pengembangan media mini book pada materi …repository.unja.ac.id/4967/1/artikel nobella firsthala...

19
PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA SUNGAI PENUH ARTIKEL ILMIAH OLEH: NOBELLA FIRSTHALIA PUTRI A1A114046 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2018

Upload: trinhnhi

Post on 15-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI KERJASAMA

EKONOMI INTERNASIONAL SISWA KELAS XI IPS 1

SMA NEGERI 1 KOTA SUNGAI PENUH

ARTIKEL ILMIAH

OLEH:

NOBELLA FIRSTHALIA PUTRI

A1A114046

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

JULI, 2018

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 1

PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI KERJASAMA

EKONOMI INTERNASIONAL SISWA KELAS XI IPS 1

SMA NEGERI 1 KOTA SUNGAI PENUH

Oleh: Nobella Firsthalia Putri1, Farida Kohar2, Riyo Riyadi3

1 Mahasiswa Ekonomi PIPS FKIP Universitas Jambi

2 Dosen Ekonom PIPS FKIP Universitas Jambi

3 Dosen Ekonomi PIPS FKIP Universitas Jambi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

Email: [email protected]

Abstrak: Media pembelajaran merupakan sarana guru dalam menyampaikan berbagai bahan

dan materi pelajaran kepada siswa agar lebih mudah disampaikan. Media pembelajaran sudah

mulai dikembangkan oleh para guru dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah. Jenis-

jenisnya antara lain media pameran, media cetak, gambar, alat peraga, film, audio, proyeksi,

dan komputer, (dalam Sanaky, 2013:57). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui

kelayakan Mini Book berdasarkan penilaian dari ahli materi dan ahli media; (2) Mengetahui

tanggapan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh dengan adanya Mini Book

Ekonomi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

Development). Subjek pada penelitian dan pengembangan ini adalah siswa kelas XI IPS 1

SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh yang berjumlah 34 orang, dimana 5 orang siswa mewakili

sebagai subjek tahap uji coba kelomok kecil dan 29 orang siswa lainnya sebagai subjek uji

coba lapangan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sungai Penuh yang beralamat di Jl.

Arif Rahman Hakim Kota Sungai Penuh. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai

bulan Januari 2018 hingga April 2018. Data diperolrh dengan memberikan angket kepada ahli

media, ahli materi, guru mata pelajaran dan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota Sungai

Penuh. Setelah angket dikembalikan, data dianalisis menggunakan Program Microsoft Office

Excel 2007.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa secara keseluruhan rata-rata skor yang

diperoleh dari penilaian ahli media dan ahli materi sebesar 90% yang terletak pada rentang

>90% s/d 100 yang termasuk kategori “Sangat Layak”. Sedangkan hasil uji coba kelompok

kecil dan uji coba lapangan diketahui pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan

kegrafikan masuk dalam kategori “Layak” dengan rata-rata skor () sebesar 86%; 84%; 85%

dan 89%. Dari penilaian tersebut menunjukkan bahwa setiap aspek media Mini Book ekonomi

“Layak” digunakan untuk pembelajaran dengan rata-rata nilai 86%.

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 2

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, harapan kedepannya adalah penelitian ini

berguna sebagai bahan referensi. Dan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti

selanjutnya.

Kata kunci : Media Mini Book dan Kerjasama Ekonomi Internasional.

PENDAHULUAN

Sumber belajar memiliki makna yang

sangat berdekatan dengan media

pembelajaran. Demikian dekatnya, kedua

istilah tersebut sulit dibedakan. Sumber

belajar bisa dipakai sebagai media belajar

dan sebaliknya media pembelajaran dapat

pula berfungsi sebagai sumber belajar.

Apabila kita ingin mencari celah untuk

memberikan distingsi keduanya, yang

paling mungkin hanya terletak pada luas

cakupannya (ruang lingkup). Sumber

belajar memiliki cakupan yang lebih luas

daripada media pembelajaran (dalam

Asyhar, 2010:8).

Selanjutnya Asyhar (2010:8)

menyatakan apabila media pembelajaran

kita pahami dalam arti menyalur pesan,

maka tidak semua sumber belajar dapat

dijadikan media pembelajaran. Namun,

sejauh media itu dapat dijadikan sumber

pesan dan informasi, maka dia juga bisa

dijadikan sebagai sumber belajar. Dengan

kata lain, setiap sumber belajar adalah

merupakan media pembelajaran, akan tetapi

tidak semua media pembelajaran dapat

berfungsi sebagai sumber belajar.

Sumber belajar pada dasarnya

merupakan komponen sistem instruksional

yang meliputi pesan, orang, bahan

peralatan, teknik, dan latar. Sumber belajar

ditetapkan sebagai informasi yang disajikan

dan disimpan dalam berbagai bentuk

media, yang bertujuan agar membantu

siswa dalam belajar sebagai perwujudan

dari kurikulum (dalam Wiarto, 2016:21).

Sedangkan Depdiknas (dalam Asyhar,

2010:8) menyatakan sumber belajar adalah

segala sesuatu yang ada di sekitar

lingkungan kegiatan belajar yang secara

fungsional dapat digunakan untuk

membantu optimalisasi hasil belajar.

Media pembelajaran merupakan

sarana guru dalam menyampaikan berbagai

bahan dan materi pelajaran kepada siswa

agar lebih mudah disampaikan. Media

pembelajaran sudah mulai dikembangkan

oleh para guru dari tingkat pendidikan

dasar hingga menengah. Jenis-jenisnya

antara lain media pameran, media cetak,

gambar, alat peraga, film, audio, proyeksi,

dan komputer, (dalam Sanaky, 2013:57).

Dalam kegiatan belajar mengajar

media mempunyai peran penting karena

membuat proses komunikasi antara guru

dengan siswa terjalin secara optimal. Selain

itu, siswa akan merasa senang dalam

mengikuti pembelajaran sehingga siswa

dapat lebih mudah menangkap materi

pelajaran. Penggunaan media pembelajaran

dikemas secara kreatif, inovatif, menarik,

dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa

agar dapat mencapai tujuan dalam kegiatan

pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran

ekonomi di Sekolah Menengah Atas (SMA)

kebanyakan masih terbatas pada buku

paket, LKS, dan powerpoint. Buku paket

yang ada di pasaran pada umumnya

memiliki ukuran buku yang besar, tebal,

berat, dan kalimat terlalu panjang sehingga

membuat siswa kurang tertarik untuk

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 3

membaca maupun mempelajari buku paket.

Sedangkan media powerpoint tidak semua

guru menggunakannya dalam proses

pembelajaran karena keterbatasan sarana

dan prasarana untuk mendukung

penggunaan media powerpoint seperti

laptop dan proyektor.

Selanjutnya berdasarkan observasi

awal yang telah dilakukan terhadap 10

orang siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1

Kota Sungai Penuh tentang penggunaan

media pembelajaran ekonomi, maka

diperoleh respon siswa sebagai berikut:

Bahwa 50% siswa menyatakan guru

hampir tidak pernah menggunakan lebih

dari 1 media dalam pembelajaran. 40%

siswa menyatakan sering dan bahkan 20%

siswa menyatakan bahwa metode yang

digunakan guru selalu monoton. Selain itu,

80% siswa selalu kesulitan untuk

membawa buku paket karena berukuran

besar dan berat. 40% siswa menyatakan

media pembelajaran yang digunakan guru

hampir tidak pernah berisi gambar dan

ilustrasi. 30% siswa selalu memahami isi

materi yang disajikan dalam media

pembelajaran, namun 20% siswa hampir

tidak pernah memahami isi materi yang

disajikan dalam media pembelajaran.

Gambaran ini mengindikasikan

bahwa guru hanya menggunakan buku

paket dan LKS sebagai sumber belajar,

pemanfaatan buku paket ekonomi belum

digunakan dengan baik, belum lagi siswa

yang cenderung malas membawa buku

paket ke sekolah dengan alasan buku paket

yang berukuran besar dan tebal, serta tidak

semua siswa memiliki buku paket ekonomi

dikarenakan harga yang tergolong mahal

serta LKS yang disediakan tidak memiliki

variasi warna, karenanya siswa mudah

bosan sehingga siswa sulit untuk

memahami materi pembelajaran. Sebagian

besar siswa hanya menggunakan LKS jika

akan melakukan latihan soal-soal saja

sehingga proses belajar mengajar menjadi

monoton.

Untuk itu, pemanfaatan media dan

sumber pembelajaran sedapat mungkin

dikemas lebih menarik agar siswa mampu

memahami materi dengan mudah dan

cepat. Menurut Arsyad (2015: 29), dengan

adanya media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi

belajar, interaksi lebih langsung antara

siswa dan lingkungannya, dan

kemungkinan siswa untuk sendiri-sendiri

sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Salah satu media pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai solusi dalam mengatasi

masalah belajar siswa adalah

pengembangan media pembelajaran yaitu

berupa Mini Book.

Mini Book merupakan meda belajar

untuk siswa yang termasuk dalam golongan

media cetak. Pada media Mini Book

berisikan materi ringkas, soal latihan,

memiliki tampilan yang menarik, mudah

dibawa kemana-mana, dan mampu

membuat siswa terfokus dalam

pembelajaran.

Maka dari itu, selain siswa dapat

menggunakan buku paket Ekonomi SMA,

media Mini Book juga dapat menjadi salah

satu media pembelajaran dalam

pembelajaran Ekonomi di kelas dan di

pelajari siswa secara mandiri di luar kelas

karena Mini Book berisi materi pokok yang

mudah dipahami dan dikemas secara

menarik dengan gambar atau ilustrasi

supaya menarik minat siswa untuk belajar.

Mini Book digunakan untuk memotivasi

siswa dalam belajar dan setelah siswa dapat

termotivasi maka siswa dapat

meningkatkan hasil belajarnya.

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 4

Berdasarkan penelitian sebelumnya

yang telah dilakukan oleh Arianti (2011)

yang berjudul “Pengembangan Mini Book

Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk

Mendukung Pembelajaran Kelas XI IPA

SMA Muhammadiyah 4 Surabaya”. Selain

itu, penelitian juga telah dilakukan Rini

(2015) mengenai “Pengembangan Media

Mini Book Sebagai Media Pembelajaran

Ekonomi Materi Pasar dan Terbentuknya

Harga Pasar Dalam Perekonomian Untuk

SMA/MA Kelas X”. Penelitian ini

memiliki kesamaan yakni pengembangan

media pembelajaran berupa media cetak

(Mini Book dan Pocket Book), sedangkan

perbedaannya pada materi ekonomi yang

digunakan.

Berdasarkan latar belakang di atas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengembangan

Media Mini Book Pada Materi

Kerjasama Ekonomi Internasional Siswa

Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota

Sungai Penuh.”

2.1 Hakikat Pembelajaran Ekonomi

2.1.1 Teori Belajar

Menurut McKeachie (dalam

Ertikanto, 2016:1), teori adalah

seperangkat azaz yang tersusun tentang

kejadian-kejadian tertentu dalam dunia

nyata. Sedangkan Hamzah (dalam

Ertikanto, 2016:1) menyatakan bahwa teori

merupakan seperangkat preposisi yang

didalamnya memuat tentang ide, konsep,

prosedur, dan prinsip yang terdiri dari satu

atau lebih variabel yang sering

berhubungan satu sama lain dan dapat

dipelajari, dianalisis dan diuji serta

dibuktikan kebenarannya.

Menurut Ertikanto (2016:2), teori

belajar adalah suatu proses yang di

didalamnya terdapat tata cara

pengaplikasian kegiatan belajar mengajar

antara guru dan siswa, perancangan

metode pembelajaran yang akan

dilaksanakan dikelas maupun di luar kelas.

Berikut adalah kategori utama atau

kerangka filosifis mengenai teori belajar

menurut Herpratiwi (2016: 1) :

1. Teori belajar Behaviorisme

Behaviorisme atau aliran perilaku

dalah filosofis dalam psikologi yang

berpijak pada proporsi bahwa semua yang

dilakukan peserta didik termasuk apa yang

ditanggapi, dipikirkan, atau dirasakan

dianggap sebagai perilaku. Konsep

behaviorisme mempunyai pengaruh yang

besar terhadap masalah belajar

dimaknakan sebagai latihan pembentukan

hubungan antara stimulus dan respon.

Teori behaviorisme memandang

bahwa belajar adalah perubahan perilaku

yang dapat diamati dan diukur. Teori ini

hanya membahas perubahan perilaku yang

dapat dilihat dengan indra dan semua yang

diamati. Behaviorisme tidak mengakui

adanya kecerdasan, bakat, minat dan

perasaan individu dalam proses belajar

mengajar. Tokoh yang mengembangkan

teori behaviorisme adalah Watson, Pavlov,

Thotnndike, Skinner, Bandura, Hull, dan

Gagne.

2. Teori belajar Kognitivisme

Aliran kognitivisme mulai muncul

pada tahun 60-an sebagai respon

ketidakpuasan terhadap konsep pada hasil

belajar yang diajukan oleh tokoh-tokoh

teori behaviorisme. Berbeda dengan teori

behaviorisme, teori kognitivisme lebih

mementingkan proses belajar dari pada

hasil belajar peserta didik. Menurut teori

ini, perubahan yang dialami peserta didik

ditentukan oleh persepsi serta

pengalamannya terhadap obyek-obyek

yang sedang dipelajarinya sesuai dengan

tujuan belajarnya.

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 5

Teori kognitif berpandangan bahwa

belajar merupakan suatu proses internal

peserta didik yang sedang belajar, yang

melibatkan aspek ingatan, pengolahan

informasi, emosi, dan aspek-aspek

kejiwaan lainnya. Belajar merupakan

aktivitas yang melibatkan proses berfikir

yang sangat kompleks. Tokoh yang

mengembangkan teori kognitivisme adalah

Bruner, Gagne, Ausubel, dan Piaget.

3. Teori belajar Humanisme

Teori humanisme berfokus pada

sikap dari kondisi manusia yang

mencakup kesanggupan untuk menyadari

diri, bebas memilih untuk menentukan

nasib sendiri, kebebasan dan bertanggung

jawab, kecemasan sebagai suatu unsur

dasar, pencarian makna yang unik didalam

dunia yang tidak bermakna, berada

sendirian dan berada dalam hubungan

dengan orang lain keterhinggaan, kematian

dan kecenderungan mengaktialisasikan

diri.

Pada dasarmya menurut teori ini,

proses belajar harus dimulai dan ditujukan

untuk kepentingan memanusiakan manusia

itu sendiri. Penganut paham ini yakin

bahwa manusia akan bersedia melakukan

banyak hal apabila mereka memiliki

motivasi yang tinggi dan mereka diberi

kesempatan untuk menentukan apa yang

mereka inginkan dan mereka menghindari

pemberian nilai, tes formal atau evaluasi

formal lainnya. Tokoh yang

mengembangkan teori ini adalah Combs,

Maslow, dan Rogerss.

Berdasarkan penjelasan di atas

dapat didefenisikan secara sederhana

bahwa belajar adalah proses perubahan

kepribadian manusia dari belum tahu

menjadi tahu, dari tidak paham menjadi

paham, dari kurang terampil menjadi

terampil, dari tidak bisa menjadi bisa, dari

kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru,

yang dapat ditunjukkan dalam bentuk

pengetahuan, pemahaman, sikap dan

kemampuan serta bermanfaat bagi

lingkungan maupun individu itu sendiri.

2.1.2 Pengertian Belajar dan

Pembelajaran

Menurut Abdillah (dalam

Aunurrahman, 2013:35), belajar adalah

suatu usaha sadar yang dilakukan oleh

induvidu dalam perubahan tingkah laku

baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek kognitif, afektif dan

psikomotor untuk memperoleh tujuan

tertentu.

Pengertian belajar sangat bermacam-

macam. Arsyad (2015:1) menerangkan

bahwa belajar adalah suatu proses yang

kompleks yang terjadi pada diri setiap

orang sepanjang hidupnya. Belajar bukan

hanya mengingat, tetapi lebih luas yakni

mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan tetapi perubahan

kelakuan.

Belajar adalah proses orang

memperoleh berbagai kecakapan,

keterampilan, dan sikap. Kemampuan

untuk belajar menjadi ciri penting yang

membedakan jenisnya dari jenis-jenis

makluk yang lain (Grender dalam

aunurrahman, 2012:38).

Batasan-batasan mengenai belajar

menurut para ahli yang dikutip Rumini

(2006:59) adalah sebagai berikut:

1. Morgan, ringkasnya mengatakan

bahwa belajar adalah setiap

perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi

sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

2. Surya mengatakan bahwa belajar

ialah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 6

laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu

itu sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungan.

3. Dimyati menyatakan bahwa belajar

adalah sesuatu perubahan tingkah

laku, baik yang diamati maupun yang

tidak diamati secara langsung dan

terjadi dalam diri seseorang karena

pengalaman.

Dari beberapa pendapat di atas dapat

dikemukakan bahwa belajar adalah sesuatu

proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang relatif menetap, baik

yang dapat diamati maupun tidak dapat

diamati secara langsung yang terjadi

sebagai suatu hasil latihan atau

pengalaman dalam interaksinya dengan

lingkungan.

Aktivitas belajar tidak dapat

dilepaskan dari istilah pembelajaran.

Menurut Hamalik (2009:57), pembelajaran

adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang

saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat

dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa,

guru dan tenaga lainnya misalnya tenaga

laboratorium. Material meliputi buku-

buku, papan tulis dan kapur, fotografi,

slide dan film, audio dan video tape.

Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari

ruang kelas, perlengkapan audio visual,

juga komputer.

Sedangkan menurut Depdiknas

(2003:5), proses pembelajaran adalah suatu

bentuk penyelenggaraan pendidikan yang

memadukan secara sistematis dan

berkesinambungan kegiatan pendidikan

didalam lingkungan sekolah dengan

kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar

lingkungan sekolah dalam wujud

penyediaan beragam pengalaman belajar

untuk semua peserta didik.

Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan

yang sistematis dan berkesinambungan

dengan mengkombinasikan manusia,

material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Aunurrahman

(2013:137), prinsip belajar dapat

diartikan sebagai pandangan-pandangan

mendasar dan dianggap penting yang

dijadikan sebagai pegangan di dalam

melaksanakan kegiatan belajar. Prinsip-

prinsip bermanfaat untuk memberikan

arah tentang apasaja yang sebaiknya

dilakukan oleh guru agar siswa dapat

berperan aktif di dalam proses

pembelajaran.

Selanjutnya Aunurrahman

(2013:114) berpendapat beberapa

prinsip yang dapat dikembangkan dalam

proses pembelajaran yaitu: (1) Prinsip

perhatian dan motivasi; (2) Prinsip

tranfer dan retensi; (3) Prinsip keaktifan;

(4) Prinsip keterlibatan langsung; (5)

Prinsip pengulangan; (6) Prinsip

tantangan; (7) Prinsip balikan dan

Penguatan; (8) Prinsip perbedaan

induvidual.

2.1.4 Pengertian Pelajaran Ekonomi

Menurut Budiono (2011:1), istilah

ekonomi lahir di Yunani (Greek), dan

dengan sendirinya istilah ekonomi itu pun

berasal dari kata-kata bahasa Yunani pula.

Asal katanya adalah Oikos Nomos. Orang-

orang barat menerjemahkannya dengan

management of household or estate (tata

laksana rumah tangga atau pemilikan).

Ekonomi berguna karena petunjuk-

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 7

petunjuk mengenai kebijakan apa yang

bias diambil untuk menanggulangi suatu

permasalahan ekonomi tertentu.

Sedangkan Suparmo (2004:3)

menyatakan, ekonomi adalah salah satu

cabang pengetahuan yang mempelacari

bagaimana manusia memenuhi kebutuhan

yang bersifat tidak terbatas dengan alat

pemuas kebutuhan yang bersifat terbatas.

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), ilmu ekonomi adalah

ilmu yang mempelajari tentang produksi,

distribusi, dan konsumsi barang serta

berbagai masalah yang bersangkutan

dengan itu seperti tenaga kerja,

pembiayaan, dan keuangan; ilmu

pengetahuan tentang kegiatan sosial

manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya yang diperoleh dari

lingkungannya. Sedangkan Rahardja dan

Manurung (2008:3) berpendapat bahwa

ilmu ekonomi adalah ilmu yang

mempelajari perilaku individu dan

masyarakat dalam menentukan pilihan

untuk menggunakan sumber daya yang

langka (dengan dan tanpa uang) dalam

upaya meningkatkan kualitas hidupnya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa pelajaran ekonomi

adalah suatu ilmu yang mempelajari

tingkah laku manusia dalam memilih dan

menciptakan kemakmuran serta dapat

disimpulkan bahwa ekonomi adalah ilmu

atau seni tentang upaya manusia untuk

memnuhi kebutuhan hidupnya yang

banyak, bervariasi, dan berkambang

dengan sumber daya yang meliputi pilihan-

pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan

distribusi.

2.2 Media Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Sadiman (dalam Sudatha

dan Tegeh, 2015:3) kata “media” berasal

dari bahsa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, yaitu secara

harfiah berarti “perantara atau pengantar”.

Media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Dan ia juga mengungkapkan bahwa media

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan minat serta perhatian siswa sedemikian

rupa sehingga proses belajar terjadi.

Menurut Munadi (2012:8) kata

media berasal dari bahasa latin medius

yang secara harfiahnya berarti tengah,

pengantar, atau perantara. Sedangkan

Djamarah (2010:5) mengartikan media

sebagai manusia, benda, ataupun peristiwa

yang memungkinkan anak didik

memperoleh pengetahuan dan

keterampilan.

Istilah media digunakan pula dalam

bidang pendidikan, sehingga istilah yang

sering digunakan menjadi media

pendidikan atau media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah sebuah proses

komunikasi antara pengajar, peserta didik,

dan bahan ajar.

Pada hakikatnya pembelajaran

merupakan suatu proses komunikasi, yaitu

proses penyampaian pesan dari sumber

pesan melalui saluran atau media tertentu

ke penerimaan pesan. Pesan, sumber

pesan, saluran atau media, dan penerima

pesan adalah komponen-komponen proses

komunikasi. Pesan yang akan

dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun

didikan yang terdapat kurikulum. Sumber

pesannya adalah guru, siswa, orang lain,

penulis buku. Salurannya adalah media

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 8

pembelajaran, dan penerima pesan adalah

pembelajaran (Sudatha dan Tegeh 2015:1).

Asyhar (2010:6) mengatakan

pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat membawa informasi dan

pengetahuan dalam interaksi yang

berlangsung antara pendidik dengan

peserta didik. Disini media pembelajaran

berperan untuk menyampaikan pesan-

pesan pembelajaran.

Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya,

2012:9) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah seluruh alat dan

bahan yang dapat dipakai untuk mencapai

tujuan pendidikan seperti radio, televisi,

buku, koran, majalah, dan sebagainya.

Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat

proses belajar mengajar yang pada

dasarnya merupakan proses komunikasi.

Dalam proses komunikasi tersebut, guru

bertindak sebagai komunikator yang

bertugas menyampaikan pesan pendidikan

berupa materi pelajaran kepada penerima

pesan yaitu siswa. Agar materi yang

disampaikan guru dapat diterima dengan

baik oleh siswa, maka dalam proses

komunikasi tersebut diperlukan adanya

wadah penyalur pesan yaitu media

pembelajaran.

Menurut Gagne’ dan Briggs (dalam

Arsyad 2015:4) secara implisit mengatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat

yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang

terdiri dari antara lain buku, tape recorder,

kaset, video kamera, video recorder, film,

slide (gambar bingkai), foto, gambar,

grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata

lain, media adalah komponen sumber

belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di

lingkungan siswa yang dapat merangsang

siswa untuk belajar.

Menurut Asyhar (2010:8), media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat menyampaikan atau menyalurkan

pesan dari suatu sumber secara terencana,

sehingga terjadi lingkungan belajar yang

kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien

dan efektif.

Dari keseluruhan pengertian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan segala sesuatu

yang dapat digunakan atau disediakan

pengirim pesan (guru) untuk menyalurkan

pesan (bahan pembelajaran) kepada

penerima pesan (peserta didik) sehingga

dapat merangsang pikiran, perhatian,

perasaan dan minat peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan belajar. Dengan adanya media

pembelajaran, tugas guru dalam

menyampaikan materi pelajaran akan lebih

ringan. Sedangkan siswa akan merasa

senang dalam mengikuti pembelajaran di

kelas.

2.2.2 Ciri - ciri Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (dalam Arsyad,

2015:15) mengemukakan bahwa media

pembelajaran memiliki tiga ciri yaitu

sebagai berikut :

1. Ciri fiksatif (Fixative Property),

berarti media harus memiliki

kemampuan untuk merekam,

menyimpan, dan merekonstruksi

objek atau kejadian. Misalnya, video

tape, foto, audio tape, disket, CD,

film, suatu waktu dapat dilihat

kembali tanpa mengenal waktu.

2. Ciri manipulatif (Manipulative

Property), berarti media harus

memiliki kemampuan dalam

memanipulasi objek atau kejadian.

Kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan kepada

siswa hanya dalam waktu beberapa

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 9

menit dengan pengembalian gambar

atau rekaman fotografi. Selain dapat

dipercepat dan diperlambat.

3. Ciri distributif (Distributive

Property) dari media memungkinkan

suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan

secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar

siswa dengan stimulus pengalaman

yang relatif sama mengenai kejadian

itu.

Menurut Arsyad (2015: 6–7) ciri-ciri

umum yang terkandung dalam media yaitu:

1. Media pendidikan memiliki

pengertian fisik yang dewasa ini

dikenal sebagai hardware (perangkat

keras), yaitu suatu benda yang dapat

dilihat, didengar, atau diraba dengan

panca indera.

2. Media pendidikan memiliki

pengertian nonfisik yang dikenal

sebagai software (perangkat lunak)

yaitu kandungan pesan yang terdapat

dalam perangkat keras yang

merupakan isi yang ingin

disampaikan kepada siswa.

3. Penekanan media pendidikan

terdapat pada visual dan audio.

4. Media pendidikan memiliki

pangertian alat bantu pada proses

belajar baik di dalam maupun di luar

kelas.

5. Media pendidikan digunakan dalam

rangka komunikasi dan interaksi

guru dan siswa dalam proses

pembelajaran.

6. Media pendidikan dapat digunakan

secara massal (misalnya radio,

televisi), kelompok besar dan

kelompok kecil (misalnya film, slide,

video, OHP), atau perorangan

(misalnya : modul, komputer, radio

tape/kaset, video recorder).

7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi,

dan manajemen yang berhubungan

dengan penerapan suatu ilmu.

Berdasarkan paparan di atas dapat

ditarik suatu kesimpulan sesuatu dikatakan

media pembelajaran apabila mempunyai

ciri-ciri: (1) ciri fikasatif, (2) ciri

manipulatif, (3) ciri distributif, (4)

berbentuk hardware maupun software dan

(5) mampu digunakan baik itu secara

masal, kelompok besar/kecil maupun

perorangan

2.2.3 Prinsip–prinsip Pengembangan

Media

Ada beberapa prinsip yang perlu

diperhatikan dalam pengembangan media

menurut Wiarto (2016: 41), yaitu:

1. Kesesuaian. Media yang dipilih

harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran, karakteristik peserta

didik dan materi yang dipelajari,

serta metode atau pengalaman belajar

yang diberikan kepada peserta didik.

2. Kejelasan sajian. Guru harus

mempertimbangkan ruang lingkup

materi pelajaran. Media yang dipilih

harus memiliki penyajian yang

menarik, penjelasan yang singkat

namun jelas dan kosa kata yang

umum dipakai dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Kemudahan akses. Kemudahan akses

berhubungan dengan lokasi dan

kondisi media. Jika lokasi dan

kondisinya sulit, guru harus

memikirkan alternatif media yang

lain sebagai pengganti.

4. Keterjangkauan. Hal ini berkaitan

dengan biaya. Besar kecilnya biaya

yang diperlukan untuk mendapatkan

media adalah salah satu faktor yang

perlu dipertimbangkan. Jumlah biaya

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 10

juga harus dipertimbangkan dalam

hal manfaat media tersebut.

5. Ketersediaan. Sebelum hendak

mengajar dan dalam rancangan telah

disetkan macam dan jenis media

yang dipakai, maka kita perlu

mengecek ketersediaan media

tersebut. Jika media tersebut tidak

tersedia, maka kita harus berfikir

untuk mencari penggantinya.

6. Berorientasi siswa. Pemilihan media

harus berorientasu pada siswa.

Maksudnya guru perlu

mempertimbangkan keuntungan dan

kemudahan apa saja yang akan

diperoleh peserta didik dengan media

tersebut.

2.2.4 Fungsi dan Manfaat Media

Pembelajaran

Menurut Sudatha dan Tegeh (2015:

5), sebagai komponen sistem

pembelajaran, media memiliki fungsi yang

berbeda dengan fungsi komponen-

komponen lainnya, yaitu sebagai

komponen yang dimuati pesan

pembelajaran untuk disampaikan kepada

pelajar. Pada proses penyampaian pesan ini

sering kali terjadi gangguan yang

mengakibatkan pesan pembelajaran tidak

diterima oleh pembelajar seperti apa yang

di maksudkan oleh penyampaian pesan.

Gangguan–gangguan komunikasi antara

penyampaian pesan dengan pembelajaran

ini kemungkinan besar disebabkan oleh

beberapa hal, yaitu: verbalisme, salah

tafsir, pengertian ganda, pembentukan

persepsi tak bermakna, dan kondisi

lingkungan yang tidak menunjang.

Kunci pemecahan masalah-masalah

yang berkaitan dengan gangguan proses

penyampaian pesan pembelajaran ini

terletak pada media yang di pakai dalam

proses itu. Menurut Dagang (dalam

Sudatha dan Tegeh, 2015:5) secara gratis

besar fungsi media adalah: (1)

Menghindari terjadinya verbalisme; (2)

Membangkitkan minat/ motivasi; (3)

Menarik perhatian mahasiswa; (4)

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan

ukuran; (5) Mengaktifkan mahasiswa

dalam kegiatan belajar; (6) Mengefektifkan

pemberian rangsangan untuk belajar.

Fungsi media pembelajaran ditinjau

dari dua hal, yaitu proses pembelajaran

sebagai proses komunikasi dan

kegiataninteraksi antara siswa dan

lingkungan. Ditinjau dari proses

pembelajaran sebagai proses komunikasi,

maka fungsi media adalah sebagai

pembawa informasi dari sumber (guru) ke

penerima (siswa). Ditinjau dari proses

pembelajaran sebagai kegiatan interaksi

antara siswa dan lingkungannya, maka

fungsi dapat diketahui berdasarkan adanya

kelebihan media dan hambatan komunikasi

yang mungkin timbul dalam proses

pembelajaran (dalam Ibrahim, 2004:56).

Selanjutnya Asyhar (2012: 41)

berpendapat bahwa manfaat penggunaan

media pembelajaran, antara lain:

1. Memperluas cakrawala sajian materi

pembelajaran yang diberikan dikelas

seperti buku, foto-foto dan nara

sumber sehingga peserta didik akan

memiliki banyak pilihan sesuai

kebutuhan dan karakteristik masing-

masing.

2. Peserta didik akan memperoleh

pengalaman beragam selama proses

pembelajaran yang sangat berguna

bagi peserta didik dalam menghadapi

berbagai tugas dan tanggung jawab

yang berbagai macam, baik dalam

pendidikan, di masyarakat dan di

lingkungan kerjanya.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 11

3. Memberikan pengalaman yang

konkret dan langsung kepada peserta

didik, seperti kegiatan karyawisata

ke pabrik, pusat tenaga listrik,

swalayan, bank, industri, dan

sebagainya, sehingga peserta didik

akan merasakan dan melihat secara

langsung keterkaitan antara teori dan

praktik atau memahami aplikasi

ilmunya dilapangan.

4. Memberikan informasi yang akurat

dan terbaru.

5. Merangsang peserta didik untuk

berfikir kritis, menggunakan

kemampuan imajinasinya, bersikap

dan berkembang lebih lanjut,

sehingga melahirkan kreatifitas dan

karya-karya inovatif.

6. Penggunaan media dapat

meningkatkan efisiensi proses

pembelajaran.

7. Media pembelajaran dapat

memecahkan masalah pendidikan.

Dari uraian di atas dapat diketahui

bahwa media pembelajaran memiliki

fungsi yang sangat penting yaitu sebagai

pembawa informasi dapat mencegah

terjadinya hambatan proses pembelajaran,

sehingga informasi atau pesan dari

komunikator dapat sampai kepada

komunikasi secara efektif dan efesien.

2.3 Media Mini Book

2.3.1 Pengertian Mini Book sebagai

Buku Saku

Menurut Sanaky (2013:57), buku

adalah media pembelajaran yang bersifat

fleksibel (luwes) dan biaya pengadaannya

relatif lebih murah jika dibandingkan

dengan pengadaan media lain. Menurut

Danim (2010:21) buku pelajaran

merupakan alat pelajaran yang paling

populer dan dan banyak digunakan di

tengah-tengah penggunaan alat pelajaran

lainnya. Buku pelajaran mempunyai nilai

tertentu, seperti membantu guru dalam

merealisasikan kurikulum, memudahkan

kontinuitas pelajaran, dapat dijadikan

pegangan, memancing aspirasi, dapat

menyajikan materi yang seragam, mudah

diulang dan sebagainya.

Menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 32 tahun 2013, buku teks pelajaran

yang baik memiliki empat aspek yang

dinilai yaitu kelayakan isi, kebahasaan,

penyajian, dan kegrafikaan. Penilaian buku

teks pelajaran mengacu pada instrumen

Penilaian Buku Teks Pelajaran dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Menurut USAID (dalam Kunlathifah,

2017:29), Mini Book merupakan buku

kecil yang terdiri dari fakta menarik untuk

topik tertentu. Mini Book dapat dijadikan

media untuk meningkatkan kemampuan

lisensi peserta didik.

Buku saku diartikan dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2008:218)

sebagai buku berukuran kecil yang dapat

dimasukkan ke dalam saku dan mudah

dibawa kemana-mana. Setyono (2013:118)

mengatakan bahwa buku saku dapat

diartikan sebagai buku yang ukurannya

kecil, ringan, mudah dibawa kemana-

mana, dan bisa dibaca kapan saja.

Sedangkan menurut Hizair (2013:108)

buku saku merupakan buku berukuran

kecil yang dapat disimpan dalam saku dan

mudah dibawa kemana-mana.

Dari beberapa pengertian dapat

disimpulkan bahwa Mini Book sebagai

buku saku adalah buku berukuran kecil

yang dapat dimasukkan ke dalam saku

berisi ide-ide praktis. Buku saku dikemas

dengan tulisan dan gambar-gambar yang

menarik sehingga dapat dipelajari dimana

saja dan kapan pun.

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 12

2.3.2 Sistematika Penulisan Mini Book

Mini Book dalam penyusunannya

yang diadaptasi dari modul, menurut

Suprihatiningrum (2014:319) sistematika

penulisannya sebagai berikut :

1. Bagian Pendahuluan: (1) Kata

pengantar; (2) Daftar isi; (3)

Penjelasan tujuan pembelajaran.

2. Bagian Isi: (1) Materi dalam bentuk

rangkuman (ringkasan materi); (2)

Soal latihan; (3) Kunci jawaban.

3. Bagian Penunjang: (1) Daftar

pustaka; (2) Glosarium.

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Media

Mini Book

Yamin (2013:129) menyatakan

konsekuensi diketemukan sumber belajar

dalam bentuk buku cetak atau teks,

merupakan pembaharuan besar dalam

proses pembelajaran di dunia pendidikan,

guru tidak lagi mondoktrinisasi materi

terhadap siswa atau menceramahi siswa

dengan tidak memiliki sumber bacaan,

buku teks sangat membantu para guru

dalam mentransformasikan pengetahuan

kepada siswa. Menurut Daryanto (2011:85)

sumber belajar dalam bentuk cetak itu

dapat berupa buku, komik, majalah, Koran,

selebaran, dan pamflet

Buku cetak/ teks yang berkaitan

dengan pembelajaran dikemas sedemikian

rupa yang dilengkapi dengan lembar keja

siswa, untuk lebih mengaktifkan para

siswa dalam belajar mandiri disekolah

maupun dirumah.

Menurut Arsyad (2015:40) media

cetak memiliki kelebihan antara lain yaitu:

(1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai

dengan kecepatan masing-masing; (2)

Disamping dapat mengulangi materi dalam

media cetakan, siswa akan mengikuti

urutan pikiran secara logis; (3) Perpaduan

teks dan gambar dapat menambah daya

tarik serta dapat memperlancar

pemahaman informasi yang disajikan

dalam dua format, verbal, dan visual; (4)

Meskipun isi informasi media cetak harus

diperbaharui dan direvisi sesuai dengan

perkembangan dan temuan-temuan baru

dalam bidang ilmu itu, materi tersebut

dapat diproduksi dengan ekonomis dan

didistribusikan dengan baik. Buku saku

merupakan sumber belajar untuk siswa

yang termasuk dalam media cetak.

Menurut Indriana (2011:64) media

cetak memiliki kelebihan antara lain: (1)

Materi dapat dipelajari siswa sesuai dengan

kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-

masing; (2) Mudah dibawa kemana pun

sehingga dapat dipelajari kapan saja; (3)

Tampilan menarik dilengkapi dengan

gambar dan warna.

Mini Book memiliki karakteristik

yang berbeda dengan bahan ajar lainnya,

yaitu dilihat berdasarkan ukuran buku dan

kepraktisan penggunaannya. Ukuran Mini

Book yang lebih kecil akan memudahkan

siswa untuk mempelajari materi dimana

saja dan kapanpun. Meskipun ukuran kecil,

Mini Book berisi materi yang lengkap

dengan dibuat rangkuman agar siswa lebih

cepat memahami materi. Berdasarkan

penggunaannya, Mini Book dapat

digunakan sebagai media pembelajaran

yang praktis bagi guru. Guru tidak

memerlukan kemampuan atau keahlian

khusus untuk menggunakan Mini Book

sebagai sarana dalam pembelajaran di

kelas.

Menurut Arsyad (2015:40) media

cetak juga memiliki kelemahan, yaitu

sebagai berikut: (1) sulit menampilkan

gerakan dalam halaman media cetak; (2)

biaya pencetakan mahal apabila ingin

menampilkan ilustrasi berupa gambar

maupun foto yang berwarna-warni; (3)

Proses pencetakan memerlukan waktu

yang lama; (4) Jika tidak dirawat dengan

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 13

baik maka media cetak akan cepat rusak

ataupun hilang.

Menurut Sanaky (2013:21), Bahan

bercetak kurang sukar dikemas dalam

waktu yang singkat. Penyediaan bahan

pembelajaran cetak memerlukan waktu

yang cukup lama. Hal yang sama juga

dikemukakan oleh Indriana (2011:64)

bahwa media cetak memiliki kelemahan

sebagai berikut : (1) Proses pembuatan

membutuhkan waktu yang cukup lama; (2)

Bahan cetak yang tebal beresiko untuk

mengurangi minat baca siswa; (4) Bahan

cetak akan mudah rusak dan sobek apabila

penjilidan kurang bagus; (5) Buku saku

sebagai bahan ajar cetak memiliki

kekurangan dalam proses pembuatannya

karena memerlukan waktu yang cukup

lama.

METODE PENGEMBANGAN

Penelitian ini menggunakan

metode penelitian dan pengembangan

(Research and Development). Menurut

Sugiyono (2017:407), metode penelitian

dan pengembangan (research and

development/R&D) adalah metode

penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tersebut.

Untuk dapat menghasilkan produk

tertentu, digunakan penelitian yang

bersifat analisis kebutuhan dan untuk

menguji keefektifan produk tertentu

supaya dapat berguna di masyarakat

luas maka diperlukan penelitian untuk

menguji keefektifan tersebut

Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian dan

pengembangan (Research and

Development) adalah metode penelitian

yang menghasilkan suatu produk baru

melalui proses pengembangan. Produk

yang dikembangkan dapat berupa produk

baru ataupun menyempurnakan produk

yang telah ada.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan media pembelajaran

ekonomi pada materi kerjasama ekonomi

internasional kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1

Kota Sungai Penuh. Melalui penelitian

pengembangan ini, produk yang dihasilkan

adalah media Mini Book ekonomi pada

materi kerjasama ekonomi internasional.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Validasi dan Revisi oleh Ahli Materi

Ahli materi dalam penelitian ini adalah bapak Prof. Dr. H. Khairinal, DPt, BA., M.Si

yang merupakan dosen Pendidikan Ekonomi Unversitas Jambi. Validasi dilakukan terkait

dengan aspek kelayakan isi dan kelayakan kebahasaan dari Mini Book ekonomi yang

dikembangkan dengan pengisian angket berskala 1 – 4. Selain penilaian kelayakan dari ahli

materi juga memberikan saran dan masukannya untuk memperbaiki kualitas media. Berikut ini

disajikan rekapitulasi penilaian kelayakan media Mini Book ekonomi oleh ahli materi :

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

14

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 14

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Validasi Mini Book Ekonomi oleh Ahli Materi

No. Aspek kelayakan Jumlah skor Rata-rata

1. Isi 29% 91%

2. Kebahasaan 18% 90%

TOTAL 47% 90%

KATEGORI Sangat layak

Berdasarkan Tabel 4.2, penilaian Mini Book ekonomi oleh ahli materi memporoleh rata-

rata skor () sebesar 90% terletak pada rentang >90% s/d 100%. Hasil validasi yang diperoleh

dari ahli materi menunjukkan bahwa Mini Book ekonomi yang dikembangkan “Sangat Layak”

untuk diujicobakan sesuai dengan revisi.

Beberapa saran dan masukan yang diberikan oleh ahli materi untuk bahan perbaikan

media Mini Book ekonomi, antara lain: menambah keterangan dan penjelasan materi,

memperbaiki tujuan pembelajaran, dan memperbaiki bentuk kalimat.

4.2 Hasil Validasi dan Revisi oleh Ahli Media

Ahli media dalam penelitian ini adalah bapak Dedy Kurniawan, SS, MA yang

merupakan dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unversitas Jambi dan juga merupakan Ketua

Tim Data dan Sistem Informasi FKIP Unversitas Jambi.

Validasi yang dilakukan terkait dengan aspek kelayakan penyajian dan kelayakan

kegrafikan dari Mini Book ekonomi yang dikembangkan dengan pengisian angket berskala 1 –

4. Selain penilaian kelayakan dari ahli media juga memberikan saran dan masukannya untuk

memperbaiki kualitas media. Berikut ini rekapitulasi hasil validasi Mini Book ekonomi oleh

ahli media :

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Mini Book Ekonomi Oleh Ahli Media

No. Aspek kelayakan Jumlah

skor

Rata-

rata

1. Penyajian 18 90%

2. Kengrafikan 32 89%

TOTAL 50 89%

KATEGORI Layak

Penilaian ahli media terhadap produk Mini Book ekonomi adalah dalam kategori

“Layak” yaitu rata-rata skor () 89% terletak pada rentang >75% s/d 89%. Hasil validasi oleh

ahli media menunjukkan bahwa Mini Book ekonomi yang dikembangkan berdasarkan aspek

kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan, layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai

saran.

Beberapa saran dan masukan yang diberikan oleh ahli media digunakan sebagai bahan

untuk memperbaiki media Mini Book ekonomi, antara lain: sebaiknya fitur “Tokoh Kita”

dipertimbangkan koherensinya dengan materi utama, menghilangkan ilustrasi yang tidak

perlu, sampul belakang sebaiknya diganti menjadi info yang lebih berguna dan memperbaiki

tata letak logo yang digunakan, memperbaiki ukuran huruf, dan memperbaiki tata letak grafis.

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

15

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 15

Berikut ini hasil penilaian kelayakan Mini Book dari masing-masing validator :

Tabel 4.4 Hasil Validasi Mini Book Ekonomi oleh Validator

No. Aspek Kelayakan Rata-rata Skor

Kategori Ahli materi Ahli media

1. ISI 91% - Sangat layak

2. KEBAHASAAN 90% - Sangat layak

3. PENYAJIAN - 90% Sangat layak

4. KEGRAFIKAN - 89% Layak

Rata-rata Skor

Keseluruhan 90% Sangat Layak

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata skor aspek kelayakan isi yaitu sebesar

90,6 dengan kategori “Sangat layak”. Kemudian pada aspek kelayakan kebahasaan dan aspek

kelayakan penyajian memperoleh rata-rata skor sebesar 90 termasuk dalam kategori “Sagat

Layak”. Pada aspek kelayakan kegrafikan memperoleh rata-rata nilai 88,8 dengan kategori

“Layak”. Secara keseluruhan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 90% yang terletak pada

rentang >90% s/d 100%. Kesimpulannya, penilaian berdasarkan ahli materi dan ahli media

pada masing-masing aspek termasuk kategori “Sangat Layak”.

4.3 Tahap Evaluasi (Evaluation)

Berikut ini rata-rata skor hasil penilaian Mini Book ekonomi dari setiap aspek kelayakan

pada masing-masing uji coba yang dinilai oleh siswa baik dalam uji coba kelompok kecil

maupun uji coba lapangan :

Tabel 4.13 Rata-Rata Skor Hasil Penilaian Mini Book Ekonomi Setiap Aspek

Kelayakan pada Masing-masing Uji Coba.

No. Aspek

Kelayakan

Uji coba

kelompok kecil

Uji coba

lapangan Rata-

rata Jml skor Rata-rata Jml skor Rata-rata

1. Isi 330% 83% 356% 89% 86%

2. Kebahasaan 405% 81% 435% 87% 84%

3. Penyajian 410% 82% 438% 88% 85%

4. Kegrafikan 700% 88% 718% 90% 89%

TOTAL 83% 88% 86%

KATEGORI Layak Layak Layak

Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan diketahui bahwa pada

aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan masuk dalam kategori “Layak”

dengan rata-rata skor () sebesar 86%; 84%; 85% dan 89%. Dari penilaian tersebut

menunjukkan bahwa setiap aspek media Mini Book ekonomi “Layak” digunakan untuk

pembelajaran.

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

16

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 16

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian dan Pengembangan

4.4.1 Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Mini Book Ekonomi

Pengembangan media Mini Book ekonomi terdiri dari lima tahap yaitu analisis

(analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi

(implementation), dan evaluasi (evaluation). Tahap awal dilakukan untuk menemukan

permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota

Sungai Penuh. Analisis dimulai dari analisis kurikulum, analisis kebutuhan siswa, dan

merumuskan tujuan dengan melakukan observasi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota

Sungai Penuh. Berdasarkan hasil pengamatan, dibutuhkan sebuah media untuk pembelajaran

di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh.

Tahap selanjutnya dirancang produk Mini Book ekonomi sesuai dengan format

penyusunan buku teks pelajaran dimulai dari ukuran, bentuk, bagian pendahuluan, bagian isi,

dan bagian penutup. Rancangan desain produk ini dibentuk dalam draf Mini Book. Mini Book

yang telah dirancang selanjutnya diproduksi untuk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media.

Kegiatan validasi ini bertujuan untuk menilai kelayakan media Mini Book yang

dikembangkan dan revisi sesuai dengan masukan yang diberikan oleh para ahli. Setelah

dikatakan layak, Mini Book yang dikembangkan selanjutnya diujicobakan untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangan media Mini Book dari calon pengguna.

Kegiatan uji coba terdiri dari dua tahap, yaitu uji coba kelompok kecil yang terdiri dari

5 siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh dan uji coba lapangan yang terdiri

dari kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh berjumlah 29 siswa. Pada tahap

terakhir yaitu tahap evaluasi dimana peneliti melakukan evaluasi media Mini Book ekonomi

dengan menghitung nilai rata-rata dari keseluruhan nilai angket yang telah diisi oleh subjek

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin, Nata. (2009). Perspektif Islam

tentang Strategi Pembelajaran.

Jakarta: Prenada Media Group.

Arianti, Fuji. (2012). Pengembangan

Media Mini Book Materi Struktur

Dan Fungsi Sel Untuk Medukung

Pembelajaran Kelas XI-IPA SMA

Muhammadiyah 4 Surabaya. Vol.1,

No. 1. Universitas Negeri Surabaya:

Jurnal Biologi FMIPA

Arsyad, Azhar. (2015). Media

Pembelajaran. Jakarta :PT. Raja

Grafido Persada.

Asyhar, Rayandra. (2010). Kreatif

Mengembangkan Media

Pembelajaran. Jakarta: Gaung

Persada

__________ (2012). Kreatif

Mengembangkan Media

Pembelajaran. Jakarta: Referensi

Jakarta.

Aunurrahman. (2013). Belajar dan

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Budiono. (2011). Ekonomi Makro.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Danim, Sudarwan. (2010). Pengantar

Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran.

Bandung: Satu Nusa.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: BP. Cipta Jaya

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

17

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 17

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.

(2010). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ertikanto, Chandra. (2016). Teori Belajar

dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Media Akademi.

Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara.

______.(2009). Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Bumi Aksara.

Hasyim, Adelina. (2016). Metode

Penelitian dan Pengembangan di

sekolah. Yogyakarta: Media

Akademi.

Herpratiwi. (2016). Teori Belajar Dan

Pembelajaran. Yogyakarta: Media

Akademi.

Hizair. (2013). Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia. Jakarta: Tamer.

Ibrahim, Bafadal . (2004). Manajemen

Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Indriana, Dina. (2011). Ragam Alat Bantu

Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva Perss.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008).

Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Kemendikbud. (2013). Analisis Materi

Ajar Jenjang SD/SMP/SMA Tentang

Konsep Pendekatan

Scientific. Jakarta: Kementrian pendidikan

dan kebudayaan.

Kunlaftifah, Ummi. (2017).

Pengembangan Media Cerpen

Dalam Bentuk Mini Book Pada

Materi Sistem Pencernaan Siswa

Kelas XI SMA Negeri 9 Makassar.

Makassar: UIN Alauddin Makassar.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan

implementasi kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. (2012). Media

Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru.

Jakarta: Referensi.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Permendikbud. (2016). Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia No. 24 Tahun

2016 Tentang Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Pelajaran Pada

Kurikulum 2013 Pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah.

Primesstianissa, Shinta. (2016). Pengembangan

Buku Saku Ekonomi Sebagai Media

Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA

Negeri 2 Banguntapan. Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi UNY.

Raharja, Pratama dan Mandala Manurung.

(2008). Teori Ekonomi Makro.

Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Rini, Dyah. (2015). Pengembangan Media

Mini Book Sebagai Media

Pembelajaran Ekonomi Materi

Pasar dan Terbentuknya Harga

Pasar Dalam Perekonomian Untuk

SMA/MA Kelas X. Universitas

Negeri Surabaya: Jurnal Fakultas

Ekonomi.

Rudianto, Alam. (2017). Ekonomi SMA/

MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Rumini, Sri. (2006). Psikologi Pendidikan.

Yogyakarta: UNY Press.

Sanaky, Hujair. (2013). Media

Pembelajaran Interaktif Inovatif.

Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Sanjaya, Wina. (2012). Media kominikasi

Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA MINI BOOK PADA MATERI …repository.unja.ac.id/4967/1/ARTIKEL NOBELLA FIRSTHALA PUTRI.pdf · Materi Struktur dan Fungsi Sel Untuk Mendukung Pembelajaran Kelas XI

18

Nobella Firsthalia Putri (A1A114046) 18

Setyono, Yulian Adi. (2013).

Pengembangan Media Pembelajaran

Fisika berupa Buletin dalam Bentuk Buku

Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas

VIII Materi Gaya Ditinjau dari Minat

Baca Siswa. Vol. 1, No.1. Universitas

Negeri Yogyakarta: Jurnal

Pendidikan Fisika.

Setyosari, Punaji. (2015). Metode

Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Prenadamedia.

Sudatha, I Gde dan I Made Tegeh. (2015).

Desain Multimedia Pembelajaran.

Yogyakarta: Media Akademi.

Sudjana, Nana. (2009). Media Pengajaran.

Bandung: Sinar Baru.

_______.(2017). Media Pengajaran.

Bandung: Sinar Baru

Sugiarti, Ayu. (2013). Pengembangan

Media Mini Book Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas XI di

SMA Negeri 1 Ngemplak. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung:

Alfabeta.

Suparmo. (2004). Perkembangan ilmu

Ekonomi. Jakarta : Grasindo

Suprihatiningrum, Jamil. (2014). Strategi

Pembelajaran Teori dan Aplikasi.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Tegeh, I Made dan I Nyoman Jampel.

(2014). Model penelitian pengembangan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Uno, Hamzah B. . (2008). Teori Motivasi

dan Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara.

Yamin, Martinis. (2013). Strategi dan

Metode dalam Model Pembelajaran.

Jakarta: Referensi (GP Press

Group).

Wiarto, Giri. (2016). Media pembelajaran

dalam pendidikan jasmani.

Yogyakarta: Laksitas.