam
Indikator:
4.1.1 Siswa dapat menyajikan atau mempresentasikan mengenai penegertian,
kedudukan, dan sejarah Tasawuf serta macam-macam Tasawuf dalam
Islam.
29
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, siswa dapat merumuskan pengertian, kedudukan dan
sejarah Tasawuf dalam Islam,
2. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, siswa dapat menjelaskan macam-macam Tasawuf.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
1. Pengertian Tasawuf adalah sikap mental yang selalu meemlihara kesucian diri
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu sikap
bijaksana.
2. Kedudukan (Maqoomat) dalam Tasawuf yaitu zuhud, taubat, wara‟, kefakiran,
sabar, tawakal, ridla..
3. Sejarah Tasawuf bersumber pada ajaran Islam karena dipraktekkan oleh Nabi
Muhammad dan para sahabat.
4. Macam-macam Tasawuf ada 3, yaitu Tasawuf akhlaqi, Tasawuf amali dan
tasawuf falsafi.
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
1. Diskusi,membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setelah diskusi masing-
masing kelompok mempresentasikan kesimpulan di depan kelas.
2. Tanya jawab, guru membagikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi
ajar, setiap bangku diberikan tiga pertanyaaan untuk dijawab bersama teman
sebangku, bagi mereka yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk
menyampaikan jawabanya didepan kelas.
3. Resitasi: guru memberikan tugas mandiri kepada seluruh siswa untuk
mengakses internet dirumah, mencari bahan bacaan tentang pengertian,
kedudukan, sejarah dan macam-macam Tasawuf, kemudian meresume dan
memberikan komentar seperlunya.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Gambar tentang kehidupan para sahabat Nabi yang mencerminkan kehidupan
yang sederhana seperti zuhud, sabar, tawakal, wara’, ridla dan taubat.
2. Alat/Bahan
- Laptop, LCD Proyektor, media pembelajaran ilmu tasawuf
3. Sumber Belajar
- Buku Ajar siswa Akidah Akhlak Kelas XI berjudul “Pendidikan Agama
Islam Akidah Akhlak” oleh Toto Edidarmo, MA dan Drs. Mulyadi
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
30
Pendahuluan
10’ 1) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah
satu siswa
2) Mengkondisikan kelas dan mengkomunikasikan tentang
kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3) Apersepsi mengenai materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya
4) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari dan
kompetensi yang akan dicapai
5) Memotivasi siswa jika pelajaran ini dikuasai, maka siswa dapat
memahami tentang Tasawuf
6) Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan membagi
kelompok
Kegiatan Inti 65’
1). Mengamati
Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dan membagikan
empat gambar yang berbeda
Guru mempersilahkan siswa untuk mengamati gambar sesuai
dengan tema yang ditentukan dengan tujuan masing-masing
kelompok dapat menyimpulkan
2) Menanya
Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara
langsung pada guru, terkait dengan gambar ataupun materi
pembelajaran.
3) Mengeksplorasi/mengumpulkan data/mengeksperimen
Masing-masing kelompok membaca materi atau mencari materi di buku lain dan mendiskusikan isi materi yang sudah didapatkan berkaitan dengan lmu tasawuf
4) Mengasosiasi
Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk mengkaitkan
materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari dan
menyimpulkannya
5) Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas dan memajang hasil kesimpulan diskusi yang sudah
diperbaiki di papan pajangan
Kegiatan Menutup 15’
1) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Guru memberikan penguatan materi ajar
3) Guru memberikan tugas untuk mencari bahan bacaan sesuai
materi ajar “Tasawuf dalam Islam”
4) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup.
31
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)
2. Penilaian kognitif (terlampir)
...........,.....
.............
Kepala Madrasah
Ahmad Hidayat, S.Pd
NIP.
Guru Bidang Studi
Nurul Laili, S.PdI
NIP.
Guru Praktikan
Lailatul Badriyah
NIM. 14110212
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
1. Jelaskan pengertian Tasawuf dalam Islam ?
2. Jelaskan kedudukan Tasawuf dalam Islam?
3. Jelaskan sejarah Tasawuf dalam Islam?
4. Diskripsikan macam-macam Tasawuf dalam Islam?
5. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam ilmu tasawuf beserta penjelasannya?
32
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah/Madrasah : .Madrasah Aliyah At-Taraqie
Mata Pelajaran : .Aqidah Akhlak
Kelas/Smt : Sebelas (XI) / Genap
Materi Pokok : Tasawuf dalam Islam
Alokasi Waktu : 2x30 Menit
B. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotongroyong , kerjasama, cinta damai. Responsip dan
pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konsepteptual,
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait fenomena kejadian memecahan serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah , menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan
2.1. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
3.1. Menganalisis pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam
Indikator:
3.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan, dan sejarah Tasawuf
dalam Islam
3.1.2 Siswa dapat menyebutkan dalil-dalil yang berhubungan dengan Tasawuf
3.1.3 Siswa dapat menejlaskan macam-macam Tasawuf
4.1. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam
Indikator:
4.1.1 Siswa dapat menyajikan atau mempresentasikan mengenai penegertian,
kedudukan, dan sejarah Tasawuf serta macam-macam Tasawuf dalam
Islam.
33
C. Tujuan Pembelajaran
3. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, siswa dapat merumuskan pengertian, kedudukan dan
sejarah Tasawuf dalam Islam,
4. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, siswa dapat menjelaskan macam-macam Tasawuf.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
5. Pengertian Tasawuf adalah sikap mental yang selalu meemlihara kesucian diri
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu sikap
bijaksana.
6. Kedudukan (Maqoomat) dalam Tasawuf yaitu zuhud, taubat, wara‟, kefakiran,
sabar, tawakal, ridla..
7. Sejarah Tasawuf bersumber pada ajaran Islam karena dipraktekkan oleh Nabi
Muhammad dan para sahabat.
8. Macam-macam Tasawuf ada 3, yaitu Tasawuf akhlaqi, Tasawuf amali dan
tasawuf falsafi.
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
1. Diskusi,membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setelah diskusi masing-
masing kelompok mempresentasikan kesimpulan di depan kelas.
2. Tanya jawab, guru membagikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi
ajar, setiap bangku diberikan tiga pertanyaaan untuk dijawab bersama teman
sebangku, bagi mereka yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk
menyampaikan jawabanya didepan kelas.
3. Resitasi: guru memberikan tugas mandiri kepada seluruh siswa untuk
mengakses internet dirumah, mencari bahan bacaan tentang pengertian,
kedudukan, sejarah dan macam-macam Tasawuf, kemudian meresume dan
memberikan komentar seperlunya.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Gambar tentang kehidupan para sahabat Nabi yang mencerminkan kehidupan
yang sederhana seperti zuhud, sabar, tawakal, wara’, ridla dan taubat.
2. Alat/Bahan
- Laptop, LCD Proyektor, media pembelajaran ilmu tasawuf
3. Sumber Belajar
- Buku Ajar siswa Akidah Akhlak Kelas XI berjudul “Pendidikan Agama
Islam Akidah Akhlak” oleh Toto Edidarmo, MA dan Drs. Mulyadi
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
34
Pendahuluan
10’ 7) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah
satu siswa
8) Mengkondisikan kelas dan mengkomunikasikan tentang
kehadiran siswa serta kebersihan kelas
9) Apersepsi mengenai materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya
10) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari dan
kompetensi yang akan dicapai
11) Memotivasi siswa jika pelajaran ini dikuasai, maka siswa dapat
memahami tentang Tasawuf
12) Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan membagi
kelompok
Kegiatan Inti 65’
1). Mengamati
Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dan membagikan
empat gambar yang berbeda
Guru mempersilahkan siswa untuk mengamati gambar sesuai
dengan tema yang ditentukan dengan tujuan masing-masing
kelompok dapat menyimpulkan
6) Menanya
Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara
langsung pada guru, terkait dengan gambar ataupun materi
pembelajaran.
7) Mengeksplorasi/mengumpulkan data/mengeksperimen
Masing-masing kelompok membaca materi atau mencari materi di buku lain dan mendiskusikan isi materi yang sudah didapatkan berkaitan dengan lmu tasawuf
8) Mengasosiasi
Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk mengkaitkan
materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari dan
menyimpulkannya
9) Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas dan memajang hasil kesimpulan diskusi yang sudah
diperbaiki di papan pajangan
Kegiatan Menutup 15’
5) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
6) Guru memberikan penguatan materi ajar
7) Guru memberikan tugas untuk mencari bahan bacaan sesuai
materi ajar “Tasawuf dalam Islam”
8) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup.
35
H. Penilaian
3. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)
4. Penilaian kognitif (terlampir)
...........,.....
.............
Kepala Madrasah
Ahmad Hidayat, S.Pd
NIP.
Guru Bidang Studi
Nurul Laili, S.PdI
NIP.
Guru Praktikan
Lailatul Badriyah
NIM. 14110212
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
1. Jelaskan pengertian Tasawuf dalam Islam ?
2. Jelaskan kedudukan Tasawuf dalam Islam?
3. Jelaskan sejarah Tasawuf dalam Islam?
4. Diskripsikan macam-macam Tasawuf dalam Islam?
5. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam ilmu tasawuf beserta penjelasannya?
36
37
Pedoman Wawancara Guru
(Nurul Laili, S.Pd.I)
No. Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Pada mata pelajaran
Akidah Akhlak, adakah
materi yang sulit dipahami
siswa? Kenapa?
Pada mata pelajaran akidah akhlak materi yang
sulit diterima oleh siswa adalah ilmu tasawuf.
Hal ini dikarenakan banyaknya pembagian sub
tema pada materi dan juga kurangnya dari pihak
kami dalam pengelolaan media pembelajaran.
Kebanyakan dari kamu hanya mampu
memberikan media media sederhana yang
mungkin itu tidak disukai oleh siswa. Kemudian
ditambah lagi dengan pengajaran kitab salaf
sebagai tambahan disini membuat kami semakin
merasa tidak mungkin membuatkan media
pembelajaran
2. Bagaimana kondisi kelas
pada saat pembelajaran?
Kondisi kelas saat pembelajaran cenderung
tenang. Benar benar tenang. Kebanyakan siswa
mengantuk saat pelajarn dimulai. Tidak hanya
mengantuk, kami sering mendapati beebrapa
siswa tertidur didalam kelas. Apalagi ditambah
dengan sekolah m]yang masuk mulai siang hari
menambah nyaman suasana untuk tidur. Dan hal
iti tidak hanya terjadi sesekali dua kali, hal ini
sangat sering kita dapati dalam pembelajaran
kami.
3. Apakah sebelumnya siswa
pernah diajar dalam mata
pelajaran akidah akhlak ini
dengan media?
Pernah. Namun hanya melalui ppt. sehingga
siswa hanya melihat saja dan mencatat beberapa
materi tambahan dari saya yang saya tampilkan
pada powerpoint. Dan hal sama juga dilakukan
oleh guru mata pelajaran lainnya. Untuk saat ini
media pembelajaran yang kami sampaikan hanya
terfokus pada proyektor.
4. Menurut anda, sebaiknya
apa yang harus dibenahi
dalam pembelajaran
tersebut?
Menurut saya sebaiknya guru disini lebih berani
mengambil tindakan atau gebrakan yang baru
dalam kegiatan belajar dan mengajar. Namun
sayangnya karena yayasan ini terkenal dengan
“sekolah habib” tidak banyak guru-guru yang
mengambil gebrakan baru mengenai teknologi
38
informasi. Sehingga jika dilihat dari segi
kemajuan sekolah secara modern kita terlihat
sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan
sekolah sekolah yang ada di jalan bandung.
Namun karena kita sudah mengambil sekolah
dengan slogan “sekolah habib” ini maka yang
kita tekankan adalah tentang akhlak siswa. Bukan
hanya akhlak siswa disekolah saja namun juga
akhlak siswa pada masyarakat luar. Maka dari
itu, guru akidah akhlak disekolah ini tidak dipilih
sembarangan orang. Dan pemilihannya pun harus
dari ketua yayasan.
Untuk mengetahui bagaimana akhlak siswa diluar
sekolah kami mengamanahkan hal ini pada guru
mata BK. Disekolah ini guru BK tidak hanya
menangani siswa yang ada disekolah saja, guru
BK membawahi semua perik]laku siswanya
dimanapun iya berada. Mulai dalam hal
berpakaian tata kerama dan yang paling penting
adalah bergaulya dengan lawan jenis. Pergaulan
dengan lawan jenis ini kita beri sangsi dari
sekolah. Kalai ketahuan pacaran maka akan kita
beri point kesalahan 50. Ketika point sudah
melewati 70 maka akan kami keluarkan dan tidak
dinyatakan naik kelas.
4. Kenapa disekolah ini tidak
banyak yang menggunkan
media?
Yang pertama, karena factor usia dari para
pendidik yang memang dinotabenekan bukan lagi
muda. Sehingga untuk menciptakan sesuaitu
yang kreatif cenderung lebih lamban
dibandingkan yang muda. Yang kedua adalah
terbatasnya sarana dan prsarana yang kurang
cukup kalo menurut saya. Karena sekolah ini
gentian dengan strata lain. Kalo pagi digunkan
sama MI dan RA, sedangkan siangnya baru
digunakan oleh Mts dan MA.
39
Pedoman Wawancara Siswa
(kelas XI IPS Madrasah Aliayah Attaraqqie)
No. Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Apakah ilmu tasawuf
dirasa susah untuk
dipelajari? Mengapa?
Iya. Hal ini dikarenakan kami merasakan hal
yang membosankan saat sedang belajar.
Beberapa guru yang mengajar dengan monoton
dan kurang bervariasai membuat kita jenuh
didalam kelas. Pelajaran hanya terfokus pada
mendengarkan guru. Dan mengerjakan soal jika
itu ada. Hal yang lain yang membuat kami
merasa kesulitan adalah materi yang terlalu
banyak dan asing bagi kami. Karena kami
jarang menemui sufi untuk era yang sekarang
ini. dan pembagian serta beberapa tahapan
maqamat dalam ilmu tasawuf yang susah untuk
dihafalkan penyebutannya.
2. Apakah hal yang
membosankan itu hanya
terjadi pada materi ilmu
tasawuf saja?
Tidak. Ada yang lebih kami rasa sulit selain
ilmu tasawuf, yaitu matematika. Banyaknya
rumus dan sulitnya menghafalkan cara
penyelesaian menjadikan itu terasa berat. Kalau
di ilmu tasawuf kami juga merasakan sulitnya
ketika harus memahami beebrapa kata yang
sulit dan asing bagi kami.
3. Apakah guru mata
pelajaran sebelumnya juga
menggunkan metode atau
cara yang lain untuk
menyampaikan materi
ilmu tasawuf?
Iya. Guru menggunkan slide pada ppt. lalu
kemudian kita diajak berdiskusi dan berdialog
mengenai ilmu taswuf. Tapi hal ini malah
membuat kami serasa membingungkan karena
dari awal kami belum bisa memahami secara
jelas bagaimana ilmu tasawuf tersebut.
4. Bagaimana keadadaan
kelas pada saat belajar
ilmu tasawuf?
Kami lebih banyak mengantuk dan tidur di
kelas. Karena bosan dan jam siang menambah
pula kemalasan untuk belajar.
5. Dari semua mata pelajaran
yang ada, mata pelajaran
apa yang kalian suka?
TIK. Karena itu adalah ilmu tentang computer,
kami lebih suka ilmu tentang computer karena
sekarang sudah hits menggunkan IT. Sayangnya
sekolah kita hanya menggunkan itu untuk ujian
akhir. Sehingga kalau kita sedang bersama
dengan anak-anak yang sekolah diluar sekolah
ini serasa kita seperti gagap teknologi. Kita
hanya tau sedikit tentang itu-itu saja.
40
41
42
43
44
45
46
47
Biodata Mahasiswa
Nama : Lailatul Badriyah
NIM : 14110212
Ttl : Kediri, 29 Oktober 1995
No Hp : 085648364092
e-mail : [email protected]