pengembangan flipbooksebagai media pembelajaran teks … · nosi volume 6, nomor 2 agustus 2018...

13
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS DESKRIPSI BERKEBUDAYAAN LOKAL PASURUAN PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 WINONGAN TAHUN 2017/2018 Farida Rochmawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma [email protected] Abstrak: Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan kebutuhan pengembangan flipbooksebagai media pembelajaran teks deskripsi berkebudaya-an lokal Pasuruan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Winongan., (2) mendeskripsikan model pengembangan flipbooksebagai media pembelajaran teks deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Winongan, dan (3) mendeskripsikan kelayakan pengembangan flipbooksebagai media pembelajaran teks deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Winongan.Model pengembangan yang dilakukan oleh penelitian ini adalah model pengembangan Research and Development (R&D) oleh Borg & Gall dengan jumlah 10 tahapan. Tahapan tersebut disederhanakan sesuai kebutuhan peneliti menjadi 4 pokok tahapan yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) mengembangkan produk awal, (3) uji coba, dan (4) membuat produk. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif.Berdasarkan analisis data uji coba produk yang dilakukan oleh pengembang kepada ahli praktisi adalah guru bahasa Indonesia dan peserta didik kelas VII berjumlah 24. Hasil validasi flipbook oleh ahli isi dan bahasa sebesar 80%, ahli media sebesar 86%, dan praktisi termasuk pada kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 97%. Hasil respon peserta didik mendapatkan persentase berjumlah 68%. Selain itu hasil uji pemahaman dari 24 peserta didik memiliki total nilai 2.105 dengan rata-rata 88, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran flipbook teks deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan memiliki rata-rata sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa flipbook sebagai media pembelajaran teks deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan dikategorikan layak dan dapat digunakan pada proses pembelajaran. Kata-kata kunci: flipbook, media pembelajaran, teks deskripsi, berkebudayaan lokal Pasuruan PENDAHULUAN Buku ajar merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran. Tersedianya buku ajar yang relevan akan sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah. Menurut Sanjaya (2014:23) guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Proses pembelajaran berorientasi pada guru, oleh karena itu paradigma belajar di sekolah diarahkan lebih banyak pada peserta didik sebagai subjek

Upload: trandiep

Post on 12-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 1

PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

DESKRIPSI BERKEBUDAYAAN LOKAL PASURUAN PESERTA DIDIK

KELAS VII SMP NEGERI 1 WINONGAN TAHUN 2017/2018

Farida Rochmawati

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma

[email protected]

Abstrak: Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan

untuk (1) mendeskripsikan kebutuhan pengembangan flipbooksebagai

media pembelajaran teks deskripsi berkebudaya-an lokal Pasuruan peserta

didik kelas VII SMP Negeri 1 Winongan., (2) mendeskripsikan model

pengembangan flipbooksebagai media pembelajaran teks deskripsi

berkebudayaan lokal Pasuruan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1

Winongan, dan (3) mendeskripsikan kelayakan pengembangan

flipbooksebagai media pembelajaran teks deskripsi berkebudayaan lokal

Pasuruan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Winongan.Model

pengembangan yang dilakukan oleh penelitian ini adalah model

pengembangan Research and Development (R&D) oleh Borg & Gall

dengan jumlah 10 tahapan. Tahapan tersebut disederhanakan sesuai

kebutuhan peneliti menjadi 4 pokok tahapan yaitu (1) penelitian dan

pengumpulan informasi awal, (2) mengembangkan produk awal, (3) uji

coba, dan (4) membuat produk. Teknik analisis data menggunakan teknik

deskriptif kualitatif.Berdasarkan analisis data uji coba produk yang

dilakukan oleh pengembang kepada ahli praktisi adalah guru bahasa

Indonesia dan peserta didik kelas VII berjumlah 24. Hasil validasi

flipbook oleh ahli isi dan bahasa sebesar 80%, ahli media sebesar 86%,

dan praktisi termasuk pada kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata

97%. Hasil respon peserta didik mendapatkan persentase berjumlah 68%.

Selain itu hasil uji pemahaman dari 24 peserta didik memiliki total nilai

2.105 dengan rata-rata 88, dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta

didik setelah menggunakan media pembelajaran flipbook teks deskripsi

berkebudayaan lokal Pasuruan memiliki rata-rata sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa flipbook sebagai media pembelajaran teks deskripsi

berkebudayaan lokal Pasuruan dikategorikan layak dan dapat digunakan

pada proses pembelajaran.

Kata-kata kunci: flipbook, media pembelajaran, teks deskripsi,

berkebudayaan lokal Pasuruan

PENDAHULUAN

Buku ajar merupakan komponen

terpenting dalam pembelajaran.

Tersedianya buku ajar yang relevan

akan sangat membantu proses belajar

mengajar di sekolah. Menurut Sanjaya

(2014:23) guru berperan dalam

memberikan pelayanan untuk

memudahkan peserta didik dalam

kegiatan proses pembelajaran. Proses

pembelajaran berorientasi pada guru,

oleh karena itu paradigma belajar di

sekolah diarahkan lebih banyak pada

peserta didik sebagai subjek

Page 2: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 2

pembelajaran dan guru hanya bertindak

sebagai fasilitator.

Buku sekolah elektronik (BSE)

merupakan salah satu buku ajar yang

kini banyak digunakan diberbagai

sekolah Indonesia.BSE telah dibeli hak

ciptanya oleh Depdikbud, yang meliputi

buku teks berbagai mata pelajaran mulai

dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut

dalam bentuk digital dan dapat dicetak.

Beberapa keunggulan yang menjadikan

BSE lebih diminati guru daripada buku

ajar konvensional antara lain, BSE

mudah didapat dengan cara mengunduh

di situs resmi Depdikbud, kesesuaian isi

dengan kurikulum, tidak mengenal

kadaluwarsa, bahasanya mudah

dipahami, serta telah lulus uji dari

penilaian Badan Standarisasi Nasional

Pendidikan (BSNP) sebagai buku teks

yang layak digunakan dalam

pembelajaran.

Namun, dalam penggunaannya

di sekolah, BSE masih memiliki

kelemahan-kelemahan yang patut

disempurnakan.BSE yang dikemas

dalam bentuk buku digital atau e-book

belum memiliki nilai lebih

dibandingkan buku cetak yang banyak

beredar. Semestinya, BSE mampu

menampilkan simulasi-simulasi yang

interaktif dengan memadukan video,

animasi, audio, dan gambar Perpaduan

tersebut diharap dapat membantu

peserta didik untukmemvisualisasikan

suatu materi pelajaran yang bersifat

abstrak sehingga peserta didik dapat

memahami materi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi di

SMP Negeri 1 Winongan Kabupaten

Pasuruan, diperoleh informasi bahwa

peserta didik mengalami kesulitan

dalam memahami materi-materi yang

bersifat abstrak.Salah satu materi yang

bersifat abstrak dan kurang dipahami

oleh peserta didik adalah materi

deskripsi. Data hasil evaluasi peserta

didik pada materi ini pada tahun ajaran

2017/2018, menunjukkan bahwa 57%

peserta didik belum mencapai KKM

KD.

Berdasarkan observasi, sarana

dan prasarana penunjang pembelajaran

di SMPN 1 Winongan sudah memadai

seperti tersedianya LCD projector serta

laboratorium komputer.Pemanfaatan

multimedia berbasis komputer yang

dapat meningkatkan pemahaman peserta

didik terhadap materi yang dipelajari.

Oleh karena itu, seluruh guru

SMPN 1 Winongan dituntut untuk dapat

membuat media inovatif untuk

mengajar. Hasil wawancara dengan

guru Bahasa Indonesia menyebutkan

bahwa BSE Bahasa Indonesia SMP

digunakan sebagai acuan dalam

membuat media slide presentasi untuk

mengajar, bahkan terkadang guru

menampilkan secara langsung BSE

Bahasa Indonesia SMP versi digital

untuk mengajar di kelas. Penggunaan

BSE sebagai media untuk mengajar

dinilai lebih mudah dan praktis daripada

harus membuat slidepresentasi sebagai

media pembelajaran. Namun

kekurangannya adalah gambar-gambar

yang ditampilkan BSE belum dapat

memvisualisasikan konsep-konsep

materi yang disampaikan, sehingga

peserta didik sulit memahaminya.

Hasil permasalahan yang terjadi

di sekolah selama pengamatan peneliti

ketika observasi dan melakukan

penyebaran kuisioner kepada guru

maupun peserta didik, maka perlu

adanya alternatif media yang kreatif

daninovatif agar pembelajaran lebih

menarik. Media flipbook merupakan

salah satu alternatif media yang dapat

digunakan baik oleh guru maupun

peserta didik. Dalam media ini terdapat

simulasi yang dapat membantu peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Dalam buku Arsyad (2014:3)

dinyatakan bahwa media secara garis

besar adalah manusia, materi, atau

Page 3: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 3

kejadian yang membangun kondisi yang

membuat peserta didik mampu

memeroleh pengetahuan, keterampilan,

atau sikap.Menurut Gagne dan Brigg

(dalam Arsyad 2014:4) menyatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat

secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi

pelajaran.Association Of and

Communication Technologi, 1977

(AECT) (dalam Arsyad 2014:3)

memberi batasan tentang media sebagai

segala bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyampaikan pesan

atau informasi.

Ditemukan beberapa

permasalahan yang terkait dengan

pembelajaran bahasa Indonesia di SMP

Negeri 1 Winongan, diantaranya (1)

kurangnya minat peserta didik terhadap

pembelajaran bahasa Indonesia,

(2)media pembelajaran flipbook cetak

salah satunya kurang mampu untuk

menampilkan beberapa materi

menggunakan simulasi, sehingga

peserta didik menjadi bosan dan

monoton karena masihdisajikan dengan

analog (3) motivasi peserta didik

terhadap pelajaran bahasa

Indonesiakurang, (4) guru mengajar

yang masih sering menggunakan buku

cetak atau bukupaket, dan (5) peneliti

menemukan sarana di sekolah seperti

laboratorium komputer belum

dioptimalkan untuk menunjang

pembelajaran Bahasa Indonesia,karena

masih terbatas digunakan untuk

pelajaran TIK saja. Padahal dengan

kemampuan peserta didik yang tidak

asing dengan komputer bahwa internet

yangsemakin hari berkembang semakin

canggih, berbagai mata pelajaran dapat

merekapelajari secara mandiri dengan

adanya berbagai software yang

menawarkankemudahan dengan

sifatnya yang inovatif dan menarik.

Terlebih program flipbook yang

mempunyai tujuan untuk memudahkan

parapelaku pendidikan seperti guru

dalam menyampaikan dan menyajikan

materipelajaran secara lebih kreatif.

Menurut Ariani (2010:46)

menyatakan bahwa pemilihan tema

media pembelajaran flipbook

membantu meningkatkan pemahaman

peserta didik dan menarik bila

digunakan dan tujuan utama membuat

media pembelajaran flipbook

multimedia pembelajaran adalah demi

meningkatkan pemahaman peserta

didik, ini yang utama. Berdasarkan

uraian tersebut, peneliti

mengembangkan buku berbasis flipbook

dengan tema berkebudayaan lokal

Pasuruan memang dikhususkan untuk

dunia pendidikan, dengan tujuan untuk

memudahkan para pelaku pendidikan

seperti guru dalam menyampaikan dan

menyajikan materi pelajaran secara

lebih kreatif. Selain itu, program

flipbook ini juga memiliki fiture yang

lengkap karena di dalamnya biasa

dilengkapi dengan video, audio,

animasi, dan gambar, sehingga

memungkinkan peserta didik untuk

belajar lebih menyenangkan pada materi

deskripsi peserta didik kelas VII di

SMP Negeri 1 Winongan.

Deskripsi merupakan salah satu

teks yang terdapat dalampembelajaran

Bahasa Indonesia kelas VII SMP

kurikulum 2013 atau kurikulum

nasional. Menurut Dalman (2015:94)

karangan deskripsi adalah karangan

yang melukiskan atau menggambarkan

sesuatu objek atau peristiwa tertentu

dengan kata-kata jelas dan terperinci

sehingga si pembaca seolah-olah turut

merasakan atau mengalami langsung

apa yang dideskripsikan si penulisnya.

Teks deskripsi yang dibaca oleh peserta

didik akan membuatpembaca seolah-

olah dapat mendengar, melihat, atau

merasakan hal yang dipaparkan dalam

teks tersebut yang bertemakan

kebudayaan lokal Pasuruan akan

Page 4: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 4

memberi pengaruh positif untuk

membentuk karakter peserta didik. Oleh

karena itu, pendidikan karakter seorang

peserta didik akan lebih terbentuk

dengan memanfaatkan pesan yang

disampaikan dalam teks deskripsi yang

dibacanya.

Berkaitan dengan pendidikan

karakterbeberapa hal yang temaktub

pada Permendiknas No 23 tahun 2006

(dalam Sanjaya 2014:73) di antaranya

(1) mengamalkan ajaran agama yang

dianut sesuai dengan tahap

perkembangan remaja, (2) menunjukkan

sikap percaya diri, (3) mematuhi aturan-

aturan sosial yang berlaku dalam

lingkungan yang lebih luas, dan (4)

menghargai keberagaman agama,

budaya, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup nasional.

Dalam mencapai tujuan, proses

belajarmengajar tidak pernah lepas dari

suatu seni atau kiat mendidik.

Sumber belajar berupa media

pembelajaran flipbook teks deskripsi

berkebudayaan lokal Pasuruan

diharapkan dapat menarik perhatian dan

minat peserta didik sehingga termotivasi

untuk belajar mengenali kebudayaan di

lingkungan tempat tingggal dan belajar

untuk menguasai materi teks deskripsi.

Dengan demikian media pembelajaran

flipbook diduga mampu meningkatkan

kompetensi peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut manfaat

flipbook, apabila digunakan peserta

didik dalam pembelajaran mandiri,

khususnya pada teks deskripsi.

METODE

Penelitian ini merupakan jenis

penelitian dan pengembangan atau

Research and Development

(R&D).Pengembangkan dapat berupa

proses, produk, dan rangcangan

(Setyosari, 2015:216).

Dalam penelitian dan

pengembangan ini, produk yang

dikembangkan oleh peneliti yaitu

flipbook teks deskripsi berkebudayaan

lokal Pasuruan untuk peserta didik kelas

VII SMP Negeri 1 Winongan.Produk

media pembelajaran flipbook ini

dikembangkan dengan mengadaptasi

model pengembangan yang digagas

oleh Borg & Gall (dalam Setyosari,

2015: 237). Pemilihan model ini

didasarkan atas beberapa pertimbangan

peneliti; pertama, model Borg &Gall

merupakan model pengembangan yang

sering digunakan untuk menghasilkan

produk-produk pendidikan termasuk

media pembelajaran flipbook untuk

keperluan pembelajaran. Kedua, model

ini merupakan model prosedural;

artinya model ini memiliki alur berupa

urutan langkah-langkah prosedural yang

diikuti secara bertahap, lengkap dan

jelas dari awal sampai akhir.

Sebagai model prosedural, model

pengembangan yang digagas dan

dikembangkan oleh Borg&Gall (dalam

Setyosari, 2015:237) terdiri atas sepuluh

langkah pengembangan, yaitu: (1)

penelitian dan pengumpulan data

(research and information collecting),

(2) perencanaan (planning), (3)

pengembangan draf produk (develop

preliminary form of product), (4) uji

coba lapangan awal (preliminary field

testing), (5) merevisi hasil uji coba

(main product revision), (6) uji coba

lapangan (main field testing), (7) revisi

produk hasil uji lapangan (operasional

product revision), (8) uji pelaksanaan

lapangan (operasional field testing), (9)

revisi produk akhir (final product

revision), dan (10) diseminasi dan

implementasi (dissemination and

implementation). Kesepuluh langkah

pengembangan tersebut disederhanakan

kembali oleh peneliti menjadi empat

tahapan pengembangan, dan kemudian

dijadikan sebagai prosedur dalam

Page 5: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 5

pengembangan produk media

pembelajaran flipbook. Keempat

tahapan pengembangan tersebut, di

antaranya: (1) penelitian dan

pengumpulan informasi awal, (2)

pengembangan produk, (3) uji coba, dan

(4) pembuatan produk.

Hasil pengembangan produk berupa

media pembelajaran flipbook kemudian

diujicobakan. Uji coba produk dalam

penelitian ini dilakukan dalam dua

kategori, kategori pertama, yaitu uji

coba produk dengan melibatkan para

ahli dan praktisi, dan kategori yang

kedua, yaitu uji coba lapangan dengan

melibatkan peserta didik sebagai

pengguna produk media pembelajaran

flipbook. Uji coba produk pada dasarnya

bertujuan untuk mengetahui tingkat

kelayakan produk berdasarkan tiga

aspek kelayakan, yaitu:(1) kelayakan

pada aspek isi dan tujuan, (2) aspek

teknis, dan (3) aspek pembelajaran.

Subjek uji coba dalam penelitian

dan pengembangan ini melibatkan ahli

isi dan bahasa, ahli media, guru sebagai

praktisi, dan 24peserta didik kelas VII

SMP Negeri 1 Winongan sebagai

pengguna produk media pembelajaran

flipbook.

Jenis data yang diperoleh berupa

data kualitatif dan data kuantitatif.Data

kualitatif yakni data berupa catatan,

masukan, pendapat tertulis, dan juga

hasil lapangan yang diperoleh melalui

lembar instrumen penelitian.Sedangkan

data kuantitatif diperoleh dari lembar

angket yang diberikan kepada para ahli,

praktisi dan peserta didik sebagai

pengguna media pembelajaran flipbook.

Sesuai dengan jenis data yang ingin

diperoleh, maka instrumen

pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian dan pengembangan ini,

yaitu: (1) angket analisis kebutuhan

guru mata pelajaran bahasa Indonesia

untuk mengetahui informasi proses

pembelajaran selama ini,(2) angket

analisis kebutuhan yang digunakan

untuk mengetahui minat, motivasi, dan

kendala peserta didik dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi, (3)

angket validasi media pembelajaran

flipbook yang dibagikan kepada para

ahli dan praktisi, dan (4) angket

penilaian media pembelajaran flipbook

yang juga dibagikan kepada peserta

didik.

Data-data yang diperoleh dari hasil

uji coba produk kemudian dianalisis

dengan menggunakan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif.data berupa

catatan, masukan, pendapat dan hasil

wawancara dari para ahli, praktisi dan

peserta didik dianalisis dengan

pendekatan deskriptif kualitatif.

Sedangkan data dari hasil angket

dianalisis dengan teknik analisis

deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif

kuantitatif disajikan dalam distribusi

skor dan persentase terhadap kategori

skala penilaian yang telah ditentukan.

Setelah penyajian dalam bentuk

persentase, langkah selanjutnya

mendeskripsikan dan mengambil

kesimpulan tentang masing-masing

aspek penilaian.

Produk media pembelajaran

flipbook teks deskripsiberkebudayaan

lokal Pasuruan untuk peserta didik

kelas VII SMP Inidikatakan layak dan

dapat digunakan apabila

mencapaikriteria kelayakan dengan

rentang skala persentase 60%-100%.

HASIL PENGEMBANGAN

Pengumpulan Informasi Awal

Pengumpulan informasi awal

merupakan kegiatan pengembang

mencari dan mengoservasi subjek

penelitian. Tujuan tahap ini memeroleh

informasi awal sebelum

mengembangkan produk. Pada tahap ini

peneliti melakukan observasi sekolah,

kelas, dan melakukan penyebaran

angket kepada peserta didik untuk

Page 6: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 6

memeroleh informasi mengenai materi

dan media yang akan dikembangkan.

Potensi dan masalah yang

ditemukan dari hasil observasi terhadap

peserta didik dan guru di SMP Negeri 1

Winongan kabupaten Pasuruan, peneliti

mengadakan observasi pada bulan

Maret 2018. Ditemukan bahwa guru

belum ahli dalam mengemas media

invatif (PPT, Flash, Flipbook, dll), guru

menggunakan media PPT standar,

peserta didik tidak tertarik dengan

metode ceramah tanpa praktik langsung

sehingga memengaruhi semangat

belajar, dan materi teks deskripsi

memerlukan visualisasi yang jelas.

Selain potensi dan masalah yang

diidentifikasi, peneliti menggunakan

angket untuk guru dan peserta didik.

Angket sebelum disebarkan ke guru dan

peserta didik harus melalui tahapan

validasi untuk mengetahui kelayakan

angket. Menurut Setyosari (2015:243)

suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur. Artinya, instrumen itu dapat

mengungkap data dari valiabel yang

dikaji secara tepat. Peneliti memilih Dr.

Ahmad Tabrani, M.Pd. dosen Bahasa

dan Sastra Indonesia untuk menjadi

validator instrumen penelitian.

Hasil validasi diperoleh skor

lembar validasi instrumen berjumlah 1

kategori sangat sesuai dengan

persentase 8%, 12 sesuai dengan

persentase 92%, 0 kurang sesuai dengan

persentase 0%, dan 0 tidak sesuai

dengan persentase 0%. Berdasarkan

kriteria pedoman penilaian yang telah

ditentukan dapat disimpulkan bahwa

angket analisis instrumen yang akan

disebar kebeberapa pihak dinyatakan

sangat sesuai, sehingga angket tersebut

layak untuk digunakan tanpa revisi.

Data analisis kebutuhan guru

diperoleh dari respon guru mengenai

kebutuhan apa saja yang diinginkan

oleh guru untuk menunjang peningkatan

belajar peserta didik terhadap media

pembelajaran flipbook berkebudayaan

lokal Pasuruan. Tujuan analisis

kebutuhan yaitu untuk merumuskan

tujuan pembelajaran serta analisis tugas

yang harus dilaksanankan dan dukungan

serta hambatan terhadap proses belajar

(Prawiradilaga 2008:27). Pada analisis

kebutuhan guru, pengembang membuat

20 pernyataan yang diberikan kepada

guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1

Wnongan dengan jumlah 2 guru.

Hasil analisis kebutuhan guru

sebelum media pembelajaran flipbook

berkebudayaan lokal Pasuruan

diterapkan kepada peserta didik

menyatakan bahwa guru membutuhkan

media pembelajaran flipbook

berkebudayaan lokal Pasuruan dengan

persentase 80% sangat setuju dan 20%

setuju. Selain analisis kebutuhan guru,

dibutuhkan juga data kebutuhan peserta

didik. Analisis kebutuhan adalah

penelusuran tentang proses belajar,

kebutuhan peserta didik seta harapan

yang harus dicapai dalam proses belajar

lanjutan (Prawiradilaga 2008:27).

Hasil analisis kebutuhan yang

dilakukan oleh peserta didik memiliki

rata-rata sangat setuju (SS) 59%, setuju

(S) 41%, kurang setuju (KS) 0%, dan

tidak setuju (TS) 0% dari jumlah 20

pernyataan.

Dari hasil analisis kebutuhan

guru dan peserta didik dilakukan untuk

memeroleh data tentang kebutuhan guru

dan peserta didik terhadap pengembang-

an media pembelajaran berbasis

flipbook teks deskripsi berkebudayaan

lokal Pasuruan kelas VII SMP Negeri 1

Winongan. Data diambil sebelum

pelaksanaan validasi materi dan validasi

media.

Dari hasil analisis angket guru

dan peserta didik kelas VII SMP

Negeri 1 Winongan, maka diperoleh

kesimpulan bahwa (1) dalam

pembelajaran bahasa Indonesia guru

Page 7: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 7

hanya menggunakan strategi belajar

yang kurang kreatif sehingga peserta

didik merasa jenuh di kelas, (2) guru

mengajar hanya menggunakan buku

cetak seperti bahan ajar, modul, dan

tidak pernah menggunakan media

pembelajaran elektronik sebagai

penunjang proses belajar mengajar, (3)

peserta didik sangat setuju dengan

pembelajaran yang lebih menyenangkan

jika disajikan media pembelajaran yang

variatif, (4) peserta didik membutuhkan

pembelajaran dengan menggunakan

media elektronik untuk menunjang

pembelajaran yang menarik serta

mengasah kemampuan peserta didik

tentang TIK, (5) peserta didik

menginginkan media pembelajaran

elektronik dalam pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya materi teks

deskripsi, (6) peserta didik sangat setuju

dengan adanya flip book karena minat

belajar semakin bertambah dan

dianggap lebih menarik, dan (7) peserta

didik menginginkan pemahaman

tentang kebudayaan Pasuruan yang

perlu dipublikasikan melalui

pembelajaran teks deskripsi.

Pengembangan Produk

Tujuan pada tahap ini untuk

menghasilkan sebuah bahan

pembelajaran berupa flipbook yang

sudah direvisi berdasarkan masukan

dari para ahli. Tahap ini meliputi

validasi uji ahli materi dan bahasa serta

ahli media dan perancang pembelajaran.

Pengembang menggunakan validasi ahli

isi dan bahasa atau materi relevan

dengan pendapat Prawiradilaga

(2007:26) bahwa validasi materi

adalahorang yang bertanggung jawab

untuk memvalidasi materi yang

disampaikan. Selain itu, mengetahui

sumber-sumber belajar lain yang

diperlukan sesuai dengan bidang

keilmuannya. Ia juga berhak untuk

‘meluruskan’ materi yang diberikan

oleh pengajar.

Menurut Sugiyono (2012:302)

bahwa validasi produk dapat dilakukan

dengan cara menghadirkan beberapa

pakar atau tenaga ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai produk

baru yang dirancang. Pada tahap ini

validator yang dipilih peneliti adalah

dosen dari pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia sebagai uji ahli isi dan

bahasa yaitu dosen yang memang

dipilih yang ahli dalam kemampuan

tersebut dan sebagai ahli media yaitu

tenaga ahli yang memiliki kemampuan

dalam hal mengoperasikan media serta

mendalami dibidangnya. Selanjutnya

ahli praktisi yaitu guru bahasa Indonesia

kelas VII di SMP Negeri 1 Winongan.

Berdasarkan pengembangan

produk flipbook yang telah dilakukan

didapatkan data penilaian dari beberapa

ahli dan uji coba produk. Menurut

Reigeluth (dalam Prawiradilaga 2007)

menyatakan bahwa pengembangan

pembelajaran merupakan proses

pelaksanaan di lapangan dari apa yang

sudah diselesaikan dalam disain. Jadi,

disain adalah kisi-kisi (blueprint) yang

masih harus divalidasikan ketepatannya.

Sejalan dengan pernyataan tersebut

pengembang melakukan validasi produk

kepada ahli isi dan bahasa dan ahli

media.

Menurut Prawiradilaga

(2008:26) menyatakan bahwa ahli

materi adalah orang yang bertanggung

jawab memvalidasi materi yang

disampaikan. Pengembang

menggunakan istilah ahli isi dan bahasa

sebagai ahli materi. Ahli isi dan bahasa

terdiri dari satu dosen Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia yang sudah

berpendidikan S-2 jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada

pengembangan ini yang menjadi

validator ahli isi dan bahasa adalah Dr.

Abdul Rani, M.Pd. yang merupakan

Page 8: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 8

dosen bahasa Indonesia Pascasarjana

Universitas Islam Malang. Selain itu,

beliau mahir dibidang pembuatan media

pembelajaran secara tidak langsung

beliau ahli pada isi dan bahasa pada

media pembelajaran tersebut, maka dari

itu peneliti memilih beliau menjadi

validator ahli isi dan bahasa flipbook

berkebudayaan lokal Pasuruan teks

deskripsi.

Secara keseluruhan hasil analisis

data validasi ahli isi dan bahasa dilihat

dari skala penilaiannya yaitu 0% tidak

sesuai, 0% kurang sesuai, 80% sesuai,

dan 20% sangat sesuai.

Pada analisis tahap kedua ini

data diperoleh dengan cara memberikan

angket penilaian yang berisi pernyataan-

pernyataan tentang kesesuaian

rancangan produk flipbook

berkebudayaan lokal Pasuruan teks

deskripsi yang dikembakan oleh

peneliti. Validator media memeriksa

dari beberapa aspek yang tersedia

terkait pengembangan flipbook dengan

mengisi lembar validasi sesuai dengan

penyataan yang tersedia.

Ahli media adalah orang yang

mahir dengan perancangan atau

pembuatan media pembelajaran dengan

berbagai program yang dipakai untuk

mengemas media pembelajaran secara

inovatif. Validator ahli media pada

pengembangan ini adalah Syaiful Rizal,

S.Kom. beliau berpendidikan S-1

jurusan teknik informatika desain grafis

di STMIK ASIA Malang. Peneliti

memilih Syaiful Rizal, S.Kom. karena

beliau ahli dibidang media

pembelajaran dan mendalami desain

grafis selama 4 tahun, sehingga

kemahiran pembuatan media sudah ada

pada diri beliau.

Secara keseluruhan hasil analisis

data validasi ahli isi dan bahasa dilihat

dari skala penilaiannya yaitu 0% tidak

sesuai, 0% kurang sesuai, 25% sesuai,

dan 75% sangat sesuai.

Hasil validasi dari ahli media

yang telah dianalisis dapat ditentukan

bahwa (1) aspek kemenarikan dan

kemudahan memahami media

pembelajaran dari hasil persentase 80%

artinya aspek kemenarikan dan

kemudahan memahami media

pembelajaran termasuk dalam kriteria

sangat baik, (2) aspek kelayakan

penyajian pembelajaran dari hasil

persentase 80% artinya aspek kelayakan

penyajian pembelajaran termasuk dalam

kriteria sangat baik, (3) aspek kualitas

fisik media dari hasil persentase 92%

artinya aspek kualitas fisik media

termasuk dalam kriteria sangat baik, dan

(4) aspek penggunaan media

pembelajaran dari hasil persentase 92%

artinya aspek penggunaan media

pembelajaran termasuk dalam kriteria

sangat baik.

Hasil analisis keseluruhan

berjumlah empat aspek dalam validasi

ahli media dengan persentase kevalidan

adalah 86% artinya ahli media dalam

media pembelajaran flipbook berbasis

kebudayaan lokal Pasuruan termasuk

kriteria sangat valid, sehingga flipbook

berbasis kebudayaan lokal Pasuruan

teks deskripsi dapat digunakan tanpa

revisi

Uji Coba Produk

Pada tahap ini peneliti

melakukan uji coba produk di SMP

Negeri 1 Winongan dengan subjek uji

coba yaitu guru sebagai ahli praktisi dan

peserta didik. Peneliti melakukan uji

coba dengan menggunakan instrumen

berupa kuisioner untuk ahli praktisi dan

peserta didik dengan tujuan

mendapatkan data dari kualitas media

yang dikembangkan. Uji coba ini

dilakukan oleh 2 guru bahasa Indonesia

sebagai ahli praktisi dan 24 peserta

didik kelas VII SMP Negeri 1

Winongan. Tanpa membedakan

Page 9: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 9

kemampu-an yang dimiliki peserta

didik.

Analisis data dari validator ahli

praktisi pertama adalah guru bahasa

Indonesia kelas VII di SMP Negeri 1

Winongan Ibu Titik Setyowati, S.Pd.

Dari diagram di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa persentase penilaian

dari validator yaitu 0% tidak sesuai, 0%

kurang sesuai, 27% sesuai, dan 73%

sangat sesuai.

Analisis peraspek data validasi

oleh ahli praktisi pertama diperoleh

interpretasi bahwa (1) aspek isi dan

tujuan dari hasil persentase 94% artinya

aspek isi dan tujuan termasuk dalam

kriteria sangat baik, (2) aspek teknis

dari hasil persentase 90% artinya aspek

teknis termasuk dalam kriteria sangat

baik, dan (3) aspek pembelajaran dari

hasil persentase 100% artinya aspek

pembelajaran termasuk dalam kriteria

sangat baik.

Analisis data dari validator ahli

praktisi kedua adalah guru bahasa

Indonesia kelas VII di SMP Negeri 1

Winongan Ibu Ani Susanti, S.Pd. Dari

diagram di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa persentase penilaian dari

validator yaitu 0% tidak sesuai, 0%

kurang sesuai, 0% sesuai, dan 100%

sangat sesuai.

Ahli praktisi kedua diperoleh

interpretasi bahwa (1) aspek isi dan

tujuan dari hasil persentase 100%

artinya aspek isi dan tujuan termasuk

dalam kriteria sangat baik, (2) aspek

teknis dari hasil persentase 100%

artinya aspek teknis termasuk dalam

kriteria sangat baik, dan (3) aspek

pembelajaran dari hasil persentase

100% artinya aspek pembelajaran

termasuk dalam kriteria sangat baik.

Dari interpretasi tersebut dapat

disimpulkan bahwa hasil analisis valid

dan tidak perlu diadakan revisi serta

dapat digunakan.

Menurut Djamarah (2013:128)

menyatakan bahwa faktor yang perlu

diperhatikan dalam memilih media

pengajaran adalah objektivitas. Untuk

menghindari pengaruh unsur

subjektivitas guru, alangkah baiknya

apabila dalam memilih media

pengajaran itu guru meminta pandangan

atau saran dari teman sejawat, dan/atau

melibatkan siswa.

Sejalan dengan pendapat di atas,

pada tahap ini peneliti menggunakan

instrumen berupa angket respon dari

peserta didik setelah menggunakan

media pembelajaran berupa flipbook

berkebudayaan lokal Pasuruan.

Validator yang dijadikan untuk

mengetahui kevalidan media tersebut

tersebut adalah 24 peserta didik kelas

VII SMP Negeri 1 Winongan dengan

penggabungan kemampuan tinggi,

kemampuan sedang, dan kemampuan

rendah. Pengembang tidak membedakan

kemampuan peserta didik, pengembang

menganggap kemampuan peserta didik

dalam satu kelas sama. Hasil informasi

yang didapatkan untuk melihat

kevalidan media pembelajaran berupa

berupa flipbook berkebudayaan lokal

Pasuruan oleh pengguna sebagai berikut

Peserta didik sebagai validator

pengguna menyukai pembelajaran

dengan media flipbook berkebudayaan

lokal Pasuruan. Salah satu manfaat yang

didapat sesuai saran dan komentar

pengguna no 4, 14, 17, dan 20 yaitu

mereka menyukai dan merasa senang

saat menggunakan media flipbook

berkebudayaan lokal Pasuruan dengan

bantuan elektronik (komputer), selain

itu mereka mengenal lebih dalam

tentang kebudayaan lokal Pasuruan

secara luas yang mencakup tradisi,

tarian, tempat bersejarah, dan kuliner

khas Pasuruan.

Nilai latihan soal teks deskripsi

semua peserta didik dengan jumlah 24

memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan

Page 10: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 10

minimal (KKM). Ketentuan KKM

kurikulum 2013 bahasa Indonesia kelas

VII adalah 70. Latihan soal yang

diberikan berjumlah 20 nomor dan tiap

nomor memiliki 5 skor. Jika 20 nomor

benar, maka nilai yang didapatkan 100.

Dari 24 peserta didik memiliki total

nilai 2.105 dengan rata-rata 87,70

dibulatkan menjadi 88, maka tabel nilai

di atas dapat disimpulkan bahwa

pemahaman peserta didik setelah

menggunakan media pembelajaran

flipbook teks deskripsi berkebudayaan

lokal Pasuruan memiliki rata-rata sangat

baik.

Pembuatan Produk Akhir

Pembuatan produk akhir adalah

kajian produk akhir berisi media

pembelajaran flipbook teks deskripsi

berkebudayaan lokal Pasuruan yang

telah dikembangkan serta telah direvisi

berdasarkan saran dan komentar dari

para ahli. Hasil revisi produk akhir

media pembelajaran yaitu sampul buku

pada halaman awal flipbook ketika

dijalankan tampilan awal berupa sampul

buku (cover) berupa beberapa gambar

kebudayaan lokal Pasuruan yang terdiri

dari tradisi, tarian, peninggalan

bersejarah, dan kuliner khas Pasuruan.

Sampul buku disajikan dengan warna

cerah dan bernuansa segar. Pemilihan

warna disesuaikan dengan tingkat

peserta didik yang menyukai warna

kontras. Selain itu disertai dengan judul

buku dan tingkat pendidikan. Di

halaman terakhir ditampilkan sampul

belakang buku yang selaras dengan

sampul depan buku.

Kata pengantar pada flipbook

teks dekripsi berkebudayaan lokal

Pasuruan memuat tentang ucapan terima

kasih kepada beberapa pihak dan

memuat pemahaman singkat tentang

manfaat flipbook, petunjuk penggunaan

media pembelajaran flipbook teks

deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan

memuat tentang langkah-langkah

penggunaan media secara terarah, peta

konsep media pembelajaran flipbook

teks deskripsi berkebudayaan lokal

Pasuruan berupa e-MindMaps berupa

Kompetensi Inti (KI) dan kompetensi

dasar (KD) teks deskripsi yang akan

dipelajari untuk menekankan

pemahaman kepada pengguna, tujuan

pembelajaran berisi kompetensi dasar

(KD) dan tujuan tiap KD memuat

tentang pembahasan pada kajian materi

yang diterapkan, materi yang disajikan

pada flipbook mencakup 4 kompetensi

dasar (KD) materi teks deskripsi. Setiap

KD pengembang mengemas dengan tiap

unit, jadi dalam flipbook memiliki 4

unit. Tiap KD pengembang menyajikan

tes untuk mengasah pemahaman peserta

didik berkaitan dengan materi yang

telah dipelajari.

Latihan soal yang disajikan pada

flipbook memuat uji kompetensi soal-

soal latihan yang berkaitan dengan

materi dari 4 KD yang telah dipelajari

sebelumnya. Bertujuan untuk mengasah

pemahaman secara keseluruhan tentang

materi teks deskripsi, daftar pustaka

pada media pembelajaran flipbook teks

deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan

yaitu daftar referensi yang digunakan

oleh pengembang untuk melengkapi

komponen-komponen yang ada pada

materi tersebut, dan Isi profil pada

media pembelajaran flipbook teks

deskripsi berkebudayaan lokal Pasuruan

memuat tentang daftar riwayat

pengembang sampai pendidikan

terakhir.

KAJIAN PRODUK DAN SARAN

Kajian Produk

Produk yang dikembangkan

dengan aplikasi flipbook teks deskripsi

berkebudayaan lokal Pasuruan terdiri

dari sampul buku, kata pengantar,

petunjuk penggunaan, peta konsep yang

memuat kompetensi inti (KI) dan

Page 11: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 11

kompetensi dasar (KD), tujuan

pembelajaran, materi berisi 4 KD teks

deskripsi yaitu 3.1, 3.2, 4.1, dan 4.2.,

daftar pustaka, dan profil.

Pengembangan flipbook menggunakan

teori Borg & Gall yang terdiri dari

beberapa tahapan, yaitu (1) penelitian

dan pengumpulan informasi awal, (2)

mengembangkan produk awal, (3) uji

coba produk, dan (4) membuat produk

akhir. Sampul buku elektronik ini

dikemas dari aplikasi coreldraw, selain

itu peta konsep yang ditampilkan

menggunakan aplikasi eMindMaps dan

media pembelajaran dikemas

menggunakan aplikasi flipbook.

Penelitian dan pengembangan ini

menghasilkan produk media

pembelajaran flipbookteks

deskripsiberkebudayaan lokal

Pasuruan.Produk ini dikembangkan

sebagai salah satu alternatif sumber

belajar bagi peserta didik untuk

membantu mereka dalam memahami

sampai memproduksi teks deskripsi

yang memiliki kelengkapan struktur dan

fitur bahasa.Setiap komponen materi

pada media ini diintegrasikan dengan

kebudayaan lokal Pasuruan, sehingga

peserta didikmengetahui budaya di

tempat tinggalnya. Dengan menerapkan

tema tersebut diharapkan ada kesadaran

yang dimiliki peserta didik untuk

membantu menjaga dan melestarikan

kebudayaan lokal Pasuruan yang

meliputi: tradisi, kesenian, tempat

bersejarah, dan makanan khas.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Media pembelajaran flipbook yang

dikembangkantelah memenuhi kriteria

kelayakan, baik kelayakan pada aspek

isi dan tujuan, aspek teknis, dan aspek

pembelajaran. Hasil Analisis data

validasi produk oleh para ahli dan

praktisi menunjukkan bahwa media

pembelajaran flipbook teks

deskripsiberkebudayaan lokal Pasuruan

dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, khususnya pada

pembelajaran teks deskripsi.

Selain itu, produk media

pembelajaran flipbookteks deskripsiber-

kebudayaan lokal Pasuruanjuga

diujicoba-kan secara terbatas dengan

melibatkan peserta didik sebagai

pengguna produk flipbook.Hasil uji

coba lapangan menunjukkan bahwa

produk flipbook menurut peserta didik

sangat layak untuk digunakan.

Saran

Flipbook teks deskripsi ber-

kebudayaan lokal Pasuruan dapat

digunakan sebagai bahan ajar berupa

buku elektronik kelas VII karena

flipbook ini dikembangkan berdasarkan

kurikulum 2013 sesuai kebutuhan di

sekolah. Dapat dimanfaatkan oleh guru

dan peserta didik. Bagi guru dapat

digunakan sebagai media pembelajaran

yang dilakukan oleh guru secara

kondusif. Sedangkan bagi peserta didik

dapat digunakan sebagai bahan belajar

secara mandiri maupun berkelompok

untuk mengasah pemahaman peserta

didik terhadap materi teks deskripsi

dengan empat kompetensi dasar (KD).

Flipbook dikembangkan berdasar-kan

kurikulum 2013 edisi revisi. Selain itu,

diharapkan hasil belajar peserta didik

pada teks deskripsi dapat berpengaruh

lebih meningkat dari sebelumnya.

DAFTAR RUJUKAN

Ariani, Niken dan Haryanto, Dany.

2010. Pembelajaran Multimedia

di Sekolah Pedoman

Pembelajaran Inspiratif,

Konstruktif, dan Prospektif.

Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Arsyad, Azhar. 2014. Media

Pembelajaran. Jakarta: Rajawali

Pers.

Page 12: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 12

Dalman, H. 2015. Keterampilan

Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain,

Aswan. 2013. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.2014. Buku Peserta

didik Bahasa Indonesia Ekspresi

Diri dan Akademik edisi Revisi

2014. Jakarta: Pusat Kurikulum

dan Pembukuan, Balitbang

Kemdikbud.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008.

Prinsip Disain Pembelajaran.

Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi

Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.

Setyosari, Punaji. 2015. Metode

Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono.2014.Metode Penelitian

Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 13: PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS … · NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _____ Halaman 1 PENGEMBANGAN FLIPBOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 13