pengembangan lembar kerja peserta didik menulis …digilib.unila.ac.id/57965/3/tesis tanpa bab...

110
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS TEKS ANEKDOT BERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK SISWA KELAS X SMK (Tesis) Disusun oleh Nadya Arizona MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 09-Aug-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS TEKS ANEKDOTBERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK SISWA KELAS X SMK

(Tesis)

Disusun oleh

Nadya Arizona

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKPD MENULIS TEKS ANEKDOTBERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK SISWA KELAS X SMK

Oleh

NADYA ARIZONA

Permasalahan penelitian ini berkaitan dengan pengembangan LKPD menulis teks

anekdot berbasis project based learning untuk siswa kelas X SMK. Penelitian ini

bertujuan untuk mengungkapkan permasalahan dan mengembangkan produk

bahan ajar (LKPD), mendeskripsikan kelayakan produk bahan ajar (LKPD), dan

menguji efektivitas bahan ajar berupa “LKPD Menulis Teks Anekdot Berbasis

Project Based Learning untuk Siswa Kelas X SMK”.

Metode penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan yang

mengadaptasi tiga dari sepuluh langkah dalam prosedur penelitian dan

pengembangan menurut Borg and Gall. Teknis pengumpulan data dengan

observasi, wawancara, dan penyebaran angket di tiga sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) berhasil dikembangkan bahan ajar

berupa “LKPD Menulis Teks Anekdot Berbasis Project Based Learning untuk

Siswa Kelas X SMK”, 2) kelayakan lembar kegiatan peserta didik secara

keseluruhan dinyatakan “sangat layak” oleh ahli materi, ahli media, dan

praktisi dengan persentase penilaian 81,60, 85,47, dan 82,57, 3) lembar

kegiatan peserta didik efektif meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

pada masing-masing sekolah dengan nilai N-gain sebesar (0,33), (0,35), dan

(0,52) termasuk dalam kategori sedang.

Kata kunci: lembar kegiatan peserta didik, teks anekdot, project based learning.

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

ABSTRACT

DEVELOPING STUDENTS' WORKSHEET IN WRITING ANECDOTETEXT BASED ON PROJECT ABSED LEARNING FOR THE TENTH

GRADERS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL

BY

NADYA ARIZONA

The problem in the research is connected to the students' worksheet development

in writing anecdote bases on the project based learning for the tenth graders of

vocational high school. The purpose of the research is to create a teaching

material product, describe the advisability of teaching product, and examine the

effectivity of teaching material.

Research design and development that adapt the three tenth steps of research

procedure and development by Borg and Gall were used as the methos of the

research. Observation, interview, and questionairre were used to collect the data at

three different schools.

The results of the research show that the students' worksheet in writing anecdote

text is 1) successfully developed; 2) stated advisable by the expert of media,

material, and practitioners with the 81.60, 85.47, and 82.57 scoring percentage;

and 3) effective in increasing the students' skill in writing the anecdote text in

each school with the N-gain (0.33), (0.35), and (0.52) that are categorised as

middle.

Keywords: students' worksheet, anecdote text, project based learning

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

PENGEMBANGAN LKPD MENULIS TEKS ANEKDOTBERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK SISWA KELAS X SMK

Oleh

NADYA ARIZONA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaJurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2019

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert
Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert
Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert
Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro, Lampung pada 18 September 1994, sebagai anak keempat

dari empat bersaudara, dari Bapak Sutrisno dan Ibu Lismiati. Penulis mulai mengenyam

pendidikan formal di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyah Metro diselesaikan pada tahun

2001, Sekolah Dasar (SD) di SD Pertiwi Teladan Metro diselesaikan pada tahun 2006,

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Al-Kautsar Bandarlampung diselesaikan pada

tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN3 Metro diselesaikan pada tahun

2012. Tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan melalui Ujian Mandiri (UM). Tahun 2017 penulis menjadi mahasiswa Magister

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Lampung.

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

MOTO

)ا6) إن مع العسر یسر(5فإن مع العسر یسرا (

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudahkesulitan itu ada kemudahan." (Qs. Asy Syarh: 5-6)

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Untuk segenap kesabaran akan sebuah penantian terikat dengan kekuatan kasih,

cinta, dan rasa syukur hamba kepada Allah SWT. Sang Illahi berkuasa di atas

segalanya yang telah banyak memberikan keajaiban bagiku agar selalu bersabar

dan bersyukur dalam menepaki sepenggal warna kehidupan-Nya untuk mampu

berdiri dan menetap ke depan dengan optimis, aku persembahkan tesis ini kepada.

1. Kedua Orangtua

Ayahanda Sutrisno dan Ibunda Lismiati, terima kasih atas doa yang terus kau

lantunkan, menasehati tanpa lelah, dan memberikan semangat untuk

menyelesaikan pendidikan ini.

2. Ketiga Kakakku

Astria Violita, Nicky Trisyana, dan M. Nanda Ramadhan, terima kasih untuk

motivasi, dukungan, dan usaha untuk memberikan keceriaan.

3. Suamiku Tercinta

Fandu Chairul Nur, seseorang yang Allah pilihkan untuk menjadi Imam

dalam Shalatku, pemilik tangan gagah yang akan selalu menolongku ketika

aku terpuruk dan jatuh, dan sang nahkoda yang akan menuntun dan

membimbingku menuju Surga Illahi. Terima kasih atas segala dukungan dan

kasih sayangmu.

4. Almamater

Terima kasih telah mendewasakanku dalam berpikir, bertutur, bertindak, dan

memberikanku banyak pengalaman yang tidak terlupakan.

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

karunia, dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

dengan judul Pengembangan LKPD Menulis Teks Anekdot Berbasis Project

Based Learning untuk Siswa Kelas X SMK. Tesis ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk mencapai gelar magister Strata 2 (S2) pada Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Dalam proses penyusunan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa sebagai wujud rasa hormat

penulis. Pihak-pihak tersebut sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung;

3. Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung;

4. Dr. Nurlaksana Eko R., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni, Universitas Lampung sekaligus sebagai validator ahli materi

yang telah bersedia memberikan pengarahan, bimbingan, saran, dan

nasihat selama penulisan tesis ini;

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

5. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. sebagai pembimbing I yang telah

membimbing, memberi arahan, saran-saran, motivasi, dan nasihat yang

sangat bermanfaat dengan penuh kebijakan dan kesabaran hingga tesis ini

selesai.

6. Dr. Sumarti, M.Hum., sebagai pembimbing II yang telah membimbing,

memberi arahan, saran-saran, motivasi, dan nasihat yang bermanfaat dengan

penuh kebijakan hingga tesis ini selesai.

7. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberi

banyak arahan, saran-saran, dan nasihat dengan penuh kebijakan terhadap

penulis hingga tesis ini selesai.

8. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Lampung.

9. Bapak Amarulloh, M.Kom., selaku validator ahli media untuk bahan ajar

dari unsur media pembelajaran.

10. Ibu Sari Yunis, M.Pd., selaku validator praktis untuk bahan ajar dari

unsur praktisi pembelajaran.

11. Fisnia Praami, M.Pd., guru bahasa Indonesia SMKN 3 Metro, Nova

Cahya, S.Pd. guru bahasa Indonesia SMK Muhammadyah 2 Metro, dan

Ibu Heni Triwastuti, S.Pd. guru bahasa Indonesia SMKN 2 Metro.

12. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Seni dan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya

selama perkuliahan.

13. Ayahanda (Sutrisno) dan Ibunda (Lismiati) yang penulis cintai, yang selalu

dengan sabar memberikan nasihat, selalu mendoakan dan lapang dada, dan

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

mendengarkan keluh kesah penulis selama proses mendapatkan sebuah

gelar Magister Strata 2 (S2).

14. Ketiga kakakku (Astria Violita, Nicky Trisyana, M. Nanda Ramadhan)

yang selalu dengan sabar memberikan perhatian, motivasi, doa dan kasih

sayang kepada penulis.

15. Suamiku Fandu Chairul Nur, yang telah memberikan semangat,

motivasi, dan kesetiaannya untuk menemani selama penulis membuat

tesis ini.

16. Sahabat Tersayang (Fitri Anggraini, Tika Qurratun, Faris Hidayahtulloh,

Hendri Wakaimbang, Teguh, Rischa, Pulsha, Dika,) terima kasih atas

keceriaan, kebersamaan, dukungan dan setia menemani dari awal

perkuliahan hingga penulis menyelesaikan tesis ini.

17. Teman-teman Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia angkatan 2017, terimakasih atas kebersamaan yang luar biasa

indah yang telah teman-teman berikan.

18. Keluarga besar SMK Karya Wiyata, terima kasih atas dukungan, pengertian,

dan perhatian selama penulis menyelesaikan tesis ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini masih belum sempurna. Untuk

itu, kritik, dan saran pembaca sangat penulis harapkan. Semoga tesis ini

bermanfaat dan berguna bagi kita.

Bandar Lampung, Mei 2019

Nadya ArizonaNPM 1723041025

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……………………………………………………………. iHALAMAN JUDUL …………………………………………………… vLEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………. viRIWAYAT HIDUP …………………………………………………….. viiPERSEMBAHAN……………………………………………………….. viiiMOTO ………………………………………………………………….... ixSANWACANA ………………………………………………………….. xDAFTAR ISI …………………………………………………………….. xiDAFTAR TABEL ………………………………………………………. xviDAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xviii

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 11.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 91.3 Tujuan Masalah................................................................................. 91.4 Spesifikasi Produk Pengembangan .................................................. 91.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 101.6 Ruang Lingkup ................................................................................. 12

2. LANDASAN TEORI2.1 Bahan Ajar ......................................................................................... 13

2.1.1 Fungsi Bahan Ajar ....................................................................... 132.1.2 Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar .............................. 142.1.3 Jenis Bahan Ajar ......................................................................... 16

2.2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ................................................. 222.2.1 Komponen LKPD ........................................................................ 222.2.2 Fungsi LKPD ............................................................................... 242.2.3 Tujuan LKPD ............................................................................... 252.2.4 Langkah-langkah Penyusunan LKPD .......................................... 26

2.3 Pengertian Menulis ............................................................................. 272.3.1 Tujuan Menulis ............................................................................ 28

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xiv

2.3.2 Manfaat Menulis .......................................................................... 302.4 Teks Anekdot ..................................................................................... 312.5 Pembelajaran Berbasis Project Based Learning ................................ 32

2.5.1 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Project Based Learning .... 342.5.2 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Project Based Learning .. 372.5.3 Kelebihan Pemebelajaran Berbasis Project Based Learning ....... 382.5.4 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Project Based

Learning ........................................................................................ 42

2.5.5 Perbedaan Penekanan Pembelajaran Berbasis Proyek danPembelajaran Tradisional ............................................................. 45

2.5.6 Langkah-langkah Mendesain Suatu Proyek ................................. 472.5.7 Prosedur atau Desain Pembelajaran Berbasis Project Based

Learning ....................................................................................... 492.5.8 Pedoman Bimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek ................... 51

3. METODE PENELITIAN3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 553.2 Tempat Penelitian ............................................................................ 563.3 Prosedur Pengembangan .................................................................. 56

3.3.1 Studi Pendahuluan ..................................................................... 603.3.2 Proses Pengembangan Produk ................................................... 623.3.3 Evaluasi Produk ......................................................................... 65

3.4 Sumber Data dan Subjek Penelitian ................................................. 653.5 Analisis Data ................................................................................... 663.6 Instrumen .......................................................................................... 67

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 86

4.1.1 Studi Pendahuluan ...................................................................... 874.1.2 Analisis Kebutuhan .................................................................... 97

4.2 Pengembangan Produk ..................................................................... 984.2.1 Desain Produk Awal .................................................................. 984.2.2 Validasi Desain .......................................................................... 105

4.2.2.1 Validasi Ahli Materi ............................................................. 1064.2.2.2 Validasi Ahli Media ............................................................. 1084.2.2.3 Validasi Praktisi ................................................................... 109

4.2.3 Revisi Desain ............................................................................. 1114.2.4 Uji Coba Produk ......................................................................... 113

4.2.4.1 Uji Coba Kelas Kecil ........................................................... 1134.2.4.2 Uji Coba Skala Besar ........................................................... 117

4.2.5 Revisi Produk.............................................................................. 1384.2.6 Produk Akhir Bahan Ajar ........................................................... 1394.2.7 Uji Efektivitas Produk ................................................................ 140

4.3 Pembahasan ..................................................................................... 148

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xv

4.3.1 Karakteristik LKPD Teks Anekdot untuk MeningkatkanKeterampilan Menulis Siswa Kelas X SMK.............................. 148

4.3.2 Hasil Uji Efektivitas LKPD Berbasis Project Based Learning . 153

5. SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan ........................................................................................... 1565.2 Saran .................................................................................................. 158

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran Proyek 46Tabel 2.2 Langkah-langkah Mendesain Proyek ................................... 47Tabel 2.3 Prinsip Metode Pembelajaran Berbasis Project Based Learning 49Tabel 3.1 Subjek Penelitian ................................................................... 65Tabel 3.2 Penilaian Kelayakan Pengembangan LKPD .......................... 66Tabel 3.3 Konversi Penilaian Pengembangan LKPD ........................... 66Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi N-gain .................................................... 67Tabel 3.5 Indikator Menulis Teks Anekdot ........................................... 69Tabel 3.6 Instrumen Kerangka LKPD ................................................... 72Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Wawancara Guru terhadap Kebutuhan LKPD 73Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Wawancara Siswa Terhadap Kebutuhan LKPD 74Tabel 3.9 Instrumen Evaluasi Formatif LKPD Menulis Teks Anekdot 76Tabel 3.10 Instrumen Penilaian Teman Sejawat/Praktisi Uji Coba LKPD 77Tabel 3.11 Instrumen Uji Coba LKPD kepada Siswa sebagai Pengguna 79Tabel 3.12 Soal Uji Teks Anekdo ……………………………..….…. 82Tabel 3.13 Penskoran Teks Anekdot …………………………..….… 82Tabel 3.14 Pedoman Penskoran Teks Anekdot ……………………… 83Tabel 3.15 Kategori Penilaian Teks anekdot ………………………… 85Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru Terhadap Kebutuhan Bahan Ajar ... 87Tabel 4.2 Analisis Hasil Rekapitulasi Angket Analisis Kebutuhan Siswa 93Tabel 4.3 Kompetensi Inti …………………………………………… 100Tabel 4.4 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi .. 100Tabel 4.5 Uji Validasi Ahli Materi ………………………………….. 106Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Materi ………………………………... 107Tabel 4.7 Uji Validasi Ahli Media ………………………………...… 108Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Media ……………………………….... 109Tabel 4.9 Uji Validasi Praktisi ………………………………………. 110Tabel 4.10 Hasil Validasi Praktisi …………………………………… 111Tabel 4.11 Saran Perbaikan LKPD Ahli Materi …………………….. 112Tabel 4.12 Saran Perbaikan LKPD Ahli Media ……………………... 112Tabel 4.13 Saran Perbaikan LKPD Praktisi …………………………. 113Tabel 4.14 Hasil Uji Penggunaan LKPD pada Skala Kecil …………. 116Tabel 4.15 Hasil Uji Penggunaan LKPD Skala Luas di SMKN 3 Metro 120Tabel 4.16 Hasil Uji Penggunaan LKPD Skala Luas di SMK

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xvii

Muhammadyah Metro…………………………………………… 125Tabel 4.17 Hasil Uji Penggunaan LKPD Skala Luas di SMKN 2 Metro 129Tabel 4.18 Tingkat Kelayakan oleh Guru Bahasa Indonesia ……….. 131Tabel 4.19 Hasil Penilaian LKPD pada Uji Skala Luas Responden Siswa 134Tabel 4.20 Hasil Penilaian LKPD pada Uji Skala Luas Responden Guru 137Tabel 4.21 Saran Perbaikan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia …… 138Tabel 4.22 Saran Perbaikan Siswa SMK …………………………… 139Tabel 4.23 Perbandingan Nilai Hasil Pratest dan Pascatest ……….. 142Tabel 4.24 Daftar Nama Responden SMKN 3 Metro ………………. 142Tabel 4.25 Daftar Nama Responden SMK Muhammadyah 2 Metro .. 144Tabel 4.26 Daftar Nama Responden SMKN 2 Metro ……………… 146

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembelajaran Berbasis Project Based Learning .............. 54Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D ................... 57Gambar 3.2 Tahapan-tahapan R&D ...................................................... 59

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan sumber daya manusia agar menjadi sumber daya yang berkualitas

akan melahirkan generasi penerus bangsa dengan mutu tinggi. Meningkatkan

sumber daya manusia tersebut dapat dimulai dari meningkatkan pendidikannya.

Peningkatan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran yang inovatif dan

kreatif. Kurikulum 2013 saat ini menggunakan pembelajaran yang berbasis teks,

melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004

dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006. Kurikulum 2013

mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu

(Kemendikbud, 2013: 72).

Kurikulum 2013 menuntut pada pendidikan yang berkarakter bukan hanya

mengajarkan yang benar atau yang salah saja, tetapi pendidikan karakter

menanamkan kebiasaan yang baik sehingga peserta didik mampu memahami

pengetahuan mana yang baik dan mana yang salah (ranah kognitif), memiliki

keterampilan yang baik di masyarakat atau di lingkungan sekolah (ranah afektif),

dan dapat melakukannya di kehidupan sehari-hari (ranah psikomotorik).

Pembelajaran bahasa Indonesia mencapai kompetensi antara pemahaman teks

sastra dengan pemahaman teks non-sastra.

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

2

Pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan pengetahuan berbahasa,

tetapi juga sebagai alat untuk menjawab tataran masyarakat sekitar. Pembelajaran

di sekolah terutama pembelajaran bahasa Indonesia tidak akan berhasil jika guru

tidak memiliki bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan

untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-

mengajar di kelas. Bahan ajar dapat berupa tulis dan tidak tertulis. Bahan ajar

terdapat beberapa macam bentuk dan model yang biasa dipergunakan, yaitu buku,

modul, handout, LKS (Lembar Kerja Siswa), brosur, dan lain-lain. Bentuk bahan

ajar tersebut merupakan jenis bahan ajar visual. Adapun jenis bahan ajar lainnya,

yaitu bahan ajar audio, audio visual, dan multimedia interaktif.

Sutjipta dan Swacita (2006: 7) menyatakan bahan ajar memiliki beberapa manfaat

yaitu: (1) pendidik dapat memberikan orientasi kepada peserta didik dengan lebih

mudah; (2) pendidik lebih mudah membuat variasi pengajaran dan tidak terikat

memberi teori saja; (3) proses belajar peserta didik lebih baik, lebih lengkap, lebih

cepat, dan lebih aktif; (4) peserta didik dapat mempersiapkan diri di rumah; (5)

peserta didik dapat membaca kembali hal-hal yang belum jelas; (6) peserta didik

dapat diberi tugas rumah secara teratur; (7) motivasi belajar peserta didik lebih

tinggi; (8) informasi tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta didik

dapat diberikan; dan (9) kesulitan mengenai bahasa dapat diatasi. Memilih dan

menentukan bahan ajar harus bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa

bahan ajar dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi sehingga bahan

ajar dapat dibuat dengan kebutuhan KD (Kompetensi Dasar). Bahan ajar terdapat

berbagai macam dan model bahan ajar yang sering digunakan. Menurut Sani dan

Imas (2004: 60), macam dan bentuk bahan ajar yang sering digunakan pada

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

3

jenjang terendah sampai tertinggi yaitu: 1) buku; 2) modul; 3) analisis KI

(Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar), dan 4) handout. Menurut

Dwicahyono dan Daryanto (2014: 173), yaitu bahan ajar pandang (visual), bahan

ajar dengar (audio), bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar

multimedia interaktif.

Bahan ajar dalam penelitian ini menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik atau

LKPD. LKPD dapat disebut juga dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKPD

merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi

materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang

harus dikerjakan peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus

dicapai (Prastowo, 2015: 204). LKPD sangat berperan penting bagi pembelajaran

di kelas untuk memecahkan suatu masalah.

Menurut Trianto dalam jurnal Siti (2017: 133), LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang dilakukan peserta didik

untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar

sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Di dalam LKPD

terdapat indikator yang harus dicapai, yaitu pembelajaran teks anekdot.

Pembelajaran teks anekdot pada Kurikulum 2013 terdapat pada kompetensi dasar

kelas X SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Kosasih dalam Meliza (201: 93),

memaparkan teks anekdot tidak semata-mata menyajikan hal-hal yang lucu, tetapi

juga berupa pesan yang diharapkan bisa memberikan pelajaran pada khalayak.

Anekdot merupakan teks lucu yang mengesankan. Anekdot adalah cerita singkat

dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

4

terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik

(Kemendikbud, 2015). Pembelajaran teks anekdot dalam pokok bahasan yang ada

di dalam silabus terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Menganalisis Teks

Anekdot Dari Aspek Makna Tersirat dan 3.6 Mengevaluasi Struktur Dan

Kebahasaan Teks Anekdot.

Pembelajaran teks anekdot, siswa diminta untuk mengembangkan cerita humor

yang memberikan kesan menarik. Hal utama dalam penulisan teks anekdot yaitu

kreativitas seorang anak dalam menulis dan menciptakan sendiri karyanya

menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada kenyataannya, pembelajaran di

dalam kelas selalu diarahkan dengan teoritis, sehingga siswa tidak mampu

mengembangkan ide-ide atau karya yang siswa miliki dan tidak tercapainya

pengembangan siswa pada keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan belajar-

mengajar pada saat pembelajaran menulis teks anekdot, siswa masih banyak

mengalami kesulitan untuk menuangkan ide atau gagasan pikiran dalam bentuk

paragraf.

Kesulitan lain dalam menulis teks anekdot yaitu siswa bingung harus mulai

menulis teks dan menyusunnya sebagai bentuk paragraf yang baik dan benar

akibat metode pembelajaran guru dalam kelas yang kurang menarik. Metode

dalam pembelajaran sangat dibutuhkan pada guru agar peserta didik mampu

menciptakan dan mengembangkan menulis teks anekdot yang kreatif dan

berkesan. Teks anekdot ialah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan

mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan

kejadian yang sebenarnya (Kemendikbud, 2013: 111).

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

5

Teks anekdot dalam pembelajaran bahasa Indonesia terlihat jelas dalam

Kompetensi Dasar Keterampilan, yaitu menciptakan kembali teks anekdot dengan

memperhatikan struktur dan kebahasaan baik lisan maupun tulis. Begitu

kompleksnya kegiatan tersebut, sehingga diperlukan strategi pembelajaran

sehingga penulis tertarik untuk melakukan pengembangan bahan ajar berupa

LKPD menulis teks anekdot. Model atau strategi pembelajaran yang dapat

membantu siswa untuk menyelesaikan masalah, kreatif dalam berpikir, interaktif,

dan mampu menyelesaikan masalah-masalah nyata, yaitu Project Based Learning

(PBL). Strategi pembelajaran Project Based Learning (PBL) merupakan

pembelajaran inovatif yang memfokuskan pada belajar kontekstual melalui

kegiatan yang kompleks (CORD dalam Sutirman, 2013).

Suzie & Jane dalam Sutirman (2013) menyatakan, bahwa “Project based learning

is strategy certain to turn traditional classroom upsie down”. Project Based

Learning adalah suatu strategi untuk mengubah kelas tradisional. Project Based

Learning ini mengajarkan siswa untuk mandiri dalam menyelesaikan tugas. Waras

Kamdi dalam Sutirman, (2013) berpendapat bahwa pembelajaran berbasis proyek

dianggap cocok sebagai suatu model untuk pendidikan yang merespons isu-isu

peningkatan kualitas pendidikan kejuruan dan perubahan-perubahan besar yang

terjadi di dunia kerja. Berbeda dengan pembelajaran tradisional, yang umumnya

bercirikan praktik kelas yang berdurasi pendek dan aktivitas pembelajaran

berpusat pada guru, model Project Based Learning menekankan kegiatan belajar

yang relatif berdurasi panjang, holistik-interdisipliner, berpusat pada siswa, dan

terintegrasi dengan praktik dan isu-isu dunia nyata.

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

6

Berdasar pada hasil wawancara, observasi, dan angket analisis guru kelas yang

dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Metro, SMK N 3 Metro, dan SMK N 2

Metro, guru sudah menggunakan Kurikulum 2013. SMK Muhammadiyah 2

Metro, SMK N 3 Metro, dan SMKN 2 Metro merupakan SMK yang

menggunakan Kurikulum 2013 dari pertama diterapkannya kurikulum tersebut

hingga saat ini. Guru kelas yang bersangkutan sudah menggunakan buku teks

yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Sejalan dengan hasil wawancara kepala

sekolah, bahwa buku teks yang disediakan di sekolah sudah mengikuti Kurikulum

2013 sesuai dengan kebijakan yang berjalan. Namun, buku teks pelajaran bahasa

Indonesia Kurikulum 2013 yang ada di sekolah jumlahnya masih terbatas dan ada

yang sudah cukup. Setiap kelas peserta didik masih ada yang belum dapat buku

teks bahasa Indonesia, sehingga beberapa peserta didik menggunakan satu buku

untuk bersama. Jadi, guru dan kepala sekolah memberikan kebijakan untuk setiap

peserta didik diperbolehkan meminjam buku teks yang ada di perpustakaan atau

ruang baca yang sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk menunjang belajar peserta

didik baik di rumah.

Proses pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru. Kesibukan guru yang

menjelaskan full materi di kelas membuat kurang terkendalinya kelas. Peserta

didik kurang aktif untuk mengajukan pertanyaan berdasarkan permasalahan yang

telah diajukan oleh guru. Guru belum ada yang mencoba menggunakan

pendekatan lain untuk memberikan variasi dalam pembelajaran.

Bahan ajar yang digunakan tiga sekolah tersebut menggunakan buku teks yang

disediakan oleh sekolah. Berdasarkan informasi yang disampaikan guru, kepala

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

7

sekolah, dan peserta didik, diketahui bahwa bahan ajar pada tiga SMK tersebut

menggunakan buku teks yang tersedia di sekolah. Hal ini dapat dibuktikan dengan

hasil analisis tiga sekolah tersebut, menyatakan bahwa 47% guru menggunakan

buku teks di dalam kelas. Guru belum menggunakan bahan ajar tambahan, seperti

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) atau bahan ajar lainnya.

Sehubungan dengan kebutuhan bahan ajar di sekolah, siswa menyatakan

membutuhkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang menarik, hal tersebut

dapat dibuktikan dengan jawaban dalam angket pra penelitian, yaitu terdapat 80%

siswa menyatakan membutuhkan panduan kegiatan berupa LKPD dalam

pembelajaran teks anekdot, 20% menyatakatan tidak membutuhkan LKPD. Bahan

ajar yang selama ini digunakan hanya berisikan materi dan soal-soal. Selain itu,

juga kertas yang digunakan untuk mencetak kumpulan soal adalah kertas yang

sudah berulang kali difotokopi dan sudah tidak rapih lagi buku tersebut sehingga

tidak terlalu jelas untuk di baca oleh peserta didik.

Pembelajaran menulis teks anekdot pada kelas X SMK sangat tepat menggunakan

strategi Project Based Learning agar siswa mampu mengerjakan tugasnya dengan

mandiri, kreatif, dan inovatif. Penulis melakukan penelitian pada pembelajaran

teks anekdot untuk menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan

struktur dan kebahasaan.

Berdasar pada penelitian sebelumnya, pernah dilakukan dengan model

pembelajaran berbasis proyek dengan kemampuan menulis oleh Maria Susanti

(2016), Sundyana (2016), dan jurnal Sang Putu Merta Pujawan, N. Martha, N.

Suandi dari Universitas Pendidikan Ganesha. Dari para penelitian sebelumnya,

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

8

bahwa pembelajaran model Project Based Learning berhasil dilakukan pada saat

pembelajaran menulis, dengan model berbasis proyek siswa mampu menulis

dengan kreatif, mandiri, dan inovatif.

Dari uraian di atas, alasan penulis memilih judul penelitian “Pengembangan

Lembar Kerja Peserta Didik Menulis Teks Anekdot Berbasis Project Based

Learning untuk Siswa Kelas X SMK”, yaitu untuk mengembangkan kemampuan

anak dalam menulis teks anekdot dengan menggunakan strategi baru dalam

pembelajaran. Model pembelajaran Project Based Learning memiliki beberapa

kelebihan pada saat pembelajaran, yaitu Pertama, meningkatkan motivasi. Kedua,

meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Ketiga, meningkatkan

kemampuan studi pustaka. Keempat, meningkatkan kolaborasi. Kelima,

meningkatkan keterampilan manajemen sumber daya (Wena, 2011: 147).

Kelebihan lain dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning

siswa dapat memperluas akses belajar siswa sehingga menjadi strategi melibatkan

siswa dengan beragam.

Pembelajaran menulis anekdot dengan menggunakan model pembelajaran Project

Based Learning menggunakan tahap pembelajaran, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi (Wena, 2011: 108). Pada tahap pembelajaran ini,

dilakukan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek agar tercapainya sebuah

tujuan, sebagai berikut: 1) mulai dengan pertanyaan esensial; 2) membuat desain

rencana proyek; 3) membuat jadwal; 4) memantau siswa dan kemajuan proyek; 5)

menilai hasil; dan (6) refleksi (Sutirman, 2013).

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan

masalah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pengembangan LKPD menulis teks anekdot berbasis Project

Based Learning untuk siswa kelas X SMK?

2. Bagaimanakah kelayakan LKPD menulis teks anekdot berbasis Project Based

Learning untuk siswa kelas X SMK?

3. Bagaimanakah efektivitas LKPD berbasis Project Based Learning untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Menghasilkan produk bahan ajar “LKPD menulis teks anekdot berbasis

Project Based Learning untuk siswa kelas X SMK”.

2. Mendeskripsikan kelayakan bahan ajar “LKPD menulis teks anekdot berbasis

Project Based Learning untuk siswa kelas X SMK” yang dikembangkan

berdasarkan ahli media, ahli materi, guru, dan siswa.

3. Menguji efektivitas LKPD berbasis Project Based Learning untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot.

1.4 Spesifikasi Produk Pengembangan

Produk pengembangan bahan ajar menulis teks anekdot berupa Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) berbasis Project Based Learning dengan spesifikasi

sebagai berikut:

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

10

1. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini berupa LKPD tentang

menulis teks anekdot puisi berbasis berbasis Project Based Learning berisi

tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa kelas X SMK.

2. Lembar kerja ini berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas sesuai dengan KD (Kompetensi Dasar) 3.5 Menganalisis teks

anekdot dari aspek makna tersirat, 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam

sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis, 3.6 Mengevaluasi struktur dan

kebahasaan teks anekdot, dan 4.6 menciptakan kembali teks anekdot dengan

memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini digunakan pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia untuk siswa SMK kelas X sebagai pendamping buku paket

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran terkait menulis teks anekdot.

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini disusun dengan struktur: judul,

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-

tugas dan langkah kerja, serta penilaian.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun

secara praktis. Adapun, manfaat tersebut sebagai berikut:

a. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian pengembangan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk

mengembangkan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk mata

pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada saat pembelajaran menulis teks

anekdot untuk siswa kelas X SMK.

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

11

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi tiga yaitu

bagi peserta didik, bagi guru, dan bagi sekolah. Hal tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut.

1. Manfaat bagi peserta didik, hasil penelitian pengembangan ini dapat

membantu peserta didik agar mampu menulis teks anekdot berdasarkan

struktur dan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.

2. Manfaat bagi guru, hasil penelitian pengembangan ini dapat digunakan

sebagai alternatif atau bahan rujukan untuk pembelajaran menulis, khususnya

menulis teks anekdot dan memberikan motivasi bagaimana menulis teks

anekdot secara kreatif dan mandiri melalui model pembelajaran Project

Based Learning.

3. Manfaat bagi sekolah, hasil penelitian pengembangan ini dapat digunakan

sebagai bahan pengambilan kebijakan sekolah berkaitan dengan bahan ajar,

strategi pembelajaran, khususnya bahan ajar lembar kerja peserta didik dan

strategi pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning

untuk pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

12

1.6 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut.

1. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X SMK N 3 Metro, SMK

Muhammadiyah 2 Metro, dan SMK N 2 Metro.

2. Objek penelitian ini adalah menulis teks anekdot berdasarkan peristiwa yang

dialami dengan menggunakan struktur dan kebahasaan yang baik dan benar.

3. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah SMK N 3 Metro, SMK

Muhammadiyah 2 Metro, dan SMK N 2 Metro.

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bahan Ajar

Menurut Majid (2013: 174), bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi,

alat, dan teks yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Bahan Ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara

sistematis, baik tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan atau suasana

yang memungkinkan siswa untuk belajar. Guru harus memiliki atau menggunakan

bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntunan

pemecahan masalah belajar (Dwicahyono dan Daryanto, 2014: 171). Menurut

Prastowo (2015: 6), bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar

merupakan informasi, alat, dan teks yang dibutuhkan guru atau instruktur untuk

perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah

segala bentuk materi tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan untuk

membantu guru atau instruktur pada saat melaksanakan pembelajaran di dalam

kelas.

2.1.1 Fungsi Bahan Ajar

Lebih lanjut Djamarah (2014: 330) menyebutkan lima fungsi bahan ajar dalam

pembelajaran sebagai berikut.

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

14

1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat

laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih

baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi sehingga

dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.

2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual

dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional dan (b)

memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan

kemampuannya.

3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:

(a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis dan (b)

pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan: (a) meningkatkan

kemampuan sumber belajar dan (b) penyajian informasi dan bahan secara

lebih konkret.

5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan

antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang

sifatnya konkret dan (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar disusun bertujuan

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan

karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

15

2. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-

buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Manfaat penyusunan bahan ajar ini dapat diperoleh oleh seorang guru dan bagi

siswanya, berikut manfaat bagi guru dan bagi siswanya.

1. Manfaat bagi guru sebagai berikut:

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa.

b. Tidak lagi bergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk

diperoleh.

c. Bahan ajar memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan

berbagai referensi.

d. Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis

bahan ajar.

e. Bahan ajar mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif

antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada

gurunya.

f. Guru juga dapat menambah angka kredit DUPAK (Daftar Usulan

Pengusulan Angka Kredit) saat dikumpulkan menjadi buku dan

diterbitkan.

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

16

2. Manfaat bagi siswa sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas lebih menarik.

b. Siswa mampu belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan pada

kehadiran guru.

c. Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi

dasar yang harus mereka kuasai.

Penyusunan bahan ajar ini dibuat oleh guru atau instruktur lainnya dengan prinsip

pengembangan. Pertama, mulai dari yang mudah untuk memahami materi yang

sulit dari yang konkret untuk memahami yang abstrak. Kedua, terdapat

pengulangan di dalam bahan ajar agar memperkuat pemahaman siswa. Ketiga,

terjadinya umpan balik positif yang akan menguatkan pemahaman siswa.

Keempat, memberikan motivasi yang tinggi merupakan salah satu faktor

keberhasilan belajar. Kelima, membuat target untuk mencapai sebuah tujuan

pendidikan.

2.1.3 Jenis Bahan Ajar

Menurut Depdiknas (2008: 12-15), macam-macam bahan ajar cetak sebagai

berikut.

A. Handout

Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk

memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambilkan dari

beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau KD

(Kompetensi Dasar) dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

17

Saat ini, handout dapat diperoleh dengan berbagai cara antara lain dengan cara

download dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.

B. Buku

Buku dapat ditulis oleh seorang penulis atau guru. Buku berisikan sebuah pikiran

yang harus mengikuti KD (Kompetensi Dasar) yang terdapat dalam kurikulum,

sehingga buku akan memberikan makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik

yang mempelajarinya. Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu

pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya, isi buku

didapat dari berbagai cara, misalnya hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi

pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi.

Buku adalah sejumlah lembaran kertas, baik cetakan maupun kosong, yang dijilid

dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu

pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku yang

baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah

dimengerti, disajikan secara menarik, dilengkapi dengan gambar dan keterangan-

keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide

penulisannya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam menulis buku

adalah sebagai berikut:

1. Memahami kurikulum dan menganalisisnya.

2. Menentukan judul buku yang akan ditulis.

3. Merancang outline buku, agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang

diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi yang diinginkan.

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

18

4. Mengumpulkan berbagai macam referensi yang sesuai dan lebih utama

referensi terkini dan relevan dengan bahan kajiannya.

5. Menulis buku dilakukan dengan memerhatikan penyajian kalimat yang

disesuaikan dengan usia pembaca.

6. Mengevalusi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang.

7. Memperbaiki tulisan.

C. Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat

belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi

paling tidak tentang 1) petunjuk belajar (petunjuk guru atau siswa); 2) kompetensi

yang akan dicapai; 3) content atau isi materi; 4) informasi pendukung; 5) latihan-

latihan; 6) petunjuk kerja dapat berupa Lembar Kerja (LK); 7) evaluasi; dan 8)

balikan terhadap hasil evaluasi. Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik

dapat dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul

memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam

belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD (Kompetensi Dasar)

dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian, modul harus

menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan

menggunakan bahasa yang baik, menarik, dan dilengkapi dengan ilustrasi.

D. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kegiatan Siswa (Student Worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa

petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

19

diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD (Kompetensi Dasar) yang

akan dicapainya. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan

oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau

referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Keuntungan adanya lembar

kegiatan bagi guru yakni memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Sedangkan, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan

menjalankan suatu tugas tertulis. Dalam menyiapkannya, guru harus cermat dan

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai karena sebuah lembar

kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau

tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.

E. Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun

secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan

dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi

lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, brosur dapat dimanfaatkan

sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD (Kompetensi Dasar)

yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja, brosur dapat menjadi bahan ajar

yang menarik karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur

tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja. Ilustrasi

dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk

menggunakannya.

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

20

F. Leaflet

Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tetapi tidak

dimatikan atau dijahit. Agar terlihat menarik, biasanya leaflet didesain secara

cermat, dilengkapi dengan ilustrasi, dan menggunakan bahasa yang sederhana,

singkat, serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat

materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD

(Kompetensi Dasar).

G. Wallchart

Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus atau proses atau

grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih

menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan

tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam

kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart

didesain sebagai bahan ajar. Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart

harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan

tentang KD (Kompetensi Dasar) dan materi pokok yang harus dikuasai oleh

peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya.

Sebagai contoh, wallchart tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular,

tikus, dan lingkungannya.

H. Foto atau Gambar

Foto atau gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang

baik, agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto atau gambar, siswa

dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

21

(Kompetensi Dasar). Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari

mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto atau

gambar yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik.

Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis.

Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.

Bahan ajar adalah seperangakat pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Bahan ajar memliki cakupan yang sangat luas, sehingga bahan ajar menurut

(Dwicahyono dan Daryanto, 2014: 173) dibagi beberapa jenis, yaitu Pertama,

bahan ajar pandang (visual) yang terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara

lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto atau

gambar, model atau maket. Kedua, bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio,

piringan hitam, dan compact disk audio. Ketiga, bahan ajar pandang dengar

(audio visual) seperti video compact disk dan film. Keempat, bahan ajar

multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer

Assisted Instruction), Compact Disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan

bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Selanjutnya, pada penelitian ini akan dibahas tentang bahan ajar cetak. Bahan ajar

(printed) cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak

tersusun secara baik, bahan ajar terdapat beberapa keuntungan yaitu: a) bahan

tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang

guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang

dipelajari; b) biaya untuk pengadaannya relatif sedikit; c) bahan tertulis cepat

digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah; d) susunannya menawarkan

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

22

kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu; e) bahan tertulis relatif

ringan dan dapat dibaca di mana saja; f) bahan ajar yang baik akan dapat

memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, dan

membuat sketsa; g) bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang

bernilai besar; dan h) pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.

2.2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat disebut juga dengan Lembar Kerja

Siswa (LKS). Lembar Kerja Peserta Didik merupakan suatu bahan ajar cetak yang

berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan peserta didik yang

mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai (Prastowo, 2015: 204).

LKPD sangat berperan penting bagi pembelajaran di kelas untuk memecahkan

suatu masalah. LKPD dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan semua

aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Menurut

Hidayah dan Sugiarto dalam Majid (2015: 232), LKPD merupakan salah satu

jenis alat bantu pembelajaran. Menurut Trianto dalam jurnal Siti (2017: 133),

LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang dilakukan peserta didik

untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar

sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.

2.2.1 Komponen Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Komponen Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menurut Majid (2015: 233),

yang dikenalkan adalah informasi atau konteks permasalahan dan pertanyaan atau

perintah dengan ciri-ciri sebagai berikut.

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

23

a. Informasi

Informasi hendaknya „menginspirasi‟ peserta didik untuk menjawab atau

mengerjakan tugas tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga peserta didik

„tidak berdaya‟ untuk menjawab atau mengerjakan tugas, tetapi tidak juga terlalu

banyak sehingga mengurangi ruang kreativitas peserta didik. Informasi dapat

diganti dengan gambar, teks, label, atau benda konkret.

b. Pernyataan Masalah

Pernyataan masalah hendaknya harus benar-benar menuntut peserta didik

menemukan cara atau strategi untuk memecahkan masalah tersebut.

c. Pertanyaan atau Perintah

Pertanyaan atau perintah hendaknya merangsang peserta didik menyelidiki,

menemukan, memecahkan masalah, dan berimajinasi atau mengkreasi. Usahakan

jumlah pertanyaan dibatasi, misalnya tiga buah saja, sehingga LKPD (Lembar

Kerja Peserta Didik) tidak seperti „hutan belantara‟ yang menjadi beban baca

peserta didik. Bila guru mempunyai tiga pertanyaan yang bagus, hendaknya

pertanyaan tersebut disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan

kepada peserta didik sebagai tambahan bila perlu. Pernyataan dapat bersifat

terbuka atau membimbing (guide).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komponen LKPD (Lembar

Kerja Peserta Didik) memiliki ciri-ciri informasi bersifat menginspirasi,

pernyataan masalah yang menuntut peserta didik menemukan cara untuk

memecahkan masalah, dan bersifat terbuka dan membimbing.

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

24

2.2.2 Fungsi LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Widjajanti (2008: 2), menjelaskan bahwa LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.

a. LKPD merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau

memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar-

mengajar.

b. LKPD dapat mempercepat proses pengajaran dan menghemat waktu

penyajian suatu topik.

c. Dapat mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai peserta didik.

d. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran terbatas.

e. LKPD membantu peserta didik lebih efektif dalam proses pembelajaran.

f. Dapat membangkitkan minat peserta didik jika LKPD disusun secara

sistematis, rapih, dan mudah dipahami peserta didik.

g. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, meningkatkan

motivasi belajar, dan rasa ingin tahu.

h. Dapat mempermudah menyelesaikan tugas perorangan, kelompok, atau

klasikal karena peserta didik dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan

kecepatan belajarnya.

i. Dapat digunakan untuk melatih peserta didik menggunakan waktu

seefektif mungkin dan peserta didik mampu memecahkan masalah.

Fungsi LKPD menurut Prastowo (2015: 205-206), menjelaskan bahwa LKPD

memiliki setidaknya empat fungsi, sebagai berikut: Pertama, LKPD sebagai

bahan ajar yang dapat meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

25

peserta didik. Kedua, LKPD mempermudah peserta didik untuk memahami materi

yang diberikan. Ketiga, LKPD bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk

berlatih. Keempat, memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) dalam pembelajaran yaitu berupa bahan ajar yang lebih

memudahkan pemahaman peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar,

memahami materi, memudahkan guru untuk memberikan tugas, dan peserta didik

mampu memecahkan masalah.

2.2.3 Tujuan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Prastowo (2015: 206), menyatakan bahwa tujuan LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) terdapat empat poin yang menjadi tujuan penyusunan LKPD, yaitu

a. Menyajikan bahan ajar yang mudah bagi peserta didik untuk berinteraksi

dengan materi yang diberikan.

b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik dalam

materi yang disampaikan.

c. Melatih kemandirian belajar peserta didik.

d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa tujuan penyusunan LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) adalah memudahkan peserta didik dalam proses kegiatan belajar-

mengajar, memahami setiap materi atau KD (Kompetensi Dasar) yang disediakan,

dan memudahkan guru untuk melatih peserta didik secara mandiri melalui tugas-

tugas yang diberikan.

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

26

2.2.4 Langkah-Langkah Penyusunan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Langkah-langkah menulis LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) menurut Prastowo

(2014: 276) sebagai berikut.

1. Merumuskan Kompetensi Dasar (KD)

Merumuskan Kompetensi Dasar (KD) dapat dilakukan dengan cara menurunkan

rumusannya langsung dari kurikulum yang berlaku.

2. Menentukan Alat Penilaian

Menentukan alat penilaian didasarkan pada pendekatan pembelajaran yang

digunakan. Bila pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi,

maka penilaian didasarkan pada penguasaan kompetensinya, dan penilaian yang

sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau

Criterion Referenced Assesment.

3. Menyusun Materi

Untuk menyusun materi LKPD, ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu

a. Materi LKPD sangat bergantung pada kompetensi dasar yang ingin

dicapainya. Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran

umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari.

b. Materi yang dapat diambil dari berbagai sumber, seperti: buku, majalah,

internet, dan jurnal hasil penelitian.

c. Menunjukkan referensi yang digunakan di dalam LKPD agar peserta didik

dapat membaca lebih jauh tentang materi tersebut.

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

27

4. Memperhatikan Struktur LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Struktur LKPD terdiri dari enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar

(petunjuk peserta didik) kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,

tugas dan langkah-langkah kerja, dan penilaian.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahawa langkah-langkah

penyusunan LKPD (Lemabar Kerja Peserta Didik), yaitu merumuskan KD

(Kompetensi Dasar), menentukan alat penilaian, menyusun materi, dan struktur

LKPD harus diperhatikan.

2.3 Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi)

secara tulisan kepada pihak lain menggunakan bahasa tulis sebagai alat untuk

medianya. Menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu penulis sebagai penyampai

pesan, isi tulisan, dan saluran atau media kepada pembaca. Dikemukakan oleh

Tarigan (2008: 4), bahwa menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar

atau bangsa yang terpelajar. Suparno dan Yunus (2008: 13), mengemukakan

bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Sejalan dengan

kedua pendapat di atas, Dalman (2012: 3), mengemukakan bahwa menulis

merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaiaan pesan (informasi)

secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai alat

atau medianya.

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

28

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa menulis merupakan

salah suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis merupakan proses

kreatif untuk menuangkan gagasan atau ide pokok dalam bentuk bahasa tulisan

sebagai alat atau medianya, menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan

merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain.

Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi,

struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara

otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

2.3.1 Tujuan Menulis

Menulis sebagai sarana untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, dan perasaan

seseorang memiliki tujuan sendiri bagi penulisnya. Dijelaskan oleh Sumardjo

(2007: 89), para penulis kurang menyadari pentingnya tujuan dalam menulis. Hal

ini tanpak bahwa beberapa penulis memulai dan mengembangkan cerpennya

tanpa tujuan yang jelas. Akibatnya, jalan ceritanya teratur dan bertele-tele,

memerlukan pengalaman dalam cerita. Menurut Tarigan (2008: 24), setiap jenis

tulisan mengandung beberapa tulisan tetapi karena tujuan itu sangat beraneka

ragam, bagi penulis yang belum berpengalaman ada baiknya memperhatikan

katagori berikut ini: (1) memberitahukan atau mengajar; (2) meyakinkan atau

mendesak; (3) menghibur atau menyenangkan; dan (4) mengutarakan atau

mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.

Berdasar beberapa pakar di atas, dapat disimpulkan yang dimaksud tujuan

menulis adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain melalui tulisan.

Agar maksud dan tujuan penulis tercapai dan pembaca memberikan responsi yang

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

29

diinginkan oleh penulis terhadap tulisannya, mau tidak mau dia harus menyajikan

tulisan yang baik, ciri-ciri tulisan yang baik itu, antara lain:

a. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan nada

yang serasi.

b. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-

bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.

c. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis dengan

jelas dan tidak samar-samar, memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan

contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh

penulis. Dengan demikian, para pembaca tidak usah payah-payah bergumul

memahami makna yang tersurat dan tersirat.

d. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis secara

meyakinkan. Menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta

mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal, cermat, dan teliti

mengenai hal itu. Dalam hal ini, haruslah dihindari penggunaan kata-kata dan

pengulangan frase-frase yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang

pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.

e. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik

naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau dan mampu

merevisi naskah pertama merupakan kunci utama penulisan yang tepat guna

atau penulisan efektif.

f. Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulisan dalam naskah atau

manuskrip, kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca serta saksama,

memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

30

sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik, menyadari

benar-benar bawa hal-hal seperti ini dapat memberi akibat yang kurang baik

terhadap karyanya (Adelstein & Pival, 1976: XXI).

Secara singkat, ada pula ahli yang merumuskan ciri-ciri tulisan yang baik itu

seperti berikut ini.

1. Jujur: jangan coba memalsukan gagasan atau ide anda.

2. Jelas: jangan membingungkan para pembaca.

3. Singkat: jangan boroskan waktu para pembaca.

4. Usahakan keanekaragaman: panjang kalimat yang beraneka ragam, berkarya

dengan penuh kegembiraan (Mc. Mahan & Day, 1960: 6).

2.3.2 Manfaat Menulis

Kegiatan menulis memiliki langkah yang harus kita tempuh sebelum

menghasilkan sebuah tulisan yang baik nantinya. Dikemukakan oleh Percy (dalam

Gie, 2002: 21), tidak kurang dari enam manfaat dari kegiatan menulis atau

mengarang, yaitu (1) Suatu sarana yang menggunakan diri; (2) Suatu sarana untuk

pemahaman; (3) Suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan

pribadi; (4) Suatu sarana untuk peningkatan kesadaran dan pencerapan terhadap

lingkungan sekeliling seseorang; (5) Suatu sarana untuk keterlibatan secara

bersemangat dan bukannya penerima yang pasrah; dan (6) Suatu sarana untuk

mengembangkan suatu pemahaman tentang dan kemampun menggunakan bahasa.

Dijelaskan oleh Tarigan (2008: 22), sangat penting bagi pendidik karena

memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir secara

kritis. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

31

hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-

masalah yang kita dapati, dan menyusun urusan bagi pengalaman.

Berdasarkan beberapa pemaparan pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan manfaat menulis adalah memberikan keterampilan dan

pemahaman terhadap penulis agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam

menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya

secara sistematis dan terstruktur dalam sebuah tulisan. Menulis seperti juga halnya

dengan keterampilan berbahasa lainnya, yaitu suatu proses perkembangan

melalaui karya yang kreatif. Seseorang dapat menulis ketika memiliki

pengalaman, waktu kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus,

dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis menuntut gagasan-gagasan

yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara menarik.

2.4 Teks Anekdot

Basiran dalam Haryanti (2013: 2), menyatakan bahwa teks anekdot merupakan

teks berjenis narasi yang relatif pendek yang mengandung kelucuan, bisa berupa

ketololan, kesalahpahaman, kesalahdengaran, ketidaktahuan, kesombongan,

kecelakaan akibat ulah sendiri, dan lain-lain. Anekdot ialah cerita singkat yang

menarik, karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau

terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Teks anekdot dapat berisi

peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang

mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang

ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas

dan frustrasi, serta tercapai dan gagal (Maryanto dalam Jurnal Imania, dkk, 2014).

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

32

Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot.

Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang

kasar dan menyakiti. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh

masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata

ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.

Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam

anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot

yang tidak berasal dari kejadian nyata (Kemdikbud, 2015: 81).

2.5 Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Buck Institute for Edition (2003), menyatakan bahwa pembelajaran bebasis

proyek adalah “suatu metode pengajaran sistematis yang melibatkan para siswa

dalam mempelajari banyak pengetahuan dan keterampilan melalui proses yang

terstruktur, pengalaman nyata, dan teliti yang dirancang untuk menghasilkan

produk”. Sedangkan Guarsa at. All. (2006), menyatakan bahwa pembelajaran

berbasis proyek adalah srategi yang berpusat pada siswa yang mendorong inisiatif

dan memfokuskan siswa pada dunia nyata, dan dapat meningkatkan motivasi

mereka.

Pembelajaran berbasis Project Based Learning merupakan pembelajaran inovatif

yang memfokuskan pada belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks

(CORD dalam Wasis, 2008). Suzie & Jane (2007: 11), menyatakan bahwa

“Project Based Learning... is strategy certain to turn traditional classroom upsie

down”. Pembelajaran berbasis Project Based Learning adalah suatu strategi untuk

mengubah kelas tradisional. Menurut Semiawan, dkk dalam Wena (2010: 107),

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

33

menyatakan strategi proyek bertujuan untuk memantapkan pengetahuan yang

dimiliki siswa, serta memungkinkan siswa memperluas wawasan pengetahuanya

dari suatu mata pelajaran tertentu. Demikian pula pengetahuan yang diperoleh

siswa menjadi lebih berarti dan kegiatan belajar-mengajar akan menjadi lebih

menarik, karena pengetahuan itu lebih bermanfaat baginya untuk mengapresiasi

lingkungannya, memahami serta memecahkan masalah yang dihadapinya dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran untuk menghasilkan

produk atau proyek yang nyata. Proyek-proyek yang dibuat oleh sisa mendorong

berbagai kemampuan, tidak hanya pengetahuan atau masalah teknis, tetapi juga

keterampilan praktis, seperti mengatasi informasi yang tidak lengkap, menentukan

tujuan sendiri, dan kerja sama kelompok.

Pembelajaran berbasis Project Based Learning, siswa dituntut untuk merumuskan

tujuan pembelajaran sendiri secara khusus. Proyek apa yang ingin dibuat harus

didasarkan pada minat dan kemampuan, baik secara pribadi maupun kelompok.

Siswa juga dituntut untuk mengatur sendiri kegiatan belajarnya dengan membagi

beban kerja diantara mereka dan mengintegrasikan tugas-tugas yang berbeda yang

dikembangkan oleh masing-masing siswa.

Fokus pembelajaran dalam pembelajaran berbasis Project Based Learning adalah

terletak pada prinsip-prinsip dan konsep-konsep inti dari disiplin ilmu, melibatkan

siswa dan investigasi pemecahan masalah dan tugas-tugas yang bermakna yang

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

34

lain, memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri dalam

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, serta target utamanya adalah

menghasilkan produk yang nyata. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi

yang sangat besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menerik dan

bermakna bagi siswa (Wasis, 2008).

Waras Kamdi (2011), berpendapat bahwa pembelajaran berbasis proyek dianggap

cocok sebagai suatu model untuk pendidikan yang merespon isu-isu peningkatan

kualitas pendidikan kejuruan dan perubahan-perupahan besar yang terjadi di dunia

kerja. Berbeda dengan pembelajaran tradisional, yang umumnya bercirikan

praktik kelas yang berdurasi pendek dan aktivitas pembelajaran berpusat pada

guru, model Project Based Learning menekankan kegiatan belajar yang relatif

berdurasi panjang, holistik-interdisipliner, berpusat pada siswa, dan terintegrasi

dengan praktik dan isu-isu dunia nyata. Dengan demikian, pembelajaran berbasis

proyek merupakan model pembelajaran yang sangat ideal untuk diterapkan pada

pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi. Pembelajaran berbasis proyek sangat

memperhatikan proses kerja yang sistematis untuk menghasilkan karya yang

nyata dan bermanfaat.

2.5.1 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Grant (2005), mengidentifikasi utama dalam pembelajaran berbasis proyek, yaitu

pengantar, definisi tugas pembelajaran, prosedur investigasi, sumber yang

disarankan, mekanisme, kolaborasi, serta refleksi dan transfer kegiatan. Moursund

sebagaimana dikutip oleh Wasis (2008), mengemukakan beberapa keunggulan

pembelajaran berbasis proyek, yaitu (1) meningkatkan motivasi siswa; (2)

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

35

meningkatkan kemampuan memecahkan masalah; (3) memperbaiki sikap kerja

sama; serta (4) meningkatkan keterampilan mengelola sumber daya.

Karakteristik pembelajaran berbasis Project Based Learning meliputi isi,

kegiatan, kondisi, dan hasil. Dalam pembelajaran berbasis proyek, aspek

pembelajaran memiliki karakteristik: (1) masalah disajikan dalam bentuk

keutuhan yang kompleks; (2) siswa menemukan hubungan antar ide secara

interdisipliner; (3) siswa berjuang mengatasi ambiguitas; dan (4) menjawab

pertanyaan yang nyata dan menarik perhatian siswa. Aspek kegiatan memiliki

karakteristik: (1) siswa melakukan insvestigasi selama periode tertentu; (2) siswa

dihadapkan pada suatu kesulitan, pencarian sumber, dan pemecahan masalah; (3)

siswa membuat hubungan antar ide dan memperoleh keterampilan baru; (4) siswa

menggunakan perlengkapan alat yang sesunguhnya; dan (5) siswa menerima

feedback tentang gagasannya dari orang lain.

Aspek kondisi mencakup karakteristik (1) siswa berperan sebagai masyarakat

pencari dan melakukan latihan kerjanya dalam konteks sosial; (2) siswa

mempraktikkan perilaku manajamen waktu dalam melaksanakan tugas secara

individu maupun kelompok; (3) siswa mengarahkan kerjanya sendiri dan

melakukan kontrol belajarnya; dan (4) siswa melakukan simulasi kerja

profesional. Yang terakhir adalah aspek hasil. Karakteristik hasil meliputi: (1)

siswa menghasilkan produk intelektual yang kompleks sebagai hasil belajarnya;

(2) siswa terlibat dalam melakukan penilain diri; (3) siswa bertanggung jawab

terhadap pilihannya dalam mendemonstrasikan kompetensi mereka; dan (4) siswa

memperagakan kompetensi nyata mereka.

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

36

Bucks Institut for Education sebagaimana dikutip oleh Wena (2011: 145),

memberikan karakteristik pembelajaran yang berbasis proyek, yaitu

1. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.

2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.

3. Siswa merancang proses mencapai hasil.

4. Siswa bertanggung jawab mendapatkan dan mengelola informasi yang

dikumpulkan.

5. Siswa melakuan evaluasi secara kontinu.

6. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.

7. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.

8. Atmosfir kelas memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

Berdasarkan beberapa karakteristik di atas, pembelajaran berbasis Project Based

Learning menjadi model pembelajaran yang dapat membangun kemandirian dan

kreativitas siswa. Selain itu, melalui pembelajaran berbasis proyek siswa dilatih

untuk terbiasa bertanggung jawab mewujudkan apa yang telah direncanakan

sesuai dengan minat dan kemampuanya. Hal tersebut sangat berarti untuk

memberikan bekal kompetensi siswa sekolah kejuruan agar siap terjun ke dunia

kerja.

2.5.2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Menurut Wena (2011: 145) mengutip dari Thomas, pembelajaran berbasis Project

Based Learning memiliki beberapa prinsip dalam penerapanya. Prinsp-prinsip

tersebut, yaitu

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

37

1. Sentralistis

Maksudnya, bahwa model pembelajaran ini merupakan pusat dari strategi

pembelajaran, karena siswa mempelajari konsep utama dari suatu pengetahuan

melalui proyek. Pekerjaan proyek merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh siswa di kelas.

2. Pertanyaan Penuntun

Hal ini mengandung makna bahwa pekerjaan proyek yang dilakukan oleh siswa

bersumber pada pertanyaan atau persoalan yang menuntun siswa untuk

menemukan konsep mengenai bidang tertentu. Dalam hal ini, aktivitas bekerja

sebagai motivasi eksternal yang dapat membangkitkan motivasi internal pada diri

siswa untuk membangun kemandirian dalam menyelesaikan.

3. Investigasi Konstruktif

Artinya, bahwa dalam pembelajaran berbasis proyek terjadi proses investigasi

yang dilakukan oleh siswa untuk merumuskan pengetahuan yang dibutuhkan

untuk mengerjakan proyek. Oleh karena itu, guru harus dapat merancang strategi

pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian dan atau

pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah atau

proyek yang dihadapi.

4. Otonomi

Dalam pembelajaran-pembelajaran berbasis proyek, siswa diberi kebebasan atau

otonomi untuk menentukan target sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa

yang dikerjakan. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk

mendukung keberhasilan siswa dalam belajar.

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

38

5. Realitas

Proyek yang dikerjakan oleh siswa merupakan pekerjaan nyata yang sesuai

dengan kenyataan di lapangan kerja atau masyarakat. Proyek yang dikerjakan

bukan dalam bentuk simulasi atau imitasi, melainkan pekerjaan atau permasalahan

yang benar-benar nyata.

Mengacu kepada prinsip-prinsip tersebut di atas, maka pembelajaran dengan

menerapkan Project Based Learning akan sangat bermanfaat bagi pengembangan

diri dan masa depan siswa. Siswa yang terbiasa belajar dengan pekerjaan proyek,

akan menjadi pribadi yang ulet, kritis, mandiri, dan produktif.

2.5.3 Kelebihan Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Menurut Moursound yang dikutip oleh Wena (2011: 147), keuntungan

pembelajaran berbasis Project Based Learning sebagai berikut.

1. Meningkatkan motivasi.

2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

3. Meningkatkan kemampuan studi pustaka.

4. Meningkatkan kolaborasi.

5. Meningkatkan keterampilan manajemen sumber daya.

Pengalaman yang dilakukan oleh Intel Corpration melalui Intel Teach Program

(2007), menunjukkan bahwa penerapan Project Based Learning membawa

keuntungan terutama pada siswa, yaitu

1. Meningkatkan frekuensi kehadiran, menumbuhkan kemandirian, dan sikap

positif terhadap belajar.

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

39

2. Memberikan keuntungan akademik yang sama atau lebih baik daripada yang

dihasilkan oleh model lain, di mana siswa yang terlibat dalam proyek

memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk pembelajaran mereka

sendiri.

3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

keterampilan yang kompleks, seperti berpikir tingkat tinggi, pemecahan

masalah, bekerja sama, dan berkomunikasi.

4. Memperluas akses belajar siswa, sehingga menjadi strategi yang melibatkan

siswa dengan beragam.

Berdasarkan pengalaman dan pendapat mengenai penerapan pembelajaran

berbasis proyek, maka dapat diidentifikasi beberapa kelebihan dari Project Based

Learning jika dilihat dari perspektif siswa, yaitu

1. Meningkatkan kemampuan siswa dan melakukan analisis dan sintetis

tentang suatu konsep.

2. Membiasakan siswa untuk melakukan proses belajar dan bekerja secara

sistematis.

3. Melatih siswa untuk melakukan proses berpikir secara kritis dalam rangka

memecahkan suatu masalah yang nyata.

4. Menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar dan bekerja.

5. Menumbuhkan produktivitas siswa.

Menurut Sanjaya (2012: 220-221), kelebihan dan kekurangan Project Based

Learning sebagai berikut.

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

40

A. Kelebihan

1. Project Based Learning merupakan teknik yang cukup bagus untuk

lebih memahami isi pelajaran.

2. Project Based Learning dapat menantang kemampuan siswa serta

memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi

siswa.

3. Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran

siswa.

4. Project Based Learning dapat membantu siswa bagaimana

mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam

kehidupan nyata.

5. Project Based Learning dapat membantu siswa untuk

mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan. Selain itu, pemecahan masalah

juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap

hasil maupun proses belajarnya.

6. Project Based Learning menunjukkan kepada siswa bahwa setiap

mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu

yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari

guru atau dari buku-buku saja.

7. Project Based Learning lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8. Project Based Learning dapat mengembangkan kemampuan siswa

untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk

menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

41

9. Project Based Learning dapat memberikan kesempatan pada siswa

untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia

nyata.

10. Project Based Learning dapat mengembangkan minat siswa untuk

secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal

telah berakhir.

B. Kekurangan

1. Ketika siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan

bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka

akan merasa enggan untuk mencoba.

2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Project Based Learning

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.

3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan

masalah yang sedang dipelajari maka mereka tidak akan belajar apa

yang mereka ingin pelajari.

Selanjutnya, menurut Hamdani (2011: 88), kekurangan Project Based Learning,

yaitu

a. Bagi siswa yang malas, tujuan tidak dapat tercapai.

b. Membutuhkan banyak waktu dan dana.

c. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan menggunakan Project Based

Learning.

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

42

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model Project Based

Learning memiliki kelebihan, yaitu

a. Memudahkan siswa untuk memahami isi pembelajaran.

b. Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa di dalam kelas.

c. Mampu mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis.

d. Membuat siswa lebih bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka

lakukan.

Selain memiliki banyak kelebihan, Project Based Learning ini juga memiliki

kekurangan yang harus diperhatikan oleh guru terutama dalam memilih materi

yang sesuai untuk dikembangkan menggunakan model Project Based Learning,

guru harus dapat menyiapkan masalah yang menarik yang dapat merangsang

siswa untuk menyelesaikan masalah, guru harus menjadi pembimbing siswa

dalam mengarahkan pemecahan masalah.

2.5.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Menurut The George Lucas Educantional Foundation yang dikutip Sabar

Nurohman (2007), langkah-langkah Project Based Learning sebagai berikut.

1. Mulai dengan Pertanyaan Esensial

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan

mendorong siswa untuk melakukan suatu aktivitas.

2. Membuat Desain Rencana Proyek

Siswa dapat pendampingan dari guru dalam membuat desain rencana

proyek yang akan dilakukan. Rencana proyek ditentukan oleh siswa

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

43

sendiri dan mengacu kepada pertanyaan esensial yang telah dikemukakan

sebelumnya.

3. Membuat Jadwal

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal pelaksanaan

pembelajaran. Aktivitas pada tahap ini antara lain (1) membuat timeline

untuk meyelesaikan proyek; (2) membuat deadline penyelesaian proyek;

(3) mengarahkan siswa agar merencanakan cara yang baru; (4)

mengarahkan siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan

dengan proyek; dan (5) meminta siswa untuk memberi alasan tentang cara

yang dipilih.

4. Memantau Siswa dan Kemajuan Proyek

Guru bertanggung jawab memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan

proyek untuk mengetahui kemajuan proyek dan mengantisipasi hambatan

yang dihadapi siswa.

5. Menilai Hasil

Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi

kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat

pemahaman yang sudah dicapai, dan menjadi bahan pertimbangan dalam

menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

44

6. Refleksi

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijadikan. Proses refleksi dilakukan

secara individu maupun kelompok.

Wena (2011: 108), membagi tahap pembelajaran praktik kejuruan berbasis proyek

menjadi tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap

evaluasi. Tahap perencanaan pembelajaran proyek meliputi kegiatan merumuskan

tujuan proyek; menganalisis karakteristik siswa; merumuskan strategi

pembelajaran; membuat jobsheet; merancang kebutuhan sumber belajar; dan

merancang alat evaluasi. Tahap pelaksanaan mencakup aktivitas mempersiapkan

sumber belajar yang diperlukan, menjelaskan tugas proyek, mengelompokkan

siswa sesuai dengan tugas, dan mengerjakan tugas. Tahap evaluasi dilakukan

dengan cara mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Hasil

evaluasi menjadi bahan masukan bagi guru dan bagi siswa untuk merancang

pembelajaran selanjutnya.

Jika memperhatikan tahapan pembelajaran yang diungkapakan di atas, maka

langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek dapat dirangkum menjadi tahap

orientasi, desain, pelaksanaan, dan evaluasi. Pertama, tahap orientasi adalah tahap

menumbuhkan motivasi belajar siswa, memberi pemahaman kepada siswa tentang

tujuan yang akan dicapai, dan menjelaskan kegiatan yang dilakukan. Pada tahap

orientasi ini pula pertanyaan-pertanyaan penuntun disampaikan oleh guru kepada

siswa. Kedua, tahap desain yaitu tahap di mana siswa menindaklanjuti

pertanyaan-pertanyaan penutun yang disampaikan oleh guru dengan merancang

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

45

proyek yang akan dibuat. Pada tahap ini juga disusun jadwal kegiatan untuk

menyelesaikan proyek tersebut. Ketiga, tahap pelaksanaan merupakan kegiatan

inti, yaitu siswa mengerjakan proyek yang telah dirancang sebelumnya, sesuai

dengan jadwal yang telah disusun. Keempat, tahap evaluasi merupakan upaya

yang dilakukan untuk menilai proses kegiatan hasil kerja proyek. Tahap evaluasi

berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam merancang dan melaksanakan

strategi pembelajaran. Selain bagi guru, berguna pula bagi siswa untuk

mengetahui efektivitas rencana dan proses kerja proyek yang dilakukan, serta

mengukur sejauh mana kualitas produk yang dihasilkan.

2.5.5 Perbedaan Penekanan Pembelajaran Berbasis Proyek dan

Pembelaran Berbasis Tradisional

Menurut Buck Institue for Education dalam Wena (2010: 148) menyatakan bahwa

terdapat perbedaan antara pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran

berbasis tradisional.

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran

Berbasis Tradisional

Aspek Pendidikan Penekanan Pembelajaran

Berbasis Proyek

Penekanan

Pembelajaran

Berbasis Tradisional

Fokus Kurikulum Kedalaman pemahaman Cakupan isi

Penguasaan konsep dan

prinsip

Pengetahuan tentang

fakta

Pengembangan keterampilan

pemecahan masalah kompleks

Belajar keterampilan

“building block” dalam

isolasi

Lingkup dan urutan Mengikuti minat siswa Mengikuti urutan

kurikulum secara ketat

Unit-unit besar terbentuk dari

problem dan isu yang

kompleks

Berjalan dari blok ke

blok atau unit ke unit

Meluas, fokus, interdisipliner Memusat, fokus,

berbasis disiplin

Peran guru Penyedia sumber belajar dan Penceramah dan

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

46

Aspek Pendidikan Penekanan Pembelajaran

Berbasis Proyek

Penekanan

Pembelajaran

Berbasis Tradisional

partisipan di dalam kegiatan

belajar

direktur pembelajaran

Pembimbing atau partner Ahli

Fokus pengukuran Proses dan produk Produk

Pencapaian yang nyata Skor tes

Unjuk kerja yang standar dan

kemajuan dari waktu ke waktu

Membandingkan

dengan yang lain

Demonstrasi pemahaman Reproduksi informasi

Bahan-bahan

pembelajaran

Langsung sumber asli, bahan-

bahan tercetak, interview,

dokumen, dan lain-lain

Teks, ceramah, dan

presentasi

Data dan bahan dikembangkan

oleh siswa

Kegiatan dan lembar

latihan dikembangkan

guru

Penggunaan Utama, integral Pendukung periferal

Teknologi Diarahkan siswa Dijalankan guru

Kegunaan untuk memperluas

presentasi siswa atau

penguatan kemampuan siswa

Kegunaan untuk

perluasan presentasi

guru

Konteks kelas Siswa bekerja dalam

kelompok

Siswa bekerja sendiri

Siswa kolaboratif satu dengan

yang lainnya

Siswa kompetisi satu

dengan yang lainnya

Siswa mengonstruksi,

berkontribusi, dan melakukan

sintesis informasi

Siswa menerima

informasi guru

Peranan siswa Melakukan kegiatan belajar

yang diarahkan oleh diri

sendiri

Menjalankan perintah

guru

Pengkaji, integrator, dan

penyaji ide

Pengingat dan

pengulang fakta

Siswa menentukan tugas

mereka sendiri dan bekerja

secara independen dalam

waktu yang besar

Pembelajar menerima

dan menyelesaikan

tugas-tugas laporan

pendek

Tujuan jangka

pendek

Pemahaman dan aplikasi ide

dan proses yang kompleks

Pengetahuan tentang

fakta istilah dan isi

Tujuan jangka

panjang

Dalam pengetahuan Luas pengetahuan

Lulusan yang berwatak dan

terampil mengembangkan diri,

mandiri, dan belajar sepanjang

hayat

Lulusan yang memiliki

pengetahuan yang

berhasil pada tes

standar pencapaian

(Wena, Made, 2010: 150).

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

47

2.5.6 Langkah-Langkah Mendesain Suatu Proyek

Stienberg (1997) dalam Wena (2010), mengajukan 6 (enam) strategi dalam

mendesain suatu proyek yang disebut dengan, The six A’s of Designing Projects,

yaitu: (1) Authenticity (Keautentikan); (2) Academic Rigor (Ketaan terhadap Nilai

Akademik); (3) Applied Learning (Belajar pada Dunia Nyata); (4) Active

Exploration (Aktif Meneliti); (5) Adult Relationship (Hubungan dengan Ahli), dan

(6) Assessment (Penelitian).

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Mendesain Suatu Proyek

Langkah-Langkah Pertanyaan Penuntun

Keautentikan Apakah proyek-proyek tersebut mengacu pada

permasalahan yang bermakna bagi siswa?

Apakah masalah tersebut mungkin secara nyata

dapat dikerjakan oleh siswa?

Apakah siswa dapat menciptakan atau menghasilkan

sesuatu, baik sebagai pribadi maupun kelompok di

luar lingkaran sekolah?

Ketaatan terhadap

nilai akademik Apakah proyek tersebut dapat membantu atau

mengarahkan siswa untuk memperoleh dan

menerapkan pokok pengetahuan dalam satu atau

lebih disiplin ilmu?

Apakah proyek tersebut dapat atau mampu memberi

tantangan pada siswa untuk menggunakan strategi-

strategi penemuan (ilmiah) dalam satu atau lebih

disiplin ilmu? (Contoh: berfikir dan bekerja seperti

ilmuwan)

Apakah siswa dapat mengembangkan keterampilan

dan kebiasaan berpikir tingkat tinggi? (Contoh:

pencarian fakta memandang suatu masalah dari

berbagai sudut).

Belajar pada dunia

nyata Apakah kegiatan belajar yang dilakukan siswa

berada dalam konteks permasalahan semi

terstruktur, mengacu pada kehidupan nyata, dan

bekerja atau berada pada dunia lingkungan luar

sekolah?

Apakah proyek dapat mengarahkan untuk menguasai

dan meggunakan unjuk kerja yang dipersyaratkan

dalam organisasi kerja yang menuntut persyaratan

tinggi? (Contoh: kerja tim, menggunakan teknologi

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

48

Langkah-Langkah Pertanyaan Penuntun

yang tepat, pemecahan masalah, dan komunikasi).

Apakah pekerjaan tersebut mempersyaratkan siswa

untuk melakukan pengembangan organisasi dan

mengelola tampilan pribadi?

Aktif meneliti Apakah siswa menggunakan sejumlah waktu secara

signifikan untuk mengerjakan bidang utama

pekerjaannya?

Apakah proyek tersebut mempersyaratkan siswa

untuk melakukan penelitian nyata, dan

menggunakan berbagai macam strategi, media, dan

berbagai sumber lainnya?

Apakah siswa diharapkan dapat atau mampu untuk

berkomunikasi tentang apa yang dipelajari, baik

melalui presentasi maupun unjuk kerja?

Hubungan dengan

ahli Apakah siswa menemui dan mengamati (belajar

dari) teman atau orang sebaya (dewasa) yang

memiliki pengalaman dan kecapakan yang relevan?

Apakah siswa berkesempatan bekerja atau

berdiskusi secara teliti dengan paling tidak seorang

teman?

Apakah orang dewasa (di luar siswa) dapat bekerja

sama dalam merancang dan menilai hasil kerja

siswa?

Penilaian Apakah siswa dapat merefleksi secara berkalan

proses belajar yang dilakukannya dengan

menggunakan kriteria proyek yang jelas, yang

kiranya dapat membantu dalam menentukan

kinerjanya?

Apakah orang luar dapat membantu siswa

pengembangan pengertian tentang standar kerja

dunia nyata dalam suatu jenis pekerjaan?

Apakah ada kesempatan secara reguler untuk

menilai kerja siswa, terkait dengan strategi yang

digunakan termasuk melalui pameran dan

portofolio?

(Wena, Made, 2010: 152).

Keenam langkah evaluatif tersebut dapat dijadikan pedoman dalam merancang

suatu bentuk pembelajaran berbasis Project Based Learning. Dengan mengacu

pada standar tersebut, pembelajaran Project Based Learning yang dilakukan

peserta didik dapat lebih bermakna bagi pengembangan dirinya.

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

49

2.5.7 Prosedur atau Desain Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Pembimbingan oleh guru dan penyelesaian tugas oleh peserta didik mengacu pada

prinsip metode pembelajaran berbasis Project Based Learning seperti berikut:

Tabel 2.3 Prinsip Metode Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Prinsip Pengertian Aplikasi

Keautentikan Proyek yang dikerjakan

siswa harus mengacu pada

permasalahan yang

bermakna bagi siswa.

Proyek atau masalah

tersebut harus secara nyata

dapat dikerjakan oleh

siswa.

Dari kegiatan proyek

tersebut siswa harus dapat

diciptakan atau

menghasilkan sesuatu, baik

sebagai pribadi maupun

kelompok di luar

lingkungan sekolah.

Proyek yang

dikerjakan harus

berguna baik secara

praktis maupun

secara teoretis bagi

siswa.

Proyek tersebut

harus dapat

dikerjakan oleh

siswa dalam rentang

waktu yang

ditentukan (1

semester).

Proyek harus

menghasilkan

produk (pengetahuan

atau keterampilan

baru).

Keadaan terhadap

nilai-nilai

akademik

Kegiatan proyek harus

dapat membantu atau

mengarahkan siswa untuk

memperoleh dan

menerapkan pokok

pengetahuan dalam satu

atau lebih disiplin ilmu.

Proyek tersebut harus

dapat atau mampu

memberi tantangan pada

siswa untuk menggunakan

metode-metode penemuan

(ilmiah) dalam satu atau

lebih disiplin ilmu (contoh:

berpikir dan bekerja seperti

ilmuwan).

Proyek harus mampu

mendorong siswa

mengembangkan

Dalam kegiatan

proyek, siswa dapat

mengaplikasikan

pengetahuan bidang

studi pokok yang

dipelajarai.

Kegiatan proyek

tersebut dapat

merangsang siswa

menggunakan

metode-metode

penemuan (ilmiah)

dalam satu atau lebih

disiplin ilmu yang

dipelajari.

Kegiatan proyek

harus dapat

merangsang siswa

menggunakan

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

50

Prinsip Pengertian Aplikasi

keterampilan dan

kebiasaan berpikir tingkat

tinggi (contoh: pencarian

fakta, memandang sesuatu

masalah dari berbagai

sudut).

keterampilan dan

kebiasaan berpikir

tingkat tinggi.

Belajar pada dunia

nyata Apakah kegiatan belajar

yang dilakukan siswa

berada dalam konteks

permasalahan semi

terstruktur mengacu pada

kehidupan nyata, dan

bekerja atau berada pada

dunia lingkungan luar

sekolah.

Apakah proyek dapat

mengarahkan untuk

menguasai dan

menggunakan unjuk kerja

yang dipersyaratkan dalam

organisasi kerja yang

menuntut persyaratan

tinggi (contoh: kerja tim,

menggunakan teknologi

yang tepat, pemecahan

masalah, dan komunikasi).

Proyek harus

mengacu pada

kehidupan nyata atau

permasalahan yang

ada di masyarakat.

Proyek harus

merangsang siswa

untuk bekerja secara

tim, menggunakan

teknologi yang tepat.

Proyek tersebut

mampu merangsang

siswa untuk

melakukan

pengembangan

organisasi dan

mengelola

keterampilan

pribadi.

Aktif meneliti Apakah siswa

menggunakan sejumlah

waktu secara signifikan

untuk mengerjakan bidang

utama pekerjaannya.

Apakah proyek tersebut

mempersyaratkan siswa

untuk mampu melakukan

penelitian nyata, dan

menggunakan berbagai

macam metode, media, dan

berbagai sumber lainnya.

Apakah siswa diharapkan

dapat mampu untuk

berkomunikasi tentang apa

yang dipelajari, baik

melalui presentasi maupun

unjuk kerja.

Proyek harus

diselesaikan tepat

waktu.

Proyek harus

merangsang siswa

untuk mampu

melakukan

penelitian nyata, dan

menggunakan

berbagai macam

metode, media, dan

berbagai sumber

lainnya.

Siswa harus mampu

untuk berkomunikasi

tentang apa yang

dipelajari baik

melalui presentasi

maupun unjuk kerja.

Hubungan dengan Apakah siswa menemui Siswa harus mampu

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

51

Prinsip Pengertian Aplikasi

ahli dan mengamati (belajar

dari) teman atau orang

sebaya (dewasa) yang

memiliki pengalaman dan

kecakapan yang relevan.

Apakah siswa dapat

kesempatan untuk bekerja

atau berdiskusi secara

teliti?

Apakah orang dewasa (di

luar siswa) dapat bekerja

sama dalam merancang

dan menilai hasil kerja

siswa.

belajar dari teman

atau orang sebaya

(dewasa) yang

memiliki

pengalaman dan

kecakapan yang

relevan.

Siswa harus teliti

dengan paling tidak

seorang teman.

Siswa harus dapat

bekerja sama dalam

merancang dan

menilai hasil kerja

siswa.

Penilaian Apakah siswa dapat

merefleksi secara berkala

proses yang dilakukannya

dengan menggunakan

kriterianya dapat

membantu dalam

menentukan kinerjanya.

Apakah orang luar dapat

membantu siswa

mengembangkan

pengertian tentang standar

kerja dunia nyata dalam

suatu jenis pekerjaan?

Apakah ada kesempatan

secara reguler untuk

menilai kerja siswa, terkait

dengan metode yang

digunakan, termasuk

melalui pameran dan

portofolio.

Siswa harus mampu

menilai unjuk

kerjanya.

Siswa harus mampu

bekerja sama dengan

orang luar (ahli atau

praktisi yang

sebidang dengan

kegiatan proyek).

Ada sistem penilaian

reguler untuk

menilai kerja siswa,

terkait dengan

metode yang

digunakan, termasuk

melalui pameran dan

portofolio.

(Wena, Made, 2010: 153).

2.5.8 Pedoman Bimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membimbing peserta didik dalam pembelajaran berbasis proyek, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pijakan tindakan. Adapun

pedoman pembimbingan tersebut antara lain sebagai berikut:

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

52

A. Keautentikan

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi sebagai berikut.

1. Mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari

tugas yang dikerjakan.

2. Merancang tugas siswa sesuai dengan kemampuannya sehingga ia mampu

menyelesaikan tepat waktu.

3. Mendorong dan membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari

tugas yang dikerjakan.

B. Ketaatan terhadap Nilai-Nilai Akademik

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi sebagai berikut.

1. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai

pengetahuan atau disiplin ilmu dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan.

2. Merancang dan mengembangkan tugas-tugas yang dapat memberi tantangan

pada siswa untuk menggunakan berbagai metode dalam pemecahan masalah.

3. Mendorong dan membimbing siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi

dalam memecahkan masalah.

C. Belajar pada Dunia Nyata

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1. Mendorong dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks

permasalahan yang nyata yang ada di masyarakat.

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

53

2. Mendorong dan mengarahkan agar siswa mampu bekerja dalam situasi

organisasi yang menggunakan teknologi tinggi.

3. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan

keterampilan pribadinya.

D. Aktif Meneliti

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1. Mendorong dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan tugasnya

sesuai dengan jadwal yang telah dibuatnya.

2. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan

berbagai macam metode, media, dan berbagai sumber lainnya.

3. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu berkomunikasi dengan

orang lain, baik melalui presentasi ataupun media lain.

E. Hubungan dengan Ahli

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

1. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain

yang memiliki pengetahuan yang relevan.

2. Mendorong dan mengarahkan siswa bekerja atau berdiskusi dengan orang

lain atau temannya dalam memecahkan masalahnya.

3. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak atau meminta pihak

luar untuk terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.

F. Penilaian

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

54

1. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri

terhadap kinerjanya dalam mengerjakan tugasnya.

2. Mendorong dan mengarahkann siswa untuk mengajak pihak luar untuk

terlibat mengembangkan standar kerja yang terkait dengan tugasnya.

3. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai unjuk kerjanya.

Gambar 2.1 Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

Realitas

Otonomi

Investigasi

Konstruktif

Pertanyaan

Sentralistis

Autentik

PROSEDUR

MENDESAIN

PRINSIP

PEMBELAJARAN

Ketaatan terhadap

Nilai-Nilai Akademik

Belajar pada Dunia

Nyata

Aktif Meneliti

Hubungan dengan

Ahli

Penilaian

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan

penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan (Margono, 2010: 100).

Rancangan penelitian (desain) ini menggunakan metode penelitian dan

pengembangan (Reasearch and Development atau R&D), yaitu metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut.

Model Research and Development (R&D) dikelompokkan menjadi tiga kegiatan,

yakni penelitian pendahuluan, penelitian pengembangan, dan penelitian uji

efektivitas. Namun, dalam penelitian ini peneliti hanya mengembangkan dua

kegiatan, yakni penelitian pendahuluan dengan menerapkan pendekatan deskriptif

kualitatif dan penelitian pengembangan produk. Pada tahap penelitian

pengembangan, peneliti mendesain model yang berupa Lembar Kegiatan Peserta

Didik (LKPD) untuk pembelajaran menulis teks anekdot. Melalui desain

penelitian (Reasearch and Development atau R&D), peneliti diharapkan dapat

memberikan hasil sebuah produk untuk dikembangkan kepada siswa. Produk yang

dikembangkan yaitu lembar kerja peserta didik pada pembelajaran menulis teks

anekdot berbasis Project Based Learning. LKPD dikembangkan agar peserta

didik mampu membuat karya sendiri secara kreatif dan memperhatikan struktur

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

56

kebahasaan yang baik dan benar. Berdasarkan tujuannya tersebut, maka desain

penelitian ini sangat tepat digunakan karena sesuai dengan tujuan dilakukannya

penelitian ini, yaitu untuk mengembangkan LKPD menulis teks anekdot berbasis

Project Based Learning untuk siswa kelas X SMK.

3.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMK N 3 Metro, SMK Muhammadiyah 2 Metro,

dan SMK N 2 Metro.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur dalam penelitian ini adalah mengikuti prosedur penelitian dan

pengembangan menurut Borg & Gall yang terdiri atas sepuluh langkah (tahap).

Sepuluh tahap tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and

Development (R&D) menurut Borg dan Gall

Research

and

Information

Collecting

Planning

Develop

Preliminar-

y Form of

Product

Main

Product

Revision

Preliminar-

y Field

Resting

Operationa

-l Field

Testing

Final

Product

Revision

Main Field

Testing

Operationa

-l Product

Revision

Final

Product

Revision

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

57

Disadari oleh Borg and Gall bahwa penelitian dan pengembangan memerlukan

biaya yang besar, yang tentunya menyulitkan bagi para mahasiswa pascasarjana

dalam pembiayaannya. Oleh sebab itu, Borg dan Gall menyarankan sebagai

berikut: “Yang terbaik adalah melakukan proyek dengan skala kecil yang hanya

melibatkan sedikit rancangan pembelajaran yang asli. Juga, kecuali anda memiliki

sumber keuangan yang memadai, anda perlu menghindari penggunaan media

pembelajaran yang mahal seperti film dan cara lain untuk memperkecil proyek

adalah membatasi pengembangan hanya pada beberapa langkah dari siklus

penelitian dan pengembangan.” (Borg and Gall, 1989: 798).

Prosedur dalam penelitian ini adalah mengikuti penelitian pengembangan menurut

Borg dan Gall yang terdiri atas sepuluh tahapan, yaitu: (1) pengumpulan informasi

dan kajian literer; (2) penyusunan desain dan media pengembangan; (3)

pengumpulan data lapangan; (4) analisis data awal; (5) penyusunan media

pengembangan; (6) uji coba lapangan; (7) workshop penyusunan media; (8)

review pakar; (9) penyempurnaan media; dan (10) penyusunan media. Atas dasar

ini, peneliti memodifikasi kesepuluh tahapan pengembangan tersebut di atas

menjadi 3 tahap. Hal ini dilakukan dengan alasan disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian. Langkah-langkah hasil modifikasi tersebut dibagi menjadi 3 tahapan

utama, yakni:

1. Penelitian pendahuluan;

2. Proses Pengembangan bahan ajar;

3. Pengembangan produk bahan ajar.

Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

58

Tiga tahapan tersebut, di dalamnya terdapat tahapan-tahapan, yaitu (1) studi

pendahuluan; (2) membuat rancangan desain produk; (3) mengembangkan bentuk

produk awal; (4) melalukan uji awal (penilaian praktisi); (5) melakukan revisi

awal; (6) melakukan uji pakar atau ahli; (7) melakukan revisi kedua; (8)

melakukan uji coba kelompok kecil; (9) revisi ketiga; (10) uji coba kelas besar;

dan (11) tahap pengembangan produk.

Gambar 3.2 Tahapan-Tahapan R&D Adaptasi dari Borg and Gall

Kajian

Konseptual

Studi

Lapangan

Analisis

Kebutuhan

Tahap 1

Penelitian

Pendahuluan

Membuat

Prototipe

Bahan Ajar

Penilaian

Teman

Sejawat

Revisi

Uji Pakar

atau Ahli

Revisi 2

Proses

Pengembang

-an Bahan

Ajar Produk

Uji Coba

Kelas

Terbatas

Revisi 3

Produk atau

Pengembang

an Bahan

Ajar

Uji Coba

Kelas

Besar

Revisi 4 Produk

Akhir

Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

59

3.3.1 Studi Pendahuluan

Hasil studi pendahuluan diperlukan untuk mendesain dan mengembangkan

produk yang akan dilaksanakan. Desain produk dibuat berdasarkan penilaian

sistem kerja lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap

sistem tersebut. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa desain produk baru

yang lengkap dengan spesifikasinya dibandingkan sebelumnya. Desain produk

diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat mempermudah

menilai dan membuatnya. Teknik pengumpulan data dan analisis data akan

dilaksanakan di SMK N 3 Metro, SMK Muhammadiyah 2 Metro, dan SMK N 2

Metro. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan menelaah dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan

dengan bahan ajar yang berupa LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dalam

pembelajaran menulis teks anekdot. Dokumentasi dilakukan pada perangkat

pembelajaran berupa silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Buku

Paket Siswa, media, kondisi guru, siswa, dan perpustakaan sekolah.

2. Observasi

Teknik observasi lapangan dilakukan dengan mengamati langsung proses

pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh deskripsi kegiatan

guru dalam metode atau teknik pembelajaran, memanfaatkan bahan ajar,

menggunakan media, mengevaluasi pembelajaran, dan sikap siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

60

3. Angket

Pemberian angket ditujukan kepada guru dan siswa. Tujuan penyebaran angket

untuk mendapatkan deskripsi tentang kondisi pembelajaran dan bahan ajar.

4. Wawancara

Wawancara dan diskusi dilakukan dengan guru, siswa, dan kepala sekolah untuk

mengetahui secara langsung kondisi pembelajaran yang dilakukan berkaitan

dengan pendekatan yang digunakan dan motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

Fokus utama dalam studi pendahuluan adalah mendapatkan deskripsi kebutuhan

bahan ajar LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dalam menulis teks anekdot.

Dasar yang digunakan adalah penyebaran angket tentang perlunya bahan ajar

LKPD untuk menulis teks anekdot. Angket ditujukan kepada guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas X SMK, berjumlah 1 (satu) orang guru, 2 (dua) wakil

kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan, serta 10 (sepuluh) siswa masing-

masing sekolah dipilih secara acak.

Hasil observasi, wawancara, dan angket tersebut dianalisis dengan teknik

triangulasi untuk mendapatkan deskripsi yang tepat tentang kondisi pembelajaran

dan bahan ajar. Hasil analisis kebutuhan berupa deskripsi bahan ajar yang

diperlukan, yaitu bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

disesuaikan dengan kebutuhan siswa SMK. Hasil studi pendahuluan dijadikan

landasan untuk menetapkan desain produk bahan ajar lembar kerja peserta didik.

Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

61

3.3.2 Proses Pengembangan Produk

Setelah mengetahui desain produk bahan ajar LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) sebagai pengembangan pembelajaran, selanjutnya proses pembuatan

produk awal. Pembuatan produk awal ini didasari oleh desain produk yang

dihasilkan pada tahap studi pendahuluan, setelah dibuat produk awal bahan ajar

LKPD, langkah selanjutnya melakukan pengujian serangkaian proses

pengembangan produk atau validasi desain. Validasi produk dapat dilakukan

dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang.

1. Uji Praktisi atau Teman Sejawat

Uji praktisi atau teman sejawat dilakukan untuk memperoleh masukan sebanyak

mungkin dari praktisi atau teman sejawat, yaitu guru kelas, dan wakil kepala

sekolah.

2. Uji Ahli atau Pakar

Pelaksanaan uji ahli atau pakar dimaksudkan untuk memperoleh masukan dari

ahli atau pakar yang memiliki kompetensi pada bidang yang relevan. Dalam hal

ini, adalah ahli di bidang materi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Ahli Teknologi

Pendidikan. Hasil uji ahli atau pakar berupa komentar, kritik, saran, dan koreksi

terhadap penilaian produk pengembangan. Uji ahli dilakukan dengan diskusi,

wawancara, dan angket. Penilaian ahli atau pakar untuk merevisi desain produk

sampai produk layak digunakan.

Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

62

3. Uji Coba Lapangan dalam Kelompok Kecil

Uji coba lapangan dalam kelompok kecil melibatkan 10 (sepuluh) siswa. Uji coba

lapangan dalam kelompok kecil dilakukan untuk mengetahui respons siswa

mengenai kelayakan penggunaan LKPD (L embar Kerja Peserta Didik) melalui

angket uji kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan LKPD. Pelaksanaan uji

dilakukan pada siswa kelas X SMK N 2 Metro. Hasil uji lapangan kelompok kecil

akan dimanfaatkan untuk merevisi rancangan produk LKPD sebelum diujikan

dalam kelompok besar.

4. Uji Coba Lapangan dalam Kelompok Besar

Pada tahap ini, produk pengembangan yang telah diujikan di kelompok kecil

mengalami revisi. Setelah mengalami revisi pada uji kelompok kecil, selanjutnya

produk akan diujikan kembali pada uji coba lapangan dalam kelompok besar.

Adapun uji coba lapangan dalam kelompok besar yaitu sebagai berikut:

Uji coba lapangan dalam kelompok besar dilakukan pada tiga sekolah yang

berbeda. Uji coba lapangan dalam kelompok besar dilakukan dengan

mengujicobakan produk pengembangan kepada guru dan siswa sebagai calon

pengguna produk. Hasil uji lapangan dalam kelompok besar juga dimanfaatkan

untuk merevisi produk. Uji coba lapangan dalam kelompok besar dan revisi

produk dilakukan secara berkolaborasi antara guru, peneliti, dan memperhatikan

saran atau komentar dari siswa. Uji coba lapangan dalam kelompok besar

dilakukan sampai diperoleh produk yang siap untuk digunakan sebagai bahan ajar.

Bahan ajar LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) pada uji skala luas ini melibatkan

Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

63

tiga sekolah, yakni SMK N 3 Metro, SMK Muhammadiyah 2 Metro, dan SMK N

2 Metro.

5. Uji Coba Produk

Uji produk ini dilakukan oleh siswa selaku responden dan juga pengguna untuk

mendapatkan informasi mengenai bahan ajar tersebut. Hasil akhir pengembangan

ini berupa produk Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) menulis teks anekdot

berbasis Project Based Learning untuk siswa kelas X SMK. Berikut ini adalah

langkah-langkah pengembangan produk:

a. Menyiapkan perangkat untuk uji coba (kriteria LKPD yang layak dan angket

kelayakan).

b. Menentukan responden uji coba pada tiap-tiap kelompok belajar kelas X SMK

yang telah ditentukan.

c. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

mengimplementasikan LKPD dalam pembelajaran.

d. Menginformasikan kepada responden tentang tujuan uji coba dan kegiatan

yang harus dilakukan oleh responden.

e. Melakukan uji coba sebagaimana kegiatan pembelajaran materi menulis teks

anekdot menggunakan LKPD berbasis Project Based Learning yang

dihasilkan sebagai bahan ajarnya.

f. Mengumpulkan data hasil uji coba lembar angket uji daya tarik.

g. Mengolah data dan menyimpulkan hasilnya.

Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

64

3.3.3 Evaluasi Produk

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli

lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut

selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

3.4 Sumber Data dan Subjek Penelitian

Sebuah penelitian sangat berkaitan erat dengan sumber data. Sumber data dalam

penelitian adalah sumber yang di mana dapat diperolehnya data yang terdapat

sebagai objek penelitian. Sedangkan, data merupakan objek yang diteliti atau

dianalisis dalam penelitian. Sumber data penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

X SMK yang terdiri setiap kelas terdiri dari 30 (tiga puluh) siswa. Berdasarkan

jumlah siswa kelas SMK data yang dijadikan sampel, yaitu tiga sekolah dengan

mengambil satu kelas masing-masing dari sekolah SMK N 3 Metro, SMK

Muhammadiyah 2 Metro, dan SMK N 2 Metro.

Data penelitian ini menggunakan data kualitatif berupa deskriptif yang berisi

saran, kritik, koreksi, dan penilaian dari siswa, praktisi, dan pakar. Subjek

penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga tahap penelitian, yaitu subjek

penelitian tahap awal atau studi pendahuluan, tahap proses, dan tahap produk atau

hasil. Subjek penelitian dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

No Tahapan Penelitian Subjek Keterangan

1.

Potensi dan masalah serta

pengumpulan data.

1. Mengevaluasi keadaan

pembelajaran dan

penggunaan bahan

ajar

Satu orang guru mata

pelajaran Bahasa

Indonesia kelas X

SMK N 3 Metro,

SMK

Muhammadiyah 2

Metro, dan SMK N

2 Metro.

Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

65

No Tahapan Penelitian Subjek Keterangan

2. Membuat analisis

bahan ajar

2.

Proses pengembangan

LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik).

1. Penilaian teman

praktisi sejawat

2. Penilaian pakar

(materi)

Guru, 10 (sepuluh)

siswa, dan 1 (satu)

kelas di SMK N 3

Metro, SMK

Muhammadiyah 2

Metro, dan SMK N 2

Metro.

SMK N 3 Metro,

SMK

Muhammadiyah 2

Metro, dan SMK N

2 Metro.

3.5 Analisis Data

Analisis data dapat dilakukan menggunakan analisis deskriptif yang diperoleh dari

hasil analisis data dari ahli atau pakar, dan analisis data saat uji coba produk.

Aturan pemberian skor di bawah ini sesuai menurut Sugiyono (2016: 135):

1. Uji Kelayakan Pakar atau Ahli dan Praktisi

Kegiatan analisis data dari hasil angket dilakukan dengan mencari rata-rata skor

skala likert berdasarkan tiap-tiap aspek atau domain. Penilaian kuesioner

dilakukan dengan kriteria 1 = tidak relevan atau tidak sesuai, 2 = kurang relevan

atau kurang layak, 3 = relevan atau layak, dan 4 = sangat relevan atau sangat

layak. Hasil rata-rata penilaian angket tersebut kemudian dihitung berdasarkan

rumus:

Hasil penilaian kemudian dirata-ratakan dan dikelompokkan dalam tiga kategori

penilaian seperti tersaji dalam tabel 3.2 berikut.

Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

66

Tabel 3.2 Penilaian Kelayakan Pengembangan LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik)

Presentase Nilai (%) Klasifikasi

66≤ x ≤100 Layak

33≤ x <66 Kurang Layak atau Perbaiki

0≤ x <33 Tidak Layak atau Tidak Diperlukan

2. Uji Kelayakan Penggunaan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Data kualitatif yang diperoleh dari sebaran angket untuk mengetahui kelayakan

penggunaan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) menulis teks anekdot berbasis

Project Based Learning yang digunakan guru dalam menyampaikan materi untuk

siswa kelas X SMK. Data kemudahan, kemenarikan, dan kemanfaatan LKPD

sebagai bahan belajar diperoleh dari uji coba terbatas kepada siswa sebagai

pengguna. Angket respons terhadap penggunaan produk memiliki empat pilihan

jawaban sesuai konten pertanyaan. Tiap-tiap pilihan jawaban memiliki skor

berbeda yang mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Hasil

penilaian angket tersebut kemudian dihitung berdasarkan rumus:

Nilai yang didapat kemudian dikonversikan dalam kelompok kategori penilaian,

seperti dalam tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Konversi Penilaian Pengembangan LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik)

Kategori Presentase Kategori

75≤ x ≤100 Sangat Baik

50≤ x <75 Baik

25≤ x <50 Cukup Baik

0≤ x <25 Kurang Baik

Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

67

3. Uji Efektivitas LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Tahapan yang terakhir setelah menghitung presentase kelayakan LKPD (Lembar

Kerja Peserta Didik) yakni menghitung efektivitas dengan menghitung rata-rata

pretes, postes, dan n-gain. Skor gain, yaitu perbandingan gain aktual dengan gain

maksimum. Gain aktual yaitu selisih skor post test terhadap skor pretest. Rumus

n-gain adalah sebagai berikut:

N-Gain =skor postest– skortes kemampuan awal

skor maksimum – skorTes Kemampuan Awal

Kriteria interpretasi n-gain yang dikemukakan oleh Meltzer (2002), seperti pada

tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi N-gain

Rata-Rata Gain Ternormaliasi Kriteria Interpretasi

g> 0,7 Tinggi

0,3< g≤ 0,7 Sedang

g≤ 0,3 Rendah

3.6 Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai pelaku

utama. Dalam melaksanakan tugas, peneliti dibantu dengan instrumen. Adapun

instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lembar indikator menulis teks anekdot sebagai panduan peneliti untuk

mempermudah melaksanakan penelitian.

Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

68

Tabel 3.5 Indikator Menulis Teks Anekdot

No Masalah Indikator Deskriptor Alokasi

Waktu

1.

Penyusunan

LKPD

(Lembar

Kerja Peserta

Didik)

Menulis Teks

Anekdot

KD (Kompetensi

Dasar) 3.5

Menganalisis teks

anekdot dari

aspek makna

tersirat.

KD (Kompetensi

Dasar) 4.5

Mengonstruksi

makna tersirat

dalam sebuah

teks anekdot baik

lisan maupun

tulis

KD (Kompetensi

Dasar) 3.6

Mengevaluasi

struktur dan

kebahasaan teks

anekdot.

KD (Kompetensi

Dasar) 4.6

Menciptakan

kembali teks

anekdot dengan

memerhatikan

struktur, dan

kebahasaan baik

lian maupun tulis,

KD (Kompetensi

Dasar) 3.5 dan 4.5

Menganalisis makna

tersirat anekdot

berbeda dengan

sindiran dan

kritikan, tetapi lebih

mengarah pada

tujuan yang ingin

disampaikan oleh si

pembuat kritik.

KD (Kompetensi

Dasar) 3.6 Struktur

teks anekdot.

Anekdot memiliki

struktur teks yang

membedakannya

dengan teks lainnya.

Teks anekdot

memiliki struktur

abstraksi, orientasi,

krisis, reaksi, dan

koda.

a. Abstraksi

merupakan

pendahuluan

yang

menyatakan

latar belakang

atau gambaran

umum tentang

isi suatu teks.

b. Orientasi

merupakan

bagian cerita

yang mengarah

pada terjadinya

suatu krisis,

konflik, atau

peristiwa utama.

Bagian inilah

yang menjadi

penyebab

timbulnya krisis.

c. Krisis atau

KD

(Kompetensi

Dasar) 3.5, 4.5,

dan 3.6 2X1

Tatap Muka.

KD

(Kompetensi

Dasar) 4.6 2X1

Tatap Muka.

Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

69

No Masalah Indikator Deskriptor Alokasi

Waktu

komplikasi

merupakan

bagian dari inti

peristiwa suatu

anekdot. Pada

bagian krisis

itulah terdapat

kekonyolan

yang

menggelitik dan

mengundang

tawa.

d. Reaksi

merupakan

tanggapan atau

respons atas

krisis yang

dinyatakan

sebelumnya.

Reaksi yang

dimaksud dapat

berupa sikap

mencela atau

menertawakan.

e. Koda

merupakan

penutup atau

kesimpulan

sebagai petanda

berakhirnya

cerita. Di

dalamnya dapat

berupa

persetujuan,

komentar,

ataupun

penjelasan atas

maksud dari

cerita yang

dipaparkan

sebelumnya.

Bagian ini

biasanya

ditandai oleh

kata-kata,

seoerti itulah,

Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

70

No Masalah Indikator Deskriptor Alokasi

Waktu

akhirnya, dan

demikianlah.

Keberadaan

koda bersifat

opsional; bisa

ada ataupun

tidak ada.

KD (Kompetensi

Dasar) 3.6 Fitur

kebahasaan anekdot

yang khas, yaitu: (a)

menggunakan

kalimat yang

menyatakan

peristiwa masa lalu;

(b) menggunakan

kalimat retoris,

kalimat pertanyaan

yang tidak

membutuhkan

jawaban; (c)

menggunakan

konjungsi (kata

penghubung) yang

menyatakan

hubungan waktu

seperti kemudian,

lalu, dan

sebagainya; (d)

menggunakan kata

kerja aksi seperti

menulis, membaca,

berjalan, dan

sebagainya; (e)

menggunakan

imperative sentece

(kalimat perintah);

dan (f)

menggunakan

(kalimat seru).

Khusus untuk

anekdot yang

disajikan dalam

bentuk drama atau

dialog, penggunaan

kalimat langsung

Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

71

No Masalah Indikator Deskriptor Alokasi

Waktu

sangat dominan.

KD (Kompetensi

Dasar) 4.6

Menyusun anekdot,

ada beberapa hal

yang harus

ditentukan lebih

dulu. Hal tersebut

adalah tema, kritik,

kelucuan, tokoh,

struktur, dan pola

penyajian teks

anekdot.

Langkah-Langkah

ini akan

memudahkan kamu

untuk belajar

menyusun anekdot.

Jadi, baca dengan

teliti contoh

penyusunan anekdot

agar nantinya kamu

bisa menyusun

anekdotmu sendiri.

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

2015. Buku Guru Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Tabel 3.6 Instrumen Kerangka LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

No Indikator Deskriptor Alokasi

Waktu

1.

a. Menganalisis teks

anekdot dari aspek

makna tersirat.

a. Mengonstruksi makna

tersirat dalam sebuah

teks anekdot baik lisan

maupun tulis.

Mengenal teks anekdot

secara umum.

Mengetahui definisi teks

anekdot serta buktikan

contoh teks anekdot.

Mengidentifikasi struktur

dan kaidah kebahasaan

teks anekdot serta

buktikan contoh.

Menganalisis struktur dan

kaidah kebahasaan teks

anekdot.

Menyimpulkan makna

tersirat dalam teks

anekdot.

2X1

Pertemuan

Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

72

No Indikator Deskriptor Alokasi

Waktu

2.

3.6 Mengevaluasi struktur

dan kebahasaan teks

anekdot

b. Menciptakan kembali

teks anekdot dengan

memerhatikan struktur

dan kebahasaan baik

lisan maupun tulis

Mengidentifikasi struktur

dan kaidah kebahasaan

teks anekdot.

Menciptakan teks anekdot

berdasarkan lingkungan

sekitar.

Menyusun kembali teks

anekdot berdasarkan

struktur dan kaidah

kebahasaannya.

2X1

Pertemuan

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

2015. Buku Guru Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

2. Lembar wawancara kebutuhan guru dan siswa, untuk mengetahui LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik) yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Wawancara Guru terhadap Kebutuhan LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik)

No Aspek Pertanyaan

1. Ketersediaan bahan

ajar

Apakah Bapak atau Ibu menggunakan bahan ajar

sebagai panduan siswa dalam kegiatan

pembelajaran menulis teks anekdot?

Jika ada, apakah bahan ajar tersebut buatan sendiri?

Jika tidak ada, modul, LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik), atau buku teks sebagai panduan

pembelajaran menulis teks anekdot yang biasa

digunakan?

2.

Kesesuaian dengan

standar kompetensi

pembelajaran

Apakah panduan kegiatan belajar siswa yang

digunaan sudah sesuai dengan KI (Kompetensi Inti)

dan KD (Kompetensi Dasar) pembelajaran menulis

teks anekdot?

Jika tidak sesuai, apa kekurangan panduan kegiatan

tersebut apa masih harus diperbaiki atau

dilengkapi?

3. Penyajian

Apakah bahan ajar yang digunakan memudahkan

Bapak atau Ibu dalam mencapai tujuan belajar

siswa yaitu mampu menganalisis teks anekdot dari

aspek makna tersirat dan mengevaluasi struktur dan

kebahasaan teks anekdot?

Apakah bahan ajar yang digunakan memudahkan

Bapak atau Ibu dalam mencapai tujuan belajar

siswa yaitu mampu mengonstruksi makna tersirat

dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis

Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

73

No Aspek Pertanyaan

dan menciptakan kembali teks anekdot dengan

memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan

maupun tulis?

Apakah bahan ajar memberikan panduan langkah-

langkah belajar menulis teks anekdot?

Adakah Bapak atau Ibu mengalami kendala selama

memberikan materi menulis teks anekdot

menggunakan panduan yang ada?

Jika ada, apa menciptakan kembali teks anekdot

yang mendasari kesulitan untuk mengajarkan

menulis teks anekdot kepada siswa?

4. Pengayaan materi

Apakah panduan kegiatan belajar siswa yang

digunakan memberikan pengayaan materi?

Jika ada, pengayaan berupa soal pilihan ganda atau

essay yang disajikan dalam materi menulis teks

anekdot ini?

Jika tidak ada, pengayaan seperti contoh soal-soalm

beserta pengayaan essay secara detail yang

diinginkan dalam pembelajaran menulis teks

anekdot?

Apakah Bapak atau Ibu membutuhkan panduan

kegiatan dalam bentuk LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) untuk membantu membelajarkan

materi menulis teks anekdot pada siswa?

5.

Penambahan

pembelajaran

berbasis Project

Based Learning

Apakah Bapak atau Ibu setuju jika ada

pengembangan LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) yang dilengkapi dengan penggunaan model

pembelajaran Project Based Learning khususnya

pada materi menulis teks anekdot?

Jika tidak, apakah alasan Bapak atau Ibu model

pembelajaran Project Based Learning sulit untuk

dipahami siswa?

Selain pada guru, wawancara juga dilakukan pada siswa untuk mengetahui

kebutuhan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sebagai panduan pembelajaran

menulis teks anekdot.

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Wawancara Siswa terhadap Kebutuhan LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik)

No Aspek Pertanyaan

1.

Ketersediaan LKPD

(Lembar Kerja

Peserta Didik)

Apakah Anda menggunakan LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) sebagai panduan kegiatan

pembelajaran menulis teks anekdot?

Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

74

No Aspek Pertanyaan

Jika tidak ada, apakah Anda menggunakan bahan

ajar lainnya untuk pembelajaran menulis teks

anekdot?

2. Kesesuaian dengan

tujuan pembelajaran

Apakah panduan kegiatan belajar sesuai dengan

tujuan pembelajaran menulis teks anekdot?

Jika tidak sesuai, apa kekurangan panduan kegiatan

tersebut masih harus diperbaiki atau dilengkapi?

3. Penyajian

Apakah bahan ajar yang digunakan memudahkan

siswa mencapai tujuan belajar siswa yaitu

menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat

dan mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks

anekdot?

Apakah bahan ajar yang digunakan memudahkan

siswa mencapai tujuan belajar siswa yaitu

mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks

anekdot baik lisan maupun tulis dan menciptakan

kembali teks anekdot dngan memerhatikan struktur,

dan kebahasaan baik lisan maupun tulis?

Apakah bahan ajar memberikan panduan materi

untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis teks

anekdot?

Jika ya, apakah bahan ajar menulis teks anekdot

memaparkan contoh yang sesuai dengan keadaan di

sekitar kita?

Apakah Anda mengalami kendala dalam

menganalisis dan menciptakan kembali teks

anekdot?

Jika ada, kendala apa yang mendasari kesulitan

khususnya dalam menganalisis dan menciptakan

kembali teks anekdot?

Apakah Anda membutuhkan panduan kegiatan

dalam bentuk LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

khususnya pada materi menulis teks anekdot?

4. Pengayaan materi

Apakah panduan kegiatan belajar yang Anda

gunakan memberi pengayaan materi?

Jika ada, pengayaan seperti aoa yang disajikan

dalam materi menulis teks anekdot?

Jika tidak ada, pengayaan seperti apa yang

diinginkan dalam materi menulis teks anekdot?

Apakah Anda membutuhkan panduan kegiatan

dalam bentuk LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

untuk membantu mempelajari materi menulis teks

anekdot?

Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

75

3. Validasi pakar atau ahli melalui angket uji pakar atau ahli untuk menilai

kelayakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang dihasilkan. Angket

berupa lembar instrumen evaluasi formatif LKPD menulis teks anekdot

berbasis Project Based Learning yang mengacu pada panduan penyusunan

bahan ajar Depdiknas (2008: 16).

Tabel 3.9 Instrumen Evaluasi Formatif LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Menulis Teks Anekdot

No Komponen 1 2 3 4 5

KELAYAKAN ISI

1. Kesesuaian dengan KI (Kompetensi Inti) dan KD

(Kompetensi Dasar)

2. Kesesuaian dengan kebutuhan siswa

3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar

4. Kebenaran substansi materi

KEBAHASAAN

5. Keterbacaan

6. Kejelasan informasi

7. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia

8. Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien

SAJIAN

9. Kejelasan tujuan

10. Urutan penyajian

11. Pemberian motivasi

12. Interaktivitas (stimulasi dan respons)

13. Kelengkapan informasi

KEGRAFISAN

14. Penggunaan font (jenis dan ukuran)

15. Lay out dan tata letak

16. Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto

17. Desain tampilan, penggunaan warna yang sesuai

Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang paling

sesuai berdasarkan kriteria 1 = sangat tidak baik atau tidak sesuai, 2 = kurang

sesuai, 3 = 66 cukup, 4 = baik, dan 5 = sangat baik atau sesuai. Selain penilaian,

validator ahli atau pakar juga memberikan saran perbaikan LKPD (Lembar Kerja

Peserta Dididik) sehingga layak digunakan.

Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

76

4. Angket penilaian teman sejawat atau praktisi untuk menilai kelayakan

penggunaan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dalam pembelajaran.

Tabel 3.10 Instrumen Penilaian Teman Sejawat atau Praktisi untuk Uji Coba

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Aspek Deskriptor

Pilihan

Jawaban

1 2 3 4

Bahasa

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

menggunakan bahasa yang mudah

dipahami

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

menggunakan bahasa Indonesia yang

sesuai dengan kaidah EBI (Ejaan

Bahasa Indonesia)

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

menggunakan kalimat-kalimat yang

efektif

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

menggunakan paragraf-paragraf yang

tidak terlalu panjang

Isi LKPD (Lembar

Kerja Peserta Didik)

Apakah materi yang disajikan sistematis

Apakah materi pembelajaran disajikan

dengan memanfaatkan alam sekitar atau

pengalaman siswa (pada kegiatan siswa

menulis puisi)

Apakah LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) tidak hanya memuat teori saja,

tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik

Apakah materi dalam LKPD (Lembar

Kerja Peserta Didik) disajikan secara

kontekstual sesuai dengan lingkungan

belajar

Apakah LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) memudahkan dalam memahami

materi pelajaran

Kemenarikan

penyajian

Apakah bahan ajar menyajikan materi

secara menarik dan menyenangkan

Apakah contoh-contoh dalam bahan ajar

sesuai dengan lingkungan dan masalah

anak didik

Apakah materi disajikan secara runtut

Apakah materi yang disajikan

melibatkan siswa secara aktif

Apakah materi yang disajikan sesuai

Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

77

Aspek Deskriptor

Pilihan

Jawaban

1 2 3 4

dengan kompetensi dasar yang ada

dalam kurikulum

Apakah bahan ajar memuat glosarium

Apakah bahan ajar menimbulkan

motivasi belajar bagi anak

Apakah bahan ajar disusun dengan

memandu siswa bekerja sama dengan

temannya

Apakah materi disajikan dengan

petunjuk cara melakukan secara jelas

Apakah bahan ajar terdapat perintah

menyelesaikan tugas secara kelompok

Apakah bahan ajar mengajak siswa

untuk melakukan kesimpulan tentang

materi yang dibahas

Apakah bahan ajar mengajak siswa

untuk merefleksi diri tentang

pemahaman yang didapat

Kegrafisan

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

memenuhi kelengkapan fisik anatomi

buku, sampul, dan perwajahan awal

Memuat daftar pustaka dan glosarium

Memiliki ilustrasi dan penggunaan

warna yang sesuai

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

membangkitkan motivasi untuk belajar

Penilaian oleh teman sejawat atau praktisi yaitu guru Bahasa Indonesia yang

dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang paling sesuai

berdasarkan kriteria 1 = tidak baik atau tidak sesuai, 2 = kurang sesuai atau

kurang, baik, 3 = baik atau sesuai, dan 4 = sangat baik atau sangat sesuai. Selain

penilaian, guru sebagai penggunaan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) juga

memberikan saran perbaikan sehingga LKPD yang dikembangkan layak untuk

digunakan.

Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

78

Angket uji coba produk LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sebagai bahan ajar

dalam pembelajaran menulis teks anekdot yang diberikan kepada siswa. Angket

diberikan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap LKPD yang telah

dihasilkan melalui dua tahap, yaitu uji kelas kecil dan uji kelas besar atau kelas

pembelajaran sebenarnya. Tanggapan siswa pada kelas kecil menjadi masukan

perbaikan sebelum diujicobakan pada kelas pembelajaran. Penilaian angket

dilakukan menggunakan skala likert dengan kriteria TM (Tidak Menarik atau

Sesuai) = 1, KM (Kurang Menarik atau Sesuai) = 2 M (Menarik atau Sesuai) = 3,

dan SM (Sangat Menarik atau Sesuai) = 4.

Tabel 3.11 Instrumen Uji Coba LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) kepada

Siswa sebagai Pengguna

No Komponen

Pilihan Jawaban

Saran TM

(1)

KM

(2)

M

(3)

SM

(4)

A. Kemenarikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

1.

Apakah variasi penggunaan huruf

(ukuran, bentuk, jenis, dan warna)

membuat LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) menarik dipelajari?

2.

Apakah ilustrasi yang ada

membuat LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) menarik dipelajari?

3.

Apakah desain lay out membuat

LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) menarik dipelajari?

4.

Apakah penggunaan variasi warna

membuat LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) menarik dipelajari?

5.

Apakah dengan penggunaan

gambar-gambar membuat LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik)

menarik dipelajari?

6.

Apalah kesesuaian permasalahan

membuat LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) menarik dipelajari?

7. Apakah dengan adanya contoh

membuat LKPD (Lembar Kerja

Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

79

No Komponen

Pilihan Jawaban

Saran TM

(1)

KM

(2)

M

(3)

SM

(4)

Peserta Didik) menarik dipelajari?

8.

Apakah kesesuaian gambar

membuat LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) menarik dipelajari?

9.

Apakah soal-soal latihan dan tes

formatif dalam LKPD (Lembar

Kerja Peserta Didik) menarik

untuk dipelajari?

10.

Apakah format keseluruhan LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik)

menarik dipelajari?

B. Kemudahan Pengguna

1.

Apakah cakupan isi LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik)

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

2.

Apakah kejelasan isi LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik)

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

3.

Apakah alur penyajian LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik)

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

4.

Apakah bahasa yang digunakan

dalam LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) dapat dipahami

secara jelas sehingga

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

5.

Apakah kejelasan pemaparan

materi LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) mempermudah

Anda menggunakan bahan ajar?

6.

Apakah petunjuk-petunjuk atau

panduan dalam LKPD (Lembar

Kerja Peserta Didik) dapat

dipahami maksudnya secara jelas

sehingga mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

7.

Apakah pertanyaan-pertanyaan

dalam LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) dapat Anda pahami

maksudnya secara jelas sehingga

Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

80

No Komponen

Pilihan Jawaban

Saran TM

(1)

KM

(2)

M

(3)

SM

(4)

mempermudah penggunaan bahan

ajar?

C. Kemanfaatan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Pembelajaran

1.

Apakah LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) membantu Anda

meningkatkan minat mempelajari

materi?

2.

Apakah LKPD (Lembar Kerja

Peserta Didik) membantu Anda

mempelajari materi secara lebih

mudah?

3.

Apakah evaluasi (soal latihan dan

ulangan harian) yang ada

membantu Anda mengetahui

kemampuan konsep yang anda

kuasai?

3.7 Instrumen Tes

Penelitian ini menggunakan instrumen tes dengan tujuan untuk mengetahui hasil

pembelajaran menulis teks anekdot. Instrumen tes dalam penelitian ini mencakup

pretest dan post test serta kriteria penilaian teks anekdot. Pretest dilakukan untuk

mengetahui hasil pembelajaran menulis teks anekdot sebelum perlakuan, dan post

test dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis teks anekdot setelah

mendapat perlakuan. Jenis tes yang digunakan adalah tes tulis. Bentuk instrumen

pretest dan post test yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

adalah sebagai berikut.

a. Lembar Soal

Lembar soal yang diberikan kepada siswa sebagai instrumen tes untuk

mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa.

Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

81

Tabel 3.12 Soal Uji Teks Anekdot

MARI MENULIS ANEKDOT!

Nama:

Kelas:

No. Absen

Petunjuk Umum:

Kerjakan soal berikut dengan baik! Jawaban ditulis pada lembar yang telah

disediakan!

Soal:

Buatlah sebuah anekdot dengan memerhatikan ketentuan berikut ini!

1. Kesesuaian isi cerita anekdot dengan tema yang mengangkat fenomena

sekitar.

2. Kelengkapan unsur anekdot antara lain tokoh, alur, latar, terutama humor dan

kritiknya.

3. Kelengkapan struktur teks anekdot dalam cerita.

4. Ketetapan penggunaan bahasa sesuai kaidah kebahasaan teks anekdot.

Disesuaikan dengan kriteria penilaian yang diadaptasi oleh Kosasih (2014).

b. Kriteria Penilaian Teks Anekdot

Kriteria penilaian ini digunakan sebagai acuan untuk menilai hasil teks anekdot

yang dibuat oleh siswa. Di dalamnya memuat aspek-aspek yang harus ada di

dalam sebuah teks anekdot yang baik dan benar. Adapun kriteria penilaian

menulis teks anekdot adalah sebagai berikut. Pedoman penilaian diambil dari

skripsi yang disusun oleh Wahyudin (2014) dan diadaptasi dari Kosasih (2014):

Tabel 3.13 Penskoran Teks Anekdot

No Aspek Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian isi dengan tema yang mengangkat fenomena

sekitar

2. Kelucuan

3. Kandungan amanat

4. Kelengkapan struktur teks

5. Ketetapan penggunaan bahasa

Diadaptasi dari Kosasih, 2014, hlm. 15-16)

Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

82

Tabel 3.14 Pedoman Penskoran Teks Anekdot

No. Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

1.

Kesesuaian isi dengan

tema yang mengangkat

fenomena sekitar

a. Tema mengangkat fenomena sekitar

b. Isi dengan tema relevan dan

substansial

c. Isi sangat menonjolkan kekritisan

penulis

4

a. Tema mengangkat fenomena sekitar

b. Isi dengan tema cukup relevan

namun kurang substansial

c. Isi cukup menonjolkan kekritisan

penulis

3

a. Tema mengangkat fenomena sekitar

b. Isi dengan tema kurang relevan dan

tidak substansia

c. Isi kurang menonjolkan kekritisan

penulis

2

a. Tema tidak mengangkat fenomena

sekitar

b. Isi dengan tema tidak relevan dan

tidak substansial

c. Isi tidak menonjolkan kekritisan

penulis

1

2. Kelucuan

a. Kreatif membangun kelucuan

b. Kelucuan relevan dengan fenomena

sekitar yang diceritakan

c. Kelucuan santun

4

a. Kreatif membangun kelucuan

b. Kelucuan kurang relevan dengan

fenomena sekitar yang diceritakan

c. Kelucuan cukup santun

3

a. Kurang kreatif membangun

kelucuan

b. Kelucuan kuang relevan dengan

fenomena sekitar yang diceritakan

c. Kelucuan kurang santun

2

a. Tidak memiliki kelucuan

b. Kelucuan tidak relevan dengan

fenomena sekitar yang diceritakan

c. Kelucuan tidak santun

1

3. Kandungan amanat

a. Amanat mengandung ajaran moral

disampaikan baik secara implisit

maupun eksplisit

b. Amanat berhubungan dengan

masalah sekitar yang diceritakan

4

a. Amanat mengandung ajaran moral

disampaikan baik secara implisit 3

Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

83

No. Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

maupun eksplisit

b. Amanat kurang berhubungan

dengan masalah sekitar

a. Amanat kurang mengandung ajaran

moral baik secara implisit maupun

eksplisit

b. Amanat kurang berhubungan

dengan masalah sekitar yang

diceritakan

2

a. Amanat tidak mengandung ajaran

moral baik secara emplisit maupun

eksplisit

b. Amanat tidak berhubungan dengan

masalah sekitar yang diceritakan

1

4. Kelengkapan struktur

teks

a. Teks anekdot yang dibangun

memiliki struktur yang lengkap

yaitu abstraksi, orientasi, krisis,

reaksi, dan koda

b. Setiap struktur saling berkaitan

4

a. Teks anekdot yang dibangun tidak

memiliki struktur lengkap atau

hanya memiliki tiga struktur yaitu

orientasi, krisis, dan koda

b. Setiap struktur saling berkaitan

3

a. Teks anekdot yang dibangun

memiliki atau tidak memiliki

struktur lengkap atau hanya

memiliki tiga struktur yaitu

orientasi, krisis, dan koda

b. Setiap struktur kurang berkaitan

2

a. Teks anekdot yang dibangun

memiliki struktur kurang dari tiga

b. Setiap struktur tidak berkaitan

1

5. Ketetapan penggunaan

bahasa

a. Adanya kalimat langsung atau tidak

langsung

b. Fungsi kalimat jelas

c. Memakai kata ganti orang ketiga

tunggal

d. Ketetapan kata kerja, konjungsi, dan

penulisan EYD (Ejaan Yang

Disempurnakan)

4

a. Adanya kalimat langsung atau tidak

langsung

b. Fungsi kalimat jelas

c. Memakai kata ganti orang ketiga

tunggal

3

Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

84

No. Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

d. Kata kerja, konjungsi, dan penulisan

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

kurang tepat

a. Adanya kalimat langsung atau tidak

langsung

b. Fungsi kalimat kurang jelas

c. Memakai kata ganti orang ketiga

tunggal

d. Kata kerja, konjungsi, dan penulisan

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

kurang tepat

2

a. Adanya kalimat langsung atau tidak

langsung

b. Fungsi kalimat tidak jelas

c. Tidak memakai kata ganti orang

ketiga tunggal

d. Kata kerja, konjungsi, dan penulisan

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

tidak tepat

1

SKOR IDEAL 20

Sumber: Kokasih, 2014, hlm. 15-16

Skor maksimal: 20, hasil penilaian dihitung dengan rumus

Pada tahap selanjutnya, nilai yang telah diperoleh dikategorikan berdasarkan tabel

kategori penilaian tes keterampilan menulis teks anekdot sebagai berikut.

Tabel 3.15 Kategori Penilaian Teks Anekdot Siswa

Nilai Kategori Keterangan

85 -- 100 A Sangat Baik

75 -- 84 B Baik

60 --74 C Cukup

40 --59 D Kurang

0 --39 E Sangat Kurang

Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

155

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasar pada analisis data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

mengenai pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menulis teks

anekdot berbasis project based learning untuk siswa kelas X SMK dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Pengembangan LKPD pembelajaran sastra dilakukan melalui tiga tahapan.

Tahap pertama, studi pendahuluan, yaitu dengan melakukan observasi,

dokumentasi, angket guru dan siswa, dan wawancara. Tahap kedua, proses

pengembangan produk. Hal ini ditandai dengan pembuatan produk awal

didasari oleh desain produk yang dihasilkan pada tahap studi pendahuluan,

setelah dibuat produk awal bahan ajar LKPD, langkah selanjutnya

melakukan pengujian serangkaian proses pengembangan produk atau

validasi desain. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan

beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai

produk baru yang telah dirancang. Proses pengembangan produk dilakukan

dengan validasi produk oleh pakar, yaitu uji ahli materi, uji ahli media, dan

uji praktisi. Uji coba kelas kecil, dilakukan di satu sekolah, yaitu SMK

Muhammadyah 2 Metro diambil sepuluh siswa dengan sistem acak. Setelah

Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

156

itu, mendapatkan beberapa masukan dan saran dari siswa tentang memilih

gambar dan warna pada LKPD agar lebih menarik kemudian melakukan

revisi. Uji coba kelas besar, yaitu dilakukan terhadap tiga sekolah, SMKN 3

Metro di ambil 30 siswa kelas X, SMK Muhammadyah 2 Metro di ambil 29

siswa kelas X, SMKN 2 Metro di ambil 33 siswa kelas X. Tahap ketiga,

evaluasi produk. Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan

pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.

Kelemahan tersebut selanjutnya di coba untuk dikurangi dengan cara

memperbaiki desain. Produk dikembangkan berdasarkan studi

pendahuluan, pengumpulan data, dan analisis data di tiga SMK yang ada di

Metro. Hasil pengembangan bahan ajar sastra difokuskan pada produk

berupa LKPD menulis teks anekdot berbasis project based learning untuk

siswa kelas X SMK.

2. LKPD menulis teks anekdot berbasis Project Based Learning yang

dikembangkan dinyatakan sangat layak oleh siswa pada tiga sekolah yang

dijadikan lokasi uji coba. Perolehan hasil uji coba kelayakan produk dirinci

sebagai berikut.

a. Pada SMKN 3 Metro diperoleh 81,60% (kriteria sangat layak).

b. Pada SMK Muhammadyah 2 Metro diperoleh 85,47% (kriteria sangat

layak).

c. Pada SMKN 2 Metro diperoleh 82,57% (kriteria sangat layak).

3. LKPD menulis teks anekdot berbasis Project Based Learning yang

dikembangkan dinyatakan cukup efektif untuk digunakan pada

pembelajaran teks anekdot di kelas X SMK. Hasil tersebut diperoleh dari

Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

157

pencapaian efektivitas kategori “sedang” pada saat uji coba penggunaan

LKPD di tiga sekolah. Rincian hasil uji efektivitas dari ketiga sekolah

tersebut sebagai berikut.

a. Rata-rata N-gain SMKN 3 Metro sebesar 0,33 termasuk kategori sedang.

b. Rata-rata N-gain SMK Muhammadyah 2 Metro sebesar 0,35 termasuk

kategori sedang.

c. Rata-rata N-gain SMKN 2 Metro sebesar 0,52 termasuk kategori sedang.

Perbedaan rata-rata N-gain disebabkan oleh setiap sekolah memiliki tingkat

kecerdasan, karakteristik, dan keadaan fasilitas sekolah yang berbeda.

5.2 Saran

Berdasar pada hasil penelitian dan pembahasan berikut peneliti uraikan beberapa

saran sebagai berikut.

1. Bahan ajar ini bisa digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa SMK,

khususnya di SMKN 2 Metro, SMK Muhammadyah 2 Metro dan SMKN 3

Metro untuk menambah referensi yang terkait dengan materi pembelajaran

menulis teks anekdot.

2. Bahan ajar ini dapat membantu peserta didik agar mampu menulis teks

anekdot berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.

3. Bahan ajar bagi guru dapat digunakan sebagai alternatif atau bahan rujukan

untuk pembelajaran menulis, khususnya menulis teks anekdot dan

memberikan motivasi bagaimana menulis teks anekdot secara kreatif dan

mandiri melalui model pembelajaran Project Based Learning.

Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

158

4. Bahan Ajar dapat digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan sekolah

berkaitan dengan bahan ajar, strategi pembelajaran, khususnya bahan ajar

lembar kerja peserta didik dan strategi pembelajaran dengan model

pembelajaran Project Based Learning untuk pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xix

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.Bandung: Refika Aditama.

Dalman. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008. Panduan PengembanganBahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: Rineka Cipta.

Dwicahyono, Aris & Daryanto. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran(Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Haryanti. 2014. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Anekdot dengan MediaGambar Karikatur Pada Siswa Kelas X Man Purworejo Tahun Pelajaran2014/2015. FKIP: Universitas Muhammadyah Purworejo.

Kementrian dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Buku Guru BahasaIndonesia. Jakarta: Kemdikbud.

Kurniasih & Berlin. 2014. Buku Teks Pelajaran Sesuai Dengan Kurikulum 2013.Kata Pena: Surabaya.

Mahmudah, Siti. 2017. Pengembangan LKPD. FKIP: UMP.

Majid, Abdul. 2003. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan StandarKompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prastowo, Andi. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan LengkapAplikatif. Diva Press: Yogyakarta.

Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MENULIS …digilib.unila.ac.id/57965/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · text is 1) suc cessfully developed; 2) st ated advisable by the expert

xx

Priyanti, Tri Endah. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Suandi, N. dkk. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Teks Anekdot dalamPembelajaran Bahasa Indonesia untuk Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2Semarapura. FKIP: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sutirman. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: GrahaIlmu

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sundayana. 2016. Peningkatan Kemampuan Menulis Melalui Model Project BasedLearning pada Peserta Didik Kelas VII D SMP Negeri 1 Tumijajar Tahun

Pelajaran 2015/2016. FKIP: Universitas Lampung.

Susanti, Maria. 2016. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Model ProjectBased Learning pada siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Pesawaran Tahun

Pelajaran 2015/2016. FKIP. Universitas Lampung.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.

------------. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

------------- 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa Bandung.

------------ 2005. Menulis Sebagaia Keterampilan Berbahasa. Bandung: AngkasaBandung.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu TinjauanKonseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.