pengembangan media pembelajaran interaktif …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf ·...

176
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG SKRIPSI Oleh: Lailatul Badriyah NIM. 14110212 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Mei, 2018

Upload: dangdien

Post on 10-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG

SKRIPSI

Oleh:

Lailatul Badriyah

NIM. 14110212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Mei, 2018

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

ILMU TASAWUF MUATAN AKIDAH AKHLAK UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

MADRASAH ALIYAH ATTARAQQIE MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah

Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana

Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh:

Lailatul Badriyah

NIM. 14110212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Mei, 2018

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

ii

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

iii

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

iv

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Alllah SWT, karena atas ridhoMu lah skripsi ini bisa terselesaikan. Terimaksih

atas semua karunia yang telah engkau limpahkan kepadaku, kepada keluargaku, kepada saudaraku,

kepada teman-temanku, dan kepada seluruh manusia di dunia tanpa terkecuali. Terimaksih telah

memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang dan

bertaqwa dengan istiqomah. Semoga engkau selalu meridhoi setiap langkahku.

Kupersembahkan karya kecil ini untuk kedua orangtua ku, bapak Nurcholis dan ibu Winarsih yang

tak henti-hentinya meberikan dukungan serta pengirbanan jiwa raganya untuk memperjuangkanku

hingga sampai pada jenjang setinggi mungkin. Tak lupa kepada kakak kandungku Anam, beserta

istrinya yang senantiasa membantu mendengarkan keluh kesahku tentang skripsi ini.

Kepada seseorang yang spesial dalam kehidupanku. Terimakasih yang selalu memberiku

dukungan, motivasi, semangat, nasehat, perhatian, dan kasih sayang untukku. Seorang pendengar

yang setia, seorang motivator tanpa biaya, serta perhatian yang tiada tara. Semoga Allah senantiasa

melindungi dan meridhoi setiap langkah baikmu, dan mengingatkan jika keliru langkahmu.

Dan untuk mbal alfi dan komplek tengah, terimakasih atas guyonannya selama ini dan pertemanan

yang indah. Teruntuk wildan, nunung, fikri dan konco kenthel lainya, keluarga L, terimakasih atas

do’a dan kasih sayangnya selama ini. saya bukan apa apa tanpa kasih sayang dari kalian. juga

kepada mbak harini, teman seperjuanganku.

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

v

MOTTO

م ااس و ت د

ف ع

ي ي غ ب

ر ائ ر الس ف ر ه ظ

ي ة اد ه ش

ر اه و الظ

“apa yang tersimpan dan dirahasiakan dalam keghaibannya (Hati), bekasnya akan

Nampak pada kenyataan dzohiriyah”1

1Syeh Ahmad bin Muhammad Attailah, Mutu Manikan kitab Al-Hikam 2012,mutiara

ilmu Surabaya, hlm. 49.

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

vi

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

vii

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat. Taufik,

hidayah, serta inanyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu Tasawuf Muatan

AKidah AKhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa KElas XI di Madrasah

Aliyah Attaraqqie Malang”. Sholawat serta salam semoga teteap terlimpahkan

kepada nabi Muhammad Saw yang dengan ikhlas dan sabar membinmbing

ummatnya dari zaman yang jahiliyah menuju zaman yang islmaiyah. Tak lupa

kepada para sahabat, tabi‟in yang senantiasa mengajarkan sunah-sunah beliau

kepada kita semua.

Maksut dari tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai pemenuhan syarat

untuk mendapatakan gelar strata satu sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta dukungan dalam

penyusunan skripsi ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, penulis

sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

ix

2. Bapak Dr. H. Agus Maimun, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. Marno, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Bapak Agus Mukti Wibowo, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis hingga penyusunan

skripsi ini selesai.

5. Bapak/Ibu dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang yang telah mendidik dan membimbing serta memberi ilmu

pengetahuan kepada penulis selama menempuh perkuliahan.

6. Bapak Ahmad Hidayat, S.Pd, selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7. Ibu Inge Devi Anitasari, S.Pd, selaku waka kurikulum Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

8. Ibu Nurul Laili, S.Pd.I, selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak di

Madrasah Aliyah Attaraqqie MAlang yang telah membantu penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Nurcholisr dan Ibu Winarsih yang

selalu memberikan motivasi, dukungan, serta do‟a yang tak pernah lupa

ditujukan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan baik.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

x

10. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini. Serta teman-teman di jurusan Pendidikan

Agama Islam yang telah belajar bersama selama empat tahun di bangku

perkuliahan dan telah berjuang bersama untuk menyusun skripsi dengan

saling memberikan semangat dan motivasi.

11. Kepada semua sahabat, khususnya kepada Moch. Wildan yang selalu setia

mendengarkan keluh kesah penulis untuk kemudian memberikan solusi

dan motivasi serta semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

12. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar ke depannya

bisa menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Aamiin.

Malang, 14 Mei 2018

Penulis

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan

pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543

b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

a = ا

b = ب

t = ت

ts = ث

j = ج

h = ح

kh = خ

d = د

dz = ذ

r = ر

z = ز

s = س

sy = ش

sh = ص

dl = ض

th = ط

zh = ظ

‘ = ع

gh = غ

f = ف

q = ق

k = ك

l = ل

m = م

n = ن

w = و

‍ه = h

, = ء

y = ي

B. Vokal Panjang

Vokal (a) panjang = â

Vokal (i) panjang = î

Vokal (u) panjang = û

‍‍‍C. Vokal Diftong

aw = أو ‍

a = أي ‍

û = أو

ئإ‍ = î

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 9

Tabel 3.1. Angket ............................................................................................. 51

Tabel 3.2. Tabel Skor ....................................................................................... 54

Tabel 4.1. Hasil Validasi Ahli Materi .............................................................. 61

Tabel 4.2. Revisi Produk .................................................................................. 63

Tabel 4.3. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-I ................................ 65

Tabel 4.4. Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Tasawuf ke-II .............................. 67

Tabel 4.5. Revisi Produk .................................................................................. 70

Tabel 4.6. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-I............................................ 72

Tabel 4.7. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-II .......................................... 75

Tabel 4.8. Nilai Kelas control .......................................................................... 77

Tabel 4.9. Nilai kelas Eksperimen ................................................................... 78

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Model Penembangan ................................................................... 36

Gambar 3.2. Garis Besar Alur Pengembangan Media ..................................... 36

Gambar 3.3. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran ........................... 45

Gambar 3.4. Gambar Model Penelitian............................................................ 48

Gambar 4.1. Cover Media ................................................................................ 58

Gambar 4.2. Halaman Menu ............................................................................ 59

Gambar 4.3. Halaman Isi ................................................................................. 60

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Soal Pre-test

Lampiran 2. Soal Post-test

Lampiran 3. Lembar Validasi

Lampiran 4. Nama Siswa kelas XI IPS

Lampiran 5. Nama Siswa XI Bahasa

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Lampiran 9. Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lampiran 10. Bukti Konsultasi

Lampiran 11. Gambar media, cover CD dan barkode media

Lampiran 12. Biodata Mahasiswa

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL / HALAMAN SAMPUL DALAM ............................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

DAFTAR ISI ................................................................................................... xv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ........................................... 5

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xvi

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

E. Asumsi Pengembangan .................................................................. 6

F. Ruang Lingkup Pengembangan ..................................................... 6

G. Spesifikasi Produk .......................................................................... 7

H. Originalitas Penelitian .................................................................... 8

I. Definisi Operasional....................................................................... 12

J. Sistematika Pembahasan ................................................................ 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang Pengembangan ...................................................... 15

B. Kajian tentang Media Pembelajaran ............................................. 17

C. Kajian tentang Akidah Akhlak ...................................................... 25

D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf ........................................................ 26

E. Kajian tentang Multimedia ............................................................ 28

F. Kajian tentang Hasil Belajar ......................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pengembangan .................................................................. 34

B. Model Pengembangan .................................................................... 34

C. Prosedur Penelitian......................................................................... 36

D. Validasi Produk .............................................................................. 42

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xvii

E. Uji Coba Produk ............................................................................. 48

F. Jenis Data ....................................................................................... 49

G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 50

H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif ......................................................................................... 57

1. Cover Awal .............................................................................. 58

2. Halaman Menu ......................................................................... 59

3. Halaman Isi .............................................................................. 60

B. Penyajian Data Hasil Validasi Para Ahli ....................................... 61

1. Hasil Validasi Ahli Materi ...................................................... 61

a. Validasi Ahli Materi ........................................................... 61

b. Revisi Produk ...................................................................... 63

2. Hasil Validasi Ahli Media ....................................................... 64

a. Validasi Desain ................................................................... 65

b. Revisi Produk ...................................................................... 70

3. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ........................................... 72

a. Validasi Ahli Pembelajaran ................................................ 72

b. Revisi Produk ...................................................................... 74

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xviii

C. Hasil Belajar Siswa XI Attaraqqie ............................................... 76

1. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................................... 77

2. Hasil Belajar siswa kelas Eksperimen ..................................... 77

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu

Tasawuf .......................................................................................... 86

B. Validasi Data ................................................................................. 88

1. Analisis Data Hasil Validasi Materi ........................................ 88

2. Analisis Data Hasil Validasi Desain........................................ 92

3. Analisis Data Hasil Validasi Pembelajaran ............................. 94

C. Hasil Belajar Sisiwa Pada Materi Ilmu Tasawuf .......................... 96

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 101

B. Saran ............................................................................................... 102

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xix

ABSTRAK

Badriyah, Lailatul. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu

Tasawuf Muatan Akidah Akhlak untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Skripsi, Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing

Agus Mukti, M.Pd.

Ilmu tasawuf adalah salah satu materi pembelajaran dalam muatan akidah

akhlak. Banyaknya materi baru tentang dasar-dasar ilmu tasawuf yang sulit dipahami

oleh siswa membuat peneliti berinisiatif menggunkan media pembelajaran. Media

Pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah media yang menggunkan kalimat singkat

serta menggunakan tombol-tombol yang mudah dioperasikan oleh siswa yang

diharakan dapat menambah ketertarikan dan semangat siswa dalam belajar sehingga

dapat menambah nilai hasil belajar siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan prosedur pembuatan

media interaktif ilmu tasawuf. (2) mendeskripsikan pengaruh media pembelajaran

media interaktif ilmu tasawuf terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan media

pembalajaran ilmu tasawuf.

Untuk mencapai tujuan diatas, digunkan pendekatan penelitian research and

development (RnD) dengan jenis pengembangan dan penelitian media pembelajaran.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan observasi, wawancara, angket

kepada validator serta angket pretest dan post test kepada siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Prosedur pembuatan media

pembejaran langkah pertama yang dilakukan adalah tahapan pencarian informasi

terkait dengan isi materi ilmu tasawuf. Tahap kedua adalah proses perencaan

pembuatan media pembelajaran inetraktif ilmu tasawuf. Selanjutnya adalah

pembuatan media pembelajaran interaktif ilmu taswuf dengan menggunakan aplikasi

berbasis androit. Tahapan selanjutnya adalah validasi dan uji coba. Validasi

dilakukan oleh tiga validator yaitu validator isi, validator media, dan validator

pembelajaran. Selanjutnya dilakukan tahap uji coba. (2) Berdasarkan hasil uji coba

diperoleh hasil bahwa thitung = 0,71 sedangkan ttabel = 2.145, yang berarti ada pengaruh

yang signifikan antara kelas yang menggunkan media dengan yang tidak

menggunakan media pembelajaran.

Kata kunci : Media, Ilmu Tasawuf, Hasil Belajar

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xx

ABSTRACT

Badriyah, Lailatul. 2018. The Devlopment of Learning Media Interatif Sufiism

Content of Moral Theology to Improve Learbing Result Student Class XI

Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Thesis, The Department of Islamic

Education, The Faculty of Education and Teaching, State Islamic

University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Agus Mukti,

M.Pd.

Sufiism knowledge is one of the learning materials in moral theology, the

many of new materials about sufiism basis which is hard to understand by the

students makes the researcher has innitiative to use learning media. Interactive

learning media in sufiism knowledge is a media using short sentence also using

simple button which is easy to operate by the students which can be hoped to improve

the interest and student motivation in learning so that the students‟ score is improved.

The purpose of this research is to: (1) Describing the making procedure of

sufiism knowledge learning media, (2) Describing the influence of media of sufiism

knowledge learning media towards the students‟ learning result who used media as

learning sufiism knowledge.

To achive the above purpose, used the research approach in research and

development (RnD) with the kind of development kind and research learning media.

The data collection done by observation, interview, survey to validator also survey

pretest and post test to the students.

The research result shows that, (1) The procedure of learning media the first

step to be done is information seeking step related to the sufiism knowledge materials

content. The next step is the making of media sufiism interactive knowledge by using

application based android. The next step is validation and trial. Validation is done by

three validators which is content validator, media validator, and learning mediator.

Then doing trail step. (2) According to trial result gotten the result that tcount = 0.71

while ttable = 2.145, which means there is significant influence between class using

media with class which is not using learning media.

Key Words : Media, Sufiism Knowledge, Learning Media

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xxi

ملخص البحث

ت، ليلى. ر وصائل الخصوف الخعليميت الخفاعليت في مادة العقيدة 8102بدر . جطو

ألاخالقيت لنشأة النخائج الخعليميت للطالب في فصل الحادي عشر مدرصت الترقي

ت إلاصالميت ألاهليت ماالنج. البحث الجامعي. قضم التربيت إلاصالميت كليت الثانو

التربيت والخعليميت، جامعت موالنا مالك إبراهيم إلاصالميت الحكوميت ماالنج.

املشرف: أغوش معطي املاجضخير.

ألاخالقيةت. إ عةدد العقيدةاملواد الخعليميت في تهمت إحدىهو الخصوفعلم

أ تجعةل الباحثةج فهمها الطالب اصياث الصوفيت التي صعبصألا ناملواد الجددة ع

هةةي تالخفاعليةة فكانةةذ وصةةائل الخصةةوف الخعليميةةت .وصةةائل الخعليميةةتالاصةةخادا قةةرر ج

ةادة اهخمةامحشةييلها الطةالب ألازرار التةي ضةهلو حضخاد جمال قصيرة الوصائل هملس

د حماصتهمو .الجيدة نخائج حعلم الطالب حتى جس

ائل صةةةةر إجةةةةراو ةةةةناعت وصةةةةأ ( 0: )هةةةةي العلمةةةةي هةةةةلا البحةةةةثض اغةةةةر ومةةةةن أ

الخفاعليت الخعليميت الخصوف وصائل أزارصر ( أ 8. الخفاعليتف الخعليميت الخصو

الخصوفيت.وصائل الحعلم الطالب باصخادا جائنخل

ةت اصةخادفيحخةا هةلا البحةث ا، خحقية ألاهةداف املةلكورةل research نظر

and development (RnD ) جمةةأ هةةلا جةةم و وصةةائل الخعليميةةت. الر و بحةةو مةةأ أنةةوات الخطةةور

خخبار صخييا إىى املدق ولاخخبار القبلي و لا ولا مقابلتو البياناث باصخادا املالحظت

للطالب. يبعدال

الخطةةةوة ألاوىةةةى الخعليميةةةت فةةةي وصةةائل ال ةةةناعت( إجةةةراو 0) وأظهةةرث النخةةةائج أ

املرحلةةةةةت الثانيةةةةةت هةةةةةي عمليةةةةةةت و املعلومةةةةةاث املخعلقةةةةةت بةةةةةةاملواد الصةةةةةوفيت. أخةةةةةلهةةةةةي مرحلةةةةةت

ةةةناعت ي هةةةاملرحلةةةت الخاليةةةت و . وصةةةائل الخصةةةوف الخعليميةةةت الخفاعليةةةت ةةةناعت جاطةةةي

الخطةوة و . الشبكت الدوليت في الهةاجر باصخادا خفاعليت الخعليميت ال ئل الخصوفوصا

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

xxii

جحق ، و املحخوى جحق ثالزت املدققي ، أي خم الخحق ب الخاليت هي الخحق ولاخخبار.

( 8لخاليةةةت مةةةن لاخخبةةةار. ). ةةةخم إجةةةراو املرحلةةةت االخعليمةةةي، والخحقةةة ل الخعليميةةةتالوصةةةائ

، وهةةلا ع ةةي ttable = 2،145بينمةةا thitung = 0،71، وجةد أ اصةدنادا إىةةى نديجةةت الخجربةةت

باصةةةةةةةخادا الوصةةةةةةةائ التةةةةةةةي ال حضةةةةةةةخاد الوصةةةةةةةائ فصةةةةةةةو وجةةةةةةةود جةةةةةةةأزير هةةةةةةةا بةةةةةةةي ال

الخعليميت.

النخائج الخعليميت: الوصائل الخعليميت، علم الخصوف، املفتاح

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

1

BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Akidah Akhlak merupakan salah satu cabang dari Pendidikan Agama

Islam. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara

menyeluruh. Selain itu, pendidikan Agama Islam juga diharapkan agar peserta

didik dapat menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.2 Aqidah dilihat dari segi bahasa

(etimologi) berarti “ikatan”. Aqidah seseorang, artinya “ikatan seseorang dengan

sesuatu”. Kata aqidah sendiri berasal dari bahasa arab yaitu aqoda-ya’qudu-

aqidatan.3 Sedangkan menurut istilah, aqidah yaitu keyakinan atau kepercayaan

seseorang terhadap sesuatu yang dapat membuat hati seseorang tenang.

Ilmu tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan dalam

muatan Akidah Akhlak yang membahas tentang ketuhanan. Tasawuf merupakan

ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak,

membangun lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi4.

Sehingga banyak ahli yang mengatakan bahwa ilmu tasawuf ini merupakan

cabang ilmu yang vital dalam pembelajaran agama islam. Hal ini disebabkan

karena tentang penyucian diri dan hati ini urusannya dengan bagaimana agar

2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep

Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 130 3 Taufik Yumansyah, Buku Aqidah Akhlak cetakan pertama, (Jakarta: Grafindo Media

Pratama, 2008), hal. 3 4 Buku siswa Akidah Akhlak Kelas XI kurikulum 2013, hlm.130.

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

2

siswa mampu memahami bagaimana jiwa dan hati yang bersih ini. Jika mereka

mengalami kesalahpahaman maka akan berakibat fatal terhadap keyakinan

agamanya.

Di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang ini masih mempertahankan

penggunaan kitab-kitab klasik ala pondok pesantren sebagai tambahan buku ajar

dalam semua mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Termasuk juga dalam

muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.

Dalam praktik pembelajarannya, guru menggunakan metode pemberian

penjelasan tentang kitab-kitab salafi yang kemudian disesuaikan dengan

kurikulum. Metode ini dirasa oleh siswa membuat kegiatan belajar mengajar

membosankan.5 Beberapa guru terkadang sering mendapati beberapa siswa

tertidur di kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut guru mata

pelajaran Akidah Akhlak banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya

adalah kurangnya kemenarikan kepada guru dan kurangnya penggunaan media

saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut beberapa guru, mungkin dari

pihak kami kekurangan media pembelajaran.

Dalam pengambilan objek penelitian, peneliti menggunkan madrasah

aliyah Attaraqqie adalah dikarenakan beberapa hal. Diantaranya adalah madrasah

attaraqqie kota malang menggunkan sistem terpisah antara laki-laki dan

perempuan. Terpisahnya antara laki-laki dan perempuan ini merupakan suatu

peluang kepada peneliti untuk dapat lebih leluasa bersosialisasi dengan siswa

5 Wawancara dari salah satu siswa di Madrasah Aliyah Attaraqqie

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

3

yang sama gender dengan peneliti. Kesamaan ini memudahkan menggali

informasi. Karena ilmu tasawuf merupakan ilmu yang berkaitan dengan masalah

hati atau tentang kesucian jiwa.

Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah media. Media

pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan

pendidikan. Di antaranya seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan

sebagainya.6 Sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Di antaranya,

ada proyektor disetiap kelas. Namun, fasilitas yang ada di sekolah ini belum

digunakan secara maksimal oleh guru. Fasilitas ini hanya digunakan pada mata

pelajaran analisis film dan digunakan oleh beberapa guru saja. Banyak guru yang

tidak menggunakannya sebagai media dalam pembelajaran.

Hasil dari obeservasi langsung ke Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang,

ditemukan beberapa hal. Di antaranya, karakter siswa yang cenderung tertarik

dengan pembelajaran berbasis multimedia7. Beberapa siswa menyatakan,

pembelajaran dengan menggunakan media komputer menurut siswa lebih

menambah semangat belajar. Hal ini mereka rasakan ketika mata pelajaran TIK,

dan ketika mereka mengoperasikan aplikasi melalui telepon genggam atau

smartphone. Selain itu, menurut salah satu guru di madrasah ini mengatakan

bahwa pembelajaran berbasis multimedia ini adalah salah satu penggunaan

media yang inovatif sesuai dengan perkembangan zaman. Namun di madrasah

6 Sanjaya Wina, Sistem Pembelajaran (Jakarta: Prenatamedia, 2008), hlm. 204.

7 Wawancara dari salah satu siswa di MA Attaraqqie Malang

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

4

ini masih belum bisa menggunakannya dikarenakan kurangnya tenaga guru yang

mumpuni dalam hal membuat media interaktif.

Hasil dari observasi yang ditemukan, peneliti mencoba membuatkan

media berdasarkan keluhan siswa dan guru serta dari fasilitas yang ada di dalam

sekolah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti mencoba membuat media

pembelajaran berbasis multimedia yang nantinya diharapkan dapat membantu

meningkatkan hasil belajar siswa dalam bab ilmu tasawuf.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya “Pengembangan

Media Pembelajaran Multimedia Interaktif materi Ilmu Tasawuf Muatan Akidah

Akhlak untuk Kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang rumusan masalah yang bisa

peneliti tentukan adalah

1. Bagaimana prosedur pembuatan media pembelajaran interaktif materi Ilmu

Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang?

2. Bagaimana keefektifan media pembelajaran interaktif materi Ilmu Tasawuf

muatan Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah

Aliyah Attaraqqie Malang?

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pengembangan ini

bertujuan untuk :

1. Mengetahui prosedur pembuatan media pembelajaran materi Ilmu

Tasawuf muatan Akidah Akhlak pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang.

2. Mengetahui keefektifan media pembelajara materi Ilmu Tasawuf muatan

Akidah Akhlak terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI Madrasah

Aliyah Attaraqqie Malang.

D. Manfaat Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini menghasilkan produk berbentuk media pembelajaran

Ilmu Tasawuf dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk meningkatkan hasil

belajar materi ilmu tasawuf di kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.

Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan guru dapat membuka

inovasi dan termotivasi untuk dapat mengemas materi pembelajaran agar

lebih menarik untuk dibaca siswa sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

6

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sarana

dan prasarana yang sesuai untuk mengembangkan kreativitas guru dalam

menyampaikan materi ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.

3. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan peneliti lain menjadikan ini

sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

E. Asumsi Pengembangan

Beberapa asumsi yang mendasari pengembangan media pembelajaran

Ilmu Tasawuf muatan Akidah Akhlak, diantaranya :

1. Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf dapat membantu

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Media pembelajaran yang memuat tulisan, gambar, dan tombol yang

menarik yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Komposisi media pembelajaran untuk madrasah aliyah

4. Belum banyak tersedianya media pembelajaran interaktif

F. Ruang Lingkup Pengembangan

Ruang lingkup dalam pengembangan dalam pelaksanaan

pengembangan produk media pembelajaran ini adalah :

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

7

1. Produk pengembangan media pembelajaran ini hanya terbatas pada materi

Ilmu Tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang semester II

yang terdiri atas pokok bahasan sebagai berikut :

a. Pengertian tasawwuf

b. Pengertian ilmu tasawuf menurut para ahli

c. Sumber-sumber ilmu tasawuf

d. Pembagian dalam ilmu tasawuf

e. Istilah dalam ilmu tasawuf

2. Objek pengembangan terbatas pada pengguna media inertaktif di kelas XI

Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.

3. Penilaian validitas pada media pembelajaran Akidah Akhlak ini

dilakukan oleh tiga validator ahli, yaitu satu validator isi atau materi, satu

validator media, satu validator guru bidang studi Akidah Akhlak di

Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang sebagai ahli pembelajaran.

G. Spesifikasi Produk

Penelitian ini akan mengahasilkan produk untuk guru berupa media

pembelajaran. Media pembelajaran yang dihasilkan adalah media

pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran agar

lebih dapat dengan mudah memahamkan siswa. Spesifikasinya adalah sebagai

berikut.

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

8

1. Materi yang dikembangkan dalam media pembelajaran ini adalah ilmu

tasawuf

2. Desain media adalah menggunakan gambar, materi tulisan dan variasi

warna sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat membantu menambah

pemahaman siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Media pembelajaran tentang ilmu tasawuf menggunkana aplikasi yang

dapat dioeparsikan melalui handphone atau smartphone menarik perhatian

siswa.

4. Bentuk fisik media pembelajaran ini menggunakan aplikasi berbasis

androit .

H. Originalitas Penelitian

Kajian terdahulu ini menyajikan perbedaan dan persamaan antara

kajian yang diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui apa saja yang membedakan antara peneliti

sekarang dengan peneliti sebelumnya. Berikut penelitian terdahulu

1. Munawaroh, Madinatul. 2014 ”Pengembangan Media Pembelajaran IPA

berbasis Multimedia Menggunakan Software Ispring Suite 6.2 untuk

SD/MI kelas V Materi Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya”. Skripsi

mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini

menunjukan bahwa menggunakan aplikasi multimedia ini dalam

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

9

pembelajaran siswa mata pelajaran IPA terbukti menambah semangat

dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar

siswa.

2. Fauziah Rahmani, Naila 2014. “Pengembangan Media Interaktif

Powerpoint Pembelajaran Wayang untuk Siswa SMP Kelas VIII D.I

Yogyakarta”. Skripsi mahasiswa program studi Bahasa Jawa Jurusan

Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Yogyakarta ini menggunakan aplikasi powepoint yang kemudian di

implikasikan pada aplikasi ispring. Kesimpulan dari skripsi media ini

adalah. Hasil belajar siswa meningkat sebanyak 75% serta minat dan

tanggapan guru mata pelajaran juga sekitar 80%.

3. Hilda Mulyanti, Asmadi M. Noer, Erviyenni, “Penerapan Media Microsoft

Power Point Ispring Pro untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas

X Smk Negeri 2 Pekanbaru Pada Materi Ikatan Kimia”. Jurnal yang ditulis

oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas

Riau, Pekanbaru ini mengemukaan hasil yang memuaskan dalam

penerapan media pembelajaran interaktif berbasis ispring ini. Kenaikan

keretarikan siswa dengan hasil belajarnya mengalami peningkatan.

Table 1.1 Tabel Orientas Penelitian

No Nama Peneliti, Persamaan Perbedaan Originalitas

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

10

Judul Penelitian,

dan tahun

pelajaran

Penelitian

1. Munawaroh,

Madinatul. 2014

”Pengembangan

Media

Pembelajaran

IPA berbasis

Multimedia

Menggunakan

Software Ispring

Suite 6.2 untuk

SD/MI kelas V

Materi Organ

Tubuh Manusia

dan Fungsinya”

Sama-sama

menggunak

an media

pembelajara

n interaktif

menggunak

an aplikasi

atau

software

ispring

Dibuat

pada

muatan

IPA materi

organ

tubuh dan

fungsinya

untuk

SD/MI

kelas V

Media

pembelajara

n yang

dikembangk

an berupa

aolikasi

andoit yang

dibuat

melalui

software

AppInventor

pada muatan

Akidah

Akhlak

materi

tentang ilmu

tasawuf

pada kelas

2. Fauziah

Rahmani, Naila

2014.

“Pengembangan

Sama-sama

menggunak

an media

pembelajara

Penggunaa

n media

pada

pembelajar

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

11

Media Interaktif

Powerpoint

Pembelajaran

Wayang untuk

Siswa SMP Kelas

VIII D.I

Yogyakarta”

n interaktif

menggunak

an aplikasi

ispring dan

menggunak

an

powerpoint

an mata

kuliah

bahasa

daerah

materi

pengenalan

wayang

kulit

XI MA

3. Hilda Mulyanti,

Asmadi M. Noer,

Erviyenni,

“Penerapan Media

Microsoft Power

Point Ispring Pro

untuk

Meningkatkan

Prestasi Belajar

Kimia Siswa Kelas

X SMK Negeri 2

Pekanbaru Pada

Materi Ikatan

Kimia”

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

12

I. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan persepsi, beberapa istilah penting dalam

pelaksanaan pengembangan ini didefinisikan sebagai berikut.

1. Pengembangan

Pengembangan adalah proses menerjemah spesifikasi desain ke dalam

suatu wujud fisik tertentu. Proses penerjemahan spesifikasi desain tersebut

meliputi, identifikasi masalah, perumusan tujuan pembelajaran,

pengembangan stategi atau metode, pembelajaran, dan evaluasi

keefektifan efisiensi dan kemenarikan pembelajaran.8

2. Media Pembelajaran

Menurut Briggs (1997) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi materi atau materi pembelajatran seperti buku, modul,

video, film, game dan lain sebagainya.

3. Media Interaktif

Multimedia Interaktif adalah penggunaan komputer untuk menyajikan

dan menggabungkan teks, gambar, suara, animasi, audio dan video yang

mungkin dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.9 Dengan alat

bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan

8 I Nyoman Sudana Dedeng, Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel (Jakarta : Depdikbud

Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1989),

hal. 7 9 Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran,(Yogyakarta: Genius Prima Media,

2009), hal. 7

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

13

navigasi, berintraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering

digunakan untuk informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia

juga digunakana oleh dunia game dan dunia website.

4. Akidah Akhlak

Adalah muatan wajib yang distandarkan oleh pemerintah dalam

jenjang tertentu yang berisi tentang ketuhanan dan ilmu tentang adab atau

tata karma. Dalam pembelajaran ini difokuskan dalam materi ilmu tasawuf

yang merupakan ilmu yang mempelajari cara penyucian hati dan jiwa agar

dapat mendapatkan makam yang tinggi di hadapan Allah dan mendapat

ridho-Nya.

J. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian pengembangan ini terdiri

menjadi enam bab yang masing-masing bab memiliki sub bab tersendiri. Pada

bab pertama menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, spesifikasi produk

yang akan dikembangkan, asumsi produk, definisi istilah, originalitas

penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, berisi kajian pustaka yang membahas tentang kajian teori

yang terdiri dari pengembangan media pembelajaran, karakteristik akidah

akhlak, tinjauan materi ilmu tasawuf, multimedia interaktif , dan materi

akidah akhlak.

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

14

Bab ketiga, berisi tentang media pengembangan, model

pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk, jenis data,

instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab keempat, berisi kemampuan hasil-hasil pengembangan, yakni

deskripsi media pembelajaran hasil pengembangan dan penyajian data yang

diperoleh setelah melalui uji ahli isi mata pelajaran, uji ahli desain

pembelajaran, uji guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas XI dan uji coba

lapangan.

Bab kelima menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian di

lapangan, dalam bagian ini akan dibahas hasil temuan penelitian yang telah

dikemukakan dalam bab sebelumnya yang mempunyai arti penting bagi

keseluruhan penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang ada.

Pada bab keenam menjelaskan secara global dari semua pembahasan

dengan menyimpulkan semua pembahasan dan memberi beberapa saran

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengembangan

1. Definisi Pengembangan

Penelitian pengembangan adalah sebuah penelitian yang digunakan

untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang

sudah ada dan yang dapat dipertanggungjawabkan penelitiannya. Produk

yang dikembangkan tidak hanya fokus pada hardware (perangkat keras),

namun juga fokus pada software (perangkat lunak atau aplikasi) seperti

program atau aplikasi pada computer yang dapat untuk mengolah data,

menghitung angka, membuat media pembelajaran di kelas, pembelajaran,

latihan, bimbingan, evaluasi, manajemen dan lain lain.10

Sebenarnya penelitian pengembangan jarang sekali digunakan

karena harus memenuhi beberapa langkah yang banyak dan panjang.

Sehingga membutuhkan mungkin lebih banyak waktu ketimbang

menggunakan penelitian yang lain. Borg & Gall (1983) menjelaskan

bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan

untuk mengembangkan dan memvalidkan suatu produk pendidikan.

10

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya,

2009), hlm. 164-165

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

16

Penelitian ini menggunakan atau mengikuti sutu langkah-langkah secara

siklus.11

Desain pengembangan adalah praktik penyusunan media teknologi

komunikasi dan isi, yang mungkin dapat digunakan untuk membantu agar

terjadi transfer ilmu atau penyampaian materi atau informasi secara efektif

dari guru kepada siswa atau peserta didik. Sedangkan yang dimaksud

desain pengembangan bagi peneliti adalah mendesain sebuah perangkat

pembelajaran yang menghasilkan sebuah produk berbentuk software

dengan hasil produk fisik berupa media pembelajaran interaktif yang

berisi materi pelajaran ilmu tasawuf muatan Akidah Akhlak.

Pengembangan media yang dimaksudkan di sini adalah

pengembangan media pembelajaran ke dalam bentuk fisik yaitu

menerjemahkan suatu desain ke dalam CD (compact Disk). Penelitian

pengembangan adalah penelitian yang menggunakan tahapan tahapan

sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Borg dan Gall. Jadi, dalam

penyusunan pengembangan ini adalah cara yang pertama dilakukan adalah

mendesain media, memproduksi media, dan mengevaluasi produk, rincian

tahapan ini terbagi menjadi empat tahapan penelitian yang diharapkan

nantinya dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

11

Setyosari Punaji, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (PT. Kharisma Putra

Kencana, 2015), hlm. 275

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

17

Produk pengembangan ini nanti diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar dan mutu pendidikan dan pembelajaran. Beberapa karakter

dalam media pengembangan media pembelajaran di antaranya adalah

sebagai berikut.

a. Bersifat research based development, yang artinya pengembangan

produk pendidikan dan pembelajaran ditempuh melalui penelitian.

b. Berorientasi pada produk dan bukan membuktikan teori.

c. Hasil pengembangan digunakan untuk meningkatkan dan

mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran.

Penelitian pengembangan lebih difokuskan pada sistem

pembelajaran dimana banyak model-model pengembangan pembelajaran.

Seperti desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model pembelajaran.

Pengembangan ini juga bisa sebagai media pembelajaran dan manajemen

pendidikan.12

B. Kajian tentang Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu apapun yang

digunakan untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan atau sesuatu

12

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Remaja Rosdakarya,

2009), hlm. 168

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

18

dari sumber yang sudah terencana sehingga dapat menciptakan

suasana belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan

pembelajaran atau proses belajar secara efisien dan efektif.13

Dari penjelasan di atas dapat diketahui banyak sekali

penggunaan media yang dapat kita gunakan dalam sebuah

pembelajaran. Media sebenarnya dapat diartikan sebagai sarana atau

alat untuk menyampaikan sesuatu, baik dalam hal belajar formal

maupun nonformal. Belajar non formal adalah belajar yang tidak

diatur oleh Negara atau Negara tidak ikut serta dalam mengarahkan

arah pendidikan non formal. Berbeda dengan pendidikan formal,

pendidikan formal adalah pendidikan yang langkah serta hasil

belajarnya ditentukan oleh suatu badan yang telah dibentuk oleh

pemerintah.

Berdasarkan beberapa penjelasan yang diungkapkan oleh beberapa

ahli dapat diambil kesimpulan pengertian sebagai berikut. Media

Pembelajaran adalah alat atau sesuatu apapun yang dapat membantu

proses belajar mengajar dan juga berfungsi untuk memperjelas makna

pesan atau kandungan pesan yang disampaikan oleh sesutu materi

13

Munadi Yudhi,Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Referensi GP

Press Group. 2013). Hal 7-8

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

19

pelajaran sehingga dapat mencapai tujuan belajar dengan lebih

maksimal14

b. Kriteria Pemilihan Media

Dalam memilih media pembelajaran harus diketahui beberapa

factor yang mungkin dapat mempengaruhi proses keefektifan media

pembelajarannya. Diantarnya yaitu :

1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran harus diseseuaikan

dengan dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia serta

sumber-sumber media yang telah tersedia. (manusia dan materiil)

2) Memenuhi standar isi, tugas, serta jenis pembelajaran. Misalnya,

sesuai dengan KI-KD yang telah ditentukan oleh Badan

Pendidikan yang telah ditentukan oleh pihak negara.

3) Hambatan dari siswa atau peserta didik dengan

mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal atau dasar.

Seperti, membaca, menulis, menggambar, menganalisi, problem

solving, mengetik menggunakan computer serta operasi lainnya.

4) Pertimbangan yang bersifat hiburan, karena agar siswa tidak terlalu

jenuh saat belajar.

5) Tentang media yang akan digunakan sebaiknya mengakomodasi

stimulus yang tepat (audio atau visual). Selain itu juga sebaiknya

14

Kustandi Cecep, dan Sutjipto Bambang, Media Pembelajaran : Manual dan Digital,

(Bogor: Ghalia Indonesia. 2011). Hal. 9

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

20

mengakomodasi respon siswa serta umpan balik dari siswa dan

juga tetap menggunakan soal latihan dan evaluasi.

6) Tetap menggunakan media yang beragam.15

c. Fungsi Media Pembelajaran

Penggunaan media saat proses belajar mengajar dapat membantu

siswa dalam meningkatkan pemahaman. Serta jika dapat dengan

mudah memahami materi pembelajaran maka akan semakin dapat

dengan mudah pula dalam membantu meningkatkan hasil belajar.

Berikut adalah ebberapa fingsi-fungsi media pembelajaran16

.

Diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Membantu memudahkan siswa dalam belajar dan memudahkan

guru dalam mengajar.

2) Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata (dari

pembelajaran yang abstrak ke pembelajaran yang lebih kongkret)

3) Dapat menarik perhatian siswa lebih besar.

4) Semua indra pada siswa dapat diaktifkan.

5) Dapat lebih menarik minat siswa dalam belajar.

d. Manfaat media pembelajaran

15

ibid, hal 84-85 16

Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm.

24

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

21

Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran pasti emmiliki

manfaat tersendiri dalam jenis medianya. Namun, manfaat secara

umum dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut.17

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

menumbuhkan semangat belajar dan kemudian dapat

meningkatkan hasil belajar.

b. Bahan pembelajaran lebih jelas sehingga dapat membantu siswa

lebih mudah paham dan dapat membantu siswa menguasai tujuan

pembelajaran.

c. Metode pembelajaran lebih bervariasi karena dapat

menggabungkan berbagai macam audio dan visual yang dapat

dipadukan sebagai bahan media pembelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran. Sebab

media interaktif menuntut siswa turut serta dalam pembelajaran

yang dapat dioperasikan dengan indra yang dimiliki siswa.

Sedangkan menurut “Encyclopedia of Education Research”

menyabutkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah sebagai

berikut18

.

a. Meletakan dasar-dasar kongkret untuk berpikir, sehingga mampu

mengurangi verbalisme.

17

Nana Sudjiana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar Baru, 2006)

hlm. 3 18

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 15

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

22

b. Memperbesar perhatian siswa.

c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan siswa.

Sehingga mampu membuat pelajaran lebih mengena pada siswa.

d. Memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada siswa.

e. Memberikan pemikiran yang teratur dan continue terutama dalam

memakai gambar hidup.

f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

penguasaan perkembangan berbahasa siswa.

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diberikan melalui cara

yang lain dan dapat membantu efisiensi dan keragaman yang lebih

menarik siswa.

e. Klasifikasi Media Pembelajaran

Menurut Gagne dan Briggs, klasifikasi media pembelajaran

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pembelajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video

kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,

grafik, televisi, dan computer.19

Berikut akan di sampaikan beberapa klasifikasi media

pembelajaran menurut taksonomi Leshin.20

19

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 4 20

Ibid, hlm. 81-101

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

23

a. Media Berbasis Manusia

Media berbasis manusia adalah media untuk menyampaikan

atau mengirimkan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat

hususnya bila tujuan kita ingin mengubah sikap seseorang atau

ingin memantau secara langsung tentang sesuatu wilayah. Dan

apabila kita ingin ikut terlibat langsung dengan proses

pembelajaran.

b. Media Berbasis Cetakan

Media dalam bentuk cetakan yang paling sering kita jumpai

adalah media cetakan berupa bentuk fisik, seperti buku teks, LKS,

jurnal, majalah, buku siswa, buku guru, dan lain sebagainya,

c. Media Berbasis Visual

Media berbasis visual (gambar atau perumpamaan), memegang

peranan penting dalam setiap proses pembelajaran. Media visual,

dapat memeperlancar sebuah proses informasi masuk ke dalam

ingatan karena visual dapat mengaktifkan beberapa indra sebagai

pembantu menyampaikan proses pembelajaran. Visual juga dapat

membantu siswa dalam menumbuhkan minat belajar.

d. Media Audio Visual

Media audio visual adalah gabungan dari suara dan

perumpamaan atau gambar. Media ini lebih dianggap efektif

karena juga mampu mengaktifkan lebih banyak indra siswa pada

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

24

saat proses belajar mengajar. Dalam penggunaan media ini siswa

dipastikan lebih semangat dalam belajar karena selain

menggunakan gambar sebagai media utamanya juga diselipi

beberapa suara yang mendukung dalam proses pembelajaran.

e. Media Berbasis Komputer

Untuk saat ini media computer sudah sangat tidaka asing lagi

bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Computer berperan sebagai

manajer dalam kehidupan perkantoran. Ada juga computer sebagai

tambahan dalam menunjang pembelajaran. Pemanfaatan computer

dalam dunia pendidikan, biasa digunakan sebagai proses

pencetakan buku, modul, soal, mendata siswa dan lain sebagainya.

f. Penggunaan Media Perspektif Islam

Pentingnya media dalam perspektif islam didasari oleh firman

Allah Swt dalam surat An-Nahl ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

25

Yang artinya : keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan

Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada

umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka (perintah-

perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam

Al Quran) dan supaya mereka memikirkan.

Dalam keterangan ayat ini, dijelaskan bahwa al-Qur‟an juga

merupakan media yang digunakan Allah melalui malaikat jibril dan

disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw yang kemudian dijadikan

hujjah atau landasan oleh umat islam dalam beragama. Al-Qur‟an juga

dikatakan sebagai media antara manusia dengan tuhannya. Kita tahu

sendiri bahwa kita masih belum bisa berkomunikasi langsung dengan

Allah Swt selaku tuhan kita. Oleh karena itu Al-Qur‟an adalah

perantara antara tuhan dengan makhluk-Nya.

C. Kajian tentang Akidah Akhlak

Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang membahas

mengenai bagaimana cara kita beribadah kepada Allah Swt melalui

keyakinan tentang ketauhidan Allah Swt. Pada jenjang aliyah, akidah

akhlak membahas tentang beberapa ilmu tentang ketuhanan diantaranya

adalah ilmu tasawuf. Pembelajaran adalah suatu kata yang berasal dari

kata belajar yang artinya adalah suatu proses usaha seseorang yang

dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan pola pikir secara

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

26

keseluruhan sebagai hasil dari pengamalannya sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungannya.21

D. Kajian tentang Ilmu Tasawuf

1. Pengertian Ilmu Tasawuf

Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara

menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin,

untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Dari definisi tentang tasawuf

di atas diperhatikan dan dipahami secara utuh, maka akan tampak selain

berorientasi spiritual, tasawuf juga berorientasi moral. Dan dapat

disimpulkan bahwa basis tasawuf ialah penyucian hati dan penjagaannya

dari setiap cedera, dan bahwa produk akhirnya ialah hubungan yang benar

dan harmonis antara manusia dan Allah. Dengan demikian, sufi adalah

orang yang telah dimampukan Allah untuk menyucikan hati dan

menegakkan hubungannya dengan Dia dan ciptaan-Nya dengan

melangkah pada jalan yang benar, sebagaimana dicontohkan dengan

sebaik-baiknya oleh Nabi Muhammad Saw.22

21

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta

2003), hal.2 22

Buku Siswa, Akidah Akhlak. Hlm 131

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

27

2. KI-KD dan Indikator Ilmu Tasawuf

Dalam ilmu tasawuf ada beberapa kompetensi inti yang telah

disepakati atau dibuat oleh dinas pendidikan mengenai ilmu tasawuf

muatan akidah akhlak ini yaitu diantaranya

a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

b. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

c. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

28

Dan beberapa kompetensi dasar yang juga telah ditetapkan oleh

pemerintah. Diantaranya :

a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.

b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-

hari.

c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.

d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam.

Dan juga terdapat indicator pencapaian yang juga telah ditentukan oleh

pemerintah yang memegang kekuasaan pendidikan. Diantaranya:

a. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah

tasawuf dalam Islam.

b. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam

keagamaan dan kehidupan modern.

E. Mutimedia Interaktif

1. Definisi Multimedia Interaktif

Secara sederhana, multimedia interaktif adalah penggabungan

dari berbagai jenis media yang dijadikan satu dalam sebuah

pembelajaran. Dalam penggabungan ini biasanya menggabungkan

antara gambar, suara, video dan animasi menjadi satu kesatuan yang

berisi tentang informasi pesan maupun isi materi pembelajaran.

Biasanya dalam penggabungan berbagai macam media ini

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

29

menggunakan suatu perangkat keras yang nantinya berfungsi sebagai

media penghubung semuanya. Dalam hal ini yang biasa kita gunakan

dan yang selama ini digunakan adalah computer.

Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dengan bentuk

fisik yang menyenangkan, menarik, mudah untuk dimengerti dan jelas.

Multimedia berbasis komputer adalah media yang dirasa cocok untuk

semua kategori dalam pembelajaran.23

Multimedia merupakan salah satu pembelajaran yang dalam

proses pembuatannya menggunakan perangkat computer yang sering

disebut dengan Computer Assisted Intruction (CAI), yang

didefinisikan menurut Hick dan Hyde dengan media pembelajaran

yang dimana si belajar dapat berhadapan langsung dengan computer.

Ineteraksi tersebut terjadi secara individual dengan adanya link atau

tool yang memungkinkan si pemakai dapat melakukan navigasi atau

perintah pada computer, berinteraksi dan berkomunikasi.24

Multimedia merupakan gabungan dari berbagai media (format

file) yang dapat terdiri dari teks, suara, gambar, gambar gerak, seni

grafis yang dikemas menjadi file digital yang memiliki link dan tool

yang digunakan untuk menyampaikan pesan maupun informasi kepada

orang lain maupun public.

23

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2000) hlm. 169 24

C.H, Ismaniati, OP.Cit,.

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

30

Sedangkan pengertian interaktif terkait dengan komunikasi dua

arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen-

komponen dalam komunikasi media pembelajaran interaktif adalah

hubungan anatara manusia sebagai pengguna produk/user dan

computer sebagai alat yang dapat menerima aplikasi, software.

Sehingga antara computer dan manusia memiliki hubungan timbal

balik dua arah antara computer dengan manusia.25

Dengan ini dapat dikatan bahwa yag dinamakan multimedia

interaktif adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai alat

dalam pembelajaran yang dilengkapi dengan tombol-tombol (tool)

sehingga daoat diperintah oleh user atau manusia sebagai pengoperasi

komputer. Sehingga antara computer dengan manusia adalah saling

dapat memberikan respon sehingga informasi dapat tersampaikan.

2. Pentingnya Multimedia Interaktif

Dalam pembelajaran dengan multimedia interaktif ini adalah

timbal balik antara manusia dengan komputer. Dengan kata lain user

memberikan respon terhadap komputer dengan menekan tombol-

tombol (tool) yang berarti meberikan perintah kepada aplikasi untuk

menampilkan program atau file yang kemudian dilanjutkan dengan

penyajian informasi atau tampilan oleh computer. Dengan demikian

user harus bekerja aktif memerintah pada tombol media.

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

31

Beberapa pentingnya multimedia dapat disimpulkan srbagai

berikut.

a. Media pembelajaran interaktif mampu membuat kegiatan

membaca menjadi lebih menarik. Sebab dapat dengan mudah

mengolah kata-kata menjadi lebih dinamis sehingga mampu

dengan mudah memahamkan. Apalagi dalam penyampaian sebuah

makan pada kata-kata, dapat dengan mudah dijelaskan dengan

multimedia interaktif karena mampu ditambahi beberapa ikon

yang mungkin berkaitan dengan kata tersebut.

b. Multimedia interaktif tidak hanya menyajikan informasi dalam

bentuk teks, tetapi juga dalam bentuk gambar, foto, gambar gerak,

animasi, video, suara atau musik, atau juga bisa ditambahkan file-

file atau ikon dengan format tertentu.

c. Kelebihan multimedia adalah dapat memaksimalkan kerja indra

pada saat pembelajaran dapat mengaktifkan indra pengelihatan

dengan gambar-gambar dan video, dapat mengaktifkan indra

pendengaran dengan audio dan suara-suara pendukung lainnya.

Dapat mengaktifkan kerja indra peraba dengan harus tetapi aktif

dalam memberikan perintah kepada komputer.

d. Multimedia adalah pembelajaran yang mampu mengikuti

perkembangan zaman sehingga dapat bersaing dalam hal

pembelajaran.

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

32

Dalam pembuatan multimedia interaktif terdapat beberapa

software yang dapat digunakan dalam media pembelajaran

diantaranya adalah ispring, ada powerpoint, dan yang akan

digunakan oleh peneliti adalah menggunakan softwere yang

dinamakan AppInventor.

AppInventor adalah aplikasi membuat multimedia yang sangat

lengkap dalam fitur pengaplikasian atau memasukan beberapa file.

Dan hasil akhirnya berupa aplikasi dengan format andoit, sehingga

dapat dioperasikan dengan menggunakan smartphone.

F. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik perubahan

tingkah laku secara kognitif maupun secara afektif. Dalam mengetahui

suatu hasil dari sebuah pembelajaran biasanya dapat diketahui dari tingkah

lakunya setelah menerima suatu pembelajaran. Dan juga perubahan

tingkah laku dapat dijadikan tolak ukur suatu keberhasilan belajar.

Hasil adalah sesuatu yang sengaja diadakan (dibuat, diusahakan,

dll) oleh usaha belajar sebagaimana yang telah saya tulis di atas

merupakan perubahan tingkah laku. Sehingga hasil belajar dapat

dikatakan sebagai perubahan tingkah laku. Hasil belajar biasanya diukur

oleh beberapa orang dari nilai raport di sekolah. Menurut Nana Sudjana

yang dikutip oleh Rochman Wahab (2009: 24) membagi hasil belajar

dalam lima kategori, yang pertama yaitu verbal, kemudian keterampilan

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

33

intelektual, selanjutnya adalah sikap, dan yang terakhir adalah sistem

motorik.26

26

Anonym, http://PUSTAKAKTI.html diakses tanggal 30 november 2017

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan

(Research & Development). Dalam hal ini pengembangan yang dimaksud oleh

peneliti adalah pengembangan dalam ranah pendidikan. Penelitian jenis ini

adalah suatu penelitian yang hasil akhirnya adalah munculnya suatu produk baru.

Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.27

Peneliti menggunakan pengembangan produk Multimedia Interaktif.

Multimedia interaktif adalah salah satu media pembelajaran yang sangat efektif,

karena multimedia interaktif terdapat kombinasi antara teks, gambar, audio dan

video, selain itu multimedia interaktif dapat „mewakili‟ suatu objek tanpa

membawa objek/ benda aslinya. Sehingga dapat membantu guru dalam

penyampaian materi dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.

B. Model Pengembangan

Dalam penelitian ini akan digunakan model penelitian dan

pengembangan suatu produk yang bentuk fisiknya berupa media pembelajaran

dengan menggunakan prosedur sesuai dengan yang dikembangkan oleh Borg &

27

Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Prenada

Media, 2010). Hlm 276

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

35

Gall yang meliputi 10 tahap dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan.

Peneliti menggunakan model pengembangan Borg & Gall disebabkan mudah

dalam pelaksanaannya di lapangan. Selain itu, model pengembangan Borg &

Gall sudah sangat popular digunakan dalam dunia pengemban media serta dalam

pengembangan Borg & Gall ini memuat sistematika langkah-langkah yang dapat

dilakukan oleh peneliti sehingga mampu memiliki standar kelayakan. Selain itu

langkah-langkah pengembangan Borg & Gall bukan hal yang baku sehingga

peneliti dapat menggunakan langkah-langkah penelitiannya penelitian

pengembangannya sesuai dengan kebutuhannya. Dalam model pengembangan

Borg & Gall, telah ditetapkan 10 langkah penelitian pengembangan28

, namun

berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh

Borg & Gall peneliti melakukan penyederhanaan dan pembatasan menjadi empat

tahapan, yakni:

1) Tahap Pengumpulan Informasi ;

2) Tahap Perencanaan ;

3) Tahap Pengembangan Produk ;

4) Tahap Validasi dan Uji Coba ;

28

Tim Puslitjaknov, Metode Penelitian Pengembangan (Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan

dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2008),

hlm. 169

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

36

Gambar 3.1 Model Pengembangan

C. Prosedur Pengembangan

Dalam Prosedur pengembangan ini akan dijelaskan prosedur penelitian dan

pengembangan media pembelajaran. Prosedur penelitian dan pengembangan

akan menunjukkan bagaimana prosedur yang harus dilalui oleh peneliti sehingga

sampai pada produk yang akan dibuat. Maka prosedur yang dilakukan adalah

sebagai berikut.

Pengumpulan

informasi Perencanaan

Pengembangan

Produk

Validasi dan Uji

Coba

Gambar 3.2 Garis Besar Alur Pengembangan Media

Pengumpulan Informasi yang diperoleh dari bahan ajar

Pembuatan Media

Validasi Media:

1) Ahli Materi

2) Ahli Media

3) Ahli Pembelajaran

Siswa

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

37

a. Penelitian dan pengumpulan data

Pada tahap pertama ini adalah pengumpulan data berupa teks dan

angka yang didapat dengan melakukan observasi langsung ke lapangan

maupun dalam studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian dan

pengembangan ini. Disebabkan sampel yang diambil oleh peneliti adalah

kelas XI madrasah Aliyah maka peneliti juga mengambil data dari

wawancara kepada guru mata pelajaran, dan juga melakukan wawancara

kepada beberapa siswa kelas XI. Selain melakukan observasi kelapangan,

peneliti juga mengkaji beberapa kajian pustaka yang dirasa akan sangat

membantu dalam penelitian dan pengembangan ini.

Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi tujuan pembelajaran akidah

akhlak yang telah ditetapkan oleh Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008

Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama

Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah maka mata pelajaran Akidah-Akhlak

adalah sebagai berikut.

1) Tujuan

a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, dan

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam

sehingga menjadi 84 manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

38

b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran

dan nilai-nilai akidah Islam29

2) Ruang lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah

menurut Permendiknas No 2 tahun 2008 tentang Program Keagamaan

meliputi: aspek akhlak terdiri dari masalah akhlak yang meliputi

pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode

peningkatan kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji seperti

husnuzhan, taubat, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu

dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan,

akhlak terpuji dalam pergaulan remaja; serta pengenalan tentang tasawuf.

Ruang lingkup akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi,

perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri,

mengkonsumsi narkoba), ishraf, tabdzir, dan fitnah.

3) Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar serta Indikator Pencapaian

Madrasah Aliyah Kelas XI semester II materi Ilmu Tasawuf

- Kompetensi Inti

29

Peraturan Menetri Pendidikan Nasional (permendiknas), No. 2 tahun 2008, standart

kompetensi kelulusan dan isi

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

39

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

2. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

- Kompetensi Dasar

a. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan.

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

40

b. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan

sehari-hari.

c. Memahami pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam

Islam.

d. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam

Islam.

- Indikator Pencapaian

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan dan sejarah

tasawuf dalam Islam.

2. Siswa dapat menunjukkan fungsi dan peranan tasawuf dalam

keagamaan dan kehidupan modern.

b. Perencanaan

Dengan studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti dan juga ditambah

dengan observasi lapangan secara langsung di MA Attaroqie Malang, peneliti

bermaksud mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis komputer

dengan tujuan agar guru dapat menjelaskan tentang ilmu tasawuf kepada

siswa dengan lebih mudah, menarik dan menyenangkan. Selain itu media ini

juga dapat digunakan secara mandiri oleh siswa maupun dengan bimbingan

guru mata pelajaran. Sebab media ini akan didesain dengan menarik dan

mudah diaplikasikan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami ilmu

tasawuf

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

41

c. Pengembangan Produk

Pada tahap perkembangan ini peneliti akan menyiapkan beberapa

bahan yang akan diolah menjadi medianya. Di antaranya adalah buku

pegangan siswa dari Kemendiknas dan alat evaluasi. Format bentuk fisik

media dapat berupa media cetak atau pun dalam bentuk compact disk (CD).

Pada tahap awal media masih berupa gambaran-gambaran kecil media

pembelajaran. Namun media sudah dilengkapi dengan komponen komponen

pembelajaran yang nantinya akan ditambahi atau pun dikurangi seseuai

dengan hasil uji lapangan yang akan dilakukan oleh peneliti. Serta

menyesuaikan dengan hasil validator oleh ahli media dan ahli isi. Kemudian

peneliti akan memperbaiki media pembelajarannya sesuai dengan beberapa

pendapat atau masukan dari beberapa ahli yang telah dimintai pendapat oleh

peneliti. Kemudian dilakukan tahap penyempurnaan. Pada tahap ini peneliti

lebih teliti lagi dalam mengolah produknya agar menjadi produk yang lebih

sempurna dari yang sebelumnya. Dengan pemilihan item-item yang sesuai

dengan media dan materi serta membuang yang tidak diperlukan dalam

medianya. Tidak lupa selalu meminta ahli untuk memberi maukan atau

memvalidasi hasil produknya agar meminimalisir kekurangan.

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

42

d. Uji Coba Lapangan

Pada tahapan ini, peneliti mengujikan produknya di lapangan langsung

yakni di MA Attaroqie Malang yang kemudian peneliti juga meminta para

ahli untuk menilai produk yang telah dibuat oleh penilti. Peneliti juga

mewawancarai beberapa siswa kelas XI MA selaku objek dalam penelitian

pengembangan media ini serta meminta kepada guru Mata pelajaran Akidah

Akhlak agar memberikan masukan masukan atau saran terhadap media

pembelajaran. Setelah melakukan perbaikan pada produk maka peneliti akan

menguji kembali produknya apakah masih sama kekurangannya dengan yang

pertama diujicobakan. Uji coba pada tahap awal difokuskan pada

pengembangan dan penyempurnaan materi produk. Sehingga, masih belum

difokuskan pada konsumsi publik. Prosedur uji coba ini, sama dengan uji coba

yang pertama. Hasil pada uji coba akan dijadikan sebagai bahan

penyempurnaan produk atau media. Kemudian peneliti akan mengujikan

media secara langsung dikelas, agar peneliti mampu mengetahui secara

langsung kelayakan produk ini. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui

keefektifan media pada saat digunakan sebagai media pembelajaran. Uji coba

ini sekaligus sebagai penentu keberhasilan poduk ini.

D. Validasi Produk

Validasi ini tujuan untuk mendapatkan data yang akurat yang akan digunakan

untuk menyempurnakan media pembelajaran melalui beberapa revisi (perbaikan)

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

43

yang bertujuan agar produk dapat berperan sesuai dengan tujuannya dibuat.

Sebelum diujikan akan dilakukan validasi terlebih dahulu ke berbagai ahli, yang

diantaranya adalah ahli media, ahli materi ilmu tasawuf, dan kepada ahli

pembelajaran. Berikut akan dijelasakan mengenai validasi yang akan dilakukan

oleh peneliti.

1. Validasi Produk

Validasi ini bertujuan untuk memperoleh data secara lengkap demi

perbaikan produk atau kesempurnaan produk yang akan dibuat. Selain itu

juga untuk mengetahui seberapa baik produk ini dapat dikonsumsi untuk

khalayak umum dan utamanya untuk siswa madrasah aliyah kelas XI.

Validasi dilakukan oleh ahli desain pembelajaran dan dilakukan desain isi

oleh guru mata pelajaran akidah akhlak selaku ahli isi tentang ilmu tasawuf

muatan akidah akhlak. Berikut ini adalah langkah-langkah validasi produk

yang akan digunakan.

a. Pengumpulan referensi mengenai materi Ilmu Tasawuf.

b. Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf.

c. Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media.

d. Produk awal media.

e. Validasi (Ahli Media, Ahli Pembelajaran dan Ahli Desain).

f. Revisi (Jika ada saran revisi dari validator).

g. Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran di kelas.

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

44

h. Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa Madrasah .

Aliyah.

i. Analisis Data.

j. Produk akhir media interaktif berbasis Autoplay materi Ilmu Tasawuf.

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

45

Pengumpulan referensi mengenai materi

Ilmu Tasawuf

Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian kelayakan media

interaktif berbasisAndoit

Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media

Produk awal media

Validasi oleh

ahli media

Validasi

oleh ahli

materi

Revisi

Penggunaan oleh guru Akidah Akhlak dalam pembelajaran

di kelas

Observasi dan wawancara guru Akidah Akhlak serta siswa

Madrasah Aliyah Attaraqqie kota Malang

Analisis data

Produk akhir media interaktif berbasis Androit materi Ilmu

Tasawuf

Validasi oleh

ahli

pembelajaran

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

46

2. Subjek Validasi

Subjek validasi dalam pengembangan multimedia interaktif berbasis

komputer materi ilmu tasawuf muatan akidah akhlak ini adalah materi, ahli

desain media pembelajaran dan ahli materi adalah guru mata pelajaran akidah

akhlak kelas XI di MA Attaraqqie Malang. Pemilhan Madrasah Attaraqqie

Malang sebagai tempat uji coba adalah disebabkan beberapa alas an, yaitu 1)

siswa belum dapat memahami sepenuhnya materi ilmu tasawuf muatan akidah

akhlak, 2) belum memiliki media pembelajaran interaktif dalam materi ilmu

tasawuf, 3) tersedianya fasilitas berupa proyektor pada setiap ruangan namun

belum dimanfatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran. Berikut

penjelasan terkait dengan subjek uji coba.

a. Ahli Materi (Isi)

Ahli materi adalah dosen yang ahli dalam materi tentang ilmu tasawuf.

Adapun kualifikasi dalam media penelitian pengembangan ini adalah :

1) Menguasai karakteristik Akidah Akhlak Madrsah Aliyah khususnya

materi ilmu tasawuf.

2) Memiliki wawasan pengalaman yang relevan terhadap produk yang

dikembangkan

3) Bersedia untuk menguji produk media pembelajaran interaktif muatan

Akidah Akhlak materi ilmu tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang.

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

47

b. Ahli Desain Media

Ahli desain media adalah seseorang memeliki kriteria sebagaimana

ahli isi atau materi. Akan tetapi, ahli desain media harus mempunyai

kemampuan dalam bidang desain media pembelajaran interaktif berbasis

komputer. Ahli desain media akan memberikan komentar dan saran

mengenai produk peneliti agar semakin layak untuk dijadikan media

pembelajaran.

c. Ahli Pembelajaran atau Ahli Bidang Studi

Ahli pembelajaran bidang studi ini adalah seseorang yang akan

memberikan tanggapan dan penelitian terhadap pengembangan media

interaktif muatan Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf . Berikut beberapa

kriteria yang harus ada pada ahli pembelajaran atau ahli bidang studi.

1) Guru tersebut harus sebagai pengajar di Madrasah Aliyah Attaraqqie

Malang kelas XI.

2) Memiliki pengalaman dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

3) Kesediaan guru Akidah Akhlak sebagai penilai dan pengguna produk

pengembangan untuk sumber perolehan data hasil pengembangan.

d. Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan akan melibatkan siswa kelas XI Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang.

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

48

E. Uji coba Produk

Penelitian dan pengembangan ini tidak hanya berhenti sampai pada validasi

saja, melainkan akan dilakukan uji coba produk sebagai tahapan selanjutnya.

Peneliti akan menggunakan tes sebagai alat ukur hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah penggunaan media pembelajaran. Berikut akan peneliti jelaskan secara

lebih rinci tentang desain uji coba produk dan subjek uji coba media pembelajaran

Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf.

1. Desain Uji Coba Produk

Setelah melakukan beberapa tahap validasi dari para ahli terhadap

pembelajaran Akidah Akhlak materi Ilmu Tasawuf, selanjutnya peneliti akan

melakukan uji coba produk pada siswa kelas XI. Desain yang akan digunakan

oleh peneliti adalah desain pre-test dan post-test. yaitu membandingkan

sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran interaktif. Pre-test

adalah tes uji soal yang diberikan kepada siswa sebelum diberi perlakuan.

Sedangkan post-test uji soal uang diberikan kepada siswa setelah diberikan

perlakuan. Tujuan diberikan soal pre-test post-test adalah untuk mengetahui

hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunkan media.

R X

X O1

O3 O4

O2 R

Gambar 1 Eksperimen dengan kelompok Kontrol (Pre test – Post test control group desain)

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

49

2. Subjek Uji Coba Produk

Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek siswa kelas XI jurusan

IPS di Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang yang berjumlah 15 siswa dalam

satu kelas. Dalam ini hanya berjumlah 15 siswa maka seluruh siswa dalam

kelas XI IPS akan mengikuti rangkaian penelitian tanpa terkecuali. Untuk

kelas control akan diambil dari kelas XI Bahasa yang akan dipilih secara

random yang dibantu oleh guru mata pelajaran karena siswa berjumlah 26

dalam 1 kelas. Sehingga kemapuan siswa antara kelas eksperimen dengan

konrol seimbang.

F. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah berupa data

kualitatif dan kuantitatif. Pada kebutuhan penelitian dan pengembangan ini

laporan kuantitatif boleh digabung dengan data kualitatif.30

Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket dan hasil dari tes siswa sebelum

dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Berikut

penjelasanya.

1. Penilaian penelitian oleh ahli desain, ahli isi/materi dan ahli pembelajaran ;

2. Penilaian siswa terkait dengan kemenarikan media pembelajaran ;

30

Septiawan Santana, Menulis Ilmuah Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, 2007), hlm. 86.

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

50

3. Hasil tes untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan media pembelajaran.

Sedangkan data kualitatif diperoleh dari :

1. Wawancara kepada Ustadzah Nurul Laili, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran

dan merupakan sumber data pembelajaran di Madrasah Aliyah Attaraqqie

Malang

2. Masukan, tanggapan dan perbaikan yang didapat berdasarkan hasil validasi

dari ahli desain yang dilakukan oleh Bapak Makki, ahli materi yang dilakukan

oleh Bapak Muhammad Subky Hasby, M.Ag selaku dosen mata kuliah

Akidah Akhlak II dan ahli pembelajaran oleh Ustadzah Nurul Laili, S.Pd.I.

G. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data adalah berupa

angket dan tes hasil belajar. Pengumpulan data yang digunakan ini akan

dijelaskan sebagai berikut.

1. Angket

Angket (Quisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab.31

Angket yang digunakan adalah

untuk mengetahui nilai validasi media pembelajaran dari tiga validator.

31

Ibid, hlm. 142.

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

51

Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketepatan

komponen materi, ketepatan perancanaan, dan keaktifan penggunaan media

pembelajaran. Angket skala likert dengan lima alternatif jawabannya sebagai

berikut.

a. Skor 1, jika sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas,

sangat tidak menarik, dan sangat tidak setuju.

b. Skor 2, jika tidak tepat, tidak sesuai, tidak jelas, tidal menarik, dan tidak

setuju.

c. Skor 3, jika cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, dan cukup setuju.

d. Skor 4, jika sudah tepat, sudah sesuai, sudah jelas, dan sudah setuju.

e. Skor 5, jika sangat tepat, sangat seseuai, sangat jelas, dan sangat setuju.

Table 3.1 Tabel Angket

Skor Keterangan

1 jika sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas,

sangat tidak menarik, dan sangat tidak setuju.

2 jika tidak tepat, tidak sesuai, tidak jelas, tidal menarik, dan tidak

setuju.

3 jika cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, dan cukup setuju.

4 jika sudah tepat, sudah sesuai, sudah jelas, dan sudah setuju.

5 jika sangat tepat, sangat seseuai, sangat jelas, dan sangat setuju.

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

52

Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang tanggapan dan

saran dari subjek uji coba, yang selanjutnya dijadikan sebagai revisi. Adapun

beberapa angket yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

a. Angket penilaian atau tangapan ahli isi/materi media pembelajaran.

b. Angket penilaian atau tanggapan dari ahli desain media pembelajaran.

c. Angket penilaian atau tanggapan dari guru mata pelajaran Akidah Akhlak

kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang.

2. Tes hasil belajar

Tes digunakan untuk mengetahui pengaruh media dan hasil belajar

siswa kelas XI yang menggunkan media pembelajaran dengan yang tidak

menggunakan media pembelajaran. belajar setelah menggunakan media

pembelajaran interaktif.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data hasil tes digunakan untuk mengukur tingkat

perbandingan hasil berlajar siswa. Dalam uji coba lapangan pengujian data

dengan cara membandingkan keadaan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Penggunaan desain (pre-test dan post-test) dimaksudkan karena produk

pengembangan sebagai bahan uji coba.

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

53

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian diberi pretest untuk mengetuhi keadaan awal adakah perbedaaan

anatara kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pre-test yang baik

bila nilai kelompok eskperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh

perlakuan adalah (O2- O1) – (O4- O3).

Data yang diperoleh dari hasil uji coba validitas produk akan dianalisis

untuk memastikan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis

multimedia interaktif untuk kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie malang

teruji validitasnya. Teknik analisis data dari pengembangan media

pembelajaran multimedian interaktif tergolong data kualitatif yang

dikuantitatifkan menggunakan teknik analis data presentase. Adapun rumus

yang digunakan untuk mengolah data tanggapan ahli materi, ahli media,

subjek guru mata pelajaran Akidah Akhlak, dan audien dengan

menggunakan rumus32

:

32

Subali, B. dkk,Jurnal:Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak untuk Menumbuhkan

Pemahaman SAINS Siswa Sekolah Dasar,(Surabaya: Universitas Negeri Surabaya), hlm. 27

R X

X O1

O3 O4

O2 R

Gambar 2 Eksperimen dengan kelompok Kontrol (Pre test – Post test control group desain)

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

54

Keterangan :

P = Kelayakan

∑ = Jumlah jawaban penilaian

∑ = Jumlah jawaban tertinggi

100 = Bilangan Konstanta

Tabel 3.2

Kualifikasi Tingkatan Kelayakan Berdasarkan Persentase

NO Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan

1 86% Skor 100% Sangat Valid Tidak revisi

2 76% Skor < 86% Valid Tidak revisi

3 56% Skor < 76% Cukup Valid Perlu revisi

4 < 56% Kurang Valid Harus revisi

Keterangan tabel kriteria tingkat kelayakan tersebut diuraikan oleh peneliti

sebagai berikut.

a) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

persentase tingkat pencapaian 86% ≤ Skor ≤ 100%, maka media

tersebut tergolong kualifikasi sangat layak dan tidak perlu direvisi

P =∑𝑋

∑𝑋𝑖𝑋100

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

55

b) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

persentase 76% ≤ Skor < 86% maka media tersebut tergolong

kualifikasi layak dan tidak perlu direvisi.

c) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

persentase 56% ≤ Skor < 76% maka media tersebut tergolong

kualifikasi cukup layak tetapi perlu direvisi.

d) Apabila media yang diujicobakan tersebut mencapai tingkat

persentase ≤55% maka media tersebut tergolong kualifikasi tidak

layak dan harus direvisi.

Produk sumber belajar berupa multimedia interaktif yang

dikembangkan akan dikatakan berhasil dan dapat dimanfaatkan

sebagai media pembelajaran apabila mencapai minimal pada kriteria

layak (76%).

Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui hasil perbedaan

antara kelompok yang diberi perlakuan dengan yang tidak diberi perlakuan

adalah uji t dengan tarif signifikasi 0,05. Adapun rumus yang digunakan

dengan tingkat kemaknaan 0,05 adalah 33

thitung = ( )

Keterangan:

33

Subana dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005 ), hlm 131-132

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

56

1 : rata-rata nilai kelompok kontrol

2 : rata-rata nilai kelompok eksperimen

gab : varians gabungan antara kelas kontrol dan eksperimen

n1 : jumlah siswa kelompok kontrol

n2 : jumlah siswa kelompok eksperimen

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelas yang

menggunakan produk media pembelajaran interaktif dengan kelas yang tidak

menggunakan produk, maka hasil uji coba dibandingkan ttabel dengan taraf 0.05 atau

5% adalah sebagai berikut :

H0 : tidak ada perbedaan yang signifikan (5%) antara kelas yang

menggunakan produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk.

H1 : ada perbedaan yang signifikan (5%) antara kelas yang menggunakan

produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk. Pengambilan

keputusan:

1) Jika thitung ttabel maka hasilnya signifikan artinya H1 diterima

2) Jika thitung ttabel maka hasilnya nonsignifikan, artinya H1 ditolak

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab IV ini akan dijelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan

hasil pengembangan. Beberapa hal tersebut antara lain adalah: a) Deskripsi

pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif, (b)

Penyajian data hasil validasi para ahli, (c) hasil uji coba media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif, (d) Penyajian data hasil nilai (pre-test dan post-

test). Paparan selengkapnya sebagaimana berikut.

A. Deskripsi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif

Bahan ajar hasil pengembangan yang dibuat yakni berbentuk

multimedia interaktif pokok bahasan ilmu tasawuf berbasis multimedia

interaktif untuk siswa kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Berikut

paparan deskripsi produk.

Bagian ini mencakup cover depan dengn tombol mulai untuk masuk

ke dalam media pembelajaran. Pada halaman depan memuat kalimat daftar

tombol menu yang dapat di klik oleh siswa seseuaindengan materi yang ingin

dipelajari.

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

58

a. Cover Awal

Gambar 4.1 Cover

Cover awal terdiri dari judul media pembelajaran disesuaikan dengan

pokok bahasan yang dikembangkan yaitu mata pelajaran Akidah Akhlak

materi Ilmu Tasawuf, profil penulis, dan tombol mulai, dan halaman masuk

untuk memulai materi pelajaran, background disesuaikan dengan isi materi

yang ada di dalam media pembelajaran, hal ini dimaksudkan agar siswa

mampu mengetahui makna judul sebelum membuka isi dari media

pembelajaran tersebut. Untuk memulai maka harus mengklik tombol mulai

untuk masuk ke halaman awal media pembelajaran multimedia interaktif ini.

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

59

b. Halaman Menu

Gambar 4.2 Halaman Menu

Pada halaman menu memuat 6 tombol materi, yaitu 1) pengertian; 2)

pengertian ahli; 3) sumber; . 4) pembegian; 5) istilah; 6) pustaka. Dan satu

tombol kembali.

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

60

c. Halaman isi

Gambar 4.3 Halaman isi

Halaman tentang isi pengertian ini berisi tentang pengertian ilmu tasawuf

secara umum. Dan juga dilengkapi dengan asal usul penyebutan filsafat

dari berbagai macam sumber. Pada materi yang lain juga dijelaskan secara

singkat dan padat sehingga siswa dapat dengan mudah mengingat materi.

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

61

B. Penyajian Data Hasil Validasi Para Ahli

1. Hasil Validasi Ahli Materi

Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli materi

pembelajaran berupa media pembelajaran interaktif. Validasi pada ahli materi

dilakukan pada tanggal 19 April 2018 oleh Bapak Muhammad Subky Hasby,

M.Ag selaku dosen yang ahli dalam pembelajaran (Akidah Akhlak II).

Paparan deskriptif hasil validasi ahli materi akan ditunjukkan melalui metode

kuisioner dengan instrumen angket yang dapat dilihat pada tabel 4.1 dan

paparan dekriptif hasil revisi dapat dilihat pada tabel 4.2.

a. Validasi Materi/Isi

Data kuantitatif hasil validasi oleh ahli materi/isi akan dipaparkan pada

tabel di bawah ini :

Table 4.1

Hasil Validasi Ahli Materi Ilmu Taswuf

No Pernyataan P (%)

Keterangan

Validasi

1. Pemilihan kosa kata sesuai dengan

materi.

100 Valid

2. Pemilihan kosa kata memudahkan

siswa untuk memahami konteks

kalimat.

100 Sangat valid

3. Ketepatan teks dengan materi. 100 Sangat valid

4. Kebenaran teks dengan materi. 100 Sangat valid

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

62

5. Kejelasan teks dalam media

pembelajaran ilmu tasawuf berbasis

multimedia.

100 Sangat valid

6. Kebenaran penyajian materi dalam

media pembelajaran ilmu tasawuf

berbasis multimedia.

100 Sangat valid

7.

Penyajian materi media

pembelajaran Ilmu Tasawuf berbasis

multimedia mudah dipahami oleh

siswa.

80 Valid

8. Penyajian media pembelajaran Ilmu

Tasawuf berbasis multimedia sesuai

dengan siswa kelas XI MA.

100 Sangat valid

9. Ketepatan bahasa yang digunakan. 80 Valid

10. Konsistensi dan sistematika

penyajian

80 Valid

JUMLAH 94 Sangat valid

Keterangan:

P : persentase tingkat validitas

∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli materi

∑xi : jumlah skor tertinggi

P = ∑

∑ x 100%

P =

x 100%

P = 94%

Berdasarkan hasil validasi materi tersebut, media memperoleh nilai

94% yang berarti sangat valid, dan sudah siap untuk di uji cobakan. Namun

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

63

masih memerlukan perbaikan dibeberapa bagian sesuai dengan komentar dan

saran di bawah ini:

Komentar :

Media sudah bagus, sudah dapat diujikan, tapi perlu diperbaiki lagi pada :

1. Tambahkan penjelasan tentang sumber-sumber

2. Tambahkan referensi media

b. Revisi Produk

Tabel 4.2

No Point fevisi Sebelum revisi Sesudah revisi

1. Penjelasan

sumber-

sumber dalam

ilmu tasawu

2. Tambahkan

referensi

Media ilmu

tasawuf Belum ada

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

64

Sebelum diberikan saran revisi. Media menggunkan sumber hanya pada

point nya saja tanpa menggunkan keterangan tambahan. Sehingga dirasa

kurang lengkap penjelasannya. Pada revisi point dua validator meminta

pencantuman referensi pembuatan media pembelajarannya. Dikarenakan

agar media semakin valid informasi dan data nya.

2. Hasil Validasi Ahli Media

Validasi pada ahli desain ini dilakukan pada tanggal 27 April 2018

oleh Bapak Ahmad Makki Hasan selaku redaksi di UIN Maliki Press

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Paparan

deskriptif hasil validasi ahli desain media pembelajaran terhadap produk

pengembangan media pembelajaran “Ilmu Tasawuf” kelas XI ditunjukkan

melalui metode kuisioner dengan instrumen angket yang dapat dilihat

pada tabel 4.3 dan paparan dekriptif hasil revisi dapat dilihat pada tabel

4.4.

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

65

a. Validasi Desain

Table 4.3

Hasil Validasi Ahli Media Ilmu Taswuf Ke-I

No. Pernyataan P (%)

Keterangan

Validasi

1 Kemenarikan pengemasan desain

cover dalam media pembelajaran

berbasis multimedia. 40% kurang Valid

2 Gambar yang ada dalam media

pembelajaran berbasis multimedia

interaktif yang dikembangkan

sudah sesuai dengan tingkat

MA/SMA

60% Cukup Valid

3 Kesesuaian pemakaian jenis huruf

dalam media pembelajaran

berbasis multimedia 60% Cukup Valid

4 Kemenarikan efek dalam media

pembelajaran berbasis multimedia 40% Kurang Valid

5 Kemenarikan design screen dengan

materi pelajaran 40% Kurang Valid

6 Ketepatan tata letak tombol dalam

media pembelajaran berbasis

multimedia. 40% Kurang Valid

7 Kemudahan sistem pengoprasian

media pembelajaran berbasis

multimedia 60% Cukup Valid

8 Layout pengetikan sudah sesuai

dengan kriteria pengembangan

multimedia 40% Kurang Valid

9 Kemudahan memahami materi

pelajaran dalam media

pembelajaran berbasis multimedia 60% Cukup Valid

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

66

10 Kesesuaian media pembelajaran

berbasis multimedia dengan

karakteristik siswa kelas XI MA 60% Cukup Valid

JUMLAH 52% Kurang Valid

Keterangan:

P : persentase tingkat validitas

∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain

∑xi : jumlah skor tertinggi

P = ∑

∑ x 100%

P =

x 100%

P= 52%

Berdasarkan hasil validasi diatas, media mendapatkan nilai 52% yang

artinya media belum layak digunkan sehingga memerlukan banyak refisi.

Beberapa perbaikannya adalah sebagai berikut.

Komentar :

1. Desain cover perlu penambahan foto pembuat serta tambahan logo

uin

2. Penambahan tombol exit/close

3. Penambahan tombol back/kembali pada tiap slide

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

67

Berdasarkan tabel kritik dan saran di atas, telah dituliskan

bahwasanya ada beberapa aspek yang perlu direvisi atau diperbaiki

sebagai bahan pertimbangan apakah produk layak untuk diteliti

ataukah tidak, serta sebagai penyempurnaan produk sehingga dapat

menjadi lebih berkualitas, dalam perbaikan media pembelajaran

interaktif ini memerlukan 1 kali revisi.

Tabel 4.4

Hasil Validasi Ahli Desain Media Pembelajaran ke-II

No. Pernyataan P (%) Validasi

1 Kemenarikan pengemasan

desain cover dalam media

pembelajaran berbasis

multimedia.

80% Valid

2 Gambar yang ada dalam media

pembelajaran berbasis

multimedia interaktif yang

dikembangkan sudah sesuai

dengan tingkat MA/SMA

100% Sangat Valid

3 Kesesuaian pemakaian jenis

huruf dalam media

pembelajaran berbasis

multimedia

100% Sangat Valid

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

68

4 Kemenarikan efek dalam

media pembelajaran berbasis

multimedia

100% Sangat Valid

5 Kemenarikan design screen

dengan materi pelajaran 80% Valid

6 Ketepatan tata letak tombol

dalam media pembelajaran

berbasis multimedia.

100% Sangat Valid

7 Kemudahan sistem

pengoprasian media

pembelajaran berbasis

multimedia

100% Sangat Valid

8 Layout pengetikan sudah

sesuai dengan kriteria

pengembangan multimedia

80% Valid

9 Kemudahan memahami materi

pelajaran dalam media

pembelajaran berbasis

multimedia

100% Sangat Valid

10 Kesesuaian media

pembelajaran berbasis

multimedia dengan

karakteristik siswa kelas XI

MA

80% Valid

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

69

JUMLAH 92% Kurang Valid

Keterangan:

P : persentase tingkat validitas

∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain

∑xi : jumlah skor tertinggi

P = ∑

∑ x 100%

P =

x 100%

P= 92%

Pada validasi desain ke-II Memperoleh nilai 92%, terdapat peningkatan 40%

dari validasi ke-I, dengan nilai yang diperoleh media termasuk dalam kategori

Sangat Valid dan siap untuk di ujicobakan. Namun masih ada yang perlu

diperbaiki.

Komentar :

1. Desain cover perlu penambahan foto pembuat serta tambahan logo

uin

2. Penambahan tombol exit/close

3. Penambahan tombol back/kembali pada tiap slide

4. Background bisa diganti dengan yang lebih menarik

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

70

b. Revisi Produk

Tabel 4.5

Revisi Media Pembelajaran Berdasarkan Ahli Desain

NO

Point yang

direvisi

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1

Desain cover

perlu

penambahan

foto pembuat

serta tambahan

logo uin

2

Penambahan

tombol

exit/close

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

71

3

Penambahan

tombol

back/kembali

pada tiap slide

4

Background

diganti dengan

yang lebih

menarik

Sebelumnya desain cover belum menggunkan identitas pembuat. Validator

menyarankan agar diberi foto dilengkapi dengan nama dan nim. Juga perlu

penambahan logo UIN Malang pada bagian cover. Beliau juga

menyarankan agar setiap page diberi tombol untuk kembali dan juga

sebuah tombol exit/keluar. Background diganti agar media tidak terkesan

kaku.

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

72

3. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran

a. Validasi Ahli Pembelajaran

Validasi pada ahli pembelajaran dilakukan pada tanggal 21 April 2017

oleh Nurul Laili, S.PdI selaku guru Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang. Paparan deskriptif dari hasil validasi ahli pembelajaran

terhadap produk pengembangan media pembelajaran Ilmu Tasawuf pada kelas

XI ditunjukkan melalui metode kuisioner dengan instrumen angket yang dapat

dilihat pada tabel 4.5 dan table 4.6.

Tabel 4.5

Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-I

No. Pernyataan P (%)

Keterangan

Validasi

1 Kesesuaian materi dengan KI dan KD 80% Valid

2 Kesesuaian materi dengan indikator 80% Valid

3 Sistematika penyajian materi 100% Valid

4 Kebenaran dan kejelasan uraian materi 80% Valid

5 Materi dapat memudahkan pemahaman

siswa 80% Valid

6 Kesesuaian gambar atau bagan untuk

memperjelas materi 100% Valid

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

73

7 Penggunaan bahasa yang tepat dalam

menjelaskan materi 100% Valid

8 Variasi bentuk media memudahkan

siswa dalam memahami materi 100% Valid

9 Kesesuaian bahasa untuk memeperjelas

materi 80% Valid

10 Keseuaian variasi penulisan

memudahkan pemahaman materi 80% Valid

JUMLAH 80% Sangat Valid

Keterangan:

P : persentase tingkat validitas

∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain

∑xi : jumlah skor tertinggi

P = ∑

∑ x 100+%

P =

x 100%

P = 80%

Berdasarkan hasil validasi tersebut, media mendapat nilai 80% yang

berarti media termasuk valid/layak digunakan. Akan tetapi ada bagian yang

perlu diperbaiki sesuai dengan komentar dan saran di bawah ini:

Komentar:

1. Dilengkapi bagian pengertian (dirapikan)

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

74

2. Tambahakn pembegian menurut abu yazid dan al junaidi al Baghdadi

Tabel 4.6

Revisi Media Pembelajaran Berdasarkan Ahli Pembelajaran

NO

Point yang

direvisi

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1.

Dilengkapi

bagian

pengertian

(dirapikan)

2.

Tambahakn

pembegian

menurut abu

yazid dan al

junaidi al

Baghdadi

Belum ada

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

75

Tabel 4.7

Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ke-II

No. Pernyataan P (%)

Keterangan

Validasi

1 Kesesuaian materi dengan KI dan KD 100% Sangat Valid

2 Kesesuaian materi dengan indikator 100% Sangat Valid

3 Sistematika penyajian materi 100% Sangat Valid

4 Kebenaran dan kejelasan uraian materi 100% Sangat Valid

5 Materi dapat memudahkan pemahaman

siswa 100% Sangat Valid

6 Kesesuaian gambar atau bagan untuk

memperjelas materi 100% Sangat Valid

7 Penggunaan bahasa yang tepat dalam

menjelaskan materi 100% Sangat Valid

8 Variasi bentuk media memudahkan siswa

dalam memahami materi 100% Sangat Valid

9 Kesesuaian bahasa untuk memeperjelas

materi 100% Sangat Valid

10 Keseuaian variasi penulisan memudahkan

pemahaman materi 100% Sangat Valid

JUMLAH 100% Sangat Valid

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

76

Keterangan:

P : persentase tingkat validitas

∑x : jumlah skor jawaban dari validator ahli desain

∑xi : jumlah skor tertinggi

P = ∑

∑ x 100+%

P =

x 100%

P = 100%

Pada validasi pembelajaran ke-II, media mendapatkan nilai 100%. Ada

kenaikan 20% dari validasi ke-I yang berarti sangat valid. Dengan

demikianmaka media siap digunkan. Akan tetapi ada beberapa bagian yang

perlu diperbaiki.

Komentar :

1. Tambahkan logo UIN

2. Tambahkan identitas penulis

3. Tampilan dipercantik

Komentar ini sama dngan komentar yang diberikan oleh ahli media.

C. Hasil belajar siswa kelas XI Attaraqqie, Malang

1. Hasil belajar siswa kelas control (pre-test dan post-test)

Hasil nilai pre test dan post test ini diperoleh dari uji dilapangan

pada kelas control yang tidak dilakukan pembelajaran dengan

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

77

menggunkan media pembelajaran ilmu tasawuf, yakni kelas XI Bahasa.

Adapun penyajian data pre test dan post test adalah sebagai berikut pada

tabel 4.8

Tabel 4.8

Nilai pre-test dan post-test kelas kontrol

NO NAMA NILAI

Pre-Test Post-Test

1 Alviatus solicha 40 50

2 Amalia megawati junaidi 65 60

3 Atikah 45 60

4 Chosiatul wilda 65 85

5 Eril lintang nirmala putri 75 75

6 Fadillah ayu andini 40 50

7 Faradila rahman 70 75

8 Farazian faila anishya 35 40

9 Fedora alphoninda saputri 40 30

10 Hajjar khoiriyah 45 35

11 Hanin remanita kuranis 55 50

12 Luthfiatul mursyidah 40 35

13 Mirna kamila salsabila 45 55

14 Munawaroh 65 80

15 Alviatus solicha 75 75

JUMLAH 845 890

RATA-RATA 52.8125 55.625

2. Hasil belajar siswa kelas eksperimen (pre-test dan post-test)

Hasil nilai pre test dan post test ini diperoleh dari uji dilapangan

pada kelas eksperimen dengan tidak dilakukan pembelajaran dengan

menggunkan media pembelajaran ilmu tasawuf, yakni kelas XI IPS.

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

78

Adapun penyajian data pre test dan post test adalah sebagai berikut pada

tabel 4.9

Tabel 4.9

Nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen

NO NAMA NILAI

Pre-Test Post-Test

1. Aftihah Maulidia 45 75

2. Amalia Sukma Kusuma W. 65 90

3. Aminatuz Zuhriyah Adiyatna 45 85

4. Atika Purnama Sari 65 80

5. Cindi Putri Rahmawati 75 90

6. Fatimah Az Zahra 40 80

7. Hanifah 75 90

8. Himmah Aliyah 35 90

9. Iin Maisyaroh 40 95

10. Ilmiatul Rizkiyah 45 90

11. Irmawati Wijaya 55 85

12. Luthfiatuz Zahra Hafiza 45 75

13. Rizka Intan Yulia 45 75

14. Uswatun Chasanah 60 85

15. Sinta Rahmati 75 85

JUMLAH 810 1270

RATA-RATA 54 84.6667

Adapun keterangan kelas eksperimen yang keseluruhan jumlah siswanya

adalah 15 siswa, maka semua siswa dapat mengikuti pembelajaran secara

keseluruhan.

Berdasrkan tabel 4.8 dan 4.9 sudah terlihat jelas bahawa tanpa

dilakukannya uji-t sudah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang

menggunkan produk media dengan kelas yang tidak menggunkan produk

media dalam pembelajaran. Kelas dengan penggunaan produk memperoleh

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

79

nilai rata-rata sebesar 84,6 sedangkan kelas yang tidak menggunkan produk

memeperoleh nilai rata-rata sebesar 55,6. Namun peneliti ingin mengetahui

perbedaan belajar siswa secara signifikan yaitu melalui uji-t. berikut adalah

langkah dalam melakukan uji-t.

Langkah 1 : Membuat H1 dan H0 dalam bentuk kalimat

H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas yang

menggunakan produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk berupa media

pembelajaran Multimedia Interaktif.

H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas

yang menggunakan produk dengan kelas yang tidak menggunakan produk berupa

media pembelajaran Multimedia Interaktif.

Langkah 2 : Menentukan kriteria uji t.

a. Jika nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel maka signifikan artinya H0 diterima

dan H1 ditolak.

b. Jika nilai thitung lebih besar dari pada ttabel maka signifikan artinya H0 ditolak

dan H1 diterima.

Langkah 3 : Mencari Rata-Rata ( ), Standar Deviasi (S), Varians (S2)

a. Rata-rata kelompok kontrol ( 1) dan kelompok eksperimen ( 2)

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

80

1 = ∑

=

= 55,625

2 = ∑

=

= 84,6667

Keterangan:

1 : rata-rata nilai kelompok kontrol

2:rata-rata nilai kelompok eksperimen

n1 : jumlah siswa kelompok kontrol

n2 : jumlah siswa eksperimen

∑1: Jumlah rata-rata kelompok control

∑2 : Jumlah rata-rata kelompok eksperimen

b. Standar deviasi kelompok kontrol (S1) dan kelompok eksperimen (S2)

S1 = √∑( )

= √

= √

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

81

=√12 124

=11,274

S2 = √∑( )

= √

= √

= √131 3

= 114,72

Keterangan:

S1 : Standar deviasi kelompok control

S2 : Standar deviasi kelompok eksperimen

x : nilai responden

1 : rata-rata nilai kelompok control

2: rata-rata nilai kelompok eksperimen

n1 : jumlah siswa kelompok kontrol

n2: jumlah siswa kelompok eksperimen

c. Varians kelompok kontrol (S12) dan kelompok eksperimen (S2

2)

S12 = ∑( )

=

= 127.12

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

82

S22

= ∑( )

=

= 13166,63

Keterangan:

S12 : Varians kelompok kontrol

S22

: Varians kelompok eksperimen

x : nilai responden

1 : rata-rata nilai kelompok control

2: rata-rata nilai kelompok eksperimen

n1 : jumlah siswa kelompok kontrol

n2: jumlah siswa kelompok eksperimen

tabel 4.10

Nilai Rata-rata, Standart Deviasi, Variansi

Nilai

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Rata-rata 55,625 84,66

Variansi ( ) 127,12 13166,63

Standar deviasi 11,274 114,74

Jumlah siswa 15 15

Nilai tertinggi=100 85 95

Nilai terendah=0 35 75

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

83

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil nilai siswa kelas kontrol nilai rata-rata

55,625; varians 127,12. Sedangkan hasil nilai siswa untuk kelas eksperimen nilai

rata-rata 84,66; varians 13166,63

Langkah 4 : Mencari Thitung dengan rumus

Uji t dilakukan setelah mengetahui keragaman kedua data. Setelah dilakukan

penghitungan data sebagai berikut:

diket : = 55,625 n1= 15 S12 = 127,12

= 84,66 n2= 15 S22 = 13166,63

gab = ( ) ( )

gab = ( ) ( )

( )

=( ) ( )

=

=

= 8172,32

thitung = ( )

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

84

= |( |

= | |

= | |

= | |

= |0,71|

Langkah 5 : Menentukan ttabel

Taraf signifikansi (α = 0,05)

dk = n1-1 = 15-1 = 14, sehingga diperoleh data tabel ke -14 dengan demikian maka

Ttabel = 2,145

Langkah 6 : Membandingkan thitung dan ttabel

Hasil thitung dan ttabel adalah |0 1|≥2,145, maka dapat disimpulkan H0 ditolak

dan H1 diterima. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa “ada perbedaan hasil belajar

siswa yang signifikan antara kelas XI IPS yang menggunakan media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf dengan kelas XI Bahasa yang tidak menggunakan media

pembelajaran interaktif.

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

85

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif

Media Pembelajarana dalah satu dari sarana Yang dapat digunkan

sebagai perantara dalm proses belajar mengajar untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

meningkatkan motivasi semangat belajar dalam proses pembelajaran.34

Proses pembelajaran akan sangat terbantu dengan adanya media

pembelajaran yang menarik yang dapat meningkatkan semangat peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Pengembangan multimedia interaktif pada materi ilmu tasawuf ini

didasarkan pada belum tersedianya media pembelajaran tentang ilmu

tasawuf yang didukung dengan basis multimedia interaktif. Dengan

demikian hasil pengembangan produk ini dimaksudkan untuk memenuhi

tersedianya media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Madrsah

Aliyah dalam mencapai tujuan pembelajaran kurikulum. pada media

pembelajaran interaktif ilmu tasawuf siswa dapat mempelajari materi yang

ada dengan dilengkapi dengan tambahan materi dan penjelasan yang

sederhana sehingga mampu digunkan untuk menambah kemampuan siswa

34

Hajar AH. Sanaky. Media Pembelajaran, Yogyakarta;Safira Insan Pers,2009,hlm.3

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

86

dalam menguasai materi ilmu tasawuf. Media pembelajaran ini juga bisa

didownload pada smartphone siswa sebagai sarana pembelajaran yang

lebih menyenangkan.

Pengembangan pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini didasarkan

pada belum tersedianya media pembelajaran interaktif yang menarik dan

juga bisa diakses dengan menggunkan smartphone sehingga dapat

dioperasikan oleh siswa dengan mudah. Oleh karena itu produk ini

dimaksudkan untuk memenuhi tersedianya media pembelajaran yang

menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Madrasah

Aliyah Attaraqqie Malang.

“Multimedia Interaktif Ilmu Tasawuf” adalah media pembelajaran

inetraktif materi ilmu tasawuf muatan akidah akhlak yang dilengkapi

dengan berrbagai menu. “Multimedia Interaktif Ilmu Tasawuf yang

dikembangkan oleh peneliti berupa media pembelajaran berbasis android

yang dapat dioperasikan melalui smartphone. Menu yang ada di dalam

media pembelajaran ini tidak hanya memuat tentang materi yang terdapat

dalam buku pengangan siswa, melainkan tambahan materi dan penjelasan

agar lebih memahamkan siswa tentang materi ilmu tasawuf. Hal ini sesuai

dengan fungsi media pembelajaran yang salah satunya adalah memperjelas

penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

87

kata tertulis atau lisan belaka)35

, sehingga lebih menarik minat belajar

siswa dan mengarahkan siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam

pembelajaran.

Pengembangan produk berupa media pembelajaran interaktif ilmu

tasawuf divaldasi terlebih dahulu oleh tenaga ahli untuk mengetahui

apakah produk yang dikembangkan valid atau tidak valid. Kelemahan

media tersebut selanjutnya diatasi dengan cara revisi. Apabila media telah

dikatkan valid makan pengembangan tidak perlu melakukan revisi dan

produk telah siap untuk di uji cobakan. Namun, apabila media

pembelajaran belum dikatakan valid maka harus dilakukan revisi terlebih

dahulu sehingga siap untuk diuji cobakan.

Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini memiliki kelebihan

dan kekurangan yang masih perlu lagi diperbaiki. Kelebihan media

inetraktif ilmu tasawuf ini yaitu:

Media pembelajaran interaktif Ilmu Tasawuf ini didesain dengan

tampilan yang menarik berdasarkan dengan karakteristik siswa

Madrasah Aliyah/SMA

Materi yang disajikan dalam media pembelajaran interaktif ilmu

tasawuf ini sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang sudah ditetapkan di dalam Kurikulum 2013.

35

Arief Sadiman. 2002. Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar, Pengertian

Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm.16

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

88

Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini dilengkapi dengan

penambahan materi yang dapat menambahkan wawasan siswa.

Serta dikemas dalam bentuk android sehingga dapat di operasikan

melalui smartphone.

Beberapa kekurangan dalam media interaktif ilmu tasawuf ini

diantaranya adalah media ini hanya sebagai alat untuk mentransfer ilmu

secara pengetahuan dan belum dapat memaksimalkan ilmu amaliyah atau

praktek dalam pribadi masing-masing siswa. Kekurangan yang lain dalam

media pembelajaran interaktif ini adalah keterbatasan dana peneliti,

sehingga peneliti belum bisa uploading dalam Play Store. Sehingga

penyampaian media hanya bisa melalui handphone ke handphone.

Penyampaian juga bisa melalui barkode yang tertera pada label CD atau

mengcopy dari CD.

B. Validitas Data Validator.

Validasi dari validator dikonversikan dalam nilai presentase yang

berdasarkan pada ketentuan tingkat validitas serta dasar pengambilan

keputusan untuk merevisi media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf

digunkan keriteria kualifikasi penilaian sebagai berikut.

1. Analisis Data Hasil Validasi Materi

Paparan hasil validasi ahli materi atau isi oleh dosen Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Muhammad Subky Hasby, M.Ag

terhadap media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf kelas XI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

89

Madrasah Aliyah Attaraqqie malang berdasarkan tabel adalah sebagai

berikut.

Hasil validasi materi pengembangan media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf ini dinyatakan sangat valid atau layak

digunakan dalam pembelajaran dengan presentase nilai 94%. Hal ini

menunjukan bahwa media pembelajaran ini layak untuk diuji

cobakan, namun masih ada beberapa hal yang harus direvisi atau

ditambahkan dari kekurangan medianya.

Berdasarkan validasi menurut ahli isi atau metari, materi dalam

media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini perlu adanya

penambahan keterangan pada sumber-sumber ilmu tasawuf, dan ini

telah direvisi sehingga valid dan siap untuk diuji cobakan. Secara

keseluruhan sudah sangan sesuai dengan standart kompetensi yang

sudah didtetapkan oleh kurukulum 2013 yakni standart kometensi 1.

Memahami konsep imu tasawuf. Materi yang disajikan dalam media

ini sangat sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh kurikulum 2013

yakni menyimpulkan hasil penyajian kata-kata yang lebih ringkas

sehingga sisiwa dapat memahami dengan mudah.

Begitu pula dengan indikator pembelajaran, indikator yang

disajikan dalam materi media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf

sudah sesuai dnegan standart kompetensi dan kompetensi dasar.

Indikator ini dikembangkan dengan mengacu kepada standar

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

90

kompetemsi dan kompetensi dasar kurikulum 2013, sehingga media

pembelajaran interaktif ilmu tasawuf sudah sesuai dengan ketetapan

pemerintah di dalam kurikulum 2013.

Susunan kalimat yang digunakan dalam menyajikan materi

pada media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf sangat mudah

dipahami, karena disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa.

Sehingga, susunan kalimat uang digunkan menggunkan kalimat yang

sederhana dan tidak rumit agar siswa lebih memahami isi materi yang

disampaikan dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf.

Susunan kalimat dan disajikan dan dengan peletakan serta

penggunaan kalimat yang sederhana didukung dengan dapat

diperasikan dengan smartphone sehingga dapat membentu menginget

informasi/materi yang sedang dipelajari oleh siswa. Siswa merasa

senang ketika menggunkan media pembelajaran interaktif ilmu

tasawuf karena mengopersikan meleluai smartphone.

Isi materi yang terdapat dalam media pembelajaran interaktif

ilmu tasawuf sudah relatif jelas dan mudah dipahami. Isinya tidak

terlalu panjang lebar melainkan padat, singkat, dan jelas, sehingga

siswa tidak bosan dengan materi yang disajikan karena materinya

yang singkat, padat, dan jelas.

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

91

Dari angket yang diisi oleh ahli media embelajaran interaktif

“foundation” tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat

validititasnya menggunakan rumus berikut:

P =∑

∑ 100

P =

100

P =

100

P = 94%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka kita ketahui bahwa

persentase kevalidan sebesar 94%. Semua dengan tabel konversi

skala tingkat pencapaian 94% berada pada kualifikasi valid, hal ini

menunjukan bahwa materi yang dikemas dalam media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf memiliki tingkat kevalidan yang tinggi,

seperti yang diketahui bahwa sebagai sarana yang dapat digunakan

untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sebagai sarana alat untuk

penunjang proses pembelajaran, agar peserta didik dpat menerima

materi dengan efektif dan efisien.36

36

I Nyoman Sudana Dedeng, Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel (Jakarta : Depdikbud

Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1989),

hal. 7

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

92

2. Analisis Data Validasi Ahli Desain

Berdasarkan hasil validasi pertama menurut ahli desain, media

pembelajaran inetraktif ilmu tasawuf ini memerlukan banyak sekali

perbaikan/revisi agar lebih mengarah pada label kepemilikan media,

dan juga kurangnya tata letak tombol yang dirasa kurang seesuai.

Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini dinyatakan valid

karena memilik kemenarika yang sesuai dengan karakteristik siswa

SMA/Ma. Media pembelajarn interkatif ilmu tasawuf ini didesain

sedemikian rupa sehingga media pembelajaran terlihat menarik untuk

dipelajari.

Begitu juga dengan letak penempatan menu-menu yang

digunakan pada media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini sudah

tepat, perlu penembahan tombol close/tutup dan juga penembahan

tombol back/kembali. Tidak terdapat halaman kosong, tombol-

tombol dan navigasi yang konsisten dalam penempatan serta

fungsinya, sehingga siswa yang meihat tidak bosan dan dapat

mengoprasikan media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini

dengan baik.

Penggunaan font yang digunakan dalm media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf ini sudah sesuai dengan siswa kelas XI

MA/SMA, karena font yang digunkan mudah dibaca dan sudah

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

93

sesuai dengan letak penempatan menu, begitu juga dengan model dan

huruf yang sisuaikan dengan karakteristik siswa MA/SMA.

Dari angket yang diisi oleh ahli desain media pembelajaran

interaktif Ilmu Tasawuf tersebut, kemudian dihitung persentase

tingkat validitasnya menggunakan rumus sebagai berikut.

P = ∑

∑ 100

P =

100

P =

100

P = 92%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kita ketahui

bahwa persentase kevalidan sebesar 92% Semua dengan tabel

konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 92%

berada pada kualifikasi sangat valid, hal ini menunjukkan bahwa

desain dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf memiliki

tingkat kemenarikan yang tinggi sehingga dapat menarik perhatian

siswa dalam pembelajaran, seperti yang diketahui bahwa salah satu

tujuan penggunaan media pembelajaran adalah agar proses interaksi

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

94

komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdayaguna.37

3. Analisis Data Validasi Ahli Pembelajaran

Hasil validasi desain pengembangan media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf ini dinyatakan sangat valid atau layak

digunakan dengan persentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa

media pembelajaran ini layak untuk diuji cobakan.

Menurut ahli pembelajaran, materi dalam media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf ini sudah sesuai dengan standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pemerintah di dalam

Kurikulum 2013. Begitu pula dengan indikator pembelajaran,

indikator yang disajikan dalam materi media pembelajaran interaktif

ilmu tasawuf sudah sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Indikator ini disesuaikan dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ada di dalam media

pembelajaran interaktif ilmu taaswuf.

Materi dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini

lengkap. Materi yang disajikan sudah mencakup pengertian ilmu

tasawuf, pengertian menurut para ahli, sumber-sumber ilmu tasawuf,

dan pembagian ilmu tasawuf.

37

Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini.

Jakarta: DepdikbudMason R. (1994)

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

95

Susunan kalimat yang digunakan dalam menyajikan materi

pada media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini mudah

dipahami. Kalimat yang digunakan singkat, padat, dan jelas karena

menyesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. Kalimat disusun

dengan sederhana agar siswa dapat memahami materi dengan mudah.

Secara keseluruhan media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf

ini sudah layak digunakan pada pembelajaran. Media pembelajaran

interaktif ini sudah memenuhi komponen isi media pembelajaran

yakni terdapat petunjuk penggunaan, standar kompetensi, kompetensi

dasar. Sehingga secara keseluruhhan menurut ahli pembelajaran

media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini layak untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

P =∑

∑ 100

P =

100

P =

100

P = 100%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kita ketahui

bahwa persentase kevalidan sebesar 100%. Semua dengan tabel

konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat pencapaian 100%

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

96

berada pada kualifikasi sangat valid, hal ini menunjukkan bahwa

desain dalam media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf memiliki

tingkat kemenarikan yang tinggi sehingga dapat menarik perhatian

siswa dalam pembelajaran, seperti yang diketahui bahwa salah satu

tujuan penggunaan media pembelajaran adalah agar proses interaksi

komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdayaguna.38

C. Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ilmu Tasawuf

Dari hasil nilai yang didapat oleh kelas eksperimen berjumlah 15

siswa MA Attaraqqie Malang, diperoleh perbedaan hasil belajar

siswa yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas

setelah diberikan perlakuan, baik kelas yang menggunakan media

pembelajaran maupun kelas yang tidak menggunakan media

pembelajaran interaktif ilmu tasawuf. Nilai rata-rata kelas yang

menggunakan media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah

84,66, sedangkan nilai rata-rata kelas yang tidak menggunakan media

pembelajaran interaktif ilmu tasawuf adalah 54.

Hal ini dikarenakan minat siswa dalam belajar ilmu tasawuf

mengalami peningkatan karena didukung dengan media yang ada.

38

Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini. Jakarta:

DepdikbudMason R. (1994)

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

97

Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini memiliki kelebihan,

yaitu:

Media pembelajaran interaktif Ilmu Tasawuf ini didesain dengan

tampilan yang menarik berdasarkan dengan karakteristik siswa

Madrasah Aliyah/SMA

Materi yang disajikan dalam media pembelajaran interaktif ilmu

tasawuf ini sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang sudah ditetapkan di dalam Kurikulu 2013.

Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini dilengkapi dengan

penambahan materi yang dapat menambahkan wawasan siswa.

Serta dikemas dalam bentuk android sehingga dapat di operasikan

melalui smartphone.

Dengan media pembelajaran yang ideal membuat siswa tertarik

untuk belajar ilmu tasawuf. Dengan tertariknya siswa belajar ilmu

tasawuf membuat siswa lebih semangat dlam belajar. Semangatnya

belajar siswa dan didukung dengan media yang menggunakan bahasa

yang sederhana membuat informasi materi pembelajaran

tersampaikan kepada siswa dengan tepat. Karena informasi

tersampaikan dengan tepat ini, membuat pemahaman siswa

meningkat. Sehingga membuat hasil belajarnya pun meningkat.

Menurut siswa, materi pada media pembelajaran interaktif ilmu

ini sangat mudah dipahami. Dari hasil wawancara yang diperoleh

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

98

dari siswa menunjukkan bahwa materi dalam produk media

pembelajaran interaktif ilmu tasawuf sangat mudah dipahami oleh

siswa. Hal ini karena Multimedia interaktif memiliki karakteristik

yang merupakan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain,

yaitu:

1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan

kemudahan umpan balik.

2) Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam

menentukan topic proses pembelajaran.

3) Multimedia memberikan kemudahan control yang sistematis

dalam proses pembelajaran39

Dengan kelebihan yang dimiliki media interaktif ilmu tasawuf ini

dapat menarik perhatian siswa. Karena multimedia inetraktif ilmu

tasawuf yang disajikan dalam bentuk aplikasi android yang bisa

dioperasikan melalui smartphone. Sehingga siswa dapat dengan

mudah mengopersikan dengan atau tanpa bantuan guru mata

pelajaran. Media ini juga dilengkapi dengan tombol-tombol yang

dapat dioperasikan oleh siswa dengan mudah.

Dibandingkan dengan sebelumnya penggunaan media

pembelajaran masih sangat jarang dan media yang ada bersifat satu

Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung:

Alfabeta, 2008),hlm.235.,/‟

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

99

kali pemakaian dengan warna dan bentuk kurang menarik bagi siswa

sehingga siswa merasa kesulitan untuk memahami materi yang ada.

Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf ini disajikan dengan

bentuk materi yang dilengkapi dengan tambahan materi, yang

ditunjang dengan desain menarik membuat daya tarik tersendiri bagi

siswa sesuai dengan karakteristik media pembelajaran interaktif

bahwa mampu memiliki lebih dari satu media konvergen, misalnya

menggabungkan unsur audio dan visual.40

Selain itu multimedia

interaktif memiliki kelebihan antara lain:

a) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,

seperti kuman, bakteri, electron dan sebagaiya.

b) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin

dihadirkan kesekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.

c) Menyajikan benda atau peristwa yang kompleks, rumit dan

berlangsung cepat atau lambat, seperti sitem tubuh manusia,

bekerjanya suatu mesin, beredarnya lanet, berkembangnya bunga dan

ain-lain.

d) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, bulan, bintang, salju dan

lain-lain.

40

Ibid, hlm 19

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

100

e) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, letusan guung

berapi, harimau, racun dan lain-lain.41

Dari beberapa kelebihan di atas, multimedia interaktif ilmu

tasawuf ini mampu menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks,

rumit dan berlangsung cepat atau lambat tanpa harus siswa

melakukannya secara langsung pada waktu itu, perbedaan anatara

penyebutan nama asal tentang asal usul ilmu tasawuf, perbedaan

anatara tasawuf akhlaki, amali, dan falsafi, serta pemaparan tentang

beberapa istilah-istilah yang terkandung dalam ilmu tasawuf.

41

Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, James D. Russel, Teknologi Pembelajaran

dan Media untuk Belajar, Jakarta; Fajar Interpratama Offset, 2012, hlm.169

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

101

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan proses pengembangan dan hasil uji coba terakhir terhadap

media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf kelas XI Madrasah Aliyah

Attaraqqie Malang ini dapat dipaparkan sebagai berikut.

1. Media pembelajaran interaktif ilmu tasawuf untuk kelas XI MA/SMA

merupakan media pembelajaran yang berisi materi yang dapat dijadikan

tambahan materi pembelajaran kepada siswa. Media pembelajaran ini dapat

dioperasikan melalui smartphone dengan cara men-copy file dari CD

(Compatc Disc) atau men-scan barkode pada cover CD dan juga dapat

diunduh melalui playstore Media Pembelajran Multimedia Interaktif ilmu

tasawuf

2. Terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas XI Madrasah Aliyah Attaraqqie

Malang antara kelas yang menggunakan media pembelajaran interaktif Ilmu

Tasawuf dengan kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran

interaktif Ilmu Tasawuf. Kelas yang menggunakan media pembelajaran

memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dari pada kelas yang tidak

menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif, karena kelas yang

menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif mendapatkan

stimulus yang lebih melalui multimedia, dan pemilihan warna yang serasi.

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

102

Kenaikan hasil belajar siswa kelas XI IPS dikarenakan penambahan

media yang ideal. Penambahan media pembelajaran dalam proses

pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dikarenakan

desain media yang sesuai dengan karakter siswa SMA/Aliyah. Hal ini

membuat siswa semangat belajar. Ditambah lagi dengan penggunaan bahasa

yang sederhana membuat siswa semakin mudah memahami materi.

Pemahamn materi dengan tepat membuat siswa dapat mengerjakan soal

ujian dengan tepat. Sehingga dapat meningkatkan hasil belahar siswa pada

materi ilmu tasawuf ini.

Dengan demikian pengembangan media pembelajaran interaktif ilmu

taaswuf untuk siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang

dikatakan mempunyai kualitas baik. Hal ini dikarenakan media pembelajaran

interaktif ilmu tasawuf dapat memberikan perbedaan hasil belajar siswa yang

signifikan antara kelas yang menggunakan media pembelajaran dengan kelas

yang tidak menggunakan media pembelajaran.

B. Saran

Saran-saran yang diajukan meliputi saran untuk keperluan pemanfaatan

produk dan saran pengembangan lanjutan, secara rinci berikut penjelasan terkait

dengan saran-saran:

1. Saran untuk Kepentingan Pemanfaatan Produk

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

103

Berikut adalah beberapa saran terkait dengan keperluan pemanfaatan

produk:

a. Media pembelajaran ini disusun sesuai karakteristik siswa,

sehingga siswa diharapkan dapat menggunakannya secara

mandiri.

b. Media pembeajaran interaktif ilmu tasawuf bukanlah satu-satunya

sumber belajar siswa, hendaknya guru menyarankan siswa untuk

membaca sumber lain yang relevan.

2. Saran untuk Desiminasi Produk

Pengembangan media pembelajaran interaktif ilmu taaswuf ini

tidak melakukan tahap desiminasi (penyebaran) produk, namun bila

dikehendaki untuk proses desiminasi beberapa yang perlu

dipertimbangkan, yakni media pembelajaran ini disusun berdasarkan

karakteristik siswa Madrasah Aliyah Attaraqqie Malang. Bila hendak

diperbanyak, sebaiknya dilakukan revisi sesuai dengan karakteristik siswa

lain.

3. Saran untuk Pengembangan Lanjutan

Berdasarkan catatan saat uji coba yang telah dilaksanakan, maka

untuk pengembang lanjutan dan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

media pembelajaran, memberikan saran-saran sebagai berikut:

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

104

a. Produk pengembangan ini sudah dilakukan revisi-revisi kecil

sesuai dengan saran validator dan siswa pengguna. Namun, untuk

lebih meningkatkan kualitas media pembelajaran hendaknya

direvisi lebih lanjut.

b. Media pembelajaran ini hanya terbatas pada materi ilmu taaswuf,

oleh karenanya perlu dikembangkan untuk materi atau tema

lainnya.

Pengembangan media pembelajaran ini terdapat hal yang perlu

diperhatikan, yaitu terkait wilayah yang tidak semua tepat dan sesuai

untuk pengaplikasian media pembelajaran ini. Selain itu, dalam

pengaplikasian media pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini ini

tergantung pada kebijakan masing-masing instansi karena tidak semua

instansi menyediakan fasilitas smartphone di sekolah tersebut.

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

105

DAFTAR RUJUKAN

Abdul Majid dan Dian Andayani. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi (Konsep Implementasi Kurikulum 2004), Bandung :

Remaja Rosda Karya.

Anonym, http://PUSTAKAKTI.html diakses tanggal 30 november 2017

Asnawir dan Basyirudin Usman. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat

Press

Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harsono. Peran Prior Knowledge dalam Problem Based Learning,

Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan UGM. Tidak

diterbitkan.

I Nyoman Sudana Dedeng. 1989. Ilmu Perngajaran Taksonomi Variabel,

Jakarta : Depdikbud Dirjen Perguruan Tinggi Proyek Pengembnagan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Kementerian Agama. Akidah Akhlak, Jakarta: Kementerian Agama

Kustandi Cecep, dan Sutjipto Bambang. 2011. Media Pembelajaran : Manual

dan Digital, Bogor: Ghalia Indonesia.

Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. 1994.

Kini. Jakarta: DepdikbudMason R.

Munadi Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:

Referensi GP Press Group.

Nana Sudjiana dan Ahmad Rivai. 2006. Media Pengajaran, Bandung: Sinar

Baru

Nana Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Remaja

Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2004. Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Peraturan Menetri Pendidikan Nasional (permendiknas), No. 2 tahun 2008,

standart kompetensi kelulusan dan isi

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

106

Punaji Setyosari. 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media.

Septiawan Santana. 2007. Menulis Ilmuah Metodologi Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Setyosari Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan,

Kharisma Putra Kencana.

Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Subali, B. dkk,Jurnal:Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak untuk

Menumbuhkan Pemahaman SAINS Siswa Sekolah Dasar,Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya.

Subana dkk. 2005. Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.

Taufik Yumansyah. 2008 Buku Aqidah Akhlak cetakan pertama, Jakarta:

Grafindo Media Pratama.

Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Pusat

Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan

Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Tri Dyah Prastisi. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran RME dan

Pengetahuan Awal Terhadap Kemampuan Komunikasi dan

Pemahaman Matematika Siswa SMP Kelas VII, Jurnal Didaktika, Vol.

2 No. 1 Maret 2007.

Winarno. 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran,Yogyakarta:

Genius Prima Media.

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

1

Nama : ____________________

Berilah tanda silang pada jawaban yang benar!!

Bacalah bismillah sebelum mengerjakan

1. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menerangkan tentang…

a. Penyucian diri c. Penyucian najis

b. Penyucian jiwa d. Penyucian cinta

2. Dalam bahasa yunani, Ilmu Tasawuf diartikan sebagai Theo = tuhan dan

Sopos yang mengandung arti …

a. Bulu domba c. Serambi

b. Hikmah d. Kebijaksanaan

3. Menurit Durji Zaidun, Kata Shufiy berkaitan dengan kata sopia yang

mengandung arti…

a. Kebijaksanaan c. Kecerdasan

b. Kedermawanan d. Kepandaian

4. Pengertian bahwa keberadaan bersama Allah SWT tanpa ada penghubung

adalah pengertian ilmu tasawuf menurut…

a. Muhammad Al-Junairi c. Al-Junaid Al-Baghdadi

b. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi d. Abu Yazid Al-Bustami

5. Dasar ilmu tasawuf dalam Al-Qur‟an tertera dalam…

a. QS. Annas : 8 c. QS. Al-A‟laa : 14

b. QS. Al-An‟am : 10 d. QS. Ad-Dhuha : 14

6. Ibrahim Basyuni membuat pengertian tasawuf menjadi 3 bagian, yaitu…

a. Bidiyah, nihayah, mujahadah c. Bidayah, nihayah, ma‟rifah

b. Bidiyah, hidayah, mujahadah d. Bidayah, mujahadah, muzaqat

7. Ciri umum ilmu tasawuf menurut Abu Wafa Al-Ghanami At-Taftazani

adalah…

a. Nilai tentang cinta manusia c. Nilai tentang memperbanyak

keturunan

b. Nilai tentang cinta dunia d. Nilai tentang pensucian jiwa

8. Tasawuf yang menekankan pada kebiasaan ibadah adalah…

a. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi

b. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi

9. Tasawuf yang menekankan pada masalah falsafah dan metafisika adalah…

a. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi

b. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

2

10. Dibawah ni yang bukan merupakan perilaku orang tasawuf adalah…

a. Selalu mendekat kepada tuhan c. Sering membaca al-qur‟an

b. Mendekat ke tempat judi d. Memperbaiki ibadah

11. Tokoh yang menunjukan tahapan niat pada awal maqamat adalah…

a. Abu nasr As-sarraj c. Abu Saad bin Abu Al-Khair

b. Abu Bakar Al-Kalabadzi d. Abdul Karim Al-Jili

12. Tahapan spiritual menurut Abu Bakar Al-Kalabadzi ada…maqamat

a. 11 c. 7

b. 9 d. 10

13. Berhati jernih, terhindar dari hidup yang buruk, dan senantiasa terisi oleh nur

ilahi adalah definisi tasawuf menurut…

a. Amin Al-Khuldy c. Amin Al-Raihani

b. Amin Al-Kurdy d. Amin Al-Syinqithi

14. Tokoh tasawuf yang mengenalkan konsep “fana-baqa” dan “ittihad” adalah…

a. Ibnu Arabi c. Abu yazid

b. Al-hallaj d. Al-fustani

15. Tokoh yang terkenal dengan konsep “zuhud” adalah…

a. Said bin musayyab c. Said bin umar

b. Said bin siroj d. Said bin hambal

16. Tokoh yang terkenal dengan konsep “hulul” adalah…

a. Al-hallaj c. Al-allaf

b. An-nazzam d. As-saqqaf

17. Tokoh tasawuf yang terkenal dengan konsep “Mahabbah” adalah…

a. Al-ghazali c. Robiah adawiyah

b. Al-bustami d. Ibnu arabi

18. Tokoh tasawuf yang terkenal dnegan konsep “wahdatul-wujud” adalah…

a. Al-hallaj c. Abu yazid

b. Ibnu arabi d. Rabiah

19. Dalam ilmu tasawuf, tahapan-tahapan penyucian jiwa disebut…

a. Manzilat c. Azimat

b. Tarikat d. Maqamaat

20. Tidak mencintai dunia termasuk pengertian dari…

a. Wahdatul-wujud c. Wujud

b. Mahabbah d. Zuhud

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

3

Nama : ____________________

Berilah tanda silang pada jawaban yang benar!!

Bacalah bismillah sebelum mengerjakan

21. Tidak mencintai dunia termasuk pengertian dari…

c. Wahdatul-wujud c. Wujud

d. Mahabbah d. Zuhud

22. Dalam ilmu tasawuf, tahapan-tahapan penyucian jiwa disebut…

c. Manzilat c. Azimat

d. Tarikat d. Maqamaat

23. Tokoh tasawuf yang terkenal dnegan konsep “wahdatul-wujud” adalah…

c. Al-hallaj c. Abu yazid

d. Ibnu arabi d. Rabiah

24. Tokoh tasawuf yang terkenal dengan konsep “Mahabbah” adalah…

c. Al-ghazali c. Robiah adawiyah

d. Al-bustami d. Ibnu arabi

25. Tokoh yang terkenal dengan konsep “zuhud” adalah…

c. Said bin musayyab c. Said bin umar

d. Said bin siroj d. Said bin hambal

26. Tokoh tasawuf yang mengenalkan konsep “fana-baqa” dan “ittihad” adalah…

c. Ibnu Arabi c. Abu yazid

d. Al-hallaj d. Al-fustani

27. Berhati jernih, terhindar dari hidup yang buruk, dan senantiasa terisi oleh nur

ilahi adalah definisi tasawuf menurut…

c. Amin Al-Khuldy c. Amin Al-Raihani

d. Amin Al-Kurdy d. Amin Al-Syinqithi

28. Tahapan spiritual menurut Abu Bakar Al-Kalabadzi ada…maqamat

c. 11 c. 7

d. 9 d. 10

29. Tokoh yang menunjukan tahapan niat pada awal maqamat adalah…

c. Abu nasr As-sarraj c. Abu Saad bin Abu Al-Khair

d. Abu Bakar Al-Kalabadzi d. Abdul Karim Al-Jili

30. Dibawah ni yang bukan merupakan perilaku orang tasawuf adalah…

c. Selalu mendekat kepada tuhan c. Sering membaca al-qur‟an

d. Mendekat ke tempat judi d. Memperbaiki ibadah

31. Tasawuf yang menekankan pada masalah falsafah dan metafisika adalah…

c. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

4

d. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi

32. Tasawuf yang menekankan pada kebiasaan ibadah adalah…

c. Tasawuf akhlaki c. Tasawuf falsafi

d. Tasawuf amali d. Tasawuf haqiqi

33. Ciri umum ilmu tasawuf menurut Abu Wafa Al-Ghanami At-Taftazani

adalah…

c. Nilai tentang cinta manusia c. Nilai tentang memperbanyak

keturunan

d. Nilai tentang cinta dunia d. Nilai tentang pensucian jiwa

34. Ibrahim Basyuni membuat pengertian tasawuf menjadi 3 bagian, yaitu…

c. Bidiyah, nihayah, mujahadah c. Bidayah, nihayah, ma‟rifah

d. Bidiyah, hidayah, mujahadah d. Bidayah, mujahadah, muzaqat

35. Dasar ilmu tasawuf dalam Al-Qur‟an tertera dalam…

c. QS. Annas : 8 c. QS. Al-A‟laa : 14

d. QS. Al-An‟am : 10 d. QS. Ad-Dhuha : 14

36. Pengertian bahwa keberadaan bersama Allah SWT tanpa ada penghubung

adalah pengertian ilmu tasawuf menurut…

c. Muhammad Al-Junairi c. Al-Junaid Al-Baghdadi

d. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi d. Abu Yazid Al-Bustami

37. Menurit Durji Zaidun, Kata Shufiy berkaitan dengan kata sopia yang

mengandung arti…

c. Kebijaksanaan c. Kecerdasan

d. Kedermawanan d. Kepandaian

38. Dalam bahasa yunani, Ilmu Tasawuf diartikan sebagai Theo = tuhan dan

Sopos yang mengandung arti …

c. Bulu domba c. Serambi

d. Hikmah d. Kebijaksanaan

39. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menerangkan tentang…

c. Penyucian diri c. Penyucian najis

d. Penyucian jiwa d. Penyucian cinta

40. Tokoh yang terkenal dengan konsep “hulul” adalah…

c. Al-hallaj c. Al-allaf

d. An-nazzam d. As-saqqaf

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

5

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

6

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

7

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

8

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

9

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

10

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

11

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

12

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

13

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

14

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

15

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

16

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

17

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

18

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

19

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

20

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

21

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

22

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

23

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

24

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

25

Gambar wawancara dengan wakil kepala sekolah

Gambar wawancara dengan guru mata pelajaran

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

26

Gambar Praktek media dalam Kelas

Gambar Praktek Media dalam kelas

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

27

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah/Madrasah : .Madrasah Aliyah At-Taraqie

Mata Pelajaran : .Aqidah Akhlak

Kelas/Smt : Sebelas (XI) / Genap

Materi Pokok : Tasawuf dalam Islam

Alokasi Waktu : 2x30 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2: Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotongroyong , kerjasama, cinta damai. Responsip dan

pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konsepteptual,

procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan

peradaban terkait fenomena kejadian memecahan serta menerapkan

pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4: Mengolah , menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan

2.1. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari

3.1. Menganalisis pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam

Indikator:

3.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan, dan sejarah Tasawuf

dalam Islam

3.1.2 Siswa dapat menyebutkan dalil-dalil yang berhubungan dengan Tasawuf

3.1.3 Siswa dapat menejlaskan macam-macam Tasawuf

4.1. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam

Indikator:

4.1.1 Siswa dapat menyajikan atau mempresentasikan mengenai penegertian,

kedudukan, dan sejarah Tasawuf serta macam-macam Tasawuf dalam

Islam.

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

29

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan, siswa dapat merumuskan pengertian, kedudukan dan

sejarah Tasawuf dalam Islam,

2. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan, siswa dapat menjelaskan macam-macam Tasawuf.

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

1. Pengertian Tasawuf adalah sikap mental yang selalu meemlihara kesucian diri

beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu sikap

bijaksana.

2. Kedudukan (Maqoomat) dalam Tasawuf yaitu zuhud, taubat, wara‟, kefakiran,

sabar, tawakal, ridla..

3. Sejarah Tasawuf bersumber pada ajaran Islam karena dipraktekkan oleh Nabi

Muhammad dan para sahabat.

4. Macam-macam Tasawuf ada 3, yaitu Tasawuf akhlaqi, Tasawuf amali dan

tasawuf falsafi.

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

1. Diskusi,membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setelah diskusi masing-

masing kelompok mempresentasikan kesimpulan di depan kelas.

2. Tanya jawab, guru membagikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi

ajar, setiap bangku diberikan tiga pertanyaaan untuk dijawab bersama teman

sebangku, bagi mereka yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk

menyampaikan jawabanya didepan kelas.

3. Resitasi: guru memberikan tugas mandiri kepada seluruh siswa untuk

mengakses internet dirumah, mencari bahan bacaan tentang pengertian,

kedudukan, sejarah dan macam-macam Tasawuf, kemudian meresume dan

memberikan komentar seperlunya.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Gambar tentang kehidupan para sahabat Nabi yang mencerminkan kehidupan

yang sederhana seperti zuhud, sabar, tawakal, wara’, ridla dan taubat.

2. Alat/Bahan

- Laptop, LCD Proyektor, media pembelajaran ilmu tasawuf

3. Sumber Belajar

- Buku Ajar siswa Akidah Akhlak Kelas XI berjudul “Pendidikan Agama

Islam Akidah Akhlak” oleh Toto Edidarmo, MA dan Drs. Mulyadi

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Page 159: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

30

Pendahuluan

10’ 1) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah

satu siswa

2) Mengkondisikan kelas dan mengkomunikasikan tentang

kehadiran siswa serta kebersihan kelas

3) Apersepsi mengenai materi yang telah diajarkan pada

pertemuan sebelumnya

4) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari dan

kompetensi yang akan dicapai

5) Memotivasi siswa jika pelajaran ini dikuasai, maka siswa dapat

memahami tentang Tasawuf

6) Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan membagi

kelompok

Kegiatan Inti 65’

1). Mengamati

Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dan membagikan

empat gambar yang berbeda

Guru mempersilahkan siswa untuk mengamati gambar sesuai

dengan tema yang ditentukan dengan tujuan masing-masing

kelompok dapat menyimpulkan

2) Menanya

Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara

langsung pada guru, terkait dengan gambar ataupun materi

pembelajaran.

3) Mengeksplorasi/mengumpulkan data/mengeksperimen

Masing-masing kelompok membaca materi atau mencari materi di buku lain dan mendiskusikan isi materi yang sudah didapatkan berkaitan dengan lmu tasawuf

4) Mengasosiasi

Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk mengkaitkan

materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari dan

menyimpulkannya

5) Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas dan memajang hasil kesimpulan diskusi yang sudah

diperbaiki di papan pajangan

Kegiatan Menutup 15’

1) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

2) Guru memberikan penguatan materi ajar

3) Guru memberikan tugas untuk mencari bahan bacaan sesuai

materi ajar “Tasawuf dalam Islam”

4) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup.

Page 160: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

31

H. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)

2. Penilaian kognitif (terlampir)

...........,.....

.............

Kepala Madrasah

Ahmad Hidayat, S.Pd

NIP.

Guru Bidang Studi

Nurul Laili, S.PdI

NIP.

Guru Praktikan

Lailatul Badriyah

NIM. 14110212

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF

1. Jelaskan pengertian Tasawuf dalam Islam ?

2. Jelaskan kedudukan Tasawuf dalam Islam?

3. Jelaskan sejarah Tasawuf dalam Islam?

4. Diskripsikan macam-macam Tasawuf dalam Islam?

5. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam ilmu tasawuf beserta penjelasannya?

Page 161: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah/Madrasah : .Madrasah Aliyah At-Taraqie

Mata Pelajaran : .Aqidah Akhlak

Kelas/Smt : Sebelas (XI) / Genap

Materi Pokok : Tasawuf dalam Islam

Alokasi Waktu : 2x30 Menit

B. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2: Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotongroyong , kerjasama, cinta damai. Responsip dan

pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konsepteptual,

procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan

peradaban terkait fenomena kejadian memecahan serta menerapkan

pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4: Mengolah , menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati ajaran tasawuf untuk memperkukuh keimanan

2.1. Membiasakan penerapan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari

3.1. Menganalisis pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam

Indikator:

3.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian, kedudukan, dan sejarah Tasawuf

dalam Islam

3.1.2 Siswa dapat menyebutkan dalil-dalil yang berhubungan dengan Tasawuf

3.1.3 Siswa dapat menejlaskan macam-macam Tasawuf

4.1. Menyajikan pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam

Indikator:

4.1.1 Siswa dapat menyajikan atau mempresentasikan mengenai penegertian,

kedudukan, dan sejarah Tasawuf serta macam-macam Tasawuf dalam

Islam.

Page 162: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

33

C. Tujuan Pembelajaran

3. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan, siswa dapat merumuskan pengertian, kedudukan dan

sejarah Tasawuf dalam Islam,

4. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan, siswa dapat menjelaskan macam-macam Tasawuf.

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

5. Pengertian Tasawuf adalah sikap mental yang selalu meemlihara kesucian diri

beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu sikap

bijaksana.

6. Kedudukan (Maqoomat) dalam Tasawuf yaitu zuhud, taubat, wara‟, kefakiran,

sabar, tawakal, ridla..

7. Sejarah Tasawuf bersumber pada ajaran Islam karena dipraktekkan oleh Nabi

Muhammad dan para sahabat.

8. Macam-macam Tasawuf ada 3, yaitu Tasawuf akhlaqi, Tasawuf amali dan

tasawuf falsafi.

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

1. Diskusi,membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setelah diskusi masing-

masing kelompok mempresentasikan kesimpulan di depan kelas.

2. Tanya jawab, guru membagikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi

ajar, setiap bangku diberikan tiga pertanyaaan untuk dijawab bersama teman

sebangku, bagi mereka yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk

menyampaikan jawabanya didepan kelas.

3. Resitasi: guru memberikan tugas mandiri kepada seluruh siswa untuk

mengakses internet dirumah, mencari bahan bacaan tentang pengertian,

kedudukan, sejarah dan macam-macam Tasawuf, kemudian meresume dan

memberikan komentar seperlunya.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Gambar tentang kehidupan para sahabat Nabi yang mencerminkan kehidupan

yang sederhana seperti zuhud, sabar, tawakal, wara’, ridla dan taubat.

2. Alat/Bahan

- Laptop, LCD Proyektor, media pembelajaran ilmu tasawuf

3. Sumber Belajar

- Buku Ajar siswa Akidah Akhlak Kelas XI berjudul “Pendidikan Agama

Islam Akidah Akhlak” oleh Toto Edidarmo, MA dan Drs. Mulyadi

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Page 163: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

34

Pendahuluan

10’ 7) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah

satu siswa

8) Mengkondisikan kelas dan mengkomunikasikan tentang

kehadiran siswa serta kebersihan kelas

9) Apersepsi mengenai materi yang telah diajarkan pada

pertemuan sebelumnya

10) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari dan

kompetensi yang akan dicapai

11) Memotivasi siswa jika pelajaran ini dikuasai, maka siswa dapat

memahami tentang Tasawuf

12) Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan membagi

kelompok

Kegiatan Inti 65’

1). Mengamati

Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dan membagikan

empat gambar yang berbeda

Guru mempersilahkan siswa untuk mengamati gambar sesuai

dengan tema yang ditentukan dengan tujuan masing-masing

kelompok dapat menyimpulkan

6) Menanya

Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara

langsung pada guru, terkait dengan gambar ataupun materi

pembelajaran.

7) Mengeksplorasi/mengumpulkan data/mengeksperimen

Masing-masing kelompok membaca materi atau mencari materi di buku lain dan mendiskusikan isi materi yang sudah didapatkan berkaitan dengan lmu tasawuf

8) Mengasosiasi

Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk mengkaitkan

materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari dan

menyimpulkannya

9) Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas dan memajang hasil kesimpulan diskusi yang sudah

diperbaiki di papan pajangan

Kegiatan Menutup 15’

5) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

6) Guru memberikan penguatan materi ajar

7) Guru memberikan tugas untuk mencari bahan bacaan sesuai

materi ajar “Tasawuf dalam Islam”

8) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup.

Page 164: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

35

H. Penilaian

3. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap)

4. Penilaian kognitif (terlampir)

...........,.....

.............

Kepala Madrasah

Ahmad Hidayat, S.Pd

NIP.

Guru Bidang Studi

Nurul Laili, S.PdI

NIP.

Guru Praktikan

Lailatul Badriyah

NIM. 14110212

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF

1. Jelaskan pengertian Tasawuf dalam Islam ?

2. Jelaskan kedudukan Tasawuf dalam Islam?

3. Jelaskan sejarah Tasawuf dalam Islam?

4. Diskripsikan macam-macam Tasawuf dalam Islam?

5. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam ilmu tasawuf beserta penjelasannya?

Page 165: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

36

Page 166: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

37

Pedoman Wawancara Guru

(Nurul Laili, S.Pd.I)

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Pada mata pelajaran

Akidah Akhlak, adakah

materi yang sulit dipahami

siswa? Kenapa?

Pada mata pelajaran akidah akhlak materi yang

sulit diterima oleh siswa adalah ilmu tasawuf.

Hal ini dikarenakan banyaknya pembagian sub

tema pada materi dan juga kurangnya dari pihak

kami dalam pengelolaan media pembelajaran.

Kebanyakan dari kamu hanya mampu

memberikan media media sederhana yang

mungkin itu tidak disukai oleh siswa. Kemudian

ditambah lagi dengan pengajaran kitab salaf

sebagai tambahan disini membuat kami semakin

merasa tidak mungkin membuatkan media

pembelajaran

2. Bagaimana kondisi kelas

pada saat pembelajaran?

Kondisi kelas saat pembelajaran cenderung

tenang. Benar benar tenang. Kebanyakan siswa

mengantuk saat pelajarn dimulai. Tidak hanya

mengantuk, kami sering mendapati beebrapa

siswa tertidur didalam kelas. Apalagi ditambah

dengan sekolah m]yang masuk mulai siang hari

menambah nyaman suasana untuk tidur. Dan hal

iti tidak hanya terjadi sesekali dua kali, hal ini

sangat sering kita dapati dalam pembelajaran

kami.

3. Apakah sebelumnya siswa

pernah diajar dalam mata

pelajaran akidah akhlak ini

dengan media?

Pernah. Namun hanya melalui ppt. sehingga

siswa hanya melihat saja dan mencatat beberapa

materi tambahan dari saya yang saya tampilkan

pada powerpoint. Dan hal sama juga dilakukan

oleh guru mata pelajaran lainnya. Untuk saat ini

media pembelajaran yang kami sampaikan hanya

terfokus pada proyektor.

4. Menurut anda, sebaiknya

apa yang harus dibenahi

dalam pembelajaran

tersebut?

Menurut saya sebaiknya guru disini lebih berani

mengambil tindakan atau gebrakan yang baru

dalam kegiatan belajar dan mengajar. Namun

sayangnya karena yayasan ini terkenal dengan

“sekolah habib” tidak banyak guru-guru yang

mengambil gebrakan baru mengenai teknologi

Page 167: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

38

informasi. Sehingga jika dilihat dari segi

kemajuan sekolah secara modern kita terlihat

sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan

sekolah sekolah yang ada di jalan bandung.

Namun karena kita sudah mengambil sekolah

dengan slogan “sekolah habib” ini maka yang

kita tekankan adalah tentang akhlak siswa. Bukan

hanya akhlak siswa disekolah saja namun juga

akhlak siswa pada masyarakat luar. Maka dari

itu, guru akidah akhlak disekolah ini tidak dipilih

sembarangan orang. Dan pemilihannya pun harus

dari ketua yayasan.

Untuk mengetahui bagaimana akhlak siswa diluar

sekolah kami mengamanahkan hal ini pada guru

mata BK. Disekolah ini guru BK tidak hanya

menangani siswa yang ada disekolah saja, guru

BK membawahi semua perik]laku siswanya

dimanapun iya berada. Mulai dalam hal

berpakaian tata kerama dan yang paling penting

adalah bergaulya dengan lawan jenis. Pergaulan

dengan lawan jenis ini kita beri sangsi dari

sekolah. Kalai ketahuan pacaran maka akan kita

beri point kesalahan 50. Ketika point sudah

melewati 70 maka akan kami keluarkan dan tidak

dinyatakan naik kelas.

4. Kenapa disekolah ini tidak

banyak yang menggunkan

media?

Yang pertama, karena factor usia dari para

pendidik yang memang dinotabenekan bukan lagi

muda. Sehingga untuk menciptakan sesuaitu

yang kreatif cenderung lebih lamban

dibandingkan yang muda. Yang kedua adalah

terbatasnya sarana dan prsarana yang kurang

cukup kalo menurut saya. Karena sekolah ini

gentian dengan strata lain. Kalo pagi digunkan

sama MI dan RA, sedangkan siangnya baru

digunakan oleh Mts dan MA.

Page 168: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

39

Pedoman Wawancara Siswa

(kelas XI IPS Madrasah Aliayah Attaraqqie)

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah ilmu tasawuf

dirasa susah untuk

dipelajari? Mengapa?

Iya. Hal ini dikarenakan kami merasakan hal

yang membosankan saat sedang belajar.

Beberapa guru yang mengajar dengan monoton

dan kurang bervariasai membuat kita jenuh

didalam kelas. Pelajaran hanya terfokus pada

mendengarkan guru. Dan mengerjakan soal jika

itu ada. Hal yang lain yang membuat kami

merasa kesulitan adalah materi yang terlalu

banyak dan asing bagi kami. Karena kami

jarang menemui sufi untuk era yang sekarang

ini. dan pembagian serta beberapa tahapan

maqamat dalam ilmu tasawuf yang susah untuk

dihafalkan penyebutannya.

2. Apakah hal yang

membosankan itu hanya

terjadi pada materi ilmu

tasawuf saja?

Tidak. Ada yang lebih kami rasa sulit selain

ilmu tasawuf, yaitu matematika. Banyaknya

rumus dan sulitnya menghafalkan cara

penyelesaian menjadikan itu terasa berat. Kalau

di ilmu tasawuf kami juga merasakan sulitnya

ketika harus memahami beebrapa kata yang

sulit dan asing bagi kami.

3. Apakah guru mata

pelajaran sebelumnya juga

menggunkan metode atau

cara yang lain untuk

menyampaikan materi

ilmu tasawuf?

Iya. Guru menggunkan slide pada ppt. lalu

kemudian kita diajak berdiskusi dan berdialog

mengenai ilmu taswuf. Tapi hal ini malah

membuat kami serasa membingungkan karena

dari awal kami belum bisa memahami secara

jelas bagaimana ilmu tasawuf tersebut.

4. Bagaimana keadadaan

kelas pada saat belajar

ilmu tasawuf?

Kami lebih banyak mengantuk dan tidur di

kelas. Karena bosan dan jam siang menambah

pula kemalasan untuk belajar.

5. Dari semua mata pelajaran

yang ada, mata pelajaran

apa yang kalian suka?

TIK. Karena itu adalah ilmu tentang computer,

kami lebih suka ilmu tentang computer karena

sekarang sudah hits menggunkan IT. Sayangnya

sekolah kita hanya menggunkan itu untuk ujian

akhir. Sehingga kalau kita sedang bersama

dengan anak-anak yang sekolah diluar sekolah

ini serasa kita seperti gagap teknologi. Kita

hanya tau sedikit tentang itu-itu saja.

Page 169: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

40

Page 170: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

41

Page 171: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

42

Page 172: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

43

Page 173: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

44

Page 174: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

45

Page 175: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

46

Page 176: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF …etheses.uin-malang.ac.id/11984/1/14110212.pdf · memberikanku kesempatan untuk menjadi hamba yang senantia berusaha belajar, berjuang

47

Biodata Mahasiswa

Nama : Lailatul Badriyah

NIM : 14110212

Ttl : Kediri, 29 Oktober 1995

No Hp : 085648364092

e-mail : [email protected]