pengembangan materi pendidikan … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “uji amilum” dan kebun...

177
PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS V B SD N JETIS 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Desy Riska Martyassanti NIM: 131134056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phamdieu

Post on 28-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN

KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN

MODEL CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS V B

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Desy Riska Martyassanti

NIM: 131134056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

i

PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN

KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN

MODEL CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS V B

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Desy Riska Martyassanti

NIM: 131134056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kelancaran dalam setiap

langkah bagi hamba-Nya.

2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sunar dan Ibu Sumarni yang

selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang, semangat, serta

motivasi.

3. Teman-temanku Adel, Paul, Tia, Marta, Itri, Rahma, One, Farida, dan

Alimah yang memberikan dukungan, motivasi, semangat, dan

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

4. Almamater peneliti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

v

MOTTO

Dua pejuang yang paling kuat adalah kesabaran dan waktu

(Leo Tolstoy)

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

(Q.S. Al-Insyirah:5-6)

Teruslah mencoba!

Usaha dan kerja kerasmu akan membuahkan hasil

(Desy Riska Martyassanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

viii

ABSTRAK

Pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

Menggunakan Model Conservation Scout untuk Siswa Kelas V B

SD N Jetis 1 Yogyakarta

Desy Riska Martyassanti

Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang penelitian ini berdasarkan dari hasil observasi bahwa

kurangnya sikap kesadaran dan kepedulian siswa kelas V B terhadap lingkungan

dan wawancara untuk menganalisis kebutuhan kepada 5 siswa, guru, serta kepala

sekolah menunjukkan membutuhkan materi eksperimen. Penelitian ini bertujuan

untuk (1) mengetahui prosedur pengembangan materi pendidikan kesadaran dan

kepedulian lingkungan menggunakan model Conservation Scout untuk siswa

kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta, (2) mengetahui kualitas materi pendidikan

kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model Conservation Scout

untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and

Development). Prosedur yang digunakan yaitu 5 langkah pengembangan materi

menurut Tomlinson (Harsono, 2015) yaitu analisis kebutuhan, desain,

implementasi, evaluasi, dan revisi. Materi yang dikembangkan diimplementasikan

di kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta selama 2 hari dengan 23 siswa. Sebelum

implementasi materi divalidasi oleh ahli IPA, ahli bahasa dan guru kelas V dan

panduan eksperimen juga divalidasi oleh siswa dengan wawancara.

Hasil dari validasi materi diperoleh skor rata-rata 3,52 termasuk dalam

kategori “sangat layak” untuk diimplementasikan. Panduan eksperimen dapat

dikategorikan layak digunakan, karena sebanyak 21 siswa dapat melakukan

eksperimen dengan menggunakan panduan. Sebanyak 23 siswa tertarik terhadap

isi panduan hal ini terlihat bahwa mereka membaca panduan, memperhatikan, dan

berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan demonstrasi. Saat melaksanakan

kegiatan implementasi berlangsung siswa menghadirkan senyuman dan tawa yang

memberikan kesan bahwa siswa merasa nyaman dan senang. 5 kelompok berhasil

melaksanakan eksperimen dibuktikan bahwa mereka dapat bekerja secara individu

dan kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun

konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan.

Kata Kunci: pengembangan materi, pendidikan kesadaran dan kepedulian

lingkungan, Model Conservation Scout.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

ix

ABSTRACT

Development of Educational Materials of Awareness and Care about

The Environment by using Conservation Scout Model for Grade V B Students

SD N Jetis 1Yogyakarta

Desy Riska Martyassanti

Sanata Dharma University

2017

The background of this study was based on results from the observation

that the lack of awareness and caring attitude of grade V B on the environment

and the need to analyze the interview to 5 students, teachers, and principals

demonstrating needs material experiments. This research aimed to (1) find out the

procedure for the development of educational Material of Awareness and Care

about the Environment by using Conservation Scout model for grade V B SD N

Jetis 1 Yogyakarta (2) knowing the quality of the educational Material of

Awareness and Care about the Environment by using Conservation Scout model

for grade V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

The type of research used is R&D (Research and Development). This

research used 5 steps development of material according to Tomlinson (Harsono,

2015), namely requirements analysis, design, implementation, evaluation, and

revision. The materials developed are implemented in the class V B SD N Jetis 1

Yogyakarta for 2 days with 23 students. Prior to implementation of material

validated by Natural Science expert, Linguists and Teachers of Grade V and

guide the experiment also validated by interviews with students.

The result of the validation material obtained an average score of 3.52

belongs in the category of "very proper" to be implemented. The experiment can

be categorized guide worthy of use, because 21 students could experiment with

the use of the Guideline. There were 23 students gravitated towards the content of

the guidelines it was seen that they read the Guideline, paying attention to, and

participate actively in the conduct of demonstration activities. When carrying out

the activities of the implementation progress of the students brought a smile and

laughter that gave the impression that the students felt comfortable and happy. 5

group successfully carried out experiments proved that they could work for

individually and groups to implement the "Starch Test" and the "Engineering

Plant Conservation Vertikultur" based on the guidelines.

Keywords: Materials development, educational of awareness and care about

the environment, Conservation Scout Model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala anugerah, hidayah, dan inayah-

Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN

KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL

CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS V B SD N JETIS 1

YOGYAKARTA. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti

mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak

sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Ibu Christyanti

Aprinastuti., S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Sanata Dharma, Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S.,

M.Pd. selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma, Ibu Eny Winarti, S.Pd, M.Hum., Ph.D dan Ibu

Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, masukan, dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi,

Seluruh dosen dan karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah

memberi bantuan, dukungan dalam proses perkuliahan dan skripsi.

Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada validator yang telah

berkenan memvalidasi dan memberikan komentar dan saran, Kepala Sekolah SD

N Jetis 1 Yogyakarta yang telah mengijinkan peneliti dalam melakukan penelitian

demi terselesaikannya skripsi ini, Guru Kelas V yang senantiasa telah

memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan selama melaksanakan kegiatan

penelitian, siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta yang telah berpartisipasi ikut

serta dalam proses penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 10

1.3 Batasan Masalah......................................................................................... 10

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 11

1.6 Definisi Operasional................................................................................... 12

1.7 Spesifikasi yang dikembangkan ................................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xiii

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 15

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ................. 15

2.1.2 Pengembangan Materi ............................................................................. 16

2.1.3 Pendidikan ............................................................................................... 18

2.1.4 Lingkungan ............................................................................................. 23

2.1.5 Kesadaran dan Kepedulian ...................................................................... 24

2.1.6 Model Conservation Scout ...................................................................... 28

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 33

2.2.1 Penelitian Kesadaran Lingkungan........................................................... 33

2.2.2 Penelitian Kepedulian Lingkungan ......................................................... 34

2.2.3 Model Conservation Scout ...................................................................... 35

2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 40

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 40

3.2 Setting Penelitian ....................................................................................... 40

3.2.1 Subjek Penelitian ..................................................................................... 40

3.2.2 Objek Penelitian ...................................................................................... 41

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 41

3.3 Prosedur Penelitian..................................................................................... 41

3.3.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................. 42

3.3.2 Desain ...................................................................................................... 43

3.3.3 Implementasi ........................................................................................... 45

3.3.4 Evaluasi ................................................................................................... 45

3.3.5 Revisi ...................................................................................................... 45

3.4 Instrumen Penelitian................................................................................... 45

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 49

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xiv

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif .............................................................. 50

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif ............................................................ 50

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 54

4.1 Kajian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,

dan Materi Pembelajaran .......................................................................... 54

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................................... 54

4.2.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................. 55

4.2.2 Desain ...................................................................................................... 67

4.2.3 Implementasi ........................................................................................... 88

4.2.4 Evaluasi ................................................................................................... 105

4.2.5 Revisi ...................................................................................................... 108

4.3 Deskripsi Kualitas Materi .......................................................................... 112

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 115

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 115

5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 117

5.3 Saran ........................................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 119

LAMPIRAN................................................................................................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Metode dalam model Conservation Scout ...................................... 29

Bagan 2.2 Literatur map ................................................................................... 36

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan ................................................................. 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Anak menurut Piaget .................... 31

Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan kepala sekolah ................. 46

Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan guru ................................. 46

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan siswa ............................... 47

Tabel 3.4 Kisi-kisi wawancara validasi materi eksperimen oleh siswa .......... 47

Tabel 3.5 Komponen penilaian validasi instrumen wawancara ...................... 48

Tabel 3.6 Hasil Validasi Instrumen Wawancara dari Ahli IPA dan

Ahli Bahasa .................................................................................... 48

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian ideal ................................................................... 51

Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat .............................................................. 53

Tabel 4.1 Saran dan Komentar dari Ahli IPA serta Revisi ............................. 78

Tabel 4.2 Saran dan Komentar dari Ahli bahasa serta Revisi ......................... 82

Tabel 4.3 Saran dan Komentar dari Guru Kelas V B serta Revisi .................. 84

Tabel 4.4 Saran dan Komentar dari Guru Kelas V A serta Revisi .................. 85

Tabel 4.5 Rekapitulasi Penilaian Materi oleh Ahli IPA, Ahli bahasa,

serta Guru ....................................................................................... 112

Tabel 4.6 Hasil Wawancara Kualitas Panduan Eksperimen “Uji Amilum”

oleh Siswa Kelas V B ..................................................................... 113

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Kualitas Panduan Kebun Konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” oleh Siswa Kelas V B .................. 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Sampul Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan untuk Kelas V ....................................................... 71

Gambar 4.2 Silabus Pertemuan Pertama dan Kedua .................................... 75

Gambar 4.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pertemuan Pertama ................................................................... 75

Gambar 4.4 Materi Eksperimen “Uji Amilum” untuk Guru dan Siswa ....... 76

Gambar 4.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pertemuan Kedua ...................................................................... 76

Gambar 4.6 Materi Kebun Konservasi “Teknik Menanam Vertikultur”

untuk Guru dan Siswa ............................................................... 77

Gambar 4.7 Poin H pada RPP Hari Pertama (sebelum direvisi) .................. 79

Gambar 4.8 Poin H pada RPP Hari Pertama (setelah direvisi) ..................... 79

Gambar 4.9 Alat yang digunakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum”

(sebelum direvisi) ..................................................................... 80

Gambar 4.10 Alat yang digunakan kegiatan eksperimen

“Uji Amilum” (setelah direvisi) ................................................ 80

Gambar 4.11 Poin A lampiran materi pada RPP Hari Kedua

(sebelum direvisi) ...................................................................... 80

Gambar 4.12 Poin A lampiran materi pada RPP Hari Kedua

(setelah direvisi) ........................................................................ 81

Gambar 4.13 Alat yang digunakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum”

(sebelum direvisi) ...................................................................... 82

Gambar 4.14 Alat yang digunakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum”

(setelah direvisi) ........................................................................ 82

Gambar 4.15 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” (sebelum direvisi) ................... 83

Gambar 4.16 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” (setelah direvisi) ..................... 83

Gambar 4.17 Poin H pada RPP hari pertama (sebelum direvisi) .................... 84

Gambar 4.18 Poin H pada RPP hari pertama (setelah direvisi) ...................... 85

Gambar 4.19 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” (sebelum direvisi) .................. 86

Gambar 4.20 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” (setelah direvisi) .................... 86

Gambar 4.21 Proses Implementasi hari pertama............................................. 95

Gambar 4.22 Proses Implementasi hari kedua ................................................ 101

Gambar 4.23 Rincian Kegiatan Inti RPP hari pertama nomor 5 dan 6

(sebelum direvisi) ..................................................................... 109

Gambar 4.24 Rincian Kegiatan Inti RPP hari pertama nomor 5 dan 6

(setelah direvisi) ........................................................................ 109

Gambar 4.25 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua nomor 6

(sebelum direvisi) ..................................................................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xviii

Gambar 4.26 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua nomor 6

(setelah direvisi) ........................................................................ 110

Gambar 4.27 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua nomor 1

(sebelum direvisi) ..................................................................... 110

Gambar 4.28 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua nomor 1

(setelah direvisi) ........................................................................ 111

Gambar 4.29 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua nomor 8

(sebelum direvisi) ..................................................................... 111

Gambar 4.30 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua nomor 8

(setelah direvisi) ........................................................................ 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 123

Lampiran 2. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ........................ 124

Lampiran 3. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ......................... 126

Lampiran 4. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ........ 127

Lampiran 5. Lembar Wawancara Validasi Materi oleh Siswa ...................... 128

Lampiran 6. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ............................ 129

Lampiran 7. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ............................. 133

Lampiran 8. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ............ 134

Lampiran 9. Hasil Wawancara Validasi Materi oleh Siswa .......................... 136

Lampiran 10. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ............................. 139

Lampiran 11. Instrumen Validasi Materi Eksperimen ..................................... 142

Lampiran 12. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Ahli IPA ............................................................................. 145

Lampiran 13. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksprimen

oleh Ahli IPA ............................................................................. 146

Lampiran 14. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Ahli bahasa ......................................................................... 147

Lampiran 15. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen

oleh Ahli bahasa ......................................................................... 148

Lampiran 16. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Guru Kelas V B ................................................................. 149

Lampiran 17. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen

oleh Guru Kelas V B .................................................................. 150

Lampiran 18. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Guru Kelas V A ................................................................ 151

Lampiran 19. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen

oleh Guru Kelas V A ................................................................. 152

Lampiran 20. Hasil Pekerjaan Siswa ............................................................... 153

Lampiran 21. Curriculum Vitae ....................................................................... 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan

spesifikasi yang dikembangkan.

1.1 Latar Belakang

SD N Jetis 1 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di

Yogyakarta. SD N Jetis 1 Yogyakarta berada di daerah kota Yogyakarta. Sekolah

ini beralamat di Jl. Pasiraman No 02, Cokrokusuman, Cokrodiningratan,

Gondokusuman, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di SD N

Jetis 1 Yogyakarta terdapat tanaman dengan kondisi yang cukup baik dan terlihat

terawat dengan baik. Sehingga tanaman yang ada di lingkungan sekolah terlihat

segar. Tanaman yang berada di lingkungan sekolah tersebut dirawat oleh penjaga

sekolah. Selama observasi peneliti belum melihat siswa yang merawat tanaman

yang ada di lingkungan sekolah.

Di SD N Jetis 1 Yogyakarta juga menerapkan program “SEMUTLIS”

yang artinya sepuluh menit untuk lingkungan sekolah, salah satu dari program

tersebut yaitu mengingatkan siswa agar setiap hari sepuluh menit sebelum masuk

kelas merawat tanaman terlebih dahulu. Tulisan “SEMUTLIS” tersebut

ditempelkan di setiap pintu kelas dari kelas 1-6. Namun, program ini nampaknya

belum berjalan secara efektif. Siswa hanya melakukan kegiatan merawat tanaman

saat ada perintah dan arahan dari guru, ketika guru tidak memberikan perintah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

2

arahan beberapa siswa kelas V B tidak merawat tanaman yang berada di

lingkungan sekolah.

Lingkungan sekitar SD N Jetis 1 Yogyakarta yaitu di daerah perkotaan

dimana sekitar sekolah ramai dan dikelilingi oleh gedung-gedung kantor, toko,

maupun hotel. Di daerah ini jarang terdapat tanaman atau pohon-pohon rindang.

Di samping sekolah juga terdapat pemukiman penduduk yang cukup padat. Selain

itu, rata-rata tidak memiliki tanah yang cukup luas, dan sedikit terlihat kumuh.

Selama observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas

V B mengenai latar belakang ekonomi dan sosial siswa kelas V B. Hasil dari

wawancara dengan Guru Kelas V B diperoleh data bahwa sebagian besar siswa

kelas V B bertempat tinggal di pemukiman yang terletak di samping sekolah

dengan rata-rata tidak memiliki tanah yang cukup luas, dan jarang ditemukan

tanaman. Mengenai data sosial ekonomi siswa kelas V B bahwa pekerjaan orang

tua dari siswa kelas V B yaitu karyawan swasta, wiraswasta, buruh, dan pegawai

negeri sipil.

Kegiatan observasi dilaksanakan di luar kelas pada saat jam istirahat untuk

melihat perilaku siswa terhadap lingkungan yang difokuskan pada tanaman yang

ada di lingkungan sekolah. Ketika jam istirahat ada beberapa siswa kelas V B

bermain sepak bola dan bola tersebut masuk ke dalam area taman sehingga

mengenai tanaman. Tanaman yang berada di area taman yaitu tanaman singkong

yang masih kecil, bibit tanaman pepaya, dan bibit tanaman mangga. Siswa ketika

mengambil bola yang mengenai tanaman tersebut dengan cara berebutan dan

mereka sengaja menginjak-injak tanaman tersebut, sehingga tanaman yang berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

3

di area taman menjadi rusak. Ada juga siswa saat jam istirahat melihat permainan

sepak bola dengan sengaja duduk di atas tanaman yang berada di teras sekolah.

Selain itu, ada juga siswa dengan sengaja memetik daun tanaman srikaya yang

ada di lingkungan sekolah, sehingga menyebabkan tanaman srikaya menjadi

rusak.

Siswa kelas V B membutuhkan lingkungan sekitar dalam melaksanakan

kehidupan sehari-hari, tetapi mereka justru merusaknya. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa kurang menanamkan sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan

sekitar khususnya tanaman. Lingkungan menurut Gustavo (dalam Hamzah, 2013:

5) adalah semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi, pertumbuhan dan

kesejahteraan suatu organisme yang ada di bumi. Segala yang ada pada

lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya (Soemarwoto dalam Hamzah, 2013: 14). Lingkungan digunakan sebagai

pemenuh kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan. Anak dapat menjalani

kehidupan sehari-hari dengan membutuhkan peran lingkungan sekitarnya.

Pada zaman sekarang ini manusia dalam memenuhi kebutuhan berkaitan

dengan lingkungan menggunakan teknologi. Adanya perkembangan teknologi

yang semakin pesat mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi

semaksimal mungkin guna melestarikan lingkungan. Manusia memiliki kebebasan

dalam menggunakan teknologi untuk kemajuan lain. Akan tetapi dalam

memanfaatkan teknologi dengan berlebihan dan disalahgunakan oleh manusia

mengakibatkan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku manusia terhadap

lingkungan. Di tahun 2015, terjadi penebangan pohon secara liar di area situs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

4

budaya makam Ratu malang di Dusun Gunung Kelir, Desa Pleret, Kecamatan

Pleret Bantul. Ratusan batang pohon yang ada di hutan gunung Sentono (lokasi

makam Ratu Malang) ditebangi oleh puluhan warga. Penebangan tersebut

menggunakan mesin gergaji dengan luas 2.5 hektare. Kayu-kayu yang ditebangi

akan dijual kepada pengusaha kayu. Dengan adanya peristiwa penebangan

tersebut, Winardi selaku warga mendengar kabar bahwa akan ada penanaman

tanaman kembali. Namun, Camat Pleret Walkodri masih mempertanyakan

penanaman tanaman kembali belum ada surat yang masuk ke beliau (Suryani,

2015). Adanya peristiwa penebangan pohon secara liar tersebut dan belum ada

penanaman kembali dapat menjadikan lahan hijau semakin sempit.

Adapun peristiwa mengenai lahan hijau yang semakin sempit terjadi di

Yogyakarta pada hari Rabu, 22 April 2015. Di Yogyakarta memiliki lahan hijau

yang semakin sempit, dikarenakan ruangan yang ada di Yogyakarta didirikan

bangunan. Hal ini dapat mengalami kondisi yang sangat mengherankan bagi

sejumlah warga. Akibatnya air hujan meluap sehingga terjadi terendamnya

sejumlah pemukiman warga. Djah Mardianto, Kepala Pusat Studi (PSBA) UGM,

mengatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi di kota besar seperti Yogyakarta.

Menurut beliau, Yogyakarta seharusnya memiliki 30 persen ruang terbuka hijau

(RTH). Namun, sampai saat ini Yogyakarta belum memenuhi syarat tersebut.

Justru ruang-ruang yang ada dipersempit dengan munculnya bangunan-bangunan

(Kusuma, 2015).

Peristiwa tersebut merupakan fakta akibat ulah manusia mengenai

rendahnya sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan. Perilaku manusia dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

5

penebangan pohon secara liar masih sering terjadi, apalagi dengan semakin

sempitnya lahan hijau yang digunakan sebagai ruang-ruang untuk bangunan.

Fakta tersebut berakibat buruk bagi manusia. Akibatnya akan menjadikan suasana

kurang sejuk, karena akan berkurangnya oksigen yang dihasilkan oleh tanaman.

Apalagi tanaman tidak hanya menghasilkan oksigen saja, melainkan ada beberapa

tanaman yang menghasilkan karbohidrat yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Sikap tersebut jika semakin dibiarkan akan berdampak buruk bagi kelangsungan

hidup.

Dengan adanya peristiwa mengenai kurangnya sikap kesadaran dan

kepedulian terhadap lingkungan khususnya tanaman dan hasil observasi mengenai

perilaku siswa kelas V B terhadap tanaman. Peneliti akan mencoba memberikan

pendidikan lingkungan. Pendidikan lingkungan menurut Hamzah, (2013: 35)

menjelaskan bahwa memberikan pengetahuan tentang lingkungan dapat

mengembangkan kesadaran terhadap lingkungan dan kepeduliannya dengan

kondisi lingkungan. Tblisi (dalam Hamzah, 2013: 48) mengatakan bahwa tujuan

diberikan pendidikan lingkungan untuk dapat membantu menjelaskan masalah

kepedulian serta perhatian tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial,

politik, teknologi dan ekologi.

Pendidikan lingkungan yang diberikan kepada siswa kelas V B yaitu

pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan yang seharusnya ditanamkan

dalam diri mereka berupa materi eksperimen. Materi eksperimen yang peneliti

kembangkan menggunakan model Conservation Scout. Model Conservation Scout

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

6

yaitu model pembelajaran yang mengajak siswa memelihara lingkungan dengan

melakukan konservasi untuk memberikan pendidikan lingkungan.

Pembelajaran yang digunakan dalam materi eksperimen sesuai kurikulum di

SD N Jetis 1 Yogyakarta yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

mata pelajaran yang digunakan IPA dengan Standar Kompetensi (SK) 2.

memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan, Kompetensi Dasar (KD) 2.1

mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Pemilihan SK dan KD

tersebut, untuk mengajarkan kepada siswa bahwa tumbuhan melakukan proses

fotosintesis menghasilkan oksigen dan karbohidrat. Dalam memberikan

pembelajaran menggunakan model Conservation Scout. Kegiatan dalam model

Conservation Scout yang peneliti gunakan yaitu eksperimen sederhana serta

teknik peer tutoring dan kampanye.

Peneliti menggunakan eksperimen sederhana “Uji Amilum” sesuai dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan. Eksperimen

sederhana “Uji Amilum” digunakan untuk mengajak siswa membuktikan bahwa

beberapa tanaman yang ada di lingkungan sekitarnya melalui proses fotosintesis

menghasilkan karbohidrat yang bermanfaat bagi manusia sebagai sumber

makanan. Peneliti juga mengajarkan kepada siswa menyampaikan pembelajaran

yang sudah dipelajari kepada orang yang berada di sekitarnya dalam model

Conservation Scout ini disebut dengan peer tutoring dan kampanye. Hal ini

diharapkan agar siswa akan paham dengan topik dan bisa membuktikan serta

melakukannya dengan sendiri. Selain itu, penggunaan materi eksperimen dalam

melakukan kegiatan eksperimen menurut guru kelas V B agar siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

7

melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur dalam materi yang sudah

disediakan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V B bahwa

siswa akan antusias dalam kegiatan eksperimen yang berkaitan terhadap

lingkungan dan jika guru dapat memberikan pembelajaran dengan cara mengemas

metode dan model pembelajaran yang menyenangkan dan nyaman bagi siswa

akan membuat siswa mudah memahami materi pembelajaran. Beliau mengatakan

kesulitan yang dirasakan dalam melaksanakan kegiatan eksperimen yaitu

ketersediaan sumber dan media pembelajaran yang masih kurang salah satunya

adalah panduan khusus yang digunakan dalam eksperimen belum ada, panduan

yang digunakan oleh siswa berupa buku paket dari sekolah dan siswa masih

merasa kebingungan dalam memahami materi dari buku tersebut.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan lima siswa kelas V B yang

direkomendasi dari guru kelas berdasarkan dari kemampuan akademik yang tinggi

sampai rendah. Siswa masih merasa kesulitan dalam melaksanakan kegiatan

eksperimen, karena media dan bahan yang digunakan masih terbatas. Selain itu,

panduan yang digunakan dalam melakukan eksperimen kurang mudah untuk

dipahami. Panduan eksperimen dibutuhkan oleh siswa dengan harapan dapat lebih

mudah memahami materi pembelajaran.

Selain dengan guru dan siswa, peneliti juga melakukan wawancara dengan

Kepala Sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta. Beliau mengatakan bahwa bapak dan

ibu guru di SD N Jetis 1 Yogyakarta pernah melaksanakan kegiatan eksperimen.

Selama melaksanakan kegiatan eksperimen kendala yang dihadapi adalah alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

8

yang digunakan untuk melakukan kegiatan eksperimen. Ada beberapa yang sudah

rusak dan tidak bisa digunakan kembali. Dalam melaksanakan kegiatan

eksperimen guru menggunakan panduan buku paket yang diberikan oleh

pemerintah. Beliau juga mengatakan bahwa guru dan siswa membutuhkan materi

eksperimen sebagai media pembelajaran. Karena tanpa adanya materi eksperimen,

kegiatan eksperimen tidak berjalan sesuai dengan tujuan.

Dalam menyusun dan mengembangkan materi eksperimen peneliti

menggunakan teori pengembangan materi menurut Tomlinson. Materi adalah

segala bentuk yang dapat digunakan untuk membantu dalam kegiatan belajar

(Tomlinson dalam Harsono, 20015: 1). Materi yang diberikan dapat berbentuk

buku teks, LKS, kaset, dan paragraf yang ditulis di papan tulis. Materi yang

dikembangkan menggunakan prinsip-prinsip pengembangan materi menurut

Tomlinson terdapat 16 (Tomlinson, 2005:7-22). Tetapi peneliti akan berfokus

dalam 10 prinsip, yaitu: memberikan pengaruh yang nyata, membantu siswa

merasa senang dan nyaman, membantu mengembangkan kepercayaan diri,

relevan bagi siswa, memberikan daya tarik siswa, memberikan penjelasan,

memperhatikan gaya belajar yang berbeda, memperhatikan sikap afektif yang

berbeda, memberikan kemampuan intelektual dan estetika, serta memberikan

kesempatan untuk terwujudnya feedback.

Materi yang dikembangkan terdiri dari Silabus Pertemuan Pertama,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama, Materi Eksperimen “Uji

Amilum” dengan Kompetensi Dasar (KD) 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan

hijau membuat makanan. Kegiatan ini digunakan untuk membuktikan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

9

beberapa tanaman yang ada di lingkungan sekitar melalui proses fotosintesis

menghasilkan karbohidrat yang bermanfaat bagi manusia sebagai sumber

makanan karya peneliti. Selain itu, Silabus Pertemuan Kedua, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaraan Pertemuan kedua serta Materi Kebun Konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” dengan Kompetensi Dasar (KD). 2.2

Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau

sebagai sumber makanan.

Kegiatan tersebut digunakan untuk mengajarkan kepada siswa bahwa

manusia dan hewan membutuhkan tumbuhan hijau sebagai sumber makanan,

dengan mengetahui hal tersebut diajak untuk memelihara tanaman dengan

melakukan salah satu teknik bertanam menggunakan barang-barang sederhana

dengan cara disusun secara bertingkat. Teknik ini bisa digunakan untuk menanam

tanaman yang menghasilkan karbohidrat sebagai sumber makanan bagi manusia,

seperti daun bawang, tomat, seledri, sawi, dan sejenisnya. Silabus hari kedua,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari kedua, dan materi kebun

konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” tersebut merupakan karya teman

peneliti yaitu Adiktia Kurniawati. Kebun konservasi juga merupakan salah satu

metode dalam kegiatan model Conservation Scout yaitu dengan cara

memanfaatkan lahan sempit untuk melakukan konservasi sederhana. Kegiatan

konservasi ini digunakan untuk melakukan penanaman secara sederhana dengan

cara vertikultur.

Berdasarkan analisis kebutuhan kelas V B dan V A serta tujuan beserta

harapan yang sama untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada siswa kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

10

V B dan V A agar menumbuhkan sikap kesadaran dan kepedulian terhadap

lingkungan, maka peneliti bersepakat menggabungkan karya menjadi satu yang

berjudul “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas

V”. Karena materi ini saling berkaitan dan digunakan untuk saling melengkapi

karya masing-masing. Materi tersebut digunakan oleh guru dan siswa untuk dapat

belajar mengenai kesadaran dan kepedulian lingkungan. Serta peneliti dapat

melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul “Pengembangan Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model

Conservation Scout untuk Siswa Kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan materi pendidikan kesadaran

dan kepedulian lingkungan menggunakan model Conservation

Scout untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta?

1.2.2 Bagaimana kualitas materi pendidikan kesadaran dan kepedulian

lingkungan menggunakan model Conservation Scout untuk siswa

kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah ini digunakan untuk lebih mengarah pada tujuan

penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.3.1 Materi yang dikembangkan berupa “ Materi Pendidikan Kesadaran

dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V” sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

11

kurikulum tingkat satuan pendidikan menggunakan model

Conservation Scout pada materi mengidentifikasi cara tumbuhan

hijau membuat makanan dan mendeskripsikan ketergantungan

manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.

1.3.2 Materi yang dikembangkan bertujuan untuk membentuk kesadaran

dan kepedulian siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta terhadap

lingkungan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pengembangan materi berupa materi pendidikan

kesadaran dan kepedulian lingkungan untuk kelas V B dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1.4.1 Mengetahui prosedur pengembangan materi pendidikan kesadaran

dan kepedulian lingkungan menggunakan model Conservation

Scout untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

1.4.2 Mengetahui kualitas materi pendidikan kesadaran dan kepedulian

lingkungan menggunakan model Conservation Scout untuk siswa

kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat untuk dilakukannya penelitian dan pengembangan ini sebagai

berikut:

1.5.1 Bagi Siswa

Siswa dapat mempermudah memahami materi eksperimen, karena

materi ini memberikan pendidikan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

12

1.5.2 Bagi Guru

Guru mendapatkan wawasan dan pengetahuan materi “Pendidikan

Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V” yang dapat

digunakan dalam pembelajaran untuk memberikan pendidikan

lingkungan bagi siswa.

1.5.3 Bagi Sekolah

Adanya materi “Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan untuk Kelas V” dapat menambah sumber belajar dan

untuk memberikan pendidikan lingkungan bagi siswa.

1.5.4 Bagi Peneliti

Peneliti dapat melakukan penelitian untuk mengembangkan materi

pembelajaran yang memberikan pendidikan lingkungan.

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Lingkungan adalah suatu kondisi yang memiliki hubungan timbal-

balik dengan manusia dan memiliki peran dalam kehidupan untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

1.6.2 Pendidikan lingkungan adalah pengetahuan yang diberikan untuk

mewujudkan kesadaran dan kepedulian dengan cara

mengembangkan keterampilan dan sikap ramah terhadap

lingkungan.

1.6.3 Kesadaran lingkungan adalah kegiatan berpikir seseorang dalam

mengatur perilaku dan tindakan untuk menentukan pilihan yang

berguna dan kurang berguna terhadap lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

13

1.6.4 Kepedulian lingkungan adalah cara seseorang untuk memelihara

dan tanggung jawab ditunjukkan kepada orang lain dengan

memberikan kekuatan dan motivasi dalam melakukan tindakan

yang memiliki pengaruh positif terhadap lingkungan.

1.6.5 Model Conservation Scout adalah model pembelajaran yang

mengajak siswa memelihara lingkungan dengan melakukan

konservasi untuk memberikan pendidikan lingkungan.

1.7 Spesifikasi yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian dan

pengembangan ini sebagai berikut:

1.7.1 Produk yang dikembangkan yakni materi eksperimen sesuai

dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menggunakan

model Conservation Scout.

1.7.2 Materi berisi pengembangan langkah-langkah eksperimen dan

kebun konservasi kelas V semester 1 mengidentifikasi cara

tumbuhan hijau membuat makanan dan mendeskripsikan

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai

sumber makanan.

1.7.3 Materi ini terdiri dari Silabus pertemuan pertama, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran pertemuan pertama dan Materi

Eksperimen “Uji Amilum” karya peneliti serta Silabus pertemuan

kedua, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pertemuan kedua dan

Materi Kebun Konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” karya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

14

teman peneliti yaitu Adiktia Kurniawati. Berdasarkan analisis

kebutuhan siswa kelas V B dan V A serta tujuan yang sama

beserta harapan yang sama untuk memberikan pendidikan

lingkungan, maka peneliti dan teman peneliti sepakat untuk

menggabungkan karya menjadi satu dengan judul “Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas

V”.

1.7.4 Materi yang dikembangkan menggunakan 10 prinsip

pengembangan materi menurut Brian Tomlinson.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

15

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi kajian pustaka mengenai penelitian dan

pengembangan (Research and Development), pengembangan materi, pendidikan,

lingkungan, kesadaran dan kepedulian, model Conservation Scout. Hasil

Penelitian yang relevan yang berisi tentang hasil penelitian yang sudah pernah

dilakukan sebelumnya berkaitan dengan penelitian dan kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

Menurut Borg & Gall (dalam Setyosari, 2003: 222) bahwa penelitian dan

pengembangan (R&D) adalah suatu proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Tujuan dari metode R&D

yaitu menghasilkan produk yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan. Produk

yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (dalam

Sanjaya, 2013: 131) antara lain: buku, modul pembelajaran, alat, dan prosedur.

Terdapat berbagai macam desain metode penelitian dan pengembangan.

Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian dan

pengembangan menurut Brian Tomlinson. Penelitian dan pengembangan yang

dikembangkan yakni pengembangan materi. Peneliti menggunakan metode

pengembangan menurut Brian Tomlinson karena lebih fokus ke pengembangan

materi pembelajaran. Prosedur pengembangan materi menurut Tomlinson (dalam

Harsono, 2015) sebagai berikut: Pertama, analisis kebutuhan yaitu digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

16

untuk mengidentifikasi latar belakang siswa dan kebutuhan siswa terlebih dahulu

dengan tujuan mengetahui apa yang perlu dipelajari atau tidak.

Kedua, desain yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan desain

pengembangan materi sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip

pengembangan materi, serta materi pembelajaran disusun dengan

mempertimbangkan silabus dan kebutuhan siswa. Ketiga, implementasi yaitu

materi yang sudah disusun oleh guru harus diimplementasikan dalam kegiatan

belajar mengajar yang nyata. Keempat, evaluasi yaitu hasil dari kegiatan

implementasi materi dalam belajar mengajar perlu dianalisis kelemahan dan

kelebihannya. Kelima, revisi digunakan untuk melihat hasil evaluasi apakah

materi yang dikembangkan dan diimplementasi dapat dijadikan sebagai refleksi

dan referensi untuk diperbaiki atau diubah dan merevisi kembali agar materi yang

dikembangkan lebih baik.

2.1.2 Pengembangan Materi

Tomlinson, (dalam Harsono, 2015: 1) menyatakan bahwa materi adalah

segala sesuatu yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan belajar. Materi

yang digunakan untuk memfasilitasi dalam belajar dapat berbentuk buku teks,

LKS, kaset, video, dan surat kabar. Dalam mengembangkan materi ada 16 prinsip

yang diringkas oleh Tomlinson (2005: 7-22). Tetapi dalam pengembangan materi

ini peneliti akan berfokus menggunakan 10 prinsip pengembangan materi dari 16

prinsip yang diringkas oleh Tomlinson.

Prinsip pertama yakni materi memberikan pengaruh yang nyata bagi

pembelajar adalah materi yang disusun dapat memberikan rasa keingintahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

17

pembelajar, ketertarikan, dan saat sudah tertarik akan ada kesempatan yang baik

untuk pembelajar yang nanti akan diproses sebagai kegiatan berpikir. Kedua,

membuat pembelajar merasa nyaman, senang, dan bahagia adalah materi yang

disusun dapat membantu pembelajar untuk merasakan senang dan nyaman dengan

kriteria antara lain memiliki isi berupa teks, gambar, dan bahasa yang digunakan

mudah dipahami oleh pembelajar dan berisi contoh serta petunjuk. Ketiga,

mengembangkan kepercayaan diri adalah banyak pembelajar merasa nyaman dan

percaya diri jika materi yang mereka pelajari mudah untuk dipelajari.

Keempat, relevan untuk pembelajar adalah materi yang dikembangkan

harus memperhatikan latar belakang, kemampuan kognitif, afektif, psikomotor

dan ekonomi siswa, serta materi berguna untuk kehidupan sehari-hari siswa.

Kelima, membuat pembelajar tertarik adalah pembelajar akan tertarik untuk

mempelajari materi dengan diri mereka sendiri. Keenam, memberikan penjelasan

adalah materi yang disusun dapat memberikan penjelasan yang jelas bagi

pembelajar dengan memberikan petunjuk kegiatan sehingga dapat memudahkan

pembelajar untuk memahami. Ketujuh, memperhatikan gaya belajar yang berbeda

dari masing-masing pembelajar adalah materi yang dikembangkan dapat

memberikan dan mengupayakan perkembangan seluruh kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor. Kedelapan, memperhatikan sikap afektif yang berbeda

dalam masing-masing pembelajar adalah materi yang disusun dapat

memperhatikan sikap afektif yang dimiliki oleh bermacam pembelajar. Karena itu,

sebaiknya materi yang dapat memberikan bentuk kegiatan secara individu

maupun kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

18

Kesembilan, memberikan kemampuan intelektual dan estetika adalah

materi yang dikembangkan dapat membantu pembelajar untuk mengembangkan

kemampuan berpikir dalam mengolah emosi, seni dan memberikan kegiatan yang

melatih otak kanan dan kiri pembelajar. Kesepuluh, memberikan kesempatan

untuk terwujudnya feedback . Materi yang diberikan dapat mendorong pembelajar

untuk memberikan timbal balik yang positif atas kegiatan yang disudah dipelajari.

Sepuluh prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson tersebut digunakan

oleh peneliti dengan harapan dapat membantu dalam melaksanakan pembelajaran

dengan mewujudkan proses pendidikan yang efektif.

2.1.3 Pendidikan

Pendidikan menurut Dale (dalam Hardiyanti, 2011: 9) merupakan usaha

secara sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan siswa agar dapat memainkan

peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan

datang, melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan yang didapatkan dari

sekolah dan luar sekolah. Pada dasarnya pendidikan memberikan bimbingan dan

ajaran dengan cara memberikan kebebasan manusia dari berbagai persoalan hidup

yang melingkupinya (Freire dalam Yunus, 2004: 1). Menurut Freire (dalam

Yunus, 2004: 1) pendidikan merupakan usaha untuk mengembalikan manusia

untuk menjadi manusia agar terhindar dari berbagai bentuk penindasan,

kebodohan sampai kepada ketertinggalan.

Penindasan yang menimpa manusia disebabkan oleh rendah pendidikan

yang dimilikinya. Untuk melepas adanya berbagai bentuk penindasan harus

melalui pendidikan (Mangunwijaya dalam Yunus, 2004: 83). Pendidikan diawali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

19

dengan menghormati kebebasan, hak, dan kekuasaan pribadi. Oleh karena itu,

guru selaku pelaku dalam pendidikan harus memberikan kebebasan dan hak yang

dimiliki oleh peserta didik (J. Drost dalam Yunus, 2004: 16). Menurut Freire

(dalam Yunus, 2004: 12) titik tolak pendidikan yang memberikan kebebasan

dengan cara pemecahan kontradiksi antara guru dengan peserta didik. Pemecahan

kontradiksi tersebut dimulai dengan pendekatan komunikasi dan dialog. Adanya

dialog tersebut peserta didik diperbolehkan berpikir dan berkreasi dalam

mengembangkan dirinya dengan bebas.

Dalam pendidikan, manusia sebagai pembelajar, Sastrapratedja (2013: 35-

41) (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015: 50) menjelaskan bahwa pendidikan

dapat dilakukan dari empat sudut pembelajaran. Empat sudut pandang tersebut

menurut yaitu: pertama, teori fungsionalis yakni pendidikan sebagai tempat bagi

pembelajar untuk melakukan proses menurunkan berbagai kebudayaan kepada

generasi yang baru. Kedua, teori konflik yakni pendidikan berfungsi sebagai

pelayanan kepentingan kelompok dominan dengan cara kesenjangan sosio-

ekonomis melalui pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan karakter masing-

masing.

Ketiga, teori kritis yakni pendidikan berfungsi sebagai membantu

pembelajar dalam mengkritisi segala sesuatu yang terjadi di dunia dan menyadari

keberadannya serta menentukan tindakan yang harus dilakukan. Keempat, teori

interpretif yakni pendidikan merupakan suatu tempat bagi pembelajar dalam

mempelajari aturan permainan hidup dengan menafsirkan makna dari berbagai

perilaku sanksi, dan cara hidupnya melalui pola berkomunikasi. Manusia dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

20

menempuh pendidikan untuk belajar tidak dapat dipisahkan dengan

lingkungannya dengan cara memberikan kebebasan dan haknya. Berdasarkan

pendapat beberapa ahli diatas, pendidikan adalah usaha untuk memberikan

pelatihan dengan cara memberikan kebebasan terhadap manusia agar tidak

tertindas dengan adanya dialog antara guru dan siswa untuk mengembangkan

kreativitas.

Pendidikan yang memberikan kebebasan manusia, hak dan agar tidak

tertindas yaitu pendidikan emansipatoris. Pendidikan ini dianggap sebagai

pendidikan yang menekankan adil dan demokratis. Pendidikan emansipatoris

diartikan sebagai proses pembebasan kehidupan dari unsur-unsur penindasan

(Freire dalam Suprijono, 2016: 41). Terdapat tiga kunci menurut Giroux (2001)

(dalam Winarti dan Anggadewi, 2015: 53) yakni: pertama, humanisasi dapat

dipahami sebagai pemberdayaan pemahaman kritis antara guru dan siswa dan

untuk menciptakan humanis dengan diperlukannya cinta, kerendahan hati, iman,

kepercayaan, harapan dan pemikiran kritis. Kedua, kesadaran kritis yakni belajar

menerima keadaan sosial, ekonomi, dan melawan arus penindasan realitas.

Ketiga, mempertanyakan sistem yakni menjadi pemikir yang kritis, perlu adanya

dialog dalam bentuk mempertanyakan sistem untuk menemukan realitas.

Menurut pendapat Freire (1970) (Nouri dan Sajjadi, 2014) (dalam Winarti

dan Anggadewi, 2015: 54) bahwa pendidikan emansipatoris adalah siswa dan

guru merupakan pembelajar, guru dan siswa saling belajar. Hal tersebut dimaksud

bahwa guru dan siswa sebagai subyek yang sedang mempelajari materi

pembelajaran. Adanya dialog yang dilakukan antara guru dan siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

21

memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman keduanya berkembang.

Dari pemahaman yang baru, maka guru dan siswa menjadi teman yang bersama-

sama memberdayakan satu sama lain. Dalam dialog pendidikan emansipatoris ini

dapat mengambil tema nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan siswa.

Menurut Winarti dan Anggadewi, (2015: 54) bahwa Pedagogi Ignasian

atau Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan salah satu model pendidikan

emansipatoris yang menekankan refleksi untuk menemukan solusi dalam proses

pendidikan dengan menentukan sikap atau perilaku yang memiliki pengaruh

positif. Pendekatan PPR ini menekankan pada aktivitas siswa dalam mempelajari

materi. Tujuan dari PPR adalah untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam

menanggapi berbagai hal yang ada di sekitar secara kritis dalam upaya untuk

memperdalam pemahaman pembelajaran yang diterima di sekolah dan lingkungan

(Subagya, 2010: 22). Ada lima kegiatan yang saling berkaitan sebagai siklus

dalam Pedagogi Ignasian atau PPR, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan

evaluasi (Peterson dan Nielson, 2012 dalam Winarti dan Anggadewi, 2015: 55).

Tahapan PPR yang pertama adalah konteks. Peserta didik akan melakukan

kegiatan mengidentifikasi keberadaan peserta didik dalam konteks dunia. Guru

memiliki peran sebagai penggali konteks kehidupan yang ada didalam diri siswa

dan mengamati pencapaian siswa akan perkembangan pribadi yang utuh pada

materi yang akan dipelajari (Subagya, 2010: 43). Kegiatan konteks digunakan

untuk mengali dan mengetahui pemahaman awal siswa. Dalam tahapan

pengalaman ini siswa akan memahami konteksnya dengan harapan mendapatkan

pengalaman (Winarti dan Anggadewi, 2015: 55). Pengalaman yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

22

siswa untuk dapat memahami materi yang dipelajari secara dalam dengan

melibatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam pengalaman

memungkinkan siswa menyadari akan pribadi dirinya (Subagya, 2010: 50).

Proses pelaksanaan menyadari dan refleksi dengan mempertimbangkan

dengan seksama menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, pengalaman,

dan ide-ide atau tujuan yang diinginkan (Subagya, 2010: 55). Proses refleksi

dilakukan untuk mendorong siswa dalam menggali dan memunculkan makna dari

pengalaman mereka. Setelah melakukan refleksi, siswa dapat menentukan aksi

yang akan dilakukan sesuai dengan pilihannya. Aksi yang ditentukan berasal dari

hasil refleksi yang telah dilakukan oleh siswa (Subagya, 2010: 61). Aksi yang

dilakukan oleh pembelajar diharapkan untuk bersikap dengan merubah

kepribadiannya menjadi lebih baik. Tahapan akhir dari PPR adalah evaluasi

merupakan untuk membentuk manusia dengan memiliki kepribadian yang utuh,

kompeten dalam kognitif atau intelektual dan bersedia untuk semakin berkembang

(Subagya, 2010: 63).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan yang memberikan kebebasan dalam pembelajaran adalah pendidikan

emansipatoris dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR). Tahapan dalam PPR ini memberikan pengalaman kepada siswa untuk

menyadari dan refleksi pengalamannya yang telah didapatkan dengan

berkontribusi secara langsung dengan lingkungan sekitar. Setelah melakukan

kegiatan refleksi, siswa melakukan kegiatan aksi untuk menentukan pilihannya

dengan harapan untuk bersikap dapat merubah kepribadiannya lebih baik. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

23

dapat belajar untuk memperoleh pengalaman dengan berkontribusi dengan

lingkungan yang ada di sekitarnya.

2.1.4 Lingkungan

Lingkungan adalah semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi,

pertumbuhan, dan kesejahteraan dari suatu organisme yang ada di bumi (Gustavo

dalam Hamzah, 2013: 5). Lingkungan memiliki peran yang mendukung dalam

berbagai kehidupan manusia. Adanya hubungan timbal balik antara manusia

dengan lingkungan dipengaruhi oleh perilaku manusia. Perilaku manusia terhadap

lingkungan ditandai dengan sikap dan tindakan manusia terhadap alam. Perilaku

manusia dapat menentukan kondisi lingkungan. Manusia memiliki upaya untuk

menyesuaikan pola hidup dengan kondisi lingkungan. Apapun yang dilakukan

oleh manusia terhadap lingkungan, akan berdampak pada perilaku tersebut

terhadap lingkungan akan kembali lagi dalam kehidupan manusia itu sendiri, baik

keuntungan ataupun kerugian (Hamzah, 2013: 1).

Berdasarkan pendapat dari ahli diatas, bahwa lingkungan merupakan suatu

kondisi yang memiliki hubungan timbal-balik dengan manusia dan memiliki

peran dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kondisi lingkungan

dipengaruhi oleh perilaku manusia. Perilaku tersebut akan digunakan untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam membangun perilaku manusia terhadap

lingkungan melalui proses pendidikan.

Pendidikan harus dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan sikap

dan kepedulian terhadap lingkungan secara efektif (Hamzah, 2013: 14). Informasi

tentang lingkungan dapat diperoleh peserta didik dengan pendidikan formal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

24

maupun nonformal. Melalui pendidikan yang intensif diharapkan memungkinkan

untuk mengembangkan kualitas sikap dan perilaku yang positif terhadap

lingkungan. Salah satu bentuk untuk mengembangkan sikap dan perilaku positif

terhadap lingkungan dengan diberikan pendidikan lingkungan. Pendidikan

lingkungan adalah memberikan pengetahuan tidak tentang lingkungan saja,

melainkan mengembangkan kesadaran terhadap lingkungan dan kepedulian

dengan kondisi lingkungan (Hamzah, 2013: 35).

Pendidikan lingkungan merupakan proses mengenali nilai-nilai dan

menjelaskan konsep dalam rangka mengembangkan keterampilan, sikap, yang

diperlukan untuk memahami hubungan timbal balik antara manusia, budaya, dan

lingkungan biofisiknya. Pendidikan lingkungan juga membutuhkan eksperimen

dalam hal pengambilan keputusan dan memformulasi sendiri perilaku suatu

bentuk berkenaan dengan isu lingkungan (UNESCO dalam Hamzah, 2013: 39).

Pendidikan lingkungan diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap ramah

terhadap lingkungan untuk membekali individu dalam membentuk perilaku yang

seharusnya ia perbuat terhadap lingkungan. Berdasarkan pendapat dari ahli diatas,

dapat disimpulkan bahwa pendidikan lingkungan adalah pengetahuan yang

diberikan untuk mewujudkan kesadaran dan kepedulian dengan cara

mengembangkan keterampilan dan sikap ramah terhadap lingkungan.

2.1.5 Kesadaran dan Kepedulian

Kesadaran dapat diartikan berpikir. Jika seseorang ingin menghendaki

perubahan maka langkah yang dilakukan yaitu merubah cara berpikir. Seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

25

yang memiliki hasrat untuk merubah cara berpikirnya terhadap lingkungan berarti

sadar terhadap lingkungan (Neolaka dalam Pius dan Sonia, 2014: 14).

Menurut Freud (dalam Neolaka 2008: 22) menyatakan bahwa kesadaran

merupakan manusia sadar terhadap dirinya dan lingkungannya, sadar akan ruang

dan waktu. Kesadaran akan ruang dan waktu menyebabkan sadar akan

lingkungannya, sadar bahwa lingkungan merupakan salah satu dari bagian

hidupnya. Seseorang yang memiliki hasrat untuk merubah tingkah laku terhadap

lingkungan berarti sadar terhadap lingkungan.

Seseorang dapat dikatakan sadar apabila individu maupun kelompok siaga

(awareness) terhadap peristiwa yang ada di lingkungan dengan peristiwa kognitif

yang meliputi: memori, pikiran, dan perasaan (Solso dalam Pius dan Sonia, 2014:

13). Manusia sadar terhadap lingkungan dengan adanya suatu keadaan yang

tergugah jiwanya terhadap lingkungan hidup yang dapat dilihat dari perilaku dan

tindakan orang yang bersangkutan (Neolaka 2008: 18). Dengan hal ini berarti

manusia dapat menunjukkan perilaku dan tindakan sesuai dengan apa yang

diinginkan.

Soekanto (dalam Jamanti, 2014: 24) menuliskan bahwa kesadaran

memiliki empat indikator antara lain: pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola

perilaku (tindakan). Benyamin Bloom (dalam Jamanti, 2014: 24) membagi

indikator kesadaran menjadi tiga bagian: kognitif, afektif, dan psikomotor.

Notoadmodjo memodifikasi dan meringkas indikator kesadaran menurut Bloom

(dalam Jamanti, 2014: 24) dengan dominan ke 3 ranah yaitu: pengetahuan, sikap,

perilaku (tindakan), ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

26

Pertama, pengetahuan (kognitif) yakni pengetahuan yang didapatkan

setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek. Pengetahuan

manusia sebagian diperoleh melalui indera pengelihatan dan indera pendengaran.

Dalam ranah pengetahuan ini terdiri dari 6 tingkatan domain pengetahuan

(kognitif), yaitu tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (aplication),

analisis (analysis), sintesis (syntesis), evaluasi (evaluation).

Kedua, sikap (afektif) merupakan suatu respon atau tindakan dari

seseorang terhadap objek (Newcomb dalam Jamanti, 2014: 25). Sikap memiliki 4

tingkatan antara lain: tingkatan pertama, menerima (receiving) yakni seseorang

(subyek) dapat memperhatikan stimulus yang diberikan oleh lingkungan.

Tingkatan kedua, merespon (responding) yakni seseorang dapat memberikan

jawaban apabila diberi pertanyaan, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang

diberikan tanpa melihat benar atau salah. Tingkatan ketiga, menghargai (valuing)

yakni suatu hal mengajak orang lain untuk mengerjakan atau berdiskusi suatu

masalah. Tingkatan keempat, bertanggung jawab (responsible) yakni seseorang

dapat bersedia menerima konsekuensinya dari sesuatu yang telah dipilih.

Ketiga, perilaku atau tindakan memiliki 4 tingkatan antara lain: tingkatan

pertama, persepsi (perception) yaitu seseorang dapat mengenal dan memilih

obyek yang berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan. Tingkatan kedua,

respons terpimpin (guided response) seseorang melakukan kegiatan sesuai dengan

urutan dan contoh yang benar. Tingkatan ketiga, mekanisme (mecanism) yakni

seseorang yang telah melakukan kegiatan dengan benar secara langsung sudah

menjadi hal kebiasaan. Tingkatan keempat, adopsi (adoption) merupakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

27

tindakan yang sudah dilakukan berkembang dengan baik. Berdasarkan pendapat

beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kesadaran lingkungan merupakan

kegiatan berpikir seseorang dalam mengatur perilaku dan tindakan untuk

menentukan pilihan yang berguna dan kurang berguna terhadap lingkungan.

Kepedulian menurut Swanson (dalam Sihombing, 2014: 24) adalah salah

satu cara untuk memelihara yang dimana orang merasakan komitmen dan

tanggung jawab pribadi. Menurut Leininger 1981 (dalam Sihombing, 2014: 25)

kepedulian merupakan perasaan yang ditunjukan kepada orang lain, dan

memotivasi serta memberikan kekuatan dalam melakukan aksi atau tindakan yang

dapat memberikan pengaruh positif di kehidupannya. Kepedulian diawali dengan

memberikan respon positif bagi orang lain. Kepedulian ini dapat mendorong

seseorang untuk memberikan tindakan dengan respon positif. Seseorang dapat

dikatakan memiliki kepedulian, jika dapat menunjukkan kepada masyarakat

maupun lingkungan dengan memberikan suatu tindakan atau aksi dan dapat

mempengaruhi kehidupan.

Ada lima dimensi dalam kepedulian menurut Swanson (dalam Sihombing,

2014: 27), yaitu: Pertama, mengetahui merupakan seseorang berusaha untuk

mengerti dan memahami kejadian yang penting dalam kehidupan orang lain,

dengan melihat isyarat verbal dan non-verbal. Kedua, turut hadir merupakan hadir

dalam kehidupan orang lain dengan memberikan perhatian dan menyampaikan

ketersediaan apakah dengan kehadiran kita orang lain terganggu atau tidak.

Ketiga, melakukan merupakan kegiatan melakukan sesuatu untuk orang lain

dengan menghibur dan melindungi. Keempat, memungkinkan merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

28

menempatkan diri kita sebagai pendengar dan pembicara yang baik dengan cara

mendengarkan keluh kesah dan menyampaikan nasihat, dukungan, serta

perhatian. Kelima, mempertahankan keyakinan merupakan memberikan

keyakinan kepada orang lain yang dipedulikan agar orang tersebut memiliki

kekuatan dan harapan.

Berdasarkan pendapat dari ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

kepedulian lingkungan adalah cara seseorang untuk memelihara dan tanggung

jawab ditunjukkan kepada orang lain dengan memberikan kekuatan dan motivasi

dalam melakukan tindakan yang memiliki pengaruh positif terhadap lingkungan.

Mengajarkan untuk dapat menanamkan perilaku kepedulian beserta kesadaran

memberikan pendidikan lingkungan dengan menggunakan model Conservation

Scout.

2.1.6 Model Conservation Scout

Model Conservation Scout adalah suatu model pembelajaran berbasis

lingkungan yang dapat digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan

pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara mengajak siswa untuk memelihara

lingkungan (Widodo, 2014: 2). Suseno, (2016: 4) menuliskan model Conservation

Scout merupakan model pembelajaran inovatif yang berupa konservasi sederhana

untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada anak dengan menyenangkan.

Melalui model Conservation Scout ini diharapkan menciptakan siswa yang aktif

dan kreatif dalam mewujudkan suatu kesadaran dan kepedulian terhadap

lingkungan dengan cara memanfaatkan lingkungan yang baik ini (Ritmawanti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

29

2014: 2). Adapun metode dari model Conservation Scout menurut Suseno (2016:

4) ada empat antara lain:

Bagan 2.1 Metode dalam model Conservation Scout

Dari bagan 2.1 dijelaskan bahwa model Conservation Scout dapat

dilaksanakan dengan empat macam metode: Pertama, kebun konservasi yaitu

anak-anak dapat memanfaatkan lahan yang sempit atau tidak digunakan sebagai

tempat untuk melakukan konservasi sederhana. Kegiatan konservasi sederhana ini

dapat dilakukan dengan penanaman macam-macam tanaman dengan

menggunakan pot maupun vertikultur. Kedua, area konservasi di dalam ruangan

yaitu kegiatan dengan memanfaatkan akuarium atau bahan yang terbuat dari

plastik bening untuk memelihara hewan. Ketiga, minitrip atau perjalanan ke alam

terbuka yaitu anak dapat diajak untuk mengunjungi area terbuka seperti cagar

alam dan konservasi alam.

Keempat, eksperimen sederhana serta kampanye dan peer tutoring yaitu

melakukan kegiatan percobaan dan penyebab terjadinya kerusakan lingkungan.

Setelah kegiatan eksperimen siswa membuat hasil karya dengan tujuan mengajak

teman-teman untuk menjaga lingkungan. Tindak lanjut dari kegiatan ini, siswa

Conservation Scout

Kebun Konservasi

Area konservasi di dalam ruangan

Minitrip (perjalanan menyenangkan ke

alam terbuka)

Eksperimen sederhana, kampanye dan

peer tutoring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

30

melakukan kampanye lingkungan. Siswa akan menceritakan pengalaman yang

telah didapatkan dengan mengajak orang yang ada di sekitarnya untuk peduli

lingkungan melalui hasil karya yang telah dibuatnya. Berdasarkan pendapat di

atas, dapat disimpulkan bahwa model Conservation Scout adalah model

pembelajaran yang mengajak siswa memelihara lingkungan dengan melakukan

konservasi untuk memberikan pendidikan lingkungan.

Siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta akan diajak untuk melakukan

eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi ”Teknik Menanam Vertikultur”.

Setiap kelompok akan melakukan kegiatan eksperimen “Uji Amilum” untuk

membuktikan bahwa tanaman yang melakukan proses fotosintesis menghasilkan

karbohidrat dapat dilihat dari bagian daun yang tidak ditutup kertas karbon.

Caranya dimasukkan ke dalam campuran air panas dan pemberih cat kuku

(asseton) hingga daun tersebut layu. Hal ini dilakukan untuk melarutkan klorofil,

setelah itu dicuci dengan air, dan ditetesi obat merah (betadine) hingga adanya

perubahan warna menjadi biru pekat atau biru kehitaman.

Selain menggunakan daun, juga melakukan eksperimen pada bagian

tanaman seperti: buah, akar, batang, bunga, biji, dan daun yang menghasilkan

karbohidrat dan dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan dengan cara

memberikan tetesan obat merah (betadine) pada bagian tanaman lalu dipanaskan

diatas api hingga adanya perubahan warna menjadi biru pekat atau biru

kehitaman. Siswa juga diajak untuk melakukan kegiatan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” merupakan salah satu teknik bertanam

menggunakan barang-barang sederhana seperti: botol-botol bekas dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

31

ditata secara bertingkat dan memanfaatkan lahan sempit yang ada, salah satu

tanaman yang ditaman yaitu tanaman dengan menghasilkan karbohidrat yang

bermanfaat sebagai sumber makanan bagi manusia, seperti daun bawang, tomat,

dan sawi.

Agar metode ini tercapai sesuai dengan tujuan, setiap siswa diajak untuk

membuat kata mutiara pentingnya tanaman sebagai sumber makanan bagi

manusia. Selain itu juga membuat peraturan mengenai cara merawat tanaman

yang sudah mereka tanam sesuai dengan keinginan dan kehendak sesuai prinsip

Pendidikan Emansipatoris. Siswa juga diberikan kesempatan untuk berbagi

pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari dengan menyampaikan hasil kata

mutiara dan peraturan yang telah dibuat kepada teman dan orang yang ada di

sekitarnya (peer tutoring). Tujuan dari kegiatan peer tutoring untuk mengajak dan

membantu orang lain sadar dan peduli terhadap lingkungan.

Dalam pendidikan ini, bertujuan untuk menanamkan sikap sadar dan

peduli terhadap lingkungan. Pembelajaran berbasis lingkungan dapat diterapkan

dengan berbagai cara sesuai dengan tingkat perkembangan anak (Ritmawanti,

2014: 2). Model Conservation Scout digunakan dalam penelitian dengan

berdasarkan pandangan tiga tokoh pendidikan, yaitu:

Pertama pandangan Jean Piaget, menurut Piaget (dalam Crain, 2007, 171)

mengatakan bahwa tahapan perkembangan kognitif anak terbagi dalam 4 tahap

dijelaskan dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Anak menurut Piget

Tahap Usia Karakteristik

Sensorimotor Lahir- 2 tahun Mampu mengorganisasikan skema

tindakan fisik seperti menghisap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

32

memukul, dan menggenggam untuk

menghadapi dunia.

Pra-Operasional 2-7 tahun Anak belajar berpikir menggunakan

simbol dan pencitraan batiniah, pikirannya

belum begitu logis dan masih belum

sistematis, menyama rakatakan sesuatu

berdasarkan pengalaman bebas.

Operasional Konkret 7-11 tahun Mampu mengembangkan kemampuan

berpikir secara sistematis, mengacu pada

objek dan aktivitas konkret.

Operasional Formal 11 tahun- dewasa Mampu berpikir secara konseptual dan

berpikir secara hipotesis.

Dari tabel tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget diatas dapat

dilihat bahwa siswa kelas V sekolah dasar dalam tahapan operasional konkret (7-

11 tahun). Siswa kelas V sekolah dasar pada umumnya dapat mengembangkan

pikiran yang sistematis dengan mengacu pada objek dan aktivitas yang konkret.

Siswa tertarik pada aktivitas konkret yang memberikan efek positif terhadap objek

yang terdapat di bagian aktivitas.

Pandangan kedua dari Maria Montessori juga digunakan, menurut

Montessori, 1936 mengatakan bahwa anak-anak akan belajar dengan cara mereka

sendiri dan didorong oleh kedewasaan mereka sendiri. Hal ini sama seperti

pendapat Rousseau (dalam Crain, 2007: 99), bahwa anak-anak sering berpikir

serta belajar dengan cara mereka sendiri. Montessori memiliki keinginan untuk

dapat mengembangkan dalam dunia pendidikan yaitu mempersiapkan guru yang

mengajar di dalam kelas untuk melakukan pengamatan dan eksperimen, serta anak

diberikan kebebasan dalam belajar sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan

siswa (Montessori, 2002: 28-30).

Teori montessori ini anak-anak termasuk dalam konsep periode-periode

kepekaan (sensitive period). Periode ini anak akan belajar dengan semua daya

upayanya agar dapat menguasai kemampuan-kemampuan sampai sempurna. Dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

33

“ jika anak dicegah untuk dalam memperoleh pengalaman, maka kepekaan yang

dimiliki oleh anak akan hilang dan akan mengganggu perkembangan anak (dalam

Crain, 2007: 100).

Pandangan menurut Lev Semionovich Vygotsky juga digunakan,

Vygotsky berpendapat bahwa teori psikologi yang berlaku saat ini adalah teori

yang menghubungkan pengalaman-pengalaman dengan refleks-refleks terkondisi

dengan pengaruh lingkungan. Mengenai refleks-refleks terkondisi ini

menggunakan pikiran sadar dan perilaku manusia (Schunk, 2012: 223).

Kontribusi Vygotsky salah satunya yang penting terhadap pemikiran psikologi

yakni memfokuskan perhatian terhadap aktivitas sosial yang memiliki makna

sebagai pengaruh terhadap pikiran sadar manusia. Manusia dapat mengubah

lingkungan sesuai dengan keperluan mereka dan pikiran sadar.

Teori Vygotsky menitik beratkan pada interaksi dari faktor interpersonal

(sosial), kultual-historis, dan individu sebagai kunci dari perkembangan manusia.

Interaksi dengan lingkungan dapat mendorong siswa dalam proses perkembangan

dan pertumbuhan kognitif. Siswa kelas V sekolah dasar dapat berinteraksi dengan

dunia mereka sendiri dengan lingkungan. Dengan harapan siswa dapat mengubah

cara berpikir dan mengambil makna dari pengalaman yang telah didapatkan

melalui lingkungan.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian Kesadaran Lingkungan

Pius dan Sonia (2014) melakukan penelitian tentang subjective well-being

pada remaja ditinjau dari kesadaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

34

mencari hubungan antara kesadaran lingkungan dan subjective well-being (SWB)

pada remaja. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Pengambilan data caranya menggunakan metode cluster sampling terhadap 130

siswa remaja SMK di Semarang. Hasil uji korelasi product moment memperoleh

hasi r = 0,506 (p<0,01) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

positif yang signifikan antara kesadaran lingkungan dengan subjective well-being

remaja, dimana sumbangan efektif yang diberikan kesadaran lingkungan pada

subjective well-being remaja adalah sebesar 25,6%.

2.2.2 Penelitian Kepedulian Lingkungan

Handayani, Ani (2013) melakukan penelitian mengenai peningkatan sikap

peduli lingkungan melalui implementasi pendekatan sains teknologi masyarakat

dalam pembelajaran IPA kelas IV di SD N Keputran “A”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui langkah-langkah implementasi pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA yang dapat mengembangkan sikap

peduli lingkungan siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

tindakan kelas (PTK) kolaboratif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SD N

Keputran “A” dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi sikap peduli siswa

terhadap lingkungan, lembar observasi aktivitas guru dalam menanamkan sikap

peduli lingkungan, dan angket sikap peduli lingkungan siswa. Hasil penelitian ini

adalah pendekatan STM dapat mengembangkan sikap peduli lingkungan siswa.

Hal ini ditunjukkan dengan hasil lembar observasi siklus II sebanyak 27 siswa

(96,43%) berada pada kategori tinggi, sebanyak 1 siswa (3,57%) berada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

35

kategori sedang. Hasil yang diperoleh pada siklus II telah mencapai kriteria

keberhasilan sehingga tindakan dihentikan pada siklus kedua.

2.2.3 Model Conservation Scout

Sari (2014) meneliti presepsi guru dan siswa SD di Yogyakarta terhadap

program Conservation Scout. Penelitian ini melibatkan 38 SD di Yogyakarta yang

terdiri dari 32 guru dan 70 siswa SD yang dilakukan di Pusat Studi Lingkungan

Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon sekolah,

presepsi guru, presepsi siswa, dan keberhasilan sekolah dalam mendukung

program Conservation Scout. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

action research, survey, dan deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan

sekolah memberikan respon sangat positif (84%) terhadap program Conservation

Scout, dari 38 sekolah yang diundang, ada 32 sekolah yang mengikuti program

ini. Guru menberikan presepsi negatif (2,50), bukan pada esensi program

melainkan pada teknik pelaksanaan program. Siswa memberikan persepsi positif

(3,51) dan 36 dari 70 siswa berhasil melakukan peer tutoring dan kampanye

mengenai konservasi. Ada 53,12% SD yang siswanya menjadi duta konservasi

lingkungan.

Ritmawanti, Dea F (2014) melakukan penelitian pengembangan Model

Conservation Scot: Pengenalan mini konservasi di Sekolah Dasar untuk

pembelajaran berbasis lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah

pengenalan pembelajaran berbasis lingkungan melalui model Conservation Scout

dapat mengenalkan kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan.

Sampel yang digunakan penelitian adalah siswa dari 38 SD mitra PGSD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

36

Universitas Sanata Dharma di wilayah Yogyakarta, baik SD Negeri maupun SD

Swasta, dengan jumlah siswa 76 orang dan guru 38 orang. Hasil yang diperoleh

pembelajaran berbasis lingkungan melibatkan siswa maupun guru secara aktif

dapat menanamkan nilai peduli lingkungan yang ditanamkan sejak dini pada anak.

Berikut ini merupakan bagan literatur map dari penelitian yang relevan

hingga dilakukan oleh peneliti:

Bagan 2.2 Literatur map

Peneitian tentang kesadaran dan

kepedulian lingkungan

Pius dan Sonia (2014)

Kesadaran lingkungan-subjective

well-being

Ani, Handayani (2013)

Peduli lingkungan-pendekatan

Sanis Teknologi Masyarakat

Penelitian tentang model

Conservation Scout

Sari, Wahyu W (2014)

Conservation Scout-Presepsi

guru dan siswa

Ritmawanti, Dea F (2014)

Pengembangan model Conservation

Scout: Pengenalan mini konservasi

di Sekolah Dasar untuk

Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Yang ingin diteliti:

Pengembangan Materi,

Model Conservation

Scout, kesadaran dan

kepedulian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

37

2.3 Kerangka Berpikir

Lingkungan memiliki peran yang mendukung dalam berbagai kehidupan

manusia. Adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan

dipengaruhi oleh perilaku manusia. Perilaku manusia terhadap lingkungan dapat

dilihat dari sikap dan tindakan manusia terhadap lingkungan. Lingkungan

digunakan sebagai pemenuh kebutuhan manusia. Anak dapat menjalani kehidupan

sehari-hari membutuhkan peran lingkungan sekitar.

Di lingkungan terdapat beragam jenis tanaman. Tanaman sering dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari. Tanaman memiliki manfaat bagi manusia salah

satunya sebagai sumber makanan. Namun, siswa kelas V B SD N Jetis 1

Yogyakarta kurang sadar dan peduli terhadap tanaman yang ada di lingkungan

sekitar bermanfaat bagi keberlangsungan hidup. Hal ini dapat dilihat berdasarkan

observasi bahwa SD N Jetis 1 Yogyakarta terdapat tanaman dengan kondisi yang

cukup baik dan terlihat terawat dengan baik. Tanaman yang ada di lingkungan

sekolah terlihat segar.

Ada beberapa siswa kelas V B ketika jam istirahat bermain sepak bola dan

bola tersebut masuk ke dalam area taman sehingga mengenai tanaman. Tanaman

yang berada di area taman yaitu tanaman singkong yang masih kecil, bibit

tanaman pepaya, dan bibit tanaman mangga. Siswa ketika mengambil bola yang

mengenai tanaman tersebut dengan cara berebutan dan mereka menginjak-injak

tanaman, sehingga tanaman yang berada di area taman menjadi rusak. Ada juga

siswa saat jam istirahat melihat permainan sepak bola dengan sengaja duduk

diatas tanaman yang berada diteras sekolah. Selain itu, ada juga siswa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

38

sengaja memetik daun tanaman srikaya yang ada di lingkungan sekolah, sehingga

menyebabkan tanaman srikaya menjadi rusak.

Sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan khususnya tanaman kurang

baik. Hal ini dilihat dari program yang dimiliki sekolah yaitu “SEMUTLIS”

artinya sepuluh menit untuk lingkungan sekolah dan salah satu dari program

tersebut mengingatkan kepada siswa bahwa sepuluh menit sebelum masuk kelas

untuk merawat tanaman terlebih dahulu. Tulisan “SEMUTLIS” tersebut tertempel

disetiap pintu kelas 1 sampai 6. Namun siswa kelas V B belum terlihat

melaksanakan program tersebut. Siswa kelas V B melaksanakan program dari

sekolah jika ada perintah dari guru.

Ketika melakukan wawancara kepada lima siswa kelas V B mengatakan

bahwa jarang melaksanakan pembelajaran dengan eksperimen. Sehingga

membuat mereka merasa kesulitan dalam memahami materi. Siswa mudah

memahami materi jika pembelajaran dengan kegiatan eksperimen. Guru dalam

melaksanakan pembelajaran menggunakan petunjuk buku paket dari pemerintah.

Buku paket dari pemerintah tidak semuanya terdapat materi yang lengkap dan

sesuai dengan kebutuhan. Sehingga dalam melengkapi materi yang dibutuhkan,

guru perlu menyusun dan menggabungkan dengan referensi lain. Selain itu,

keterbatasan akan sumber dan media pembelajaran di sekolah menjadikan kendala

dalam melaksanakan pembelajaran IPA. Kepala sekolah, guru kelas, dan lima

siswa kelas V B membutuhkan materi eksperimen bedasarkan wawancara analisis

kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

39

Berdasarkan hasil analisis dan masalah di atas, maka peneliti akan

mengembangkan materi dengan harapan agar siswa kelas V B akan semakin sadar

dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Materi tersebut yaitu “Materi Pendidikan

Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V” yang dapat digunakan

untuk memberikan pendidikan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and

Development (R&D). Menurut Borg & Gall, 1983 (dalam Setyosari, 2003: 222)

bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) adalah suatu proses yang digunakan

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian dan

pengembangan menurut Brian Tomlinson. Penelitian dan pengembangan yang

dikembangkan yakni pengembangan materi. Peneliti menggunakan metode

pengembangan menurut Brian Tomlinson karena lebih fokus ke pengembangan

materi pembelajaran. Prosedur pengembangan menurut Tomlinson yaitu: (1)

Analisis kebutuhan, (2) Desain, (3) Implementasi, (4) Evaluasi, (5) Revisi. Dalam

penelitian ini peneliti mengembangkan Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V B semester gasal

2016/2017 SD N Jetis 1 Yogyakarta dengan jumlah 23 siswa, terdiri dari 12 siswa

perempuan dan 11 siswa laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

41

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran

dan Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk

Siswa Kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jetis 1 Yogyakarta yang beralamat di

Jl. Pasiraman No 02, Cokrokusuman, Cokrodiningratan, Gondokusuman, Jetis,

Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada bulan Juli 2016 sampai

Januari 2017.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur pengembangan materi penelitian yang digunakan oleh peneliti

mengacu pada prosedur penelitian dan pengembangan materi menurut Brian

Tomlinson. Prosedur pengembangan materi ini melalui lima langkah prosedur

pengembangan materi, yaitu : (1) Analisis kebutuhan, (2) Desain, (3)

Implementasi, (4) Evaluasi, (5) Revisi. Adapun lima langkah-langkah

pengembangan materi yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

42

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan

observasi pembelajaran dalam kelas, observasi di luar kelas pada jam istirahat dan

wawancara. Dalam kegiatan observasi pembelajaran dalam kelas, observasi di luar

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan untuk Kelas V Tahap IV

Revisi

Prinsip Pengembangan

Materi menurut

Tomlinson

Validasi:

1. Ahli

2. Guru

3. Siswa

Analisis

Kelemahan dan

Kelebihan Materi

Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hari

Pertama

Pembelajaran Hari

Pertama dan Hari Kedua

Koreksi

Ahli

Penggabungan

dan

Pengembangan

Materi

Revisi

Menentukan

1. SK

2. KD

3. Indikator

4. Kegiatan

Pembelajaran secara

umum

Validasi

Instrumen

Wawancara

1. Observasi

2. Wawancara

Tahap I

Analisis

Tahap II

Desain

Tahap III

Implementasi

Tahap IV

Evalusai

Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hari

Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

43

kelas pada jam istirahat dan wawancara, peneliti menggunakan panduan lembar

students need analysis pemberian dari dosen pembimbing skripsi. Kegiatan

observasi dilakukan pada kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

Observasi pembelajaran dalam kelas ini dilakukan untuk mengetahui

kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan bahan

ajar yang digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan observasi yang dilakukan di

luar kelas pada jam istirahat untuk mengetahui perilaku siswa terhadap tanaman

yang ada di sekolah. Setelah melakukan observasi di kelas V B peneliti

melakukan wawancara dengan siswa, guru kelas, dan kepala sekolah. Wawancara

ini dilakukan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan melaksanakan

pembelajaran IPA di kelas dan kebutuhan akan bahan ajar yang dilakukan dalam

pembelajaran. Hasil kegiatan observasi dan wawancara ini dijadikan sebagai

pengembangan materi sesuai dengan kebutuhan siswa, guru, dan kepala sekolah

sehingga diharapkan dapat memiliki pengaruh positif dalam kemajuan diri siswa

kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

3.3.2 Desain

Hasil analisis kebutuhan observasi dan wawancara digunakan sebagai

dasar mengembangkan materi. Sebelumnya peneliti mengkaji prinsip-prinsip

pengembangan materi menurut Tomlinson. Kemudian menentukan Standar

Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pembelajaran yang

terdapat dalam lembar panduan student need analysis sesuai dengan hasil analisis

kebutuhan yang diperoleh dari kegiatan observasi dan wawancara, selanjutnya

dikoreksi oleh ahli. Peneliti selanjutnya merancang silabus, Rencana Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

44

Pembelajaran (RPP), Panduan Eksperimen “Uji Amilum” untuk guru dan siswa

sebagai bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dan sarana

terlaksananya Model Conservation Scout yang disusun sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam menyusun materi peneliti

menggunakan 10 prinsip dari 16 prinsip pengembangan materi menurut

Tomlinson. Pembelajaran yang direncanakan dapat mengupayakan siswa untuk

aktif sebagai bentuk dari pelaksanaan Pendidikan Emansipatoris.

Silabus, Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), dan Materi Eksperimen

Uji Amilum untuk guru dan siswa sebagai bahan ajar yang digunakan dalam

proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti bersepakat akan

menggabungkan dan mengembangkan menjadi satu dengan bahan ajar karya

teman peneliti. Bahan ajar tersebut akan digunakan sebagai buku pegangan guru

dan memudahkan guru kelas dalam memahami materi.

Kemudian peneliti melakukan validasi silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan Materi Eksperimen untuk guru kepada ahli untuk

mengetahui kualitas isi materi dengan cara mendapatkan komentar dan saran dari

para ahli untuk perbaikan materi agar semakin layak untuk digunakan. Validasi

materi dilakukan dengan cara menyerahkan materi guru kepada ahli IPA, ahli

bahasa, dan guru kelas. Selain itu, panduan eksperimen untuk siswa divalidasi

oleh siswa kelas V B dengan cara kegiatan wawancara menggunakan instrumen

validasi panduan eksperimen oleh siswa. Siswa yang ditunjuk untuk memvalidasi

materi berjumlah lima, siswa yang memiliki tingkat kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotor yang berbeda-beda. Serta siswa tersebut memiliki kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

45

kemampuan yang berbeda yang berdasarkan dari rekomendasi guru kelas V B.

Hasil validasi dari ahli IPA, ahli bahasa, guru kelas, dan siswa digunakan oleh

peneliti untuk melakukan kegiatan memperbaiki materi.

3.3.3 Implementasi

Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan materi

eksperimen yang sudah direvisi sesuai dengan hasil validasi, kemudian digunakan

untuk melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar di kelas V B SD N Jetis 1

Yogyakarta dengan melibatkan 23 siswa setelah mendapatkan izin dari kepala

sekolah dan guru kelas.

3.3.4 Evaluasi

Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

kelemahan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk

Kelas V. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil observasi, wawancara,

dan proses implementasi materi eksperimen.

3.3.5 Revisi

Dalam melakukan kegiatan revisi materi dengan cara mengetahui hasil

evaluasi dari proses implementasi materi eksperimen. Kegiatan revisi ini

dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas isi materi agar layak

digunakan.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, daftar

pertanyaan wawancara, dan lembar kuesioner. Observasi kelas dilakukan pada

saat pembelajaan IPA, observasi di luar kelas pada jam istirahat. Observasi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

46

dilakukan pada saat kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Daftar

pertanyaan wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepala sekolah, guru,

siswa, dan wawancara untuk memvalidasi materi eksperimen oleh siswa. Lembar

kuesioner digunakan untuk memvalidasi instrumen wawancara analisis

kebutuhan, dan instrumen wawancara untuk memvalidasi materi eksperimen oleh

siswa. Lembar kuesioner diberikan kepada ahli IPA dan ahli bahasa. Nilai akhir

kuesioner dari ahli IPA dan bahasa digunakan sebagai bahan masukan untuk

instrumen wawancara analisis kebutuhan dan instrumen wawancara untuk

memvalidasi materi ekpserimen oleh siswa. Berikut ini kisi-kisi instrumen

wawancara analisis kebutuhan kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan instrumen

wawancara untuk memvalidasi materi eksperimen oleh siswa yang digunakan

oleh peneliti:

Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan kepala sekolah

No Aspek Nomor Item

1. Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan

kegiatan eksperimen pada pembelajaran IPA

1

2. Kesulitan yang dialami guru terkait pelaksanaan

kegiatan eksperimen pada pembelajaran IPA

2,3

3. Penggunaan panduan eksperimen IPA dalam

pembelajaran

4,5,6

4. Pendapat Bapak/Ibu mengenai panduan materi

eksperimen yang layak digunakan

7

Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan guru

No Aspek Nomor Item

1. Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA

1

2. Kesulitan yang dialami guru berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatann eksperimen pada pembelajaran

IPA

2

3. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam

melaksanakan kegiatan eksperimen pada pembelajaran

IPA

3

4. Sarana yang diperlukan dalam penggunaan materi

eksperimen kegiatan eksperimen

4,5,6

5. Pendapat Bapak/Ibu mengenai panduan materi 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

47

eksperimen yang layak digunakan

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan siswa

No Aspek Nomor Item

1. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA di Kelas 1,2

2. Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA

3, 4

3. Kesulitan yang dialami siswa berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatann eksperimen pada pembelajaran

IPA

5, 6

4. Penggunaan materi dalam kegiatan eksperimen

eksperimen pada pembelajaran IPA

7, 8

5. Pendapat siswa mengenai panduan materi eksperimen

yang layak digunakan

9, 10

Tabel 3.4 Kisi-kisi wawancara validasi materi eksperimen oleh siswa

No Aspek Nomor Item

1. Minat siswa dalam membaca 1

2. Materi dapat menumbuhkan ketertarikan bagi siswa 2

3. Penggunaan bahasa dalam materi 3,4

4. Memberikan pemahaman terhadap langkah-langkah

dalam panduan

5

5. Panduan memberikan kesan positif 6

Peneliti melakukan validasi instrumen wawancara analisis kebutuhan

kepala sekolah, guru, siswa dan instrumen wawancara untuk memvalidasi materi

eksperimen oleh siswa kepada dosen ahli IPA dan ahli bahasa. Lembar komponen

penilaian validasi analisis kebutuhan dan penilaian validasi instrumen untuk

memvalidasi materi ekperimen oleh siswa, tersebut diberikan kepada dosen ahli.

Cara menilai yakni dengan memberikan tanda centang pada skor 1, 2, 3, atau 4

sesuai dengan pendapat ahli berdasarkan daftar pertanyaan wawancara yang akan

digunakan peneliti. Adapun komponen penilaian validasi instrumen wawancara

analisis kebutuhan dan validasi wawancara untuk memvalidasi materi eksperimen

oleh siswa sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

48

Tabel 3.5 Komponen penilaian validasi instrumen wawancara

No Komponen Penilaian Skor

Komentar/Saran 1 2 3 4

1. Kelengkapan unsur-unsur

pedoman wawancara.

2. Kesesuaian antara kisi-kisi

dengan pertanyaan yang akan

diajukan.

3. Ketepatan pemilihan kata untuk

menggambarkan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan.

4. Penggunaan bahasa Indonesia

dan tata tulis dalam pedoman.

Total Skor Keseluruhan

Skor terbobot =

x 10

Hasil skor penilaian validasi dari dosen ahli IPA dan ahli bahasa dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.6 Hasil validasi instrumen wawancara dari ahli IPA dan ahli bahasa

No Validator

Instrumen

wawancara

kepala

sekolah

Instrumen

wawancara

guru

Instrumen

wawancara

siswa

Instrumen

wawancara

untuk

memvalidasi

materi oleh

siswa

Total

skor

Skor

Bobot

1. Ahli IPA 35 35 32,5 30 132,5 33,13

2. Ahli

bahasa

32,5 35 35 32,5 135 33,75

Berdasarkan skor validasi yang diberikan oleh ahli untuk instrumen analisis

kebutuhan dan instrumen wawancara validasi materi eksperimen oleh siswa,

instrumen tersebut layak untuk digunakan dengan perbaikan sesuai dengan saran

yang diberikan oleh ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

49

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti berupa observasi,

wawancara, dan lembar kuesioner. Observasi merupakan studi yang disengaja dan

sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan pengamatan dan

pencatatan (Arikunto, dalam Gunawan 2013: 143). Observasi dilakukan pada saat

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) saat pembelajaran di kelas

dan di luar kelas pada jam istirahat untuk memperoleh data awal mengenai

kebutuhan.

Peneliti juga melakukan wawancara untuk mendapatkan data. Wawancara

merupakan suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan

proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih (Setyadin, dalam Gunawan

2013: 160). Kegiatan wawancara menggunakan kisi-kisi sebagai pedoman

wawancara dan mengembangkan pertanyaan sendiri. Wawancara dilakukan

dengan kepala sekolah, guru, siswa, dan wawancara untuk memvalidasi materi

eksperimen oleh siswa.

Kuesioner juga digunakan peneliti untuk melakukan validasi instrumen

wawancara, validasi kualitas materi yang dikembangkan. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2015). Peneliti menyerahkan instrumen wawancara kepada ahli IPA

dan ahli bahasa, serta “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

untuk Kelas V” yang dikembangkan kepada ahli IPA, ahli bahasa, dan guru kelas

untuk divalidasi dengan mengisi lembar kuesioner yang telah dilampirkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

50

Peneliti merevisi materi sesuai dengan hasil validasi yang telah ditulis oleh ahli

pada lembar kuesioner. Setelah melakukan revisi peneliti melakukan

Implementasi. Implementasi dilakukan untuk mengetahui kualitas materi.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, wawancara, saran dari

validasi ahli. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari nilai validasi instrumen

wawancara dan kualitas materi.

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif diperoleh dari observasi pembelajaran

dalam kelas, observasi di luar kelas dan wawancara kepada kepala sekolah, guru

kelas, dan siswa kelas V B. Data kualitatif ini berupa komentar dan saran dari ahli

IPA, bahasa, dan guru kelas yang digunakan untuk memperbaiki Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V. Ahli IPA akan

memberikan komentar dan saran untuk perbaikan mengenai kualitas isi materi.

Ahli bahasa akan memberikan komentar dan saran untuk perbaikan mengenai

pengejaan, penulisan, dan tata bahasa yang digunakan dalam isi materi. Guru

kelas akan memberikan komentar dan saran untuk perbaikan langkah dalam

materi dan seluruh isi materi.

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor penilaian dari hasil

validasi oleh ahli IPA, bahasa, dan guru kelas. Data kuantitatif yang diperoleh

akan dianalisis menggunakan kriteria penilaian menurut Sukardjo (2006: 53).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

51

Dalam skala penilaian menggunakan empat butir skala dengan kriteria pilihan

skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Empat pilihan

tersebut digunakan untuk memperjelas pendapat validator mengenai kelayakan

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V.

Keempat pilihan tersebut memiliki kategori: 4 untuk sangat layak, 3 untuk layak,

2 untuk cukup layak, 1 untuk kurang layak.

Hasil skor yang diperoleh oleh ahli dari validasi Materi Pendidikan

Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V kemudian dikonservasikan

menggunakan empat kriteria penilaian menurut Sukardjo (2006: 53). Berikut ini

merupakan tabel yang digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Ideal

No. Interval Skor Kategori

1 X > Xi + 1,80 x Sbi Sangat layak

2 Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi Layak

3 Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi Cukup layak

4 Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi Kurang layak

Keterangan:

X = Skor akhir rata-rata

Xi = Rerata ideal, dapat dicari dengan rumus:

(skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

Sbi = Simpangan baku ideal, dapat dicari dengan rumus:

(skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

Berdasarkan rumus konservasi pada tabel 3.7, maka perlu dilakukan

perhitungan data kuantitatif untuk memperoleh data kualitatif. Adapun penentuan

rumus kuantitatif sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

52

Diketahui:

Skor tertinggi ideal = 4

Skor terendah ideal = 1

Rerata ideal (Xi) =

(4 + 1)

= 2,5

Simpangan Baku Ideal (Sbi) =

(4-1)

= 0,5

Ditanyakan:

Rentang skor= sangat layak, layak, cukup layak, dan kurang layak

Jawab:

a. Kategori Sangat Layak

X > Xi + 1,80 x Sbi

X > 2,5 + (1,80 x 0,5)

X > 2,5 + 0,9

X > 3,4

b. Kategori Layak

Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi

2,5 + (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80 x 0,5)

2,5 + 0,3 < X ≤ 3,4

2,8 < X ≤ 3,4

c. Kategori Cukup Layak

Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi

2,5 – (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60 x 0,5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

53

2,5 – 0,3 < X ≤ 2,8

2,2 < X ≤ 2,8

d. Kategori Kurang Layak

Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi

2,5 – (1,80 x 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 x 0,5)

2,5 – 0,9 < X ≤ 2,2

1,6 < X ≤ 2,2

Berdasarkan perhitungan skor yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

didapatkan rentang kriteria skor skala empat untuk menilai kualitas kelayakan

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V yang

telah dibuat oleh peneliti. Berikut ini merupakan tabel kriteria skor skala empat:

Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat

No Rentang Skor Kategori

1. X > 3,4 Sangat layak

2. 2,8 < X ≤ 3,4 Layak

3. 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup layak

4. 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang layak

Tabel tersebut digunakan untuk melihat kategori penilaian yang digunakan

untuk melihat penilaian yang didapatkan dari ahli IPA, ahli bahasa, dan guru

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi kajian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,

Materi Pembelajaran, proses pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta,

deskripsi kualitas materi dan pembahasan dalam membantu siswa kelas V B SD N

Jetis 1 Yogyakarta agar semakin sadar dan peduli terhadap lingkungan.

4.1 Kajian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Materi

Pembelajaran

Pada Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk

Kelas V ini menggunakan Standar Kompetensi (SK) 2. Memahami cara tumbuhan

hijau membuat makanan. RPP hari pertama menggunakan Kompetensi Dasar

(KD) 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Sedangkan

untuk RPP hari kedua karya teman peneliti yaitu Adiktia Kurniawati

menggunakan Kompetensi Dasar (KD) 2.2 Mendeskripsikan ketergantungan

manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan judul “Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V”. Dalam

pengembangan materi ini peneliti menggunakan 5 prosedur pengembangan materi

menurut Tomlinson, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

55

4.2.1 Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan ini diawali dengan analisis kebutuhan. Analisis

kebutuhan yang digunakan oleh peneliti yakni observasi dan wawancara. Kegiatan

observasi dan wawancara pertama yang dilakukan oleh peneliti menggunakan

pedoman lembar student need analysis. Topik-topik yang dilakukan oleh peneliti

untuk melakukan observasi dan wawancara antara lain: (1) Student background/

student input yang terdiri dari academic background, social and economic

background. (2) curriculum documents yang terdiri dari type of curriculum,

vission and mission, profile of graduates, and profile of the course. Observasi

yang dilakukan dalam kelas pada saat pembelajaran IPA dan di luar kelas pada

jam istirahat. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti selama melaksanakan

kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD N Jetis 1 Yogyakarta.

Kegiatan observasi yang dilakukan dalam kelas saat pembelajaran IPA

untuk mengetahui kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada hari Selasa,

16 Agustus 2016 di kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta. Jumlah siswa kelas V B

sebanyak 23 siswa, dengan siswa perempuan sebanyak 12 dan siswa laki-laki

sebanyak 11. Pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB dan materi yang akan

dipelajari pada hari tersebut adalah bagian-bagian alat pencernaan manusia dan

fungsinya. Sebelum pembelajaran dimulai, siswa berdoa terlebih dahulu. Guru

memberikan arahan agar setiap siswa mengeluarkan sikat gigi, pasta gigi, dan

gelas plastik yang telah dibawa. Siswa keluar kelas untuk melakukan kegiatan

menggosok gigi dengan arahan dari guru. Guru memberikan arahan kepada siswa

yang tempat duduknya dekat dengan pintu untuk keluar kelas terlebih dahulu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

56

sedangkan siswa yang tempat duduk paling depan untuk keluar lebih akhir. Hal

yang dilakukan oleh guru tersebut kurang memberikan kesempatan kepada siswa

yang lain untuk dapat keluar kelas terlebih dahulu dan tidak memberikan

kebebasan kepada siswa. Dengan adanya tindakan yang dilakukan oleh guru

tersebut, bertentangan dengan terwujudnya pendidikan emansipatoris menurut

Giroux (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015:53) yaitu humanisasi merupakan

pemahaman sebagai pemberdayaan kritis antara guru dan siswa untuk

menciptakan kebebasan.

Saat melakukan gosok gigi ada salah satu siswa laki-laki yang masih

berjalan-jalan. Siswa tersebut diberikan arahan agar tidak jalan-jalan dan

mengikuti kegiatan menggosok gigi. Setelah kegiatan menggosok gigi selesai,

guru bertanya mengenai fungsi dan manfaat menggosok gigi. Dalam memberikan

pertanyaan guru selalu menunjuk siswa secara bergantian, hal ini dilakukan agar

semua siswa memperhatikan pembelajaran. Kegiatan dialog tanya jawab yang

dilakukan oleh guru kepada siswa yang dilakukan secara terus menerus untuk

menemukan solusi menunjukkan bahwa terwujudnya pendidikan emansipatoris

sesuai dengan pendapat Giroux (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015:53)

mempertanyakan sistem yaitu menjadikan pemikir yang kritis, perlu adanya

dialog dalam bentuk mempertanyakan sistem untuk menemukan realitas.

Kemudian setiap siswa dibagikan kertas berwarna secara acak. Kertas

tersebut memiliki dua sisi yaitu satu sisi berwarna dan sisi yang lain terdapat

angka 1 sampai 6. Dengan arahan dari guru, siswa berkumpul sesuai dengan

kertas yang memiliki warna sama. Guru menyampaikan bahwa kelompok yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

57

telah dibentuk disebut dengan kelompok asal. Kemudian siswa membalik kertas

warna tersebut dengan melihat angka yang tertulis dikertas tersebut. Siswa yang

memiliki angka yang sama berkumpul. Guru menyampaikan bahwa kelompok

yang dibentuk menurut angka disebut kelompok ahli. Guru juga menjelaskan

tugas yang akan dilakukan dalam kelompok ahli. Saat akan berkumpul dalam

kelompok asal suasana menjadi ramai dan ketika akan berkumpul dengan

kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal, guru mengantisipasi keramaian

tersebut dengan cara siswa berkumpul dengan kelompok sesuai hitungan dari guru

dan pindah ke dalam kelompok diharapkan tidak bersuara.

Ada siswa yang berinisial AP memiliki kemampuan rendah dari teman-

teman yang lain. Dalam membentuk kelompok sesuai dengan kertas yang

didapatkan, tidak ada kelompok yang lainnya bersedia untuk menjadikan siswa

AP bergabung dengan kelompok. Dengan permasalahan tersebut, guru langsung

saja menentukan bahwa siswa AP untuk masuk kedalam salah satu kelompok dan

menentukan tugas yang harus dilakukan oleh AP tanpa adanya dialog antara guru

dengan siswa. Tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut tidak memberikan

kesempatan adanya dialog antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru. Hal

yang dilakukan oleh guru bertentangan dengan pendidikan emansipatoris menurut

pendapat Giroux (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015:53) tentang

mempertanyakan sistem yaitu menjadi pemikir yang kritis, perlu adanya dialog

dalam bentuk mempertanyakan sistem untuk menemukan realitas serta humanisasi

yaitu untuk dapat memahami sebagai pemberdayaan pemahaman kritis antara

guru dan siswa perlu menciptkan keadaan menerima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

58

Siswa saat berkumpul dalam kelompok ahli mendapatkan materi yang

berbeda. Materi yang dibagikan merupakan macam-macam alat pencernaan yaitu

rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Di dalam

kelompok ahli setiap siswa harus menguasai materi yang kemudian disampaikan

kepada kelompok asal. Kemudian dalam kelompok asal setiap siswa secara

bergantian menyampaikan materi yang didapatkan dari kelompok ahli. Siswa

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Pekerjaan yang telah dikerjakan oleh

siswa dikumpulkan.

Kemudian guru mengajak siswa untuk bermain “tebak soal” yang

berisikan soal-soal mengenai pembelajaran hal itu. Ketika bermain “tebak soal”

siswa antusias dan aktif mengikutinya. Karena dalam permainan ini siswa

berkompetisi dalam menjawab pertanyaan. Dalam bermain “tebak soal” ini ada

salah satu siswa laki-laki yang hanya diam saja, kemudian guru mencoba

memberikan kesempatan dengan diberi pertanyaan. Siswa tersebut dalam

menjawab pertanyaan jawabannya kurang tepat dan guru memberikan alternatif

dengan cara memberikan kata kunci agar siswa dapat memperbaiki jawaban yang

lebih tepat. Dengan melihat hal tersebut, guru memberikan tugas tambahan untuk

siswa tersebut mengerjakan soal dengan benar-benar paham.

Kegiatan akhir pembelajaran, sebelum masuk kelas siswa secara urut

mengurutkan alat pencernaan manusia. Siswa yang dapat mengurutkan dengan

tepat langsung diperbolehkan masuk kelas dan siswa yang kurang tepat dalam

mengurutkan diberikan kesempatan untuk mengurutkan lagi. Tetapi masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

59

kelasnya paling akhir, karena harus memahami lagi urutan alat pencernaan

manusia.

Kegiatan observasi dilaksanakan di luar kelas pada saat jam istirahat.

Observasi ini dilakukan untuk melihat perilaku siswa terhadap lingkungan yang

difokuskan pada tanaman yang berada di depan kelas V B. Ketika jam istirahat

ada beberapa siswa kelas V B bermain sepak bola dan bola tersebut masuk ke

dalam area taman sehingga mengenai tanaman. Tanaman yang berada di area

taman yaitu tanaman singkong yang masih kecil, bibit tanaman pepaya, dan bibit

tanaman mangga. Siswa ketika mengambil bola yang mengenai tanaman tersebut

dengan cara berebutan dan mereka sengaja menginjak-injak tanaman, sehingga

tanaman yang berada di area taman menjadi rusak. Ada juga siswa saat jam

istirahat melihat permainan sepak bola dengan sengaja duduk diatas tanaman yang

berada di teras sekolah. Selain itu, ada juga siswa dengan sengaja memetik daun

tanaman srikaya yang ada di lingkungan sekolah, sehingga menyebabkan tanaman

srikaya rusak.

Sekolah juga menerapkan program “SEMUTLIS” yang artinya sepuluh

menit untuk lingkungan sekolah, salah satu dari program tersebut yaitu sepuluh

menit sebelum masuk kelas siswa terlebih dahulu merawat tanaman. Tulisan

“SEMUTLIS” tertempel di setiap pintu ruang kelas 1 sampai 6. Namun, program

tersebut terlihat belum berjalan secara efektif. Hal ini terlihat beberapa siswa kelas

V B belum melakukan kegiatan merawat tanaman yang berada di lingkungan

sekolah. Siswa melakukan kegiatan merawat tanaman ketika ada perintah dan

arahan dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

60

Wawancara dilakukan saat kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

berlangsung pada hari Selasa, 8 Agustus 2016 dengan menggunakan pedoman

lembar students need analysis pemberian dari dosen pembimbing. Kegiatan

wawancara ini dilakukan kepada guru kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

Pendapat guru kelas V B mengenai kemampuan akademik siswa kelas V B belum

dilakukan lebih mendetail. Karena kegiatan belajar mengajar baru dilaksanakan 3

minggu dan dalam waktu 3 minggu itu guru belum melakukan penilaian terhadap

akademik siswa. Menurut guru kelas V B, bahwa siswa kelas V B mudah

memahami materi, jika dalam menyampaikan materi menggunakan media yang

besifat konkret. Selain itu, siswa juga antusias dalam kegiatan eksperimen yang

berkaitan terhadap lingkungan, jika guru dapat memberikan pembelajaran dengan

cara mengemas metode dan model pembelajaran yang menyenangkan dan nyaman

bagi siswa. Siswa kelas V B juga antusias dan senang ketika mendapatkan tugas

untuk membuat sebuah karya berupa ajakan, salah satunya membuat slogan yang

digunakan untuk memperingati HUT Yogyakarta sesuai dengan kreativitas

masing-masing.

Mengenai data sosial dan ekonomi siswa kelas V B yang diperoleh dari

guru kelas V B bahwa pekerjaan orang tua dari siswa kelas V B yakni karyawan

swasta, wiraswasta, buruh, dan pegawai negeri sipil. Selain itu, tempat tinggal

siswa kelas V B sebagian besar berasal dari daerah sekitar Jetis. Sebagian besar

siswa tinggal di pemukiman yang rata-rata tidak memiliki tanah yang cukup luas,

kondisi lingkungan sekitar rumah terlihat sedikit kumuh, dan jarang ditemukan

tanaman atau tanaman-tanaman rindang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

61

Kegiatan wawancara yang kedua dengan guru kelas yakni guru kelas V B

menggunakan instrumen wawancara yang disusun oleh peneliti. Kegiatan

wawancara tersebut dilakukan pada hari Kamis, 17 November 2016 pukul 09.30

WIB. Wawancara ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan guru. Dalam

wawancara ini terdapat 7 pertanyaan yang diajukan oleh peneliti juga

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Pertanyaan yang diajukan pertama berkaitan dengan kegiatan eksperimen

dalam pembelajaran IPA. Guru jarang melaksanakan kegiatan eksperimen, tetapi

sesekali juga pernah melaksanakan. Beliau pernah melaksanakan kegiatan

eksperimen mengenai perubahan benda. Kesulitan yang dialami saat

melaksanakan kegiatan eksperimen yakni ketersediaan sumber dan media

pembelajaran. Dalam melaksanakan eksperimen, siswa belum diberikan panduan

eksperimen khusus, panduan yang digunakan biasanya menggunakan buku paket

dari sekolah. Sebelum melakukan eksperimen siswa juga diajak untuk membaca

buku paket masing-masing. Namun, dalam melaksanakan eksperimen siswa masih

bingung dan bertanya kepada guru. Guru berusaha untuk menjelaskan kembali

dengan membaca pelan-pelan sambil mencontohkan di depan kelas. Dalam

melaksanakan kegiatan eksperimen kurang maksimal. Sehingga beliau langsung

menunjukkan video mengenai perubahan benda, hal ini dilakukan agar dapat

mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran.

Kegiatan eksperimen dilaksanakan agar dapat mempermudah siswa dalam

memahami pembelajaran. Materi yang digunakan dalam eksperimen atau

penelitian ini disebut panduan materi eksperimen, menurut guru kelas V B dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

62

menyusun materi adanya beberapa kriteria yang harus disesuaikan dengan standar

kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), materi eksperimen berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari agar siswa dapat menerapkan langsung dalam

kehidupan, dan materi berisi langkah-langkah kegiatan beserta gambarnya. Beliau

juga mengatakan bahwa siswa biasanya akan antusias dalam kegiatan eksperimen

yang berkaitan dengan lingkungan. Selain itu, guru juga dapat menyampaikan

materi pembelajaran menggunakan metode dan model pembelajaran yang

menyenangkan dan nyaman bagi siswa.

Wawancara analisis kebutuhan untuk siswa dilakukan pada hari Kamis, 24

November 2016 pukul 11.00 WIB. Peneliti melakukan wawancara kepada lima

siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta yang sesuai dengan rekomendasi dari

guru kelas. Kelima siswa yang diwawancarai peneliti memiliki kemampuan

akademik yang berbeda, dari yang tinggi hingga rendah. Wawancara tersebut

dilakukan secara bergantian. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sebanyak 10

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti juga dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan.

Dalam kegiatan wawancara tersebut, siswa yang diwawancarai pertama

oleh peneliti adalah siswa laki-laki yang berinisial A. Siswa A selama mengikuti

pembelajaran IPA merasa senang. Karena dalam pembelajaran IPA terkadang ada

kegiatan eksperimen, walaupun tidak setiap materi ada kegiatan eksperimen.

Kegiatan eksperimen yang pernah diikuti oleh A dalam pembelajaran IPA yakni

perubahan energi. Siswa A mengatakan bahwa panduan yang digunakan dalam

eksperimen yakni buku paket yang disediakan dari sekolah. Kesulitan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

63

dialami oleh siswa A ketika melaksanakan kegiatan eksperimen adalah terkadang

lupa langkah kerja dan dirasa kurang memahami isi dari panduan. Menurut siswa

A, panduan eksperimen yang dibutuhkan sesuai dengan kriteria yakni bahasa yang

digunakan mudah dipahami dan setiap langkah kerja terdapat gambar penjelas.

Dengan adanya panduan eksperimen harapan A membuatnya dapat melakukan

eksperimen dengan panduan dan mudah untuk dapat dipahami.

Siswa berinisial AV mengatakan selama mengikuti pembelajaran IPA

merasa suka. Karena dalam pembelajaran IPA materinya ada hubungan langsung

dengan manusia yang dimaksud bahwa terkadang bisa diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan eksperimen AV membutuhkan panduan

eksperimen IPA. Menurut AV, panduan eksperimen yang dibutuhkan berisikan

langkah-langkah kegiatan yang detail dan ada gambarnya untuk memperjelas

setiap langkah. Dengan adanya panduan eksperimen membuat AV lebih paham

dan mudah untuk memahami materi pembelajaran.

Siswa berinizial Z mengatakan selama mengikuti pembelajaran IPA

merasa suka. Karena menurutnya bahwa pembelajaran IPA itu asyik dan ada

eksperimen. Menurut Z asyik yang dimaksudkan yaitu menyenangkan ketika

dilaksanakan dan membuatnya tidak merasa bosan. Kesulitan yang dialami Z, saat

mengikuti pembelajaran IPA dan melakukan eksperimen menggunakan panduan

dari buku paket dan terkadang langkah kerjanya kurang begitu lengkap. Menurut

Z, membutuhkan panduan yang lengkap dengan kriteria bahasa yang digunakan

mudah dipahami, kalimat dalam setiap langkah kerja singkat, dan ada gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

64

penjelas. Dengan adanya panduan dapat membantu Z dalam memahami materi

yang diajarkan dengan jelas dan mudah dipahami.

Siswa C mengatakan bahwa selama mengikuti pembelajaran IPA siswa C

merasa suka dan senang. Menurut siswa C, pembelajaran IPA dapat berhubungan

langsung dengan lingkungan dan mudah untuk dipahami. Selama mengikuti

pembelajaran IPA, siswa C pernah melakukan kegiatan eksperimen yakni

pernafasan manusia. Kesulitan yang dialami dalam mengikuti kegiatan

eksperimen kurangnya media dan panduan khusus untuk melakukan eksperimen

tidak ada, sehingga dalam eksperimen menggunakan panduan dari buku paket dan

terkadang langkah kerjanya kurang begitu mudah untuk dipahami. Siswa C

membutuhkan panduan eksperimen IPA. Adanya panduan eksperimen IPA dapat

memudahkan untuk memahami materi. Panduan yang diharapkan oleh siswa C

yakni petunjuk atau langkah kerja dan bahasa yang digunakan mudah untuk

dimengerti.

Siswa berinisial E adalah siswa terakhir yang diwawancarai oleh peneliti.

Siswa E selama mengikuti pembelajaran IPA merasa suka. Menurut siswa E

bahwa pembelajaran IPA itu seru dan berhubungan langsung dengan lingkungan.

Dalam mengikuti pembelajaran IPA siswa E pernah melaksanakan eksperimen

dan selama mengikuti eksperimen IPA kesulitan yang dialami yakni panduan

dalam eksperimen menggunakan buku paket dan terkadang materi yang ada dalam

buku paket kurang begitu mudah untuk dapat dipahami. Siswa E membutuhkan

panduan eksperimen dengan kriteria yang diharapkan yakni gambar yang jelas

dan bahasa yang digunakan mudah dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

65

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan kepala sekolah. Kegiatan

wawancara tersebut dilakukan pada hari Kamis, 01 Desember 2016. Pertanyaan

yang diajukan oleh peneliti sebanyak 7 pertanyaan yang diajukan oleh peneliti

juga dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan wawancara diawali

dengan pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA di SD N Jetis 1 Yogyakarta. Menurut kepala sekolah bahwa

bapak/ibu guru yang ada di SD N Jetis 1 Yogyakarta pernah dan sering

melakukan kegiatan eksperimen pada pembelajaran IPA dikelas dengan

menggunakan alat peraga. Karena guru juga ada penilaian tersendiri saat

melakukan kegiatan eksperimen. Bapak/ibu guru dari kelas 1-6 dalam satu

semester harus melakukan kegiatan eksperimen saat pembelajaran IPA minimal

dua kali dan ada salah satu guru kelas I yang hampir setiap hari melakukan

kegiatan eksperimen.

Kesulitan yang dialami bapak/ibu guru di SD N Jetis 1 Yogyakarta terkait

dengan kegiatan eksperimen keterbatasan media pembelajaran yang ada di

sekolah menjadi penghambat dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran

khususnya alat peraga yang ada di sekolah kebanyakan sudah rusak dan ada yang

sudah tidak dapat digunakan kembali. Guru-guru di SD N Jetis 1 Yogyakarta

diajak untuk berusaha mengatasi kesulitan tersebut dengan cara dituntut kreatif

mempersiapkan alat peraga yang rusak dengan diperbaiki menggunakan alat

peraga sederhana dan memiliki fungsi yang sama dengan alat peraga yang rusak.

Selain itu sekolah berusaha memperbaiki alat peraga dengan menggunakan dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional Sekolah Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

66

(BOSDA). Guru-guru di SD N Jetis 1 Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan

eksperimen menggunakan panduan yang sudah diberikan oleh pemerintah yakni

buku paket. Selain itu, guru memiliki tanggungjawab mencari referensi lain untuk

mengembangkan materi dan mempersiapkan panduan eksperimen sendiri apabila

dalam buku paket tidak ada.

Menurut kepala sekolah di SD N Jetis 1 Yogyakarta membutuhkan

panduan kegiatan eksperimen. Karena tanpa panduan materi eksperimen,

eksperimen tidak berjalan sesuai tujuan. Harapan kepala sekolah dengan adanya

panduan materi eksperimen, anak lebih paham dalam memahami materi tidak

hanya verbalisme saja. Melainkan semua indera yang dimiliki oleh siswa seperti

audio-visual yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan eksperimen.

Penyusunan panduan materi eksperimen menurut kepala sekolah SD N

Jetis 1 Yogyakarta perlu memperhatikan beberapa kriteria agar panduan

eksperimen layak digunakan antara lain sesuai dengan Standar Kompetensi (SK)

dan Kompetensi Dasar (KD), sesuai dengan kurikulum yang digunakan sekolah,

alat peraga harus sinkron dengan materi, terdapat petunjuk penggunaan dan

gambar yang sesuai. Selain itu, tidak membahayakan anak-anak, tidak terlalu

mahal dan bermanfaat bagi sekolah. Dalam penyusunan materi perlu kreatif

mencari berbagai macam referensi dan mencoba terlebih dahulu sebelum

diajarkan kepada anak-anak.

Berdasarkan hasil kegiatan observasi dan wawancara yang dilakukan

dengan kepala sekolah, guru kelas, dan siswa kelas V B di SD N Jetis 1

Yogyakarta bahwa sumber dan media pembelajaran bagi guru dan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

67

khususnya untuk pembelajaran IPA terbatas. Materi dan panduan eksperimen IPA

dibutuhkan oleh guru, siswa, dan sekolah untuk dapat mempermudah dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA. Materi dan panduan yang diharapkan sekolah,

guru, dan siswa kelas V B antara lain sesuai dengan kurikulum, Standar

Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), langkah-langkah kerja dan gambar

yang digunakan jelas, tidak terlalu mahal ketika dibuat kembali, dan bermanfaat

bagi pembaca agar dapat membimbing anak agar sadar dan peduli terhadap

lingkungan.

4.2.2 Desain

Desain Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk

Kelas V dibuat berdasarkan data analisis kebutuhan. Peneliti mengawali kegiatan

desain dengan mempelajari terlebih dahulu prinsip-prinsip pengembangan materi

menurut Tomlinson. Peneliti menggunakan 10 prinsip pengembangan materi dari

16 prinsip menurut Tomlinson yang digunakan oleh peneliti untuk mendesain

materi pembelajaran. Proses dalam desain materi yang digunakan penelitian ini

sebagai berikut:

4.2.2.1 Desain Materi Sebelum Divalidasi

Pengembangan materi yang dikembangkan untuk memberikan pendidikan

lingkungan bagi siswa kelas V B di SD N Jetis 1 Yogyakarta dengan memilih

mata pelajaran IPA. Materi pembelajaran pada “Pembuatan Makanan Pada

Tumbuhan Hijau” yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar penyusunan isi

materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

68

Langkah yang dilakukan oleh peneliti selanjutnya adalah menentukan

Standar Kompetensi (SK) 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan,

Kompetensi Dasar (KD) 2.1 mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat

makanan, indikator pembelajaran, dan poin kegiatan inti pembelajaran yang

terdapat dalam lembar panduan student need analysis yang diberikan oleh dosen

pembimbing. Peneliti memilih SK dan KD tersebut, karena berdasarkan analisis

kebutuhan bahwa akan mengajarkan kepada siswa bahwa tumbuhan melakukan

proses fotosintesis menghasilkan oksigen dan karbohidrat. Selain itu, juga

mengajak untuk membuktikan bagian tanaman yang melakukan proses

fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan bermanfaat bagi manusia sebagai

sumber makanan. Kemudian peneliti mengembangkan Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Materi Eksperimen yang dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sesuai dengan kurikulum

yang ada di SD N Jetis 1 Yogyakarta. Dalam mengembangkan materi peneliti

menggunakan 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson.

Silabus berisikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),

Indikator, Pengalaman belajar, Alokasi Waktu, Jenis Tagihan Penilaian, Teknik

Penilaian, Instrumen Penilaian, Sumber dan Media. Kemudian peneliti menyusun

RPP berlandaskan sesuai dengan kaidah dalam Standar Isi, Proses, dan Penilaian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti

menggunakan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan Eksplorasi,

Elaborasi serta Konfirmasi (EEK), model Conservation Scout, metode tanya

jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, dan eksperimen sederhana, serta teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

69

pembelajaran peer tutoring. Kemudian peneliti menyusun dan mengembangkan

Materi Eksperimen “Uji Amilum” sebagai bahan ajar pendukung dan sarana

terlaksananya model Conservation Scout. Pembelajaran yang dirancang

mengupayakan terwujudnya Pendidikan Emansipatoris. Dalam materi eksperimen

terdapat media, alat, langkah kerja dan sumber belajar yang digunakan dalam

pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum”. Sumber-

sumber belajar yang digunakan yakni dari buku teks dan internet.

Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Materi

Eksperimen” Uji Amilum” yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan

program komputer Microsoft Word 2010. Kemudian peneliti mencoba untuk

melakukan sharing dengan teman peneliti yakni Adiktia Kurniawati sebelum

melakukan validasi materi. Hasil dari analisis kebutuhan kelas V A, tujuan, dan

harapan memiliki kesimpulan yang sama dengan hasil analisis kebutuhan, tujuan,

dan harapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu akan memberikan pendidikan

lingkungan untuk kelas V agar semakin menumbuhkan sikap kesadaran dan

kepedulian lingkungan. Hasil analisis kebutuhan, tujuan dan harapan yang sama

dari kelas V B dan V A mendorong peneliti dan teman peneliti bersepakat untuk

menggabungkan karyanya menjadi satu kesatuan dalam bentuk bahan ajar yang

berupa dua silabus, dua Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), satu materi

eksperimen, dan satu materi kebun konservasi.

Aplikasi yang digunakan dalam menyusun materi yaitu Microsoft Word

2010 dan Microsoft Word 2013. Jenis font yang digunakan dalam materi antara

lain: Times New Roman, Goudy Stout, Jokerman, Comic Sans MS, dan MV Boli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

70

Penggunaan setiap jenis font disesuaikan dengan kebutuhan materi sehingga

bentuk tulisan dalam materi terlihat variasi. Komponen dari Materi Pendidikan

Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V ini yaitu:

1) Sampul

Sampul Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk

Kelas V didesain sendiri oleh peneliti dan teman peneliti menggunakan aplikasi

Microsoft Word 2013. Isi dalam sampul materi antara lain: judul materi

menggunakan font MV Boli berwarna hitam, gambar tanaman yang berada diatas

bentuk setengah lingkaran yang diperoleh dari mengakses internet

(http://www.pemalangkab.go.id/klh/wp-content/uploads/2014/06/Go-Green2.jpg),

nama lengkap peneliti dan teman peneliti menggunakan jenis font MV Boli, dan

nama institusi PGSD Universitas Sanata Dharma dibawah nama peneliti dan

teman peneliti. Background dari sampul materi warna hijau tua dan hijau keabu-

abuan. Berikut desain sampul Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan untuk Kelas V yang dikembangkan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

71

Gambar 4.1 Sampul Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

untuk Kelas V

2) Isi

Isi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas

V terbagi atas silabus pertemuan pertama dan kedua, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pertemuan satu dan dua, panduan ekperimen “Uji Amilum”

pertemuan pertama, dan panduan kebun konservasi “Teknik Menanam

Vertikultur” pertemuan kedua. Silabus pembelajaran pertemuan pertama dan

kedua menjadi isi. Isi selanjutnya setelah silabus yaitu Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), panduan eksperimen “Uji Amilum” pertemuan pertama dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta panduan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” pertemuan kedua menjadi isi selanjutnya setelah

silabus.

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V

pada isi hari pertama yang disusun oleh peneliti. Peneliti menentukan Standar

Kompetensi (SK) yang digunakan yaitu 2. Memahami cara tumbuhan hijau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

72

membuat makanan dan Kompetensi Dasar (KD) untuk hari pertama yang

digunakan 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.

Sedangkan, Kompetensi Dasar (KD) untuk hari kedua yang disusun oleh teman

peneliti yaitu 2.2 Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada

tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.

Indikator kognitif pada RPP pertemuan pertama terdiri dari tiga indikator,

satu indikator afektif dan dua indikator psikomotor yang disusun oleh peneliti.

Tujuan pembelajaran yang digunakan dalam RPP sesuai dengan indikator

kognitif, afektif, dan psikomotor. Alokasi waktu pembelajaran dalam RPP yang

direncanakan yaitu 2x35 menit. Materi yang digunakan dalam RPP pertemuan

pertama yaitu “Proses fotosintesis dan hasil fotosintesis“. Agar dapat memahami

materi dalam pembelajaran, peneliti menyusun RPP dengan mengkombinasikan

Pendekatan PPR, model Conservation Scout (CS), metode yang digunakan

diskusi, tanya jawab, eksperimen dan demontrasi, dan teknik pembelajaran dalam

model Conservation Scout (CS) yang digunakan yaitu peer tutoring. Dalam

kegiatan peer tutoring pada pertemuan pertama siswa membuat kata-kata mutiara

tentang tanaman sebagai sumber makanan bagi manusia. Kemudian kata-kata

mutiara yang dibuat oleh siswa digunakan untuk melakukan kegiatan peer

tutoring kepada orang yang ada disekitar mereka.

Rincian kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan PPR dan

Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK), model Conservation Scout (CS) dan

serta Lembar Kerja Siswa (LKS) juga disusun oleh peneliti. Penilaian dalam

pembelajaran menggunakan jenis penilaian tes dan non tes. Lembar refleksi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

73

dibuat oleh peneliti yaitu terdapat beberapa pertanyaan yang digunakan untuk

membantu siswa dalam menuliskan pengetahuan yang diperoleh, hal yang masih

dirasa bingung oleh siswa, dan cara mengatasi kebingungan yang dirasakan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan kedua disusun oleh

teman peneliti dengan indikator kognitif RPP terdapat tiga indikator, satu

indikator afektif dan tiga indikator psikomotor. Tujuan pembelajaran yang

digunakan dalam RPP sesuai dengan indikator kognitif, afektif, dan psikomotor.

Alokasi waktu pembelajaran dalam RPP yang direncanakan yaitu 2x35 menit.

Materi yang digunakan dalam RPP pertemuan kedua yaitu “Peran penting

tumbuhan sebagai sumber makanan dan sikap peduli terhadap tumbuhan melalui

cara bertanam vertikultur“. Agar dapat memahami materi dalam pembelajaran,

teman peneliti menyusun RPP dengan mengkombinasikan Pendekatan PPR,

model Conservation Scout (CS), metode yang digunakan diskusi, tanya jawab,

kebun konservasi dan demontrasi, dan teknik pembelajaran dalam model

Conservation Scout (CS) yang digunakan yaitu peer tutoring. Dalam kegiatan

peer tutoring pada pertemuan kedua siswa membuat peraturan mengenai merawat

tanaman yang sudah ditanam. Kemudian peraturan yang dibuat siswa digunakan

untuk melakukan kegiatan peer tutoring kepada orang yang ada disekitar mereka.

Rincian kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan PPR dan

Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK), serta model Conservation Scout

(CS). Lembar Kerja Siswa (LKS) juga disusun oleh teman peneliti. Penilaian

dalam pembelajaran menggunakan jenis penilaian tes dan non tes. Lembar refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

74

yang dibuat dalam bentuk daun, dan kertas yang berbentuk daun yang sudah berisi

refleksi ditancapkan dalam sterofoem.

Materi Eksperimen dalam pertemuan hari pertama berisi tentang menguji

amilum/karbohidrat terhadap bagian tubuh tumbuhan yang digunakan tempat

menyimpan cadangan makanan, berfungsi sebagai sumber makanan bagi manusia.

Sedangkan, Materi Kebun Konservasi dalam pertemuan hari kedua berisi tentang

teknik vertikultur. Teknik vertikultur merupakan cara bertanam sederhana

menggunakan botol bekas dan tanaman yang ditanam menghasilkan karbohidrat

yang bermanfaat sebagai sumber makanan bagi manusia, seperti daun bawang,

tomat, dan sawi.

Langkah kerja yang ada dalam Panduan Eksperimen “Uji Amilum” dan

Panduan Kebun Konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” disertai gambar-

gambar dokumentasi pribadi, referensi-referensi yang digunakan dalam

penyusunan materi juga dilampirkan sebagai daftar referensi. Panduan eksperimen

untuk siswa juga disusun oleh peneliti. Namun, didalam panduan eksperimen

untuk siswa tidak berisi deskripsi singkat mengenai latar belakang. Materi yang

digunakan guru berisi deskripsi singkat mengenai latar belakang penyusunan

materi. Gambar yang digunakan pada sampul panduan eksperimen ”Uji Amilum”

didapatkan oleh peneliti dari internet (http://rumahceritaanak.com/wp-

content/uploads/2015/06/fotosintesis.jpg). Sedangkan gambar yang digunakan

pada sampul panduan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur”

didapatkan oleh teman peneliti dari internet

(http://cdn2.tstatic.net/banjarmasin/foto/bank/images/berkebun-bikin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

75

sehat_20150420_090425.jpg). Berikut ini merupakan gambaran secara umum isi

materi:

Gambar 4.2 Silabus Pertemuan Pertama dan Kedua

Gambar 4.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

76

Gambar 4.4 Materi Ekperimen “Uji Amilum” untuk Guru dan Siswa

Gambar 4.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

77

Gambar 4.6 Materi Kebun Konservasi “Teknik Menanam Vertikultur”

untuk Guru dan Siswa

3) Penutup

Bagian akhir dari materi yaitu penutup, yang berisi biografi peneliti dan

teman peneliti. Biografi yang ditulis antara lain: nama lengkap, tempat dan

tanggal lahir, pendidikan yang telah ditempuh dan sedang ditempuh, kegiatan

yang pernah diikuti, dan foto.

4.2.2.2 Desain Materi Setelah Divalidasi

Desain materi yang telah disusun kemudian dilakukan validasi. Validasi

dilakukan oleh ahli IPA, ahli bahasa, guru kelas V B dan V A SD N Jetis 1

Yogyakarta. Validasi materi untuk guru dilakukan oleh ahli IPA, ahli bahasa, guru

kelas V B dan V A, serta panduan untuk siswa divalidasi oleh lima siswa kelas V

B bertujuan untuk mengetahui kualitas materi yang telah dibuat.

Aspek yang digunakan untuk memvalidasi kualitas perangkat

pembelajaran terdiri dari 9 aspek, yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator

keberhasilan belajar, (3) perumusan tujuan, (4) pemilihan dan pengorganisasian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

78

materi, (5) pemilihan sumber/media belajar, (6) kegiatan pembelajaran, (7)

penilaian hasil belajar, (8) Lembar Kerja Siswa, dan (9) penggunaan bahasa tulis.

Sedangkan, aspek yang digunakan untuk memvalidasi kualitas materi eksperimen

terdiri dari 5 aspek yaitu, (1) identitas, (2) isi, (3) tampilan, (4) bahasa, dan (5)

penggunaan serta penyajian.

Validasi pertama dilakukan dengan menyerahkan materi kepada ahli IPA

pada tanggal 29 November 2016. Hasil dari validasi materi yang diberikan oleh

ahli IPA. Berdasarkan hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran diperoleh

skor rata-rata 3,64 dan skor rata-rata untuk kualitas materi eksperimen yaitu 3,74.

Skor rata-rata dari kualitas perangkat pembelajaran dan materi eksperimen yaitu

3,69. Sesuai hasil skor rata-rata validasi perangkat pembelajaran dan materi

eksperimen yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori “sangat

layak”. Selain memberikan penilaian juga diberikan saran dan komentar pada

perangkat pembelajaran dan materi eksperimen. Saran dan komentar yang

diberikan akan digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki perangkat

pembelajaran dan materi eksperimen. Saran, komentar, dan revisi untuk materi

yang dikembangkan peneliti sebagai berikut:

Tabel 4.1 Saran dan Komentar dari Ahli IPA serta Revisi

No Saran dan Komentar Revisi

1. Perangkat pembelajaran secara umum sudah

bagus dan dapat digunakan dengan revisi sesuai

pada setiap bagian antara lain: nama media

sebaiknya bahasa lebih disederhana.

Mengganti nama media dengan bahasa

yang sederhana.

2. Materi eksperimen secara umum sudah bagus.

Patokan gambar sebaiknya dapat berjajar agar

tidak boros halaman.

Memperbaiki ukuran gambar agar dapat

sama.

3. Sebaiknya lampiran materi pada RPP hari

kedua ditambahkan dan gambar yang terdapat

di lampiran gambar tidak perlu disendirikan.

Menambah materi dan menggabungkan

gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

79

Bagian dari materi yang diperbaiki oleh peneliti sesuai dengan saran dan

komentar dari Ahli IPA, sebagai berikut:

Gambar 4.7 Poin H pada RPP Hari Pertama (sebelum direvisi)

Gambar 4.8 Poin H pada RPP Hari Pertama (setelah direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

80

Gambar 4.9 Alat yang digunakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum” (sebelum direvisi)

Gambar 4.10 Alat yang digunakan

kegiatan eksperimen “Uji Amilum” (setelah direvisi)

Gambar 4.11 Poin A lampiran materi pada RPP Hari Kedua (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

81

Gambar 4.12 Poin A lampiran materi pada RPP Hari Kedua (setelah direvisi)

Peneliti melakukan validasi materi kepada ahli bahasa. Ahli bahasa

merupakan validator kedua dalam penelitian ini. Peneliti menyerahkan materi

kepada ahli bahasa pada tanggal 28 November 2016. Berdasarkan hasil validasi

kualitas perangkat pembelajaran diperoleh skor rata-rata 3,67 dan skor rata-rata

untuk kualitas materi eksperimen yaitu 3,78. Skor rata-rata dari kualitas perangkat

pembelajaran dan materi eksperimen yaitu 3,72. Sesuai hasil skor rata-rata

validasi perangkat pembelajaran dan materi eksperimen yang dikembangkan oleh

peneliti termasuk dalam kategori “sangat layak”. Selain memberikan penilaian

juga diberikan saran dan komentar pada perangkat pembelajaran dan materi

eksperimen. Saran dan komentar yang diberikan akan digunakan oleh peneliti

untuk memperbaiki perangkat pembelajaran dan materi eksperimen. Bagian dari

materi yang diperbaiki oleh peneliti sesuai dengan saran dan komentar dari ahli

bahasa, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

82

Tabel 4.2 Saran dan Komentar dari Ahli bahasa serta Revisi

No Saran dan Komentar Revisi

1. Sebaiknya ditambahkan kata “pembersih cat

kuku” pada bahan yang terdapat di panduan

eksperimen “uji amilum”.

Menambahkan kata pembersih cat kuku

(asseton).

2. Akan lebih baik jika alat dan bahan pada

panduan kebun konservasi “teknik menanam

vertikultur” disertai gambar, tidak hanya tulisan

saja.

Menambahkan gambar pada alat dan

bahan yang terdapat di panduan kebun

konservasi “teknik menanam

vertikultur”.

Gambar 4.13 Alat yang digunakan

kegiatan eksperimen “uji amilum” (sebelum revisi)

Gambar 4.14 Alat yang digunakan

kegiatan eksperimen “uji amilum” (setelah revisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

83

Gambar 4.15 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi “teknik menanam

vertikultur” (sebelum revisi)

Gambar 4.16 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi “teknik menanam

vertikultur” (setelah revisi)

Peneliti juga melakukan validasi materi kepada Guru Kelas V B. Validasi

dilakukan dengan menyerahkan materi kepada Guru Kelas V B pada tanggal 28

November 2016. Berdasarkan hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran

diperoleh skor rata-rata 3,25 dan skor rata-rata untuk kualitas materi eksperimen

yaitu 3,51. Skor rata-rata yang diperoleh dari hasil kualitas perangkat

pembelajaran dan materi eksperimen yaitu 3,38. Sesuai dari skor rata-rata hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

84

validasi perangkat pembelajaran dan materi eksperimen yang dikembangkan oleh

peneliti termasuk dalam kategori “layak”. Selain memberikan penilaian juga

diberikan saran dan komentar pada perangkat pembelajaran dan materi

eksperimen. Saran dan komentar yang diberikan akan digunakan oleh peneliti

untuk memperbaiki perangkat pembelajaran dan materi eksperimen. Saran,

komentar, dan revisi untuk materi yang dikembangkan peneliti sebagai berikut:

Tabel 4.3 Saran dan Komentar dari Guru Kelas V B serta Revisi

No Saran dan Komentar Revisi

1. Pada RPP hari pertama baik jika ditambahkan

“lingkungan sekitar” sebagai bahan

pembelajaran.

Menambahkan lingkungan sekitar

sebagai bahan pembelajaran yaitu daun

singkong.

Bagian dari materi yang diperbaiki oleh peneliti sesuai dengan saran dan

komentar dari Ahli IPA, sebagai berikut:

Gambar 4.17 Poin H pada RPP hari pertama (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

85

Gambar 4.18 Poin H pada RPP hari pertama (setelah direvisi)

Peneliti juga melakukan validasi kepada guru kelas V A. Validasi

dilakukan dengan menyerahkan materi kepada Guru Kelas V A pada tanggal 28

November 2016. Berdasarkan hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran

diperoleh skor rata-rata 3,35 dan skor rata-rata untuk kualitas materi eksperimen

yaitu 3,25. Skor rata-rata dari kualitas perangkat pembelajaran dan materi

eksperimen yaitu 3,30. Sesuai dari skor rata-rata hasil validasi bahwa perangkat

pembelajaran dan materi eksperimen yang dikembangkan oleh peneliti termasuk

dalam kategori “layak”. Selain memberikan penilaian juga diberikan saran dan

komentar pada perangkat pembelajaran dan materi eksperimen. Saran dan

komentar yang diberikan akan digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki

perangkat pembelajaran dan materi eksperimen. Saran, komentar, dan revisi untuk

materi yang dikembangkan peneliti sebagai berikut:

Tabel 4.4 Saran dan Komentar dari Guru Kelas V A serta Revisi

No Saran dan Komentar Revisi

1. Alat yang digunakan dalam kebun konservasi

sebaiknya disertakan dengan takaran

Menambah jumlah takaran yang

digunakan dalam kegiatan kebun

konservasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

86

Gambar 4.19 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi “teknik menanam

vertikultur” (sebelum direvisi)

Gambar 4.20 Alat yang digunakan kegiatan kebun konservasi “teknik menanam

vertikultur” (setelah direvisi)

Panduan eksperimen untuk siswa divalidasi kepada lima siswa kelas V B.

Peneliti melakukan validasi kepada lima siswa kelas V B SD N Jetis 1

Yogyakarta. Adapun siswa yang menjadi validator yaitu rekomendasi dari guru

kelas V B. Validasi ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh komentar dan

masukan dari lima siswa yang sudah mempelajari materi eksperimen.

Kegiatan wawancara validasi panduan eksperimen untuk siswa

dilaksanakan pada hari Kamis, 01 Desember 2016 di SD N Jetis 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

87

Dalam validasi ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang didasarkan

pada kriteria di dalam kisi-kisi instrumen validasi materi oleh siswa. Siswa

pertama yang menjadi validator yaitu berinisial A. Siswa A mengatakan bahwa

sudah melihat, membaca seluruh panduan eksperimen, dengan mudah memahami

bahasanya, dan dalam memahami panduan eksperimen tidak kesulitan. A tertarik

dengan panduan materi eksperimen, hal yang membuat A menjadi tertarik pada

panduan eksperimen ini yaitu terdapat gambar dan langkah kerja jelas serta detail.

Menurut A panduan yang disajikan tidak membosankan.

Siswa kedua yang menjadi validator yaitu berinisial AV. AV menyatakan

bahwa sudah membaca, melihat, dan dengan mudah memahami bahasa yang

digunakan dalam panduan eksprimen. Siswa AV tertarik dengan panduan yang

dikembangkan oleh peneliti. Hal yang membuat AV tertarik pada panduan

eksperimen yaitu langkah kerja dalam panduan eksperimen yang dibuat oleh

peneliti dirasa mendetail dan tidak membosankan. Siswa AV merasa jika

menggunakan panduan eksperimen dapat membantunya dalam melakukan

kegiatan eksperimen. AV tidak merasa kesulitan dalam memahami panduan

eksperimen.

Siswa Z menyatakan bahwa dirinya sudah melihat, membaca, dan mudah

memahami bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen. Panduan

eksperimen dengan perintah langkah kerja yang jelas dan terdapat gambar yang

bagus merupakan alasan siswa Z bisa tertarik dengan panduan eksperimen yang

dikembangkan oleh peneliti. Panduan eksperimen menurut Z mudah untuk

dipahami dan tidak memberikan kesan yang membosankan, karena Z merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

88

bahwa panduan eksperimen tidak sulit untuk dipahami, serta Z dapat melakukan

eksperimen dengan bantuan panduan yang ada.

Siswa berinisial C menyatakan bahwa sudah melihat dan membaca serta

dapat memahami bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen dan tidak

membuat bosan. Siswa C juga merasa tidak kesulitan dalam memahami panduan.

Panduan eksperimen dengan gambar bagus dan langkah kerja yang mudah

dipahami oleh siswa C, yang membuat C tertarik pada panduan materi

eksperimen.

Siswa yang berinisial E adalah siswa terakhir yang diwawancarai oleh

peneliti. Siswa E menyatakan bahwa sudah melihat dan membaca seluruh isi

panduan eksperimen. Selain itu, menurut siswa E bahwa bahasa yang digunakan

dalam panduan eksperimen mudah untuk dipahami. E mengatakan “tertarik

banget” dan tidak bosan dalam membaca dengan panduan eksperimen yang

dikembangkan oleh peneliti. Hal yang membuat siswa E tertarik pada materi yaitu

ada gambar yang bagus dalam panduan eksperimen.

Hasil dari validasi lima siswa kelas V B yang menjadi validator panduan

eksperimen untuk siswa, dapat disimpulkan bahwa panduan eksperimen yang

dikembangkan oleh peneliti sudah memenuhi 10 prinsip pengembangan materi

menurut Tomlinson. Panduan eksperimen siswa diyakini bahwa “layak”

digunakan.

4.2.3 Implementasi

Kegiatan penelitian dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari Rabu, 3

Januari 2017 dan Kamis, 4 Januari 2017 di kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

89

Dalam penelitian ini melibatkan 23 siswa yang terdiri 12 siswa perempuan dan 11

siswa laki-laki. Sebelum kegiatan implementasi dimulai, satu hari sebelumnya

peneliti meminta izin untuk masuk ke kelas V B. Pertemuan yang dilakukan pada

hari Selasa 2 Januari adalah membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa

dengan cara siswa memilih sendiri, sehingga kelompok yang dibentuk berjumlah

5. Siswa berinisal AP merupakan siswa yang memiliki kemampuan rendah dari

teman kelas. Ketika membentuk kelompok, teman-teman yang lain tidak bersedia

untuk menerima AP untuk menjadi anggota dalam kelompoknya. Dengan adanya

permasalahan seperti itu, peneliti melakukan dialog dengan siswa lain dan

memberikan kesempatan untuk siswa AP memilih kelompok secara bebas dengan

kelompok yang bersedia untuk menjadikan AP sebagai anggota kelompok.

Peneliti menyampaikan tugas yang akan dilaksanakan oleh siswa untuk

hari pertama. Tugas untuk hari pertama yaitu setiap kelompok membawa

mangkok, lilin, pisau, dan sendok. Kemudian di dalam kelompok membagi tugas

untuk membawa alat dan bahan pembelajaran hari pertama dengan cara setiap

anggota kelompok untuk membawa alat dan bahan. Alat dan bahan yang dibawa

dalam melakukan eksperimen oleh setiap kelompok sesuai dengan kesepakatan

dan ketersediaan masing-masing dari anggota kelompoknya.

Peneliti dalam melakukan implementasi hari pertama dan kedua

berdasarkan acuan RPP hari pertama dan kedua. Namun rincian langkah kegiatan

pembelajaran yang digunakan dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan

kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

90

4.2.3.1 Implementasi Hari Pertama

Kegiatan implementasi hari pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 3

Januari 2017 dengan jumlah 23 siswa. Pembelajaran di kelas sebagai bentuk

kegiatan implementasi dalam penelitian dan dimulai pukul 07.20 WIB. Sebelum

melaksanakan pembelajaran peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang

digunakan untuk melakukan eksperimen terlebih dahulu.

Hal mengenai peraturan tempat duduk siswa. Siswa duduk berdasarkan

kelompok yang sudah ditentukan. Dalam melaksanakan pembelajaran peneliti

menggunakan langkah-langkah kegiatan pada RPP hari pertama yang sudah

dibuat. Kegiatan dimulai dengan presensi, kemudian menyanyikan lagu “Lihat

Kebunku” karya Pak Kasur digunakan untuk memotivasi siswa. Peneliti dan siswa

bertanya jawab mengenai cara merawat tanaman, sesuatu yang dihasilkan dari

tanaman, dan manfaat tanaman yang ada disekitar. Jawaban yang diungkapkan

oleh siswa kelas V B mengenai merawat tanaman yaitu disiram setiap hari dan

diberi pupuk, kemudian mengenai pertanyaan sesuatu yang dihasilkan dari

tanaman yaitu siswa kelas V B menjawab antara lain “oksigen”, “untuk makanan

manusia”, “untuk makan hewan”. Mengenai pertanyaan manfaat tanaman yang

ada disekitar, siswa kelas V B yang diungkapkan antara lain: “oksigen yang

dihasilkan oleh tanaman dapat bermanfaat untuk dihirup”, “untuk makan manusia

misalnya bayam dan wortel, untuk makan hewan yaitu rumput”, ada siswa yang

berinisial Y memberikan jawaban yang berbeda dengan siswa lainnya. Siswa Y

mengatakan bahwa “tanaman yang ada dirumah tidak ada manfaatnya” karena

tanaman yang ada dirumah tidak tumbuh cabainya. Kemudian peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

91

mengajukan pertanyaan “apakah tanaman cabai yang ada dirumah kamu rawat?”.

Siswa Y menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dengan berkata “tidak

pernah saya siram”. Peneliti memberikan masukan dan mengarahkan Y untuk

merawat tanaman cabai yang ada dirumah agar dapat bermanfaat bagi manusia.

Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

Adapun tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti dan siswa cara merawat

tanaman, sesuatu yang dihasilkan oleh tanaman, dan manfaat tanaman yang ada

disekitar merupakan salah satu wujud dari pelaksanaan pendekatan Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu konteks. Konteks merupakan kegiatan yang

menghubungan pemahaman siswa. Selain itu penyampaian materi pembelajaran

yang akan dipelajari.

Siswa dan peneliti melakukan tanyajawab mengenai proses terjadinya

proses fotosintesis. Siswa diberikan bagan mengenai proses fotosintesis dan siswa

menuliskan alur terjadinya proses fotosintesis. Sebagian besar siswa kelas V B

dapat menuliskan alur terjadinya proses fotosintesis dengan benar. Kemudian

peneliti memberikan penjelasan mengenai kegiatan eksperimen yang akan

dilakukan. Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

untuk melakukan kegiatan eksperimen. Siswa bersama peneliti kemudian

melakukan kegiatan demostrasi eksperimen “Uji Amilum” terhadap daun yang

ditutup dengan kertas karbon dan tidak ditutup secara bersama. Salah satu siswa

membacakan panduan eksperimen sesuai dengan keinginan sendiri ditengah-

tengah siswa lain, siswa tersebut berinisial N. Langkah-langkah kegiatan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

92

panduan materi eksperimen yang dibacakan oleh siswa N kemudian dilaksanakan

oleh siswa berinisial H.

Peneliti memberikan arahan mengenai kegiatan eksperimen “Uji Amilum”

yang akan dilakukan oleh setiap kelompok. Kegiatan eksperimen tahap pertama

yaitu uji amilum/karbohidrat pada daun singkong yang ditutup dan tidak ditutup

menggunakan kertas karbon. Setelah itu, setiap kelompok melakukan kegiatan

eksperimen tahap kedua yaitu menguji amilum/karbohidrat pada bagian tanaman

berdasarkan undian yang didapatkan oleh setiap kelompok. Tiap kelompok

mendapatkan bagian tanaman yang berbeda-beda. Ada lima jenis bagian tanaman

yang di uji amilum/karbohidrat, yaitu akar (umbi), batang (tebu), daun bayam, biji

(beras), dan bunga (brokoli dan bunga kol). Dalam melakukan eksperimen setiap

kelompok menggunakan panduan yang sudah dibagi oleh peneliti.

Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan eksperimen yaitu 35

menit. Setiap siswa dalam kelompok saat melakukan kegiatan eksperimen saling

bekerja sama dengan cara membagi tugas yang telah disepakati dalam kelompok,

ada siswa membacakan langkah-langkah kerja terlebih dahulu sebelum melakukan

kegiatan eksperimen dan ada siswa yang melaksanakan langkah kegiatan. Ketika

melaksanakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum” siswa AP minta untuk

mencoba dengan sendiri melaksanakan kegiatan eksperimen. Peneliti menghargai

keinginan siswa AP untuk melaksanakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum”

sendiri.

Saat kegiatan eksperimen berlangsung peneliti melakukan kegiatan

validasi panduan eksperimen kembali oleh siswa. Peneliti melakukan tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

93

kepada siswa di dalam kelompok dengan cara acak untuk mengetahui apakah

panduan eksperimen “Uji Amilum” sudah layak digunakan oleh siswa. Setiap

siswa mengatakan bahwa mereka dapat melakukan eksperimen berdasarkan

panduan eksperimen “Uji Amilum”. Panduan yang dikembangkan oleh peneliti,

baik bahasa dan maksud dari setiap langkah kerja dapat dipahami dengan mudah

oleh siswa.

Setiap siswa dibagikan LKS untuk dikerjakan. LKS yang sudah selesai

dikerjakan, kemudian dikumpulkan kepada peneliti. Siswa yang sudah selesai

mengerjakaan LKS, dilanjutkan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh

peneliti dengan membuat kata-kata mutiara mengenai pembelajaran yang

didapatkan tentang manfaat tanaman bagi manusia. Kata mutiara yang telah dibuat

disampaikan kepada teman yang berbeda kelompoknya. Kegiatan menyampaikan

kata mutiara kepada teman yang berbeda kelompoknya disebut dengan peer

tutoring. Hal ini dikarenakan setiap kelompok mendapatkan pengalaman yang

berbeda, untuk melakukan uji amilum/karbohidrat dengan jenis bagian tanaman

yang berbeda. Ini dilakukan agar teman yang dapat mengetahui hasil uji

amilum/karbohidrat dari kelompok lainnya.

Tugas menyampaikan kata mutiara diberikan kepada siswa untuk

membiasakan bersikap baik terhadap lingkungan dan juga mengingatkan agar

tidak memetik tanaman dengan sembarangan. Selain dengan teman beda

kelompok, siswa juga mendapatkan tugas untuk menyampaikan pengalaman yang

didapatkan selama melakukan pembelajaran dan menyampaikan pesan kepada

orang lain yang ada disekitar agar tidak memetik tanaman dengan sembarangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

94

dan tidak berlebihan dalam memanfaatkan teknologi yang ada dengan cara

merusak tanaman yang ada disekitar. Kegiatan peer tutoring dilaksanakan oleh

siswa secara bergantian. Peer tutoring merupakan teknik dalam model

Conservation Scout yang berguna untuk mendorong siswa dalam menyampaikan

pengalaman yang sudah diperoleh.

Kegiatan eksperimen “Uji Amilum” berjalan lancar sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti. Siswa

memperoleh pengalaman dari kegiatan eksperimen “Uji Amilum” yang sudah

dilaksanakan. Pengalaman digunakan untuk dapat memahami materi. Kesimpulan

dari pembelajaran hari pertama menurut siswa kelas V B yaitu belajar eksperimen

“Uji Amilum” itu menyenangkan, dikarenakan dapat mereka dapat membuktikan

beberapa jenis bagian tanaman yang berfungsi sebagai sumber makanan dengan

cara uji amilum/karbohidrat dan mudah melakukan eksperimen dikarenakan

menggunakan panduan dengan tata bahasa yang mudah dipahami.

Siswa melakukan kegiatan refleksi mengenai pengalaman yang didapatkan

pada pembelajaran hari pertama dengan cara menjawab pertanyaan di selembar

kertas yang dibagikan oleh peneliti. Refleksi ini dilaksanakan oleh siswa untuk

mengungkapkan perasaan siswa dalam pembelajaran yang sudah dipelajari.

Kemudian siswa melakukan kegiatan evaluasi dengan mengerjakan soal yang

diberikan oleh peneliti. Soal tersebut berisi gambar tanaman kelapa. Tanaman

kelapa terdapat gambar anak panah dengan menunjukkan setiap bagian dari

tanaman kelapa. Siswa cukup mewarnai dan memberi keterangan pada bagian dari

tanaman kelapa yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

95

Setelah kegiatan evaluasi peneliti mengajukan pertanyaan tentang aksi

yang akan dilakukan oleh setiap siswa setelah mendapatkan pembelajaran tentang

manfaat tanaman bagi manusia. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai pembelajaran yang sudah

dipelajari. Peneliti memberikan motivasi dengan mengajak siswa untuk merawat

tanaman yang ada disekitar dan memandu siswa dalam menyampaikan aksi yang

akan dilakukan sesudah mempelajari materi. Kegiatan aksi merupakan wujud dari

terlaksananya pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam tahapan

terakhir yang merupakan wujud dari pelaksanaan refleksi Tugas lain yang

diberikan oleh peneliti adalah setiap siswa mencari gambar dan informasi

mengenai teknik bertanam sederhana, serta masing-masing kelompok membawa

alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran hari kedua. Pembelajaran ditutup

dengan berdoa bersama. Berikut ini merupakan gambar proses implementasi hari

pertama:

Gambar 4.21 Proses Implementasi hari pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

96

4.2.3.2 Implementasi Hari Kedua

Implementasi hari kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Januari 2017.

Kegiatan implementasi dilaksanakan pukul 09.30 WIB. Dalam kegiatan

pembelajaran hari kedua aturan tempat duduk siswa sama seperti yang telah

dilaksanakan pada pembelajaran hari pertama. Kegiatan pembelajaran hari kedua

peneliti mengawali dengan melakukan presensi kehadiran siswa dan mengecek

alat dan bahan yang dibawa oleh siswa. Peneliti mengajukan pertanyaan yang

berkaitan dengan pembelajaran sebelumnya untuk mengingatkan kembali dan

bertanya mengenai kesamaan atau tidak tempat menyimpan cadangan makanan

dalam tanaman. Kemudian menyanyikan lagu yang berjudul “Belajar Bertanam”

dengan menggunakan nada lagu “Du Di Dam”. Peneliti menyampaikan materi

yang akan dipelajari. Kegiatan tanya jawab peneliti dengan siswa mengenai materi

yang sudah dipelajari sebelumnya selain untuk mengingatkan kembali kepada

siswa, juga sebagai salah satu wujud terlaksananya pendekatan Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu konteks yang digunakan untuk menghubungkan

materi awal siswa dan materi pembelajaran yang akan dipelajari.

Peneliti kemudian menjelaskan mengenai langkah kegiatan yang akan

dipelajari. Kemudian setiap siswa melihat gambar teknik bertanam secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

97

sederhana yang sudah mereka bawa. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada

siswa mengenai informasi dan gambar teknik bertanam secara sederhana.

Beberapa siswa sudah melihat dan ada salah satu siswa yang sudah melakukan

bertanam seperti gambar yang mereka bawa.

Siswa yang berinisial S, adalah siswa yang sudah melakukan teknik

bertanam vertikultur. Peneliti kemudian bertanya kepada S, “coba ceritakan

bagaimana kamu melakukan bertanam secara vertikultur?”, kemudian S

menjawab, “caranya bertanam itu menggunakan pralon yang bertingkat, terus

tidak menggunakan tanah yang begitu banyak, dan tanaman yang saya tanam itu

seledri, daun bawang, dan cabai. Selanjutnya tanaman tersebut bermanfaat bagi

saya bu, bisa buat masak”, jawab S dengan lantang dan sambil senyum. S

mengatakan bahwa hasil panen dari tanaman yang ditanam bukan hanya

bermanfaat bagi dirinya saja, melainkan hasil panennya juga dibagikan kepada

tetangga dan teman-teman. Peneliti memberi penguatan kepada siswa untuk

melakukan bertanam seperti yang dilakukan oleh siswa S, agar tidak

memanfaatkan hasil tanaman saja, melainkan juga merawat dan menjaga dengan

baik.

Siswa bersama peneliti melakukan kegiatan demonstrasi teknik menanam

vertikultur. Setiap siswa dibagikan panduan kebun konservasi “Teknik Menanam

Vertikultur”. Kemudian siswa mempelajari panduan selama 5 menit. Peneliti dan

siswa kemudian mendemonstrasikan membuat pot untuk menanam. Setiap

kelompok mendapatkan tiga buah botol yang akan digunakan untuk membuat pot.

Botol yang sudah jadi bentuk pot, pot tersebut kemudian dihias menggunakan cat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

98

sesuai dengan kreativitas masing-masing. Peneliti mengarahkan kegiatan yang

dilakukan selanjutnya yakni melakukan kegiatan bertanam di luar kelas. Setiap

kelompok kemudian pergi ke luar kelas secara bergantian, kelompok yang akan ke

luar kelas terlebih dahulu yakni kelompok yang pertama selesai dalam membuat

pot.

Siswa yang berinisial Y yang membacakan panduan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” selama kegiatan demonstarsi, kemudian

dilaksanakan oleh siswa berinisial Z, H, dan A. Kebun konservasi “Teknik

Menanam Vertikultur” kemudian dilaksanakan oleh setiap siswa dalam kelompok.

Setiap kelompok melakukan kebun konservasi dengan menggunakan panduan

kebun konservasi. Waktu yang digunakan dalam melakukan kebun konservasi

yaitu 35 menit.

Setiap siswa dalam kelompok saat melakukan kegiatan kebun konservasi

saling bekerja sama dengan cara membagi tugas, ada siswa membacakan langkah-

langkah kerja terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan kebun konservasi dan

ada siswa yang melaksanakan langkah kegiatan. Bibit tanaman yang disiapkan

ada tiga jenis yaitu sawi, daun bawang, dan tomat. Setiap kelompok diberikan

kesempatan untuk memilih jenis bibit tanaman yang akan ditanam secara bebas.

Peneliti juga melakukan validasi panduan kebun konservasi kembali

kepada siswa saat kebun konservasi berlangsung. Kegiatan validasi ini dilakukan

dengan kegiatan tanya jawab singkat kepada siswa secara acak di dalam kelompok

yang digunakan untuk mengetahui apakah panduan kebun konservasi “Teknik

Menanam Vertikultur” sudah layak digunakan oleh siswa. Setiap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

99

mengatakan bahwa mereka dapat melakukan kebun konservasi berdasarkan

panduan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur”. Panduan yang

dikembangkan oleh teman peneliti, baik bahasa dan maksud dari setiap langkah

kerja dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.

Kemudian tanaman yang sudah selesai ditanam oleh setiap kelompok

ditata dengan cara digantungkan pada dinding yang ada di sekolah. Dalam menata

tanaman yang digantungkan di dinding peneliti dibantu oleh teman peneliti yang

berinisial A, P, T serta penjaga SD N Jetis 1 Yogyakarta. Kemudian setiap

kelompok mempresentasikan hasil menanam tanaman yang telah dilaksanakan.

Siswa memperoleh pengalaman melalui kegiatan kebun konservasi “Teknik

Menanam Vertikultur”. Kegiatan kebun konservasi merupakan terwujudnya

pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu pengalaman. Pengalaman

yang diperoleh siswa digunakan untuk memahami materi pembelajaran.

Setiap siswa dibagikan LKS untuk dikerjakan. Siswa yang sudah selesai

mengerjakan LKS, kemudian dikumpulkan kepada peneliti. Siswa yang sudah

selesai mengerjakaan LKS, dilanjutkan untuk mengerjakan tugas yang diberikan

oleh peneliti dengan membuat peraturan mengenai merawat tanaman yang sudah

ditanam. Peraturan yang telah dibuat disampaikan kepada teman yang berbeda

kelompoknya. Kegiatan menyampaikan peraturan kepada teman yang berbeda

kelompoknya disebut dengan peer tutoring. Hal ini dilaksanakan agar teman yang

lain juga saling menjaga dan memiliki tanggung jawab dalam merawat tanaman.

Tugas ini diberikan kepada siswa untuk membiasakan bersikap baik terhadap

lingkungan dan juga mengingatkan agar tidak memetik tanaman dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

100

sembarangan sebelum waktu panen tiba. Selain dengan teman beda kelompok,

siswa juga mendapatkan tugas untuk menyampaikan pengalaman yang didapatkan

selama melakukan pembelajaran dan menyampaikan pesan kepada orang lain

yang ada disekitar sekolah dan mengajak untuk memanfaatkan lahan sempit yang

ada disekitar dengan melakukan bertanam. Kegiatan peer tutoring berjalan lancar.

Peer tutoring merupakan teknik yang digunakan dalam model Conservation

Scout.

Kesimpulan dari pembelajaran hari kedua menurut siswa kelas V B yaitu

belajar kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” itu menyenangkan,

dikarenakan mereka dapat melaksanakan bertanam secara sederhana. Selain itu,

hasil tanaman yang ditanam dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain,

bermain sambil belajar. Mereka juga mengatakan bahwa dalam melakukan kebun

konservasi mudah, dikarenakan menggunakan panduan dengan tata bahasa yang

mudah dipahami.

Siswa melakukan kegiatan refleksi mengenai pengalaman yang didapatkan

pada pembelajaran hari kedua dengan menuliskan hal-hal yang telah dipelajari

dan kesulitan yang dihadapi, serta cara mengatasi kesulitan menggunakan kertas

yang berbentuk daun yang sudah disediakan oleh peneliti dan ditancapkan di

sterofoem. Refleksi yang dilaksanakan oleh siswa bersama dengan peneliti

merupakan kegiatan untuk mengupayakan siswa dalam pembelajaran yang sudah

di pelajari. Kemudian siswa bersama peneliti melakukan kegiatan evaluasi dengan

bermain tebak kata. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa dalam pengalaman atau pembelajaran yang sudah dipelajari Pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

101

yang diajukan oleh peneliti yaitu tentang aksi yang akan dilakukan oleh setiap

siswa setelah mendapatkan pembelajaran tentang teknik menanam vertikultur.

Kegiatan aksi merupakan salah satu bentuk terwujudnya tahapan dalam

pendekatan PPR yang merupakan wujud dari hasil refleksi pengalaman. Peneliti

memberikan motivasi dengan mengajak siswa untuk merawat tanaman yang ada

disekitar. Pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa

berinisial H. Berikut ini merupakan gambar proses implementasi hari kedua:

Gambar 4.22 Proses Implementasi hari kedua

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan hari pertama dan

kedua yang disusun oleh peneliti dan teman peneliti menggunakan model

Conservation Scout berjalan sesuai dengan pandangan Jean Piaget bahwa dalam

melaksanakan kegiatan eksperimen “Uji Amilum” dan kegiatan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” merupakan sarana yang digunakan untuk siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

102

memahami pembelajaran melalui pengalaman yang nyata/konkret. Ketika siswa

melaksanakan kegiatan eksperimen dan kebun konservasi dengan kelompok

mereka, setiap siswa saling membantu dalam memahami materi pembelajaran

sesuai dengan pandangan Lev Semionovich Vygotsky. Ketika siswa

melaksanakan kegiatan eksperimen dan kebun konservasi dengan bermain sambil

belajar diharapkan dapat menumbuhkan kebahagian yang ada didalam diri siswa

sesuai dengan pandangan Maria Montessori yaitu anak diberikan kebebasan

dalam belajar sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan siswa (Montessori,

2002: 28-30).

Berdasarkan implementasi pertemuan hari pertama dan kedua

menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahwa peneliti sudah

menjalankan Pendidikan Emansipatoris. Hal ini dapat dilihat ketika peneliti

bersama siswa melakukan dialog tanya jawab untuk menemukan masalah dan

solusi dalam proses implementasi, sesuai dengan pendapat Giroux (dalam Winarti

dan Anggadewi, 2015: 53) yaitu mempertanyakan sistem merupakan menjadi

pemikir yang kritis, perlu adanya dialog dalam bentuk mempertanyakan sistem

untuk menemukan realitas. Kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti

bersama dengan siswa, siswa dengan siswa untuk memberikan pengetahuan dan

pemahaman. Ini menunjukkan bahwa adanya dialog tanya jawab yang terjalin

antara peneliti dan siswa terwujudnya berpikir kritis.

Kegiatan berpikir kritis akan membangun guru dengan siswa, siswa

dengan siswa menjadi kesadaran kritis dalam menghadapi permasalahan dan

solusi lingkungan. Hal ini terlihat ketika adanya dialog dalam proses membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

103

kelompok beberapa siswa ada yang tidak bersedia siswa AP menjadi salah satu

anggota kelompoknya dengan adanya dialog antara peneliti dengan siswa, siswa

dengan siswa menjadikan AP mendapatkan kelompok. Adanya dialog antara

siswa dengan siswa ketika bersedia untuk membawa alat dan bahan sesuai dengan

kesepakatan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen, serta adanya

tanggung jawab dalam menjalankan tugas yang sudah disepakati oleh kelompok.

Hal tersebut, sudah terlaksana pendidikan emansipatoris menurut Giroux (dalam

Winarti dan Anggadewi, 2015: 53) yaitu kesadaran kritis merupakan belajar

menerima keadaan sosial, ekonomi, dan melawan penindasan realitas.

Ketika keduanya dapat menemukan solusi dari permasalahan dan dapat

menghargai akan hak setiap manusia berarti menunjukkan humanisasi sesuai

dengan pendapat Giroux (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015: 53) adanya

pemberdayaan dari pemahaman kritis antara guru dan siswa dapat menciptakan

pemikiran kritis. Hal ini dapat dilihat saat memberikan kebebasan kepada siswa

AP dalam memilih kelompok, kebebasan dalam membawa alat dan bahan sesuai

dengan kesepakatan dengan anggota kelompok, peneliti memberikan kebebasan

terhadap siswa AP untuk melakukan sesuatu yang diinginkan tanpa menggangu

proses pembelajaran selama peneliti dapat mengawasi perilaku AP didalam kelas,

dan memberikan kebebasan kepada siswa dalam membagi tugas tiap anggota

kelompok sesuai dengan kesepakatan anggota kelompok.

Materi disusun dapat dikatakan memenuhi 10 prinsip pengembangan

materi menurut Tomlinson berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat

kegiatan implementasi hari pertama dan hari kedua yaitu: ketika siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

104

mengatakan sudah membaca panduan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun

konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” serta panduan yang sudah dibaca

mudah untuk dipelajari. Siswa merasa tertarik, senang dan nyaman, karena

panduan yang sudah dibaca berisi gambar, penjelasan, dan petunjuk kerja dengan

bahasa yang digunakan tidak rumit dan mudah untuk dipahami. Rasa kepercayaan

diri siswa muncul saat melakukan kegiatan eksperimen dan kebun konservasi

secara mandiri dengan menggunakan panduan dan mengembangkan kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor.

Materi yang diberikan berisi sesuai dengan latar belakang siswa dan berguna

dalam kehidupan sehari-hari untuk memahami tanaman melalui merawat serta

melestarikan yang terdapat di lingkungan sekitar. Materi yang diberikan

memberikan perkembangan seluruh kemampuan siswa dapat dilihat ketika siswa

melakukan kegiatan eksperimen dan kebun konservasi siswa harus membaca

petunjuk kerja untuk dapat melakukan kegiatan tersebut, hal ini menunjukkan

kemampuan kognitif. Selain itu, saat siswa melakukan uji amilum dan teknik

menanam vertikultur menunjukkan kemampuan psikomotor. Materi

mengupayakan perkembangan kemampuan intektual dan estetika yang dilakukan

melalui aktivitas individu dan kelompok yang ditunjukkan dengan kegiatan

belajar dan membuat karya kata mutiara maupun peraturan dapat melatih siswa

untuk melatih otak kanan dan kiri. Setelah siswa mendapatkan informasi

mengenai yang sudah dipelajari kemudian siswa dapat melakukan suatu karya

bagi dirinya, orang lain, dan lingkungan sekitar maka siswa akan termotivasi

untuk memberikan respon yang positif dan ketika siswa dapat menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

105

penjelasan mengenai pembelajaran yang sudah dipelajari kepada orang lain dan

peneliti merupakan terwujudnya feedback. Ketika siswa menyampaikan karya

yang disudah dibuat kepada orang disekitarnya berarti peduli terhadap lingkungan

menunjukkan bahwa materi memberikan sikap afektif terhadap masing-masing

siswa.

4.2.4 Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mendapatkan data dari implementasi

untuk hari pertama dan kedua di kelas V B di SD N Jetis 1 Yogyakarta. Selama

melaksanakan implementasi menggunakan materi bersama siswa kelas V B

peneliti mendapatkan data, kemudian peneliti menganalisis untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan dari Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan untuk Kelas V. Peneliti melakukan analisis dengan sharing bersama

dengan teman peneliti yaitu Adiktia Kurniawati.

Implementasi atau pembelajaran hari pertama berjalan sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama. Faktor yang menjadi

penentu kelancaran implementasi hari pertama yaitu peneliti mengadakan

pertemuan dengan siswa kelas V B. Pertemuan pertama, dua minggu sebelum

implementasi atau pembelajaran dilaksanakan siswa mendapatkan tugas untuk

menutup daun menggunakan kertas karbon dan pertemuan kedua siswa

membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota, dalam pembentukan

kelompok siswa diberi kesempatan untuk memilih anggota kelompok secara

bebas. Setiap kelompok bersedia untuk membawa alat, antara lain: mangkok, lilin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

106

sendok, dan pisau yang menjadi bagian dari kegiatan eksperimen “Uji Amilum”.

Siswa berpartisipasi dalam menentukan kelompok.

Lagu “Lihat Kebunku” Karya Pak Kasur yang membuat siswa menjadi

semangat dan gembira. Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti. Pertanyaan yang disusun oleh peneliti mewujudkan salah satu

prinsip pendidikan emansipatoris yaitu dialog yang kritis. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran yang disusun oleh peneliti, dari awal hingga penutup

dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan alokasi waktu yang sudah disediakan.

Kegiatan implementasi hari pertama berjalan dengan lancar. Tetapi ada

beberapa langkah kegiatan yang perlu dievaluasi. Langkah kegiatan yang perlu

dievaluasi adalah rincian dari langkah kegiatan inti. Langkah kegiatan nomor 8

dan 9 dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan demonstrasi uji

amilum. Siswa terlebih dahulu diberikan arahan mengenai kegiatan eksperimen

“Uji Amilum”. Setiap siswa diharapkan memahami kegiatan yang akan

dikerjakan. Tugas yang diberikan kepada siswa untuk membuat kata mutiara

sesuai dengan kreativitas dari siswa. Kata mutiara tersebut menjadi sarana

memberikan motivasi untuk merawat tanaman, tidak untuk diri sendiri melainkan

juga orang yang ada di sekitar siswa dengan cara menyampaikan materi yang

dipelajari dengan kata mutiara melalui kegiatan peer tutoring.

Lembar refleksi yang disusun terdapat beberapa pertanyaan untuk

memudahkan siswa mengungkapkan perasaan siswa selama mengikuti

pembelajaran dengan cara menuliskan pengetahuan baru yang didapatkan dalam

mengikuti kegiatan eksperimen ”Uji Amilum”, pengetahuan yang menurut siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

107

membingungkan, dan cara siswa mengatasi kesulitan. Hal ini dilaksanakan untuk

mengetahui pengetahuan baru yang didapatkan oleh siswa, serta melatih siswa

dapat menentukan cara mengatasi kesulitan yang dialami selama mengikuti

pembelajaran.

Implementasi atau pembelajaran hari kedua berjalan sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari kedua. Faktor yang menjadi

penentu dalam kelancaran implementasi hari kedua yaitu setiap kelompok

berpartisipasi aktif untuk bersedia membawa alat, antara lain: baskom dan cetok

yang menjadi bagian dari kegiatan kebun konservasi “Teknik Menanam

Vertikultur”. Lagu “Belajar Bertanam” dengan menggunakan nada lagu “Du Di

Dam” membat siswa menjadi semangat dan gembira dalam mengikuti

pembelajaran. Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti. Pertanyaan yang disusun oleh peneliti mewujudkan salah satu prinsip

pendidikan emansipatoris yaitu dialog yang kritis. Langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang disusun oleh teman peneliti dari awal hingga penutup

dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan alokasi waktu yang sudah disediakan.

Gambar dan informasi mengenai teknik menanam sederhana yang dibawa

oleh siswa dapat mempermudah siswa mengetahui macam-macam teknik

menanam secara sederhana. Siswa berpartisipasi aktif dalam mengikuti

pembelajaran dan menjadikan pembelajaran berjalan dengan lancar. Tetapi ada

beberapa langkah kegiatan pada kegiatan inti yang perlu dievaluasi. Langkah

kegiatan nomor 7 dilakukan sebelum kegiatan demonstrasi teknik menanam

vertikultur. Siswa perlu dibagikan panduan materi kebun konservasi “Teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

108

Menanam Vertikultur” terlebih dahulu untuk dibaca dan dipahami sebelum

melaksanakan kegiatan kebun konservasi. Hal ini dilakukan agar siswa dapat

mengetahui langkah-langkah yang dikerjakan dalam kegiatan kebun konservasi.

Tugas yang diberikan kepada siswa untuk membuat peraturan untuk

merawat tanaman yang sudah ditanam sesuai dengan kreativitas dari siswa.

Peraturan tersebut menjadi sarana memberikan motivasi dan melatih tanggung

jawab untuk merawat tanaman, tidak untuk diri sendiri melainkan juga orang yang

ada di sekitar siswa dengan cara menyampaikan materi yang dipelajari dengan

menggunakan peraturan yang telah dibuatnya melalui kegiatan peer tutoring.

Lembar refleksi yang disusun untuk mengungkapkan perasaan siswa

selama mengikuti pembelajaran dengan cara menuliskan pengetahuan baru yang

didapatkan dalam mengikuti kegiatan kebun konservasi “Teknik Menanam

Vertikultur” dan kesulitan yang dialami ketika mengikuti pembelajaran.

4.2.5 Revisi

Revisi merupakan langkah kelima dari prosedur pengembangan materi

menurut Tomlinson. Kegiatan revisi digunakan untuk memperbaiki isi materi agar

kualitas materi semakin baik. Proses revisi peneliti memperolehnya dari hasil

evaluasi yang dilakukan dengan sharing bersama teman peneliti terhadap

implementasi dengan menggunakan materi untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1

Yogyakarta.

Langkah kegiatan inti dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari

pertama dilakukan perbaikan pada langkah kegiatan nomor 8 dan 9 diubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

109

menjadi langkah nomor 5 dan 6. Berikut merupakan proses rincian langkah-

langkah kegiatan inti:

Gambar 4.23 Rincian Kegiatan Inti RPP hari pertama

nomor 5 dan 6 ( sebelum direvisi)

Gambar 4.24 Rincian Kegiatan Inti RPP hari pertama

nomor 5 dan 6 (setelah direvisi)

Langkah kegiatan inti dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari

kedua dilakukan perbaikan pada langkah kegiatan nomor 7 diubah menjadi nomor

6, kegiatan nomor 6 diubah menjadi langkah nomor 1, dan langkah kegiatan

nomor 9 diubah menjadi langkah kegiatan nomor 8. Berikut merupakan proses

rincian langkah-langkah kegiatan inti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

110

Gambar 4.25 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua

nomor 6 (sebelum direvisi)

Gambar 4.26 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua

nomor 6 (setelah direvisi)

Gambar 4.27 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua

nomor 1 (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

111

Gambar 4.28 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua

Nomor 1 (setelah direvisi)

Gambar 4.29 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua

nomor 8 (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

112

Gambar 4.30 Rincian Kegiatan Inti RPP hari kedua

nomor 8 (setelah direvisi)

4.3 Deskripsi Kualitas Materi

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V

yang dikembangkan oleh peneliti dan teman peneliti kemudian divalidasi oleh ahli

IPA, ahli bahasa, guru kelas, dan siswa kelas V B. Materi yang dikembangkan

mendapatkan tanggapan yang baik dari validator, kepala sekolah, guru, dan siswa

kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta. Kualitas panduan materi untuk siswa dinilai

layak digunakan berdasarkan hasil wawancara bersama siswa kelas V B,

sedangkan kuesioner yang diserahkan kepada ahli IPA, ahli bahasa, dan guru

kelas dapat dilihat dari rekapitulasi penilaian berikut ini:

Tabel 4.5 Rekapitulasi Penilaian Materi oleh Ahli IPA, Ahli bahasa, serta Guru

No Validator RPP Materi

Eksperimen Rata-Rata

Kategori

1. Ahli IPA 3,64 3,74 3, 69 Sangat Layak

2. Ahli Bahasa 3,67 3,78 3.72 Sangat Layak

3. Guru Kelas V B 3,25 3,51 3.38 Layak

4. Guru Kelas V A 3,35 3,25 3,30 Layak

TOTAL 14,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

113

Rata-rata 3,52 Sangat Layak

Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari ahli IPA, ahli bahasa, dan

guru kelas memperoleh skor rata-rata 3,52 dengan kategori “sangat layak”. Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V dapat

dikatakan “sangat layak” untuk digunakan oleh guru dan siswa.

Peneliti juga mengajukan pertanyaan kepada setiap siswa untuk

mengetahui kualitas panduan eksperimen “Uji Amilum”. Pertanyaan yang

diajukan kepada siswa berdasarkan pada kriteria dalam kisi-kisi instrumen

wawancara validasi materi oleh siswa. Berikut ini merupakan hasil dari

wawancara kepada siswa kelas V B pada saat mengikuti implementasi hari

pertama kegiatan eksperimen “Uji Amilum”:

Tabel 4.6 Hasil Wawancara Kualitas Panduan Eksperimen “Uji Amilum”

oleh Siswa Kelas V B

No Kriteria Jumlah Siswa

1 Dapat melihat dan membaca keseluruhan isi panduan 22

2 Ketertarikan terhadap panduan 23

3 Mudah memahami bahasa yang digunakan 21

4 Mudah memahami langkah-langkah dalam panduan 21

5 Panduan tidak memberikan kesan membosankan 23

Berdasarkan hasil wawancara validasi kualitas panduan eksperimen “Uji

Amilum” dapat dikatakan layak untuk digunakan oleh siswa kelas V B SD N Jetis

1 Yogyakarta. Karena lebih dari 20 siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta

dapat melaksanakan kegiatan eksperimen menggunakan panduan eksperimen.

Kemudian, untuk mengetahui kualitas panduan kebun konservasi “Teknik

Menanam Vertikultur” dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada

siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

114

berdasarkan pada kriteria dalam kisi-kisi instrumen wawancara validasi materi

oleh siswa. Berikut ini merupakan hasil dari wawancara kepada siswa kelas V B

pada saat mengikuti implementasi hari kedua kegiatan kebun konservasi “Teknik

Menanam Vertikultur”:

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Kualitas Panduan Kebun Konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” oleh Siswa Kelas V B

No Kriteria Jumlah Siswa

1 Dapat melihat dan membaca keseluruhan isi panduan 22

2 Ketertarikan terhadap panduan 23

3 Mudah memahami bahasa yang digunakan 21

4 Mudah memahami langkah-langkah dalam panduan 22

5 Panduan tidak memberikan kesan membosankan 23

Berdasarkan hasil wawancara validasi kualitas panduan kebun konservasi

“Teknik Menanam Vertikultur” dapat dikatakan layak untuk digunakan oleh siswa

kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta. Karena lebih dari 20 siswa kelas V B SD N

Jetis 1 Yogyakarta dapat melaksanakan kegiatan eksperimen menggunakan

panduan eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

115

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

5.1.1 Materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan

model Conservation Scout untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta

dikembangkan dengan prosedur pengembangan materi menurut Tomlinson

meliputi 5 langkah, yaitu: Pertama, analisis kebutuhan berdasarkan hasil

observasi dan wawancara terhadap guru kelas V B, lima siswa kelas V B

serta kepala sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta memperoleh data bahwa

mereka membutuhkan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan untuk Kelas V dengan harapan memberikan pendidikan

lingkungan. Kedua, desain yaitu data yang diperoleh dari hasil analisis

kebutuhan kemudian digunakan untuk mengembangkan materi, kemudian

peneliti sharing dengan teman peneliti dan memiliki tujuan serta harapan

yang sama berupa memberikan pendidikan lingkungan kepada siswa kelas

V SD N Jetis 1 Yogyakarta untuk menumbuhkan sikap kesadaran dan

kepedulian lingkungan maka bersepakat menggabungkan yang berjudul

“Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas

V” (terlampir). Kemudian materi di validasi kepada ahli IPA, ahli bahasa

dan guru kelas V didapatkan skor dengan rata-rata 3,52 dan termasuk

kategori “sangat layak”. Panduan eksperimen “Uji Amilum” dan Panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

116

Kebun Konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” untuk siswa juga dapat

dikategorikan layak digunakan berdasarkan hasil wawancara kepada lima

siswa kelas V B. Saran dan komentar yang diberikan oleh ahli, guru kelas

V beserta lima siswa kelas V B digunakan untuk melakukan revisi. Ketiga,

implementasi yaitu materi yang sudah direvisi digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar dilaksanakan selama dua hari dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) hari kedua. Keempat, evaluasi yaitu terdapat beberapa

langkah-langkah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari

pertama dan kedua yang diperbaiki. Kelima, revisi yaitu beberapa langkah-

langkah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama dan

kedua direvisi untuk mengembangkan kualitas materi agar layak.

5.1.2 Materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan

model Consrvation Scout untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta

memiliki kualitas layak digunakan kepada siswa kelas V B dengan hasil 21

siswa dari jumlah 23 siswa dapat melakukan eksperimen dan kebun

konservasi dengan menggunakan panduan secara mandiri, serta hasil

observasi dan wawancara yang dilakukan selama implementasi

menunjukkan bahwa materi sudah memenuhi 10 prinsip pengembangan

materi menurut Tomlinson sehingga memiliki kualitas “layak”. Peneliti

melihat tercapainya 10 prinsip tersebut dengan bukti yaitu (1) siswa sudah

memegang dan membaca panduan pemberian peneliti, (2) adanya panduan

yang berisi penjelasan dengan bahasa mudah dipahami dan berisi gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

117

membuat siswa merasa nyaman dan bahagia, (3) ketika siswa melakukan

kegiatan eksperimen dengan menggunakan panduan sehingga siswa

berkembang kepercayaan diri, (4) ketika siswa menggunakan panduan

eksperimen dengan materi sesuai latar belakang dan dapat berguna bagi

kehidupan sehari-hari, serta siswa saat dibentuk menjadi beberapa

kelompok secara acak sehingga memperhatikan kognitif, afektif, dan

psikomotik, (5) siswa merasa jelas dengan maksud panduan, (6) siswa

dapat melaksanakan eksperimen karena terdapat langkah/petunjuk

kegiatan, (7) pembelajaran disusun dengan berbagai maca metode yang

menggunakan panca indera, (8) siswa mampu bekerja secara individu

maupun kelompok dan berhasil melaksanakan eksperimen berdasarkan

panduan, (9) siswa berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan demonstrasi

serta eksperimen, dan (10) siswa mendapat respon positif melalui kegiatan

peer tutoring.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Produk yang dirancang mempunyai beberapa keterbatasan antara lain

sebagai berikut:

5.2.1 Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V

yang dikembangkan masih terbatas pada materi ekperimen uji amilum dan

materi kebun konservasi teknik menanam vertikultur.

5.2.2 Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V

yang dikembangkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

118

melaksanakan kegiatan eksperimen dan kebun konservasi, karena peneliti

perlu mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk

melakukan eksperimen dan kebun konservasi dan perlu mencoba terlebih

dahulu.

5.3 Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan untuk Kelas V sebagai

berikut:

5.3.1 Materi yang dikembangkan perlu diperluas lagi sesuai dengan konteks

permasalahan lingkungan yang berbeda tidak terbatas pada materi

ekperimen uji amilum dan materi kebun konservasi teknik menanam

vertikultur.

5.3.2 Alokasi waktu yang digunakan untuk mengembangkan materi

direncanakan terlebih dahulu dan alat serta bahan yang digunakan

dipersiapkan terlebih dahulu sehari sebelum kegiatan eksperimen oleh

peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

119

DAFTAR PUSTAKA

Crain, W. (2007). Teori Perkembangan: Konsep Aplikasi. Penerjemah: Yudi

Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Eksperimen. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Hamzah, S. (2013). Pendidikan Lingkungan: Sekelumit Wawasan Pengantar.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Handayani, A. (2013). Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Melalui

Implementasi Pendekatan Sains Tekhnologi Masyarakat (STM) dalam

Pembelajaran IPA Kelas IV SD N Keputran A. (Online),

(http://eprints.uny.ac.id/.), diakses 7 Mei 2016.

Hardiyanti, Y. (2011). Arti, hakekat, dan dasar pendidikan. (Online),

(https://haedarakib.files.wordpress.com/2012/01/arti-hakekat-dan-

dasar-pendidikan.pdf ), diakses 19 November 2016.

Harsono. Y.M. (2015). Developing Learning Materials For Specific Purposes,

(Online), (http://journal.teflin.org/), diakses 18 Juli 2016.

Jamanti, R. (2014). Pengaruh Berita Banjit Koran Kaltim terhadap Kesadaran

Lingkungan Masyarakat Kelurahan temindung Permai Samarinda,

eJornal Ilmu Komunikasi, 2 (1). 17-33, (Online),

(http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/), diakses 7 Mei 2016.

Kusuma, W. (2015). Bukan Daerah Rawan Banjir, Mengapa Yogyakarta Bisa

Banjir?, (Online).

(http://regional.kompas.com/read/2015/04/23/17093321/Bukan.Daera

h.Rawan.Banjir.Mengapa.Yogyakarta.Bisa.Banjir), diakses: 15

November 2016.

Montessori, M. (2002). The Montessori method. New York: Dover Publications.

Neolaka, A. (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Pius dan Sonia. (2014). Subjective Well-being pada Remaja Ditinjau dari

Kesadaran Lingkungan, Psikodimensia, 13 (1). 10-21.

Ritmawanti, D.F. (2014). Conservation Scout: pengalaman mini konservasi di

sekolah dasar untuk pembelajaran berbasis lingkungan. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Sanjaya, H.W. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

120

Sari, W.W. (2014). Persepsi Guru dan Siswa Sd di Yogyakarta terhardap

Program Conservation Scout. Bioedukatika, 2 (2). 34-37, (Online),

(http://bioedukatika.uad.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/7.-Jurnal-

Bioedukatika-Wahyu-Wido-Sari-34-37-vol.2-No.2-Desember-

2014.pdf), diakses 18 Juli 2016.

Sastrapratedja, M. (2013). Pendidikan sebagai humanisasi. Jakarta: Pusat Kajian

Filsafat dan Pancasila.

Schunk, D.H.(2012). Teori-teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan.

Penerjemah: Eva Hamdiah dan Rahmat Fajar. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sihombing, E.G.S. (2014). Hubungan Perilaku Martarombo dengan Kepedulian

Suku Batak Toba terhadap Sesama Suku Batak Toba, (Online),

(http://repository.usu.ac.id/), diakses 7 Mei 2016.

Subagya. (2010). Paradigma Pedagogi Reflektif mendampingi peserta didik

menjadi cerdas & berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardjo. (2006). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Prodi Teknologi

Pembelajaran: PPs UNY.

Suprijono, A. (2016). Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suryani, B. (2015). Pembalakan liar: Warga Tebangi Tanaman di Tanah Sultan.

(Online). (http://www.harianjogja.com/baca/2015/06/21/pembalakan-

liar-warga-tebangi-tanaman-di-tanah-sultan-616416), diakses: 15

November 2016

Suseno, P.Y. (2016). Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan pada

Anak melalui Model Conservation Scout. Yogyakarta: Symposium on

Biology Education, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas

Ahmad Dahlan.

Tomlinson. (2005). Materials development in language teaching. United

Kingdom: Cambridge University Press.

Widodo, H.D.C. (2014). Mengupayakan anak mencntai ligkungan hidup dan

sains melalui ekperimen. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

121

Winarti, E dan Anggadewi, B.E T.( Manusia Pembelajar di Dunia Tarik Ulur:

Tanggapan terhadap Pandangan M. Sastrapratedja tentang

Pendidikan sebagai Humanisasi. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

Yunus, F M. (2004). Pendidikan Berbasis Realitas Sosial: Paulo Freire & YB.

Mangunwijaya. Yogyakarta: Logung Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

122

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

123

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

124

Lampiran 2. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

LEMBAR WAWANCARA

ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

Nama :

Kelas :

Hari/tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara di catat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara di

mungkinkan berkembang.

1. Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?

2. Apakah ada kegiatan ekperimen pada pembelajaran IPA?

3. Apakah kamu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen pada pembelajaran

IPA?

4. Kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah kamu laksanakan?

5. Kesulitan apa yang kamu alami dalam kegiatan eksperimen pembelajaran

IPA?

6. Bagaimana kamu menangani kesulitan yang di alami dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

7. Apakah kamu menggunakan panduan dalam kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA?

8. Bagaimana pendapatmu, jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

9. Apakah kamu membutuhkan panduan eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

125

10. Menurutmu, panduan eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

Yogyakarta,...............................

Pewawancara

...................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

126

Lampiran 3. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru

LEMBAR WAWANCARA

ANALISIS KEBUTUHAN GURU

Nama :

Hari/tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara di catat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara di

mungkinkan berkembang.

1. Apakah bapak/ibu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA dan kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah

dilaksanakan?

2. Apakah bapak/ ibu mengalami kesulitan dalam mengajar dengan kegiatan

eksperimen pembelajaran IPA dan apa kesulitan yang dialami?

3. Bagaimana bapak/ibu menangani kesulitan yang dialami dalam mengajar

dengan kegiatan eksperimen pada pembelajaran IPA?

4. Apakah bapak/ibu menggunakan panduan eksperimen dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

5. Bagaimana pendapat bapak/ Ibu jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

6. Apakah bapak/ ibu membutuhkan materi eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

7. Menurut Bapak/Ibu materi eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

Yogyakarta,...............................

Pewawancara

...................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

127

Lampiran 4. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

LEMBAR WAWANCARA

ANALISIS KEBUTUHAN KEPALA SEKOLAH

Nama :

Sekolah :

Hari/tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara di catat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara di

mungkinkan berkembang.

1. Apakah bapak/ibu di SD N Jetis 1 sering melaksanakan kegiatan eksperimen

pada pembelajaran IPA di kelas?

2. Apakah bapak/ ibu di SD N Jetis 1 mengalami kesulitan terkait melaksanakan

kegiatan eksperimen pembelajaran IPA, dan kesulitan apa yang dialami?

3. Bagaimana bapak/ibu di SD N Jetis 1 menanggani kesulitan yang dialami

dalam melaksanakan kegiatan eksperimen pada pembelajaran IPA?

4. Apakah bapak/ibu di SD N Jetis 1 menggunakan panduan dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

5. Apakah sekolah membutuhkan panduan materi eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

6. Bagaimana pendapat bapak/ ibu jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

7. Menurut bapak/ibu materi eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

Yogyakarta,...............................

Pewawancara

...................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

128

Lampiran 5. Lembar Wawancara Validasi Materi oleh Siswa

LEMBAR WAWANCARA

VALIDASI MATERI EKSPERIMEN OLEH SISWA

Nama :

Hari/tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara di catat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara di

mungkinkan berkembang.

1. Apakah kamu sudah melihat dan membaca seluruh isi panduan eksperimen

ini?

2. Apakah kamu tertarik dengan panduan eksperimen ini?

3. Bagaimana dengan bahasa yang digunakan pada panduan eksperimen

sederhana?

4. Apakah kamu merasa kesulitan memahami panduan eksperimen ini?

5. Apakah kamu dapat memahami langkah kegiatan dalam panduan eksperimen?

6. Apakah panduan eksperimen yang disajikan ini memberikan kesan

membosankan?

Yogyakarta,...............................

Pewawancara

...................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

129

Lampiran 6. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

1. Dialog Wawancara Siswa I dengan kemampuan tinggi

Peneliti Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?

Siswa Suka, karena ada kegiatan eksperimen dan walaupun tidak setiap saat

pasti ada.

Peneliti Apakah ada kegiatan ekperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Ada, tetapi tidak semua materi.

Peneliti Apakah kamu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA?

Siswa Pernah

Peneliti Kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah kamu laksanakan?

Siswa Perubahan Energi

Peneliti Kesulitan apa yang kamu alami dalam kegiatan eksperimen

pembelajaran IPA?

Siswa Kadang-kadang lupa langkah kerjanya dan isi dari panduan kurang

mudah untuk dipahami.

Peneliti Bagaimana kamu menangani kesulitan yang di alami dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Tanya dengan teman

Peneliti Apakah kamu menggunakan panduan dalam kegiatan eksperimen

pada pembelajaran IPA?

Siswa Menggunakan, panduannya dari buku paket yang ada disekolah.

Peneliti Bagaimana pendapatmu, jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

Siswa Senang, karena nanti dapat melakukan eksperimen dengan panduan

materi dan dapat mudah dipahami pembelajarannya.

Peneliti Apakah kamu membutuhkan panduan eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

Siswa Butuh

Peneliti Menurutmu, panduan eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

Siswa Setiap langkah kerja terdapat gambar penjelas.

2. Dialog Wawancara Siswa II dengan kemampuan tinggi

Peneliti Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?

Siswa Suka, karena pelajaran IPA ada materi yang behubungan langsung

dengan manusia.

Peneliti Apakah ada kegiatan ekperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Ada

Peneliti Apakah kamu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA?

Siswa Pernah

Peneliti Kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah kamu laksanakan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

130

Siswa Menanam biji jagung

Peneliti Kesulitan apa yang kamu alami dalam kegiatan eksperimen

pembelajaran IPA?

Siswa Kadang-kadang lupa langkah kerjanya dan kurang memahami isi

panduan.

Peneliti Bagaimana kamu menangani kesulitan yang di alami dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Tanya dengan teman satu kelompok

Peneliti Apakah kamu menggunakan panduan dalam kegiatan eksperimen

pada pembelajaran IPA?

Siswa Menggunakan, panduannya dari buku paket yang ada disekolah.

Peneliti Bagaimana pendapatmu, jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

Siswa Senang, karena adanya materi eksperimen dapat mudah saya dalam

memahami materi.

Peneliti Apakah kamu membutuhkan panduan eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

Siswa Iya membutuhkan, supaya materi yang saya pelajari mudah untuk

saya pahami.

Peneliti Menurutmu, panduan eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

Siswa Terdapat langkah-langkah kegiatan yang detail dan gambar sebagai

penjelas.

3. Dialog Wawancara Siswa I dengan kemampuan sedang

Peneliti Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?

Siswa Suka dan mengasyikan, karena pelajaran IPA ada kegiatan

eksperimen biasanya dan tidak membosankan.

Peneliti Apakah ada kegiatan ekperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Ada

Peneliti Apakah kamu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA?

Siswa Pernah

Peneliti Kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah kamu laksanakan?

Siswa Perubahan energi

Peneliti Kesulitan apa yang kamu alami dalam kegiatan eksperimen

pembelajaran IPA?

Siswa Panduan yang digunakan dari buku paket dan terkadang kurang

lengkap penjelasannya. Sehingga menyebabkan eksperimen kurang

lancar.

Peneliti Bagaimana kamu menangani kesulitan yang di alami dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Tanya sama teman satu kelompok atau guru

Peneliti Apakah kamu menggunakan panduan dalam kegiatan eksperimen

pada pembelajaran IPA?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

131

Siswa Menggunakan, panduannya dari buku paket yang ada disekolah

Peneliti Bagaimana pendapatmu, jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

Siswa Senang, soalnya adanya materi eksperimen mudah untuk memahami

dan mengerti materi pembelajaran

Peneliti Apakah kamu membutuhkan panduan eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

Siswa Butuh

Peneliti Menurutmu, panduan eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

Siswa Gambar jelas, bahasa mudah dipahami, dan kalimat yang digunakan

tidak terlalu panjang.

4. Dialog Wawancara Siswa II dengan kemampuan sedang

Peneliti Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?

Siswa Suka, karena pelajaran IPA dapat berhubungan langsung dengan

lingkungan.

Peneliti Apakah ada kegiatan ekperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Ada

Peneliti Apakah kamu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen/

eksperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Pernah

Peneliti Kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah kamu laksanakan?

Siswa Pernafasan manusia

Peneliti Kesulitan apa yang kamu alami dalam kegiatan eksperimen

pembelajaran IPA?

Siswa Kurangnya media dan panduan khusus untuk eksperimen tidak ada,

sehingga dalam eksperimen menggunakan panduan dari buku paket

dan terkadang langkah kerjanya kurang lengkap.

Peneliti Bagaimana kamu menangani kesulitan yang di alami dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Tanya dengan teman satu kelompok

Peneliti Apakah kamu menggunakan panduan dalam kegiatan eksperimen

pada pembelajaran IPA?

Siswa Menggunakan, panduannya dari buku paket yang ada disekolah.

Peneliti Bagaimana pendapatmu, jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

Siswa Senang, karena ada materi eksperiman IPA dapat dengan mudah

memahami pembelajaran.

Peneliti Apakah kamu membutuhkan panduan eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

Siswa Butuh

Peneliti Menurutmu, panduan eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

132

Siswa Petunjuk/langkah kerja dalam panduan eksperimen IPA mudah

dipahami dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti.

5. Dialog Wawancara Siswa dengan kemampuan Rendah

Peneliti Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?

Siswa Suka, karena pelajaran IPA dapat berhubungan langsung dengan

lingkungan.

Peneliti Apakah ada kegiatan ekperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Ada

Peneliti Apakah kamu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA?

Siswa Pernah

Peneliti Kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah kamu laksanakan?

Siswa Pernafasan manusia

Peneliti Kesulitan apa yang kamu alami dalam kegiatan eksperimen

pembelajaran IPA?

Siswa Karena panduannya menggunakan buku paket, terkadang

penjelasaanya dalam buku paket kurang begitu mudah dipahami

Peneliti Bagaimana kamu menangani kesulitan yang di alami dalam kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA?

Siswa Tanya dengan teman dan guru

Peneliti Apakah kamu menggunakan panduan dalam kegiatan eksperimen

pada pembelajaran IPA?

Siswa Panduan khusus untuk eksperimen tidak ada, biasanya menggunakan

panduan dari buku paket yang ada disekolah.

Peneliti Bagaimana pendapatmu, jika materi ekperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran IPA?

Siswa Senang, karena tidak hanya membaca saja melainkan juga praktek

langsung

Peneliti Apakah kamu membutuhkan panduan eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

Siswa Butuh, biar saya lebih jelas dengan materi.

Peneliti Menurutmu, panduan eksperimen IPA yang seperti apa layak untuk

digunakan?

Siswa Ada gambar yang jelas dan bahasa dalam petunjuk mudah dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

133

Lampiran 7. Hasil Analisis Kebutuhan Guru

Peneliti Apakah bapak/ibu pernah melaksanakan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA dan kegiatan eksperimen seperti apa yang sudah

dilaksanakan?

Guru Pernah sesekali melaksanakan kegiatan eksperimen eksperimen,

kegiatan eksperimen yang sudah dilaksanakan bersama dengan anak-

anak mengenai perubahan benda.

Peneliti Apakah bapak/ ibu mengalami kesulitan dalam mengajar dengan

kegiatan eksperimen pembelajaran IPA dan apa kesulitan yang

dialami?

Guru Kesulitannya siswa itu belum saya berikan panduan kerja sendiri.

Siswa melakukan eksperimen menggunakan buku paket dari sekolah

dan sebelum melakukan eksperimen biasanya siswa saya minta untuk

membaca perintahnya terlebih dahulu. Tetapi ada beberapa siswa yang

masih bertanya, karena merasa kebingungan.

Peneliti Bagaimana bapak/ibu menangani kesulitan yang dialami dalam

mengajar dengan kegiatan eksperimen pada pembelajaran IPA?

Guru Berusaha untuk menjelaskan kembali dengan membaca pelan-pelan

sambil mencontohkan di depan kelas. Dalam melaksanakan kegiatan

eksperimen kurang maksimal. Sehingga saya langsung menunjukkan

video mengenai perubahan benda, hal ini dilakukan agar dapat

mempermudah siswa dalam memahami pembelajaan.

Peneliti Apakah bapak/ibu menggunakan panduan eksperimen dalam kegiatan

eksperimen eksperimen pada pembelajaran IPA?

Guru Panduan khusus yang digunakan untuk kegiatan eksperimen tidak ada,

biasanya menggunakan panduan dari buku paket yang ada disekolah

dan tambahannya mencari dari internet.

Peneliti Bagaimana pendapat bapak/ Ibu jika materi ekperimen IPA digunakan

dalam pembelajaran IPA?

Guru Sangat bagus, karena pembelajaran terus berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari.

Peneliti Apakah bapak/ ibu membutuhkan materi eksperimen IPA sebagai

media pembelajaran di kelas?

Guru Perlu, agar kegiatan eksperimen dapat berjalan sesuai dengan tujuan.

Peneliti Menurut Bapak/Ibu materi eksperimen IPA yang seperti apa layak

untuk digunakan?

Guru Sesuai dengan lingkungan sekitar, sesuai dengan SK, KD , dan materi

berisikan langkah-langkah kegiatan beserta gambarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

134

Lampiran 8. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

Peneliti Apakah bapak/ibu di SD N Jetis 1 pernah melaksanakan kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA di kelas?

Kepsek Bapak/ibu guru disini pernah melakukan kegiatan eksperimen pada

pembelajaran IPA dikelas dengan menggunakan alat peraga. Karena

nantinya juga ada penilaian tersendiri untuk guru dalam melakukan

kegiatan eksperimen. Dalam satu semester bapak/ibu guru dari kelas

1-6 harus melakukan kegiatan eksperimen dalam pembelajaran IPA

minimal itu dua kali. Tetapi ada juga guru kelas yang hampir setiap

hari melakukan kegiatan eksperimen.

Peneliti Apakah bapak/ ibu di SD N Jetis 1 mengalami kesulitan terkait

melaksanakan kegiatan eksperimen pembelajaran IPA, dan kesulitan

apa yang dialami?

Kepsek Kesulitan yang dialami terkait dengan kegiatan eksperimen itu

biasanya alat yang digunakan. Alat yang digunakan dalam

melakukan kegiatan eksperimen IPA ada beberapa yang sudah rusak.

Jadi tidak bisa digunakan lagi.

Peneliti Bagaimana bapak/ibu di SD N Jetis 1 menanggani kesulitan yang

dialami dalam melaksanakan kegiatan eksperimen pada pembelajaran

IPA?

Kepsek Adanya beberapa alat yang rusak, biasanya dengan kreatif guru

menggunakan alat yang sederhana sebagai pengganti alat yang sudah

rusak itu. Sekiranya dapat diperbaiki lagi, alat itu diperbaiki. Kalau

tidak sekolah membelikan alat lagi yang baru dengan dana BOS dan

BOSDA.

Peneliti Apakah bapak/ibu di SD N Jetis 1 menggunakan panduan dalam

kegiatan eksperimen pada pembelajaran IPA?

Kepsek Panduan khusus tersendiri untuk melakukan kegiatan eksperimen

tidak ada. Guru biasanya menggunakan panduan yang sudah

diberikan oleh pemerintah, kemudian guru mempelajarinya dan

mengemas kembali panduan tersebut. Jika dirasa kurang lengkap dan

sesuai dengan kebutuhan guru biasanya mencari dari referensi lain.

Peneliti Apakah sekolah membutuhkan panduan materi eksperimen IPA

sebagai media pembelajaran di kelas?

Kepsek Membutuhkan, tanpa panduan kegiatan eksperimen eksperimen tidak

berjalan.

Peneliti Bagaimana pendapat bapak/ ibu jika materi ekperimen IPA

digunakan dalam pembelajaran IPA?

Kepsek Bagus sekali, diharapkan anak lebih paham tidak hanya verbalisme

saja melainkan semua indera dapat digunakan. Selain itu anak bisa

berkontribusi langsung dan mendorong kreativitas. Anak dapat

menerapkan teori yang sudah didapatkan lalu dipratekkan langsung.

Peneliti Menurut bapak/ibu materi eksperimen IPA yang seperti apa layak

untuk digunakan?

Kepsek Panduan yang layak itu sesuai dengan standar kompetensi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

135

kompetensi dasar, alat dan bahan yang digunakan sinkron, adanya

petunjuk penggunaan dan gambar yang sesuai dengan pembelajaran.

Selain itu, sekiranya tidak mmbahayakan anak-anak, tidak terlalu

mahal dan bermanfaat bagi sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

136

Lampiran 9. Hasil Wawancara Validasi Materi oleh Siswa

1. Dialog Wawancara Siswa I dengan kemampuan tinggi

Peneliti Apakah kamu sudah melihat dan membaca seluruh isi panduan

eksperimen sederhana ini?

Siswa Sudah

Peneliti Apakah kamu tertarik dengan panduan eksperimen ini?

Siswa Iya saya tertarik sekali dengan panduan ini. Karena gambarnya

jelas dan langkah kerja dalam panduan detail.

Peneliti Bagaimana dengan bahasa yang digunakan pada panduan

eksperimen sederhana?

Siswa Bahasa yang digunakan dalam panduan ini mudah saya pahami.

Peneliti Apakah kamu merasa kesulitan memahami panduan eksperimen

ini?

Siswa Tidak

Peneliti Apakah kamu dapat memahami langkah kegiatan dalam panduan

eksperimen?

Siswa Bisa

Peneliti Apakah panduan eksperimen yang disajikan ini memberikan

kesan membosankan?

Siswa Tidak

2. Dialog Wawancara Siswa II dengan kemampuan tinggi

Peneliti Apakah kamu sudah melihat dan membaca seluruh isi panduan

eksperimen sederhana ini?

Siswa Sudah

Peneliti Apakah kamu tertarik dengan panduan eksperimen ini?

Siswa Tertarik, karena langkah kerja dalam panduan eksperimen ini

detail. Sehingga nanti kalau saya menggunakan materi ini dapat

membantu saya melakukan eksperimen.

Peneliti Bagaimana dengan bahasa yang digunakan pada panduan

eksperimen sederhana?

Siswa Mudah saya mengerti.

Peneliti Apakah kamu merasa kesulitan memahami panduan eksperimen

ini?

Siswa Tidak

Peneliti Apakah kamu dapat memahami langkah kegiatan dalam panduan

eksperimen?

Siswa Mudah untuk dipahami.

Peneliti Apakah panduan eksperimen yang disajikan ini memberikan

kesan membosankan?

Siswa Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

137

3. Dialog Wawancara Siswa I dengan kemampuan sedang

Peneliti Apakah kamu sudah melihat dan membaca seluruh isi panduan

eksperimen sederhana ini?

Siswa Sudah

Peneliti Apakah kamu tertarik dengan panduan eksperimen ini?

Siswa Iya saya tertarik, karena perintah langkah kerja dalam panduan

jelas, dan gambarnya bagus.

Peneliti Bagaimana dengan bahasa yang digunakan pada panduan

eksperimen sederhana?

Siswa Bahasa yang digunakan dalam panduan ini mudah saya pahami.

Peneliti Apakah kamu merasa kesulitan memahami panduan eksperimen

ini?

Siswa Tidak

Peneliti Apakah kamu dapat memahami langkah kegiatan dalam panduan

eksperimen?

Siswa Bisa

Peneliti Apakah panduan eksperimen yang disajikan ini memberikan

kesan membosankan?

Siswa Tidak

4. Dialog Wawancara Siswa II dengan kemampuan sedang

Peneliti Apakah kamu sudah melihat dan membaca seluruh isi panduan

eksperimen sederhana ini?

Siswa Sudah

Peneliti Apakah kamu tertarik dengan panduan eksperimen ini?

Siswa Tertarik, ada gambar yang bagus dan langkah kerja yang jelas,

sehingga mudah saya memahami.

Peneliti Bagaimana dengan bahasa yang digunakan pada panduan

eksperimen sederhana?

Siswa Bahasanya jelas dan mudah saya pahami

Peneliti Apakah kamu merasa kesulitan memahami panduan eksperimen

ini?

Siswa Tidak

Peneliti Apakah kamu dapat memahami langkah kegiatan dalam panduan

eksperimen?

Siswa Bisa

Peneliti Apakah panduan eksperimen yang disajikan ini memberikan

kesan membosankan?

Siswa Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

138

5. Dialog Wawancara Siswa dengan kemampuan rendah

Peneliti Apakah kamu sudah melihat dan membaca seluruh isi panduan

eksperimen sederhana ini?

Siswa Sudah

Peneliti Apakah kamu tertarik dengan panduan eksperimen ini?

Siswa Tertarik banget, karena ada gambar yang bagus.

Peneliti Bagaimana dengan bahasa yang digunakan pada panduan

eksperimen sederhana?

Siswa Bahasa yang digunakan mudah saya pahami.

Peneliti Apakah kamu merasa kesulitan memahami panduan eksperimen

ini?

Siswa Tidak

Peneliti Apakah kamu dapat memahami langkah kegiatan dalam panduan

eksperimen?

Siswa Bisa

Peneliti Apakah panduan eksperimen yang disajikan ini memberikan

kesan membosankan?

Siswa Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

139

Lampiran 10. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran

INSTRUMEN VALIDASI

KUALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGACU PADA KURIKULUM KTSP UNTUK SISWA KELAS V

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

Nomor Mahasiswa : 1. Desy Riska Martyassanti (131134056)

2. Adiktia Kurniawati (131134077)

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Petunjuk:

Mohon untuk melingkari angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan

mahasiswa dengan memperhatikan rambu-rambu penskoran sebagai berikut:

Rentang skor 1-4 dengan kualifikasi sebagai berikut:

4= sangat baik, 3= baik, 2= cukup, 1= kurang

No KOMPONEN RENCANA

PEMBELAJARAN SKOR CATATAN

A. Identitas RPP

1. Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan

pendidikan, kelas, mata pelajaran, semester,

alokasi waktu)

1 2 3 4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1. Rumusan indikator dikembangkan sesuai

dengan tingkat ranah kognitif, afektif dan

psikomotor pada setiap kompetensi dasar

1 2 3 4

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional

dengan kompetensi yang diukur 1 2 3 4

3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap

dan keterampilan 1 2 3 4

4. Rumusan indikator menunjukkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi 1 2 3 4

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan

kompetensi dasar dan indikator 1 2 3 4

2. Kelengkapan komponen ABCD (audience,

behavior, condition, degree) dalam rumusan

tujuan pembelajaran

1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

140

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1. Kesesuaian dengan kompetensi yang akan

dicapai 1 2 3 4

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

3. Keruntutan dengan sistematika materi 1 2 3 4

4. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4

E. Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran

dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai 1 2 3 4

2. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran

dengan materi pembelajaran 1 2 3 4

3. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran

dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

F. Skenario/Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran

dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran 1 2 3 4

2. Kompetensi strategi dan metode pembelajaran

dengan materi pembelajaran 1 2 3 4

3. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran

dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

4. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap

tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan

alokasi waktu

1 2 3 4

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan

kompetensi yang ingin dicapai 1 2 3 4

2. Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses,

akhir, tindak lanjut) 1 2 3 4

3. Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci

jawaban) 1 2 3 4

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator,

petunjuk dan soal)

1 2 3 4

2. Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan

mudah dipahami

1 2 3 4

3. Tampilan LKS indah dan menarik 1 2 3 4

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1. Ketepatan ejaan 1 2 3 4

2. Ketepataan pilihan kata 1 2 3 4

3. kebakuan struktur kalimat 1 2 3 4

4. Kebakuan bentuk huruf dan angka 1 2 3 4

SKOR TOTAL

Rata-rata =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

141

Komentar umum dan saran perbaikan:

Kesimpulan

(mohon dilingkari salah satu)

Secara umum, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:

1. Layak digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi

2. Layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan

Yogyakarta,…………………

Validator

………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

142

Lampiran 11. Instrumen Validasi Materi Eksperimen

INSTRUMEN VALIDASI KUALITAS MATERI EKSPERIMEN

MENGACU PADA KURIKULUM KTSP UNTUK SISWA KELAS V

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

PETUNJUK:

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas materi eksperimen yang

mengacu pada kurikulum KTSP untuk siswa kelas V di SD N Jetis 1 dengan cara

memberi tanda cek (√) pada kolom di bawah bilangan 1, 2, 3, atau 4 serta

memberi komentar sesuai pendapat Bapak/Ibu pada kolom yang telah disediakan!

KETERANGAN:

1= kurang baik, 2= cukup baik, 3= baik , 4= sangat baik.

No Aspek yang Dinilai

Hasil Penelaahan

dan Skor Catatan

1 2 3 4

A. Identitas

1. Kelengkapan unsur materi

eksperimen (judul, deskripsi

singkat, alat dan bahan, langkah

kerja, referensi)

B. Konten atau Isi

1. Rumusan deskripsi singkat

eksperimen membantu

memperjelas gambaran umum

eksperimen

2. Rumusan tujuan eksperimen

sesuai dengan indikator yang akan

dicapai

3. Alat dan bahan dirumuskan secara

rinci dan jelas

4. Langkah kerja dirumuskan secara

rinci, singkat, dan jelas

5. Materi eksperimen sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

(relevan)

6. Materi eksperimen membantu

mengembangkan kepercayaan diri

siswa

7. Materi eksperimen menumbuhkan

kebahagiaan dalam diri siswa

8. Materi eksperimen menumbuhkan

ketertarikan siswa terhadap

lingkungan

9. Materi eksperimen mengupayakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

143

perkembangan otak kanan dan

otak kiri siswa

10. Materi eskperimen memberikan

kesempatan untuk terwujudnya

feedback

C Tampilan

1. Rumusan alat dan bahan disertai

gambar sebagai penjelas

2. Rumusan langkah kegiatan disertai

gambar sebagai penjelas dalam

melakukan eskperimen

3. Ketepatan pemilihan jenis huruf

4. Ketepatan pemilihan ukuran huruf

5. Ketepatan penempatan teks

6. Kesesuaian gambar dengan

konteks materi

7. Kejelasan gambar

8. Ketepatan penempatan gambar

9. Keterbacaan teks

D. Bahasa

1. Ketepatan penggunaan bahasa

berdasarkan EYD

2. Penggunaan bahasa mudah

dipahami siswa

3. Penggunaan kata pada kalimat

mengandung makna tunggal

4. Penggunaan kalimat efektif

5. Pemilihan kalimat menghindari

pemakaian istilah asing

E. Penggunaan dan Penyajian

1. Materi eksperimen disajikan

secara sistematis

2. Materi eksperimen dapat

digunakan dalam jangka waktu

yang lama

Skor Total

Rata-rata =

Komentar umum dan saran perbaikan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

144

Kesimpulan

(mohon dilingkari salah satu)

Secara umum, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:

1. Layak digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi

2. Layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan

Yogyakarta,…………………

Validator

………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

145

Lampiran 12. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli IPA

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif

dan psikomotor pada setiap kompetensi dasar

3

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 4

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 3

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 3

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator 4

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 4

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

3 Keruntutan dengan sistematika materi 4

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

yang ingin dicapai

4

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta

didik

4

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

4

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 4

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan

kesesuaian dengan alokasi waktu

3

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 3

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 4

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 3

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 4

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 3

3 Tampilan LKS indah dan menarik 3

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 4

2 Ketepataan pilihan kata 4

3 kebakuan struktur kalimat 4

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 4

Total Skor 102

Rata-rata 3.64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

146

Lampiran 13. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen oleh Ahli IPA

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

4

B. Konten atau Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran

umum eksperimen

3

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 3

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 4

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 3

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 4

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 4

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 4

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 4

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri

siswa

4

10 Materi eskperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 4

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 4

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eskperimen

4

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 4

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 4

5 Ketepatan penempatan teks 4

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 4

7 Kejelasan gambar 4

8 Ketepatan penempatan gambar 3

9 Keterbacaan teks 4

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 4

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 3

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 3

4 Penggunaan kalimat efektif 3

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 4

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 4

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 4

Total Skor 101

Rata-rata 3.74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

147

Lampiran 14. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Bahasa

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif

dan psikomotor pada setiap kompetensi dasar

4

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 4

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 4

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 2

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator 4

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

4

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 3

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

3 Keruntutan dengan sistematika materi 3

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 3

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

yang ingin dicapai

4

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta

didik

4

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

4

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 4

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan

kesesuaian dengan alokasi waktu

4

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 4

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 4

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 4

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 4

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 4

3 Tampilan LKS indah dan menarik 3

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 4

2 Ketepataan pilihan kata 4

3 kebakuan struktur kalimat 3

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 3

Total Skor 103

Rata-rata 3.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

148

Lampiran 15. Hasil Validasi Materi Eksperimen oleh Ahli Bahasa

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

4

B. Konten atau Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran

umum eksperimen

3

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 3

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 3

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 4

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 4

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 4

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 4

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 4

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri

siswa

4

10 Materi eskperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 4

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 4

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eskperimen

4

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 4

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 4

5 Ketepatan penempatan teks 4

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 4

7 Kejelasan gambar 3

8 Ketepatan penempatan gambar 4

9 Keterbacaan teks 4

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 3

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 4

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 4

4 Penggunaan kalimat efektif 3

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 4

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 4

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 4

Total Skor 102

Rata-rata 3,78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

149

Lampiran 16. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas V B

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif

dan psikomotor pada setiap kompetensi dasar

3

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 4

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 3

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator 3

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 3

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

3 Keruntutan dengan sistematika materi 3

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 3

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

yang ingin dicapai

3

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta

didik

3

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

3

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan

kesesuaian dengan alokasi waktu

3

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 3

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 3

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 3

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 4

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 3

3 Tampilan LKS indah dan menarik 4

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 3

2 Ketepataan pilihan kata 4

3 kebakuan struktur kalimat 4

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 3

Total Skor 91

Rata-rata 3,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

150

Lampiran 17. Hasil Validasi Materi Eksperimen oleh Guru Kelas V B

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

4

B. Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran

umum eksperimen

3

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 3

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 4

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 4

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 3

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 3

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 3

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 4

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri

siswa

3

10 Materi eskperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 4

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 4

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eskperimen

4

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 3

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 3

5 Ketepatan penempatan teks 3

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 4

7 Kejelasan gambar 4

8 Ketepatan penempatan gambar 4

9 Keterbacaan teks 4

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 4

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 3

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 3

4 Penggunaan kalimat efektif 4

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 3

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 4

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 3

Skor Total 95

Rata-rata 3,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

151

Lampiran 18. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas V A

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif

dan psikomotor pada setiap kompetensi dasar

3

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 3

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 3

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator 3

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 4

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

3 Keruntutan dengan sistematika materi 3

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

yang ingin dicapai

3

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta

didik

3

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

4

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 4

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan

kesesuaian dengan alokasi waktu

4

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 3

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 3

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 4

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 4

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 3

3 Tampilan LKS indah dan menarik 3

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 3

2 Ketepataan pilihan kata 3

3 kebakuan struktur kalimat 3

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 4

Total Skor 94

Rata-rata 3,35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

152

Lampiran 19. Hasil Validasi Materi Eksperimen oleh Guru Kelas V A

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

3

B. Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran

umum eksperimen

3

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 4

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 2

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 3

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 3

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 4

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 4

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 3

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri

siswa

3

10 Materi eskperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 3

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 4

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eskperimen

4

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 3

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 3

5 Ketepatan penempatan teks 3

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 3

7 Kejelasan gambar 4

8 Ketepatan penempatan gambar 4

9 Keterbacaan teks 3

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 3

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 3

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 3

4 Penggunaan kalimat efektif 2

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 3

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 4

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 4

Skor Total 88

Rata-rata 3,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

153

Lampiran 20. Hasil Pekerjaan siswa

1. Hasil karya siswa insial Z pada pembelajaran hari pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

154

2. Hasil karya siswa inisial T pada pembelajaran hari pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

155

3. Hasil karya siswa inisial B pada pembelajaran hari kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

156

4. Hasil karya siswa inisial T pada pembelajaran hari kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN … kelompok untuk melaksanakan eksperimen “Uji Amilum” dan kebun konservasi “Teknik Menanam Vertikultur” berdasarkan panduan. Kata Kunci: pengembangan

157

Lampiran 21. Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Desy Riska Martyassanti lahir di Klaten, 16

Desember 1995. Pendidikan dasar diawali pada tahun

2001 di SD Negeri Glodogan 1, kemudian pada tahun

2005 peneliti memutuskan untuk pindah sekolah di SD

Negeri Kalitengah 1 dan lulus pada tahun 2007.

Pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 5 Klaten

dan lulus pada tahun 2010. Pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Wedi dan

lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata

Dharma di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, peneliti

mengikuti berbagai macam kegiatan yang diselanggarakan dari kampus. Beberapa

kegiatan yang pernah diikuti yaitu: Inisiasi Sanata Dharma (INSADHA) 2013,

INFISA 2013, Inisiasi Prodi (INSIPRO) PGSD 2013, Khursus Pembina Pramuka

Mahir Tingkat Dasar (KMD) 2014, PPKM I (2014), PPKM II (2014), English

Club, Week-End Moral (2014), Anggota P3K INFISA (2015).

Masa Pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengen menulis

skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan Materi Pendidikan

Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout

untuk Siswa Kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI