pengembangan fisik motorik halus melalui permainan...

125
PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH DI KELOMPOK A RA MASYITOH KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NISWA ULYA RAHMAWATI NIM 116-14-017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 25-Mar-2020

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI

PERMAINAN PLAYDOUGH DI KELOMPOK A

RA MASYITOH KALIBENING SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

NISWA ULYA RAHMAWATI

NIM 116-14-017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH
Page 3: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

iii

Page 4: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

iv

Page 5: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

MOTTO

Page 6: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Yaqin, ikhlas dan istiqomah

Istiqomah dalam ibadah dalam taat kepada Alloh, dan hanya kepada Alloh

sebaik-baiknya pemberi pertolongan

Niswa Ulya Rahmawati

Page 7: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Keluarga besar Bapak Khoirun dan Budi Utami yang senantiasa mendo'akan,

yang telah memberikan dukungan spiritual dan kasih sayang.

2. Emak Mertua Ibu Siti Khabibah yang senantiasa mendukung dan mendoakanku.

3. Suamiku tercinta M.Roikhudin Mahbub yang telah memberi dukungan spiritual,

material dan kasih sayang yang tak henti-hentinya menyemangatiku dan selalu

mendoakanku.

4. Buah hatiku tercinta Fatih, Aisyah dan Mahyan yang senantiasa menjadi sumber

penyemangatku.

5. Kakak ipar dan adik-adik semua yang selalu mendukung.

6. Keluarga besar Pondok Pesantren Ittihadul Asna.

7. Teman-teman seperjuangan, satu kelas PIAUD IAIN Salatiga Angkatan 2014

yang selalu memberikan motivasi.

8. Bapak dan ibu Dosen yang selalu membimbing dengan sabar.

Page 8: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya skripsi

dengan judul Pengembangan Fisik Motorik Halus Melalui Permainan Playdough di

Kelompok A RA Masyitoh Kalibening Tahun Pelajaran 2017/2018 telah selesai.

Shalawat salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi

Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT.

Penulisan ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada:

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini dan Dosen Pembimbing yang selalu sabar membimbing, serta

mengorbankan waktu, tenaga seta fikiran untuk membimbing penulisan

Skripsi hingga akhir.

4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan

kepada penulis.

5. Dewan Guru RA Masyithoh Kalibening yang telah membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian dari awal hingga selesai.

6. Siswa-siswi RA Masyithoh Kalibening yang sudah berkenan menjadi subjek

penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.

Page 9: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

7. Segenap keluarga tercinta yang selalu mendoakan.

8. Teman-teman PIAUD angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih.

Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik

dalam isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun penulis harapkan

bagi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang budiman. Amin.

Salatiga, 16 Juli 2018

Penulis

Page 10: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

ABSTRAK

Rahmawati,Niswa Ulya. 2018Pengembangan Fisik Motorrik Halus Melalui

Permainan Playdough di Kelompok A RA Masyitoh Kalibening Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan

Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing :Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

Kata kunci: Fisik Motorik Halus, Permainan Playdough

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan fisik motorik halus

melalui permainan playdough pada anak usia dini di RA Masyitoh Kalibening

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian yang dilakukan menggunakan

metode penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5

tahun yang yang bergabung dalam kelompok A dan berjumlah 22 anak. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang terdiri dari lembar

observasi guru dan lembar observasi anak, dokumentasi, serta hasil karya. Analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif.

Hasil dari pengembangan fisik motorik halus melalui permainan playdough

pada anak kelompok A di RA Masyitoh Kalibening tahun pelajaran 2017/2018

mengalami peningkatan perkembangan dalam setiap siklusnya, yaitu pra siklus

sebesar 0 %, sedangkan hasil dari pelaksanaan pembelajaran siklus I sebesar 41%,

hasil masih di bawah standar yang diharapkan yang diharapkan, kemudian

dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II meningkat

menjadi 95%. Adapun KKM (kriteria ketentuan minimal) nilai yang ideal adalah

85%, bilamana PTK ini dinyatakan berhasil jika nilai anak yang telah mencapai

KKM (kriteria ketentuan minimal) ketuntasan 85%. Hal ini membuktikan bahwa

permainanplaydough dapat mengembangkan fisik motorik halus pada anak

kelompok A di RA Masyitoh Kalibening. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

di laksanakan maka direkomendasikan kepada guru hendaknya dapat memfasilitasi

dan memotivasi anak sesuai dengan kebutuhan perkembangan fisik motorik

halusnya.

Page 11: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv

MOTTO…………………………………………………………………… . v

PERSEMBAHAN………………………………………… .......................... vi

KATA PENGANTAR………………………………………… ................... vii

ABSTRAK………………………………………… ..................................... ix

DAFTAR ISI………………………………………… .................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR .......................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………… .................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 7

Page 12: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................... 9

F. Metode Penelitian ........................................................................ 10

G. Sistematika Penulisan.................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................................. 17

1. Pengembangan fisik motorik halus........................................ . 17

2. Kajian materi penelitian ......................................................... 31

B. Kajian Pustaka ............................................................................. 37

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian……………. .................................... 42

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ...................................................... 54

1. Hasil pra siklus........................................................................ 54

2. Deskripsi pelaksanaan siklus I................................................ 55

3. Deskripsi pelaksanaan siklus II............................................... 60

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Siklus I ......................................................................... 68

B. Deskripsi Siklus II........................................................................ 72

C. Pembahasan.................................................................................. 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 77

B. Saran ........................................................................................... 77

Page 13: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Riwayat Hidup Penulis

Page 14: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketentuan Penilaian Kemampuan Motorik Halus dengan Bermain

Playdough ................................................................................... 9

Tabel 3.1 Daftar Guru RA Masyitoh RA Kalibening Berdasarkan Data Guru Tahun

2017/2018.................................................................................... 49

Tabel 3.2 Data Pendidik dan Data Tenaga Kependidikan ............................. 49

Tabel 3.3 Data Siswa RA Masyitoh Kalibening dalam Tiga Tahun Terakhir 50

Tabel 3.4 Daftar Siswa RA Masyitoh Berdasarkan Daftar Buku Induk dan Buku

Absen Kelas Tahun Ajaran 2017/2018 ......................................... 50

Tabel 3.5 Data Sarana Prasarana Pendukung ................................................ 52

Tabel 3.6 Hasil Penilaian Pra Siklus .............................................................. 54

Tabel 4.1 Ketentuan Nilai Lembar Kerja Anak ............................................. 66

Tabel 4.2 Indikator yang diamati Tiap Siklus ................................................ 67

Tabel 4.3 Hasil Penilaian pada Siklus I ......................................................... 68

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru Siklus I .................................................... 70

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I................................................... 71

Tabel 4.6 Hasil Penilaian pada Siklus II ....................................................... 72

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ................................................... 74

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ................................................. 75

Tabel 4.9 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai Prosentase Keberhasilan

Rata-rata Kelas Per Siklus ............................................................. . 75

Page 15: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart ........... 11

Grafik 3.1 Grafik Pertumbuhan Jumlah Siswa Per Kelas Per Tahun ............ 53

Grafik 3.2 Grafik Pertumbuhan Siswa Per Tahun ......................................... 53

Gambar 4.1 Diagram Pengembangan Fisik Motorik Halus ........................... 78

Page 16: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 Indikator Tiap Siklus yang Diamati

Lampiran 6 Lembar Observasi

Lampiran 7 Wawancara

Lampiran 8 Cacatan Lapangan

Lampiran 9 RPPH

Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 11 SKK

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup

Page 17: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taman Kanak-kanak merupakan salah satu awal pendidikan formal

yang dikenal setelah keluarga dirumah. Orang tua adalah guru yang pertama

bagi anaknya sebelum memasuki pendidikan di taman kanak-kanak. TK

mempunyai tujuan untuk membimbing dan mengembangkan semua aspek

yang dimiliki menuju langkah awal pendidikan dasar melalui belajar sambil

bermain, memberikan pembinaan bagi anak melalui rangsangan, motivasi

pendidikan, membantu perkembangan jasmani, rohani anak agar tumbuh

secara maksimal dengan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan

anak.

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sisdiknas bahwa

pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belaja rdan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan di dalam diri, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut pakar psikologi, anak usia dini merupakan masa yang tepat

untuk melakukan pendidikan. Sebab, pada masa ini anak sedang mengalami

proses pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa. Anak belum memiliki

pengaruh negatif yang banyak dari luar atau lingkungan sehingga orang tua

maupun pendidik akan jauh lebih mudah dalam mengarahkan dan

membimbing anak.

Page 18: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Pandangan agama Islam, anak merupakan amanah atau titipan Allah

SWT, yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh

setiap orang tua.

Rasulullah SAW, bersabda:

قل رسىل هللا صلى هللا عليو و سلم : ما من مى لى د اال عن ابى بردة قا ل :

سا نو )متفق عليو(يى لد را نو او يمج على ا لفطر ة فا بىاه يهى دا نو او ينص

Artinya: Dari Abi Burda r.a, berkata, Rasulullah SAW bersabda tidaklah

dilahirkan seorang anak melainkan atas dasar fitrah, maka orang tuanyalah

yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi.(HR.

Mutaffaqun „alaih - HR. Bukhori no 1296 dan HR. Muslim no 4803)

Sejak lahir anak telah diberikan berbagai potensi yang dapat

dikembangkan sebagai penunjang kehidupannya di masa depan. Bila potensi

yang dimiliki anak tidak diperhatikan, makanan si anak akan mengalami

hambatan-hambatan dalam pertumbuhan maupun perkembangan.

Pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang

masuk dalam rentang usia 0 – 6 tahun. Menurut kajian rumpun ilmu

Pendidikan Anak Usia Din idan penyelenggaraannya di beberapa Negara

Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan sejak 0-8 tahun. (Hasan, 2010:17).

Pendapat lain menyebutkan bahwa anak usia dini ialah kelompok anak

yang beradadalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik,

dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik

halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan

kecerdasan spiritual), social emosional (sikap dan perilaku serta agama),

bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan anak.

Page 19: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

The golden Age adalah masa keemasan seorang anak, yaitu masa

ketika anak mempunyai banyak potensi yang sangat baik untuk

dikembangkan. Anak usia dini memegang peranan penting karena

perkembangan otak manusia mengalami lompatan dan berkembang sangat

pesat, yaitu mencapai 80%. Ketika dilahirkan di dunia, telah mencapai

perkembangan otak 25% sampai usia 4 tahun perkembangannya mencapai

50%, dan sampai 8 tahun mencapai 80%, selebihnya berkembang sampai usia

18 tahun (Mulyasa, 2012:2).

Perkembangan motorik anak usia dini ditingkatkan melalui kegiatan

yang terkoordinasi antara susunan saraf, otot, dan otak. Perkembangan fisik

motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat

saraf, dan otot yang terkoordinasi. Gerak tersebut berasal dari perkembangan

refleks dan kegiatan yang sudah ada sejak lahir. Dengan demikian, sebelum

perkembangan gerak motorik ini mulai berproses, maka anak tetap tak

berdaya. Kondisi ketidakberdayaan tersebut berubah secara cepat 4 atau 5

tahun pertama kehidupannya.

Perkembangan fisik motorik anak dibagi menjadi dua, yaitu

perkembangan fisik motorik kasar dan perkembangan fisik motorik halus.

Fisik motorik kasar cenderung dilakukan oleh otot-otot besar dan

menghasilkan gerakan tubuh yang lebih besar seperti berlari dan melompat.

Sedangkan fisik motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot

halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan

untuk belajar dan berlatih. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar

anak bisa berkembang dengan optimal. Keterampilan fisik motorik halus tidak

terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhan koordinasi mata

dan tangan yang cermat, seperti menulis, menggunting, mewarnai, menjahit,

menganyam, serta menajamkan pensil dengan rautan pensil (Sujiono, 2011).

Anak sebagai peserta didik untuk menjadi jiwa yang tangguh, mandiri

dan kreatif. Untuk itu penyelenggaraan program pendidikan akan lebih

menitik beratkan pada perkembangan peserta didik dalam kegiatan belajar

Page 20: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

mengajar di sekolah. Anak memerlukan kegiatan yang menyenangkan dalam

proses pembelajaran, bagi anak bermain merupakan sarana belajar bagi

mereka. Bermain merupakan proses persiapan diri untuk memasuki dunia

selanjutnya dan merupakan cara untuk mengembangkan berbagai aspek

perkembangan anak seperti aspek kognitif, social, emosi dan fisik motorik.

Dengan kegiatan bermain anak akan terstimulasi untuk berkembang dengan

baik. Bermain bagi anak adalah mutlak diperlukan untuk mengembangkan

daya cipta, imajinasi, perasaan, kemauan, motivasi dalam suasana riang

gembira.

Melalui bermain anak dapat mengembangkan fisik motorik baik

motorik kasar maupun motorik halus. Dalam permainan motorik kasar adanya

gerakan-gerakan yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar, seperti

berjalan, melompat, berlari dan melempar, sedangkan dalam permainan

motorik halus melatih koordinasi otot tangan dalam beraktivitas seperti

bermain playdough, melipat, menggunting, meronce, meremas dan

sebagainya.

Playdough merupakan salah satu alat permainan edukatif yang aman

untuk anak dan dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak usia

dini. Membuat playdough dapat melatih fisik motorik halus anak usia dini.

Anak-anak dapat menggunakan tangan dan peralatan untuk membentuk

adonan melalui pengalaman tersebut, anak-anak mengembangkan koordinasi

mata, tangan dan ketangkasan serta kekuatan tangan yang dapat menstimulasi

perkembangan motorik anak untuk menulis dan menggambar.

Permainan playdough adalah salah satu aktivitas yang bermanfaat

untuk perkembangan otak anak. Dengan bermain playdough, anak tidak hanya

Page 21: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

memperoleh kesenangan, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan

perkembangan otaknya. Dengan playdough, anak-anak bisa membuat bentuk

apa pun dengan cetakan atau dengan kreativitasnya masing-masing (Haryani,

2014:59).

Hasil studi pendahuluan di RA Masyitoh Kalibening di kelompok A

menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan fisik motorik halus anak.

Dari 22 anak, masih terdapat 14 anak atau 62% yang belum mampu

memegang crayon, cara memegang pensil masih ada yang belum benar,

menempel, mewarnai dan menggunting belum rapi. Kelincahan dan kelenturan

anak belum terlihat jelas, belum lancar menulis namanya sendiri.

Kondisi ini disebabkan oleh kemampuan motorik halus terutama

koordinasi mata tangan anak belum terarah dan terasah dengan baik karena

permainan yang diterapkan juga kurang kreatif, variatif, hanya menggunakan

lembar kerja (LKS) dan monoton. Selain itu alat peraga yang digunakan masih

terbatas mengakibatkan anak jenuh dan cepat bosan. Sehingga menjadikan

kelenturan, kelincahan otot-otot jari tangan dan koordinasi mata, tangan tidak

berfungsi dengan baik.

Kemampuan fisik motorik halus anak agar dapat optimal maka

diterapkan bermain sambil belajar. Ada jenis permainan yang menekankan

pada kemampuan tertentu. Salah satu permainan playdough dapat menekankan

kemampuan fisik motorik halus anak. Dengan playdough anak dapat bermain

bentuk, warna, tekstur, melatih kelincahan, kelenturan jari-jari tangan dan

koordinasi antara mata dan tangan. Misal dengan cara anak memahami dan

mempraktekkan tahapan-tahapan pembuatan playdough. Hal ini dapat

dikatakan bermain sambil belajar karena anak dapat bermain mencampur

Page 22: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

tepung dan warna, selain itu anak dapat belajar cara membuat bentuk dengan

playdough. Dengan bermain playdough dapat melatih kelenturan pergelangan

otot-otot tangan dan koordinasi mata tangan sehingga dapat mengasah

kemampuan fisik motorik halus anak untuk mempersiapkan menulis simbol-

simbol dalam rangka untuk memasuki jenjang selanjutnya.

Dari paparan diatas maka penulis membuat judul,

“PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN

PLAYDOUGH DI KELOMPOK A RA MASYITOH KALIBENING

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka

dapat dirumuskan pokok permasalahan pada penelitian ini, yaitu: Apakah

permainan playdough dapat mengembangkan fisik motorik halus pada anak

kelompok A di RA Masyithoh Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran

2017/2018?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui permainan

plaudough dapat mengembangkan fisik motorik halus pada anak kelompok

A di RA Masyithoh Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti yang selama

ini bekerja dibidang pendidikan anak usia dini, yang selanjutnya hasil

penelitian dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan profesi dan

meningkatkan kemampuan motorik halus anak dan menambah wawasan

Page 23: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

serta pengalaman dalam melakukan penelitian guna memperbaiki

metode pembelajaran kedepannya.

2. Manfaat praktis

a. Membantu kelenturan otot-otot halus anak

b. Membantu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak

berkaitan dengan perkembangan motorik halus dalam berbagai bidang

sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang SD dan dalam

kehidupan anak sehari-hari.

c. Melatih kemandirian anak dalam kegiatan yang berhubungan dengan

motorik halus anak.

d. Memberikan gambaran kepada calon guru anak usia dini tentang media

pembelajaran yang tepat dalam upaya peningkatan motorik halus peserta

didik.

e. Untuk memotivasi para guru RA khususnya, agar terus berusaha

memberikan model pembelajarannya kepada anak didiknya jadi lebih

menyenangkan.

f. Guru dapat menambah wawasan betapa pentingnya memahami

karakteristik anak sehingga dapat menentukan metode pembelajaran yang

tepat yaitu dengan permainan playdough.

g. Proses belajar dan hasil kegiatan membentuk guru yang lebih kreatif

dalam merancang dan mengelola kegiatan yang menyenangkan untuk

anak didik.

h. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk bisa menerapkan metode

bermain dengan permainan playdough sehingga anak-anak lebih kreatif.

Page 24: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

i. Dapat membantu sekolah dalam mengatasi masalah perkembangan

motorik halus.

j. Sebagai evaluasi bagi sekolah untuk mengeidentifikasi hambatan atau

penyimpangan yang mungkin terjadi dalam proses pengembangan

kemampuan motorik halus sehingga jika terjadi hambatan dapat

dilakukan perbaikan sejak dini.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus diuji

kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis yang dapat diartikan sebagai

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang yang terkumpul (Arikunto, 1996:67)

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah, “Adanya

pengembangan fisik motorik halus anak melalui metode permainan

playdough pada anak kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga“.

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Ketentuan Penilaian Kemampuan Motorik Halus dengan Bermain Playdough

Simbol Bintang Skor/

Nilai

Kategori Kriteria/Ketentuan

1 Belum Muncul (BM) Jika anak mencoba, kurang

tepat atau anak tidak mau

mencoba.

2 Mulai Muncul (MM) Jika anak bisa dengan

bantuan meniru teman

3 Berkembang Sesuai

Harapan (BSH)

Jika anak bisa dengan

bantuan awalan

4 Berkembang Sangat

Baik (BSB)

Jika anak bisa tanpa bantuan

Page 25: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

F. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi

dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Wardhani, 2012:1.4).

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung

berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Jadi penelitian tindakan kelas

merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk

memperbaiki praktik pembelajaran yang ada, meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar guru sehingga mampu menghasilkan anak didik yang

berprestasi.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok A di RA Masyitoh

Kalibening yang berlokasi di Jalan Ja’far Shodiq no 16, Kelurahan

Kalibening Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. tahun

pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 22 anak yang terdiri dari 12 laki-laki

dan 10 perempuan.

3. Langkah-langkah penelitian

Tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan

penting yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)

dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2009:16).

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas

menurut Arikunto menjabarkan sebagai berikut:

Page 26: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis

dan Taggart

Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan (planning),

tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

a. Tahap perencanaan

1) Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan penerapan metode

bermain playdough yaitu membuat (RKH) Rencana Kegiatan Harian.

2) Menyiapkan lembar tes buatan peneliti atau lembar penugasan, yang

mana hasil penugasan dari anak didik tersebut akan diberi nilai dan

dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut.

3) Membuat simulasi perbaikan

b. Tahap pelaksanaan

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan

metode bermain playdough sesuai dengan konsep pembelajaran yang tertulis

pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap perencanaan.

Page 27: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

c. Tahap pengamatan/observasi

Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.

Pengamatan tersebut meliputi beberapa indikator yang telah ditentukan

penulis secara terlampir.

d. Tahap refleksi

Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian,

tahap refleksi meliputi:

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

2) Evaluasi hasil observasi.

3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I untuk

dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Teknik pengumpulan data

a. Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk

suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga

menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut

yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-

anak lain atau standar yang telah ditetapkan (Depdiknas:2006).

Tes ini digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai

hasil penerapan permainan playdough, kemudian akan dianalisa dan diambil

kesimpulannya.

b. Observasi

Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam

penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran.

Page 28: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

“Metode observasi adalah metode pengumpulan data penelitian dengan

melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti” (Dimyati, 2014:92).

Metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran.

c. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat, koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger

nilai, agenda, dan lain-lain (Dimyati, 2014:100).

Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum

sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.

5. Instrumen penelitian

Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian

tindakan kelas adalah:

a. Rencana kegiatan harian (RKH), yaitu seperangkat pembelajaran yang

digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk

tiap putaran. Masing-masing RKH berisi tentang tingkat pencapaian

perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber

belajar serta hasil penilaian.

b. Lembar observasi anak

Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan

motorik halus anak dalam permainan playdough.

c. Lembar observasi guru

Lembar observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap

Page 29: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

permainan playdough serta penguasaan guru dalam penerapan metode

tersebut.

d. Lembar evaluasi siswa

Evaluasi siswa disusun dan digunakan oleh guru untuk mengevaluasi

anak guna mengetahui hasil dari metode yang dilaksanakan oleh guru,

agar dapat mengetahui perkembangan motoric halus anak selanjutnya.

6. Analisa data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana

yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami

oleh diri sendiri dan orang lain (Arikunto, 2008:128).

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang

bersifat diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh

melalui instrumen penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti

uraian penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika

skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian:

Bagian awal yang terdiri dari sampul, halaman judul, lembar logo

IAIN, persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan, pengesahan

penulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,

daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

Page 30: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

BAB I : Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan

Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode

Penelitian, Sistematika Penulisan

BAB II : Landasan Teori, yang meliputi Kajian Teori dan

Kajian Pustaka.

BAB III : Pelaksanaan Penelitian, berisi tentang Deskripsi

Pelaksanaan Siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi Deskripsi Per

Siklus dan Pembahasan.

BAB V : Penutup, berisi tentang Kesimpulan dan Saran.

Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran.

Page 31: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengembangan fisik motorik halus

a. Fisik motorik

Fisik motorikhalusadalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-

otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan

kecermatan dan koordinasi mata dan tangan (Sumantri, 2005:143).

Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil atau halus serta

memerlukan koordinasi yang cermat seperti menggunting mengikuti

garis, melukis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun

balok, memasukkan kelereng ke lubang, membuka dan menutup objek

dengan mudah, menaungkan air ke dalam gelas tanpa berceceran,

menggunakan kuas, crayon dan spidol, serta melipat (Depdiknas,

2008:10).

Karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada

gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, menggambar,

menggunting dan melipat. Perkembangan motorik halus anak perlu dilatih

atau distimulasi agar dapat berkembang dengan baik. Tindakan pemberian

stimulasi dilakukan dengan prinsip bahwa stimulasi merupakan ungkapan

rasa kasih sayang, bermain dengan anak, dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan (Suyanto:2005).

Tujuan pengembangan motorik halus anak usia dini adalah untuk melatih

kemampuan koordinasi motorik anak. Pengembangan motorik halus akan

berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menulis, kegiatan melatih

koordinasi antara tangan dengan mata yang dianjurkan dalam jumlah waktu

yang cukup meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin

tercapai (Sumantri:2005).

Page 32: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-

bagin tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti

keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan

tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan

yang cermat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK, antara lain

adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri,

dan sebagainya.

Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan

pola gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan

motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota

tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar

ketepatan koordinasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakan

pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.

Jadi perkembangan fisik motorik halus adalah kegiatan yang

menggunakan otot halus pada bagian tubuh tertentu serta membutuhkan

koordinasi yang cermat. Perkembangan motorik adalah salah satu hal yang

penting dalam perkembangan individu. Setiap anak dapat mencapai

perkembangan motorik halus yang optimal asalkan mendapat stimulasi yang

tepat, semakin banyak kesempatan, praktek dan bimbingan yang kontinyu.

b. Prinsip pengembangan motorik halus

Pembelajaran yang mengembangkan motorik halus anak perlu

memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan motorik halus. Prinsip-

prinsip tersebut (Sumantri, 2005:147-148), antara lain:

Page 33: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

1) Berorientasi pada kebutuhan anak, kegiatan yang bertujuan untuk

mengembangkan motorik halus sebaiknya disesuaikan dengan tahap

perkembangan anak.

2) Belajar sambil bermain, belajar sambil bermain merupakan hal yang

menyenangkan bagi anak, karena dunia anak adalah dunia bermain.

3) Kreatif dan inovatif, kegiatan yang dilakukan harus memunculkan rasa

ingin tahu yang besar pada anak dan memotivasi untuk berfikir kritis

sehingga anak akan menemukan hal-hal baru yang menambah

pengetahuannya.

4) Kondusif, lingkungan yang kondusif sangat berpengaruh terhadap

kegiatan pembelajaran sehingga menciptakan lingkungan yang

mempunyai keamanan dan kenyamanan sangat penting dilakukan.

5) Tema, dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya dimulai dengan hal-hal

yang dekat dengan anak dan menarik sehingga mudah dalam pengenalan

beberapa konsep.

6) Mengembangkan keterampilan hidup, kegiatan pembelajaran motorik

halus sebaiknya mengembangkan beberapa keterampilan hidup seperti

menolong diri sendiri, disiplin serta sosialisasi yang sangat berguna dan

penting untuk jenjang selanjutnya.

7) Menggunakan kegiatan tepadu, pembelajaran motorik halus yang

menggunakan model pembelajaran terpadu sangat cocok digunakan

karena tema yang diambil sangat menarik sehingga membuat anak

antusias.

8) Kegiatan berorientasi pada prinsip perkembangan anak, prinsip-prinsip

perkembangan anak yang dimaksud yaitu anak dapat belajar dengan

Page 34: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

baik ketika kebutuhan fisiknya terpenuhi, aman dan tentram secara

psikologis.

Kegiatan pembelajaran motorik anak usia dini menggunakan prinsip

belajar sambil bermain. Pembelajaran yang disajikan guru sebaiknya

menyenangkan, menggembirakan dan demokratis dan hendaknya

mengarahkan anak menjadi pembelajar yang aktif dengan memberikan

kesempatan anak untuk mengamati, mencari, menemukan, mendiskusikan,

menyimpulkan, mengemukakan sendiri berbagai hal yang ada di sekitar

anak.

Prinsip-prinsip pengembangan motorik halus sesuai pendapat

Departemen pendidikan nasional (2007:11) adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan motorik halus dilakukan secara bertahap serta berulang-

ulang sesuai kemampuan anak.

2) Kegiatan hendaknya diberikan sesuai tema dimana lingkungan tempat

tinggal anak.

3) Stimulasi yang diberikan hendaknya sesuai usia dan taraf pertumbuhan

dan perkembangan anak baik jasmani maupun rohani.

4) Pengembangan motorik anak dilakukan dengan kegiatan yang menarik dan

menyenangkan.

5) Memberikan pengawasan dan bimbingan kepada anak ketika melakukan

kegiatan motorik halus.

6) Kegiatan motorik halus hendaknya dilakukan secara bervariasi agar tidak

timbul kejenuhan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan prinsip-prinsip

perkembangan pada motorik halus anak adalah berorientasi pada

Page 35: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

perkembangan anak, belajar melalui bermain, memberikan kebebasan anak

untuk kreatif dan inovaif, menciptakan suasana lingkungan yang nyaman,

aman dan kondusif, memberikan stimulasi sesuai dengan pertumbuhan anak,

dan membimbing anak sesuai dengan kemampuannya.

c. Tahapan perkembangan fisik motorik halus

Tahapan perkembangan motorik halus berdasarkan usia (A. Martuti, 2009:164-

168), antara lain:

1) Usia 2 tahun

Sudah mulai mampu memutar pegangan pintu dan keluar/masuk kamar, ada

yang mampu pegang alat tulis seperti orang dewasa, mampu membuat garis

vetikal, mampu membangun dua balok, dapat melihat benda dari jarak agak

jauh, mampu membuka dan menutup tempat yang dapat dipegang, kebanyakan

juga masih belum kokoh memegang benda.

2) Usia 3 tahun

Meningkat cara pegang media tulis, mampu pegang gunting, mampu meniru

bentuk lingkaran, mampu memungut benda kecil, mampu membuat garis palang

bila diberi contoh caranya, mampu memasang bentuk lingkaran, segi empat,

segitiga pada papan puzzle.

3) Usia 4 tahun

Mampu pegang media tulis, mampu menggunting garis lurus di kertas, mampu

mengikuti bentuk segi empat, mampu memasukkan tali ke lubang papan jahit,

tangan bergetar karena pertumbuhannya belum sempurna.

4) Usia 5 tahun

Mampu menggunting dengan baik, mampu menggunting garis di kertas, mampu

mencontoh segitiga, lingkaran, mulai menggambar bentuk bagian badan.

Page 36: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

5) Usia 6 tahun

Sudah terampil menggunakan tangan, mengetahui tangan kiri-kanan pada diri

sendiri tetapi tidak pada orang lain, mampu memegang alat tulis seperti orang

dewasa, menggambar manusia lengkap, menggambar rumah dengan pintu,

jendela, atap, mengatakan apa yang mau digambar sebelum mulai menggambar,

mampu mencontoh lingkaran, tanda silang, segi empat dan segitiga yang bisa

dikenal bentuknya, mampu mencontoh huruf besar V, T, H, O, X, L, Y, U, C,

A, mampu memasaukkan benang ke jarum besar, mampu menjahit kartu/kertas

besar.

Setiap anak memiliki kecerdasan motorik yang berbeda-beda, baik dalam

kekuatan maupun dalam ketepatan. Setiap anak mampu mencapai motorik

halusnya secara optimal apabila ia mendapatkan stimulasi yang tepat dan

maksimal. Di setiap fase perkembangannya, anak membutuhkan rangsangan

untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin

banyak yang dilihat dan didengar oleh anak, maka akan semakin banyak pula

yang ingin diketahuinya. Apabila kurang mendapat rangsangan, anak akan

menjadi mudah bosan. Perkembangan motorik halus anak akan terus

meningkat seiiring dengan bertambahnya usia anak.

Bagi pendidik dan orang tau hendaknya memperhatikan, memantau, dan

turut serta menstimulasi motorik halus agar anak dapat mencapai titik optimal

perkembangan motorik halusnya. Hal ini akan membantunya untuk beraktivitas

dan ketika anak memasuki usia sekolah nantinya.

d. Faktor -faktor perkembangan fisik motorik halus

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak (Fadlillah

dan Khorida, 2013: 60-61), adalah sebagai berikut:

Page 37: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

1) Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempunyai

pengaruh yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik.

2) Jika dalam awal kehidupan pasca-lahir tidak ada hambatan maka semakin

aktif janin semakin cepat perkembangan motorik anak.

3) Kondisi pralahir ibu, ketika anak berada dalam kandungan pertumbuhan

fisiknya sangat tergantung pada suplai gizi yang diperolehnya dari ibunya.

Jika kondisi fisik seorang ibu yang sedang mengandung terganggu karena

kurang gizi, maka anak yang dikandungnya pun akan mengalami

pertumbuhan fisik yang tidak sempurna. Contohnya ibu hamil yang

kekurangan asam folat akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan otak

dan cacat pada janin. Kelahiran sukar, khususnya apabila ada kerusakan

pada otak akan memperlambat perkembangan motorik.

4) Anak yang IQ-nya tinggi menujukkan perkembangan yang lebih cepat

ketimbang anak yang IQ-nya rendah. Kecerdasan intelektual yang ditandai

dengan tinggi rendahnya skor IQ secara tidak langsung membuktikan

tingkat perkembangan otak anak dan perkembangan otak anak sangat

mempengaruhi kemampuan gerakan yang dapat dilakukan oleh anak,

mengingat bahwa salah satu fungsi bagian otak adalah mengatur dan

mengendalikan yang dilakukan anak. Sekecil apapun gerakan yang

dilakukan anak, merupakan hasil kerjasama antara 3 unsur, yaitu otak, urat

saraf dan otot, yang berinteraksi secara positif.

5) Perlindungan yang berlebihan akan melumpuhkan kesiapan perkembangan

kemampuan motorik. Orang tua yang otoriter cenderung tidak

memberikan kebebasan pada anak, dimana anak dapat dianggap sebagai

robot yang harus taat pada semua aturan dan perintah yang diberikan. Pola

Page 38: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

asuh yang terbaik adalah demokratis dimana orang tua akan memberikan

kebebasan yang terarah artinya orang tua memberikan arahan, bimbingan

dan stimulasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Jadi orang

tua berupaya memberdayakan anak.

6) Ransangan, dorongan/stimulasi, dan kesempatan untuk menggerakkan

semua bagian tubuh akan mempercepat perkembangan motorik.

Perkembangan motorik anak sangat tergantung pada seberapa banyak

stimulasi dan dorongan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena otot-

otot anak baik otot halus maupun kasar belum mencapai kematangan.

Gerakan otot yang dilakukan anak masih sangat kasar. Dengan latihan-

latihan yang cukup akan membantu anak untuk mengendalikan gerakan

ototnya sehingga mencapai kondisi motoris yang sempurna yang ditandai

dengan gerakan yang lancar dan luwes.

7) Kelahiran sebelum waktunya biasanya memperlambat perkembangan

motorik. Sebab tingkat perkembangan motorik pada waktu lahir berada di

bawah tingkat perkembangan bayi yang lahir tepat waktu.

8) Cacat fisik

Kondisi cacat fisik yang dialami oleh anak akan mempengaruhi

kemampuan gerak anak. Kecacatan ini akan menghambat kelancaran dan

keluwesan anak dalam bergerak. Contoh sederhana seorang anak yang

mengalami cacat tuna netra cenderung terlihat kaku dalam bergerak, atau

anak yang mengalami kelumpuhan mengalami gangguan dalam

keseimbangan badan.

Perkembangan motorik sangat penting karena dengan menguasainya anak

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Selain itu perkembangan

Page 39: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

motorik yang normal memungkinkan anak dapat bergaul dengan teman

sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat

bergaul dengan teman sebaya bahkan dia akan terkucilkan.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhiperkembanganmotorik halus pada

anak usia dini (Wiyani, 2014: 38-41), adalah sebagai berikut:

1) Faktor makanan

Pemberian makanan yang bergizi oleh orang tua kepada anak usia dini

sangat penting untuk memberikan energi pada anak yang sangat aktif di usia

dini. Pertumbuhan gizi atau nutrisi yang cukup dapat merangsang

pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh manusia. Mengingat

akan adanya pengaruh permberian makanan yang bergizi terhadap

perkembangan fisik manusia. Salah satu makanan yang paling bergizi bagi

anak usia dini, khususnya anak yang berusia 0-2 tahun adalah air susu ibu

(ASI). Pemberian ASI eksklusif telah diketahui memiliki berbagai

keuntungan gizi dan kesehatan di antaranya adalah pembangunan sistem

kekebalan tubuh, suplay energi, protein dan zat gizi lain dalam komposisi

yang berimbang, serta keuntungan psiko-emosi berupa kedekatan

(attachment) bayi dengan ibunya. Dalam hal perkembangan kognitif dan

kemampuan intelektualitasnya, bayi yang mendapat ASI memiliki IQ lebi

tinggi 3,2 point dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan susu formula.

2) Faktor pemberian stimulus

Pemberian stimulasi seperti dengan mengajak anak untuk melakukan

kegiatan bermain, khususnya kegiatan bermain yang melibakan gerak fisik

anak usia dini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik motorik

mereka. Kegiatan-kegiatan tesebut jika dilakukan secara rutin ataupun

Page 40: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

berulang-ulang dapat meningkatkan kekuatan fisik, kelenturan otot maupun

keterampilan motorik.

3) Kesiapan fisik

Pada usia 0-2 tahun perkembangan kemampuan kasar dan motorik halus

seorang anak terlihat sangat pesat dan luar biasa. Tadinya seorang bayi tidak

berdaya dan tidak mampu mengendalikan gerakannya, dalam waktu 12 bulan

mereka mengembangkan kemampuan fisik-motorik yang luar biasa.

Kuncinya terletak pada kematangan fisik dan syaraf-syarafnya. Hal itu

terbukti, meskipun orang tua sudah melatih anaknya yang berusia 2 bulan

untuk berjalan tetapi tetap saja si anak belum bisa berjalan meskipun

kemampuan melangkahkan kaki sudah dimiliki anak sejak lahir. Jadi

perkembangan fisik-motorik tidak semata karena pemberian stimulus (latihan

berjalan), tetapi juga melibatkan faktor kesiapan fisik.

4) Faktor jenis kelamin

Jika kita perhatikan dengan seksama, anak perempuan lebih suka

melakukan aktivitas yang melibatkan keterampilan motorik halusnya

sedangkan anak laki-laki cenderung suka melakukan aktivitas yang

melibatkan keterampilan motorik kasarnya dan tentu saja hal itu dapat

mempengaruhi perkembangan fisik-motorik halus mereka.

5) Faktor budaya

Budaya masyarakat kita yang patriarkhi juga ikut berpengaruh dalam

perkembangan fisik-motorik anak. Pada masa anak usia dini, faktor budaya

yang patriarkhi menjadikan anak laki-laki bermain dengan anak laki-laki

lainnya dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan budaya mereka,

seperti bermain bola, bermain tembak-tembakan, bermain mobil-mobilan dan

Page 41: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

lainnya. Mereka didorong untuk melakukan berbagai kegiatan bermain

tersebut dan dilarang untuk melakukan kegiatan bermain yang lazim

dilakukan oleh anak perempuan, seperti bermain boneka, bermain masak-

masakan dan lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, faktor yang mempengaruhi

perkembangan fisik motorik halus pada anak usia dini motivasi, usia,

ransangan, makanan, kesiapan fisik, jenis kelamin, faktor budaya, genetik

dan kesehatan. Perkembangan fisik motorik sangat berperan penting bagi

seorang anak. Selain melatih kelincahan dan kecekatan, juga dapat

memberikan motivasi kepada anak dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Bahkan, bila difungsikan dengan baik perkembangan fisik

motorik ini mampu meningkatkan kecerdasan seseorang. Orang tua maupun

pendidik perlu memberikan motivasi, bimbingan, latihan dan sebagainya.

e. Fungsi perkembangan motorik

Fungsi perkembangan motorik bagi perkembangan individu menurut Yusuf

(2011:104-105), antara lain:

1) Melalui keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh

perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan

memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat

mainan.

2) Melalui keterampilan, motorik anak dapat beranjak dari kondisi “helplessness”

(tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke kondisi yang

“independence” (bebas, tidak tergantung). Anak dapat bergerak dari satu

tempat ke tempat lainnya, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini

akan menunjang perkembangan “self confodence” (rasa percaya diri).

Page 42: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

3) Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan sekolah. Pada usia pra sekolah (taman kanak-kanak) atau usia

kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,

menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

4) Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat

bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal

akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan

dia akan terkucil atau menjadi anak yang “fringer” (terpinggirkan).

5) Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan “self-

concept” atau kepribadian anak. Pengaruh perkembangan motorik yang

terlambat berbahaya bagi penyesuaian sosial dan kepribadian anak. Alasannya

karena hal itu dapat menimbulkan masalah perilaku dan emosi antara lain

karena rasa putus asa dan adanya perasaan rendah diri. Selain itu

keterlambatan perkembangan motorik berbahaya karena tidak menyediakan

landasan bagi keterampilan motorik sehingga mengalami kerugian pada saat

mereka mulai bermain dengan anak lainnya.

Keterampilan motorik yang berbeda memainkan peran yang berbeda pula

dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak. Sebagai contoh, sebagian

keterampilan berfungsi membantu anak dalam kemandiriannya, sedangkan

sebagian lainnya, berfungsi untuk membantu mendapatkan penerimaan sosial.

Dikarenakan tidak mungkin mempelajari keterampilan motorik secara serempak,

anak akan memusatkan perhatian untuk mempelajari keterampilan yang akan

membantu mereka memperoleh bentuk penyesuaian yang penting pada saat itu.

Misalnya, apabila anak merasa sangat ingin mandiri, mereka akan memusatkan

Page 43: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

perhatian untuk menguasai keterampilan yang memungkinkan mereka dapat

mandiri.

Semakin banyak dan semakin baik keterampilan yang dimiliki, semakin baik

pula penyesuaian sosial yang dilakukan semakin baik prestasi sekolahnya, baik

dalam prestasi akademis maupun prestasi yang bukan akademis.

2. Kajian materi penelitian

a. Pengertian permainan playdough

Playdough merupakan adonan mainan yang terbuat dari tepung. Alat

permainan ini aman untuk anak dan dapat mengembangkan seluruh aspek

perkembangan anak usia dini. Membuat playdough dapat melatih fisik motorik

halus anak usia dini. Anak-anak dapat menggunakan tangan dan peralatan untuk

membentuk adonan melalui pengalaman tersebut, anak-anak mengembangkan

koordinasi mata, tangan dan ketangkasan serta kekuatan tangan yang dapat

menstimulasi perkembangan motorik anak untuk menulis dan mewarnai.

Playdough (play-dough) adalah adonan mainan (play=bermain,

dough=adonan) atau plastisin mainan yang merupakan bentuk modern dari

mainan tanah liat (lempung). Playdough mudah dimainkan dan disukai oleh

balita dan anak-anak. Dengan menggunakan playdough, anak-anak dapat

mengekspresikan kreativitas mereka melalui kreasi tiga dimensi. Berikut cara

membuat playdough yang higienis dan dengan warna serta aroma yang bisa

dipilih sendiri.

Permainan playdough adalah salah satu aktifitas yang bermanfaat untuk

perkembangan otak anak. Dengan bermain playdough, anak tak hanya

memperoleh kesenangan, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan

perkembangan otak nya. Dengan playdough, anak-anak bisa membuat

bentuk apa pun dengan cetakan, mewarnai plydogh dan mebentuk pola.

Playdough adalah salah satu alat permainan edukatif dalam pembelajaran

yang termasuk kriteria alat permainan murah dan memiliki nilai

Page 44: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

fleksibilitas dalam merancang pola-pola yang hendak dibentuk sesuai

dengan rencana dan daya imajinasi (Haryani, 2014:59).

b. Manfaat permainan playdough

1)Permainan playdough memiliki manfaat bagi anak (Jutmika, 2012:84), yaitu:

a) Melatih kemampuan sensorik. Salah satu cara anak mengenal sesuatu

adalah melalui sentuhan. Dengan bermain playdough, ia belajar tentang

tekstur dan cara menciptakan sesuatu.

b) Mengembangkan kemampuan berfikir. Bermain playdough bisa

mengasah kemampuan berfikir anak. Latihlah dengan memberi contoh

cara bermain dan menciptakan sesuatu dengan playdough.

c) Self esteem. Permainan playdough adalah permainan yang tanpa aturan

sehingga berguna mengembangkan kemampuan imajinasi dan kreativitas

anak. Dengan bermain playdough, ia dapat meningkatkan rasa ingin tahu,

sekaligus mengajarkannya tentang problem solving yang berguna untuk

meningkatkan self esteem-nya.

d) Mengasah kemampuan berbahasa. Meremas, berguling membuat bola,

dan berputar adalah beberapa kata yang sering di dengar anak saat

bermain playdough. Gunakan kata-kata untuk mendeskripsikan kegiatan

bermain playdough

2) Manfaat playdough menurut pendapat lain (Difatiguna, 2015:31), adalah

sebagai berikut:

a) Berkreasi dengan playdough dapat mencerdaskan anak, selain mengasah

imajinasi, keterampilan motorik halus, berfikir logis dan sistematis, juga

dapat merangsang indera perabanya.

b) Kelenturan dan kelembutan bahan playdough melatih anak mengatur

kekuatan otot jari. Anak belajar memperlakukan media ini yaitu hanya

Page 45: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

perlu menekan lembut dan hati-hati. Melalui bermain playdough bisa

melatih motorik halus, membangun kekuatan otot tangan anak yang kelak

bermanfaat saat belajar menggunakan pensil dan gunting

Berdasarakan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan

playdough dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik,

kemampuan berfikir, kemampuan imajinasi, kemampuan kreativitas,

kemampuan bahasa dan dapat melatih otot-otot pada jari tangan.

c. Cara memainkan playdough

Bermain playdough adalah salah satu aktivitas yang bermanfaat untuk

perkembangan fisik motorik anak. Guru bisa mengenalkan berbagai macam

konsep melalui playdough, antara lain: tekstur, warna, ukuran, serta merangsang

kreativitas (anak berlatih untuk menciptakan sesuatu). Adapun cara membuat

playdough adalah:

1) Bahan yang digunakan:

a) 2 gelas tepung terigu

b) 1 gelas garam halus

c) Minyak goreng 2 sendok makan

d) Air secukupnya

e) Pewarna makanan

f) Tepung maezena 3 sendok makan

2) Alat yang dibutuhkan:

a) Baskom

b) Berbagai macam alat cetakan

c) Sendok

Page 46: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

3) Langkah-langkah membuat permainan playdough:

a) Campurkan terigu, garam dan tepung maizena dalam sebuah baskom. Aduk

dengan tangan sampai tercampur

b) Tuangkan air pada campuran bahan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk

sampai menjadi adonan yang lembut dengan tekstur halus dan kalis (tidak

lengket)

c) Beri minyak goreng, lalu adonan diolah lagi sampai lembut

d) Bagi adonan sesuai jumlah warna

e) Ambil satu bagian diberi beberapa tetes pewarna lalu diaduk lagi sampai

warna merata. Lakukan hal sama terhadap adonan lainnya.

d. Kelebihan dan kekurangan permainan playdough

Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong

sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan

keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di

lingkungan sekitar. Media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan–kelebihan:

memberikan pengalaman secara langsung, dan konkrit, tidak adanya verbalisme,

obyek dapat ditunjukkan secara utuh baik konstruksinya atau cara kerjanya dari

segi struktur organisasi dan alur proses secara jelas. Sedangkan kelemahan-

kelemahannya adalah: tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar,

penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatannya rumit.

(Moedjiono, 1992 dalam Dwijunianto.wordpress.com diakses tanggal 21 Maret

2018)

Media plastisin yang merupakan salah satu media yang digunakan dalam

kegiatan membentuk berbagai miniatur atau benda sesuai dengan imajinasi dan

kreativitas anak. Keungggulan dari media plastisin yang dilakukan dalam proses

Page 47: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

pembelajaran di sekolah adalah (http://alaksamana.blogspot.co.id diakses tanggal

22 Maret 2018):

1) Anak memiliki keterampilan ruang yang baik

Misalnya anak dapat membuat miniature rumah, pohon, bunga, ayah, ibu dan

anak yang dibentuk dari plastisin kemudian dikemas dalam sebuah cerita

didalam ruangan.

2) Menantang keterampilan tangan anak

Media plastisin merupakan media yang awalnya tanpa bentuk apapun, disini

anak dituntut memiliki kreativitas dan keterampilan untuk membentuk sesuatu

yang sesuai dengan keinginan anak, hal ini berguna untuk anak dalammelatih

keterampilan tangannya.

3) Anak dapat membuat sendiri hasil karya melalui plastisin yang memuaskan dan

hal ini akan membangun kepercayaan dirinya bahwa ia bisa berbuat.

4) Bersama-sama dengan guru dapat melakukan berbagai hal untuk menciptakan

berbagai benda yang tahan lama.

Permainan playdough dapat memberikan banyak jangkauan kreatif untuk

aktivitas yang akan dilakukan anak. Media permainan playdough merupakan

bahan lunak tidak membahayakan anak dalam melakukan berbagai aktivitas proses

pembelajaran untuk membentuk miniatur sesuai dengan kreativitas anak dan

imajinasinya tentang apa yang ingin dilakukan. Permainan playdough dirasakan

sangat tepat diterapkan dalam proses belajar mengajar anak Taman Kanak-Kanak

karena media tersebut dapat menimbulkan kreatif dan imajinatif anak itu

sendiri. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan permainan playdough memiliki

kelemahan antara lain karena bentuknya yang lunak dan memiliki beraneka warna,

bisa saja anak memasukaan kedalam mulut, jadi harus mendapat perhatian ekstra

Page 48: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

dari guru, apa bila jumlah anak banyak maka sekolah harus menyediakan

playdough yang sesuai dengan jumlah anak yang terkadang sekolah tidak memiliki

dana dalam pengadaan karena harga playdough yang mahal. Proses pembelajaran

yang dilakukan di sekolah menggunakan permainan playdough, dalam kegiatannya

anak harus selalu dibawah pengawasan guru karena kegiatan permainan playdough

merupakan kegiatan dimana anak membentuk sesuai dengan contoh atau apa yang

dilihatnya. Hasil yang diharapkan terkadang tidak sesuai dengan harapan karena

anak masih pada usia dini, keterampilan motoriknya belum terlatih dan terampil.

e. Langkah-langkah pembelajaran dengan playdough

Dalam penggunaan permainan playdough, guru melaksanakan langkah-

langkah pembelajaran sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan tema pembelajaran

2) Guru menjelaskan tema pembelajaran dihubungkan dengan playdough

3) Guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam membuat playdough

4) Guru menyediakan bahan-bahan untuk dibuat menjadi mainan playdough

5) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menakar, menuangkan

bahan-bahan playdough dan kemudian mencampur dan mengaduknya hingga

kalis (tidak lengket)

6) Guru memberikan bimbingan, motivasi dan dorongan kepada anak

7) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali

pengalaman selama membuat playdough

B. Kajian Pustaka

Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada beberapa

yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian yang

pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian dari jurnal yang dilakukan

Page 49: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

oleh Difatiguna dkk (2015) yang berjudul “Pengaruh Aktivitas Bermain

Menggunakan Playdough Terhadap Kemampuan Motorik Halus Pada Anak di TK

Dharma Wanita Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat” . Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas bermain menggunakan

playdough terhadap kemampuan motorik halus anak. Metode penelitian yang

digunakan adalah Pre-Experimental dengan desain One GrupPretest-Posttes.

Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh.Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah teknik observasi atau pedoman observasi. Teknik

analisis data menggunakan analisis data silang dan analisis uji regresi linier

sederhana. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara aktivitas bermain

menggunakan playdough terhadap kemampuan motorik halus anak, dibuktikan

dengan adanya peningkatan kemampuan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di

TK Dharma Wanita Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 4-5

capain indikator setiap pertemuan.

Ada perbedaan penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

ialah penelitian ini difokuskan pada pengaruh aktivitas bermain menggunakan

playdough terhadap kemampuan motorik halus sedangkan penelitian yang akan

diteliti oleh peneliti ialah tentang pengembangan fisik motorik halus melalui

permainan playdough.

Sedangan persamaan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti ialah sama-sama membahas tentang motorik halus dan

playdough.

Penelitian yang kedua yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian dari

Siti Rochayah (2012) yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui

Metode Bermain Plastisin Pada Siswa Kelompok B TK Masyitoh 02 Kawunganten

Page 50: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Cilacap Semester Genap Tahun Pelajaran 20011/2012”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui bahwa dengan metode bermain plastisin dapat

meningkatkan kreativitas anak khususnya di Kelompok B TK Masyitoh 02

Kawunganten Cilacap Semester Genap Tahun Pelajaran 20011/2012. Subyek

penelitian adalah anak kelompok B TK Masyitoh 02 Kawunganten Cilacap, yang

jumlahnya 23 anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan

siklus II, dengan masing-masing tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi

yang berupa lembar pengamatan, dokumentasi, hasil karya. Metode analisis data

yang digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

Tindakan Kelas dilaksanakan secara kolaboratif dengan teman sejawat, peneliti di

sini bertindak sebagai guru dan teman sejawat bertindak sebagai

observer/pengamat.

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa bermain plastisin dari tanah liat dapat meningkatkan kreativitas

pada siswa TK Masyitoh 02 kelompok B pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012 Desa Kalijeruk Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap. Hal ini

dapat dilihat pada kenaikan frekuensi dan persentase yang terjadi pada kondisi awal

dari 23 siswa yang kreatif hanya 3 anak (13%), pada siklus I meningkat menjadi 14

siswa (61%) dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 21 siswa (90%). Tindak

lanjut untuk kedua anak yang belum berhasil, peneliti lebih optimal dalam

membimbing, peneliti mengadakan home visit ke rumah siswa, peneliti

menyarankan kepada orang tua siswa untuk lebih memperhatikan anak dengan

kasih sayang.

Page 51: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Ada perbedaan penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

ialah penelitian ini difokuskan pada kreativitas anak melalui metode bermain

plastisin, sedangkan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti ialah tentang

pengembangan fisik motorik halus melalui permainan playdough, medianya

menggunakan playdough yang dibuat sendiri dari adonan tepung.

Sedangan persamaan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti ialah sama-sama membahas tentang motorik halus dan

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian yang ketiga yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian dari

Chica Haryani (2014) yang berjudul “Penerapan Metode Bermain dengan Media

Playdough dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan

Lambang Bilangan pada Anak Usia Dini Pada Kelompok B1 di PAUD Assalam

Kota Bengkulu Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui bahwa dengan Metode Bermain dengan Media Playdough dapat

meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan

pada Anak Usia Dini Pada Kelompok B1 di PAUD Assalam Kota Bengkulu Tahun

Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian adalah anak kelompok B1 PAUD Assalam

Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bengkahulu Kota Bengkulu,

yang berjumlah 11 anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, yaitu siklus I,

siklus II, siklus III, dengan masing-masing tahapan, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dipakai

adalah observasi yang berupa lembar pengamatan, dokumentasi. Metode analisis

data yang digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

Tindakan Kelas dilaksanakan secara kolaboratif dengan teman sejawat, peneliti di

sini bertindak sebagai observer/pengamat 1 dan teman sejawat bertindak sebagai

Page 52: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

observer/pengamat 2. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa metode bermain dengan media playdough

sebagai media belajar anak usia dini dapat meningkatkan kemampuan mengenal

konsep bilangan dan lambang bilangan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya

persentase hasil belajar anak yang pada kondisi awal dari jumlah 11 anak, anak

yang sudah mampu melaksanakan kegiatan secara mandiri hanya 1 anak (9,09%),

pada siklus I meningkat menjadi 6 anak (54,55%) dan pada siklus II meningkat lagi

menjadi 8 anak (72,73%), sedangkan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 9 anak

(81,82%). Sehingga menurut peneliti sebaiknya diterapkan metode bermain dengan

media playdough dalam meningkatkan kecerdasan jamak pada anak usia dini dan

dalam meningkatkan berbagai aspek perkembangan pada anak.

Ada perbedaan penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

ialah penelitian ini difokuskan pada penerapan metode bermain dengan media

playdough dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan

lambang bilangan, sedangkan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti ialah

tentang pengembangan fisik motorik halus melalui permainan playdough. Ada

perbedaan arah variabel dalam penelitian ini.

Sedangan persamaan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti ialah sama-sama membahas tentang playdough dan

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif

Page 53: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. DeskripsiLokasiPenelitian

1. Gambaran umum RA Masyitoh Kalibening

a. Letak geografis

RA Masyitoh Kalibening terletak di tengah perkampungan yang strategis.

Berjarak sekitar 4km dari arah tenggara kota Salatiga, desa Kalibening

berbatasan dengan wilayah:

Sebelah timur : Desa Kalilondo

Sebelah selatan : Desa Tingkir Lor

Sebelah barat : Desa Krasak

Sebelah utara : Desa Sidorejo Kidul

Lokasinya mudah terjangkau dan sangat mendukung proses belajar mengajar

karena berada dalam satu komplek lingkungan sekolah. RA Masyitoh Kalibening

dikelilingi oleh beberapa satuan lembaga pendidikan diantaranya:

Sebelah utara : MI Asas Islam Kalibening

Sebelah selatan : SMK Negeri 3 Salatiga

Sebelah barat : SMP Sunan Giri

Selain berada dalam satu komplek sekolah, RA Masyitoh Kalibening juga

sangat dekat dengan sarana kesehatan yaitu puskesmas pembantu yang melayani

kesehatan masyarakat setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu, sehingga memudahkan

lembaga sekolah serta wali murid yang membutuhkan

Page 54: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

pelayanan kesehatan. Disamping itu, kantor kelurahan hanya berjarak sekitar 50m

yang memudahkan akses wali murid untuk mengurus keperluan di kelurahan,

sementara anaknya bersekolah.

b.Sejarah berdiri dan perkembangannya

RA Masyitoh Kalibening merupakan lembaga pendidikan formal di bawah

pengelolaan Kementrian Agama yang menyediakan layanan pendidikan anak usia dini

dan mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter anak yang berakhlak

mulia dan siap untuk memasuki ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Awal berdiri lembaga ini adalah atas inisiatif dari Ibu H. Umi Faizah yang

merupakan seorang tokoh yang disegani di desa Kalibening. Sebagai seorang guru

ngaji, tentunya beliau sangat dekat dengan dunia anak-anak. Beliau sangat prihatin

dengan perkembangan pendidikan bagi anak-anak dilingkungan tempat tinggalnya,

dimana saat itu Kalibening merupakan desa yang termasuk jauh dari kemakmuran,

masih banyak penduduk yang berpendidikan rendah dan belum ada lembaga

pendidikan anak usia dini yang marak seperti sekarang ini.

Tahun 1979 merupakan tonggak sejarah berdirinya lembaga pendidikan bagi

anak usia dini di desa Kalibening yaitu RA Masyitoh. Selain donatur dari yayasan

Muslimat, peran serta masyarakat sangat mendukung terselenggaranya sekolah ini.

Selain tenaga, mereka bahu membahu menyumbangkan material diantaranya bambu

untuk bisa mendirikan sebuah gedung yang layak bagi anak-anak, karena awalnya

sekolah ini berpindah-pindah tempat dari satu rumah ke rumah lain.

Antusiasme masyarakat pun sangat besar, terbukti di awal didirikannya sekolah

ini ada sekitar 40 siswa yang diasuh 2 orang guru yaitu Ibu Istianah dan Ibu Ainun

Page 55: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Jariyah dibawah bimbingan Ibu H. Umi Faizah. Meskipun dengan gedung sekolah

yang belum layak dari anyaman bambu dan fasilitas yang minim, namun tidak

membuat mereka patah semangat untuk terus mendidik dan mengasuh para siswa

serta mengembangkan lembaga pendidikan ini sampai hasil yang maksimal.

Dari tahun ke tahun sekolah ini senantiasa mengalami perkembangan dan

kemajuan, baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas yang meliputi

bertambahnya jumlah siswa dan kelengkapan sarana dan prasarana maupun tenaga

pendidik. Semakin banyak orang tua yang mempercayakan anaknya untuk dididik di

sekolah ini dengan harapan anaknya memperoleh pendidikan yang berkualitas.

c. Profil sekolah

Berikut identitias sekolah semester genap Tahun ajaran 2017/2018 sebagai

berikut:

1) Nama RA : MASYITHOH

2) No. Statistik RA : 101233730005

3) Akreditasi RA : C

4) AlamatLengkap RA : Jln. Ja;farShodiq No. 16

5) Desa/Kelurahan : Kalibening

6) Kecamatan : Tingkir

7) Kab/ Kota : Salatiga

8) Provinsi : Jawa Tengah

9) No. Telp :-

10) NPWP RA : 66.962.166.6-505.000

11) NamaKepala RA : SitiSundari,S.Pd

12) No Telp/HP : 085-740-300-420

Page 56: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

13) NamaYayasan :

LembagaPendidikanAsas Islam

14) AlamatYayasan : Jln. Ja’farShodiq No. 17

Kalibening

Kec. TingkirSalatiga

15) No. Telp. Yayasan : 085-640-591-179

16) No. AktePendirianYayasan : C-1551.HT.03.01-Th.2002

17) IzinOperasional RA : Wk/5-b/016/RA/Pgm/1997

18) Kepemilikan Tanah : Yayasan

19) Status Tanah : Milikyayasan ( sertifikat )

20) Luas Tanah : 640m2

21) Status Bangunan : Yayasan

22) LuasBangunan : 150m2

23) Rekening : BRI a.n RAUDHATUL

ATHFAL MASYITHOH

24) No Rekening : 1363-01-001607-53-5

d. Visi dan Misi

1) Visi RA Masyithoh

”Mewujudkan anak usia dini yang cerdas spiritual, intelektual, emosi dan

sosial yang seimbang serta berkarakter bangsa”. Jabaran visi RA Masyithoh:

Dari visi tersebut diatas diharapkan anak usia dini yang belajar di RA

Masyithoh akan menjadi anak yang cerdas spiritual dengan patuh terhadap

perintah Allah dan menjauhi segala LaranganNya serta menjadi anak yang

cerdasbaik fisik nya maupun sosial dan emosionalnya, dimana kecerdasan

tersebut berlandaskan moral etika serta budaya Indonesia.

Page 57: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

2) Misi RA Masyithoh

a) Menciptakan pembelajaran yang Agamis.

b) Membentuk anak menjadi Pribadi yang cerdas spiritual, intelektual, dan

sosial emosional.

c) Membentuk anak menjadi anak yang sehat dan ceria.

d) Membentuk anak yang berkarakter budaya bangsa

e. Tujuan RA Masyithoh

Merujuk pada tujuan pendidikan Roudhatul Atfal (RA) tersebut, tujuan Roudhatul

Atfal (RA) Masyithoh adalah sebagai berikut.

1) Setelah lulus dari RA Masyithoh anak menjadi berkembang kecerdasannya

secara maksimal.

2) Setelah lulus dari RA Masyithoh agar anak memiliki sikap yang mandiri dalam

mengurus kebutuhan diri sendiri.

3) Setelah lulus dari RA Masyithoh agar anak berkembang kreatifitasnya secara

maksimal

4) Setelah lulus dari RA Masyithoh agar anak memiliki akhlak mulia / berbudi

pekerti yang luhur

f. Profil guru RA Masyithoh Kalibening

Guru RA Masyitoh Kalibening keseluruhan berjumlah 8 pengajar

dengan mayoritas berpendidikan Strata Satu (SI), guru tersebut berfungsi sebagai

mediator dalam proses transfer of knowledge ( proses pengajaran) sehingga

Page 58: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

menjadi sosok terdekat bagi anak didik. Dan diharapkan dengan pendekatan yang

baik,perhatian yang besar,serta keikhlasan dan keteladanan dalam mendidik

sebagaimana seorang ibu kepada anaknya. Insya Allah tujuan pendidikan yang

ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.

Tabel 3.1

Daftar Guru RA Masyitoh Kalibening berdasarkan buku daftar guru tahun 2017/2018

NO NAMA JABATAN TANGGAL LAHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

Siti Sundari

Suryani, S.PdI

Salbiyah

Nurul Afantin, S.Pd

Lilik Maziya, S.Pd.I

Khoiriyah, S.PdI

Nurul Isnaeni

Ratih Ambarwati, S.Pd

Kepala

Sekolah

Guru Kelas A2

Guru Kelas B2

GuruKelas PAUD

Guru Kelas B3

Guru Kelas A1

Guru Kelas B1

GuruKelas PAUD

01-01-1984

12-07-1973

22-12-1961

16-03-1989

07-8-1978

24-9-1973

17-12-1978

29-03-1980

Tabel 3.2

Data Pendidikdan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS 2

2 Guru TetapYayasan 4

3 Guru Honorer -

Page 59: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

4 Guru TidakTetap 2

g. Data Anak

Tabel3.3

Data Siswa RA Masyithoh Kalibening dalam tiga Tahun Terakhir

TAHUN

PELAJARAN

KelompokBermai

n

Kelas A Kelas B Jumlah Total

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombe

l

JumlahSis

wa

JumlahR

ombel

JumlahSi

swa

JumlahR

ombel

JumlahSi

swa

Juml

ahRo

mbel

2012/2013 20 1 45 2 21 1 86 4

2013/2014 28 1 52 2 42 2 122 5

2014/2015 20 1 59 2 62 2 141 5

2015/2016 15 1 50 2 64 3 129 6

2016/2017 10 1 69 3 60 3 149 7

2017/2018 14 1 68 4 44 2 126 7

Tabel 3.4

Daftar Siswa A1 RA Masyitoh berdasarkan daftar buku induk

dan buku absen kelas tahun ajaran 2017/2018

No Nama Jenis Kelamin

L P

1 Aflah Zain Sukmono L

2 Ahmad Balya Shofwar Rohmani L

3 Alfen Ramadhan Baihaqi L

4 Anandaru Bagus Chandra L

5 Naura P

6 Nayla P

7 Bhina Navella Putri Sholeha P

8 Dovian Tirta Pratama Putra L

9 Fifi Afiyatun Nabila P

`10 Hafizuddin Azam L

Page 60: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

11 Hikmah Hilal Ramadhan L

12 Iffa Wulan Putri Sandrina P

13 Isna Rahmawati P

14 M.Deva Adi Danuarta L

15 M. Evvan Pratama L

16 M. Fadhil Arfan L

17 Nazila Suci Nur Aini P

18 Restu Evan Saputra L

19 Rheyna Azma Izzaty P

20 Sheila Akhifa Zaria Bilqis P

21 Siti Aulia Izatunnisa P

22 Tegar Anugerah L

h. Sarana prasarana pendukung

Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi infra struktur dan sarana

prasarana yang memadai, untuk itu RA Masyitoh Kalibening berusaha setiap

tahun memenuhi kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan dalam memenuhi

kebutuhan guru dan anak didik. Berikut keadaan sarana prasarana pendukung RA

Masyitoh Kalibening. Keadaan sarana prasarana pendukung dapat dilihat pada

tabel:

Tabel3.5

DataSaranaPrasaranaPendukung

No Jenis Kondisi

Jumlah Total Baik RusakRingan RusakSedang RusakBerat

1 Ruang Kelas 3 4 - - 7

2 Ruang Bermain - 1 - - 1

3 Ruang Guru - - - - -

4 Ruang TU - - - - -

5 Tempat Ibadah - 1 - - 1

6 Kamar

Mandi/WC

- 2 - - 2

Page 61: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

7 Gudang - 1 - - 1

8 Sarana Bermain - 4 1 1 7

9 Kantin - - - 1 1

10 Alat peraga - - 6 - 6

11 Alat Permainan - 3 2 1 6

12 Komputer - - - 1 1

13 LCD/In Focus 1 - - - -

14 Alat penunjang

lainnya

- - - - -

i. Grafik Pertumbuhan Siswa

Grafik 3.1 GrafikPertumbuhanJumlahSiswa Per Kelas Per Tahun

Page 62: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Grafik 3.2 GrafikPertumbuhanJumlahSiswa Per Tahun

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus

1. Hasil pra siklus

Hasil pra siklus diperoleh dari data guru. Adapun indikator yang dinilai

pada pra siklus ialah: Memegang pensil, kemandirian anak dalam mengerjakan

tugas guru, merobek dan menempel, anak mampu mengkomunikasikan hasil

karya yang dibuat.

Tabel 3.6 Hasil Penilaian Pra Siklus

N

o

Nama

Anak

Nilai pada Indikator Pra Siklus Jumlah

Skor

rata-rata

Keter

angan

Prose

ntase

Penca

paian

Memega

ng pensil

Kemandi

rian anak

dalam

mengerja

kan tugas

guru

Merobek

dan

menempel

Anak

mampu

mengko

munikasi

kan hasil

karya

yang

dibuat

1 Sw1 3 3 3 3 3 BSH 75%

2 Sw2 2 3 2 3 2,5 MM 62,5%

3 Sw3 2 3 2 2 2.25 MM 56,2%

4 Sw4 1 2 1 1 1,25 BM 31,2%

Page 63: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

5 Sw5 1 1 1 1 1 BM 25%

6 Sw6 1 2 1 1 1,25 BM 31,2%

7 Sw7 3 3 3 3 3 BSH 75%

8 Sw8 2 1 1 1 1,25 BM 31,2%

9 Sw9 2 1 1 1 1,25 BM 31,2%

10 Sw10 3 3 3 3 3 BSH 75%

11 Sw11 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

12 Sw12 1 1 1 1 1 BM 25%

13 Sw13 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

14 Sw14 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

15 Sw15 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

16 Sw16 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

17 Sw17 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

18 Sw18 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

19 Sw19 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

20 Sw20 1 1 1 1 1 BM 25%

21 Sw21 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

22 Sw22 1 1 1 1 1 BM 25%

Total prosentase pencapaian kelas 849,3

%

Berdasarkan daftar tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

kemampuan motorik halus anak pada siswa kelompok A di RA Masyitoh

Kalibening Salatiga setelah dilakukan pra siklus adalah yang mencapai BM ada 8

anak, yang mencapai MM 10 anak, dan baru 3 anak yang mencapai BSH

sedangkan yang mencapai BSB belum ada. Indikator keberhasilan yang

ditetapkan dalam pembelajaran ini adalah 85%. Sehingga perlu dilanjutkan

tindakan pada siklus I.

2. Deskripsi pelaksanaan siklus I

Penelitian ini menggunakan bentuk kolaborasi dimana peneliti dibantu

guru yang lain. Pada penelitian tindakan kelas ini pengamatan dilakukan

terhadap kemampuan fisik motorik halus peserta didik kelompok A RA

Masyitoh Kalibening Salatiga. Penelitian ini terdari dari 2 siklus yaitu siklus 1

dan siklus 2.

Page 64: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

a. Tahap perencanaan

1) Perencanaan tindakan di laksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Maret

2018 di RA Masyitoh Kalibening, khususnya kelompok A. Pada

kesempatan tersebut, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat terutama

kegiatan yang akan di lakukan pada Siklus I.

Hal- hal yang disiapkan pada Siklus I antara lain:

1) Menetapkan urutan materi pembelajaran dan cakupannya.

2) Menetapkan bahwa dalam pembelajaran ini menggunakan permainan

playdough

3) Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat atau perlengkapan yang

akan digunakan untuk permainan playdough yaitu gandum, garam, minyak

goreng, tepung maizena, pewarna makanan, air dan baskom. Adapun tema

yang digunakan yaitu “alat komunikasi” dan sub tema “surat”.

4) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak didik, dan

aktivitas guru.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, guru melakasanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

yang telah direncanakan. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran yang telah ditetapkan bersama

teman sejawat.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2018 dengan tema alat

komunikasi sub tema surat.

Page 65: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Sebelum kegiatan awal ada kegiatan mengaji dan abaca dilanjutkan

dengan sholat dhuha bersama di aula kemudian masuk kelas pada pukul

07.30-08.00.

1) Kegiatan awal (08.00-09.30)

(a) Diawali dengan mengkondisikan anak duduk di tikar dan berdoa

bersama untuk memulai kegiatan.

(b) Selanjutnya guru mengucap salam dan dijawab anak-anak kemudian

dilanjutkan dengan asmauul khusna.

2) Pukul 08.40-09.00 dilanjutkan caracter building atau pembentukan

karakter melalui kegitan bercerita tentang berpakaian rapi.

2) Kegiatan pembukaan (09.00-09.30)

(a) Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran

(b) Peneliti melakukan apersepsi penyampaian sarana belajar

(c) Peneliti berdiskusi tentang tema hari ini yaitu alat komunikasi surat

dengan sub tema surat dan menunjukkan seperti apa surat

(d) Guru memberi contoh menulis kata “S u r a t” pada papan tulis.

(e) Guru menyuruh anak untuk maju ke depan satu per satu untuk menulis

kata “S u r a t”.

3) Kegiatan inti (09.00-10.00)

Memberi kesempatan anak bentuk bereksplorasi membangun

pengalaman bermain yang bermakna dengan menerapkan pendekatan

Page 66: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

saintifik, yakni anak mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

menalar, dan mengomunikasikan melalui kegitan main

(a) Peneliti mengkondisikan anak terlebih dahulu membentuk lingkaran

(b) Peneliti menunjukkan kepada anak bahan-bahan untuk permainan

playdough, seperti gandum, garam halus, maizena, minyak goreng, air

dan pewarna makanan

(c) Peneliti menyuruh anak untuk memegang setiap bahan tersebut dan

meminta anak untuk menakar dan menuang ke dalam baskom yang

telah disediakan sesuai petunjuk guru.

(d) Peneliti membagi membagi 4 kelompok yaitu kelompok warna merah,

kuning, hijau, dan biru serta menyuruh anak untuk mencampur

adonan playdough tersebut sampai kalis (tidak lengket di tangan)

kemudian meremas dan memilin playdough, dan membentuk huruf

“S u r a t” dari adonan playdough tersebut.

(f) Guru memberikan motivasi supaya anak bersemangat dalam melakukan

kegiatan.

(g) Selama kegiatan guru dan peneliti mengamati dan mendokumentasikan

kegiatan.

(h) Setelah anak-anak membentuk dengan adonan playdough menjadi huruf

“ S u r a t”, anak-anak diberi kebebasan untuk berkreasi membentuk

apa saja sesuai dengan imajinasinaya. Anak-anak diminta untuk

menjelaskan/mengkomunikasikan tentang apa yang dibuatnya.

(i) Peneliti dan guru memberikan penghargaan berupa pujian bagi anak-

anak supaya lebih bersemangat mengikuti kegitan yang akan datang.

Pujian yang diberikan berupa ucapan hebat dan acungan jempol.

Page 67: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

4) Istirahat (10.00-10.30) Cuci tangan bersama; makan bersama; bagi anak

yang sudah selesai makan, anak dapat memilih mainan yang disukai,

baik di luar ataupun di dalam kelas

5) Kegiatan penutup (10.30-11.00)

a. Peneliti menanyakan perasaan selama hari ini

b. Berdiskusi tentang kegiatan yang sudah dimainkan

c. Hafalan surat pendek dan doa keseharian

d. Menginformasikan kegiatan esok hari

e. Berdoa setelah belajar dan pulang

f. Peneliti mengevaluasi anak didik dari kegiatan sehari

c. Tahap observasi/pengamatan

Observasi dilakukan pada saat pembelajaran. Observasi digunakan untuk

mengetahui penguasaan permainan playdough, kreativitas, semangat,

keaktifan, minat dan motivasi anak didik dalam mengikuti permainan

playdough untuk meningkatkan motorik halus. Dalam kegiatan ini, peneliti

dibantu teman sejawat sebagai kolabolator di RA Masyitoh Kalibening.

Observasi ini berpedoman pada indikator yang terdapat pada lembar

observasi yaitu: membuat bentuk sesuai tema dengan playdough, membuat

bentuk dengan playdough dengan ibu jari dan jari telunjuk, kemandirian

dalam menggunakan tangan kanan dan kiri, anak mampu menkomunikasikan

hasil karya yang dibuat.

d. Tahap refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan teman sejawat

melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dalam permainan

Page 68: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

playdough pada anak. Setelah data observasi dianalisis, peneliti melakukan

relfleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah terlaksanakan. Pada

tahap ini, peneliti dan teman sejawat berusaha untuk dapat mengetahui

kemampuan anak didik dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil

tersebut digunakan untuk untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa :

1) Guru belum bisa membagi perhatiannya kepada semua anak, karena ada

anak yang terus meminta perhatian.

2) Sudah ada peningkatan motorik halus anak melalui permainan

playdough, jika dibandingkan sebelum menggunakan permainan

playdough, akan tetapi hasil tersebut belum maksimal, ini berarti bahwa

peneliti perlu memperbaiki proses pembelajaran.

3) Peningkatan motorik halus anak melalui permainan playdough satu kelas

kurang merata, dikarenakan ada anak yang mempunyai kemampuan

lebih dan ada anak yang mempunyai kemampuan rendah.

Dari hasil analisis tersebut, peneliti dan teman sejawat merasa bahwa hasil

penelitian tersebut belum maksimal. Oleh sebeb itu peneliti dan teman sejawat

membuat perencanaan untuk tindakan pada Siklus selanjutnya.

3. Deskripsi pelaksanaan siklus II

a. Tahap perencanaan

Peneliti berdiskusi dengan guru tentang permasalahan baru yang timbul

pada siklus I, hasil refleksi pada siklus I dijadikan dasar untuk menyusun

rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II. Proses pembelajaran

Page 69: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

pengembangan fisik motorik halus melalui permainan playdough pada Siklus I

pada umumnya sudah cukup baik. Namun belum memenuhi indikator

keberhasilan yaitu 85%, masih ada anak yang kurang memuaskan dalam

pengembangan fisik motorik halus melalui permainan playdough. Untuk

mengatasi kekurangan pada Siklus I, maka pada hari Senin, 9 April 2018

peneliti dan teman sejawat merencanakan tindakan pada Siklus II. Siklus II ini

direncanakan satu kali pertemuan. Peneliti dan teman sejawat setelah

melakukan diskusi,bersepakat melakukan beberapa hal yang sebaiknya

dilakukan dalam pembelajaran. Hal- hal yang disiapkan pada Siklus II antara

lain:

1) Menetapkan urutan materi pembelajaran dan cakupannya.

2) Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat atau perlengkapan yang

akan digunakan untuk permainan playdough yaitu gandum, garam, minyak

goreng, tepung maizena, pewarna makanan, air dan baskom.

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak didik, dan

aktivitas guru.

4) Peneliti memaksimalkan tindakan yang lebih intensif dan interaktif dengan

anak didik, peneliti memberi motivasi, balikan dan penguatan.

5) Tema dipakai pada Siklus II adalah alam semesta dan sub tema benda-

benda langit.

6) Peneliti mencoba memberi bantuan variasi cetakan dalam membentuk

permainan playdough.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai yang

telah direncanakan. Media yang digunakan masih sama, yaitu permainan

Page 70: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

playdough, bedanya dengan siklus I adalah kegiatan membentuk dilakukan

tanpa bantuan alat, sedangkan pada siklus II kegiatan membentuk adonan

playdough dilakukan dengan menggunakan variasi alat seperti pisau plastik

dan cetakan bintang untuk membentuk suatu bentuk.

Pelaksanaan kegiatan pada siklus II selengkapnya sebagai berikut:

1) Ibadah pagi (07.30-08.00) kegiatan mengaji dan abaca dilanjutkan dengan

sholat dhuha bersama di Sentra Olah tubuh kemudian masuk kelas.

2) Kegiatan awal (08.00-08.30)

(a) Diawali dengan kegiatan baris berbaris, gerak lagu, dilanjutkan dengan

doa pagi

(b) Selanjutnya guru mengucap salam dan dijawab anak-anak kemudian

dilanjutkan dengan asmauul khusna.

3) Caracter building atau pembentukan karakter (08.40-09.00)

Diisi dengan pembentukan karakter melalui kegiatan menonton vidio

syamil dan dodo tentang kejujuran dengan menggunakan laptop.

4) Kegiatan pembukaan (09.00-09.30)

(a) Peneliti menerangkan tentang tema hari ini yaitu alam semesta dengan

sub tema benda-benda langit.

(b) Peneliti menerangkan tentang bulan , bintang, matahari.

(c) Peneliti menunjukkan gambar bulan , bintang, matahari dan menjelaskan

gambar-gamba tersebut.

(d) Peneliti menyuruh anak untuk mengeja “b u l a n, b i n t a n g, m a t a-

Page 71: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

h a r i”

5) Kegitan inti (09.00-10.00)

(a) Peneliti mengkondisikan anak terlebih dahulu membentuk lingkaran

(b) Peneliti menunjukkan kepada anak bahan-bahan untuk permainan

playdough, seperti gandum, garam halus, maizena, minyak goreng, air

dan pewarna makanan

(c) Peneliti menyuruh anak untuk memegang setiap bahan tersebut dan

meminta anak untuk menakar dan menuang ke dalam baskom yang telah

disediakan sesuai petunjuk guru.

(d) Peneliti membagi membagi 4 kelompok yaitu kelompok warna merah,

kuning, hijau, dan biru serta menyuruh anak untuk mencampur adonan

playdough tersebut sampai kalis (tidak lengket di tangan)

(e) Peneliti menyuruh anak untuk membentuk adonan playdough tersebut

menjadi bentuk bulan, matahari, bintang dengan menggunakan variasi

alat.Meremas dan memilin playdough, dan membentuk bulan, bintang,

matahari menggunakan variasi cetakan yaitu pisau plastik, tusuk gigi dan

cetakan bintang dari adonan playdough tersebut.

(f) Anak diminta untuk menjelaskan, mengkomunikasikan tentang apa yang

dibentuk.

(g) Guru memberikan motivasi supaya anak bersemangat dalam melakukan

kegiatan.

(h) Selama kegiatan guru dan peneliti mengamati dan mendokumentasikan

kegiatan.

(j) Peneliti dan guru memberikan penghargaan berupa pujian bagi anak-anak

supaya lebih bersemangat mengikuti kegitan yang akan datang. Pujian

Page 72: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

yang diberikan berupa ucapan hebat dan acungan jempol dan diberi

bintang dari kertas jika berhasil membentuk bentuk bulan, bintang dan

matahari.

6) Istirahat (10.00-10.30)

Cuci tangan bersama; makan bersama; bagi anak yang sudah selesai

makan, anak dapat memilih mainan yang disukai, baik di luar ataupun di

dalam kelas

7) Kegiatan penutup (10.30-11.00)

a. Peneliti menanyakan perasaan selama hari ini

b. Berdiskusi tentang kegiatan yang sudah dimainkan

c. Hafalan surat pendek dan doa keseharian

d. Menginformasikan kegiatan esok hari

e. Berdoa setelah belajar dan pulang

c. Tahap observasi/pengamatan

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran. Observasi diigunakan

untuk mengetahui kemampuan fisik motorik halus melalui permainan playdough.

Hasil pengamatan dilapangan dijadikan pedoman penelitian untuk melakukan

refleksi pada permasalahan yang muncul, sehingga dapat mencari solusi masalah

tersebut.

Dalam kegiatan ini, peneliti dibantu teman sejawat sebagai kolabolator di RA

Masyitoh Kalibening Salatiga. Observasi ini berpedoman pada empat indikator,

yang tertuang dalam lembar observasi yang dibuat peneliti. yaitu : membentuk

adonan playdough menjadi karya 3 dimensi menggunakan variasi alat, melakukan

Page 73: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

gerakan meremas dan memilin, kreativitas anak serta mampu mengkomunikasikan

hasil karya yang dibuat. Pada penilaian ini, dilihat perubahan yang terjadi pada

anak saat siklus I dan siklus II dikarenakan hal sebagai berikut:

1) Permainan playdough yang berlangsung pada saat pembelajaran menarik.

2) Penggunaan variasi cetakan membuat anak tertarik.

3) Waktu pembelajaran berlangung secara efektif.

4) Dalam proses belajar menggunakan permainan playdough, anak sudah banyak

termotivasi dan terampil fisik motorik halusnya.

Dapat disimpulkan bahwa permainan playdough dalam pembelajaran dapat

mengembangkan fisik motorik halus anak pada siswa kelompok A di RA Masyitoh

Kalibening Salatiga.

d. Tahap refleksi

Hasil pengamatan dilapangan dijadikan pedoman penelitian untuk melakukan

refleksi pada permasalahan yang muncul, sehingga dapat mencari solusi masalah

tersebut. Pada siklus ini sudah banyak pengembangan untuk hasil belajar

kemampuan motorik halus anak.

Dapat disimpulkan bahwa permainan playdough dalam pembelajaran dapat

meningkatkan motorik halus anak pada siswa kelompok A di RA Masyitoh

Kalibening Salatiga

Page 74: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

4. Ketentuan penilaian

Adapun penilaian yang diberikan pada anak didik, berupa simbol gambar

bintang, yang mana simbol tersebut akan diubah ke data yang bersifat angka

atau kuantitatif untuk sementara, kemudian akan diolah ke dalam bahasa

kualitatif, dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Ketentuan Nilai Lembar Kerja Anak

Simbol

Bintang

Skor/

Nilai

Kategori Kriteria/Ketentuan

* 1 Belum Muncul (BM) Jika anak mencoba, kurang tepat atau

anak tidak mau mencoba.

2 Mulai Muncul (MM) Jika anak bisa dengan bantuan meniru

teman

3 Berkembang Sesuai Harapan

(BSH)

Jika anak bisa dengan bantuan awalan

4 Berkembang Sangat Baik (BSB) Jika anak bisa tanpa bantuan

Adapun indikator yang digunakan tiap Siklus adalah berbeda. Dengan

tema yang berbeda pula. Seperti terlihat pada tabel indikator yang akan diamati

tiap Siklus dibawah ini:

Page 75: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus

No Tingkat Pencapaian

Perkembangan

Indikator (Butir Amatan) Yang Diamati

Pra

Siklus

Siklus I Siklus

II

1 KD. 3.5 Mengetahui

cara memecahkan

masalah sehari-hari

dan berperilaku

kreatif

Kreativitas anak dalam berkarya V

2 KD 3.3-4.3

Menggunakan anggota

tubuh untuk

pengembangan

motorik kasar dan

halus

1.Memegang pensil V

2.Merobek dan menempel V

3.Memegang playdough dengan ibu

jari dan jari telunjuk

V

4.Melakukan gerakan meremas dan

mermilin

V

3 KD 3.11-4.11

Memahami bahasa

ekspresif -

Menunjukkan

kemampuan bahasa

ekspresif

(mengungkapkan

bahasa secara verbal

dan non verbal)

Anak mampu mengkomunikasikan

hasil karya yang dibuat V V V

4 KD 3.15-4.15

Menunjukkan karya

dan aktivitas seni

dengan menggunakan

berbagai media

1. Membuat bentuk sesuai tema

dengan playdough

V

2. Membuat bentuk sesuai tema

dengan playdough menjadi bentuk

3 dimensi menggunakan variasi alat

V

5 KD 2.8 Memiliki

perilaku yang

mencerminkan sikap

kemandirian

1. Kemandirian dalam melakukan

tangan kanan dan kiri V

2. Kemandirian dalam

mengerjakan tugas guru

V

Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat dan kepala sekolah, bahwa

penentuan indikator keberhasilan dalam pengembangaan fisik motorik halus melalui

permainan playdough juga penting dibuat, berdasarkan kesepakatan

Page 76: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

bersama dengan pihak sekolah, maka diputuskan indikator keberhasilan dalam proses

pembelajaran yaitu sebesar 85%. Bila anak mampu mencapai nilai/hasil pencapaian

lebih dari 85% pada Siklus II, anak dapat dikatakan sudah menguasai fisik motorik

halus dengan baik, dan sebaliknya jika hasil pencapaian kurang dari 85% pada Siklus

II, maka anak dikatakan belum mampu menguasai fisik motorik halus dengan baik.

2. Siklus I

a. Data Hasil Pengamatan Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data pada

Siklus I, maka dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut

Tabel 4.3

Hasil Penilaian pada Siklus I

N

o

Nama

Anak

Nilai Pada Tiap Siklus I Jumlah

Skor

Rata-

rata

Keterang

an

Persent

ase

Pencap

aian

Membu

at

Bentuk

Sesuai

Tema

dengan

Playdou

gh

Membua

t bentuk

dengan

playdoug

h dengan

ibu jari

dan jari

telunjuk

Kemand

irian

dalam

menggu

nakan

tangan

kanan

dan kiri

Anak

mampu

menko

munika

sikan

hasil

karya

yang

dibuat

1 Sw1 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

2 Sw2 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

3 Sw3 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

4 Sw4 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

5 Sw5 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

6 Sw6 2 3 2 2 2,25 MM 56,2%

7 Sw7 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

8 Sw8 3 3 3 3 3 BSH 75%

9 Sw9 3 2 3 3 2,75 MM 68,7%

10 Sw10 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

11 Sw11 3 2 3 3 2,75 MM 68,7%

12 Sw12 2 2 2 3 2,25 MM 56,2%

13 Sw13 3 3 2 2 2,5 MM 62,5%

14 Sw14 3 3 2 2 2,5 MM 62,5%

15 Sw15 3 2 2 3 2,5 MM 62,5%

16 Sw16 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

17 Sw17 2 2 2 3 2,25 MM 56,2%

18 Sw18 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

19 Sw19 3 2 3 3 2,75 MM 68,7%

Page 77: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

20 Sw20 2 2 3 2 2,25 MM 56,2%

21 Sw21 3 2 2 2 2,25 MM 56,2%

22 Sw22 2 2 2 2 2 MM 50%

Total prosentase pencapaian kelas 1468%

Dari tabel tersebut diatas, maka diketahui prosentase pencapaian tiap anak,

ada 9 anak yang nilai pencapaiannya sudah mencukupi nilai indikator keberhasilan

yaitu 85%, akan tetapi 13 anak lainnya masih dibawah indikator keberhasilan, dan

ada 10 anak yang mencapai BSH, dan ada 12 anak yang masih mencapai

MM,sedangkan belum ada yang mencapai BSB, sehingga dapat dikatakan bahwa

hasil belajar anak belum maksimal, dan masih memerlukan perbaikan.

Peningkatan dari rata-rata prosentase pencapaian kelas pada Pra Siklus sebesar 0%

dan pada Siklus I sebesar 41%

b. Pengamatan guru

Pengamatan di lakukan terhadap guru kelompok A yaitu selama pembelajaran

berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut:

Tabel 4. 4 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3

1 Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPPH

V

b. Menyiapkan presensi V

c. Menyiapkan lembar observasi V

d. Menyiapkan perlengkapan mengajar V

2 Kemampuan guru dalam dalam membuka pelajaran

dan melakukan apersepsi salam pembuka

V

Mengkondisikan kelas V

Menyampaikan tujuan pembelajaran V

Page 78: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Memberikan motivasi untuk belajar V

3 Ketepatan guru menggunakan permainan playdough

a. Guru paham tentang permainan playdough

V

b. Guru menguasai permainan playdough V

4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas

a. Mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif

V

b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

a. Kesimpulan V

b. Melakukan evaluasi V

c. Salam penutup V

c. Hasil pengamatan terhadap siswa

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa menjawab salam dengan semangat V

2 Siswa merespon panggilan presensi dari

guru

V

3 Siswa memperhatikan penjelasan dari

guru

V

4 Siswa semangat mengikuti pembelajaran

melalui permainan playdough

V

Keterangan:

1 : tidak baik

2 : baik

Page 79: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

3 : sangat baik

3. Deskripsi Siklus II

a. Data hasil penilaian siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data pada

Siklus II, maka dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Penilaian pada Siklus II

No Nam

a

Anak

Nilai Pada Tiap Siklus II Jumlah

Skor

Rata-

rata

Ketera

ngan

Persen

tase

Pencap

aian

Membuat

Bentuk

Sesuai Tema

menjadi

bentuk 3

dimensi

dengan

Playdough

menggunaka

n variasi alat

Melakuk

an

gerakan

meremas

dan

memilin

Kreat

ivitas

anak

Anak

mampu

mengkom

unikasika

n hasil

karya

yang

dibuat

1 Sw1 4 4 4 4 4 BSB 100% 2 Sw2 4 4 4 4 4 BSB 100% 3 Sw3 4 4 4 4 4 BSB 100% 4 Sw4 4 4 3 4 3,75 BSH 93,7% 5 Sw5 3 4 4 4 3,75 BSH 93,7% 6 Sw6 3 4 4 4 3,75 BSH 93,7% 7 Sw7 4 4 4 4 4 BSB 100% 8 Sw8 4 4 4 4 4 BSB 100% 9 Sw9 4 4 3 4 3,75 BSH 93,7% 10 Sw10 4 4 4 4 4 BSB 100% 11 Sw11 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 12 Sw12 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 13 Sw13 4 4 3 4 3,75 BSH 93,7% 14 Sw14 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5% 15 Sw15 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5% 16 Sw16 3 4 4 4 3,75 BSH 93,7% 17 Sw17 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 18 Sw18 4 4 4 4 4 BSB 100% 19 Sw19 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5% 20 Sw20 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 21 Sw21 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 22 Sw22 2 2 2 3 2,25 MM 56,2% Prosentase pencapaian kelas 2018,4

%

Page 80: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Dari data nilai Siklus II pengembangan fisik motorik halus anak melalui

permainan playdough dapat disimpulkan bahwa yang mencapai BM tidak ada,

yang mencapai MM ada 1 anak, ada 14 anak yang mencapai BSH sedangkan yang

mencapai BSB ada 7 anak. Dapar disimpulkan pula, ada 21 anak yang nilai

pencapaiannya sama atau lebih besar dengan indikator keberhasilan, sehingga

dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak dalam kelas sudah maksimal, dan tidak

memerlukan perbaikan. Ada 1 anak yang belum tuntas, dikarenakan kurang

konsentrasi, rewel jika ditinggal ibunya sehingga mempengaruhi pembelajaran.

Peningkatan dari rata-rata prosentase kelas pencapaian kelas pada saat Pra Siklus

sebesar 0%, pada Siklus I sebesar 41% dan pada Siklus II hari Senin tanggal 9

April 2018 sebesar 95%. Artinya bahwa ada peningkatan yang baik dari tiap

Siklus.

c. Pengamatan guru

Pengamatan di lakukan terhadap guru kelompok A yaitu selama pembelajaran

berlangsung pada Siklus II dapat diketahui melalui tabel berikut:

Tabel 4. 7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3

1 Persiapan guru dalam mengajar

e. Menyiapkan RPPH

V

f. Menyiapkan presensi V

g. Menyiapkan lembar observasi V

h. Menyiapkan perlengkapan mengajar V

2 Kemampuan guru dalam dalam membuka pelajaran V

Page 81: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

dan melakukan apersepsi salam pembuka

Mengkondisikan kelas V

Menyampaikan tujuan pembelajaran V

Memberikan motivasi untuk belajar V

3 Ketepatan guru menggunakan permainan playdough

a. Guru paham tentang permainan playdough

V

b. Guru menguasai permainan playdough V

4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas

d. Mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif

V

e. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

f. Kesimpulan V

g. Melakukan evaluasi V

h. Salam penutup V

c.Hasil pengamatan terhadap siswa

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa menjawab salam dengan semangat V

2 Siswa merespon panggilan presensi dari

guru

V

3 Siswa memperhatikan penjelasan dari

guru

V

4 Siswa semangat mengikuti pembelajaran

melalui permainan playdough

V

Page 82: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Keterangan:

1 : tidak baik

2 : baik

3 : sangat baik

B. Pembahasan

Adapun pengolahan data dari penelitian Pra Siklus sampai Siklus II didapatkan

hasil prosentase pencapaian kemampuan fisik motorik halus anak sebagai berikut:

Tabel 4.9 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai Prosentase Keberhasilan Rata-rata

Kelas Per Siklus

Kegiatan Status Pencapaian Prosentase Nilai

Rata-rata Kelas

Peningkatan

Nilai Tuntas Tidak Tuntas

Pra Siklus 0 Siswa 22 Siswa 0 % 0%

Siklus I 9 Siswa 13 Siswa 41% 41%

Siklus II 21 Siswa 1 Siswa 95% 54%

Adapaun data peningkatan dari Pra Siklus sampai Siklus II, dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Page 83: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Gambar 4.1 Diagram Pengembangan Fisik Motorik Halus

Dapat disimpulkan dari data yang telah disajikan, bahwa permainan playdough

pada anak kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga mengalami peningkatan.

Hal ini dibuktikan dengan adanya pengembangan dari Pra Siklus yang rata-rata

pencapaian kelas bernilai 0%, meningkat pada Siklus I yang rata-rata pencapaian

kelas bernilai 41%, ditambah lagi dengan adanya pengembangan pada Siklus II

dimana rata-rata anak pencapaian kelas bernilai 95%.

Jadi permainan playdough terbukti dapat mengembangkan fisik motorik halus

pada anak kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga tahun pelajaran

2017/2018.

Page 84: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

dengan permainan playdough dapat mengembangkan fisik motorik halus pada anak

kelompok A RA Masyitoh Kalibening Salatiga. Kemampuan fisik motorik halus anak

yang mengalami peningkatan diantaranya kemampuan meremas, memilin,

kemandirian, kreativitas dan membuat bentuk kreasi dengan playdough. Permainan

playdough dapat mengembangkan fisik motorik halus anak, hal ini dapat dibuktikan

dari hasil prosentase keberhasilan kelas pada Pra Siklus adalah 0%, Siklus I 41%, dan

Siklus II 95%. Selisih peningkatan nilai pada Pra Siklus ke Siklus I adalah 41%,

selisih Siklus I ke Siklus II adalah 54%, dengan meningkatnya prosentase nilai

Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) permainan playdough dinyatakan berhasil.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta data

yang diperoleh setelah penerapan permainan playdough yang ternyata mampu

mengasah dan meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak.

B. Saran

1. Bagi Lembaga

Selalu mengembangkan kualitas sekolah. Terutama kualitass guru dalam

mengajar. Dibutuhkan inovasi dan kreativitas. Perlu adanya keseriusan dan

kesungguhan para peserta didik sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang

Page 85: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

optimal. Hendaknya lembaga PIAUD menyadari akan tugas dan tanggung

jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Bagi guru

Dapat menggunakan permainan playdough dalam pembelajaran karena

dapat merangsang kemampuan fisik motorik halus mereka dengan lebih baik

dan anak dapat secara aktif bermain sehingga secara tidak langsung tidak hanya

kemampuan fisik motorik halus anak saja yang mendapatkan stimulasi dengan

baik, namun juga kemampuan berimajinasi dan kreativitas mereka.

3. Bagi siswa

Siswa hendaknya berperan akif dalam mengikuti prosen pembelajaran

melalui permainan playdough, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai

secara maksimal.

Agar anak didik dapat berperana aktif dalam pembelajaran, perlu diberikan

motivasi baik berupa nasihat, keteladanan maupun penyediaan sumber belajar

yang dapat membangkitkan minat dan semangat belajar anak. Karena melalui

sumber belajar yang menarik akan memudahkan bagi anak didik untuk

memahami materi yang akan disampaikan.

Page 86: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti,dkk. 2013. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia

Dini. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.

Ardy, NovanWiyani. 2014. PsikologiPerkembanganAnakUsiaDiniPanduanbagi

Orang TuadanPendidikPAUD dalammemahamisertaMendidikAnakUsiaDini.

Yogyakarta: Gava Media.

A. Martuti. 2009. Mendirikan Dan Mengelola PAUD. Yogyakarta: Kreasi Kencana.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Sinar Grafika Offset.

Asmawati, Luluk.2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.

Jakarta: Universitas Terbuka

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang

Pengembangan Fisik Motorik di Taman Kanak-Kanak. Dirjen Managemen

Pendidikan Dasar dan Menengah: Jakarta

Difatiguna, Sira, Maman Suharman, Rini Riswanti. 2015. Pengaruh Aktivitas

Bermain Menggunakan Playdough Terhadap Kemampuan Motorik Halus

Anak,(0nline).UniversitasLampung.(jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PAUD/

article/view/9706,diakses 27 Desember 2017 pukul 06.13).

Dimyati, Johni. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

DirektoratPendidikanAnakUsiaDini. 2002. Acuan Menu

PembelajaranPadaPendidikanAnakUsiaDini(PAUD). Jakarta:

DepatemenPendidikanNasional.

Dwijunianto.MediaBelajarPlastisin.http://dwijunianto.wordpress.com/media-belajar-

plastisin/ diakses tanggal 22 Maret 2018 pukul 13.30 WIB

Fadlillah, Muhammad, Lilif Mualifatu Khorida. 2014. Pendidikan Karakter Anak

Usia Dini. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Haryani, C. 2014. Penerapan Metode Bermain Dengan Media Playdough Dalam

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Kosep Bilangan dan Lambang

Bilangan Pada Anak Usia Dini. (Skripsi). Bengkulu:Universitas Bengkulu.

Hasan, Maimunah. 2010. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Yogyakarta: Diva

Perss

Jutmika, Nur, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian Untuk Playdough. Diva Press:

Jakarta

Page 87: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Suyadi. 2010. PsikologiBelajarPendidikanAnakUsiaDini. Yogyakarta: PT.

BintangPustakaAbadi.

Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.

Jakarta: Depdikbud.

Sujiono, Bambang, dkk. 2011. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas

Terbuka.

B.E.F. Montolalu, dkk. 2011. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Santoso, Soegeng, dkk. 2011. Dasar-Dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Mulyasa. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: RemajaRosdakarya

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Wardah, Erika Yunia. 2017. Pengaruh Bermain Playdough Terhadap Kemampuan

Motorik Halus Anak Autis di SDLB,(Online. Universitas Negeri Surabaya.

(Jurnal Pendidikan Khusus, diakses tanggal 20 Januari 2018 pukul 09.00).

Wardhani, IGAK. KuswayaWihardit.2012. PenelitianTindakanKelas.

TangeranSealatan: Universitas Terbuka

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Gava Media.

Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:PT.

Remaja Rosdakarya

http://www.jejakpendidikan.com/2017/03/permainanplaydough.html,diaksespada

tanggal 3 Desember 2017 Pukul 06.00

http://alaksamana.blogspot.co.id/2017/08/keunggulan-dan-kelemahan-media-

plastisin.html diakses tanggal 22 Maret 2018 pukul 13.30 WIB

Page 88: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH
Page 89: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH
Page 90: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH
Page 91: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH
Page 92: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH
Page 93: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

INDIKATOR TIAP SIKLUS YANG DIAMATI

No Tingkat Pencapaian

Perkembangan

Indikator (Butir Amatan) Yang Diamati

Pra

Siklus

Siklus I Siklus

II

1 KD. 3.5 Mengetahui

cara memecahkan

masalah sehari-hari

dan berperilaku

kreatif

Kreativitas anak dalam berkarya V

2 KD 3.3-4.3

Menggunakan anggota

tubuh untuk

pengembangan

motorik kasar dan

halus

1.Memegang pensil V

2.Merobek dan menempel V

3.Memegang playdough dengan

ibu jari dan jari telunjuk

V

4.Melakukan gerakan meremas

dan mermilin

V

3 KD 3.11-4.11

Memahami bahasa

ekspresif -

Menunjukkan

kemampuan bahasa

ekspresif

(mengungkapkan

bahasa secara verbal

dan non verbal)

Anak mampu mengkomunikasikan

hasil karya yang dibuat V V V

4 KD 3.15-4.15

Menunjukkan karya

dan aktivitas seni

dengan menggunakan

berbagai media

3. Membuat bentuk sesuai tema

dengan playdough

V

4. Membuat bentuk sesuai tema

dengan playdough menjadi bentuk

3 dimensi menggunakan variasi alat

V

5 KD 2.8 Memiliki

perilaku yang

mencerminkan sikap

kemandirian

1. Kemandirian dalam melakukan

tangan kanan dan kiri V

2.Kemandirian dalam mengerjakan

tugas guru

V

Page 94: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Hasil Penilaian Pra Siklus

N

o

Nama

Anak

Nilai pada Indikator Pra Siklus Jumlah

Skor

rata-rata

Keter

angan

Prose

ntase

Penca

paian

Memega

ng pensil

Kemandi

rian anak

dalam

mengerja

kan tugas

guru

Merobek

dan

menempel

Anak

mampu

mengko

munikasi

kan hasil

karya

yang

dibuat

1 Sw1 3 3 3 3 3 BSH 75%

2 Sw2 2 3 2 3 2,5 MM 62,5%

3 Sw3 2 3 2 2 2.25 MM 56,2%

4 Sw4 1 2 1 1 1,25 BM 31,2%

5 Sw5 1 1 1 1 1 BM 25%

6 Sw6 1 2 1 1 1,25 BM 31,2%

7 Sw7 3 3 3 3 3 BSH 75%

8 Sw8 2 1 1 1 1,25 BM 31,2%

9 Sw9 2 1 1 1 1,25 BM 31,2%

10 Sw10 3 3 3 3 3 BSH 75%

11 Sw11 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

12 Sw12 1 1 1 1 1 BM 25%

13 Sw13 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

14 Sw14 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

15 Sw15 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

16 Sw16 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

17 Sw17 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

18 Sw18 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

19 Sw19 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

20 Sw20 1 1 1 1 1 BM 25%

21 Sw21 2 1 1 1 2,5 MM 31,2%

22 Sw22 1 1 1 1 1 BM 25%

Total prosentase pencapaian kelas 849,3

%

Mengetahui,

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti

Guru Kelas

Kalibening

Siti Sundari, S.Pd Khoiriyah, S.Pd.I Niswa Ulya R

Page 95: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK A SIKLUS I PENGEMBANGAN FISIK

MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

N

o

Nama

Anak

Nilai Pada Tiap Siklus I Jumlah

Skor

Rata-

rata

Keterang

an

Persent

ase

Pencap

aian

Membu

at

Bentuk

Sesuai

Tema

dengan

Playdou

gh

Membua

t bentuk

dengan

playdoug

h dengan

ibu jari

dan jari

telunjuk

Kemand

irian

dalam

menggu

nakan

tangan

kanan

dan kiri

Anak

mampu

menko

munika

sikan

hasil

karya

yang

dibuat

1 Sw1 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

2 Sw2 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

3 Sw3 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

4 Sw4 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

5 Sw5 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

6 Sw6 2 3 2 2 2,25 MM 56,2%

7 Sw7 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

8 Sw8 3 3 3 3 3 BSH 75%

9 Sw9 3 2 3 3 2,75 MM 68,7%

10 Sw10 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

11 Sw11 3 2 3 3 2,75 MM 68,7%

12 Sw12 2 2 2 3 2,25 MM 56,2%

13 Sw13 3 3 2 2 2,5 MM 62,5%

14 Sw14 3 3 2 2 2,5 MM 62,5%

15 Sw15 3 2 2 3 2,5 MM 62,5%

16 Sw16 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

17 Sw17 2 2 2 3 2,25 MM 56,2%

18 Sw18 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5%

19 Sw19 3 2 3 3 2,75 MM 68,7%

20 Sw20 2 2 3 2 2,25 MM 56,2%

21 Sw21 3 2 2 2 2,25 MM 56,2%

22 Sw22 2 2 2 2 2 MM 1587%

Total prosentase pencapaian kelas 1468%

Mengetahui,

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti Guru Kelas

Kalibening

Siti Sundari, S.Pd Niswa Ulya R Khoiriyah, S.Pd.I

Page 96: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK A SIKLUS II PENGEMBANGAN FISIK

MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

No Nam

a

Anak

Nilai Pada Tiap Siklus II Jumlah

Skor

Rata-

rata

Ketera

ngan

Persen

tase

Pencap

aian

Membuat

Bentuk

Sesuai Tema

menjadi

bentuk 3

dimensi

dengan

Playdough

menggunaka

n variasi alat

Melakuk

an

gerakan

meremas

dan

memilin

Kreat

ivitas

anak

Anak

mampu

mengkom

unikasika

n hasil

karya

yang

dibuat

1 Sw1 4 4 4 4 4 BSB 100% 2 Sw2 4 4 4 4 4 BSB 100% 3 Sw3 4 4 4 4 4 BSB 100% 4 Sw4 4 4 3 4 3,75 BSH 93,7% 5 Sw5 3 4 4 4 3,75 BSH 93,7% 6 Sw6 3 4 4 4 3,75 BSH 93,7% 7 Sw7 4 4 4 4 4 BSB 100% 8 Sw8 4 4 4 4 4 BSB 100% 9 Sw9 4 4 3 4 3,75 BSH 93,7% 10 Sw10 4 4 4 4 4 BSB 100% 11 Sw11 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 12 Sw12 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 13 Sw13 4 4 3 4 3,75 BSH 93,7% 14 Sw14 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5% 15 Sw15 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5% 16 Sw16 3 4 4 4 3,75 BSH 93,7% 17 Sw17 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 18 Sw18 4 4 4 4 4 BSB 100% 19 Sw19 4 4 3 3 3,5 BSH 87,5% 20 Sw20 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 21 Sw21 3 4 3 4 3,5 BSH 87,5% 22 Sw22 2 2 2 3 2,25 MM 56,2% Prosentase pencapaian kelas 2018,4

%

Mengetahui,

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti Guru Kelas

Kalibening

Siti Sundari, S.Pd Niswa Ulya R Khoiriyah, S.Pd.I

Page 97: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3

1 Persiapan guru dalam mengajar

i. Menyiapkan RPPH

V

j. Menyiapkan presensi V

k. Menyiapkan lembar observasi V

l. Menyiapkan perlengkapan mengajar V

2 Kemampuan guru dalam dalam membuka pelajaran

dan melakukan apersepsi salam pembuka

V

Mengkondisikan kelas V

Menyampaikan tujuan pembelajaran V

Memberikan motivasi untuk belajar V

3 Ketepatan guru menggunakan permainan playdough

c. Guru paham tentang permainan playdough

V

d. Guru menguasai permainan playdough V

4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas

i. Mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif

V

j. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

k. Kesimpulan V

Page 98: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

l. Melakukan evaluasi V

m. Salam penutup V

Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa menjawab salam dengan semangat V

2 Siswa merespon panggilan presensi dari

guru

V

3 Siswa memperhatikan penjelasan dari

guru

V

4 Siswa semangat mengikuti pembelajaran

melalui permainan playdough

V

Keterangan:

1 : tidak baik

2 : baik

3 : sangat baik

Mengetahui,

Guru Kelas Peneliti

Khoiriyah, S.Pd.I Niswa Ulya R

Page 99: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3

1 Persiapan guru dalam mengajar

m. Menyiapkan RPPH

V

n. Menyiapkan presensi V

o. Menyiapkan lembar observasi V

p. Menyiapkan perlengkapan mengajar V

2 Kemampuan guru dalam dalam membuka pelajaran

dan melakukan apersepsi salam pembuka

V

Mengkondisikan kelas V

Menyampaikan tujuan pembelajaran V

Memberikan motivasi untuk belajar V

3 Ketepatan guru menggunakan permainan playdough

c. Guru paham tentang permainan playdough

V

d. Guru menguasai permainan playdough V

4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas

n. Mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif

V

o. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

p. Kesimpulan V

Page 100: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

q. Melakukan evaluasi V

r. Salam penutup V

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa menjawab salam dengan semangat V

2 Siswa merespon panggilan presensi dari

guru

V

3 Siswa memperhatikan penjelasan dari

guru

V

4 Siswa semangat mengikuti pembelajaran

melalui permainan playdough

V

Keterangan:

1 : tidak baik

2 : baik

3 : sangat baik

Mengetahui,

Guru Kelas Peneliti

Khoiriyah, S.Pd.I Niswa Ulya R

Page 101: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

RA MASYITOH KALIBENING

Peneliti : Bagaimana metode pembelajaran selama ini di RA Masyitoh

Kalibening ini?

Kepala Sekolah : Kami memakai berbagai macam metode pembelajaran yaitu:

metode bermain, metode demonstrasi, metode ceramah, metode

karya wisata, metode bercerita, metode tanya jawab, metode

eksperimen, metode proyek, metode pemberian tugas,

Peneliti :Model pembelajaran apa yang digunakan di RA Masyitoh

Kalibening?

Kepala Sekolah :Model pembelajaran sentra/BCCT

Peneliti :Media apa saja yang digunakan untuk meningkatkan fisik

motorik halus anak?

Kepala Sekolah :Ada banyak, diantaranya: kertas lipat, biji-bijian, papan jahit,

plastisin,

Peneliti :Apakah selama ini pernah menggunakan pembelajaran dengan

permainan playdough?

Kepala Sekolah : Sudah, tapi menggunakan plastisin atau tanah liat.

Peneliti : Bagaimana setelah menerapkan permainan playdough?

Kepala Sekolah : Meningkat dengan baik

Page 102: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

3

WAWANCARA DENGAN SISWA

Nama Siswa : Fela

Peneliti: Mbak Fela suka main playdough?

Fela : Suka banget

Peneliti: Kenapa suka maen playdough?

Fela : Sebab bisa dibentuk-bentuk jadi rumah, ular, terus macam-macam

Page 103: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

4

WAWANCARA DENGAN SISWA

Nama Siswa : Sheila

Peneliti: Mbak Sheila suka main playdough?

Sheila : Suka

Peneliti: Kenapa suka maen playdough?

Sheila : Sebab asyik, bisa dibuat macam-macam

Peneliti: Dibawa pulang mau nggak playdoughnya?

Sheila : Mau

Peneliti: Bosan tidak main playdough?

Sheila : Tidak, aku suka banget

Page 104: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

5

WAWANCARA DENGAN SISWA

Nama Siswa : Nazila

Peneliti: Mbak Nazila suka main playdough?

Nazila : Suka

Peneliti: Kenapa suka maen playdough?

Nazila : Sebab lentur dan bisa buat mainan

Peneliti:Nanti dibawa pulang ya playdoughnya

Nazila : iya, makasih bu guru

Page 105: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

6

CATATAN LAPANGAN I

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 26 Maret 2018

Jam : 07.30-11.00

Lokasi : Ruang Kelas

Sumber Data : Khoiriyah, S.Pd.I

Deskripsi Data

Informasi dari guru kelas dan kepala sekolah RA Masyitoh Kalibening

Salatiga. Pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai bagaimana kondisi siswa pada

saat pembelajaran fisik motorik halus sebelum menggunakan permainan

playdough pada anak kelompok A? Selama pembelajaran fisik motorik halus

apakah ada media lain yang digunakan pada saat pembelajaran pada anak

kelompok A?

Wawancara yang dilakukan dapat menarik kesimpulan bahwa pada saat

pembelajaran anak-anak kurang memperhatikan pada materi dan anak sering lari-

lari dan meninggalkan tempat duduknya saat pembelajaran berlangsung. Dengan

keadaan tersebut materi pembelajaran yang diberikan guru kurang dipahami oleh

anak. Karena pembelajaran masih sangat terpusat pada guru dan media yang

digunakan untuk pembelajaran fisik motorik halus dengan media papan tulis,

buku, pensil, kertas lipat, biji-bijian, papan jahit, plastisin. Dengan itu hasil belajar

belajar pada anak kurang memuaskan dan hasil yang diperoleh masih sangat jauh

dan membuat anak menjadi bosan untuk belajar.

Page 106: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

7

Pembelajaran fisik motorik halus akan lebih menyenangkan apabila belajar

dengan menggunakan suasana yang menyenangkan apalagi dengan permainan.

Karena dunia anak adalah dunia bermain. Jadi anak belajar sambil bermain.

Sehingga anak lebih fokus terhadap apa yang diajarkan oleh guru, dan anak

mudah dikondisikan di dalam kelas saat waktu pembelajaran berlangsung.

Page 107: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

8

CATATAN LAPANGAN 2

Metode Pengumpulan Data : Observasi Kelas Pra Siklus

Hari/Tanggal : Senin, 26 Maret 2018

Jam : 07.30-11.00

Lokasi : Ruang Kelas

Sumber Data : Siti Sundari, S.Pd dan Khoiriyah, S.Pd.I

Deskripsi Data

Observasi ini adalah observasi yang pertama kali dilaksanakan dengan

tujuan untuk mengetahui efektivitas metode yang digunakan serta kondisi kelas

pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa metode

yang digunakan guru adalah metode ceramah interaktif. Dimana guru menjelaskan

materi berulang-ulang, anak didik tampak kurang bersemangat, sedangkan siswa

yang tidak ditunjuk akan asyik berbincang dengan temannya yang lain, suasana

kelas agak ramai dengan suara-suara siswa yang sulit dikondisikan.

Interpretasi:

Penggunaan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat,

karena siswa kurang berminat terhadap materi pembelajaran, sehingga anak didik

tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran, serta kurang bersemangat mendengar

intruksi guru.

Mengetahui,

Guru Kelas Peneliti

Page 108: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

9

Khoiriyah, S.Pd.I Niswa Ulya R

Page 109: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

10

CATATAN LAPANGAN 3

Metode Pengumpulan Data : Observasi Kelas Siklus I

Hari/Tanggal : Selasa, 27 Maret 2018

Jam : 07.30-11.00

Lokasi : Ruang Kelas

Sumber Data : Khoiriyah, S.Pd.I

Deskripsi Data

Observasi ini merupakan observasi kedua yang dilakukan. Observasi

bertujuan untuk melihat keterlaksanaan dari Siklus I, dari proses awal hingga

hingga akhir pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Siklus I sudah ada

peningkatan baik proses maupun hasil, namun belum maksimal. Ada beberapa

hal yang belum tercapai, yaitu belum semua siswa mau meremas dan memilin

playdough dan mandiri dalam pembelajaran.

Ada anak yang bernama Tegar pada mulanya kurang berminat mengikuti

kegitan membentuk dengan playdough dikarenakan sudah rewel dari rumah,

maunya ditunggui ibunya, ketika ibunya pergi, Tegar ikut keluar kelas. Namun

guru memberikan motivasi supaya Tegar mau mengikuti kegiatan sehingga

pendekatan itu berhasil, walaupun hasilnya kurang maksimal.

Interpretasi:

Siklus I belum terlaksana dengan baik dari segi proses maupun hasil

belajar. Jadi perlu beberapa perbaikan-perbaikan untuk Siklus II dalam hal

membuat bentuk sesuai tema menjadi bentuk 3 dimensi dengan playdough

Page 110: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

11

menggunakan variasi alat, kreativitas anak, dalam melakukan gerakan meremas

dan memilin serta perlu adanya apresiasi supaya anak lebih semangat.

Mengetahui,

Guru Kelas Peneliti

Khoiriyah, S.Pd.I Niswa Ulya R

Page 111: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

12

CATATAN LAPANGAN 4

Metode Pengumpulan Data : Observasi Kelas Siklus II

Hari/Tanggal : Senin, 9 April 2018

Jam : 07.30-11.00

Lokasi : Ruang Kelas

Sumber Data : Khoiriyah, S.Pd.I

Deskripsi Data

Observasi Siklus II bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan observasi

Siklus II dan untuk mengetahui seberapa banyak perkembangan fisik motorik

halus dibanding Siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan Siklus II berjalan dengan baik. Suasana kelas

sangat kondusif. Anak didik sangat antusias dan aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Interpretasi:

Situasi pembelajaran fisik motorik halus melalui permainan playdough

pada Siklus II lebih kondusif dibanding pada Siklus I, sehingga perkembangan

fisik motorik halus mengalami peningkatan yang optimal sesuai dengan harapan.

Mengetahui,

Guru Kelas Peneliti

Khoiriyah, S.Pd.I Niswa Ulya R

Page 112: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA MASYITOH KALIBENING SALATIGA TAHUN 2017/2018 SEMESTER

II BULAN MARET MINGGU I KELAS A1 USIA 4-5 TAHUN

TEMA/SUB TEMA/SUB-SUB TEMA: ALAT KOMUNIKASI/MACAM-

MACAM ALAT KOMUNIKASI/SURAT

KD: NAM :3.2 SOSEM: 2.5, 2.6

BHS :2.14, 3.10 KOG :3.6, 3.9

FM :2.3. 3.3 SENI : 3.15

MATERI:

1. Simpati terhadap teman yang sakit

2. Berkreasi menggunakan berbagai media

3. Bentuk lingkaran, segitiga, oval dll

4. Memberi dan membalas salam

5. Membaca gambar sederhana

6. Berani bertanya

7. Mengembalikan mainan pada tempatnya

8. Bergerak sesuai dengan irama musik

KEGIATAN:

Senin, 26 Maret 2018

Alat dan bahan:

1 Alat mencocok

2 Gambar kotak pos

3Pensil

Ibadah pagi (07.30-08.00): Sholat dhuha bersama di pusatkan di Sentra Olah

Tubuh (seluruh siswa dan guru mengikuti)

Kegiatan awal (08.00-08.30) Diawali dengan kegitan baris, gerak lagu/senam.dll;

dilanjutkan dengan doa pagi, absen (Cinta tanah air )

Character Building (08.40-09.00) : Diisi dengan penanaman karakter melalui

kegiatan dongeng, bercerita, diskusi, prakterk langsung, dll

(Disiplin)

Kegiatan pembukaan (09.00-09.30): bernyanyi, membacakan cerita, membangun

pengetahuan melalui materi yang dikembangkan sesuai tema dan KD yang akan

dicapai, menjelaskan cara main dan menyepakati aturan main

* Diskusi tentang: Alat komunikasi

* Cerita: surat

* Kosakata: telepon

* Lagu/syair/tepuk: Alat tukang pos

Kegiatan inti (09.00-10.00) : Memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi

membangun pengalaman bermain yang bermakna dengan menerapkan pendekatan

saintifik, yakni anak menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan

mengomunikasikan melalui kegiatan main berikut:

Page 113: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

14

1. Mencocok kotak pos

2. Membuat surat

Istirahat, makan dan main bebas (10.00-10.30) : cuci tangan bersama; makan

bersama, bagi anak yang sudah selesai makan , anak dapat memilih mainan yang

disukai anak, baik mainan di luar maupun di dalam kelas

Kegiatan penutup (10.30-11.00) : meliputi menanyakan perasaan selama ini,

berdiskusi tentang kegiatan yang sudah dimainkan, penugasan/pesan, bercerita

pendek, menginformasiakn kegiatan esok hari, beroda setelah belajar

Kegiatan:

Mengulas kegiatan hari ini

Hafalan doa

Bernyanyi

Doa, salam, pulang

Pesan: seragam untuk hari selasa

Peneliti Guru Kelas A1

Niswa Ulya Rahmawati Khoiriyah, S.Pd.I

NIP. 1973 09 24 2017 10 2001

Kepala KBI-RA Masyitoh

Siti Sundari, S.Pd

Page 114: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA MASYITOH KALIBENING SALATIGA TAHUN 2017/2018 SEMESTER

II BULAN MARET MINGGU I KELAS A1 USIA 4-5 TAHUN

TEMA/SUB TEMA/SUB-SUB TEMA: ALAT KOMUNIKASI/MACAM-

MACAM ALAT KOMUNIKASI/SURAT

KD: NAM :3.2 SOSEM: 2.5, 2.6

BHS :2.14, 3.10 KOG :3.6, 3.9

FM :2.3. 3.3 SENI : 3.15

MATERI:

9. Simpati terhadap teman yang sakit

10. Berkreasi menggunakan berbagai media

11. Bentuk lingkaran, segitiga, oval dll

12. Memberi dan membalas salam

13. Membaca gambar sederhana

14. Berani bertanya

15. Mengembalikan mainan pada tempatnya

16. Bergerak sesuai dengan irama musik

KEGIATAN:

Selasa, 27 Maret 2018

Alat dan bahan:

1. Gandum

2. Garam

3. Tepung Maezena

4. Pewarna makanan

5. Air

6. Minyak goreng

7. Baskom

Ibadah pagi (07.30-08.00): Sholat dhuha bersama di pusatkan di Sentra Olah

Tubuh (seluruh siswa dan guru mengikuti)

Kegiatan awal (08.00-08.30) Diawali dengan kegitan baris, gerak lagu/senam.dll;

dilanjutkan dengan doa pagi, absen (Cinta tanah air )

Character Building (08.40-09.00) : Diisi dengan penanaman karakter melalui

kegiatan dongeng, bercerita, diskusi, prakterk langsung, dll

(Cerita tenang berpakaian rapi)

Kegiatan pembukaan (09.00-09.30): bernyanyi, membacakan cerita, membangun

pengetahuan melalui materi yang dikembangkan sesuai tema dan KD yang akan

dicapai, menjelaskan cara main dan menyepakati aturan main

* Diskusi tentang: Alat komunikasi

* Cerita: surat

* Kosakata: surat

* Lagu/syair/tepuk: Tepuk surat

Page 115: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

16

Kegiatan inti (09.00-10.00) : Memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi

membangun pengalaman bermain yang bermakna dengan menerapkan pendekatan

saintifik, yakni anak menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan

mengomunikasikan melalui kegiatan main berikut:

1. Membuat playdough

2. Membuat huruf-huruf dari playdough

Istirahat, makan dan main bebas (10.00-10.30) : cuci tangan bersama; makan

bersama, bagi anak yang sudah selesai makan , anak dapat memilih mainan yang

disukai anak, baik mainan di luar maupun di dalam kelas

Kegiatan penutup (10.30-11.00) : meliputi menanyakan perasaan selama ini,

berdiskusi tentang kegiatan yang sudah dimainkan, penugasan/pesan, bercerita

pendek, menginformasiakn kegiatan esok hari, beroda setelah belajar

Kegiatan:

Mengulas kegiatan hari ini

Hafalan doa

Bernyanyi

Doa, salam, pulang

Pesan: seragam untuk hari kamis

Peneliti Guru Kelas A1

Niswa Ulya Rahmawati Khoiriyah, S.Pd.I

NIP. 1973 09 24 2017 10 2001

Kepala KBI-RA Masyitoh

Siti Sundari, S.Pd

Page 116: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA MASYITOH KALIBENING SALATIGA TAHUN 2017/2018 SEMESTER

II BULAN MARET MINGGU I KELAS A1 USIA 4-5 TAHUN

TEMA/SUB TEMA/SUB-SUB TEMA: ALAM SEMESTA/BENDA-BENDA

LANGIT/BULAN, BINTANG, MATAHARI

KD: NAM :1.1 SOSEM: 2.5

BHS :3.10-4.10 KOG :3.6, 4.6

FM :3.3-4.3 SENI : 3.15-4.15

MATERI:

1. Alam semesta ciptaaan Alloh

2. Koordinasi motorik halus

3. Konsep dan lambang bilangan

4. Percakapan 2 arah atau lebih

5. Mengerjakan tugas sendiri

6. Tertarik pada aktivitas seni

KEGIATAN:

Senin, 9 Mei 2018

Alat dan bahan:

1. Gandum

2. Garam

3. Tepung Maezena

4. Pewarna makanan

5. Air

6. Minyak goreng

7. Baskom

Ibadah pagi (07.30-08.00): Sholat dhuha bersama di pusatkan di Sentra Olah

Tubuh (seluruh siswa dan guru mengikuti)

Kegiatan awal (08.00-08.30) Diawali dengan kegitan baris, gerak lagu/senam.dll;

dilanjutkan dengan doa pagi, absen

Character Building (08.40-09.00) : Diisi dengan penanaman karakter melalui

kegiatan dongeng, bercerita, diskusi, prakterk langsung, dll

(Menonton film syamil dan dodo menggunakan laptop dengan judul kejujuran)

Kegiatan pembukaan (09.00-09.30): bernyanyi, membacakan cerita, membangun

pengetahuan melalui materi yang dikembangkan sesuai tema dan KD yang akan

dicapai, menjelaskan cara main dan menyepakati aturan main

* Diskusi tentang: benda-benda langit (bulan, bintang dan matahari)

* Cerita: bulan ciptaan Alloh

* Kosakata: bulan, bintang dan matahari

* Lagu/syair/tepuk: Bernyanyi bintang kecil, bulan-bulan dilangit mengapa kau

sendiri, mari turun ke bumi bermain bersama kami

Page 117: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

18

Kegiatan inti (09.00-10.00) : Memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi

membangun pengalaman bermain yang bermakna dengan menerapkan pendekatan

saintifik, yakni anak menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan

mengomunikasikan melalui kegiatan main berikut:

1.Membuat playdough

2.Membuat bulan, bintang, matahari dari playdough

Istirahat, makan dan main bebas (10.00-10.30) : cuci tangan bersama; makan

bersama, bagi anak yang sudah selesai makan , anak dapat memilih mainan yang

disukai anak, baik mainan di luar maupun di dalam kelas

Kegiatan penutup (10.30-11.00) : meliputi menanyakan perasaan selama ini,

berdiskusi tentang kegiatan yang sudah dimainkan, penugasan/pesan, bercerita

pendek, menginformasiakn kegiatan esok hari, beroda setelah belajar

Kegiatan:

Mengulas kegiatan hari ini

Hafalan doa

Bernyanyi

Doa, salam, pulang

Pesan: seragam untuk hari selasa

Peneliti Guru Kelas A1

Niswa Ulya Rahmawati Khoiriyah, S.Pd.I

NIP. 1973 09 24 2017 10 2001

Kepala KBI-RA Masyitoh

Siti Sundari, S.Pd

Page 118: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

19

Foto Kegiatan Anak Pada Siklus I

Gambar 1 : Pada saat kegiatan awal

Gambar 2: Foto peneliti menerangkan tentang

bahan-bahan untuk permaian playdough dan

menyuruh anak untuk menuang dan

menakar bahan kedalam baskom

Gambar 3:Foto anak meremas, memilin dan

membentuk playdough

Gambar 4:Foto anak meremas, memilin dan

membentuk playdough

Gambar 6 : Foto anak meremas, memilin dan

membentuk playdough

Gambar 7: anak sedang meremas playdough

Page 119: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

20

Gambar 8: Anak sedang mencampur meremas

playdough

Gambar 9: Anak sedang mencampur meremas

playdough

Gambar 10: Hasil karya anak pada Siklus I Gambar 11: Hasil karya anak pada Siklus I

Gambar 12: Hasil karya anak pada Siklus Gambar 13: Hasil karya anak pada Siklus

Page 120: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

21

Foto Kegiatan Anak Pada Siklus II

Gambar 14: Foto anak pada saat sholat

dhuha

Gambar 15: Foto anak pada saat sholat dhuha

Gambar 16: Adonan playdough

Gambar 17:Foto pada saat kegiatan awal

Gambar 18: Foto anak meremas, mencampur

memiliplaydough Gambar 19: anak sedang meremas, mencampur

playdough

Page 121: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

22

Gambar 20: Anak sedang mencampur meremas

playdough

Gambar 21: Anak sedang mencampur meremas

playdough

Gambar 21: Hasil karya anak pada Siklus II Gambar 22: Hasil karya anak pada Siklus II

(bentuk bulan dan bintang)

Gambar 23: Hasil karya anak pada Siklus II

Bentuk matahari

Page 122: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

23

SURAT KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Niswa Ulya Rahmawati

NIM : 116-14-017

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Dosen PA : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

1 Studi Banding ke Rumah

Pintar ABK Kota Salatiga

Tentang Proses

Pembelajaran Anak

Kebutuhan Khusus

(ABK)

20 Mei 2015 Peserta

2 Orientasi Pengenalan

Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK)

IAIN Salatiga Dengan

Tema: “Penguatan Nilai-

Nilai Islam Indonesia

Menuju Negara yang

Aman dan Damai”

14 Agustus

2015

Peserta

3 Workshop Terapi Hati

yang diselenggarakan

Biro Konsultasi Psikologi

TAZKIA

5 Juni 2015 Peserta

4 Seminar Nasional

Talkshow Kepemudaan

Bersama AHY “Muda

Berdaya dari Salatiga

Untuk Indonesia”

11 April 2015 Peserta

5 “AKASS 2” Ajang

Kreativitas Anak Sholeh

Sholehah dengan Tema

“Aku Anak Sholeh

Gemar Mengaji Hebat di

Sekolah” yang

diselenggarakan oleh

Himpunan Mahasiswa

PIAUD

9 September

2017

Dewan Juri

Sari Tilawah

Page 123: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

24

6 Seminar Perawatan

Jenazah bersama KH

Agus AGhozali Jawa

Timur

10

Sepetember

2014

Peserta

7 Seminar Risalatul Mahidl 9 Juli 2015 Peserta

8 Sholawatan Simtudduror

di Pondok Pesantren

Ittihadul Asna

6 Mei 2015 Peserta

9 Nusantara Mengaji,

Serentak se-Indonesia

untuk Keselamatan &

Kesejahteraan Bangsa

300.000 kahataman

AlQuran

7-8 Mei 2016 Peserta

10 Mujahadah Nariyah

Serentak se-Indonesia

9 Juni 2016 Peserta

11 Pengajian Akbar

Peringatan Haul Syeh

Abdul Qodir Al Jaelani

tahun 2018

9 Maret 2018 Panitia

12 Pengajian Akbar

Peringatan Haul Syeh

Abdul Qodir Al Jaelani

tahun 2017

18 Maret 2017 Panitia

13 Pengajian Akbar

Peringatan Haul Syeh

Abdul Qodir Al Jaelani

tahun 2016

21 Maret 2016 Panitia

14 Peringatan Haul Syeh

Abdul Qodir Al Jaelani

tahun 2015

27 Maret 2015 Panitia

15 Peringatan Haul Syeh

Abdul Qodir Al Jaelani

tahun 2014

1 April 2014 Panitia

16 Lomba pildacil, tilawah,

adzan se-Kota Salatiga

22 Januari

2016

Panitia

17 Festival rebana banjari

dan modern se-Jateng

tahun 2017

8 Desember

2017

Panitia

18 Festival rebana banjari

dan modern se-Jateng

tahun 2016

10 Desember Panitia

Page 124: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

25

2016

19 Festival rebana banjari

dan modern se-Jateng

tahun 2015

5 Desember

2015

Panitia

20 Festival rebana banjari

dan modern se-Jateng

tahun 2014

27 Desember

2014

Panitia

21 Pelatihan beladiri Pagar

Nusa

7 Juni 2017 Peserta

22 Pelatihan menjahit tahap

awal dalam rangka

mengembangkan

kewirausahaan

2 Februari

2016

Peserta

23 Pelatihan memasak kue

dalam rangka

mengembangkan

keterampilan

8 Februari

2017

Panitia

24 Kegiatan buka bersama

sholawat shimtudduror di

pondok pesantren

ittihadul asna

6 Juni 2018 Panitia

25 Kegiatan sahur bersama

dan sholawat

shimtudduror dipondok

pesantren ittihadul asna

8 Juni 2018 peserta

26 Kegiatan ziaroh

auliya’illah PP ittihadul

asna

7 Mei 2018 peserta

27 Kegiatan Bahsu Masail

se-Salatiga

19 Maret 2017 panitia

Salatiga, 10 Juli 2018

Mengetahui

Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun, M. Ag

NIP. 1970050 199803 1 003

Page 125: PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4283/1/skripsi niswa.pdf · PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH

26

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Niswa Ulya Rahmawati

Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 25 Mei 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat :Desa Klumpit RT 02/RW 01 Sidorejo

Kidul Kecamatan Tingkir Salatiga

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Sekolah Tahun

SD N KUTOWINANGUN 4

SALATIGA

1995-2001

SMPN 1SALATIGA

2001-2004

SMAN 3 SALATIGA 2004-2007

IAIN SALATIGA 2014-2018